Potret Bali (Tanah)

Page 1

Maret 2012

Edisi 17

Tanah Ini merupakan galeri dari foto teman-teman yang tergabung dalam grup ‘Potret Bali’ yang diadakan di Facebook Hanya sekadar untuk berbagi.


Tanah Ide : Igb Adi Perbawa Widnyana Sudibya Layout : Nyoman Martawan

Foto oleh : Adi Widiarta Agus Adi Agus Wiryadhi Saidi Ari Yudiana Brigitte Gerlach Gede Baron Igb Adi Perbawa Ismail Ilmi Made Harsa Geriaputra Nyoman Martawan Putradjaja Chandra Wisnu Suka Adnyana Wayan Gunayasa Widnyana Sudibya

(Sejak) 2011

2

| edisi Tanah | Maret 2012 |

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih bisa menginjakan diri di tanah kita tercinta ini. Tanah tempat kita berpijak sepanjang hari ini merupakan semua dasar berbagai kehidupan yang ada di atasnya. Sudah tentu kita harus terus menjaga demi keseimbangan kehidupan yang ada. Suatu cerita yang mungkin aneh saya dengar ketika saya motret momen budaya di daerah Gianyar. Sempat berbincang dengan seorang pria yang mengatakan dia usaha jual beli tanah di Bali. Dia hanya membeli tanah-tanah yang sudah diketahui memiliki kekuatan. Pemelajaran tentang kekuatan tanah Bali tentu sudah dipelajari sepenuhnya. Setelah didapatkan hal yang dianggap gaib, tanah sudah ‘kosong’ selanjutnya tanah pun dijual. Saya jadi berpikir tanah Bali adalah tanah yang sakti tanah yang selalu diupacarai dari zaman leluhur kita dulu. Kalau dihitung mungkin lebih banyak biaya upacaranya dibanding ukuran harga tanah. Tidak hanya keperluan mendasari sebuah bangunan tanah itu difungsikan. Beberapa manfaat kehidupan juga berlangsung dari sini. Persawahan yang memeberikan kita buliran beras masih sangat tergantung tanah, bahkan di Bali tanah juga dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata. Banyak contoh seperti objek wisaja di Jatiluwih dengan pemandangan terasering sawah yang sangat menawan. Bangunan di lahan-lahan tebing dan juga jurang yang sangat dilirik untuk dijadikan bangunan vila atau hotel. Apapun kepentingan kita, marilah kita jaga tanah ini khususnya tanah Bali yang kita cintai ini. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mau membagikan hasil karyanya di sini. Semoga bisa dinikmati untuk semua orang. Tentunya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki kedepan, buku digital ini. Saran dan bebrbagai masukkan sangat dibutuhkan demi perbaikan semuanya.(Martawan)

Tidak diizinkan menggunakan foto-foto yang ada di sini kecuali atas persetujuan pemiliknya. Pemilik foto memiliki hak penuh atas fotonya. Ini merupakan galeri dari foto teman-teman yang tergabung dalam grup ‘Potret Bali’ yang diadakan di Facebook. Hanya sekadar untuk berbagi.

| edisi Tanah | Maret 2012 |

3


Sebera pentingkah tanah itu?

Foto Opini 4

| edisi Tanah | Maret 2012 |

Esai Ucapan | edisi Tanah | Maret 2012 |

5


Ismail Imli

Ib Adi Perbawa

Putradjaja Candra Wisnu

Nyoman Martawan

Dari Baturiti, Tabanan lahir 1983. Senang memfoto untuk menghilangkan kejenuhan. Melihat foto memberikan saya kepuasan tersendiri apalagi foto itu adalah hasil jepretan saya sendiri yang didapatkan sesuai dengan apa yang ada di benak saya tanpa pengaruh ataupun tuntutan dari orang. Pokoknya puas.

6

| edisi Tanah | Maret 2012 |

Wayan Gunayasa

Widnyana Sudibya

| edisi Tanah | Maret 2012 |

7


Widnyana Sudibya

Nyoman Martawan

Tanah sangatlah penting. Tanah sebagi dasar semua yang ada di dunia ini, entah itu bangunan tempak kita berdiri semua didasari oleh tanah.

Tanah adalah simbol pertiwi sebagai salah satu unsur Panca Maha Bhuta (Akasa, Teja, Bayu, Apah, Pertiwi) yang membentuk bumi. Luasnya, termasuk gurun pasir, hanya sekitar 29% dari luas bumi dan sisanya adalah air (Apah). Karenanya, jagalah tanah agar hidup tetap lestari...

Nengah Januartha

yg pasti diujung ajal minimal perlu area tanah 1x2 m persegi

Putradjaja Chandra Wisnu

Sebera pentingkah tanah itu?

tak terbayangkan jika dimuka bumi ini tidak ada tanah... lantas dimana manusia akan berpijak? 1m X 2m (utk Rumah Masa Depan), 8m X 4m (utk Ruko), 18m X 10m (utk Rumah Type 70), 110m X 90m (utk Lapangan Sepak Bola), punya tanah hektaran (utk Bikin Proyek Pecatu Graha Tahap II).

Suka Adnyana

Tanah merupakan mata rantai yg tak terpisahkan untuk kelangsungan hidup di dunia ini, karena tanah juga bisa memberi manfaat dari segi material di samping tanah juga sebagai pelebur.

Putu Tapaginarsa tempat nanam ari-ari

8

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

9


Tanah, tempat hidup segala makhluk. Pola ini dibuat oleh “omang-omang� di pasir Pantai Delod Berawah, Jembrana. (Adi Widiarta)

10

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

11


“Tanah” di Bali, semakin banyak yang dikuasi pihak luar. Contohnya adalah “tanah” (karang) di Suluban ini. Dulunya kita masih bisa melihat laut dengan bebas (gratis) sampai ke pinggir laut (lokasi di pojok kanan bawah di foto ini). Sekarang semuanya sudah menjadi “private viewing”, hanya yang membayar yang bisa menikmati pemandangan dari sana. Tapi di sisi lain, warga di sana mendapatkan penghasilan melalui sewa tempat (mungkin) dan menjadi pegawai di sana, sementara Pemda mendapat Penghasilan dari Pajak. — di Suluban Beach. (Adi Widiarta)

12

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

13


Unsur tanah di pantai sanur, semoga berkenan... (Agus Adi)

14

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

15


Tanah Lot...tak habis2 keindahannya... (Agus Wiryadhi Saidi)

16

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

17


Apa yang dapat kita lakukan jika tak ada..........TANAH. — di Jatiluwih. (Ari Yudiana)

18

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

19


di Gunung Kawi. (Brigitte Gerlach)

20

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

21


tanah benoa (Gede Baron)

22

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

23


“ Caratan “ tanah ukuran kecil, salah satu benda untuk mebanten / mesegehan..... (Igb Adi Perbawa)

24

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

25


Patung hias terbuat dari tanah...... Bali memang kreatif..... (Igb Adi Perbawa)

26

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

27


lubang lubang yang akan di isi dengan patung para tokoh wayang pandawa lima, lokasi di pantai pandawa, kutuh, nusa dua (Ismail Ilmi)

28

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

29


Tanah persawahan terasering di Jatiluwih yang berterap-terap ini sangat mendukung sistem Subak dan areal persawahan terasering ini merupakan salah satu tujuan agro wisata favorit di Bali .....(Jatiluwih,19-2-2012) (Made Harsa Geriaputra)

30

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

31


Tanah Persawahan Jatiluwih, 19-2-2012 (Made Harsa Geriaputra)

32

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

33


BECEK - Tidak ada halangan untuk menumpahkan rasa seni. Menari adalah kesenangan kami, di mana pun dan kapanpun kami menari (4/6). Tanah becek juga bukan masalah. (Nyoman Martawan)

34

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

35


Tembok yang tersusun dari tumpukan bata dan ditempelkan dengan tanah liat di seputaran Guwang, Gianyar tahun 2011. Sebelum zamannya semen tanah liat banyak digunakan sebagai tembok di Bali. (Nyoman Martawan)

36

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

37


Siap-siap menanam padi di Baturiti. (Nyoman Martawan)

38

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

39


Tanah di lereng daerah Singaraja dipakai untuk kebun sayuran. (Nyoman Martawan)

40

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

41


Petani menyiangi sawah. Tanah yang dibuat terasering, membuat aliran air menjadi lancar di Gianyar. (Nyoman Martawan)

42

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

43


Tanah yang berada di lautan, Pura Tanah Lot. (Nyoman Martawan)

44

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

45


ijo royo-royo... (Putradjaja Chandra Wisnu)

46

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

47


balada sang petani (Putradjaja Chandra Wisnu)

48

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

49


membajak - sawah (Putradjaja Chandra Wisnu)

50

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

51


kerja - sama (Putradjaja Chandra Wisnu)

52

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

53


terasering (Putradjaja Chandra Wisnu)

54

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

55


Mendem Pedagingan (Suka Adnyana)

56

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

57


Tanah yang di jadikan bata kemudian di susun sedemikian rupa memberikan nilai artistik pada sebuah bangunan (Wayan Gunayasa)

58

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

59


Tanah yang sudah berbentuk menjadi sesuatu yang berguna bagi kehidupan ..akan diberikan sesaji berupa bunga yang tumbuh dari tanah dan di siram dengan air serta dengan dupa yangd inyalakan oleh api. (Wayan Gunayasa)

60

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

61


Batu yang di jejer rapi di susun dengan rapi untuk orang berjalan dan mereka disaukan dengan tanah (Wayan Gunayasa)

62

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

63


Rumah dari tanah... (Wayan Gunayasa)

64

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

65


Rumah di buat dari tanah... (Wayan Gunayasa)

66

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

67


Ukiran dan juga tembok ini berasal dari tanah.... (Wayan Gunayasa)

68

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

69


Tanah bukanlah sebongkah benda padat yang menjadi pijakan kaki. Di tangan yang ahli, tanah adalah media untuk menghadirkan karya seni yang religius... (Widnyana Sudibya)

70

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

71


‘Mendem Dasar’ adalah kearifan lokal dalam proses berarsitektur di Bali, yaitu permakluman dan mohon perlindungan Ida Hyang Widhi untuk membangun lingkungan binaan di muka bumi pertiwi. (Widnyana Sudibya)

72

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

73


Pasir di Pantai Mertasari (Yuditia Mendra)

74

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

75


76

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

77


Penghormatan kepada

Tanah sawah Tanah memang sangat disucikan di Bali.Begitu juga tanah persawahan. Di lahan persawahan masyarakat Bali juga mengadakan persembahyangan untuk penghormatan kepada Dewi Sri. Mereka biasanya mulai bersembahyang di pura yang ada di sawah masingmasing. Diharapkan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan jerih payah mereka dan padi dijauhi oleh hama, begitu juga lahan tetap subur. Masyarakat Bali yang lebih banyak mengandalkan penghidupan dari sektor pertanian sangat bergantung

78

| edisi Tanah | Maret 2012 |

dengan lahan, menanam padi adalah pekerjaan yang rutin mereka lakukan. Persembahyangan di sawah ini juga sudah menjadi tradisi turun-menurun. Menyaksikan keindahan tanah persawahan memang tidak hanya dinikmati orang loka juga sudah menjadi daya tarik wisatawan. Tanah-tanah di bali memang sangat suci, karena diperlukan upacaraupacara khusus jika inggin menggunakan tanah baik untuk pembangunan atau khusus dalam pertanian. (Nyoman Martawan)

| edisi Tanah | Maret 2012 |

79


80

| edisi Tanah | Maret 2012 |

| edisi Tanah | Maret 2012 |

81


Sampai jumpa pada edisi berikutnya. Mari Berkarya!


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.