Sebagai jawaban dari isu tapak mengenai keterbatasan lahan untuk hunian pegawai toko dan sanitasi sampah buah di kawasan pasar buah, maka dibuatlah rancangan Fruitopia Dwelling. Dengan menerapkan konsep architectural mutualism dan metode grid architecture, rancangan mampu memberikan keuntungan yang seimbang bagi kedua fungsi esksisting berupa hunian dan perdagangan. Rancangan tersebut berupa hunian pegawai toko dan relokasi hunian pemilik toko yang layak huni serta kombinasi program perdagangan dan kuliner buah dengan penerapan karakteristik lokalitas kawasan melalui peletakan massa bangunan dan penggunaan kanopi pada toko buah serta menerapkan sistem drive thru motor untuk pembeli buah, memakai skylight dan stack ventilation pada setiap massa bangunan. Sedangkan untuk mengatasi masalah sampah buah, diterapkan tempat pengolahan sampah buah menjadi bio enzym, tempat pembakaran sampah tanpa asap, dan penerapan elemen air untuk menetralisir bau.