Majalah Home Living Edisi 100

Page 1

HOME LIVING #100 EDITION - 2018

THE

JOURNEY OF INDONESIAN ARCHITECTURE | INTERIOR DESIGN | FURNITURE | PROPERTY | LANDSCAPING | HOME APPLIANCES | SANITARY WARE | FLOORING

Rp. 90.000,Luar Jawa Rp. 95.000,-

9 771480 170002




Direktur

Setting

Turlukitaningdyah ,

Priyanto

Qaris Tajudin, Rury Masrur,

Iklan

Suyanto Soemohardjo,

Yona E. Wirasatya (Group Head Marketing),

Tito Edi Prabowo

Intan Rusmala (Account Manager)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab

Dyfan Pramudya (Account Executive)

Qaris Tajudin

Sri Wulandari (Account Executive)

Rizky Fauzi (Account Executive)

Wakil Pimpinan Usaha

Marketing Support

Andreyadi Berliano

Galih Harisila (Marketing Support Coordinator) Riswan Widiarto

Wapemred Produksi

Donny M Amrin

Agus Siswanto, Samsu Adji Dewan Redaksi Distribusi

Tjatursari Setyorini

Shalfi Andri, Staf Khusus Meiko Handoyo, Taufiq Hidayat

Penerbit PT Mediabintang Indonesia

Konsultan Alamat Redaksi

John Michaelson

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 6 Karet Kuningan Redaktur Pelaksana

Setiabudi, Jakarta Selatan 12940 (021) 5255775

Ninin Rahayu Sari

E-mail: redaksi@homeliving.co.id Multimedia

Distribusi/Sirkulasi/iklan/Promosi

Wahyu Widodo

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 6 Karet Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan 12940

Staf Redaksi

(021) 525-5775

Pipit Pianita Pemasaran/Sirkulasi Koordinator Foto

Jawa Tengah dan Yogya

Arno Santosa

Fuad Nugraha Adi 0812 2762286

Fotografer

Solex Kurniawan 08165433638

Jawa Timur Yudi D Hertanto (Redaktur),

Jawa Barat

Syafril H. Sujatmoko

Jimmy Suhandinata 0811234903

Artistik

Percetakan

Arya Mulya J.A (Redaktur),

PT Temprint

Tri Septo Adi Maulana

@HOMELIVING_INDONESIA

@HOMELIVINGMAGZ

HOME.co.id





THE TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG

T

Kristal sepanjang 11 meter yang terbuat dari kristal Swarovski, sebagai harapan agar tamu yang menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung senantiasa dinaungi kemakmuran. Kemewahan yang ada di ruang publik ini juga bisa dinikmati dalam kenyamanan 280 unit kamar yang ada di The Trans Luxury Hotel Bandung. Satu unit Presidential Suite di The Trans Luxury Hotel akan menggambarkan bagaimana hotel ini mengutamakan kepuasan tamunya. Interior kamar seluas 200 meter persegi dirancang secara teliti menggunakan furnitur premium dari brand legendaris asal Amerika Serikat, Baker. Jika kenyamanan ini membuat tamu lupa waktu dan tempat, mereka bisa membuka tirai jendela-jendela lebar di sisi ruangan. Seketika mereka disajikan pemandangan jajaran pegunungan yang seolah berbaris mengelilingi kota Bandung. Sebuah bentuk lain dari kemewahan yang ditawarkan The Trans Luxury Hotel Bandung kepada para tamunya. Fasilitas rekreasi bukan hanya didapat dari Trans Studio Mall dan Trans Studio Bandung yang berada di luar hotel,

he Trans Luxury Hotel telah hadir dan memukau wisatawan di kota Bandung sejak 2012. Hotel yang berlokasi di pusat kota ini menggabungkan keindahan desain berkualitas tinggi dengan fasilitas yang lebih lengkap dari standar hotel bintang lima. Perpaduan keduanya membuat The Trans Luxury Hotel dianggap sebagai hotel bintang enam pertama di Indonesia. The Trans Luxury Hotel Bandung berada dalam satu kawasan bersama pusat perbelanjaan Trans Studio Mall dan salah satu taman bermain dalam ruangan terluas di dunia, Trans Studio Bandung. Bersama keluarga, tamu The Trans Luxury Hotel Bandung bisa dengan mudah menjangkau kedua tempat tersebut melalui akses yang nyaman di area publik hotel, dimana mereka bisa menikmati interior mewah karya konsultan desain terkemuka Hirsch / Bedner Associates Pte Ltd. Inspirasinya datang dari kupu-kupu sebagai simbol sebuah perkembangan ke arah yang lebih baik. Juga hadir sebagai simbol kemewahan sekaligus kemakmuran adalah Naga 8

HOME LIVING


The Trans Luxury Hotel Bandung dilengkapi beragam fasilitas di dalam hotel. Satu-satunya ‘pantai’ di Bandung berada di lantai 3 hotel ini. Kolam dengan pasir putih layaknya pantai ini adalah kolam untuk anak-anak sementara kolam dewasa berada di sebelahnya. Udara Bandung yang sejuk bukan alasan untuk tidak berenang kerena kolam ini dilengkapi dengan air hangat. Jika di lantai dasar ada The Lounge yang mewah juga elegan dan di lantai tiga ada The Restaurant dengan kelengkapan ragam menu lezatnya, pada lantai paling atas The Trans Luxury Hotel Bandung ada The 18th Restaurant and Lounge. Sebuah restoran yang dilengkapi dengan terrace lounge sepanjang 100 meter menyajikan view kota Bandung yang menawan. Di ujung teras berlantai kayu ini terdapat skywalk berlantai kaca yang akan menguji keberanian Anda berdiri di ketinggian. Kini The Trans Luxury Hotel Bandung menjadi salah satu ‘fasilitas’ bagi kota Bandung. Wisatawan yang datang ke kota ini bisa mengalami semua skenario liburan terbaik di satu tempat. Layaknya kupu-kupu yang menambah keindahan di taman bunga, demikian pula keberadaan The Trans Luxury Hotel Bandung di Kota Kembang.

9 HOME LIVING


Contents 4. PENGANTAR THE JOURNEY

THE JOURNEY OF 16. INDONESIAN ARCHITECTURE

Kota - Kota Yang Tumbuh

Satu Abad perjalanan Arsitektur Indonesia

Ciputra | Visi Besar Sang Entrepreneur

28. Tokoh

Ruang Hidup YAng Meninggi

110. Tokoh

125. Penunjang

F. Silaban | Perupa Wajah Bangsa, Soejoedi W. | Pembebas dari Romantisme, Andra Matin | Dari Rumah hingga Kota

128. SANITARY WARE Perubahan Dari Sebuah Hotel

139. Penunjang

36. Penunjang

Teknologi Yang Menyelamatkan Lingkungan

Siapa Setelah AMI?

40. INDONESIAN INTERIOR DESIGN

144. HOME APPLIANCES Peralatan Rumah Tangga atau Pembantu Rumah Tangga

Desain Interior dan Jati Diri Bangsa

50. Tokoh

154. Tokoh

Solichin Gunawan | Profesi Pilihan Hidup, Jaya Ibrahim | Sang Punggawa Interior

Perancang Tanpa Nama

58. Penunjang

156. INDONESIAN FLOORING

Warna-warni Warna

Langkah-langkah di Atas Lantai

62. INDONESIAN FURNITURE

Si Jadoel Ditengah Industri Keramik

166. Penunjang

Dari Kartini Hingga Abie Abdillah

170. INDONESIAN LANDSCAPING

74. Tokoh Imam Buchori Z. | Menikahkan Seni dan Ergonomi, M. Farouk Kamal | Pelopor Kesempurnaan, Abie Abdillah | Rotan yang Muda

Bukan Sekedar Taman

182. Tokoh

Budaya Duduk

Zain Rachman |Bapak Lanskap Indonesia Hadi Susilo Arifin | Memperkenalkan Pekarangan Indonesia ke Dunia Tri Rismaharini | Mengubah Kota dari Taman

100. INDONESIAN PROPERTY

Wajah-wajah Taman Indonesia

97. Penunjang

190. Penunjang

10 HOME LIVING


TOPS ON TOP A product designed by Cosentino®

Cindy Crawford on Silestone Eternal Calacatta Gold

On Top Feel the new velvety texture

Discover more at silestone.com Follow Us W CosentinoTV F Cosentino Asia ô Cosentino.Asia

COSENTINO CITY SINGAPORE, 34/35 Duxton Road. Singapore 089499. Tel: +65 6713 9543 - email: csea@cosentino.com COSENTINO MALAYSIA - Unit 5.05, Menara MBMR No. 1 Jalan Syed Putra. 58000 Kuala Lumpur. Malaysia – Tel: +60 17 288 3427 – email: malaysia@cosentino.com COSENTINO INDONESIA - PIK Avenue Mall. Cre8 Office 6th Floor Suite 22. North Jakarta 14470. Indonesia – Tel: +62 855 110 3691 – email: indonesia@cosentino.com


Foto Yudi D Hertanto Lokasi Masjid Istiqlal

www.home.co.id

12 HOME LIVING



THE JOURNEY

B

ulan ini kami menerbitkan edisi Home Living ke- nilah yang memodernkan ukiran Jepara. Surat menyuratnya (Habis Gelap Terbitlah Terang) 100. Tentu saja ini bukan perjalanan yang singkat. juga ada hubungannya dengan soal mebel. Anda Seratus edisi, seratus purnama, dan kami masih bisa membaca hal ini di The Journey of Furniture. bisa bertahan dengan edisi cetak meski digital Nama yang selalu muncul di hampir semua terus menggempur. Karena itu, dalam rangka seksi adalah Sukarno. Presiden Indonesia permemperingati keistimewaan yang kami alami ini, edisi ke-100 tama ini tidak hanya punya peran dalam arsitektur kami buat menjadi sangat istimewa. Bukan sekadar edisi khu(karena dia insinyur arsitek, seperti yang kita tahu). sus, melainkan edisi yang bisa dikoleksi (collectible edition). Jejaknya juga bisa diketahui lewat mebel, desain inteTema yang kami pilih adalah The Journey. Kenapa? rior, lanskap, bahkan sanitari. Oleh karena itu, SukarKarena ini adalah edisi perjalanan kami selama seratus buno bisa dikatakan sebagai Pencipta Wajah Indonesia. lan. Ini juga merupakan edisi yang mengupas perjalanan Dari sini kita juga bisa melihat bahwa perkemrumah di Indonesia, baik dari sisi arsitektural, desain inbangan arsitektur dan desain, tidak bisa dilepaskan terior, perumahan (properti), sanitari, taman (lanskap), dari kondisi politik, sosial, dan ekonomi. Kompleks pefurnitur, peralatan rumah tangga, pelapis lantai, dan lain rumahan pertama (Nieuw Gondangdia, kini Menteng), sebagainya. muncul karena Perang Dunia I membuat orang Eropa Dalam edisi ini kita bisa menikmati perjalanan banyak datang ke Hindia Belanda; Keinginan Sukarno unrumah dan semua elemen-elemen tersebut hingga tuk menentang gaya Belanda memunculkan arsitektur dan jauh ke belakang, ke setiap lekuk sejarahnya hingga desain jengki pada 1960-an; Booming minyak pada 1980saat ini. Untuk mengumpulkan informasi itu kami an justru memunculkan kebekuan dalam desain; Digital dan membaca berbagai buku (termasuk yang sudah tidak milenial memarakkan rumah-rumah yang praktis dan comterbit lagi), membongkar arsip foto, bertemu dengan pact. Setiap rumah berbicara tentang masanya. Itulah mengabanyak orang penting, dan kemudian menuliskanpa catatan ini penting, karena dari melihat jejak desain rumah nya satu per satu. kita tahu apa yang terjadi di masa itu. Ada banyak hal menarik yang kami temukan. Tentu saja, ini bukanlah catatan akademis. Ini tetap sebuah Misalnya tentang Raden Ajeng Kartini. Selama ini karya jurnalistik yang ditujukan kepada pecinta arsitektur dan kita mengenal Kartini sebagai guru dan pejuang desain interior. Artinya, kami tidak mendesain edisi ini sebagai emansipasi wanita. Tapi, dari penelusuran ini sebuah jurnal akademis yang amat dalam dan teknis. Meski kita bisa tahu bahwa Kartini punya peran besar demikian, kami mengupayakan kelengkapan dan kesahihan infordalam mebel Jepara yang ukirannya terkenal masinya. hingga saat ini. Bahkan bisa dikatakan, Karti-

Foto Dok. Antara Foto-IPPHOS Teks Qaris Tajudin

14 HOME LIVING


THE JOURNEY

Ir. Soekarno

15 HOME LIVING


16 HOME LIVING


THE JOURNEY OF INDONESIAN ARCHITECTURE 17 HOME LIVING


INDONESIAN ARCHITECTURE

SATU ABAD PERJALANAN ARSITEKTUR INDONESIA “Kita harus menilai kembali konsep dan praktik ‘berasitektur’ kita. Kita harus membuang peranan sebagai pengikut dari dunia berpikir dan merancang yang didasari oleh prinsip-prinsip dan cara hidup asing.” Y.B.Mangunwijaya

S

udah 23 tahun Romo Mangun perkataan di atas, dan hingga hari ini kita masih berusaha mencari “konsep dan praktik beraksitektur kita”. Romo Mangun saat menerima The Ralph Erskine Award pada 1995. Dia dipilih oleh para arsitek Swedia yang diberi mandat oleh Ruth and Ralph Erskine Nordic Stipend Fund. Romo Mangun, menurut catatan yayasan tersebut, dipilih karena perannya mengembangkan pemukiman di pinggir Kali Code, Yogyakarta. Arsitek yang juga rohaniawan itu tidak mencoba mengembangkan bangunan-bangunan yang ikonik seperti yang digagas oleh Ir Sukarno. Romo Mangun yakin, arsitektur Indonesia harus menjawab kebutuhan rakyat Indonesia. Dia merasa tidak perlu untuk “pamer”. Dia merasa konsep dan praktik yang tepat adalah yang benar-benar mengabdi pada rakyat banyak. Masing-masing arsitek dan masa memiliki caranya sendiri dalam mencari konsep dan praktik berarsitektur seperti yang dikatakan oleh Romo Mangun. Karenanya, proses itu bukannya tidak ditemukan, tapi itu adalah sebuah proses yang tidak pernah selesai. Seperti juga “kita” dalam kata-kata Romo Mangun itu. Kita, Indonesia, tidak muncul begitu saja atau warisan dari nenek moyang, karena sebelum 1945 tidak ada Indonesia. Seperti juga Indonesia, arsitektur Indonesia adalah sebuah ikhtiar yang terus menerus dilakukan tiada henti.

Jika kita bicara tentang arsitektur Indonesia, berarti kita bicara tentang bentuk dan karya-karya arsitektur sejak kita merdeka tahun 1945 hingga saat ini, karena sebelum 1945 belum ada Indonesia. Namun arsitektur adalah sebuah proses yang dipengaruhi oleh masa-masa sebelumnya. Pengaruh arsitektur tradisional yang sangat beragam atau pengaruh kolonialisme selama ratusan tahun tentu turut berperan. Termasuk bagaimana para arsitek Belanda di Hindia Belanda merespons iklim tropis atau mencoba menampilkan ciri tradisional ke dalamnya. Hal itu dipicu oleh dua hal. Pertama, sekitar tahun 1900, orang Belanda diizinkan membawa istri mereka ke tanah jajahan. Hal ini mempengaruhi penataan ruang pada bangunan dan memunculkan penataan ruang dalam khas Belanda saat itu. Kedua, satu tahun kemudian, dalam pidato di parlemen, Ratu Wilhelmina yang baru naik tahta mengatakan bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa bumiputera di Hindia Belanda melalui penerapan Trias van Deventer. Salah satunya adalah pendidikan bagi seluruh rakyat Hindia Belanda. Dalam konteks pembentukan masyarakat ini, beberapa arsitek Belanda seperti Thomas Karsten, Henri MacLaine Pont, Charles Prosper Wolff Schoemaker, mencoba mendefinisikan dan membentuk konsep arsitektur Indonesia. Pemicu lainnya

Teks Donny Amrin

18 HOME LIVING


Foto Irkham A.R.

Villa Isola di Bandung karya Wolff Schoemaker pada 1933.

19 HOME LIVING


adalah kedatangan seorang arsitek profesional pertama ke Hindia Belanda pada 1905. Pieter Adriaan Jacobus Moojen, sang arsitek itu, mengkritik arsitektur neoklasik yang sudah ada di Hindia Belanda sejak awal abad ke-19 sebagai ‘tiruan neo-Hellenisme yang buruk’. Dia juga menekankan pentingnya lokalitas seperti iklim, material lokal, dan kemampuan tenaga kerja yang tersedia. Pada 1918, proyek THS (Technische Hoogeschool) Bandung dimulai dan dibuka dua tahun kemudian. MacLaine Pont, Albert Frederik Aalbers, dan Schoemaker menjadi pengajar arsitektur di sekolah tersebut, yang menjadi tempat mereka menyemaikan ide-ide tentang arsitektur Indonesia. Maclaine Pont juga merancang bangunan THS yang mencoba menerapkan ciri lokal melalui atapnya. Salah satu lulusan pertama dari sekolah yang sekarang ITB (Institut Teknologi Bandung) ini adalah Sukarno. Para arsitek modernis di berbagai belahan dunia sudah menciptakan dunia-dunia baru sepanjang masa 1920-1940-an. Berbagai peristiwa arsitektur di dunia Barat tersebut, serta ide tentang arsitektur Indonesia yang digaungkan para pengajar Belanda di THS, menjadi faktor yang mengisi imajinasi Soekarno untuk menghadirkan dunia baru Indonesia, yang lepas dari pengaruh kolonialisme. Ia memilih paham Modernisme untuk menciptakan inovasi arsitektur, fisik bangunan dan ruang kota yang baru, yang menurutnya bisa menuntun perubahan mentalitas masyarakat. Kebetulan Jakarta sebagai ibukota yang terpilih menjadi ‘ facade’-nya. Soekarno mengorbankan romantisme sejarah rumahnya sendiri dengan merobohkannya, lalu mendirikan bangunan yang menampilkan ciri modernisme Indonesia baru yaitu Gedung Pola, tempat gagasan dan rencana pembangunan Indonesia dimasyarakatkan melalui pameran-pameran. “Gedung ini adalah salah satu gedung paling kontroversial di masa Demokrasi Terpimpin. Gedung ini terletak pada persil rumah tempat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan. Pembangunan gedung ini mengambil tidak hanya persil Pegangsaan Timur tempat berdirinya rumah milik Soekarno tapi juga membebaskan beberapa rumah lain di samping kiri dan kanan,” tulis Setiadi Sopandi. Wacana arsitektur Indonesia yang modern ini cocok dengan bahasa arsitektur yang dibuat biro Frederich Silaban dan rekannya Hans Groenewegen pada 1950-an. Silaban juga peka dengan kondisi tropis yang membuat desainnya sering menggunakan selasar lebar atau overstek yang bisa melindungi bangunan dari matahari serta tampias hujan.

Kawasan Bundaran HI di waktu malam.

20 HOME LIVING


Foto Syafril H. Sujatmoko

HOME LIVING

21


pur dan disatukan hingga jadi ciri khas yang unik,” kata Hubungan harmonis Silaban-Sukarno terlihat dalam proyek arsiTariq Khalil kepada Vice. Khalil adalah pembuat buku tektur yang lebih besar dan monumental di Indonesia seperti MonuRETRONESIA: The Years of Building Dangerously, men Nasional (Monas), Gedung Bank Indonesia, Gerbang Taman kumpulan fotografi rumah jengki di Indonesia. Makam Pahlawan Kalibata, Gedung Pola, hingga Masjid Istiqlal Semangat anti kolonialisme tercermin pada bentukyang baru rampung ketika Soekarno telah tiada. bentuk bangunan jengki unik. Kebanyakan bangunan Ada yang mengatakan bahwa pendirian bangunan-bangunan jengki dibuat tidak simetris dengan ornamen dekorasi monumental tidak tepat, karena dilakukan saat hampir seluruh yang belum pernah dipakai sebelumnya. Bahkan langgam rakyat Indonesia terpuruk dalam kemiskinan. “Visi Pak Karno itu ini banyak dikembangkan oleh para tukang yang pernah sebenarnya bagus sekali. Dia buat Stadion Senayan, Istiqlal, Sebekerja dengan arsitek-arsitek Belanda. manggi, dan jalan-jalan besar. Hanya masalahnya dulu kita baru Ketika kegiatan rancang-bangun pada masa itu lazim merdeka. Mana punya uang untuk bangun perumahan rakyat? dikerjakan oleh aannemer (pemborong), pemerintah Kalau pun ada material-material yang bagus, ya digunakan untuk melalui Departemen Pekerjaan Umum mendeklarasikan proyek-proyek tadi. Karena itu ada orang yang bilang Pak Karno berdirinya GAPERNAS (Gabungan Perusahaan Nasional). sedang melakukan politik mercusuar,” kata Djauhari SuminHal itu memicu kekecewaan para arsitek yang cenderung lebih tardja, arsitek senior dan kepala PDA (Pusat Dokumentasi Aridealis dibanding pemborong, termasuk Frederich Silaban dan sitektur ). Soehartono Soesilo, arsitek yang diundang hadir pada deklarasi Meski demikian, ada juga sisi positifnya. “Karena Indoneitu. Persitiwa inilah yang mengawali gagasan pembentukan orsia bukan warisan, semua manusia Indonesia, yang kagum, ganisasi profesi arsitek di Indonesia. yang kaget, dan yang malu sesudah melihat monumentaliTiga arsitek senior, Silaban, Mohammad Soesilo, dan Liem tas Jakarta, diharapkan untuk memikirkan betapa sulitnya Bwan Tjie, bersama 18 arsitek muda lulusan pertama Jurusan Armemberi wujud pada bangsa dan negara yang pada dasarnya sitektur ITB tahun 1958-59, memprakarsai dibentuknya lembaga tidak berwujud,” tulis Abidin Kusno, profesor di Faculty of persatuan arsitek di Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Environmental Studies Art History, Binghamton UniversiPada September 1959 IAI lahir di Bandung sebagai lembaga terty, New York pada buku Tegang Bentang - Seratus Tahun tinggi dalam dunia arsitektur profesional di Indonesia. Perspektif Arsitektural di Indonesia. Ternyata perkembangan arsitektur di Tanah Air pada 1950-an Tidak hanya bangunan monumental, Indonesia juga tidak luput dari perhatian para mahasiswa arsitektur Indonesia yang saat itu sedang membuat sesuatu yang berbeda pada bersekolah di Technische Hoogescool Delft, Belanda. Para maharumah dan bangunan yang lebih kecil. Dalam kurun siswa ini membentuk forum diskusi yang bernama ATAP. Mereka 1950-1960-an berkembang salah satu langgam arsimengadakan perjalanan ke Skandinavia untuk memperluas wawasan tektur asli Indonesia yang dikenal dengan sebutan arsitektur mereka. Arsitektur Jengki. Jengki sendiri diyakini berasal dari kata Yankee, atau Amerika Serikat. Gaya ini memang dikembangkan sebagai reaksi atas masuknya pengaruh Amerika setelah memudarnya pengaruh Belanda. Ketika para arsitek Belanda keluar dari Indonesia pasca kemerdekaan, para ahli bangunan yang pernah menjadi asisten arsitek Belanda, berasitektur dengan Lokasi stadion utama Bung Karno cara mereka sendiri. “Menurut saya, bangunanyang dikerjakan oleh para arsitek bangunan tahun 1950-an ini sama kayak musik Uni Soviet, dipindahkan ke Senayan dangdut, banyak elemen dari budaya luar dicamatas masukan dari Friedrich Silaban.

22 HOME LIVING


Foto Yudi D. Hertanto

HOME LIVING

23


24 HOME LIVING


arsitektur Barat yang modern ketika ia kuliah di Aachen, justru membuka matanya tentang masalah nyata di negara berkembang seperti Indonesia. Pada awal 1980-an, kemapanan arsitektur modern sedang ramai digugat oleh pemikiran arsitektur pasca modern yang dihadirkan oleh arsitek semacam Michael Graves dan Charles Jencks dengan bukunya The Language of PostModern Architecture. Sementara itu para mahasiswa arsitek

Gedung MPR/DPR karya Ir. Soejoedi.

Kembali ke Indonesia di awal 1960-an, mereka membawa gagadi Indonesia kala itu justru merasakan perkembangan arsisan tentang fungsionalisme ala Skandinavia. Waktunya sangat tepat tektur di Indonesia berlangsung datar-datar saja, cenderung dengan periode Nation Building yang coba direalisasikan Sukarno stagnan. dengan bangunan-bangunan modernnya. Di saat yang sama, sebenarnya Indonesia sedang mengBeberapa arsitek ATAP yang kemudia berperan besar dalam peralami booming ekonomi. Berkah minyak membuat perekokembangan arsitektur Indonesia adalah Sujudi, Suwondo B. Sutedjo, Bianpoen, Mustafa Pamuntjak, Han Awal. Nama terakhir adalah arnomian bergerak dan memunculkan banyak orang kaya baru. sitek yang merancang kampus Universitas Katolik Atmajaya Jakarta Merekalah yang kemudian menghuni perumahan elite yang pada 1962-64. Rancangannya merespons keberadaan Jembatan baru muncul seperti Pondok Indah. Pengembangan aarsitektur. Semanggi sebagai ‘monumen konstruksi’ karya Soetami, insinyur Bahkan cenderung mengekalkan kejumudan. Klien-klien baru itu sipil lulusan ITB tahun 1956 yang pernah menjabat sebagai Menmenginginkan rumah-rumah berdesain kitsch, tiruan buruk dari teri Pekerjaan Umum. rumah-rumah di Spanyol atau selatan Amerika Serikat. “Masa-masa Satu lagi karya arsitek dari kelompok ATAP ini adalah gedung CONEFO yang sekarang menjadi gedung MPR/DPR. 1970-1980-an akhir itu kan sebenarnya booming minyak. PerekoDalam proyek di tahun 1964 itu, Sujudi mengajak Han Awal unnomian membaik. Banyak orang kaya baru. Tapi kok arsitekturnya tuk berkolaborasi guna menghasilkan salah satu ikon arsitektur begitu-begitu saja,” kata arsitek Irianto PH. Indonesia. Sujudi juga merancang Kedutaan Besar Prancis dan Beruntung para mahasiswa arsitektur di masa itu punya dosenGedung Sekretariat ASEAN di Jakarta. Pengganti V.R. van Rodosen yang membuka jalan dan pemikiran mereka seperti Yuswadi mondt sebagai kepala sekolah arsitektur pertama di Indonesia Saliya dan Zaenuddin Kartadiwira di ITB dan dosen-dosen muda Uniini juga merancang Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Maversitas Indonesia yang baru kembali dari program pasca sarjana di luar laysia. Beriringan dengan gencarnya pencarian arsitektur Indonegeri seperti Gunawan Tjahjono, Budi Sukada dan Kusdaya Sukada. nesia yang modern pada masa itu, pemikiran akan lokalitas “Kegalauan” anak muda zaman itu berbuah positif dengan lahirnya wilayah dari Karsten dan Macleine Pont juga diteruskan kelompok Arsitek Muda Indonesia (AMI). Isinya para mahasiswa arsitek oleh van Romondt. Enam muridnya kemudian membendari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang giat berdiskusi dan memtuk Atelier 6 pada 1968. Keenam mahasiswa itu juga perbangun budaya kritik soal arsitektur. nah bekerja di bawah Sujudi dalam proyek CONEFO. Pada masa millennial ini, karya-karya kelompok inilah yang turut meMereka adalah Yuswadi Saliya, Darmawan Prawirohardjo, v Sidharta, Iman Sunaryo, Robi Sularto, dan Adhi warnai wajah arsitektur kontemporer Indonesia. Yori Antar, Irianto PH, AnMoersid. dra Matin, Adi Purnomo, Ahmad Noerzaman, Ranuwijaya, Sonny Sutanto, Penghadiran lokalitas, regionalisme, dan tradisi Bambang Eryudhawan, Boy Bhirawa, Achmad Tardiyana, Sardjono Sani, dalam arsitektur modern Indonesia kembali mengeMarco Kusumawijaya, hanyalah sebagian nama dari kelompok ini. muka. Tidak hanya enam orang itu, Yusuf Bilyarta Walau AMI telah mampu menghidupkan kegairahan masyarakat terhaMangunwijaya merupakan tokoh yang karyanya sedap arsitektur, namun Achmad Tardiyana menilai dalam perjalanannya, AMI lalu mengakar pada tempatnya berada. Pertemuan lebih banyak berkutat dengan persoalan penampakan arsitektur secara visual. Romo Mangun, demikian ia biasa dipanggil, dengan

Foto Mulky Adli

25 HOME LIVING


PERJALANAN ARSITEKTUR MODERN INDONESIA Pencarian identitas arsitektur modern Indonesia bermula dari keinginan untuk menampilkan identitas arsitektur yang khas, berbeda dengan arsitektur peninggalan penjajah Belanda yang telah berlangsung ratusan tahun. Keberadaan Technische Hoogenschool (kemudian menjadi ITB) sebagai sekolah arsitektur pertama di Indonesia menjadi cikal bakal munculnya ide-ide arsitektur Indonesia yang justru disemaikan oleh pengajar-pengajarnya yang berkebangsaan Belanda. Soekarno menjadi salah satu lulusan pertama sekolah tersebut yang sangat mempengaruhi arah arsitektur modern Indonesia. Dengan visinya, ide-idenya, dan kebijakannya saat itu. Karya-karya arsitek-arsitek lokal yang satu visi dengannya tumbuh menjadi benih-benih arsitektur modern Indonesia. Bukan menyeragamkan langgam, bukan membatasi bentuk, tapi menyediakan wawasan baru yang bisa terus dikembangkan.

Kampus Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tangerang

1901

Penerapan politik Etis di Belanda yang mulai memikirkan kesejahteraan masyarakat pribumi di daerah jajahannya. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan

1918

Proyek sekolah tinggi teknik (Technische Hoogeschool) di Bandung dimulai. Maclaine Pont sudah menerapkan pengaruh arsitektur lokal pada perancangan komplek sekolah ini dengan penerapan konsep vernakular.

1920

Technische Hoogeschool Bandung resmi dibuka dengan para arsitek Belanda sebagai pengajarnya. Soekarno termasuk salah satu mahasiswa angkatan pertama di sekolah ini.

1945-1949

Indonesia merdeka dan diakui kedaulatannya. Soekarno sebagai presiden mulai menggaungkan nasionalisme, termasuk dalam urusan arsitektur. Ia ingin arsitektur di Indonesia lepas dari bayang-bayang gaya kolonialisme dan bisa membentuk karakter bangsa.

26 HOME LIVING

1959

Tiga arsitek senior, F. Silaban, Mohammad Soesilo, Liem Bwan Tjie, memprakarsai dibentuknya organisasi profesi arsitek Indonesia. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) kemudian lahir di Bandung pada tahun ini.

1962

-Soekarno meresmikan pembukaan Hotel Indonesia sebagai bagian persiapan Asian Games di tahun ini. -Pembangunan Gedung Pola yang dirancang oleh F. Silaban pada lahan tempat rumah proklamasi. -Han Awal merancang kampus Universitas Katolik Atmajaya di dekat jembatan Semanggi, Jakarta.


Foto Yudi D. Hertanto

1964

Soejoedi mengerjakan rancangannya, gedung CONEFO, yang kini menjadi gedung DPR/ MPR.

1984

Perancangan kampus baru Universitas Indonesia di Depok oleh Gunawan Tjahjono dan Budi Sukada.

1985

Mahasiswa, dosen, serta arsitek profesional ramai mendiskusikan ‘pencakar langit tropis’ baru dalam gedung Wisma Dharmala Sakti yang dirancang oleh arsitek Amerika, Paul Rudolph. Konon, Paul mendapat inspirasi bentuk dari kertas tissue bekas ia pakai saat berada di dalam pesawat.

1989-1990

Para arsitek muda memulai diskusi rutin di kantor Han Awal & Partners. Muara dari diskusi tersebut melahirkan forum Arsitek Muda Indonesia (AMI) dalam sebuah pameran berjudul ‘Arsitektur Perspektif ’

27 HOME LIVING

1990- 2018

Praktis belum ada lagi gelombang pemikiran baru arsitektur yang memberi bentuk baru pada arsitektur Indonesia modern.


FRIEDRICH SILABAN

PERUPA WAJAH BANGSA

S

tampak berapi-api mempertahankan semangat tropis dengan iapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil. jangkauan tiris/jurai, overhang, yang lebar dan dinding keraFriedrich Silaban telah memberi contoh nyata tentang wang yang mengingatkan pada anyaman bambu. Salah satu arsikebenaran pepatah tersebut. Dengan berbekal pendiditek pendiri Atelier 6 ini beranggapan hal tersebut mewakili hasil kan setingkat STM (sekolah Teknik Menengah), pria pendidikan humanisme-liberal Belanda. kelahiran tepian Danau Toba ini menjelma menjadi ‘arArsitektur modern yang jadi pilihan Sukarno untuk mensiteknya Sukarno’. Visi dan gagasan sang Pemimpin Besar Revolusi capai wajah baru Indonesia juga diimbangi dengan karakternya bisa ia tangkap dan terjemahkan dengan caranya sendiri. “By the yang berorientasi dari masa kini ke masa grace of God,” ujar Bung Karno ketika depan. Peristiwa sepenting Proklamasi Silaban, seorang anak pendeta Protestan, Kemerdekaan pun tidak membuat seterpilih sebagai pemenang sayembara buah ruang menjadi sakral bagi Sukarno. perancangan Masjid Istiqlal pada 1955. Pada akhir 1950-an, salah satu bangunan “Tidak mungkin bicara karya arsidi tempat dibacakannya naskah proklatektur (Indonesia) tanpa ada karya bemasi dirobohkan. Lahannya kemudian liau,” ujar Setiadi Sopandi, penulis buku menjadi bagian dari proyek pembangunberjudul Friedrich Silaban. Peran Sian Gedung Pola. Lagi-lagi Silaban ditunlaban dalam perjalanan arsitektur Indojuk sebagai arsitek dari bangunan yang nesia modern memang sangat penting. difungsikan sebagai ruang pamer yang Istiqlal menjadi salah satu karya monumemperlihatkan rencana-rencana pemmentalnya. Sukarno menyambut usulan bangunan ini. pembuatan masjid yang disampaikan Kecewa dengan pembentukan GAPoleh beberapa orang tokoh Islam pada ERNAS (Gabungan Perusahaan Nasioawal 1950-an, salah satunya KH. Wahid nal) yang menjadi asosiasi nasional untuk Hasyim yang menjabat sebagai Menteri firma desain dan kostruksi oleh pemerinAgama kala itu. Bahkan sang Presiden tah pada 1959, Silaban dan Soehartono yang juga arsitek ini dilibatkan sebagai Soesilo yang hadir pada konferensi acara anggota dewan juri sayembara rancangtersebut kemudian berinisiatif untuk an Masjid Istiqlal. mengadakan konferensi khusus arsitek. Menurut mereka cara kerja arPada masa itu Sukarno sedang menggiatkan pendirian sitek dan aannemer (pemborong) tidak bisa dianggap sama. bangunan-bangunan yang secara arsitektur bisa membentuk Pada 16 September 1959, Silaban, Mohammad Soesilo (ayah dari wajah Indonesia yang baru, yang modern, menghapus jejakSoehartono Soesilo yang juga seorang arsitek), dan Liem Bwan Tjie, jejak kolonialisme. Hal tersebut rupanya sejalan dengan visi armengadakan konferensi bersama 18 arsitek muda dari ITB. Lokasinya sitek Silaban yang sebenarnya hasil sistem pendidikan Belanda. di kediaman Liem Bwan Tjie di Bandung. Pada akhir hari kedua konfe“Sebagai arsitek yang kental didikan Belanda, Silaban justru rensi yang dilanjutkan di sebuah restoran di Dago, lahirlah Ikatan Arsimencoba keluar dari pengaruh Belanda dan menampilkan batek Indonesia (IAI) sebagai organisasi arsitek profesional di Indonesia. ngunan yang kaya identitas arsitektur Indonesia,” kata Setiadi. Bila kita sering mengagumi kokohnya bangunan-bangunan buaDalam buku Tegang Bentang; Seratus Tahun Perspektif tan Belanda yang masih berdiri hingga kini, maka karya-karya Silaban Arsitektural, arsitek Yuswadi Saliya mengatakan, Silaban

Foto Dok. F. Silaban, Bogor/arsitekturindonesia.org Teks Donny Amrin

28 HOME LIVING


Gedung kantor Bank BNI 46 (atas), Masjid Istiqlal (bawah)

juga tidak kalah. Tengok bagaimana Kantor Pusat Bank Indonesia di Jalan Thamrin atau gedung kantor Bank BNI 46 di Jalan Lada Kota Tua masih kokoh digunakan hingga sekarang. Belum lagi Istiqlal yang ikonik itu. Totalitas Silaban terhadap profesinya memberi banyak warisan bagi arsitektur Indonesia modern. Dari bangunan hingga IAI. Dari pikiran hingga tenaga. “Bisa dibilang, setengah masa karier Silaban dia habiskan untuk Istiqlal. Pernah dia sudah di kursi roda, namun masih ke Istiqlal untuk inspeksi,� cerita Setiadi Sopandi.

Foto Syafril H. Sujatmoko

29 HOME LIVING


SOEJOEDI WIRJOATMOJO

PEMBEBAS DARI ROMANTISME

P

hasiswa menyebut dia sebagai “anak angkat” Profesor van ria pendiam kelahiran 27 Desember 1928 ini dikenal Romondt. Sang profesor ini juga yang kemudian memsenang menggambar sejak kecil. Dia bukan anak yang promosikan Soejoedi untuk mendapat beasiswa ke Eropa aktif bermain bersama teman-teman sebaya. Jika demi memperluas wawasannya. Soejoedi sudah diproyekdiajak berjalan-jalan, ia lebih suka memperhatikan sikan menggantikan Van Romondt sebagai kerua Bagian lingkungan sekelilingnya. Pada usia 18 tahun, SoejoArsitektur kelak. edi bergabung dengan kesatuan Tentara Pelajar. Walau senantiasa Pada 1954 Soejoedi mendapat beasiswa ke Prancis dari bertutur kata halus dan santun, Soejoedi adalah pribadi yang keras L’ecole des Beaux-Arts, Paris. Akibat penerapan kurikulum hati. Ia turut terpanggil untuk berjuang secara fisik demi memperbaru di sekolah tersebut, gelar pendidikan yang sudah dia tahankan kemerdekaan. Bahkan ia sempat menjabat Kepala Staf dapat di Bandung tidak diakui. StatusTentara Pelajar di Solo. Namun situnya dianggap sebagai mahasiswa baru. asi yang tidak menentu di masa-masa Tidak terlalu terkesan dengan hal itu, perjuangan ini kelak mempengaruhi Soejoedi kemudian pindah ke Techkesehatan jasmaninya. nische Hoogeschool di Delft, Belanda, Setelah pengakuan kedaulatan dengan bantuan Van Romondt yang oleh Belanda pada 1947, Soejoedi juga lulusan perguruan tinggi ternama melanjutkan pendidikan di ITB (Instersebut. titut Teknologi Bandung) yang dulu Soejoedi kemudian diterima sebamasih menjadi bagian dari Fakultas gai mahasiswa tingkat empat di Delft. Ilmu Pengetahuan dan Teknik, UniIa berkumpul dengan para mahasiswa versitas Indonesia. Ia merupakan Indonesia di Delft, seperti Han Awal, salah satu mahasiswa pertama BaSoewondo Bismo Sutedjo, Liem Bian gian Arsitektur, ketika pendidikan Poen, Mustafa Pamuntjak. Mahaahli menggambar dipecah dua mensiwa-mahasiswa Indonesia tersebut jadi bidang Seni Rupa dan bidang mendirikan forum diskusi yang diberiBangunan (bauwkunde afdeeling). nama ATAP. Bidang Bangunan ini kemudian Nama itu dipilih karena diangdiubah menjadi Bagian Arsitektur gap merepresentasikan karakter yang ketika Prof. Ir. Vincent Rogers van paling kuat dari sebuah bangunan dan mewakili arsitektur yang Romondt menjadi ketuanya. Kurikulum kala itu lebih meberkembang di tanah air. Setidaknya itu menurut Suryono Herlammentingkan konstruksi bangunan, semenatara materi yang bang dalam tulisannya Atap, Delft: 1953-1957. Kisah-kisah kecil berkaitan dengan arsitektur terbatas hanya pada pengolatentang kelompok diskusi, perjalanan arsitektur dan persemaian han tampak luar dan gubahan wujud bangunan. arsitek modern Indonesia. Soejoedi yang dari kecil sudah hebat dalam mengMereka juga mengunjungi negeri-negeri Skandinavia, yang degambar menjadi salah satu mahasiswa yang menonjol. sain dan arsitekturnya turut mempengaruhi karya-karya Soejoedi Van Romondt menyadari kelebihan Soejoedi tersebut dan kemudian. memberi perhatian besar. Sampai-sampai beberapa ma-

Foto Buku Membuka Selubung Cakrawala “Arsitek Soejoedi“ Teks Donny Amrin

30 HOME LIVING


Pembangkit Listrik Tenaga Air Sutami di Malang

Salah satu karya Soejoedi yang paling dikenal adalah gedung CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang kini menjadi gedung MPR/DPR. Presiden Soekarno kala itu menggagas gedung CONEFO sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan politik negara-negara yang ia kategorikan sebagai kekuatan baru dunia. Bangunan ini menjadi satu lagi ‘monumen modernisme Indonesia’ yang diinginkan Soekarno untuk lepas dari bayang-bayang kolonialisme dan membentuk karakter bangsa melalui arsitektur, seperti halnya yang sang presiden dapatkan dari karya-karya Silaban. Dalam buku Membuka Selubung Cakrawala Arsitek Soejoedi, Arsitek senior yang juga mantan ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Budi Sukada menceritakan bahwa Duta Besar Prancis pada masa itu terpesona dengan gedung MPR/DPR ini sehingga mendorongnya untuk menemui Soejoedi. Menurut sang Duta Besar, gedung ini benar-benar mencerminkan sebuah bangunan modern di negara beriklim tropis. Soejoedi kemudian merancang gedung Kedutaan Besar Prancis di Jakarta pada 1969 dan menjadi proyek pertama PT. Gubah Laras, biro arsitek dan perencana yang didirikannya. Tipologi karya-karya Sujudi sangat luas. Dalam bentuk perancangan kota ia merancang master plan kota Pontianak, ada pula perencanaan kampus, perencanaan bagunan komersial di bekas lahan Hotel Des Indes yang akhirnya batal dibangun, gedunggedung perbankan, gedung-gedung kedutaan besar, perkantoran, rumah tinggal, hingga bangunan pembangkit listrik di Karang Kates, Jawa Timur. “Semuanya ditangani (oleh Soejoedi) dengan dingin,” tulis Yuswadi Saliya, salah satu arsitek pendiri Atelier 6, dalam buku Tegang Bentang. Masih menurut Yuswadi Saliya dalam buku itu; karya-karya Soejoedi tampak bebas dari semangat romantisme seperti yang telah mencelup basah kuyup Silaban. Apa yang ditonjolkan Soejoedi adalah plastisitas bentuk. Soejoedi diam-diam, samar-samar tampak formalistik. Karyanya tidak pernah memperlihatkan sisi yang meledak-ledak.

31 HOME LIVING


ANDRA MATIN

DARI RUMAH HINGGA KOTA

B

Bali hasil kerja sama dengan Antony Liu dan Ferry Ridwan egitu banyak arsitek lokal yang menandai perjalanan (2006), kantor Javaplant di Jawa Tengah (2006), dan gedung arsitektur modern Indonesia. Kita bisa menunjuk Komunitas Salihara yang dirancang bersama Adi Purnomo Silaban dan Soejoedi sebagai perwakilan dua generasi dan Marco Kusumawijaya. pertama. Terasa lebih sulit untuk menunjuk satu nama Selain puluhan rumah tinggal yang pernah dirancang, yang mewakili masa kini. Kami mengerucutkan kepada Potato Head Beach Club dan Hotel Katamama di Bali adalah kumpulan arsitek yang selalu merasa muda, AMI (Arsitek Muda karya lain Andra Matin yang banyak diapresiasi. Namun salah Indonesia), yang mampu menggairahkan arsitektur di awal 1990-an satu proyek yang mungkin paling berpengaruh bagi profesinya kepada orang awam. sebagai perencana adalah perancangan Isandra Matin Ahmad dikenal kota Tulang Bawang Barat di Lampung. dengan Andra Matin, adalah Sebuah kawasan hasil pemekaran arsitek lulusan Universitas Katolik Kabupaten Tulang Bawang yang baru Parahyangan, Bandung, pada 1988. diresmikan pada 2008. Sebagai wilayah Sebagai mahasiswa arsitektur, Andra yang masih sangat muda dan cakupan Matin sering terlibat dalam forum wilayahnya lebih dari 6.000 kilometer diskusi dan pameran dengan mahasiswa persegi, Tubaba, demikian wilayah ini arsitek dari kampus lain. Forum itu disebut, masih berada dalam tahap yang kemudian kita kenal dengan nama AMI. sangat awal dalam mengolah sumber Para anggota AMI dianggap sukses daya alam, manusia, serta pembangunan menggairahkan arsitektur kepada kota. masyarakat umum sejak awal 1990-an. “Perjalanan ke Tubaba sekitar tiga Andra Matin sempat bekerja di jam berkendara dari Bandar Lampung. biro desain ternama Hadiprana selama Tanahnya flat, tidak berbukit, dan relatif delapan tahun sebelum akhirnya belum ada apa-apa. Pusat kotanya hanya memutuskan untuk membuka biro ditandai dengan rumah dinas Bupati,� arsitek dengan namanya sendiri pada kenang Andra Matin kala pertama 1998. Jika kita lakukan pencarian kali datang ke wilayah tersebut. Umar gambar di Google untuk kata Ahmad, Bupati Tubaba, adalah orang Hadiprana, lalu di halaman lain kita yang meminta Andra Matin secara langsung untuk membantu lakukan pencarian yang sama untuk kata Andra Matin, kita membangun daerahnya. akan mendapati gaya desain yang terlihat sangat berbeda. Rupanya orang awam menangkap karakter Andra Matin sebagai Aang, demikian ia biasa dipanggil, sangat menekankan arsitek yang minim variasi material. Dalam hal ini sang Bupati pentingnya inovasi dan konsistensi sehingga ia selalu beralih mengingat Andra Matin sebagai arsitek yang identik dengan bangunan ke hal baru sebagai pendekatan untuk proyek selanjutnya. modern dan material beton. “Beton itu jujur, kuat, sederhana, sekaligus Beberapa kali karyanya diganjar penghargaan IAI modern. Seperti itulah orang-orang Tubaba,� ujar Andra Matin Award. Di antaranya Gedung kantor Le Bo Ye Graphic menirukan ucapan Umar Ahmad kala itu. Design (1999), Gedua Dua8 (2002), Conrad Chapel di

Foto Arno Santosa Teks Donny Amrin

32 HOME LIVING


Katamama Hotel di Kuta, Bali

Foto Dok. Katamama

33 HOME LIVING


Rumah karya Andra Matin di Bandung yang dibangun pada lereng bukit.

Dalam merancang kota multietnis yang dibentuk oleh generasi masyarakat transmigran ini, Andra Matin memilih bentuk kota dengan pusat-pusat yang tersebar. “Setiap sudut kota bisa dijangkau dengan berjalan kaki 15 menit. Ada sekolah, mereka punya tanah pertanian, bisa ke klinik, dan sebagainya. Bukan pusat kota yang satu, terpusat dan masif. Begitu gagasannya,” jelas Andra Matin tentang kawasan seluas lebih dari enam ribu kilometer persegi ini. Tubaba benar-benar sebuah kawasan baru yang ‘mentah’. Kawasan ini dulu bukan daerah tujuan, hanya perlintasan. Tidak ada hasil bumi yang menonjol. Peran Andra Matin di daerah ini mirip dengan peran Sukarno sebagai ‘arsitek’ bangsa di awal kemerdekaan. Yaitu tentang menciptakan karakter baru dan budaya baru di mana arsitektur tidak hanya berperan sebagai bagian dari pembangunan fisik namun juga menjadi bagian dari identitas wilayah. “Sangatlah menyenangkan bagi kami untuk berperan dalam pembentukan budaya baru. Tidak hanya melalui arsitektur namun juga menciptakan sebuah kota,” ujarnya.

34 HOME LIVING


Foto Irkham A. R.

HOME LIVING

35


SIAPA SETELAH AMI? Karya-karya arsitektur pada waktu itu dirasa tidak sehat oleh sekelompok mahasiswa arsitektur.

dan mengadakan pameran untuk menyuarakan penjelajahan desain mereka. Kelompok mahasiswa itu kemudian dikenal dengan nama Arsitek Muda Indonesia (AMI) Menurut Irianto Purnomohadi, salah satu penggagas AMI, dorongan tersebut lahir dari beberapa kondisi yang mempengaruhi lingkungan akademis. Para mahasiswa arsitektur mulai mengidolakan arsitekarsitek seperti Michael Graves dan kritikus arsitektur Charles Jencks karena pemikiran-pemikiran mereka terasa lebih segar dibanding perkembangan arsitektur di Indonesia kala itu yang disebut Irianto datar-datar saja. erbaikan ekonomi Indonesia pada era 1980Untungnya, ada sejumlah akademisi yang cukup an hasil dari booming minyak melahirkan memberi inspirasi. Peran dosen-dosen senior seperti kelas masyarakat baru, kelas menengah. Yuswadi Saliya, Zaenuddin Kartadiwiria di Institut Mereka kemudian menjadi keluarga muda Teknologi Bandung (ITB), serta Gunawan Tjahjono, Budi yang tidak mampu untuk membeli rumah Sukada, dan Kusdaya Sukada di Universitas Indonesia mewah, namun juga tidak mau tinggal di rumah sederhana. (UI), semakin memperbesar minat mahasiswa terhadap Bukan hanya bangunan rumahnya, kualitas lingkungan hal-hal baru dalam arsitektur. juga penting bagi mereka. Sulit untuk membatasi siapa saja arsitek yang tergabung Pada periode itu, perumahan-perumahan baru dalam AMI karena gairah tersebut dengan cepat disambut tumbuh di mana-mana. Para pengembang menangkap rekan-rekan mahasiswa di kampus-kampus lain, seolah lahirnya kelas menengah ini. Sayangnya, hal tersebut semua sudah menunggu momentum ini. Kelompoktidak diikuti dengan kebaruan dalam hal desain kelompok kecil di masing-masing angkatan berbaur menjadi arsitektur. Hal yang juga terjadi bukan hanya pada skala kelompok yang lebih besar dalam pameran Visi Ars ‘87 dan perumahan, tapi juga skala yang lebih besar. Pameran Lorong ITB pada 1987. Proses pencarian arsitektur Indonesia modern Orang-orang yang sama masih terus melanjutkan memang mengalir dari modernisme ala Silaban dan semangat perubahan ini ketika mereka lulus dan menjadi Soejoedi, lalu berkembang ke arah ‘tuntutan’ untuk arsitek profesional atau meneruskan studi di luar negeri. kembali menampilkan identitas bangsa Indonesia. Nama AMI baru “resmi” disematkan kepada para arsitek Sayangnya, hal ini dilakukan dengan “mentah” muda ini pada acara “Pameran Arsitektur Prospektif – Karya sehingga yang terlihat hanya penambahan elemenArsitek muda Indonesia” yang diselenggarakan di Jakarta elemen tradisional pada bangunan. Design Center pada 1990. Menurut Irianto, nama Arsitek Karya-karya arsitektur pada waktu itu dirasa Muda Indonesia awalnya dipilih untuk menjelaskan siapa yang tidak sehat oleh sekelompok mahasiswa arsitektur. berpameran. Nama tersebut akhirnya melekat kepada para Mereka berkumpul, berdiskusi, saling mengkritik, peserta pameran itu hingga sekarang.

P

Teks Pipit Pianita

36 HOME LIVING


Rumah tinggal karya Antara Architect dengan jendela-jendela kecil yang terinspirasi Notre Dame du Haut karya Le Corbusier.

Foto Syafril H. Sujatmoko

37 HOME LIVING


Rumah tinggal karya Irianto Purnomohadi yang mengaburkan batasan ruang dalam dan ruang luar.

Foto Arno Santosa

38 HOME LIVING


INDONESIAN ARCHITECTURE

AMI berkembang dengan masukan, kritikan, dan tantangan-tantangan. Arsitek senior Adhi Moersid pernah mengatakan bahwa karya-karya yang dipamerkan AMI pada Pameran Arsitektur Prospektif tidak membumi. Mungkin terkait dengan kecenderungan untuk menampilkan ‘identitas bangsa Indonesia’. Atau Romo Mangun yang pada pameran selanjutnya menyatakan bahwa tidak ada terobosan makna baru dari unsur-unsur lama. Meski kita masih (terus) dalam proses pencarian pada arsitektur baru untuk Indonesia, AMI sudah sukses menggairahkan arsitektur kepada masyarakat umum melalui karya-karya mereka yang sebenarnya sudah tidak muda lagi itu. Peran media-media cetak arsitektur di masa lalu turut membantu proses tersebut. Sementara arsitekarsitek masa kini sudah punya media sendiri untuk dipublikasi melalu media sosial mereka yang bisa memancing respons dan diskusi yang dengan lebih masif dan deras, bahkan dari seluruh dunia. Jika kemunculan AMI (hampir tiga dekade lalu) dianggap sebagai sebuah titik pencapaian dalam penjelajahan arsitektur Indonesia modern, maka kita sedang menantikan penerima tongkat estafet berikutnya muncul.

39 HOME LIVING


40 HOME LIVING


THE JOURNEY OF INDONESIAN INTERIOR DESIGN 41 HOME LIVING


INDONESIAN INTERIOR DESIGN

DESAIN INTERIOR DAN JATI DIRI BANGSA

B

Pada awal 1960-an mulai dilibatkan beberapa erbeda dengan arsitektur, jejak desain intemahasiswa desain interior tingkat akhir dalam rior di Indonesia tidak terlihat panjang. Proproyek Pembangunan Gedung Conefo (sekarang fesi desainer interior mulai digunakan pada gedung DPR-MPR RI). Sebagai arsitek lulusan T.H bangunan-bangunan di Indonesia baru pada Bandoeng (kini Institut Teknologi Bandung) yang dekade kedua kemerdekaan. “Sebelum tadididik langsung oleh Schoemaker, Sukarno sangat hun 1960-an, arsiteklah yang mengerjakan semuanya, mulai memperhatikan perkembangan desain dan hampir bangunan hingga interior,” kata Lea Azis, Ketua Himpunan semua bangunan yang dibangun di masa pemerintahDesainer Interior Indonesia (HDII) Pusat saat dijumpai di annya harus melalui persetujuannya. kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Di era ini pula dilibatkan sejumlah arsitek asing Dapat dimaklumi, karena kedua bidang itu awalnya seperti Abel Sorensen, arsitek berkebangsaan Amerika disatukan dalam pendidikan formal. “Pada 1920 telah yang merancang Hotel Indonesia. Abel juga yang memdidirikan pendidikan desain formal Technische Hogeperkenalkan desainer interior Dale Keller dari Amerika school te Bandoeng yang empat tahun kemudian menyang berkantor di Hongkong untuk mengerjakan degangkat Charles Prosper Wolff Schoemaker sebagai pensain interior hotel hasil rancangannya. gajar studi arsitektur dan seni dekoratif,” ujar Solichin Dapat dikatakan Dale Keller adalah desainer inteGoenawan, desainer interior senior. rior asing yang mempelopori keterlibatan penuh desainer Masih menurut Solichin, selain mengajar, Schoeinterior dalam proyek-proyek pembangunan hotel di maker yang juga guru Sukarno saat menuntut ilmu Indonesia seperti Hotel Bali Beach, Samudra Beach, Amarsitektur, juga produktif sekali dalam menciptakan barukmo, dan Hotel Borobudur. karya-karya bangunan. Tidak hanya arsitektur banguSebagai orang Barat yang tinggal di Timur, Dale sangat nannya, Schoemaker juga merancang setiap detil intememahami konsep kearifan lokal sebagai identitas dan rior dan furnitur yang digunakan. penciptaan sense of place bagi hotel-hotel di kawasan Asia. “Karya bangunannya masih dapat kita saksikan Tak heran bila karya-karya desain interiornya sering dijadihingga kini sebagai bangunan yang dilindungi Unkan acuan bagi para desainer interior Asia yang mendapat dang-undang Cagar Budaya, namun desain interikesempatan mendesain interior hotel di wilayah Asia. ornya sudah banyak hilang dan berubah, terutama Akhir 1960-an barulah desainer interior indonesia sejak sejak Perang Dunia II dan masa pendudukan dalam kelompok maupun perorangan mulai dilibatkan Jepang khususnya di Bandung,” lanjut Solichin. dalam proyek-proyek besar seperti Paviliun Indonesia pada Rekam jejak karya desainer interior sebelum EXPO 70 di Osaka, Jepang, yang dikerjakan oleh tim desain dan di awal 1960-an tidak begitu banyak dicatat. interior Dharma Karya SR-ITB yang dipimpin oleh Prof. Pertama, karena memang belum banyak profeWidagdo. Sebelumnya Studio ID milik Prof. Widagdo di Bansional lulusan desain interior (atau dekoratif kala dung juga dipercaya menangani desain interior Jakarta Hilton itu). Kedua, proyek-proyek yang dikerjakan pun Executive Club dan interior hotel-hotel lain di Jakarta, Yogyajumlahnya terbatas pada rumah tinggal, toko, atau karta, dan Solo. restoran kecil.

Teks Ninin Rahayu Sari

42 HOME LIVING


Di masa Soekarno banyak desain berskala nasional dibangun harus melalui persetujuannya seperti saat merancang Hotel Indonesia

Lokasi Signature Restaurant, Hotel Indosnesia Foto Arno Santosa

43 HOME LIVING


Interior Hotel Indonesia dari dulu dan sekarang.

Foto Neal Prince - Asid (atas) Foto Arno Santosa (bawah)

44 HOME LIVING


Austria. Loka Karya selama seminggu tersebut “Usaha penggalian jati diri melalui pendekatan dan konmenghasilkan kesadaran untuk mempersiapkan sep kearifan lokal pun muncul di kalangan desainer interior pembentukan ikatan atau asosiasi para desainer Inyang menangani proyek-proyek hotel, sementara desainer donesia dari berbagai cabang profesi desain. interior yang menangani komersial perkantoran masih menPada 1980 para desain interior di Jakarta dan cari-cari bentuknya karena tidak terlalu menuntut ‘kearifan Bandung mulai membicarakan pembentukan asolokal’ dalam interior perkantoran,” imbuh Solichin. siasi desainer interior di Indonesia.Kegiatan meBerkembangnya pariwisata menumbuhkan industri muncak di 1981 tatkala Solichin Gunawan, Ahadiat perhotelan. Para investor lokal kemudian menggandeng Joedawinata, Prof. Widagdo, dan Prof. Slamet Wiramanajemen hotel internasional untuk mengelola hotel-hosondjaja (arsitek lansekap senior) berkesempatan bertel tersebut. Karena memakai manajemen internasional, temu dengan para tokoh desain global di Design Constandar internasionalpun diterapkan. Penataan ruang gress yang diadakan setiap enam tahun sekali yang tidak cukup dilakukan secaa amatir, harus memakai diikuti oleh asosiasi anggota seperti IFI (International desainer interior profesional. Saat itulah berkembanglah Federation of Interior Architects/Designers), ICSID hotel-hotel internasional hasil karya arsitek dan interior (International Council of Society of Industrial Designasing di Indonesia. ers), dan ICOGRADA (International Council of GraphPara arsitek dan desainr interior Indonesia yang ic Design Associations) yang sekarang bernama ICO-D. cerdik berusaha memanfaatkan peraturan yang diperSatu minggu berada di kalangan desainer dari berlakukan oleh pemerintah Indonesia bahwa arsitek atau bagai negara di Helsinki dan sekitarnya, memuluskan desainer interior asing yang berpraktek di Indonesia jalan bagi asosiasi desainer interior Indonesia untuk bisa harus memiliki partner lokal. Terjadilah transfer kediterima sebagai anggota IFI. Baru pada 1983 diadakan ahlian dan pengalaman dalam desain interior. Berkongres nasional pertama yang bertujuan untuk meresbagai nama besar dalam dunia interior dalam proyek mikan HDII di Jakarta, dengan mengangkat Solichin komersial dan hospitality seperti Howard Hirsch dari Gunawan sebagai ketua umum untuk masa jabatan 1983Hirsch & Bedner Associates, Wilson Associates dari 1985. Amerika Serikat. “Di 2018 ini kalangan desainer interior cukup bergemPada 1977 pemerintah Indonesia dimotori Debira karena semakin tingginya kesadaran dan kepedulian partemen Perindustrian dan Departemen Perdamasyarakat akan peran desain interior. Ini terlihat dari bagangan mengadakan Loka Karya tentang desain di nyaknya lembaga pendidikan desain interior yang tersebar Jakarta yang diberi judul Desain Indonesia dengan di seluruh wilayah Indonesia selain desain produk industri mengundang beberapa tokoh desain dari dalam dan komunikasi visual,” ujar Lea. maupun luar negeri seperti Jepang, Filipina, dan

Pada 1983, HDII diresmikan dengan mengangkat Solichin Gunawan sebagai Ketua Umum.

45 HOME LIVING


Penataan interior karya Sammy Hendramianto Syamsulhadi.

46 HOME LIVING


Foto Syafril H. Sujatmoko

HOME LIVING

47


DARI ISTANA GAYA ITU BERMULA Timbul dan tenggelamnya dinasti, naik turunnya politik, turut berpengaruh pada style interior sepanjang sejarah. Gaya-gaya itu abadi meski dinasti yang mempopuerkannya musnah. Ini bukti bahwa style lebih kekal dari politik dan kekuasaan.

2000-1700 SM

NEOLITHIC EUROPE

Gaya yang bentuknya dibuat

menyerupai gua

1140-1400

1780-1880

GOTHIC

Gotik memiliki ciri khas gelap,

misterius, eksotis, dan mistis. Gaya ini terinspirasi dari gaya abad pertengahan

1400-1600 2700-30 SM

EGYPTIAN

Desain yang erdapat pada daerah iklim yang panas kering dengan menampilkan warna-warna natural sesuai dengan aslinya.

1200-31 SM

GREEK

Gaya hiasan yang mewah dan

megah pada setiap ruangan adalah ciri khasnya. Gaya ini enggunakan mortar semen di dinding rumah.

453 SM-480

ROMAN

Konsep ini berbasis pada susunan, keseimbangan, dan harmonisasi kesempurnaan pada bentuk.

RENAISSANCE Renaissance yang artinya “lahir

kembali” atau “kelahiran kembali”. Yang dimaksudkan adalah kelahiran kembali budaya klasik.

1590-1725

BAROQUE

Menggunakan gerak yang dilebihlebihkan dan detail yang jelas serta mudah ditafsirkan untuk menghasilkan desain yang agung.

1700

ROCOCO STYLE menyerupai gaya Barok yang tampil berlawanan dengan tema

lebih berat dan warna lebih gelap.

48 HOME LIVING

NEOCLASSICAL STYLE

Neo-klasik kembali muncul di kerajaan-

kerajaan yang ingin mempertahankan nilai adiluhung klasik saat masa renaisans untuk melawan gaya barok dan rokoko

1800-AN

TROPICAL

Gaya dimana bentuk maupun elemenelemen pembentuknya dirancang sedemikian rupa sehingga cocok dan nyaman untuk daerah yang beriklim tropis.

1837-1901

VICTORIAN

Suatu konsep yang mulai berkembang dari Inggris yang pada masa itu sedang berada di bawah pemerintahan Ratu Victoria.

1840

TUSCAN

Gaya lain yang ditambahkan oleh bangsa Romawi adalah Tuscan dengan bentuk yang lebih sederhana dari gaya Doric, dan Composite berupa gaya Corinthian yang lebih kaya ornamen.


Foto Syafril H. Sujatmoko

1850

1910

1920-1960

Desain Art Deco memberikan kebebasan berseni bagi desainer untuk menciptakan sebuah makna modern pada desain interior yang dibuatnya

PROVENCE STYLE

ECLECTIC

Desain interior dalam gaya Pronvence memiliki semangat kesederhanaan dan kenyamanan.

Percampuran beberapa gaya desain dari beberapa periode waktu dan tempat yang berbeda dipadukan menjadi satu. w

1870

1918-1950

Suatu konsep desain rumah yang punya tekstur tidak halus atau kasar dan tidak diselesaikan. Rustik sendiri jika terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia mempunyai arti tua atau berkarat.

Modern seringkali memiliki karakteristik seperti bahan alami, warna netral yang ekspansif dengan munculnya warna, dan garis yang bersih dan rendah merupakan bagian dari dekorasi modern.

1890-1910

1920-1970

Sebuah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan yang meliuk-liuk. Art Nouveau berasal dari bahasa Perancis yang artinya seni baru (new art).

Gaya arsitektur yang merefleksikan rumah-rumah di pedesaan yang dekat dengan alam, dan memberikan peran pada alam dalam hal sirkulasi udara tata cahaya dan bahan bakunya.

RUSTIC

ART NOUVEAU

1910

ASIAN

Desain Asian adalah desain rumah ala orang Asia yang pada bagian tertentu memiliki kekhasannya masing-masing, seperti penggunaan material kayu dan bambu cukup mendominasi pada ruang atau bagian tertentu.

MODERN

COUNTRY

1920

MEDITERRANEAN Gaya desain khas negeri-negeri Eropa yang kaya warna dan mempesona.

49 HOME LIVING

ART DECO

1962

POP ART

Mendobrak batas-batas seni, dengan lebih fokus pada obyek yang ditemui seharihari. Gaya pop art pada desain interior menonjolkan kekontrasan warna dan inovasi yang tinggi.

1980-SEKARANG

CONTEMPORARY

Desain kontemporer lebih fleksibel, dengan kata lain, kontemporer lahir dengan memadukan berbagai gaya dan variasi.


SOLICHIN GUNAWAN

PROFESI PILIHAN HIDUP

M

Solichin mulai menjadi staf pengajar pada 1973. “Sebaenurut Lea Azis, ketua Himpunan Desainer Ingai salah satu staf pengajar, saya turut membantu memperterior Indonesia (HDII), pria kelahiran Solo, siapkan pembukaan jurusan desain produk yang kemudian 6 September 1943 ini satu dari 12 sosok di beturut menjadi salah satu pengajarnya,” ujar Solichin yang lakang berdirinya HDII bersama Abendanu hingga 1980 masih mencurahkan perhatiannya ke kedua Moeljono, Atty Mansjurdin, Deniarty Zaenudjurusan, Desain Interior dan Desain Produk. “Desain intedin, Farouk Kamal, Fred Haradiran, Hoemar Tjokrodiatmo, Lakhsmi rior akhirnya menjadi profesi pilihan hidup saya, dan semakin Hadi, Naning Adiwoso, Nila Hariyadi, Sapti Hoemar, dan Sharmi saya yakini setelah magang selama empat Ranti. “Kebetulan saat 1981, saya tahun di studio ID di bawah bimbingan menghadiri World Design Congress Prof. Widagdo dan menjadi asisten seke II di Helsinki, Finlandia, kesemlama setahun dari Dr. Ernst Graf, dosen patan bertemu dengan tokoh desain tamu dari Austria,” ujar Solichin. global, sehingga saya berjanji kepada Selain aktif sebagai staf pengajar, Sorekan di Jakarta untuk mempersiapkan lichin juga tercatat sebagai dewan komisdan memperjuangkan asosiasi yang aris PT Atelier 6 International, Jakarta akan diresmikan dan bisa diterima sebelum akhirnya mengambil ahli kepesebagai anggota dalam forum internamilikan PT Atelier Interior dan menasional tersebut,” kata Solichin. makan kembali sebagai PT SGA Design. Minat menjadi seorang desainer Selain itu bersama dengan para desainer interior ternyata bukanlah tujuan dari muda, ia membentuk Collaborated DeSolichin saat itu. “Saya mendaftar ke signers. Beberapa proyek instritutional, Institut Teknologi Bandung (ITB) bucommercial, hospitality, pernah dikerkan karena ingin belajar desain interior jakannya bersama grup arsitek maupun tetapi karena mendengar ITB memsecara independen. buka jurusan baru yang sementara Kontribusi lainnya yang berhubundisebut jurusan Industrial Design atau gan dengan Solichin dalam pengembansekarang resmi dinamakan Desain gan desain menjadi nara sumber dan Produk Industri,” cerita Solichin. konsultan bagi berbagai lembaga pemerintah Indonesia seperti menSesuai dengan kurikulum lama, pada 1960-an setelah mejadi konsultan desain pada berbagai pameran yang diadakan di dalam nyelesaikan pedidikan dasar bersama selama empat semester maupun di luar negeri dan penyususnan Pedoman Standarisasi Usaha atau dua tahun lamanya, Solichin dan mahasiswa lainnya haPerhotelan di Indonesia pada 1979-2004. Dan mewakili HDII sebagai rus memilih jurusannya masing-masing dan program studi anggota perumus Standarisasi Kompetensi dan Sertifikasi pelaku jasa yang tersedia saat itu hanya desain grafik yang sekarang disepariwisata dan pedoman standarisasi bagi industri perhotelan di Indobut Desain Komunikasi Visual dan Desain Interior. “Jadilah nesia mulai 2004 hingga saat ini. saya belajar desain interior hingga selesai,” imbuhnya.

Foto Syafril H. Sujatmoko Teks Ninin Rahayu Sari

50 HOME LIVING


Foto Dok. Solichin Gunawan

Pre-Function Hall Of Patra Bali Resort & Villas (atas), Lobby Lounge of Gedung Sapta Pesona, Jakarta (bawah).

51 HOME LIVING


JAYA IBRAHIM

SANG PUNGGAWA INTERIOR

P

Hampir semua proyeknya, Jaya mendesain sendiri seemilik nama Jaya Pratomo Ibrahim ini pernah tiap furniturnya. Dan tak lupa memasukan unsur lokal dinobatkan sebagai 100 desainer terbaik di ke dalam rancangannya. Bagi Jaya, unsur lokal yang dunia oleh Architectural Digest Magazines. dimasukan harus sesuai dengan zamannya, karena apa Selama kariernya Jaya telah mendesain inteyang penting saat dahulu tentu berbeda dengan saat rior di dalam dan luar negeri, sebut saja The ini. Menjiplak gaya tertentu seperti gaya Eropa, MediteDharmawangsa Jakarta, Four Season Bali, Trans Asia Hotel ranian, Amerika dan lain-lain Srilangka, Sukotai Hotel Bangtentu tidak akan semirip aslinya, kok, Aman at Summer Palace, gaya-gaya tersebut bagi Jaya cuThe Chedi Muscat, Christokup dijadikan inspirasi untuk pher Noto Residence, The Setai mendapatkan desain yang lebih Miami, dan lain sebagainya. baru dan fresh. Jaya pun pernah bekerjasama Sebagai punggawa interior dengan banyak orang ternama, yang terkenal, Jaya yang wafat beberapa di antaranya Bruce M. 5 Mei 2015 ini terlihat sangat Goldstein, Shaun Yeo, dan Larry rendah hati menyikapi kesukVan Ooyen. sesannya. “Saat ini Indonesia Jaya Ibrahim lahir di Yogyasudah dapat menerima profesi karta 17 April 1948, putra dipdesainer interior dengan baik. lomat Sumatera dan putri Jawa. Coba tengok beberapa tahun ke Kuliah Ekonomi dan Sosiologi belakang, siapa orang yang mau di York University. Bekerja di mendengar saran seseorang Blakes, Luxes Hotel London, untuk memilih sofa mana yang karya Anousky Hempel. Di sisesuai untuk rumahnya?” ucap tulah ia menemukan jati dirinya Jaya kala itu. Sejak banyak sebagai perencana hotel, saat proyek di Indonesia menggumulai menjadi asisten sang nakan jasa desainer interior luar, saat itulah jasa desainer indesainer interior ternama. Tinggal selama 20 tahun di terior lokal mulai dilirik. Tantangan bagi desainer interior London menjadikannya seorang desainer yang tanglokal ini bagaimana menciptakan style-style baru yang sesuai guh. dengan jaman dan lingkungannya. “Setiap proyek memberiBerpaku pada konsep, Jaya sangat sadar apa yang kan tantangan dan solusi pemecahan yang berbeda-beda. Sedibutuhkan kliennya. “Saya mendesain untuk proyek. hingga saya tak pernah bosan mencari solusi dalam setiap deApa yang proyek butuhkan itu yang saya kerjakan,” sain saya,” kata-kata Jaya yang sangat menginspirasi. katanya saat diwawancara Home Living pada 2013.

Foto Dok. Jaya Ibrahim Teks Ninin Rahayu Sari

52 HOME LIVING


Christopher Noto Resident

53 HOME LIVING


The Setai

54 HOME LIVING


55 HOME LIVING


Jaya Ibrahim & Bruce Goldstein at Aman Fayun (Kiri) The Dharmawangsa (kanan)

56 HOME LIVING


57 HOME LIVING


WARNA-WARNI WARNA

D

1500. Kemudian India memperkenalkan warna alam dunia interior, warna memberikan kuning yang dibuat dari air seni sapi dicampur deperanan penting pada penciptaan suasana ngan lumpur dan diangkut ke London untuk proses suatu ruang. Kehadirannya tidak hanya pemurnian. memesonakan mata, sama halnya dengan Cat terdiri atas pigmen warna, bahan pengikat desain interior ternyata warna pun telah (binder), dan pengencer (thinner) yang sudah dibuat menjadi saksi dari perjalanan suatu peradaban. Hampir sepada 5000 tahun lalu. Sebelum abad ke-19, istilah cat tiap daerah menghasilkan proses pewarnaan berbeda-beda hanya diterapkan pada warna jenis minyak, yang bahan tergantung sumber daya yang tersedia saat itu. pengikatnya disebut distemper. Dalam kurun waktu Warna telah bersama kita selama lebih dari 20 ribu 1000 SM, cat dan pernis dibuat dari unsur karet pohon tahun. Ini terbukti dari ditemukannya beberapa lukisan akasia. Sebelum abad ke-16, warna pigmen sebagian begua beserta artefak kuno lainnya. Warna inipun banyak sar berasal dari zat warna yang alami. digunakan orang Mesir kuno, dan dianggap memiliki unPada abad ke-17, kebutuhan white lead (timah putih) sur magis untuk menyembuhkan suatu penyakit. Di abad di Belanda mulai meningkat dan berusaha menurunkan 400 dan 600 SM, Yunani dan Romawi memperkenalkan biaya melalui penemuan the stack proses. Semua cat timah teknik pewarnaan menggunakan pernis. Salah satu peneputih dicampur kapur, lalu dimasukkan ke dalam cat unlitian tentang warna yang paling awal dilakukan oleh Pladercoat,, sedangkan timbal murninya disisakan untuk finto. Dia menemukan bahwa dengan teknik mencampur ish coats (cat akhir). Pada 1856, pewarna sintetis pertama dua warna akan menghasilkan warna ketiga yang berbeMauvine, telah dibuat oleh Henry Perkins dari linseed oil. da, dan hal ini telah merubah teknik pembuatan warna. Dan kemudian diapun menyadari bahwa bahan pewarna Sebelumnya, lukisan-lukisan gua terdahulu dibuat bisa dibuat secara sintetis dengan biaya yang lebih ekonomenggunakan teknik oksidasi besi. Orang Mesir mis. Dan sejak saat itulah liseed oil (minyak biji rami) mulai kuno sudah mengembangkan cat dari bahan pigmen dipoduksi secara masal. Mereka juga telah berhasil membuat yang berasal dari unsur tanah (kuning, oranye, dan pigmen dari unsur zinc oxide, dan menyebutnya sebagai cat merah). Orang Roma membuat warna ungu dari unputih. Pada 1880, berhasil mengembangkan formula cat yang sur kerang. Zat pewarna merah masakan (cochineal kualitasnya melebihi yang ada saat itu. Sejak itulah cat emulsi red), ditemukan pertama kali oleh suku Aztec Indian, dibuat berdasarkan formula yang sama, diproduksi, dan didibuat dari kumbang betina cochineal. Untuk satu pasarkan sebagai “oil bound distempers�. Pada 1880, cat telah pon ekstrak warna merah dibutuhkan sekitar satu tersedia dalam kemasan kaleng, dalam berbagai warna pilihan, juta serangga. Kemudian warna merah tersebut dan telah diekspor ke seluruh penjuru dunia. diperkenalkan ke Eropa oleh orang Spanyol pada

Teks Ninin Rahayu Sari

58 HOME LIVING


Foto Syafril H. Sujatmoko

HOME LIVING

59


60 HOME LIVING


INDONESIAN INTERIOR DESIGN

Foto Yudi D. Hertanto

61 HOME LIVING


62 HOME LIVING


THE JOURNEY OF INDONESIAN FURNITURE 63 HOME LIVING


INDONESIAN FURNITURE

DARI KARTINI HINGGA ABIE ABDILLAH

S

“Dalam masa ini Indonesia yang saat itu beraat ditanya tentang asal-usul mebel Indonesia, nama Hindia Belanda sudat turut dalam beberapa seakan semua narasumber yang kami wawanpameran mebel dan kerajinan dalam skala internacarai sepakat mengatakan, “Indonesia adalah sional,� kata Fabianus Koesoemadinata, desainer bangsa lesehan. Kita tidak mengenal budaya produk yang saat ini menjadi pengajar di Intitut duduk di kursi. Mungkin hanya dingklik, Kesenian Jakarta. Beberapa pameran dan aktivitas mebel yang mengadaptasi budaya duduk bangsa Indoneinternasional yang telah diikuti Indonesia saat itu di sia.� Penelusuran sejarah bahasa juga mengonfirmasi hal antaranya Arts and Crafts Movement (1901) di Ingini. Istilah silahkan, awalnya memang dari kata sila (duduk gris, dan Exposition Universelle (1900) di Paris. bersila). Sedangkan kata kursi sendiri berasal dari bahasa Pada 1904, Jacques Henrij Abendanon sebagai asing (Arab, kursiy) Direktur Pendidikan dan Kerajinan mengusulkan Meski tidak memiliki budaya duduk di atas kursi, meningkatkan pendidikan kaum pribumi dengan meski sejumlah mebel diadopsi dari budaya luar (Bemengirimkan sejumlah orang bersekolah kerajinan di landa, Cina, Arab), orang Indonesia tidak terlalu susah Harlem-Belanda. Abendanon juga yang memperluas pemengadaptasi. Bahkan kita bisa memunculkan style nyelenggaraan pameran di dalam dan di luar negeri. Ya, dan bentuk sendiri yang berbeda. Hal ini tidak terlepas ini juga Abendanon yang bersurat-suratan dengan Raden dari ketrampilan (craftmanship) yang telah dimiliki Ajeng Kartini. Suratnya bersama dengan surat dari sesecara turun temurun. jumlah orang Belanda kemudian dibukukan dalam Habis Dalam jurnalnya, Agus Sachari, dosen program Gelap Terbitlah Terang. pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB), meHal penting yang perlu dicatat adalah, Kartini bukan nyatakan bahwa perkembangan industrialisasi yang sekadar pejuang emansipasi dan bergerak di bidang penberbasis ketrampilan pertama yang dimiliki nenek didikan. Ia juga memiliki peran dalam membentuk desain moyang adalah ketrampilan membuat perabotan khas mebel Jepara. Kartini kreatif dalam pembaharuan dan dari kayu, tembikar, dan batu. Sayangnya artifak mendesain kerajinan kayu. Meskipun berusahan melesyang terbuat dari kayu berumur pendek, sehingga tarikan tradisi, ia telah membuatnya menjadi lebih modern. yang masih tersisa artifak dari batu seperti candi, Ragam hias rancangannya yang dikirim ke Belanda disebut nisan, prasasti, dan relief. motif lunglungan bunga yang kini disebut sebagai motif JeDi abad ke-19, Thomas Raffles (perwakilan para asli. kolonial Inggris) mencatat bahwa industri keraKartini gagal berangkat ke Belanda. Misi Abendanon jinan rumah tangga di Pulau Jawa telah ada sejak melaksanakan politik etis juga gagal. Perang Dunia I pecah abad ke-18. Diawali oleh industri tekstil pada pada 1914-1918. Imbasnya adalah putusnya hubungan laut an1795-1811 dan kemudian berkembang ke keratara Eropa dan Asia. Tak ada komiditi yang diekspor maupun jinan lain.

Foto Yudi D. Hertanto Teks Ninin Rahayu Sari

64 HOME LIVING


Interior Museum Fatahillah Jakarta

65 HOME LIVING


diimpor. Hal ini yang mendorong Gubernur Jenderal Belanda Idenburg membentuk Panitia Pembangunan Industri Hindia Belanda (Commissie voor de Ontwikkeling der Fabrieksnijverheid in Nederlandsch-Indie). Di saat yang sama, orang Eropa berduyun-duyun datang ke Indonesia yang dianggap lebih aman. “Kedatangan keluarga Belanda ini membuat konsumsi mebel meningkat,� ujar Prabu Wardono, Head of Human and Interior Research Group Institut Teknologi Bandung. Sebenarnya tidak hanya mebel, kebutuhan akan rumah tinggal juga meningkat (baca: The Journey of Architecture). Tiga tahun kemudian, pemerintah kolonial membentuk sebuah badan yang mengatur dan membina industri kecil yang diberi nama Jawatan Kerajinan. Di masa ini pemerintah kolonial juga melakukan berbagai program modernisasi sarana fisik dan industri, salah satunya dengan mendatangkan para desainer dari Eropa dan Belanda. Para desainer Belanda yang berkarya di Indonesia seperti Henri Maclaine Pont, W. Schoemaker, J Gerber, Cuypers, W Lemei, Citroen, AF Albers, Van Romont, dan lain sebagainya. Mereka yang datang tidak hanya sebagai arsitek namun juga desainer mebel. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 itu dunia desain di Eropa sedang mengalami perubahan besar. Hal ini dipicu oleh gerakan Art Nouveau dan Art & Craft, munculnya Bauhaus, De Stijl, gerakan Modernisme, Art Deco. Lewat pelajar Indonesia terutama dari kalangan priyayi yang belajar di Eropa di awal abad ke-20, gayagaya itu terserap masuk ke Nusantara. Hal itu terlihat dari sejumlah desain mebel di wilayah Hindia Belanda pada 1930-an cenderung menyerap gaya art deco. Art deco sendiri merupakan gaya yang dikembangkan oleh Paul Poitret dan Emile Jacques Ruhlman yang tetap ingin mempertahankan unsur ornamentik seperti art nouveau. Gaya ini diprokla-

Motif lengkungan bunga yang menjadi motif khas Jepara

Foto Irkham A.R.

66 HOME LIVING


man yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran mebel di tanah air khususnya untuk produk kayu dan rotan. Desainer mebel Indonesia yang turut dalam pameran tersebut yakni Imam Buchori Zainuddin dan Farouk Kamal, salah satu pemilik Kamal Furniture. “Saat itu saya membawa desain kursi Srigunting yang berbahan rotan, hasil pembinaan industri kecil kerajinan rotan Tegalwangi Cirebon, dan mendapatkan apresiasi yang baik untuk pasar lokal,” kata Imam Buchori saat dijumpai Home Living di Institut Teknologi Bandung. “Pada paruh kedua di 1980 volume ekspor mebel kayu dan rotan mengalami peningkatan seiring adanya kebijakan larangan ekspor kayu gelondongan dan rotan mentah pada 1985,” kata Abdul Sobur, general secretary Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Pada masa ini desain yang dihasilkan sangat bervariasi dengan ‘sumber’ desain masih tergantung pesanan dan meniru dari majalah luar negeri. Tuntutan selera yang semakin beragam berimbas meningkatnya pendidikan dan pendapatan hingga mebel yang diproduksi haruslah dapat memenuhi semua keinginan yang beragam di saat ini. Karena hal tersebut, di era ini mulai bermunculan merk mebel yang sukses seperti Ligna, Palma, Arindah, Victor, Top, Bika, dan lain sebagainya. Gaya desain yang menerapkan gaya modern dengan mempertimbangkan fungsi, proses produksi, nilai ekonomi, dan sistem pengemasan untuk ekspor. Kemajuan dialami PT Victor Indah Prima yang memproduksi mebel kantor dengan merk Victor yang mampu mengekspor produknya lebih dari 30 negara dan hampir setengahnya hasil desain dalam negeri. Bagi merk yang mulai menggunakan tenaga desainer pun mulai memakai gaya post modern yang saat itu sedang tren. Sedangkan industri kecil mebel masih diproduksi secara satuan dan cenderung mempertahankan gaya tradisional atau ukiran, bahkan sebagian

mirkan ketika berlangsung pameran internasional seni dekoratif di Paris pada 1925. Pada pameran tersebut Le Corbusier mewujudkan gagasannya pada paviliun “l’espirit Nouveau” yang berbentuk rumah mungil berperabot buatan industri yang ditata seefisien mungkin. Gaya art deco dibawa ke Indonesia oleh para arsitek Belanda yang diterapkan pada bangunan kolonial seperti Gedung Sate, Hotel Preanger, Hotel Homan, Vila Isola, dan lain sebagainya. Bentuk melengkung dengan ornamen terbatas banyak digunakan saat itu. Gaya art deco ini mengalami pengembangan yang terus menerus dan kemudian bertaut dengan gaya streamlining yang kemudian dikenal sebagai gaya streamline deco yang diadaptasi dari gaya yankee, Amerika. Gaya ini ditandai dengan bentuk-bentuk polos dan lancip di beberapa bagian. Gaya ini kemudian dikenal dengan gaya jengki. Gaya yang sama juga berkembang di dunia arsitektur. Gaya furnitur bergaya jengki ini sangat populer di era 1960an. “Penyebutan jengki ini dikarenakan Sukarno ‘bosan’ dengan banyaknya barang-barang Amerika yang masuk saat itu. Soekarno juga yang mengubah bentuk-bentuk lurus dan lancip dengan bentuk yang miring. Dan patut digarisbawahi, Sukarno juga turut sebagai desainer untuk mebel di istananya saat itu,” tutur Bambang Kartono Kurniawan, Ketua Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI). Dan mebel karya Sukarno ini masih dapat kita saksikan jejaknya salah satunya di Istana Bogor. Ketika gaya Jengki mulai mereda, ada satu aktivitas dalam dunia mebel Indonesia yakni diselenggarakannya Pameran Desain Furnitur 1974 di Taman Ismail Marzuki oleh para desainer mebel dari Bandung dan Jakarta. Selain pameran tersebut diselenggarakan juga Workshop International Industrial Design 1981 oleh ITB, BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional), dan desainer Jer-

67 HOME LIVING


68 HOME LIVING


Sebuah kursi di dalam Museum Sejarah Jakarta/ Museum Fatahillah.

hingga 10 tahun. Untuk hal ini Prabu Wardono memberi sarannya, “Desainer harus mencari material dan teknologi baru untuk dapat menciptakan desain terbaru. Desain yang baik selalu berawal dari kualitas produk yang baik.” Tapi, tentu, kekayaan desain furniture Indonesia tidak tergantung pada mebel klasik tradisional. Sejumlah desainer muda mampu menarik perhatian. Tak hanya kaya akan desain, kini satu persatu karya desainer mebel Indonesia pun mulai terkenal di mancanegara. “Sebenarnya bukan hanya saat ini, telah banyak para desainer mebel yang karyanya sangat luar biasa,” ungkap Abie Abdillah merendah. Ia adalah salah satu desainer muda yang karyanya terkenal hingga mancanegara. Tak hanya Abie yang desain kursi rotannya dimasukan dalam jajaran desainer Cappelini, saat ini nama-nama seperti Alvin Tjitrowirjo, Joshua Simanjuntak, Bayu Edward, Eva Natassa, dan masih banyak lagi sudah mulai memperkenalkan desain mebelnya di bawah merknya sendiri. “Jika dahulu desainer mebel mendesain untuk suatu merk mebel, desainer saat ini sudah mulai mencoba mem-branding merknya sendiri di pasar dunia,” kata Fabianus Koesoemadinata. Material yang ditampilkan para desainer muda ini dalam desainnya pun beragam tidak hanya kayu dan rotan, tetapi juga merambah ke material-material recycle dan material yang tergantikan. “Isu-isu pelestarian lingkungan saat ini mulai menarik minat para desainer mebel dalam mendesain,” imbuh Bambang Kartono Kurniawan.

industri kecil lainnya cenderung meniru gaya Eropa klasik. Imbasnya pada 1992, desain mebel mengalami pelemahan dan ini menjadi bahan perbincangan di media cetak saat itu, terutama keterlambatan dalam mengantisipasi selera pasar. Di saat yang sama, ekonomi Indonesia sedang booming. Kelas menengah bermunculan. Orang-orang kaya baru ada di setiap kota. Permintaan akan mebel yang lebih modern dan berkualitaspun muncul. Hal ini kemudian ditangkap oleh sejumlah galeri dan importir furniture mewah. Kedatangan mebel-mebel impor ini tentu berpengaruh, setidaknya pada selera masyarakat, tren, dan industri. Semasa krisis ekonomi 1998, ekspor mebel dan kerajinan mengalami peningkatan karena produk yang dihasilkan relatif sedikit menggunakan bahan impor yang harus dibeli dengan dolar. Potensi ini banyak diamati eksportir asing yang melihatnya menjadi peluang yang menguntungkan. Peran pengusaha ‘asing’ menjadi dominan, karena kini merkea ikut mengontrol kualitas, pemesanan, perancangan, manajemen, permesinan kayu, bahkan pengadaan bahan baku, dan seleksi tenaga kerja. Ini terlihat pada hampir 89 persen industri mebel di Jepara dikendalikan oleh pengusaha ‘asing’. Hal yang menarik dalam tranformasi mebel dari masa ke masa yakni bertahannya gaya klasik tradisional seperti mebel Jepara. Meskipun mengalami banyak pengembangan, mebel Jepara tetap bertahan hingga sekarang. Bandingkan dengan gaya modern yang selalu mencari tren terbaru namun hanya bertahan

69 HOME LIVING


70 HOME LIVING


Kursi Bunga karya Abie Abdillah.

Foto Dok. Studiohiji

71 HOME LIVING


DARI KURSI LIPAT FIRAUN SAMPAI KURSI LE CORBUSIER Sejarah dunia dapat dilihat dari perubahan desain mebelnya. Sepertinya itu yang coba diungkapkan Solichin Gunawan, desainer interior saat menyikapi tren mebel yang ada dari waktu ke waktu. “Gaya mebel tergantung waktu ia lahir hingga hari ia mati, namun akan ada era yang menentang waktu dan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Itu yang disebut mebel abadi,” kata Solichin. Berikut beberapa desain mebel yang modelnya masih dapat kita saksikan saat ini.

Interior kantor karya Ary Juwono menggunakan Egg Chair karya Arne Jacobsen

MESIR, YUNANI, DAN ROMAWI

Dalam catatan bangsa Barat, budaya mebel bermula dari era 3.000 sampai 500 sebelum Masehi ini. Desain-desain dari masa ini dapat kita saksikan salah satunya kursi lipat Mesir kuno yang menginspirasi Ludwig Van Der Rohe Mies dan Lilly Reich (1920-an) untuk mendesain Barcelona Chair Angelo Donghia juga berkontribusi dalam menghidupkan kembali Klismos, kursi yang melambangkan keanggunakan dan kemewahan era Yunani kuno.

ABAD KEGELAPAN HINGGA ABAD PERTENGAHAN

Selama periode ini (1000 SM), sepertinya orang-orang kehilangan kemampuan untuk mendesain. Mebel dibuat tanpa tujuan yang jelas seperti peti kayu yang digunakan sebagai wadah penyimpanan, meja atau tempat untuk duduk. Kualitas yang buruk dan pertukangan kasar sering ditumpuk dengan lapisan cat emas. Akhir dari periode gaya omanesque yang mewakili runtuhnya Kekaisaran Romawi mengakibatkan lahirnya gaya Gotik.

GOTHIC

Gereja memiliki pengaruh besar dalam semua aspek kehidupan, dan ini tercermin dalam desain arsitektur bangunan, interior, bahkan perabotan pada periode ini (1299SM). Gaya abad pertengahan melibatkan detail yang rumit dan ujung runcing, seperti katedral dan biara-biara Eropa saat itu.

ORIENTAL STYLE

Beragam jenis mebel dibuat saat itu (1500 M) dengan menyatukan setiap bagiannya tanpa menggunakan paku, pasak, atau lem. Ribuan tahun kemudian, pada 1945 desainer Denmark Hans Jorgensen Wegner terinspirasi gaya di abad tersebut dengan mengembangkan desain kursi dari Dinasti Ming.

RENAISSANCE

Masa ini (1300-1599) ditandai dengan penemuan inovatif dalam bidang arsitektur maupun interior, seperti hadirnya perapian dan cerobong asap. Mebel dengan desain yang empuk mulai diperkenalkan. Renaissance sendiri diterjemahkan menjadi ‘kelahiran kembali’. Gaya ini, terutama populer di Florence, Italia, mengingatkan pada yang desain Romawi kuno yang dinikmati secara sederhana. Louis XII dari Prancis dan Henry VII dari Inggris membawa para seniman kerajinan dan mebel dari Italia untuk berkontribusi dalam pembuatan detail dan ornamen perabotan di Inggris dan Prancis. Henry VIII bahkan memperluas pasar untuk mebel high-end, yang hanya ditawarkan kepada gereja atau siapa saja yang mampu untuk membelinya.

JACOBEAN DAN BAROQUE

Era Transisi (The Unofficial Age Of Transition, 1600-1699) memunculkan Jacobean dan gaya Baroque yang selain menghasilkan mebel gemerlap, juga menghasilkan kursi Brewster dan Carver yang dikembangkan di Eropa oleh para imigran di benua yang baru ditemukan, Amerika.

72 HOME LIVING


THE GOLDEN AGE OF FURNITURE (1700-1799)

VICTORIAN

Gaya Baroque, Rococo, dan Neo Klasik yang terlambat dicirikan oleh zaman keemasan kayu, yang berkat kemajuan teknologi menjadi bahan yang disukai dalam pembuatan mebel. Selama tahun-tahun awal penjajahan Eropa di Amerika, hampir semua mebel yang dibuat dapat diklasifikasikan di bawah gaya kolonial. The French Neoclassical, Regency, Palladian, Queen Anne, Rococo, Provinsi, Georgia, Chippendale, Neoclassical England, Hepplewhite, Sheraton, Windsor, Shaker to the Federal ada di antara gaya mebel yang lahir selama periode ini.

Ini adalah era yang menghidupkan kembali gaya Gothic, Rococo, dan Renaissance yang dicampur dalam perabotan bergaya Victoria, sesuai dengan nama dari Ratu Inggris pada periode tersebut. Periode ini juga ditandai pengenalan kursi Bentwood di Austria dan gerakan Seni dan Kerajinan di Amerika (1876-1884).

ART NOUVEAU, dll

Pada akhir periode Victoria, beberapa desainer memutuskan melawan masa lalu dengan menemukan cara untuk berpikir out of the box yang akhirnya menghasilkan desain kontemporer. Salah satu pelopornya adalah Gerriet Rietveld, seorang arsitek dan Belanda, perancang The Red and Blue Chair yang berbentuk persegi, abstrak, dan dicat dalam warna primer. Gerakan seni De Stijl mengilhami para desainer untuk mulai memasuki tren mebel modern yang bebas dari desain konvensional. Mereka yang masuk di ini, mulai dari seniman Bauhaus di Jerman (1919-1933) seperti desainer Marcel Brauer yang mendesain Wassily Chair, hingga desainer Prancis, Le Corbusier yang mendesain Basculant Chair.

Periode ini (1804-1815) juga dikenal sebagai era Napoleon I, melahirkan gaya kekaisaran. Selain itu, ada juga Art Nouveau yang lahir di akhir 1800-an hingga 1900-an. Art Nouveau ditandai oleh struktur organik dan garis lengkung, terutama karena arsitek periode ini berfokus pada pengintegrasian desain mereka untuk merangkul yang alami. Gaya lain abad ke-19 termasuk Biedermeier dan Restorasi, Duncan Phyfe, William Savery, Townsend-Goddard dan Hitchcock. Art Nouveau kemudian menghilang karena orang menganggap desainnya berlebihan. Sementara itu, gaya Biedermeier (1815-1848) yang dikembangkan di Jerman muncul. Gaya ini menunjukkan vitalitas yang lebih kuat, dibuktikan dengan dipakainya desain ini pada interior restoran pada abad ke-20 hingga 21. Lemari Townsend-Goddarad atau credenzas masih dipakai hingga saat ini. Sementara itu, kursi dan sofa Duncan Phyfe masih menjadi pilihan desainer interior saat ini. Demikian pula, Kursi bergaya Hitchcock mencerminkan kepekaan yang kuat dan semangat gaya Amerika.

73 HOME LIVING

MASA MODERN


IMAM BUCHORI ZAINUDDIN

MENIKAHKAN SENI DAN ERGONOMI

S

ke The Royal Danish Academy of Art and Architecture Coaat Home Living melontarkan pertanyaan siapa tokoh yang penhagen. Ini adalah lembaga pendidikan tertua di Denmemiliki kontribusi penting dalam perjalanan desain mebel mark yang telah menghasilkan arsitek dan desainer ternama Indonesia, semuanya di tempat dan waktu berbeda kompak seperti Arne Jacobson, Hans Wegner, Jorn Utson, Henning menjawab, Imam Buchori Zainuddin. “Imam memiliki Larsen, Finn Juhl, Verner Panton, dan Kaare Klint. caranya sendiri dalam membuat karyanya, dengan menSumbangan terbesar Imam untuk mebel Indonesia adalah gawinkan ilmu ergonomi dan ilmu seni rupa,” kata Abdul Djalil Pirous, dengan mempelopori pemakaian rotan—bahan baku mebel salah satu guru besar Seni Rupa ITB dan seniman besar Indonesia yang khas Indonesia—untuk karya mebel bernilai tinggi. Sebelumtelah lebih dari 30 tahun menjadi pengguna setia mebel karya Imam nya rotak hanya dipakai secara tradisional. Buchori. Tidak ada desainer yang mengangkat rotan Imam kini sudah berusia 79 takarena dimensinya yang tidak sama. Tidak hun. Sudah lebih dari setengah abad bisa dibuat standar industri. Ini tentu berdia berkarier di bidang desain produk, beda dengan kayu yang bisa dibuat standar, sejak ia lulus dari Seni Rupa ITB pada karena meski pokok pohon berbeda di1966. “Sejak saat itu saya berambisi mensi, hal itu bisa disamakan dalam proses menjadi pembuat karya yang artistik, penggergajian. Lebar dan diameter rotan fungsional, dan tidak tunggal,” kata tidak bisa disamakan. Imam saat kami temui. Pengetahuannya tentang rotan, justru Berawal dari kesulitan ekonomi, didapatnya dari mengaajar. Saat itu, pada sembari mengajar Imam membuat 1973, LP3ES yang dibantu Frederich Neukarya-karya berbahan kayu seperti man Stiftung dari Jerman meminta bantulamp shade dan standing lamp. “Obsean Imam untuk memberikan pelatihan kesi saya bereksperimen dengan berbagai pada para pengrajin Tegalwangi, Cirebon. material, terutama akrilik, membuahSelama enam bulan sekitar 56 pengrajin kan karya lampu duduk, produk souverotan dilatih di kampus ITB untuk mengenir dari akrilik yang dibentuk melalui nal gambar, dasar-dasar desain, mengenal pemanasan atau penggorengan.” material, dan teknik finishing terbaru. “Bagi Awalnya Imam hanya meniatkansaya pribadi itulah momen untuk mengenal nya sebagai produk komersil. Hingga rotan pertama kalinya dan belajar proses pembentukan rotan,” imbuh pada 1969 koran Pikiran Rakyat menuliskan artikel dengan Imam. judul ‘Lampu Sang Desainer’. “Pengakuan desainer yang diHasil dari pembinaan tersebut dipamerkan di Taman Ismail Marberikan kepada saya merupakan penghargaan untuk menjadi zuki. Di luar dugaan pameran tersebut mendapatkan perhatian besar desainer profesional lagi,” tuturnya. dari kalangan publik, pers, dan lembaga pemerintah karena dianggap Pengalaman Imam sebagai Exhibition Officer pada Pamembawa perubahan untuk produk rotan Tegalwangi yang terkesan vilion Expo 70 di Osaka Jepang selama tujuh bulan semakin murah. Salah satu karya Imam yang turut dipamerkan di sini yakni kursi menambah wawasannya akan desain. Sepulang dari Jepang, Srigunting. pada 1972, ia mendapat tawaran melanjutkan bidang studi

Foto Syafril H. Sujatmoko Teks Ninin Rahayu Sari

74 HOME LIVING


Kursi Laminasi (1982).

75 HOME LIVING


“Setahun kemudian kawan seperguruan saya Farouk Kamal yang tergabung dalam Kamal Furniture menawarkan kerjasama produk mebel berbasis rotan,” lanjut Imam. Bagi Imam tawaran ini merupakan ajakan yang menantang, mengetahui bahwa strategi pasar dari perusahaan ini mengutamakan pendekatan desain modern dan kualitas pekerjaan berbasis masinal. “Di perusahaan ini saya banyak belajar hal baru tentang masalah produksi, distribusi, dan pemasaran. Tantangan terbesarnya adalah mencari strategi desain rotan yang sesuai untuk perusahaan ini,” kata Imam. Penerapan proses desain yang dikerjakan secara tradisional tentu tak tepat untuk perusahaan ini sehingga perlu dilakukan rasionalisasi produk sehingga produksi dapat distandarkan dan hasil produksi dapat diperbesar. “Konsekuensi sistem ini konsep desain harus disesuaikan dengan menghindari bengkungan yang rumit, memotong rotan dengan tidak terlalu panjang sehingga memungkinkan dibentuk,” tutur Imam yang tergabung dengan Kamal Furniture hingga 1985. Seperti kata Pirous di awal tulisan, Imam tidak hanya apik dalam mendesain, tapi dia juga mampu membuat mebel yang ergonomis. Hal ini dia pelajari saat berkesempatan studi lanjutan di Birmingham University, Inggris. “Tujuan saya mengambil program studi ini bukan untuk menjadi scientist, tetapi desainer yang menguasai aspek sains ergonomi yang berkaitan dengan sistem kerja fisiologis dan psikologis manusia dalam interaksinya dengan alat atau mesin,” ujar Imam yang setelah lulus memberanikan untuk merenovasi desain Generator Hipoklorit yang berfungsi untuk disinfeksi. Hingga 2000-an, Imam tidak hanya mendesain mebel dan alat-alat elekstronik, ia pun berkecimpung dalam dunia seni dan spatial atau keruangan. Ini terlihat dari beberapa rumah yang menggunakan jasanya dalam mendesain interior dan arsitektur.

76 HOME LIVING


Kiri Kursi Windsor (1978) Kanan Kursi Komodo (1980).

77 HOME LIVING


MUHAMMAD FAROUK KAMAL

PELOPOR KESEMPURNAAN

M

ture pun menjadi mitra atau produsen bagi brand-brand luar uhammad Farouk Kamal bisa dikatakan negeri, salah satunya adalah Yamakawa. sebagai salah seorang pendobrak di bidang Dalam bekerja Farouk selalu profesional. Setiap ada gagafurniture. Pada 1960-an, ketika kebansan atau ide baru, ia selalu melakukan evaluasi dan otokritik yakan produsen furniture di Indonesia bersama. Pameran tahunan yang diadakan oleh Asosiasi Penberkutat pada gaya-gaya tradisional, kayu gusaha Hasil Hutan dan Kerajinan Indonesia (APHKI) selalu jati, dan ukiran berat, Farouk mengadopsi desain-desain SkandiFarouk nantikan karena ajang ini melombakan desain kursi navia dan kawasan Eropa lainnya. “Farouk Kamal adalah seorang dan lomba desain stand terbaik. Kamal Furniture selalu meraih desainer yang bercitarasa tinggi, kreatif, dan sangat menguasai kemenangan setiap lomba desain diadamasalah industri permebelan kayu,� kan. kata desainer yang juga akademisi, Bukan hanya unggul dalam kualitas, Imam Buchori. mereka juga unggul dalam komponen Bersama keempat saudaranya, yang digunakan. ia mengelola Kamal Furniture. KeKamal Furniture menggunakan limanya bersatu mengikuti pesan komponen berkualitas tinggi dan tidak sang ayah, H.A. Kamal, pengusaha mudah ditiru, seperti upholstery dari hasil kayu dari Kudus, Jawa Tengah, kulit asli, sandaran tangan terbuat dari untuk selalu bersatu dalam menemkulit yang dihubungkan dengan ring puh kehidupan. Dibina oleh ibunya, metal yang didesain khusus, alas duduk Aisyah, Farouk beserta saudaranya yang menggunakan terpal dengan mendirikan CV Kamal atau Kamal finishing permukaan menggunakan Furniture pada 1968. Perusahaan melamic spray, dan untuk kekuatan ini bergerak di bidang industri bakonstruksinya digunakan mesin yang han baku mebel dari rotan. Sebagai didesain sendiri oleh Kamal Furnitur. lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Hasilnya, dekade 1970-an inovasi yang Bandung (ITB), Farouk bertangdilakukan Kamal Furniture sangat maju gungjawab langsung untuk urusan dan tidak ditandingi perusahaan lain. desain semua produknya – belakanMasih bersama saudaranya, Farouk gan CV Kamal menyerap lebih dari mendirikan PT Macrowood pada 1975 untuk mengolah kayu ra200 karyawan. min, kayu asal Kalimantan yang semuanya diekspor gelondongan Desain-desain produk rotan Kamal Furniture termasuk untuk bahan mebel dan daun pintu. Beserta 120 karyawannya, peryang paling terdepan pada saat itu. Dengan pengaruh desain usahaan ini dapat meraup omset hingga Rp 3 milyar dengan produkSkandinavia yang sangat kental, produk-produk mereka produknya yang telah diekspor hingga ke Inggris, Balanda, Jerman, sukses menembus pasar internasional, sekaligus terkenal di Amerika, Asutralia, Jepang, dan Singapura. dalam negeri. Karena kualitasnya yang baik, Kamal Furni-

Foto Dok. M. Farouk Kamal Teks Ninin Rahayu Sari

78 HOME LIVING


Kursi Kupu-kupu.

79 HOME LIVING


Salah satu desain Farouk yang populer dan menjadi pemenang kedua lomba desain pada 1976 yakni Kursi Parkit. Ini adalah kursi makan yang sangat laku di pasaran saat itu. Desainnya sangat ringan dan memiliki desain sederhana juga modern. Kayu-kayu berwarna terang dengan garis desain yang simpel menjadi ciri khas desain Farouk. “Dalam design & lifestyle, yang tercepat adalah perkembangan fashion design, selanjutnya disusul dengan furniture design,� kata Farouk seperti dikutip dari blog Apikayu. Hal tersebut menandakan bahwa ilmu desain mebel termasuk fasilitas duduk memiliki daya cakup yang sangat luas. Ia tak sekadar barang mati, namun memiliki gaya hidup, kreativitas, estetika, antropometri, ergonomi, teknologi material, teknologi proses, dan sosial ekonomi di dalamnya.

Salad Bowl

80 HOME LIVING


Kursi Tapir.

Kursi Malas Rotan.

81 HOME LIVING


ABIE ABDILLAH

ROTAN YANG MUDA

A

tampil dalam ajang-ajang pameran di mancanegara berbie Abdillah adalah desainer muda yang desain sama-sama dengan karya para desainer mebel lainnya. dan namanya tengah menjadi sorotan di bebePersinggungan Abie dengan rotan dimulai sejak kerapa ajang pameran mebel saat ini. Sejak terjun cil. Saat tinggal di Bandung, keluarganya memiliki satu ke dunia permebelan, Abie membawa brandset sofa rotan yang ketika dewasa ia sadari itu sebagai nya sendiri yang dibangun pada 2009, Stureplika desain Isamu Kenmochi, desainer Jepang yang dioHiji. Abie konsisten mengangkat rotan menjadi mebel berdesangat terkenal masa itu. Saat kuliah di Teknik Industri sain muda dan modern. “Bagaimana rotan bisa mendunia jika di Industri Teknologi Bandung, ketertarikan Abie akan roIndonesia sendiri rotan masih dianggap furniture murah, jadul, tan semakin terasah. dan tidak berkelas? Anggapan itu Apalagi setelah ia menjadi ‘pesalah besar. Dan itu tantangan bagi nyusup’, ikut dalam rombongan mapara desainer rotan untuk membuat hasiswa Desain Interior ITB menkarya berkualitas” ujar Abie saat gunjungi pabrik rotan di Cirebon. wawancara dengan Home Living. Sebagai mahasiswa Teknik Industri, Salah satu cara untuk mengejar seharusnya dia tidak bisa mengikuti cita-cita itu, Abie banyak mengikuti kunjungan itu. Saat kunjungan itu, event internasional seperti di SinYazuru Yamakawa, desainer dan gapura, Hongkong, Korea Selatan, pendiri PT Yamakawa Rattan berGuangzhou. Beberapa karyanya kata, “Desainer Indonesia bila ingin diganjar penghargaan. Ia misalnya dihargai dunia, jadilah desainer mendapat Honourable Mention rotan.” Kata-kata itulah yang terus Winner di Singapore Furniture Demembekas hingga kini. sign Award pada 2011, Rising DeSaat tugas akhir, Abie membuat sign Talents mewakili Indonesia di Madu Stool, yang terinspirasi dari Maison Objet Asia 2015, dan untuk sarang lebah. “Di sini saya mencoba koleksi Cappelini di pamerkan di bereksperimen dengan rotan berCapellini Point Milan 2016. diameter kecil, karena rotan berdi“Saya juga terlibat di Pusat Inoameter kecil itu sangat lentur dan jarang digunakan di pasaran,” vasi Rotan Nasional di bawah Departemen Perindusjelasnya. Selain itu juga terdapat Pretzel Bench dan Loop Lounge trian. Di sini kami mengadakan berbagai program muChair. “Pada Loop Lounge Chair, saya mencoba menggabungkan lai dari workshop hingga mengundang desainer rotan rotan besar dan kecil untuk outdoor. Untuk memberi kesan ringan untuk saling bertukar informasi, agar Indonesia ngeh saya membuat anyaman yang bolong-bolong agar lentur dan kuat,” kembali dengan rotan,” paparnya. Dan bersama dengan serunya. Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) karya Abie kerap

Foto Yudi D. Hertanto Teks Ninin Rahayu Sari

82 HOME LIVING


Di usianya yang masih 30-an, karyanya telah masuk dalam jajaran koleksi Capellini, brand furnitur besar asal Milan. Di sana karyanya disandingkan dengan karya desainer besar dunia seperti Tom Dixon, A G Fronzoni, Antonio Facco, Todd Bracher, dan lain sebagainya “Ini bukan sekadar masuk dalam jajaran desain Capellini, tapi lebih kepada rotan Indonesia masuk dan di sejajarkan dengan mebel karya desainer dunia lainnya,” kata Abie. Sehingga bila Anda menengok website Capellini akan menjumpai Abie sejajar dengan para desainer top dunia tersebut. Tak hanya rotan, Abie pun mendesain beberapa mebel yang terbuat dari kayu, misalnya Tripod Stool dan Goda Armchair. Ini merupakan bentuk eksplorasi Abie saat ia mencapai titik jenuh dalam mendesain. “Rotan tetap passion saya, tetapi saya tidak ingin jenuh maka saya mengeksplor material lain,” ungkapnya.

Lukis Chair.

Foto Dok. Studiohiji

83 HOME LIVING


Tripod Stool. Net Chair. Foto Dok. Studiohiji

84 HOME LIVING


AIRLAND

THE JOURNEY OF

85 HOME LIVING


AIRLAND

BEST QUALITY AT AN AFFORDABLE PRICE

T

idur merupakan aktivitas yang bukan hanya sekedar memejamkan mata, tanpa disadari aktivitas ini membuat hidup lebih sehat dan penuh semangat. Airland, sebagai sleep expert memenuhi semua kebutuhan masyarakat akan tidur yang nyaman dan berkulitas. “Bayangkan 6-8 jam sehari waktu kita dihabiskan beristirahat di atas kasur. Betapa pentingnya untuk memiliki kasur yang berkualitas baik,� kata Wiyogo Jayalie, CEO PT. Dinamika Indonusa Prima, produsen Airland. Sebaggai produk yang berkualitas, Airland menyedikan berbagai range dan desain produk. Salah satunya produk Airland yang memiliki kandungan material alami yang memberikan efek sehat bagi tubuh. Di antara material alam yang digunakan dalam produknya yakni sutera yang memiliki kemewahan dan kelembutan di segala iklim. Daya serap sutera yang tinggi dapat mengurangi keringat saat tidur sehingga mencegah berkembangbiaknya bakteri pada kulit. Dengan berbagai kelebihan dan kemewahan yang ditawarkan Airland, Anda tidak perlu mengorek kantong dalam. Karena Airland menyediakan produk mulai dari high hingga premium range yang sangat ramah di kantong.

Chiropedic Platinum

Chiropedic Qi

86 HOME LIVING


Orchestra Vie

Adagio Air

87 HOME LIVING


SEBUAH PERJALANAN 43 TAHUN

A

Pada 1982 Airland menjadi produsen kawalnya, Airland hanya diproduksi di Honsur pertama yang mendapatkan penghargaan gkong pada 1966. Kualitas, kesungguhan, “Q Mark� dari federasi industry di Hong Kong. dan kerja keras dari pembuatan kasur ini ternyata membawa hasil. Mulai dari Hon- Untuk semakin mendukung kualitas tidur yang baik, pada 1986, Airland memperkenalkan Beauty gkong, produk Airland mulai diimpor ke Pocket Spring yang semakin memberikan kenyaberbagai negara di penjuru dunia , seperti kanada, Singapura, China, Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang. manan saat tidur. Atas kepercayaan masyarakat terhadap AirIni dimaksudkan agar semakin banyak masyarakat yang land, pada 2006 Airland merayakan anniversary mengetahui dan mendapatkan kualitas tidur yang baik. yang ke-40 dan akan terus berinovasi, sehingga dua Dari sinilah, banyak masyarakat di berbagai negara yang merespons positif dan menyukai produk Airland. Akh- tahun kemudian Airland Indonesia meluncurkan produk baru seperti Luxury, Gold, Deluxe, Health, irnya, pabrik Springbed Airland mulai membuka cabang Junior Series sebagai simbol dari kualitas Airland di beberapa negara tempat produknya diekspor. Springbed. Indonesia juga tak luput dari perhatian Airland. Pada 2013 Airland meluncurkan produk Natural Dapat dikatakan, 1975 merupakan tahun yang berseyang menjadi trend baru dalam industri spring bed jarah bagi Airland dan Indonesia, karena pada tahun di Indonesia. Untuk menyesuaikan kebutuhan konini Airland mulai diproduksi langsung di Indonesia. Untuk menjaga kualitas dan mutu produk, diterapkan- sumen, Airland selalu memperbaharui produknya sesuai dengan trend pasar yang ada dengan teknologi terlah sistem standar mutu dari Jepang di semua pabrik kini, di mana pada 2017 telah melakukan pembaharuan produksi springbed Airland. semua lini produk. PT. Dinamika Indonusa Prima merupakan peUntuk menjangkau semua lapisan masyarakat di Inrusahaan pertama yang memproduksi kasur dengan donesia, hingga kini, Airland telah membuka sembilan innerspring. Berada dalam naungannya, Airland cabang di Indonesia dan pemasarannya meliputi semua berkembang menjadi salah satu brand dengan reputasi terkemuka untuk kualitas kasur terbaik di Indo- sarana pemasaran yang ada, seperti toko-toko traditional, modern market, showroom-showroom sendiri yang di nesia. Airland menjadi salah satu nama yang dikenal dalamnya termasuk pameran yang dilakukan di berbagai dalam dunia spring bed Indonesia, yang memiliki tempat di seluruh Indonesia. Kini Airland memperkenalreputasi internasional. Demi mempertahankan loyalitas para konsumen, Airland terus menguta- kan rangkaian produk dengan bahan alami, yang secara khusus fokus pada kenyamanan tidur yang sempurna semakan inovasi desain, kualitas produk, dan juga hingga menghasilkan kebahagiaan hidup. tim handal yang berdedikasi.

88 HOME LIVING


808 Latex

Composer

Beauty Pocket Symphony

89 HOME LIVING


Luxury Series

Health Series

Gold Series

Deluxe Serie

Orchestra Vie

Chiropedic Zen

505

808

Luxury Series

Health Series

Orchestra Vie Beuty Pocket Symphony 202 Luxury

Chiropedic Platinum Chiropedic Qi Chiropedic Zen 202 Chiropedic

90 HOME LIVING


LIST COLLECTIONS AIRLAND

Perjalanan yang panjang membuat Airland sudah mendapatkan hati para customer-nya. Ini yang membedakan produk Airland dari merek kompetitor lainnya. Bila para kompetitor hanya merengkuh kalangan milenial, Airland memiliki loyal customer dari masa ke masa. Berikut jajaran produkproduk Airland.

Gold Series

Deluxe Series

505 Essential 505 101 New-Eco 202 303 (Three In One)

Andante Air Allegro Air Adagio Air 808 202 Gold

91 HOME LIVING


WIYOGO JAYALIE

MEMBUAT TIDUR YANG NYAMAN

T

Balik ke belakang, bagaimana desain produk ahun ini 12 tahun sudah ia bergabung dengan pertama Airland? PT. Dinamika Indonusa Prima. Setelah semJika melihat desain kasur di Jepang saat ini menginpat berkecimpung di packaging industry, ia gatkan akan desain Airland 40 tahun lalu, sangat basic menambatkan hatinya pada mattress industry tanpa banyak feature. Sedangkan konsumen Indonesia dan tidak membuat ketertarikannya berhenti menyukai suatu pengalaman baru yang berbeda. Untuk hingga saat ini. Tak pernah habis ia mengeksplor semua kebutuitu kita mengembangkan feature menarik di dalamnya mehan konsumen akan kasur yang baik dan sehat demi cita-citanya lalui pemilihan material berbeda. membuat tidur yang nyaman. Berikut wawancara dengan WiSetelah hadir lebih dari 40 tahun, apakah ada yogo Jayalie, CEO PT. Dinamika Indonesia Prima. konsumen yang loyal hingga kini? Apa yang menarik hingga membuat Anda nyaman Di showroom Airland Hayam Wuruk, kami banyak di mattress industry? menjumpai konsumen lama yang repeat order untuk keemMenariknya karena kasurnya yang menarik. Sejak saya pat kalinya – setiap sepuluh tahun mereka memesan kemterjun, industri kasur terus berkembang dari waktu ke waktu. bali produk Airland. Selalu ada hal yang menarik dan selalu berubah dalam indusBerapa waktu yang dibutuhkan untuk mengelutri ini, mulai dari pangsa pasar hingga selera pasar yang terus arkan produk baru? berubah. Seperti saat ini para customer lebih menyukai warnaSetiap saat. Meskipun produk baru di-launching setahun warna single colour yang soft seperti putih dengan penambasekali, tapi dengan teknologi terkini, kami selalu men-develhan berbagai feature seperti 7-Zones Full Latex, Natural, Chiop produk sesuai dengan tingkat kenyamanan customer. Hal ropedic System, dan Quality Inside. tersebut yang membuat range produk Airland sangat luas. Saat ini Airland sedang mengembangkan apa? Apakah menggunakan jasa desainer? Sejak menjadi pionir kasur di Indonesia pada 1975, kesKami tidak menggunakan jasa desain interior secara khuuksesan PT Dinamika Indonusa Prima sebagai pemegang sus, namun kami memiliki team R&D khusus untuk seluruh merek Airland untuk Indonesia tidak terlepas dari kulitas merek Airland di dunia. Selain itu juga terdapat internal team, dan teknologi terkini yang dihadirkan. Kualitas kasur, itu karena masing-masing negara memiliki selera customer beryang terpenting, karena tidur tidak sekadar memejamkan beda. mata, namun tubuh perlu di-support oleh kualitas kasur Adakah produk favorit yang memiliki penjualan yang baik. Meskipun hanya terlihat kurang lebih empat metertinggi? ter persegi, banyak yang dapat dilakukan di dalamnya. Terus berubah setiap tahunnya tergantung produk yang keKita bersyukur tinggal di negara yang berlimpah hasil luar saat itu. alam seperti sutra, lateks, dan bambu yang memiliki kualiApa yang membuat Airland berbeda dari brand tas baik. Dan Airland dengan teknologi terbarunya sangat kompetitor lainnya? tanggap dengan hal tersebut untuk menciptakan kasur Perjalanan waktu 40 tahun membuat customer percaya akan yang baik dan terjangkau. Jika saya jalan ke daerah dan kualitas dan inovasi Airland yang tidak mereka tinggalkan. Unkota-kota kecil di Indonesia ternyata masih banyak kebutuk menjangkau customer lainnya, Airland juga tersedia di detuhan kasur yang belum dijangkau, dan Airland memiliki partment store dan tempat yang mudah dijangkau karena Airland kewajiban untuk menjangkau hal tersebut di seluruh Inmenyediakan produk dari high hingga premium range. donesia.

92 HOME LIVING


Adakah perbedaan selera pada masing-masing generasi? Selain customer yang loyal dari 40 tahun lalu, Airland juga menyediakan produk untuk customer milenial. Para loyal customer biasanya lebih menyukai produk yang basic, berbeda dengan kalangan milenial sebagai penyuka produk dengan feature yang lengkap.

Dua-tiga tahun terakhir produk retail dan beberapa industri mengalami penurunan penjualan, bagaimana dengan Airland dan bagaimana mensiasatinya? Airland juga merasakan hal ini, dan menyiasatinya dengan menyediakan produk yang berkualitas sehingga customer mendapatkan experience yang dapat diterima semua kalangan, baik loyal customer ataupun milenial customer.

93 HOME LIVING


PRODUK-PRODUK ALAMI DARI AIRLAND

S

ebagai sleep expert, Airland sangat mengerti akan pentingnya tidur berkualitas. Dengan pengalaman 43 tahun dan pengetahuan akan teknologi terkini, Airland dapat menciptakan inovasi tempat tidur dari bahan-bahan alami dari alam untuk mendapatkan tempat tidur sesungguhnya, tidak hanya nyaman namun juga baik untuk kesehatan. Berikut varian terbaru produk alami terbaru dari Airland Indonesia yang terbaru di 2018 ini. Orchestra Vie dari Luxury Series yang mengandung bahan natural, sutera, argentum+, dan karet alami. Bahan-bahan alami membuat tempat tidur ini lembut, nyaman, cocok untuk segala cuaca, mengurangi alergi, mengandung ion silver argentum+, anti bakteri, namun tetap punya daya support yang baik. Menampilkan top plush yang lembut dan nyaman, penutup berlapis dacron ditambah beberapa lapisan lateks alami dan memory foam. Chiropedic Platinum dari Health Series yang paling sempurna dalam teknologi healthy sleep karena menggabungkan teknologi the ‘spine guard’, sistem Chiropedic yang bernuansa mewah. Mengandung bahan natural bamboo Fiber yang kuat dengan elemen anti tungau dan penyerap kelembaban alami. Chiropedic Platinum juga mengandung ion silver Argentum yang dapat mengurangi alergi dan mempunyai elemen anti bakteri. Allegro Air dari All New Gold Series mengandung bahan katun organik dan Karet alami. Serat kapas alami yang kuat, nyaman di kulit dan elemen pengurang alergi berpadu dengan karet alami untuk kenyamanan dan support terbaik. Di tunjang dengan teknologi 3-zone pocketed spring tecnology inilah produk alami Airland yang menggabungkan kekuatan dan kenyaman. 505 Essensials dari Deluxe Series mengandung bahan aloe vera yang punya efek mendinginkan dengan sensasi lembut pada permukaan kain sehingga sangat nyaman, anti jamur, dan bakteri, serta sangat baik untuk tubuh.

Orchestra Vie

Chiropedic Platinum

94 HOME LIVING


AIRLAND

Allegro Air

505 Essentials

95 HOME LIVING



BUDAYA DUDUK Budaya lesehan Indonesia mirip budaya duduk di tatami orang Jepang.

untuk keperluan visual dan pertanda, mereka tidak diberikan kursi, melainkan dibuat sebuah platform yang lebih tinggi daripada lantai atau permukaan panggung. Kursi dan semacamnya muncul belakangan ketika pedagang asing dan juga colonial Eropa datang. Mereka memperkenalkan kursi yang hanya boleh dipakai oleh para tuan dan bangsawan. Kalangan rakyat tetap harus bersila di lantai. aat ini hampir semua aktivitas orang IndoIronisnya, meski merasa sudah menjadi orang panesia dilakukan sambil duduk di kursi, sofa, ling terhormat dengan duduk di kursi atau singgasana, atau tempat duduk lainnya. Padahal, budaya para bangsawan dalam foto-foto hitam putih itu terliduduk belum lama diterima oleh masyarakat hat aneh. Maklum, kursi itu dibuat dengan ergonomic negeri ini. Selain dari buku sejarah dan antro- tubuh orang Eropa yang tinggi besar. Kaki orang Asia pologi, hal itu bisa kita runut dari sisi bahasa. “Bangsa kita saat itu pun menjuntai seperti anak kecil duduk di kursi bangsa lesehan,� kata Fabianus Koesoemadinata. dewasa. “Justru kita kerap melihat bagaimana leluhur Saat meminta orang untuk duduk kita memakai kata kita duduk di kursi dalam posisi canggung dengan silahkan atau sila (dalam bahasa Melayu), yang sebenar- mengangkat kaki atau menggunakan tambahan dingklik nya adalah meminta mereka untuk bersila. Bahasa kita pada kaki,� kata Solichin Gunawan, desainer interior. juga tidak mengenal istilah alat untuk duduk tanpa berKebiasaan duduk di lantai atau lesehan bisa dilihat dari sila: kursi (dari bahasa Arab, kursiy), sofa, atau bangku banyaknya penggunaan dingklik. Dingklik pada dasarnya (banque). Nenek moyang kita hanya mengenal amben mirip stool, hanya saja lebih rendah. Ini menunjukkan jika untuk duduk yang berjarak dengan lantai, tapi itupun masyarakat lebih menyukai duduk rendah dekat dengan harus dilakukan dengan bersila. tanah, Budaya duduk lesehan di Indonesia mirip dengan Tak heran jika peralatan duduk yang kita kenal sebudaya duduk di tatami orang Jepang. sebagian besar orang cara tradisional adalah tempat untuk bersila. Tengok Jepang, di masa modern ini, masih melestarikan duduk saja bagaimana orang Dayak terkenal akan lampit, di lantai. Alih-alih melupakan tradisi ini, mereka bahkan tikar rotan yang dianyam dengan motif dan identitas mendesain kursi khusus bagi bangsa mereka sendiri. keluarga mereka. Atau di Sunda, Jawa Barat yang Bila kita melihat bagaimana Jepang tetap melestarikan hingga kini masih dijumpai budaya lesehan pada budaya duduk di tatami dengan membuat kursi khusus, restoran-restorannya. seharusnya kita juga mulai mengakui bahwa duduk di lantai Fabianus menunjukkan budaya duduk orang jauh lebih dulu sebelum mengenal kursi dan ini menjadi Jawa melalui cara duduk para pemain gamelan dan peluang para desainer untuk menciptakan mebel yang sesuai sinden pada pertunjukan. Semua personil duduk dengan budaya duduk dibanding kita hanya berkutat pada lesehan. Untuk meninggikan kedudukan mereka, desain-desain yang tidak berasal dari budaya.

S

Foto Syafril H. Sujatmoko Teks Ninin Rahayu Sari

97 HOME LIVING


98 HOME HOMELIVING LIVING


INDONESIAN FURNITURE

Hingga 2000-an, Imam tidak hanya mendesain mebel dan alatalat elektronik.

99 HOME LIVING


100 HOME LIVING


THE JOURNEY OF INDONESIAN PROPERTY 101 HOME LIVING


INDONESIAN PROPERTY

KOTA-KOTA YANG TUMBUH

J

an. Salah satunya datang dari H. Heetjans, Direktur Pekerika tinggal di Jakarta, Anda pasti tahu Masjid Cut Meutia jaan Umum Bandung yang mengatakan tentang perlunya di dekat Stasiun Gondangdia. Kubah masjid itu tidak bulat peranan swasta dalam pembangunan hunian bagi kalanseperti bawang bombai, tapi sedikit kotak. Bangunan itu gan elite di sebuah kota. awalnya memang tidak dibuat untuk masjid. Gedung ini Kota-kota tumbuh dengan cepat sementara lahan sedidesain oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen dan selesai makin terbatas. Konsekuensinya luas lahan mengecil dan dibangun pada 1912. Awalnya bernama Bouwploeg yang harga semakin mahal. Semakin banyaknya kendaraan turut berarti kontraktor. Fungsinya adalah kantor pengembang mengubah konsep perumahan elite kala itu, terutama soal sekaligus kantor pemasaran kompleks perumahan Niew-Gonaksesibilitas. Ketersediaan jalan yang mulus, sekolah, rumah dangdia. Kita sekarang mengenalnya sebagai Kawasan Menteng. sakit, pusat perbelanjaan, serta kemudahan lain. “Inilah permukiman modern perama di Hindia Belanda Konsep kota taman dengan lingkungan yang berkualitas dengan konsep kota taman alias tuinstad. Tiga puluh persen dari seperti itu bisa kita lihat di kawasan Menteng di Batavia, Candi luasnya menjadi lahan hijau,” demikian menurut laporan Tempo. Baru di Semarang, Darmo di Surabaya, Polonia di Medan, dan Moojen juga yang merancang lanskap Menteng. Blok-blok pebagian Utara kota Bandung. Rumah-rumah dengan halaman rumahan tidak dibuat kotak-kotak, melainkan radial. Jalananluas tanpa pagar pembatas ke jalan memberi nilai tambah terhanya melingkar seperti obat nyamuk. Saat sore, para sinyo dan dap lingkungan tersebut. noni Belanda memakai jalanan untuk minum teh. Mereka me“Khususnya mereka dari kelompok kaya dan elite Eropa, seletakkan kursi-kursi taman di pinggir jalan, mengobrol dengan perti biasanya dan dapat di mengerti, mengurus dirinya sendiri. tetangga dengan bebas karena pagar yang amat rendah. Dalam beberapa hal mereka hidup sangat nyaman, bahkan dalam Mereka tidak perlu takut diganggu, karena Menteng saat ukuran standar internasional. Dengan halaman rumah yang luas itu adalah kota tertutup. Satu-satunya jalan masuk ya dari geyang hanya dapat diperoleh di masyarakat kolonial di mana harga dung kontraktor yang kini menjadi masjid itu. Kawasan Jalan tanah murah,” kata Ir. Thomas Karsten dalam “Het Indische stads Thamrin dan Sudirman saat itu masih rumput ilalang. beeld, voorheen en thans” (Bandung: Stichting Technisch tijdSebagai perumahan pertama di Hindia Belanda, Menschrift, 1939). Karsten adalah arsitek Belanda yang berperan banyak teng dibuat untuk menampung membludaknya penduduk dalam arsitektur dan perencanaan kota di Indonesia pada masa koBatavia, karena kedatangan banyak orang Eropa. Kawasan lonial. seluas 500 hektar ini dipilih karena pemukiman Belanda Sejak tahun 1918, Karsten sudah terlibat dalam perencanaan kodi sekitar Istana Gubernuran (kini Istana Merdeka) suta-kota besar di Indonesia seperti Semarang, Bogor, Madiun, Malang, dah padat. Hal ini juga terjadi di banyak kota besar seperti Batavia, Magelang, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Surakarta, PurSemarang dan Surabaya. Di waktu yang persis sama, pada wokerto, Padang, Medan, dan Banjarmasin. Tidak hanya persoalan 1912, di Semarang ada rencana perluasan kota ke arah pemukiman, Karsten juga merancang beberapa pasar sebagai kompobukit Candi untuk meninggalkan pusat kota yang mulai nen perekonomian utama di kota-kota tersebut. Lulusan Technische tidak sehat. Hoogeschool Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung) ini meSejak saat itu bisnis perumaham mulai tumbuh. ninggal pada tahun 1945 dalam kamp tawanan pada masa penjajahan Pada 1922 digelar kongres perumahan di Semarang Jepang. yang melahirkan banyak pemikiran tentang perumah-

Teks Donny Amrin

102 HOME LIVING


Sebagai penguasa setelah Belanda, Jepang juga pernah mengusahakan sebuah perumahan bagi rakyat. Sebuah berita tentang perkampungan tertata yang mereka bangun di Cirebon pernah dimuat pada surat kabar Djawa Baroe, 1 September 1943. Kampung memang merupakan konsep perumahan asli Indonesia yang kemudian bersinggungan dengan konsep kota modern. Setelah kemerdekaan Indonesia, Menteng tampaknya sudah tidak cukup. Kebayoran adalah salah satu bentuk kota satelit pertama bagi Jakarta. Gagasan lama pihak Belanda yang ingin meluaskan Batavia telah ada sebelum Perang Dunia II. Namun mereka baru bisa melakukannya ketika kembali ke Indonesia setelah pendudukan

Jepang berakhir di tahun 1945. Belanda yang kembali merebut Jakarta dan memaksa pusat pemerinthan Indonesia pindah ke Yogyakarta, membuat Centrale Stichting Wederopbouw (Yayasan Pusat Rekonstruksi), disingkat CSW. Ya, perempatan CSW di Kebayoran Baru itu asalnya memang dari sini. CSW dibentuk pada 1 Juni 1948 dengan tujuan membangun kota baru di Onderdistrick Kebajoran Ilir. Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) dan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada akhir 1949, CSW berganti nama menjadi Jajasan Pemugaran Pusat. Kondisi Jakarta yang makin sesak dan kumuh menghasilkan gagasan tentang kota satelit. Karena Indonesia saat itu sudah merdeka, maka proyek ini dikerjakan ber-

Perumahan CitraLand Celebes, Makassar Foto Yudi D. Hertanto

103 HOME LIVING


Jalan Teuku Umar, Menteng, Tahun 1941 Foto M. Ali, koleksi Soedarmadji J.H. Damais

104 HOME LIVING


sama antara NICA dan pemerintah Indonesia. Kebayoran selanjutnya dibangun secara bertahap berdasarkan blok. Instalasi air minum, drainase kota, instalasi listrik, yang menjadi fasilitas dasar sebuah kota turut dibangun. Begitu pula dengan pertokoan, perkantoran pemerintah dan swasta, bangunan ibadah, hingga pasar. Setelah kemerdekaan, permasalahan pemukiman rakyat menemui masalah yang nyaris sama, soal dana. Prioritas pembangunan kala itu lebih difokuskan pada pembentukan karakter bangsa yang lepas dari gaya kolonial dan bisa dilihat secara fisik melalui bangunan-bangunannya yang monumental. Obsesi Sukarno ini mengakibatkan bahan bangunan menjadi sulit. “Visi Pak Karno itu sebenarnya bagus sekali. Dia buat Stadion Senayan, Masjid Istiqlal, Jembatan Semanggi, dan jalan-jalan besar. Hanya masalahnya pada

Kantor RHC (Regional Haouseing Center) pertama di bandung. Foto Dok. Djauhari Sumintardja

105 HOME LIVING


Ciputra pula yang kemudian bersama Jaya Real Propsaat itu kita baru merdeka. Mana punya uang untuk bangun perumaerty membangun kota satelit Bintaro Jaya untuk menyasar han rakyat? Kalau pun ada material yang bagus, ya digunakan untuk masyarakat kelas menengah yang semakin banyak, dampak proyek-proyek tadi,” jelas Djauhari Sumintardja, arsitek senior dan booming minyak bumi yang menyebabkan pertumbuhan kepala Pusat Dokumentasi Arsitektur. Sebagai arsitek lulusan Swedia, ekonomi. Djauhari kala itu dilibatkan dalam lembaga PBB untuk urusan peTidak berselang lama, sebuah kawasan perumahan merumahan di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik (RHC) yang berkanwah di Jakarta Selatan kembali hadir melalui tangan Ciputra tor di Bandung pada tahun 1954. yang kali ini sebagai pengembang swasta. Kawasan itu bernaSalah satu solusi yang dihasilkan dari lembaga tersebut adalah ma Pondok Indah yang mulai dibangun pada masa gubernur pemanfaatan bahan bangunan lokal sebagai ‘second best solution’. Ali Sadikin. Tahun 1983, kawasan elit ini sudah semakin ramai “Jadi saat itu rumah dibangun dengan batako, rangka atapnya mengoleh kalangan berada yang suka dengan kavling-kavling luasgunakan kayu karet yang dibilang kayu kelas dua, atau pakai semen nya. merah yang merupakan sisa-sisa batu bata merah. Itu dilakukan buSeiring dengan semakin berkurangnya lahan, hunian verkan sengaja membuat yang jelek, tapi memang itulah solusi terbaik tikal menjadi solusi yang semakin populer di tengah kota. Di kedua yang bisa kita lakukan. Semen susah didapat dan mahal. ItuJakarta saja tercatat ada ratusan apartemen dengan segmen yang lah solusinya,” kenang Djauhari. berbeda-beda. Hidup di hunian vertikal semakin bisa diterima Pertumbuhan Jakarta kala itu lebih memanjang dari Utara ke masyarakat. Maka ketika kota-kota mandiri lain hadir, apartemen Selatan. Agar bentuknya secara planologi lebih seimbang, maka tetap menjadi bentuk yang dipilih untuk mewadahi kebutuhan proyek perumahan rakyat selanjutnya direncanakan dibuat pada hunian masyarakat. bagian Barat dan Timur. Tahun 1961 dimulailah proyek perumaBelakangan, kota-kota satelit yang memiliki fasilitas sangat han Cempaka Putih. Di bagian Barat telah ada perumahan rakyat lengkap, hadir di mana-mana. Ada Bumi Serpong Damai atau di Grogol yang dibangun sejak 1952. Alam Sutra di Serpo, ada Jababeka dan Cikarang di sebelah Timur Satu lagi proyek perumahan di Timur Jakarta adalah PuJakarta, ada juga Sentul di selatan. Yang terbaru adalah proyek Meilomas yang digarap pada 1962 oleh arsitek dari Indonesia, Herkarta yang dibuat sejak tahun lalu. Permasalahan akses jalan menuju bowo, Kandar Tisnawinata, dan Radinal Mochtar, bekerjasama perumahan-perumahan baru dan kota-kota satelit itu diatasi dedengan para insinyur teknik dan perencana kota dari Denmark. ngan pengintegrasian angkutan massal. Masalah klasik soal dana juga menerpa proyek ini yang mengakibatkan sebagian jatah rumah murah dibuat sebagai rumah tipe menengah. Jika pada kongres perumahan jaman Belanda di tahun 1925 H. Heetjans menyinggung peran swasta dalam perumahan, di tahun 1972 pendapat senada kembali diutarakan oleh Ciputra dalam sebuah lokakarya di Bina Graha. Arsitek lulusan ITB yang dipercaya mengerjakan proyek Pasar Senen di Kantor RHC (Regional Haouseing Center) jaman Sukarno ini adalah ketua Himpunan Pemgusaha Real pertama di bandung. Estate Indonesia (REI) yang baru dibentuk beberapa bulan Foto Dok. Djauhari Sumintardja sebelumnya.

106 HOME LIVING


Foto Dok. CitraLake Suites

107 HOME LIVING


DARI POLITIK ETIS HINGGA KE APARTEMEN

P

erkembangan properti di Indonesia berawal dari usaha pemenuhan akan hunian yang layak. Usaha tersebut telah dilakukan sejak jaman kolonial. Kawasan-kawasan baru dibuka untuk menampung arus penduduk yang semakin menumpuk, terutama di kawasan kota. Kota dianggap lebih menjanjikan kehidupan yang ayak sehingga arus ubanisasi tidak bisa dibendung. Kota kemudian melebar dan meluas dengan ragam tipe hunian di dalamnya, yang sudah dibagi berdasarkan kemampuan ekonomi masyarakat. Kota-kota satelit dan mandiri baru kemudian dibangun untuk memecah pemusatan tersebut. Rumah Percontohan Yang Dikembangkan RHC Pada 1970 - 72, Selanjutnya Di Bangun Oleh Perum Perumnas Foto Dari Buku ‘Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900-2000

1901

Penerapan politik etis di Belanda berpengaruh terhadap kesadaran akan perlunya hunian yang lebih baik bagi rakyat di negara jajahan, termasuk Indonesia. Banyaknya masalah kesehatan akibat lingkungan hunian yang buruk menjadi alasan paling utama.

1910

Tahap awal pengembangan kawasan pemukiman elit kolonial Nieuw Gondangdia yang sekarang bernama Menteng, setelah Belanda berhasil membeli tanah di kawasan ini dari tuan-tuan tanah sebelumnya.

1912-1915

Rencana perluasan kota Semarang ke arah bukit Candi karena pusat kota dirasa sudah tidak sehat. Thomas Karsten dari biro arsitek milik McLaine Pont diminta untuk membuat rancangannya.

1922-1930

Kongres perumahan di Semarang. Thomas Karsten mengutarakan pentingnya peran arsitek Indonesia yang dididik di Indonesia untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia.

108 HOME LIVING

1945-1949

Rencana pengembangan kota satelit Kebayoran sebagai solusi pemukiman baru di Jakarta setelah pengalihan kekuasaan dari Belanda ke Indonesia

1950-1954

Kongres Perumahan Rakyat Sehat di Bandung. Pembangunan perumahan dan perbaikan kampung di kota-kota seperti Jakarta, Semarang, dan Malang


Foto Dok. CitraLake Suite

1961-1970

1980-an

Pembangunan kota Jakarta mulai merambah ke sisi Barat dan Timur. Proyek rumah minimum di Cempaka Putih, Proyek Pulo Mas, Cengkareng.

Kawasan perumahan elit Pondok Indah yang dibangun sejak 1970-an mulai ramai. Bintaro dibangun sebagai kota satelit dari Jakarta.

1972

1990-Sekarang

Real Estate Indonesia lahir atas prakarsa Ir. Ciputra, sebagai mitra pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan

Pergeseran tren hunian menjadi hunian vertikal akibat lahan yang semakin sempit dan mahal. Kota-kota mandiri bermunculan dan menawarkan ragam tipe hunian (tapak atau vertikal) dan segmen.

109 HOME LIVING


CIPUTRA

VISI BESAR SANG ENTREPRENEUR

S

Visi tentang perlunya kota satelit bagi Jakarta sudah ejarah properti Indonesia tidak bisa bisa dilepaskan dari nama terbayang di benak Ciputra sejak lama. Baru pada tahun Ciputra. Arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) 1980 dimulai proyek Bintaro Jaya dibawah bendera PT. Jaya tahun 1960 ini adalah ketua pertama dan pendiri Real EsReal Property. Sebuah kota satelit yang dibangun bertahap, tate Indonesia (REI), yang pada tahun 1972 menekankan sektor demi sektor. pentingnya peran swasta dalam membantu pemerintah meSulit membayangkan bagaimana Ciputra membagi isi nyediakan perumahan bagi rakyat. Kota satelit Bintaro dan kawasan elit kepalanya. Karena pada awal 1980-an juga proyek kawasan Pondok Indah adalah gebrakan besarnya bagi perkembangan properti di perumahan mewah di Selatan Jakarta Indonesia yang digarapnya laris manis. Kawasan itu Ciputra dikenal sebagai pelari semaadalah Pondok Indah. Di periode yang sa bersekolah di Gorontalo dan Manado. sama ia juga mendirikan perusahaan keBahkan ia dikirim ke PON ke-2 di Jaluarga dengan nama PT. Citra Habitat karta, mewakili Provinsi Sulawesi Utara. Indonesia yang sekarang bernama Grup “Waktu di PON, saya hanya sampai fiCiputra. Melalui perusahaan ini, nama nal karena waktu itu saya masih merasa Ciputra semakin dikenal di masyarakat mabuk laut karena tidurnya di dek kapal umum. Bahkan tidak sedikit orang yang dan makannya pun kurang berkualitahu produk perumahan Ciputra, tapi titas,” kenang Ciputra. Perjalanan kedua dak tahu jika Ciputra itu nama seseorang. kalinya ke tanah Jawa adalah ketika ia Masalah tentang perumahan rakyat diterima sebagai mahasiswa arsitektur di sejak dulu selalu terkait dengan kondisi ITB. Bangunan-bangunan kolonial dan ekonomi masyarakat. “Saya bermimpi di bandung benar-benar berkesan bagi bahwa Indonesia bisa menjadi bangsa dirinya yang memang sejak kecil ingin yang besar dalam segalanya, terutama di jadi arsitek. bidang entrepreneurship. Keyakinan saya Ciputra kembali ‘berlari’ di Bandung. Baru dua tahun kuliah, bersama sangat besar bahwa entrepreneurship inilah yang menjadi jawaban atas masalah dua orang rekannya, Indra Brasali dan ketimpangan sosial dan ketidakmerataan Ismail Sofyan, ia membuka biro arsitek ekonomi yang sedang dialami bangsa Indonesia,” ujar Ciputra berbagi bernama CV Daya Tjipta. Bersama kedua sahabatnya ini pula visi. Ciputra kemudian mendirikan Metropolitan Development Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ini pula, Ciputra setuju yang menggarap Pondok Indah pada era 1970-1980 an. jika Ibukota Indonesia dipindahkan. “Pusat bisnis tetap di DKI Jakarta, Peran awal Ciputra pada wajah Jakarta adalah proyek sedangkan pusat pemerintahan baru perlu dirancang keberadaanpemugaran pasar Senen bersama dengan Pemprov Jakarta pada tahun 1960-an dan proyek Taman Impian Jaya Ancol nya dan sebaiknya berada di luar Pulau Jawa. Mengenai berapa tahun lamanya pemindahan ini, menurut saya bisa secepatnya. Keberadaan yang dengan cepat jadi primadona baru warga Jakarta pada pusat pemerintahan yang baru di luar Pulau Jawa juga bisa mendorong pertengahan 1980-an. Melalui (Pembangunan) Jaya, Ciputra pemerataan pertumbuhan ekonomi,” tambah pria pengoleksi lukisan juga membangun perumahan sederhana bernama Pondok karya Hendra Gunawan ini. Karya.

Foto Dok. Grup Ciputra Teks Donny Amrin

110 HOME LIVING


Ciputra bersama Soekarno saat pemancangan tiang pusat perbelanjaan modern pertama, Sarinah, di jalan Thamrin.

Ciputra dalam sebuah acara terkait proyek Taman Impian Jaya Ancol

111 HOME LIVING


INDONESIAN PROPERTY

Pondok Indah Mall melengkapi fasilitas di kawasan elite Pondok Indah, yang digagas dan dibangun oleh Ir. Ciputra Foto Yudi D. Hertanto

112 HOME LIVING


THE JOURNEY OF

CIPUTRA GROUP

“CHANGING DIRT INTO GOLD”

113 HOME LIVING


TENTANG GRUP CIPUTRA

G

rup Ciputra merupakan sebuah grup usaha yang telah berkiprah selama 37 tahun, didirikan oleh Dr. (HC) Ir. Ciputra beserta keluarga. Hingga saat ini, Grup Ciputra telah mengembangkan 13 sektor usaha mulai dari pengembang perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, fasilitas rekreasi, pendidikan, kesehatan, agrikultur, telekomunikasi, pusat kesenian, media, dan asuransi. Usaha utama Grup Ciputra adalah pengembang perumahan skala besar dengan prinsip “Membangun Kota Membangun Kehidupan� yang didasarkan pada 3 nilai utama yaitu Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship yang menjamin pembangunan berkelanjutan bagi warga, masyarakat sekitar dan bangsa. Grup Ciputra juga telah mengembangkan proyek-proyek di 43 kota di Indonesia dan beberapa negara di Asia, yaitu Shenyang-China, Jiaxing-China, Hanoi-Vietnam, dan Phnom Penh-Kamboja. Hal ini menjadikan Grup Ciputra sebagai grup usaha terbesar dan paling terdiversifikasi dari segi produk, lokasi geografis, dan segmentasi pasar. Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat dan bangsa, Grup Ciputra juga senantiasa berkomitmen untuk fokus pada penyebaran semangat entrepreneurship di seluruh Indonesia sebagai CSR-nya, melalui pelatihan entrepreneurship di lembaga pemerintahan, akademisi, kalangan bisnis, dan seluruh elemen masyarakat.

114 HOME LIVING


Atas Gerbang masuk CitraRaya Tangerang

Kanan CitraLand Surabaya

115 HOME LIVING


GRUP CIPUTRA DALAM TIGA DEKADE Tiga dekade bukanlah waktu yang sebentar. Dalam rentang masa tersebut, Grup Ciputra telah berkembang semakin besar dan melampaui targettarget mereka sendiri. Berbagai inovasi yang belum pernah mereka buat sebelumnya, secara bertahap terlaksana dan menjadi pencapaian penting bagi perusahaan.

1981

Didirikan dengan nama PT. Citra Habitat Indonesia

1984

Proyek perumahan pertama CitraGarden (Sekarang CitraGarden City) di Cengkareng Jakarta Barat

1993

1997-1998

Proses restrukturisasi hutang perusahaan sebagai dampak krisis moneter di Indonesia

2005

Pencanangan ekspansi ke luar pulau Jawa melalui CitraGarden Lampung dan CitraGarden Banjarmasin

Pengoperasian proyek properti komersial pertama, Hotel dan Mall Citraland di Grogol

116 HOME LIVING

2007

Awal pembangunan Ciputra World Surabaya, (CWS) sebuah pengembangan superblok yang terdiri dari mal, apartemen, perkantoran dan hotel di atas lahan seluas 7,7 hektar.

2008

Peresmian pembangunan superblok Ciputra World 1 Jakarta (CWJ1) yang terdiri dari mal, apartemen, perkantoran, hotel dan museum.


2011

2015

Pengoperasian Ciputra Hospital di CitraRaya Tangerang, proyek healthcare pertama Grup Ciputra.

Peluncuran CitraLand City Losari di Makassar, proyek residensial pertama Grup Ciputra dengan konsep reklamasi

2013

2017

Pengembangan proyek resort pertama Grup Ciputra yang berlokasi di Tanah Lot, Bali.

Peletakan batu pertama Mal Ciputra CitraRaya Tangerang

117 HOME LIVING


SEJARAH DAN PENGEMBANGAN GRUP CIPUTRA

M

enjelang tahun 80-an, Ir. Ciputra bisa dikatakan sudah memiliki semua atribut sebagai pebisnis sukses. Proyek-proyek besar Jaya Group bersama Pemerintah DKI Jakarta terus digarap seiring dengan digalakkannya pembangunan infrastruktur. Ada pula proyek Ancol dan persiapan pembangunan Bintaro. Metropolitan Development, perusahaan lain yang didirikan bersama sahabat-sahabatnya semasa kuliah di ITB pun sedang mengerjakan banyak proyek properti, termasuk kawasan perumahan elit Pondok Indah. Kepentingan pribadi seorang Ir. Ciputra untuk mendidik anak-anak dan keluarganya melandasi arsitek yang pada tahun 60-an memugar kawasan Senen ini untuk mendirikan PT.Citra Habitat Indonesia, cikal bakal Grup Ciputra pada 1981.

Anak sulung Ciputra, Rina Ciputra ditunjuk sebagai pemimpin di perusahaan baru ini. Bersama dengan sepupunya Henk Wangitan dan suaminya kelak, Budiarsa Sastrawinata, tim kecil ini diberi tantangan untuk mengembangkan proyek pemukiman pertama Grup Ciputra di kawasan Cengkareng, CitraGarden. Mereka berhasil. Dan perumahan yang dulunya ladang terbengkalai kini semakin luas dan dikenal dengan nama CitraGarden City. Hunian-hunian Grup Ciputra banyak yang dibangun di kawasan yang sebelumnya tidak diperhitungkan atau bahkan di atas lahan yang secara kasat mata tidak potensial. CitraLand Surabaya dulunya adalah kawasan gersang yang sumber airnya pun harus dialirkan melalui pipa dari tempat yang jauh. Atau CitraLand City Samarinda yang dibangun di atas lahan bekas tambang batu bara. Namun sekarang, yang terlihat

118 HOME LIVING


Kiri Kampus Universitas Ciputra Surabya

Atas Grand Shenyang International City - China

adalah kompleks hunian modern yang nyaman dengan fasilitas lengkap. Tidak hanya penghuni yang menikmati fasilitas tersebut, namun juga masyarakat yang berada di sekitar kawasan perumahan-perumahan Grup Ciputra. Pernahkah seorang Ciputra didahului pengembang lain ketika mengincar sebuah lahan? “Tidak pernah,” jawab Ir. Ciputra dengan yakin. “Saya selalu memiliki prinsip menjadi seorang entrepreneur yang penuh inovasi, berada di depan, dan menjadi trend-setter. Hal-hal inilah yang kemudian selalu saya terapkan dalam bisnis properti,” tambah beliau. Prinsip inilah yang dipegang teguh Grup Ciputra hingga sekarang. Dengan inovasi yang tiada henti, Grup Ciputra tidak hanya berkecimpung di industri hunian dan pemukiman.

Pada tahun 1993, hotel dan mall pertama milik Grup Ciputra, Citraland, beroperasi di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Selanjutnya perusahaan ini juga merambah ke bidang fasilitas kesehatan dengan membangun Ciputra Hospital di CitraRaya Tangerang, CitraGarden City Jakarta, dan Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin. Kawasan terpadu apartemen, hotel, dan pusat perbelanjaan berupa superblok dengan nama Ciputra World juga dibangun di Jakarta dan Surabaya. Bahkan Ciputra World 1 Jakarta juga dilengkapi dengan museum, ruang pamer dan theatre. Jika dulu pada tahun 60-an Ir. Ciputra bersama Pembangunan Jaya memulai proyek Ancol pada lahan pantai, kini Grup Ciputra punya CitraLand City Losari Makassar, sebuah proyek reklamasi pertama mereka di kota Makassar, Sulawesi Selatan. 119

HOME LIVING


BERMULA DARI VISI SEORANG CIPUTRA

(WAWANCARA DENGAN DR (HC). IR. CIPUTRA)

Sebagai perusahaan keluarga yang dibentuk oleh Pak Ciputra, apa karakter personal Pak Ciputra yang juga menjadi karakter perusahaan Ciputra Group?

Kami senantiasa mengkaji kelayakan untuk melakukan ekspansi usaha, baik itu di dalam negeri maupun ke luar negeri. Saat ini, kami sudah hadir beberapa negara mulai dari Shenyang-China, Jiaxing-China, Hanoi-Vietnam, dan Phnom Penh-Kamboja. Negara-negara lainnya yang potensial tentunya akan menjadi target ekspansi kami berikutnya.

Sejumlah karakter yang ada di dalam diri saya, saya terapkan ke dalam nilai-nilai dasar perusahaan. Karakter itu misalnya bekerja keras, tidak merugikan orang lain, memiliki integritas, bersikap profesional, dan mengembangkan jiwa entrepreneur. Bersama dengan anggota keluarga dan jajaran manajemen perusahaan, saya menekankan pentingnya menjaga etika usaha dan mentransformasikan sikap-sikap tersebut ke dalam value atau nilai dasar perusahaan, yang selanjutnya dikemas menjadi konsep Integritas, Profesionalisme, dan Entrepreneurship (IPE). IPE ini akhirnya dirumuskan serta ditetapkan menjadi nilai dasar perusahaan kita. Setiap karyawan, mulai dari jajaran top manajemen hingga level pelaksana teknis di dalam perusahaan, wajib memahami dan menjalankan nilai IPE ini. Saya yakin, IPE ini akan membawa perusahaan menjadi lebih maju di masa depan.

Sebagai pengembang yang akrab dengan bidang planologi dan perancangan kota, bagaimana Ciputra Group memandang area yang biasa disebut ‘kampung kota’ sebagai bentuk pemukiman? Kampung kota merupakan sebuah kawasan yang didalamnya berisi kehidupan manusia dengan segala keterbatasan dan hiruk pikuk persoalan sosial kemasyarakatan di perkotaan. Tentunya, kita perlu memiliki kepekaan sosial untuk bersama-sama memikirkan cara yang tepat untuk menatanya agar menjadi kawasan yang lebih manusiawi, tertata, bersih, nyaman, dan aman untuk ditinggali.

Tahun 1972 Pak Ciputra berbicara tentang perlunya peran swasta untuk membantu memecahkan masalah pemerintah dalam usaha menyediakan perumahan rakyat. Bagaimana Ciputra Group melihat masalah tesebut dalam konteks masa kini?

Proyek-proyek terbaru apa dari Ciputra Group yang diproyeksi akan menjadi primadona properti di Indonesia? Sepanjang tahun 2017 kemarin, sejumlah proyek baru yang sudah diluncurkan Ciputra Group antara lain :  CitraLand City Losari, Makassar  Ciputra Beach Resort-Sadana Bali  EcoHome CitraRaya Tangerang  CitraLand Cibubur  CitraPlaza Nagzoya Batam  Barsa City Yogyakarta Tentunya, kita berharap agar semua proyek yang dikembangkan oleh Ciputra Group dapat menjadi pionir dan primadona di kawasan regional setempat, namun juga dapat memberikan banyak manfaat untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.

Sejak dahulu, Ciputra Group senantiasa berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam konteks penyediaan perumahan rakyat. Namun demikian untuk mewujudkan hal itu, kita tentunya tidak mampu mengandalkan kemampuan diri sendiri saja dan juga memerlukan dukungan pemerintah mulai dari pengadaan dan peruntukan lahan, kemudahan perijinan, payung hukum, hingga bagaimana skema harganya. Ciputra Group sudah hadir di beberapa negara. Apakah sudah ada rencana untuk melakukan penetrasi ke negara baru? Negara mana?

120 HOME LIVING


“S

aya menekankan pentingnya menjaga etika usaha dan mentransformasikan sikap-sikap tersebut ke dalam value atau nilai dasar perusahaan, yang selanjutnya dikemas menjadi konsep Integritas, Profesionalisme, dan Entrepreneurship (IPE)�

121 HOME LIVING


RESIDENTIAL PROJECTS 1984-1999

CitraGarden City Jakarta Pullman Hotel Hanoi CitraLand Surabaya Ciputra Hotel Jakarta Ciputra Hotel Semarang CitraRaya Tangerang Somerset Grand Citra Jakarta Ciputra Hanoi International City CitraHarmoni Sidoarjo CitraIndah Jonggol CitraGran Cibubur

2003-2008

CitraLand Manado The Taman Dayu Pandaan CitraGarden Lampung CitraGarden Sidoarjo CitraGarden Medan CitraGarden Banjarmasin Grand PhnomPenh International City CitraLand City Samarinda CitraGrand City Palembang Citra BukitIndah Balikpapan

2009-2011

CitraLand Ambon CitraLand Banjarmasin CitraLand Celebes CitraIndah Sidoarjo CitraGreen Dago Bandung CitraGarden Makassar CitraSun Garden Semarang CitraLand Kendari CitraLand Denpasar CitraLand Pekanbaru CitraLand NGK Jambi CitraGarden Pekalongan CitraLand Tegal

2013

CitraLake Sawangan Depok CitraGarden BMW Cilegon Grand Shenyang International City CitraLand Bagya City Medan CitraLand The Green Lake Surabaya CitraLand BSB City Semarang CitraMitra City Banjarbaru CitraLand Megah Batam CitraLand Cirebon CitraCity Balikpapan CitraGrand Galesong City Gowa Ciputra World 1 Jakarta DBS Bank Tower Ciputra World 1 Jakarta My Home Ciputra World 1 Jakarta Ascott Ciputra World 1 Jakarta Raffless Ciputra World 1 Jakarta Lotte Shopping Avenue

2014

CitraLake Suites Jakarta CitraGarden Aneka Pontianak Citra Maja Raya Citradream Hotel Semarang Citradream Hotel Cirebon Citradream Hotel Bandung Citradream Hotel Yogyakarta Ciputra Beach Resort Rosewood Z Linhu New City RE Dev Co.,Ltd. CitraGrand Senyiur City Samarinda CitraLand Puri Serang Ciputra International Amsterdam Ciputra International San Fransisco Ciputra International Tower 3 Pat Mase Jimbaran CitraGarden City Aero World 8

2012

CitraRaya City Jambi CitraSun Garden Yogyakarta CitraGrand Mutiara Yogyakarta CitraLand Palu CitraGrand Semarang CitraGarden Pekanbaru CitraLand Botanical City Pangkalpinang Vida View Apartment Makassar

122 HOME LIVING

2015-2016

Ciputra Beach Resort Bali CitraGarden City Citra Living Citradream Hotel Bintaro CitraGarden City Malang CitraLand City Losari Makassar CitraGarden City Samarinda CitraLand Bandar Lampung Citra Aerolink Batam Ciputra International Tower 2 Jakarta

2017

CitraLand Cibubur CitraGrand Cibubur CBD CitraLand Talasa City CitraLand Palembang CitraRaya Tangerang Suginoki Tower CitraRaya Tangerang Yashinoki Tower Ciputra Beach Resort Sadana Citra Plaza Batam Barsa City Yogyakarta EcoHome CitraRaya Tangerang


COMMERCIAL & SOCIAL PROJECTS 1993-2003

2006-2007

2012-2013

2004-2005

2008-2010

2014-2016

Ciputra Mall Jakarta Ciputra Mall Semarang Ciputra Golf Surabaya Sekolah Ciputra Surabaya Sekolah Citra Kasih CitraGarden City

Ciputra Seraya Mall Pekanbaru Sekolah Citra Berkat CitraLand Surabaya Sekolah Citra Berkat CitraRaya Tangerang Sekolah Citra Berkat CitraIndah Jonggol

Grand PhnomPenh Golf Sekolah Citra Kasih CitraLand Manado Universitas Ciputra Surabaya Sekolah Citra Berkat The Taman Dayu Pandaan UC Apartment Surabaya

BizPark CE Bandung BizPark CE Pulogadung Ciputra Multivision Jakarta

2011

BizPark CE Banjarmasin BizPark CE Penggilingan Ciputra Hospital Tangerang Ciputra World Surabaya Mall Ciputra World Surabaya The Vie & The Vue DIPO Business Center Jakarta

123 HOME LIVING

Ciputra World Surabaya SkyLoft SOHO Ciputra World Surabaya Voila Sekolah Citra Kasih CitraLand City Samarinda Ciputra Mall Cibubur

Citra Towers Kemayoran Sekolah Citra Kasih CitraLand Ambon Hotel Ciputra Cibubur BizPark 3 CE Bekasi Ciputra Hospital CitraGarden City Ciputra World Surabaya Vie Loft Surabaya Ciputra Medical Center Jakarta Ciputra Hospital Banjarmasin

2017

Ciputra World 2 Jakarta The Residence Ciputra World 2 Jakarta The Orchard Ciputra World 2 Jakarta The Newton


PROJECTS HIGHLIGHT “Saya selalu memiliki prinsip menjadi seorang entrepreneur yang penuh inovasi, berada di depan, dan menjadi trend-setter. Hal-hal inilah yang kemudian selalu saya terapkan dalam bisnis properti�. Kata-kata Ciputra tersebut merupakan rangkuman dari sepak terjangnya selama puluhan tahun sebagai seorang arsitek, perencana, pengembang, dan entrepreneur, yang tercurahkan dalam semua proyek-proyek Grup Ciputra. CITRAGARDEN CITY JAKARTA Sebagai proyek pertama yang dikembangkan pada tahun 80-an, dari mulai CitraGarden 1 hingga sekarang Aeroworld 8, kawasan CitraGarden City diisi dengan hunian tapak (landed house) dan commercial area. Didukung oleh fasilitas lengkap mulai dari kawasan Food & Beverages (Ciffest), commercial shop house (Ruko), supermarket, home ware retail, sekolah, serta Rumah Sakit Ciputra Hospital, menjadikan CitraGarden City market leader dikawasan sekitarnya. Apalagi sekarang juga ada CitraLake Suites sebagai pilihan hunian vertikal di kawasan ini. CITRA MAJA RAYA Citra Maja Raya merupakan pengembangan kota terpadu terbesar kedua oleh Grup Ciputra, dengan luas pengembangan lahan mencapai 2.000 hektar (ha). Citra Maja Raya dirancang sebagai kawasan kota terpadu berbasis Transit Oriented Development (TOD) dengan menjadikan Stasiun Maja sebagai simpul transportasi utamanya. Di masa depan, wilayah ini akan menjadi sebuah kota pertumbuhan ekonomi baru berbasiskan ekonomi jasa (serviced base oriented). Dengan segmen utama membuat rumah murah di Banten, Citra Maja Raya merupakan calon primadona baru Perumahan Banten. CIPUTRA WORLD 1&2 JAKARTA Dua area superblok ini berangkat dari visi Ciputra untuk menjadikan kawasan jalan Prof. Dr. Satrio seperti Orchard Road di Singapura. Bahkan dulu jalan tersebut belum dibuat oleh pemerintah. Sang begawan kala itu hanya melihat sebuah kawasan perkampungan dekat jalan Sudirman yang berpotensi besar. Di sisi jalan Prof. Dr. Satrio kini telah berdiri superblok di atas seluas 5,5 hektar dengan fungsi hotel, apartemen, mall, kantor, dan galeri seni. Itulah Ciputra World 1 Jakarta. Hanya berjarak beberapa meter ke arah Sudirman, terdapat Ciputra World 2 dengan menara-menara perkantoran, hotel, apartemen, dan kondominium. CITRALAND CITY LOSARI, MAKASSAR Proyek CitraLand City Losari Makassar merupakan kerjasama

antara Grup Ciputra dan Grup Yasmin. Proyek ini merupakan bagian dari kawasan Center Point of Indonesia (CPI) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Di dalam kawasan CPI tersebut akan dibangun kawasan komersiaI modern dengan desain yang sangat istimewa dan akan menjadi satu-satunya central business district atau CBD yang dilengkapi dengan ruang publik seluas 50 hektar atau sekitar 32 persen dari Iuas keseIuruhan Kawasan CPI yang mencapai 157 hektar. Nantinya, Pemprov Sulsel juga akan membangun berbagai sarana untuk pemerintah dan masyarakat, sebagai ruang publik baru di jantung kota Makassar dan akan segera rampung pada tahun 2018. 124

HOME LIVING


INDONESIAN PROPERTY

RUANG HIDUP YANG MENINGGI Melalui Perumnas (Perusahaan Umum Pembangunan Nasional) yang didirikan pada 1974, pemerintah telah banyak menyediakan rumah-rumah murah terjangkau bagi rakyat. Kemudian Perumnas mulai membangun hunian vertikal dalam bentuk rumah susun yang pertama kali dibuat di Tanah Abang, kemudian Klender, Kebon Kacang, dan Bandung. Kala itu peminat uang vertikal untuk hunian baru rumah susun Klender yang terdiri dari 1312 unit ramai dibicarakan pada era membludak. Sebanyak 3902 orang mengembalikan 1990-an. Saat itulah mulai ban- formulir dan hanya 1490 yang memenuhi syarat. Apapun bentuknya, properti selalu punya nilai yak apartemen didirikan untuk kalangan menengah atas. Sebe- investasi yang menjanjikan. Maka tidak heran lumnya, orang beduit enggan berdesakan di atas. jika pada masa itu saja sudah banyak orang-orang Mereka lebih senang memiliki rumah tapak dengan berada yang ikut membeli rumah susun sebagai kamar banyak dan halaman luas. produk investasi mereka. Menteri perumahan Sebenarnya ide untuk membuat hunian ke atas kala itu, Cosmas Batubara bahkan berkali-kali sudah ada sejak kita baru merdeka. Menurut artikel mengingatkan agar masyarakat mampu tidak serakah sejarah di majalah Historia yang mengutip dari dan memberikan kesempatan kepada mereka yang buku Karya Jaya, konsep rumah susun pernah benar-benar membutuhkan. diutarakan Sudiro, Walikota Jakarta periode Secara konsep bangunan tidak ada yang berbeda 1953-1959. Namun gagasan itu kandas di DPKS antara rumah susun dan apartemen. Unit-unit hunian (Dewan Perwakilan Kota Sementara). Historia yang ditumpuk ke atas. Tapi apartemen di Indonesia juga memaparkan tulisan di harian Kompas muncul sebagai rumah susun yang lebih mewah terbitan 15 November 1981 bahwa gagasan dengan fasilitas yang lebih lengkap. Apartemen pertama Sudiro tersebut kemudian diadaptasi oleh di Indonesia juga berdiri pada periode yang sama Departemen Luar Negeri untuk membangun dengan rumah susun. Namanya Apartemen Jayakarta flat bagi karyawan mereka di Kebayoran Baru. yang berlokasi di Jakarta Barat.

Hunian-hunian vertikal ini terus bermunculan seiring dengan perubahan

R

125 HOME LIVING


Sempat ada masanya ketika apartemen dianggap hunian mewah dan rumah susun dianggap hunian murah. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di era 19801990-an, mulai bermunculan apartemenapartemen yang lebih terjangkau untuk kalangan menengah. Hal ini diikuti dengan meningkatnya standar apartemen untuk kalangan atas dan masuknya perusahaan manajemen apartemen asing ke Indonesia. Hunian-hunian vertikal ini terus bermunculan seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang ingin hidup lebih praktis, tempat kerja dekat, fasilitas lengkap, dan tentu saja seperti bagi sebagian orang sebagai produk investasi yang menggiurkan.

Griya tawang di puncak salah satu apartement di Jakarta. Desain oleh Inplanindo Foto Yudi D. Hertanto

126 HOME LIVING


INDONESIAN PROPERTY

Barisan menara - menara apartemen di langit Jakarta Foto Dok. The Padmayana

127 HOME LIVING


128 HOME LIVING


THE JOURNEY OF SANITARY WARE 129 HOME LIVING


SANITARY WARE

PERUBAHAN DARI SEBUAH HOTEL

P

erubahan budaya toilet kita dimulai dari Hotel Indonesia, salah satu proyek mercusuar Presiden Sukarno yang dibangun pada 1962 agar Jakarta terlihat menarik. Sebagai hotel bintang lima pertama di Indonesia, HI memberikan pandangan baru pada golongan menengah atas Indonesia tentang kloset dan toilet modern. Gedung itu merupakan karya arsitek asal Denmark, Abel Sorensen, dan istrinya yang asal Amerika Serikat, Wendy BeckersSorensen. Karenanya, gedung ini telah mengikuti standar hotel berbintang lima di Eropa dan Amerika, termasuk kloset duduk dengan penyemprot dan kertas toilet di kamar kecilnya. Dari sanalah timbul istilah WC kering yang akhirnya diikuti oleh hotel lain yang dioperasikan jaringan internasional. Bukan hanya itu, WC kering kemudian menjadi tren di rumah kelompok menengah atas Indonesia. Tidak satu-dua kali interior hotel menjadi pijakan desain untuk rumah pribadi. Bahkan, perubahan interior rumah (termasuk juga toilet dan kamar mandinya) akibat invasi hotel berbintang, dapat mematikan budaya lokal. Setidaknya hal ini menjadi perhatian Liam Fitzpatrick, seorang jurnalis, penulis travel majalah Time. Ia menghabiskan banyak waktu untuk menjelajahi hotel-hotel di berbagai negara. Ia merasa resah saat tidak menemukan perbedaan saat bangun pagi di Sydney, Manila, Singapura, atau Milan. Ia merasa desain interior hotel di manapun juga itu sama seragam. Pengalaman masuk ke kamar mandi dan buang air di Eropa atau Asia sama saja. Lalu, untuk apa orang berpergian? Ia menuliskan pengalamannya ini dalam esai berjudul Vive la Difference yang diterbitkan pada 2007.

Koleksi Devon & Devon Foto Yudi D. Hertanto

Foto Yudi D. Hertanto Teks Pipit Pianita

130 HOME LIVING


131 HOME LIVING


SANITARY

132 HOME LIVING


bahwa ketersediaan air yang melimpah meniadakan kekhawatiran masyarakat akan sumber air yang menipis, dan mereka cenderung boros air. Semua orang berbondong-bondong membuat rumah tidak jauh dari aliran sungai. Untuk memudahkan kecukupan air sehari-hari, masyarakat saat itu juga percaya bahwa membersihkan diri harus dengan air mengalir dari kepala lalu membasuh seluruh badan. Bila jauh dari sungai, maka mereka akan membuat lubang sumur lalu menampungnya dalam bak untuk kebutuhan sehari-hari dan lubang sangat dalam untuk menampung kotoran agar tidak menimbulkan bau tidak sedap. Nah, budaya inilah yang kemudian diadopsi oleh orang Belanda di Indonesia. Bahkan budaya ini terbawa saat mereka pulang ke Belanda. Pulang bukanlah kata yang tepat, karena mereka sebenarnya lebih terbiasa dengan cara hidup di Hindia Belanda, termasuk budaya toilet, seperti berbilas dengan air atau memakai gayung saat mandi. Di Hindia, mereka terbiasa mandi di rumah kecil atau paseban di atas sungai dengan menambahkan lantai terali dari kayu dan tangga menuju ke sungai untuk mandi . Atau di daerah perkotaan seperti Batavia, beberapa rumah besar pejabat yang jauh dari sungai membangun kamar mandi di belakang rumah dengan dinding tertutup atau setengah tertutup, tanpa atap dengan tahang (tong kayu) beserta gayung. Salah satu yang masih terlihat jelas berada di halaman belakang rumah Reinier de Klerk di Jalan Gajah Mada (sekarang gedung Arsip Nasional). Setelah sekian lama memakai toilet tropis seperti itulah, Hotel Indonesia didirikan. Pada 1962, dunia sanitair mulai berkembang. Saat itu masuk secara besar-besaran keramik Jepang ke Indonesia dengan merek Toto. Keramik Toto digunakan untuk membangun Hotel Indonesia, Ambarukmo Palace Hotel, Samudra Beach Hotel dan Bali Beach Hotel, Sarinah dan Gelora Senayan. Toto merupakan pabrik pengolahan keramik asal Jepang yang dibangun tahun 1917. Melihat keberhasilan ini tahun 1968 Mardjoeki Atmadiredja (Presiden Komisaris Multi Fortuna Group) memperoleh hak keagenan tunggal produk saniter merek Toto Limited Jepang. Mardjoeki menyatukan Toto Ltd dan CV. Surya serta Kashima di Tangerang menjadi perusahaan patungan PT. Surya Toto Indonesia atau STI di tahun 1978.

Presidential Suite Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Foto Syafril H. Sujatmoko

Baginya, interior hotel telah bertransformasi dalam keseragaman yang disebut sebagai penghancuran sense of place, merasakan sebuah tempat. Padahal, merasa ada di mana itu merupakan esensi penting dalam perjalanan. Fitzpatrick adalah pengguna, bukan desainer. Ungkapan keresahannya itu akan menjadi pekerjaan rumah bagi para desainer yang selama ini bermain aman dengan menyamartakan keunikan tiap tempat, tidak cerdas merespons kebutuhan manusia secara tepat. Sebagai tamu, kadang kita begitu kagum akan penataan interior hotel dan ingin memindahkannya ke dalam rumah sendiri. Kita melupakan pertanyaan mendasar, apakah desain ini cocok dengan kehidupan sehari-hari nantinya? Saat banyak hotel mengadopsi keterbukaan (kamar mandi dibiarkan terbuka dan memperlihatkan keindahan desain dari sanitair yang digunakan), kita tentu perlu bertanya apakah desain seperti ini layak dipindahkan ke dalam rumah? Karena Hotel Indonesia juga, masyarakat Indonesia mulai mengenal tissue gulung toilet. Kebiasaan menggunakan kertas toilet ini memang diadopsi oleh banyak rumah tinggal, meski budaya bilas dengan air tidak bisa dihilangkan. Itulah mengapa, keduanya (kertas dan shower kecil) selalu tersedia di toilet kita. Pertanyaannya, kenapa perubahan itu dimulai dari Hotel Indonesia? Bukankah Belanda mewariskan banyak bangunan, termasuk rumah mewah? Betul. Tapi, masalahnya meski Belanda sebagai penjajah kerap memberikan pengaruh besar di Indonesia, tapi soal toilet, mereka yang tampaknya terpengaruh oleh pribumi. Hingga abad ke-19, Indonesia masih memanfaatkan sungai sebagai rantai utama kehidupan. Sejarawan Anthony Reid yang banyak meneliti kehidupan di Hindia Belanda dan terkenal sebagai pakar sejarah Asia Tenggara, mengatakan

Presidential Suite Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Foto Syafril H. Sujatmoko

133 HOME LIVING


SANITARY WARE

Foto Yudi D. Hertanto

Nama Mardjoeki identik dengan Toto mendapat julukan “Raja Saniter� (Kompas, 4-8-1995). Hal ini karena dia mampu menguasai pasar di dalam negeri Indonesia hampir 50 persen dan masuk ke pasaran internasional. Dengan keberhasilan mengekspor produk ke Taiwan, Malaysia, Amerika Serikat dan beberapa negara di Asia Pasifik lainnya. Di awal tahun 2000-an, saat daya beli masyarakat semakin naik. Timbul sebuah pandangan menjadikan kamar mandi tidak lagi menjadi area terbelakang yang patut disembunyikan. Bentuk dan desain sanitair pun dapat di sesuaikan dengan arsitektur dan interior bangunan. Kerjasama dengan sejumlah designer baik arsitek, interior hingga produk dunia juga sering dilakukan berbagai label untuk memberikan sentuhan eksklusif berkelas. Philippe Starck pernah mendesain untuk Du-

ravit, Zaha Hadid pernah memberikan kontribusi desain modern untuk Vitae Collection dari Noken, Roca dari Spanyol menggandeng sejumlah desainer Eropa peraih penghargaan seperti Antonio Bullo, Charles Ferrater dan masih banyak lagi. Bullo yang asal Venesia ini adalah desainer spesialis keramik. Dia memenangi empat medali emas Faenza International Ceramic Competition dan Design Plus di ISH Frankfurt. Untuk Roca, dia membuat koleksi The Gap yang compact dan functional, Nexo yang estetis dan ekonomis, dan Chic yang mengetengahkan urban personality.

134 HOME LIVING


Roca, Our Bathroom Solutions Emilio Ferrer, Direktur Operasional Roca Indonesia berbicara banyak tentang Roca. Label saniter asal Gava Barcelona yang didirikan kakak beradik Roca tahun 1917. Roca memasuki usia ke 100 tahun telah sukses menyebar ke 170 pasar di dunia dengan 23.000 pegawai dan 78 pabrik di seluruh dunia.

135 HOME HOMELIVING LIVING


Upaya Roca Untuk menjadi Trendsetter?

Cerita tentang Roca Indonesia? Di Indonesia Roca masih sangat muda. Baru memasuki tahun ke tiga. Pencapaiannya sejauh ini sudah dipercaya sejumlah proyek residensial, jaringan hotel, hingga kantor pemerintahan.

Roca selangkah lebih maju untuk terus menciptakan tren-tren baru dalam desain produk saniter yang akan digunakan masyarakat di masa depan. Roca juga selalu menyajikan produk-produk saniter yang komprehensif, dengan desain yang efisien dan fungsional serta tetap menarik di mata masyarakat dunia. Disamping itu, Roca juga aktif dalam berkolaborasi bersama banyak arsitek ternama di dunia dan juga puluhan desainer yang bekerja langsung di Roca Design Center.

Mengapa Roca istimewa?

Roca adalah solusi untuk kamar mandi yang personal dan intimate. Saat berada di kamar mandi, orang akan cenderung menjadi egois dan menginginkan kamar mandi akan memberikan semua kebutuhan untuk relaksasi. Roca memastikan Anda mendapatkannya dalam desain saniter dan jangkauan produk yang luas serta dirancang untuk memberikan pengalaman kebugaran sebelum Anda memulai beraktivitas.

Respon pasar Indonesia terhadap produk Roca?

Bagaimana Roca menerapkan nilainilai utama solusi berkelanjutan?

Orang Indonesia berpikiran terbuka, mudah berkolaborasi dan pribadi yang dinamis. Mereka sangat antusias dengan produk Roca.

Roca secara turun temurun selama tiga generasi selalu mengusung keperdulian terhadap lingkungan dan turut andil dalam menjaga kelestarian alam. Seperti penerapan teknologi canggih agar produk saniter Roca dapat menghemat air hingga 60 liter air. Roca turut berpartisipasi mendukung program We Are Water Foundation. Program untuk meningkatkan kesadaran publik serta berbagai institusi akan pentingnya mengembangkan sumber-sumber air di dunia sebagai antisipasi minimnya sumber air bersih di dunia.

Tertarik untuk membuat showroom sendiri di Indonesia?

Sampai saat ini Produk Roca dapat diperoleh di dealer dan distributor resmi. Rencana kedepan akan ada showroom, hanya tidak untuk kepentingan penjualan. Konsep ini senada dengan konsep showroom Roca di seluruh dunia. Showroom akan menjadi ruang pamer produk yang penuh inspirasi dan tempat bertemunya para profesional dan enduser.

Cara mengantisipasi persaingan dalam bisnis saniter saat ini?

Bagaimana menjaga komitmen ke konsumen?

Roca memiliki Roca Design Center sebagai pusat riset dan pengembangan produk, terus berinovasi demi memberikan solusi saniter terdepan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di dunia. Fungsional dan desain yang estetis merupakan kombinasi yang diutamakan dalam pengembangan produk-produk baru, tanpa melupakan faktor kelestarian lingkungan serta menjamin terpenuhinya kebutuhan pasar yang berbeda di berbagai lokasi dimana Roca beroperasi. Teknologi dan inovasi terbaru terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan saniter di masa depan.

Roca percaya bahwa sebuah brand harus mengerti keinginan dan kebutuhan konsumen. Roca terus menjaga kepedulian dan empati terhadap konsumen, serta melayani dengan hati. Komitmen dalam memberikan pelayanan terdepan, komunikasi yang selalu terjaga adalah kunci untuk dapat mempertahankan keunggulan Roca di masyarakat dunia dalam industri saniter.

136 HOME HOMELIVING LIVING


137 HOME LIVING


ROCA HISTORY 1917 1917

Roca besaudara mendirikan Compania Roca Radiadores, S.A. di Gava (Barcelona) yang awalnya hanya memproduksi radiator besi.

1926

Roca memproduksi bak mandi besi pertama.

1936

Roca memasuki industri saniter porselen dengan menyebarkan perwakilan di seluruh Spanyol.

1945

1959

Roca memulai bisnis ekspor

Peresmian pabrik faucet pertama di Gava

1962

1964

Pembukaan Alcala de Henares, pabrik vitrus cina pertama. Sadar akan pentingnya konservasi air, Roca mengurangi konsumsi tangki air dari 15 menjadi 12 liter.

Berdirinya Roca Design Center, unit bisnis yang khusus fokus pada desain dan pengembagan produk baru.

2009

Berdirinya Roca Barcelona Gallery yang didesain oleh Carlos Ferrater. Hal ini menandai dimulainya proyek pembangunan Roca Gallery di seluruh dunia yang berfungsi sebagai salah satu sarana komunikasi Roca sebagai sebuah brand.

2010

Roca sebagai penggerak We Are Water Foundation, sebuah yayasan yang fokus terhadap masalah air dan pemeliharaan kebersihan di dunia.

2010

Kolaborasi dengan Armani Group dalam pengembangan sebuah konsep baru kamar mandi.

2017

Perayaan 100 tahun berdirinya Roca.

2018

138 HOME HOMELIVING LIVING


SANITARY WARE

TEKNOLOGI PENYELAMAT LINGKUNGAN

T

agai material yang tahan lama dan murah. Gaya hidup eknologi selalu memegang peranan penting dalam masyarakat pun semakin praktis, sehingga timbullah perkembangan toilet di dunia. Pengolahan sanitasi berbaagai penemuan terbaru dalam dunia sanitair. Salah modern sempat diterapkan di permukiman metropsatunya adalah mengganti westafel dari porselen menjadi olis pertama dunia, Mohenjo-daro (2500 SM). Saymenggunakan material logam (seng) yang awet, anti pecah ang, peradaban bangsa di Pakistan ini terkubur dan dan lebih modern. menghilang. Hal itu membuat manusia harus mengulang kembali Di masa ini bathtub juga telah ditemukan oleh John proses penemuan sanitasi modern. Perlu waktu hampir 5000 tahun Michael Kohler. Sebagai pemilik baru Sheboygan Union hinga Inggris mulai memperbaiki saluran air bawah tanah pada taIron and Steel Foundry, pabrik yang memproduksi perkakas hun 1865. Proses pembelajaran ini memakan korban, karena perbaidari besi cor dan baja bagi petani di Wisconsin, pengecoran kan ini dilakukan setelah wabah kolera--penyakit paling mematipabrik furnitur dan berbagi ornamen besi. John berekperikan saat itu--telah menjangkiti kota ini hingga tiga kali. men dengan memanaskannya besi hingga 1.700 derajat FahrSelain wabah kolera, perubahan toilet dipicu oleh ditemukanenheit dan melapisinya dengan bubuk enamel. Produk itu nya mesin uap yang kemudian memunculkan revolusi industri. dinamakan palung kuda yang dilengkapi dengan empat kaki. Tahun 1760, Inggris memasuki revolusi industri yang menyebabInilah prototype sebagai bathtub pertama di dunia. Produk kan ribuan orang pindah ke kota untuk bekerja di pabrik dan tingini menjadi titik awal keberhasilan Kohler sebagai perusahaan gal dalam hunian vertikal dengan sanitasi yang buruk. yang berhubugan dengan air. Tak hanya itu, Kohler juga sebagai Kotoran biasanya diletakkan dalam wadah (pispot) dan saat pemimpin dalam bidang desain dapur dan kamar mandi. penuh, mereka akan membuangnya ke luar, sangat kotor dan tiSaat ini teknologi banyak digunakan untuk membuat toilet dak higienisnya kota di Inggris terutama London saat itu. lebih ramah lingkungan. Misalnya, mencari alternatif untuk tisu Sebenarnya, jauh sebelum itu, pada 1596 Sir John Haringtoilet. Kertas toilet gulung ini bukanlah penemuan baru, usianya ton telah menemukan kloset flush. Berbentuk bejana dengan sudah 140 tahun karena ditemukan tahun 1878 oleh Scoot Paper tangki air di atasnya. Kloset temuan Sir John dibuat dua protoCompany dari USA dan langsung populer di seluruh dunia. Kendtype produk untuknya dan Ratu Elizabeth 1. Sayangnya kloset ati modern dan praktis, penggunaan kertas gulung toilet semakin temuan Sir John masih mengeluarkan bau karena wadah petidak relevan. nyimpanannya statis, sehingga pada 1738 J.F. Brandel menSaat suhu mulai memanas, karena tipisnya lapisan ozon dan hiciptakan kloset siram dengan sistem katup. langnya hutan sebagai penyuplai oksigen dunia, kertas gulung toilet Temuan kloset paling sempurna adalah ciptaan Alexanmenjadi salah satu penyebab hutan dunia semakin menipis. Total 1 der Cumming tahun 1775 dengan penambahan model pipa milyar gulung kertas toilet terpakai setiap hari. Dengan perbandigan melengkung penahan air, untuk meminimalisir bau. 1 gulung kertas toilet menghabiskan 67,5 kilogram kayu, 140.6 liter Saat revolusi industri berlangsung, lahan pertanian air, 1,3 KWH listrik dan zat kimia yang berbahaya seperti klorins, sulberubah menjadi pabrik dari pemintalan pakaian hingga fur dan kalsium karbonat untuk memurnikannya. peleburan logam. Logam sangat dimuliakan saat itu, seb-

139 HOME LIVING


Koleksi Showroom Kallista Jakarta Foto Syafril H. Sujatmoko

140 HOME LIVING


Foto Raffles Hotel Jakarta

Sudah saatnya kita kembali menggunakan air untuk membersihkan diri dengan lebih pintar dan cerdas. Teknologi sanitair semakin berkembang dengan penambahan fungsi penghemat air. Toto terinspirasi pada kebiasaan orang Jepang yang peduli kebersihan dengan mengembangkan produk yang melibatkan air, Washlet sejak tahun 1980 dan berhasil menjual 30 juta unit hingga awal 2011. 141 HOME LIVING


SEJARAH SANITARY Pengolahan sanitasi modern sempat diterapkan di permukiman metropolis pertama dunia, Mohenjo-daro (2500 SM). Sayang, peradaban bangsa di Pakistan ini terkubur dan menghilang. Hal itu membuat manusia harus mengulang kembali proses penemuan sanitasi modern. Perlu waktu hampir 5000 tahun hinga Inggris mulai memperbaiki saluran air bawah tanah pada tahun 1865. Proses pembelajaran ini memakan korban, karena perbaikan ini dilakukan setelah wabah kolera--penyakit paling mematikan saat itu--telah menjangkiti kota ini hingga tiga kali.

Foto Yudi D. Hertanto

1596

Kloset dengan flush diciptakan oleh Sir John Harrington.

1820

Imigran Eropa di Amerika membuat rak cuci tangan dan menambahkannya dengan kabinet dari kayu di bagian bawah atau atasnya.

1889

Bostell membuat WC dengan flush seperti yang ada sekarang, yang disebut wash-down.

1883

John Michael Kohler, Imigran Austria di Amerika membuat sebuah palung kuda yang dilengkapi dengan empat kaki. Produk yang kemudian dikenal sebagai bathtub pertama di dunia dan membuat perusahaan sanitair terkemuka, Kohler.

142 HOME LIVING

Abad ke-19

Penggunaan kran air bergagang dua sangat popular di Eropa dan Amerika. Kran ini memiliki dua alat putar yang terletak di samping kran air untuk mengeluarkan air panas dan air dingin secara terpisah.

1929

Roca, sebuah perusahaan di Spanyol, mulai masuk ke industri peralatan kamar mandi. Mereka bertekad untuk mengubah masyarakat lewat water culture. Itulah mengapa pada pengembangannya Roca amat peduli pada sumber daya air dan lingkungan hidup.


SANITARY WARE

1980

1937

Perusahaan toilet asal jepang mempatenkan Washlet. Kursi toilet elektrik dengan fitur semprotan air pertama. Washlet memiliki tiga fungsi utama, pembersihan dengan penyemprotan belakang, pengering dan kursi pemanas

Akibat insiden salah memutar keran, Al Moen mahasiswa asal Washington membuat kran air ber-handle satu dengan dua lubang.

1940-1945

Keran kreasi Al Moen untuk pertama kalinya dijual ke publik, setelah ditolak beberapa kali oleh perusahaan manufaktur.

2006

Ukuran standar bak cuci di tetapkan. Lebih dalam dengan diameter 61 centimeter dan 46 sentimeter, berkedalaman 22.5 sentimeter.

143 HOME LIVING


144 HOME LIVING


THE JOURNEY OF HOME APPLIANCES 145 HOME LIVING


HOME APPLIANCES

PERALATAN RUMAH TANGGA ATAU PEMBANTU RUMAH TANGGA?

T

dan bekerja di kantor atau pabrik. Di saat idak mudah mencari jejak home appliyang sama mereka tetap dituntut sebagai ibu ances di Indonesia. Berbeda dengan rumah tangga. Maka peralatan yang praktis arsitektur dan desain interior yang madan mempermudah peran ganda mereka pun sih bisa diraba tapak-tapaknya di masa diciptakan. Di antaranya adalah mesin pencuci lalu, peralatan rumah tangga (bermepiring dan microwave pada 1970-an. sin atau elektronika) ini penggunaannya amat minim Seperti juga di Amerika Serikat, faktor di masa lalu. Hal ini sebenarnya bisa ditebak, di negara pembantu rumah tangga menjadi penentu. manapun yang masih banyak asisten rumah tangganya, Kemudahan mendapatkan akses bantuan home appliances-nya tidak akan banyak berkembang dari mereka membuat sejumlah peralatan alat pesat. elektronik kurang populer di Indonesia pada Seperti ditulis dalam Encyclopedia of American awal-awal 1980-an. Selain itu, bahkan hingga kini Industries dan Antique Electric Waffle Irons 1900sekalipun, keterbatasan listrik juga menjadi faktor 1960: A History of the Appliance Industry in 20th penentu. “Tidak semua rumah tangga memiliki Century America, peralatan rumah tangga ini mulai mesin cuci dan AC. Masih ada beberapa faktor berkembang di Amerika Serikat pada abad ke-20. penyebabnya, salah satunya adalah keterbatasan Pemicunya adalah mulai menyusutnya pembantu listrik,� ungkap Ali Soebroto Oentaryo, Ketua full-time di sana. Penemuan setrika listrik kecil Gabungan Pengusaha Elektronik (GABEL) kepada oleh Earl Richardson pada 1903 memantik industri Marketeers. peralatan rumah tangga kala itu. Di Indonesia, peralatan elektronika untuk rumah Dapat dipahami kenapa industri peralatan tangga yang pertama populer, tentu saja adalah televisi rumah tangga ini erat kaitannya dengan keberadaan dan kulkas. Ini sudah populer sejak 1970-an, karena pembantu. Ini karena alat-alat itu diciptakan memang tidak bisa digantikan oleh peralatan lainnya. untuk meringankan pekerjaan ibu rumah tangga Bahkan kehadiran kulkas lebih cepat dibanding kelas menengah. Sesuatu yang sebenarnya tidak kompor gas yang baru populer pada 1990-an awal. diperlukan saat pembantu rumah tangga masih Kulkas di Indonesia juga lebih dulu populer mudah didapat. dibandingkan dengan mesin cuci, karena tugas mencuci Perkembangannya semakin meningkat pada pada 1980-an masih bisa diserahkan sepenuhnya kepada 1960-an saat gelombang emansipasi di Eropa pembantu rumah tangga. Meski telah lama masuk ke dan Amerika Serikat menjadi tren. Emansipasi Indonesia, vacuum cleaner baru benar-benar mendapat membuat wanita mulai meninggalkan rumah

Foto Syafril H. Sujatmoko Teks Qaris Tajudin

146 HOME LIVING


Kediaman Setya Novanto di Jakarta karya A2J Foto Syafril H. Sujatmoko

147 HOME LIVING


tempat akhir-akhir ini. Kebanyakan rumah di Indonesia yang tidak menggunakan karpet (karena kita berada di negara tropis) membuat kita tidak terlalu sering mengeluarkannya dari gudang. Kita lebih nyaman menginjak lantai yang disapu dan dipel secara manual. Kehadiran dapur modern (dapur kering) di Indonesia pada 1990-an sebenarnya turut memunculkan home appliances seperti microwave dan juicer. Namun, karena aktivitas utama masih dilakukan di dapur basah oleh para asisten rumah tangga, peralatan modern ini juga jarang disentuh oleh pemilik rumah. Lebih banyak menjalankan fungsi dekoratif dibandingkan fungsional. Baru pada 2000-an ketika banyak anak muda berpindah ke apartemen atau rumah yang lebih compact (berpisah dari rumah induk orangtua), peralatan rumah tangga mendapatkan fungsi yang sebenarnya. Ditambah lagi anak-anak muda ini lebih akrab dengan makanan Barat yang memang lebih cocok dengan home appliances yang dirancang di sana.

Home Appliances modern pada dapur bergaya modern - klasik. Desain oleh Da vinci Foto Syafril H. Sujatmoko

148 HOME LIVING


149 HOME LIVING


Foto Yudi D. Hertanto

150 HOME LIVING


Tren memasak juga membantu perkembangan industri home appliances di Indonesia akhir-akhir ini. Tentu saja, blender dan mixer, sudah lebih dulu populer pada awal 1980-an. Namun oven elektronika dan slow cooker listrik baru dua dekade terakhir menjadi favorit. Tahun lalu, pertumbuhan industri home appliances relatif stagnan. Hal ini dikarenakan ada beberapa barang yang tumbuh dan ada yang tidak. Menurut Ali Soebroto Oentaryo, Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik (GABEL), pada 2017 pertumbuhan televisi stagnan. Sekali lagi, ini ada hubungannya dengan gaya hidup kita. Dulu, ada televisi di setiap kamar, selain di ruang keluarga. Kini, tuntutan dari anak-anak agar ada televisi di kamar sendiri sudah mulai berkurang. Mereka lebih senang melihat layar yang lebih kecil (smartphone dan tablet). Yang meningkat, menurut GABEL, adalah penjualan pendingin ruangan. Ini juga merupakan salah satu home appliances yang sejak 1990-an sudah mulai mengisi rumah-rumah di Indonesia. Kategori seperti kulkas, mesin cuci, dan AC ini akan mengalami kenaikan. Ketiga jenis perangkat elektronik ini mencapai pertumbuhan hingga tujuh persen.

151 HOME LIVING


HISTORY OF HOME APPLIANCES Peralatan rumah tangga muncul karena beragam alasan. Yang jelas, semuanya merupakan jawaban dari kerepotan kita di rumah.

Indonesia pada 1990-an sebenarnya turut memunculkan home appliances

1901

H. Cecil Booth mematenkan vacuum cleaner berkekuatan mesin. Begitu besarnya harus diangkut dengan kereta kuda. Untuk mengoperasikannya, kereta akan membawa vacuum sebesar generator diesel ini ke gedung yang menyewanya.

1903

Setrika listrik ringan diperkenalkan oleh Earl Richardson dari California.

1907

Vacuum cleaner kelas rumahan diciptakan oleh James Spangler, seorang tukang bersihbersih di sebuah department store di Ohio. Dia menciptakan ini karena asmanya sering kumat saat menyapu.

1909

Toaster listrik pertama dijual oleh General Electric.

1913

Kulkas rumahan pertama diciptakan oleh Fred W. Wolf.

152 HOME LIVING

1913

Mesin cuci elektronik rumahan pertama dijual.

1920-an

Kompor gas dipekenalkan dan kulkas mulai populer.

1930-an

-Kulkas dengan indoor-storage mulai diperkenalkan.


1935

Pengering baju pertama.

1940-an

-Pada 1947 built-in wall oven diperkenalkan.

1950-an

-Kulkas yang bisa membuat es, hand mixer, toaster oven, dan lainnya mulai mengisi dapur.

1960-an

-Kitchen appliances yang bisa menghemat waktu (seperti mesin cuci piring) diciptakan karena perempuan di Barat makin banyak yang bekerja.

1970-an

-Microwave sangat populer dan menggantikan oven gas.

1978

Singer memperkenalkan Athena 2000, mesin jahit listrik pertama di dunia.

153 HOME LIVING

1990-an

Isu lingkungan hidup mulai mengemuka. Sejumlah produsen membuat mesin cuci dan pengering yang lebih ramah lingkungan, menggunakan air dan deterjen seminim mungkin.

1997

Prototipe vacuum cleaner robotik pertama.


EVA NATASSA

PERANCANG TANPA NAMA

S

“Setelah lulus, pada 2006, produk pertama yang saya aat ini kita mengenal Eva Natasa sebagai sesorang kerjakan membuat sebuah speaker. Produk tersebut rendesainer mebel. Karyanya, seri Lula telah menghiasi cananya akan di produksi pada 2008. Setelah melakukan berbagai interior kafe atau restoran. Namun jauh seresearch didapati, pada 2008 desain mengacu pada well bebelum mendesain Lula, perjalanan karier Eva justru ing, warna putih dengan bentuk-bentuk organik. Dan saya bermula dari desainer industri khususnya produk mengambil bentuk buah pear yang inspirasinya hadir saat perlengkapan rumah tangga. “Awalnya saya bersekolah desain inmakan siang.” terior di The Kent Institute of Art and Design, London,” ceritanya. Dalam desain industri semua dikerjakan oleh tim, dan Sempat kembali ke Indonesia dan bekerja sesuai dengan pendiEva hanya mengerjakan tampilannya. “Untuk perangkat dikannya justru membuatnya merasa tidak nyaman. Bagi Eva dudalamnya bekerjasama dengan Grundig, ” lanjutnya. Hanya nia interior terlalu luas, dan ia membutuhkan sesuatu yang lebih dibutuhkan waktu empat minggu untuk mendesain semuanya, personal. Saat mengunjungi Exhibition 100% Design di London, semua harus dikerjakan on schedule. “Produk yang diproduksi Eva justru tertarik mengetahui di mana produk-produk tersebut bisa mencapai ribuan hingga jutaan item sehingga tidak bisa diproduksi. Dari event tersebut, Eva semakin yakin akan tekadmundur dan main-main,” imbuh Eva. nya membuat sesuatu yang lebih ‘kecil’ dari desain interior. Dan Dari sinilah karirnya sebagai desainer industri dimulai. Ia dipilihlah The Instituto Europeo di Design, Milan, Italia untuk bekerja di Design Group Italia pada proyek-proyek dan klien melanjutkan pendidikan desain industri. internasional seperti 3M TM Italia, 3M TM USA, Post-it®, ComDi sekolah barunya ini Eva dipertemukan dengan para ahli mandTM, Scotch, Scotch Brite® dan Hormel Food Corporation. di bidangnya dalam empat proyek yang berbeda. Inilah yang Eva merupakan bagian dari tim yang sukses untuk mendesain membedakan sekolah desain industri pilihannya dengan sekoproyek-proyek skala besar di dunia dan ia pun memiliki paten USA lah-sekolah umumnya yang memberikan materi tertulis. Di sebagai penemu alat pembersih yang dirancangnya untuk Scotch sinilah Eva belajar, mulai dari proses desain hingga produksi USA. suatu produk. Untuk proyek pertama, ia bekerjasama dengan Karena dikerjakan oleh tim, maka kita tak pernah menjumpai Giorgio Fedon untuk produksi tas. Di proyek keduanya, Eva nama desainer di balik sebuah produk. Ini berbeda dengan karya bekerjasama dengan Pentole Agnelli, sebuah perusahaan kreatif lainnya. “Saya sangat menyenangi dunia industri karena tiyang memproduksi panci alumunium, proyek ketiga bekerdak bersifat ego sentris. Kita tidak perlu menaruh nama kita di setiap jasama dengan brand Whirlpool cabang Eropa dalam memproduk yang didesain, padahal produk tersebut menyentuh banyak produksi mesin cuci, dan terakhir, bekerjasama dengan 3M orang,” kata Eva. dalam membuat water filter.

Foto Yudi D. Hertanto Teks Ninin Rahayu Sari

154 HOME LIVING


HOME APPLIANCES

Foto Yudi D. Hertanto

155 HOME LIVING


156 HOME LIVING


THE JOURNEY OF INDONESIAN FLOORING 157 HOME LIVING


INDONESIAN FLOORING

LANGKAH-LANGKAH DI ATAS LANTAI

M

Bandung menjadi salah satu sejarah arsitektur kolonial ereka yang pernah berkunjung ke The Manor yang nyata, bahkan dijuluki sebagai “Laboratorium ArsiHouse di Nederburg, Afrika Selatan, pasti bisa tektur Kolonial di Nusantara”. Hal ini disebabkan udara melihat sesuatu yang familiar di winery terseBandung yang sejuk, sehinga diminati para penjajah Belanda but. Lantai merah terakota yang terletak di teras sebagai kawasan tempat tinggal dan perkantoran. Ciri khas depannya mengingatkan kita akan lantai eksutama pada penutup lantainya adalah pemakaian tegel, yaitu terior di sejumlah bangunan kuno di Kota Tua, Jakarta. Lantai yang material yang terbuat dari campuran pasir dan semen yang didikenal sebagai Batavian tiles ini konon memang berasal dari Batavia. percantik dengan motif dan pewarnaan. The Manor House dibangun oleh Phillippus Wolvaart pada 1800. BaMeningkatknya kebutuhan material bahan bangunan dan ngunan ini kemudian ditetapkan sebagai bangunan bersejarah yang industri peralatan rumah tangga dibentuklah laboratorium dilindungi pemerintah Afrika Selatan pada 1975. keramik oleh Hindia Belanda dengan nama “Het Keramische Sebelum menjadi perkebunan penghasil anggur, tempat itu sejak Laboratorium” pada 1922 di Bandung (sekarang Balai Besar abad ke-17 merupakan perkebunan dan peternakan hewan potong. Keramik di bawah Kementerian Perindustrian RI). Fungsi utaPada 1657 mereka mendapatkan lisesnsi dari VOC untuk menyumanya sebagai pusat penelitian bahan bangunan seperti bata, plai makanan dan ternak untuk kapal-kapal dagang yang pulang genteng, saluran air, air, dan lainnya yang terbuat dari tanah liat. pergi dari Belanda ke Hindia Belanda. Waktu itu terusan Sinai di Tegel antik ini juga digunakan masyarakat lokal untuk menunMesir belum dibangun, hingga semua kapal dagang Eropa harus jukkan status ekonominya, karena hanya dipakai para bangsawan memutar sangat jauh ke Afrika Selatan untuk sampai di Asia. Dari atau rumah-rumah tradisional dengan status sosial masyarakat hubungan inilah barang-barang Batavia masuk ke koloni Belanda yang tinggi saat itu. di Afrika Selatan, termasuk keramik dan lantai. Selama berabadPerkembangan tegel menyebar ke Yogyakarta, tepatnya pada abad, bahkan hingga kini, Batavian tiles populer di Cape Town 1927, Louis Maria Stocker dan Jules Gerrit Commane mendirikan dan sekitarnya. pabrik ubin semen dengan nama Firma Tegel Fabrik Midden Java. Pengaruh era kolonial Belanda pada industri lantai memang Pabrik ini memulai produksi pada 16 Desember 1929. Sejak saat itu kuat. Tidak hanya di Afrika Selatan, tentunya, tapi juga di Indoubin semen dengan cepat mendapatkan popularitas dan bahkan nesia hingga saat ini. Perkembangannya berbarengan dengan pada awalnya pabrik mulai memasok ubin ke bangunan-bangunan arsitektur kolonial selama ratusan tahun dan berkembang pesat bersejarah seperti Keraton Yogyakarta. Pada 1931, Jules Commane seiring dibangunnya berbagai bangunan perkantoran maupun meninggalkan Indonesia dan menjual sahamnya 50 persen kepada Ir. tempat tinggal. Arsitektur kolonial Indonesia mengadopsi Liem Ing Hwie. gaya neo-klasik, yaitu desain yang memadukan antara arsitekPada 1942-1945 terjadi kekacauan politik yang mengganggu intur Yunani dan Romawi. Desain ini memengaruhi penutup dustri tegel, demikian juga yang terjadi di Bandung. Laboratorium lantai yang digunakan, sehingga sesuai dengan iklim tropis keramik non tile ini mengalami gejolak, banyak karyawannya menyebar di Indonesia. ke beberapa daerah di Indonesia. Penjajahan Jepang lalu menggantinya Peradaban penutup lantai dimulai di Jawa, karena memenjadi “Toki Shinkenjo”. Fungsinya sebagai penelitian dan pengemmang perekonomian era kolonial terpusat di pulau ini. Jejak bangan, serta memproduksi barang-barang keramik dengan suhu bakar peninggalannya tersebar di beberapa daerah seperti Sematinggi seperti bata tahan api, botol sake, dan sebagainya yang difokuskan rang dengan gedung Lawang Sewu, Bandung dengan Geuntuk keperluan bala tentara Jepang di Indonesia. dung Sate, hingga Jakarta dengan kota tua.

Teks Septiana

158 HOME LIVING


Tegel atau ubin semen dibuat secara handmade, sehingga membutuhkan proses yang panjang dalam pembuatannya. Foto Dok. Matta Art & Craft

159 HOME LIVING


Motif tegel jadoel kembali diminati seiring perkembangan desain interior yang terus tumbuh.

Foto Dok. Matta Art & Craft

160 HOME LIVING


Geopolitik yang terjadi ‘menidurkan’ industri penutup lantai selama beberapa tahun. Tepat pada 1957 pemerintah mengambil alih beberapa perusahaan yang dimiliki Belanda, termasuk Fabrik Miden Java. Pada 1963, pemerintah daerah Yogyakarta mengubah namanya menjadi Pabrik Tegel dan Beton Cap Kunci yang 10 tahun kemudian dikembalikan lagi ke ahli waris Ir. Liem Ing Hwie, Suleiman. Peristiwa pengambil alihan juga terjadi di Bandung. Nama “Toki Shinkenjo� berubah menjadi Balai Penyelidikan Keramik (BPK), dalam operasionalnya dilengkapi dengan alat-alat pengujian dan alat produksi yang lebih modern. Pasca pengambilalihan industri yang dimiliki Belanda pada 1957, industri penutup lantai bermunculan, salah satunya teraso (terrazzo) berasal dari kata Italia yang artinya teras, atau penutup lantai untuk teras depan rumah. Teraso merupakan hasil limbah penambangan marmer yang diolah kembali menjadi bahan penutup lantai alternatif. Industri ini sudah ada sejak zaman para firaun di Mesir. Namun banyak yang percaya, teknik yang dikembangkan saat ini berasal dari Venesia pada abad ke-18. Kemunculnya di Indonesia tidak lepas dari sejarah masuknya penjajahan Belanda. Produk dan teknologinya berkembang mulai 1957, tepat setelah proses pemerintahan mulai berjalan kondusif. Tumbuh ratusan industri penghasil teraso yang menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini juga didorong oleh kekosongan dan meredupnya industri penutup lantai tegel yang terjadi pada 1949-1997. Kekosongan produksi tegel saat permintaan naik itu juga berpengaruh pada industri keramik yang berkembang pesat. Menurut Mulyadi Toha, Ketua Bidang Komersil, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia, kemunculan teraso dan keramik menjadi solusi cepat dan efisien untuk memenuhi kebutuhan properti yang tumbuh pada 1970-1980an. Pada era ini teraso dan keramik booming, selain masifnya pembangunan gedung, juga kebutuhan rumah tinggal. Teraso menjadi pilihan gedung-gedung perkantoran, hotel, dan beberapa hunian besar. Adapun keramik mendapatkan segmen perumahan.

161 HOME LIVING


Tidak hanya area kering, kamar mandi pun tampil cantik dengan lantai tegel.

dibarengi tumbuhnya beberapa material penutup “Kemunculan teraso banyak dipakai pada gedung perkanlantai lain seperti batuan marmer, andesit, candi, dan toran, hotel, dan rumah. Saat itu motifnya sudah beragam, seperti lainnya. serpihan batu alam, serpihan kaca, potongan ubin, kepingan Pada 1990-an ke atas lantai keramik mulai mekerang laut, dan sebagainya. Saat itu keramik yang bisa dibuat mikirkan estetika. Lahirlah berbagai teknik pewarbaru warna putih. Jadi kalah cantik dengan tegel atau teraso,” naan permukaan keramik, mulai dari yang model sajelas Toha. blon, roto color, roto drum, dengan hasil yang lebih baik Di kutip dalam website kiceramics.com, Oie Jong Tjioe, sardan natural. jana Hukum lulusan Leiden Belanda, mendirikan perusahaan Dari era tersebut hingga awal 2000-an, penutup (pabrik) keramik putih pertama di Indonesia dengan nama lantai tumbuh bersama. Pemanfaatannya sudah lebih Keramika Indonesia Asosiasi atau KIA di Belitung pada 1953. banyak mengedepankan unsur estetika. Bahkan bebeOie melihat kawasan ini memiliki potensi bahan baku yang rapa hunian mengkombinasikan penggunaan keramik, melimpah. Di tahun itu industri keramik bermula dari produkmarmer, batu alam, granit, tegel, dan lainnya dalam satu si peralatan makan dan dekorasi ruang yang bahan bakubangunan. “Tegel yang dulu sempat turun, kembali diminya masih diimpor. Mulai 1968 KIA memproduksi keramik nati sejak 2014 hingg sekarang. Ini tidak lain karena pengadinding dan aksesorinya dengan 725 staf. Asosiasi Aneka ruh media dan sosial media yang berkembang pesat,” ujar Keramik Indonesia (ASAKI) pun terbentuk pada 1972. Putu Aneth, Desainer Interior yang juga memiliki bisnis Ada peran Wakil Presiden Mohammad Hatta terhadap tegel dengan merek TegelSoeryo. apa yang terjadi di industri keramik pada 1950-an. Hatta Terbatasnya batuan alami dan berkembanganya menganggap industri ini berpotensi. Karenanya, pabrik teknologi digital printing di dunia membuat banyak perusakeramik peninggalan Belanda di Sukaraya (Jawa Tengah) haan yang memakai teknik ini untuk menghadirkan suasana dan Tulungagung (Jawa Timur) dibuka kembali sebagai alami lewat keramik. Teknologi ini menghasilkan pewarnaan Perusahaan Industri Daerah (Pinda). Sedangkan yang beryang jauh sempurna, karena menggunakan komputerisasi. ada di Belitung pengelolaannya diserahkan kepada swasta, Teknologi ini masuk ke Indonesia 2011 hingga 2105. Fenomyakni KIA. Semua atas saran Bung Hatta yang meminta ena ini pun disambut antusias masyarakat, terlebih properti agar industri tidak dipusatkan di Pulau Jawa dan KIA sedang dalam kondisi membaik. tetap di Sumatera. Awal 2016 hingga sekarang, teknologi penutup lantai Pergantian kepemimpinan pada 1965 membuat inkeramik mengalami loncatan lagi, yaitu teknologi yang mengdustri ini sempat redup. Kebangkitan dimulai pada 1968 hasilkan keramik ukuran besar dan ekstra besar. Jika sebelum saat KIA menjalin kerjasama dengan pabrik Sphinx asal 2016 keramik dengan ukuran 60 x 60 paling banyak diminati. Belanda. Mesin-mesin baru dan modern pun didatangKini varian produknya lebih besar hingga 80 x 80 hingga 100 x kan, serta mengirimkan tenaga kerja untuk mempela100. Inovasi kembali dimunculkan Quadra sebagai produsen jari pengetahuan dan alih teknologi keramik. lantai dengan ukuran slab, 3,2 x 1,6 meter. Fungsinya tidak sebaPuncaknya pada 1977-1982, pemakaian penutup tas menutupi bagian lantai, tapi bisa digunakan untuk dinding, lantai keramik meningkatnya tajam. Ada banyak gekitchen top, meja kerja, dan lainnya. dung, rumah, hotel, rumah sakit, dan lainnya yang “Lompatan besar dalam industri keramik lantai terjadi pada memakai lantai keramik. Menurut data ASAKI, pada 2017 akhir hingga 2018 ini. Penutup lantai slab menjadi solusi bagi 1984 orang Indonesia memakai keramik 1,3 kilogram pecinta batuan marner yang harganya kini sudah tidak masuk akal. per tahun. Pada 1983 telah diproduksi 13,3 juta meTerlebih motif yang dihasilkan pun tidak kalah baiknya dengan ter persegi keramik untuk lantai dan dinding. Pada aslinya,” jamin Toha. era ini lantai keramik mengedepankan fungsi. Juga

Foto Devizar

162 HOME LIVING


163 HOME LIVING


SEJARAH PENUTUP LANTAI DI INDONESIA Industri keramik lebih dikenal di Nusantara karena adanya perdagangan dari Cina di masa lalu, dengan masuknya berbagai peralatan makan dan dekorasi rumah. Teknologi ini kemudian dimanfaatkan untuk membuat penutup lantai berbahan keramik. Era kolonial hingga kemerdekaan, Indonesia mengalami perkembangan industri penutup lantai yang beragam.

Foto Arno Santosa

1922

Het Keramische Laboratorium berdiri di Bandung. Lembaga ini berfokus pada industri keramik peralatan makan, dekorasi rumah, pipa, batu bata, genteng, dan saluran air.

1927

Salah satu industri tegel dimulai di Yogyakarta dengan berdirinya pabrik ubin semen dengan nama Firma Tegel Fabrik Midden Java yang didirikan oleh Louis Maria Stocker dan Jules Gerrit Commane asal Belanda.

1929

Pada 16 Desember 1929 produksi ubin semen dimulai dan mendapat popularitas hingga akhirnya memasok ubin ke bangunan-bangunan bersejarah seperti Keraton Yogyakarta.

1942-1945

Terjadi kekacauan politik yang mengganggu industri tegel maupun industri lainnya. Laboratorium keramik non tile di Bandung pun berganti nama menjadi “Toki Shinkenjo� akibat invansi Jepang.

164 HOME LIVING

1953

Pertamakalinya industri keramik putih dibangun di Belitung dengan nama Keramika Indonesia Asosiasi atau KIA.

1957

Industri yang dimiliki pemerintah Belanda diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan menjadikannya perusahaan daerah. Termasuk pabrik tegel Fabrik Miden Java di Yogyakarta. Nama “Toki Shinkenjo� berubah menjadi Balai Penyelidikan Keramik (BPK). Industri penutup lantai bermunculan, salah satunya teraso (terrazzo). Teraso merupakan hasil limbah penambangan marmer yang diolah kembali menjadi bahan penutup lantai alternatif.


INDONESIAN FLOORING

1970-1980an

Teraso dan keramik booming, selain masifnya pembangunan gedung, juga kebutuhan rumah tinggal. Teraso menjadi pilihan gedung-gedung perkantoran, hotel, dan beberapa hunian besar. Adapun keramik mendapatkan segmen perumahan. (1977-1982) Puncak pemakaian penutup lantai keramik. Hal ini memengaruhi industri tegel dan teraso yang menurun.

1990-an

Keramik semakin diminati berbagai kalangan, karena industrinya mulai memikirkan keramik yang bernilai estetika, tidak lagi sebatas fungsi. Namun bersamaan dengan ini, industri lantai alam seperti marmer, andesit, candi, dan lainnya juga tumbuh.

2000-an

Industri penutup lantai kian beragam, masing-masing material tumbuh dengan segmennya masing-masing. Keramik sudah memiliki teknologi yang jauh lebih modern, bahkan berupaya untuk menutup pasar batuan alam. Desain rumah bahkan mengkolaborasi beragam finishing untuk mendapat hasil yang menarik.

2011-2014

Teknologi digital printing hadir di Indonesia dengan teknologi pewarnaan modern dan digitalisasi desain. Keramik memiliki motif yang bisa dipesan secara khusus sesuai keinginan pemilik rumah.

165 HOME LIVING

2015

Industri penutup lantai tumbuh dengan bermunculannya motif-motif jadul. Bahkan tegel lawas banyak diminati sebagai finishing lantai. Beberapa produsen keramik bahkan membuat motif tegel, seiring tren interior dan arsitektur di Indonesia.

2016-2018

Teknologi lantai keramik mengalami lompatan besar, terutama dalam hal ukuran. Teknologi yang menghasilkan keramik ukuran besar dan ekstra besar. Jika sebelumnya lantai keramik terbesar ukuran 60 x 60 atau 80 x 80, kini variannya hingga ukuran 100 x 100 atau ukuran slab 3,2 x 1,6 meter. Tren penutup lantai tegel pun kembali booming, kini dibuat dengan gaya yang lebih variatif menyesuaikan tema interior.


INDONESIAN FLOORING

SI JADOEL DITENGAH INDUSTRI KERAMIK Lantai tegel menjadi industri rumahan yang tersebar luas, terutama di daerah-daerah

Seiring industri properti yang bangkit di era 70-an hingga pertengahan 90-an, sebelum krisis ekonomi 1998, penutup lantai tegel mengalami pasang surut. Terutama keberadaan material alternatif seperti teraso dan keramik. Kedua jenis material ini menggerus industri tegel, selain itu juga pengaruh geopolitik yang terjadi saat itu. Tegel kembali mendapatkan apresiasi di era 2000-an, kelahirannya dibarengi keberadaan arsitek dan desainer interior yang makin mendapat tempat ika diyakini lantai merah terakota yang ada di The Manor House di Nederburg, Afrika Selatan, berasal di hati masyarakat. Profesi ini menjadi penting dalam memvisualisasikan imajinasi pemilik rumah untuk dari Batavia, maka pengaruh besar yang dibawa era mendapatkan hunian yang sesuai selera. kolonial Belanda terhadap pengetahuan masyarakat Kembalinya si Jadoel sebagai elemen lantai dibarengi Indonesia kala itu sudah lebih maju. Terutama dalam pesatnya industri desain yang dipelopori arsitek dan pembuatan lantai rumah atau perkantoran. Tegel desainer interior. Peran serta keduanya melahirkan menjadi penutup lantai yang banyak digunakan pada masa itu, meski industri keramik sudah ada sejak Hindia Belanda beragam desain yang kembali memanfaatkan tegel. Pada rumah dengan konsep tradisional, lantai ini menjadi “Het Keramische Laboratorium� pada 1922 di Bandung. material utama. Terutama rumah-rumah konsep Jawa Balai ini hanya difungsikan sebagai pusat penelitian bahan (Joglo). Pada rumah modern, tegel digunakan sebagai bangunan seperti bata, genteng, saluran air, air, peralatan aksen dekoratif lantai dan dinding. Terutama tegel dengan rumah tangga, dekorasi ruang, dan lainnya yang terbuat motif-motif tertentu. dari tanah liat. Tegel menginisiasi konsep eklektik, etnik, vintage, Lantai tegel menjadi industri rumahan yang tersebar luas, terutama di daerah-daerah yang memiliki sumber meski tidak menutup gaya lainnya menggunakan tegel sebagai aksen. Dengan ukuran 20x20 centimeter, tegel bahan baku utama yaitu tanah liat. Proses pembuatan menunjukkan eksistensinya sebagai material ‘ jadul’ yang yang didominasi kreativitas tangan, menjadi salah diterima disetiap generasi. Namun, industri yang sebagian satu sebab mudahnya masyarakat menyerap keahlian ini. Yogyakarta menjadi salah satu daerah penghasil besar prosesnya handmade membatasi ketersediaan lantai tegel yang banyak menyuplai bangunan kerajaan dalam jumlah banyak. Bahkan pemesanan harus dilakukan atau keraton di pulau Jawa hingga ke beberapa daerah 3 hingga 6 bulan. Apalagi jika kebutuhannya lebih banyak untuk menutup permukaan lantai yang lebih luas. Kembalinya lainnya. Menurut Putu Aneth, Desainer Interior yang si Jadoel memberikan khasanah desain yang lebih luas, juga memiliki bisnis tegel dengan merek TegelSoeryo, sehingga memberi identitas kelokalan yang kuat, tanpa melulu keunikan yang dimiliki tegel dengan warna maupun motifnya yang berkesan abadi. Tegel antik kala itu mengadopsi desain luar. Fenomena ini dibidik industri keramik seiring properti yang digunakan masyarakat lokal untuk menunjukkan status ekonominya, karena hanya dipakai para membaik sejak 2013 hingga 2016, serta kemajuan teknologi digital printing. Banyaknya masyarakat yang menginginkan bangsawan atau rumah-rumah tradisional dengan motif tegel jadul, melahirkan ide untuk mengaplikasikannya status sosial masyarakat yang tinggi.

J

Teks Septiana

166 HOME LIVING


Material dengan ukuran besar menjadi alternatif dalam finishing lantai dan dinding.

Foto Dok. Quadra

167 HOME LIVING


Tegel kembali menjadi salah satu pilihan untuk finishing lantai dan dinding rumah. Foto Yudi D. Hertanto

168 HOME LIVING


pada keramik. Motif-motif yang ada dan tersebar ‘ditiru’ untuk kemudian diaplikasi pada permukaan keramik. Hasilnya jauh lebih sempurna dan menarik, meski sebagian merasa ada yang kehilangan pesonanya. Motif tegel pada keramik dapat dibuat secara masal dan memiliki warna yang konsisten. Setiap kepingan keramik motif jadoel dibuat sealami mungkin, secara warna jauh lebih terlihat. Namun menurut Aneth, kekuatan utama tegel jadoel terletak pada motif dan warnanya yang tidak seragam. Pembuatannya yang handmade melahirkan produk yang tidak mungkin sama meski dibuat oleh orang yang sama. Bahkan motif yang dihasilkan tidak sempurna, artinya ada warna yang bisa memudar disatu sisi, sedangkan sisi lainnya berwarna sempurna. Teknologi juga melahirkan inovasi motif yang lebih berani. Keramik motif batik, batu alam, marmer, kayu, hingga motif papan kayu bekas. Keberagaaman desain ini dibarengi dengan ukuran yang lebih variatif, keramik tidak lagi ukuran yang memiliki 4 sisi yang sama, 30 x30 hingga 80x80. Tapi bisa berbentuk persegi panjang dengan 20x40 hingga 20x100. Masuk di awal 2017 hingga sekarang, teknologi penutup lantai keramik mengalami loncatan tinggi, tidak hanya sebatas motif, namun menghasilkan keramik ukuran besar dan ekstra besar. Jika sebelum 2016 keramik dengan ukuran 60 x 60 paling banyak diminati. Kini varian produknya lebih besar hingga 80 x 80 hingga 100 x 100. Tidak puas pada ukuran yang ada, inovasi kembali dimunculkan produsen penutup lantai dengan ukuran slab 3,2 x 1,6 meter. Ukuran yang besar ini untuk membidik pasar premium yang mengidolakan batuan marmer. Terlebih harga batuan alami ini yang terus meroket dari tahun ke tahun. Dengan segmen tersebut diharapkan penggunaan batuan alami yang kian terkikis di alam dapat tergantikan. Tidak hanya membidik pasar lantai dan dinding. Produk ini dapat digunakan sebagai kitchen top, meja kerja, area cuci piring, area wastafel, dan lainnya. Keunggulannya menyajikan permukaan tanpa nat. Karena bisa dibuat dalam ukuran yang sangat panjang.

169 HOME LIVING


170 HOME LIVING


THE JOURNEY OF INDONESIAN LANDSCAPING 171 HOME LIVING


INDONESIAN LANDSCAPING

BUKAN SEKADAR TAMAN

S

sebagai negara dengan arsitektur bangunan yang selaras ejarah taman Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dengan penataan area luarnya. yang dibawa penjajah Belanda. Dr. Ir. Siti Nurisjah, Jauh dari Scotlandia, tepatnya di Amerika, desainer, Ketua Umum IALI periode 2013-2016 dan seorang editor dan penulis Andrew Jackson Downing atau dikeakademisi IPB, menyebut salah satu kota yang terkenal sebagai pelopor arsitektur landskap Amerika juga pernal masih mempertahankan pola Eropa adalah Bonah menulis bagian yang berhubungan dengan bangunan gor. “Tahun 1800 Gaya taman Inggris bisa dilihat di Istana Bogor, dan taman dalam Downing’s book A Treatise on the TheKebun Raya dan Taman Kencana. Ciri khasnya adalah padang ory and Practice of Landscape Gardening, Adapted to rumput yang luas berlatar hutan buatan dengan pohon tinggi North America (1841). yang diatur jarak tanamnya,” kata Is. Baru di masa Frederick Law Olmsted (1822 – 1903), Sinergi antara Istana Bogor dan Kebun Raya tidak terlepas istilah Landscape Architecture lebih meluas, tidak hanya dari peran Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Rafmengurusi taman pada bangunan. Bersama Calvert Vaux, fles yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar Olmsted memenangkan kompetisi desain perluasan Central dalam botani. Ia tertarik mengembangkan halaman Istana Park tahun 1858. Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik dan meminta W. Desain Greensward Plan karya Vaux dan Olmsted menKent desainer Kew Garden di London untuk menyulap halajadi pijakan desain taman Amerika, yang identik dengan taman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal man skala kota yang fungsional, untuk tempat berolahraga, mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang. piknik musim panas, tempat membaca, dan berkumpul masyaNamun, arsitektur lanskap bukan sekadar taman. “Lanrakat. Taman gaya Amerika menjadi pengimbang taman Eropa skap adalah bentang alam dan arsitektur lanskap adalah yang lebih populer sebagai taman pasif. Vaux pun dinobatkan ilmu merekayasa bentang alam. Taman sendiri merupakan menjadi bapak Arsitektur landskap Amerika dan karyanya menimplemetasi dari arsitektur lanskap dan hortikultura, ilmu ginspirasi banyak orang, salah satunya Presiden pertama RI Suyang mempelajari tentang budidaya tanaman sayuran, karno. buah-buahan, bunga-bungaan, atau tanaman hias,” kata Sukarno berpendapat Jakarta butuh taman kota seperti Cenwanita yang masih aktif dalam sejumlah penelitian lanstral Park, sebagai ikon untuk menarik perhatian dunia. Upaya kap di Pemerintahan dan IPB ini. untuk memindahkan Central park ke Jakarta dilakukan dengan Secara keilmuan dan profesi, Arsitektur Landskap mengirimkan beberapa pemuda Indonesia untuk belajar arsitektur (AL) merupakan cabang ilmu desain yang relatif baru, landskap ke Amerika. Saat itu, Jakarta juga memiliki pendidikan baik di Indonesia dan dunia. Kata landscape architecakademi kedinasan Akademi Pertamanan (AKAP) yang dibuka ture pertama kali dicetuskan oleh Gilbert Laing MeaGubernur Jakarta Soemarno Sosroatmodjo tahun 1962. son dalam buku On The Landscape Architecture of Kerja pertama para ahli landskap binaan Amerika ini adalah the Great Painters of Italy (London, 1828). Meason membuat Jakarta yang cantik untuk menyambut perhelatan Asian adalah pedagang dan ahli ilmu tanah (agriculturist) Games tahun 1962. Sejumlah proyek besar (proyek mercu suar) dikasal Scotlandia yang tertarik pada 10 buku arsitektur erjakan, mulai dari penataan area luar Hotel Indonesia, Tugu Selamat karya Vitruvius. Dalam buku ini, Italia tergambar

Foto Yudi D. Hertanto Teks Pipit Pianata

172 HOME LIVING


173 HOME LIVING


Foto Syafril H. Sujatmoko

174 HOME LIVING


175 HOME LIVING


176 HOME LIVING


Datang, Gelanggang Olahraga/Gelora Bung Karno yang berubah menjadi Gelora Senayan di masa Orde Baru, Monas, Jembatan Semanggi dan Gedung MPR/DPR. Proyek mercu suar menjadi pemicu yang membuat masyarakat Indonesia mulai tertarik mempelajari ilmu arsitektur landskap. “Saat itu Indonesia sudah mempunyai dua tempat untuk mempelajari arsitektur landskap. STAFI (Sekolah Tinggi Arsitektur Pertamanan) nama lain dari AKAP (Akademi Pertamanan) yang akhirnya menjadi bagian dari Trisakti dan IPB,” kata Is. Dua institusi pendidikan ini mencetak landskaper yang membawa tren pola taman Indonesia. “Dalam kurun waktu tahun 1965-1975, gaya taman didominasi pola impor. Seperti gaya taman Asia Timur (Taman Cina dan Jepang) dan Eropa,” kata Is. Selain gaya taman, Prof.Dr. Hadi Susilo Arifin, Kepala Manajemen landskap IPB menyoroti tren taman yang bergantung pada jenis tanaman tertentu. “Indonesia cenderung ikut-ikutan. Saat ada satu tanaman yang bagus dan unik, akan mudah ditemui di manapun. Saya ingat sekitar tahun 1990 hingga 2000, sedang demam tanaman Palem Raja. Hampir semua real estate menanam tanaman ini, supaya berkesan seperti permukiman mewah di Beverly Hills,” katanya. “Ahli lanskap seharusnya menjadi trend setter, karena mereka mempunyai pengetahuan soal tanaman dan penataan ekosistem lingkungan. Lebih bagus bila mengangkat keanekaragaman hayati lokal. Variasi tanaman lokal tidak terbatas, lebih sustain dan mudah perawatannya dibanding tanaman impor,” kata Hadi. Saat ini dan di masa depan , tren lanskap akan lebih ke arah eco landscape dan eco garden. Eco landscape adalah laboratorium terbuka dengan berbagai variasi tanaman dan ditemukan banyak hewan yang hidup bebas di dalamnya. Tidak ada campur tangan manusia untuk menyeimbangkannya, semuanya sangat bergantung dari alam. Untuk taman rumah, masyarakat sudah mulai menerapkan hidup sehat dan secara sukarela mengunakan pekarangan untuk media tanam tanaman produktif yang bisa dikonsumsi.

Foto Yudi D. Hertanto

177 HOME LIVING


178 HOME LIVING


Foto Syafril H. Syatmoko

179 HOME LIVING


LANSKAP DALAM SEJARAH Di masa lalu, orang Eropa dan Asia, khususnya Asia Timur menganggap taman adalah mahakarya yang mahal. Tidak boleh dimiliki dan dilihat sembarang orang, harus bangsawan dan kalangan terpandang. Di Indonesia, para raja membuat, misalnya Tamansari, yang dikhususkan untuk anggota kerajaan. Kebebasan untuk menikmati taman baru dimulai di Amerika sekitar pertengahan hingga akhir abad 1800. Dipelopori pemerintah kota New York dan Boston, dibangunlah banyak taman kota yang saling terintegrasi dan boleh diakses semua masyarakat. Gaya-gaya ini mempengaruhi Indonesia dari waktu ke waktu.

Kediaman di Semarang Foto Yudi D. Hertanto

1712

Joseph Addison, esais, penyair, dramawan, dan politikus Inggris menjadi orang pertama yang menulis tentang lanskap di majalah miliknya, The Spectator.

Akhir 1700-an

Lanskap taman sebagai cikal bakal arsitektur lanskap, sudah diterapkan di rumah-rumah bangsawan, istana dan properti milik kerajaan, komplek keagamanan, dan pusat pemerintahan di Eropa.

1800

Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor bergaya Inggris klasik seperti Kew Garden di London. Ia memerintahkan W. Kent untuk membuatkan yang serupa di Bogor

1817

Kebun Raya Bogor diputuskan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan tanaman tropis dan pengelolaannya terpisah dari naungan Istana.

180 HOME LIVING

1828

Gilbert Laing Meason mencetuskan gagasan Landscape Architecture.

1840

John Claudius Loudon mulai mempublikasikan gagasan Gilbert Laing Meason dalam Encyclopedias and buku the Landscape Gardening and Landscape Architecture of the Late Humphry Repton. Mulailah landscape architecture dianggap sebagai profesi.


INDONESIAN LANDSCAPING

1948

1980

Deklarasi pembentukan International Federation of Landscape Architects (IFLA). Beranggotakan 15 negara dar Eropa dan Amerika Utara. Sir Geoffrey Jellicoe ditunjuk sebagai Presiden IFLA pertama.

Lahirnya istilah agrikultur berkelanjutan sebagai masa depan lanskap dunia.

1995

Timbulnya gerakan untuk swasembada dan pertanian skala kecil berdasarkan pendekatan sistem holistik dan prinsipprinsip ekologi di kebun rumah, lanskap kecil.

1951-1959

Kusnoto Setyodiwirjo menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi direktur Kebun Raya Bogor. Setelah sebelumnya dipegang Belanda (18171943) dan Jepang (1943-1951).

2000

Bill Mollison dan David Holmgren asal Australia mempopulerkan permaculture. Sebagai pengembangan ekosistem pertanian berkelanjutan dan mandiri.

181 HOME LIVING


HADI SUSILO ARIFIN

MEMPERKENALKAN PEKARANGAN INDONESIA KE DUNIA

S

terstruktur dan sangat dipengaruhi kearifan lokal. Tiap ejak lulus kuliah di Departemen Agronomi, Institut daerah ada ciri tersendiri, karena dipengaruhi adat istiaPertanian Bogor (IPB) pada 1983, Hadi Susilo Arifin dat, cuaca, agama dan keadaan alam. Menariknya, pekalangsung bergabung dalam lingkup akademisi IPB dan rangan Indonesia sudah menerapkan lanskap produktif bersama Ir. Zain Rachman. Hadi yang melanjutkan yang sedang menjadi tren dunia sekarang, “kata Hadi. S2 di sekolah yang sama ini bahkan ikut mendirikan Hasil penelitiannya tentang lanskap pekarangan Indoarsitektur pertamanan IPB. “Taman tidak hanya ruang luar pada nesia, membawanya menjadi pembicara di banyak simpobangunan, tetapi meluas pada penataan lanskap atau bentang alam sium di dunia. “Sudah saatnya desainer dengan dasar keilmuan. Unsur lanskap mendesain taman yang tidak estetis tidak selalu menjadi yang hanya indah dipandang, tapi juga hautama, tetapi lebih ke pengolahan rus produktif dan bisa dimanfaatkan, landskap yang terjaga keberlangminimal untuk kebutuhan pribadi. Insungannya,” kata Hadi. donesia kaya sekali tanaman lokal yang Pada 1994, ia mendapatkan bagus, seperti kenikir. Bunganya indah kesempatan melanjutkan pendidan bisa dimanfaatkan pucuknya sebadikan doktoral di Okayama Unigai lalapan. Markisa selain buahnya diversity, Jepang. Di sana ia tertarik makan, bunganya pun indah,” ujarnya. untuk mengangkat taman Jepang Di rumahnya yang asri di Bogor, sebagai studi kasus dalam salah Hadi telah mengembangkan lanskap satu mata kuliah. Keinginannya produktif.“Saya sedang mengusung ini justru ditentang salah satu dokawasan pangan lestari. Dimulai dari sennya yang asli Jepang, “Indonepekarangan rumah yang saya jadikan sia adalah bangsa besar, pelajari percontohan urban farming sebagai taman yang ada di negaramu.” model pertanian kota masa kini dan “Kata-kata itu memancing mimasa depan,” katanya. nat saya untuk mempelajari tama WhatsApp Group ia manfaatkan sebagai forum silaturahmi Indonesia,” kenangnya. antar anggota KPID (Komunitas Pekarangan dan Kebun Pangan Beruntung ia pernah terlibat menjadi juri lomba taman Indonesia) untuk saling bertukar info dan berbagi cerita keberhastingkat nasional pada 1991. Penghargan setingkat Kalpatailan. Setelah dicetuskan olehnya tiga tahun lalu, anggota KPID seru dan Adipura yang dilaksanakan periodik dua tahunan makin banyak. Anggotanya mulai dari birokrat, pejabat, mahasiswa dan diprakarsai oleh Tien Soeharto. “Temanya taman ibu rumah tangga, dan professional yang mulai sadar pentingnya rumah. Saya beserta tim penilai berkeliling ke seluruh hidup sehat dengan mengkonsumsi sayur dan buah bebas pestisida Indonesia. Akhirnya saya menemukan bahwa Indonedari kebun sendiri. sian home garden adalah pekarangan. Desainnya lebih

Foto Yudi D. Hertanto Teks Pipit Pianita

182 HOME LIVING


Selain mengembangkan urban farming. air adalah bidang yang saat ini menjadi fokusnya. Sejak 2010 ia menaruh perhatian dengan meneliti sungai, danau, dan tirta budaya situ sebagai pengembangan keilmuan dari Jepang. Salah satunya adalah Situ Cibuntu yang berada di komplek limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). “Saya mendesain secara estetika agar Situ Cibuntu bisa dijadikan tempat rekreasi, wisata untuk pegawai dan masyarakat sekitar,� katanya.

Site plan dan gambar suasana pengembangan konsep dan desain Situ Cibuntu sebagai kawasan edukasi. Foto Dok Hadi Susilo

183 HOME LIVING


IR. ZAIN RACHMAN, IALI

BAPAK LANSKAP INDONESIA

S

International Federation of Landscape Architects (IFLA) ebagai arsitek lanskap, Zain Rachman banyak menginpada kongres dunia di Cambridge, Inggris tahun 1979. spirasi generasi di bawahnya, terutama arsitek angkatan Zain Rachman menjadi wakil IALI pertama di IFLA dan 1970-an hingga 1990-an. Selain dikenal sebagai konberkontribusi besar dalam memperjuangkan kepentingan septor Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI), Zain anggota IALI secara professionalitas berskala internasiojuga dosen yang inovatif, direktur PT. Exotica, dan konnal. traktor lansekap terkemuka. Sebagai dosen arsitektur lanskap Zain muda adalah salah satu Institut Pertanian Bogor, Zain Rachmahasiswa Indonesia yang berkeman mendorong ilmu lanskap menjadi sempatan mendapatkan beasiswa Ilmu desain yang berdiri sendiri dan mempelajari arsitektur lanskap ke mempermudah jalan para mahasiswa Amerika Serikat. Ide pemberangarsitektur lanskap Indonesia untuk katan mereka digagas oleh Presmengikuti kompetisi desain dan taman iden Sukarno. Karenanya, ia turut internasional. dalam proyek lanskap persiapan Sebagai lulusan arsitektur lanskap menyambut Asian Games 1962. dari Amerika, Zain Rachman berpengPada 1970, ia bersama Saleh alaman secara teori dan praktik dalam Idris, Msc (Pimpinan Kebun Raya penerapan taman fungsional di IndoBogor) membentuk Forum Arsinesia. Bersama PT. Exotica yang ia diritek Pertamanan Indonesia (FAPI) kan, Zain Rachman banyak dipercaya di Bogor. Delapan tahun kemumenangani proyek landskap nasional dian, FAPI berubah menjadi badan berskala besar. Seperti Taman Mini Indengan legalitas resmi bernama donesia Indah, Taman Buah Cileungsi, IALI. Dalam proses pembentukan Taman Anggrek, dan Taman Bunga IALI, Zain bersama mantan GuNusantara. bernur Jakarta Soemarno SosroatIa juga mengubah taman alun-alun Kota Bogor, Taman Ria, Tamojo, dan lainnya. Deklarasinya diadakan di Pondok Putri man Ade Irma Suryani dan Taman Topi, agar ramah anak dengan Duyung Ancol, pada 4 Februari 1978. menambahkan 12 wahana permainan klasik, termasuk di antaranMenurut Dr. Ir. Siti Nurisjah, sebagai ketua pertama ya kereta kayuh, gajah terbang, helikopter, bombom car, dan komidi IALI, Zain Rachman melakukan lompatan fantastis putar. Sayangnya, kabarnya kedua taman ini akan dihilangkan dan dalam dunia lanskap Indonesia. Ia mengawali langkah diganti fungsi untuk perluasan sejumlah fasilitas Kota Bogor. dengan mendaftarkan Indonesia sebagai state member di

Foto Facebook Teks Pipit Pianita

184 HOME LIVING


Taman Bunga Nusantara hasil karya Zain Rachman bersama Taman Mini Indonesia Indah, Taman Buah Cileungsi. Foto Yudi D. Hertanto

185 HOME LIVING


TRI RISMAHARINI

MENGUBAH KOTA DARI TAMAN

W

Rismaharini sendiri dinobatkan sebagai Mayor of alikota Surabaya Tri Rismaharini adalah the Month pada Februari 2014; setahun kemudian ia sebuah anomali. Dia tidak memulai perdidapuk sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi ubahan dari sektor ekonomi atau pendiWorld City Mayors Foundation; pada 2015 juga ia madikan, tapi memulainya dari penataan suk dalam jajaran 50 tokoh berpengaruh di dunia versi taman. Awalnya, saat ia mulai menjabat majalah Fortune bersama dengan tokoh-tokoh lain sepada 2010, banyak yang skeptis, karena dia bukan politisi dengan perti CEO Facebook Mark Zuckerberg, Perdana Menteri akar kuat. Apalagi saat ia mulai menata Taman Bungkul. Orang India Narendra Modi, dan lainnya. menganggap itu hanya make-up, penataan bagian permukaan Berikut ini penuturan Tri Rismayang tidak menyentuh permaharini kepada kami tentang alasan di salahan mendasar masyarakat, balik apa yang selama ini dia lakukan: baik dari bidang ekonomi mau*** pun budaya. Kurang lebih diangOrang selalu ngomong bahwa gap sebagai pencitraan politik. semua harus dimulai dari sektor ekoTapi, anggapan itu salah. nomi. Teorinya begitu. Tapi, lewat taRisma terbukti bisa mengubah man yang kami buat, kita justru bisa Surabaya secara keseluruhan melihat kembali apa tujuan awal kota lewat taman. Ia tidak hanya beritu dibangun. Pertama, masyarakat hasil mengubah Surabaya yang kota harus senang tinggal di kota itu. kumuh menjadi indah, tapi juga Alasannya macam-macam, bisa karemengubah pola pikir dan buna nyaman, bersih, atau biaya hidup daya masyarakat Surabaya akan di sana murah. Kedua, kota itu harus kotanya. Tentu, akhirnya bukan punya competitiveness, alat agar kota hanya taman yang dia perbaiki. ini bisa berkompetisi. Birokrasi dan budaya para pejaKetiga, taman bukan sekadar unbat di bawahnya juga ia benahi tuk keindahan, tapi taman itu tempat habis-habisan. masyarakat bisa berinteraksi. Konsep Tak heran jika Surabaya diini membedakan aku dengan penata kota lain. Saya ingin tidak ganjar berbagai penghargaan. Di antaranya empat kali ada gap komunikasi antara orang kaya dengan orang miskin, si piala Adipura Kencana berturut-turut (2011-2014) unhitam dengan si putih, anak muda dengan orang tua dan balita. Ittuk kategori kota metropolitan, serta Adipura Paripurna ulah yang terjadi di taman kita, semua lapisan umur bisa bertemu. pada 2016; kota dengan partisipasi masyarakat terbaik Hal itu akhirnya menjembatani apa yang sebelumnya saya lise-Asia Pasifik (2012) versi Citynet; Future Government hat. Sebelumnya saya melihat ada jurang komunikasi antargeneraAwards 2013; Taman Bungkul meraih penghargaan si. Kalau hal itu dibiarkan, anak muda, orang tua, anak kecil, akan The 2013 Asian Townscape Award dari PBB sebagai tajalan sendiri-sendiri. man terbaik se-Asia;

Foto Ijar Karim / Tempo Teks Artika Rachmi Farmita

186 HOME LIVING


Foto Fully Syafi / Tempo

187 HOME LIVING


man.” Padahal dulu mana mau mereka ke Kalau (perbedaan generasi) ini disegregasi atau taman. Maunya ke kafe. dipisah, mereka tidak akan pernah ketemu. Anak Efek lainnya, adalah jauh berkurangnya muda bisa tidak hormat pada orang tua. Sebaliknya tawuran anak-anak muda. Bahkan bisa dikalau mereka dilebur dalam satu ruang, dipertemukatakan relatif tidak ada di Surabaya. Coba kan, akan muncul kesadaran, “Oh ya, aku harus berkalau anak-anak muda tidak diberi saluran bagi di sini.” untuk release energi mereka lewat taman Jadi, menjadikan taman sebagai faktor pentempat olahraga, ya berantem terus. Karena gubah bukan saya lakukan karena saya ahli pertamereka tidak punya tempat untuk mengeluarmanan. Aku baca buku masalah psikologi perkotakan atau menyalurkan ekspresi. an dan punya buku-buku soal itu. Aku lihat, Anak-anak Surabaya kini lebih mengerti penyebab anak muda suka berantem karena tidak tentang hak dan kewajibannya terhadap fasilirespek satu dengan lainnya. Tidak ada rasa kita ini tas kota, termasuk taman. Taman kami ini tidak sama, rasa saling menghormati. ada pagar pembatas, tapi tidak ada yang menginTentu, kita harus memberi banyak fasilitas jak-injak. Memang dulu aku marah, tapi itu suagar mereka mau datang. Karena anak muda tidah berapa tahun yang lalu (pada 2014, Risma dak mau sekadar dikasih taman, makanya saya marah karena Taman Bungkul rusak terinjakkasih free wi-fi. Lansia butuh senam, pijat reflekinjak oleh pengunjung acara sebuah produk es si, sedangkan anak-anak butuh bermain, maka krim). Mereka akhirnya tahu tanggungjawab unsemua disediakan. tuk menjaga taman. Itu baru soal meleburkan antargenerasi. Ditambah lagi wargaku makin sehat, usia angUntuk meleburkan antar strata sosial, maka ka harapan hidup naik. Tingkat stress warga Suratempat itu harus gratis. Kalau ada tempat habaya berkurang (Kota Surabaya mendapat nilai rus berbayar, ini akan memisahkan lagi antara terbaik Indeks Pembangunan Manusia (IPM) si kaya dan miskin. Taman menjadi salah satu dari sektor Angka Harapan Hidup di Jawa Timur alat untuk mengatasi kesenjangan itu. yaitu sebesar 73,87 pada tahun 2016). Titik awal pembuktian teori ini saya Amati warga Surabaya kalau berkumpul di terapkan di Taman Bungkul. Keberhasilan car free day, bandingkan dengan warga kota-kota di Taman Bungkul itu meyakinkanku, jadi lainnya, tingkat kegembiraan mereka tampak lebih ternyata asumsiku betul. Oleh karena itu, tinggi. Lebih lepas. Sekarang mereka kalau setelah itu aku bikin lebih banyak taman. macet tidak ada yang klakson-klakson. Padahal, Sekarang kalau anak muda Surabaya didulu terkenal tempramental. Artinya, tingkat stres tanya dalam survey, ‘Mau nongkrong ke mereka turun. mana?’ Mereka akan menjawab, “Ke ta-

Lewat taman yang kami buat, kita justru bisa melihat kembali apa tujuan awal kota itu dibangun.

188 HOME LIVING


Foto Fully Syafi / Tempo

189 HOME LIVING


WAJAH-WAJAH TAMAN INDONESIA Parahyangan melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan.

Namun tidak berarti tanaman impor selalu lebih mahal, sulit perawatan dan susah dikembangbiakkan. Beberapa tanaman impor bisa tumbuh dengan baik di iklim Indonesia. Akasia sebagai contoh. Tanaman asal Australia ini penyebarannya sangat cepat di Indonesia, sehingga di pasaran harganya menjadi sangat murah. Kepopuleran Akasia ini bisa menggeser keberadaan tanaman lokal yang sulit ditemukan. aya taman di dunia dipengaruhi tiga Beberapa waktu lalu, Indonesia terjangkit demam wilayah besar: Asia Timur, Eropa, dan aglonema dan anthorium. Jenis yang dikembangkan Amerika. Asia Timur terkenal dengan begitu banyak dan harganya sangat mahal, namun taman relaksasi, inspirasinya dari alam masyarakat tidak ragu untuk menanamnya di rumah. yang dipindahkan ke halaman rumah. Kepopuleran dua tanaman ini menggeser tanaman lokal Taman geometris, simetris, penuh keteraturan untuk men- sejenis, seperti Sri Rejeki dan Kuping Gajah. Karena ticiptakan keindahan visual ( disebut taman pasif) menjadi dak ada yang tertarik mengembangkannya, dua tanaman ciri khas taman Eropa. Sedangkan gaya Amerika adalah menghilang dan sulit ditemui. Sebuah kerugian besar bila taman-taman di tengah kota untuk tempat berinteraksi tanaman impor bersifat impasif mengalahkan tanaman warga. lokal, karena Indonesia bisa kehilangan aset keanekaragaDr. Siti Nurisjah menggambarkan bahwa tiga gaya ta- man hayatinya. man ini mempengaruhi bentuk taman di Indonesia dalam Selain keanekaragaman hayati asli Indonesia yang hakurun waktu 1965-1975. Pengaruh ini dibawa oleh para rus dilestarikan, pengetahuan tentang taman asli Indonesia mahasiswa arsitektur lanskap yang mendapat pendidijuga perlu ditingkatkan. Kita patut berbangga bahwa saat dukan di negara tersebut. Peran designer lanskap bentukan nia mulai gencar menyebarkan pengetahuan urban farming dalam negeri baru mulai terlihat sesudahnya. Mereka sebagai model lanskap abad ke-21, nenek moyang Indonesia dengan bekal pengetahuan tentang tanaman tropis Insudah melakukannya sejak berabad-abad lalu. donesia mulai berani menghadirkan keragaman hayati Tiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas dalam meenlokal dalam proyek mereka. gatur struktur pekarangan rumahnya, tergantung pada iklim, Penataan lanskap tidak hanya indah, tapi harus ra- curah hujan, agama dan adat istiadat. Di Jawa Barat dengan nah lingkungan. Upaya konservasi keanekaragaman curah hujan yang tinggi, hampir tiap rumah memiliki kolam hayati dilakukan dengan menghemat lahan, energi, ikan. Struktur pembentukkannya dimulai dari tanaman buah bahan. Semua aspek tersebut baru tercapai bila mulai di halaman depan dan samping; tanaman bunga di sepanjang menggunakan tanaman lokal untuk mempercantik jalur menuju pintu masuk untuk menyambut tamu; area belanskap. Karena mengusung kekayaan alam lokal leb- lakang dijadikan kebun tanaman bumbu dan obat, karena dekat ih sustain. Varietas tanaman lokal tidak kalah dengan dapur. Semakin ke timur, di mana curah hujan semakin sedikit, negara lain. Mudah ditemui,adaptasi gampang, dan pekarangan mulai minim vegetasi. Biasanya mereka menaruh pemeliharaan mudah. kandang hewan besar seperti sapi dan kerbau di pekarang rumah.

G

Foto Syafril H. Sujatmoko Teks Pipit Pianita

190 HOME LIVING


wot batu selasar sunaryo Bandung

191 HOME LIVING


kediaman di Solo Foto Yudi D. Hertanto

192 HOME LIVING


Bali menjadi daerah dengan struktur lanskap yang masih digunakan sampai sekarang. Pengaruh Hindu yang kental teraplikasi dalam Tri Hita Karana, pembagian landskap secara makro dan mikro kosmos. Tiga bagian tersebut adalah: Pertama, Parahyangan yang melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan. Posisinya di bagian depan rumah dan menghadap ke arah Gunung Agung, tempat paling suci dengan pura dan tanaman bunga untuk sembahyang. Lalu Pawongan sebagai badan, mendeskripsikan hubungan antar manusia dan biasanya di isi dengan tanaman produktif untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Terakhir Palemahan sebagai perwujudan manusia dengan alam. Letak Palemahan ada di selatan, di kelod menghadap ke laut. Area ini relatif kotor sehingga menjadi tempat untuk membuang sampah, tanaman umbi-umbianan, kebun yang peliharaan tidak instensif, dan kandang hewan.

193 HOME LIVING


INDONESIAN LANDSCAPE

Landscaping pada sebuah kediaman di Sidoarjo yang dirancang oleh La Palma. Foto Yudi D. Hertanto

194 HOME LIVING




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.