Obor Pemuda GMIM

Page 1


2

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

KOMISI PELAYANAN PEMUDA

SINODE GMIM | PERIODE 2005 - 2010 KETUA: Pnt. Billy Lombok, SH (0812-430-5558) Wakil Ketua bidang Misi dan Oikumene Pnt. Peggy A. Mekel, SE.MA (0852-4041-9999) Wakil Ketua bidang Pembinaan dan Pengkaderan Pnt. Donny Rumagit. S.TP (0813-4048-5899) Wakil Ketua bidang Persekutuan Ibadat, & Pengembangan Minat Bakat Pdt. Viktory N.J. Rotty, M.Teol (0852-4088-3337) Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Sumber Daya & Dana Okstesi P.K Runtu, SH (0813-4010-9000)

Anggota: Bidang Misi dan Oikumene Pnt. Franky Tangkumahat, ST (0812-4457-309) Bidang Pembinaan dan Pengkaderan Pnt. Junita A Politton, SS (0856-5743-3999) Bidang Persekutuan Ibadat, & Pengembangan Minat Bakat Pnt. Youlanda Y. Ngantung, S.Pd (0812-430-2201) Bidang Pemberdayaan Sumber Daya & Dana Pnt. Barry Tinangon, ST (0813-4012-8899) Bidang Organisasi, Penelitian & Pengembangan Ferrol F. Warouw, ST.M.Eng (0812-444-7947)

Wakil Ketua Bidang Organisasi, Penelitian & Pengembangan Ferry D.M Liando, S.IP, M.Si (0813-5670-4906) Sekretaris Franky Mocodompis, S.Sos (0813-4061-8315) Wakil Sekretaris Harni Korompis, SE (0813-5635-6060) Assisten Bendahara Martha Rondonuwu, ST (0813-5654-3999) Wakil Assisten Bendahara Pnt. Deasy Wullur, SE (0852-5680-0158) Kordinator Rayon: Bitung: Pnt dr. Pieter Lumingkewas (0852-4009-9674) Minahasa Utara: Pnt. Oktavianus Maramis (0852-4093-9099) Manado: Pnt. Franklin A. Montolalu, SH,ST (0431-3327-969) Tomohon: Pnt. Royke Tangkawarouw, ST, M.Si (0431-3359-176) MInahasa: Pnt. Irwani H. Maki, SH (0852-4015-3333) Minahasa Selatan: Pnt. Rommy Pondaag, MH (0813-4008-2288)


REDAKSI

3

The Month of Love Mungkin pertanyaan yang paling sulit dijawab bahkan oleh orang terpandai di bumi pun adalah “apakah cinta itu?” Sangat sulit menjelaskan cinta, karena cinta hanya dapat dirasakan. Tuhan mencintai manusia, bahkan kemampuan manusia untuk mencintai adalah berasal dari Tuhan sendiri. Cinta Tuhan yang begitu besar yang berpuncak pada pengorbanan Yesus Kristus diatas kayu salib supaya kita semua dapat selamat. Cinta telah menjadi inspirasi jutaan orang. Terwujud dalam lagu, puisi, dan lukisan. Cinta telah membutakan dan telah meninggikan banyak orang. Apakah cinta bagi anda? Sudahkan anda menemukan cinta? Itulah permasalah yang hendak dikupas didalam bulan Februari yang identik dengan hari kasih-sayang, Valentine. Semoga rekan-rekan pemuda sekalian dapat menemukan makna cinta yang sejati didalam Tuhan. Tuhan Yesus memberkati, - Redaksi OBOR -

Penasehat Utama: Tuhan Yesus Kristus Penasehat : BPS GMIM

Penanggung Jawab : Komisi Pemuda Sinode GMIM Pnt.Billy Lombok,SH Franky Mocodompis,S.Sos Pemimpin Umum : Pnt.Billy Lombok,SH Pemimpin Perusahaan : Pnt.Peggy Mekel,MA Pemimpin Redaksi : Pdt.Viktory N.J.Rotty, M.Teol Sekretaris Redaksi : Pnt.Youlanda Ngantung, S.Pd Penulis : Pdt.DR.Nico J Gara,MA Pdt.M.Tumiwa-Mawuntu,S.Th,M.Si Yanny Y Mokorowu, S Th Denny L Waljufrie,STh Pnt.Viktory N.J.Rotty, M.Teol Christian Silangen Maikel Kawengian Loulouren Damongilala Praisely Rumengan Farly Dapamanis Layout & Desain : Christian Silangen Farly Dapamanis Alamat : Kantor Sinode GMIM Tomohon – Sulawesi Utara Telepon : 08124302201 085240883337 E-mail : oborpemuda@yahoo.co.id


4

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Cinta

Louloren Damongilala

Cinta

memang sejuta rasanya. Kadang manis, sedikit asam, asin, sampai pahit. Banyak hal yang bisa terjadi berdasarkan cinta. Cinta membawa kita dalam angan-angan indah, tawa, senyum, dan air mata. Sebuah kekuatan yang luar biasa yang ada dalam diri setiap orang yang tidak bisa ditolak kedatangannya. Ada yang menganggap cinta seperti kata benda. Mereka mencarinya ke mana-mana. Bagi mereka, cinta bersembunyi di suatu tempat, mungkin dalam tempat kerja mereka, atau pada dambaan hati mereka. Ada pula yang menganggap cinta sebagai kata sifat. Mereka menganggap sudah merasakan cinta ketika terharu melihat penderitaan orang lain, atau pun ketika tertawa bersama-sama dengan keluarga. Akan tetapi, berapa banyak dari kita yang menganggap cinta sebagai kata kerja ? Yang menganggap bukan cinta namanya jika kita hanya memilikinya ataupun merasakannya, tapi tidak melakukan sesuatu bagi sesama kita. Memiliki, merasakan, dan melakukan...itulah cinta. Banyak mahakarya yang di hasilkan karena cinta seperti, Taj Mahal yang dibangun atas keinginan Kaisar MughalShah Jahan, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 23 tahun (1630-1653). Ada juga Taman Gantung Babilonia, Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya, Amyitis. Begitulah cinta seperti sihir yang tak terpatahkan mantranya. Selalu ada. Bekerja dengan cara-cara menakjubkan dan aneh.


5 Manusia adalah karya Allah yang diciptakanNya seturut gambarNya. Menyatakan betapa luar biasanya manusa di hadapan Allah sampai Ia mampu membuat kita seperti rupaNya. Kisah cinta terbesar dan termulia nyata dalam kasih Allah kepada umatNya. Cinta menutupi kekecewaan Allah kepada manusia yang selalu bahkan terlalu banyak menyakiti hatiNya. Cinta membuat Allah mengaruniakan AnakNya agar manusia bisa merasakan karya selamat. Kekuatan cinta yang mnyatukan kembali manusia dengan Allah. Terlalu luar biasa mahakarya cinta yang di berikan Allah kepada kita umatNya. Lebih dari megahnya Taj Mahal dan indahnya Taman Gantung Babylon. Sebagaimana sang pemuja mengharapkan balasan untuk cintanya begitu juga Allah mngharapkan balasan manusia untuk mencintaiNya. Jika kita sadar kita telah jatuh cinta dan mencintai Allah, maka kesadaran untuk ada, untuk hidup, dan untuk bersama-sama dengan Allah muncul dengan begitu indah dalam hati kita. Tapi cinta tak seindah yang dibayangkan. Cinta itu menyakitkan. Banyak yang harus dipertahankan dan diperjuangkan karenanya. Bahkan sampai terluka dan kecewa. Tapi itulah cinta. Hal yang mewarnai kehidupan manusia, yang membuat hidup menjadi berarti dengan segala daya dan kemampuannya. Kadanglaka cinta bertindak seperti racun memabukkan dan menjatuhkan. Di situlah kita mmbutuhkan pengendaliaan diri. Pengendaliaan diri menolong kita untuk dapat berpikir dengan hikmat dan akal sehat mengenai cinta yang diharapkan Allah dalam diri kita. Cinta yang diharapkan Allah dalam diri kita adalah cinta yang tulus yang membangun. Cinta yang dapat membuat kita dan orang lain bahagia bukan napsu belaka. Hal ini diinginkan Allah karena Dialah cinta itu. Seperti yang dikatakan Bunda Teresa, “cinta bisa dikatakan sebagai sebuah penyakit, yang bisa disembuhkan hanya dengan cara terus mencintai.� Allah telah menabur bibit kasih dalam hidup kita. Tapi Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk menyiram, merawat, membiarkan bibit itu bertumbuh. Berilah pupuk yang terbaik, sirami dengan air dan cahaya matahari yang hangat. Bersihkan dari jamur. Peliharalah dan biarkan itu berbuah. Berlombalah untuk menghasilkan buah yang terbaik, yang segar dan ranum untuk di petik. Bagikanlah buah itu jangan sekedar dipandang dan dinikmati keindahannya biarlah orang lain dapat merasakan betapa nikmatya buah yang kau tanam.


6

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

8 KADO Cinta Terkadang kita selalu bingung mencari kado apa yang cocok diberikan sebagai tanda cinta kita kepada orang lain. Berikut adalah 8 kado indah yang dapat anda berikan kepada siapapun...dan semuanya berbiaya rendah...

KEHADIRAN

MENDENGAR

ehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yg tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

edikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita

K

S


7 juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

DIAM

S

eperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang�. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

KEBEBASAN

M

encintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “Kau bebas berbuat semaumu�. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah

memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

KEINDAHAN

S

iapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yg tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF

T

anpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yg kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ) adalah kado indah yang sering terlupakan.


8

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

KESEDIAAN MENGALAH Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado “kesediaan mengalah�. Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yg berlarutlarut? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yg sempurna di dunia ini

SENYUMAN Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yg diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yg beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliiling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yg dikasihi?

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Yohanes 13:34


9

Mengapa

Berteriak Suatu hari sang guru bertanya pada murid-murid nya; “Mengapa ketika seseorang sedang marah, ia akan berbicara dengan suara keras atau berteriak? Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; “Karena saat itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak” “Tapi..” sang guru balik bertanya, “lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?” Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawabannya yang memuaskan. “Ketika dua orang sedang berasa dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begiu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya

pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.” Sang guru masih melanjutkan... “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkan dengan begitu jelas. Mengapa demikian?” Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. “Karena hari mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangna mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.” Sang guru masih melanjutkan... “Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.”


10

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

D

ahulu kala, ada sebuah pohon apel yang sangat besar. Seorang anak kecil suka datang dan bermain di sekitarnya setiap hari. Ia memanjat puncuk pohon, memakan buah apel, dan istirahat di bawah bayangannya. Ia suka sekali pada pohon itu, dan pohon itu suka sekali bermain dengannya. Waktu berlalu... Anak kecil itu tumbuh besar dan tidak lagi bermain di sekitar pohon itu setiap harinya. Suatu hari, anak itu kembali ke pohon itu dan kelihatan sedih. “Mari bermain denganku... ,” kata pohon kepada anak itu. “Saya sudah bukan anak kecil lagi, dan saya tidak bermain di sekitar pohon lagi.” Anak itu menyahut, “Aku ingin mainan. Aku ingin uang untuk membeli mainan.” “Maaf, saya tidak punya uang .. tapi, anda dapat mengambil seluruh apelku dan menjualnya. Jadi, anda mendapatkan uang.” Anak itu gembira. Ia pungut seluruh apel di pohon itu dan pergi dengan suka ria. Selanjutnya anak itu tidak lagi kembali setelah mengambil apel-apel itu. Si pohon sedih.

Kisah Pohon Apel

Suatu hari, anak itu datang lagi dan si pohon sungguh sangat gembira. “Datang dan bermain denganku,” Kata pohon. “Saya tidak punya waktu untuk bermain. Saya harus kerja untuk


11 keluargaku. Saya membutuhkan rumah untuk berlindung. Dapatkah engkau menolongku? “ “Maaf, saya tidak punya rumah. Tapi, anda dapat memotong dahanku untuk membangun suatu rumah.“ Selanjutnya, anak itu memotong seluruh dahan pohon itu dan pergi dengan gembira. Pohon itu senang melihatnya gembira, tapi anak itu tidak pernah kembali lagi semenjak itu. Pohon itu kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak itu kembali lagi dan Si pohon menjadi gembira. “Datang dan bermain denganku!” kata pohon itu. “Saya sedang sedih. Saya ingin pergi berlayar untuk santai. Dapatkah kau buatkan aku sebuah perahu ?” “Gunakan kayuku untuk membuat perahumu. Anda dapat memancing di kejauhan dan bersenang-senang.” Selanjutnya, anak itu memotong pohon itu untuk membuat perahu. Ia pergi berlayar dan tidak pernah terlihat dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya, anak itu kembali setelah ia pergi beberapa tahun. “Maaf, anakku. Tapi, saya tidak punya sesuatu lagi untukmu. Tidak punya apel...” kata si pohon. “Saya tidak punya gigi untuk menggigit” kata anak itu. “Saya tidak punya dahan untuk kau panjati”

“Saya terlalu tua untuk memanjat sekarang” kata anak itu. “Saya benar-benar tidak dapat memberimu sesuatu .Satu-satunya yang tertinggal adalah akarku yang mati” kata pohon itu sambil menangis. “Saya tidak terlalu membutuhkannya... hanya sebagai tempat istirahat. Saya sangat lelah setelah sekian tahun ini.” jawab anak itu. “oh... bagus ! Akar pohon yang tua adalah tempat yang cocok untuk sandaran dan istirahat. Sini .. sini .. duduk di sini denganku dan istirahat.” Anak itu duduk, dan membuat pohon itu gembira dan tersenyum mengeluarkan air mata... Ini adalah cerita untuk semua orang. Pohon itu adalah orang tua kita. Ketika kita masih muda, kita senang bermain dengan ayah dan ibu .. ketika dewasa, kita melupakannya .. hanya datang kepadanya ketika kita memerlukan sesuatu atau ketika kita mempunyai masalah. Apapun yang terjadi, orang tua selalu ada dan memberikan apa yang bisa diberikan untuk membuatmu senang. Anda dapat berpikir anak itu jahat kepada pohon, tetapi itulah bagaimana kita memperlakukan orang tua kita. Maka, tolong... Cintailah orang tuamu.


12

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

7 - 13 Februari 2010

PEMIMPIN YANG KERAS HATI Keluaran 7 : 14 - 25 Bagaimana jika di daerah kita ini, semua air; baik untuk minum ataupun untuk mandi, mau pun untuk mencuci, berubah menjadi darah? Bisa dibayangkan bagaimana menderitanya kita. Seperti yang kita ketahui bersama, Air adalah salah satu unsur pokok dalam kehidupan, sehingga kita tentu sangat membutuhkannya. Sehari saja kita hidup tanpa air, tentu membuat kita sangat menderita. Tentu saja akan sangat menderita lagi, apalagi air yang merupakan sumber kehidupan kita ini, tiba-tiba berubah menjadi darah. Waw, disamping kita sangat menderita tentu saja kita akan sangat ketakutan. Manusia mana yang tidak akan merasa takut ketika dimana-mana tercium bau amis darah, dimana-mana pemandangan berubah warna menjadi merah oleh darah. Tentu dalam situasi seperti ini kita akan bersedia untuk tidak mandi, tidak minum dan bisa jadi tidak nafsu makan. Keadaan inilah yang dialami oleh rakyat Mesir seperti yang dikisahkan dalam keluaran 7 : 15-25. ketika Tulah pertama menimpa Mesir, yaitu; Air menjadi darah. Tentu rakyat Mesir berada pada keadaan yang menderita dan tentu sangat ketakutan. Berawal dari sikap firaun yang tidak ingin membebaskan umat Israel dari Mesir. maka Allah mengutus Musa pergi dihadapan Firaun dan menunjukan mujizat ajaib yaitu merubah air menjadi darah. Musa pun melakukan kehendak Allah itu, ia melakukannya dengan memukulkan tongkat yang ada di tangannya ke atas air sungai Nil. Maka berubahlah seluruh sungai Nil menjadi darah, dan ikan-ikan di dalamnya mati. Seluruh tanah negeri Mesir menjadi penuh dengan darah oleh karena rembesan sungai Nil tersebut. Tulah yang ditimpahkan Allah ini dimaksudkan untuk memperingatkan orang Mesir bahwa sumber kehidupan mereka yang terutama sekalipun dapat dibuat Tuhan menjadi musuh mereka. Tanpa air dari sungai Nil, seluruh pekerjaan di Mesir terhenti. Seluruh rakyat Mesir lebih mementingkan berusaha mencari air bersih, daripada meneruskan pekerjaan memperbudak orang Israel. Tulah ini berhenti setelah tujuh hari berlalu. Namun tetap saja Firaun bersikeras tidak mau melepaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Sangat mengherankan! Walaupun sangat tersiksa dengan kejadian ini, namun Firaun tetap saja berkeras


13 untuk tidak membebaskan umat Israel. Tentu ada sesuatu yang dipikirkan oleh Firaun. Tentu ada “udang dibalik batu. Alasan pertama yang membuat Firaun sangat sulit melepaskan umat Israel untuk keluar dari tanah Mesir: Waktu itu, Pembangunan di mesir sangat pesat dan sedang Hot-Hot-nya/ panas-panasnya�. Pembangunan yang pesat ini, semuanya disebabkan oleh umat Israel. Maksud saya, pembangunan bangsa Mesir yang sangat pesat menggunakan tenaga bangsa Israel (Israel dijadikan budak). Memang disatu sisi; semakin banyaknya umat Israel di Mesir menimbulkan sedikit ketakutan dalam diri Firaun; bagaimana jika mereka memberontak terhadap Mesir? Namun hal yang paling ditakuti oleh Firaun apabila umat Israel meninggalkan mesir. Wah, bisa gawat, bisa-bisa pembangunan di Mesir terhenti. Alasan berikut, karena memang Firaun sendirilah yang mengeraskan hati. Dari bacaan dalam kita Keluaran ini tentu kita mendapatkan gambaran mengenai sifat dan sikap seorang Firaun; keras hati, sombong dan angkuh. Wajar juga sie jika Firaun memiliki sifat dan sifat yang buruk seperti itu. kan, Firaun adalah raja atas suatu Negara yang besar dan berkuasa, yang tentu sangat dihormati dan disanjungsanjung. Jelaslah bahwa Firaun sendirilah yang mendatangkan penderitaan bagi rakyatnya. Relita yang terjadi dalam kehidupan kita, seseorang yang menjadi pemimpin tentu selalu diperhadapkan dengan pilihan-pilihan. Hal yang wajar. Dan, tentu seorang pemimpin haruslah mengambil keputusan atas pilihan-pilihan yang dia hadapi. Nah, Keputusan seorang pemimpin ini tentu juga adalah keputusan dari orangorang yang dipimpinnya. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin tentu saja berdampak pada kehidupan orang-orang yang dipimpinnya. Keputusan yang diambil secara sepihak dan didorong oleh kepentingan pribadi, tentu saja hanya akan memberikan dampak yang buruk bagi orang-orang yang dipimpinnya. Tentu juga bagi sang pemimpin itu sendiri. Pilihan itu juga yang dihadapi oleh Firaun, bukan? Membebaskan umat Israel atau tidak. Tapi toh, Firaun lebih memilih untuk tidak melepaskan mereka dengan alasan “pembangunan�. Dampak dari keputusan Firaun ini adalah penderitaan yang dialami oleh rakyatnya. Keputusan yang salah seorang pemimpin dalam mengambil keputusan akan bermuara pada penderitaan orang-orang yang dipimpinnya.


14

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Pemuda sebagai pelopor dalam kehidupan berbangsa dan berjemaat tentu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu marilah kita belajar dari bacaan kita ini guna mempersiapkan diri kita untuk hal itu. kita sebagai orang muda dapat belajar dari sosok Firaun yang sombong dan keras hati; Belajar pada seorang pemimpin yang tidak mengutamakan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya. Disatu sisi, belajar dari bacaan ini, tentu kita tidak ingin memiliki seorang pemimpin seperti Firaun yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyatnya, bukan? Nah, tugas kitalah sebagai pemuda gereja untuk memilih seorang pemimpin yang benar-benar ingin melayani, menentukan pilihan untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi dan kelompok, serta selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dipimpinnya. Akhirnya, Marilah kita mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin yang baik dan turut aktif untuk mencari seorang pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik membahagiakan orang-orang yang dipimpinnya. Sedangkan pemimpin yang buruk membuat orang-orang yang dipimpinnya menderita (FPK). Amin

14 - 20 Februari 2010

“BANJIR� KATAK DI MESIR Keluaran 8 : 1 - 15 Kitab Keluaran menceritakan tentang pembebasan dan perjalanan umat Israel dari tanah perbudakan di Mesir menuju tanah yang dijanjikan Allah. Kitab Keluaran ini dimulai dengan cerita penderitaan bangsa Israel sampai mereka dibebaskan oleh Allah melalui perantaraan musa dan Harun. Perjuangan untuk keluar dari mesir pun tidaklah ringan, bahkan sangat berat. Terutama untuk meyakinkan raja Firaun yang keras hati dan sulit untuk menepati janji. Kitab ini juga menceritakan mengenai perjuangan umat Allah ketika berada di padang gurun. Inilah sebabnya sehingga kitab ini dinamakan kitab Keluaran. Bacaan kita sekarang ini, berkisah mengenai salah satu Mujisat ajaib yang dilakukan Allah melalui perantaraan Musa untuk membawa umat Israel keluar dari tanah


15 perbudakan. Bacaan yang berkisah mengenai Tulah kedua yang ditimpahkan oleh Allah kepada bangsa Mesir. Setelah Tulah pertama (pada bacaan sebelumnya) tidak meluluhkan hati raja Firaun maka Allah melalui perantaraan Musa menimpahkan kembali Tulah yang kedua. Sebenarnya aneh juga, masakan mujisat yang sangat ajaib, yaitu air menjadi darah, tidak berhasil membuat raja Firaun melepaskan umat Israel. Bisa dibayangkan bagaimana kerasnya hati dan buruknya sifat raja Firaun. Tulah kedua pun akhirnya menimpah Mesir. Dalam seketika seluruh wilayah Mesir dipenuhi dengan katak. Seketika itu juga seluruh wilayah mesir dipenuhi ‘paduan suara’ tim katak; yang tentu saja sangat berisik. Dikatakan dalam bacaan ini, katakkatak itu mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istana Firaun, bahkan sampai ke kamar tidurnya, lebih paranya lagi sampai ke dalam pembakaran roti dan tempat adonannya. Bisa kita bayangkan suasana dan keadaan di Mesir pada saat tulah kedua itu menimpa mesir. Ketika tidur, ditemani katak. Makan ditemani, katak. Mandi? Apalagi, pasti katak-katak itu selalu menemani. Bisa terbayang bagaimana menderitanya Firaun dan tentu saja rakyatnya pada waktu itu. Mungkin ini jugalah yang menjadi alasan sehingga Firaun memanggil Musa dan Harun untuk menghadap dan membuat suatu kesepakatan. Firaun memohon agar Musa dan Harun berdoa kepada Tuhan supaya menjauhkan katak-katak ini dari padanya dan dari rakyatnya, sebagai gantinya umat Israel bisa pergi meninggalkan Mesir. Kesepakatan pun disetujui. Musa pun melaksanakan bagiannya, meminta kepada Allah untuk menjauhkan katak-katak itu dari tanah Mesir. Allah kemudian memperlihatkan kuasa-Nya, semua katak-katak itu mati, lenyap. Dari rumah, dari halaman dan dari ladang. Musa menyetujui kesepakatan dengan Firaun, kemudian meminta dalam doa kepada Tuhan, dan Tuhanpun mendengar doa Musa itu. Tulah katak, hilang dari tanah Mesir. Namun sayangnya Firaun tidak melaksanakan bagiaannya, sebagaimana perjanjiannya dengan Musa, yaitu; membebaskan umat Israel dari Mesir. Firaun tidak menepati janjinya. Kurang tahu sie, apa yang menjadi alasan sampai firaun tidak menepati janjinya. Apakah memang sudah dari awal siasat ini dipikirkan firaun, yaitu; membuat kesepakatan dengan musa, tetapi


16

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

tidak akan menepatinya, ataukah karena Firaun merasa bahwa keadaan sudah bisa terkendali kembali, sehingga merasa rugi untuk melepaskan bangsa Israel? Memang sangat sulit bagi Firaun untuk membebaskan bangsa Israel. Bagi Firaun bangsa israel adalah sumber daya yang murah. Tenaganya sangat dibutuhkan untuk membangun Mesir; bayarannya sangat murah, bahkan tidak dibayar pun; tidaklah masalah. Bacaan ini memberi kesaksian “tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya-seperti yang difirmankan Tuhan.� Jelaslah, ketika Firaun merasa keadaan sudah terkendali, sifatnya yang buruk kembali muncul. Mengeluh disaat susah dan menindas (memperbudak bangsa Israel) disaat aman dan nyaman. Ya, itulah penguasa mesir pada saat itu. Bacaan ini memberikan contoh pada kita mengenai seorang pemimpin yang keras hati dan tidak mau menepati kesepakatan yang telah dibuat. Dialah Firaun, penguasa Mesir pada saat itu. Memiliki sifat yang semena-mena, keras hati dan tidak mau menepati janjinya. Bacaan ini menuliskan Akibat dari sikap dan sifat firaun itu, rakyatnya menderita. Allah memperlihatkan kuasanya dengan menimpahkan tulah atas mesir. Firaun yang tidak bisa menjadi seorang pemimpin yang baik mengakibatkan “banjir� katak di Mesir; rakyatnya pun menderita. Sebagai orang muda tentu kita dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin dimasa yang akan datang. Baik dalam komunitas terkecil, yaitu; keluarga. Masyarakat. Dan, jemaat. Nah, Bagaimana kita bisa menjadi seorang pemimpin yang dapat memberikan contoh dan teladan yang baik, jika kita tidak bisa memegang perkataan kita dan menepati janji yang telah kita ucapkan. Seorang pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang selalu berusaha untuk menepati janjinya. Sekarang, Tergantung dari diri kita sendiri mau menjadi seorang pemimpin yang baik atau tidak. Toh, pilihan ada ditangan kita. Bacaan kita ini telah memberikan contoh dan memaparkan mengenai akibat yang akan dialami seorang pemimpin yang semena-mena dan tidak mau menepati janjinya. Ingatlah bahwa Allah selalu berpihak kepada pemimpin yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dipimpinnya, serta yang memegang teguh perkataannya (FPK). Amin.


17 21 - 27 Februari 2010

TULAH KETIGA Keluaran 8 : 16 - 19 Sobat muda, Perbuatan besar Tuhan benar-benar dinyatakan melalui peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perhambaan di tanah Mesir. Tulah ketiga ‘nyamuk’ merupakan satu dari sekian perbuatan ajaib Tuhan yang diberikan kepada Firaun dan bangsa mesir. Lewat Musa dan Harun Tuhan membuktikan kemahakuasaanNya lebih hebat dan dahsyat dari segala kuasa dan kesombongan Firaun. Perenungan kita saat ini mau menceritakan tentang bagaimana Tuhan memberikan wabah kepada bangsa Mesir sebagai bentuk pembuktian bahwa Tuhan Allah Israel adalah Allah yang memiliki kuasa melebihi kuasa apapun termasuk ketika Ia menggunakan salah satu ciptaan-Nya untuk membuktikan kuasa-Nya. Nyamuk bagi manusia adalah sangat menjengkelkan, dan menjadi salah satu musuh besar manusia. Terkadang karena ulah nyamuk dapat menyebabkan kematian kepada manusia. Meskipun demikian nyamuk termasuk dalam klasifikasi insecta (serangga) yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, dan juga mungkin bermanfaat bagi kita, karena dengan adanya nyamuk membuat kita semakin rajin membersihkan rumah kita dan selain itu dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi perusahan obat nyamuk,^_^. Tetapi kisah nyamuk dalam pembacaan ini adalah menjadi salah satu wabah yang menyerang bangsa Mesir. Sebuah riset ilmiah menjelaskan bahwa munculnya wabah nyamuk di Mesir juga disebabkan oleh factor alam. Salah satu factor yang mendukung adalah karena tercemarnya sungai dan air di tanah mesir menyebabkan hewan2 air banyak yang mati. Dengan tercemarnya air dan musnahnya hewan2 air menyebabkan populasi serangga seperti nyamuk meningkat tajam. Alkitab tidak mengatakan bahwa proses terjadinya wabah nyamuk di mesir adalah akibat proses alam. Ayat 16 menuliskan munculnya nyamuk2 tersebut adalah terjadi dari debu tanah yaitu ketika Harun memukulkan tongkatnya ke tanah. Ketika wabah inipun diberikan, para ahli raja Firaun (8:18) mencoba dengan berbagai ilmu dan manteranya untuk mengadakan tanda-tanda seperti ini. Tetapi


18

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

mereka tidak dapat membuatnya. Mereka pun mengakui bahwa “inilah tangan Allah.� Sebuah pengakuan yang membuktikan bahwa kuasa Tuhan melebihi segala proses alam serta ahli-ahli dan ilmu mantera bangsa mesir. Hal yang dapat dipelajari lewat kisah ini bahwa Kuasa Allah melebihi kuasa manusia. ketika Tuhan berjanji untuk membebaskan umatNya dari perhambaan di tanah Mesir, maka Tuhan membuktikan janjiNya itu lewat perbuatan ajaibnya yang besar. Musa dan Harun menjadi saksi-saksi iman akan keagungan dan kebesaran kuasa Tuhan. Dengan demikian wabah nyamuk menjadi salah satu symbol pembebasan bangsa Israel, menjadi symbol kepedulian Tuhan kepada umatNya. Karena disinilah Tuhan membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang empunya bumi dan segala isinya. Tuhan telah membuktikan kuasaNya terhadap umat Israel, bahwa Dia adalah Allah yang patut disembah. KuasaNya tersebut adalah berlaku bagi semua umat yang percaya kepadaNya, termasuk saya dan saudara. Firaun dengan kebesarannya boleh menyombongkan diri kepada bangsa Israel, tetapi di hadapan Tuhan dia sama sekali tidak akan berarti. Penguasa-penguasa dunia dengan segala kekuatannya mungkin boleh arogan kepada sesamanya yang lemah, tetapi di hadapan TUHAN mereka sama sekali tidak ada apa-apanya. Dengan perbuatanNya, Tuhan ingin memperlihatkan kepada bangsa Israel dan kita semua, bahwa Dia adalah Allah yang mendengar, peduli, dan Allah yang akan segera bertindak membebaskan. Tuhan begitu peduli dengan kehidupan umatNya, kasih setiaNya selalu ada bagi kita, dan dengan kuasa pembebasanNya mematahkan berbagai belenggu yang mengikat kita. Termasuk belenggu perhambaan kuasa jahat yang dapat menjatuhkan anak-anak Tuhan. Di dalam kuasa pembebasanNya, Ia mampu mengubah keadaan kita, sehingga dalam Tuhan tidak dikenal kata putus asa. Seberapa besarkah kesadaran dan penghayatan kita semua tentang hal ini? Belenggu-belenggu apakah yang selama ini sulit Anda patahkan? Yakinlah akan kuasa Tuhan kita. Tuhan hadir dan membebaskan umat-Nya dari belenggu perhambaan yang mengikat mereka di Mesir. Kuasa pembebasan ini akan terus berlangsung dan akan kembali terulang, dan tidak dapat dihambat oleh


19 kuasa mana pun. Dengan kuasa yang sama Ia tetap berkarya bagi kita. jaminanNya akan sebuah hari depan yang penuh harapan menjadi kunci yang menolong kita semua untuk dapat memahami peranan kesulitan dalam kehidupan kita, karena Dia yang telah membuktikannya terlebih dahulu lewat perbuatan ajaibnya di tanah mesir, juga akan membuktikan kepada kita sekarang bahwa Dialah Allah yang layak kita sembah, Tuhan semesta alam. Percayalah..!!!AMIN

28 Februari - 6 Maret 2010

LALAT PIKAT Keluaran 8 : 20 - 32 Sobat muda, suatu pabrik akan terkenal baik, tentu karena kualitas produksinya juga baik. Perancang-perancang mode yang terkenal pun selalu merancang hasil karyanyan dengan sangat baik. Orang-orang lebih memilih kamera merek Nikon, Contax Leica, Mamiya, Sinar, Hasselbladm dan yang lainnya, karena merek2 itu sudah terpercaya di dunia. Demikian juga orang-orang memilih mobil-mobil merek Mercedes, Mazda, Ferrari, Toyota, Ford, Honda, karena menurut mereka, merek-merek itu dapat dipercaya dan terbukti kualitasnya. Pabrik-pabrik selalu berusaha mengeluarkan produkproduk yang berkualitas baik dengan maksud supaya banyak orang percaya terhdap produknya. Setiap orang adalah produk Tuhan yang berkualitas sangat baik. Dan tentu saja, Tuhan bermaksud agar kita dipercaya dan diperlukan banyak orang. Tuhan merakit kita dengan sempurna supaya kita dapat memuliakan namaNya dengan sempurna pula. Kita diciptakan Tuhan untuk menjadi kepala dan bukan ekor. Dengan kualitas yang sangat baik, kita telah diciptakan agar Tuhan kita dimuliakan. Musa adalah contoh teladan dari ciptaan Tuhan yang menjadi tokoh dalam pembacaan kita saat ini. Musa menjadi juru bicara “kerajaan Allah�, dan sebagai juru bicara Allah utusan Allah, dia harus menjadi orang yang benar2 siap. Karena yang menjadi lawan bicaranya adalah Firaun raja mesir, orang yang paling berkuasa dan ditakuti di Mesir.


20

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Tidak gampang menjadi utusan Tuhan seperti halnya musa, dia harus memiliki iman yang teguh. Percaya meyakini seratus persen kuasa Tuhan dan tidak ada ragu didalamnya. Musa merasa bahwa misi yang dikerjakannya justru semakin mempersulit keadan bangsa Israel. Ia bahkan mengalami krisis kepercayaan apakah TUHAN sungguh-sungguh mengutusnya untuk membebaskan bangsa itu. Atau ia sama sekali beranggapan bahwa Tuhan tidak dapat membebaskan bangsa Israel dari tangan raja Firaun karena kekuasaan Firaun pada waktu itu melebihi segala pemikiran manusia. Tetapi musa dengan keyakinannya telah membuktikan bahwa dia mampu menjalankan misi Allah. Dia menghadap firaun dan menyampaikan firman Allah, bahwa akan terdapat banyak lalat pikat di Mesir jika Firaun tidak mengijinkan umat Tuhan beribadah. Tulah ini dimaksudkan untuk mempermalukan orang Mesir dengan dewanya sendiri baalzehub. Baalzebub sering digambarkan sebagai dewa lalat, yaitu dewa kesuburan dan kelimpahan. Dengan Tuhan memakai simbol dewa orang Mesir sendiri untuk menyiksa orang Mesir, Tuhan hendak menyatakan bahwa mereka tidak dapat bergantung pada dewa-dewa mereka untuk menyelamatkan diri dari tulah Tuhan. Dengan demikian Tuhan membuktikan semua kuasa dari dewa-dewa orang mesir tidak berarti dihadapanNya. Tulah itu berhenti setelah Firaun meminta kepada Musa untuk menghentikan lalatlalat tersebut, dengan jaminan bahwa bangsa Israel diperbolehkan untuk pergi ke padang gurun yang tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada Allah. Musa memintanya kepada Allah, dan Allah mengabulkan. Musa menjadi contoh pribadi dari ciptaan Tuhan yang mempermuliakan namaNya. Musa adalah salah satu produk Tuhan yang sangat baik, karena keteguhan imannya membuat dia bisa menjalankan segala misi yang diembankan kepadanya. Bagaimana dengan kita? Seperti halnya Musa, Tuhan juga dapat memakai kita untuk menjalankan misiNya bagi dunia ini. Dan untuk menjalankan misi tersebut tidak sedikit tantangan yang akan kita hadapi. Satu kegagalan saja dapat menciptakan berbagai pertanyaan


21 yang mengakibatkan munculnya keraguan, bahkan keputus-asaan. Salah satu hal yang paling berbahaya sebagai anak-anal Tuhan adalah ketika kita membiarkan hati kita lemah. Sekarang ini ada banyak anak-anak Tuhan yang terus-menerus mengasah pikiran dan ketrampilan mereka, namun tidak menjaga hati mereka dengan baik. Padahal kemenangan maupun kekalahan kita di dalam kehidupan sangat ditentukan oleh kondisi hati kita. Hari-hari ini ada banyak anak Tuhan yang sedang koma akibat serangan hati. Patah hati, sedih hati, luka hati, sakit hati, tawar hati, ... merupakan sebagian dari caracara yang iblis gunakan untuk mengalahkan kita. Ingat, ketika Anda sakit, Anda lemah!!! Bagi orang yang lemah, masalah kecil terasa berat. Goncangan kecil jadi terasa keras. Orang yang lemah menjadi tidak becus melakukan suatu tindakan yang biasa sekali pun. ‘Heart attack’ merupakan sumber dari sebagian besar permasalahan manusia. Sebagai istilah medis, ‘heart attack’ biasa diartikan sebagai serangan jantung, namun dalam konteks ini, artinya: serangan hati. ‘Heart attack’ diakui oleh masyarakat sebagai salah satu pembunuh nomor satu di dunia. Begitu juga dengan strategi yang iblis lakukan untuk menghancurkan hidup kita. Ia berusaha matimatian untuk menyerang hati kita karena ia tahu waktu ia berhasil menghancurkan hati kita, maka ia akan berhasil menghancurkan hidup kita. Jika ia berhasil mengacaukan hati kita, maka ia akan berhasil mengacaukan pelayanan, keluarga, studi, karir maupun keluarga kita. Semua masalah di dalam kehidupan ini merupakan bentuk serangan hati. Dengan berbagai cara iblis membuat anak-anak Tuhan kehilangan semangat, sehingga tidak membahayakan tindak-tanduknya di dunia. Jangan biarkan iblis menghancurkan hati kita dan membuat diri kita menjadi Firaun-firaun masa kini yang penuh dengan kesombongan, kelemahan, keraguan dan akhirnya tidak percaya Tuhan. Jadi utusan Tuhan bagi dunia ini. Satu hal yang harus kita lakukan…. Percaya..!!


22

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Percaya bahwa tidak ada kebenaran yang lebih benar daripada pernyataan serta kenyataan bahwa Allah selalu berada di balik, di dalam, dan di depan kehidupan setiap orang percaya. Yang selalu dilakukan oleh Allah adalah dengan kemahakuasaanNya, Dia memberkati, menopang bahkan melindungi kita semua dari segala kemalangan. AMIN

7 – 13 Maret 2010

BENDAHARA YANG TAK JUJUR Lukas 16 : 1 – 9 Sobat muda, ini adalah salah satu perumpamaan Yesus yang paling sulit ditafsirkan sebab dengan mudah nanti dapat dianggap seolah-olah Yesus membenarkan atau mentolerir korupsi, pemborosan, dan penyalahgunaan keuangan. Padahal kita tahu Yesus dalam seluruh sikap hidupNya sangat anti kepada kejahatan dan penyimpangan. Dan bila kita baca seksama ayat-ayat sesudah perumpamaan ini justru sangat menekankan sikap yang sangat kritis dan tegas terhadap uang. Agar tidak salah tafsir maka kita harus menempatkan teks sungguh-sungguh sebagai suatu perumpamaan. Menurut para ahli PB perumpamaan harus diterima sebagai suatu cerita utuh dengan satu pesan atau maksud saja. Perumpamaan tidak bisa ditafsirkan kata per kata atau kalimat per kalimat. Pesan atau maksud perumpamaan yang diberi judul “Bendahara Yang Tidak Jujur� ini adalah agar kita menggunakan waktu genting atau kritis tersisa. Waktu kehidupan ini menurut Yesus sangat kritis dan genting, sebab itu orang harus melakukan sesuatu yang sangat radikal untuk menyelamatkan hidupnya. Bendahara itu dipuji oleh tuannya karena dia tahu melakukan sesuatu menyelamatkan dirinya dalam situasi yang sangat genting itu. Jadi yang dipuji oleh tuannya bukanlah sikap boros apalagi korupsinya namun kecekatan dan kecepatannya bertindak. Lantas apakah arti perumpamaan Bendahara Tak Jujur ini bagi kita yang hidup sekarang? Pertama: Tuhan mengajak kita memikirkan masa depan kita. Bendahara itu dipuji oleh tuannya karena memikirkan masa depannya dan bertindak sangat cepat untuk mengamankan masa depannya itu. (Ingat: pengurangan piutang tuannya


23 yang dilakukan bendahara itu adalah salah secara hukum dan moral dan tidak boleh dicontoh oleh orang beriman sepanjang jaman!). Kita juga dipanggil untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang berguna untuk masa depan kita, tentu dengan cara-cara yang jauh lebih baik dan benar. Apakah itu? Banyak sekali. Bagi kaum muda: belajar sebaik-baiknya selama ada kesempatan. Juga berkarya dan melakukan kebajikan. Setiap karya dan kebajikan adalah modal atau investasi yang sangat berharga ke masa depan. Selain itu membangun jaringan, bersikap hemat dan menabung, masuk asuransi, dan termasuk menjaga kesehatan. Namun renungan hari ini mengajak kita melihat masa depan lebih dalam lagi. Bukan hanya masa depan secara finansial dan sosial, tetapi juga masa depan secara spiritual. Apakah yang harus kita lakukan untuk mengamankan masa depan kita secara spiritual? Jawabnya: bertobat dan percaya kepada Kristus. Kedua: Tuhan mengajak kita menggunakan waktu hari ini dengan seksama. Sekali lagi baiklah kita catat bahwa: bendahara dalam perumpamaan ini dipuji bukanlah karena kecerdikan apalagi karena kecurangan atau sikap borosnya, tetapi karena kecekatannya mengamankan masa depannya. Bagaimana dengan kita. Sebagai orang-orang beriman, murid-murid Kristus, seyogianya kita harus lebih cekatan dan cepat serta sigap lagi mengamankan masa depan kita sebab kita tahu waktu kita sangatlah terbatas. Waktu kehidupan ibarat jam pasir atau stopwatch yang mengalir cepat dan suatu saat akan berhenti. Sebab itu tidak ada waktu bagi kita melakukan hal-hal yang jahat atau tidak berguna lagi. Pergunakanlah waktu yang ada (Efesus 5:16, Kolose 4:5). Waktunya telah singkat! (1 Korintus 7:29). Kesudahan segala sesuatu sudah dekat (1 Petrus 3:7). Hari ini adalah waktu perkenanan itu (2 Korintus 6:2). Semua ayat ini menyadarkan kita untuk memanfaatkan waktu yang tersisa hanya untuk hal-hal yang sangat penting, baik, benar dan indah saja. Waktu kehidupan itu rupanya benar-benar terbatas dan tidak bisa didaur ulang sebab itu jangan disia-siakan. Ketiga: Tuhan mengajak kita hidup & bekerja penuh tanggungjawab dan bersahabat Kita memiliki profesi dan latar belakang pendidikan kita masing-masing. Tidak semua kita berprofesi di bidang keuangan atau bisnis sama seperti bendahara


24

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

dalam kisah ini. Namun apapun profesi kita, Tuhan memanggil kita agar hidup dan bekerja penuh tanggungjawab. Apapun pekerjaan yang kita lakukan, dimanapun kita bekerja, siapapun majikan kita, Tuhan menyuruh kita bersikap jujur, setia dan dapat dipercaya juga dalam hal keuangan. Ya, Tuhan meminta kita agar menjadikan kejujuran, kesetiaan, dan kepercayaan sebagai prinsip dan sikap hidup kita orangorang beriman. Namun bukan hanya itu Tuhan juga memanggil kita membangun hubungan, relasi dan persahabatan. Kita tidak sendirian di dunia ini dan juga tidak hidup untuk diri kita sendiri. Persahabatan dan perkawanan itu hendak kita bangun dalam ketaatan kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Dan baiklah kita ingat Tuhan meminta kita agar tidak melanggar hukum demi persahabatan kita. Pada akhirnya Tuhan memanggil kita semua menjadikan hidup kita di dunia betapa pun sempit dan terbatasnya - sangatlah bermakna dan membahagiakan. Itu hanya mungkin jika kita tetap bersama-sama dan dalam Kristus. AMIN.

14 - 20 Maret 2010

SETIA KEPADA ALLAH SAJA! Lukas 16 : 10 - 18 Sobat muda yang diberkati Tuhan, Pembacaan kita kali ini selalu menyebutkan kata mammon. Sebenarnya, mamon itu berasal dari bahasa Kasdim, yang berarti “rumah harta benda” atau “kekayaan”, sehingga kata tersebut dipakai juga untuk mempribadikan kekayaan sebagai oknum yang jahat, sebagaimana tersebut dalam Mat. 6:2 perikop ” hal mengumpul harta”. Kekayaan ini, bukanlah sebuah kutukan tetapi anugrah dari Tuhan. Tetapi, mengapa mammon adalah Tuan yang jahat? Karena ketika diperhadapkan dengan mammon (kekayaan, harta benda), banyak orang menjadi kalap dan berbalik dari Tuhan Allah. Lebih mencintai mammon dan bahkan rela melakukan apapun demi mammon. Hal inilah yang membuat Lukas menceritakan tentang Yesus yang memperingatkan dengan keras tentang kesetiaan seseorang terhadap perkara yang kecil. Setia kepada Allah memang terlihat perkara yang kecil, tetapi di balik perkara yang


25 kecil itu ada pengharapan dan janji akan perkara perkara yang besar dan luar biasa memberkati setiap orang yang setia. Oleh sebab itu, setiap orang yang mengenal Allah harus benar benar memutuskan, setia kepada Allah atau setia kepada mammon. Ketika mendengar hal ini. orang-orang farisi pada waktu itu,sangat tidak senang karena mereka adalah hamba-hamba mammon, tetapi mereka membenarkan diri mereka di depan orang dan selalu mengatasnamakan Allah juga hukum taurat atas segala tindakan mereka. Sehingga Yesus berkata bahwa Allah mengetahui isi hati mereka. Orang yang setia kepada mammon mana mungkin setia kepada Allah, dan sekalipun mereka selalu berkedok atas nama hukum taurat, hukum taurat tidak akan batal atau tidak akan pernah menyetujui prilaku mereka. Karena kesetiaan kepada mammon memang tidaklah sesuai dengan hukum taurat. Kekuatan hukum taurat tak dapat di ubah, sebagaimana hukum tentang jangan mengingini milik atau istri sesamamu. Sekalipun diputar balikkan makna hukum ini demi kepentingan diri sendiri, tetap saja mengingini apalagi mengambil milik orang apalagi istri orang lain, itu adalah dosa yaitu dosa perzinahan. Demikian juga dengan orang orang farisi ini. Sekuat apapun mencoba memutarbalikan hukum taurat demi kesetiaan mereka kepada mammon, hukum taurat tak akan pernah bisa diputar balikkan. Sobat muda yang diberkati Tuhan, Sebagai seorang muda, tentu kita memiliki cita-cita dan rencana kedepan. Entah cita-cita atau rencana tentang pendidikan, pekerjaan, jodoh, ataupun rencana dalam kaitan dengan kehidupan social bermasyarakat ataupun bergereja. Dan pasti harapan kita adalah, semua cita cita dan rencana untuk masa depan kita itu dapat berhasil dengan segalanya baik. Sobat muda, untuk mendapatkan semuanya itu, haruslah mulai saat ini juga kita sudah mulai mengambil langkah-langkah pencapaian. Misalnya, menjalani proses pendidikan dengan baik, memberi diri dalam ladang pelayanan Gerejawi, ataupun bertanggung jawab dengan pekerjaan bagi yang sedang menggeluti sebuah pekerjaan. Memang ini bukan hal yang gampang, namun lewat pembacaan kita kali ini, kita mendapatkan kekuatan dan pengharapan dengan nasehat yang sangat baik dalam menjalani langkah-langkah pencapaian tersebut. Yaitu, setia dan berlaku benar dalam segala perkara, terlebih dalam perkara yang kecil. Misalnya, dalam menjalani masa pendidikan, pelayan gerejawi ataupun dalam menggeluti pekerjaan, jangan setia kepada mammon


26

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

dalam arti, jangan segala sesuatu yang kita lakukan adalah dengan, demi dan untuk harta dan kekayaan. Pendidikan diselesaikan dengan uang! Pekerjaan digeluti dengan menginjak-injak hak orang lain demi uang! apalagi, berkedok pelayanan Gerejawi padahal untuk kepentingan diri sendiri mendapatkan kedudukan, dan harta kekayaan! Sobat muda yang diberkati Tuhan, Pilihlah setia kepada Tuhan Allah dalam perkara-perkara yang kecil, bukan setia kepada mammon. Ketika kita setia dengan perkara-perkara kecil yaitu dalam segala sesuatu yang kita lakukan seperti pendidikan, pekerjaan, pelayanan, semuanya itu kita lakukan dengan Takut akan Tuhan dan mengikuti Firman-Nya, maka percayalah, kepada kita, akan dipercayakan perkara yang lebih besar yaitu masa depan yang cerah, penuh berkat yang melimpah dalam segala segi kehidupan kita bersama Tuhan. AMIN

21 - 27 Maret 2010

ORANG KAYA & LAZARUS YANG MISKIN Lukas 16 : 19 - 31 Sobat muda, mungkin hal pertama yang perlu dipikirkan dalam penelitian teks ini adalah apakah cerita orang kaya dan Lazarus yang miskin ini adalah sebuah cerita historis? Maksudnya adalah bahwa apakah benar cerita ini sungguh-sungguh terjadi? Ataukah ini hanyalah sebuah ilustrasi? Jika kita perhatikan dengan seksama, maka kita akan menemukan bahwa Lukas meletakkan kisah ini dalam deretan perumpamaan-perumpamaan. Jadi cerita ini bukanlah merupakan suatu peristiwa atau fakta historis. Masalah kehistorisan dari cerita ini tidak terletak pada isi cerita itu sendiri melainkan pada kenyataan bahwa cerita itu (pernah) diceritakan. Dalam pasal 16:1-9 Yesus menceritakan tentang bendahara yang tidak jujur dan diakhiri dengan suatu pernyataan yang sulit dimengerti : “Dan Aku berkata kepadamu : ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima dalam kemah abadi� (16:9)Jadi rupanya pokok pembicaraan sejak ps. 16:1 adalah tentang


27 masalah mempergunakan harta demi kebajikan. Atas dasar inilah maka Yesus melanjutkan pengajaran-Nya dengan cerita tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin di mana orang kaya itu gagal mengikat persahabatan dengan Lazarus dengan mempergunakan “mamon yang tidak jujur� (harta bendanya) ketika ia membiarkan Lazarus yang miskin tetap dalam kemiskinannya hingga mati. Demikianlah kira-kira konteks cerita tersebut. Namun demikian pada kesempatan ini kita tidak akan berbicara seturut dengan tekanan utama atau arah dari cerita ini melainkan mengarahkan perhatian kita kepada kebenaran-kebenaran lain yang terkandung di dalamnya. Ini mungkin karena sifat cerita ini lebih unik daripada perumpamaan-perumpamaan yang lain (karena terjadi dalam 2 dimensi yakni dimensi fisik dan dimensi roh) maka cerita ini pun sesungguhnya mengandung kebenaran-kebenaran yang bersifat kekal. Cerita orang kaya dan Lazarus yang miskin ini memperlihatkan kepada kita 3 kebenaran yang terkandung di dalamnya : Pertama : Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan kita tidak akan pernah berakhir Cerita orang kaya dan Lazarus ini pertama kali digambarkan di dunia ini (ay 1920) dengan segala macam detailnya (si kaya bergelimang harta dan Lazarus bergelimang air mata) namun ay 22 dan 23 menggambarkan bahwa Lazarus dan orang kaya itu akhirnya mati dan cerita tentang mereka berlanjut ke episode 2 namun di alam lain di mana Lazarus berada di pangkuan Abraham (sebagai gambaran surga) dan orang kaya di alam maut (sebagai gambaran neraka). Ini berarti bahwa kehidupan di dunia ini bukanlah satu-satunya kehidupan dan bukanlah kehidupan yang terakhir. Masih ada realitas lain di balik hidup ini. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang kekal (Man is the eternal being). Dengan demikian kehidupan manusia tidak akan pernah berakhir. Itu berarti bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya. Kematian hanya merupakan jalan/gerbang menuju kehidupan berikutnya. Kematian bukan untuk mengakhiri kehidupan melainkan untuk melanjutkannya. Kematian menghantar kehidupan ini ke dalam dimensi yang lain, dimensi rohani. Satu hal yang penting diketahui adalah bahwa kehidupan kita dalam dimensi berikutnya sangat bergantung pada kehidupan kita sekarang. Ini penting untuk


28

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

dipahami sebab kalau orang tidak mempercayainya atau percaya bahwa kehidupan ini akan berakhir saat mati maka orang berbuat akan berbuat seenaknya dan sesuka hatinya. Kalau kita sadari bahwa kehidupan kita akan berlanjut dan itu ditentukan dari kehidupan saat ini maka kita tidak akan hidup dengan sembarangan sebaliknya akan memperhatikan hidup kita dengan seksama (Efs 5 :15) dan mempergunakan setiap waktu yang ada untuk mempersiapkan diri bagi kehidupan selanjutnya. Kedua : Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada hubungan sama sekali antara orang hidup dan orang mati Ayat 22-23 mengatakan bahwa setelah kematian Lazarus dan orang kaya ini, mereka langsung berpindah ke alam lain (dimensi rohani). Tidak ada kesan adanya tenggang waktu di sini. Itu berarti segera setelah kematian, roh orang mati langsung berpindah ke alam lain. Tidak menunggu hingga hari ke 3 atau hari ke 40. Selain itu kisah ini juga mengandung kebenaran yang lain yaitu bahwa sesungguhnya setelah kematian, roh orang mati tidak mungkin kembali lagi ke dunia ini. Ayat 26 berkata : â€œâ€Śdi antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Jadi rupanya ada jurang yang terbentang yang tak terseberangi. Memang ayat ini tidak membicarakan hubungan alam roh dan dunia ini namun kalau sama-sama di alam roh saja tidak dapat saling mengunjungi, bagaimana mungkin dapat berkunjung ke dunia? Jadi jelaslah bahwa tidak mungkin ada roh orang mati yang masih gentayangan di dalam dunia. Firman Tuhan menegaskan bahwa setelah orang meninggal dan berpindah ke alam roh, tidak mungkin lagi mereka atau roh/arwah mereka kembali ke dalam dunia ini. Kalau begitu bagaimana dengan penampakan-penampakan roh orang mati? Bukankah ada banyak orang yang mempunyai pengalaman berjumpa atau melihat orang-orang yang sudah mati? Perhatikan apa yang sudah dikatakan firman Tuhan. Jika firman Tuhan mengatakan bahwa roh atau arwah orang mati sudah tidak dapat kembali lagi maka itu pasti bukan roh orang mati melainkan iblis yang menyamar sebagai roh orang mati. Baiklah kita berhati-hatilah dengan mimpi-mimpi, penampakan-penampakan ‘roh orang mati’ yang meminta ini dan itu. Itu semua tipuan setan! Mengapa setan berbuat seperti itu? Karena setan tahu


29 bahwa tentu kita tidak akan menolak permintaan orang-orang yang kita kasihi (yang sudah mati) bukan? Kalau setan berhasil mengecoh dan menipu kita saat itu maka selanjutnya ia mempunyai kesempatan untuk menyeret kita kepada kesesatan-kesesatan yang lain. Ketiga : Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa iman yang sejati bukan lahir dari mujizat Setelah mati orang kaya ini baru punya beban penginjilan. Ini terlihat dari kenyataan bahwa ia meminta kepada Abraham agar Lazarus diutus ke rumah bapanya untuk menginjili 5 saudaranya (ay 27-28) agar mereka jangan masuk ke neraka. Rupanya Abraham menolak permintaannya itu dengan alasan bahwa ada kesaksian Musa dan para nabi, namun orang kaya ini terus mendesak dengan alasan bahwa saudara-saudaranya akan bertobat kalau ada orang mati bangkit (ay 30). Dengan kata lain menurut orang kaya ini : orang akan bertobat/beriman kalau melihat mujizat (orang mati bangkit). Namun perhatikan jawaban Abraham selanjutnya : “Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” Dengan kata lain Abraham mau berkata bahwa kalau orang tidak percaya kepada firman Tuhan maka orang tidak akan percaya juga meskipun melihat mujizat. Dari sini kita bisa mengerti sebuah kebenaran bahwa iman yang sejati haruslah lahir dari pendengaran terhadap firman Tuhan (Roma 10 :17) dan bukan dari melihat mujizat. Kalau kita peka melihat kekristenan sekarang ini, maka kita akan menemukan bahwa kekristenan telah bergeser dari firman Tuhan kepada mujizat. Orang lebih tertarik kepada mujizat daripada kepada firman Tuhan. Orang lebih senang menyaksikan acara “Kesembuhan Ilahi” daripada mendengar khotbah. Padahal mujizat tidak pernah melahirkan iman yang sejati. Contoh lain yang menggambarkan hal ini adalah apa yang diungkapkan oleh nabi Habakuk. Ia berkata dalam doanya : “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersoraksorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Hab 3:17-


30

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

18). Nabi Habakuk tidak hanya mau bersorai-sorai dan beria-ria di dalam Tuhan jika segala sesuatu berjalan dengan aman dan menguntungkan, tetapi juga dalam keadaan yang sangat merugikan. Dalam kondisi seperti itu ia tidak mengajukan tuntutan dan ancaman kepada Allah untuk merubah kondisi itu namun memilih untuk tetap memuji Dia. Ia tidak bergeser dari iman dan kepercayaannya sekalipun sepertinya Allah tidak menolongnya (membuat mujizat). Adakah imanmu seperti iman nabi Habakuk? Ataukah anda masih suka menggantungkan iman pada mujizat? Ingatlah, iman yang dewasa bukanlah iman yang bergantung pada mujizat! Karena itu kita tidak boleh membangun iman kita di atas dasar mujizat melainkan firman Tuhan. AMIN

28 Maret – 3 April 2010

MEMIMPIN DALAM KEBENARAN DAN KASIH Lukas 17 : 1 - 6 Sobat muda, ide utama dari Luk. 17:1-2 adalah panggilan umat Allah untuk melindungi sesama yang lemah dari kemungkinan perbuatan jahat. Di Im. 19:14 terdapat suatu peraturan: “Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN”. Ayat ini tidak mudah untuk dimengerti. Mengapa Taurat mengemukakan topik masalah ini dalam peraturannnya? Apakah memang benar pada waktu itu ada kebiasaan orang untuk meletakkan batu di depan orang buta, sehingga mereka tersandung jatuh? Talmud memberi penjelasan bahwa peraturan di Im. 19:14 tersebut pada prinsipnya bukan arti “buta” secara lahiriah saja. Tetapi pengertian orang “buta” dalam konteks ini dimaksudkan secara metaforis sebagai orang-orang yang tidak tidak berpendidikan, lugu, bodoh, buta secara moral dan mudah menaruh percaya kepada orang lain. Di Luk. 17:2, perihal “skandalon” dinyatakan oleh Tuhan Yesus dengan suatu peringatan keras berupa ucapan “celakalah” dalam bentuk gambaran figuratif. Yaitu: “adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini (Luk. 17:2). Peringatan keras yang tidak lazim keluar dari mulut Tuhan Yesus ini menunjukkan bahwa tanggungjawab kepada sesama yang lemah,


31 rentan dari berbagai bujukan dan tidak berdaya merupakan tanggungjawab etis yang tidak dapat ditawar-tawar. Tahun 1993 di Waco, Texas terdapat gerakan yang menamakan dirinya “Ranting Daud” (Branch Davidians). Gerakan ini sebenarnya merupakan sempalan dari kelompok Seventh-Day Adventists yang didirikan oleh Victor Houteff di Los Angeles, California tahun 1934. Dalam teologi “David-Koresh” sebenarnya dia memfokuskan diri sebagaimana lazimnya kegiatan gerejawi yaitu pada penambahan anggota baru dan pendalaman Alkitab. Tetapi juga dia mempersiapkan kedatangan akhir zaman dengan mengumpulkan makanan, persenjataan, dan bahan bakar. Tahun 1980, “David-Koreh” mempraktekkan poligami yang diyakini sebagai istri-istri rohaniah. Model gerakan bidaah seperti David-Koresh juga tanpa kita sadari kadang-kadang muncul dalam berbagai bentuk/cara di tengah-tengah jemaat kita. Bagaimana kita selaku Pemuda GMIM tiada jemu-jemunya untuk terus berkomunikasi memberitakan firman dan pengajaran gereja yang sehat, berkualitas dan menarik kepada jemaat kita. Pola pembinaan formal seperti Pemahaman Alkitab haruslah kita kembangkan sedemikian rupa dalam berbagai metode penyajian kepada jemaat. Selain itu kita secara sinodal perlu memperhatikan spiritualitas kepemimpinan dalam tubuh jemaat. Mungkin dari sudut pengajaran, kita dapat merasa yakin bahwa pengajaran gereja kita cukup sehat dan dapat dipertanggungjawabkan secara teologis. Tetapi apakah secara moril dan spiritualitas kita sungguhsungguh dipercaya (credible and accountable) oleh sebagian besar anggota jemaat kita? Apakah kita dapat menyatakan bahwa pola kepemimpinan kita telah mencerminkan spiritualitas penyangkalan diri? Kewibawaan kepemimpinan kita di tengah-tengah jemaat tidak hanya bersangkut paut dengan kepiawian mengelola organisasi, Tata Gereja, Liturgi, perhatian dalam bidang sarana dan prasarana. Kewibaawaan kepemimpinan kita juga diukur oleh seberapa jauh kita dapat memberi pertumbuhan spiritualitas iman yang berpusat kepada kehidupan dan karya Kristus Selain kita dipanggil untuk memberi fokus perhatian kepada sesama agar mereka dilindungi dari berbagai kemungkinan batu sandungan, di Luk. 17:3-4 juga terdapat panggilan agar kita senantiasa mampu menunjukkan kemurahan dan


32

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

pengampunan. Tuhan Yesus berkata: “Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” Ungkapan “jagalah dirimu” (prosecw) memiliki arti: a. Mengarahkan pikiran pada sesuatu dan memberikan perhatian b. Menjaga agar tetap pada arah yang tepat c. Waspada dan berjaga-jaga Sikap mawas diri juga tidak boleh menjadi sikap yang kaku dan tanpa belas kasihan. Sebaliknya sikap mawas diri harus dinyatakan dalam bentuk kemampuan untuk mengampuni orang yang mau menyesal terhadap kesalahannya. Walaupun kita telah ditebus oleh Kristus menjadi warga negara Kerajaan Sorga, tetapi kita tetaplah seorang insan manusia yang rentan terhadap berbagai kesalahan dan kelemahan. Ungkapan “humanum est errare” (to ere is human) yang berarti: kesalahan adalah watak manusia - harus senantiasa mengingatkan kita untuk mau bermurah hati dengan mengampuni orang yang bersalah dan menyakiti hati kita Di Luk. 17:5, para murid memberikan respon sebagai individu-individu yang akhirnya dapat memahami diri mereka yang serba lemah dan terbatas, karena itu mereka mohon kepada Tuhan Yesus: “Tambahkanlah iman kami!”. Kemudian Kristus menjawab mereka: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.” Yang dibutuhkan oleh Tuhan bukanlah iman yang spektakuler, tetapi iman yang kecil namun eksis dengan bersandar kepada pertolongan Tuhan. Di Luk. 17:7-10 diuraikan bagaimana sikap iman dinyatakan dalam kehidupan dan pelayanan. Ayat 7-8, Tuhan Yesus berkata: “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum”. Model peran tokoh yang dianjurkan oleh Kristus bukanlah sikap dan tindakan dari tuan yang memiliki ladang. Tetapi


33 sebaliknya sikap dan respon dari seorang hamba yang berusaha menyelesaikan seluruh perintah dan tugas dari tuannya. Setelah hamba itu menyelesaikan seluruh rangkaian tugas yang dipercayakan oleh tuannya, dia berkata: “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan”. Tentunya pembagian tugas (job’s description) dalam sistem kehidupan gerejawi sangat diperlukan untuk penataan pelayanan dan tanggungjawab agar menjadi lebih rapi dan efektif. Namun ketika pembagian tugas tersebut dilakukan tanpa semangat dan spiritualitas pelayanan, maka pembagian tugas tersebut telah menjadikan diri kita mental seorang pegawai birokrat. Dalam semangat kerja yang demikian, kita merasa telah melakukan tugas pekerjaan dengan baik, tetapi ternyata kita tidak terlalu tanggap terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapkan oleh Tuhan di depan mata kita. Bahkan kita merasa bahwa Tuhan telah memakai kita begitu banyak, padahal sesungguhnya tugas pelayanan kita masih belum efektif dan tidak optimal. Dalam realita, sering pelayanan kita masih terlalu minim dan standard! David Guzik berkata: ” We can’t put God into debt to us; anything we do for Him is small repayment for His work in our life. Bahaya spiritualitas yang lain adalah sering tanpa kita sadari kita merasa diri kita sebagai pejabat gerejawi yang penting dan mampu menentukan banyak hal, bahkan merasa mampu menentukan masa depan gereja dan sesama kita. Sikap mawas diri kita justru sering lemah dalam bentuk kesadaran dan kerendahan hati bahwa kita sesungguhnya hanyalah: “hamba-hamba yang tidak berguna” karena ternyata kita belum melakukan apa yang seharusnya dan yang telah dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. AMIN


34

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

When I say that I love you Saat Aku berkata bahwa Aku mengasihimu, A song by Franky Sihombing


35 You feel that you’re lonely, Kau merasa kau kesepian, it doesn’t prove you are alone. itu tidak membuktikan kau sendiri. You feel that nobody wants you, Kau merasa tak ada yang menginginkanmu, it doesn’t mean that no one cares about you. bukan berarti tidak ada yang pedulikanmu. You think that you’re nothing, before Me you are something beautiful. You think that you can’t do anything, but you can do a lot of things with Me.

Kau pikir kau bukan siapa-siapa, dihadapanKu kau adalah indah. Kau pikir kau tak bisa melakukan apa-apa, tapi kau bisa melkukan banyak hal denganKu

Listen to the words I say that I will always be by your side. You mean everything to Me, I will never leave you cause I love you so...

Dengarlah kata-kata yang Kuucapkan bahwa Aku akan selalu ada disampingmu. Kau adalah segalanya bagiKu, Aku tak kan meninggalkanmu karena Aku begitu mengasihimu...

When I say that I love you, it means I give the best for you.

Saat Aku berkata bahwa Aku mengasihimu, itu berarti Aku memberi yang terbaik bagimu.

When I say that I love you, I will give everything for you.

Saat Aku berkata bahwa Aku mengasihimu, Aku akan memberi segalanya bagimu.

No more fear about the future and blame for the past.

Tak ada lagi ketakutan akan masa depan dan rasa bersalah akan masa lalu.

I’ll give everything when I say that I love you.

Aku akan memberi segalanya bagimu Saat Aku berkata bahwa Aku mengasihimu,

I want you to know that I died for you. I want you to know that I give all My life for you.

Aku ingin kau tahu bahwa Aku mati bagimu. Aku ingin kau tahu bahwa aku memberikan hidupKu bagimu.

When I say that I love You.

Saat Aku berkata bahwa Aku mengasihimu.

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 15:13 “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”


36

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Bagian Tubuh Paling Penting Ibuku selalu bertanya padaku apa bagian tubuh yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, “Telinga, Bu.” Jawabnya, “Bukan. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi nanti.” Beberapa tahun kemudian sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya, “Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita.” Dia memandangku dan berkata, “Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta.” Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, “Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, anakku.” Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal


37 pada kakek. Dia bertanya padaku, “Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?” Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, “Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar “hidup”. Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus belajar pelajaran yang sangat penting.” Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air mata. Dia berkata, “Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu.” Aku bertanya, “Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?” Ibu membalas, “Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kandang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya.” Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialamin oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan... Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan... Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.


38

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Cinta Sama Seperti Menunggu Bus Cinta itu sama seperti orang yg sedang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan kamu bilang, “Wah..terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh! Aku tunggu bis berikutnya aja deh.” Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, “Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah..” Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja. Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang, “Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku”. Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi. Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.


39

Tetap Berikan Yang Terbaik Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan itu Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, terimalah mereka apa adanya. Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman-teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu. Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat. Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun. Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik. Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.


40

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Misi Antonia Oleh: Gail Cameron Wescott

K

erusuhan bergejolak di penjara La Mesa di Tijuana, Meksiko. Dua ribu lima ratus narapidana yang sudah muak, yang ditempatkan berdesakan dalam sebuah kompleks yang dapat menampung enam ratus orang, dengan penuh emosi melemparkan pecahan botal kepada polisi, yang membalas dengan menembakkan senapan mesin. Lalu, di saat kerusuhan itu memuncak, muncul sosok yang mence-ngangkan:

seorang wanita mungil setinggi 1,56 meter berusia 63 tahun dengan berpakaian rapi seperti kebiasaan para biarawati, dengan tenang berjalan ke tengah arena kerusuhan, sambil kedua tangannya dibentangkan membentuk tanda perdamaian. Dengan mengabaikan hujan peluru dan botal yang beterbangan, wan ita itu berdiri dengan tenang dan menyuruh semua orang berhenti. Yang menakjubkan, ternyata mereka berhenti. “Tidak ada orang lain di dunia ini kecuali Suster Antonia yang mampu melakukannya,” ujar Robert Cass, man tan napi, yang saat ini sudah direhabilitasi. “Dia telah mengubah kehidupan ribuan orang.” Di Tijuana, ketika Suster Antonia berjalan di trotaar, lalu lalang ken¬daraan di jalan selalu berhenti; masyarakat di sana dengan penuh cinta menganggapnya sebagai Bunda Teresa milik mereka. Selama seperempat abad terakhir, atas keinginannya sendiri, dia memilih untuk tinggal dalam sebuah sel be tan berukuran tiga meter di La Mesa, tanpa air hangat, dikelilingi oleh para pembunuh, pencuri, dan gembong narkoba, yang dengan penuh kasih semuanya disebutnya “anak”nya. Dia memenuhi kebutuhan mereka setiap waktu, mencarikan antibiotik, membagikan kacamata, menasihati napi yang ingin bunuh diri, memandikan mayat untuk dimakamkan. “Aku tinggal di tempat ini,” dia menjelaskan tanpa menunjukkan sedikit pun keluhan, “untuk berjaga-jaga seandainya ada yang ditikam di tengah malam.”


41 Tempat itu sangat berbeda dengan lingkungan mewah Beverly Hills tempat Suster Antonia-saat itu bernama Mary Clarke-dibesarkan. Ayahya, yang berasal dari keluarga sederhana, memiliki perusahaan alat¬alat keperluan kantor yang maju pesat. “Ayahku selalu berkata bahwa lebih mudah untuk sengsara ketika kita kaya,” begitu dia mengingat¬ingat. Ayahnya juga berkata bahwa sekali dia menjadi gadis Beverly Hills, maka akan selalu menjadi gadis Beverly Hills. Dulu Antonia memercayainya. “Dulu aku gadis yang romantis,” katanya, “dan sekarang juga masih, sungguh-aku

“Hanya karena sebuah mimpi telah berakhir, bukan berarti mimpi itu tidak pernah terwujud” selalu melihat dunia dengan perasaan optimistis.” Clarke tumbuh dewasa pada mas a kejayaan Hollywood-para bintang ternama menari di panggung-dan juga di mas a Perang Dunia II. Sebagai gadis remaja cantik yang penuh semangat, dia sering menghabiskan malam akhir pekannya untuk berdansa dengan para

prajurit muda di kantin dan bermimpi tentang masa depan. Dalam mimpinya terdapat seorang suami, banyak anak, dan sebuah rumah cantik seperti dalam buku. ‘Semuanya terwujud. Setelah lulus SMA, Clarke menikah dan mem-besarkan tujuh anak di sebuah rumah di Granada Hills yang berudara segar. Dua puluh lima tahun kemudian, pernikahannya berakhir dengan perceraian, masalah yang masih menyisakan rasa sakit bagi dirinya dan hal yang dihindarinya untuk dibahas. “Hanya karena sebuah mimpi telah berakhir, bukan berarti mimpi itu tidak pernah terwujud,” katanya. “Yang penting sekarang adalah kehidupanku yang kedua.” Dengan berakhirnya pernikahannya dan perginya anak-anaknya yang semuanya sudah dewasa, yang selalu sangat akrab dengannya, dia berpaling secara naluriah untuk membantu orang-orang yang nasibnya kurang beruntung. Pender ita an orang lain selalu sangat memengaruhi dirinya. “Aku tidak tuntas menonton Mutiny on the Bounty karena tidak tahan melihat orang diikat di tiang dan dipecut,” katanya. Dia meneruskan usaha ayahnya selama tujuh belas tahun setelah ayahnya meninggal, namun tidak berhasrat untuk mengembangkannya. “Sama melelahkannya menelepon untuk urusan bisnis dengan menelepon untuk membuat orang mau menyumbangkan tempat tidur ke rumah sakit di Peru,” tegasnya. “Tiba waktunya ketika kita


42

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

tidak hanya bisa berpangku tangan. Kita harus ikut ambil bagian.” Dalam hal dirinya, dia ikut ambil bagian dengan porsi besar. Di per-tengahan tahun 1960-an dia mulai bepergian melewati perbatasan Meksiko dengan seorang pastor Katolik untuk membawa obat-obatan dan berbagai barang bagi orang miskin. “Pada waktu itu,” katanya,

“Aku tinggal di penjara, tapi, aku belum pernah mengalami depresi sehari pun selama 27 tahun, tidak pernah merasa putus asa.” “orang Meksiko yang kukenal hanyalah tukang kebun.” Sekarang ternyata dia sudah sangat menyatu dengan orangorang tersebut. Kehidupan keduanya dimulai ketika suatu hari dia dan pastornya tersesat di Tijuana. Ketika sedang mencari penjara setempat, secara tak sengaja mereka terdampar di La Mesa. Antonia langsung tergugah oleh pemandangan yang dilihatnya. “Di klinik, tampak para napi

yang sedang sakit parah, tetapi berdiri ketika kita masuk.” Tidak dibutuhkan waktu lama ketika dia memutuskan untuk bermalam beberapa hari di sana, tidur di tempat tidur susun di sel bagian wanita, belajar bahasa Spanyol, membantu para napi dan keluarga mereka sebisanya. Pada tahun 1977, karena merasa yakin bahwa dia telah menemukan panggilan hidupnya yang ditentukan oleh Tuhan, Mary Clarke menjadi Suster Antonia. Penjara La Mesa menjadi tempat tinggalnya yang permanen, temp at yang dipilihnya bahkan di saat malam Natal. “Anak-anak kandungnya memaha~i prioritas hidupnya,” kata temannya, Noreen Walsh-Begun. “Mereka sadar bahwa ibunya dulu telah mengurus mereka, dan sekarang tiba gilirannya untuk mengurus orang lain.” “Entah bagaimana caranya orang bisa menyamai kegesitannya,” kata Cass, mantan napi yang bam-bam ini menamai bayi perempuannya yang baru lahir dengan nama seperti nama Suster Antonia. “Dia selalu sibuk, tapi selalu memiliki waktu untuk kita. Dia dicintai bukan tanpa alasan.” Suster Antonia berkata bahwa cintalah yang ditawarkannya kepada setiap orang. “Aku membenci tindak kejahatan, tapi tidak membenci pelakunya,” kalanya. “Pagi ini aku baru saja berbicara dengan seorang pemuda berusia sembilan belas tahun


43 yang mcncuri mobil. Kutanya apakah dia sadar apa arti sebuah mobil bagi sebuah keluarga, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membelinya. Aku berkata, ‘Aku sayang kamu, tapi aku tidak bersimpati padamu. Kamu punya pacar? Mungkin saja ada orang yang mencurinya ketika kamu berada di sini.’ Lalu, kupellik dia.” Dia suka memeluk setiap orang, termasuk para penjaga, yang juga diajarinya dan dibimbingnya. Selama bertahun-tahun, Suster Antonia bepergian di Tijuana dengan naik taksi yang dulu mirip taksi bergambar kotak-kotak seperti taksi New York, yang sekarang dicat 1Iiang menjadi biru keunguan. “Suatu hari taksiku mundur dan menabrak mobil polisi,” katanya sambil tertawa lepas, “dan yang langsung muncul di benakku adalah, Oh syukurlah, yang kutahu bahwa itu bukan reaksi yang lazim, namun aku sayang polisi, dan mereka sayang padaku.” Sebagai seorang pembicara yang karismatis, Antonia berhasil mena¬rik hati banyak orang untuk menyumbangkan berbagai barang, mulai dari tempat tidur, obat-obatan, sampai uang. Seorang dokter gigi setem¬pat menyediakan ribuan gigi palsu murah bagi para napi yang belum pernah sekali pun melihat sikat gigi. “Kalian harus bisa tersenyum agar bisa mendapatkan pekerjaan,” gurau Suster Antonia. Dia berkata bahwa dirinya adalah orang yang paling beruntung di muka bumi. “Aku tinggal

di penjara,” katanya, “tapi, aku belum pernah mengalami depresi sehari pun selama 27 tahun, tidak pernah merasa putus asa. Dan belum pernah aku merasa bahwa ada hal yang tidak dapat kulakukan untuk membuat keadaan menjadi lebih baik.” Pesan dari Suster Antonia adalah bahwa kita tidak perlu meninggalkan kampung halaman at au gaya hidup kita untuk berkontribusi. Justru sebaliknya, setiap orang-berapa pun usia dan statusnya-akan sering berhadapan dengan sejumlah titik ketika dia harus memilih apakah akan melangkah maju dan melakukan sesuatu yang berguna atau hanya duduk saja dan berpangku tangan. Suster Antonia memilih untuk melibatkan dirinya dalam kehidupan yang bermakna, ikut ambil bagian “Untuk membuat keadaan menjadi lebih baik.”

Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudarasaudara, penyayang dan rendah hati, 1 Petrus 3:8


44

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Cintailah Alam dan Dia akan Mencintaimu Oleh: Praisely Rumengan Pada hakekatnya, dalam hidup ini ada sebab dan ada akibat. Artinya, apa yang kita lakukan saat ini akan selalu mempengaruhi apa yang akan terjadi nanti. Seperti contoh, kita bisa menjawab soal-soal ujian dengan benar karena kita belajar. Binatang peliharaan kita mendengarkan perintah-perintah kita karena kita selalu merawat dan memberinya makan. Kebahagiaan kita di masa depan akan terjadi jika kita mengambil keputusan yang benar pada masa sekarang. Hal inilah yang dinamakan dengan ‘timbal balik’. Begitu juga dengan hubungan antara manusia dengan lingkungan. Apa yang kita lakukan terhadap dunia ini menentukan nasib dunia di masa yang akan datang. Ungkapan yang Tuhan katakan pada Perjanjian Lama yaitu “mata ganti mata, gigi ganti gigi� ternyata dapat juga menggambarkan hubungan kita dengan lingkungan. Lihatlah bumi saat ini. Kotor, penuh dengan sampah, polusi di manamana, es di kutub mencair, lapisan ozon menipis. Tidak heran bencana banjir sering melanda, sinar matahari semakin terasa sengatnya. Kalau sudah begitu, siapa kirakira yang harus disalahkan? Tidak bisa dipungkiri, kecintaan dan kepedulian manusia akan lingkungan semakin berkurang akhir-akhir ini. Manusia tidak lagi mencintai bumi tempat ia tinggal


45 sebagaimana mestinya. Mereka dengan seenaknya memperlakukan alam sekitar tanpa memperhitungkan akibat yang akan terjadi. Manusia dengan gampangnya membuang sampah kulit kacang ke jalan dari dalam mobilnya, melempar begitu saja puntung rokok yg baru saja dihisapnya, meletakkan pembungkus permen di tempat di mana ia berdiri, dan bahkan membuang berplastik-plastik sampah rumah tangga mereka di sungai terdekat. Namun, ketika banjir datang, apa yang terjadi ? Manusia yang samalah yang mengeluh bahkan mengutuk Tuhan yang mendatangkan hujan. Sangat disayangkan. Manusia sebagai makhluk hidup yang paling mulia diberikan kewenangan oleh Penciptanya untuk memanfaatkan alam dan segala isinya. Dalam Kejadian 1:28 tertulis: Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.�. Allah menjadikan manusia (laki-laki dan perempuan) menurut gambar dan rupa Allah dan memberi mereka kuasa atas seluruh bumi, termasuk semua binatang yang telah diciptakan Allah. Namun bukan berarti manusia bisa seenaknya memperlakukan bumi dan segala isinya. Sejak Allah menciptakan manusia, Dia telah mengaruniakan kita kemampuan untuk MENGUASAI alam ini. Apa yang terlintas di benak anda ketika membaca kalimat itu ? Apa anda berpikir bahwa Tuhan mengijinkan kita untuk melakukan apa yang kita mau terhadap alam ? Apa itu berarti kita bebas mengambil apa saja yang kita butuhkan dari alam ? Apa itu berarti kedudukan kita lebih tinggi dari alam yang Dia jadikan ? Ya, semuanya benar. Ketika kita secara sembrono melakukan yang kita mau terhadap alam, sering kali kita merasa dalam hati bahwa inilah bukti bahwa kita berkuasa. Bukankah kita dengan mengambil apa yang kita mau secara sembarangan dari alam adalah kenyataan bahwa kita yang memegang kendali ? Bukankah dengan tidak ada yang menghalangi kita merusak alam adalah bukti bahwa kekuasaan manusialah yang tertinggi ? Bukankah semua tindakan seenaknya yang kita lakukan sejalan dengan perintah Tuhan agar manusia menaklukkan alam yang Dia ciptakan? Tidak, semuanya keliru. Pikirkanlah kembali. Apa yang menyebabkan kita mengambil apapun yang kita mau dengan seenaknya dari alam ? Jawabannya hanya satu : AGAR MANUSIA BISA TERUS BERTAHAN HIDUP. Itu adalah insting hewani/reptilia yang ada dalam diri manusia. Insting itu sebenarnya bermanfaat baik bagi kita, jika kita bisa menguasainya .


46

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Ketika kita mengatur alam dengan seenaknya, maka sebenarnya kita telah kehilangan kekuasaan terhadap alam. Kita mengira bahwa kita berhasil menaklukkan alam, padahal yang sebenarnya terjadi adalah kitalah yang sebenarnya telah takluk sejak awal kepada insting hewani kita. Kita telah merendahkan kedudukan kita menjadi sama seperti ciptaan lain, yang hanya berjuang untuk bertahan hidup. Tuhan memberikan manusia sesuatu yang tidak dimiliki oleh alam. Sesuatu itulah yang membedakan kita dengan ciptaan lainnya, yang bisa membuat kita mengatur dan memanfaatkan apapun di sekitar kita. Sesuatu itu adalah KESADARAN. Karena itu, mulai sekarang, gunakanlah alat yang telah dianugerahi Tuhan secara khusus kepada kita manusia untuk secara nyata menguasai alam, yaitu kesadaran.. Kita sebenarnya tak membutuhkan sumber daya alam sebesar yang kita duga. Bisa jadi semuanya adalah ilusi kita yang telah sujud menyembah nafsu hewani diri. Alam sekitar kita sebenarnya adalah sebuah cermin besar. Kerusakan maupun keindahan yang kita lihat merupakan refleksi dari diri kita yang sebenarnya. Menguasai alam berarti mengatur segalanya sehingga bisa terus berdampingan terus-menerus tanpa harus mengganggu keseimbangan yang telah tercipta. Jika kita ingin alam mencintai kita, belajarlah mencintai alam! Mulailah dari hal yang sederhana. Misalnya, dengan membiasakan diri kita membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang kita buang tidak dengan mudah terurai dan hancur begitu saja. Tahukah Anda bahwa alam membutuhkan 2-5 bulan untuk menguraikan sampah kertas? 10-12 tahun untuk menguraikan puntung rokok? Dan beratus-ratus tahun untuk menguraikan botol plastik? Cintailah bumi yang diciptakan Allah menurut Firman-Nya. Dengan mencintai bumi tempat kita tinggal, itu berarti kita juga mencintai Tuhan yang telah menjadikannya. Dan ingat, dunia ini diciptakan Tuhan tidak hanya untuk generasi kita saja, tapi juga untuk generasi-generasi berikutnya. Adalah penting untuk selalu menjaga dunia beserta isinya agar anak-cucu kita masih bisa menikmati indahnya dunia ciptaan Tuhan. Dalam hal ini, siapa yang harus bertanggung jawab? Kalau bukan kita, siapa lagi?


47

Info Pemilihan Komisi Pemuda Sinode GMIM Periode Tahun 2010-2014 Puji dan syukur layak kami persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah membimbing dan menyertai perjalanan pelayanan pemuda GMIM di aras jemaat, wilayah dan sinode, hingga boleh diperkenankan mengakhiri tahun pelayanan 2009 dan mengakhiri pelayanan pemuda periode Tahun 2005 - 2009 dan mempersiapkan diri memasuki pelayanan periode Tahun 2010-2014. Pemuda gereja sebagai bagian dari sumber daya pembangunan, harus mampu menunjukan jati diri yang kuat dan teguh sebagai saksi Tuhan yang mampu bersinar bagi sesama manusia, dan untuk menjadi seorang pemimpin pemuda gereja dituntun untuk meiliki iman yang kuat, takut akan Tuhan dan menjadi teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, dalam tingkalaku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesucian. Sebagai seorang Pemuda gereja, kita harus menumbuhkan rasa cinta akan pelayanan serta rasa persatuan dan kesatuan diantara semua pemuda baik di tingkat jemaat, wilayah maupun sinode. Hasil RBPSL ke-22 di Jemaat GMIM Tamporok Wilayah Airmadidi menyatakan menerima hasil konsultasi Yobel Girian Wilyah Bitung III Tahun 2009 yaitu Rapat Pemilihan Komisi Pemuda Sinode dilaksanakan di Jemaat Ebenhaezer Treman Wilayah Minawerot pada tanggal 20 Februari Tahun 2010.


48

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Oleh karena itu, dalam rangka mensukseskan salah satu program Komisi Pemuda Sinode yaitu Rapat Pemilihan Komisi Pemuda Sinode, maka kami selaku panitia akan mengadakan acara tersebut yang didalamnya mengikutsertakan para pemuda se Sinode GMIM. Kiranya acara ini akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan Pemuda GMIM dan mampu menciptakan kader-kader muda yang mampu bersaksi bagi dunia di tengah-tengah berbagai tantangan zaman. Dukungan doa dari semua pihak sangat kami harapkan untuk suksesnya kegiatan ini dan demi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan Yesus memberkati. DASAR PELAKSANAAN 1. Alkitab 2. Tata Gereja Tahun 2007 3. Keputusan Rapat Konsultasi Pemuda Sinode GMIM Tahun 2009 di Jemaat Yobel Girian Wilayah Bitung III. 4. Keputusan Rapat Badan Pekerja Sinode Lengkap (RBPSL) ke-22 Tahun 2009 di Jemaat GMIM Tamporok Wilayah Airmadidi. 5. Keputusan Komisi Pemuda Sinode GMIM Nomor : 53 Tahun 2009 tentang Penunjukan dan pengangkatan Panitia Penyelenggara Rapat Pemilihan Komisi Pemuda Sinode GMIM Periode Tahun 2010-2014. DASAR ALKITABIAH (I Korintus 15:58) : Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. TUJUAN KEGIATAN • • •

Menimbulkan rasa cinta akan pelayanan serta rasa persatuan dan kesatuan diantara Pemuda GMIM. Mempererat tali persaudaraan antar Pemuda GMIM. Terciptanya Pemuda GMIM yang beriman, Takut akan Tuhan dan menjadi teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesucian.

Terpilihnya Komisi pemuda Sinode GMIM periode Tahun 2010 – 2014.


INFO PELAYANAN Rapat Pemilihan Komisi Pemuda Sinode GMIM Periode Tahun 2010-2014. “TUHAN ITU BAIK BAGI SEMUA ORANG”. Mazmur : 145 : 9”

20 Februari 2009 Gedung Gereja Eben Haezer Treman Wilayah Minawerot. (Desa Treman Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara)

Pendaftaran peserta dibuka Jumat,19 Januari 2010 mulai jam 5 sore s/d Sabtu 20 Januari jam 8 pagi. Ketua Panitia: Pnt. Peggy Mekel, SE.MA Sekretaris: Pnt. Herman Mengko, SIP Telah sukses dilaksanakan Safari Natal dan Ibadah Natal Pemuda se Sinode GMIM di Eben Haezar maumbi Kalawat pd tanggal 29 Desember 2009, mengangkat tema Pemuda anti Narkoba. dengan bintang tamu Indonesia Idol Mike Mohede.

Telah dilaksanakan kerjasama Pemuda Sinode GMIM dengan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Pelatihan Penguatan kelembagaan pemuda daerah perbatasan melalui kemandirian dan pemberdayaan masyarakat. Hotel Sahid Kawuna, Manado 4 - 5 Desember 2010. Telah diikuti oleh 150 pemuda GMIM, Pemuda GERMITA, Pemuda PGI Ketua Panitia: Pnt. Billy Lombok, SH Sekretaris: Pnt. Peggy Mekel, SE.MA Utk kelanjutan pelatihan tersebut diatas, telah dibuat business plan utk menjadi dasar usaha mandiri yg akan dibantu oleh kementerian PDT melalui sekretaris menteri Bpk. Ir. Lucky Harry Korah, MSi

49


50

Gallery

Gallery

OBOR Pemuda GMIM Februari - Maret 2010

Pelatihan Penguatan kelembagaan pemuda daerah perbatasan melalui kemandirian dan pemberdayaan masyarakat. Hotel Sahid Kawuna, Manado 4 - 5 Desember 2010.


Apakah cinta itu? Berikut adalah deskripsi cinta dari film “Captain Corelli’s Mandolin”: “Cinta adalah kegilaan sementara. Dia meletus seperti gempa bumi dan lalu surut. Dan bilamana dia surut kau harus membuat keputusan. Kau harus mencari tahu apakah akarakarmu telah saling melilit bersama sehingga tidak memungkinkan bagimu untuk berpisah. Karena inilah cinta itu. Cinta itu bukan keadaan dimana kita tidak dapat bernapas, itu bukan kejadian yang mendebarkan, itu bukan pernyataan janji-janji gairah abadi. Itu semua hanyalah “berada didalam cinta” yang masingmasing kita bisa meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita adalah demikian. Cinta itu sendiri adalah apa yang tersisa ketika “berada didalam cinta” telah habis terbakar, dan ini adalah sebuah seni dan kejadian yang menguntungkan. Ibumu dan aku memilikinya, kami memiliki akar-akar yang tumbuh kearah masing-masing kami dibawah tanah, dan ketika semua bunga-bunga yang cantik itu jatuh dari cabang-cabang kami menemukan bahwa kami berdua adalah satu pohon dan bukan dua.”

- St. Augustine -


Kasih... Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

1 Korintus 13 : 4 - 8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.