Penggunaan Peptisida Secara Aman dan Bijaksana

Page 1

Intervensi AMARTA untuk meningkatkan daya saing dari rantai nilai hortikultura di Kabupaten Karo, Sumatera Utara: Penggunaan pestisida secara aman dan bijaksana Presentasi untuk Lokakarya : Upaya AMARTA untuk meningkatkan Daya Saing Rantai Nilai Hortikultura: Kegiatan yang sedang berjalan, hasil dan pembelajaran untuk pengembangan Oleh: Erik Meliala Horticulture Competitiveness Specialist AMARTA


Latar Belakang: 1. Banyak petani tergantung pada pestisida 2. Faktor yang berkontribusi kepada penggunaan yang tidak benar 3. Penggunaan pestisida secara benar 4. Petani membutuhkan pelatihan


1. Petani Tergantung kepada Pestisida • Melindungi tanaman dari hama, gulma dan penyakit • Banyak petani masih mempertimbangkan pestisida sebagai tindakan yang paling praktis, ekonomis dan efektif untuk mengontrol hama dibandingkan dengan teknik pengedalian lainnya. • Level penggunaan pestisida pada tingkat petani mengarah kepada sangat intensif, tidak benar dan tidak aman • Aplikasi yang tidak benar akan dapat meningkatkan masalah pada kesehatan pekerja, masyarakat, konsument, pencemaran lingkungan, hilangnya organisme yang menguntungkan dan kelangsungan penggunaan pestisida


2. Faktor yang berkontribusi kepada penggunaan yang tidak benar

1. Tingkat pengetahuan dan keahlian petani pada penggunaan pestisida sangat terbatas 2. Petani secara umum menggunakan pestisida berdasarkan pada informasi yang disediakan pemerintah, petugas lapangan dari perusahaan dan pedagang 3. Resiko yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida oleh pengguna sangat rendah, khususnya dampak jangka panjang pada pekerja, konsumen dan masyarakat umumnya 4. Kesadaran dan keinginan untuk melaksanakan sesuai dengan rekomendasi sangat kurang


3. Penggunan Pestisida Secara Benar 1. Penggunaan pestisida harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang diberkalukan oleh pemerintah. 2. Pelaksanaan peraturan harus diawasi dan diatur oleh otoritas pestisida nasional 3. Semua tingkatan penggunaan pestisida, mulai dari pembelian, aplikasi di lapangan, penyimpanan dan penjualan, harus di dokumentasikan 4. Petani sebagai operator harus mempunyai pengetahuan praktis dan keahlian tentang penggunaan pestisida secara benar 5. Petani harus mengikuti instruksi dan rekomendasi dari label yang tertera 6. Pestisida harus di gunakan berdasarkan pada prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), mempertimbangkan dampak pada lingkungan dan organisme yang menguntungkan lainya.


Petani membutuhkan pelatihan • Globalisasi dan kesadaran konsumen pada permintaan mengkonsumsi produk hijau yang aman pada kesehatan manusia dan lingkungan • Komoditas pertanian harus ditanam dan diproses menggunaan teknologi yang ramah pada lingkungan • Di Indonesia, lebih dari 25 juta petani bekerja pada produk pangan dan hortikultura dan leibh dari 15 juta bekerja pada perkebungan • Pelatihan yang menyeluruh secara serius dibutuhkan dengan penggunaan motode pendekatan yang efektif


TUJUAN PELATIHAN 1. Memberdayakan petani di dalam menggunakan pestisida secara benar dan aman pada kesehatan dan lingkungan. 2. Meningkatkan pendapatan petani yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida secara efektif dan efisien yang akhirmya menghasilkan produk yang berkualias 3. Membantu petani untuk mendapatkan sertifikasi dan label produk yang sesuai dengan budidaya bertani yang benar


Pelatihan dan Kegiatan Evaluasi 1. Pelatihan kepada pelatih 2. Pelatiahan kepada petani 2. Montoring dan evaluasi


Pelatihan kepada Pelatih • Disain - 7 Staff lapangan dari anggota Croplife - 7 staff dari badan pengawas tanaman pangan dan hortikultura (BPTPH) Medan - 9 Ketua kelompok tani • Pelatih - 4 Pelatih yang ahli dari organisasi Croplife Indonesia organization


Topik Pelatihan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Klasifikasi pestisida Indentifikasi hama, penyakit dan gulma Seleksi isektisida, fungisida dan herbisida Memahami label. Mendisain dan memilih alat semprot Pemilihan kepala semprot (Nozzle). Kalibrasi alat semprot. Pemeliharaan alat semprot. Daya racun pesida (Pesticide Toxicity). Pakaian pelindung. Penyemprotan secara aman dan efektif. Prosedur emergensi Pertolongan


2. Pelatihan kepada petani - 25 desa pada 4 kecamatan di Kab. Karo - 30 petani sebagai partisipan - 623 petani yang telah dilatih.

Durasi. 4 hari setiap kelompok tani


Pelatihan kepada Pelatih


Training kepada petani


Monitoring dan Evaluasi (On the Progress). • Badan Pengendalian Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumatera Utara telah melakukan evaluasi dan analisa kepada residu pestisida pada jeruk, kubis dan ketang, sebelum dan setelah pelatihan kepada petani yang telah dilatih • Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (BPTP) telah melakukan evaluasi perilaku petani yang telah dilatih sebelum dan setelah pelatihan


TERIMA KASIH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.