What News Zine Exhibition Vol. 1 "Rindu dan Keterbatasan"

Page 1

RINDU
DAN KETERBATASAN Zine
vol.
1



Ilustrasi
seekor
ikan
dalam
aquarium
yang
memandang
ke
laut,
alam
bebas.
Di
tempat
 seharusnya
ia
berada.


P

Kata
Pengantar

andemi
yang
disebabkan
oleh
virus
 Covid-19
 telah
 memaksa
 hampir
 seluruh
 warga
 dunia
 melakukan
 aktivitas
di
dalam
rumah.
Saat
ini,
 kita
diusahakan
untuk
tetap
waras
 dengan
 adanya
 bantuan
 teknologi.
 Ayah
 bekerja,
 ibu
 berbelanja,
 anak
 bersekolah
 –
 semua
dapat
dilakukan
secara
mudah
untuk
 melanjutkan
hidup,
tentunya
dengan
jaringan
 internet
dan
teknologi
yang
memadai.
Tidak
 hanya
 melanjutkan
 kegiatan
 pokok
 melalui
 dukungan
internet,
manusia
sebagai
makhluk
 sosial
 pun
 mulai
 dibiasakan
 mengadakan
 pertemuan
secara
daring;
seperti
buka
puasa
 bersama
daring
di
bulan
Ramadan
yang
lalu,
 lembaga
dan
institusi
pendidikan
merayakan
 wisuda
 melalui
 media
 daring,
 bahkan
 mengadakan
pameran
seni
secara
virtual. 
 What
News
merupakan
satu
dari
sekian
 banyak
 pameran
 seni
 virtual
 yang
 diadakan
 selama
 masa
 pandemi
 virus
 Covid-19.
 Pameran
 ini
 sendiri
 mengusung
 tema
 besar
 berupa
 rasa
 kangen
 yang
 dapat
 mencakup
 sebaran
 yang
 luas.
 Sederhananya,
 seperti
 kangen
 bercengkerama
 dengan
 orang-orang
 terdekat
 di
 luar
 rumah
 tanpa
 takut
 tertular
 atau
 menularkan
 virus,
 atau
 rasa
 kangen
 mengerjakan
 kegiatan
 sehari-hari
 tanpa
 dibatasi
oleh
layar
digital
yang
membuat
mata
 perih
atau
sakit
punggung
akibat
terlalu
lama
 duduk,
hingga
kangen
untuk
melakukan
kerja
 sebagai
seniman
–
dalam
konteks
ini
berkarya
 lalu
mengadakan
pameran
–
sembari
duduk
 santai
 berhadapan
 dengan
 para
 seniman
 lainnya
membicarakan
tentang
konsep
karya
 yang
akan
dibuat.

Tajuk
 What
 News
 pun
 dipilih
 sebagai
 sebuah
bentuk
pertanyaan,
tidak
hanya
bagi
 para
 seniman
 namun
 untuk
 siapa
 saja
 jika
 merasa
 terpanggil
 dan
 ingin
 menjawab;
 ada
 berita
 baik
 apa
 tentang
 kreativitasmu
 di
 masa
 inkubasi
 ini?
 Tentunya
 jawaban
 yang
 diharapkan
adalah
kabar
baik
mengenai
karya
 yang
 segar
 dan
 baru,
 pertanda
 bahwa
 kreativitas
 tidak
 lantas
 mati
 suri
 dalam
 keadaan
 yang
 tidak
 kooperatif
 sekalipun.
 Dalam
 What
 News,
 kami
 percaya
 bahwa
 selalu
ada
hal
baru
yang
bisa
dikembangkan
 meski
 hanya
 di
 rumah
 dan
 melewati
 sistem
 digital.
 
 Pame ran
 se ni
 virtual
 What
 News
 menghadirkan
bagi
para
seniman
muda
untuk
 saling
bertegur
sapa
dan
bertukar
kabar
soal
 produktivitas
 mereka
 selama
 masa
 diam
 di
 rumah.
 Selain
 itu,
 diharapkan
 pula
 bahwa
 What
 News
 dapat
 menjadi
 pengingat
 baik
 bagi
 para
 kontributor
 maupun
 pengunjung
 pameran,
 bahwa
 kreativitas
 selalu
 mampu
 dikembangkan
 di
 manapun
 selama
 otak
 di
 raga
 seorang
 individu
 masih
 dapat
 bekerja
 sama
 dengan
 sistem
 tubuh
 lainnya
 agar
 membuat
raga
tersebut
tetap
hidup.

Meutia
Swarna
Maharani Banjarbaru,
27
Juni,
2020


Rindu
dan
Keterbatasan

R

indu
bukanlah
hal
yang
asing,
 ketidak
 asingannya
 bahkan
 menyamai
 ketidak
 asingan
 m a n u s i a 
 k e p a d a 
 b a h a s a .
 Rindu
 tidak
 sama
 dengan
 cinta,
 dendam,
 ambisi,
 atau
 perasaan
 lainnya,
karena
rindu
bisa
melanda
siapa
 saja
dan
dalam
keadaan
apa
saja.
Apa
saja
 j u g a 
 b i s a 
 m a r a n g s a n g 
 a t a u p u n
 menciptakan
rindu
bahkan
hal
sepele
pun.
 Namun
rindu
yang
tercipta
bukanlah
hal
 yang
sepele
karena
cara
mengungkapkan
 rindu
bisa
menjadikannya
istimewa. 
 S a l a h 
 s a t u 
 c a r a 
 i s t i m e w a
 m e n g u n g k a p k a n 
 r i n d u 
 a d a l a h
 menjadikannya
 sebuah
 karya,
 dalam
 hal
 i n i 
 a d a l a h 
 k a r y a 
 s e n i . 
 K a r y a 
 s e n i
 merupakan
 pilihan
 terbaik
 seorang
 s e n i m a n 
 u n t u k 
 m e n g u n g k a p k a n
 perasaannya.
Bahkan
beberapa
pendapat
 menyatakan
 bahwa
 seorang
 seniman
 m e m a n d a n g 
 b a n y a k 
 h a l 
 m e l a l u i
 perasaannya.
Melalui
cara
yang
sama
pula
 s e o r a n g 
 s e n i m a n 
 m e n y a m p a i k a n
 rindunya
yang
istimewa.

Rindu
 mampu
 memangkas
 ruang
 dan
 membunuh
 waktu,
 akan
 tetapi
 tidak
 semua
rindu
mampu
diunkapkan,
bahkan
 y a n g 
 d i u n g k a p k a n 
 b e l u m 
 t e n t u
 tersampaikan.
 Hal
 ini
 yang
 terkadang
 membuat
 rindu
 menjadi
 tidak
 berharga
 dan
 sia-sia.
 Namun
 seorang
 seniman
 mempunyai
 cara
 istimewa
 yaitu
 dengan
 berkarya
 yang
 akan
 mengawetkan
 rasa
 rindunya.
 Meskipun
 tidak
 tersampaikan,
 setidaknya
 orang
 lain
 akan
 mengetahui
 bahwa
 karya
 tersebut
 merupakan
 bukti
 bahwa
ia
pernah
memiliki
rindu
itu. 
 Karya
 seni
 bukanlah
 pembatas
 seorang
 seniman
 dengan
 dunia
 luar,
 bahkan
 karya
 seni
 yang
 berbicara
 ketika
 seniman
 dibatasi
 oleh
 keadaan,
 karena
 seniman
 menyalurkan
 rasa
 pada
 karya
 dan
karya
yang
menyampaikannya.
Dalam
 zine
 yang
 pertama
 ini
 wujud
 rasa
 rindu
 yang
 diistimewakan
 akan
 hadir,
 melalui
 karya
dengan
rindu
yang
berbeda-beda. Desi
Sofianti
 Jember,
24
juli
2020


Apandi
Yusup “Terikat
dan
Berpagar” Mix
Media
on
Canvas 68cm
x
92cm 2020


Tidak
 perlu
 diragukan
 lagi
 kemampuan
 nya
 dalam
 membuat
mural,
pria
yang
kerap
disapa
Yusup
ini
berasal
dari
 Tangerang
 selatan
 yang
 memutuskan
 berangkat
 ke
 Yogyakarta
 untuk
menempuh
pendidikan
murni
di
Institut
Seni
Indonesia
 (ISI)
Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

S

ituasi
 saat
 ini
 membuat
 saya
 tidak
bisa
bebas
keluar
rumah
 karena
 dikendalikan
 oleh
 k e a d a a n .
 S e p e r t i
 l a y a n g layang
 yang
 sedang
 terbang
 t e r i k a t
 b e n a n g ,
 h a t i
 y a n g
 s e l a l u
 menyeret
badan
saya
untuk
melangkah

 keluar
melewati
pagar,saya
membutuh
 kebebasan
 yang
 tanpa
 terikat
 dan
 berpagar.
 Saya
 Ingin
 merasakan
 sejuk
 hijaunya
 alam,
 mendengar
 nyanyian
 burung
 dan
 menikmati
 pemandangan
 serta
pepohonan
liar.


Taufiqur
Rohman “Ada
di
Dalam
Diri” Acrylic
on
Canvas 50cm
x
60cm 2020


Dipanggil
dengan
nama
Taufiq,
kawan
yang
satu
ini
berasal
 dari
 Kediri,
 Jawa
 Timur.
 Ia
 dikenal
 dengan
 sosok
 pria
 yang
 memiliki
 sifat
 baik
 dan
 ramah
 terhadap
 orang-orang

 disekitarnya.
Saat
ini,
Taufiq
sedang
menjalani
pendidikan
seni
 murni,
dengan
konsentrasi
Seni
Grafis
di
ISI
Yogyakarta.
Meski
 demikian,
 ia
 telah
 dikenal
 dengan
 kekuatan
 realisnya
 dalam
 melukis.

Deskripsi
Karya

T

ahun
2020
menjadi
tahun
yang
 berat
 bagi
 sebagian
 orang.
 P a n d e m i 
 C o v i d - 1 9 
 t e l a h
 berpengaruh
di
berbagai
aspek
 kehidupan.
 Banyak
 tatanan
 hidup
 dan
 kebiasaan
 sehari-hari
 yang
 berubah
 agar
 sesuai
 dengan
 keadaan.
 Tak
 sedikit
 orang
 yang
 merasakan
 dampak
 dari
 hal
 ini,
 baik
 secara
 fisik
 maupun
 mental.
 Seperti
 orang-orang
 yang
 merantau
 ke
 luar
 kota
 untuk
 m e n c a r i 
 i l m u , 
 a t a u 
 m e n c a r i
 peruntungan
 untuk
 kehidupan
 yang
 lebih
 baik,
 harus
 rela
 tetap
 berada
 di
 perantauan.
Hal
ini
tentu
menjadi
ujian
 yang
 tak
 mudah,
 terlebih
 jika
 datang
 masa
 yang
 biasanya
 digunakan
 untuk
 pulang
 ke
 kampung
 halaman
 dan
 bertemu
 keluarga,
 karena
 pandemi
 ini
 harus
 rela
 mengurungkan
 hal
 tersebut.
 Ada
 juga
 yang
 harus
 ikhlas
 menerima

takdir
 kehilangan
 orang
 tersayang
 karena
 dampak
 dari
 pandemi
 ini.
 Jelas
 hal
tersebut
juga
bukan
hal
yang
mudah
 untuk
 dilalui.
 Rasa
 rindu
 yang
 dirasa
 mungkin
lebih
dari
rasa
rindu
manapun,
 k e t i k a 
 k i t a 
 h a r u s 
 m e n e r i m a 
 d a n
 melewati
 keadaan
 saat
 ini.
 Saat
 kita
 berada
jauh
dari
orang
yang
kita
sayangi,
 baik
terpisah
oleh
jarak
maupun
terpisah
 karena
tak
lagi
berada
pada
dimensi
yang
 sama,
 menuntun
 kita
 untuk
 menjadi
 pribadi
yang
lebih
kuat
untuk
menyikapi
 setiap
 perubahan.
 Kehadiran
 orang
 tersayang
 sejatinya
 bukan
 tentang
 bagaimana
kita
bisa
berinteraksi
secara
 fisik.
Namun
jika
kita
yakin
dan
percaya
 orang
yang
kita
sayangi
akan
selalu
hadir
 bersama
 kita
 di
 dalam
 lubuk
 hati
 kita,
 dan
 di
 sanalah
 kita
 harus
 mengingat,
 bahwa
 kita
 akan
 selalu
 dikelilingi
 oleh
 orang-orang
yang
kita
sayangi.


Desi
Sofi “Cerita
Daun
Gugur” Kolase 60cm
x
37cm 2020


Wanita
satu
ini
dikenal
sebagai
seorang
yg
rajin,
berambisi
 dalam
kuliah,
serta
totalitas
dalam
menyelesaikan

tugas.
Desi
yg

 berasal
dari
Jember
dijuluki
“Ratu
Nirmana”
oleh
teman
teman
 sekelasnya.

Deskripsi
Karya

K

arya
saya
ini
terinspirasi
dari
 kehidupan
 masyarakat
 di
 k a m p u n g 
 h a l a m a n 
 y a n g
 m e r i n d u k a n 
 k e b e b a s a n
 menjalani
 aktifitas
 normal.
 Hal
 tersebut
 saya
 tuangkan
 kedalam
 karya
kolase
di
mana
terdapat
seorang
 petani
yang
terombang
-ambing
di
atas
 lautan
yang
penuh
bahaya,
Sedangkan
 ia
 hanya
 menggantungkan
 hidupnya
 dengan
 berpegang
 pada
 balon
 yang
 kapan
pun
bisa
putus
apabila
dimakan
 monster.


Yesy
Widyaningrum “Mabur” Mix
Media
on
Canvas 21cm
x
21cm 2020


Perempuan
 asal
 Yogyakarta
 ini
 memiliki
 selera
 dan
 gaya
 yang
nyentrik.
Dia
biasa
dipanggil
dengan
nama
Yesy.
Saat
ini,
ia
 menempuh
 pendidikan
 seni
 murni
 di
 Fakultas
 Seni
 Rupa
 ISI
 Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

S

ebuah
 kebebasan
 itu
 sangat
 mahal
untuk
saat
ini.
 
 Kebebasan
 menyusuri
 jalan,
 bersua
 dengan
 orang-orang,
 ataupun
aktivitas
yang
sebelumnya
aku
 sering
lakukan.
 
 Lebih
 dari
 3
 bulan
 aku
 "dipaksa"
 mengurung
diri
dari
hiruk
pikuk
dunia,
 k e t e r b a t a s a n 
 k o n d i s i 
 y a n g 
 t e t a p
 menuntut
 produktivitas.
 Ada
 dampak
 positif
dan
negatif
yang
kuperoleh
pada
 saat
ini.
Positifnya,
aku
dapat
merasakan

suasana
dan
seluk
beluk
hal
yang
belum
 kuketahui,
misalnya
dalam
berseni
rupa,
 aku
 jadi
 dapat
 mengeksplorasi
 alat,
 bahan,
maupun
ide-ide
lain
yang
sempat
 tertunda.
 Tapi
 kabar
 kurang
 baiknya,
 ruang
 gerak
 untuk
 mencari
 ide-ide
 b e r k u r a n g , 
 m a u p u n 
 p r o s e s
 pembelajaran
 dalam
 perkuliahan
 terhalang.
 Aku
 merindukan
 banyak
 hal
 dalam
 kehidupanku
 sebelum
 pandemi
 ini.


Nizar
Mohamad “Pulang,
Kembali” Tinta
Cina
pada
Kertas 58cm
x
42cm 2020


Salah
satu
mahasiswa
seni
murni
Institut
Seni
Indonesia

 (ISI)Yogyakarta
ini
merupakan
sosok
pria
yang
dikenal
aktif
dan
 pandai
 berbicara,
 Pria
 ini
 akrab
 disapa
 Nizar
 ia
 berasal
 dari
 Surabaya.

Deskripsi
Karya

K

a r y a 
 i n i 
 d i b u a t 
 s e b a g a i
 interpretasi
 saya
 dari
 sebuah
 lagu
karangan
band
Indonesia
 b e r n a m a 
 “ L ' A l p h a l p h a . ”
 B e r c e r i t a 
 t e n t a n g
 seberapapun
perjalanan
yang
kita
tuju
 demi
 menggapai
 keinginan
 diri
 kita,
 tujuan
 paling
 akhir
 adalah
 pulang.
 Pulang
 karena
 rindu.
 Karya
 ini
 dibuat
 juga
 untuk
 mengingatkan
 kita
 semua
 a g a r 
 t i d a k 
 m e l u p a k a n 
 s e g a l a
 pencapaian
 yang
 telah
 kita
 lalui.
 Mengingatkan,
 terurama
 bagi
 perupa,

agar
 senantiasa
 mengenang
 kampung
 halaman,
 seberapapun
 jarak
 telah
 menjauhkan. 
 
 
 
Dalam
lagunya
yang
berjudul
sama,
 “pulang,
 kembali”
 terdapat
 salah
 satu
 lirik
 yang
 menarik
 perhatian
 perupa,
 yaitu
 “Dalam
 lelah
 aku
 teringat,
 Akan
 waktu
 yang
 kurindukan,
 Tempatku
 pulang
dan
ku
labuhkan,
Segala
gundah
 yang
 kurasakan.”
 Dari
 lirik
 tersebut,
 lahirlah
karya
ini
dengan
harapan
selalu
 menjadi
 pengingat
 bagi
 perupa
 dan
 orang
yang
menikmatinya.


Septi
Nurdaisna “Quiet” Acrylic
on
Canvas 30cm
x
30cm 2020


Dikenal
 dengan
 panggilan
 Isna,
 teman
 kita
 yang
 satu
 ini
 merupakan
 mahasiswa
 Seni
 Murni
 ISI
 Yogyakarta
 asal
 Bojonegoro,
 Jawa
 Timur.
 Isna
 ini
 memiliki
 tipe
 suara
 yang
 terdengar
lucu,
berbeda
dengan
tipe
suara
lain
pada
umumnya.

Deskripsi
Karya

S

e b u a h 
 k a r y a 
 y a n g 
 k a n
 mengetuk
 pintu
 kenang
 tuk
 kembali
 dikenang.
 Terlihat
 di
 sudut
 bukit
 tenggelam
 lah
 satu-persatu
 
kenang
bersama
 surya.
 Hanya
 ada
 langit
 biru
 memudar
 menjadi
lembayung
rindu.
Dalam
kotak
 f r a m e 
 t e r t u a n g l a h 
 s i l u e t 
 s e p i .
 Memberikan
 isyarat
 pada
 tiap
 pasang
 mata
 yang
 melihatnya.
 Pria
 bertopi
 itu
 diam,
 namun
 coba
 rasakan
 dalamnya
 tatapan
yang
jatuh
pada
surya
yang
kan
 menghilang.
 Menghilang
 bersama

remang-remang
 malam.
 Ketika
 segala
 kata
 telah
 habis
 tertelan
 luka,
 maka
 t a t a p l a h 
 d a n 
 s a m p a i k a n 
 m e s k i
 dalam..."Diam".


Pradipa
Arya
Setya “Terpendam” Clay 12cm
x
7cm
x
13cm 2020


Panggil
saja
Dipa.
Kata
teman-temannya,
Ia
sering
dibilang
 mirip
dengan
Rich
Brian,
penyanyi
internasional
asal
Indonesia
 itu.
Dipa
ini
mahasiswa
seni
murni
asal
Malang.
Ia
sedang
fokus
 dalam
bidang
perpatungan
di
ISI
Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

R

angka
 manusia
 yang
 terlilit
 merupakan
 representasi
 dari
 anjuran
pemerintah
yaitu
stay
 a t 
 h o m e , 
 d i m a n a 
 k i t a
 dianjurkan
 untuk
 belajar,
 bekerja,
dan
beribadah
dari
rumah.
Hal
 itu
 menyebabkan
 banyak
 orang
 yang
 merasa
 bosan.
 Karena
 itulah
 mungkin
 hal
yang
paling
dirindukan
bagi
sebagian
 orang
ialah
kebebasan,
dimana
kita
bisa
 bebas
pergi
kemana
saja
dan
kapan
saja,
 m e l a k u k a n 
 s e g a l a 
 r e n c a n a 
 k i t a
 sebagaimana
 mestinya.
 Tetapi
 untuk

sementara
 ini
 semua
 rasa
 rindu
 itu
 hanya
 bisa
 kita
 pendam
 dalam
 angan,
 semoga
rasa
ini
segera
tersampaikan.


Wardi
Sukmahidayatullah “Penghubung” Charcoal
Pencil
on
Canvas 90cm
x
70cm 2020


Wardi
 Sukmahidaytullah
 ini
 datang
 dari
 Kalimantan
 Timur
ke
Yogyakarta
untuk
belajar
seni
murni
di
Fakultas
Seni
 Rupa
 ISI
 Yogyakarta.
 Ia
 kerap
 dipanggil
 dengan
 nama
 Wardi.
 Saksi
 dari
 teman-temannya,
 akhir-akhir
 ini
 Ia
 terlihat
 sering
 bersepeda
saat
berangkat
ngampus.

Deskripsi
Karya

K

arya
ini
saya
buat
guna
mengisi
 k e g i a t a n 
 b e r k e s e n i a n ,
 sekaligus
untuk
mengutarakan
 rasa
kengen
saya
terhadap
dua
 sosok
nenek
yang
ada
didalam
gambar.
 Nenek
 saya
 yang
 berpulang
 hampir
 bersamaan
dengan
seruan
wabah
covid19.
 Kini
 hanyalah
 doa
 yang
 dapat
 saya
 panjatkan
sebagai
 
penghubung
dengan
 mereka.


Denny
Saiful
Anwar “Ingin
Pulang” Tinta
diatas
Kertas A3 2020


Kerap
disapa
Denny,
keahlian
nya
dalam
membuat
sketsa
 tidak
 perlu
 diragukan
 lagi.
 Pria
 asal
 Ponorogo
 yang
 lahir
 pada
 tanggal
 20
 Oktober
 2000
 ini
 tengah
 melanjutkan
 studinya
 di
 Institut
 Seni
 Indonesia
 (ISI)
 Yogyakarta.
 Selain
 keterampilan
 berseni
 rupa,
 Denny
 juga
 hobi
 bermain
 musik
 dan
 kini
 ia
 tergabung
dalam
sebuah
band
yaitu
Saltys
Spitoons.

Deskripsi
Karya

K

ita
mengenal
'rindu',
kata
yang
 tak
 pernah
 lepas
 dari
 setiap
 p e r b i n c a n g a n 
 m e n g e n a i
 k e l u a r g a . 
 E n t a h 
 d e n g a n
 seseorang,
 atau
 suasana
 yang
 tercipta
 oleh
 kehangatan
 di
 dalamnya.
 Karya
 ini
 bercerita
 tentang
 kerinduan
 saya
 pada
 keluarga
 nun
 jauh
 disana.
 S e o r a n g 
 p e r a n t a u 
 p a s t i 
 p a h a m ,
 bagaimana
 rasanya
 dibatasi
 oleh
 jarak
 yang
 membentang.
 Suasana
 hari
 ini,

 tentu
 berbeda
 
 dengan
 hari-hari
 ketika
 kami
 bersama.
 Meskipun
 agaknya

sedikit
terbiasa,
namun
rasa
rindu
akan
 selalu
 ada.
 Dan
 itulah
 sebabnya,
 seseorang
tidak
akan
pernah
melupakan
 kata
Pulang.


Kebagusan
yang
disebabkan
oleh
warna­warna
cantik
 dan
garis­garis
yang
berkembang­kembang
(sierlijk)
 saja
sebagaimana
lagaknya
raja
jin
bangsawan,
 belum
tentu
kebagusan
yang
benar.
Sebab
biasanya
 kebagusan
yang
demikian
hanya
hendak
menutupi
 kekosongan
batin
saja. –S.
Sudjojono
–


Thanks
to

Terima
 kasih
 sebesar-besarnya
 atas
 bantuannya
 kepada
 Lutse
 Lambert
Daniel
Morin,
M.Sn.,
Satrio
Hari
Wicaksono,
M.Sn.,
Devy
Ika
 Nurjanah,
 S.Sn.,
 M.Sn.,
 AC
 Andre
 Tanama,
 M.Sn.,
 Opung
 Farhan,
 Guruh
 Ramdani,
 Alodia
 Yap,
 Lor
 band,
 Danang
 Nasution,
 Saltys
 Spitoons,
anggota
Nawanata,
dan
para
penulis
yang
terdiri
dari;
Meutia
 Swarna
 Maharani,
 Desi
 Sofianti,
 Awi
 Nasution,
 Tarisya
 Amalia,
 Anggieta
Maharani,
Maila
A.
Fainanita,
dan
M.
Sifak
Suliswanto,
serta
 sponsor
 dan
 media
 partner
 yang
 membantu
 kelancaran
 pameran
 virtual
ini.

Sponsored
by
:

Media
Partner
:

@chantfelicia





Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.