3 minute read
01 NADI NEGERI MADANI
“Jantung Peradaban Umat”
Team Responsibility
Advertisement
Jundullah Salman Alfaruq
Scientifionisa Pramono
Zeka Oktaviana Putri
Conceptual design, programming, plan drawing, detail drawing, engineering estimate 3D modeling and visualization for interior
Nongsa yang Terkubur Peradaban
Nongsa merupakan sebuah daerah di Utara Kepulauan Riau yang menjadi awal dan saksi perkembangan Batam. Nama Nongsa sendiri berasal dari kata ‘Nong Isa’ atau ‘Raja Isa’ yang pada saat itu memimpin Nongsa sekaligus sebagai orang pertama yang merintis perkembangan Batam. Seiring berjalannya waktu, Nongsa seolah-olah terlupakan dan terkubur peradaban Batam saat ini. Nongsa yang tadinya tempat bersejarah menjadi sangat minim tanda sejarah. Perkembangan serta menjamurnya resort dan fasilitas wisata lainnya seolah-olah memudarkan jati diri nongsa sebagai awal perkembangan Batam.
Nadi Negeri Madani
Semenjak dahulu keberadaan masjid menjadi bukti peradaban umat islam. Tak hanya sebagai tempat ibadah, masjid juga berperan sebagai tempat pendidikan, pusat pengembagan masyarakat, tempat bermusyawarah hingga tempat berkegiatan politik.
Melalui konsep ‘Nadi Negeri Madani’ nilai masjid sebagai jantung peradaban umat inilah yang ingin dibawa kembali. Melalui masjid, cikal bakal masyarakat madani tumbuh, yang tentunya sejalan dengan visi Batam. Tanpa mengabaikan unsur lokal masjid Nongsa akan menjadi ikon baru yang tetap membawa jati diri Nongsa sebagai awal mula peradaban Melayu di Batam.
Concept
SERAMBI FESTIVAL
Masjid menjadi sarana penghambaan kepada Allah SWT dan interaksi dengan sesama, sekaligus menjadi wadah untuk merayakan kehidupan ber-islam.
SumbuKiblat
AXIS
Penentuan sumbu-sumbu pada tapak meliputi sumbu kiblat, sumbu site, serta sumbu lingkar sebagai penyelaras antar keduanya
INTEGRASI LANSEKAP EKOLOGIS
Pendekatan lansekap berkelanjutan yang menjadi motivasi untuk memposisikan lansekap masjid sebagai aset dan sumberdaya yang memberi manfaat positif kepada lingkungan sekitarnya.
ATRAKSI LANDMARK INTERAKTIF
Masjid dan lanskeap sebagai sebuah kesatuan menjadi landmark yang mampu memberikan pengalaman artraktif dan interaktif serta menjadi sarana dialog antara arsitektur, alam dan manusia.
Building
MASSING
Massa utama mengikuti sumbu kiblat, massa pendukung berupa lingkaran sebagai penyelaras dengan bentuk tapak
EXTRUDE
Massa utama ditinggikan, massa lingkaran diteruskan dan dibuat terbuka ke arah depan (plaza depan dan jalan pedestrian)
ADD & SUBSTACT
Bentuk dasar atap masjid berupa limasan, dan atap massa lingkaran dibuat melereng (slope) menuju massa utama
Landscape
REMINISENSI VISI
Implementasi nilai historis dan kebudayaan Melayu melalui perwujudan fisik untuk memperkuat jadi diri Nongsa dan menggapai visi koleksitf di masa depan.
DEFINE GREEN AREA
Massa dipusatkan di bagian tengah untuk mendapatkan area landscape yang luas
CIRCULATION
Sirkulasi kendaraan diletakkan pada bagian terluar site sehingga landscape terhindar dari intervensi kendaraan
PARKING
Terdapat area parkir utama dan area parkir sekunder sebagai ekstensi, jika tidak digunakan area ekstensi ini menjadi landscape fungsional
GREEN ROOF
Atap massa lingkaran dijadikan sebagai area productive landscape sekaligus sebagai atraksi yang dapat diakses pengunjung
Stretch
Massa utama ditarik ke atas dan massa pendukung di extend secara horizontal perwujudan hablum minallah dan hablum minannas
GURINDAM XII
Area tapak dibagi menjadi zona-zona tertentu yang bertemakan dan mengimplementasikan pasal-pasal dari gurindam 12
Access
Massa fasilitas pendukung berupa lingkaran dibuka ke empat sisi sebagai akses pengguna ke bangunan dari berbagai arah
Inner Plaza sebagai simpul sekaligus menjadi area ekstensi ibadah yang dapat menampung hingga 1.500 jamaah
Keterangan Ruang
Details
KNOCK DOWN FACADE
Secondary skin pada bangunan menggunakan struktur knock down sehingga memudahkan pemeliharaan.
PERMEABLE FACADE
Dengan menggunakan rotan sintetis udara dan cahaya akan tetap mampu menembus fasad sehingga tetap memberikan pencahayaan dan penghawaan alami pada ruang dalam.
Adding Plants That Invite Animals
Empathy Towards Biodiversity
Manusia diminta untuk memahami kekuasaan dan kebesaran Tuhan dengan merenungkan segala yang telah diciptakan-Nya, dan melalui alam pula manusia dapat belajar tertang arti kehidupan. Dengan menghadirkan keanekaragaman hayati pada tapak, para pengunjung dapat ‘mentadaburi’ alam dengan saling berinteraksi dan berempati sebagai sesama ciptaan-Nya, sehingga tercipta suatu sistem yang mampu membentuk hubungan ‘mutual’ satu sama lain.
GURINDAM XII
Tapak dibagi menjadi zona-zona tertentu yang bertemakan pasal-pasal Gurindam 12 yang merupakan sebuah syair berisikan nasehat atau petunjuk hidup sesuai Syariat untuk mengangkat kembali semangat keislaman dan mewujudkan ‘masyarakat madani’ yang menjadi visi dari Batam sekaligus menjadi ciri dari masyarakat Melayu.
Playground
Playground sebagai tempat bermain anak dengan teman sebaya mewakili Gurindam pasal 4 (pentingnya budi pekerti sejak dini).
Productive Landscape - Rooftop
Inner Plaza sebagai area ekstensi ibadah mewakili Gurindam pasal 1 & 2 (pentingnya beragama dan mengenal tuhan).
Taman Edukasi - Outdoor Class
Sensory garden yang menstimulasi panca indra mewakili Gurindam pasal 3 (pentingnya pengendalian diri melalui panca indra).
Social Plaza
Taman edukasi sebagai outdoor class mewakili Gurindam pasal 5 & 6 (pentinganya pendidikan dan lingkungan terpelajar).
Main Plaza - Multifungsi
Social Plaza sebagai tempat untuk berinteraksi dan bercengkrama mewakili Gurindam pasal 7 (pentingnya sikap baik dalam pergaulan).
Area Ekstensi Parkir Multifungsi
Productive Lanndscape yang dapat dituai bersama mewakili Gurindam pasal 8 & 12 (pentingnya rasa percaya sesama manusia).
Plaza multi fungsi untuk beragam aktivitas komersil hingga pagelaran mewakili Gurindam pasal 10 (inkulisifitas dan keadilan).
Area terbuka yang mengakomodasi aktivitas kelompok yang lebih privat mewakili Gurindam pasal 11 (gotong royong).