Buku revisi

Page 1

BAB 1 BILANGAN DAN OPERASI BILANGAN

A. APA PERBEDAAN BILANGAN DAN ANGKA ? Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan (banyak) dan pengukuran (panjang, luas,

volume, berat,

waktu). Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan bilangan. Angka ada sepuluh (10) yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

B. JENIS - JENIS BILANGAN YANG SEDERHANA : (a) Bilangan Asli

: 1, 2, 3, . . .

(b) Bilangan Cacah

: 0, 1, 2, 3, . . .

(c) Bilangan Bulat

: . . . , -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, . . .

(d) Bilangan Prima

: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, . .

(e) Bilangan Kuadrat

: 1, 4, 9, 16, 25, 36, 64, . . .

(f) Bilangan Kubik

: 1, 8, 27, 64, 125, . . .

C. OPERASI BILANGAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN 

Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-) adalah sama kuat

Pada operasi penjumlahan dan pengurangan, yang dilakukan adalah kerjakan dulu operasi di sebelah kiri

Contoh 213 + 205 - 101 = . . .

Olimpiade Matematika SD

1


Penyelesaian 213 + 205 – 101

atau

213 + 205 – 101

= (213 + 205) – 101

= 213 + (205 – 101 )

= 418 -101

= 213 + 104

= 317

= 317

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN 

Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) adalah sama kuat

Pada operasi perkalian dan pembagian, yang dilakukan adalah kerjakan dulu operasi di sebelah kiri

Contoh 13 x 15 : 3 = . . . Penyelesaian 13 x 15 : 3 = (13 x 15) : 3

atau

13 x 15 : 3 = 13 x (15 : 3)

= 195 : 3

= 13 x 5

= 65

= 65

OPERASI CAMPURAN 

Operasi pada perkalian (x)dan pembagian(:) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-)

Pada operasi campuran yang dilakukan adalah kerjakan dahulu operasi yang lebih kuat

Contoh 7 + (9 x 9) – (9 : 3 ) = . . . Penyelesaian 7 + 9 x 9 – 9 : 3 = 7 + ( 9 x 9 ) – (9 : 3) = 7 + 81 – 3 = 85

2

Olimpiade Matematika SD


D. SIFAT- SIFAT PADA OPERASI BILANGAN Misal a, b, dan c adalah suatu bilangan maka belaku sifat operasi campuran berikut a) Sifat Komutatif

b) Sifat Assosiatif

a b  b a

a  b  c   a  b   c

a b  b a

a  b  c   a  b   c

Contoh

Contoh

2+5=5+2=7

21 + (50 + 32) = (21 + 50) + 32

3  6 = 6  3 = 18

=103 4  (2  9) = (4  2)  9 = 72

c) Sifat Distributif

a  b   c  a  c   b  c  a  b   c  a  c   b  c  Contoh Tentukan nilai dari : 10.002  28 ! Penyelesaian 10.002  28 = (10.000+2)  28 = (10.000  2 ) + ( 28 ) = 280.000 + 56 =280.056 Contoh Tentukan nilai dari : 9.999  14 ! Penyelesaian 9.999  14 = (10.000-1)  14 = (10.000  14 )– (1 14 ) =140.000-14 =139.986 d) a  a  2  a

a  a  a  3a ...

aa  a  a  n a     sebanyak n

Olimpiade Matematika SD

3


Contoh

9  9  9 ! Tentukan nilai dari : 9  sebanyak100

Penyelesaian

9 9  9  9  9 100  900 sebanyak100

e) a  a  a 2

a a a  a 3

dibaca ( a kuadrat) dibaca ( a pangkat tiga)

...

a a  a  a  a n dibaca (a pangkat n)  sebanyak n

Contoh 9  9   9! Tentukan nilai dari : 9   sebanyak 24

Penyelesaian

9 9  9   9  9 24   sebanyak 24

f)

a  b 2  a  b   a  b   a 2  2  a  b  b 2 a  b 2  a  b   a  b   a 2  2  a  b  b 2 Contoh Tentukan nilai dari : 105 2 ! Penyelesaian

1052  (100  5) 2  (100  5)  (100  5)

 1002  2 100  5  52

 10000  1000  25

 11025 Contoh Tentukan nilai dari : 997 2 ! Penyelesaian

997 2  (1000  3) 2  (1000  3)  (1000  3)  1000 2  2 1000  3  32 4

Olimpiade Matematika SD


 1000.000  6000  9  994.000 g) a 2  b 2  a  b   a  b  Contoh : Tentukan nilai dari : 999 2  1 ! Penyelesaian

999 2  1 = 999 2  12

 999  1999  1 = 998  1.000 = 998.000

E. OP ER A SI K H U SU S Operasi khusus adalah operasi yang drumuskan secara khusus dan tidak bersifat umum. Biasanya operasi khusus diketahui secara langsung rumusannya atau operasi khusus yang harus dicari terlebih dahulu rumusannya. Contoh

Jika a * b  a 2  b 2 . Tentukan nilai dari 5 * 3 ! Penyelesaian

5 * 3  5 2  32

 25  9  34 Contoh

Jika 2 * 3  1

3* 6  3 5 * 4  21 Tentukan nilai dari 4 * 7 ! Penyelesaian Operasi khusus diatas mempunyai rumusan : a * b  a 2  b Sehingga : 4 * 7  4 2  7

 16  7

9 Olimpiade Matematika SD

5


SOAL DAN PEMBAHASAN 1. Tentukan banyaknya bilangan tiga angka yang bisa dibentuk dari angka 4, 5, dan 6! Angka yang digunakan setiap bilangan tidak boleh lebih dari sekali. Penyelesaian Bilangan tiga angka yang bisa dibentuk dengan tiap angka berbeda : 456 , 465, 546, 564, 645, 654 Jadi, Banyaknya bilangan tiga angka ada 6 buah. 2. Tentukan semua bilangan prima yang terdiri dari dua angka jika angka-angkanya pembentuk bilangan tersebut dijumlahkan juga membentuk bilangan prima! Penyelesaian Bilangan prima yang terdiri dari dua angka yaitu 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97

11  1 + 1 = 2 (bilangan prima)

53 5 + 3 = 8

13  1 + 3 = 4

59 5 + 9 = 14

17  1 + 7 = 8

61 6 + 1 = 7 (bilangan prima)

19  1 + 9 = 10

67 6 + 7 = 13 (bilangan prima)

23  2 + 3 = 5 (bilangan prima)

71 7 + 1 = 8

29  2 + 9 = 11 (bilangan prima)

73 7 + 3 = 10

31  3 + 1 = 4

79 7 + 9 = 16

37  3 + 7 = 10

83 8 + 3 = 11 (bilangan prima)

41 4 + 1 = 5 (bilangan prima)

89 8 + 9 = 17 (bilangan prima)

43 4 + 3 = 7 (bilangan prima)

97 9 + 7 = 16

47 4 + 7 = 11 (bilangan prima) Jadi banyaknya bilangan prima dua angka, jika angka-angkanya dijumlahkan juga membetuk bilangan prima adalah 10 bilangan prima. 3. Tentukan nilai dari : 9x9+9:9–9+9x9:9=..... Penyelesaian 9x9+9:9–9+9x9:9 6

= (9 x 9) + (9 : 9) – 9 + (9 x 9) : 9 Olimpiade Matematika SD


= 81 + 1 – 9 + (81 : 9) = 82 - 9 + 9 = 82 4. Hitunglah : 2011 + 2010 + 2009 + . . . + 2 + 1 + 0 + (-1) +( -2) + . . . +( -2008) + (-2009) ! Penyelesaian 2011 + 2010 + 2009 + . . . + 2+ 1 + 0 + (-1) + (-2) + . . . + (-2008) + (-2009) = 2011+2010 + 2009 + (-2009)+ 2008 +(-2008) + . . . + 2 + (-2) + 1 +( -1) + 0

0  0   = 2011 + 2010 + 0  0 + 0 0 sebanyak2009

Sifat Identitas

a   a   0

= 4021

5. Tentukan nilai dari : 8 + 45 : 5 x 3 + 112 : 4 -21 = . . . . Penyelesaian 8 + 45 : 5 x 3 + 112 : 4 -21 = 8 + (45 : 5) x 3 +( 112 : 4) – 21 = 8 + (9 x 3) + 28 -21 = 8 + 27 + 7 = 42 6. Tentukan jumlah dari seluruh digit dari hasil kali : 999999999  123456789 Penyelesaian 999999999  123456789 = (1000.000.000-1)123456789 = 123456789000000000 – 123456789 = 12345678887654321 Jadi, jumlah seluruh digit yang dihasilkan adalah 80 7. Jika 5 # 4 = 9 ; 6 # 2 = 32 ; 11 # 9 = 40. Tentukan nilai dari 10 # 4 !

Olimpiade Matematika SD

7


Penyelesaian Rumusan khusus untuk operasi khusus diatas adalah a # b  a  b a  b  10 # 4 = (10 + 4) (10 - 4) = 240 8. Hitunglah penjumlahan berikut ini! 8 + 98 +998 +9998 +99998 + 999998 +9999998+99999998 +999999998 Penyelesaian Cara 1 : bersusun pendek

8 98 998 9998 99998 999998 9999998 99999998 999999998 + 1111111092

Cara 2 : Pembulatan

8 98  998  9998  99998  999998  9999998  99999998  999999998 

8

10 – 2 100 – 2 1000 – 2 10000 – 2 100000 – 2 1000000 – 2 10000000 – 2 100000000 – 2 1000000000 - 2 + 1111111110 - 18 =1111111092

Olimpiade Matematika SD


BAB 2 KETERBAGIAN BILANGAN A. PENGERTIAN KETERBAGIAN BILANGAN Misalkan bilangan N dibagi p akan menghasilkan q dan bersisa r. Dapat dinyatakan sebagai berikut :

N  p q  r Dengan : p = pembagi bilangan ; q = hasil bagi dan r = sisa pembagian

Catatan : Bilangan N habis dibagi p jika r = 0 (memberikan sisa 0) Contoh Tentukan Hasil bagi dan sisa bagi dari 2011 : 6! Penyelesaian 335 6 2011 18  21 18  31 30 1

Sehingga, 2011 = 6  335 + 1 Jadi hasil bagi = 335 dan sisa = 1

Contoh Tunjukkan bahwa 2896 habis dibagi 8! Penyelesaian 362 8 2896 24  49 48  16 16 0 Contoh

Sehingga, 2284 = 8  361 + 0 Karena sisa = 0 sehingga 2896 habis dibagi 8.

Tentukan angka satuan dari 3 2011 ! Penyelesaian Pola dari bilangan berpangkat dari 3 sebagai berikut Olimpiade Matematika SD

9


31  3 memiliki angka satuan yaitu 3 32  9 memiliki angka satuan yaitu 9

33  27 memiliki angka satuan yaitu 7 3 4  81 memiliki angka satuan yaitu 1

35  243 memiliki angka satuan yaitu 3 36  729 memiliki angka satuan yaitu 9 37  2187 memiliki angka satuan yaitu 7

3 8  6561 memiliki angka satuan yaitu 1

….. dst Ternyata pola angka satuannya adalah 3, 9, 7, 1, 3, 9, 7, 1, 3, 9, …. dan merupakan perulangan empat angka. Aturan yang digunakan sebagai berikut : 

Jika pangkat bilangan tersebut dibagi 4 bersisa 1 maka angka satuannya 3

Jika pangkat bilangan tersebut dibagi 4 bersisa 2 maka angka satuannya 9

Jika pangkat bilangan tersebut dibagi 4 bersisa 3 maka angka satuannya 7

Jika pangkat bilangan tersebut dibagi 4 bersisa 0 maka angka satuannya 1

Angka satuan dari 3 2011 dapat ditentukan dengan mencari sisa pembagian dari 2011:4 yaitu 2011 = 4 x 502 + 3 Jadi, angka satuan dari 32011 adalah 7

B. HAL-HAL YANG MENARIK PADA BILANGAN 

Suatu Bilangan habis di bagi 2 jika angka terakhir dari bilangan tersebut adalah 0, 2, 4, 6, atau 8

Suatu Bilangan habis di bagi 5 jika angka terakhir dari bilangan tersebut adalah 0 atau 5

Suatu Bilangan habis di bagi 10 jika angka terakhir dari bilangan tersebut adalah 0

Contoh 

5467438 habis dibagi 2 karena memiliki angka angka satuan 2

45680 dan 39785 habis dibagi 5 karena memiliki angka satuan berturut-turut 0 dan 5

1896780 habis dibagi 10 karena memiliki angka satuan 0 10

Olimpiade Matematika SD


Suatu Bilangan habis di bagi 4 jika bilangan yang dinyatakan oleh dua angka terakhir dari bilangan tersebut habis di bagi 4

Suatu Bilangan habis di bagi 8 jika bilangan yang dinyatakan oleh tiga angka terakhir dari bilangan tersebut habis di bagi 8

Contoh 

15636 habis dibagi 4 karena 36 habis dibagi 4

57840 habis dibagi 8 karena 840 habis dibagi 8

Suatu Bilangan habis dibagi 3 jika jumlah angka-angkanya habis dibagi 3

Suatu bilangan habis dibagi 9 jika jumlah angka-angkanya habis dibagi 9

Contoh 

456321 habis dibagi 3 karena 4+ 5+6+3+2+1 =21 habis dibagi 3

207144 habis dibagi 9 karena 2+0+7+1+4+4 = 18 habis dibagi 9

Suatu bilangan habis dibagi 11 jika jumlah angka – angkanya setelah di operasikan selang seling (jumlah dan kurang) habis dibagi 11

Contoh 50369 habis dibagi 11 karena 5 – 0 + 3 - 6 + 9 = 11 habis dibagi 11.

Olimpiade Matematika SD

11


BAB 3 POLA BILANGAN A. POLA BILANGAN Pola bilangan adalah keteraturan sifat yang dimiliki sederetan atau serangkaian bilangan.

B. BARISAN BILANGAN Barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan yang telah diurutkan menurut pola atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan itu dinamakan suku-suku barisan ditulis dengan lambang “U”. Suku pertama di tulis “U1”, suku ke dua “U2” dan suku ke-n “Un”

JENIS-JENIS BARISAN BILANGAN 1. BARISAN ARITMETIKA Barisan bilangan aritmetika adalah barisan bilangan yang tiap suku berikutnya diperoleh dengan menambah suku sebelumnya dengan suatu bilangan tetap yaitu beda(b). Suku-suku pada barisan Aritmertika :

a,

a  b,

a  2b ,

a  3b ,

Keterangan : Suku awal

 U1  a

Bilangan yang ditambahkan (beda)

 b  U 2  U 1  U n  U n 1

Suku ke-n =

 U n  a  (n  1)b

2. BARISAN GEOMETRI

12

Olimpiade Matematika SD


Barisan bilangan geometri adalah barisan bilangan yang suku berikutnya diperoleh dengan mengalikan suku sebelumnya dengan satu bilangan tetap, yaitu dengan rasio (r) Suku-suku pada barisan Geometri :

a,

ar ,

ar 2 ,

ar 3 ,

Keterangan :  U1  a

Suku awal Bilangan yang dikalikan (rasio)

 r 

Suku ke-n =

U2 U  n U 1 U n 1

 U n  ar (n 1)

C. DERET BILANGAN Deret Bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan bilangan. Jenis Deret Bilangan : 1. Deret Aritmetika Deret Aritmetika adalah jumlah suku-suku yang ditunjukkan oleh barisan aritmetika Deret Aritmatika:

S n  U 1  U 2  U 3    U n 1 S n  a  a  b   a  2b     a  (n  1)b  Jumlah suku ke-n

 Sn   Sn 

n 2

U 1  U n 

1 n 2a  (n  1)b  2

2. Deret Geometri Deret Geometri adalah jumlah suku-suku yang ditunjukkan oleh barisan geometri Deret Geometri :

Olimpiade Matematika SD

13


S n  U 1  U 2  U 3    U n 1 S n  a  ar  ar 2  ar 3    ar n 1 Jumlah suku ke-n

14

;

 Sn 

a r n 1 ; untuk n >1 r 1

 Sn 

a 1r n 1r

untuk n <1

Olimpiade Matematika SD


BAB 4 FPB DAN KPK BILANGAN

A. FAKTOR BILANGAN Faktor bilangan adalah bilangan yang dapat membagi habis suatu bilangan. Contoh Faktor dari 16 adalah 1, 2, 4, 8, 16

B. FAKTOR PRIMA Faktor Prima adalah bilangan prima yang habis membagi suatu bilangan. Contoh Faktor prima dari 42 adalah 2, 3, dan 7 CATATAN: Bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua faktor, 1 dan

bilangan itu sendiri

C. FAKTORISASI PRIMA Faktorisasi prima adalah perkalian semua bilangan-bilangan prima atau perkalian faktor-faktor dari suatu bilangan. Contoh Faktorisasi prima dari 56 = 2 x 2 x 2 x 7 = 23 x 7 Faktorisasi prima dari 72 = 2 x 2 x 2 x 3 x 3 = 23 x 32

Faktor prima dan faktorisasi prima dapat dicari dengan menggunakan pohon faktor. Contoh Tentukan faktorisasi prima dan faktor prima dari 90! Penyelesaian

Olimpiade Matematika SD

15


90

2

Jadi, faktorisasi prima dari 90 = 2 ď‚´ 3 ď‚´ 5

45

2

15

3

D. FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)

3

5

Faktor persekutuan terbesar adalah sebuah bilangan yang menjadi faktor sekutu terbesar (bilangan terbesar yang dapat membagi bilangan asal) Contoh Tentukan FPB 36 dan 54! Faktorisasi prima 36 = 22 x 32 Faktorisasiprima 54 = 2 x 33 Jadi, FPB dari 36 dan 54 adalah = 2 x 32 = 18 INGAT :

Cara menentukan FPB dengan faktorisasi prima adalah ambillah faktor prima yang sama dari kedua bilangan dipilih pangkat paling kecil dari kedua faktor

E. KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah bilangan yang menjadi kelipatan sekutu terkecil (bilangan yang dapat dibagi oleh bilangan asalnya)

Contoh Tentukan KPK 12 dan 16! Faktorisasi prima 12 = 22 x 3 Faktorisasiprima 16 = 24 KPK dari 36 dan 54 adalah = 24 x 3 = 48 INGAT :

Cara menentukan KPK dengan faktorisasi prima adalah kalikan semua faktor prima dari kedua bilangan dipilih pangkat paling besar

16

Olimpiade Matematika SD


BAB 5 PECAHAN

A. PENGERTIAN PECAHAN Pecahan adalah bilangan yang disajikan dalam bentuk

a dengan a, b  bilangan bulat b

b  0. a disebut pembilang dan b disebut penyebut.

dan

Contoh  pembilang  penyebut

6 11

B. JENIS PECAHAN a) Pecahan Biasa Contoh :

1  11 3 , , , dan sebagainya 4 15 8

b) Pecahan Campuran Contoh : 4

4 5 3 , 3 , 1 , dan sebagainya 4 6 9

c) Pecahan Desimal Contoh : 0,04; 1, 53 ; -2, 123 dan sebagainya d) Persen Contoh : 7 %, 15 %, 1

3 % dan sebagainya 4

e) Permil Contoh : 8 0/00, 12 0/00, 128 0/00,

C. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN Misalkan

a c dan adalah sembarang pecahan maka b d

a c ad  bc   b d bd

a c ad bc   b d bd

Olimpiade Matematika SD

17


Sifat-sifat penjumlahan 

Sifat komutatif Misalkan

a c dan adalah sembarang pecahan maka b d

a c c a    b d d b 

Sifat Assosiatif Misalkan

e a c , , dan adalah sembarang pecahan maka b d f

a c  e a  c e   b  d   f  b   d  f   

D. PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN Misalkan

a c dan adalah sembarang pecahan maka b d

a c ac   b d bd

a c a d ad :    b d b c bc

Sifat-sifat perkalian pecahan : Misalkan 

e a c , , dan adalah sembarang pecahan. b d f

Sifat komutatif

a c c a    b d d b 

Sifat Assosiatif

a c  e a  c e   b  d   f  b   d  f    

Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

a c e  a c a e       b  d f  b d b f

18

Olimpiade Matematika SD


BAB 7 PERBANDINGAN

A. PENGERTIAN PERBANDINGAN Perbandingan adalah membandingkan dua besaran sejenis artinya harus mempunyai satuan yang sama. Bila satuannya belum sama maka harus disamakan. Contoh : 75 cm : 45 m = 75 cm : 4500 cm = 1 : 60

B. PERBANDINGAN SENILAI Jika besaran yang pertama semakin kecil maka besaran yang kedua semakin kecil pula atau sebaliknya. Perbandingan ini biasanya digunakan pada : 

Banyaknya barang dengan jumlah harga. Jika barang yang dibeli bertambah maka besar harga barang juga bertambah atau sebaliknya.

Banyak bahan bakar dengan jarak yang ditempuh kendaraan. Jika bahan bakar yang digunakan sedikit maka jarak tempunya juga pendek atau sebaliknya.

Jumlah bunga tabungan dengan lamanya waktu menabung. Jika bunga tabungan semakin banyak maka waktu menabung semakin lama atau sebaliknya.

Rumusan :

a 1 b1  a 2 b2

 a1  b 2  a 2  b1

C. PERBANDINGAN BERBALIK NILAI Jika besaran yang pertama semakin kecil maka besaran yang kedua semakin besar atau sebaliknya. Perbandingan ini biasanya digunakan pada : 

Kecepatan kendaraan dengan waktu tempuhnya. Jika semakin cepat kendaraan maka waktu tempuhnya semakin sedikit atau sebaliknya.

Olimpiade Matematika SD

19


Banyaknya buruh proyek dengan waktu penyelesaian proyek. Jika semakin sedikit buruh maka proyek semakin lama dikerjakan atau sebaliknya.

Banyaknya hewan peliaraan dengan waktu menyelesaikan persedian makanan. Jika semakin banyak hewan maka makanan waktu persedian makanan semakin sedikit atau sebaliknya.

Rumusan :

a1 b 2  a 2 b1

20

 a1  b1  a 2  b 2

Olimpiade Matematika SD


BAB 8 KECEPATAN

Olimpiade Matematika SD

21


BAB 9 STATISTIKA

22

Olimpiade Matematika SD


BAB 11

Olimpiade Matematika SD

SUDUT

23


BAB 12

24

BANGUN DATAR

Olimpiade Matematika SD


BAB 13

Olimpiade Matematika SD

LINGKARAN

25


BAB 14

26

BANGUN RUANG

Olimpiade Matematika SD


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.