What News Zine Exhibition Vol. 6 "Ekspresionisme : Mengeja Jiwa yang Terbekukan"

Page 1

EKSPRESIONISME
: MENGEJA
JIWA
YANG
 TERBEKUKAN

Zine
Vol.
6



Terinspirasi
dari
mitologi
asal
Yunani
"Icarus
and
The
Sun",
ilustrasi
tentang
sosok
yang
 rindu
 akan
 suatu
 hal
 namun
 sudah
 hilang
 harapan
 dan
 menderita.
 Ibarat
 lilin
 yang
 merindukan
api,
namun
ia
meredam
perlahan-lahan.


P

Kata
Pengantar

andemi
yang
disebabkan
oleh
virus
 Covid-19
 telah
 memaksa
 hampir
 seluruh
 warga
 dunia
 melakukan
 aktivitas
di
dalam
rumah.
Saat
ini,
 kita
diusahakan
untuk
tetap
waras
 dengan
 adanya
 bantuan
 teknologi.
 Ayah
 bekerja,
 ibu
 berbelanja,
 anak
 bersekolah
 –
 semua
dapat
dilakukan
secara
mudah
untuk
 melanjutkan
hidup,
tentunya
dengan
jaringan
 internet
dan
teknologi
yang
memadai.
Tidak
 hanya
 melanjutkan
 kegiatan
 pokok
 melalui
 dukungan
internet,
manusia
sebagai
makhluk
 sosial
 pun
 mulai
 dibiasakan
 mengadakan
 pertemuan
secara
daring;
seperti
buka
puasa
 bersama
daring
di
bulan
Ramadan
yang
lalu,
 lembaga
dan
institusi
pendidikan
merayakan
 wisuda
 melalui
 media
 daring,
 bahkan
 mengadakan
pameran
seni
secara
virtual. 
 What
News
merupakan
satu
dari
sekian
 banyak
 pameran
 seni
 virtual
 yang
 diadakan
 selama
 masa
 pandemi
 virus
 Covid-19.
 Pameran
 ini
 sendiri
 mengusung
 tema
 besar
 berupa
 rasa
 kangen
 yang
 dapat
 mencakup
 sebaran
 yang
 luas.
 Sederhananya,
 seperti
 kangen
 bercengkerama
 dengan
 orang-orang
 terdekat
 di
 luar
 rumah
 tanpa
 takut
 tertular
 atau
 menularkan
 virus,
 atau
 rasa
 kangen
 mengerjakan
 kegiatan
 sehari-hari
 tanpa
 dibatasi
oleh
layar
digital
yang
membuat
mata
 perih
atau
sakit
punggung
akibat
terlalu
lama
 duduk,
hingga
kangen
untuk
melakukan
kerja
 sebagai
seniman
–
dalam
konteks
ini
berkarya
 lalu
mengadakan
pameran
–
sembari
duduk
 santai
 berhadapan
 dengan
 para
 seniman
 lainnya
membicarakan
tentang
konsep
karya
 yang
akan
dibuat.

Tajuk
 What
 News
 pun
 dipilih
 sebagai
 sebuah
bentuk
pertanyaan,
tidak
hanya
bagi
 para
 seniman
 namun
 untuk
 siapa
 saja
 jika
 merasa
 terpanggil
 dan
 ingin
 menjawab;
 ada
 berita
 baik
 apa
 tentang
 kreativitasmu
 di
 masa
 inkubasi
 ini?
 Tentunya
 jawaban
 yang
 diharapkan
adalah
kabar
baik
mengenai
karya
 yang
 segar
 dan
 baru,
 pertanda
 bahwa
 kreativitas
 tidak
 lantas
 mati
 suri
 dalam
 keadaan
 yang
 tidak
 kooperatif
 sekalipun.
 Dalam
 What
 News,
 kami
 percaya
 bahwa
 selalu
ada
hal
baru
yang
bisa
dikembangkan
 meski
 hanya
 di
 rumah
 dan
 melewati
 sistem
 digital.
 
 Pame ran
 se ni
 virtual
 What
 News
 menghadirkan
bagi
para
seniman
muda
untuk
 saling
bertegur
sapa
dan
bertukar
kabar
soal
 produktivitas
 mereka
 selama
 masa
 diam
 di
 rumah.
 Selain
 itu,
 diharapkan
 pula
 bahwa
 What
 News
 dapat
 menjadi
 pengingat
 baik
 bagi
 para
 kontributor
 maupun
 pengunjung
 pameran,
 bahwa
 kreativitas
 selalu
 mampu
 dikembangkan
 di
 manapun
 selama
 otak
 di
 raga
 seorang
 individu
 masih
 dapat
 bekerja
 sama
 dengan
 sistem
 tubuh
 lainnya
 agar
 membuat
raga
tersebut
tetap
hidup.

Meutia
Swarna
Maharani Banjarbaru,
27
Juni,
2020


EKSPRESIONISME
:
Mengeja
Jiwa
Yang
Terbekukan

S

alah
satu
''tugas''
karya
seni
adalah
 sebagai
mediator;
perantara
untuk
 menampakkan
 sesuatu
 yang
 jauh
 dari
 jangakauan.
 Misalnya
 dalam
 l u k i s a n 
 s u r e a l i s , 
 k i t a 
 a k a n
 ditemukan
dengan
alam
yang
tidak
mungkin
 sampai
pada
dunia
nyata;
alam
mimpi.
Untuk
 itu
 seorang
 perupa
 berkewajiban
 menjalani
 laku
(untuk
tidak
disebut
kutukan)
pencarian
 yang
panjang
dan
tanpa
henti.
 
 Setiap
 seniman
 adalah
 sama
 seperti
 filsuf
 yang
 melakukan
 kerja
 mencari
 dan
 meneliti.
 Hasil
 kerja
 itulah
 yang
 kita
 sebut
 karya
 seni.
 Cat
 yang
 tertuang
 dalam
 kanvas
 hanya
 proses
 singkat
 dari
 sebuah
 proses
 panjang
 yang
 telah
 dilalui
 seorang
 seniman.
 Sebuah
garis
saja
akan
menjadi
monumental
 ketika
secara
tepat
ia
mampu
merekam
emosi;
 perasaan
 si
 seniman.
 Hasil
 pencarian
 itulah
 ketepatan
itu.
 
 Seni
lukis,
kata
seorang
pelukis
Jakarta,
 Usman
 Effendi
 (1919-1985),
 adalah
 hasil
 ekspresi
 seorang
 individu
 yang
 penuh
 cita
 ingin
 menyampaikan
 impuls
 hatinya,
 hasrat
 pernyataan
 atau
 manifestasi
 keakuannya
 sebagai
 kehadirannya
 di
 tengah-tengah
 masyarakat
 tanpa
 campur
 tangan
 dan
 kehendak
di
luar
dirinya.
 
 Pandangan
 Usman
 memberikan
 kita
 gambaran
bagaimana
seorang
seniman
ingin
 perasaan
 dan
 isi
 hatinya
 dibaca
 khalayak
 s e b a g a i 
 s e b u a h 
 k a r y a , 
 k e a k u a n 
 y a n g
 menuntut
untuk
dilihat
sebagai
pesona.
 D a l a m 
 k h a z a n a h 
 s e n i 
 r u p a , 
 t e k n i k
 membekukan
emosi
itu
sering

d i k a t e g o r i k a n 
 s e b a g a i 
 m a d z a b
 ekspresionisme.
 Ketika
 membaca
 karya
 ekspresionis,
 kita
 akan
 seolah-olah
 melihat
 jiwa
 yang
 terperangkap
 dalam
 luapan
 garis
 dan
warna.
Sesuatu
yang
bisa
mengingatkan
 kita
 akan
 perasaan
 marah,
 sedih,
 gembira,
 atau
 bahkan
 perasaan
 yang
 belum
 pernah
 ditemukan
padanan
katanya.
 
 S e j a u h 
 i t u l a h 
 k a r y a 
 s e n i 
 m a m p u
 merefleksikan
hal-hal
halus
untuk
dapat
kita
 nikmati.
Dan
dalam
zine
edisi
ke-6
ini,
akan
 banyak
 bentuk-bentuk
 ekspresif
 yang
 bakal
 kita
 jumpai.
 Karya-karya
 yang
 bakal
 menuntun
kita
mengeja
jiwa
pengkaryanya.

M.
Sifak
Suliswanto
 Kediri,
22
Juli,
2020


Ahmad
Sofyan
Nur
Ubaidillah “
Semangat
” Acrylic
on
Canvas 40
cm
x
55
cm 2020


Perupa
asal
jepara
satu
ini
adalah
salah
satu
Mahasiswa
Isi
 Yogyakarta
 yang
 lukisan-lukisannya
 beraliran
 realis,
 pria
 yang
 akrab
disapa
Sofyan
kerap
kali
dijuluki
“Jokowi”
sebab
karakter
 wajahnya
yang
menyerupai
bapak
negara
Indonesia
saat
ini.

Deskripsi
Karya

S

e t i a p 
 m a n u s i a 
 m e m i l i k i
 aktivitas
dalam
kesehariannya.
 Namun
 setelah
 mewabahnya
 pandemi
 covid-19,
 
 berbagai
 aspek
 dalam
 ritme
 kehidupan
 mulai
 berubah.
 Bahkan
 interaksi
 sosial
 yang
 lumrahnya
dilakukan
oleh
manusia
kini
 t e r b a t a s 
 o l e h 
 k e a d a a n . 
 H a l 
 i n i
 menimbulkan
kejenuhan
sebab
aktivitas
 yang
berjalan
kian
monoton. Menyikapi
sistem
new
normal,

manusia
 tetap
 saja
 waspada
 dalam
 mengambil
 langkah.
 Tidak
 semua
 dapat
 secara
 langsung
 bergerak
 bebas,
 ada
 protokol
 kesehatan
 yang
 seharusnya
 dijalankan.
 Layaknya
 tali
 sepatu
 kanan
 dan
 kiri,
 berjauhan
 namun
 saling
 mengikat.
 Kita
 berjaga
 jarak
 agar
 kita
 dapat
saling
menjaga.
Dengan
terbatasnya
 hal
 termasuk
 keluar
 rumah,
 muncullah
 ide-ide
kreatif
penuh
semangat
yang
perlu
 ditumpahkan
sebagai
wujud
rasa
'kangen'.


Alfi
Syahriar
Abdillah “
Tertunduk
Dan
Tertanam
” Pen,
Acrylic
on
Paper A4 2020


Alfi
syahrial,
pria
asal
Kalimantan
timur
yang
akrab
disapa
 Alfi
 ini
 menyukai
 dunia
 seni
 sejak
 pendidikan
 sekolah
 dasar
 hingga
 sekarang.
 Karyanya
 memadukan
 antara
 warna
 monokrom
 dan
 warna-warna
 cerah,
 ia
 juga
 menyisipkan
 surat
 ataupun
puisi
pada
karyanya.
Sekarang
ia
sedang
menjalankan
 studinya
di
Institut
Seni
Indonesia
(ISI)Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

D

I 
 m a s a 
 p a n d e m i 
 s e p e r t i
 sekarang
 ini,
 orang-orang
 m u l a i 
 s u l i t 
 u n t u k 
 s a l i n g
 b e r t e m u 
 s a t u 
 s a m a 
 l a i n .
 Banyak
keluarga
yang
tidak
bisa
pulang
 kampung,
 termasuk
 dirinya
 sendiri,
 sehingga
 membuat
 rasa
 kangennya
 harus
 diteruskan
 lebih
 lama.
 Rasa
 kangen
 itu
 menjelma
 bak
 tanaman
 bunga
 parasite
 dan
 kita
 inangnya.
 Semakin
 kangen,
 semakin
 bermekaran
 bunga
itu.


Zuraisa
Putri
Saleha “
Kosong
” Mix
Media
On
Paper
 2020


Akrab
disapa
Ica,
Teteh
Bandung
satu
ini
adalah
seorang
 perempuan
 yang
 pernah
 menjadi
 diaspora
 di
 negeri
 dengan
 penduduk
 mayoritas
 suku
 Arya
 dan
 berpindah-pindah
 ke
 beberapa
 kampus
 sebelum
 akhirnya
 ia
 memutuskan
 untuk
 melanjutkan
studi
di
Institut
Seni
Indonesia
Yogyakarta.
Di
sela
 waktu
senggangnya
selama
pandemi,
perempuan
satu
ini
sedang
 asyik
 mendalami
 pengetahuannya
 mengenai
 kerajinan
 tekstil,
 gerabah,
pottery,
dan
kerajinan-kerajinan
tangan
yang
lain.

Deskripsi
Karya

S

elama
 ini,
 saya
 mengisi
 diri
 dengan
 berbagai
 macam
 hal
 seperti
memelihara
hewan
dan
 t u m b u h a n , 
 k u l i a h ,
 b e r s o s i a l i s a s i , 
 d a n 
 l a i n
 sebagainya.Namun,
 kekosongan
 ini
 tidak
akan
pernah
terisi.
Seperti
halnya
 rasa
kangen
terhadap
sesuatu
yang
kita
 miliki
atau
rasakan.

Rasa
 kosong
 seperti
 menggenggam
 sesuatu
 yang
 sama,
 yang
 tidak
 bisa
 diwujudkan
 dalam
 sebuah
 bentuk
 untuk
 diperjelas
supaya
bisa
ditiadakan. Keadaan
 ini
 semakin
 memburuk
 ketika
 pandemi
 memaksa
 kenyataan
 untuk
 berhenti
bergerak
dan
menjadi
stagnan.


Kalyana
aqila
saputra “
Hello
there,
the
angel
from
my
nightmare.
” 3D
Render 3000
x
3000
px 2020


Kalyana
 Aqila
 Saputra
 atau
 yang
 lebih
 dikenal
 dengan
 nama
 panggungnya
 Kayto,
 pria
 berkacamata
 yang
 mengusung
 nama
 Nawanata
 sebagai
 nama
 angkatan
 Seni
 Murni
 ISI
 Yogyakarta
 2019,
sekarang
ini
juga
sedang
senang
mengaplikasikan
karyakaryanya
menggunakan
3D
render.

Deskripsi
Karya

Hello
there,
the
angel
from
my
 nightmare”
merupakan
sebuah
 b a i t 
 d a r i 
 l a g u 
 p o p 
 p u n k
 legendaris
dari
band
Blink-182
 berjudul
“I
Miss
You”.
Bait
itu
 saya
 interpertasikan
 sebagai
 seseorang
 yang
spesial
yang
sering
datang
ke
dalam
 mimpi,
 mungkin
 hal
 itu
 seharusnya
 menjadi
 mimpi
 yang
 indah,
 namun
 bagaimana
 jika
 seseorang
 yang
 spesial
 itu
adalah
seorang
yang
telah
berlalu,

atau
mungkin
seseorang
yang
kita
tahu
tak
 akan
 pernah
 kita
 miliki?
 Apakah
 disaat
 sosok
 malaikat
 itu
 menghampiri
 kita
 dalam
 mimpi,
 mimpi
 itu
 akan
 menjadi
 mimpi
 indah?
 Ataukah
 itu
 akan
 menjadi
 mimpi
buruk
karena
disaat
kita
terbangun
 kita
 tersadarkan
 bahwa
 kita
 tidak
 akan
 pernah
 bertemu
 atau
 memiliki
 orang
 tersebut?


Muhammad
Fayyad
Ulwani “
Bersama
lagu
ku
merindu
” Mix
Media
on
Paper 21,0
CM
x
29,7
cm 2020


Dipanggil
dengan
nama
Fay,
siswa
asal
Ciamis
ini
sangat
 menunjukkan
 ketertarikannya
 di
 bidang
 kartun.
 Ia
 sering
 membuat
 karya
 berupa
 komik,
 bahkan
 Fay
 telah
 menerbitkan
 beberapa
komik.
Fay
juga
menyukai
hal-hal
je-Jepangan
seperti
 manga,
 anime,
 maupun
 musiknya.
 Ia
 memilih
 menggali
 potensinya
dan
belajar
seni
murni
di
ISI
Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

B

elakangan
 ini
 saya
 rasa
 lagu
 menjadi
 media
 yang
 paling
 tepat
 untuk
 mengantar
 saya
 p a d a 
 i n g a t a n 
 y a n g 
 s a y a
 rindukan.
 Soal
 pedih
 manisnya,
 bagi
 saya
 urusan
 nomor
 ke
 sekian.
 Yang
 penting
suasana
dan
perasaan
yang
tetap
 sama,
 yang
 sengaja
 saya
 kunci
 dalam
 irama
 yang
 saya
 dengarkan
 masih
 bisa
 diulang.
Misalnya
rumah.

Tentu
 maksudnya
 bukan
 cuma
 tembok
 dan
 genting
 saja.
 Tapi
 kehangatan,
 serta
 keluarga.
 Walau
 kadang
 ingin
 rasanya
 bangun
dari
khayalan
saat
teringat
betapa
 banyak
 ujian
 yang
 menerpa,
 tapi
 justru
 untuk
mendapatkan
kerinduan
yang
utuh,
 saya
 harus
 telan
 itu
 mentah-mentah.
 Karya
ini
saya
buat
untuk
rindu
saya
pada
 kami
yang
sampai
saat
ini
tetap
bisa
saya
 peluk.


Adham
Satya “
The
Stranger
” Watercolor
on
Paper 13,7
cm
x
19,9
cm 2020


Pria
 asal
 Yogyakarta
 yang
 lahir
 pada
 9
 agustus
 2001
 ini
 kerap
disapa
Adham.
Kini,
Adham
tercatat
sebagai
 
mahasiswa
 Institut
 Seni
 Indonesia
 (ISI)
 Yogyakarta
 khususnya
 prodi
 seni
 murni.

Deskripsi
Karya

M

elangkahi
 setiap
 tapak
 asing
 t a p i 
 n a m p a k 
 f a m i l i a r .

 Mengingat
 kejadian
 yang
 ada,
 sebuah
kejadian
dimana
saling
 berkaitan
 akan
 tetapi
 sukar
 diterima
 langsung.
 Dan
 teringat
 beberapa
 pita
 m e m o r i 
 y a n g 
 d i r i n d u k a n 
 d i b a l i k
 konspirasi
kontrasepsi
dari
orang
timur.


Gilar
Arianto
Nurahman “
Shanties
” Acrylic
On
Canvas 40
cm
x
30
cm 2020


Pria
yang
memiliki
keahlian
dalam
mendesain
karakter
ini
 tengah
menempuh
masa
studinya
di
Institut
Seni
Indonesia
(ISI)
 Yogyakarta
Fakultas
seni
rupa
jurusan
seni
murni,
ia
berasal
dari
 Indramayu
akrab
disapa
Galer
oleh
teman-temannya.

Deskripsi
Karya

S

uara
pedang
beradu,
tembakan
 pistol,
 meriam,
 ledakan
 dan
 nyanyian
 pelaut,
 shanties.
 Mengingatkan
 ia
 pada
 masa
 puncaknya,
 dimana
 ia
 memiliki
 semua
 yg
diinginkan
setiap
manusia;
kekayaan
 kekuasaan,
 kekuatan,
 dan
 kebebasan.
 Masa-masa
dimana
ia
dapat
melakukan
 apapun
 tanpa
 rasa
 takut,
 dan
 memiliki
 apapun
yang
ia
mau.

Namun,
 dengan
 semua
 kejayaan
 yang
berpihak
padanya,
hanya
'waktu'
lah
 yang
dapat
mengalahkannya.
Waktu
yang
 membuatnya
 meninggalkan
 semua
 apa
 yang
 ia
 miliki.
 Di
 perahu
 kecil
 itu
 ia
 melihat
 kembali
 kenangan
 dirinya
 yang
 dulu,
 merindukan
 semua
 yang
 ia
 miliki
 saat
 itu.
 sekarang
 tak
 ada
 lagi
 senjata,
 harta,
 atau
 tahta,
 hanya
 shanties
 yang
 dapat
menemaninya.


Ganjar
Arie
Sadewa “
Rindu
Pada
Kawan.
” Acrylic
on
Canvas 60cm
x
60cm 2020


Ganjar
 Arie
 Sadewa
 memiliki
 nama
 panggilan
 Ganjar.
 Memiliki
aksen
Jawa
asal
Ponorogo
membuat
cara
bicara
Ganjar
 terdengar
khas
dan
unik.
Ganjar
ini
terkenal
dengan
sosok
orang
 yang
 senang
 bergaul
 terutama
 orang-orang
 Bali
 yang
 ada
 di
 Jogja.
 Ia
 sedang
 menempuh
 pendidikan
 seni
 murni
 di
 ISI
 Yogyakarta.

Deskripsi
Karya

K

a r y a 
 i n i 
 m e n g g a m b a r k a n
 kerinduan
 dua
 orang
 sahabat
 untuk
 bertemu,
 berkumpul,
 bercanda,
 tetapi
 sayangnya
 ada
pembatas
yg
menghalangi
 mereka
 untuk
 berjumpa
 (sebagai
 perwakilan
 pagebluk
 covid-1).
 Karena
 itu
 mereka
 hanya
 dapat
 berkomunikasi
 dari
 jauh
 dan
 hanya
 itu
 yang
 dapat
 mereka
 lakukan.
 Hal
 yang
 sebenarnya
 tidak
bisa
mengobati
kerinduan
mereka.


Aisyah
Yasmirafitri
Priandi
 “
Hiraeth” Animation 1920
x
1080
pixel 2020


Kerap
 dipanggil
 dengan
 Mira,
 teman
 kita
 yang
 satu
 ini
 gemar
membuat
karya
berbentuk
digital
animasi.
Meski
begitu,
 Ia
memilih
untuk
belajar
seni
murni
di
ISI
Yogyakarta.
Mira
ini
 merupakan
orang
Sunda
yang
tidak
bisa
berbahasa
Sunda
namun
 kelebihannya
Ia
dapat
berbahasa
Inggris
dengan
fasih.

Deskripsi
Karya

K

e t i k a 
 m e m i k i r k a n 
 k a t a
 ' k a n g e n ' , 
 s a y a 
 l a n g s u n g
 berpikir
 tentang
 bagaimana
 saya
 selalu
 melihat
 ke
 masa
 l a l u . 
 b i a s a n y a , 
 s a y a
 menggunakan
 kata
 tersebut
 untuk
 m e n g g a m b a r k a n 
 k e i n g i n a n 
 s e r t a
 kebutuhan
 untuk
 kembali
 ke
 sesuatu
 y a n g 
 s u d a h 
 l e w a t 
 a t a u 
 s u d a h
 menghilang.
 Bagaikan
 hantu,
 sisa-sisa
 dan
 kenangan
 dari
 sesuatu
 yang
 dulu
 merupakan
 bagian
 dari
 sesuatu
 yang
 lebih
 besar.
 ada
 berbagai
 hal
 yang
 membuat
 saya
 merasa
 seperti
 ini,
 apakah
 itu
 hal
 yang
 kecil
 yang
 saya
 l a k u k a n , 
 a t a u 
 h a l 
 b e s a r , 
 s e p e r t i
 membuat
 pilihan
 yang
 telah
 mengubah
 hidup
saya.
tetapi
yang
terpenting,
yang
 s a n g a t 
 b e r a r t i 
 b a g i 
 s a y a 
 a d a l a h
 hilangnya
perasaan
kepemilikan.
sebuah
 rumah.

w a k t u , 
 a t a u 
 t e m p a t 
 d i 
 m a n a 
 s a y a
 menemukan
bahwa
saya
bisa
menjadi
diri
 saya
 sendiri.
 perasaan
 aman
 yang
 menyenangkan
dengan
orang-orang
yang
 m e n d u k u n g 
 s a y a , 
 p e r a s a a n 
 s a l i n g
 menerima.
tetapi
saat-saat
itu,
yang
paling
 saya
 rindukan
 sampai
 hari
 ini,
 tidak
 pernah
 bertahan
 lama.
 ternyata
 bahkan
 hanya
muncul
sebagai
bagian
kecil
dalam
 jangka
hidup
saya.
dalam
animasi
ini,
saya
 ingin
 membuat
 kembali
 seperti
 apa
 rasanya
 ketika
 perasaan
 itu
 hilang.
 d i a m b i l 
 d a n 
 d i c u r i 
 d a r i 
 s a y a ,
 meninggalkan
saya.
Hiraeth,
judul
untuk
 animasi
 ini
 adalah
 kata
 welsh
 yang
 saya
 adopsi
 untuk
 diri
 saya
 sendiri
 tiga
 tahun
 lalu.
perasaan
penyesalan,
kerinduan
akan
 sesuatu
 yang
 tidak
 lagi
 ada
 yang
 masih
 saya
kenali
dalam
diri
saya
dari
waktu
ke
 waktu.


Aku
melukis
bunga­bunga,
karena
itu
mereka
 tidak
akan
mati. –
Frida
Kahlo
–


Thanksto

Terima kasih sebesar-besarnya atas bantuannya kepada Lutse Lambert Daniel Morin, M.Sn., Satrio Hari Wicaksono, M.Sn., Devy Ika Nurjanah, S.Sn., M.Sn., AC Andre Tanama, M.Sn., Opung Farhan, Guruh Ramdani, Alodia Yap, Lor band, Danang Nasution, Saltys Spitoons, anggota Nawanata, dan para penulis yang terdiri dari; Meutia Swarna Maharani, Desi SoďŹ anti, Awi Nasution, Tarisya Amalia, Anggieta Maharani, Maila A. Fainanita, dan M. Sifak Suliswanto, serta sponsor dan media partner yang membantu kelancaran pameran virtual ini.

Sponsoredby:

MediaPartner:

@chantfelicia





Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.