ARAYA

Page 1



araya 25 Bandung Urban Communities


KATA PENGANTAR


P

uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan karunia dan hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan booklet 25 komunitas perkotaan di kota Bandung. Sumber informasi pada booklet ini didapat dari hasil observasi lapangan yang telah dilakukan oleh tim penyusun. Booklet ini memuat informasi-informasi dasar mengenai komunitas yang berupa biodata komunitas dan aktivitas yang telah atau akan dilakukan oleh komunitaskomunitas tersebut. Booklet ini diharapkan menjadi informasi bagi pembaca mengenai beberapa komunitas yang ada di Bandung dan meningkatkan eksistensi dari komunitas-komunitas itu sendiri. Selain itu, kami juga berharap agar informasi yang dipaparkan di booklet ini dapat juga menjadi inspirasi dan langkah awal bagi para pembaca untuk ikut melakukan kegiatan-kegiatan positif demi kota Bandung yang lebih baik. Akhir kata, tim penyusun memohon maaf apabila ada kesalahan kata yang kurang berkenan bagi pembaca baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga booklet ini dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Bandung, Agustus 2016 Tim Penyusun


editor layouter

Fitrah I Nisa N I Marsha I Khonsa I Saghita

photographer Dinanti I Adrian I Hasna I Rizki I Isma I Nida

external Hafsah I Byanmara I Catherina I Grace I Triana Delya

Natasha I Riris I Nisa Z I Agustinus I Zahrul


PERSON IN CHARGE Nadia Gissma

EDITOR IN CHIEF Harits

FIELD COORDINATOR Shalna

publisher

Adelia I Saila

transport

Aldio I Afif I Risa

TIM REDAKSI


3

I

tim redaksi

II

daftar isi

III

komunitas 1000 guru keuken

7 10

kata pengantar

5

1

eco bambu

smart city and community information center

13 bandung city watch

kampung kreatif dago pojok

15 bandung berkebun 17 komunitas railfans

21

19

bandug creative city forum

komunitas aleut

23 komune rakapare

25

turun tangan bandung

27 bandung heritage


29 perkumpulan inisiatif

31 33

daftar isi

komuniitas hong

bandung clean action

35 walhi jawa barat

41

39 hilo green community sobat budaya

47

45

43 code for bandung 9 cm

lsm hijau lestari

49

komunitas pensil kertas tangan 51 komunitas diatas

55

komunitas hijau


K

omunitas 1000 Guru M. Rifki Adrian Byanmara Avicennia Azahra Tri Wulandari


P

ada 22 Desember 2014, terbentuklah suatu komunitas bernama 1000 Guru Bandung. 1000 Guru Bandung merupakan salah satu cabang regional dari 1000 Guru yang terdiri dari 23 regional di seluruh Indonesia. Komunitas ini terbentuk karena adanya keresahan sang pendiri yaitu Kak Jemi Ngandiono. Beliau berpikir bahwa pendidikan di Indonesia belum rata, terutama di pedalaman Indonesia yang masih kurang perhatian dari pemerintah. Selain itu, kak Jemi juga memiliki ketertarikan terhadap travelling karena ia sadar betapa luas dan indahnya bumi pertiwi ini. 1000 Guru Bandung berpartisipasi dalam pembangunan yang merata di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan dan pariwisata. Maka dari itu, 1000 Guru menggabungkan kedua aspek tersebut, yaitu travelling and teaching atau yang biasa disingkat TNT. 1000 Guru Bandung diketuai oleh Kak Sarah Hesty Nurrohmah. Dibawah Kak Sarah, terdapat beberapa pengurus inti dari 1000 Guru Bandung baik di bidang eksternal, peralatan, fotografer, dll. Pada awalnya, Kak Sarah mengikuti kegiatan TNT terpusat bersama Kak Jemi. Namun setelah itu, Kak Jemi meminta bantuan Kak Sarah untuk membuka cabang di Bandung.

1000 Guru Bandung memiliki tiga program utama yaitu Travelling and Teaching, beasiswa untuk guru, dan pengobatan gratis. TNT diselenggarakan secara 2 – 3 bulan sekali di pedalaman sekitar Jawa Barat. Terkadang, TNT diselenggarakan sesuai dengan momentum yang ada seperti Hari Pendidikan Nasional atau

S

emua kalangan dari berbagai latar belakang dapat merasakan bagaimana rasanya mengajar di pedalaman adalah salah satu ciri khas yang dimiliki oleh komunitas ini. Ditambah, di saat yang bersamaan mereka juga mendapatkan pengalaman travelling yang berharga.

2


Keuken Yunida Indira Septian Hariyadi Alifa Salsabila Marsha Elfiandri

K

euken adalah sebuah komunitas yang memiliki concern dalam isu pemanfaatan ruang publik kota yang belum maksimal. Tujuan dari komunitas ini adalah menghidupkan ruang-ruang kota yang dianggap tidak fungsional lagi. Untuk mewujudkan tujuan ini, komunitas Keuken Bandung membuat sebuah festival makanan yang memanfaatkan ruang-ruang tersebut sebagai venue acara. Penggagas dari Keuken ini adalah Prananda Luthfiansyah Malasan, yang mana nama Keuken diambil dari bahasa Belanda yang berarti dapur. Nama Keuken diambil karena adanya unsur penulisan kata yang mirip dengan bahasa Sunda.

3


F

estival makanan sehari yang didalangi oleh Keuken Bandung, secara tidak langsung membahas isu pemanfaatan ruang publik kota yang terinspirasi dari jalanan. Dalam festival makanan ini, Keuken berkolaborasi dengan beberapa komunitas yang mencintai kuliner bandung. Selain menghidupkan ruang publik, diharapkan festival ini merupakan salah satu cara untuk memunculkan kesenangan kehidupan di kota di tengah-tengah rutinitas yang terjadi tiap harinya. Komunitas ini mempertanyakan kembali peran kota dan kejujuran kota di dalam kehidupan sehari-hari. Lewat makanan, Keuken berusaha mengatakan bahwa terdapat kebutuhan ruang tersebut(venue) berkaitan dengan kebutuhan manusia sehari-hari, yaitu makanan.

K

euken merayakan perebutan ruang kota dengan kemeriahan kebutuhan dasar manusia, yaitu makan. Keuken berusaha mengumpulkan kaum muda kota dengan memangaatkan potensi laten dari budaya jongkok dalam masyarakat Indonesia dikombinasikan dengan atraksi makanan jalanan. Keuken mempertemukan masyarakat lokal dan komunitas kreatif untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran. Setidaknya untuk satu hari, kota dengan warga dan masyarakatnya dapat mempertontonkan bakat dan potensinya masing-masing. Lebih dekat untuk berbicara dan melakukan sesuatu yang memungkinkan untuk kota.

4


Eco Bambu Saila Ayudia Fitrah R Nur Fadhila Adhevita M

5


E

ducation Cipaku Oase (ECO) Barisan Muda Bandung Utara (Bambu) atau yang dikenal dengan sebutan Eco Bambu, merupakan salah satu sanggar seni terbuka yang berada di Bandung, tepatnya di Jalan Cipaku Indah XII No. 8, Ledeng, Bandung. Komunitas ini berfokus kepada segala jenis kebudayaan Sunda, dimulai dari tarian tradisional, makanan khas, pencak silat, seni lukis, dan yang lainnya. Tujuan dari fokus kegiatan ini adalah untuk melestarikan kebudayaan Sunda di berbagai kalangan, terutama dikalangan pemuda di seluruh Indonesia, dan umumnya Internasional.

E

ksistensi dari sanggar ini tak terlepas dari dua sosok berpengaruh, yaitu Bapak Andreas Wihardja (Pak Wiwi) dan Abah Taufik. Pak Wiwi merupakan sosok manajer yang telah berpengalaman diberbagai bidang, sedangkan Abah Taufik merupakan sosok seniman yang sangat kental dengan budaya Sunda, terbukti dari latar belakang keprofesiannya sebagai ahli pemain angklung yang menimba ilmu langsung dari tokoh angklung dunia, yaitu Bapak Daeng Soetigna yang juga guru Kang Udjo -pendiri Saung Udjo-. Kedua tokoh ini berhimpun dengan PT Cipaku Indah pada tahun 2012 untuk membangun sebuah sanggar seni yang terbuka untuk masyarakat di Cipaku dengan modal dana dan tanah murni dari Pak Wiwi dan Abah Taufik. Setelah tiga tahun merancang sanggar dan mengumpulkan sosok-sosok seniman, akhirnya komunitas ini diresmikan pada tanggal 22 Maret 2015 kemarin.

A

dapun jenis kegiatan ini difokuskan juga kepada pembinaan masyarakat yang berkunjung kesana. Dengan fasilitas dan ahli yang sudah mumpuni, wisatawan diajak 100% mencoba segala kegiatan yang ada di sana, dimulai dengan main angklung bareng, mencoba pencak silat, mencoba jajanan khas Sunda, dan lain sebagainya. Jadwal kegiatan ini pun sangat fleksibel, cukup dengan biaya yang sangat murah dan sepakatkan waktu sebelumnya, acara pun eksklusif bisa dilaksanakan sampai seharian penuh. da satu hal menarik dan memang merupakan ikon dari komunitas ini, yaitu seluruh bangunan disana dirancang dengan penuh filosofi. Pertama, disana terdapat kontruksi bambu terbesar yang ada di Indonesia. Kontruksi ini digunakan sebagai panggung acara utama sanggar di sana. Kedua, di sana terdapat tiga bangunan kembar, disebut dengan “Gajebo Trisula�. Gajebo ini memiliki atap runcing yang menjulang ke atas, dengan filosofi “Ucap, tekad, lampah kudu nincak ka kecrek� yang artinya semua ucapan, tekad, dan langkah semua manusia harus sejalan.

A

6


Smart City & Community Innovation Center Hafsah A Lazuardyas Z Saghita D Yunida Indira

S

mart City & Community Innovation Center, yang berfokus sebagai flatform solusi dan inovasi kota cerdas di prakarsai oleh Prof. Dr. Ir. Suhono H. Supangkat. Beliau juga sudah terkenal menjadi Bapak Smart City di Indonesia. Selain beliau, Bapak Arya Ahmad, Bapak Roos Akbar, Bapak Utomo S., dan Ibu Santi adalah tokoh – tokoh penting dalam pergerakan Smart City & Community Innovation Center. Komunitas ini diresmikan sejak tahun 2012 dan bergerak dengan banyaknya program kerja yang dilakukan, diantaranya SOROT yang menjadi salah satu program kerja dalam bidang online reporting and observation, Konsultasi Smart City sebagai bentuk mediator bagi kota – kota yang tertarik menjadi sebuah kota Smart City, Implementasi Smart City salah satu program kerja dalam bentuk pengawasan pengimplentasian kota menuju Smart City, serta Edukasi dan Konferensi yang rutin diadakan setiap tahunnya. CCiC juga telah banyak melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari Pemerinta Kota di Indonesia, Lembaga Swadaya Masyarakat hingga Lembaga Internasional seperti City Protocol Society.

S 7

Dalam menjalankan tugasnya, SCCiC selalu mengadakan observasi ke berbagai daerah di Indonesia, melihat realita yang ada dan kemudian mencoba menemukan solusi yang ada dengan menciptakan roadmap Smart City di Indonesia yang dinamakan dengan Garuda Smart City Model. Keunikan dan ciri khas dari masing – masing kota di Indonesia bukanlah suatu kendala, melainkan menjadi tantangan tersendiri bagi para anggota komunitas ini. idak sampai disitu, beberapa tahun yang lalu SCCiC melakukan pencapaian terbesarnya yaitu bekerja sama dengan salah satu pihak media cetak untuk melakukan penelitian terkait Indeks Kota Cerdas diseluruh Indonesia dengan kategori kota besar, kota menengah dan kota kecil. Smart City & Community Innovation Center adalah komunitas di Institut Teknologi Bandung yang diperuntukan bagi pihak luar sebagai wadah perubahan bagi tiap – tiap kota di Indonesia, dengan harapan pada tahun 2020 seluruh kota di Indonesia sudah layak dikatakan sebagai Smart City.

T


8


Dalam kepekatan rindu Ku bermain dengan bambu Melangkah satu persatu Berani mencoba yang baru


K

ampung Kreatif Dago Pojok

Nadia Gissma Ivan Fata Abdirrahman Widya Rahmayanti Mahbub Ridhoo Maulaa

10


K

ampung Kreatif Dago Pojok digagas pada tahun 2003, kemudian dirundingkan dengan warga di daerah Dago Pojok pada tahun 2009. Pada tahun 2011, Kampung Kreatif Dago Pojok diresmikan dengan berbagai program yang memiliki concern pada pengembangan dan pengendalian potensi warga Dago Pojok, pada tahun 2016, Kampung Kreatif Dago Pojok memiliki concern pada perekonomian industri kawasan Dago Pojok. Pembangunan Kampung Kreatif Dago Pojok didasari oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan penduduk, iklim, sosial budaya, dan tata ruang. Banyaknya pendatang yang memasuki kota Bandung untuk memperoleh pendidikan, hiburan, dan pekerjaan

menyebabkan meningkatnya produksi sampah dan polusi, Sehingga terbentuklah kawasan super blok (mewah) dan kawasan miskin kota yang dijadikan objek pembangunan untuk memenuhi kebutuhan lahan penduduk, sehingga rakyat tidak mendapatkan tata ruang yang ideal. Gagasan pembentukan kampung kreatif merupakan salah satu metode pergerakan rakyat agar wilayah miskin kota tidak menjadi objek pembangunan. Pembangunan Kampung Kreatif Dago Pojok merupakan gagasan dari Bapak Rahmat Jabaril yang terinspirasi melalui buku Kreativitas dan Humanitas bersama istri dan seorang antropologi dari Jerman.


Kemudian mulai bekerja sama dengan mahasiswa, serta tahun 2005 bekerja sama dengan HMP (Himpunan Mahasiswa Planologi) ITB, dan pada tahun 2009 bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk anak-anak yang putus sekolah dan ibu-ibu yang ingin mendapatkan ijazah sekolah. Komunitas ini telah memberikan 300 ijazah setara sekolah menengah atas untuk masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan. Seperti namanya Kampung Kreatif, kreatifitas merupakan modal utama dalam pengembangan wilayah Dago Pojok.

Beberapa contoh kegiatan yang rutin di lakukan adalah mural bersama anak disetiap minggu pagi, bermain permainan tradisional, dan pesta rakyat. Kegiatan pada sektor ekonomi tidak luput ketinggalan, proyek yang akan aktif dilakukan adalah pengembangan industri kreatif melalui seni tekstil. Produk tekstil yang akan dihasilkan adalah batik dengan tema gondang (padi) dan sablon kaos khas made by warga Kampung Kreatif Dago Pojok. Sektor infrastruktur pun ikut maju dalam pengembangan fasilitas umum berupa toilet yang bersih, musholla, sanggar, ruang pertunjukkan, dan galeri seni di setiap Rtnya.

12


Bandung City Watch Yasmini Nurhasanah Izza Yusriyah Dzaki Naufal Hakim Patricia Romasi Pasaribu

13


B

andung City Watch (BCW) merupakan forum yang mewadahi komunitas - komunitas berfokus pada isu perkotaan. Forum ini dilatarbelakangi dengan kondisi Kota Bandung yang saat ini menjadi salah satu kiblat pembangunan kota-kota di Indonesia. Namun pada kenyataannya terdapat masalah-masalah yang perlu diperhatikan di Kota Bandung. Melihat kondisi tersebut, Husein dan rekanrekan sebagai perintis berinisiatif untuk meluncurkan event pertama forum Bandung City Watch ini pada tanggal 4-5 Juli 2015 di Gedung Indonesia Menggungat dengan acara bertajuk “Bandung Lautan Gimmick�. Tak tanggung-tanggung, event perintis ini pun dihadiri oleh 10 komunitas dari seluruh penjuru Bandung!

Saat ini, Bandung City Watch diketuai oleh seorang mahasiswa Jurusan Fisika Institut Teknologi Bandung, Kang Luthfi. Terdapat pula divisi-divisi menarik sebagai badan forum ini. Walaupun sempat vacuum dalam beberapa waktu, BCW muncul kembali dengan gebrakan besar, yaitu dengan melakukan kajian bersama Kementrian Agraria dan Tata Ruang, menjalin hubungan dengan berbagai komunitas lain dengan bidang concern sejenis di Kota Bandung, dan melakukan literasi kota. Selain itu, terdapat kegiatan rutin sebagai wadah untuk berinteraksi yaitu penyampaian informasi melalui karya jurnalistik, penerbitan laporan, serta pengajuan rekomendasi serta solusi yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Karya-karya tersebut dapat diakses melalui http:// bdgcitywatch.org/


.BdgBerkebun Medina Savira David Aditama Merlin Ayu Amalia Rahayu

.BdgBerkebun: Ayo Jadi Agen Berkebun!

B

dgBerkebun adalah komunitas yang peduli akan kualitas ruang kota dengan berupaya memanfaatkan ruang-ruang yang tidak produktif dan terbatas menjadi produktif melalui berkebun. Komunitas yang diresmikan secara perdana pada tanggal 21 Mei 2011 ini bergerak di bawah gerakan nasional Indonesia Berkebun. Koordinator dan wakil koordinator pertama komunitas yang diinisasi oleh Kang Emil ini adalah Mba Cici dan Kang Bimo. .

15

BdgBerkebun tidak hanya bergerak sendiri, tetapi juga bersama-sama 30 kota lainnya. Ada pun kampus-kampus yang bergerak di bawah gerakan nasional Indonesia Berkebun seperti Unpas Berkebun dan Unpad Berkebun. Pemilihan nama .BdgBerkebun dilatarbelakangi oleh sebuah cita-cita. Dengan nama tersebut diharapkan warga kota Bandung ikut melakukan kegiatan berkebun. Oleh karena itu, semua kegiatan yang dilakukan adalah dalam rangka mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk berkebun. Berkebun dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan gaya hidup hijau kepada masyarakat melalui kegiatan yang mudah, fun, inovatif, edukatif dan pastinya bermanfaat. Bermanfaat tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk lingkungan karena berkebun membuat Bandung menjadi lebih hijau. Kegiatan utama .BdgBerkebun tentu saja berkebun atau biasa disebut ngebon. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari Minggu di kebun laboratorium .BdgBerkebun yang terletak di Jalan Tubagus Ismail, tepatnya sebelah Asrama Putri Pocut Baren.


Terdapat pula tiga kebun laboratorium lainnya yang terletak di Sekolah Alam Bandung, basecamp .BdgBerkebun di Dago Pakar, dan sebuah kebun di Jalan Sukamulya Indah VI/5 yang kini pengelolaannya sudah dialihkan kepada warga setempat Kegiatan lainnya yang dilakukan oleh .BdgBerkebun yaitu membuat instalasi berkebun dari barang bekas, membuat orang-orangan sawah dari barang bekas, bermain board game di kebun, belajar membuat kompos, dan menabung air. Untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk melakukan urban farming atau berkebun di kota, biasanya dilakukan masak dan makan bersama di kebun setelah panen. Selain kegiatan tersebut, .BdgBerkebun memiliki banyak program yaitu:

•Urban Farming Installation (UF-I), merupakan bentuk solusi penanaman kreatif pada lahan terbatas/sempit/sulit untuk di ditanam secara konvensional. •School Urban Farming (S-UF), edukasi berkebun kepada kalangan pelajar baik melalui kegiatan workshop (My School Goes Farming, SMACreatiFarming), pemanfaatan lahan tidak produktif di lingkungan sekolah •.BdgBerkebun Goes to School •.BdgBerkebun (eksplorasi kebun laboratorium .BdgBerkebun) •Kampong Urban Farming (K-UF), upaya berkebun kreatif di pemukiman padat dengan merubah lahan tidak produktif menjadi produktif •Campus Urban Farming, pemanfaatan lahan tidak produktif menjadi produktif di area kampus melalui berkebun •Unused Land, usaha pemanfaatan lahan terbengkalai menjadi lahan yang dapat dimanfaatkan dari segi ekonomi, edukasi, dan ekologi •Merchandise, upaya mempopulerkan kegiatan berkebun dengan cara memfasilitasi perlengkapan dan peralatan berkebun yang didesain dengan keren •Street Urban Farming, berkebun di pinggir jalan Tamansari dan SIliwangi. •Office Urban Farming, menginisiasi kegiatan berkebun di perkantoran.


Komunitas Railfans Meifita Kamilia I.M. Muhammad Danar Pradono Triana Delya Muhammad Idham Alwy


I

alah Egif, Desya, Budi Susilo, dan Armi. 4 pemuda yang memiliki hobi travelling. Mereka berkeliling Indonesia menggunkan kereta api. Saat sedang dalam perjalanan, pada tanggal 5 Juli 2009 di Stasiun Jatinegara tiba-tiba salah satu dari mereka mencetuskan sebuah pertanyaan

“kenapa gak buat komunitas pecinta kereta api aja, ya?� Komunitas Railfans merupakan komunitas para pecinta kereta api yang sering pula menjadi tim penelusur rel mati yang ada di Indonesia. Railfans memiliki anggota resmi sebanyak 2700, dan di Bandung sendiri ada 99 orang yang merupakan anggota resmi, dan 175 untuk anggota unofficial. Latar belakang pendidikan anggota Railfans adalah mayoritas dari kalangan SMA dan Perguruan Tinggi. Namun ada juga yang dari SD sampai yang sudah bekerja. Komunitas ini berpusat di Bekasi

Railfans sering berkumpul di beberapa stasiun seperti stasiun Bandung dan Andir. Kegiatan yang dilakukan antara lain gathering, baksos, blusukan jalur mati, melakukan SPM (Standar Pelayanan Umum), kunjungan ke industri pembuatan kereta api, membantu mempromosikan kereta, berbincang mengenai kondisi dan keamanan kereta api, dan tak jarang pula melakukan aksi cuci lokomotif, sosialisasi serta edukasi di perlintasan kereta api. Railfans juga melakukan aksi gabungan dengan Polres setiap hari kamis.

Visi komunitas railfans yaitu menjadi komunitas yang disegani dan sebagai penggerak perubahan masyarakat perkeretapian yang lebih baik dan disiplin, rasa memiliki yang tinggi, saling menghormati dan ikut serta menjaga aset-aset perkeretaapian. Komunitas ini pun telah menjamin banyak kerjasama dengan pihak luar antara lain dengan para regulator dan operator


Komunitas Aleut Dinanti Arghia Abiyyu Faiq Al-Ghifari Muhammad Rizaldy Mahardhika Aliya Zahra Afifah

19


A

leut dalam Bahasa Sunda yang berarti sekelompok orang yang berbanjar atau beriringan merupakan komunitas yang bekerja dalam bidang travelling lebih tepatnya berjalan-jalan menelusuri kawasan-kawasan bersejarah di kota Bandung. Berawal dari “Afternoon Coffee�, sebuah acara yang dicetuskan oleh seorang Direktur Program Radio Mustika FM Bandung, kemudian tugas ospek mahasiswa baru jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran yaitu mengujungi situs-situs sejarah di Kota Bandung, maka munculah gagasan untuk mendirikan komunitas yang pada tahun 2006 resmi bernama Komunitas Aleut.

D

engan berjalan-jalan menelusuri situs-situs sejarah di Kota Bandung, anggota Komunitas Aleut banyak menemukan data-data menarik dari warga sekitar yang tidak ada di buku sejarah. Anggota Komunitas Aleut kemudian menuliskan apa saja yang mereka temukan selama ngaleut. Hal yang diutamakan di Komunitas Aleut adalah prosesnya. Komunitas Aleut merupakan tempat belajar, bukan sekedar tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesukaan dan hobby yang sama. Banyak anggota yang mandapatkan segudang manfaat dari mengikuti Komunitas Aleut ini.


BANDUNG CREATIVE CIT Y FORUM Yovita Tisarda | Jeyhan R | Nazifatul A | Indah Kartika

B

erbicara mengenai Bandung Creative City Forum (BCCF) siapa yang tidak tahu, komunitas yang paling fenomenal di Bandung ini didirikan pada tahun 2008. Komunitas yang pernah diketuai oleh Bapak Ridwan Kamil ini awalnya hanyalah sekumpulan dari beberapa komunitas yang berbeda, dengan tujuan yang sama yaitu membuat suatu acara. Perkumpulan tersebut terdiri dari anak motor, aktifis lingkungan, seniman dan sebagainya. Dari perkumpulan-perkumpulan itu muncullah berbagai ide untuk membuat berbagai acara seperti workshop, konser, aktivasi, pameran, dan sebagainya. Tonggak munculnya BCCF itu sendiri ketika bulan agustus 2008, sebuah acara yaitu Helarfest di Gazibu. Saat itulah orang dapat melihat bahwa komunitas ini bisa dikembangkan karena ada dukungan materil dan yang lainnya. Dari situlah lahir nama BCCF, nama yang akhirnya menjadi komunitas yang sangat dikenal dan bermanfaat bagi Kota Bandung. Pendiri BCCF itu sendiri terdiri dari 45 orang dari komunitas yang berbeda. Setelah BCCF diresmikan, maka dipilihlah ketua pertamanya melalui voting dan yang terpilih adalah Bapak Ridwan Kamil yang saat ini menjabat sebagai walikota Bandung.

21

Memberi contoh kepada pemerintah adalah salah satu tujuan awal BCCF setelah diresmikan. Contoh bagaimana taman yang benar, sungai yang benar, kampung yang benar dan sebagainya. Pada tahun 2012 kepengurusan BCCF dipegang oleh Kang Fiki Satari yang sebelumnya menjabat sebagai divisi program menggantikan Ridwan Kawil. Semenjak itulah tujuan BCCF sekarang berbeda dengan tujuan awalnya yang hanya memberi contoh kepada pemerintah namun saat ini berkembang pada bagaimana cara membenahi manusianya karena pemerintah sudah mengerti bagaimana struktur kota yang benar tinggal manusianya yang perlu dibenahi. Pada tahun 2009 BCCF kembali mengadakan hellar festival untuk yang kedua kalinya. Satu tahun kemudian yaitu ditahun 2010 di acara semarak Bandung, diadakan acara car free day untuk pertama kalinya di Cikapundung, kuliner night di Baraga Pendek, selain itu juga diadakan acara Bandung award. BCCF mempunyai beberapa program seperti helarfest, kampung kreatif, program edukasi, dan yang terakhir menguji kebijakan kota. Salah satu contohnya adalah kebijakan mengenai smart city di Kota Bandung.


22


K

omune Rakapare

Nurul Syiffa Yuliyanti Yudhistira Harits Namiera Nur Addini Windiana

23


K

omune Rakapare atau Komunitas Rakapare adalah organisasi kepemudaan Indonesia yang bertujuan untuk mengatasi berbagai akar permasalahan ibu pertiwi dengan turun langsung sebagai agen perubahan. Komunitas Rakapare ini didirikan oleh 13 orang dan diresmikan pada tanggal 4 Juli 2014. Komunitas rakapare tidak membatasi siapapun untuk mengambil bidang tertentu dalam melakukan kegiatan apapun, setiap ada kegiatan yang dilakukan Rakapare, maka siapapun diperbolehkan untuk mengambil peran. Oleh karena itu komunitas Rakapare menganut sistem organisasi horizontal yang tidak memiliki ketua, sekretaris, atau staf-staf lainnya, melainkan semua anggota sama kedudukannya.

Berdirinya komunitas Rakapare disebabkan oleh adanya fenomena kemahasiswaan dimana mahasiswa dirasa tidak mampu melakukan apapun, tidak dapat menyelesaikan apapun atau tidak dapat membuat aksi nyata saat ada suatu isu. Maka dari itu, sekumpulan mahasiswa yang saat itu mayoritas adalah mahasiswa ITB berkumpul dan bergerak bersama atas nama mahasiswa. Setelah terjun ke lapisan masyarakat yang lebih dalam, ternyata masalah-masalah yang ditemukan sangatlah kompleks yang pada akhirnya Rakapare melebarkan sayap mengajak mahasiswa dari berbagai universitas lain seperti UI, UNISBA, ITS, dan lain sebaginya. Pergerakan mahasiswa ini sebenarnya sudah berjalan kurang lebih empat sampai lima tahun, tapi baru diresmikan pada tahun 2014. Visi Rakapare ialah menjadi pusat dan inspirasi pergerakan sosial kepemudaan Indonesia yang diwujudkan dalam 3 fokus pergerakan yaitu; pemecahan permasalahan akar rumput, pemecahan masalah yang menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak, dan pengembangan gerakan kepemudaan. Kegiatan rutin komunitas Rakapare dilaksanakan pada setiap hari kamis yang biasa disebut dengan kamisan. Aksi kamisan ini adalah aksi menolak impunitas, serta merupakan suatu aksi solidartas. pada malam hari dihari yang sama, komunitas rakapare melakukan agenda rutin yaitu tadarusan yang merupakan kegiatan dimana setiap dari anggota komunitas rakapare membaca suatu buku dan kemudian didiskusikan bersama. Dari kegiatan tersebut, komunitas Rakapare telah menghasilkan beberapa laporan penelitian dan data seperti Das Kopital, Ura-Ura, Bandung City Watch, dan Sanggare.

24


Turun Tangan Bandung Khonsa I Afif Muhammad Grace Dian Novita

“Jika selamanya politik dianggap kotor oleh masyarakat, lalu siapa yang akan mendukung politik baik?� begitulah kata Kak Hikam, koordinator Turun Tangan Bandung

25


saat berbincang sore bersama kami. Didirikan pada Oktober 2013 oleh Wintang, Rianda, Anwar, Indra, dan beberapa pemuda lainnya, komunitas ini pada awalnya dibentuk atas keinginan untuk bertindak langsung dalam menanggapi isu-isu sosial politik. Hingga sekarang anggota kerelawanannya mencapai 1800 orang dengan rentang umur 15-60 tahun.

T

urun Tangan Bandung adalah komunitas berbasis project. Beberapa project diadakan rutin dan beberapa lainnya diadakan karena ada event tertentu. Salah satu project yang dilakukan secara rutin yaitu Program Jalan Kita yang disiarkan lewat RRI (Radio Republik Indonesia) satu bulan sekali setiap hari Senin awal bulan, pukul 08.00-09.00 WIB. Program Jalan Kita merupakan Talkshow bersama orang-orang inspiratif dari komunitas sosial, LSM, atau pemerintahan. Lalu rutin juga diadakan edukasi pendidikan politik, dan lain-lain. “Untuk project yang berbasis event sih salah satunya itu ada Festival Anak Disiplin yang diselengggarakan saat Hari Anak kemarin� ungkap Kak Hikam. Ia menjelaskan bahwa Festival Anak Disiplin diadakan dengan tujuan untuk menginisiasi Bandung sebagai Kota Layak Anak. Metode yang dilakukan adalah dengan mengadakan sebuah konferensi yang peserta dan panitia nya terdiri dari anak-anak saja, dengan kisaran usia 9-17 tahun. Selain itu, ada pula project membuat pohon masalah untuk masalah kemacetan yang terjadi di Bandung. Dari hasil diskusi tersebut, dapat disimpulkan ada tiga masalah utama penyebab kemacetan di Bandung, yaitu orang tidak tahu rute angkutan umum, biaya yang diperlukan, dan tidak tahu jarak yang akan ditempuh. Pada akhirnya, solusi yang dibuat oleh Turun Tangan Bandung adalah sebuah aplikasi bernama KamanaWe.id, sebuah aplikasi inovasi sistem informasi yang berbentuk seperti Google Maps namun dengan tambahan keterangan jalur trayek angkot yang bisa diambil, estimasi waktu tempuh, serta perkiraan biaya yang diperlukan. ada mulanya, Turun Tangan berasal dari Jakarta, dan penggagasnya sendiri adalah Pak Anies Baswedan. Tujuan awal dari komunitas ini adalah untuk mendukung serta membantu orang-orang baik yang berpotensi memajukan dan memperbaiki sistem pemerintahan. Selain itu komunitas ini pun bertujuan agar apa saja isu yang menjadi bahan diskusi mereka tidak hanya sekedar menjadi ajang untuk menumpahkan segala kritik, namun dapat memberi solusi dan diaplikasikan untuk mengatasi isu terkait. Saat ini, selain Turun Tangan Bandung, tersebar Turun Tangan lainnya di sebelas wilayah lainnya di seluruh Indonesia. ntuk info-info lebih lanjut mengenai Turun Tangan Bandung bisa didapatkan di www.turuntangan.org, www.instagram. com/turuntanganbdg dan www.twitter.com/turuntanganbdg.

P U

26


Bandung Heritage Putri Bunga Yustafada Azida Khoiri Natasha Putri Arnesto Febe

27

W

arga Kota Bandung mungkin sudah tidak asing lagi dengan bangunan-bangunan tua yang menjadi ciri khas dari kota yang disebut dengan Kota Kembang ini. Dimulai dari 13 orang yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki latar belakang ilmu yang berbeda seperti sejarah, antropologi, arsitek dan lainnya maka terbentuklah Komunitas Bandung Heritage. Mereka percaya bahwa peninggalan bangunanbangunan tua itu merupakan ciri khas Kota Kembang ini yang diperoleh dari budayanya yang unik dan menjadi jati diri yang telah dikenal oleh dunia luas. dan perlu diperkokoh keberadaannya.


Mereka merasa bahwa hal tersebut adalah hal yang paling berharga yang dimiliki Kota Bandung. Komunitas yang memiliki konsen untuk melestarikan bangunan-bangunan tua di Kota Bandung ini kini telah memiliki lebih dari 100 anggota dengan kecintaan yang sama. Latar belakang dari masing-masing anggota komunitas ini seperti usia, pendidikan serta daerah asal mendorong mereka untuk berusaha menyadarkan masyarakat luas untuk tidak membuat kerusakan dan selalu merawat bangunan bersejarah yang kemudian diwujudkan dengan membentuk komunitas yang serupa ditempat asalnya masing-masing. Karena budaya merupakan wujud awal kepribadian yang dapat dilihat dari peninggalan-peninggalannya.

Kegiatan menarik yang biasa dilakukan yaitu pertemuan bulanan yang dihadiri hampir seluruh lapisan masyarakat untuk berbincang dan saling menukar informasi. Dan saat ini, komunitas ini sedang konsen untuk penelitian kawasan di Kota Bandung yang pernah diselenggarakan oleh Belanda. Selain itu, acara terdekatnya ialah pameran yang akan diselenggarakan di Selasar Sunaryo pada tanggal 2 September 2016 mendatang.

28


Perkumpulan Inisiatif Rizki Rayani Hasna Mutia Adelia Karamina Mulia Asri

29


P

erkumpulan Inisiatif merupakan suatu Lembaga Swadaya Masyarakat yang didirikan secara resmi pada 9 September 2005. Perkumpulan Inisiatif ini berfokus pada bidang tata kelola yang saat ini mulai merambat pada sektor pertanian. Kegiatannya secara umum berkisar pada lingkup advokasi, pendampingan komunitas serta berjejaring dengan berbagai komunitas yang tersebar tidak hanya di Kota Bandung, melainkan pula di daerah Gunung Wayang, Subang, Ciamis, Tasik, dan Sukabumi. Di Kota Bandung sendiri, Perkumpulan Inisiatif turut berkontribusi pada berbagai isu aktivis seperti terjun langsung dan mengedukasi para aktivis, memerhatikan aspek perencanaan kota dalam proses advokasi, serta baru-baru ini ikut menganalisis isu penganggaran Kota Bandung. Kegiatan Perkumpulan Inisiatif telah eksis pada tahun 2000, kemudian secara bertahap mengambil Badan Hukum Yayasan pada tahun 2002, pada tahun 2005 mengambil Badan Hukum Perkumpulan secara resmi. Selain bekerja sama dengan komunitas lain melalui jejaring para aktivis, Perkumpulan Inisiatif ini juga berkoordinasi dengan beberapa lembaga seperti Aliansi Jurnalis Independen Bandung, Lembaga Bantuan Hukum Bandung, serta BILIC : Bandung Independent Living Center yang memerhatikan para masyarakat difabel mandiri. LSM ini pun menjalin hubungan baik dengan berbagai stakeholder, pihak pemerintah serta para ahli staff pengajar Perencanaan Wilayah dan Kota. Pada bidang Perencanaan Wilayah, Perkumpulan Inisatif turut mempelajari Industrialisasi Pedesaan, perencanaan Majalaya, penyusunan dan pendampingan berbagai desa di Bandung dalam penyusunan rencana lima tahunan, serta di Kabupaten Bandung pernah turut membantu perencanaan daerah.

Keanggotaan Perkumpulan Inisiatif dibedakan menjadi dua yaitu anggota biasa yang direkrut oleh rekomendasi anggota eksisting dan kemudian staff yang menjalankan program yang disusun oleh anggota biasa. Perkumpulan Insiatif melihat bahwa aspek kepempinan dalam masyarakat merupakan suatu aspek penting yang perlu diperhatikan karena kepemimpinan adalah suatu daya yang mampu menggerakkan masyarakat secara meluas. Oleh karena itu LSM ini turut mendorong dan berharap agar para anggotanya dapat mengambil peranan dan kedudukan dalam pemerintahan agar dapat memajukan berbagai aspek yang ada menjadi lebih baik lagi.

30


B E R M A

B E R S A M A K O M U N I TA S

HONG

Reynard N | Salsabila N | Nisa Zafirah | Zahrul A

P

ada tahun 2006 terdapat banyak sekali anak yang bermain game online dan pergi ke warnet setiap harinya. Anak-anak tersebut bermain hingga bisa menghabiskan uang sampai 20 ribu rupiah. Melihat kondisi tersebut M. Zaini Alif atau kerap disapa Pak Zaini berusaha menemukan solusi agar uang anak-anak tersebut dapat ditabung dan dimanfaatkan dengan lebih baik. Oleh karena itu beliau mendirikan komunitas Hong pada 9 Mei 2006. Komunitas Hong merupakan komunitas yang bergerak di bidang mainan tradisional.

31

Mengapa mainan tradisional? Karena melalui mainan ini banyak kemampuan yang dapat diasah. Ada beberapa hal yang tidak dapat diajarkan saja ,melainkan seseorang harus merasakan suatu pengalaman baru agar dapat mengerti apa maksud sebenarnya dari hal tersebut. Hal disini seperti kemampuan untuk berpikir kritis dan kejujuran. Lewat mainan tradisional ini Pak Zaini meyakini banyak hal positif yang mampu diasah selain dari kesenangan bermain yang didapat.


AIN

Tujuan dari komunitas ini yaitu memberikan dampak nyata bagi daerah disekitarnya. Karena “senjata� yang dipakai adalah mainan, target utamanya adalah anak-anak kecil. Bagaimana anakanak tersebut menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat disekitarnya saat tumbuh dewasa nanti, inilah yang menjadi sasaran dan kegiatan dari Komunitas Hong.

ingin memberi dampak secara langsung bagi Indonesia sendiri. daerah di sekitarnya tidak dilirik. Saat seseorang atau sebuah komunitas memberi dampak pada Indonesia secara keseluruhan, seringkali malah untuk mengatasi masalah tersebut Pak Zaini berpikir untuk mengembangkan komunitas ini dengan membuka banyak cabang agar pada cabang lainnya juga Karena sasarannya adalah berguna dapat memberikan dampak yang bagi daerah disekitarnya, sang nyata bagi lingkungan sekitarnya. pendiri sudah nyaman dengan keadaan yang sekarang dan tidak

32


Bandung Clean Action

J

Isma Aini | Ismail R | Nabila Fisra | Tengku N

ika pembaca pernah berkunjung ke Car Free Day (CFD) Alun-Alun Bandung atau Leuwipanjang, atau juga pernah berkunjung ke acara-acara yang ada di Kota Bandung dan menemukan sekumpulan orang berbaju putih dengan tulisan “gerakan pungut sampah� di punggung mereka, Ya! Mereka adalah orang-orang dari Bandung Clean Action. Siapakah mereka? Mereka adalah sekumpulan volunteer dari berbagai kalangan yang peduli akan kebersihan Kota Bandung. Gerakan ini memiliki sebuah misi, yaitu “membuat Kota Bandung menjadi lebih bersih�. Bandung Clean Action ini berdiri pada tanggal 21 Februari 2014, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. Munculnya pergerakan ini juga dilatarbelakangi oleh tragedi chaos-nya TPA Leuwipanjang yang terjadi pada tanggal 21 April 2005. TPA Leuwipanjang pada waktu itu sudah tidak mampu lagi menahan beban dari sampah yang menumpuk dan akhirnya jatuh berserakan di jalanan. Hal-hal inilah yang menjadi pemicu utama didirikannya Bandung Clean Action, dengan membawa harapan untuk menjadikan Hari Peduli Sampah Nasional bukan hanya dijadikan event seremonial saja, namun juga sebagai ajang kebangkitan masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan sampai seterusnya.

H

al-hal inilah yang menjadi pemicu utama didirikannya Bandung Clean Action, dengan membawa harapan untuk menjadikan Hari Peduli Sampah Nasional bukan hanya dijadikan event seremonial saja, namun juga sebagai ajang kebangkitan masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan sampai seterusnya. Metode kegiatan Bandung Clean Action ini berfokus kepada kolaborasi volunteer dari berbagai golongan. Volunteer tersebut ada yang dari golongan masyarakat, pemerintah, media, bahkan pengusaha. Volunteer yang berasal dari golongan warga/masyarakat biasanya langsung melakukan aksi di lokasi, sedangkan media menyebarkan informasi mengenai aksi tersebut dan memunculkan ketertarikan bagi umum untuk ikut bergabung dengan Bandung Clean Action, pengusaha biasanya menyediakan fasilitas kebutuhan untuk aksi seperti kaos official, alat-alat kebersihan, dan lain sebagainya, sementara pemerintah yang memberikan izin agar Bandung Clean Action dapat melaksanakan misinya di berbagai lokasi tanpa adanya kendala.

33


P

rogram - program yang dirancang oleh Bandung Clean Action juga melalui pendekatan masyarakat. Dua dari program tersebut diantaranya memberi penghargaan bagi masyarakat yang ikut membantu melakukan aksi kebersihan dan “Gerakan 1000 Tumblr� yang biasa dilakukan di festival-festival dengan mengajak pengunjung festival tersebut memakai tumblr dan menolak menggunakan stereofoam. Bandung Clean Action begitu senang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi karena Bandung Clean Action telah menerapkan prinsip bahwa “menyelamatkan lingkungan adalah dimulai dari diri kita sendiri�, artinya adalah dengan menyadarkan pribadi setiap individu, baik diri sendiri maupun masyarakat pada pentingnya kebersihan, berarti secara langsung kita juga telah menyelamatkan seluruh lingkungan yang ada. Bandung Clean Action mengajak kepada seluruh masyarakat, bukan hanya yang ada di Kota Bandung, tetapi juga masyarakat seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kebersihan. Bandung Clean Action juga terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung dalam pergerakan dengan syarat mau berkomitmen dalam setiap kegiatan. Adapun Kontak yang dapat dihubungi melalui social media yaitu di Twitter: @BDGcleanaction dan Instagram: @cleanaction.


Walhi Jawa Barat Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat Sisilia Vidia Elok Hapsari Nisa Nafisah Irfan Nurdya Pratama Ignaz Ega Adhiaga

35


W

alhi Jawa Barat merupakan salah satu komunitas non pemerintah yang lantang menyuarakan pemikiran atas isu-isu terkait lingkungan dan sosial kemanusiaan. Komunitas ini dikembangkan dari Komunitas Walhi pusat di Jakarta yang berdiri sejak tahun 1982 atas bantuan dari Kementrian Lingkungan Hidup era Pak Emil Salim. Walhi Jawa Barat bersistem presidium yang dibentuk dengan dasar dorongan masyarakat sekitar yang menginginkan adanya perwakilan komunitas Walhi di Jawa Barat.

P

ada awalnya komunitas ini memiliki misi untuk mengumpulkan swadana dan sukarelawan untuk terjun langsung menyelesaikan permasalahan terkait lingkungan. Kemudian seiring berjalannya waktu, fokus komunitas kian melebar ke aspek sosial kemanusiaan. Komunitas ini mulai menyelenggarakan perlindungan terhadap hak-hak petani dan menganalisis serta mengkritisi pasal rancangan undangundang yang dapat merugikan baik lingkungan maupun masyarakat sekitar.

36


M

enurut mereka selama ini pembuat regulasi selalu mengalamatkan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat, namun faktanya imbas dari kebijakan itu sendiri justru mengorbankan rakyat. Hal ini yang membuat mereka merasa perlu turun tangan mengawal dan membantu masyarakat untuk vokal menyuarakan pendapat dan menuntut haknya. Salah satu kasus yang didampingi oleh Walhi Jawa Barat adalah Kasus Pembangunan Bandara Majalengka. Proyek bandara ini sudah mulai dikerjakan pada tahun 2002, namun anehnya hingga saat ini belum ada sosialisasi apapun dari pemerintah kepada masyarakat sekitar proyek. Walhi Jawa Barat membantu masyarakat terutama warga sekitar yang lahannya digusur dalam mega proyek ini. Mereka juga mengatakan bahwa dalam menganalisa suatu kasus harus dipikirkan dampak-dampaknya ke depan guna memprediksi langkah apa yang paling tepat untuk diambil.

37

Selain mendampingi kasus-kasus yang sedang berkembang, Walhi Jawa Barat sendiri juga memiliki program rutin seperti kampanye-kampanye yang menyuarakan pentingnya kelestarian lingkungan serta berbagai kegiatan konservasi lainnya. Sampai sekarang masih menjadi misteri siapa sebenarnya penggagas pertama gerakan Walhi. Untuk struktur organisasi Walhi Jawa Barat saat ini dipimpin oleh Bapak Dadan Ramdan sebagai Direktur Eksekutif.


Kami pewaris ilmu pusaka Kami terdidik agar tak leka Kami terasuh agar tak derhaka

- CIKGU ISWAN

38


Dari Hilo Untuk Lingkungan Hilo Green Community Bandung

Dhanun Jainuri Virginia Dara Resti Ramadhanti Harashtina Ainurrahim


H

iLo merupakan salah satu brand susu terkenal yang dikonsumsi masyarakat secara meluas di Indonesia. Sebagai bentuk terima kasih kepada alam, brand ini mengadakan HiLo Green Ambassador, suatu ajang pencarian sosok penggerak gaya hidup hijau. Yang atas inisiasi dari para finalis, kemudian dibentuklah Hilo Green Community yang kini telah tersebar 21 kota di Indonesia. Hilo Green Community (HGC) Bandung resmi dibentuk tanggal 26 Mei 2013 atas inisiasi finalis Hilo Green Ambassador 2013, Anisya Mayasandi. Komunitas ini bergerak di bidang lingkungan dengan konsep yang fun, sederhana, dan bermanfaat. HGC Bandung sendiri sudah 3 kali mengalami pergantian kepemimpinan yaitu Anisya Mayasandi, Septiani Haryono, dan sekarang Jejen Saripudin. Sekretariat gedung ini berada di Istana Pasteur, Kantor PT Nutrifood Indonesia.

Program-program Hilo Green Community yaitu : 1. Kumpulkan Skripsimu 2. Hilo Tumbler Day 3. Weekend Bareng Kamu 4. Reusable Bag Campaign 5. Hilo Goes to School 6. Hilo Goes to Campus Dengan adanya HGC Bandung diharapkan dapat membuat masyarakat lebih ‘gemas’ terhadap masalah lingkungan disekitarnya.

40


Sobat Budaya Catherina Tianingtyas Aldio Oekon Rischa O. Sarah Seftia

41


M

endorong pelestarian dan pengembangan serta pendataan budaya indonesia. Inilah visi dari Komunitas Sobat Budaya di Kota Bandung yang terbentuk pada 7 Juli 2014 Oleh Kak Hokky Situngkir. Berawal dari penelitian batik oleh tim peneliti dari Bandung Fe Institut yang dipimpin oleh Kak Hokky ini yang ternyata hasilnya Batik Nusantara memiliki pola yang sama meskipun tersebar di seluruh indonesia. Kemudian muncul upaya klaim batik oleh negara tetangga, Malaysia yang sempat panas diperbincangkan di seluruh pelosok negeri ini. Lalu data mengenai Batik Nusantara ditampilkan ke UNESCO. Hasilnya, Indonesia memenangkan klaim batik itu sampai sekarang. Kemudian seluruh data dikumpulkan dan didigitalisasi, setelah itu dikumpulkan dalam perpustakaan online (budaya-indonesia.org). Komunitas Sobat Budaya ini juga terlibat dalam program Sejuta Data Budaya, sebuah inisiatif untuk mengumpulkan data budaya indonesia yang diinisiasi pada tahun 2005 dan mulai terbentuk menjadi yayasan pada tanggal 7 Juli 2014. Kemudian kegiatan yang sekarang diketuai oleh Wulan ini diantaranya adalah ekspedisi yang dilakukan ke wilayah-wilayah yang akan diambil data budayanya. Kegiatan ekspedisi dilakukan agar data yang didapat akurat. Selain itu, ada program untuk turun langsung ke masyarakat guna memperkenalkan budaya-budaya di Indonesia termasuk budaya-budaya yang perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Kemudian komunitas Sobat Budaya ini juga sudah banyak meraih prestasi diantaranya PAN Awards sebagai organisasi pelopor di bidang budaya, GICA (Ganesha Innovation Chanpionship Awards) atas penelitian Peta Batik Nusantara pada tahun 2014, dan lain-lain. Dan komunitas ini juga mengeluarkan aplikasi perpustakaan digital budaya indonesia bernama Budaya Indonesia 3.0.

42


Code for Bandung Hamdi Alfansuri Pingkan Safitri Made Laksmiani Dewi Siti Nurazizah

C

ode for Bandung merupakan sebuah komunitas sosial yang bergerak dibidang pengelolaan dan pengolahan data publik. Code for Bandung diprakarsai oleh Kak Pandu Kartika Putra seorang mahasiswa Teknik Informatika program sarjana Institut Teknologi Bandung tahun 2012 bersama beberapa orang teman-temannya.

43

Code for Bandung muncul berawal dari sebuah kontes bagi alumni program pertukaran pelajar AFS yang diikuti oleh Kak Pandu dan teman-teman dan proposal yang diajukan berhasil mendapat reward uang sebesar 25.000 dollar untuk melakukan programnya selama satu setengah tahun.


Code for Bandung sudah beberapa kali bekerjasama dengan Diskominfo Kota Bandung dan Komunitas Kreatif milik Kang Emil, Walikota Bandung saat ini. Dalam kerjasama ini Code for Bandung tidak dalam hal komersial melainkan program membantu pemerintah. Sejak awal berdiri tahun 2014 lalu hingga akhir tahun 2015 pendanaan Code for Bandung berasal dari reward yang pernah mereka dapatkan sebesar 25.000 Dollar yang sisanya telah dikembalikan kepada pihak pemberi hibah.

Beberapa program yang telah sukses dilaksanakan oleh Code for Bandung seperti kegiatan Bandung Open Data Summit and Challenge (BOSCHA) yang bekerja sama dengan pemerintah Kota Bandung, Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, dan West Java Incorporated pada 21 dan 28 Februari 2015. BOSCHA merupakan konferensi dan kompetisi pengembangan aplikasi untuk data terbuka yang bertujuan untuk mempertemukan dan meningkatkan kolaborasi antar pihak-pihak terkait dalam ekosistem data terbuka di Bandung.

Selanjutnya pada Oktober 2015 Code for Bandung juga sukses menyelenggarakan kegiatan Scrap A Thon yang merupakan workshop dan diskusi Open Data bagi masyarakat umum dan ompetisi scrapping data yang dapat diikuti oleh mahasiswa, ahli, praktisi, dan masyarakat umum yang ingin berpartisipasi aktif membangun Kota Bandung. Selain itu Code for Bandung juga telah merilis portal data Kota Bandung (data.bandung. go.id) yang dilaksanakan pada 11 Desember 2015 bersamaan dengan kegiatan Festival Anti Korupsi. 44


9

MEMERANGI ROKOK BERSAMA KOMUNITAS

A’lam H Adelina K Elmira A Puspita Cendana

45

CM


B

anyaknya perokok aktif di Indonesia membuat udara di sekitar kita menjadi tercemar dan tidak jarang kita harus juga merasakan menjadi perokok paisf namun, tidak semua perokok pasif ini mau bergerak. Hanya segelintir manusia yang mau mengeluarkan tenaganya untuk melawan asap tembakau ini, segelintir itu termasuk 13 orang yang kemudian mendirikan sebuah komunitas yang bergerak pada gerakan bebas rokok. Secara spesifik komunitas ini melindungi para perokok pasif yang dapat disimpulkan dengan cara menangani perokok aktifnya. Nama komunitas yang sebenarnya merupakan akronim dari Global Anti Cigaratte Movement ini terinspirasi dari puisi Taufik Ismail tentang masyarakat yang terkepung lapisan rokok. Sejauh ini komunitas ini berada di lima daerah dengan Jakarta sebagai pusatnya dan akan menambah cabang baru di Bali, Semarang, dan Solo. Aksi atau advokasi yang dilakukan komunitas ini guna melancarkan gerakan mereka adalah dengan cara membuat time capsule yang berisi tentang surat akan bahaya rokok yang akan dikirimkan kepada presiden kita Bapak Jokowi untuk Pemerintah Kota Bandung

sendiri berdasarkan hasil wawancara cukup koordinatif dalam menangani permasalahan rokok ini terutama untuk para perokok pasif. Kegiatan rutin yang diadakan oleh Komunitas 9cm antara lain: • Melakukan challange to change di CFD dengan cara menawarkan pada masyarakat yang membawa rokok untuk menukarnya dengan buah/susu/ permen selain itu juga komunitas ini mengadakan sosialiasi akan efek samping dari rokok tersebut. • Kelas “berdasiâ€? atau bersih, cerdas, dan menginspirasi. Komunitas 9cm mengunjungi beberapa sekolah di kabupaten dan melakukan kerjasama dengan psikolog untuk hipnoterapi selain itu hasil dari pengumpulan rokok di CFD juga dibotolkan dan ditunjukan pada kelas berdasi ini. Komunitas 9cm juga rutin untuk memperingati hari tanpa tembakau serta mengadakan kerjasama dengan AIESEC Kota Bandung dan mengikuti National Summit. Komunitas ini merupakan komunitas nonprofit sehingga penyokong dananya berasal dari anggota, proposal kegiatan, dan kerjasama dengan pemerintah daerah. 46


L SM

H I J A U L E S TA R I Shalna N Luthfikal Hakim Vivi Puji Nabila Nurul

47


L

embaga Swadaya Masyarakat Hijau Lestari, didirikan pada tanggal 28 Juni 2012 oleh Ibu Elis Solihat, S.Pt selaku ketua dan beroperasi dibawah pengawasan dari Ibu Kurnia Hayati, S.Si, A.pt. Lembaga Sosial Masyarakat ini berkecimpung dalam hal pelatihan dan pembinaan yang berfokus pada bank sampah. LSM peduli lingkungan ini beridedikasi terhadap tiga program, yakni bank sampah, berkebun, dan daur ulang. LSM Hijau Lestari memiliki tujuan dalam pelestarian lingkungan hidup, pengelolaan sampah terpadu, pengembangan ekonomi kemasyarakatan, peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup, pencerdasan masyarakat, advokasi masyarakat terkait masalah lingkungan, peningkatan kualitas SDM, reboisasi lahan gundul, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan keterampilan, peningkatan kebersihan dan keindahan lingkungan, mendidik generasi muda hijau.

Jenis sampah yang dapat dijual ke bank sampah ini antara lain kertas/arsip, kardus, majalah, koran, karung semen, CD, cup/gelas plastic, galon, kerasan, mainan, botol kaca, besi, alumunium, alat-alat elektronik, seng, dan stainless. Tidak hanya persoalan bank sampah, LSM ini juga memberikan fasilitas pengelolaan sampah hingga bagaimana cara mendaurulang sampah-sampah tersebut hingga layak terjual dimata ekonomi. Selain itu, terdapat pembinaan penanaman sayuran di pekarangan yang memanfaatkan lahan dan bahan yang tersedia, tidak harus membeli barang keperluan, namun memanfaatkan yang ada. LSM Hijau Lestari melakukan kerjasama dengan Relawan HL, Pemerintah Kota Bandung terutama Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH), Dinas Ketahanan Pangan, Bank BJB, dan PT PLN.

48


Kita, Seni, dan PENSIL KERTAS Risa Nurhadiyanti Zaenul Arifin Sarah Jasmine Dina indriyanti

49


K

omunitas PENSIL KERTAS berdiri sejak tanggal 13 Februari 2009, oleh beberapa orang yang memiliki hobi yang sama yaitu di bidang seni dan kreatifitas. Dinamakan PENSIL KERTAS karena kertas adalah media dasar untuk awal mula membuat suatu karya ataupun ide. Jadi, mereka menggunakan kertas sebagai sebuah wadah untuk menampung ide-ide kreatifnya. Figur-figur yang terlibat dalam berdirinya komunitas PENSIL KERTAS ini sebut saja Bapak Taufik Haris, Rohmat, Jaja dan Goni. Komunitas ini diketuai oleh Bapak Taufik Haris dan memiliki beberapa staf di bawahnya yang terdiri dari 3 divisi, yaitu: 1.Divisi Pembuatan Ide, yang dapat dijalankan bersama. 2.Divisi Pengembangan Ide, yang mengembangkan ide dari divisi pertama. 3.Divisi Perealisasi, yang merencanakan dari kedua divisi sebelumnya. Untuk staf-staf pada umumnya, terdapat Ketua dan bagian Hubungan Masyarakat (Humas).

Biasanya kegiatan komunitas PENSIL KERTAS ini berada di CFD Dago setiap minggunya, disana mereka menggambar bersama dengan media karton yang dijajarkan di trotoar sepanjang kurang lebih sembilan meter dan mereka juga mengajak warga sekitar untuk ikut berpartisipasi dalam karya seni yang dibuat. Tiga bulan sekali, PENSIL KERTAS suka mengadakan acara Bakti Sosial dan Pameran Karya Seni setahun sekali dan mengundang anggota di luar Bandung seperti Depok, Tangerang, dan Jakarta.

Selain didukung oleh para seniman, komunitas ini pun turut didukung oleh Walikota Bandung. Keunikan dari komunitas PENSIL KERTAS yaitu anggotanya memiliki skill yang berbeda-beda dan memiliki background yang berbeda pula, tidak semua anggota PENSIL KERTAS berasal dari fakultas/ jurusan seni, namun ada yang berasal dari bidang kedokteran, akuntansi, IT, dan masih banyak lagi. Anggotanya pun juga ada yang masih menginjak bangku SD, SMP, dan SMA. Jadi, genre seni dan kreatifitas komunitas PENSIL KERTAS itu banyak dan beragam.

50


K

omunitas Tangan di Atas

Maria Richall Dita Arichi Shofi Azkarifa Yoga Okla Metano Agustinus Pratama

51


K

omunitas Tangan Di Atas atau lebih dikenal dengan nama TDA berdiri sejak tahun 2006. TDA dilatarbelakangi oleh suatu tulisan di sebuah blog. Tulisan yang dibuat ketika seseorang sedang berada di bawah, yang pada akhirnya mengundang beberapa teman untuk berkumpul bersama-sama sekedar berbincang dan berdiskusi membahas buku dan akhirnya menginspirasi untuk membuat suatu perkumpulan sebagai teman yang akan terus mendukung di situasi apapun terutama saat terpuruk. Nama TDA yaitu Tangan Di Atas diambil dengan harapan yaitu sebagai pedagang/ pengusaha akan terus memberi. Selain itu, secara umum pun tangan di atas (memberi) memiliki sifat yang lebih baik daripada tangan di bawah (meminta). Komunitas Tangan Di Atas yang digagaskan oleh Bapak Badroni Yuzirman memiliki motto 3L yaitu Love, Learn dan Legacy. TDA hingga saat ini sudah ada di berbagai daerah, tidak hanya nasional tetapi internasional pun ada yaitu di Hongkong, Turki, Singapura, Australia serta Mesir.

TDA Bandung, yang berdiri pada tahun 2008 dan diketuai oleh Bapak Ibrahim M. Bafagih pada kepengurusan 4.0, adalah salah satu TDA Daerah di wilayah Nasional. TDA Bandung memiliki 130 anggota resmi serta sekitar 300 anggota yang belum terdaftar secara resmi Berbeda dari komunitas yang berjalan di bidang bisnis yang lainnya, TDA Bandung merupakan komunitas bisnis yang bergerak secara sosial dan bersifat kekeluargaan. Pada awalnya Bapak Ariez, narasumber yang kami wawancarai yang sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Eksternal, mengira bahwa TDA Bandung akan menjadi perluasan pasar bagi usahanya akan tetapi selanjutnya beliau menyadari bahwa TDA Bandung merupakan tempat untuk berkembang karena TDA Bandung memberikan ilmu bahkan dari tahap start up.


Sifat kekeluargaan TDA Bandung dapat terlihat dari cara anggota baru untuk bergabung menjadi anggota resmi. Narasumber kedua kami yaitu Bapak Yusuf yang merupakan Ketua Divisi Membership menceritakan ada beberapa tahap yang harus dilalui yaitu mengikuti telegram TDA, aktif mengikuti kegiatan untuk memperbanyak silaturahmi dengan anggota yang lain, ikut TDA Camp lalu baru dapat terdaftar sebagai anggota resmi. Tali persaudaraan dan kekeluargaan sangat ditekankan untuk dimiliki setiap anggota TDA.

TDA Bandung memiliki beberapa program yaitu Focus Group Discussion(FGD), Kelompok Mentoring Bisnis(KMB), dan Sosial. FGD merupakan acara terbuka yang mengundang narasumber untuk berbagai ilmu dan informasi. FGD merupakan tahapan awal untuk mempersiapkan diri dalam start up. KMB merupakan tahapan kedua yaitu ketika bisnis sudah mulai berjalan berkelanjutan dan sudah mulai serius untuk mengembangkan bisnis tersebut. Selain itu, ada program Sosial yang mencakup Distribusi Qurban, Renovasi Masjid dan pembangunan Pesantren, Sunatan dan Pengobatan Gratis, Paketan Manula, dan Wonder Woman Club. Program Sosial ini dilakukan oleh para anggota TDA Bandung itu sendiri yang langsung turun ke lapangan. Umumnya program sosial ke masyarakat dilakukan di daerah terpencil dan tertinggal di pinggir Kota Bandung.

53


Kota macam apa yang kita bangun mimpi siapa yang ditanam di benak kalian. - WIJI THUKUL


KOMUNITAS HIJAU M Fariz Agung Averina I Riris R S Justin Stewart Elistya H


K

omunitas Hijau Bandung atau yang biasa disingkat menjadi Kojo Bandung memulai aksinya pada tahun 2011 dengan melakukan kampanye di radio hingga televisi agar masyarakat mulai menanam pohon dan kembali membuat Bandung menjadi hijau. Komunitas yang diketuai oleh Pak Cecep ini merupakan gabungan dari 40 komunita berbeda dengan visi sama yaitu menghijaukan Kota Bandung. Saat ini hanya terdapat kurang dari 1 juta pohon yang tertanam di Kota Bandung artinya hanya 12% dari total 30% ruang terbuka hijau yang harus disediakan. Masalah-masalah lain pun timbul satu persatu. Mulai dari perubahan cuaca yang ekstrim sampai cuaca panas yang disebabkan pertambahan jumlah penduduk yang selanjutnya mengakibatkan ruang terbuka hijau berkurang karena mulai dibangun menjadi lahan bermukim. Kondisi Kota Bandung saat ini yang cukup mengkhawatirkan mendorong pihak Kojo Bandung dalam visinya untuk membantu pemerintah dalam memperbanyak jumlah ruang terbuka hijau. Kojo Bandung memiliki banyak kegiatan andalan. Terdapat festival yang diadakan setiap tahun, pelatihan bagi masyarakat untuk penanaman vertical garden dan Green Goes yang berkolaborasi dengan komunitas pesepeda 3 kali dalam setahun untuk menanam 1000 pohon yang rencananya mengincar rekor muri untuk dipecahkan dan berbagai kegiatan yang berkolaborasi dengan komunitas lainnya.

56


Naladhipa Narasanj


pa jaya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.