1
Salam Redaksi
Hey Orangers, semester genap tahun ajaran baru 2015 telah sebulan lebih kita lalui. Mahasiswa baru telah menjadi bagian dari keluarga Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selama satu semester. Beberapa mahasiswa semester empat juga telah memilih konsentrasi di jurusannya masing-masing. Serta tak lupa mahasiswa Untirta yang telah lulus dan wisuda pada 25 Maret 2015. Orangers, buletin Orange edisi ini memberikan laporan utama tentang gelaran akbar Pemilihan Umum Raya (Pemira). Kita ketahui bersama Pemira tahun ini dilaksanakan tidak sesuai jadwal pada Desember/ Januari. Pemira baru dapat dilaksanakan pada Maret lalu dengan berbagai konflik yang muncul. Diantaranya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Fakultas Teknik yang memberikan nol suara. Meskipun begitu, telah terpilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden. Ada yang baru dalam buletin Orange edisi ini, FISIP Corner menghadirkan kolom per-jurusan yaitu FISIP Ane (Administrasi Negara), FISIP Ikom (Ilmu Komunikasi), dan FISIP IP (Ilmu Pemerintahan). Kolom tersebut dapat diisi dengan tulisan dari reporter Orange maupun karya mahasiswa atau dosen FISIP. Orangers juga dapat mengirimkan karya berupa tulisan dengan mengirimkannya ke email orengeuntirta@ gmail.com. Kami sangat mengapresiasi karya jurnalistik dari kalian. Kami dari redaksi mengucapkan selamat membaca buletin Orange edisi 12/April 2015. Semoga informasi yang kami sajikan dapat berguna bagi Orangers. Selamat belajar, semangat, dan sukses bagi kita semua. Salam Fresh and Critical.
DAFTAR ISI
Salam Redaksi 2 Laporan utama 3 Kabar Kampus 7 Fisip Corner 11 Fisip Ilmu Komunikasi 14 Fisip Ilmu Pemerintahan 15 Fisip Administrasi Negara 16 Sosok 18 Cerpen 20 Novel 21 Film 22 Opini 24 Gaung Mahasiswa 26 Bilik Akademik 27 Orenjo 28
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Orange FISIP Untirta Pelindung Dr. Agus Sjafari, M.Si. | Penanggung Jawab Ismanto, M.M | Pembina Idi Dimyati, M.Ikom, Puspita Asri, M.Ikom | Pemimpin Umum Diah Fitri Pratiwi | Sekertaris Umum Hari Sopyan | Bendahara Umum Annisa Chrisnadilla | Pimpinan Redaksi Mimi Kartika | Redaktur Pelaksana Kolom Kampus Galin Mario, Reporter Dialus Andriani, Nopita Sariningsih, Nurkhikmah Yuliastuti | Redaktur Pelaksana Kolom Fisip Korner Yesica Widyawati, Reporter Gabriella Putri, Putri Ayu, Adi Anggoro | Redaktur Pelaksana Kolom Hiburan Angga Septian, Reporter Rien Reka | Redaktur Pelaksana Kolom Sosok dan Opini Ratih Kurnia Amanda, Reporter Briliandi Islam, Fitriani Lucky Utami | Koordinator Divisi Foto Hari Sopyan, Anggota Hikmat Rachmatullah, Annisa Crisnadilla | Koordinator Divisi Desain dan Tata Letak Rien Reka, Anggota Fitriani Lucky Utami, Desi Aulia, Ratih Kurnia Amanda | Koordinator Divisi Periklanan Hikmat Rachmatullah, Anggota Dialus Andriani, Nurkhikmah Yuliastuti | Penanggung Jawab Web Anisa Fajriani, Raudhatul Jannah, Penanggung Jawab Medsos Denisa Anpertalla, Salsabilla | Magang Harry Setiawan, Indra Pangestu, Cikal Aulia, Chevi, Mike Amalia, Catur Sandy, Rudi Martin | Alamat Redaksi Gedung D Lantai 4
2
@orangeuntirta
orangeuntirta@gmail.com
Orange FISIP Untirta
www.orange.fisip-untirta.ac.id
LAPORAN UTAMA
KISRUH
PEMIRA
UNTIRTA 2015 Perseteruan KPUM Universitas dengan Mahasiswa FISIP disebabkan ditutupnya TPU FISIP, Rabu (11/03/15). (Hikmat Rachmatullah)
Orange News, Untirta- Pelaksanaan Pemilihan Umum Raya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Pemira Untirta) pada 11 Maret 2015 berlangsung kisruh dan menuai berbagai konflik. Pemira dilakukan guna memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa periode 2015 sekaligus memilih Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan.
K
ekisruhan diawali dengan lulusnya Mohamad Jawahir selaku Presiden mahasiswa (Presma) Untirta 2014 pada 22 November 2014. Sebelum diwisuda Jawahir tidak mengirimkan surat pengunduran diri. Sehingga terjadi kekosongan kursi Presma sejak diselenggarakannya Musyawarah Mahasiswa dengan keputusan memberhentikan Presma Untirta 2014 pada 19 Desember 2014. Akibatnya, pelaksanaan Pemira tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya yakni sekitar Desember 2014 hingga Januari 2015. Pemira baru dapat dilaksanakan pada 11 Maret 2015. Keterlambatan ini membuat FISIP tidak membentuk Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) ditingkat Universitas dengan alasan bahwa KPUM tingkat Universitas dinilai ilegal.
Hal ini diungkapkan Ismanto selaku Wakil Dekan III FISIP Untirta. Ismanto menganggap bahwa dengan keadaan perangkat yang sudah demisioner namun Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) tetap membentuk KPUM, maka KPUM tersebut tidak sah. “FISIP tidak membentuk KPUM ditingkat Universitas, karena kami menganggap hal tersebut tidak sah karena sudah tidak sesuai dengan peraturan yang disebabkan keterlambatan pelaksanaan serta pembentukan. Ketika KPUM tidak sah, maka hasil Pemira itu pun dapat dikatakan ilegal maka kami hanya membentuk KPUM untuk tingkat fakultas� ungkap Ismanto. Dengan alasan tersebut, KPUM FISIP tidak ikut serta dalam Pemira yang dilaksanakan 11 Maret 2015. Sejumlah relawan dari KPUM bentukan FISIP yang menyertakan diri secara person-
al atas nama mahasiswa FISIP untuk tetap tetap membuka Tempat Pemilihan Suara (TPS) dan melaksanakan pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa periode 2015 Nawang Muzaki, anggota KPUM bentukan FISIP yang berpartisipasi menjadi relawan dalam membuka TPS FISIP menyatakan bahwa sejumlah panitia yang menjadi relawan berniat memfasilitasi mahasiswa FISIP untuk mempergunakan hak suaranya. “Kita sebenarnya bukan KPUM FISIP yang dibentuk Universitas kita hanya sukarelawan yang membantu agar mahasiswa FISIP tetap menggunakan hak suaranya di Pemira tingkat Universitas. Kita sudah berusaha minta tanda tangan Sayuda selaku ketua DPM yang sebenarnya sudah demisioner agar kita bisa masuk jalurnya Pemira
3
LAPORAN UTAMA
LAPORAN UTAMA Universitas,” ujar Nawang. TPS FISIP yang dibuka 11 Maret 2015 pukul 14.50 WIB harus kembali ditutup pada pukul 15.40. Pembubaran dilakukan ketua KPUM tingkat pusat yakni Rifki Sadam yang menyatakan TPS FISIP dibuka secara ilegal karena FISIP telah menyatakan nol suara. Rifki menambahkan, “pembubaran ini dilakukan karena TPS yang dibuka ini tidak sah. Sayuda sendiri menyampaikan kepada saya bahwa FISIP nol suara dan Sayuda sebagai Ketua DPM adalah sebagai representatif dari seluruh mahasiwa FISIP. Selain itu pula TPS ini dibuka tidak sesuai persyaratan karena belum adanya aktivasi lengkap khususnya dari calon pasangan nomor urut 2,” ungkapnya saat ditemui usai pembubaran TPS FISIP. Setelah pembubaran TPS FISIP, sejumlah relawan panitia TPS FISIP dan sejumlah mahasiswa melakukan mediasi dan meminta kejelasan akan pernyataan bahwa FISIP nol suara di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) A. Setelah beberapa saat berlangsung, lewat pernyataan Sayuda dan ketua KPUM Universitas, memutuskan bahwa 62 surat suara di TPS FISIP yang telah melakukan pemilihan dianggap tidak sah. Salah satu mahasiswi jurusan Ilmiu Komunikasi Untirta yang juga itut menjadi relawan dan menjadi sekertaris KPUM dalam pembukaan TPS FISIP, Mutia Safitri mengungkapkan, KPU
4
FISIP Untirta tidak dibentuk berdasarkan Surat Ketetapan (SK) Fakultas tetapi di SK oleh DPM FISIP tanggal 10 Maret 2015 pukul 22.00 dan dipleno kan oleh Universitas. Saat pleno pertama ada pernyataan bahwa FISIP abstain atau nol suara, lalu KPU FISIP mengajukan SK nya lagi dan di pleno-kan kembali pada tanggal 11 Maret 2015 jam 10.00. Dari jam 2 malam hingga jam 10 pagi bertahan untuk mendadapatkan surat suara serta bilik suara dan akhirnya pada pleno kedua telah dinyatakan bahwa TPS FISIP boleh dibuka. Namun ken-
yataannya ketua MPM Universitas menyatakan bahwa suara kita dibekukan lagi menjadi abstain. Nawang Muzaki menambahkan bahwa bahwa hasil pleno kedua bersama DPM dan KPUM sudah menyatakan bahwa TPS boleh dibuka, namun ternyata hasil keputusan pleno ini digagalkan “FISIP dinyatakan boleh membuka tps tetapi pada saat pleno kedua ketua MPM Universitas dan tim sukses dari nomor dua walk out dari forum. Ketika kami membuka TPS lalu datang KPUM Universitas yang mengatakan bahwa TPS FISIP di tutup, katanya
karena kita memakai surat pleno yang sebelumnya jadi keputusan bahwa FISIP abstain dihapuskankan kembali. Luna Ketua KPUM FISIP, Sayuda, ketua MPM, ketua DPM dan KPUM Universitas kumpul, Sauki mengatakan dirinya tidak hadir pada rapat pleno kedua dan dia mengesahkan SK yang pertama bahwa FISIP dan Teknik abstain,” timpalnya. Dengan pernyataan Afriyadi Sauqi selaku ketua MPM dalam kejadian ini, Sauqi menerangkan keputusan tersebut diambil karena untuk mencegah kekosongan surat kepastian apakah FISIP ikut dalam Pemira ini atau tidak, ditambah lagi dengan banyaknya permasalahan rumit yang membuat kawan-kawan dari perwakilan calon nomor urut 2 menarik diri dan menyatakan FISIP nol suara. Selain itu pernyataan Sayuda secara lisan pun memperkuat dia untuk mengambil langkah tersebut. katanyanya. Sayuqi pun mengungkapkan bahwa inti dari permasalahan ini adalah keterlambatan generasi kepengurusan KPUM dan adanya ambiguitas masa satu periode jabatan. “Saya sangat mengapresiasi Pak Ismanto sebenarnya karena hal yang dilakukan beliau adalah upaya penyelamatan regenerasi tetapi para mahasiswa nya yang salah menangkap tekait langkah strategis yang dilakukan pak ismanto. Memang saya akui kelemahan saya
saat mengamandemen undang undang tersebut adalah saya tidak melibatkan para akademisi ataupun para ahli bahasa, selain itu kedepannya harus di perkuat undang undang Pemira dan di undang undang KBM untirta agar sinkron, dan tentunya harus ada sosialisasi agar seluruh pihak tau dan memahami apa yang ada di undang undang agar dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi,” ungkap Afriadi Sauqi yang ditemui saat jam istirahat. Sauqi pun menyayangkan kejadian tersebut, apalagi dengan tidak adanya sosialisasi antara Ketua DPM FISIP 2014 ke tingkat pusat atas pendemisionerannya oleh Ismanto selaku Wakil Dekan III FISIP pada 11 Febuari 2015 lalu “Sebenarnya hal ini bisa saja diminimalisir permasalahannya, ketika Sayuda dan Pak Ismanto berkoordinasi dengan KPUM tingkat pusat. Contohnya saja seperti Fakultas Teknik yang memang dengan jelas sudah melaksanakan Pemira pada bulan Desember 2014 lalu dan memang sah karena sudah ada koordinasi dengan pusat” lanjutnya. Mendengar segala pernyataan yang simpang siur saat mediasi yang dilakukan pada 11 Maret
2015 sekitar pukul 15.40, Sayuda Anggoro saat ditemui di gedung PKM A menyatakan bahwa dirinya berada dalam tekanan khususnya dari tim sukses nomor urut 2 mengenai kejelasan FISIP tetap mengikuti Pemira ditingkat Universitas ini atau tidak. Dia juga mengeluhkan ketika membuka open recruitment tidak ada yang mendaftarkan diri untuk menjadi panitia KPUM FISIP. Maka dia secara lisan menyatakan bahwa FISIP nol suara. Dengan kisruhnya Pemira pada 11 Maret 2015 lalu, KPUM tingkat FISIP yang dibentuk Ismanto sudah mulai mempersiapkan diri (29/3/2015) untuk mengadakan Pemira tingkat FISIP untuk menentukan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dan Ketua Himpunan Mahasiswa, KPUM dengan Panitia Pengawas Pemilu yang berjumlahkan 9 orang ini yang telah disahkan dengan Surat Keputusan (SK) oleh pihak fakultas pada 24 Maret 2015 lalu mengaku bahwa mereka sudah siap melaksanakan Pemira ditingkat FISIP bahkan akan adanya pembuatan jingle KPUM FISIP “Insyaallah kami sudah siap melaksanakan Pemira ditingkat FISIP, bahkan kami pun akan membuat jingle KPUM FISIP yang semoga akan
menjadi semangat dan motivasi seluruh mahasiwa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam hajat mahasiswa ini,” ungkap Sekretaris KPUM FISIP ini. Pelaksanaan Pemira ditingkat FISIP ini akan dimulai dengan serangkaian kegiatan. Pada tanggal 31 Maret 2015 hingga 7 April 2015 akan diadakan sosialisasi, pendaftaran dan verifikasi dari para calon Ketua BEM dan HIMA, tanggal 8-10 April 2015 akan diadakan uji publik, 11-12 April 2015 akan diselenggarakanmusyawarah dan akan dilanjutkan pada Pemira yang diadakan pada 14 Maret 2015. Irfan Nawawi (19), mahasiswa FISIP jurusan Ilmu Administrasi Negara berharap kekisruhan dalam konflik FISIP nol suara tidak akan mengganggu kelancaran Pemira FISIP “saya kecewa ketika hak suara saya dan kawan-kawan pada saat Pemira tingkat Universitas tidak dianggap dan di anak tirikan, semoga pelaksanaan Pemira FISIP dapat berjalan lancar dan diwarnai dengan semangat antusias mahasiswa yang tidak keburu apatis akibat konflik 11 maret ini” ujar mahasiswa bertubuh tinggi tersebut. Penulis: Dialus Andari dan Rien Reka
5
LAPORAN UTAMA umnya sudah terbentuk panitia pemilihan rektor. “3 bulan sebelum berakhir sudah ditetapkan rektor yang baru dan saat masa jabatan rektor lama habis pada saat itu juga diadakan pelantikan rektor yang baru sehingga tidak ada kekosongan jabatan,” tutur Syadeli. Ditemui di gedung Lembaga Pusat Penelitian Mahasiswa(LPPM) Untirta, M. Syadeli Hanafi sebagai Ketua Penyelenggara periode lalu menyatakan, ada kemungkinan pelaksanaan dan syarat menjadi rektor akansama dengan periode sebelumnya.
SK Turun, UntirtA Persiapkan PemilIhan Rektor Baru
“Syarat secara garis besar yaitu mendapat gelar doktor, seren-
dah-rendahnya menjabat sebagai Ketua Jurusan minimal 2 tahun, dan bekerja menjadi Pegawai Negeri Sipil Indonesia,” ujar Syadeli. Sementara itu, Chusaery menuturkan bahwa mereka akan mencari data-data pemilihan rektor periode lalu sebagai referensi. “Data-data penyelenggaraan pemilihan rektor periode lalu masih belum terkumpul. Kami masih mencari untuk di jadikan pertimbangan,” kata Chusaery. Apakah mahasiswa terlibat dalam pemilihan rektor tahun ini? Syadeli mengungkapkan pada
periode sebelumnya mahasiswa terlibat dalam proses pemilihan rektor, tapi mahasiswa tidak mendapatkan hak suara. Mahasiswa menjadi pertimbangan Dewan Senat untuk memutuskan calon rektor. Dewan Senat membuka ruang kepada mahasiswa untuk berpendapat. Mereka akan menerima keinginan mahasiswa untuk mendapatkan kriteria calon yang ideal. Mahasiswa akan terlibat dalam forum diskusi dengan Dewan Senat. Dalam forum diskusi tersebut mahasiswa mengungkapkan kriteria calon seperti apa yang mahasiswa inginkan. (Nopita Sariningsih,Galin Mario, Hari Sopyan, Indra Pangestu-mg)
Plang Nama Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Orange News, Untirta – Surat Keputusan (SK) pemilihan rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) telah di turunkan kepada Dewan Senat Untirta pada tanggal 16 Maret 2015 oleh rektor Untirta, Sholeh Hidayat. Dalam SK tersebut telah di bentuk kepanitiaan penyelenggara pemilihan rektor.
S
ampai saat ini panitia belum melakukan tindakan lebih lanjut karena baru mendapatkan SK dari pihak rektorat. Hal tersebut diungkapkan oleh Chusaery Rusdi Syarif sebagai Ketua Panitia Pengarahan. Chusaery menyatakan bahwa para panitia pemilihan rektor belum bisa memberitahu informasi mengenai waktu di tetapkannya proses pembukaan dan pemilihan rektor Untirta. Rektorat perlu melakukan koordinasi dengan seluruh panitia dan senat. “Kami belum bisa melakukan tindakan lebih lanjut dikarenakan SK baru kami terima. Kami akan mel-
6
akukan rapat dengan senat untuk membahas program panita dan mengesahkan kepanitiaan pemilihan rektor,” tegas Chusaery, Senin (30/03/15). Panitia Inti akan melakukan rapat anggota terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengumpulkan datadata pemilihan rektor periode sebelumnya. Menurut Chusaery, menyatukan visi dan misi adalah hal terpenting dalam pembentukan panitia pemilihan rektor. Bagaimanakah proses pemilihan rektor periode sebelumnya? Pada periode lalu, ada 4 tahapan pemilihan. Tahap pertama, penjaringan bakal calon. Sebelum melakukan pemilihan,
panitia membuka pendaftaran yang transparan selama memenuhi syarat. Tahap kedua, panitia melakukan penyisihan bakal calon atau uji publik. Panitia membuka ruang kepada mahasiswa, dosen, dan staf untuk menguji kelayakan bakal calon. Tahap ketiga, tahap pemilihan. Senat serta Kementrian Pendidikan dan Budaya memutuskan memilih satu calon untuk menjadi rektor Untirta. Setelah terpilih, panitia melakukan proses penetapan calon rektor yang terpilih. Menurut M. Syadeli Hanafi, pada periode lalu, panitia sudah menetapkan rektor baru 3 bulan sebelum masa jabatan rektor berakhir dan 6 bulan sebel-
Wajah Baru Tata Parkir di Untirta Parkir kendaraan di Lapangan Upacara Untirta setelah adanya pengelolaan dari Royal Parking, Rabu (01/04/15). (Hari Sofyan)
Orange News, Untirta - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bekerja sama dengan Royal Parking menata ruang parkir di kampus Untirta. Tujuannya untuk menertibkan parkir kendaraan yang ada di Untirta serta memberikan keamanan dan kenyamanan. Penataan ruang parkir dimulai dengan pemasangan papan petunjuk disudut jalan daerah kampus, tanda parkir, serta adanya garis pembatas.
KABAR KAMPUS
7
KABAR KAMPUS
R
oyal Parking bersama Bagian Kemahasiswaan Untirta telah mengadakan sosialisasi Rabu, (23/3/15) mengenai penataan parkir, alur keluar masuk kendaraan, serta tarif parkir yang akan berlaku. Sebanyak 19 orang petugas parkir dikerahkan untuk mengisi setiap tempat yang digunakan untuk tempat parkir diantaranya Bank BNI dan lapangan upacara. Mobil akan masuk dan keluar melalui pintu gerbang depan Untirta, sedangkan motor masuk dan keluar melalui pintu gerbang samping. Menurut Yusuf, Penanggung Jawab Operasional Royal Parking, “masuk-keluarnya mobil dan motor akan dibedakan untuk mengurai penumpukan kendaraan di gerbang depan Untirta. Kendaraan yang akan parkir di lapangan upacara masuk melalui sisi sebelah kanan (depan perpustakaan Untirta).” Tarif mobil untuk pengunjung umum dikenakan Rp 2.000 dan Rp 1.000 untuk satu jam berikutnya, serta tarif motor Rp 1.000 dan Rp 500 untuk setiap satu jam berikutnya. Lalu biaya parkir mobil untuk mahasiswa dan civitas akademik Untirta dikenakan biaya flat Rp. 2.000/hari sedangkan biaya parkir motor Rp.1.000/hari. Selain tarif yang telah disebutkan,
KABAR KAMPUS Royal Parking menawarkan biaya untuk anggota yaitu Rp 30.000/ bulan untuk mobil dan Rp 15.000/ bulan untuk motor. Anggota akan diberikan kartu parkir yang ditempelkan pada pintu masuk. Tarif ini termasuk juga biaya asuransi untuk kendaraan yang terparkir di dalam kawasan Untirta. Perwakilan mahasiswa yang hadir dalam sosialisasi tersebut tidak menyepakati pemberlakuan tarif parkir untuk mahasiswa. Pihak Bagian Kemahasiswaaan memberikan pilihan untuk disepakati bahwa mahasiswa boleh tidak dikenakan tarif parkir dan hanya membayar pengadaan kartu anggota sebesar Rp 20.000/kendaraan yang akan dibebankan pada anggaran kemahasiswaaan Untirta. Sayangnya kendaraan yang terparkir tidak diasuransikan. Bagi mahasiswa yang ingin kendaraannya diasuransikan dapat membayar tarif yang berlaku. Miftahul Islam, selaku Ketua BEM FKIP yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan bahwa mahasiswa menyambut baik rencana sistem parkir yang baru ini karena cukup efektif untuk membantu menertibkan dan memberikan kenyamanan. Sayangnya, persoalan terletak pada dikenakannya biaya parkir itu sendiri.
“Mahasiswa setuju free tetapi tidak mendapat asuransi. Boleh saja tidak mendapat asuransi, tetapi dengan catatan esensi kenyamanan dan ketertiban harus ditingkatkan” ungka Miftahul ketika ditanya mengenai kesepakatan yang diinginkan mahasiswa. Rencananya sosialisasi kedua akan diadakan pada hari Kamis, 26 Maret 2015 setelah maghrib. Pada waktu yang telah ditentukan baik pihak Royal Parking ataupun Bagian Kemahasiswaaan tidak menampakkan diri pada perwakilan mahasiswa yang telah berkumpul di waktu itu. Alhasil, sosialisasi kedua ditunda pada waktu yang belum ditentukan. Belum ada kesepakatan antara pihak mahasiswa dengan Royal Parking dan Bagian Kemahasiswaaan mengenai pemberlakuan sistem tata ruang parkir. Hingga berita ini diturunkan kebijakan yang sebelumnya dicanangkan akan berlangsung dari tanggal 1 April belum terlaksana. Semoga segala pihak yang terlibat akan segera menemui kata mufakat demi berjalannya sistem parkir yang akan membuat area kampus menjadi lebih tertib dan nyaman. Penulis: Annisa Chrisnadila, Putri Ayu, dan Mimi Kartika
Kondisi parkiran motor dan Mobil Untirta didepan Gedung Lab FKIP
8
BSMF, Ajang Apresiasi Sineas Muda Indonesia
Logo Acara Banten Short Movie Festival Untirta TV
O
range News, Untirta - Untirta TV (UTV) salah satu laboratorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengadakan Banten Short Movie Festival tahun 2015. Tahun ke-4, UTV mengangkat tema tahun 90-an, tema ini diangkat guna membandingkan jaman dahulu dan jaman saat ini yang serba modern. Banten Short Movie Festival bertujuan untuk mengapresiasi film pendek yang dibuat oleh kalangan anak muda. Jumlah peserta lomba naik menjadi 24 film dari tahun sebelumnya hanya 20 film. Peserta tidak hanya berasal dari Untirta melainkan terbuka untuk umum, seluruh kampus dan SMA di Indonesia. Kategori dibagi menjadi kategori pelajar dan umum, kemudian dibagi
lagi kategori film Dokumenter dan Fiksi. Kecuali kategori dokumenter hanya diikuti untuk kategori umum. Adapun kriteria penilaian yaitu dari peran aktor/aktris, durasi, dan film tidak mengandung unsur sara. Serta dukungan dari pemirsa di akun instagram Untirta TV. Caranya dengan mem-follow akun instagram @Untirta.tv lalu like poster film favorit dan jangan lupa ketik “Dukung” di comment. Satu akun hanya dapat mendukung satu comment dalam satu film, tetapi dapat mendukung di beberapa film yang berbeda. Hadiah yang diperebutkan ada trofi, sertifikat, dan uang pembinaan. Rangkaian acara yang dilakukan pertama, pendaftaran peserta dan pengiriman
film sampai tanggal 30 Maret. Kedua, 1 April di Auditorium Gedung B pukul 13.00 sd selesai diadakan pemutaran film dari seluruh peserta lomba bertujuan agar mahasiswa bisa mengetahui film-film yang dilombakan. dok. Agung Triatmojo Poster dari film yang diikutsertakan Banten Short Movie Festival 2015 Berikut daftar film yang mengikuti lomba Banten Short Movie Festival 2015. Kategori Fiksi (Umum ): 1.Artapru Production - Mine 2.Dejavuu Production - Suara Merdeka 3.Shutter Production - 1+1=0 4.Shutter Production - Elang 5.Kalangkabut Production - Kesalahan Terbaik
9
FISIP CORNER
KABAR KAMPUS 6.Gatherland Inc - Repetition 7.Lantai 6 Production - Mimpi 8.Rainbowned & Masblo(dot)net - 10:00 AM 9.Satu Garis Production - Jelaga 10.Sanggar Seni Bengkel Stir - I hate You 11.Kovikita - Jarak (Rindu) 12.PW Production - Izinkan 13.Kalangkabut Production - AM Operation 14.Perspektif Sineas - Mau Nikah 15.WDYF Production - Imagine 16.Tengkorak Production Kamar Nomor 03 17.Gesbica Production - 4 Garuda Kategori Fiksi (Belia) : 1.SMAN 5 Cilegon - Usaha Keras, Jalan Menuju Pintu Kesuksesan Kategori Dokumenter (Umum) : 1.Devira Rusli - DNA Production -Batu Akik 2.Deri Imani - Kompas TV - Antara Titah Sang Sultan dan Ancaman Bencana 3.Ahmad Yosef - Perspektif Sineas - Rumawat Barang Pusaka
Kategori Dokumenter (Belia) : 1.Imam Syafi’I - SMKN 1 Klaten She Is Boy Ketiga, acara puncak sekaligus pengumuman pemenang seluruh kategori yang dilombakan pada 7 April pukul 20.00 di Teater Terbuka, Untirta. Acara yang diadakan sebagai perayaan Untirta TV yang ke-7 ini dibuka oleh DR. H. Fattah Sulaiman, selaku Wakil Rektor IV Untirta. Dari pihak panitia, seperti diungkapkan Sarah Khumaira, ketua pelaksana, awalnya merasa kecewa karena acara dimulai 1 jam melebihi jadwal. Antusiasme dan apresiasi dari para penonton diluar dari ekspektasi para panitia. “Di awal tadi penontonnya masih sepi dan kita juga nunggu adzan maghrib,” kata Sarah. Penonton memadati tempat acara berlangsung hingga tengah malam. “Acaranya bagus dan terbilang niat. Sayang menurut saya dari segi penilaian masih kurang karena sebenarn-
ya masih banyak peserta yang layak masuk nominasi. Harapan saya semoga acara tahun depan ada guest star-nya,” ucap Arief, salah satu penonton. Daftar pemenang Banten Short Movie Festival 2015: 1. Ide Cerita Terbaik: 4 Garuda Gesbica Production 2. Skenario Terbaik: Arif Rahman Firaun - 4 Garuda 3. Pemain Terbaik: Sujaka Fajar - Mimpi 4. Sinematografi Terbaik: Adipta Agung dan Heru Eko - Mimpi 5. Sutradara Terbaik: Arif Rahman Firaun - 4 Garuda 6. Poster Terbaik: Jelaga - Satu Garis Production 7. Film Fiksi Terbaik: 4 Garuda Gesbica Production 8. Film Fiksi Terfavorit: 10:00 AM - Rainbowned & Masblo(dot)net 9. Film Dokumenter Umum Terbaik: Perspektif Sineas - Rumawat Barang Pusaka 10. Film Dokumenter Belia Terbaik: She Is Boy - SMKN 1 Klaten Penulis : Adi Anggoro, Angga Septian, Cikal Aulia-mg, dan Chevi-mg.
Ketua Umum Untirta TV, Deni Saputra (21) sedang memberi sambutan pada pembukaan acara malam penganugerahan Banten Short Movie Festival, Selasa (7/4/15). (Rien Reka)
10
Urgensi Perombakan Peraturan Fakultas Orange News, FISIP - Perombakan Peraturan Fakultas (Perfak) diubah seiring pergantian kepengusan lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif di FISIP. Peraturan Fakultas dibuat setelah anggota DPM baru, dan seluruh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) FISIP 2015 terbentuk.
P
erubahan pada peraturan fakultas tergantung dari hasil peninjauan apa saja yang dibutuhkan oleh para Ormawa, karna sejatinya Perfak itu fleksibel, mengikuti kebutuhan yang ada. “Perfak itu sudah tidak layak pakai, banyak yang harus diperbaharui, seperti dari nama perfak-nya itu sendiri, perfak itu kan peraturan fakultas, tapi yang buat itu mahasiswanya, seharusnya mungkin ngga bawa-bawa nama fakultas, pembentukkan KPUM yang seharusnya tugas DPM tapi kali ini KPUM disahkan oleh fakultas, adanya jurusan baru Ilmu Pemerintahan, dan tentang syarat untuk menjadi ketua BEM, maupun HMJ,” tutur Sayuda, Ketua DPM FISIP Untirta periode 2014 – 2015 , Kamis (19/3/15). Setelah dibentuknya DPM yang baru maka proses pembuatan Perfak akan dilakukan. Tahapannya yakni, sidang Pleno Komisi dengan menghadirkan fraksi-fraksi dan komisi untuk merumuskan rancangannya. Dilanjutkan dengan sidang Paripurna untuk meninjau kembali rumusan yang sudah ada, dihadiri oleh para mahasiswa FISIP, jika jumlah fraksi yang ada itu setengah plus 1, itu sudah cukup untuk mengesahkan rancangannya, lalu ditanda tangani oleh ketua DPM yang baru. Pada sambutannya diacara Uji Publik Calon ketua dan wakil ketua Hima (Himpunan Mahasiswa) dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) di Auditorium Gedung B Untirta, Jumat (10/04/2015) Gandung Ismanto menjelaskan memang sudah seharusnya peraturan yang menaungi Ormawa (Organisasi Mahasiswa)
Logo FISIP Untirta 2015
diganti nama yang sebelumnya Peraturan Fakultas menjadi Peraturan Ormawa FISIP atau yang lainnya sesuai kesepakatan. Karena memang pihak yang membuat peraturan tersebut adalah para mahasiswa dan tidak ada campur tangan pihak fakultas, oleh karena itu sudah seharusnya diganti. Menurut Rezza Kusosianto (21) saat dia menjadi pengurus DPM, belum pernah mengadakan amandemen Perfak, hanya saja pernah membekukan format penulisan LPJ, dan pernah memperbaharui tentang syarat menjadi calon ketua BEM yaitu IPK minimal harus 2,75 menjadi 2. Penulis : Yesica Widyawati
11
FISIP CORNER Demokrasi Pancasila dalam Pemilihan DPM FISIP 2015
Gambar : stat.ks.kidsklik.com
O
Informasi Mengenai Pemasangan Iklan Hubungi : 08884251525 (Dialus Andari) LEMBAGA PERS MAHASISWA (LPM) ORANGE FISIP UNTIRTA Redaksi : Gedung D Lantai 4 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jalan Raya Jakarta Km.4 Pakupatan Serang Banten
12
@orangeuntirta
orangeuntirta@gmail.com
Orange FISIP Untirta
www.orange.fisip-untirta.ac.id
range News, FISIP - Pemilihan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP tahun 2015 dengan cara terbuka dan mengedepankkan system musyawarah/mufakat sesuai dengan sila ke-4 Pancasila. Sistematis penyelenggaraan pemilihan DPM FISIP tahun ini tidak lagi menggunakan sistem yang diterapkan tahun 2014. Pada tahun 2014 cara pemilihan anggota DPM FISIP dengan memilih dari tiap-tiap ketua angkatan jurusan beserta mahasiswa yang dipilih untuk mewakili jurusan. Sistematis pemilihan DPM FISIP 2015 ini dianggap menabrak budaya sendiri. “Budaya di FISIP itu-kan, pelaksanaan pemira pada bulan Desember Kemudian bulan Januari Musyawarah Mahasiswa, dilanjut dengan serah terima jabatan. Sekarang Musma aja gak ada, karena saya sudah demisioner,” ujar Sayuda Anggoro (22), Ketua DPM FISIP 2014, Rabu (19/03/15). Keterlambatan penyelenggaraan pemira yang berpengaruh kepada semua sistematis pemerintahan di FISIP disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Sayuda menambahkan, “faktor keterlambatannya dimulai sejak saya membuka stand pendaftaran Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) FISIP, tetapi sayangnya tidak ada satupun mahasiswa FISIP yang mendaftar. Sampai 18 Februari saya dilengserkan, KPUM pun belum terbentuk. Kalau sudah seperti ini saya sudah tidak punya wewenang untuk mengurusi semua hal ini. Jadi semua kewenangan diambil alih oleh fakultas.” Penanggung jawab pemilihan DPM FISIP tahun 2015 ini adalah KPUM FISIP. Untuk sistematis dan rangkaian pemilihannya dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap pendaftaran, tahap uji publik, dilanjutkan dengan musyawarah/mufakat, dan
pemungutan suara. Pada tahap pendaftaran, diharapkan pendaftar adalah perwakilan dari 3 sektor atau jurusan yang ada di FISIP. Pendaftaran dilaksanakan secara terbuka untuk semua mahasiswa FISIP yang memenuhi persyaratan yang ditentukan panitia. Jika jumlah pendaftar tidak memenuhi atau bahkan melebihi kuota, maka dilanjutkan dengan musyawarah yang diharapkan akan membentuk mufakat. ”Tetapi jika pada tahap musyawarah tidak ditemukan kata mufakat, maka akan dilakukan pemungutan suara atau voting,” ujar Luna Safitri Salsabil (21), Ketua KPUM FISIP, Senin (30/03/15). Hal yang menjadi perbedaan mendasar antara sistem pemilihan DPM FISIP tahun 2015 dengan tahun 2014 adalah pada tahap musyawarahnya. Sistem yang diterapkan ini berdasar pada prinsip Demokrasi Pancasila. Luna menambahkan, “kelebihan dari sistem pemilihan DPM FISIP 2015 ini adalah karena kita mengedepankan musyawarah. Karena negara Indonesia adalah negara yang dirangkul oleh Pancasila, maka sudah sepatutnya kita berpatokan kepada Pancasila.” Sistem pemilihan DPM FISIP yang berbeda dari tahun 2014 ini menimbulkan reaksi dari mahasiswa FISIP. Salah satunya menurut mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi, Iden Salman Aminudin (22) mengatakan, “saya setuju dengan sistem pemilihan DPM FISIP 2015 yang dimana pendaftarannya terbuka bagi seluruh mahasiswa FISIP. Tetapi harus ada syarat khusus untuk para pendaftar. Agar nantinya bisa tepat sasaran dan juga bisa lebih baik dari tahun yang sebelumnya.” Penulis: Gabriella Putri
13
FISIP CORNER
ILMU KOMUNIKASI
Marketing Komunikasi, Konsentrasi Baru Prodi Ilmu Komunikasi konsentrasi Hubungan Masyarakat (Humas). Humas mengarah ke pengolahan, managemen, dan citra, sedangkan Markom lebih mengarah bagaimana memproduksi produk, memasarkannya serta periklanannya. “Dengan bertambahnya konsentrasi Ilmu Komunikasi menjadi 3 setidaknya kompetensi mahasiswa semakin bervarian. Kalau Jurnal dan Humas itu irisannya tebal tapi kalo humas dan markom itu irisannya tipis sekali sehingga agak sedikit sulit membedakannyanya,” ungkap Neka Fitriyah, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Untirta.
O
range News, FISIP - Awal ajaran semester genap tahun 2015, jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Untirta membuka konsentrasi baru yakni Marketing Komunikasi (Markom). Persiapan jurusan untuk konsentrasi ini telah dilakukan 2 tahun lalu yang baru direalisasikan tahun 2015.
Persiapan tersebut diantaranya rancangan kurikukum, jumlah mata kuliah, alur mata kuliah, susunan tenaga pengajar dan sarana pendukung lainnya yang berkaitan. Mengenai kurikulum Markom, pihak jurusan mengaku telah mempersiapkannya dengan sangat matang melalui adanya revisi-revisi sebelum memutuskan hasil akhirnya. Kurikulum Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta mengacu pada Keputusan Mendiknas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Nilai Mahasiswa; dan Keputusan Mendiknas RI No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
14
Sebelum membentuk konsentrasi ini pihak jurusan telah melakukan survey mengenai kepeminatan mahasiswa mengenai Markom terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi. Pertama dibukanya konsentrasi ini, pihak jurusan ilmu komunikasi hanya menyediakan 1 (satu) kelas dengan jumlah maksimal 37 mahasiswa. Sementara dosen pengajar Markom dipilih dari dosen Prodi Ilmu Komunikasi berdasarkan latar belakang pendidikan, kompetensi, mengadakan penelitian-penelitian, serta pengalaman mengikuti workshop dan seminar mengenai media dan periklanan. Konsentrasi Markom memiliki 30 mata kuliah dan 3 mata kuliah pilihan dengan total 85 SKS yang dimulai pada semester IV, untuk mengetahui alur mata kuliah konsentrasi Markom secara lengkap dapat diunduh di web resmi Prodi Ilmu Komunikasi (kom.fisip-untirta.ac.id). Beberapa mata kuliah Markom dilebur dari mata kuliah
Sarana penunjang Markom tersedia laboratorium FISIP yang berada di lantai 4 gedung D yang didalamnya ada laboratorium fotografi, multimedia, radio, dan studio tv. Neka Fitriyah menuturkan “kedepannya Markom akan belajar mengenai fotografi dan videografi serta desain konvensional visual, jadi mahasiswa Markom akan lebih intens berada di lab. multimedia ketimbang mahasiswa Humas dan Jurnal.” Mengenai prospek kerja Markom telah dijelaskan dalam acara pembekalan konsentrasi kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 3 pada tanggal 29 Januari 2015 di Auditorium Gedung B, Untirta. Diantaranya menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi dibidang Markom seperti DKV, branding, periklanan, riset periklanan dan teknologi media. Hal ini agar mahasiswa dapat mengetahui konsep aplikasi Markom dalam periklanan ketika berhadapapan langsung dengan dunia kerja. Penulis: Putri Ayu dan Catur Sandy Alvian-mg
ILMU PEMERINTAHAN
FISIP CORNER
Mengenal FORKLIP FISIP Untirta
Logo FORKLIP FISIP Untirta
O
range News, FISIP - Forum Keluarga Ilmu Pemerintahan (FORKLIP) merupakan forum baru yang diusung oleh mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan. FORKLIP terbentuk sejak Agustus 2014 guna mewadahi mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang merupakan jurusan pendatang baru di FISIP Untirta. Pembentukan FORKLIP dipelopori oleh 4 orang mahasiswa Ilmu Pemerintahan, yaitu Satria Ramadhan, Lucky Bagus, Adrian, dan Jona. “FORKLIP ini bukan organisasi, ini hanya sebagai wadah pemersatu sekaligus diibaratkan sebagai rumah bagi para mahasiswa Ilmu Pemerintahan,” ujar Satria Ramadhan (19), Ketua Angkatan Ilmu Pemerintahan 2014 saat diwawancarai oleh tim Orange, Selasa (31/03/15). Dikarenakan status FORKLIP yang bukan sebagai organisasi formal, maka tidak ada struktur konkrit dalam kepengurusanya. Forum ini dianggap sebagai milik bersama dan tanggung jawab
bersama seluruh mahasiswa Ilmu Pemerintahan. Sebagai forum yang terbilang baru, FORKLIP telah membuat rancangan visi dan misi yang telah tersusun. Bahkan telah memiliki lambang yang maknanya merupakan dasar dari visi dan misi FORKLIP. Makna dari lambang tersebut juga merupakan dasar visi dan misi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Pemerintahan yang sudah mulai terbentuk. Program yang sudah dilaksanakan oleh FORKLIP selama 8 bulan ini berupa kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk intern mahasiswa Ilmu Pemerintahan. Seperti mengadakan diskusi, dan kegiatan yang baru-ba-
ru ini dilaksanakan adalah Musyawarah Mahasiswa (Musma) Ilmu Pemerintahan. Musma Ilmu Pemerintahan dilaksanakan tanggal 23-24 Maret yang bertujuan untuk merancang pembentukan HMJ Ilmu Pemerintahan. Satria menambahkan, “kalau nanti HMJ Ilmu Pemerintahan sudah resmi terbentuk, maka FORKLIP akan tetap ada. Karena yang bisa masuk ke HMJ-kan hanya beberapa orang yang menjadi pengurus. Sedangkan kalau di FORKLIP semua mahasiswa llmu Pemerintahan Untirta adalah pengurus sekaligus penanggungjawabnya”. Penulis: Gabriella Putri Sabrina Dewi
15
FISIP CORNER
ADMINISTRASI NEGARA tung kepada anggaran. Dengan demikian fungsi pemerintah dalam penerapan CSR adalah sebagai pihak yang mampu “memaksa” korporat untuk terlibat aktif dalam kegiatan CSR.
CSR DAN KEBERPIHAKAN PEMBANGUNAN Oleh: Dr. Agus Sjafari*
P
enerapan sebuah usaha (bisnis), pada dasarnya perlu mengutamakan tanggung jawab sosial disajikan sebagai cara untuk menyeimbangkan kepentingan bisnis dan kepentingan masyarakat tanpa melibatkan intervensi pemerintah lebih jauh ke dalam ruang pasar global. Kegiatan bisnis tidak hanya untuk mencari keuntungan ekonomi semata, melainkan juga harus memperhatikan kepentingan sosial dan kepentingan lingkungan. Dengan demikian sangat diperlukan sebuah konsep yang sesuai dengan kepentingan bisnis, masyarakat, tanpa meninggalkan kepentingan lingkungan, yaitu dengan menerapkan konsep Corporate Social Responsibility (CSR). Penerapan konsep CSR diharapkan mampu mencapai sukses komersil dimana penghormatan atas nilai-nilai etik dan penghargaan akan martabat manusia, komunitas dan lingkungan hidup dijunjung tinggi. Kepentingan sosial dalam penerapan CSR adalah bagaimana kewajiban dari tiap – tiap pelaku bisnis diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang ada di sekitar tempat kegiatan usaha tersebut dilaksanakan. Peningkatan taraf hidup
16
sosial ini dapat berwujud bantuan usaha, bantuan pendidikan dalam bentuk beasiswa, ataupun adanya kebijakan perusahaan untuk meng-upgrade keahlian yang berujung kepada perekrutan tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Sedangkan kepentingan lingkungan dalam penerapan CSR ini dapat berwujud sumbangan sejuta pohon (penghijauan), bantuan pengairan dalam bidang pertanian, serta beberapa kegiatan lainnya yang menunjang terhadap pengembangan lingkungan. Beberapa hasil survey dan kajian menunjukkan bahwa sebagian besar korporasi di Indonesia belum banyak yang menjalankan prinsip-prinsip CSR yang sesungguhnya. Kegiatan yang sering dilakukan sebatas pada “CSR Peduli”. yaitu aktivitas karitatif dan reaktif dalam aksi sosial baik reguler maupun bencana alam. Kegiatan CSR pada dasarnya merupakan kegiatan yang berlangsung secara kontinyu dan berkelanjutan. Artinya bahwa kegiatan CSR ini merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh korporasi sepanjang korporasi itu beroperasi dan melakukan kegiatan. Dalam mewujudkan kepentingan sosial, ekonomi, dan ling-
kungan yang lebih besar, bahwa kegiatan CSR sebagai kewajiban yg memaksa, sebagai refleksi dari tuntutan masyarakat terhadap dunia usaha yg jika tidak dilakukan akan berdampak adanya anarkisme, vandalisme, maupun bentuk – bentuk kegiatan represif dari masyarakat. Hal tersebut sebenarnya merupakan sebagai dampak negatif apabila sebuah korporasi dianggap “tidak memiliki kepedulian” sosial terhadap lingkungan sekitarnya. Namun bagi korporasi yang memiliki kepekaan sosial dan telah menerapkan prisip CSR. Maka kondisinya menjadi lebih kondusif, baik bagi perusahaan itu sendiri, bagi masyarakat maupun bagi pemerintah sebagai penguasa wilayah. Bagi perusahaan, bahwa penerapan CSR akan memberikan keuntungan secara bisnis. Perusahan akan memiliki “brand image” yang baik dan akan selalu dikenal oleh masyarakat. Bagi masyarakat, penerapan CSR akan lebih menguatkan dan memberdayakan kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, kelembagaan sosial, dan memperkecil terjadinya konflik sosial. Sedangkan bagi pemerintah, bahwa penerapan CSR akan sangat memudahkan dan membantu mempercepat pembangunan di wilayahnya tanpa terlalu bergan-
CSR dalam sistem hukum Indonesia (eropa kontinental) diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan terbatas (selanjutnya disebut UUPT), BAB V dengan title Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Pasal 74 ayat (1) UUPT menyebutkan bahwa, “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.” Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi korporat untuk menjalankan tanggung jawab sosialnya berdasarkan ketentuan yang berlaku di Republik ini. Bagaimanakah penerapan CSR di Propinsi Banten Selama ini?. Penerapan program CSR di Propinsi Banten selama ini belum dikelola secara optimal. Bagi perusahaan yang menerapkan CSR masih bersifat parsial dan karikatif yang tidak terprogram secara baik. Terdapat keinginan dari beberapa pemerintah daerah yang ingin mengatur penerapan CSR bagi korporat dengan mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) atau peraturan kepala daerah. Kota Cilegon yang merupakan kota yang memiliki jumlah perusahaan besar idealnya memiliki “best practise” dalam penerapan CSR . Idealnya penerapan CSR tidak hanya dilaksanakan oleh korporat sendiri, namun perlu ada keterlibatan dari pemerintah dan lembaga pendidikan dengan harapan program CSR tersebut dapat berjalan secara terprogram dan berkesinambungan. Keberpihakan Pembangunan Hal yang paling subtansial dalam pelaksanaan CSR ini di samping kepentingan bisnis semata adalah pemerataan pembangunan. Khusuperti ini terkait dengan kondisi
FISIP CORNER pembangunan di Provinsi Banten, data menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang relative tinggi antara wilayah Banten Utara dan Banten Selatan. Dalam hal ini Banten Utara terdiri dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. Sedangkan Banten Selatan dikelompokkan terdiri dari Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Kondisi riil menunjukkan bahwa pembangunan di wilayah Banten Utara relatif lebih cepat dan maju dibandingkan dengan di wilayah Banten Selatan. Apakah kita mau biarkan ?. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, corporate (pelaku bisnis), dan masyarakat. Secara riil pemerintah tidak akan mungkin menanggung semua pembiayaan pembangunan di wilayah – wilayah tertinggal tersebut. Terkait dengan keterbatasan anggaran, bahwa pemerintah baik pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota saat ini dalam melakukan pembangunan secara bertahap dan tidak mungkin dapat terjangkau semuanya. Kalaupun dapat menjangkau terhadap wilayah – wilayah miskin tersebut akan memakan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu perlu ada keterlibatan aktif dari corporate (pelaku bisnis) dalam melakukan pembangunan di wilayah – wilayah miskin yang ada di Provinsi Banten ini. Kegiatan yang sangat mungkin dilakukan adalah melalui praktek CSR tersebut.
memberikan “kebebasan” kepada pelaku bisnis (corporate) untuk memilih sistem yang ditawarkan Forum CSR kepada pelaku bisnis. Intinya adalah Forum CSR menyediakan data terkait dengan beberapa tempat dan beberapa program yang akan dilakukan selama 1 (satu) tahun periode kegiatan. Pelaku bisnis (corporate) dapat memilih dan menentukan sendiri proses dan realisasi dari kegiatan dan program tersebut. Secara lebih sederhana bahwa Forum CSR Provinsi Banten ingin “mengetuk hati” dan mengajak bagi pelaku bisnis untuk menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan bahkan memprogramkan sendiri kegiatan yang tujuannya adalah turut melakukan pembangunan di Provinsi Banten. Sebagai penutup dalam tulisan ini bahwa pada dasarnya pembangunan di sebuah wilayah tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah saja, melainkan perlu ada kebersamaan dan partisipasi dari pihak – pihak lain khususnya dari pelaku bisnis (corporate) dan masyarakat. Kebersamaan dalam praktek pembangunan ini menciptakan sebuah sinergi dan harmonisasi pihak – pihak yang memiliki sumber daya yang potensial. Dengan demikian praktek CSR ini secara langsung memberikan kontribusi yang nyata kepada Provinsi Banten yang lebih bermartabat.. semoga.. *Dr. Agus Sjafari, M.Si Adalah Wakil Ketua Forum CSR Provinsi Banten; dan Dekan FISIP Untirta Serang Banten
Keberadaan Forum CSR Kesos Provinsi Banten merupakan media yang diharapkan dapat menjembatani atau mediator dalam pelaksanaan CSR. Forum CSR Kesos Provinsi Banten merupakan sebuah jawaban dari “keresahan” dari semua masyarakat Provinsi Banten, agar pembangunan di wilayah ini menjadi lebih merata. Pola yang ditawarkan oleh Forum CSR Kesos Provinsi Banten adalah
17
SOSOK
SOSOK
Menuju BEM Untirta Emas Oleh: Ratih Kurnia Amanda & Fitriani Lucky Utami
P
ada 18 Maret 2015, Untirta mengadakan Pemilihan Umum Raya (Pemira) untuk memilih presiden mahasiswa dan wakil presiden. Calon yang terpilih akan menjalani masa jabatan periode 20152016. Sosok yang akan dibahas oleh Orange sekarang adalah presma terpilih, Fahmi Munawar Sya’bani. Fahmi (22) bersama pengurus kabinet Harmoni Berkarya memiliki tiga visi yang diusung untuk Untirta satu tahun kedepan. Visi ini mereka susun dengan cara brainstorming, mengamati apa yang sedang menjadi permasalahan di kampus dan kalangan mahasiswa saat ini. Visinya yang pertama, unggul dalam prestasi dan karya. Dia melihat mahasiswa Untirta saat ini ternyata masih banyak yang merasa belum nyaman dan belum bangga dengan kampusnya sendiri. Padahal seharusnya Untirta ini menjadi kebanggaan masyarakat Banten terlebih lagi mahasiswa Untirta. Maka dari itu Fahmi akan mendorong para mahasiswa untuk bera-
18
ni berkarya. Sehingga Untirta akan dikenal dengan prestasinya. Fahmi menyatakan, “ranahnya BEM Universitas adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan, mendorong, menjalankan apa yang sudah ada. Sebenarnya di Untirta ini banyak UKM yang berpotensi untuk membuat event bertaraf Internasional. Namun mereka masih belum percaya diri untuk melakukan hal tersebut.” Oleh karena itu dia akan berusaha untuk mendorong para UKM agar berani membuat acara bertaraf Internasional karena dengan cara ini Untirta dapat dikenal tataran kampus Nasional. Visi yang kedua adalah santun dalam bersikap. “Bahwasanya Untirta membawa nama Sultan Ageng Tirtayasa semuanya tahu bahwa beliau adalah seorang patriotik, seorang ulama, sikapnya begitu santun, jiwa kepemimpinannya begitu baik, berani, jiwa patriotik perjuangannya juga bagus,” tutur Fahmi. Dia menginginkan para mahasiswa Untirta meneladani sifat-si-
fat yang ada pada diri Sultan Ageng Tirtayasa. Fahmi menilai sebagai mahasiswa kita haruslah memiliki sikap yang santun. Terlebih lagi kampus Untirta terletak di Banten. Provinsi yang dikenal dengan sikap jawara. Jawara adalah singkatan dari Jujur Amanah Wibawa Adil Religius dan Akuntable. Lalu visinya yang ketiga adalah semangat dalam bekerja menuju BEM Untirta emas. Ia berharap bahasa BEM Untirta emas ini menjadi doa dan cita-cita bersama. Emas adalah suatu benda yang bergharga, banyak disukai orang, dapat menyimpan harta dalam bentuk emas. Fahmi mengungkapkan, “kita ingin membuat Untirta ini menjadi kampus yang berharga untuk semua civitas akademika. Bahwasanya mahasiswa merasa bahwa kampus Untirta ini berharga, kita bangga dengan kampus kita.” Untuk mencapai tingkat kebanggaan memang butuh proses, seperti ditulis di visi sebebelumya yaitu mendor-
ong prestasi-prestasi mahasiswa, membuat kondusifitas kampus yang nyaman, dan mungkin juga menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dirasakan mahasiswa Untirta. Adapun indikator keberhasilan Untirta sebagai kampus emas adalah yang pertama ketika dominan mahasiswa Untirta merasa nyaman kuliah di kampusnya, kemudian yang kedua merasa bangga. Cukup dua hal yang menjadi indikator yang coba untuk dicapainya. Guna mencapai visi, Fahmi dan rekan-rekannya merancang misi yang akan mereka lakukan. Pertama, membangun jaringan komunikasi di tingkat nasional dan internasional. Kedua, megembangkan tridarma perguruan tinggi. Ketiga, mendukung penuh aktivitas dalam bakat wirausaha, olahraga, seni, dan riset kebijakan kampus. Keempat, menciptakan pionir-pionir muda yang berwawasan lingkungan. Sekarang ini Fahmi melihat pemerintahan Jokowi-JK selama
lima tahun kedepan tidak buka lowongan untuk CPNS. Dari pemerintahan juga mendorong masyarakat terlebih kaula muda untuk memulai merintis usaha. Memberikan semangat agar bersemangat berwirausaha kemudian memberikan gambaran bagaimana proses berwirausaha. Wirausaha makanan mungkin akan diadakan pelatihan bagaimana cara mengemas yang baik agar bisa masuk pasar Internasional. Sudah banyak mahasiswa Untirta saat ini yang sukses berwirausaha. Ada yang modal sendiri namun ada juga yang melalui program PKM-K dari Dikti. Jadi, mahasiswa membuat proposal usahanya kemudian dikirim ke Dikti. “Saya meyakini bahwa masih banyak mahasiswa Untirta yang memiliki potensi dan perlu dorongan untuk itu. Mudah-mudahan program nanti ke depan yang di laksanakan bisa di dorong penuh dan dapat diikuti oleh mahasiswa Untirta,” jelas
Fahmi. Ditanya mengenai kondisi kampus Untirta, Fahmi mengungkapkan “banyak teman-teman yang duduk di tangga, duduk di lorong-lorong kampus. Saya melihat kondisi seperti ini menjadi akar permasalahan karena tidak ada tempat yang nyaman buat mereka untuk bisa duduk nyaman, diskusi, dan membangun suasana akademis.” Fahmi juga merasakan kurangnya suasana akademis sehingga sebagian dari mereka tidak begitu tertarik dengan kegiatan kampus. “Jangankan mengikuti kegiatan tingkat nasional mengikuti kegiatan dalam kampus saja sudah tidak tertarik,” kata Fahmi. “Ini menjadi PR besar bagi kita untuk mengubah banyak hal ke depannya dan bersama- sama untuk mengubah kampus kita menjadi lebih baik,” tutur Fahmi menutup wawancara.
BIODATA
Nama : Fahmi Munawar Sya’bani Tempat, tanggal lahir : Ciamis, 12 Februari 1993 Alamat : Komplek Banjar Agung Indah Blok F 34 Jurusan/Angkatan : PLS / 2011 No. Telepon : 0899238777 Email : fahmimunawarsyabani@gmail.com Hobby : Diskusi
Riwayat Pendidikan MI Cikatomas MTS Attarbiyah MA Al-Kautsar Riwayat Organisasi LSIP FKIP UNTIRTA (2012-2013) KAMMI (2013-2014) BEM UNTIRTA (2015-sekarang)
19
HIBURAN
Aku Pinjam, Ya…
T
ahukah apa yang menyenangkan dari seseorang yang terkenal atau penting dalam sebuah lingkungan? Mereka mendapatkan banyak perhatian dari orang-orang. Ya, diperhatikan, diutamakan, diberi pujian dan dijadikan bahan omongan hampir setiap orang. Aku sedang dalam posisi itu. Banyak sekali orang-orang yang memperhatikanku. Padahal, aku merasa tindakanku normal-normal saja. Banyak juga dari mereka yang mengutamakan aku, memberikan jalan kepadaku lebih dahulu jika jam istirahat tiba. Dan, ada juga beberapa yang memuji juga menjadikan aku sebagai topik pembicaraan mereka dalam kelompok bermainnya. Aku hanya diam saja, memperhatikan. Bukan tidak peduli, aku mendengar, bahkan mengingat hampir setiap ucapan yang mereka katakan tentang aku. Ada yang berbisik dan menoleh beberapa detik ke arahku. Ada yang sembunyi-sembunyi menunggu aku pergi cukup jauh dari posisi mereka, dan ada yang dengan santai berbicara seenaknya didepan ku. Tersenyum… itu yang biasanya aku lakukan. Tapi, ada beberapa hal juga yang rasanya tidak enak dalam posisi ini. Aku tidak punya teman… bukan, bukan. Aku punya banyak teman. Tetapi, tidak ada satupun yang bersedia tinggal untuk menjadi teman baikku. Tidak ada satupun.
20
CERPEN
Oleh: Sipasipeng*
Aku berpikir, “mungkin mereka tidak cukup pantas untuk menjadi temanku.” *** Ibu bilang aku sakit. Tapi aku tidak merasakan apa-apa. Aku bangun pagi, aku makan, aku sekolah, aku pulang, aku mengamati barang kesayangan aku, aku les piano, aku mandi, aku tidur, dan aku lakukan lagi. Terus seperti itu. Normal bukan? Ibu bilang aku normal. Hanya saja ada satu hobiku yang tidak wajar. Aku tidak mengerti. Bagaimana hobi yang tidak wajar itu terjadi? Aku suka bermain piano, aku suka mengamati barang-barang kesayanganku, aku suka hal-hal itu. Jadi, apa yang menurut aku wajar yang tidak wajar menurut ibu? Apa aku melakukan kesalahan? Aku salah, aku minta maaf, aku normal, aku mau wajar, aku normal, aku salah, aku minta maaf. *** Aku tidak tahu, salah aku apa? Semakin hari semakin banyak orang-orang yang tahu kalau aku sakit. Mengapa orangorang menjadi sama seperti ibu? Mengapa orang-orang bilang aku sakit? Mengapa aku masih sekolah jika aku sakit? Tetapi, mungkin mereka benar. Orang-orang selalu bersekolah penuh dalam satu minggu selain hari minggu. Aku selalu melewatkan hari senin. Aku tidak pernah mengikuti upacara bendera, dan hormat kepada merah putih bersama ratusan
siswa di sekolah aku. Bukan aku tidak kuat untuk berdiri diatas teriknya matahari. Aku sudah terlanjur punya janji. Oh tidak, maksudku. Ibu sudah terlanjur punya janji dengan seorang wanita paruh baya yang rambutnya dicat coklat tua juga lipstik merah merona itu yang selalu ia kenakan tiap kali bertemu aku dan Ibu. Aku tidak terlalu suka wanita itu. Ia terlalu banyak bertanya tentang aku. Bagaimana hari-hariku, bagimana keadaan sekolah aku, teman-temanku, bahkan pelajaran-pelajaran di sekolahku. Ia terlalu banyak ingin tahu. Aku tidak suka itu. Tapi, hanya aku yang ia tanya. Ibu tidak. Padahal, rasanya mereka banyak berbicara jika aku tidak ada. Entahlah…
pasti menggantikannya dengan yang baru. Padahal aku pasti akan mengembalikannya, nanti. Memang apa yang salah dengan hobiku? Aku tidak menginginkannya, aku hanya senang melihatnya. Mengamatinya. Benda-benda kesayangan aku itu. Entah mengapa Ibu selalu tidak suka dengan hal itu. Aku tidak mengerti, hobiku ini normal, biasa saja. Hanya Ibu saja yang terlalu membandingkan hobiku dengan anak-anak lain yang hobinya mengikuti jaman. Tidak bisakah Ibu menyukai hobiku, sama seperti hal sederhana saat aku mengumpulkan barang-barang kesayanganku? Mungkin menurut sebagian orang bolpoin itu biasa saja. Tetapi aku menyukainya, garis hitam putih yang melengkung sepanjang badan bolpoin dengan ujung tutup bolpoin yang mempunyai gantungan kecil gemerincing. Aku suka melihatnya… makanya aku pinjam.
*** *** “Harus berapa kali Ibu katakan, Nak… jika kamu mau, kamu bisa bilang kepada Ibu” Lagi-lagi Ibu memarahiku…
HIBURAN “Dasar Klepto!!!” “Bolpoin aja dicuri, gak mampu beli?” “Mau pinjem tapi gak bilang, itu namanya mencuri. Bodoh!” “Pantes gak punya temen. Orang kaya tapi hobinya mencuri hahaha…” Apa?! Kenapa?! Ada apa ini?! Aku bukan pencuri. Aku meminjam. Aku kembalikan. Aku minta maaf. Aku hobi. Aku melihat. Aku mengamati. Tolong, maafkan aku. Aku maaf. Aku bolpoin. Aku bukan pencuri. Aku normal. Aku meminjam. Aku tolong. Aku minta maaf… tolong. ***
*Penulis adalah mahasiswa Untirta konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik semester IV. Penulis dapat dihubungi melalui email sipasipeng@gmail.com.
Aku tidak lagi bertemu dengan orang-orang jahat itu. Aku sekarang bahagia. Aku tidak lagi meminjam tanpa bilang. Sekarang aku selalu bilang jika aku ingin meminjam…
Judul Novel Penulis Genre
“Aku tidak menginginkannya, Bu. Aku hanya meminjamnya saja” jelasku membela, lagi.
Seperti kemarin, ada seorang Ibu menggendong boneka. Ia bilang itu anaknya. Mungkin ia gila. Aku melihat kain untuk menggendong boneka itu. Bagus sekali, batik coklat dengan beberapa garis ungu dan hijau diujung setiap sisinya. Kemudian, ketika ia duduk dan menaruh boneka tersebut dibangku, disamping aku duduk. Aku mengambil kain tersebut, kemudian lari ke tempat barang-barang kesayangan aku berkumpul, sambil berteriak, “Aku pinjam, Ya…”
: All the bright Places : Jenniver Niven : Romance
Untuk kalian semua yang menyukai novel The Fault in Our Stars karangan John Green maka kalian dipastikan akan menyukai novel yang satu ini. Violet Markey yang mencari alasan kecil untuk hidup bertemu dengan Theodore Finch yang kesulitan menemukan alasan untuk tidak mati. All The Bright Places menceritakan dua remaja yang memiliki beberapa masalah hidup yang akan mempertemukan mereka saat mereka sama-sama ingin bunuh diri! Tapi dari situ petualangan mereka dimulai dan pelan tapi pasti mereka saling jatuh cinta.
Ibu mendekat kepadaku, “kalau begitu, kembalikan ya. Barang yang dipinjam itu harus dikembalikan, bukan?” “Iya nanti, nanti pasti aku kembalikan Bu.” “Ya sudah itu kamu simpan saja, nanti Ibu belikan yang baru untuk temanmu.” Aku tidak mengerti. Setiap kali aku meminjam sesuatu, Ibu
BUKU
21
FILM
HIBURAN
22
HIBURAN
The Avengers: Age of Ultron
Tomorrowland
Gambar : http://marvel.com Sutradara : Joss Whedon Pemain : Robert Downey, Jr., Chris Hemsworth, Mark Ruffalo, Chris Evans, Scarlett Johansson, Jeremy Renner, James Spader, Samuel L. Jackson Genre : Action, Sci-Fi, Adventure, Super Hero “S.H.I.E.L.D sudah hancur dan Avengers harus vakum dari tugasnya memberantas kejahatan. Tony Stark menghidupkan Ultron yaitu program penjaga kedamaian yang memiliki kesadaran diri, dapat belajar sendiri dan memiliki kecerdasan buatan. Namun hal itumenjadi boomerang ketika Ultron memutuskan bahwa manusia merupakan musuh dan harus dimusnahkan dari muka bumi. Film dirilis pada tanggal 1 Mei di Amerika.”
Gambar : www.tomorrowland-movie.com Sutradara : Brad Bird Pemain : George Clooney, Brittany Robertson, Hugh Laurie, Kathryn Hahn, Tim McGraw, Raffey Cassidy, Thomas Robinson, Judy Greer, Chris Bauer Genre : Adventure, Mystery, Sci-Fi “Frank Walker seorang penemu jenius yang di masa tuanya memilih tinggal menyendiri. Di tempat lain teradapat seorang gadis bernama Casey Newton dan dunia yang dia tinggali sudah mengalami banyak kehancuran. Suatu ketika Casey mengambil beberapa barang pribadinya di kantor polisi. Diantara barang-barang Casey tersebut ada sebuah pin misterius. Ketika Casey menyentuh pin tersebut dia dapat pergi ke suatu dunia yang lebih baik dari dunia yang dia tempati. Casey yang melakukan perjalanan ke dunia baru itu bertemu dengan Frank.”
Furious 7
Unfriended
Gambar : www.furious7.com Sutradara : James Wan Pemain : Vin Diesel, Paul Walker, Dwayne Johnson, Jason Statham dan lainnya. Genre : Action, Crime, Thriller “Dominic Torreto dan teman-temannya berpikir telah meninggalkan hidup sebagai kriminal bayaran. Mereka telah mengalahkan teroris Internasional, bernama Own Shaw dan hidup dengan jalan yang terpisah. Tetapi, adik Own Shaw, Deckard Shaw membunuh mereka satu persatu untuk membalas dendam. Hal yang lebih buruk terjadi. Jakarde, teroris Somalia dan seorang pejabat kotor yang di sebut “Mr. Nobody” berkompetisi untuk mencuri program komputer teroris bernama “Mata Tuhan”. Bisakah Torreto dan timnya menghentikan Deckard Shaw dan mengambil kembali program Mata Tuhan?”
Gambar : twitter @UnfriendedMovie Sutradara : Levan Gabriadze Pemain : Shelley Hennig, Renee Olstead, Will Peltz, Jacob Wysocki, Matthew Bohrer, Heather Sossaman Genre : Horror, Thriller, Fantasy “Unfriended dengan judul original Cybernatural mengisahkan enam teman SMA yang menggunakan Skype untuk melakukan video chatting bersama. Mereka semua menerima sebuah pesan dari teman mereka yang telah bunuh diri tepat satu tahun yang lalu .Awalnya mereka berenam hanya mengira itu hanya sebuah lelucon, hingga akun tersebut mengungkapkan satu persatu rahasia tergelap yang mereka miliki. Mereka tersadar telah berhadapan dengan sesuatu yang bukan berasal dari mahluk hidup dan menginginkan kematian mereka semua. Film ini akan dirilis 17 April 2015 di Amerika.”
Filosofi Kopi
Pitch Perfect 2
Gambar : www.filosofikopimovie.com Sutradara : Angga Sasongko Pemain : Chico Jericho, Rio Dewanto, Julie Estelle, Slamet Rahardjo, Jajang C. Noer, Baim Wong, Joko Anwar, Tara Basro, dan lainnya. Genre : Drama “Ben, seorang anak petani kopi yang tumbuh dan berkembang di perkebunan kopi. Menginjak umur 12 tahun, Ben pergi meninggalkan orang tuanya dan bertemulah ia dengan Jody yang menjadi sahabatnya. Ben diasuh oleh orangtua Jody. Setelah dewasa, mereka membangun sebuah kedai kopi bernama “Filosofi Kopi”. Film ini dirilis di bioskop tanah air 9 April mendatang.”
Gambar : twitter @PitchPerfect Sutradara : Elizabeth Banks Pemain : Anna Kendrick, Rebel Wilson, HaileeSteinfelddanlainnya. Genre : Comedy, Music “Barden Bellas berhasil menuju kompetisi acapella Internasional dan mewakili Amerika, di mana tim acapella dari Amerika tidak pernah menang. Dengan bumbu komedi, bisakah mereka menjadi tim pertama Amerika yang bisa menang?. Pitch Perfect 2 akan rilis di Amerika Serikat pada 15 Mei.”
23
OPINI
OPINI
Aturan Main atau Main Atur?
K
Oleh: Darwis Sagita, M.I.Kom*
urang lebih satu tahun yang lalu saya diwawancarai oleh Orange terkait bagaimana peran mahasiswa dalam Pemilihan Umum 2014, bagaimana mahasiswa yang notabene sudah memiliki hak dalam memilih dan juga dianggap sebagai kelompok idealis untuk ikut menentukan nasib bangsa. Dikatakan idealis karena mahasiswa sangat memungkinkan untuk memilih berdasarkan pertimbangan yang rasional atas pengetahuan. Diharapkan mahasiswa tidak menjadi bagian dari kepentingan pragmatis calon Anggota Dewan atau Kepala Daerah yang kerap melakukan politik uang demi memenangkan Pemilu. Hari ini, mahasiswa Untirta dihadapkan pada proses pembelajaran real dalam dinamika politik mahasiswa. Bagaimana proses pemilihan pimpinan mahasiswa diuji sifat idealnya. Hal ini adalah sebuah tantangan yang penting untuk dilalui dalam proses kedewasaan berorganisasi. Kedewasaan berorganisasi yang tidak didapatkan melalui mata kuliah yang berhubungan dengan kepemimpinan, manajemen atau organisasi. Kedewasaan yang berpeluang terbesar didapatkan melalui peran aktif dalam sebuah organisasi, dan saya masih percaya bahwa organisasi mahasiswa adalah sebaik- baiknya wadah dalam mencapai kedewasaan tersebut. Hanya saja akan menjadi berbeda hasilnya jika proses pendewasaan dalam berorganisasi ini
24
dilakukan dengan proses yang keluar dari konteks ideal. Proses yang mungkin sama sekali tidak berdasar pada aturan yang dibuat, strategi yang hanya berorientasi pada kekuasaan, atau bakan menggunakan caracara pragmatis. Aturan yang dibuat dan disepakati bersama oleh mahasiswa adalah rujukan utama dalam pengambilan keputusan, bahkan ketika suatu konflik terjadi. Bagaimana aturan yang ada dijadikan sebagai dasar adu argumentasi. Bagaimana mahasiswa dituntut untuk mampu merasionalisasi pendapat dan sikapnya dengan berangkat dari konsep aturan yang ada. Itulah kenapa dapat dikatakan bahwa, argumentasi yang baik itu adalah bagaimana cara merasionalisasi sebuah gagasan. Bagaimana buah dari rasionalisasi ini kemudian dengan sendirinya dapat dinilai baik atau buruk, benar atau salah. Berbicara tentang teori keilmuan, meningatkan saya pada pendapat Tagiuri dalam Komunikasi Organisasi. Dalam pendekatan Makro Komunikai Organisasi, Tagiuri mengatakan bahwa setelah orang-orang dalam suatu organisasi memproses informasi dari lingkungannya, maka langkah selanjutnya mereka mengidentifikasi diri. Yang saya ingin katakan adalah mahasiswa dalam berorganisasi pada dasarnya harus memahami identitas diri dan organisasinya sebelum pada akhirnya berkomuniksi dalam konteks organisasi lebih jauh.
Identifikasi mahasiswa dan organisasinya juga harus dipahami sampai kepada sebuah kondisi ketika masalah terjadi. Sejauhmana keputusan yang diambil terkait identitas cakupan organisasi dan dampaknya. Hal ini menjadi penting, dikarenakan organisasi mahasiswa yang notabenenya adalah bagian dari satu sistem dipahami bahwa memiliki pengaruh dalam pembuatan keputusan atau kebijakannya. Bagaimana keputusan yang diambil adalah keputusan yang didasari dari pemahaman atas informasi yang terjadi pada lingkukngannya, apakah sudah sesuai atau belum dari identitas diri yang terepresentasi dari aturan yang dibuat. Benar, bahwa mahasiswa pun tidak meminta pihak lain untuk memberikan legit-
imasinya terkait dengan pengesahan suatu hasil keputusan, pemilihan pimpinan atau ketua lembaga mahasiswa misalnya. Penting untuk dipahami bahwa organisasi mahasiswa berdiri independen, tidak dibawah struktur komando organisasi lain, terutama selain organisasi mahasiswa. Jika pun organisasi mahasiswa berkomunikasi oleh non organisasi mahasiswa, maka itu harus dimaknai sebagai koordinasi. Koordinasi yang dimaksud
misalnya dikarenakan organisasi mahasiswa yang notabenenya berada disebuah kampus, maka
seperti halnya jika sebuah kegiatan mahasiswa didanai oleh pihak tertentu diluar organisasinya, m a k a organisasi mahasiswa tersebut punya kewajiban untuk memberikan laporan kegiatan sebagai wujud pertanggungjawaban atas dana yang digunakan.
secara administratif adalah bagian dari koordinasi kampus. Artinya selain dari pada itu, organisasi mahasiswa harus berani menentukan nasibnya sendiri.
datang ini menjadi terbiasa untuk mencari solusi atas masalah dengan menabrak aturan yang disepakati sendiri.
“ “Jangan sampai para calon pemimpin di generasi yang akan datang ini menjadi terbiasa untuk mencari solusi atas masalah dengan menabrak aturan yang disepakati sendiri�
Kemudian hubungan organisasi mahasiswa dengan organisasi lainnya bisa jadi berupa bentuk hubugan administrasi,
Namun, masalah akan menjadi blunder jika mahasiswa selaku aktor utama dalam organisasi kemahasiswaan tidak berhasil untuk mengoptimalkan independensinya. Bagaimana kemudian mahasiswa tidak bersikap sesuai dengan aturan yang dibuat sendiri. Mahasiswa dengan sifat independen harusnya bisa menjawab tantangan masalah tanpa harus keluar dari koridor yang ada. Sekali lagi argumentasi menjadi syah saja untuk dibuat, namun akan menjadi masalah ketika bersikap tanpa pijakan dasar yang jelas. Jangan sampai mahasiswa dengan atau tanpa disadari menempuh jalur politik pragmatis dalam konflik- konflik yang terjadi. Jangan sampai para calon pemimpin di generasi yang akan
Mari meningkatkan budaya diskusi dengan argumentasi yang berdasarkan pada logika sehat, atas pengembangan rasionalisasi aturan yang ada. Dengan pemilihan strategi yang berangkat dari pengembangan pengetahuan, proses belajar teori keilmuan atau berangkat dari pelatihan-pelatihan yang sudah dijalani oleh mahasiswa. Beberapa hal tersebut adalah sebaik- baiknya modal ideal dalam proses pembelajaran organisasi mahasiswa. Akhirnya saya ingin mengatakan hal yang sering kali saya sampaikan pada kelas mata kuliah Komunikasi Organisasi, bahwa ketika mahasiswa belajar berorganisasi di kampus, mereka harus menyadari betul bahwa momen itu adalah seideal-idealnya momen berorganisasi dalam kehidupan mereka. Karena akan tiba saatnya mereka keluar dari kampus dan menemukan kondisi heterogen yang syarat dengan konflik kepentingan. Dan saat itu terjadi, setidaknya mahasiswa punya sedikit modal jauh didalam dirinya, untuk mengatakan bahwa dia pernah menjadi ideal. Hidup Mahasiswa!
*Penulis adalah dosen Untirta
25
GAUNG MAHASISWA
U
niversitas Sultan Ageng Tirtayasa telah menyelenggarakan Pemilihan Umum Raya untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa tahun 2015. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Pemira tahun ini terdapat konflik seperti mundurnya jadwal penyelenggaraan dan dua fakultas yang memberikan nol suara. Bagaimana pendapat rekan-rekan mahasiswa terkait penyelenggaraan Pemira tahun
Yunita, Administrasi Negara 2011
Nur Laelasari, Teknik Industri 2013
Kalau menurut gue, pemira tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dapat dilihat dari waktu pelaksanaannya yang sangat mundur, kedaulatan mahasiswa yang tidak merata, hingga pelantikan presma dan wapresma yang terpilih tertunda-tunda. Pemira tahun 2015 merupakan impact dari permasalahan presma tahun sebelumnya
Yah kalau menurut gue sih, pemira tahun ini kacau balau. Ya gara-gara ada dua fakultas yang memberikan nol suara. Kalau kata gue kurang sosialisasi dari panitianya sendiri. Seharusnya penyelenggara pemira tuhmengadakan pertemuan bersama dua fakultas itu kenapa mengambil langkah seperti itu. Diselidiki akar permasalahannya kayak gimana. Toh kalau kita semua duduk sama-sama merundingkan bakal ketemu solusinya.
Sakmiah Simbolon, D3 Perpajakan 2013
Cucu Laelasari, Perikanan 2013 Pemira lumayan lancar, nggak ada ribut-ribut gimana gitu. Terus antusias mahasiswa untuk pemira meningkat. Semoga ketua dan wakil ketua yang sudah terpilih dapat menjalankan amanat dengan baik, bijaksana, adil, pintar mengayomi, dan jangan lupa rajin menabung juga.
Gaung Mahasiswa adalah ruang mahasiswa untuk menyuarakan pendapatnya seputar masalah atau peristiwa yang terjadi di kampus. Rekan mahasiswa dapat mengirimkan opini singkatnya melalui email orangeuntirta@gmail.com, maksimal 100 kata. 26 26
Isu Akademik: Bagi para mahasiswa dengan prestasi akademik yang baik pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar kata beasiswa, bukan begitu? Sempat tersebar kabar jika beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akadaemik) di tahun ini tidak akan dicairkan oleh pemerintah perihal akan di alihkan dana tersebut untuk pembangunan STP, namun
Okeu Yudipratomo, Ilmu Komunikasi 2011
Persaingan dalam pemira tahun ini terlihat san- Pemira kali ini terlalu mengulur waktu, malah gat tidak sehatnya. Konfliknya juga panas,terjadi sampai beberapa fakultas tidak punya hak suara perkubuan mengenai partisipan kandidat pemira. untuk memilih presma. Pimpinan ormawapun sampai demisioner juga. Jadi banyak kekuasaan yang kosong.
Syfa Yusrina, Biologi 2014 KPU-nya ramah, mengorganisir kelangsungan pemira di wilayah FKIP dengan baik. Akan tetapi, visi misi dari para calon kurang tersosialisasikan. Ya pokonya para calon diharapkan lebih dekat dengan mahasiswa karena kampanyenya cuma terlihat di permukaan aja, tapi buktinya masih banyak mahasiswa yang golput.
Judul Buku : Iklan Politik TV; Modernisasi Kampanye Politik Pasca Orde Baru Penulis : Akhmad Danial Penerbit : LKis Yogyakarta Cetakan : 1, September 2009 Tebal : XXXIV + 264 halaman Ulasan buku : Dalam buku ini menjelaskan bagaimana sekelompok orang di dalam partai politik dapat melakukan pengenalan kepada masyarakat dan menjadi opinion leader bagi mereka. sebuahpartai Butuh banyak strategi politik dan orang orang berkompeten untuk menyokongnya. Media tak luput menjadi sarana penyampaian pesan pesanya, dan kita selaku mahasiswa diharuskan untuk kritis dalam menilai iklan iklan politik agar tidak termakan maksud tersembunyi dari partai atau golongan politikus yang berniat menyengsarakan rakyat.
Beasiswa: Siapa yang tak tahu Djarum Beasiswa Plus? Sejak 1984, Djarum Foundation terus konsisten dalam memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Untirta adalah salah satu perguruan tinggi yang masuk ke dalam daftar program Djarum Beasiswa Plus. Para penerima Djarum Beasiswa Plus mendapatkan dana beasiswa sebesar Rp 750.000,- setiap bulan selama satu tahun. Selain dana beasiswa, Beswan Djarum juga mendapatkan pembekalan berbagai macam soft kills, guna menyerasikan antara pencapaian akademik (hard skills) yang diperoleh dengan di kampus dengan berbagai keterampilan agar para Beswan Djarum dikemudian hari menjadi manusia yang cakap intelegensia dan emosional. Berikut persyaratan menjadi penerima DjarumBeasiswa Plus tahun 2015/2016: UMUM : 1. Sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1 Universitas) / Diploma 4 (D4 Politeknik) pada semester IV dari semua disiplin ilmu. 2. IPK minimum 3.00 pada semester III. 3. Dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 hingga akhir semester IV.
BILIK AKADEMIK
Gambar: www.goodreads.
ternyata rencana pembangunan tersebut ditunda. Sehingga beasiswa PPA kembali diadakan di tahun ini dengan harapan agar mahasiswa berprestasi yang benar benar membutuhkan bantuan dana tersebut dapat tertolong dengan diadakannya kembali beasiswa PPA di tahun ini.
4. Aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar Kampus. 5. Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain. 6. Mengisi Form Pendaftaran online di website https://djarumbeasiswaplus.org ADMINISTRASI : 1. PDF dari form pendaftaran online 2. Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater. 3. Fotocopy Kartu Mahasiswa. 4. Transkrip Nilai sampai semester III yang telah dilegalisir. 5. Surat keterangan aktif organisasi / Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi yang pernah diikuti / Fotocopy Sertifikat Prestasi yang dimiliki. 6. Surat keterangan dari kampus (Rektorat atau Fakultas )tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain. PENDAFTARAN : 1 April 2015 - 31 Mei 2015 TES SELEKSI : 8 Juni 2015 - 23 Agustus 2015 VERIFIKASI : 24 Agustus 2015 - 30 Agustus 2015 Memastikan kandidat yang lolos tes seleksi dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 pada akhir semester IV. PENGUMUMAN : 31 Agustus 2015 Dapat dilihat di website dan juga tersedia di Bagian Kemahasiswaan Kampus. MASA AKTIF : 1 September 2015 - 31 Agustus 2016
27
28