Analisis skala, proporsi, serta keterkaitannya dengan fungsi benda FUNGSI SAMA BENTUK BEDA
Oleh : M. Nurudin Al Asfihani NRP : 5013211087 REVISI DASAR PERANCANGAN ARSITEKTUR - H
OBJEK : PANCI SATU GAGANG proporsi
sketsa 18 cm
9 cm
I
Balok
Balok trapesium
12 cm
Panci ini terbentuk dari 4 geometri, yaitu tabung (sebagai badan panci), lengkungan (sebagai akses merekatkan baut pada badan panci) , balok trapesium (sebagai penghubung gagang dengan panci), dan balok (sebagai gagang panci)
14 cm Lengkungan
reduksi wadah panci
Tabung
Wadah tanpa penutup Biasanya tidak dilengkapi penutup karena benda yang biasa direbus cenderung cepat mendidih
reduksi gagang panci
cm 12
Lubang baut
Pada gagang panci juga terdapat lubang yang berfungsi untuk menggantung panci jika sedang tidak digunakan
Analisa : Memiliki fungsi serupa namun bentuk tak sama Objek yang dipilih : Panci satu gagang Fungsi objek : merebus air Material : Alumunium Volume wadah : 18 x 18 x 9
Lubang 12 cm
Ketiga komponen gagang panci memiliki fungsi tersendiri yang saling terikat satu sama lain
Geometri balok dan sisi lengkung memiliki peran penting dalam terhubungnya komponen gagang dengan badan panci melalui lubang baut yang saling terhubung
Gagang panci dibuat agak melengkung untuk menyesuaikan tangan manusia dalam menggenggamnya (panjang ideal tangan manusia ketika menggenggam ± 12 cm)
skala 1:2
OBJEK : PANCI DUA GAGANG sketsa
II
reduksi knop panci
27 cm 4 cm
Diameter knop juga disesuaikan dengan ukuran jempol normal ± 4 cm agar nyaman ketika menggenggamnya
4 cm
9 cm
5 cm 4c m
4 cm
13 cm
reduksi wadah panci
Dilengkapi penutup karena banda yang direbus biasanya cukup banyak dan agar matang dengan lebih cepat Penutup panci
proporsi Tabung kecil dengan lempengan melingkar Setengah kerucut
reduksi gagang panci
Lempengan melengkung
Volume panci dibuat agak lebih besar agar dapat memuat benda rebusan lebih banyak
Tabung besar Panci ini terbentuk dari 5 geometri, yaitu tabung besar (sebagai badan panci), 2 lempengan yang diberntuk melengkung (sebagai pegangan kedua sisi panci), setengah kerucut (sebagai penutup), dan tabung kecil (sebagai knop panci)
Gagang panci dibuat melengkung sebagai respon manusia untuk memudahkan saat ingin memegangnya, biasanya orang yang memasak dengan panci ini cenderung isinya banyak dan memiliki bobot yg berat
Analisa : Memiliki fungsi serupa namun bentuk tak sama Objek yang dipilih : Panci dua gagang Fungsi objek : merebus sayur, daging Material : Alumunium Volume wadah : 27 x 27 x 18
skala 1:3
Studi Preseden RUMAH SIRKULASI LINIER
Oleh : M. Nurudin Al Asfihani NRP : 5013211087 DASAR PERANCANGAN ARSITEKTUR - H
CIRCULATION
penempatan ruang bertipe koridor seperti ini menjadikan penghuninya mudah untuk mengakses jalur utama menuju point of interrest (toko)
I
Garis linier ini berperan penting dalam simetrisnya bangunan rumah
Toko (point of interrest)
foto tipe tata ruang koridor
MATERIAL
Atap bagian depan bertipe dutch gable yang memiliki sisi menjorok ke depan
Plafon sebagai langit-langit atap mencegah cuaca dingin dan panas langsung masuk ke dalam rumah
II
Atap bagian belakang terdiri dari genteng disusun prisma yang biasanya cocok untuk daerah tropis
Asbes di bagian belakang rumah disusun miring untuk memudahkan sirkulasi air hujan agar langsung jatuh ke tanah
Bangunan inti rumah sepenuhnya tersusun dari batu bata merah
foto rumah dari samping
ELEVATION
III
Terdapat perbedaan ketinggian orang yang duduk di teras
Terdapat perbedaan ketinggian antara orang yang berdiri dengan toko dibelakangnya
Pada perspektif depan rumah, terlihat jelas perbandingan tinggi manusia dengan tinggi bangunan di sekitarnya
foto rumah dari depan
GEOMETRY
WALL PLANE Bidang dinding pertama berwujud toko dengan pintu masuk persegi panjang yang cukup lebar agar memudahkan akses pembeli
IV OVERHEAD PLANE Plafon berbentuk balok tipis membentang sebagai atap dan melindungi ruangan interior dibawahnya
WALL PLANE Bidang dinding kedua berwujud pintu masuk yang bersumbu vertikal menyesuaikan tubuh manusia yang akan masuk ke dalam rumah
BASE PLANE Bagian dasar depan toko dilapisi semen sebagai permukaan penutup bawah bangunan rumah
foto rumah dari depan teras
STUDI PRESEDEN I
V Dari ketiga plane, terdapat perbedaan warna yang mempermudah saya dalam membedakan tiap jenis plane nya
sumber : archdaily Pada preseden pertama, saya memilih aksonometri ini untuk mempermudah dalam memvisualisasikan rumah dengan perspektif exploded view untuk 'memecah' tiap bagian plane pada rumah.
Selain perbedaan warna, pada preseden juga terdapat titik proyeksi (warna merah) yang memudahkan dalam proporsi skala
STUDI PRESEDEN II
V Pada preseden terdapat dua arah petunjuk yang berbeda warna, yakni merah dan biru.
sumber : pinterest Pada preseden kedua, saya memilih diagram ini untuk memperjelas alur sirkulasi yang bisa di lalui
Garis merah menunjukkan sirkulasi utama (linier) Garis biru menunjukkan jalur percabangan yang bisa dilewati penghuni rumah
Latihan: Design Thinking STAND HOLDER LAPTOP
Oleh : M. Nurudin Al Asfihani NRP : 5013211087 sumber: shopee.co.id
DASAR PERANCANGAN ARSITEKTUR - H
DESIGN BRIEF Pada penugasan kali ini, saya menginginkan sebuah stand holder laptop atau biasa disebut dudukan laptop. Saya memilih benda tersebut karena selama ini saat saya melakukan aktivitas melalui laptop baik menjalani perkuliahan melalui zoom meeting, melakukan penugasan, maupun bermain video game, saya merasa posisi mata dalam menatap monitor laptop dan posisi tangan ketika mengetik masih kurang ideal. Saya berkeinginan untuk memiliki sebuah stand holder laptop yang multifungsi. Jadi selain fungsi utamanya untuk menyesuaikan posisi laptop yang ideal, juga dapat digunakan sebagai tempat untuk dudukan buku dengan memanfaatkan kemiringan yang bisa di atur penggunanya. Jika membayangkan kedua fungsi tersebut dalam satu benda, tentu saja akan memberikan kesan benda yang ribet, membutuhkan space yang cukup besar, dan berat. Namun, saya memiliki ide desain untuk menjadikan benda tersebut portable atau mudah dibawa kemana-mana serta bisa dilipat. Bentuk visual dari stand holder laptop multifungsi ini adalah alas lantai dan alas laptop yang dihubungkan oleh kaki berbahan alumunium yang bisa diatur sefleksibel mungkin kemiringan dan ketinggiannya oleh pengguna. Alumunium saya pilih karena sifatnya yang cenderung ringan dan kokoh.
I
STAND HOLDER LAPTOP
II DESAIN 2 : Pada tipe ini terdapat dua alas persegi panjang sebagai alas lantai dan alas laptop yang dihubungkan dengan dua kaki yang bisa diatur ketinggian dan kemiringannya
DESAIN 1 : Tipe ini dihubungkan dengan dua kaki di kanankiri yang bisa di atur tingkat ketinggiannya, serta bisa dilipat sehingga praktis dibawa kemana-mana
STAND HOLDER LAPTOP
III DESAIN 4 : Tipe ini terkesan simple karena kedua alas penopang laptop hanya dihubungkan dengan dua kaki yang cenderung pendek sehingga tipe ini sangat ringan
DESAIN 3 : Pada tipe ini lengan stand holder laptop di sambungkan dengan penopang tegak yang bisa diatur tingkat ketinggiannya
STAND HOLDER LAPTOP
IV DESAIN 6 : Tipe yang satu ini memiliki keunikan tersendiri dimana semua komponen alas dan kaki sudah menyatu menjadi satu kesatuan dengan ditambah satu penopang yang cukup panjang ditengahnya
DESAIN 5 : Tipe ini memiliki panjang kaki yang sama dengan alas lantainya, selain itu juga memiliki dua penopang di kanan-kiri yang cukup kuat menahan beban laptop
STAND HOLDER LAPTOP
V DESAIN 8 : Tipe ini terdiri dari 2 alas persegi panjang yang dihubungkan dengan 2 kaki di bagian belakang, yang unik adalah terdapat 4 lubang pada alas laptop yang berfungsi sebagai sirkulasi udara agar laptop tidak mudah panas
DESAIN 7 : Tipe ini hanya di hubungkan dengan satu kaki yang tegak dan kokoh, pada kaki tersebut terdapat sebuah uliran berbentuk lingkaran yang digunakan untuk mengatur ketinggian yang diinginkan
STAND HOLDER LAPTOP
VI DESAIN 10 : Pada tipe ini tersusun atas alumunium yang sangat fleksibel sebagai kaki-kaki penyusunnya sehingga tingkat ketinggiannya bisa diatur dengan mudah
DESAIN 9 : Tipe ini sangat simple, dengan bentukan lengan memanjang yang berfungsi sebagai alas laptop sekaligus alas lantai
Design Thinking KASUR PENDUKUNG DARING
Desain final Kasur Pendukung Daring
Briefed by : Ratu Neffertiti Fernando BRIEF LIST Kasur berkesinambungan dengan meja Meja tidak memiliki sudut yang lancip Terdapat tempat minum yang meminimalisir air tumpah Terdapat cekungan yang memiliki kedalaman dan penutupnya transparan Meja dapat dilipat Laci di kolong kasur untuk menyimpan buku yang mudah dijangkau tangan
Oleh : M. Nurudin Al Asfihani
Meja yang bisa diimuat alat tulis, perangkat komputer, air minum, dan snack
NRP : 5013211087 DASAR PERANCANGAN ARSITEKTUR - H
Meja yang bisa dilipat
ITERASI - LETAK MEJA Pada iterasi ini, saya mempertimbangkan beberapa konfigurasi letak meja belajar terhadap kasur
Pada iterasi kedua, mejanya bisa digeser ke depan-belakang. Namun desain ini memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat statis secara sempurna. Jadi kemungkinan masih bisa tergeser saat digunakan karena menggunakan roda yang mudah menggelinding
kata kunci : mudah; nyaman; produktif
I
1
2
3
Iterasi pertama letaknya di depan kasur, iterasi ini saya rasa terbaik karena letaknya tidak mengganggu pemilik saat tidur dan nyaman digunakan ketika duduk
Iterasi ketiga ini mejanya terletak di samping kiri dan dekat dengan posisi tidur. Namun dengan letaknya yang berdekatan dengan posisi tidur akan menjadikan pemiliknya seringkali akan terbentur ketika tertidur
PROSES DESAIN 1
Desain kasur dan meja masih sangat sederhana, saya cukup mengkonfigurasikan letak meja dibagian depan agar kedua unsur tersebut bisa menyatu
m 1,8
0,5 m
kata kunci : mudah; nyaman; produktif
1,8 m 1m 0,55 m
0,25 m
1,55 m
Ketinggian meja saya sesuaikan agar Ratu tetap nyaman ketika duduk di kasur sambil mengerjakan tugas
2m
1m
Ketinggian kasur dan meja saya sesuaikan dengan ketinggian Ratu
II
ITERASI - BENTUK MEJA Pada iterasi ini, saya mempertimbangkan beberapa konfigurasi bentuk meja yang memiliki sudut tumpul sesuai brief
kata kunci : mudah; nyaman; produktif
1
2
III
Pada iterasi kedua menunjukkan desain meja yang memiliki tambahan luas di kanan-kiri. Namun dengan bertambahnya luas membuat tangan tidak bisa langsung meraih benda yang ada di samping
3 Pada iterasi pertama, bentuk meja yang sederhana. Namun dengan bentuknya yang persegi panjang memudahkan tangan untuk meraih benda sampai ke ujung meja
Iterasi ketiga menunjukkan desain meja yang memiliki tambahan luas di sisi kanan. Hal itu cukup meningkatkan produktivitas, namun disisi lain juga memakan space kasur dan meminimalisir pergerakan
PROSES DESAIN 2
Bentuk meja saya pilih persegi panjang karena lebih memudahkan pemilik dalam menjangkau seluruh area meja tanpa berpindah tempat duduk serta sudah diperhalus dibagian tepinya
kata kunci : mudah; nyaman; produktif
Wadah botol minum
Pada proses desain ini, meja mulai saya tambahkan wadah untuk minum. Saya letakkan di tepi kanan untuk mempermudah jangkauan dan meminimalisir botol air yang tumpah Tumpuan kaki
Pada kaki meja, ukurannya saya perpanjang ke bawah dan saya tambahkan tumpuan kaki agar saat belajar kaki bisa bertumpu dengan nyaman
IV
ITERASI - TEMPAT MENYIMPAN BUKU
kata kunci : mudah; nyaman; produktif
Saya berpikir kalau buku itu membutuhkan rak untuk ditaruh ketika tidak sedang dibaca, maka muncul beberapa konfigurasi berikut
1
2
V
Pada iterasi kedua, rak buku berukuran cukup besar saya desain di sebelah kanan kasur dekat dengan tempat belajar. Namun hal ini juga memungkinkan kaki terbentur dengan rak di sisi kanan ketika tidur
3 Iterasi pertama yang terlintas adalah rak buku konvensional yang terletak disamping kiri kasur, namun cara menjangkaunya harus keluar dari tempat belajar sehingga tidak memenuhi konsep brief
Iterasi ketiga adalah iterasi terbaik, karena laci juga bisa menjadi alternatif untuk menyimpan buku. Selain letaknya yang dekat dengan meja belajar, posisinya pun tidak mengganggu ketika tidur
PROSES DESAIN 3
kata kunci : mudah; nyaman; produktif
Penutup transparan
Ketika selesai belajar, pasti buku membutuhkan tempat untuk ditaruh agar tidak berserakan diatas meja, namun karena di brief mengatakan bahwa pemilik ingin meningkatkan produktivitas dengan meminimalisir gerakan, maka saya mempunyai ide untuk mendesain laci di kolong kasur
Pada desain ini, meja saya tambahkan 2 slot di kanan-kiri dengan penutup transparan
Sketsa orang saya gambar merentangkan tangan untuk menunjukkan kesamaan jarak meja dan laci bisa diraih tanpa berpindah tempat duduk
VI
ITERASI - DESAIN MEJA LIPAT
Pada iterasi ini, saya mempertimbangkan beberapa konfigurasi desain meja lipat yang cocok dan sangat menghemat ruang
kata kunci : mudah; nyaman; produktif
1
VII
Pada iterasi pertama, kaki meja tetap berbentuk "Y" namun dibagian bawah terdapat kaki meja yang bisa didorong ke depan-belakang. Namun hal itu malah memakan space kasur
2 Iterasi kedua menunjukkan perbedaan bentuk kaki yang lebih simple. Terdapat panel yang bisa mengatur ketinggian meja. Namun ketika dilipat tetap memakan space pada kasur
3
Iterasi ketiga ini merupakan gabungan dari konsep-konsep sebelumnya, yaitu terdapat panel pengatur ketinggian dan sisi bawah yang bisa di maju-mundurkan. Namun disini ditambahkan engsel pada meja agar alas meja dapat ditekuk kebawah
DESAIN FINAL
kata kunci : mudah; nyaman; produktif
Pada desain final ini, meja terlihat menjadi lebih simpel dan bisa dilipat serta kedua laci kasur saya perbesar sehingga menjadikan kasur tersebut berbentuk balok
Pada desain final ini saya memperkirakan meja tersebut muat untuk ditempati buku, alat tulis, serta perangkat komputer yang menjadikan pemilik meja ini bisa lebih produktif saat belajar.
Panel yang ketika diputar bisa merubah ketinggian meja Tampilan meja ketika terlipat sempurna
Pada bagian ini, meja bisa digeser maju-mundur sesuai kebutuhan
VIII
Ukuran laci lebih lebar dengan meniadakan kolong pada kasur
Laci buku yang dekat dengan jangkauan mempermudah pemilik dalam mengambil sekaligus menyimpan buku yang akan dipelajari. Selain itu, ukuran laci yang diperbesar juga dapat menambah kapasitas buku yang dapat disimpan
Adapt Adept Adopt MARVELLA NEYSA INA ABIGAIL 5013211095
M. NURUDIN AL ASFIHANI 5013211087
PRE ADAPTATION
foto kamar tidur Dokumentasi kamar tidur 360 derajat
PRE ADAPTATION
denah dan potongan Denah kamar awal dan potongan A yang memperlihatkan tempat tidur dan meja belajar
potongan Potongan B yang memperlihatkan tempat tidur dari depan dan potongan C yang memperlihatkan jendela dan pintu
DESIGN ADAPTATION
permasalahan 1
jendela yang terlalu kecil membuat cahaya yang masuk menjadi minim
foto diambil pukul 3 sore
foto jendela pada hunian
sketsa penerangan yang masuk pada hunian
DESIGN ADAPTATION
rasi
iterasi
iterasi
iterasi
iter
Pada iterasi pertama dipilih jendela jungkit karena cahaya matahari dirasa dapat masuk secara maksimal, namun karena ukurannya kecil jadi tidak dapat menerangi secara maksimal
Iterasi kedua dipilih jendela bouven karena desain kacanya yang tebal sehingga cahaya yang masuk tidak terlalu panas, namun karena letaknya di samping kamar maka efektif menerangi saat sore hari saja
Iterasi keempat dipilih karena dengan menggunakan material glass block yang sangat tebal dapat mencegah panas terik yang masuk serta letaknya ditengah atap untuk memaksimalkan cahaya alami matahari dari pagi hingga sore
Pada iterasi ketiga, letak jendela mulai dirubah ke bagian atap menggunakan material kaca yang tembus pandang, alhasil dari pagi hingga sore cahaya matahari yang sangat panas masuk terus menerus
DESIGN ADAPTATION
studi preseden
rumah.com
Digunakan sebagai referesi iterasi pertama untuk model jendela. jendela jungkit membuat cahaya yang masuk menjadi kurang merata pada semua bagian ruangan
studi preseden studi preseden
Digunakan sebagai referensi iterasi ketiga untuk posisi jendela dan model jendela. Jendela void atas sebagai kanopi dapat berpengaruh pada peningkatan suhu di ruangan kanopikacamaster.com
rumahringkes.com
Digunakan sebagai referensi iterasi keempat untuk posisi jendela dan model jendela. Glass block mempunyai ketebalan yang membatasi cahaya yang masuk agar mengurangi suhu yang terlalu tinggi di kamar
Digunakan sebagai referensi semua iterasi. Arah matahari berputar juga berpengaruh terhadap cahaya yang masuk pinterest.com
DESIGN ADAPTATION
permasalahan 2
konfigurasi meja belajar dan kasur beresiko terkena bocoran dari air conditioner
foto letak AC pada hunian
sketsa bocornya air conditioner yang mengenai meja belajar dan kasur
DESIGN ADAPTATION
rasi
iterasi
iterasi
iterasi
iter
Pada iterasi pertama dipilih konfigurasi kasur dan meja belajar diletakkan sejajar di depan AC yang otomatis menghindari bocoran AC tersebut, namun peletakan AC tepat di depan kasur tidak ideal untuk kesehatan
Iterasi kedua dipilih konfigurasi meja kasur tipe bertingkat, namun dengan desain tersebut menghambat cahaya matahari yang masuk karena terhalang kasur yang ada diatas meja
Iterasi keempat dipilih karena menjawab permasalahan utama dan memiliki konfigurasi yang paling sesuai dengan ruangan, desain kasur dibuat bertingkat untuk menambah unsur estetika dan terdapat spot yang bisa dimanfaatkan kedalamannya untuk menyimpan barang serta desain meja dibentuk L menyesuaikan sudut ruangan agar space belajar lebih maksimal
Pada iterasi ketiga, desain tempat tidur diperbarui berbentuk kubus untuk dimanfaatkan ketinggiannya serta diletakkan sebuah kasur untuk tidur diatasnya, namun desain tersebut tidak menjawab permasalahan karena letak kasur yang masih di bawah AC
DESIGN ADAPTATION
studi preseden
pontianak.tribunnews.com
Digunakan sebagai referesi iterasi pertama untuk model posisi tempat tidur. Namun, AC yang berhadapan langsung dengan tempat tidur berbahaya bagi kesehatan
studi preseden studi preseden
Digunakan sebagai referensi iterasi kedua untuk model tempat tidur dan meja belajar. Model seperti ini menghalangi cahaya masuk ke area belajar shopee.com
tribunnews.com
Digunakan sebagai referensi iterasi ketiga untuk model tempat tidur. Bagian tingkat dapat digunakan untuk tempat penyimpanan, tetapi tempat tidur terlalu balok
Digunakan sebagai referensi iterasi keempat. Tempat tidur tingkat dapat lebih bagus ditambahkan tangga kecil
instagram.com
DESIGN ADAPTATION
permasalahan 3
kurangnya tempat penyimpanan yang membuat barang tidak teratur dan tidak rapi
foto jendela pada hunian
sketsa banyaknya barang yang tidak muat diletakkan di satu meja
DESIGN ADAPTATION
rasi
iterasi
iterasi
iterasi
iter
Pada iterasi pertama dipilih desain rak buku besar, kelebihannya dapat menyimpan buku, gadget, serta barang-barang yang berukuran besar namun kekurangannya adalah akses nya yang cukup jauh dari meja belajar dan ukurannya cukup tinggi
Iterasi kedua dipilih desain rak kaca yang menempel di dinding, letaknya memang lebih dekat namun cukup merepotkan ketika harus membuka pintu kacanya terlebih dahulu
Iterasi keempat dipilih desain rak dinding dengan space terbuka di dua sisi, alasannya karena akses menjangkaunya sangat mudah sehingga tidak perlu berdiri untuk mengambilnya. Selain itu juga terdapat ide untuk memanfaatkan kedalaman dari tempat tidur untuk dibuat laci yang lebih simple namun dapat menyimpan barang yang ukurannya cenderung lebih besar
Pada iterasi ketiga, desain rak dinding dibuat lebih simple dan ringan dari sebelumnya yakni berbentuk diagonal agar buku lebih mudah diletakkan dan dijangkau, namun kelemahannya kurang ideal jika diletakkan gadget yang harusnya memerlukan permukaan datar
DESIGN ADAPTATION
studi preseden
springfieldcollegeofbeauty.com
Digunakan sebagai referesi iterasi pertama untuk model rak. Namun, rak berdiri akan membuat akses akan semakin jauh dari meja belajar
studi preseden studi preseden
Digunakan sebagai referensi iterasi kedua untuk model rak. Model seperti ini tidak cocok untuk meletakkan gadget (kamera, earphone, dan lainnya) di bagian miring idntimes.com
99.co
Digunakan sebagai referensi iterasi keempat untuk model rak. rak mudah diambil, tetapi tidak cocok untuk barangbarang yang besar atau lebar.
Digunakan sebagai referensi iterasi keempat. Ruang di bawah tempat tidur cocok untuk meletakkan barang yang lebih lebar dan besar blibli.com
POST ADAPTATION
denah dan potongan Denah kamar setelah adaptasi dan potongan A yang memperlihatkan tempat tidur dan meja belajar
potongan Potongan B yang memperlihatkan tempat tidur dan potongan C yang memperlihatkan rak dan pintu
POST ADAPTATION
analisa desain Meja berbentuk L menyesuaikan lokasinya yang berada di sudut ruangan serta dapat digunakan untuk bermain komputer dan menggambar di kertas secara bersamaan
Kursi belajar bertipe kantoran dipilih karena kemampuan nya untuk berputar 360 derajat, dengan ini akan mempermudah produktivitas pemiliknya dalam mengambil barang disekitarnya
Rak dinding di desain tidak terlalu tinggi sehingga mudah dijangkau meski sedang duduk, rak ini digunakan untuk menyimpan buku dan gadget
Terdapat lampu kelap kelip di sekitar dinding kasur sebagai pilihan alternatif ketika tidur pada malam hari Dua lampu LED dipilih untuk menerangi ruangan sisi kasur dan meja belajar agar lebih terang di malam hari.
Colokan listrik 4 slot di pasang di dinding dekat meja belajar untuk charger laptop, handphone, speaker, maupun lampu belajar
AC di samping ruangan yang biasanya bocor, dibawahnya tidak diletakkan furnitur apapun untuk menghindari kebasahan
Kasur tipe singe bed dipilih karena rungan kamar ini didesain untuk satu orang penghuni Atap yang didalamnya terdapat dua buah lampu LED di kanan-kiri serta glass block yang memiliki kedalaman Glass block dengan ukuran 1x2 m dipasang ditengah-tengah atap untuk memaksimalkan cahaya matahari yang masuk di siang hari
Dua buah laci di desain di dekat meja belajar untuk menyimpan barang-barang berukuran cukup besar dan letaknya memanfaatkan ketinggian pada tempat tidur Lemari kayu dipindah yang semula di sebelah pintu masuk ke sudut ruangan dekat AC, namun letaknya tidak sampai mengenai spot AC yang bocor
POST ADAPTATION
hasil render