Profit Melimpah, Mudah Bersedekah
KATA PENGANTAR
Profit melimpah insyaallah mudah asal
tahu caranya, Ebook ini memang gratis, Tapi isi nya bisa bikin Anda meringis
PANDU KURNIAWAN
Profit melimpah insyaallah mudah asal
tahu caranya, Ebook ini memang gratis, Tapi isi nya bisa bikin Anda meringis
PANDU KURNIAWAN
Assalamu’alaikum, kita mulai ya pembahasan dari modul utama Ebook 10 Langkah Ekstrim Digital Marketing. Ada satu quote dari sahabat saya, pebisnis di dunia digital. Quote itu berbunyi seperti ini: Ubah Mindset-nya, Berubah Omset-nya. Kalau misalkan Anda ingin merubah omset Anda, mulailah dengan cara mengubah Mindset yang Anda miliki terlebih dahulu.. Jadilah Growth Mindset, atau pribadi yang memiliki pola pikir bertumbuh.
Kita sering dengar sebuah istilah, produk yang jelek ditangan pribadi yang tepat, bisa laris dan meledak penjualannya. Dan ada juga sebaliknya, produk yang bagus, ditangan orang yang tidak tepat, bisa sulit lakunya atau melempem. Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah, Anda itu apabila dikasih produk, termasuk orang yang tepat atau tidak tepat
Dan Alhamdulillah, kabar baiknya. Sudah ada satu riset yang meneliti dan membagikan ciri-ciri dari pribadi yang memiliki mindset yang bertumbuh.
Ciri-ciri yang pertama adalah:
1. Suka Tantangan (Challenge)
Jadi mereka suka banget sama yang namanya tantangan. Berbanding terbalik dengan pribadi yang suka dengan zona nyaman, karena sesungguhnya zona nyaman adalah zona yang berbahaya, saking berbahayanya tidak dapat dirasakan bahayanya oleh orang. Pola pikir nya fixed mindset, yaitu alih-alih menerima tantangan, dia hampir selalu menghindari tantangan.
Anda harus suka dengan yang namanya Kritikan. Menerima kritikan tersebut, menjadikan bahan tafakur, serta pantang menolak kritikan, mesti kadang terasa sangat menyesakkan. Dan lawan katanya adalah
Baperan & Sombong. Jadi stop ya untuk kedua-nya!
Yaitu optimis dan percaya diri dalam membereskan beragam hambatan, dengan berkhusnuzon terhadapNya, lewat bermacam teknik. Dan lawan katanya adalah mereka yang selalu punya yang namanya limiting belief atau mental block. Dengan mencari-cari alasan dan menyalahkan keadaan.
Pribadi yang mampu bekerja keras, kerja cerdas, kerja berkualitas, kerja tuntas & kerja ikhlas. Berbeda dengan pribadi yang fixed mindset, mereka itu cenderung malas-malasan atau gampang leyeh-leyeh.
Pembelajar hebat, selalu antusias belajar dengan orang-orang yang lebih berpengalaman, predator buku. Sebaliknya dari haus ilmu adalah cepat puas dan cepat merasa bisa.
Apa itu Niche Market? Gampangnya adalah temen-temen perlu membidik dan memetakan market-market atau pasar yang sangat spesifik. Karena salah satu benefit saat temen-temen main di dunia Digital adalah bisa membidik secara tertarget / spesifik.
Beda kalau misalkan kita pakai offline, pada saat kita tempel brosur, banner dan spanduk, yang ngelihat siapa saja, kita ngga pernah tahu. Sementara kalo pake digital, itu bisa bener-bener tertarget. Jadi sayang banget kalo kita main di digital marketing, tapi marketnya itu terlalu luas, yang dibidik terlalu umum.
Menentukan niche market bisa dimulai dengan menambahkan kata “yang” 1x atau 2x di jenis market pilihan Anda. Misalkan dari target market
“Fashion Muslimah”, menjadi “Fashion Muslimah yang Syar’i” atau
“Fashion Muslimah yang Travelling”
Setelah mengetahui niche market apa, selanjutnya adalah petakan market
Anda ke dalam Tabel Buyer Persona alias gambaran customer Anda.
Tentukan demografinya, yaitu berapa usia, income & gender market Anda.
Lalu geografis atau tempat tinggalnya, serta behaviour dan psikografis / interest nya.
Ada beberapa tempat riset market yang bisa temen-temen gunakan untuk
mendapatkan wawasan tentang market yang sedang hot / hype saat ini.
Diantaranya bisa lewat Google Keyword Planner, Google Trends dan Audience Insight. Sebagai penutup bab ini, inget kata Seth Godin bilang: “Jangan mencari market untuk produkmu, tapi carilah produk untuk Marketmu!”
Di slide sebelumnya kita sudah belajar apa itu niche market. Bagaimana Anda bisa
menentukan market mana yang ingin Anda tuju dan bidik. Setelah ketemu pasarnya, sekarang lanjut dengan produk apa yang kita jual.
Produk yang bagus adalah yang:
1. Large Market Size (marketnya gede)
Tahunya dari mana? Dari data dan riset. Jadi
Anda perlu mencari tahu dulu datanya dari
Nielsen, Google atau dari kompetitor.
2. High Customer Retention
Cari produk yang repeat order nya tinggi. Contoh, kalau buku, dengan judul yang baru. Misal jilbab, dengan model baru. Jika makanan, dengan rasa yang baru.
3. Product Market Fit
Yaitu produk yang dapat menyelesaikan permasalahan orang dan memenuhi kebutuhan dan keinginan nya.
$8,521,973
Dan ini adalah yang temen-temen perlu isi:
Cara mengisinya mulai dari bagan Customer, baru ke bagan Product.
1. Needs
Apa pendorong rasional pembelian nya? Apa kebutuhan tersembunyi nya?
2. Wants
Apa pendorong emosional pembelian nya?
3. Fears
Apa resiko ketika beralih ke produk Anda?
4. Features
Apa yang terkandung dalam produk?
5. Benefits
Khasiat atau manfaat dari fitur? Emangnya kenapa?
6. Experience
Perasaan atau pengalaman saat Anda menggunakannya?
Kita akan belajar satu hal penting yang akan sangat membantu Anda dalam men-scale up bisnis Anda secara ekstrim, yaitu tentang sebuah Tim
Bisnis. Team yang baik dalam digital marketing memiliki beberapa poin
karakteristik:
1. Digtal Marketer nya
Musti paham tentang seluk beluk digital marketing. Minimal paham, ngga bisa secara teknis ngga masalah, karena nanti yang mengeksekusi adalah tim yang lain.
2. Advertiser atau Tukang Kampanye
Menjalankan program campaign di beragam kanal media, seperti FB, IG, Google dan yang lainnya.
3. Content & Creative
Memproduksi serangkaian konten, mulai dari gambar, video hingga isi text nya itu sendiri. Salah satu goal dari Contentwriter ini adalah membuat audience nya “suka”.
4. Copywriter
Bertanggung jawab mengenai support untuk jualannya, seperti bikin copy iklan, landing page hingga teknik closing nya.
5. Customer Service
Berperan cukup vital untuk serangkaian funnel yang mustinya berujung pada closing. Jadi percuma kalau bisa mendatangkan traffic sebanyak apapun, kalo closingnya ngga bagus.
6. Web Development & Design
Membangun, men-design dan me-manage website, landing page, blog maupun toko online.
7. Social Media Specialist
Mengelola dan mengoptimasi seputar sosial media.
Dalam Laba Rugi, SDM itu berada dalam kategori cost. Tapi ingat, People is
Cost, Right People is Asset. Dalam membangun tim Digital Marketing ada
4 model:
1. Rekrut orang ahli, dengan konsekuensi salary yang mahal dan biasanya mempunyai idealisme sendiri
2. Rekrut newbie/pemula, konsekuensinya musti mau mendidik dan membina
3. Bayar jasa agency, konsekuensi nya Anda tidak bisa mengaturnya
100% dan data menjadi rahasia agency nya
4. Ajak partnership orang yang ingin Anda ajak gabung sebagai tim. Dream Big, Start Small!
Kali ini saya akan bahas tentang Extreme Traffic, ini adalah salah satu inti ketika membicarakan Digital Marketing. Apa itu Extreme Traffic? Ialah Traffic yang Anda gunakan dari berbagai lini. Kalau dahulu traffic yang
digunakan adalah poster, brosur, banner, pamflet, spanduk, koran, TV, radio, booth dll. Traffic yang bagus di jaman sekarang adalah yang berbasis digital, seperti facebook ads, IG ads, google adwords, youtube, email marketing, viral marketing, WA, list building, affiliate, marketplace dll. Ini adalah traffic-traffic yang sedang hot dan hype.
Dan kita kalau memang ingin laris, secara ikhtiar memang harus menunggang media-media yang memang sedang ramai sebagai channel promosi. Tinggal kita sesuaikan dahulu mana yang kita prioritasskan untuk kita optimasi terlebih dahulu.
Misalkan kita mau
mempromosikan kategori produk-produk yang
dicari/dibutuhkan, seperti lampu, kamera, rumah dll. Kita bisa gunakan
kanal marketplace, youtube dan SEO. Beda lagi ketika yang akan
dipromosikan adalah kategori produk yang harus dipersuasi atau
ditawarkan terlebih dahulu untuk bisa laris, seperti E-Course dll. Kita bisa gunakan channel seperti IG, FB, sosial chat, tiktok.
3 Kunci Extreme Traffic:
1. Lakukan apa yang tidak orang lain lakukan
2. Unggul di hal-hal yang sudah orang lain lakukan
3. Dominan di media-media promosi yang digunakan
Creative Content
Masuk ke point Content. Kenapa kita sebut dengan Creative Content, karena supaya tiap konten yang dibuat musti beda dengan yang lain. Jadi harus berupaya berpikir kreatif, tidak hanya asal jadi aja ya..
Alasan kenapa kita perlu membangun konten ialah karena penghubung antara bisnis kita dengan para customer kita di era digital ini adalah
KONTEN. Kalo misalkan Anda tidak mempunyai konten yang pas untuk mereka, ya resikonya Anda tidak akan dilirik. Jadi kita musti paham cara bikin konten yang bagus itu seperti apa:
Tahap 1: Plan
Setidaknya ada 7 area untuk di bagian plan yang musti kita selesaikan
1. Offer, alias produk apa yang Anda akan jual nantinya
2. Goalnya apa? Pengen dapet like, komen atau share
3. Media (Mau share di media mana?)
4. Format (Video / Carousel / Single Post?)
5. Ide. Issue besar nya, ngomongnya gimana agar related sama audience
6. Angle. Supaya related sama dia, apa bahasanya?
7. Objection (Ngomong duluan dalam text/copy, sebelum audience keberatan)
Tahap 2: Produce
Yaitu tahapan produksinya, creating nya. Misalkan tahapan shooting
apabila untuk online course. Atau bila untuk carousel, bisa nabung
konten-konten nya dahulu. Lanjut dengan desain dan editing sampai jadi.
Tahapan 3: Publish
Misal video, simpen di Youtube dan Publish. Kalo IG, pake creator studio, lalu di schedule berapa kali nge-post sehari nya
Tahapan 4: Promote (antar channel pribadi)
Kasih tahu ke Audience. Reminder audience Anda untuk cek konten yang
barusan Anda publish. Misal baru publish di website, infokan di IG agar
folowers IG Anda mau cek artikel Anda di website.
Tahapan 5: Prove
Tahapan membuktikan bahwa plan dan ukuran data-data yang tersedia
sesuai dengan apa yang Anda inginkan
Hypnotic Copywriting
Kenapa harus pakai Hypnotic Copywriting?
1. Supaya bisa mengarahkan pikiran, agar secara tidak langsung dapat mengarahkannya.
Contoh:
Sebelum Anda share, komen dulu ya...
Nggak perlu dishare, kecuali bermanfaat.
2. Menyetir jawaban. Yaitu secara tidak sadar sedang mendorong customer untuk memilih salah satu.
Contoh:
Ukhti lebih suka mana? Khimar Fathima atau Pashmina Khumaira?
BTW, Anda lebih suka saya kasih bonus tools atau bonus ebook ya?
3. Memperbesar ketertarikan
Agar pada saat orang beli, orang lain ikut beli. Pada saat orang baca, orang lain ikut baca.
Hypnotic Copywriting adalah jenis copywriting yang menggunakan katakata hipnotik untuk MENEMBUS FAKTOR KRITIS Pembaca.
Salah satu kunci Hypnotic Copywriting adalah Faktor-Faktor Persuasi.
Rinciannya adalah:
1. Timbal balik / Reciprocity.
Kaidahnya: Orang akan mudah dipersuasi apabila sebelumnya Anda telah
memberikan sesuatu kepadanya.
Contoh:
Sebelumnya Anda sudah mendapatkan video gratis dari saya, sekarang.....
2. Komitmen & Konsistensi
Konsepnya: Orang akan mudah dipersuasi jika sebelumnya sudah membuat komitmen awal yang kecil / tidak berat.
Contoh:
Untuk mendapatkan Ebook senilai Rp 249rb diatas, cukup Anda masukkan nama lengkap dan email anda dibawah ini
3. Bukti Sosial / Social Proof
Orang lebih mudah dipersuasi jika ada jumlah banyak sebagai acuan.
Contoh:
Siapa lagi yang ingin mendapatkan .....
4. Kesukaan / Liking
Orang lebih mudah dipersuasi oleh orang yang ia suka.
Contoh:
[Nama orang yang disukai] mengatakan bahwa [sugesti/CTA] bisa membuat .......
5. Kelangkaan / Scarcity
Orang lebih mudah dipersuasi jika mereka pikir sesuatu itu langka, sedikit, unik dan merasa rugi jika tidak punya.
Contoh;
Terbatas....... hanya tinggal sekian hari lagi, hanya dengan .....
6. Otoritas / Authority
Orang lebih mudah dipersuasi oleh figur otoritas / jabatan / pakar / ahli dll.
Contoh:
Pengalaman bertahun-tahun menunjukkan bahwa [Orang yang berotoritas] melakukan [CTA/sugesti]
Masive List Building adalah aktivitas mengumpulkan list yang banyak, dan tertarget berupa email, nomor HP, pixel FB dll. Prosesnya seperti apa?
Analogi nya seperti proses membangun kolam ikan, kita ingin kolam tersebut ada ikan nya gede-gede, yang bisa dengan mudah kita pancing / jaring pas kita sedang laper.
Berarti langkah pertamanya adalah
1. Bangun kolam nya dulu, letak kolam nya dimana
2. Siapkan umpannya, umpan buat memancing ikan-ikan yang lain supaya mau masuk
3. Dimasukkan ikannya ke dalam kolam tersebut
4. Setelah dimasukkan ke kolam, diberi makan dulu yang banyak
5. Baru deh pancing / jaring
Sama seperti list building untuk jualan. Proses list building nya adalah:
1. Siapkan Kolam / Media nya terlebih dahulu. Mau pake WA Group, Email atau FB Group
2. Tentukan umpan / Lead Magnet nya. Bisa dengan Free Video, Ebook, Template dll
3. Proses memasukkannya ikan ke dalam kolam. Caranya gimana?
Pake traffic apa? Kolom optin, Google form dll.
4. Kasih makan / Sharing-Sharing
5. Pancing / Selling
Sales Funnel
Di langkah ke sembilan ini kita akan belajar mengenai Funnel. Apa itu
Funnel?
FUNNEL adalah strategi tertentu yang bertujuan mengarahkan
seseorang berpindah dari SATU KONDISI KE KONDISI LAIN untuk
menghasilkan penjualan yang maksimal dan profit yang optimal.
Prinsipnya:
Gratiskan dulu, baru bayar
Jual murah dulu, baru jual mahal
Nyoba dulu, baru langganan
Alasan menggunakan Funnel?
Runutan-runutan dari awal, bagaimana kisah perjalanan calon pelanggan sampai bisa tahu produk kita. Dari mulai tidak tahu menjadi tahu karena peran viral marketing, lalu jadi suka karena terpapar iklan yang nampol, berubah jadi tertarik karena melihat konten yang bikin engage, makin naksir karena status-status yang related, jadi yakin karena terus diedukasi, lalu BELI begitu melihat banyaknya testimoni yang luar biasa.
Seperti analogi laki-laki yang tetiba ngajak nikah perempuan yang baru banget dia kenal. Pasti prosentase digampar nya tinggi.
Sama hal nya pada saat jualan, Anda tidak dikenal, si calon
customer belum tahu sama sekali, tiba-tiba BELI YUK. Sopo
kowe...
Maka perlu geser dulu agar lebih tahu, kepoin dulu kebutuhan dan masalahnya apa, dll.
Product Fuunel / Product Ladder artinya adalah kita musti
susun yang namanya anak tangga produk. Mulai dari Lead
Magnet yang gratis, lalu produk dengan kategori Tripwire
yang berharga murah, selanjutnya produk Core Offer
dengan harga sedang. Dan ada juga produk Profit
Maximizer yang berharga mahal.
Misalnya:
Lead magnet: Ebook (gratis)
Tripwire: Buku (200 ribu)
Core offer: Ecourse (700 ribu)
Profit maximizer: Workshop (7 juta)
Big Leverage
Sampai kita di langkah pamungkas, yang membahas tentang Big Leverage.
Kenapa kita katakan dengan Big Leverage? Karena ini adalah yang akan
me-leverage atau mendongkrak performa sales dan bisnis Anda.
Dan salah satu daya ungkit yang powerfull adalah dengan Extreme Collaboration. Jadi bagaimana cara Anda bersinergi dan berkolaborasi dengan orang lain.
Prinsip Kolaborasi:
1. Saling Kenal (aspek personal)
Pastinya musti kenal dulu ya secara personal.
2. Saling Butuh (aspek kondisional)
Misal yang satu jago marketing, satunya lagi jago produksi.
Sering-sering meet up, ngobrol bareng
Pandu Kurniawan adalah penulis dari Ebook ini. Lahir di kota Semarang
14 Agustus 1988. Penulis menempuh pendidikan mulai dari TK PGRI, SD
Karangayu 01, SPMN 16, kemudian melanjutkan di SMAN 7 Semarang
dan kuliah di UNISBANK Semarang, program studi manajemen
pemasaran. Penulis juga merupakan alumni Santri Siap Guna Daarut
Tauhiid dan workshop Extreme Funneling Batch 1. Berdasarkan
pengalaman pribadi, penulis membagikan sebuah wawasan bagi para
pembacanya tentang 10 Langkah Ekstrim Digital Marketing.