X-PRESS
RABU 14 OKTOBER 2015 www.orange.fisip-untirta.ac.id
Mahasiswa Untirta Tanggapi Kasus Salim Kancil
S
alim Kancil (52) dan Tosan menjadi korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (26/9/2015). Pasalnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengatakan telah terjadi pembiaran oleh aparat negara dalam tewasnya Salim, petani penolak penambangan pasir. Salim telah melaporkan pada 14 September 2015 tentang adanya intimidasi dari pihak Kepala Desa Selok Awar-awar yang diduga melakukan penambangan liar, laporan itu tidak ditanggapi Polres Lumajang.
bentukan Kepala Desa Selok Awar-awar yang dikenal dengan nama tim 12, di depan anak Salim yang berusia 13 tahun. Hal tersebut juga menimpa Tosan hingga ia mengalami luka berat.
Kasus Salim Kancil menuai tanggapan dan kepedulian masyarakat Indonesia dan tentunya mahasiswa Univesitas Sultan Ageng Tirtayasa. Tri Yulian Kurnia, aktivis dan anggota Organisasi Ekternal Untirta yakni Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) mengungkapkan bahwa dalam kasus ini terlihat bahwa sejumlah kaum pemerintah ataupun pemangku Kasus ini berawal dari kekuasaan di Indonesia peristiwa penolakan tidak peduli terhadap tambang pasir ilegal rakyat. yang mengakibatkan perusakan lingkungan “Terlihat sekali dalam oleh Salim. Salim mel- kasus ini bahwa pemiakukan aksi dengan lik modal telah memmengirimkan surat pe- buat kebijakan ataupun nolakan kepada Pemer- kepedulian pemerintah intah Desa Selok Awar- memudar menjadi tidak awar, Camat Pasirian pro terhadap rakyat dan dan Bupati Lumajang. kesewenang-wenangan Aksinya justru memu- pemangku kekuasaan nculkan intimidasi dan ini membuat UUD 1945 ancaman kepada dirin- Pasal 33 Ayat 3 dan UU ya hingga mengakibat- Pokok Agraria 1960 terkan pembunuhan. Salim lihat jelas tidak ditegadibunuh sejumlah orang kkan demi kemakmu-
ran rakyat,” ungkap Tri Yulian, mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Kamis (8/10/2015). Tanggapan juga muncul dari Fahmi Auladi, Wakil Ketua Himpunan Mahasiwa Agronomi Untirta yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap kasus pelanggaran HAM di Lumajang ini. “Di tanah ini nyawa lebih rendah derajatnya daripada tambang ilegal, miris sekali dinegara yang katanya damai ini namun HAM dilecehkan” ujar Fahmi, mahasiswa semester 5, Jumat (9/10/2015). Sejumlah mahasiwa Untirtapun sudah mulai menyuarakan keresahan mereka terhadap kasus pelanggaran ini. Fahmi Auladi menambahkan, peristiwa-peristiwa miris ini sudah mulai ditanggapi dan dikaji oleh mahasiswa Untirta. “Mahasiswa dari Fakultas Pertanian pun sudah menyuarakan dan melakukan aksi sebelum tewasnya Salim Kancil pada Hari Tani 24 September lalu atas ketidakberdayaan petani Indonesia. Dengan terjadinya kasus Salim
Gambar: singindo.com Kancil kami pun mulai menanggapi, mengkaji dan mendiskusikan kasus ini dan kami harap kasus ini dapat diselesaikan secara tepat dan cepat. Jangan sampai kasus ini tidak selesai diusut seperti kasus pelanggaran HAM pada 1998 yang sampai saat ini belum jelas penyelesaiannya,” jelas Fahmi.
bersikap menyejahterakan rakyat,” ungkap Tri Yulian. Akibat terbunuhnya Salim Kancil, aktivitas penambangan pasir ilegal itu akhirnya terungkap. Dari 37 tersangka dalam kasus pengeroyokan Salim dan Tosan serta kasus penambangan pasir ilegal, salah satunya adalah Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariono. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mengungkap tersangka pembunuhan tersebut.
Tri Yulian berharap mahasiswa sebagai agent of control dan sebagai agen perubahan harus bersatu dan peduli bersama rakyat atas penegakan keadilan terhadap pel- Penulis : Dialus Andari anggaran HAM. “Ma- dan Nila Ariska hasiswa harus peduli, empati dan bersatu bersama masyarakat menegakkan keadilan atas peran-peran pemerintah yang memihak kepada kepentingan pribadi serta tidak
X-PRESS
RABU 14 OKTOBER 2015 www.orange.fisip-untirta.ac.id
Membangun Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa Untuk Banten
T
irtayasa Research and Academic Society (TRAS) Untirta mempersembahkan acara Tirtayasa Research and Festival (TRACIVAL). Acara berisi seminar nasional, lomba karya tulis ilmiah, dan wisata budaya Banten ini akan diselenggarakan pada tanggal 11-14 Oktober 2015 di kampus A dan B Untirta serta berwisata ke suku Baduy di Banten. TRACIVAL 2015 mengusung tema “Peran generasi muda dalam membangun bangsa melalui pemanfaatan sumber daya lokal berbasi pembangunan berkelanjutan”. Sesuai dengan tema yang diangkat, tujuan TRACIVAL agar mahasiswa dan para pemuda berperan dalam membangun bangsa melalui transfer teknologi dan pengelolaan sumber daya alam. “Karena kita tahu bahwa Indonesia khususnya Banten punya potensi alam yang melimpah, peran mahasiswa se-
Pamflet Seminar Nasional Tracival 2015 UKM TRAS UNTIRTA bagai agent of change perlu menggali kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan potensi ini melalui transfer teknologi dan pemanfaatan SDA secara berkelanjutan,” ujar Oka Gunawan (19), Ketua Umum TRAS.
Ibnu Hasan dari Staff Kemenpora dan Edi Sukur, lulusan S1-S3 Chiba University di Jepang, yang akan hadir sebagai pemateri dalam acara tersebut. Penulis : Agnes Yusuf
TRACIVAL juga akan dihadiri oleh
X-PRESS
RABU 14 OKTOBER 2015 www.orange.fisip-untirta.ac.id
Menuju Milad LPM Orange FISIP Untirta
P
ada 30 Oktober 2015, LPM Orange FISIP Untirta genap berusia 5 tahun. Orange memeriahkan perayaan ulang tahun dengan mengadakan kompetisi Photojournalism Banten Competition 2015 bagi mahasiswa dan pelajar SMA/sederajat se-Banten. Puncak acara diselenggarakan di depan gedung laboratorium FKIP pada 2 November pukul 13.0015.00. “Diharapkan dari penyelenggaraan foto jurnalistik akan menjadi suatu kompetisi dan juga sebagai wadah informasi bukan cuma mahasiswa saja tapi masyarakat Banten mengetahui bagaimana fenomena di Banten melalui fotografi jurnalistik ini, agar masyarakat Banten lebih peduli dan tau seperti apa kondisi di Banten,” jelas Dialus Andari, Ketua Pelaksana Milad Orange 2015. Secara lengkap rangkaian Milad Orange 2015 dibuka dengan Photojournalism Banten Competition 2015 pada 5 – 15 Oktober untuk pengi-
sian formulir dan 8 – 26 Oktober untuk pengumpulan foto. Kemudian pada 2 November, pengunjung diberikan minuman rasa jeruk secara gratis, dapat juga mengikuti photobooth challenge dan carnival prize booth. Pengunjung dapat menambah pengetahuan di Orange gallery dan press gallery lalu menikmati pertunjukan acapella dari paduan suara FISIP dan live accoustic dari perwakilan himpunan jurusan di FISIP dan BEM FISIP. Tak ketinggalan, pengumuman pemenang kompetisi foto jurnalistik. Tujuan perayaan ulang tahun LPM Orange untuk mengakrabkan LPM Orange kepada civitas akademik Untirta. Menurut Diah Fitri Pratiwi (21), Pemimpin Umum LPM Orange, “pada ulang tahun Orange yang ke lima ini mau dibuat berbeda, karena dari tahun sebelumnya Orange belum pernah merayakan besar-besaran, nah tahun sekarang dirayakannya. Agar mahasiswa dan mahasiswi Untirta tahu LPM Orange.”
Milad Orange 2015 ini mengundang beberapa pendapat dari mahasiswa Untirta, salah satunya Muhammad Auly (18), Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, “karna saya gatau ulang tahun Orange yang sebelum-sebelumnya saya gatau perkembangannya, ulang tahun ke lima mau diadakan lomba menurut saya pribadi bagus juga, karna mengambil tema BantenkuItu bisa menambah ilmu-ilmu pengetahuan tentang Banten itu sendiri.”
Pamflet Milad LPM Orange Untirta 2015
Hal senada diutarakan Aisya Merda Nurhaliza (18), Mahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan, “keren banget asli mungkin saya gatau LPM Orange itu apa tapi untuk acara lomba Fotografi Jurnalistik ini sangat bagus agar mahasiswa dan masyarakat Banten tahu apa aja yang terjadi di Banten ini, apalagi untuk mahasiswa yang merantau ke Banten.” Penulis : Jasmine Putri dan Mita Nurbaiti
Pamflet lomba fotografi Milad LPM Orange Untirta 2015
X-PRESS
RABU 14 OKTOBER 2015 www.orange.fisip-untirta.ac.id
Evaluasi Untuk Kinerja Royal Parking
T
erik matahari tidak mengalahkan kemeriahan Dies Natalis Untirta yang ke-34. Dies Natalis Untirta merupakan sebuah perayaan penting sebagai hari kelahiran Universitas Negeri pertama di provinsi Banten, Kamis (08/10/15). Perarayaan ini disambut meriah oleh pegawai di rektorat hingga petugas kebersihan. Dies Natalis menyelenggarakan perlombaan dengan hadiah yang menarik. Di sisi lain, kemeriahan ini tidak disambut gembira oleh Rasbi, mahasiswa Fakultas Ekonomi Pembangunan. Pasalnya, Rasbi kehilangan kunci motor di depan parkiran Gedung A, tidak ada yang membantu selain petugas dari bengkel yang sudah dipanggilnya. Rasbi mengeluhkan kinerja royal parking yang tidak maksimal. Pemilik motor Honda Vario CBS ini pasrah sampai memanggil montir untuk membongkar motor berwarna hitam bercampur abu-abu tersebut. Ditemui di depan parkiran Gedung A, Rasbi terlihat kebingungan har-
us mengadukan permasalahannya kepada siapa. Dia sudah mengadukan kehilangan kunci motornya kepada satpam dan petugas parkir namun mereka tidak membantu mahasiswa angkatan 2010 ini. Padahal dia sudah terdaftar sebagai pemilik resmi smartcard Kendaraan yang sedang parkir di depan teater terbuka (12/10/15). bersubsidi. lagi di dalam kampus. masih kosong. SeharusnMahasiswa mengeluh- ya penjaga parkir sela- Setelah melakukan Sudah tujuh bulan, tepat- kan kinerja Royal Parkir lu ditempat parkir agar wawancara yang cukup nya Senin, 9 Maret 2015, yang mulai tidak mak- mempermudah mahasis- lama, Deden memberisecara resmi Royal Park- simal. Jumlah petugas wa untuk parker.” kan saran bahwa jika ing mulai beroperasi di yang tidak memadai kinerja Royal Parking lahan parkir Untirta. Saat menyebabkan parkir Ditemui di ruangan Ba- tidak maksimal ada itu manajer Royal Park- kendaraan di Untirta gian Umum, Deden, dua kemungkinan yang ing, Zico, mengatakan un- menjadi tidak teratur. Kasubag Perlengkapan akan terjadi. Diantarantuk mengatasi parkiran Berawal dari 19 peker- Untirta, menanggapi kin- ya, pihak kampus akan yang tidak rapi. Petugas ja kini hanya 4 sampai 5 erja Royal Parking bah- mengganti dengan perparkir di Untirta men- orang saja yang terlihat wa selama 8 bulan tera- parkiran komersial yang erapkan sistem segmen- bekerja. Padahal pulu- khir kurang baik. Masih lain atau pihak kamtasi kendaraan dimulai han mobil dan ratusan banyak permasalahan puslah yang akan mendari motor sampai mobil, motor parkir di dalam terjadi yang harus dieval- gelola parkirannya sendimasing-masing memiliki Untirta. Jalur-jalur yang uasi. Rencananya, Deden ri. tempat parkir. Hal terse- direncanakan kini tidak akan membuat rapat but dilakukan agar parkir digunakan bahkan pos evaluasi bersama Wak- “Fungsi smartcard akan kendaraan menjadi rapi dibagian gerbang be- il Rektor II dan Rektor tetap diberlakuakan. dan beraturan. Pembagi- lakang telah digantikan mengenai kinerja Royal Kami akan mengatur an lahan parkir dari BNI dengan tumpukan pasir Parking. kembali tata kelola dan sampai kantin belakang dan batu bata. hasil evaluasi mengenai merupakan awal penert“Kontrak dengan Roy- Royal Parking,” tegas iban lahan parkir. Hal senada diungkap- al Parking hanya ber- Deden. kan Aisah Dwi Panges- langsung satu tahun. kini Saat ini parkir kendaraan ty, mahasiswa Akutansi, sudah berjalan 8 bulan Penulis : Nopita Sari, Indi Untirta belum dapat “parkiran Untirta sempit dan didalam MOU set- dra Pangestu dan Anna dikatakan teratur. Motor dan penjaga parkir se- iap 6 bulan sekali akan Yuliana bisa parkir dimana saja baiknya diperbanyak dilaksanakan evaluasi dan jumlah mobil yang untuk mencari info ten- kinerja Royal Parking,” tidak bisa ditampung tang lahan parkir yang ujar Deden.
X-PRESS
RABU 14 OKTOBER 2015 www.orange.fisip-untirta.ac.id
Membangun Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa Untuk Banten
Para peserta Sail Tomini 2015 “Lautan Indonesia itu luas, tanpa batas. Dengan potensi bahari yang unggul, Indonesia dapat menjadi poros maritim dunia� Abdul Nashir ail Tomini adalah ke- akan di Sail Karimata yang Sulawesi Tengah. Sedangkan dan Keluarga Berencana Nagiatan tahunan yang bertempat di Selat Karimata, untuk perjalanan pulang sional (Bkkbn), Menko PMK, diselenggarakan oleh Ke- Kalimantan Barat. alurnya adalah Parigi Mou- Universitas Indonesia (UI), dan menterian Pemuda dan Olahtong-Pulau Muna,Sulawesi Universitas Adi Buana Suraraga (Kemenpora). Kegiatan Pelayaran Sail Tomini 2015 Tenggara-Jakarta. baya. Selain peserta dari Inini guna meningkatkan ke- ini menggunakan Kapal Redonesia, Sail Tomini 2015 juga cintaan pemuda Indonesia publik Indonesia (KRI) Teluk Kegiatan Sail Tomini 2015 diikuti oleh peserta perwakkepada negara Indonesia dan Bintuni 520 yang merupa- dilaksanakan selama satu ilan dari beberapa negara untuk meningkatkan wawa- kan kapal perang hasil karya bulan pelayaran dan mel- di ASEAN, seperti Myanmar, san kebangsaan, bela nega- anak bangsa yang dibuat di ibatkan 272 pemuda dari Vietnam, Malaysia, dan Timor ra melalui peningkatan dan Lampung, ini kali pertama berbagai daerah dengan Leste. pengembangan potensi alam kapal tersebut menempuh jalur seleksi yang berbebahari atau maritim Indone- rute pelayaran yang panjang. da, diantaranya jalur Dinas Menurut Abdul Nashir (21), sia. Sail Tomini setiap tahun- Rute keberangkatan Sail Pemuda dan Olahraga (Dis- peserta Sail Tomini perwaknya diadakan di tempat yang Tomini 2015 adalah Tanjung pora) untuk tingkat provinsi, ilan Bkkbn Provinsi Banten berbeda, seperti pada tahun Priok-Kabupaten Kota Baru, Kementerian Pemuda dan sekaligus mahasiswa FISIP 2011 Sail Wakatobi, 2012 Sail Kalimantan Selatan-Pulau Olahraga (Kemenpora) un- Untirta semester 7 mengataMorotai, 2013 Sail Komodo, Siau-Pulau Tahuna-Pulau tuk tingkat pusat. Kemudian kan, “selama mengikuti Sail dan 2014 Sail Raja Ampat. Melongoane,Sulawesi Ut- jalur Palang Merah Indonesia Tomini, saya mendapatkan Tahun 2016 akan dilaksan- ara-Ternate-Parigi Moutong, (PMI), Badan Kependudukan banyak sekali pelajaran dan
S
1
pengalaman baru, karena peserta yang mengikuti Sail Tomini merupakan orangorang hebat yang sudah memiliki prestasi di tingkat nasional bahkan Internasional. Terlebih lagi adanya peserta dari negara lain, yang memiliki kebudayaan yang berbeda dengan saya pribadi selaku orang Indonesia.� Sail Tomini 2015 selain sebagai sarana untuk lebih mengenal Indonesia terutama dalam potensi baharinya, tetapi juga bisa menjadi tempat belajar dan memperoleh informasi seputar negara lain. Keterlibatan peserta dari negara lain agar pemuda-pemuda Indonesia yang ikut serta bisa mengetahui bagaimana kebudayaan dari negara tetangga tersebut. Selain itu juga, Sail Tomini digunakan untuk memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia. Kegiatan ini menunjukkan bahwa negara Indonesia memiliki sumber daya yang potensial. Dengan demikian, hal tersebut bisa menambah rasa kecintaan dan kebanggaan para pemuda Indonesia terhadap tanah air dan bangsanya sendiri. “Berhubung kebetulan saya sekamar dengan orang Myanmar, jadi saya bisa bertukar informasi seputar negara kami masing-masing. Selain itu, saya sekaligus bisa melatih bahasa Inggris saya, karena kalau mau bicara dengan teman sekamar saya itu harus berbahasa Inggris dan dia juga yang membuat saya berjanji untuk berkunjung ke Myanmar, someday,� tambah Abdul. Hal berikutnya yang bisa di dapat dari Sail Tomini ini adalah bisa menambah kecintaan terhadap wilayah
Stand Delegasi DISPORA Banten di acara
Foto bersama Delegasi Dispora Papua Barat di Pagelaran Seni Budaya Nusantara di Ternate asal peserta masing-masing. Pada saat Sail Tomini terdapat acara dimana seluruh perwakilan provinsi menampilkan pertunjukan khas daerah masing-masing, termasuk Provinsi Banten. Banten menyuguhkan pertunjukan berupa tarian daerah yang disertai dengan debus. Pertunjukan yang disuguhkan oleh provinsi Banten ini mendapatkan apresiasi baik dari para penonton. Sehingga Banten dapat menunjukkan, walaupun merupakan provinsi yang terbilang masih muda, tetapi Banten tetap memiliki kebudayaan yang tak kalah dengan provinsi-provin-
Abdul foto bersama salah satu peserta Sail Tomini asal Myanmar, Shein Min Bo.
si lainnya yang sudah lebih lama berdiri. Pelajaran yang bisa diambil bukan hanya pada saat berlangsungnya Sail Tomini saja, tetapi juga banyak ilmu dan harapan yang dapat diaplikasikan dan sebisa mungkin diwujudkan sepulang dari acara tersebut. Misalnya saja di Untirta, diharapkan bisa lebih mendukung para mahasiswanya agar dapat mengikuti kegiatan nasional seperti Sail Tomini ini guna menambah dan memperluas relasi. Lalu, untuk di Banten sendiri bisa lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya,
2
khususnya kebudayaan dan sumber daya yang belum banyak diketahui orang lain. Potensi bahari yang dimiliki oleh Banten seperti Tanjung Lesung yang telah dijadikan kawasan ekonomi khusus dan Sawarna yang sudah terkenal dengan keindahannya. Sehingga diharapkan pemerintah Banten bisa lebih serius lagi dalam mengelola hal tersebut demi mendorong kemajuan provinsi Banten. Penulis : Gabriella Putri dan Cherry Abdul Malik
RABU
X-PRESS
14 OKTOBER 2015 www.orange.fisip-untirta.ac.id
Bangun semangat sumpah pEMUDA DI LK 1 da momentumnya harus dipahami oleh mahasiswa. “Kelayakan jiwa pemimpin yang harus didapatkan oleh peserta adalah, ia harus paham terlebih dahulu bagaimana menjadi pemimpin ideal, ia paham surat-menyurat dan tentang persidangan yang benar. Selain itu juga mental, yang dibangun atau di bentuk,” ujarnya saat ditemui di gedung Fakultas, Selasa (13/10/15).
Peserta LK 1 Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Pemerintahan sedang menerima materi mengenai bela negara. Jumat (09/10/15) Sumber : Twitter @himane_untirta
Daarwis Menambahkan bahwa membentuk mental disini yaitu membangun idealisme mahasiswa harus bebas kepentingan apapun. Artinya semangatnya tetap tujuan demi kepentingan bersama. Mental yang dibangun tidak boleh mental parsial mental politik pragmatis tertentu harus yg ideal dan bersifat kepentingan bersama.
Peserta LK 1 Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Pemerintahan sedang menikmati sarapan. Sabtu (10/10/15). Sumber : Twitter @himane_untirta
H
ari sumpah pemuda adalah hari yang selalu berhasil membuat kita kembali mengingat betapa besar perjuangan dan pengorban para pemuda pada masa itu. Dihari besar itu banyak perubahan nyata yang terlihat sampai saat ini. Bayangkan dari tanggal 28 oktober 1928 sampai sekarang, betapa awetnya api semangat mereka kepada penerus-penerus generasi mereka selanjutnya. Ada banyak hal yang dapat dikaitan dengan hari sumpah pemuda tersebut, salah satunya yaitu Latihan Kepemimpinan tingkat 1. Setiap himpunan diberikan wewenang untuk menjadi pelaksana kegiatan kepemimpinan ini, sebagai syarat untuk menjadi genrasi penerus him-
Sudut pandang lain juga muncul dari setiap ketua himpunan maupun ketua pelaksana kegiatan latihan kepemimpinan tingkat 1 tersebut. Diwawancarai di lokasi berbeda, Nabila Nita Sabrina (19) selaku ketua pelaksana latihan kepemimpinan tingkat 1 jurusan Administrasi Negara dan Ilmu pemerintahan yang jatuh pada tanggal 9 oktober 2015 beranggapan bahwa latihan kepemimpinan yang dilaksanakan ini mengambil poin penting yang menjadi patokan kegiatan itu yaitu “pancasila”.
punan jurusan tersebut. Tapi kalau kita bongkar lagi, ada maksud lain dari latihan kepemimpinan tingkat 1 ini adalah untuk menunjang dan membangunkan kembali jiwa pemimpin yang sudah ada di dalam diri pribadi peserta selain itu yang paling jelas adalah memperkenalkan kepada peserta agar memiliki mental dan jiwa berani layaknya para pemuda pada masa nya, serta bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan. Saat ditemui di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Darwis Sagita selaku dosen yang memiliki banyak pengalaman organisasi pada saat menjadi mahasiswa terdahulu berpendapat bahwa jika latihan kepemimpinan dikaitan kembali dengan sumpah pemu-
“Kita mengangkat tema itu karena kita inginya setiap peserta LK 1 ini bisa lebih mengerti dan meresapi isi dan makna dari 5 sila tersebut. Karena di pancasila itu saya semuanya penting dan menjadi landasan kita juga da-
1
lam bertindak. Mungkin hampir sama dengan sumpah pemuda itu, yaitu jiwa berani dan bertanggung jawab itu harus memiliki landasan yang jelas. Agar semua yang diucapkan itu dapat diaplikasikan dan dibuktikan secara nyata agar tidak hanya sebatas wacana. Itu yang ingin kita galih dan itu juga poin yang akan kita kaitkan dengan hari besar sumpah pemuda itu sendiri,” ujar Nabila. Ali Ulumudin sebagai ketua himpunan mahasiswa administrasi negara 2014 mengungkapkan pendapatnya akan kegiatan Latihan Kepemimpinan tingkat 1 ini mungkin ada unsur kebetulan untuk jadwal pelaksanaan yang dilaksanakan pada bulan Oktober yang bertepatan dengan bulan sumpah pemuda. “Tapi kalau kaitan kegiatan dengan hari sumpah pemuda yang sakral itu adalah saya inginya lebih kearah mental dan tanggung jawab itu sendiri. Selain itu sebagai syarat administrasi untuk masuk himpunan jurusan juga. Karena seperti yang kita ketahui di himpunan nanti, agar mereka itu memiliki mental yang tahan uji dan tanggung jawab yang kuat karena didalam organisasi nanti pasti akan banyak intervensi dari luar ataupun dari dalam, nah kita ingin membuat mereka agar tahan dan mampu mengatasi permasalahn tersebut dengan solusi sederhana dan terbukti akan solusi tersebut,“ ujarnya saat ditemui di Pusat Kegiatan Mahasiswa B. Penulis : Galin Mario, Chevi Azmi, Catur Shandi