Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
1
DARI REDAKSI
(SEHATI)
REDAKSI
Santun, Edukatif, Harmonis, Aspiratif, TotalItas !!! SALAM MAHASISWA...
P DITERBITKAN OLEH Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura DEWAN PENGARAH Dr. Aswandi, Drs. Achmadi, M.Si KETUA BEM Fithra Ramadian MENTERI PENDIDIKAN Damai Yanti DIRJEN BULPEN Muhammad Aqmal NurCahyo PEMIMPIN REDAKSI Fani Yunata
uji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena Bulpen dapat hadir kembali pada edisi kedua ini guna menemani kembali para pembaca setianya. Semoga terbitnya Bulpen edisi perdana kemarin bisa membangkitkan lagi minat membaca para teman-teman sekalian, dan semakin termotivasi untuk terus berkarya serta berbagi kisah dengan Bulpen. Ohiya, di edisi kedua ini, yang terbit untuk periode November – Desember 2012, banyak sekali momentum penting yang terjadi. Diantaranya yakni 10 November yang bertepatan dengan hari pahlawan dan 25 November yang diperingati sebagai hari guru. Selain itu berkenaan dengan bulan Desember, pertanda tiba saatnya kita berada di penghujung tahun 2012. Maka dari itu, kami menggabungkan ketiga tema utama tersebut menjadi satu topik yakni ; “ Salam Pahlawan Di Akhir Tahun “. Siapa sih pahlawan idola kalian? Siapa sih guru favorit kalian ketika bersekolah? Apasih resolusi kalian untuk tahun depan? Nah tentunya setiap
REDAKTUR Anastasia Ervina REPORTER Muhammad Aqmal NurCahyo, Fani Yunata, Anastasia Ervina, Tantri Herdianti EDITOR Muhammad Aqmal NurCahyo BENDAHARA Tantri Herdianti LAYOUT Mushar ALAMAT REDAKSI Jl. A. Yani Pontianak, CONTACT PERSON: Muhammad Aqmal NurCahyo (085750071290) EMAIL Bulpen_fkip@yahoo.co.id
2
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
orang mempunyai tokoh pahlawan yang dikagumi, guru yang di idolakan serta impian-impian yang baik untuk tahun yang akan datang. Ada pula Liputan Utama mengenai hari guru, dan Cerita Kampus yang isinya mengulas tentang FKIP Untan terpilih sebagai Zona Integritas Kampus, serta serangkaian agenda lainnya. Disamping itu ada pula beberapa prestasi mahasiswa/i FKIP di rubrik Inspirasi, dan berbagai macam artikel lainnya. Baca pula tips-tips mengenai bagaimana membuat resolusi tahun baru nantinya. Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan didalam pengerjaan Bulpen ini, maka dari itu kami dari redaksi mengaharapkan ide-ide atau saran dari para pembaca demi kualitas Bulpen dan kepuasan para pembaca semuanya. Kritik saran yang membangun dari semua pihak dapat dikirimkan melalui email redaksi Bulpen di bulpen_ fkip@yahoo.co.id. Cukup sampai disini dari redaksi... Let’s read and have fun...
GURU...
CAHAYA TERANG PENUNTUN MASA DEPAN
S
ebagai penghormatan kepada guru dan juga PGRI, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November, yang juga hari kelahiran PGRI, sebagai Hari Guru Nasional (HGN), yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Maka dari itu, sejak tahun 1994 setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI secara bersama-sama. Hari Guru tidak hanya ada di negara tercinta ini, tapi juga ada di belahan muka bumi lain yang diperingati pada tanggal yang berbeda-beda tergantung pada negaranya. Negaranya Barack Obama memperingati hari guru pada minggu pertama Mei (Minggu apresiasi Guru), Argentina (11 September), Brazil (15 Oktober), Chili (16 Oktober), Meksiko (15 Mei), Peru (6 Juli), Filipina (5 Oktober), India (5 September), Iran (2 Mei), Korea Selatan (15 Mei), Malaysia (16 Mei), Pakistan (5 Oktober), China (10 September), dan Singapura (1 September yang dijadikan sebagai hari libur sekolah). Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa. Sejak masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar. Dedikasi, tekad, serta semangat persatuan dan kesatuan para guru yang dimiliki secara historis tersebut perlu dipupuk, dipelihara dan dikembangkan
sejalan dengan tekad dan semangat era global untuk masa depan bangsa. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru wajib menjadi organisasi profesi guru. Guru harus menjaga solidaritas dan soliditas bersama komponen lainnya. Guru harus berupaya menjaga kebersamaan dan menghindari perpecahan antar sesamanya. Guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil proses pembelajaran. Pasal 4 UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menegaskan bahwa, guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi. Kompetensi merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan profesi guru.
Selain kompetensi, harus ada komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam menjaga sekolah agar tetap unggul. Komitmen dan dedikasi itu terlihat dari perilaku guru yang senantiasa meningkatkan kemampuannya untuk terus belajar sepanjang hayat. Konsisten dan tak pernah berhenti untuk belajar dalam rangka mengembangkan potensinya menjadi guru profesional. Di hari guru, marilah semua guru bersatu untuk maju. Tak perlu saling tuding dan menyalahkan. Mari bersama-sama benahi lubang-lubang menganga dalam dunia pendidikan. Kegotong royongan harus senantiasa dijaga, dan pengamalan pancasila harus benar-benar nyata terimplementasikan dalam diri seorang guru serta penerapan pendidikan karakter yang sejalan dengan ajaran agama. Hilangkan keluh kesah, dan mulailah introspeksi diri. Bila penghasilan guru belum memadai, teruslah belajar secara mandiri, dan teruslah memperbaiki diri dengan berbagai pelatihan-pelatihan yang membuat guru akhirnya memiliki keterampilan penting di abad 21. Salah satu keterampilan itu
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
3
adalah para guru mampu menciptakan informasi di internet. Mind set para guru sudah harus berubah. Dari pencari informasi menjadi produsen informasi. Oleh karena itu, gerakan guru menulis sangat tepat agar para guru mampu mengikat ilmunya dan membagikannya kepada khalayak ramai. Dunia pendidikan kita memerlukan kontenkonten edukasi agar peserta didik tak terlalu asyik bermain games.
Di hari guru yang berbahagia ini, mari kita tingkatkan kualitas diri. Terus belajar sepanjang hayat, dan memperbaiki caracara lama dalam pembelajaran dari guru konvensional menuju guru profesional. Guru profesional adalah guru yang mampu memahami tugas dan fungsinya sebagai guru. Guru harus mampu mendidik, merencanakan pembelajaran yang kreatif, menilai peserta didiknya dengan cermat, dan mengenal potensi unik peserta didik.
Kursus Orientasi Gerakan Pramuka :
Agenda Tahunan Wajib Bagi Maba SABTU (15/9). Kursus Orientasi Gerakan Pramuka bagi mahasiswa/i baru S1 angkatan 2012/2013 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura resmi dimulai ditandai dengan upacara pembukaan di halaman rektorat UNTAN. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yakni mulai tanggal 15 s/d 16 September 2012. Kursus Orientasi Sedang (KOS) Pramuka ini diadakan di kampus utama FKIP dan pesertanya adalah mahasiswa/i reguler A angkatan 2012 yang berjumlah 1060 orang. Mereka semua mengenakan seragam khusus dan ID card yang menandakan identitas mereka sebagai peserta. Dasar terlaksananya Kursus Orientasi Sedang (KOS) ini adalah UU No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, Keputusan Rektor dan Kwartir Daerah. Ini juga merupakan program kerja Kwartir Daerah Kalimantan Barat 2012. Kegiatan ini juga berdasarkan Surat Keputusan Dekan No.996/UN.22.6/KM/2012 sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART). Drs. Parijo M.Si selaku ketua dari kegiatan ini mengatakan ; “KOS (Kursus Orientasi Sedang) Pramuka ini akan dilakukan dalam berbagai bentuk yaitu teori, ceramah dan tanya jawab. Kurikulumnya pun akan mengacu pada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka”. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan kepramukaan seperti ini, para mahasiswa/i semakin memahami dan mengimplementasikan pola pendidikan yang berfokus pada karakter dan nilainilai. Karena dalam pramuka tertanam cinta kasih, nilai-nilai, penghargaan serta penghormatan. (tim)
4
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
cerita kampous Selamat hari guru untuk seluruh guruguru dan calon guru di Indonesia! Jadilah guru yang mampu menyinari dunia dengan cahaya hatinya. Guru yang senantiasa memperbaiki diri dan melayani peserta didiknya dengan keikhlasan hati. Kasih sayang, rasa empati, dan rasa mencintai harus ada dalam dunia pendidikan kita. Peserta didik harus merasakan bahwa sekolah itu menyenangkan dan dapat menjadi rumah kedua bagi mereka. (int)
BEDAH BUKU “Asmara di Atas Haram” SABTU (15/9). Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat mengadakan acara Bedah Buku berjudul Asmara di Atas Haram. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Parkir Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat yang dimulai dari pukul 08.30 WIB hingga selesai. Kegiatan ini terbuka untuk umum sehingga pada hari tersebut banyak sekali para peserta yang datang memeriahkan acara tersebut. Novel berjudul Asmara di Atas Haram ini ditulis oleh H. Zulkifli L. Muchdi S.H. Beliau berasal dari Kalimantan Selatan. Menurut beliau, novel Asmara di Atas Haram ini berbeda dari novel islami lainnya karena lebih kental dengan nuansa kejujuran dan bimbingan Ta’aruf dalam koridor islam. Dalam kegiatan ini hadir sebagai Pembahas yakni Dr. H. Aswandi selaku Dekan FKIP UNTAN, Drs. H. Abdussamad A. Rahman, M.Pd selaku Dosen Sastra FKIP UNTAN, serta Misdah Jamras, S. Ag, M.Pd selaku Dosen STAIN. Menurut Dr. H. Aswandi, novel Asmara di Atas Haram ini sarat tentang pendidikan karakter yang tergambar dengan banyaknya
imajinasi moral yang dapat digali dalam novel tersebut. Sehingga menurut beliau novel tersebut sangat tepat diluncurkan di tahun 2012 ini, dimana pada saat ini pemerintah mencanangkan pendidikan berbasis karakter. Untuk itulah menurut beliau, novel Asmara di Atas Haram ini juga wajib dipasarkan di Pendidikan Nasional (Diknas). Selain menuai banyak pujian, H. Zulkifli L. Muchdi S.H. selaku penulis novel Asmara di Atas Haram juga mendapat beberapa kritik dari para pembahas. Satu diantaranya mengenai beberapa tulisan arab di beberapa halaman buku tersebut yang tidak memiliki terjemahan dalam bahasa Indonesia sehingga membuat para pembaca yang tidak bisa membaca tulisan arab akan kesulitan atau bahkan tidak mengerti makna dari tulisan tersebut. Di penghujung acara Bedah Buku diadakan sesi tanya jawab antara peserta dan penulis novel Asmara di Atas Haram. Bagi setiap peserta yang mengajukan pertanyaan mendapatkan hadiah novel Asmara di Atas Haram oleh Dr. H. Aswandi. Hal ini tentunya langsung disambut dengan antusias oleh semua peserta. (tim)
GEBRAKAN BARU LDSI At-Tarbawi LDSI At-Tarbawi?? “selalu dihati, selalu dinanti”
M
UNGKIN jargon ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Ya, inilah jargon dari LDSI At-Tarbawi, jargon yang menambah rasa cinta dan rasa memiliki dari seluruh pengurus dan semua orang yang pernah berhubungan dengan LDF yang satu ini. Memang sedikit narsis, tapi inilah uniknya. Sesuatu yang unik akan mudah di ingat daripada sesuatu yang biasa-biasa saja, betul nggak? LDSI At-Tarbawi ini punya agenda yang rutin dilakukan setiap periode kepengurusan, apa itu? ‘Itu’ adalah “Basic Islamic Training (BIT)”. Basic Islamic Training ialah training atau pelatihan mengenai dasar-dasar keislaman yang dikaitkan dalam kehidupan kita sehari-hari dan disesuaikan dengan ‘suhu’ yang ada di fakultas. BIT ini ada dua tahapan yaitu BIT 1 dan BIT 2. Bedanya apa?? Kalau BIT 1 ini untuk dasar-dasarnya, BIT 2 ini untuk yang detailnya, bingung?? Mampir aja ke secretariat Tarbawi, tanya deh puas-puas BIT 1 ini baru saja selesai dilaksanakan pada tanggal 30 september 2012 lalu. Ada sesuatu yang beda di BIT 1 kali ini. Apa? Bedanya ialah BIT 1 ini pelaksanaannya dikolaborasikan dengan LDF lain, yaitu LDF FKMI Ulul Albab (Fakultas Pertanian). Saat akan melakukan kolaborasi, awalnya terjadi pro kontra dari penasehat Tarbawi. Sebab, sebelumnya BIT 1 juga pernah di kolaborasika dengan LDF yang sama dan kenyataannya sangat menyedihkan. Peserta yang hadir sangat minim dan pelaksanaannya tidak sesuai rencana. Tapi, walaupun terjadi pro dan kontra, BIT 1 tanggal 30 September 2012 lalu tetap dikolaborasikan, dan hasilnya?? LUAR BIASA!!! Peserta BIT kolaborasi ini (LDSI At-Tarbawi & FKMI Ulul Albab) hampir mencapai 150 peserta! Sungguh diluar dugaan. Ini merupakan hal yang baru karena biasanya agenda-agenda yang bernuansa islami seperti ini sangat jarang diminati oleh mahasiswa, tapi kali ini berbeda. Untuk FKIP sendiri, peserta yag mendaftar sebenarnya lebih dari 200 orang, tapi karena ada agenda wajib yang dilaksanakan oleh Fakultas untuk mahasiswa yang mendapat beasiswa, terjadi penyusutan peserta. Tapi, hal ini tidak menyurutkan semangat, walau banyak peserta yang
berhalangan hadir, agenda yang direncanakan Alhamdulillah terlaksana sesuai dengan yang di inginkan. Peserta BIT juga terlihat aktif mengikuti agenda ini. Semoga saja ini menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi rabbani di kampus oren ini. Kampus yang bukan hanya mencetak mahasiswa intelek yang akan melahirkan pendidik masa depan, tapi juga mencetak generasi-generasi baru yang memiliki ‘gairah’ untuk terus belajar, kapanpun dan dimanapun serta dapan mengimplementasikan dan menularkan semangat mereka kepada teman-teman dan anak didik kita nanti, aamiin. Suatu kebahagiaan tersendiri melihat semangat semua peserta BIT yang terdiri dari 3 angkatan berbeda yakni angkatan 2010, 2011, dan 2012. Salut dengan se-
mangat teman-teman yang ingin terus belajar!! Satu hal yang dapat dipetik dari agenda BIT tanggal 30 september lalu, yaitu “kegagalan dimasa lalu, jangan dijadikan penghalang untuk meraih sukses dimasa depan”. Sesuai dengan tema BIT 1 “Menciptakan Generasi Muslim yang Cerdas dan Berakhlakul Karimah serta Memiliki Ghirah Fastabiqul Khairat Menuju MUSLIM PEMBELAJAR” Semangat teman-teman! semangat generasi muda! semangat mahasiswa!! Lihat kedepan, jangan terpuruk dengan kesalahan masa lalu sehingga ragu untuk melangkah. Saat satu pintu tertutup, pintu lain akan terbuka. Jadi, jangan terlalu lama menatap dan meratapi pintu yang telah tertutup itu sehingga anda lupa bahwa ADA pintu lain yang terbuka. Bersiaplah generasi pendidik masa depan! Terus siapkan dirimu untuk menjadi pendidik yang LUAR BIASA, bukan hanya mahir dalam bidang yang sekarang anda tekuni, tapi juga mahir dan hebat serta ingin terus belajar dalam memperkuat jiwa dengan spiritual. Sebab, pada jiwa yang berubah, terletak perubahan yang niscaya bagi dunia dan kehidupan. Karenanya, HIDUPKANLAH JIWAMU sebelum engkau terjun ke dunia yang sesungguhnya!! SALAM MAHASISWA! SALAM MUSLIM PEMBELAJAR!! ALLAHU AKBAR!! PSDM LDSI At-Tarbawi “Ingin ikut BIT 1 tahap 2? Hub.i 085750464313”
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
5
PGSD SEHAT & OPENING PGSD BASKETBALL COMPETITION (PBC) MINGGU. (4/11) Bertempat di Kampus 2 FKIP Untan Jl. Kharyabakti, diadakanlah sebuah kegiatan bernama PGSD SEHAT yang merupakan program kerja dari Divisi Olahrga HIMA PGSD yang diketuai oleh Rudianto. Kegiatan PGSD SEHAT ini dinilai meriah dan sukses oleh beberapa kalangan dosen dan mahasiswa/i PGSD. Jumlah peserta yang berpartisipasi cukup ramai, meskipun sempat terjadi penundaan waktu senam yang sebenarnya diagendakan pada pukul 07.00 menjadi 07.45 WIB. Kegiatan inti dari PGSD sehat ini adalah senam bersama seluruh mahasiswa/i PGSD dan dipimpin oleh instruktur senam yang handal. Hal yang sangat ditunggutunggu dari kegiatan ini adalah adanya doorprize bagi para peserta. Selain itu, pada akhir kegiatan ini, dengan secara resmi dibukalah event PGSD Basket Competition (PBC) yang akan berlangsung pada bulan November 2012 hingga beberapa minggu kedepan. PBC ini diikuti oleh tim basket putra dan putri PGSD yang mewakili kelasnya masing-masing. Diharapkan kedepannya kegiatan ini akan lebih meriah lagi. (mnwr)
Peluncuran Majalah Sastra dan Budaya Borneo (MASBRO) SABTU (15/9). Bersamaan dengan diadakannya kegiatan Bedah Buku “Asmara di Atas Haram” yang bertempat di Halaman Parkir Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat, pada hari tersebut juga diadakan launching Majalah Sastra dan Budaya Borneo yang disingkat MASBRO. Setelah berbincang sebentar dengan Pimpinan Redaksi yakni Sabirin yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi UNTAN dan Sekretaris Redaksi yakni Ria Tri Wahyuni yang merupakan mahasiswi dari FKIP UNTAN tepatnya prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, maka diketahui bahwa MASBRO ini didirikan untuk meningkatkan minat membaca dan menulis terutama di kalangan generasi muda baik di tingkat Perguruan Tinggi, SMA, SMP, bahkan SD sekalipun. Ini dikarenakan berdasarkan pengamatan selama ini terlihat bahwa minat baca khususnya di kalangan masyarakat kota Pontianak masih sangat rendah. Untuk itulah diharapkan dengan hadirnya majalah MASBRO ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat kota Pontianak untuk menyampaikan pemikiran maupun aspirasinya melalui tulisan-tulisan terutama bagi generasi muda yang merupakan generasi pembawa perubahan bangsa kedepan-
6
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
nya. Majalah MASBRO ini terbit setiap satu bulan sekali. Akan tetapi Ria Tri Wahyuni mengatakan,” Kita akan lihat dulu animo dari masyarakat. Apabila animo dari masyarakat cukup tinggi, maka majalah MASBRO kemungkinan akan diterbitkan dua minggu sekali.” Harga jual dari majalah MASBRO juga dapat dikatakan relatif terjangkau untuk ukuran kantong mahasiswa maupun pelajar yakni Rp. 15.000 per eksemplar. Dalam majalah ini kita dapat membaca karya-karya sastra dari kisah nyata, ulasan budaya serta beragam topik menarik lainnya. Selain menyuguhkan bacaan menarik bagi para pembaca majalah MASBRO juga mengajak kita untuk dapat berpartisipasi dan mulai berperan aktif dalam kegiatan menulis. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengirimkan tulisan-tulisan hasil karya kita ke majalah MASBRO. Berikut Tim BULPEN berikan alamat email Majalah MASBRO untuk teman-teman yang tertarik untuk mengirimkan tulisan maupun karya sastranya: production_and@yahoo. com. (tim)
REKTOR LEPAS PESERTA PROGRAM SM-3T FKIP UNTAN
“Selamat Berjuang, Selamat Bertugas, Harumkan Nama Untan, Nama Kalimantan Barat dan Nama Indonesia”!
JUMAT (12/10). Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA secara resmi melepas peserta program SM-3T dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), bertempat di Gedung Rektorat Untan Lt. III. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan FKIP, Pembantu Dekan I FKIP, Ketua Jurusan di lingkungan FKIP, koordinator dan pengurus SM-3T Untan serta peserta SM-3T yang merupakan sarjana pendidikan lulusan Untan yang berjumlah 32 orang. Peserta SM-3T ini diberangkatkan pada hari Sabtu (13/10) ke berbagai daerah tujuan antara lain NTT dan Kepulauan Sangihe Talaud, Sulawesi. Program SM-3T (Sarjana Mendidik di daerah 3T, Terdepan, Terluar, Tertinggal) adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. Program ini diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) KEMDIKBUD RI yang bertujuan untuk membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik, memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli,
empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T. Rektor Untan berpesan kepada para peserta agar menyiapkan diri supaya siap dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru yang tentunya akan berbeda budaya, adat istiadat serta kondisi alamnya. Lokasi bertugas tersebut nantinya akan menjadi tempat untuk mengaktualisasikan diri, belajar bagaimana bisa mengabdikan diri kepada masyarakat dan tentunya menjadi berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Peserta SM-3T Untan hendaknya melakukan yang terbaik dalam menjalankan tugas dan berupaya meninggalkan sesuatu yang terbaik, sehingga masyarakat setempat senang dan terkesan tentang hal-hal yang baik. Program SM-3T ini akan menjadi media belajar mengabdi, menumbuhkan rasa empati, rasa bersaudara dalam satu negara dan satu bangsa. Sebagai penutup, Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA mengucapkan “Selamat Berjuang, Selamat Bertugas, Harumkan Nama Untan, Nama Kalimantan Barat dan Nama Indonesia”! (tim)
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
7
OSN PERTAMINA 2012 : MAHASISWA FKIP PEROLEH 3 JUARA SELASA (25/9). Bertempat di Auditorium Universitas Tanjungpura Pontianak, Pertamina bekerja sama dengan Universitas Indonesia sebagai partner pusat kembali menggelar OSN Pertamina seleksi tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan yang bertema “Mencetak Generasi Sehat Bumi Berprestasi” ini dibuka langsung oleh Rektor UNTAN, Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA yang dihadiri pula oleh perwakilan dari Pertamina, perwakilan dari Universitas Indonesia, perwakilan pejabat universitas peserta seleksi OSN Pertamina dan pejabat di lingkungan UNTAN. Seleksi OSN Pertamina 2012 zona Kalimantan Barat diikuti oleh 598 orang yang terdiri atas peserta bidang Matematika (118 orang), bidang Fisika (187 orang), bidang Kimia (115 orang) serta bidang Biologi (178 orang). Hasil dari seleksi ini akan dipilih 9 orang peserta terbaik dari tiap bidang untuk mengikuti seleksi selanjutnya, dan akan dipilih 1 orang terbaik dari tiap bidang untuk mewakili Kalimantan Barat pada OSN Pertamina 2012 tingkat Nasional. Selain itu ada pula kompetisi poster, dimana peserta dengan poster terbaik akan mengikuti Sains Project tingkat nasional. Kebanggaan tersendiri bagi FKIP karena pada OSN kali ini 3 pemenang merupakan mahasiswa FKIP yang berhasil menunjukkan prestasi mereka. Untuk bidang Biologi, diraih oleh Muhammad Yahya (Pend. Biologi Reguler B 2011) mendapat juara 2. Untuk bidang Fisika, diraih oleh Alvionita Silvianty (Pend. Fisika 2011) dengan predikat juara 1. Dan untuk bidang Matematika, diraih oleh Febrian Fitrida (Pend. Matematika 2010) dengan gelar juara 1 juga. Diharapkan agar mahasiswa peserta OSN Pertamina khususnya mahasiswa UNTAN dapat menjadi mahasiswa yang cerdas, bermoral, berwawasan serta beretika baik dan jujur. Sehingga dapat menjadi orangorang yang mampu berkontribusi baik untuk Indonesia kedepannya. (tim)
8
WHAT HAPPEN
WITH OUR EDUCATION? WHAT happen with our education? Is our education well enough or bad enough if we compere with other country? If you have ever heard about the news last year about our international education rank, you would be surprised. As quoted form Education for All (EFA) Global Monitoring Report 2011 which is published by UNESCO and launched in New York, our international education rank is at 69th place from 129 surveyed countries all over the world. This rank is lower than in 2010. It opens a question, what happen with our education? Indonesia is a great country with many talented young generations. It was undoubted again that there are so many Indonesian students who win the international education Olympiads such as mathematics, chemical, physics and other. But why our international education rank is still low. So what happen with
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
our education? Our government had made some policies which relate to the improvement of our educational standard by improving the national examination (UN) standard which rise year by year. Our government also made an effort to improve our educational standard by improving the teachers’ quality with a programme which well known as “Certification”. But why our education rank never change. So what happen with our with education? Our education rank actually depends on one thing, only one thing. Our education rank depends on us. Good or bad the education of the countries depend on their students. If we want to change our bad educational paradigm, lets begin with change our perspective with the terms of education itself by keep trying, keep studying, keep innovating, keep inventing for sake of our education. (int)
FKIP Ukir Prestasi Lomba Cerdas Cermat (LCC) NAPZA Tingkat Mahasiswa Provinsi Kalimantan Barat SENIN (15/10). Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Barat untuk pertama kalinya mengadakan Pagelaran Seni Budaya dan Lomba Cerdas Cermat Tingkat Mahasiswa Provinsi Kalimantan Barat. Acara yang berlangsung di Auditorium Universitas Tanjungpura ini terlaksana dari pukul 09.00 WIB hingga selesai. Rangkaian perlombaan yang dilombakan yakni lomba yel-yel dan lomba cerdas cermat seputar NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif). Selain itu ada pula pagelaran seni budaya berupa tarian tradisional dan pameran foto-foto mengenai jenis-jenis narkoba dan sejenisnya. Pada kegiatan ini, ada 10 tim yang terdaftar dari berbagai macam Fakultas dan Peguruan Tinggi di Kalimantan Barat. FKIP sendiri mengirim 2 tim unggulannya, yakni tim FKIP 1 yang diwakili oleh Kementerian Pendidikan (BEM) dan FKIP 2 dari prodi Pendidikan Kimia (HIMDIKA). Sedangkan tim lainnya yaitu tim dari F-MIPA
(2 tim), Fakultas Pertanian, FISIP, Fakultas Hukum, FKIK dan STAIN Pontianak (2 tim). Namun pada hari berlangsungnya lomba, 1 tim dari F-MIPA dan 2 tim dari STAIN Pontianak mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas. Ketua panitia LCC NAPZA, Isnawaty, S.Sos M.Si mengatakan ; “Dengan merebaknya kasus penyalahgunaan narkoba yang mengancam diri sendiri, keluarga
dan masyarakat maka kegiatan LCC ini adalah salah satu cara guna berbagi informasi mengenai bahayanya narkoba dan sejenisnya. Sasaran usaha pencegahan dan pemberantasan narkoba adalah sasaran primer (belum menggunakan narkoba), sasaran sekunder (telah mencoba-coba menggunakan narkoba) dan sasaran tersier (para pemakai atau pecandu narkoba). Oleh karena itu, kami menghimbau seluruh komponen masyarakat terutama para mahasiswa untuk bersama-sama bangkit melawan narkoba”. Di penghujung acara, di umumkanlah para pemenang dari lomba yel-yel dan lomba cerdas cermat tahun 2012. Untuk pemenang LCC NAPZA : juara 1 diraih oleh F-MIPA, juara 2 diraih oleh FKIP 1 (Kemendik) dan juara 3 diraih oleh Fakultas Hukum. Dan untuk lomba yel-yel : juara 1 diraih oleh FKIP 1 (Kemendik), juara 2 diraih oleh FKIP 2 (HIMDIKA) dan juara 3 diraih oleh Fakultas Pertanian. Hadiah yang diberikan berupa uang tunai dan souvenir lainnya. (tim)
MAHASISWA FKIP TERPILIH MENJADI BUJANG – DARE BERBUDAYA 2012 MINGGU (30/10). Bertempat di Rumah Adat Melayu Jl. Sutan Syahrir pada pukul 19.00 WIB berlangsung acara Pemilihan Bujang – Dare Pontianak 2012. Acara yang dibuka langsung oleh Walikota Pontianak H. Sutarmiji, S.H, M.Hum tersebut diikuti oleh 19 pasang finalis yang terdiri dari 38 muda-mudi yang telah lolos seleksi yang dilakukan oleh tim dewan juri. Bujang – Dare Pontianak merupakan sebutan untuk Duta Pariwisata kota Pontianak yang terdiri dari sepasang muda-mudi (Bujang untuk pemuda dan Dare untuk pemudi) yang terpilih dalam kegiatan Pemilihan Bujang – Dare yang rutin dilaksanakan oleh pihak pemerintah kota Pontianak setiap tahunnya. Para finalis terpilih dari berbagai macam kalngan dan pendidikan. Ada yang masih pelajar SMA, mahasiswa hingga karyawan swasta. Di malam final, para finalis diminta untuk memperkenalkan
diri mereka dalam bahasa melayu, dan kemudian menjawab soal dari nomor undian yang telah dicabut untuk menguji kemampuan mereka di bidang ilmu pengetahuan umum dan wawasan pariwisata di Pontianak. Di akhir acara, diumumkanlah pemenang dari Bujang – Dare Pontianak 2012. Selain itu, ada pula pemenang untuk kategori Bujang – Dare Berbudaya 2012 yang di anugerahkan kepada 2 finalis yang merupakan mahasiswa dari FKIP UNTAN yakni Muhamad Asyura (Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia 2010) dan Ade Yanti (Pend. Biologi 2010). Diharapkan dengan terpilihnya Bujang – Dare yang berwawasan dan berketerampilan dalam komunikasi ini dapat membantu pemerintah kota Pontianak dalam mempromosikan objek wisata yang terdapat di kota Pontianak di tingkat regional, nasional bahkan internasional. (tim)
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
9
FKIP UNTAN ZONA INTEGRITAS KAMPUS
R
abu (5/9). Sebanyak seribu lebih mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura (FKIP Untan) meneriakkan yel-yel anti korupsi saat launching Zona Integritas Kampus oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Auditorium Untan, Pontianak. FKIP Untan menjadi fakultas pertama dari tujuh fakultas lainnya yang ada di Indonesia, yang dipilih oleh KPK untuk menerapkan program Zona Integritas Kampus menuju Indonesia berprestasi, bersih dan anti korupsi. Dalam Launching tersebut hadir tiga orang perwakilan dari KPK, Rektor Untan, Dekan FKIP Untan serta jajaran birokrat lainnya. FKIP dipilih, karena fakultas ini nantinya akan menghasilkan para guru dan tenaga didik yang diharapkan dapat memberikan pendidikan anti korupsi sejak tingkat PAUD hingga ke jenjang pendidikan tinggi. Dengan adanya Launching FKIP Untan Zona Integritas Kampus tersebut diharapkan mahasiswa serta seluruh yang ada di Kampus mampu dan berani berbuat kejujuran dan mampu untuk tidak melakukan korupsi. Terobosan
yang akan dilakukan FKIP Untan apabila ada mahasiswa dalam menempuh pendidikan dengan tidak jujur maka Ijazahnya akan dicabut. Dekan FKIP Untan, Dr. Aswandi menyatakan sangat merespon dengan Zona Integritas Kampus di fakultas yang dip-
impinnya itu. “Untuk memperbaiki mental korup itu memang dari pendidikan,” katanya. Dr. Aswandi juga sepakat untuk memerangi perilaku korupsi dengan menarik kembali ijazah seorang lulusan yang terbukti melakukan tindak korupsi dikemudian hari. (tim)
DISPEN PERDANA! SABTU (29/9). Diadakan Diskusi Pendidikan (Dispen) perdana oleh Kementerian Pendidikan dengan tema ‘Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa melalui Jurnal Ilmiah’. Kegiatan ini berlangsung di Aula FKIP UNTAN dengan pemateri Leo Sutrisno, Ph.D. Beliau memaparkan materi diskusi dengan sangat menarik yang dapat dilihat dari keantusiasan peserta selama kegiatan diskusi berlangsung. Menurut beliau dengan diberlakukannya wajib jurnal ilmiah di kalangan mahasiswa ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa. Selain itu adapun tujuan lain yang diharapkan dengan wajib pembuatan dan publikasi jurnal ilmiah ini di kalangan mahasiswa adalah untuk menekan tingkat plagiasi di kalangan mahasiswa sendiri sehingga diharapkan kedepannya dengan penerapan jurnal ilmiah ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan mencetak lulusan yang berkualitas dan anti plagiat. Hal ini mengingat sela-
10
ma ini yang kerap terjadi di lapangan adalah masih banyak ditemukan mahasiswa bahkan dosen yang melakukan tindakan plagiat dalam menulis karya ilmiah. Di akhir kegiatan diskusi terpilih penerima Dispen Award untuk empat kategori yaitu Pendaftar Pertama via SMS
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
atas nama Yenny Rahayu (Pendidikan Kimia 2010), Registrasi Pertama atas nama Frederick Sagala (Pendidikan Sosiologi 2012), Peserta Teraktif atas nama Rabeka (Pendidikan Biologi 2012), dan HIMA/UKM Terbaik yang diraih oleh HIMBIO. (tim)
BEM FKIP SEHATI KUNJUNGI PONTIANAK POST
K
EMENLU (2/11). Lagi Kementrian Luar Negri BEM FKIP SEHATI sukses menjalankan salah satu program kerja mereka yakni mengadakan kunjungan sekaligus silahturahmi ke Pontianak Post. Bertempat di lantai 5 Graha Pena Pontianak Post, rombongan tim FKIP disambut langsung oleh Pemimpin Redaksi Pontianak Post bapak B. Salman dan redaktur pelaksana bapak Khairul Rahman. Rombongan tim FKIP diajak untuk menggelar diskusi terbuka di meja bundar ruang redaksi Pontianak Post. Presiden mahasiswa FKIP, Fithra Ramadian pun mengenalkan satu persatu pengurus BEM yang hadir pada sore itu. Selanjutnya bapak B. Salman pun mulai melanjutkan ceritanya seputar masa kuliah hingga sekarang beliau menjabat sebagai wartawan dan pemimpin redaksi. Obrolan semakin seru, karena ternyata beliau merupakan salah satu alumni dari FKIP lulusan Prodi Matematika. B. Salman mengatakan, “Saat ini, media khususnya surat kabar tengah dihadapkan pada ujian dalam keberlangsungannya. Ujian tersebut adalah kemajuan teknologi. Generasi muda lebih banyak mencari informasi melalui televisi dan internet. Itu memang ancaman, namun sampai sekarang koran masih bertahan karena tetap ada pasarnya. Saya tahu mahasiswa jarang baca koran, baru akan membeli koran ketika semester akhir atau baru lulus karena mau mencari pekerjaan�. Maksud dari kunjungan ini salah satunya antara lain adalah guna membangun komunikasi antara BEM FKIP dengan Pontianak Post agar dapat berperan dalam upaya mempublikasikan kegiatan-kegiatan dari BEM FKIP. Pontianak Post turut antusias dengan rencana untuk mempublikasikan kegiatan mahasiswa tersebut, seperti berupa prestasi mahasiswa di tingkat nasional bahkan internasional. (tim)
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
11
HALAL BIHALAL KELUARGA BESAR FKIP UNTAN
“Bersihkan Hati, Maju Bersama FKIP� SABTU (8/9). Agenda Halal Bihalal Keluarga Besar FKIP Untan yang merupakan agenda Kemendagri berlangsung dengan suasana yang baru, di ruang Aula FKIP Untan yang baru saja mengalami renovasi. Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Aswandi (Dekan FKIP Untan), Dr. Martono, M.Pd (Pudek I FKIP Untan), dan Drs. Achmadi, M.Si (Pudek III FKIP Untan), serta Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, jajaran pengurus BEM, DPM, perwakilan HIMA dan UKM FKIP Untan. Acara tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Imran Ramadhan. Dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa, Fithra Ramadian menyatakan bahwa pelaksanaan agenda halal bihalal yang agak terlambat ini tidak akan mengurangi nilai dan esensi kegiatan, yaitu menjadi sarana perekat silaturahim antara pejabat birokrat kampus dengan mahasiswa FKIP untuk saling maaf-memaafkan . Dekan FKIP Untan menambahkan, agenda halal bihalal ini juga dilaksanakan untuk memanfaatkan momentum bulan Syawal agar dapat saling maafmemaafkan dan membersihkan hati. Beliau sempat menyinggung pelaksanaan
halal bihalal bernuansa politik yang kerap ditemuinya dalam beberapa kesempatan. Menurut beliau, politik telah merajai negeri ini, sehingga banyak aspek dalam bermasyarakat yang kini sudah berbau politik. Namun, terlepas dari unsur politik tersebut, beliau menekankan bahwa tradisi halal bihalal ini penting, dengan mengutip pernyataan Quraish Shihab, yaitu dalam Al-Qur’an manusia lebih banyak diperintahkan untuk memberi maaf daripada meminta maaf, karena memberi maaf jauh lebih sulit dibandingkan meminta maaf. Di akhir sambutannya, beliau
berpesan agar kegiatan halal bihalal tidak hanya sekedar menjadi seremoni belaka, namun diharapkan setelah memperbaiki silaturahim dan maaf-memaafkan, FKIP dapat bersama-sama berkomitmen untuk maju dan berkembang. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Samsuri. Lalu salam-salaman dan ramah-tamah antar peserta yang mengahadiri agenda tersebut, dan dilanjutkan dengan makan bersama yang diselingi oleh hiburan, yaitu penampilan akustik yang apik dari ESA dan nasyid yang menarik dari BKMI.(th)
Sosialisasi Silabus Pengaderan MINGGU (16/09). PSDMO mengadakan kegiatan sosialisasi silabus pengaderan untuk semua Himpunan mahasiswa (Hima) di FKIP Untan dengan tujuan membentuk karakter mahasiswa FKIP yang satu. Kegiatan yang dilaksanakan di sekretariat bersama ini dihadiri oleh ketua dan kepala bidang PSDM semua himpunan dan dipimpin oleh staf ahli PSDMO BEM FKIP Untan. Dalam silabus pengaderan ini tercantum Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi acuan penyusunan kegiatan pengaderan. Menteri PSDMO, Ananda Mentari Cemerlang, pada kesempatan terpisah menyatakan bahwa SK dan KD yang tercantum dalam silabus pengaderan tahun ini masih sama dengan yang tercantum di dalam silabus pengaderan tahun lalu. Hal ini disebabkan untuk mengevaluasi sebuah SK atau KD perlu dilakukan dalam periode yang cukup panjang, sehingga SK dan KD tahun lalu masih digunakan. Tercatat 15 Hima yang terdaftar dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FKIP Untan. Setiap Hima melakukan pengaderan sebagai proses sistematik untuk membentuk kader yang akan menjadi generasi penerus yang memiliki kriteria sesuai dengan karakter Hima. Hasil pengaderan Hima tersebut adalah kader cetakan dengan ciri khas jurusan atau disiplin ilmu yang ditempuh. Pada kegiatan sosialisasi ini juga disampaikan himbauan dari Pudek III FKIP Untan kepada Hima-hima untuk tidak melakukan kegiatan pengaderan selain hari Sabtu, dan untuk Hima-hima, khususnya yang berada di kampus satu harus saling berkoor-
12
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
dinasi ketika pelaksanaan pengaderan terkait peminjaman ruangan, karena ruangan-ruangan yang dapat dipinjam saat ini terbatas. Beliau menyarankan agar kegiatan pengaderan yang dilaksanakan di kampus dilakukan 2 minggu sekali. Kebijakankebijakan ini agaknya merantai mahasiswa dalam menjalankan proses kaderisasi, karena faktanya masih saja terdapat kegiatan perkuliahan pada hari Sabtu yang notabene merupakan waktu kegiatan mahasiswa, dan tentu saja hal ini cukup mengganggu jadwal kegiatan. Selain itu, jumlah mahasiswa baru calon kader pada angkatan 2012 ini meningkat 3 kali lipat dari tahun sebelumnya, sementara fasilitas ruangan yang dapat dipinjam tidak cukup untuk menampung seluruh peserta beserta panitia. Kak Nanda, begitu ia sering disapa, menambahkan bahwa PSDMO akan melakukan pendekatan personal dengan birokrat kampus untuk membicarakan kebijakan ini agar diperoleh kesepahaman antara mahasiswa dan birokrat dalam hal kegiatan mahasiswa. Pengaderan sejatinya adalah awal regenerasi sebuah organisasi. Dari sinilah akan lahir calon-calon pemimpin baru yang kelak akan meneruskan sepak terjang pengabdian mahasiswa, calon-calon pemimpin yang kelak juga akan memimpin bangsa. Sudah selayaknya calon-calon ini disiapkan dengan sebaiknyabaiknya bekal untuk menuju masa dimana ia akan memimpin. Calon-calon pemimpin yang memiliki akhlak dan tabiat terpuji, bersemangat dan pantang menyerah, serta tahu bagaimana caranya memimpin dan dipimpin.(th)
Pemuda Indonesia Seutuhnya Pahlawan Masa Depan Bangsa Oleh: Damai Yanti (Menteri Pendidikan BEM FKIP Untan)
Bangun pemudi pemuda Indonesia Tangan bajumu singsingkan untuk Negara Masa yang akan datang kewajibanmu lah Menjadi tanggunganmu terhadap nusa Menjadi tanggunganmu terhadap nusa Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas Tak usah banyak bicara terus kerja keras Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih Bertingkah laku halus hai putra negri Bertingkah laku halus hai putra negriv
I
TULAH lirik lagu”Bangun Pemudi Pemuda” yang dengan apik liriknya ditulis oleh A. Simanjuntak. Lagu wajib nasional yang sering terdengar pada saat upacara bendera. Terus? Apakah itu saja peran dari lagu tersebut? Tidak, lagu ini memiliki makna menantang sekaligus mengingatkan kepada para pemudi pemuda Indonesia sebagai generasi bangsa yang nantinya akan memajukan bangsa. Sekali lagi yang disebut adalah “PemudiPemuda Indonesia”. Mengapa harus pemuda? Pemuda adalah suatu umur yang memiliki kehebatan sendiri, ibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila dibanding dengan anak kecil atau orangorang tua. Pemuda mempunyai potensi yang luar biasa, bisa dikatakan seperti dinamit atau TNT bila diledakan. Sangat luar biasa! Sejarah juga telah membuktikan bahwa pemuda berperan penting dalam kemerdekaan. Dimana saja, di negara mana saja, kemerdekaan tak pernah luput dari peran pemuda. Karena pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Mereka mempunyai peran penting dalam perjuangan. Maka dari itu jika ingin Indonesia menjadi lebih baik maka perbaikan itu yang utama ada di tangan pemuda. Perbaikan itu akan tegak dari tangan pemuda dan dari pemuda karena pemuda mempunyai banyak potensi. Akan tetapi jika tidak dilakukan pembinaan yang terjadi adalah sebaliknya. Potensinya tak tergali, semangatnya melemah atau yang lebih buruk lagi ia menggunakan potensinya untuk hal-hal yang tidak baik. Sekali lagi, pemuda adalah
usia dan sosok yang hebat tapi tidak semua pemuda hebat . Pemuda yang hebat adalah pemuda yang berani bermimpi dan berniat dan pastinya action. Mana mungkin kita sebagai pemuda bisa maju jika bermimpi saja tidak berani. Impian adalah cita-cita maka beranilah bermimipi. Impian akan menimbulkan niat, niat akan menimbulkan sikap, sikap akan menimbulkan usaha untuk mewujudkan cita-cita. Dan impian juga akan menimbulkan semangat, semangat ibarat api yang akan memicu ledakan potensi yang luar biasa. Maka marilah kita miliki impian, obsesi dan ambisi. Istilah kerennya poenya taste. Selain impian, niat juga memiliki peranan penting. Segala sesuatu itu tergantung niat. Pemuda harus punya niat. Niat menumbuhkan kesungguhan dalam keseriusan dalam berpikir serta keteguhan bertindak dalam menghadapi penghalang. Selain itu, pemuda itu bisa mengandalkan diri sendiri. Bukan meninggikan hati karena pangkat atau jabatan yang diemban keluarganya. Pemuda yang hebat dan berjiwa besar adalah pemuda yang berkata,” Inilah diri saya” atau “menjadi diriku dengan segala kekurangan dan kelebihanku”. Jadilah pemuda yang mandiri, dengan kemandirian itu ia terpacu untuk tidak menggantungkan diri pada siapa pun kecuali Tuhan, ia menjadi yang tangguh, ia berusaha memacu dirinya menjadi lebih baik dari hari ke hari sampai akhirnya ia bisa merubah lingkungannya. Ia menjadi pemuda yang percaya diri. Tak kalah pentingnya lagi, peran pemuda sebagai pahlawan seutuhnya bagi Negara adalah memiliki karakter berani berbuat. Jika sudah punya mimpi dan
percaya akan kemampuan sendiri maka yang berikutnya ialah siap action.Yup, berbuat berani untuk melakukan aksi-aksi perubahan. Merubah diri sendiri dengan mencari ilmu dan selalu memperbaiki diri. Berani mencoba untuk sebuah kemenangan tanpa takut gagal. Ingatlah bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Thomas Alfa Edison berhasil menemukan bola lampu pada percobaan ke 14.000, berarti dia telah gagal dalam 13.999 percobaan, tapi dia tidak menyerah. Berani mencoba, bagaimana mungkin akan menang lomba lari jika mencoba mendaftar lomba saja tidak berani. Berani memulai. Memulai adalah hal yang sulit kata sebagian orang, setelah itu akan berjalan lancar. Maka kita harus berani memulai, walaupun sulit coba dulu. Mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang, dan mulai dari diri sendiri. Berani beraksi adalah wujud konsisten kita pada apa yang kita yakini dan kita impikan. Kita memimpikan Indonesia menjadi lebih baik maka berani beraksi untuk perbaikan tersebut sesuai dengan kreativitas kita adalah hal yang hebat. Dari yang kecil tidak masalah. Yang penting kita berani. Tatap dunia, hadapi, jangan bersembunyi, jangan hanya bicara tapi berbuat. Kita tunjukan bahwa kita pemuda, kita tidak diam tapi bergerak menuju perbaikan yang lebih baik. Bahwa kita tidak duduk, tapi kita berjuang. Talk less to do more! Sahabat-sahabat kita adalah pemuda, masa depan negeri ada ditangan kita, Perubahan ada di tangan kita. Mari kita mencari ilmu, membina diri, membina fisik agar sehat dan kuat agar kita bisa mengelola dan merubah masa depan. Jadilah p e muda modern yang penuh kreativitas. v
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
13
FKIP MENDOMINASI DALAM DJARUM BEASISWA PLUS DJARUM D DJ JAR AR RUM Beasiswa Plus Plu us merupa merupakan p kaan suatu su uatu pr prog program ograam dari D og Djarjarja um FFoundation oundation Bakti Pe Pendidikan. end didi id dikan a . Un U Universitas ivver ersi sita taas Tanjungp Tanjungpura pur uraa meru me merupakan rup pakan satu diant diantara ntar araa Pe Perg Perguruan rgurrua u n Ti Ting Tinggi nggi gi yyang ang me mene menerima n ri rima ma Dj Djarum jarum um Beasiswa Bea easi sisw swaa Plus. Plus Pl us.. Persyaratan umum untuk menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) tahun 2012/2013 ini antara lain sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1) pada semester IV dari semua disiplin ilmu, IPK minimum 3,00 pada semester III, dapat mempertahankan IPK minimum 3,00 hingga akhir semester IV, aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar kampus, serta tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain. Para Beswan Djarum mendapatkan dana beasiswa sebesar Rp 750.000 setiap bulan selama 1 tahun. Selain bantuan biaya pendidikan, Beswan Djarum juga mendapatkan pembekalan berbagai macam soft skills, guna menyerasikan antara pencapaian akademik (hard skills) yang diperoleh di kampus dengan berbagai
keterampilan dikemudian Beswan menjadi ke kete tera raampilan agar di dike kemudian an hari para Bes swaan Dj Djarum mm enja j dii manusia emosional. m manu anu usi sia yang cakap intelegensi dan emosi ion onal. P Pelatihan e atihan soft el ft sskills kills ya yyang ng g diberikan diantaranya diantaranya National Building, Character Building, Leadership Development, CompetiBuilding g, Ch Char arac acte ter Bu Buil ildi ding ng, Le Lead ader ersh ship ip D evel ev elop opme ment nt, t Co Comp mpet etiition Challenges, kreatifitas serta beberapa kegiatan lain dalam bidang sosial, lingkungan, pendidikan, dan budaya. Untuk kegiatan Competition Challenges dibagi menjadi tiga kegiatan kompetisi bagi sesama Beswan Djarum yaitu Debate Competition, Writing Competition, danBlog Competition. Dari hasil kelulusan dapat terlihat bahwa FKIP mendominasi dengan jumlah mahasiswa yang menjadi Beswan Djarum sebanyak lima orang. Hal ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi FKIP setelah beberapa tahun terakhir tidak ada mahasiswa FKIP yang berkesempatan menerima Djarum Beasiswa Plus. Ika Ulfa Harini (FKIP), Susti Wijayanti (FKIP), Erwin Agus Santoso (FKIP), Stevanie Wulandari (FKIP), dan Andri Maulidi (FKIP). (am)
FKIP Peduli Kebakaran Belitang Sekadau SENIN (5/11). Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP Universitas Tanjungpura melalui Dirjen Sosial Masyarakat telah membuka Posko Peduli Kebakaran Belitang Sekadau di Sekretariat BEM FKIP Untan. Kegiatan penggalangan bantuan dana ini dibuka dari tanggal 8 hingga 11 November 2012. Adapun bantuan yang diterima berupa sebanyak 7 kotak pakaian (anak-anak dan dewasa) serta uang tunai sebesar Rp 1.300.000. Bantuan yang telah terkumpul tersebut diserahkan kepada Posko Utama Peduli Musibah Kebakaran Belitang di Kabupaten Sekadau yang terletak di Jalan Adisucipto pada hari Minggu tanggal 11 November 2012. Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Fithra Ramadian (Presma) kepada ketua pengurus penggalangan bantuan peduli kebakaran Belitang Sekadau. Turut serta dalam penyerahan bantuan ini Muhammad Hamidi (Wapresma), Rio Afiat (Staff Dirjen Sosmas), Anisyah Yuniarti (Staff Dirjen Sosmas), dan Fitri Mujalifah (Staff Kemenlu). Semoga bantuan yang diberikan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat korban kebakaran di Belitang Kabupaten Sekadau. (ay)
14
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
s u a r a
s a h a b a t
o r a n g e
SSO II – CALON GURU KOK JOROK?
S
ETIAP bangunan, dimana pun di bumi ini hampir semua menyediakan fasilitas toilet untuk keperluan aktivitas biologis manusia. Toilet yang bersih, tidak bau dan disertai alat-alat kebersihan yang memadai tentunya merupakan harapan setiap orang. Namun, faktanya tidak semua toilet yang kita jumpai memenuhi kriteria tersebut, termasuk toilet yang ada di kampus FKIP Untan. Melihat keadaan toilet FKIP Untan yang kurang baik, membuat kami dari tim Bulpen BEM FKIP Untan mencoba mencari tahu pendapat dari mahasiswa FKIP Untan mengenai permasalahan yang menyangkut keadaan toilet di FKIP Untan saat ini. Kami mencoba membagikan kueisioner ke sejumlah mahasiswa FKIP Untan secara acak. Kuesioner itu memuat 3 pertanyaan sebagai berikut: 1.
Bagaimana keadaan toilet di kampus FKIP Untan? (skala 1–10) 2. Apa permasalahan utama yang ada di toilet di kampus FKIP Untan? (pilih salah satu) a. Keadaan toilet yang kotor/ jorok dan bau b. Kurangnya petugas kebersihan c. Kurangnya air dan sabun 3.
yang kotor/ jorok dan bau merupakan permasalahan utama yang ada di toilet FKIP Untan, sisanya 18% dan 28,9% menganggap kurangnya petugas kebersihan dan kurangnya air dan sabun merupakan masalah utama yang ada di toilet kampus FKIP Untan. Hasil yang kami dapat pada pertanyaan kedua ini membuat kami beranggapan bahwa keadaan toilet yang kurang layak tersebut adalah sebagai besar dikarenakan oleh penggunanya sendiri, yaitu mahasiswa FKIP Untan yang kurang bijak dalam menggunakan toilet di kampus FKIP Untan. Untuk pertanyaan ketiga, mahasiswa FKIP menilai secara umum bahwa hanya 0,9% mahasiswa FKIP Untan yang sangat peduli (terhadap kebersihan dll) akan keadaan toilet FKIP Untan. Selebihnya, 31,5% menyatakan cukup peduli, dan 67,6% menganggap mahasiswa FKIP Untan tidak peduli terhadap keadaan toilet
di kampus FKIP Untan. Hal ini semakin memperkuat anggapan kami bahwa faktor pengguna, yaitu mahasiswa FKIP Untan sendirilah yang merupakan faktor utama yang menyebabkan keadaan toilet FKIP Untan yang kurang baik sampai dengan saat ini. Kesadaran akan kebersihan dan lingkungan yang baik merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap mahasiswa FKIP Untan. Karena dengan kesadaran itulah yang dapat membuat kita dapat hidup di lingkungan yang baik sesuai dengan harapan. Untuk itu, dimulai dari diri sendiri marilah kita mencoba untuk menjaga kebersihan toilet dan secara umum seluruh fasilitas di kampus FKIP demi kenyamanan bersama. Selain itu, dari pihak kampus diharapkan untuk menambah jumlah petugas kebersihan dan juga dapat menyediakan air dan alat cuci yang cukup agar keadaan toilet semakin baik.
Menurut Anda bagaimanakah kepedulian mahasiswa FKIP Untan dalam menjaga kebersihan toilet di FKIP Untan? (pilih salah satu) a. Sangat peduli b. Cukup peduli c. Tidak peduli
Setelah melalui sejumlah proses, kami pun mendapatkan hasil dari kuesioner yang telah dibagikan. Untuk pertanyaan pertama, rata-rata mahasiswa FKIP Untan memberi nilai 4 dari skala 10 untuk keadaan toilet kampus FKIP Untan. Hal tersebut jelas menggambarkan keadaan toilet FKIP Untan yang dapat dikatakan kurang layak untuk digunakan. Apakah kita tidak malu dengan keadaan ini? Untuk pertanyaan kedua, 53,1% mahasiswa FKIP menganggap keadaan toilet
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
15
“NADA-NADA CINTA YANG LUCU” Oleh : Rossi Rosalina - Prodi PGSD – Reguler B SEBUAH asrama putri Susteran di daerah Jakarta Timur ramai dikunjungi oleh putri-putri dari berbagai kalangan. Baik dari kalangan bangsawan maupun rakyat jelata. Karena itu adalah satu-satunya asrama yang letaknya dekat dengan Universitas, SMA dan juga SMP. Rumahku tidak jauh dari asrama itu, hanya berjarak beberapa meter saja. Selain bisa cuci mata, aku juga punya banyak teman wanita. Seru sih, tapi kadang-kadang menyebalkan juga. Karena sebagian dari mereka malah meragukan kejantananaku. Aku duduk di depan jendela kamarku yang menghadap ke asrama itu sendirian. Dengan meneguk secangkir coffe late panas, aku benar-benar menikmati suasana itu. Liburan musim dingin ini begitu menyenangkan buatku. Bersantai bersama keluarga di kampung halaman setelah sekian lama berada di negeri orang amatlah aku rindukan. Karena satu tahun lagi aku menyelsaikan studi ku, jadi aku harus sedikit bersabar untuk bisa menikmati suasana seperti ini setiap hari. Panas terik matahari begitu menyengat siang ini. Di sela-sela sinar matahari yang menyilaukan, aku melihat bukti keagungan Tuhan. Seorang gadis cantik berjalan di antara kerumunan gadis lainnya. Aura kecantikannya begitu memancar, menyilaukan mata setiap kaum adam yang meliriknya. Aku hanya bisa me-
16
mandangnya dari kejauhan, rasa ingin mendekatinya sih ada. Tapi bahsa Indonesia ku belum terlalu mahir. “Ya Tuhan yesus, aku ingin suatu saat nanti aku bisa mengenalnya...” besitku dalam hati. Keesokan harinya, mendung menyelimuti angkasa, menghambat perjalanan sinar sang surya yang hendak pergi ke bumi. Dari dalam kamar tidurku, aku mendengar alunan nada sapu lidi yang perlahan-lahan disapukan ke tanah. Tidurku tak lagi lelap mendengar alunan itu. Dengan seksama aku menyimak satu persatu nada yang terdengar. “Terdengar sangat merdu dan anggun. Seperti musk klasik yang memiliki cinta romantis,” gumamku dalam hati.
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
Tapi, siapa yang melakukannya? Suara itu muncul dari balik jendelaku. Dan itu artinya dari halaman asrama Susteran itu. Aku segera membuka gorden jendelaku dan mengintip keluar jendela. Sepi. Halaman asrama juga sudah bersih. Membuatku penasaran tentang siapa pemilik alunan merdu musik klasik romantis itu. Mungkinkah ia seorang seniman yang berbakat, atau musisi yang sudah melegenda? Pertanyaan itu berkecamuk dalam hatiku. Ingin aku menanyakannya pada suster, tapi apa pantas seorang seniman atau musisi menyapu halaman asrama yang lebarnya hampir satu hektar dikuran 99990 meter? Ah, sepertinya tidak mungkin. Keesokan harinya, suasana pagi begitu cerah. Sunrise muncul tepat pada waktunya. Aku sengaja bangun lebih awal agar bisa mengetahui siapa pemilik alunan merdu musik klasik romantis itu. Tak berapa lama kemudian, suara alunan sapu lidi itu terdengar lagi. Tapi, tak semerdu yang sebelumnya aku dengar. Dan aku yakin, pelantunnya pasti bukan orang yang kemarin. Huft, aku kecewa. Cuaca berubah ketika waktu menunjukkan pukul 11.00 siang, panas begitu menyengat. Tidak segan-segan membakar siapapun dan apapun yang ada dibawahnya. Aku berlindung di bawah pohon cemara yang terletak di antara rumahku dan asrama itu. Bersama seorang gadis yang telah terlebih dahulu mendiaminya. “Halo, how are you?” sapaku pada gadis cantik jelita yang waktu itu aku kagumi. Ia menoleh kepadaku. “Kabar saya baek mas, mas ini bule tho?” terdengar seperti bahasa orang jawa. Gaya bicaranya pun halus dan lembut. “wo du wohnen?” tanyaku lagi. Tapi, sepertinya aku salah melontarkan bahasa. “Hm, I’m so sorry. Maksud saya, dimana kamu hmmm wohnen, hm maksud saya kamu punya rumah dimana?” “Oh, rumah saya jauh mister. Rumah saya di Semarang, Jawa Tengah. Mister ini orang mana? Terus yang dipake tadi bahasa mana mister?” “Kenalkan, saya punya nama Steven. Und saya kommen hmmm maksudnya
saya datang dari Jerman. Saya orang Indonesia asli kok.” “Oh... Stepen. Nama saya Wahyuni. Saya permisi dulu ya Stepen, saya mau angkat jemuran ...” Cantik, ramah, lembut dan sopan. Apa dia salah satu suster disini? Atau bukan? Semoga saja bukan. Sore harinya, panas meredup. Asrama samping rumahku ramai dengan suarasuara teriak sahut-sahutan penghuni asrama. Tapi, ditengah berisiknya suara-suara itu, aku kembali mendengar alunan merdu musik klasik romantis yang waktu itu aku dengar. Aku segera keluar dan melihat siapa pelantunnya. “Wahyuni...” bisikku lirih. Gadis Jawa itu benar-benar membuatku terkagum-kagum dengan apa yang dia miliki. Dia sesempurna bidadari, tapi tetap santun walaupun banyak yang mengagumi. Aku coba mendekatinya. “Hallo Wahyuni...” “Eh, Stepen. Ada apa? Maaf saya sedang sibuk.” “HM, boleh saya bicara sebentar dengan kamu?” “Bicara apa?” Ku ajak dia duduk dibawah pohon cemara. Tempat pertama kali kami bertemu. “Ada apa tho Stepen? Saya ndak bisa lama-lama, saya masih banyak kerjaan soalnya.”
“Hm... Wahyuni, when du suster?” Wahyuni tersenyum simpul. “Bukan, saya ini masih calon suster. Saya kuliah di Akademi St. Paus di Klaten, dan sekarang saya sedang magang disini. Memangnya kenapa?” Aku hanya menganggukan kepalaku. “Yowes kalau ndak ada apa-apa, saya mau menyelesaikan pekerjaan saya dulu,” Wahyuni pergi meninggalkanku. Malam hari yang dingin, aku melamun sendiri di depan jendela kamarku sembari menatap ke arah asrama. “Ya Tuhan, kenapa aku harus jatuh cinta pada pelayan-Mu? Bisakah aku memilikinya Tuhan? Aku minta ijin pada-Mu agar bisa menjadikannya satu-satunya pendamping hidupku sampai mati,” doaku dalam hati. Dua hari lagi aku harus kembali ke Jerman untuk menyelesaikan studi ku. Mungkin besok adalah kesempatan terakhirku untuk mengungkapkan perasaan ini padanya. “Semoga Tuhan memberkati,” ku sematkan salib di dadaku. Pertanda bahwa aku selalu meminta restu dari Tuhan. Keesokan harinya, alunan merdu musik klasik itu kembali terdengar. Itu pasti Wahyuni. Mungkin aku akan sangat merindukan alunan merdu ini saat di Jerman nanti. Selesai menyapu halaman,
aku mengajak Wahyuni ke bawah pohon cemara. “Ada apa lagi Stepen?” “Wahyuni, besok aku akan wieder. Hm, maksudku aku akan kembali pulang ke Jerman. Jadi aku ingin kamu tau sesuatu.” “Sesuatu apa?” “Aku...... hm, aku...” “Kamu kenapa tho Stepen?” “Ich liebe dich...” “Opo kui ich liebe dich?” “Maksudku, i love you...” “Owalahm koe tresno karo aku? Stepen, kamu kan tau aku iki calon suster. Tapi, kenapa kamu masih nekat ngomong kayak gini? Pasti kamu sudah tau kan jawabannya? Lagian, kita ini baru ketemu, apa perasaan kamu sama aku ini tulus?” “Wahyuni, aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu. Mungkin kamu susah percaya. Tapi, itulah kenyataannya.” Wahyuni hanya tersenyum simpul. Seolah mengabaikan perasaanku. Kemudian dia meninggalkanku sendiri di bawah pohon cemara yang rindang itu. Aku merasa amat sangat kecewa. Tapi, alasan yang Wahyuni lontarkan tidak bisa dipersalahkan. Mungkin, sesampainya di Jerman nanti aku akan langsung memutuskan Xiouyu dan menjadi Bruder. CERGAM
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
17
“Salam Cinta Dari Guru Pedesaan� Inilah kami Suka duka guru pedesaan di ujung perbatasan Mengabdi pada negri Mengajar hingga senja pulang tanpa pesan Inilah cerita kami Para pahlawan tanpa tanda jasa Mendidik sepenuh hati Membagikan ilmu tanpa meminta balasan apa-apa Kami tulus Kami ikhlas Kami penuh kasih Kami tak kenal lelah Kami hanya ingin jadikan anak didik kami bermakna Penuh mimpi Penuh cita Penuh semangat Inilah kami Terimalah salam dari kami Salam cinta dari guru pedesaan
Oleh : Desy Widianty Pendidikan Guru Sekolah Dasar - 2010
18
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
Apa Resolusi Tahun Baru Anda?
A
KHIR tahun sudah semakin dekat. Apakah anda sudah membuat resolusi tahun baru? Bagaimana pencapaian resolusi tahun baru anda kemarin? Atau anda tidak pernah membuat resolusi tahun baru karena sudah pesimis duluan akan kemampuan diri sendiri dalam mencapainya? Apakah itu berarti membuat resolusi tahun baru adalah hal yang percuma dan sia-sia belaka, atau sebenarnya selama ini cara kita membuat resolusilah yang salah? Mungkin saja yang terakhirlah yang terjadi, kalau melihat tips-tips berikut dan membandingkannya dengan bagaimana kebanyakan orang biasanya membuat resolusi. Bukti Tertulis. Buat resolusi anda dalam bentuk daftar poin-per-poin, cetak, lalu tempel di tempat-tempat yang sering anda lirik (saya, misalnya, akan menempelnya di sebelah monitor laptop yang saya pantengi berjam-jam setiap harinya). Jangan bikin resolusi banyak-banyak, maksimal cukup 3 atau 4 saja. Kalau di daftar anda ada lebih dari itu, pilihlah yang paling penting dan mendesak atau yang paling bernilai dan berharga bagi hidup anda. Buat resolusi yang spesifik. Kalau target resolusi anda abstrak atau rancu, pastilah pencapaiannya juga tidak maksimal karena sulit me- nentukan titik keberhasilannya. Perjelas resolusi dengan langkah-langkah perilaku konkrit. Kita ambil contoh lain: Keinginan ‘hidup lebih sehat’ harus dibarengi dengan proses dan strategi menuju ke sana. Buatlah daftar beberapa tindakan nyata yang bisa mendukung resolusi utama anda, misalnya ‘jogging keliling kompleks rumah tiap jam 5 pagi.’
Target perantara setiap beberapa bulan. Ini fungsinya adalah untuk mengontrol agar kemajuan resolusi anda stabil dan tidak dikebut menjelang akhir tahun (yang pada akhirnya hanya akan membuat anda semakin malas untuk mulai melakukannya). Resolusi dan perilaku yang realistis untuk dilakukan. Meski mungkin anda yakin bisa jogging keliling kompleks rumah tiap jam 5 pagi, coba pikir lagi: realistiskah itu? Semakin sering anda gagal melakukannya, akan semakin malas anda mencapai resolusi yang sudah anda tetapkan. Catat keberhasilan. Setiap kali anda berhasil melakukan satu perilaku tertentu, catat prestasi itu secara mencolok, misalnya dengan tanda centang hijau besar di sebuah buku khusus atau memasukkan duit seribu di celengan khusus. Beri hadiah bagi diri sendiri, entah ketika memenuhi target perantara atau resolusi utama. Tentukan hadiah seperti apa yang anda inginkan sejak awal merancang resolusi, sehingga hadiah ini bisa menjadi salah satu motivasi tetap sepanjang tahun untuk terus berusaha mencapai resolusi anda. Ciptakan lingkungan yang mendukung pencapaian resolusi anda. Kalau anda berniat untuk berolahraga pagi-pagi sekali, pasang alarm siapkan
sepatu dan baju olahraga di samping ranjang sebelum anda tidur. Anda akan gagal minimal sekali, tapi jangan menyerah. Banyak orang yang tidak pernah berhasil menyelesaikan resolusinya karena mereka langsung menyerah setelah dua-tiga kali khilaf, sesuatu yang disebut sebagai ‘what-thehell effect‘. Kalau sejak awal anda realistis dengan kesilapan yang mungkin terjadi kemudian, anda akan lebih cepat kembali fokus ke pencapaian target ketimbang berlama-lama menyesali diri. Cari pengawas resolusi anda. Bisa teman, pacar, suami/istri, anak, saudara, orangtua, atau rekan sekerja; pokoknya orang-orang yang sehari-hari sering bersama dengan anda. Beritahu mereka mengenai resolusi anda, dan minta bantuan mereka untuk mengingatkan anda kalau sedang khilaf atau memuji anda jika telah mencapai target tertentu. Buat resolusi anda menjadi sesuatu yang publik. Misalnya mempublikasikan resolusi anda di Friendster/Facebook, Twitter, blog, atau situs pribadi. Ketika semua orang tahu resolusi anda, ‘tekanan sosial’ yang tak nampak itu tentunya akan membuat anda gengsi jika gagal mencapainya akhir tahun nanti. Hati-hatilah akan efek samping dari resolusi. Menurut John O’Neill, kepala sebuah klinik kecanduan di Houston, AS, banyak kebiasaan buruk yang ingin kita hilangkan dalam resolusi adalah sebuah cara mengatasi stres, misalnya merokok, minum-minum, atau makan banyak. Kalau anda ingin menghilangkan kebiasaan buruk itu, sebaiknya pikirkan juga cara lain untuk menanggulangi stres anda ketika ia datang. Semoga tips-tips di atas berguna bagi pencapaian resolusi tahun baru anda atau penentuan target anda yang lain. Selamat mencoba dan selamat tahun baru. (int)
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012
19
20
Buletin Pendidikan FKIP Untan November - Desember 2012