ARSITEKTUR SEBAGAI JANDELA BUDAYA SAUNG PERTUNJUKAN KAMPUNG KRANGGAN KOTA BEKASI, JAWA BARAT
Nafidzah Nur Amalina 15216033
Menyetujui, 20 Januari 2021
Pembimbing,
Dr. Eng. Hanson Endra Kusuma, S.T., M.Eng.
1
2
3
4
5
6
7
8
VEGETASI
9
AKSESIBILITAS
SITUS PENTING
10
STUDI PRESEDEN BALKONDES MEKARWANGI (BALAI EKONOMI DESA)
11
Balkondes merupakan sebuah program bentukan bumn yang akan dimanfaatkan sebagai sebuah etalase bagi perekonomian daerah.
Kemiripan dengan proyek :
Balkondes mekarwangi adalah sebuah kompleks yang terdiri dari tempat pertunjukan, patepung, kios, ruang ganti, kantor, kedai kopi, dll dalam mendukung berbagai kegiatan berkumpul warga desa yang terkemas sebagai tempat wisata yang akan mendukung perekonomian daerah
-
Memiliki tempat pertunjukan
-
Memiliki beberapa fasilitas
-
Mendukung perekonomian masyarakat desa sekitar
-
Dapat menjadi tempat berkumpul masyarakat
lainnya -
Arsitektur sunda
Perbedaan dengan proyek : -
Skala dan cakupan pasar proyek lebih besar
-
Dalam proyek, tidak hanya menggunakan material bambu tetapi juga kayu
SAUNG ANGKLUNG U D J O (SAU)
Kemiripan dengan proyek : -
-
Terdapat tempat pertunjukan semi terbuka dan panggung outdoor Terdapat berbagai fasilitas penunjang kebudayaan Mengangkat misi kebudayaan
Perbedaan dengan proyek : - Pemilik swasta - Konstrukti teater tidak bebas kolom
Saung Angklung Udjo adalah tujuan wisata budaya dan edukasi dengan dilengkapi arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu.
Elemen interior yang terbuat dari bamboo dan pemandangan yang hijau lekat dengan Saung Angklung Udjo.
12
13
VISI PROYEK Visi perancangan dari proyek ini adalah terwujudnya Kampung Kranggan menjadi kampung budaya di Kota Bekasi. Diharapkan dengan berhasilnya proyek ini, perekonomian warga akan meningkat dengan dikelolanya dengan baik bangunan ini, misi pelestarian budaya oleh pemerintah Kota Bekasi berhasil, sekaligus meningkatkan awareness masyarakat Kampung Kranggan dan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia bahwa budaya sunda perlu dilestarikan dengan baik supaya tidak hilang di generasi yang akan datang.
Merancang bangunan dengan program ruang yang memfasilitasi kegiatan seni pertunjukan serta bangunan edukasi lainnya Merancang bangunan dengan pendekatan unsur lokalitas, budaya, dan materialitas dengan mengadaptasi ciri khas dari wilayah setempat sehingga tercipta desain yang unik dan menarik
TUJUAN PERANCANGAN 14
RUMUSAN ISU UTAMA PERANCANGAN ISU LOKALITAS Bagaimana cara menghadirkan citra Saung Pertunjukan Kampung Kranggan dengan kondisi Budaya di Kampung Kranggan yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda Kranggan karena dianggap kurang relevan dengan masa kini, tetapi di lain sisi, bangunan tradisional dan pepohohan hijau dapat menjadi sebuah efek ‘surprise’ bagi masyarakat kota yang jenuh dengan gedung dan polusi?
15
02 KM
sumur empang
PANGKENG, DAPUR GOAH GOAH PASEBAN
KT
R. KELUA RGA
TEPAS
U DENAH
TENTANG KAMPUNG KRANGGAN
Secara arsitektural, rumah adat Kampung Kranggan berbentuk panggung dengan dinding anyaman rapat bilik yang dijepit dengan papan sehingga menghasilkan efek kolom menggantung. Kekhasan lain terlihat juga pada motif pelupuh bambu pada sopi-sopi dan juga bentuk jendela.
Untuk non-arsitektural, budaya yang masih dilestarikan di Kampung Kranggan antara lain seni pertunjukan (silat, tari jaipong, wayang golek, gamelan ajeng), kerajinan tangan ( kendang, kerajinan bambu, anyaman tenong), dan juga tradisi (babaritan, sesajen, dan sunatan)
16
KAMPUNG NAGA
TENTANG KAMPUNG SUNDA
17
KAMPUNG CIPTAGELAR
KAMPUNG TONGGOH
KONSEP LEMAH-CAI
KONSEP LUHUR-HANDAP
KONSEP KACA-KACA
Ketika ada tanah untuk dihuni, perlu ada air untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari.
Semakin tinggi kontur, semakin tinggi derajat/fungsi yang diletakkan disana.
Terdapatnya batas-batas/ gerbang antara perbedaan ketinggian/untuk pembeda.
P E R T U N J U K A N 1750 m2
Teater utama Ruang audio Ruang persiapan Gudang
P E N U N J A N G P E N A M P I L 750 m2
Tempat Latihan indoor Tempat Latihan outdoor Ruang ganti&make up penampil
E D U K A S I P E N G U N J U N G
700 m2
Workshop bambu Workshop anyaman tenong Workshop Kendang Workshop Gamelan Ajeng Perpustakaan Galeri
K O M E R S I L 600 m2
Kantin Restoran Toko Cinderamata
P e n g e l o l a 200
m2
Kantor pengelola Loket tiket Pusat informasi
A K O M O D A S I 400 m2
Cottage keluarga Cottage backpacker
PROGRAM RUANG
H I B U R A N 500 m2
Paseban pengunjung Paseban penampil Amphiteater
L A H A N 7200
m2
H I J A U
Kebun Konservasi Balong/Kolam
L a i n - l a i n 250
m2
Kamar mandi Mushola Ruang Servis
18
19
KONSEP DASAR RANCANGAN Arsitektur sebagai Jandela Budaya
Pembingkaian sesuatu yang megah
Jandela(Jendela) secara filosofis dimaknai sebagai harapan baru bagi Kampung Kranggan untuk tetap melestarikan budaya nenek moyang melalui generasi penerus.
Jendela secara arsitektural dapat diadaptasi secara langsung sebagai jendela khas Kranggan maupun dimaknai sebagai bingkai dari sesuatu yang megah atau baru.
Jendela budaya diartikan dengan eksistensi berbagai fasilitas penunjang edukasi budaya Kampung Kranggan, baik itu perpustakaan, workshop, galeri, hingga kantin dengan edukasi
20
STRATEGI PENGORGANISASIAN RUANG Pengelompokan Ruang dan Hirarki
Zoning
Kantin
Kolam TEATER UTAMA Konservasi Bambu dan Pohon Nangka
Bangunan penerima
Resto
Parkir Mobil
Parkir Bus dan motor
Lahan Kolam Konservasi (manifes (manifestasi tasi lemah/tanah) cai/air)
21
Parkir Bangunan Bangunan penunjang Utama (mengelilingi bangunan utama)
(terletak sentral)
Public Parkir, amphitheater outdoor, toko cinderamata, paseban, restoran
di
3
Semi-Private Galeri, perpustakaan, teater, workshop, musholla, toilet, tempat latihan outdoor, kantin
Private Tempat Latihan, ruang ganti cottage
STRATEGI KOMPOSISI BENTUK 2D DAN 3D STRATEGI KOMPOSISI BENTUK 2D
Peletakan Geometri Dasar Dengan merespon tapak berkontur Geometri dasar berupa segi 8 untuk bangunan utama (mengakomodasi fungsi teater) dan juga segi 4 untuk bangunan lainnya sesuai geometri dasar rumah adat di Kampung Kranggan
Mengkomposisi Bentuk geometrik ke tapak organik Mengadaptasi layout permukiman Kampung Sunda (Ciptagelar) yang organik mengikuti tapak
Penyusunan Massing Final Layout 2D bangunan disusun dengan pertimbangan pembentukan space yang positif supaya terjadi interaksi, seperti terciptanya tempat Latihan outdoor pada bagian utara bangunan utama.
22
STRATEGI KOMPOSISI BENTUK 3D KANTIN, PASEBAN, TEMPAT LATIHAN
COTTAGE
MERESPON PERBEDAAN KONTUR
BANGUNAN PENERIMA (PASEBAN, TOKO CINDERAMATA, KANTOR PENGELOLA, LOKET TIKET, GALERI, PERPUSTAKAAN)
23
3 MODIFIKASI ATAP JULANG NGAPAK UNTUK PENCAHAYAAN ALAMI
EXTRUDE
DIBERI ATAP JULANG NGAPAK
TAMBAHAN ATAP UNTUK MENUTUPI SELASAR
TAMBAHAN ATAP UNTUK PEMBINGKAIAN VIEW
TEATER PERTUNJUKAN
24
STRATEGI GUBAHAN SPASIAL KUALITAS RUANG LUAR UTAMA
Parkir Belakang Tempat Latihan Outdoor
Plaza Penerimaan Penampil Balong/kolam
BALONG/KOLAM
TEMPAT LATIHAN OUTDOOR Parkir Mobil Plaza Penerimaan Pengunjung Amphiteather luar
PLAZA PENERIMAAN PENGUNJUNG
25
Parkir motor Parkir Bus
KUALITAS RUANG DALAM UTAMA Cottage didesain untuk menciptakan suasana ruang yang semirip mungkin dengan rumah kampung kranggan, seperti modul ruangan, selubung bangunan, konsesp panggung pada hunian dan rata tanah pada bagian dapur dan toilet, hingga material yang dipergunakan (kayu, bambu dan atap rumbia), Hal demikian dilakukan karena tamu Cottage menginginkan otentisitas dari Rumah Adat Kampung Kranggan. Menyelami makna jandela lebih dalam dengan menerapkan konsep pembingkaian seperti pada Lorong menuju teater utama yang terbentuk karena dinding tribun. Semakin pengunjung mendekat, semakin banyak pemandangan yang dilihat, dalam konteks ini adalah suasana panggung. Tidak selesai disana, jendela juga seolah terjadi pada background panggung yang dibingkai oleh dinding ruang persiapan dan gudang, panggung dan juga konstruksi atap. Kantin memiliki konsep seperti pasar dengan pengunjung yang dapat menyaksikan cara pembuatan masakan Khas Kampung Kranggan karena tidak tersekat dinding. Tempat duduk diberi keleluasaan supaya bisa menonton latihan silat di amphiteater luar tanpa kepanasan Workshop memiliki kesan lega di dalam ruangan supaya bisa terjadi interaksi belajar-mengajar yang baik
26
STRATEGI SELUBUNG BANGUNAN TEATER UTAMA Materialitas
Kolom beton
Perlindungan terhadap air hujan
Rangka bambu
Penutup Atap Rumbia
Respon terhadap angin
Teater utama tanpa dinding selubung membuat masuknya angin segar dari arah balong menuju ke dalam bangunan, selain itu, celah antar atap juga memungkinkan cross ventilation sehingga bangunan tidak pengap
27
Keberadaan atap tambahan sebagai tritisan berfungsi menghalau air hujan supaya tidak masuk ke bagian dalam teater. Jatuhnya air hujan dari atap diarahkan langsung ke balong/taman
Respon terhadap matahari
Celah antar atap yang berundak-undak membuat adanya kisi-kisi cahaya matahari di dalam bangunan sebagai pencahayaan alami di jam-jam dengan panas yang tidak begitu terik dan membuat panas di dalam bangunan
Materialitas
Respon terhadap Angin dan matahari Dinding Bata plester
Motif sopi-sopi dari pelupuh bambu ini adalah salah satu
khas
dari Kampung Kranggan. Sopi-sopi ini memungkinkan terjadinya crossventilation
Dinding bilik ini memerlukan konstruksi khusus karena perlu dijepit di antara kolom dengan papan serta balok dengan papan untuk menghasilkan efek kolom menggantung
Penutup Atap Rumbia
C O T T A G E
Sopi-sopi pelupuh bambu Dinding bilik bambu membuat bangunan dapat bernafas sehingga Sebagian angin dapat menembus kisi-kisi dinding untuk membuat sejuk ruangan dalam Cottage
Dinding Bilik bambu anyaman rapat
Penutup atap rumbia Kolom kayu
Teritis atap juga menghalangi sinar matahari langsung ke dalam bangunan Jendela khas kampung kranggan juga dapat meningkatkan penghawaan alami dan pencahayaan alami
Dinding Bilik bambu anyaman rapat
W O R K S H O P 28
STRATEGI DALAM MERESPON ISU ISU DALAM KONTEKS TAPAK ISU KAWASAN Saung Pertunjukan Kampung Kranggan terletak di lokasi yang sangat strategis karena berdekatan dengan situs-situs penting dari Kampung Kranggan, seperti Keraton Pesarean Selamiring dan Sumur Batu yang merupakan situs cagar budaya. Lokasi yang strategis ini mempengaruhi status Saung Pertunjukan Kampung Kranggan selain difungsikan sebagai tempat pertunjukan dan sarana edukasi budaya Kampung Kranggan, juga turut menjadi ciri/landmark kawasan Kampung Kranggan. Penjawaban dari isu ini adalah dengan dibangunnya bangunan utama yang monumental tetapi tetap mengadopsi unsur-unsur asli dari Kampung Kranggan
29
ISU KONTUR DAN ISU KEBENCANAAN Tapak Saung Pertunjukan Kampung Kranggan memiliki perbedaan kontur sekitar 10m. Sesuai konsep perkampungan sunda yaitu LEMAH-CAI dan LUHUR-HANDAP, kontur tinggi dimanfaatkan untuk konservasi rumpun bambu yang terbukti dapat menahan erosi tanah penyebab longsor. Sedangkan kontur rendah dimanfaatkan sebagai balong/kolam yang dapat menampung air hingga ±10.000m3 sehingga dapat membantu pencegahan banjir pada kontur rendah di sekitar tapak
STRATEGI INTEGRASI STUKTUR DALAM RANCANGAN STRUKTUR BENTANG LEBAR
Struktur bangunan utama menggunakan kolom beton yang menumpu struktur atap bambu. Struktur bambu dimanfaatkan daya lengkungnya untuk membentuk atap modifikasi julang ngapak.
STRUKTUR BENTANG RENDAH
Bangunan workshop dan cottage menggunakan struktur kolom kayu dan kuda-kuda kayu sederhana membentuk atap pelana
STRUKTUR ‘KOLOM GANTUNG’
Kolom menggantung ini tidak benar adanya. Wujud seperti ‘kolom’ dan ‘balok’ pada tampak luar tapak hanyalah papan kayu yang menjepit bilik bambu dengan kolom/balok di bagian dalam bangunan
30
STRATEGI INTEGRASI SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN Sistem hydrant dengan jangkauan radius 15m di beberapa titik Area ruang terbuka (Assembly point) Sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran
31
Apabila terjadi kebakaran, penyediaan APAR di setiap bangunan adalah sistem proteksi kebakaran aktif. Karena bangunan berada di area terbuka, maka evakuasi tercepat dapat dilakukan dengan menyegerakan keluar dari bangunan menuju assembly point
STRATEGI INTEGRASI SISTEM UTILITAS Arah aliran air hujan Gardu Listrik Genset
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
POTONGAN PRINSIP TEATER
45
46
POTONGAN DETAIL TAPAK 1
POTONGAN DETAIL TAPAK 2 47
PERSPEKTIF MATA MANUSIA KOMPOSISI BANGUNAN
PERSPEKTIF TAMPAK DEPAN SAUNG PERTUNJUKAN KAMPUNG KRANGGAN
PERSPEKTIF SEATING TEATER UTAMA
PERSPEKTIF STRUKTUR TEATER UTAMA
PERSPEKTIF
PERSPEKTIF MATA BURUNG TEATER UTAMA
PERSPEKTIF BALONG DARI SELASAR TEATER PERSPEKTIF TEATER UTAMA PERSPEKTIF COTTAGE
48
PERSPEKTIF MATA BURUNG TEATER UTAMA
PERSPEKTIF BALONG DARI SELASAR TEATER PERSPEKTIF ‘’JENDELA’’ DARISEATING LORONG TEATER UTAMA PERSPEKTIF ‘’JENDELA’’ SEBAGAI BACKGROUND PANGGUNG PERSPEKTIF STRUKTUR TEATER UTAMA PERSPEKTIF TEATER UTAMA
PERSPEKTIF TEATER UTAMA PERSPEKTIF INTERIORUDARA COTTAGE BERJENDELA
49
PERSPEKTIF DARI SELASAR PERSPEKTIF INTERIORBALONG COTTAGE DARI JENDELA
PERSPEKTIF COTTAGE PERSPEKTIF INTERIOR WORKSHOP DARI JENDELA
PERSPEKTIF ‘’JENDELA’’ DARI LORONG TEATER UTAMA
PERSPEKTIF INTERIOR COTTAGE BERJENDELA
PERSPEKTIF ‘’JENDELA’’ SEBAGAI BACKGROUND PANGGUNG
PERSPEKTIF INTERIOR COTTAGE DARI JENDELA
PERSPEKTIF INTERIOR WORKSHOP DARI JENDELA
50
D A F TA R PUSTAKA
Kampung adat dan rumah adat di Jawa Barat , Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat Neufert, E. (2002). Data Arsitek. Jakarta : Erlangga. Nuryanto. (2019). Arsitektur Nusantara: Pengantar Pemahaman Arsitektur Tradisional Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Situs mengenai karya-karya arsitektur Archdaily, https://archdaily.com/
Gambar-gambar cutout : https://www.flaticon.com/ & https://freepik.com/
51
51
SAUNG PERTUNJUKAN
KAMPUNG KRANGGAN