Burjo ed17;terbakar revolusi

Page 1

Bunuh demokrasi dan sosialisme dimanapun dan kapanpun mereka berada!!!

BURJO-ZINE#17+

Terbakar Revolusi


Revolusioner Islam takkan pernah mati Burjo_17+;Terbakar Revolusi, diterbitkan karena rasa gundah di hati;Der Fuhrer, Fajar212;Muhaqqiq (ed) Annas as-Suud;Layout, Dhe-Wee;Finance, Vietha_Hikari;Capocanonieri, Pimred Sableng, Fajar212, GIE, Astari Fitrie, Muchlas Burhanuddin, Divan Semesta, Fight Revalation, gusDien;Pengedar, KITA;Segala bentuk tulisan, kritikan, saran, pemesanan, iklan bisa dikirimkan ke Jl. Hegarmanah IV/47 Gunung Batu Bogor Barat kota Bogor 16118 coldline 081615335052 email badman_bidin@yahoo.co.id blog www.burjo.wordpress.com

Syukron Katsiro Sang Penguasa Jagat Alloh SWT, Bapak Revolusi Kanjeng Nabi Muhammad SAW, para sahabat r.a dan salafush sholih, Syaikh Taqi, Gus Zallum, Abah Atho’, keluarga di rumah (Sidoarjo, Surabaya, Kediri, Bogor, Lamongan), cak Nan, bang Azri, pak Fajar, ust. Faqih, pak Nuruddin, Helmi, abang Cena, Candra (SMK2Sda), arek2 3IPA MABU, SMUGEN crew, Bayu (PLB Unesa), Bayu Thoyyib, Kanasangoutlier, trio kwek-kwek, Rosidi, penghuni ABDR (Hafidz, Bolang, Zuhdi, Arif, Fahri, Farhan, Fitra, Maman, Afif (lekas sembuh bro..), Abduh, Yusuf, Ihsan), Sixpack crew (Azzam dkk), BigBang family, the Pasipik, ust. MR Kurnia, ust Karebet Widjayakusuma, ust Adhie, kru Boarding Insantama (ust. Muhib, ust Anas, cak Ahmad Agus, mr Sanudin, pak Sunardi, kang Kurnia, bang Ichan, aa’ Dayat), keluarga besar SIT Insantama, Ahsan Hakim (wahabi jowo),kang Ali OM (Serang), kang Divan Semesta, Chio badai otak, Fathia Fawwas, PYTM (wadam semesta), kang Falah and LDS Bogor team, bang Felix Siauw, pak Agung Wisnu W, kang Hafidz341, cak LBR, Adit SAI, kang Uci (ahlus sufi), Arif Bodrex (sda), Arif Arema (ongis nade sam..!), HT, GP, NU, Bonek Khilafah, Proletar Pembebasan, Mujahid 8 penjuru, JN & ISIS, barudak LY, LP, bang Rhoma, Thufail, Shoutul Khilafah, Shohar, seluruh kawan di FB dan Twitter, Yahoo, Google, Wordpress, NGI, semua pihak yg langsung maupun tidak langsung mendukung Burjo serta mendakwahkan tegaknya Islam dalam naungan Daulah Khilafah..Revolusioner Islam takkan pernah mati Houwgh!!


Karimah

Sing Penting Don't Die Before Being a Muslim..mas!!

Mereka yang paling banyak mengingat mati dan paling banyak mempersiapkan kematian. Merekalah orang yang paling cerdas. Mereka akan pergi dengan mendapatkan kehormatan dunia dan kemuliaan akhirat. (HR Ibn Majah)

R 3 v o l u t I o n

Kolom Pimred Sableng

Revolusi, mungkin sebuah kata yang membuat ngeri sebagian manusia di negeri ini. Bayangan kondisi penuh chaos, kerusuhan terjadi dimana-mana, harga-harga melambung tinggi mengiringi pergantian kekuasaan. Kekosongan kekuasaan terjadi bersamaan dengan gerakan massa yang massif menuntut turunnya rezim berkuasa. Revolusi, sebuah kondisi terakhir dari semua pilihan terakhir yang mungkin akan dipilih oleh manusia di negeri ini. Padahal sejatinya revolusi adalah sebuah kejadian yang alami. Sealami proses fotosintesis yang terjadi setiap pagi. Sealami proses revolusi bumi mengelilingi matahari. Sealami ledakan supernova di alam semesta. Revolusi akan terjadi dengan sendirinya ketika manusia mencoba mendobrak culde sac-jalan buntu di depannya. Tsai Lun menciptakan kertas, memunculkan budaya literasi di negerinya. Tiongkok mengalami revolusi. Gothenberg mengutak-atik dan menemukan alat cetak, menciptakan revolusi dengan membebaskan Eropa dari kegelapan buta huruf. Wright bersaudara menerbangkan mesin rakitannnya di dataran Kitty Hawk, salah satu tonggak evolusi pesawat terbang sejak dirumuskan oleh Abbas ibn Firnas dan menciptakan revolusi transportasi di dunia. Revolusi juga menghilangkan halangan serta memerdekan manusia dari nasib buruk perbudakan para tiran. Musa melakukan revolusi membebaskan bangsa Israil dari perbudakan Fir’aun. Voltaire dan para sekondannya meruntuhkan Bastille lambang kediktatoran Louis XVI di babakan awal revolusi Prancis. Lenin dan para kameradnya menduduki kota-kota Rusia mulai dari Moskwa hingga Siberia. Memasifkan massa menggoyang kekuasaan Tsar Nicholas II untuk memuluskan tegaknya Republik Sovyet Sosialis di atas tonggak revolusi. Langkahnya diikuti para petani di Chiapas Meksiko di bawah asuhan Commandante Marcos. Revolusi adalah ledakan awal munculnya peradaban, entah itu peradaban brengsek ataupun peradaban mulia. Remus dan Remulus melakukan revolusi dari dataran Roma, memunculkan peradaban Romawi. George Washington mengangkat senjata melawan Inggris di padang Virginia, merumuskan deklarasi di Philadelphia, tonggak awal munculnya peradaban pongah bernama Pax America. itu pula yang digagas oleh manusia mulia bernama Muhammad dan para Sahabat ra. 13 tahun merumuskan revolusi dari kota Makkah kemudian diprakiskan secara nyata di Madinah. 13 abad peradaban tersebut berjaya menaungi dunia dengan iman, takwa, dan ilmu pengetahuan di bawah naungan para Khalifah. Peradaban ini masih terngiang-ngiang dan diingat oleh dunia serta menjadi cita sejak Sang Rasul mengabarkan akan tegaknya kembali peradaban tersebut di masa depan. Inilah yang menjadi inti revolusi di Syria serta revolusi yang sedang bergemuruh di dada-dada kaum muslimin. Dan diraupi oleh panas api revolusi menegakkan peradaban mulia, Burjo menjelma menjadi bara. Selamat menikmati Burjo zine dengan tema “Terbakar Revolusi�


“Harga sembako meninggi, penguasa gak peduli, apa perlu Revolusi??”. 2014?? Gw kadang-kadang berpikir masih adakah manusia yg berbondong mencontreng, mendatangi TPS pada pemilu nanti. Gw bukannya su’udzon, tapi sebagai bagian dari sekian juta rakyat yg sekian tahun ini merasakan sepak-terjang pemerintah, gw pesimis rakyat masih percaya sama pemerintah. Alih-alih mensejahterahkan rakyatnya, para pejabat dan aparat justru tanpa malu berlomba-lomba mensejahterahkan diri, keluarga, dan kroni-kroninya. Keadilan juga semakin sulit dirasakan karena dalam kamus penguasa, keadilan dan kebenaran adalah hanya untuk diri, keluarga, dan orang-orang dekatnya bukan untuk rakyat.

02

Efeknya gw (dan mungkin juga kamu??) tanpa harus nonton sinetron kacangannya Raam Punjabi, muak dan mules ketika menonton tivi atau baca koran. Kesannya kok negeri ini lama-lama kok diatur dg gaya Prancis, gaya Prancis abad ke 17 di era Louis XIV yg punya semboyan “l’etat c’est moi”-negara adalah saya. Janganjangan telah muncul ribuan klon raja Louis di negeri ini dalam bentuk walikota, bupati, gubernur, dirjen, anggota parlemen, menteri, dan (termasuk) presidennya. Dan gw plus jutaan rakyat negeri ini makin mules klo dengar kata “pemerintah”. Dan gw gak mau jadi kedelai, eits maksudnya keledai yg teperosok di lubang yg sama dua kali ketika melihat jutaan pamflet, umbulumbul, spanduk atau bendera para caleg dan capres parpol yg melambai di seantero jalanan di negeri ini. Karena jangankan gw, anak kecil, orang idiot, atau bahkan orang gila pun gak akan mudah tertipu dg foto berhias cengiran tanpa dosa (padahal seabrek dosa) dan semboyan “Pembela Rakyat”, “Pengemban Amanat Rakyat”, “Jujur, Adil, Sejahtera”, dsb. Menurut gw lebih menarik iklan sabun colek dibandingkan iklan caleg dan capres parpol. Makanya iklan parpol gak pernah masuk nominasi Citra Pariwara. Menonton gelaran demokrasi dan para aktor dan aktrisnya beraksi di negeri ini tak ubahnya menonton pertunjukan topeng monyet. Mereka berjungkir balik, naik sepeda, menari diiringi irama gendang, namun monyet tetaplah monyet, dia tetap tidak akan mampu menyaingi kepandaian manusia. Dan itulah yg sedang dipertontonkan di depan 200 juta lebih rakyat. Manusia-manusia yg menjelma jadi monyet, pamer senyum dan kepedulian palsu, padahal serakahnya bukan alang-kepalang. Sok peduli terhadap rakyat, padahal mereka aktor utama penggarongan harta rakyat.

Ketika (jalan) Demo

Akhir-akhir ini (ketika tulisan ini dibuat) Bogor menunjukkan jatidirinya sebagai kota hujan. Mendung putih1 bergulung-gulung, hujan turun nyaris 24 jam selama seminggu penuh. Gak terbayangkan dinginnya2 dan yg paling merana3 adalah cucian yg tidak kering-kering sehingga membuat stok baju di lemari semakin menipis. Saya tak pernah membayangkan akhirnya tinggal di kota yg juga terkenal dg seribu angkotnya ini. Selama tinggal di Bogor saya mendapatkan banyak pengalaman dan bertemu dg orang-orang yg dulu saya idolakan. Mereka yg merantau biasanya menjadi lebih bijak dibandingkan orang yg berdiam diri di rumah, kata kang Divan yg menemui saya di suatu ambang senja. Ya sekarang saya lebih bijak minimal lebih jaim karena tinggal di kampung orang. Tinggal di Bogor serta jauh dari tanah tumpah darah saya di Sidoarjo sana setidaknya mengembalikan memori saya beberapa tahun silam. Dulu ketika kuliah saya hampir selesai ada cita-cita untuk mengepaki barang, angkat kaki dari rumah, menjadi backpacker keliling Jawa. Saya ingin berkeliling Jawa dari ujung barat hingga ke ujung timur, dari pesisir utara hingga pantai selatannya yg menderu-deru. Bertemu dg orang-orang baru, teman-teman seide di kampus-kampus besar seperti UGM, Unpad, IPB, dsb hingga mereka yg berdakwah di relung-relung Semeru atau Gunung Kidul.

Manusia membuat rencana, namun Alloh Swt membuat rencana lain. Kelar skripsi saya langsung ngajar, setahun kemudian saya menikah, maka backpacking keliling Jawa mendiami salah satu relung hati saya, tersimpan, terkunci dg tenangnya. Burjo juga termasuk cita-cita saya. Cita-cita yg berawal dari keinginan untuk melantaikan pemikiran-pemikiran saya dalam bentuk media ideologis. Pemikiran yg saya dapatkan dari mengkaji Islam secara intensif di kampus. Namun Burjo hanyalah bagian kecildari citacita besar saya. Cita-cita agar kaum muslimin memiliki kesadaran bahwa sistem yg mengatur mereka selama ini adalah sistem brengsek yg membuat mereka jadi penjahat kapiran. Juga menyadarkan kaum muslimin agar bangga kepada Islam. Mau diatur dg aturan Islam. Cita-cita besar saya adalah tegaknya peradaban yg diatur dg aturan Islam secara menyeluruh. Saya yakin kamu semua memiliki cita-cita, entah menjadi dokter, guru, backpacker, atau bahkan mempelai pria/wanita. Tapi jadikan itu semua sebagai cita-cita kecil kalian. Karena cita-cita kita semua adalah tegaknya kalimat Alloh di muka bumi. Karena cita-cita kita semua adalah Izzul Islam Wal Muslimin. Karena cita-cita besar kita adalah menegakkan peradaban mulia, peradaban Islam dalam naungan Daulah Khilafah.(212)

catatankakikakikakikakiseribukakilimakakikambingkaoskaki: 1. mendung berwarna putih biasanya memiliki intensitas hujan yg tinggi dan lama(ngrecek, Jawa). adik saya menjuluki modin kampung saya dengan “mendung putih” karena kalau khotbah jum’at panjang dan lama hehehe. 2. suhu udara di Bogor klo gak salah berkisar 20 derajat celcius 3. yang paling merana tentu orang Jakarta, karena setiap Bogor hujan bisa dipastikan Jakarta banjir.

.27


Tiga Maka udah saatnya gw ama loe semua berpikir di luar kotak mencari alternatif untuk keluar dari kebosanan dan kemuakan pada demokrasi. Pemimpin alternatif? Aah ini bukan solusi karena demokrasi sejak awal lebih mementingkan jumlah kepala dibandingkan isi kepala. Demokrasi hanya akan memunculkan pemimpin bodoh yg didukung oleh massa. Lihat saja dalam demokrasi siapa yg populer maka dia yg akan menduduki kursi dan berbondong-bondonglah artis, pelawak, para kapitalis berduit, hingga anggota-anggota dinasti menguasai pucuk-pucuk pimpinan dan melakukan perampokan berjamaah. Bagaimana dengan golput? Golput hanya pelarian sementara, namun bukan senjata yg sesungguhnya yg akan kita gunakan untuk menebas demokrasi. Golput hanyalah obat pereda rasa sakit, bukan serum yg memutus sel-sel kangker demokrasi. Golput adalah keharusan, namun kewajiban kita belum serta-merta tuntas dg aksi golput kita tersebut. Maka udah saatnya gw ama loe semua berpikir di luar kotak mencari jalan di luar demokrasi untuk mengubah nasib negeri ini. Udah saatnya kita memikirkan cara yg jitu untuk mengakhiri siklus demokrasi yg bikin mampet kesejahteraan dan keadilan di negeri ini. Mencari alternatif bahwa perubahan tidak hanya ditentukan dari bilik persegi, perubahan tidak hanya ditentukan dari kotak kubus, perubahan tidak hanya dari kertas suara.

ROAD RUNNER

Udah saatnya juga kita berpikir di luar kotak. Berpikir bahwa ada sistem lain di luar demokrasi untuk mengatur sekian juta jiwa penduduk negeri ini. Berpikir bahwa ada sistem lain di luar demokrasi yg mengatur pengelolaan SDA yg melimpah ruah ini. Berpikir bahwa ada sistem lain yg mampu menjembatani permasalahan TKW, Rohingya, hingga Palestina. Berpikir bahwa ada sistem lain yg mampu melawan dominasi negara-negara penjajah rakus seperti Amerika. Berpikir bahwa ada sistem lain yg mampu membuat kita semakin taat kepada Sang Empunya Semesta. Dan gw yakin ujung pengembaraan berpikir kita akan sampai pada satu muara;Revolusi (pinGIEn nyobek foto caleg)

krasi Tak Lagi Sexy


#SayNoToPacaran Terbakar Revolusi

Bener kata kang Divan, bahwa segala sesuatu kalau terlalu sering dibicarakan lama-lama jadi tidak seksi, termasuk bahasan tentang revolusi. Tapi ya sekali lagi tergantung siapa yg membicarakan, kalau yg membicarakan Olga Syahputra ama Sapri dan Opi Kumis tentu saja tidak seksi tapi kalau saya yg melantaikan (menfloorkan maksudnya) ya sudah tentu tidak. Bicara revolusi berarti kita bicara rekayasa sosial dan banyak sekali ragam rekayasa sosial.

Revolusi seringkali dipahami oleh masyarakat luas sebagai penjatuhan kekuasaan oleh rakyat atau perubahan politik sebuah negara dg jalan kekerasan. Ternyata eh ternyata revolusi tidak hanya sekedar penjatuhan kekuasaan oleh rakyat atau perubahan politik sebuah negara dg jalan kekerasan, karena eh karena tidak semua penjatuhan kekuasaan oleh rakyat atau perubahan politik sebuah negara dg jalan kekerasan bisa masuk dalam kategori revolusi. Memang revolusi adalah perubahan politik atau

1) Bayangkan betapa sakitnya ketika calon suamimu mengetahui bahwa engkau pernah dicium oleh lelaki lain! 2) Bayangkan betapa larahnya ketika calon suamimu mengetahui bahwa tubuhmu pernah dijamah oleh pria lain!! 3) Bayangkan betapa nestapanya ketika calon suamimu mengetahui engkau (maaf) pernah tidur dengan pria lain!!! 4) Wahai wanita, tahukah bahwa dalam pacaran engkau selalu, selalu, dan selalu menjadi korban. 5) Ketika engkau ternoda, noda itu akan melekat selamanya. 6) Maka mulai hari ini jangan relakan diri dan tubuhmu menjadi korban yang kesekian. 7) Katakan dengan tegas Say No To Pacaran


Waqqash.RA di hada pan petinggi militer Persia “Kami akan me mbebaskan manusia dari tirani penjajahan manusia kepada penghambaan total ke pada Allah Swt, dari ke se mp ita n du nia ke pa da ke lel ua sa an kampung akhirat, dari kesesatan agamaagama kepada keadilan Islam”. Islam adalah ajaran revolusioner, maka seorang muslim harus menjadi pembebas. M en ja di ca ha ya yg te ru s-m en er us menerangi di tengah ke gelapan. Seorang yg revolusioner bukanlah mereka yg kaya ide. Seorang yg revolusione r bukanlah mereka yg gelarnya berderet di depan dan belakang nama. Seorang yg rev olusioner adalah mereka yg mengalami kebangkitan berfikir. Mereka yg bangkit pe mikirannya adalah m e r e ka y g d g c e merlang mampu memecahkan tiga pe rtanyaan mendasar; Darimana ia berasal? Un tuk apa ia hidup di dunia? Dan akan kema na setelah nyawa berpisah dg raga? Ia paham bahwa diriny a adalah insan atau manusia yg diciptakan oleh Allah SWT, sebagaimana alam sem esta dan seluruh isinya. Ia tidak beda dg jasad renik yg te rk an du ng da lam pa rti ke l de bu yg melayan g-layan g di sela les ata n sin ar mentari pagi. Ia tidak beda dg plankton yg bercahaya merenangi dan menerangi luas samudera. Ia tidak beda dg guntur yg menggelegar kala hujan membasah bumi. Ia pa ha m ba hwa dir iny a ha nya ma kh luk ciptaan Allah SWT. Maka ia paham apa tug asnya di muka bumi. Ia paham bahwa dirinya adalah agen Allah yg ditugaskan untuk meng olah bumi. Ia sadar tugasnya mengikuti seg ala SOP dari Allah

SWT, sebagai muslim yg lurus, muslim yg pembebas. “Seorang muslim yg sej ati tidak mengangkat se nja ta ke pa da me re ka yg be rb ed a keyakinan. Muslim sejati hanya mengangkat s e n j at a d i d e p a n ke d za l i m a n d a n keangkaramurkaan.”, kata imam Ali K.W. Dan ketika di depan mata kita melihat bagaimana sumber da ya alam tanah air te rci nt a dit um pa h- ru ah ka n ole h pa ra ko rp or as i-k or po ra si se ra ka h. Ke tik a pe mb od oh an da n pe mi sk ina n ma ssa l dilakukan penguasa an tek untuk melindungi tu an ka pit ali s te rci nt a. Ke tik a se ka t nasionalisme membua t kaum muslimin bak jasad yg di mutilasi hid up-hidup. Dan ketika Islam diburamkan, ma ka sudah seharusnya kita bangkit menggu gat semua ketidakadilan tersebut. Sudah saatnya kita berontak dari hibernasi panjang kita. Kita sibak mimpi se mu de mo kra si. Kit a ku ak pa ra lys is liberalism. Bangun da ri koma panjang, karena kita adalah rak sasa, Agen Allah yg membawa kesejahteraa n bagi semesta.

Maka sudah seharusny a kita jadikan diri kita cahaya. Sudah seharu snya kita jadikan diri kita sebagai lawan yg tangguh bagi segala kuasa kegelapan. Agar ketika napas kita habis direguk sang Izrail , ketika kita hendak menyusuri jalan panja ng Al Barzakh, kita mampu menghadap Sa ng Pencipta dg kepala tegak, bangga menyele saikan misi di dunia. “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhan-mu deng an hati yang ridho dan Diridhoi-Nya. Ma ka masuklah dalam golongan hamba-ham baKu. Dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (Q S Al Fajr: 27-30) (Gus Dien)

The New York Times, December 09, 2013 kekuasaan melalui jalan yg tidak normal atau di luar sistem yg berlaku, namun tidak semua hal tersebut di atas bisa disebut revolusi, karena bisa jadi hanya sekadar reformasi. M e m b e d a ka n refo r m a s i d g revo l u s i sebenarnya sangat mudah. Para reformis (pelaku reformasi) memandang sistem atau rezim yg berkuasa ibarat pohon yg terserang hama penyakit di sekujur tubuhnya. Namun (ini yg nanti membedakan dg revolusioner) mereka masih mempercayai pohon tersebut. Mereka hanya memotong sana-sini daun, dahan, dan ranting yg terserang penyakit tersebut serta masih berharap pohon tersebut memberikan hasil untuk mereka. Contoh reformasi adalah reformasi gereja yg digagas oleh Martin Luther. Martin Luther (hanya) melakukan kritik terhadap keabsolutan kekuasaan Paus serta penyimpanganpenyimpangan yg dilakukannya yg menurutnya (Martin Luther) menodai ajaran Kristiani. Martin Luther hanya melakukan perubahan-perubahan pada hal di atas saja dan tidak merubah doktrin trinitas serta keimanan-keimanan dasar Kristen. Juga sebagaimana yg dilakukan oleh mahasiswa dan beberapa tokoh di negeri ini pada tahun 1998. Mereka sepakat meruntuhkan kekuasaan Presiden Suharto. Orde Baru runtuh, namun (sekali lagi) bangsa Indonesia masih percaya kepada Pancasila dan UUD 45 beserta segala perangkat ketatanegaraan Republik Indonesia. Inilah yg membedakan mereka dg revolusioner. Para pelaku revolusi juga memandang bahwa sistem dan rezim yg berkuasa adalah ibarat pohon yg terserang hama penyakit, namun mereka (para revolusioner) menganggap bahwa sumber

05

penyakit tersebut terletak pada pohon tersebut. Mereka tidak lagi percaya pada pohon tersebut, mereka lalu menggobangnya, membelahnya dg kapak, merobohkannya, dan menyungkilnya hingga ke akar-akarnya, belum cukup mereka juga menanam sebuah bibit pohon baru di tempat pohon yg lama tadi tumbuh. Kembali membahas tentang revolusi, mungkin bayangan kita adalah kejadian yg berdarahdarah. Pembantaian massal terjadi di awal, ketika puncak, dan tahun-tahun pertama revolusi. Jutaan rakyat Prancis tewas di ujung bayonet dan peluru para musketeer di babakan awal Revolusi Prancis. Namun revolusi ini terus berjalan dan blaarr..meledak mencapai puncaknya ketika Bastille dibobol dan Hartogoche Faucoult Liancourt melaporkan kepada Louis XVI, “Sri Baginda, ini bukan pemberontakan namun ini adalah revolusi”. Revolusi terjadi namun korban tetap berjatuhan, kini giliran keluarga monarki Prancis dan para bangsawannya diburu bak babi hutan. Louis XVI beserta permaisurinya, Maria Antoinette tewas di ujung pisau guillotine. Selesaikah? Belum, Prancis memasuki era teror. Revolusi memakan anaknya sendiri, ungkapan para sejarahwan untuk menggambarkan Prancis di era ini. Ratusan bahkan mungkin ribuan pejuang revolusi nasibnya harus berakhir tertebas guillotine, Robespiere, salah satu tokoh revolusi adalah salah satu korbannya. Dunia juga mencatat jutaan petani, buruh, dan kaum miskin marginal di Rusia tewas di ujung senapan tentara kekaisaran, menemui ajal di penjara-penjara dan kamp-kamp kerja paksa, atau mati merana karena kemiskinan dan kelaparan, menjadi tesis awal revolusi. Tahuntahun pra revolusi adalah tahun yg gelap, jutaan


The New York Times, December 09, 2013 manusia ditangkap dan mati sia-sia, dan kemarahan itu memuncak di bulan Oktober. Revolusi bergulir, kekaisaran Rusia runtuh, Negara Sosialis pertama muncul di dunia;Uni Sovyet. Namun Negara yg memiliki cita menyamarasakan dan menyamaratakan manusia ini memiliki kelam. Tsar Nicholas II dan seluruh keluarga besarnya ditangkap dan diasingkan di sebuah bangunan pabrik di pegunungan Ural. Suatu malam di puncak musim dingin keluarga monarki terakhir Rusia ini dibangunkan untuk dijagal. Tsar Nicholas dan seluruh keluarganya yg laki-laki disembelih sedangkan para wanita diperkosa hingga mati, mayat-mayat tersebut kemudian dicincang dimutilasi, kemudian dibakar dan dibuang ke dalam sumur tua. Pasca Revolusi kekerasan belum berakhir, Karenski, Leon Trotsky, dan banyak tokoh-tokoh pelopor revolusi justru tewas terbantai. Di kemudian hari Uni Sovyet sejak mulai dipimpin oleh Lenin berlanjut ke Stalin hingga Gorbachev dan berakhir runtuh di akhir dekade 80 an menyumbangkan daftar pembantaian terbesar dalam sejarah umat manusia. Revolusi Prancis yg menjadi titik tolak Kapitalisme Demokrasi memakan banyak korban. Revolusi Oktober yg menjadi inti Sosialisme Komunisme juga memakan banyak korban. Dari kedua kejadian ini, maka kepala kita menyimpulkan bahwa setiap revolusi pasti berdarah. Setiap revolusi pasti memakan korban. Namun ada satu Revolusi , Revolusi yg menjadi inti salah satu dari tiga ideologi besar dunia yg sejak mula dirancang, ketika revolusi mencapai puncak, dan kemudian ketika ideologi diprakiskan dalam Negara jauh dari kesan berdarah-darah dan kekerasan. Saksinya adalah seorang pemuda Yahudi bernama Hushain ibn

06

Salam atau yg kemudian hari dikenal sebagai Abdullah ibn Salam ra, namun kita tinggalkan sejenak beliau, kita flashback ke masa 13 tahun sebelumnya, ketika revolusi ini dirancang. Atau lebih jauh lagi ke sebuah tahun yg dikenal sebagai Tahun Gajah ketika sosok yg menjadi pembawa risalah revolusi tersebut dilahirkan, dialah Muhammad. “Dia adalah petir yg membakar Granada hingga Delhi”, kata sejarahwan Thomas Carlyle. The Greatest Man in Historical Mankind, Michael H.Hart menganggapnya sebagai sosok terbesar dalam sejarah umat manusia dan menempatkannya sebagai sosok utama yg berpengaruh dalam perubahan dunia. Muhammad adalah sosok mulia, dia tidak hanya dikenal sebagai seorang nabi, ia adalah negarawan, pengusaha transnasional, jenderal cerdas namun juga pemimpin rumah tangga dan tetangga yg hebat. “Sepuluh tahun aku tinggal di rumah Rasulullah, dan selama itu aku belum pernah mendengar kata-kata kasar dan pertengkaran”, salah satu pembantu beliau, Anas ibn Malik ra memberikan kesaksiannya. Dia adalah Al Amin sosok yg terpercaya di tengah kaumnya. “Wahai Muhammad..kami tidak mendustakan dirimu. Tapi kami mendustakan apa yg engkau bawa!”, kata Amr ibn Hisyam alias Abu Jahl, sosok utama penghalang risalah. Ketika Muhammad diutus menjadi Rasulullah dan mengemban risalah Islam, kata Assyahid Sayyid Qutb di kitab Maalim fi Ath Thariq, bangsa Arab hanya bisa menikmati ketandusan Hijaz, Tihamah, dan Nejd. Jazirah Syam di utara yg subur dikangkangi oleh Romawi, sedangkan kawasan Yaman yg penuh hujan dan menjadi pelabuhan internasional telah lama dikuasai Persia. Bisa saja beliau sebagai sosok mulia dari

Mereka yang melakukan kerusakan di dunia ini tidak pernah berhenti , maka aku tidak akan pernah berhenti untuk menerangi kegelapan, itulah kutipan sekaligus pesan terakhir Letkol. Robert Neville setelah memberikan serum penyelamat kepada seorang gadis palang merah yang mencoba menyelamatkannya dari amukan zombie dalam film I'am Legend. Robert Neville, ahli virus atau virolog angkatan darat Amerika yang melakukan penelitian mencari obat yang mampu melawan virus Krippin, virus yang awalnya dikembangkan untuk m e n g o b a t i ka n ke r n a m u n m a l a h memusnahkan 90 persen populasi manusia serta merubah 588 juta manusia yg tersisa menjadi zombie. Berbilang bulan Robert Neville menjadi satu-satunya manusia yg bertahan di kesunyian kota New York. Dan malam itu adalah malam terakhir, serum telah ditemukan namun zombie mengamuk dan merangsek ke kediaman Neville. Neville tewas setelah meledakkan dirinya dg granat di tengah amukan zombie. Namun serum tersebut selamat dan menjadi harapan umat manusia yang tersisa, Neville pun menjadi legenda. Mereka yang melakukan kerusakan di dunia ini tidak pernah berhenti, maka aku tidak akan p ern ah b erh enti men eran gi kegelapan, kata Neville mengutip kata-kata raja reggae, Bob Marley. Sayangnya baik Marley maupun Neville bukanlah seorang muslim sehingga cahaya yang dibawa bukanlah Nur Islam, cahaya yang memang seharusnya menerangi dunia. Memang faktanya kekuatan yang merusak dunia ini terus bahu-membahu 24 jam sehari melakukan berbagai kerusakan.

Merusak milyaran hektar ekosistem di seluruh dunia. Melakukan pencemaran hingga membuat iklim semakin kacau. Kekuatan ini juga membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya. Mereka melakukan kerusakan, perampokan, pembunuhan, dan perampokan. Mereka menelikung undang-undang, menguasai majelis-majelis dunia sehingga apa yg mereka lakukan terlihat legal dan sah. Mereka juga melakukan pembodohan agar penduduk dunia terus terlelap tanpa mampu melawan lagi . Kekuatan tersebut bernama kapitalisme. Kapitalisme menciptakan korporatokrasi, sebuah sistem tata dunia yang diatur oleh para elit-elit penguasa yang serakah bukan alang-kepalang. Mengeruk SDA secara gratis dan curang. Mereka bahu-membahu memiskinkan negara-negara kaya sumber daya alam (baca:negeri-negeri muslim). Mereka memerangi siapa saja yang melawan mereka (War On Terrorism). Mereka meninabobokan rakyat negerinegeri tersebut (kaum muslimin) dengan demokrasi yang hanya melahirkan pemimpin-pemimpin banci yang membebek pada kemauan tuan kapitalis. Mereka merusak generasi dengan liberalisme, sekularisme, dan aneka isme lainnya yang membuat mereka menjauh dari Dien-nya, memuja dunia, menghalalkan perzinahan, alkohol, dan narkotika. Dan sukseslah negeri dunia ketiga (negeri muslim) menjadi budak . Padahal menurut Assyahid Sayyid Qutb, Islam adalah ajaran revolusioner yang membebaskan manusia dari segala bentuk tiranisme. Sebagaimana pesan Saad ibn Abi


New York Times,

22

09 Desember 2013

suku paling terkemuka di Arabia membangkitkan sentimen kebangsaan untuk membangkitkan bangsa Arab dari kedua bangsa penjajah tersebut, sebagaimana Jenghis Khan membangunkan bangsa Mongol. Tapi ini tidak beliau lakukan. Ketika itu juga terjadi penindasan terhadap yg lemah, perbudakan dimana-mana, ketimpangan ekonomi terjadi. Sebagai sosok yg peduli terhadap kaum miskin papa, bisa saja beliau menggulirkan perlawanan kaum miskin terhadap golongan kaya sebagaimana Lenin dengan para kaum proletar Rusia. Namun sekali lagi beliau tidak melakukannya. Ketika itu juga terjadi penyimpangan moral yg sangat parah. Sebagai sosok elegan, terpercaya, dari keluarga terpandang dan suku paling terkemuka bisa saja beliau “mendakwahkan� perbaikan moral, sebagaimana para santo-santo Nasrani di abad pertengahan. Namun beliau juga tidak melakukan hal tersebut. Beliau justru memulainya dari jalan yg rawan, dua buah kalimat yg menantang seluruh nilai-nilai kekufuran.Laa Ilaha Illallah Muhammadur Rasuulullah. Inilah cetak biru Revolusi Islam. Sebuah cetak biru yg tidak hanya menantang konsep agama pagan Quraisy, tapi juga menantang segala kesesatan aqidah-aqidah lain di dunia. Sebuah cetak biru yg tidak hanya menghancurkan kebobrokan, kedzaliman, dan ketidakadilan para juragan Mekkah tapi juga menjadi inti perlawanan pada semua bentuk tirani di dunia. Inilah cetak biru yg intinya adalah pembebasan manusia dari segala penjajahan manusia lainnya, dari kesempitan penghambaan kepada nilai-nilai materialism keduniawian, dari kesesatan pemikiran dan aqidah menuju kepada penghambaan total kepada Allah Yang

07

Maha Kuasa. Dan bara revolusi mulai menjalari Mekkah. Dan galibnya masa menjelang berkobarnya revolusi, korbanpun berjatuhan. Ammar ibn Yassir di depan mata menyaksikan kedua orang tuanya dianiaya oleh Abu Jahl cs hingga mati, menjadi martir pertama revolusi. Khabbab ibn Al-Arats sang pandai besi dipanggang di atas bara api hingga terpadam apinya oleh lelehan cairan tubuh. Bilal ibn Rabah diseret ke tengah panas gurun, di atas panggang pasir tubuhnya dihimpit batu besar, di atasnya sang majikan yg merupakan salah satu elit politik Mekkah, Umayyah ibn Khalaf terkekeh dan dari lisan sang muazin tersebut tersungging senyum dan bisik lirih Ahad..Ahad..Ahad. Tidak hanya kaum papa yg mengalami derita, remaja tampan nan ranggi idaman para gadis Mekkah, Mushab ibn Umair pun harus menanggung lara ketika sang bunda yg selama ini memanjakannya berbalik memusuhi dan memboikot ketika sang buah hati memantapkan dirinya bergabung di jalan revolusi. Begitu beratnya siksaan sampai kulit sang idola Mekkah tersebut mengelupas bak ular yg berganti kulit. Bahkan sang pengobar Revolusi, Rasulullah Muhammad Saw tak luput dari ancaman. Ludah pemuda Quraisy setiap kali beliau menuju Al Haram. Abu Lahab sang paman yg sejak awal secara sengit memusuhi risalah melumuri punggung manusia mulia tersebut dg kotoran unta ketika beliau sedang bersujud. Tak luput ancaman bunuh yg dikumandangkan oleh Abu Jahl, pemimpin Mekkah (dg mencekik Beliau Saw dari belakang ketika sedang sholat dan mengirimkan para pembunuh bayaran untuk mengepung rumah Rasulullah menjelang hijrah).


The New York Times, December 09, 2013 Risalah revolusi inipun juga melahirkan kisah kepahlawanan. Abu Bakr As Siddiq, saudagar Mekkah dan salah satu manusia pertama yg menerima risalah menghabiskan hampir seluruh hartanya untuk membebaskan para budak-budak muslim yg disiksa oleh para majikan kafir Quraisy. Abdullah ibn Mas'ud penggembala bertubuh kurus dg gagah membacakan Al Qur'an, firman Allah dihadapan pembesar kafir Quraisy yg artinya sama dengan menggadaikan nyawa. Juga keberanian Umar ibn Khattab yg menantang setiap kafir Quraisy untuk bertarung pemikiran hingga fisik. Dan risalah tersebut terus dikumandangkan dan didakwahkan tanpa sedikitpun menggunakan cara-cara kekerasan. Perang pemikiran dikumandangkan, adu argument bukan adu otot. Perang pemikiran terus bergolak di Mekkah yg menjadi pusat peribadatan bangsa Arab ketika itu. Gaungnya pun segera menyebar ke seluruh jazirah, opini membesar dan menjadi bahan perbincangan berbagai suku dan bani. Ada yg menolak dg keras, sebagaimana yg ditunjukkan oleh pembesar Quraisy di Mekkah, juga penduduk Thaif yg melempari Sang Rasul Saw hingga beliau berdarah-darah ketika beliau mendakwahkan risalah Islam ke kota tersebut. Ada yg cuek dan pura-pura tidak butuh sebagaimana sikap bani Amr ibn Sho'sho'ah, bani Kalb, dan beberapa bani Arab lainnya. Namun ada yg diam-diam tertarik dan nantinya akan tertakdir menjadi penolong risalah, Sang Anshor. “Pada malam itu�, penyair masyhur Madinah, Kaab ibn Malik Al Anshory ra menuturkan, “Kami tidur di tengah rombongan kaum kami. Setelah lewat sepertiga malam, kami keluar dari rombongan menuju tempat yg sudah kami janjikan untuk bertemu Rasulullah Saw. Masing-

08

masing dari kami satu demi satu berjalan mengendap-endap dg langkah hati-hati, hingga akhirnya kami semua berkumpul di bukit 'Aqobah.�. Aqobah, tempat yg mendaki lagi sulit menjadi saksi ketika wangsa Madinah memberikan baiat, sebuah janji setia untuk menjadikan Rasulullah Saw sebagai pemimpin, menjadikan Islam sebagai aturan hidup, serta melindungi Beliau Saw serta kaum muslimin lain sebagaimana mereka melindungi istri dan anakanaknya. Revolusi mencapai puncak dan Quraisy sebagai wangsa terhormat di Jazirah mendapat saingan di utara negeri mereka. Quraisy pun memiliki dalih untuk menghabisi Muhammad, sang konduktor utama revolusi, tokoh yg jelasjelas merongrong sistem jahiliah bangsa Arab. Mereka merencanakan konspirasi, namun Allah Swt merencanakan konspirasi yg lain dg menyelamatkan utusanNya. Pagi itu seperti biasa Hushain ibn Salam memanjat pohon kurma untuk menanti kedatangan Rasul Akhir Zaman yg telah dikabarkan di Taurat dan Injil. Hushain, rabi muda tersebut memahami dari penelaahannya pada ayat-ayat Taurat bahwa Nabi tersebut akan muncul di kota Yastrib atau yg nantinya bernama Madinah dan membawa risalah pembebasan untuk seluruh umat manusia, termasuk kepada bani Israil. Hari itu ia melakukan aktivitasnya seperti biasa, memanjat tinggi-tinggi pohon kurma. Di bawahnya telah menanti dg harapharap cemas para pria dan wanita Madinah, wangsa Aus yg berpendirian gagah, orang-orang Khazraj yg berperawakan anggun. Berbilang tahun mereka saling menumpah darah dan kini disatukan dalam aqidah Islam, pantas mereka resah atas kabar yg bertiup dari Mekkah, bahwa Abu Jahl telah mengirim satuan pembunuh untuk menghabisi Sang Rasul Tercinta. Tak kalah

Subtitle : capek membaca?? istirahat sejenak, duduk, minum kopi, kalau sudah hilang penatnya, teruskan membacanya, teruskan Revolusinya!!!


The New York Times, December 09, 2013 resah para sahabat Muhajirin, para pelopor, para arsitek revolusi yg sekian tahun bersama Rasulullah memperjuangkan risalah di kota Mekkah. Mereka yg juga berbilang tahun merasakan larah, mengorbankan segalanyatermasuk nyawa- demi tegaknya risalah Islam, dan yg kini rela berpisah dg tanah kelahiran tercinta untuk berhijrah ke Madinah. Dan dari atas pucuk kurma, selayang pandang arah Tsaniyatul Wada' kepulan debu yg mengalamatkan kedatangan kafilah. Lamatlamat bayangan unta putih yg menuju ke arah Yastrib. Hushain berteriak senyaringnyaringnya, “Wahai orang-orang Arab, itulah dia Nabi yg dijanjikan Allah dalam Taurat dan Injil. itulah Nabi yg datang dari kalangan kalian sendiri, yg kemuliaan kalian ada padanya! Bahagialah orang yg membela dan menolong risalahnya, binasalah mereka yg menentangnya! Wahai Bani Israil, wahai Bani Auf, wahai Bani Nadzir, wahai Qainuqa’, wahai Quraizhah, wahai sekalian kaumku orang Yahudi, inilah juru selamat yg dijanjikan untuk kalian!�.

Pegel Moco?? Leyeh-leyeh dhisek!! Nyangkruk Ngopi-ngopi Lek wis bar Diterusno Mocone Diterusno Revolusine..!!!

Dan para wanita Yastrib mendendangkan syair : kepada kita telah terbit purnama dari arah Tsaniyatil Wada’ niscayalah rasa syukur atas kami selama ini belum ada penyeru di tanah ini duhai kau yg diutus pada kami kau datang dg urusan yg ditaati kehadiranmu memuliakan kota ini selamat datang duhai sebaik-baik penunjuk jalan Revolusi terjadi dan seketika mengubah wajah jazirah Arab dan dunia. Sejak hijrah Rasulullah dan Daulah Islam tegak di Madinah, tatanan

09

kehidupan Islam diperkenalkan dan disebarkan ke seluruh jazirah dan dunia. Nilai-nilai kemuliaan dan keadilan Islam diprakiskan dan menjadi ancaman para tiran. Para pro status quo yg kekuasaannya terancam membidikkan perlawanan sengit kepada Rasulullah dan Daulah Islam. Perangpun tak terelakkan, di padang Badr, di kaki Uhud, hingga serangan pasukan gabungan Quraisy, Yahudi, dan sukusuku Arab yg mengepung di medan Ahzab. Pada akhirnya Quraisy kelelahan dan memaksakan perjanjian damai di Hudaibiyah. Selang beberapa lama Mekkah pun dibebaskan, tanpa dendam, tanpa pertumpahan darah. Das Islampun menerangi jazirah. Cahayanya membebaskan jutaan manusia di segala penjuru. Memadamkan api perbudakan Persia, merobohkan tembok tiranisme Romawi, dan mengangkat derajat jutaan manusia mulai dari bumi Andalusia hingga kepulauan kaya bernama Nusantara. Revolusi Islam adalah revolusi yg unik. Inilah revolusi yg dibangun di atas pondasi pemikiran bukan senjata. Inilah revolusi yg digerakkan dg jalan perang pemikiran bukan ledakan bom. Rasulullah Muhammad mengubah manusia hingga menegakkan Negara Islam cukup hanya dengan kata-kata. Sosoknya jauh melampaui Martin Luther King jr, Gandhi, Soekarno bahkan Mandela, karena bia mereka hanya mampu m e m b a n g k i t ka n m a s s a ata u s e ke d a r memerdekakan sebuah negara bangsa, tapi Muhammad telah menghadirkan pada dunia sebuah imperium yg dibangun atas landasan iman Islam. Beliau Saw dan para sahabat ra bukanlah seperti Lenin dan para kameradnya yg menghalalkan pertumpahan darah. Para Revolusioner Islam di Madinah bukanlah seperti revolusioner-revolusioner lain yg muncul


The New York Times, December 09, 2013 di belakang hari dan dg ide yg berbeda. Islam melawan segala bentuk kediktatoran dan revolusinya tidak pernah melahirkan para diktator. Para Orientalis dan murid-muridnya dari kalangan liberalis mungkin sering memunculkan nama Yazid ibn Muawiyah sebagai contoh kediktatoran Daulah Islam. Tapi tak usahlah kita mempercayai lisan-lisan mereka yg muncul dari hati yg busuk. Cukuplah kita dengarkan persaksian jujur Muhammad ibn Ali ibn Abi Thalib, tentu kita semua ingat betapa sengitnya permusuhan bani Umayyah terhadap keluarga Ali ibn Abi Thalib, namun lisan jujur beliau justru berkata tentang Khalifah Yazid ibn Muawiyah, “ketika aku membersamainya, dia menunaikan shalat, cenderung kepada kebajikan, dan bertanya tentang Al Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya.”. Dan sosok seperti Yazid ibn Muawiyah bahkan tidak layak disandingkan serta jauh meninggalkan Lenin, Mao, Jong-Il ciptaan Sosialisme atau Napoleon yg merupakan hasil revolusi Prancis dan Bush jr sang pengemban demokrasi. Islamlah yg membuatnya begitu unggul dan Islam pulalah yg nanti mengubah jutaan manusia dan dunia. Jika sosialismekomunis mengubah guru yg penuh welas seperti Pol Pot yg kemudian menjelma menjadi malaikat maut bagi rakyat Kamboja. Sedangkan kapitalisme-domokrasi telah lama kita saksikan banyak mengubah pemuda-pemuda lugu menjadi manusia-manusia serakah yg suka menghalalkan segala cara. Maka Islam mengubah sosok ‘preman’ Mekkah seperti Umar ibn Khattab yg kemudian hari ketika diamanahi jabatan Khalifah pernah menangis memikirkan keledai yg terantuk batu. Islam juga mengubah pemuda-pemuda manja menjadi penguasa yg adil juga panglima pembebas. Sejarah telah mencatat betapa adilnya kepemimpinan Umar ibn Abdul Aziz yg b a h ka n s a m p a i m e m i n t a s a n g i s t r i

10

menyerahkan kalung kesayangan kepada Baytul Mal. Sejarah juga menyaksikan keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi yg membebaskan kiblat pertama kaum muslimin, Masjidil Aqsa dan Al Quds dari cengkeraman balatentara salib. Islam adalah ajaran revolusioner yg mampu meledakkan revolusi pada diri masing-masing individu pemeluknya. Memadamkan api kediktatoran serta menjadikan dirinya hanya tunduk kepada Allah Azza Wajalla. Islam mengubah seseorang menjadi sosok pembebas yg dg semangat takwa bekerja keras memperbaiki kondisi dunia agar lebih baik dalam naungan Islam. Maka sejak revolusi meledak di Madinah, dunia telah mencatat jutaan manusia yg menjadi pemimpin yg adil dan bijaksana, para panglima pembebas, ulama-ulama yg faqih, serta ilmuwan-ilmuwan cerdas lahir dari rahim peradaban Islam. Di zaman internet seperti sekarang ini. Di era ketika sebagian manusia menganggap facebook dan twitter sebagai kitab suci. Era ketika Amerika memimpin dunia dg nilai-nilai Pax Americana. Bangsa-bangsa Barat memahami kekuatan kebangkitan Islam. Paska keruntuhan Kekhilafahan di Turki pada tahun 1924 yg sejak awal mereka rancang. Barat gagal mencabut aqidah Islam dari dada kaum muslimin. Mereka hanya mampu menanamkan racun demokrasi, nasionalisme, kapitalisme, HAM, feminisme, liberalisme, dan aneka sampah peradaban Barat di otak-otak kaum muslimin. Dan bubuk mesiu aqidah Islam tersebut membuat Barat pusing tujuh keliling. Barat kaget ketika ribuan pemuda Islam dari seluruh penjuru dunia turun berjihad di Afghanistan ketika Uni Sovyet menginvasi negeri tersebut. Sejak saat itu negeri-negeri muslim bergolak dan kaum muslimin mulai bangkit. Raksasa Islam mulai menggeliat dan kebangkitannya tinggal menunggu waktu.

tok..tok..tok..Assalamualaikum..spada..ini Burjo yaaa..Jo..Jo..jujur aku kangen buanget sama kamu. Rasanya baru kemarin aku ikut nimbrung coret2in wajah kamu di edisi 2 eh sekarang kamu udah edisi 17, udah gede. Abiss kamu pake pindah rumah segala, dari Kuala Lumpur ke kota hujan, tapi gak papa..gak mama en gak om-om deh, soalnya sekarang aku bisa dekat ama kamu. Oya baru ketemu, kamu udah bikin kesel Jo, masak baru aja jumpa udah nyuruh bikin tulisan, untungnya ada sesuatu hal yg dapat aku bagi untuk pembacamu Jo. Kebetulan aku habis baca sejarah negara Israel. Kamu pasti kenal dwonks ama pencetus berdirinya negara Israel. Yup, kamu ternyata masih pinter Jo, namanya tak lain dan tak bukan adalah Theodore Herzl. Kamu tahu gak Jo awalnya banyak orang yahudi yg nolak ama ide pendirian negara yahudi tersebut. Tapi Herzl gak pernah patah arang bahkan ia menggariskan bahwa negara yahudi raya akan tegak 50 tahun lagi setelah ia menelurkan ide tersebut. Hebatnya ia melakukan itu semua tanpa duit, bukan dg bagi-bagi sembako, apalagi cuman nempelin stiker di angkot hehehe..emang caleg borokokok. Ia menyampaikan idenya lewat tulisan-tulisan, ia lantaikan di setiap pertemuan-pertemuan komunitas-komunitas yahudi eropa, ia lobi pengusaha-pengusaha yahudi serta pemimpin-pemimpin Eropa pro yahudi agar mau mendukung idenya. Herzl adalah manusia yg igeloabis alias gila-gilaan masarin idenya. Baca kisah Herzl jadi kebawa mimpi. Dalam impianku andai seluruh kaum muslimin memiliki semangat seperti Herzl dalam memperjuangkan Islam, kemudian mereka bersatu padu jangankan Israel, Amerika aja pasti udah maeot hihihi. Jika Herzl sorangan wae udah bisa bikin negara yg bikin jengkel orang seluruh dunia. Apalagi jika kaum muslimin menyatukan diri dalam satu ide, satu langkah menegakkan izzul Islam wal Muslimin dalam naungan Daulah Khilafah, pasti duahsyat jos gandos. Tentu saja menegakkan Khilafah bukan dg cara murahan seperti yg aku sebutkan di atas, apalagi dg gabung ama partai kampret masuk sistem kumprung demokrasi, nggak nyambung ding. Menegakkan Khilafah adalah dg cara intelek, merumuskan dan melantaikan ide tersebut di tengah masyarakat. Melakukan transfer pemikiran. Menegakkan Khilafah juga dg cara menyampaikan segala kebobrokan sistem yg mengatur kita saat ini, sehingga masyarakat jadi muak, mules dg sistem sekarang juga ama pengembannya. Masyarakat akhirnya lebih memilih Islam, diatur dg aturan Islam, dan rela bersama-sama menegakkan Daulah Islam. Makanya Jo kamu gak boleh hibernasi lagi, apalagi sampe berhenti terbit. Kamu harus tetep igeloabis, gila-gilaan masarin ide-ide Islam. Udah gitu dulu tulisan aku buat kamu, sekarang aku mau bobo..good night..mmuuuaaaccchhhh.. (Astari Fitrie)

19


CURANMOR!!

Berpikir Igeloabis

The New York Times, December 09, 2013 Perang Afghanistan, pemusnahan etnis di Bosnia, intifadah Al Aqsa, hingga Arabian Spring, pelan tapi pasti sentimen-sentimen keislaman menggantikan nasionalisme Arab, HAM, dan demokrasi. Tegaknya hukum-hukum Islam dalam sebuah negara menjadi cita-cita kaum muslimin. Bahkan War On Terrorism alias perang terhadapa teroris yg didengungkan Barat untuk menakut-nakuti kaum muslim agar tidak kembali kepada syariat Islam tidak mampu membendung semangat kaum muslimin untuk berjuang menegakkan Daulah Khilafah. “...Dan akan tegak kembali Kekhilafahan yg mengikuti Manhaj Kenabian..”(HR Ahmad). Bisyaroh dari Rasulullah Muhammad Saw ini menjadi pemantik bagi kaum muslimin untuk menggunakan segala daya dan upaya untuk mewujudkan kembali tegaknya imperium Islam serta mengakhiri peradaban serakah Barat. Dari jalanan London hingga gelora Bung Karno Jakarta. Dari kelamnya penjara Jaslik di Uzbekistan hingga Al Aqsa, sang kiblat pertama. Dari hingar bingar jihad Syria hingga angkringan Yogyakarta. Dan hari ini bisa kita saksikan bahwa perjuangan tersebut semakin mengkristal. Intelektual, ulama, pengusaha, pemuda, wanita, guru, petani, hingga para buruh bersatu bergandengan tangan memperjuangkan tegaknya tatanan dunia baru dalam naungan syariat Islam. Revolusi Islam kedua sedang bergulir. Geramnya membuat Amerika dan sekondannya panas dingin. Dunia Islam sedang bergolak, ombaknya siap menerjang seluruh sistem diktator di sekeliling tubuhnya.

11

Pertanyaannya adalah kita ada dimana ketika revolusi ini bergulir? Sudahkah kita ikut ambil bagian, menjadi Abu Bakr, Khadijah, ‘Ali, Umar, Utsman, Ibn Mas’ud, Mushab, Saad ibn Ubadah abad 21. Atau jangan-jangan kita malah tergulung oleh ombak besar revolusi, sebagaimana Abu Jahl yg mati terhina ditikam bocah Madinah dalam perang Badr. Maka siapkan diri kita bergabung dalam arus besar revolusi. Menjadi bagian dalam perang pemikiran meruntuhkan segala ide-ide diktator. Menjadikan diri sebagai mesiu untuk ledakan besar peradaban Islam. Mengikhlaskan diri terbakar revolusi. (Fajar212)


Islam yang Mengancam 12-13

“ demikian juga dalam beragama, kita tidak boleh menganggap agama kita paling benar karena sekali lagi kebenaran itu relatif. Dan kita harus menjunjung tinggi pluralisme. Kitapun juga tidak bisa menyalahkan orang yg keluar dari agamanya, karena itu hak mereka yang tidak bisa diikat. Kita harus menghormati pilihan mereka, karena agama kita adalah agama kita dan agama mereka adalah agama mereka. Blueh blueh blueh blueh ...” Hooooooaaaaahhhmmm , ngantuuukk .. Semua adalah relatif (All is relative) merupakan slogan generasi zaman postmodern di barat. Ia bagaikan firman tanpa tuhan, dan sabda tanpa nabi. Ia menyerupai undang-undang, tapi tanpa penguasa. Slogan itu memang enak didengar dan menjanjikan kenikmatan syahwat manusia. Baik buruk, salah benar, porno tidak porno, sopan tidak sopan, bahkan dosa tidak dosa adalah nisbi belaka. Artinya tergantung siapa yang menilainya. Kalau kita mau jujur, Slogan relativisme ini sebenarnya lahir dari kebencian. Kebencian pemikir barat modern terhadap agama. Benci terhadap sesuatu yang mutlak dan mengikat. Generasi postmodernis pun mewarisi kebencian ini. Tapi semua orang tau, kebencian tidak pernah bisa menghasilkan kearifan dan kebenaran. Bahkan persahabatan dan persaudaraan tidak selalu bisa berkompromi dengan kebenaran. Aristoteles rela memilih kebenaran dari pada persahabatan. Bukan hanya itu “semua adalah relatif” kemudian menjadi sebuah kerangka berfikir. “berfikirlah yang benar, tapi jangan merasa benar,” sebab kebenaran itu relative. jangan terlalu lantang berbicara tentang kebenaran, dan jangan menegur kesalahan,” kerena kebenaran adalah relative . “benar bagi anda

belum tentu benar bagi kami,” semua adalah relatif. Kerangka berfikir yang demikian itu disempurnakan oleh filosof paling "ngawur' dalam abad modern Nietzsche. Dengan gagasan nihilisme dan relativisme itu, filosof yang di akhir hidupnya gila itu telah menggemparkan dan menjungkirbalikan dunia intelektual dan spiritual. Tak terpungkiri para cendikiawan, intelektual, dan mahasiswa muslim terpengaruh dan teracuni oleh pemikiran ngawurnya itu. Tak sampai disitu saja, mereka bahkan memposisikan nietzsche sebagi idola baru, nabi baru yang membawa ajaran/agama baru. Lama-lama dosen Kardi pun geram dengan tingkah Kardi yang seenaknya sendiri. Sudah sejam lamanya ocehan dosen itu di tanggapi dengan uapan Kardi yang hampir menelan seisi kelas. Dengan nada marah dosen itu pun berkata: “ KARDI ..!! dari tadi saya lihat kamu ngantuk terus? Ayoo coba kamu tanggapi apa yang sudah saya jelaskan tadi !! Teman-teman sekelas Kardi tertawa. Haha Dengan mata yang masih setengah terbuka Kardi nyeletuk. “ Bu, kalo suatu hari anak perempuan ibu telanjang, kemudian dia nari-nari di tengah jalan sambil nyanyi. Menurut dia itu adalah bentuk apresiasi seni, dan itu adalah hak dia. Ketika ibu menegur dan memarahinya, anak itu ibu itu menjawab: ini hak saya bu, ibu tidak berhak mengikatnya. Kalau ibu melarang saya mengapresiasikan seni berarti ibu melanggar ham. Gimana menurut ibu? “ Ibu dosen bengong. Teman-teman Kardi plonga-plongo (bengong dan saling memandang 1 sama lain). Kemudian mereka tertawa lirih. Qieqie (Reva)

17


16

HAMnya Sukardi Ditengah ocehan dosennya yang ngomong tentang HAM, Kardi malah ngantuk. Matanya sembab , lengket seperti di lem castol warna kuning-kuning. Tadi malam dia ngelembur nonton film Butterfly Efect yang baru dia bajak di internet. Di tengah-tengah keseriusan temantemannya memperhatikan pelajaran dari dosennya, Kardi malah sibuk mencari posisi tidur yang enak agar tidak ketahuan dosennya itu. Teman-temannya geleng2 kepala melihat tingkah Kardi yang nyeleneh itu. Mereka tertawa. hehe Ibu Dosen yang udah punya gelar profesor itu dicuekin Kardi. Kardi melulu menguap. Sang dosen pun mengencangkan suara, dia bilang: “ manusia itu memiliki Hak berdiri

sendiri, hak kebebasan. Hak yang disebut hak asasi manusia, yang di lindungi oleh PBB. Bla bla bla ... “ Hoah , ngantuk .. “ manusia berhak melakukan apa saja. Misalnya berhak berpendapat, berhak mengapresiasikan seni, berhak memilih keyakinan agama. Blu ble blu ble .... Hoahhhhmm .. “ dan kebenaran itu bentuknya relatif. Tergantung dimana tempatnya. Sesuatu yang benar di afrika belum tentu benar di indonesia, juga sebaliknya. Dan kita tidak bisa memaksakan sesuatu yang kita anggap benar. Selama sesuatu itu bermanfaat di suatu tempat, maka hal itu bisa disebut kebenaran . blah bleh blah bleh ... “ Hoooooaaaahhh ...

Saat ini jarang yang tahu, beberapa ratus tahun yang lalu pemuda-pemuda muslim berarakan menyeberangi lautan pasir, melintasi samudera, mendaki pegunungan terjal untuk mengalahkan pasukan besar ya n g s a at i n i ke ku ata n nya b i s a disepadankan dengan Amerika. Pemuda seperti kita berusaha mengalahkan Persia, sebuah peradaban besar dengan sistem pemerintahan, tata nilai dan tentara yang megah. Di sisi lainnya, peradaban besar Byzantium menyaksikan puluh an ribu pemuda menjajarkan gelondongan kayu raksasa, menjadikannya sebagai jalan bagi ratu san kapa l pera ngny a sebe lum meruntuhkan tembok belasan meter yang selama seribu tahun tak bisa ditembusi pasukan perang dari negeri manapun. Tapi pemuda kita bisa. Karena apa? Karena peralatan perang yang hebat tentunya? Tidak juga. Jika karena peral atan peran g yang hebat, lanta s kenapaAmerika yang peralatan perangnya amat canggih bisa dihancurkan oleh bangsa kurus secara fisik di Vietnam. Jika karena peralatan perangnya, lantas mengapa Israel yang memiliki satelit penguntit, senjata berat yang mampu melontarkan ratusan ribu, bahkan konon satu juta proyektil hanya dalam beberapa detik itu bisa dikalahkan di Libanon oleh Hizbullah? Inilah yang aneh. Adalah sebuah rahasia yang jarang diketahui oleh kaum yang diperbudak materialisme, bahwa kekuatan manusia terletak pada keyakinannya. Jika dia telah yakin dengan dirinya maka manusia yang tingginya sebesar kurcaci bisa beru bah menj adi raksa sa. Keya kinan terhadap diri adalah keberanian. Dan

ke b e ra n i a n i t u d i m u n c u l ka n o l e h kepercayaan terhadap sistem nilai. Islam memiliki sistem nilai yang sangat modern mela mpa ui siste m nilai man apun . Disan alah inti keku atan Islam yang mempengaruhi para pemudanya untuk mengalahkan kedzaliman. Islam terus menerus menuntut pemudanya untuk membebaskan masyarakat yang diperbudak dan mengembalikan kesadaran keku asaa n yang mem perb udak . Ali radiallahuanhu pernah berkata, kaum beriman tidak akan angkat senjata terhadap orang yang berbeda keyakinan. Kaum muslim hanya akan berperang untuk menu nduk kan kean gkara murkaan dan kezaliman. Kata-kata yang juga merupakan perci kan dari perka taan Muh amm ad Rasu lulla h yang muli a itula h yang menggerakan anak muda seperti kita. Saat ini kita, menyaksikan ketimpangan luar biasa terjadi. Distribusi ekonomi timpang yang diaki batka n nasio nalis me, dan penghisapan sumber daya alam oleh multinasional company, seperti Exxon Mobile Oil, Caltex, Freeport dan lain sebagainya. Kita melihat bahwa peng hisap an yang meru paka n imba s privatisasi itu menyebabkan masyarakat Indonesia, dan masyarakat negara ketiga lainnya menderita. Masyarakat tidak lagi melihat negara sebagai pelindung jiwa. Masyarakat tidak lagi melihat negara sebagai pemenuh kebutuhan akan ilmu pengetahuan, pendidikan dan makanan. Nega ra hany a ada untu k meng atur hubungan antara masyarakat yang terkait dengan: apakah hubungan itu menghasilkan uang seperti pembayaran


14 pajak rumah, pajak ke n d a ra a n b e r m o t o r, pembelian kapling kuburan, dan lain s e b a g a i n y a . Pertanyaannya, dikemanakan kekayaan alam berlimpah yang kita miliki? Bukankah kita hidup di tanah yang kaya akan sumber daya alam? Perusahaan Multinasional yang telah menjalin kerjasama dengan pemerintah, membuat rangkaian pembolehan mengeruk sumber daya alam melalui pensahan privatisasi adalah oknum yang paling bertanggung jawab terhadap kelaparan, kematian, kebodohan, ke r u s a ka n m o ra l d a n kehancurkan ekonomi masyarakat kita. Itulah kezdaliman. Selanjutnya, ketika melihatnya nampak dihadapan, apa yang kita lakukan? Apa kita akan berdiam diri karena takut tidak memiliki kemampuan material untuk mengalahkan mereka?

Bodohlah sesuatu yang ada dibalik kepalamu! Otakmu! Ingatlah masa lalu, ingatlah bahwa kejayaan sebuah peradaban tidak ditentukan dari kekuatan material. Kejayaan sebuah peradaban lebih ditentukan dari sisi spiritual, kekuatan pemikiran dan keberanian mental. Islam adalah sumber kekuatan itu. Islam adalah sumber kekuatan kita. Jika kau masih ragu mengenai hal itu, maka murtad sajalah. Jika kau masih “kembang kempis� untuk menghancurkan peradaban materialistik itu, maka ingatlah bahwa sebuah kedzaliman tidak akan hancur jika masingmasing diantara kita hanya saling mengandalkan satu sama lainnya. Kita harus bergerak bersama, menjadikan diri ini berharga di hadapan Sang Pencipta dengan menjadikan Islam kembali sebagai sebuah ANCAMAN. (Divan Semesta)

Mendapatkan bapak presiden dan para petinggi pamerintah di tempat Assalamualaikum Wr Wb Bapak menyuruh kami KB agar tidak beranak banyak, kami mentaatinya walau kemudian bapak menaikkan harga BBM, sehingga kami libur melaut dan anak serta keluarga kami kekurangan makan Bapak menyuruh kami dan anak kami sekolah supaya tidak buta huruf kami mentaatinya walau kemudian biaya pendidikan naik dan orang kecil seperti kami tidak mampu menjangkaunya lagi Bapak melarang kami mengambil kayu di hutan meski untuk kayu bakar, karena itu pencurian tapi kemudian kalian malah mencuri uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri Bapak menyuruh kami membayar pajak dg alasan untuk pembangunan negeri ini tapi uang pajak tersebut kalian gunakan buat jalan-jalan dan belanja di negeri jiran Pamerintah ngomong apapun kami takzim menjadi warga yg taat Dan hari ini bapak menyuruh kami untuk memilih calon wakil kami di pamerintah calon yg tidak kami kenal, tidak membela kami, dan jelas-jelas kelak menampakkan diri menjadi pengkianat kami kami tidak akan memilih pencuri yg akan mencuri hak kami kami tidak akan memilih perampok yg akan menggarong rumah kami kami tidak akan memilih para cukong yg dg murah menjual negeri kami maka ijinkan kami tidak mengambil hak kami ijinkan kami tidak memilih...Wassalam Salam Takzim Tertanda Rakyatmu Muchlas Burhanuddin bin Saad Djelimat

Pak Presiden, Ijinkan Kami Golput!!??

15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.