SUara Keadilan DPD PKS Makassar edisi 3

Page 1

Ansyitah Ramadhan 1433 H

Agenda Ramadhan

Resensi Buku River’s Note

Kiprah Aleg Tim Pengawas Buah Berformali dibentuk

edisi

Suara eadilan 03 2012

MEDIA DPD PKS Makassar

Optimis Dua Besar di Makassar dapatkan info terkini :

@pksmakassar Pks Makassar

Jappa-jappa

Tarhib Ramadhan

Ramadhan:

Masjid Raya Makassar

Ramadhan

Keqariban ditengah keghariban

Masjid Mewah

PKS Lebih Peduli Tetangga

Taujih

Sarat akan Perjuangan

pks�makassar.blogspot.com

hal. 2

hal. 14

hal. 12


Taujih

Ramadhan:

Keqariban ditengah keghariban (pendekatan diri ditengah keterasingan) KH. Rahmat Abdullah

"Musuh-musuh ummat mestinya belajar untuk mengerti bahwa bayi yang dilahirkan ditengah badai tak akan gentar menghadapi deru angin. Yang biasa menggenggam api jangan diancam dengan percikan air. Mereka ummat yang biasa menantang dinginnya air di akhir malam, lapar dan haus di terik siang.” -KH Rahmat Abdullah Halaman 01

Tak pernah air melawan qudrat yang ALLAH ciptakan untuknya, mencari dataran rendah dan semakin kuat ketika dibendung dan menjadi nyawa kehidupan. Lidah api selalu menjulang dan udara selalu mencari daerah minimum dari kawasan maksimum, angin pun berhembus. Edaran yang pasti dari keluarga galaksi, membuat manusia dapat membuat mesin pengukur waktu, kronometer, menulis sejarah, catatan musim dan penanggalan. Semua bergerak dalam harmoni yang menakjubkan. Ruh pun –dengan karakternya sebagai ciptaan A L L A H – m e n e ro b o s ke s u l i t a n mengaktualisasikan dirinya yang klasik saat tarikan grativasi “bumi jasad” memberatkan penjelajahannya menembus hambatan dan badai cakrawala. Kini –dibulan ini (Ramadlan)– ia begitu ringan, menjelajah langit ruhani. Carilah bulan diluar Ramadlan – saat orang dapat mengkhatamkan tilawah satu, dua, tiga sampai empat kali dalam sebulan. Carilah momentum saat orang berdiri lama dimalam hari, saat orang

menyelesaikan sebelas atau dua puluh tiga rakaat. Carilah musim kebajikan saat orang begitu santainya melepaskan “ular harta” yang membelitnya. Inilah momen yang membuka seluasluasnya kesempatan ruh mengeksiskan dirinya dan mendekap erat-erat fitrah dan karakternya. Marhaban ya syahra ramadlan Marhaban ya syahra’ as-shiyami Marhaban ya syahra ramadlan Marhaban ya syahra’ al-qiyami. Ke q a r i b a n d i t e n g a h ke g h a r i b a n (pendekatan diri ditengah keterasingan) Ahli zaman kini mungkin leluasa menertawakan muslim badui yang bersahaja, saat ia bertanya : “Ya Rasul ALLAH, dekatkah tuhan kita? Sehingga saya cukup berbisik saja atau jauhkah Ia sehingga saya harus berseru kepadaNYA?” Sebagian kita telah begitu ‘canggih’ memperkatakan Tuhan.Yang lain merasa bebas ketika beban-beban orang bertuhan telah mereka persetankan.


Taujih

Bagaimana rupa hati yang Ia tiada bertahta disana? Betapa miskinnya anak-anak zaman, saat mereka saling benci dan bantai. Betapa sengsaranya mereka saat menikmati kebebasan semu; makan, minum, seks, riba, suap, syahwat dan seterusnya, padahal mereka masih berpijak dibumi-NYA. Betapa menyedihkan orang yang grogi menghadapi kehidupan dan persoalan, padahal Ia yang memberinya titah untuk menuturkan pesan suci-NYA. Betapa bodohnya masinis yang telah mendapatkan peta perjalanan, kisah kawasan rawan, mesin kereta yang luar biasa tangguh dan rambu-rambu yang sempurna, lalu masih membawa keluar lokonya dari rel, untuk kemudian menangis-nangis lagi di stasiun berikutnya, meratapi kekeliruannya. Begitulah berulang seterusnya. Semua ayat dari 183 – 187 surah Al Baqarah bicara secara tekstual tentang puasa. Hanya satu ayat yang tidak menyentuhnya secara tekstual, namun sulit mengeluarkannya dari inti hikmah puasa. “Dan apabila hamba-hambaku Halaman 02

bertanya tentang Aku, maka katakanlah : sesungguhnya Aku ini dekat…( Al Baqarah : 185). Apa yang terjadi pada manusia dengan dada hampa kekariban (kedekatan) ini? Mereka jadi pandai tampil dengan wajah tanpa dosa didepan publik, padahal beberapa menit sebelum atau sesudah tampilan ini mereka menjadi drakula dan vampir yang haus darah, bukan lagi menjadi nyamuk yang zuhud. Mereka menjadi lalat yang terjun langsung kebangkai-bangkai, menjadi babi rakus yang tak bermalu, atau kera, tukangtiru yang rakus. Bagaimana mereka menyelesaikan masalah antar mereka? Bakar rumah, tebang pohon bermil-mil, hancurkan hutan demi kepentingan pribadi dan keluarga, tawuran antar warga atau anggota lembaga tinggi Negara, bisniskan hukum, atau jual bangsa kepada bangsa asing dan rentenir dunia. Berjuta pil pembunuh mengisi kekosongan hati ini. Berapa lagi bayi lahir tanpa berstatus bapak yang syar’i? Berapa lagi rakyat yang menjadi keledai tunggangan para politisi bandit? Berapa

banyak lagi ayat-ayat dan pesan dibacakan sementara hati tetap membatu? Berapa banyak lagi kurban berjatuhan sementara sesama saudara saling tidak peduli? Al Qur’an dulu baru yang lain

Bacalah Al-Qur’an, ruh yang menghidupkan, sinari pemahaman dengan sunnah dan perkaya wawasan dengan sirah, niscahya Islam itu terasa nikmat, harmoni, mudah, lapang dan serasi. Al-Qur’an membentuk frame b e r f i k i r. A l - Q u r ’ a n m a i n s t re a m perjuangan. Nilai-nilainya menjadi tolak u k u r ke a d i l a n , ke w a j a r a n , d a n kesesuaian dengan karakter, fitrah dan watak manusia. Penguasaan outline-nya menghindarkan pandangan parsial juz’i. penda’wahannya dengan kelengkapan


Taujih

sunnah yang sederhana, menyentuh, aksiomatis, akan memudahkan orang memahami Islam, menjauhkan perselisihan dan menghemat energi umat. Betapa da’wah Al-Qur’an dengan madrasah tahsin, tahfiz dan tafhimnya telah membangkitkan kembali semangat keislaman, bahkan dijantung tempat kelahirannya sendiri. Ahlinya selalu menjadi pelopor jihad digaris depan, jauh sejak awal sejarah ini bermula. Bila Rasullah meminta orang menurunkan jenazah dimintanya yang paling banyak penguasaan Qur’annya. Bila menyusun komposisi pasukan, diletakannya pasukan yang lebih banyak hafalannya. Bahkan dimasa awal sekali ‘unjuk rasa’ pertama digelar dengan pertanyaan “Siapa yang berani membacakan surat Arrahman di ka’bah?” Dan Ibnu Mas’ud tampil dengan berani dan tak menyesal atau jera walaupun pingsan dipukul musyrikin kota Makkah.

Halaman 03

Nuzul Qur’an di Hira, Nuzul Qur’an di hati Ke t i k a p e r t a m a k a l i A l - Q u r ’ a n diturunkan, ia telah menjadi petunjuk untuk seluruh manusia. Ia menjadi petunjuk sesungguhnya bagi mereka yang menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Ia benarbenar berguna bagi kaum beriman dan menjadi kerugian bagi kaum yang zalim. Kelak saatnya orang menyalakan rambu-rambu, padahal tanpa ramburambu kehidupan jadi kacau. Ada juga orang berfikir malam qodar itu selesai sudah karena ALLAH menyatakan dengan anzalnahu ( kami telah menurunkannya) tanpa melihat tajamtajam pada kata tanazzalu’l Malaikatu wa’l Ruhu (pada malam itu turun menurunlah para malaikat dan ruh), dengan kata kerja permanen. Bila malam adalah malam, saat matahari terbenam, siapa warga negeri yang tak menemukan malam; kafirnya dan mukminnya, fasiqnya dan shalihnya, munafiqnya dan shiddiqnya. Yahudi dan nasraninya? Jadi apakah malam itu malam fisika yang meliput semua orang dikawasan?

Jadi ketika Ramadhan di gua Hira itu malamnya disebut malam qadar, saat turun sebuah pedoman hidup yang terbaca dan terjaga, maka betapa bahaginya setiap mukmin yang sadar dengan Nuzulnya Al-Qur’an dihati pada malam qadarnya masing-masing, saat jiwa menemukan jati dirinya yang selalu merindu dan mencari sang Pencipta. Yang tetap terbelenggu selama hayat dikandung badan, seperti badanpun tak dapat melampiaskan kesenangannya, karena selalu ada keterbatasan dalam setiap kesenangan. Batas makanan dan minuman yang lezat adalah keterbatasan perut dan segala yang lahir dari proses tersebut. Batas kesenangan libido ialah menghilangnya kegembiraan dipuncak kesenangan. Batas nikmatnya dunia ketika ajal tiba-tiba menemukan rambu-rambu: Stop!


Taujih

Puasa: Da’wah, Tarbiyah, Jihad dan Disiplin Orang yang tertempa makan (sahur) disaat enaknya orang tertidur lelap atau berdiri lama malam hari dalam shalat qiyam Ramadlan, setelah siangnya berlapar haus atau menahan semua pembantal lahir bathin, sudah s e p a n t a s ny a m a m p u m e n g a t a s i masalah-masalah da’wah dan kehidupannya tanpa keluhan, keputusasaan atau kepanikan. Musuh-musuh ummat mestinya belajar untuk mengerti bahwa bayi yang dilahirkan ditengah badai tak akan gentar menghadapi deru angin. Yang biasa menggenggam api jangan diancam dengan percikan air. Mereka ummat yang biasa menantang dinginnya air diakhir malam, lapar dan haus diterik siang. Mereka biasa berburu dan menunggu target perjuangan, jauh sampai keakhirat negeri keabadian, dengan kekuatan yakin yang melebihi kepastian fajar menyingsing. Namun bagaimana Halaman 04

mungkin bisa mengajar orang lain, orang yang tak mampu memahami ajarannya sendiri? “Fadiqu’s Syai’la Yu’thihi’ (yang tak punya apa-apa tak kan mampu memberi apa-apa). Wa hy u p e r t a m a t u r u n d i b u l a n Ramadlan, pertempuran dan mubadarah (inisiatif) awal di Badar juga di bulan Ramadlan dan Futuh (kemenangan) juga di bulan Ramadlan. Ini menjadi inspirasi betapa madrasah Ramadlan telah memproduk begitu banyak alumni unggulan yang izzah-nya membentang dari masyriq ke maghrib zaman. Bila mulutmu bergetar dengan ayat-ayat suci dan hadits-hadits, mulut mereka juga menggetarkan kalimat yang sama. Adapun hati dan bukti, itu soal besar yang menunggu jawaban serius.


Wawancara

Hasan Hamido, S.Pd, M.Si

Optimis DUA BESAR di Makassar Laporan : Mustain Ruddin

Hasan Hamido saat memberikan orasi politik Halaman 05

Alhamdulillah, redaksi Suara Keadilan berkesempatan bersilaturrahim dengan Ketua DPD PKS Makassar yang baru Hasan Hamido, S.Pd., M.Si menggantikan posisi Irwan, ST yang saat ini menjadi Ketua Kebijakan Publik DPW PKS Sulsel. Mengapa PKS menargetkan dua besar di Makassar? Target dua besar merupakan program besar turunan dari DPP yang menargetkan PKS tiga besar. Agar ada korelasi mencapai target itu, maka Makassar harus memiliki target dua besar. Dalam artian bisa dua besar dalam perolehan suara dan juga bisa dua besar perolehan kursi di DPRD Kota. Apakah realistis PKS Makassar bisa mencapai target tersebut? Sebagai seorang muslim yang memiliki sandaran hanya kepada Allah SWT kita harus optimis untuk mencapai target itu. Alasannya banyak mengapa kita harus optimis. 1. strategi yang kita jalankan merupakan strategi yang sangat baik. 2. Partisipasi kader serta peningkatan

jumlah kader menunjukkan peningkatan walau belum begitu maksimal. Dengan dua modal besar ini kami optimis target dua besar sangat bisa di raih. Dan yang lebih penting lagi adalah hubungan kita dengan Allah SWT Sang Maha Penentu. Hal inilah yang tidak boleh kita tinggalkan, kapan kita tinggalkan maka PKS bukan lagi PKS. Apa langkah-langkah mencapai target tersebut? per tama, dengan memanfaatkan momen-momen setiap bulannya, misalnya di bulan Ramadhan ini setiap kader harus lebih peduli kepada tetangga, lebih sering bersilaturrahim kepada tetangga di sekitarnya. kedua, membangun struktur kepartaian di kecamatan, keluarahan sampai relawan di tps-tps. Inilah kerja-kerja yang akan dilakukan sampai pemilu nanti. Bagaimana kesiapan struktur DPC dan DPRa? Sampai saat ini, bila kita mengukur dengan standar yang kita buat, memang masih ada beberapa struktur yang belum bisa dikatakan DPC yang aktif.


Wawancara Namun yang membuat optimis adalah kita sadar bahwa masih kurang, artinya merasa ter tantang untuk terus melakukan perbaikan dan membenahi struktur yang sudah ada serta membentuk struktur yang belum ada. Jadi, target untuk struktur saat ini adalah membentuk dan menghidupkan. Bagaimana partsipasi kader dalam mencapai target tersebut? bukannya sekarang ada kecenderungan melemah? Bila melihat secara objektif sebenarnya bukan hanya makassar yang seperti itu, tapi bukan itu sebagai alasan mengapa kader melemah dalam tadhiah dan dalam eksekusi program-program kepartaian. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicunya. per tama, ada segelintir orang assabiqunal awwalun di partai yang tidak memberikan teladan yang baik, tapi itu hanya segelintir namun ternyata dapat melemahkan tadhiah kader, terutama bagi kader baru. kedua, tidak sedikit andil peran anggota dewan dalam menurunkan sikap tadhiah (pengorbanan) kader. Peran anggota dewan dalam mencapai target dua besar bagaimana? Halaman 06

Sampai saat ini belum begitu maksimal dikarenakan kader kita di dewan belum begitu banyak terasa kiprahnya di masyarakat. Suaranya belum begitu lantang dalam menyerukan aspirasi rakyat. Berbeda dengan dulu, aleg kita begitu berani dalam bersuara lantang. Padahal aleg adalah corong marketing dalam mendongkrak citra partai. Sebagai contoh misalnya di propinsi ada dana haji yang menggunakan anggaran APBD, walaupun secara hukum memang diperbolehkan cuma secara moral kan tidak?, seandainya PKS m e n ol ak , di p ast i k an p ast i ak an berdampak positif pada citra partai. Selain itu juga terkadang sinergi antara aleg dan struktur juga belum terbangun, struktur tidak ‘berani’ mengevalusi aleg dan aleg juga terkadang tidak melibatkan struktur dalam kunjungannya. insya Allah semua kelemahan ini bisa menjadi tantangan bagi agar target dua besar bisa terlaksana di 2014 Lalu, apa yang harus dilakukan oleh kader agar target dua besar bisa tercapai? pertama, target ini adalah target bersama, ini harus dipahami oleh semua

kader, baik yang di struktur dan di dewan bahkan kader yang diluar struktur. Ini adalah tanggung jawab bersama. kedua, ini adalah pertarungan atau peperangan. Apabila ini dirasakan maka semua potensi yang kita miliki pasti akan dikerahkan untuk bisa memenangkan pertarungan ini. Selain itu yang namanya peperangan adalah masalah hidup dan mati, sehingga dengan adanya persepsi ini maka seluruh kader akan bekerja semaksimal mungkin. Ketiga, berpolitik itu adalah ibadah, ini yang menjadi pembeda antara kita dengan partai lain. Setiap kerja-kerja kita adalah untuk kepentingan ummat dalam rangka melayani ummat. Insya Allah.


Kiprah Aleg Mengantisipasi beredarnya buah dan sayuran mengandung bahan kimia formalin, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar membentuk tim pengawas yang akan diterjunkan ke pasar tradisional dan supermarket. Irwan, ST

Tim Pengawas Buah Berformalin Dibentuk Laporan : Antara

Tim yang dibentuk tersebut terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) bertugas melakukan pengawasan d a n p e n a r i k a n p ro d u k y a n g mengandung formalin. “Tim ini bertugas mencegah beredar luasnya buah dan sayuran menggunakan bahan pengawet formalin khususnya komoditas impor yang banyak beredar di pasar tradisional dan supermarket,” jelas Ketua Komisi B DPRD Makassar Irwan ST kepada wartawan. Ia menyatakan tim ini dibentuk untuk melakukan pengawasan dan penindakan atas dugaan sejumlah

Halaman 07

pasar tradisional dan supermarket menjual buah dan sayur yang telah diberi bahan pengawet berbahaya. “Harus diputuskan mata rantainya dengan dilakukan peninjauan di lapangan.Semua stakeholder terkait akan dilibatkan dalam memerangi masalah yang membahayakan masyarakat ini,”ungkapnya. Legislator asal PKS ini berharap agar Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin memberikan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) kepada leding sektor antara Dinas Ketahahan Pangan dan Disperindag Kota Makassar. “Ini penting sebab harus j e l a s t u p o k s i ny a m a n a y a n g mengontrol dan mengawasi serta mengeksekusi, apalagi menjelang Ramadan, kebutuhan dipastikan sangat tinggi,”tandasnya. andi amriani/ant _


Kegiatan

Tarhib Ramadhan 1433 H

Ramadhan, PKS Lebih Peduli Tetangga Laporan : Munawir Syams

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makassar mengadakan tarhib ramadhan di balai diklat kehutanan, Sudiang (04/07). Kegiatan ini adalah salah satu agenda PKS sebelum memasuki bulan Ramadan 1433 H. Pada kesempatan itu, PKS mendatangkan pemateri internasional, syaikh DR. Khaldun asal Jordania. Kegiatan ini dihadiri sekitar 1000 kader dari Makassar, Maros dan Pangkep. Tujuan diadakannya acara ini supaya kader PKS lebih siap menghadapi bulan yg penuh berkah ini. Untuk ramadhan 1433 ini, PKS fokus pada program peduli tetangga. "Dalam islam, tetangga itu 40 rumah di sebelah kiri dan kanan rumah kita." Ungkap Hasan Hamido, ketua DPD PKS Makassar.

Halaman 08

"Maka setiap kader harus memperhatikan tetangganya." Lanjutnya. Partai berlambang bulan sabit kembar ini menyerukan kepada kadernya untuk memaksimalkan bulan ramadan dg sabaik-baiknya. Salah satu program PKS adalah tiap kader tilawah minimal 1 juz perhari, peduli tetangga, dan safari ramadhan. Hadir pada acara tarhib (menyemarakkan) ramadhan itu pengurus DPD Makassar dan DPW PKS Sulsel, diantaranya M u h a m m a d Yu s u f K h a l i d , kaderisasi DPW PKS Sulsel, Ariady Arsal, ketua MPW PKS Sulsel, HasanHamido, ketua DPD PKS Makassar


Kegiatan

Ansyitah Ramadhan 1433 H

PKS Sulsel Konsolidasi Program Ramadhan Laporan : Munawir Syams

Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS menyerukan kepada seluruh kadernya untuk memaksimalkan bulan ramadhan untuk lebih peduli kepada tetangganya olehnya itu PKS mengumpulkan seluruh kadernya perwakilan dari semua daerah seSulsel dalam rangka konsolidasi program kerja dalam bulan suci ramadhan. Kegiatan dilaksanakan di aula DPW PKS Sulsel (8/7) . "Kita akan melakukan konsolidasi dengan pengurus daerah untuk memaksimalkan program kerja." Kata Andi Hadi Ibrahim, ketua panitia ansyitah ramadhan PKS Sulsel. "Selain shaleh secara pribadi, target PKS Sulsel juga menargetkan kadernya shaleh sosial." Lanjut Andi Hadi. adapun program ramadhan PKS lebih fokus ke tetangga, karena tema program PKS tahun ini adalah peduli tetangga, diantara program yang akan dijalankan PKS seperti sejuta

Halaman 09

sirup untuk tetangga, berbuka puasa bersama, silaturahim dengan tokoh agama dan masyarakat dan ceramah tarwih dan idul fitri. Kegiatan ini diikuti ratusan kader PKS perwakilan dari tiap DPD seSulsel.


Kegiatan Menjelang bulan suci ramadhan, harga bahan pokok di pasar sedikit demi sedikit mengalami kenaikan harga, tentunya bagi sebagian masyarakat yang kurang mampu hal itu menjadi masalah. Melihat keadaan tersebut, maka pada hari ahad (8/7) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Manggala mengadakan baksos peduli di kampung Kajang, Antang.

PKS Manggala

Baksos Peduli Laporan : Munawir Syams

Dalam kegiatan tersebut, PKS Manggala juga mengadakan pasar murah, menjual paket bahan pokok dengan harga murah. Selain itu, diadakan juga pemeriksaan dan pengobatan kesehatan gratis. Ratusan warga meramaikan kegiatan tersebut. Mereka mengaku senang dengan baksos peduli yang diadakan oleh PKS Manggala. “Kegiatan ini bermanfaat, baru ada satu partai yang seperti ini.� Ujar Hikmah, seorang ibu rumah tangga yang juga menjadi peserta baksos. Kegiatan itu juga dihadiri oleh ketua anggota dewan DPRD Provinsi, Jafar Sodding dan ketua Pusat Konsultasi Syariah Indonesia (PKSI) Sulsel, Ismail Kappaja, Lc. Menurut ketua DPC Manggala, Muhammad Amin, S,Sos bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakukan oleh PKS Manggala sebagai bukti kepeduliannya kepada masyarakat.

Halaman 10


Parenting coba renungkanlah kembali.......

dan gagal ya mau gimana lagi...?�

SOLUSI DAN JAWABAN SEJARAH UNTUK ORANG TUA YG SELALU BERTANYA....

Namun bukan itu yg di ucapkan oleh Nancy Alliot pada Edison anaknya. Thomas sayang,Thomas anak ku tercinta....

"...tapi ayah Edy kalo sistem pendidikannya udah kayak bagini mau bagaimana lagi...? atau habis kalo gak cukup uangnya mau ke m a n a l a g i . . . ? P a s r a h s a j a l a h . . . akhirnya....ayo dong beri kami solusi...

Semoga kita bukanlah orang tua yg seperti ini...??!? Sumber : http://www.ayahkita.blogspot.com/

Mari kita simak baik-baik dan berulangulang kisah berikut ini: Bocah kecil yg bernama Thomas Alva Edison dulu baru bersekolah 3 bulan di Sekolah Dasar Ohio AS, di keluarkan dari sistem sekolah konvensional Amerika Serikat zaman itu, karena dinyatakan Learning Disability (Tidak mampu belajar atau lemot). Apa yg terjadi pada Thomas Edison saat dia dewasa jika Nancy Alliot ibundanya dulu berkata hal yg sama.... dengan kita para orang tua sekarang... �ya sudah kalo sistem pendidikannya sudah begitu mau gimana lagi...? kalau Mommy gak punya uang habis mau apa lagi...? Kalo kamu memang otaknya gak mampu seperti itu ya mau bagaimana lagi...? terima saja lah nasib kita, memang kita keturunan orang susah

Halaman 11

S E S U N G G U H N YA K A M U A N A K PINTAR NAK ! KAMU ANAK HEBAT NAK ! BIAR MAMA SENDIRI YG AKAN MENDIDIKMU MENJADI ORANG LUAR BIASA !! KITA AKAN BUKTIKAN BAHWA KAMU BUKANLAH SEPERTI APA YG MEREKA KATAKAN !!!! dan Tahukah anda apa buah dari ucapan itu.....? Jadilah Thomas Edison seorang Ilmuan, salah satu Jenius Dunia dengan lebih dari 1000 temuan yg di PATENKAN. Jadilah Thomas Edison pengusaha besar pendiri dan pemilik GENERAL ELECTRIC, yg memproduksi beberapa komponen Pesawat Jet Boing. Padahal Nancy Elliot hanyalah ibu biasa, seorang SINGLE PARENT, yg bekerja untuk menafkahi keluarganya, zaman itu (tahun 18XX hingga awal thn 1900)belum banyak toko buku, perpustakaan masih terbatas, belum ada lampu listrik untuk belajar


Parenting (karena Thomas yg baru menemukan lampu listrik), belum ada komputer, internet apa lagi Mbah Google yg bisa menemukan info apa saja dengan ujung jari kita. Zaman Thomas di besarkan belum ada mobil, angkot yg memudahkan pergerakan mendapatkan materi pembelajaran, belum ada dana Bos dsb.... Sistem pendidikan ala Nancy Alliot inilah yg pada akhirnya saat ini diberi nama HOME SCHOOLING. Keluarga Indonesia yg berbahagia, Bandingkanlah zaman Nancy-Edison dengan zaman kita sekarang....? Malu rasanya jika kita sampai kalah dengan Nancy Alliot bundanya Thomas Edison. Bagitu juga dengan BILL GATE yg Drop Out dari Harvard University....., "Harvard gitu lho...!" sekolah paling bergengsi di wilayah pantai timur AS. Apa akibatnya jika orang tua Bill Gate marah2 pada anaknya karena drop out dan mengatakan..... “Kamu ini bagiamana sich.... Bill, sekolah gak serius, Cuma bisanya main komputer saja...., buang2 waktu dan uang orang tua... bikin orang tua malu saja !!." "Mau jadi apa kamu jika tidak Halaman 12

mau bersekolah lagi ...?� "Kamu tahukan Harvard itu sekolah Unggulan, Sekolah Favorit, terakreditasi A dsb....dsb..... "Kamu memang anak yg aneh...benar-benar kamu telah membuat mama kecewa....� Nah.... kali ini Anda sendirilah yg menebak apa akibatnya..........?

Mari kita renungkan, kira2 Jenis orang tua ya manakah kita....? Ingatlah selalu bahwa Hidup ini pilihan bebas dan nasib anak kita di tentukan oleh sebagian besar pilihan demi pilihan orang tuanya. Mari kita belajar sejarah dan mari kita berkaca pada sejarah...! Karena sejarah adalah nyata, konkret, sudah terjadi, terbukti dan bukan hanya sekedar pendapat orang2 yg mengaku dirinya ahli dan pakar dibidangnya. Mungkin ada diantara kita yg memiliki anak yg mirip2 dengan ke dua tokoh di atas..., maka tentukanlah langkah dan keputusan yg tepat sekarang juga... Mari kita renungkan dan segera ambil keputusan..... nasib anak-anak kita mendatang di tentukan oleh keputusan demi keputusan orang tuanya sekarang


Jappa Jappa

Masjid Raya Makassar

Masjid Megah Penuh Nuansa Perjuangan Laporan : Nendeng

Halaman 13

Masjid Raya Makassar cukup menjadi icon masjid terbesar di Makassar setelah Masjid Al-Markaz. Setiap warga Makassar tidaklah asing dengan Masjid yang penuh dengan catatan sejarah ini. Memasuki bulan Ramadhan misalnya, Masjid ini akan dipenuhi oleh ribuan jamaah tarawih, baik bagi jemaah yang memang khusus mengagendakan ibadah tarawih di Masjid mewah ini, atau yang sekadar singgah saja, untuk menunaikan ibadah tarawih. Memasuki Ramadhan 1433H, Masjid Raya Makassar tidak pernah lepas dari agenda wajib tiap harinya, yaitu menyediakan hidangan berbuka puasa, untuk 1000 orang berpuasa. Drs. Muh. Said, M.Pd. (60), sekretaris umum y ay a s a n M a s j i d R ay a M a k a s s a r, menerangkan bahwa Kegiatan ini menjadi agenda wajib setiap tahunnya, dan menjadi warna khas dari Masjid Raya. Pak Said (begitu beliau biasa disapa), melanjutkan, dapat dilihat setiap harinya, antusiasme warga Makassar yang datang meramaikan buka puasa di Masjid ini, misalnya waktu Ashar baru saja masuk, tapi beberapa anak-anak telah ramai menanti di lantai 1 untuk berbuka puasa. Ini juga menjadi motivasi

bagi pengurus Masjid untuk selalu memberikan yang terbaik. Warna khas Ramadhan di Masjid R ay a , t i d a k h a ny a s a m p a i p a d a penyediaan 1000 hidangan berbuka puasa, tapi juga dengan agenda-agenda Ramadhan yang padat dan bermanfaat. Tahun ini misalnya, Masjid Raya telah mengagendakan dakwah islamiyah pada malam tarawih dan pada waktu subuh setiap harinya. Agenda Tabligh Akbar, juga menjadi agenda utama pada tahun ini. Selain itu, Pada tanggal 7-20 Ramadhan akan diadakan pameran buku yang akan memenuhi halaman masjid Raya, dirangkaikan dengan bedah buku islami di lantai 2. Beberapa seminar keislaman juga akan diadakan di Masjid ini, seperti seminar Quranic pada 28 Juli, dan pada tanggal 4-5 Agustus y ay a s a n A r- r a h m a n j u g a menyelenggarakan lomba menggambar/ menghias untuk anak-anak. Semua menjadi rangkaian agenda Ramadhan yang semoga sarat Manfaat, Pak Said juga menambahkan bahwa agenda Ramadhan di Masjid Raya, masih akan terus bertambah, sebab beberapa pihak telah dan akan mengajukan kerjasama dengan Masjid Raya namun belum tercatat dengan baik, sebab begitu banyak surat yang mengajukan izin,


Jappa Jappa namun semua harus dikoordinir dengan baik, menghindari adanya agenda yang bertabrakan. (nd)

Sejarah Masjid Raya Makassar

Suasana buka puasa di Masjid Raya

Masjid Raya tampak depan Halaman 14

Masjid Raya Makassar, dibangun di atas lahan lapangan sepakbola Exelsior Makassar seluas 13.912 meter persegi yang dihibahkan untuk pembangunan masjid tersebut. Bangunan awal Masjid Raya Makassar dirancang oleh M Soebardjo dan dibangun pada tanggal 25 Mei 1949. Masjid raya kebanggaan muslim Makassar ini menjadi tempat dilaksanakannya untuk pertama kali perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada tahun pada 1955 silam. Sejarah juga mencatat, pada tahun 1957, Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pernah singgah dan melaksanakan shalat Jumat di masjid ini, dan pada 1967, mantan Presiden Soehar to juga berkunjung dan sholat Jumat di masjid perjuangan ini. Dana awal pembangunan masjid hanya Rp. 60.000 (enam puluh ribu rupiah) yang diprakarsai KH. Ahmad

Bone, seorang ulama asal Bone, 1947, dengan ketua panitia KH. Muchtar Lutfi, menghabiskan masa pembangunan selama dua tahun. Masjid Raya resmi berdiri pada tahun 1949, dengan menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp1,2 juta rupiah pada masa itu. Bangunan induk masjid ini dapat memuat 10 ribu jemaah, dan mampu menampung 50 ribu jemaah jika digabung dengan halaman masjid. Pada Agustus 1949, saat pertama kali Masjid ini ditempati shalat Jumat, dengan bangunannya yang belum rampung, namun seluruh ruangan penuh sesak hingga melimpah ke jalan umum. Pada masa itu, pemerintah menganjurkan semua masjid di kota Makassar ditutup dan bersatu di Masjid Raya guna melaksanakan shalat Jumat berjemaah. Kegiatan tersebut membuat tentara KNIL yang masih berkuasa di Makassar, merasa gusar dan menyesali pemberian izin membangun masjid. Sebab, Masjid Raya tidak hanya sebagai tempat ibadah saja tapi juga digunakan sebagai markas pertemuan dan kegiatan pejuang kemerdekaan. RenovasiTotal Masjid Raya Makassar Seiring perjalanan waktu, Masjid Raya Makassar dirombak total dari bentuk aslinya pada Februari 1999. Saat


Jappa Jappa itu, Ketika Jusuf Kalla melontarkan ide perombakan besar-besaran masjid tersebut, muncul reaksi dengan tudingan sebagai kapitalis mu r n i , d e n g a n t u d u h a n a k a n mendirikan plaza di atas lokasi bekas bangunan masjid itu. Namun, seiring dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan masjid sejak peletakan batu pertama oleh Gubernur HZB Palaguna 9 Oktober 1999, maka Jusuf Kalla sebagai pebisnis membuktikan tekadnya untuk memperbarui bangunan dan model masjid tersebut. Di balik kontroversi pembangunan kembali masjid kebanggaan masyarakat Makassar itu, masjid itu menjelma menjadi rumah ibadah yang berdiri megah mirip dengan masjid di Timur Tengah dengan sentuhan arsitektural meditaria. Menurut Pak JK (Yusuf Kalla, Mantan Wapres), renovasi pertama Masjid Raya Makassar sejak dibangun tahun 1949, dilakukan pada tahun 1978 oleh Gubernur Ahmad Lamo. Namun, 29 tahun kemudian atap masjid bocor-bocor sehingga sangat sulit dipertahankan. Karena itu, masjid ini dibangun kembali dengan Halaman 15

struktur dan arsitektur baru m e n g a d o p s i M a s j i d C o rd o b a Spanyol, sementara bangunan lama hanya menyisakan menara di samping kiri masjid. Bangunan Masjid Raya Makassar yang baru ini dibangun menggunakan bahan bangunan dari bahan baku lokal sekitar 80 persen, memiliki dua menara setinggi 66,66 meter, berdaya tampung 10.000

Al-Qur'an Raksasa di Masjid Raya Makassar Masjid Raya Makassar memiliki koleksi sebuah Al-Qur'an besar berukuran 1 x 1,5 meter yang dipajang secara tetap di lantai 2 Masjid. Alqur'an ini senantiasa mendapat perhatian jamaah yang datang beribadah. Bahkan hampir setiap hari tampak ada jamaah masjid yang berpose di samping Al-Qur'an yang dipajang dalam kotak kayu jati tertutupi kaca tembus pandang tersebut. Al-Qur'an besar ini merupakan produk ke-6 dari Yayasan AlAsy'ariah Kalibeber,Wonosobo, Jawa Tengah. Penulis utama Al-Qur'an ini


Jappa Jappa adalah KH.Ahmad Faqih Muntaha, anak dari penghafal dan penulis kaligrafi terkenal KH.Muntaha AlHafidz, pendiri Yayasan Al-Asy'ariah yang mengelola berbagai pendidikan formal, seperti Pondok Pesantren AlAsy'ariah. Juga pendiri Padepokan Agung tertua di Wonosobo, lembah Pegunungan Dieng. Produk pertama Al-Qur'an besar seperti ini, menurut catatan pihak pengelola Masjid Raya Makassar, diserahkan ke Presiden RI pada 5 Juli 1994. Produk serupa yang kedua disimpan di Istana Negara, Jakarta. Produk ketiga dibuat atas pesanan Gubernur DKI Jakarta, H.Sutioso. Kemudian, keempat, dibuat atas pesanan dari Gubernur Provinsi Jawa Tengah, H.Murdianto. Produk kelima dibuat atas pesanan Sultan Hasanah Bolkia dari Brunai Darussalam. Produk Al-Qur'an besar yang dipajang di Masjid Raya Kota Makassar merupakan pesanan dari Pembina Masjid Raya Makassar yang juga pendiri Bosowa Coorporation, Drs.H.M.Aksa Mahmud. Al-Qur'an besar dengan 6666 ayat, 114 surah, Halaman 16

dan 30 juz tersebut terdiri atas 605 lembar. Menggunakan kertas berkualitas produksi Perum Peruri. Penulisan menggunakan campuran Tinta Cina dan Air Teh kental agar tahan tidak meluntur. Al-Qur'an besar yang pembuatannya hingga selesai memakan waktu satu tahun (12 bulan), dengan berat total 584 kg.


Resensi Buku

River’s Note – catatan tentang cinta, harapan, dan anugerah kehidupan Oleh : Evi Yuniati

Satu kata: Inspiring. Membaca kumpulan tulisan Setiap anak pasti memiliki kesan Ochan yang dipersembahkan untuk River, tersendiri pada ayahnya, begitu pula anaknya seakan akulah River. Fauzan Mukrim penulis River’s Note yang River’s Note bukan buku yang menggurui, tapi memiliki kesan mendalam kepada ayahnya.buku yang isinya sharing Ochan untuk River :) Namun namanya keterbatasan banyak hal yang belum diketahui tentang ayahnya Membaca River’s Note, jadi ingat ayahku. Ayahku tak pandai menulis, tapi semua kejadian sendiri hingga ajal menjemput. Kesalah itulah yang tidak ingin kembali terulang antara aku dan dirinya saat aku kanak tersimpan rapi di ingatannya juga diingatanku. oleh penulis kepada putranya River.

River’s note merupakan catatan ringan yang berbobot dan sangat menginspirasi. Cerita sederhana yang dialami oleh penulis ketika masih kecil hingga sudah menjadi ayah. Cerita yang ingin disampaikannya kepada anaknya memberikan banyak pelajaran penting.

Memang kenangan antara ayah dan anak itu tidak akan hilang sampai kapanpun. Tapi, dengan adanya cerita yang disampaikan dengan tertulis akan lebih abadi karena, di saat anak beranjak dewasa, ingatan orang tua yang sudah melemah dimakan usia catatan ini bisa dijadikan pengingat. River’s Note adalah kumpulan cerita Ochan ketika River belum ditenun dalam kandungan ibunya, saat dikandungan dan kemudian lahir di dunia ini meramaikan kehidupan Ochan dan istri. Setidaknya lewat tulisan ini Ochan tidak ingin mengulang kesalahan yang sama antara Ochan dan ayahnya. Seperti catatannya di halaman Untukmu Cerita Ini Kutuju “Aku sudah menyediakan banyak cerita untukmu.

Penulis Penerbit Format Harga Halaman 14

: Fauzan Mukrim : Noura Books : Softcover : Rp 49000


Resensi Buku

Mengungkap sejarah kejayaan Islam melalui Eropa

DETAIL Judul Author

: 99 Cahaya di Langit Eropa : Hanum Salsabiela Rais, Rangga Almahendra, Publisher : Gramedia Pustaka Utama Publish : 28 Juli 2011 Weight : 250 gram Dimension (mm) : 40 x 210 Halaman 15

“Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan” (Imam Syafii) -----------Mungkin kita sering mendengar tentang orangorang yang jalan-jalan ke luar negeri. Misalkan saja, ke Amerika, Singapura, Hongkong, dan lainlain. Kebanyakan mereka, keluar negeri untuk cuci mata atau menghabiskan uang: foto-foto dan belanja. Akhirnya yang dibawa pulang adalah kumpulan gambar senyum mereka di tempattempat terkenal, juga oleh-oleh berupa assesoris, baju, sepatu dan sebagainya. Tapi setelah membaca sebuah novel berjudul 99 Cahaya Di Langit Eropa, kita bisa saja berubah pikiran tentang itu. Membaca buku ini seperti merasakan sebuah petualangan yang sangat bermakna. Bercerita tentang perjalanan sepasang suami istri, novel ini seolah memberikan kita “kehidupan” di Eropa. Meski kita takpernah sekalipun kesana, namun nafas dan aroma Eropa seakan ada di sekitar kita, dengan penggambaran yang cukup detail. Lalu apa yang membuatnya berbeda?

Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa, begitu tagline novel ini.Ya, ini yang membuatnya berbeda. Penulis, Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra –yang merupakan suami Hanum, memang mengkhususkan novel setebal 411 halaman ini untuk menulis sejarah Islam di Eropa. Dalam novel ini diceritakan bahwa Hanum memiliki seorang teman muslimah berkebangsaan Turki (Fatma), sehingga mengawali perjalanannya menjelajahi Islam di Eropa. Pencarian demi pencarian membuatnya menemukan sejarah seorang Muslim yang dahulu dikenal sebagai panglima perang benama Kara Mustafa Pasha yang kebetulan merupakan kakek buyut Fatma (Di Eropa, Pasha dikenal sebagai “Pembunuh”). Lalu Hanum semakin penasaran dengan kekuatan Islam di Eropa ketika masuk di Abad Pencerahan (atau biasa kita kenal dengan sebutan Renaissance). Sebab itulah, akhirnya Hanum dapat berkunjung ke Paris, Cordova (pusat Islam di Spanyol saat itu), dan Istanbul. Banyak sekali pengetahuan baru yang bisa kita dapat dari buku ini: budaya Eropa, museum-museum bernuansa Islam, kaligrafi di museum kaum Nasrani, museum yang menjadi masjid atau sebaliknya, bahkan sejarah Cappucino dan masih banyak yang lain.


Resensi Buku Disini kita bisa merenung, bagaimana jika kita suatu saat dapat berkunjung kesana, mengelilingi Eropa. Perjalanan Hanum bagi penulis adalah perjalanan yang kaya, dimana ia bertemu dengan orang-orang dan peristiwa yang bisa membawanya dekat dengan Islam. Eropa yang “mengislamkan� Hanum. Hanum berjilbab ketika ia di Eropa, tentu saja melalui hidayah Allah. Hanum memang tak sekadar jalan-jalan di Eropa. Tiga tahun ia kesana sebagai koresponden sebuah situs berita online sekaligus karena menemani sang suami yang mengambil studi S3 di Wina, Austria. Pada beberapa bagian novel, menimbulkan keterharuan dan kerinduan yang membawa kita untuk ingin segera mengunjungi Eropa dan situssitus yang pernah didatangi Hanum dan Rangga. Tapi kadang juga kita akan merasa seolah membaca Edensor, karya Andrea Hirata. Mungkin karena sama-sama tentang penjelajahan Eropa. Akhir kata, novel ini sangat patut dan layak dibaca oleh seluruh muslim Indonesia dan dunia, apalagi bagi yang tertarik dengan sejarah Islam di dunia. Tak salah jika buku ini sudah memasuki cetakan ketujuh di bulan April 2012, sejak dicetak pertama kali dicetak pada Juli 2011. selamat membaca! Selamat menjelajah Eropa! ----------Halaman 15

“Wahai Anakku! Dunia ini bagaikan samudera tempat banyak ciptaanciptaanNya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nakhoda perjalananmu; dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai dan cobaan� (Ali bin Abi Thalib).


Info-info Segenap Keluarga Besar DPD PKS Kota Makassar, turut berbela sungkawa atas berpulangnya ke rahmatullah pada Rabu, 25 Juli 2012 Drs. Muhammad Ramli (Ketua DPRa PKS Kel. Baraya Kec. Bontoala) Semoga Amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Alamat Rumah : Jl. Kandea 2 No. 91

Mohon do’a ikhwah semua untuk kesembuhan

Andi Muh. Akbar (Adik dari Ustdz Andi Hadi Ibrahim, S.Sos) Saat ini masih di rawat di ruang ICU RS Wahidin Makassar pasca Operasi akibat kecelakaan pada Jum’at, 20 Juli 2012

Halaman 16


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.