Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. (Rm. 8:9)
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
Penerimaan Diri "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." Mazmur 139:13 Pernahkah Anda bercermin lalu merasa tidak puas dengan kekurangan yang ada pada tubuh Anda? Biasanya, seseorang merasa tidak puas dengan tubuhnya ketika berada pada usia remaja hingga pemuda, suatu masa transisi dalam hidup manusia. Namun tidak tertutup kemungkinan seseorang yang berusia cukup dewasa pun masih merasa tidak puas dengan keadaan atau bentuk tubuhnya. Kewajaran di atas semakin mendapat tantangan ketika zaman yang kita jalani menawarkan berbagai pencitraan diri. Seorang wanita dikatakan cantik apabila ia berambut panjang dan lurus, berkulit putih dan berdagu ke depan. Seorang pria dikatakan ideal apabila ia berbadan atletis, tegap, berdagu belah dan berparas menarik.
Dobraklah Dindingnya "Aku dapat melakukan semua hal melalui Kristus yang menguatkan aku" (Filipi 4:13, KJV). Anda sedang berlari mengikuti perlombaan yang ditetapkan Tuhan bagi Anda. Lalu tiba-tiba Anda menabrak dinding! Itu mungkin berupa dinding kesakitan atau kesulitan keuangan, kegagalan rohani atau masalah keluarga. Tetapi apa pun bentuknya, pengaruh dari dinding itu selalu sama. Itu tetap menahan atau menghentikan gerakan Anda. Pertanyaannya ialah, setelah Anda menabrak dinding seperu itu, apakah yang akan Anda lakukan? Anda akan tergoda untuk berhenti, berbalik dalam keadaan kalah. Tetapi janganlah lakukan itu. Karena Allah akan menyanggupkan Anda untuk mendobrak dinding itu dan meneruskan perlombaan itu. Saya takkan mengatakan bahwa ini merupakan hal yang mudah. Tetapi Anda harus mengerahkan diri terus melintasi masa sulit jika Anda mau melakukan pendobrakan. Tanyakanlah ini kepada atlet mana
Padahal, kalau kita mau melihat secara menyeluruh, citra-citra itu hanyalah khas kelompok tertentu saja. Wanita di kepulauan Pasifik (mis: Hawaii) merasa diri cantik apabila berkulit agak gelap dan berbadan gemuk. Demikian pula dengan prianya. Bagi orang Afrika, yang cantik dan tampan itu ya... yang berkulit hitam. Citra itu sangat relatif dan subyektif, bukan? Namun, apa yang ada di benak saya pun. Jika dia seorang pemenang, dia pasti sudah mengalaminya. Dia mengerahkan tubuhnya secara maksimal. Rusuknya sakit. Paru-parunya nyeri. Kaki dan pahanya kejang. Dan tepat pada waktu dia merasa tidak dapat lagi bergerak, dia mendengar pelatihnya berseru, "Ayo! Terus berlari!" Para atlet menyebut itu "menabrak dinding". Itulah saatnya tubuh berkata, "Cukup. Itulah yang dapat kulakukan. Aku tidak dapat berlari lebih cepat. Aku berhenti saja." Tetapi atlet yang berpengalaman tahu bahwa "dinding" itu bukanlah suatu akhir atau kesudahan. Itu adalah tanda bahwa dia ada di ambang suatu pendobrakan: Jika dia mau bersikap tegar dan mengerahkan diri sedikit lagi, dia akan mendapatkan semangat baru dan meraih kemenangan. Bila Anda mengalami keadaan paling buruk, Anda mungkin akan merenungkan suatu ayat khusus selama berhari-hari bahkan terkadang berminggu-minggu, dalam usaha untuk mendapat penyingkapan darinya, dan agaknya tanpa hasil. Kemudian tiba-tiba, bagaikan fajar yang menyingsing di pagi hari, terang tercurah masuk. Anda melihat cara untuk mendobrak. Yang harus Anda lakukan hanyalah mencoblos sebuah lubang kecil di dinding masalah itu dengan iman Anda dan dengan firman Tuhan. Lalu terus perbesar lubang itu. Jangan
dan Anda saat ini? Sedikit banyak, diri kita sangat dipengaruhi dan dibentuk oleh berbagai iklan, tayangan dan siaran TV lainnya, foto-foto di media cetak dsb. Akibatnya adalah bahwa "ideologi citra" itu meresap kuat dalam benak kita, sehingga mampu membuat kita goyah dan merasa diri tidak puas akan keadaan dan bentuk tubuh kita. Belum lama ini kota Jakarta digemparkan dengan kematian seorang mahasiswi yang ingin "mempercantik" tubuhnya. Apa yang mendorongnya berlaku demikian? Citra diri yang keliru! Dalam ayat di atas, pemazmur mengungkapkan imannya tentang Allah yang Mahatahu dan Mahakuasa. Dengan kekuasaan-Nya itulah, la membentuk setiap manusia dengan begitu intim (ada keterlibatan langsung). la tahu siapa dan seperti apa kita. Ia pun tahu tujuan kita diciptakan. Dan semuanya itu berada di bawah rencana-Nya yang agung. Tidak ada seorang pun yang rendah dan hina di mata-Nya, sekalipun keadaan dan bentuk fisiknya tidak "ideal". Setiap kita begitu berharga di mata-Nya. Jadi, maukah kita menerima keberadaan diri kita apa adanya, dilandasi ucapan syukur dan mengakui bahwa kita berharga di mata-Nya? Natanael Setiadi berhenti! Dan tidak lama kemudian, kekuatan Tuhan akan datang menerobos dan memusnahkan setiap rintangan yang menghadangnya! Begitu hal itu terjadi, maka Anda takkan pernah jadi seperti dahulu lagi. Hanya sebuah dobrakan seperti itu yang dibutuhkan untuk menjadikan Anda seorang juara yang tidak pernah menyerah. Kenneth
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
BERSEMBUNYI DARI ALLAH Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Kejadian 3:13 Ada dua anak laki-laki kakak beradik yang sangat nakal sampai-sampai orangtua mereka kehabisan akal mengatasinya. Maka mereka meminta pendeta untuk berbicara dengan keduanya. Pertama, pendeta itu menyuruh duduk anak yang lebih muda. Karena ia ingin anak itu berpikir tentang Allah, ia memulai percakapan dengan bertanya, "Di manakah Allah?" Anak itu tidak menjawab, sehingga ia mengulangi pertanyaan itu dengan nada tegas. Ia tetap diam. Dengan putus asa, pendeta itu menunjukkan jarinya ke wajah anak itu dan berteriak, "Di manakah Allah?!" Anak lelaki itu langsung keluar ruangan, berlari pulang, dan bersembunyi dalam lemari pakaiannya. Kakaknya mengikuti dan bertanya, "Apa yang terjadi?" Si adik menjawab, "Kita dalam masalah besar sekarang. Allah hilang, dan mereka berpikir kita yang menyembunyikannya!" Hal itu kedengarannya seperti Adam dan Hawa, yang merasa bersalah dan mencoba bersembunyi dari hadapan Allah
TIDAK MAU BAYAR HARGA "Yesus berkata kepadanya: 'Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.'" Matius 8:20 Bila berbicara tentang upah dan berkat, setiap anak Tuhan pasti akan merespon dengan semangat dan antusias yang tinggi. Namun bila ada pertanyaan siapa yang mau menderita untuk Kristus, jawabnya pasti pikir-pikir dulu, kalau bisa kita lari dan menghindar saja dari penderitaan. Namun inilah syarat utama untuk mengikut Yesus! Harga untuk menjadi murid-Nya mengacu kepada harga yang harus kita bayar untuk melayani Tuhan. Seringkali hari-hari kita dipenuhi keluh kesah, sungut dan ketidakpuasan mengikut Tuhan. Menghadapi masalah atau ujian sedikit saja kita langsung ogah-ogahan dan beribadah asal saja, padahal upah melayani Tuhan jauh melebihi harganya yang kita bayar, "...penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." (Roma 8: 18). Dia memberkati kita dengan kebenaran, damai sejahtera, sukacita, kemenangan dan kehidupan kekal. Namun jalan terbaik memiliki hidup yang diberkati adalah dengan melakukan apa yang Yesus katakan, berapa pun harganya, karena Dia datang untuk memberi kita hidup yang berkelimpahan (baca Yohanes 10:10). Sa-
(Kejadian 3:10). Mereka telah mengenal persekutuan Tuhan yang erat, tetapi kini mereka takut bertemu muka dengan-Nya. Namun, Allah mencari mereka dan bertanya, "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Bukannya bertobat, Adam justru menyalahkan Allah dan Hawa, dan Hawa menuduh ular. Bagaimana respons kita ketika kita telah berdosa terhadap Allah? Apakah kita bersembunyi, dan berharap Dia tak akan mengetahuinya? Jika kita milik-Nya, Dia akan mencari kita. Pilihan yang paling bijaksana adalah keluar dari tempat persembunyian, mengakui dosa, dan memulihkan persekutuan kita --AMC DOSA MENDATANGKAN KETAKUTAN PENGAKUAN DOSA MENDATANGKAN KEMERDEKAAN Renungan Harian
yang, banyak di antara kita belum memiliki penyerahan hidup secara total kepada Tuhan. Kita hanya mengingini berkat-Nya saja tetapi tidak mau membayar harga karena kita lebih mencintai dunia ini dan tidak mau melepaskannya. Tuhan tidak ingin kita menjadi sekedar pengikut-Nya saja atau sekedar menjadi pendengar firman. Bila kita memutuskan menjadi muridNya, kita juga harus memiliki komitmen untuk menaati perintah-perintah Yesus setiap hari. "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu" (Yohanes 8:31). Sesungguhnya melakukan perintah Tuhan bukanlah suatu beban yang berat, "Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan." (Matius 11:30). Namun banyak orang menolak kuk itu, bahkan kehadiran Tuhan Yesus pun tidak diinginkannya. Jika meninggalkan Tuhan demi mempertahankan sesuatu, kita akan kehilangan segala sesuatunya; keputusan ada pada kita. Maukah kita kehilangan segalanya? Air Hidup
Jadilah Pemberi yang Bersukacita "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu." 2 Korintus 9:7-8 Sebagian orang berkata bahwa Anda perlu "memberi sampai terasa sakit". Jangan percaya itu. Tuhan tidak menghendaki pemberian yang disertai dengan rasa sakit. Dia ingin pemberian yang disertai dengan sukacita! Malah sebenarnya, jenis pemberian itu sajalah yang berkenan kepadaNya. Itulah sebabnya Dia melampirkan janjiNya mengenai kelimpahan pada perintahNya tentang pemberian dengan sukacita. Kedua hal itu saling berhubungan. Pemberian yang disertai sukacita, penuh iman bahkan riang gembira merupakan kunci yang membuka rumah perbendaharaan Tuhan. Sudah pernahkah Anda menyaksikan sekelompok orang yang memberi dengan cara demikian? Saya sudah pernah. Saya takkan pernah melupakannya. Saya ada di sebuah kebaktian tenda beberapa tahun yang lampau ketika saat persembahan menjadi suatu perayaan adikodrati yang spontan. Ken sedang melantunkan kidung "Lemparkanlah rotimu ke air" dan hadirin menari sambil membawa persembahan mereka. Sukacita di tempat itu sungguh luar biasa. Kesembuhan-kesembuhan besar dan mukjizat terjadi malam itu. Tetapi yang menonjol di atas semua itu ialah betapa senang dan gembiranya para pengunjung membawa persembahan mereka kepada Tuhan. Persembahan itu tidak dikeluarkan dari mereka seperti dokter gigi mencabut gigi. Persembahan itu dibawa dengan senang hati. Asas "memberi sampai terasa sakit" tidak berasal dari Tuhan. Dia lebih suka Anda memberi dengan sukacita daripada dengan persungutan. Dalam 2 Korintus 8:11-12, Rasul Paulus mendesak jemaat di Korintus untuk memberi dengan kerelaan yang bergairah. Itulah yang dicari oleh Tuhan! Jika Anda belum memberi dengan cara demikian di masa lampau, mulailah dengan bersikap tegas. Bertobatlah atas tindakan Anda dalam memberi dengan persungutan. Kemudian luangkan waktu untuk bersungguh-sungguh bersekutu dengan Tuhan dan firman-Nya di ruang doa Anda, sehingga bila Anda akan membawa persembahan lagi, Anda dapat memberi dari hati yang rela. Tinggalkanlah sikap memberi dengan rasa sakit. Jadilah seorang pemberi yang bersukacita, bergembira, dan percayalah bahwa berkat-berkat Anda akan berlimpah ruah! Gloria
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
HALAMAN 3
MENIKAH Syarat Telah Berpulang ke rumah Bapa Bila tidak ada keberatan dari antara jemaat yang sah, maka yang Kekal Pemberkatan akan diberkati pernikahannya di Gereja Pantekosta Isa VERONICA IMANUEL Nikah di Gereja Almasih Immanuel – Taman 1 bulan 1. Enam bulan sebelum pernikahan harus mengisi formulir pemberkatan Nikah, yang dapat diminta pada Gembala Sidang dengan melampirkan: a. Foto copy KTP masing-masing b. Foto copy Kartu Keluarga masing-masing c. Surat Pernyataan Orangtua d. Foto copy surat keterangan Lurah (N1) bahwa belum pernah menikah. e. Foto bersama (berdua) uk. 4x6 (3 lembar) f. Foto copy Sertifikat Baptisan Air kedua calon mempelai 2. Wajib mengikut kelas katekisasi Nikah.
Putri dari Sdr. Ayun & Ny. Sunarti Duta Mas, yaitu: Meninggal pada hari Jumat, 23 v Sabtu, 07 Nopember 2009 Oktober dan telah dimakamkan pukul 13.00 wib di Tegal Alur, Jumat, 23 Oktober ROMI RIANTO 2009. dengan TRI WAHYUNI TJONG MUNG LU 41 tahun Meninggal pada hari Jumat, 23 Oktober dan telah dimakamkan di Pondok Rangon, Minggu, 25 Oktober 2009.
Rencana Pemberkatan Nikah akan diumumkan kepada Jemaat LAY TET TIAM melalui WARTA JEMAAT. Dan apabila dari jemaat ada 59 tahun yang berkeberatan dengan alasan yang sah dan kuat secara Meninggal pada hari Sabtu, 24 tertulis, maka pemberkatan nikah dapat dibatalkan. Oktober dan telah dimakamkan di Pondok Rangon, Senin, 26 Oktober 2009.
YPK BAITANI
Yayasan Pemakaman Kristen (YPK) Baitani, menolong anggotanya untuk memperoleh pelayanan dan perlengkapan kematian pada waktu kedukaan, al. Peti Jenasah berikut kain tille, kaos kaki, sarung tangan, cologne, dan mobil jenasah sampai ke tempat pemakaman serta tanah makam sesuai dengan yang ditunjuk oleh YPK Baitani. Beberapa syarat untuk menjadi anggota Baitani sebagai berikut: 1. Uang pendaftaran Rp 1.500.000,2. Anggota GPIA IMMANUEL, foto copy KTP serta alamat lengkap. 3. Membayar iuran Rp 3.000,-/bulan
Tuhan kiranya memberi penghiburan dan pertolongan bagi keluarga yang berduka
external
Pdt. Hanna Budhi beserta Sekum dan Bendahara Sinode GPIA telah melayani di GPIA Lembah Kasih Toboali Bangka dalam rangka penyelesaian renovasi rumah Ibadah pada tanggal 19-21 Oktober 2009. e-Paper Warta Jemaat: http://wartajemaat.wordpress.com Pada tanggal 30 Oktober Pdt. blog: http://gpiaimmanuel.wordpress.com atau Hanna Budhi telah melayani Pos panisal.wordpress.com PI di Curug di rumah Bpk. Maxi.
Persembahan Pembelian Elevator/Lift di Perniagaan Acun Rp 1.100.000 Ali Sudarmin & Kel Rp 500.000 Bong KhianHin Rp 200.000 Elcy D'Twin's Rp 5.100.000 Elevator Rp 100.000 Erry Tan Rp 100.000 JSP Rp 300.000 Lilina Kurniawan Rp 1.000.000 NN Rp 450.000 NN Rp 500.000 Stefanie Natasha Rp 1.000.000 Ter II Rp 150.000 Yu Yin Rp 300.000 ----------------------------------------------------Minggu ini Rp 10.800.000 Minggu Lalu Rp 5.400.000 ----------------------------------------------------Jumlah Rp 16.200.000
Perjamuan Kudus Pada hari Minggu ini, 01 Nopember, ibadah kita di Perniagaan akan disertai dengan Sakramen Perjamuan Kudus. Dan Minggu selanjutnya, 08 Nopember akan diadakan di Taman Duta Mas. Demikian untuk diketahui.
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
HALAMAN 4
BERDOA UNTUK ORANG LAIN Pada malam perjamuan terakhir, Tuhan Yesus berkata, "Simon, Simon ... Aku telah berdoa untuk engkau ..." (Lukas 22:3132). Dan kita pun mengikuti teladan Kristus itu setiap waktu. Suatu hari, saya mengunjungi seorang ibu tua yang lemah dan telah menderita selama bertahun-tahun. Ia berpaling kepada saya lalu bertanya, "Menurut Bapak, mengapa Tuhan masih menginginkan saya di dunia ini?" Saya diam karena tak tahu jawabnya. Lalu ia mulai bercerita tentang anaknya. Anak itu telah menempuh jalan hidup yang sesat. Ketika mendengar cerita ibu itu, saya teringat akan kata-kata dalam sebuah syair: "Saya tahu kasih siapa yang masih tetap mengikuti saya, oh ibuku." Meskipun ibu itu merasa kecewa akan anaknya dan kenyataannya anak itu telah berulang kali menghancurkan hatinya, ia tetap mengasihi anaknya. Akhirnya, ia menjawab pertanyaannya sendiri, "Tuhan ingin saya tetap di sini agar saya dapat mendoakan anak saya." Sering kali, kita merasa tak berdaya, tapi kita selalu dapat berdoa. Berdoa untuk orang lain bukan saja merupakan kehormatan, melainkan juga kewajiban yang sungguh-sungguh harus ditaati. Nabi Samuel berkata: "... jauhlah daripadaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakanmu ..." (1 Samuel 12:23). Orang-orang Kristen mendoakan orang lain yang mereka kasihi dan orang-orang yang sulit untuk dikasihi. Yesus mengatakan, "...dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Matius 5:44). Jika kita berbicara tentang orang yang kita benci, akhirnya api panas dari kebencian di dalam diri kita akan dipadamkan lalu kita akan mulai melihat orang itu dengan pandangan roh Tuhan sehingga kita dapat mengatakan, "Bapa, ampunilah mereka." Bila kita berdoa untuk mereka yang kita kasihi dan yang memerlukan pertolongan, kita mengembangkan pengharapan dengan kekuatannya yang senantiasa bertahan sepanjang hidup kita. Bila anak kita sakit, kita akan merasa lega jika dokter datang karena kita tahu bahwa ia dapat berbuat sesuatu bagi anak kita. Dan bila kita membawa seseorang yang membutuhkan pertolongan ke dalam tangan Tuhan, kita akan merasakan damai dalam hati kita, sebab berdoa untuk orang lain berarti menolong diri kita sendiri. Bila Yesus berkata, "Simon, Aku telah berdoa untukmu," Simon berbesar hati. Bila Martin Luther merasa kuat dan bahagia, ia mengatakan, "Saya merasa seolaholah ada orang yang mendoakan saya." Orang yang mendapat kritik dari orang lain akan merasa tertekan, tapi jika ia tahu bahwa ada orang yang berdoa untuknya, maka ia akan memperoleh sumber kekuatan yang dapat membuatnya bertahan. Pada masa-masa sulit dalam sejarah Inggris, Cromwell menulis surat kepada laksamana-laksamana di laut: "Banyak doa dipanjatkan untuk kita setiap hari, hal ini merupakan dorongan semangat yang besar."
Saya tahu bahwa banyak orang berdoa untuk saya, dan saya berterima kasih kepada mereka semua. Beberapa waktu yang lalu ada beberapa orang anggota gereja lain menceritakan kepada saya tentang kekurangan-kekurangan pendetanya. Saya menceritakan kepada mereka bagaimana Paulus meminta agar umatnya mendoakan dia. Dalam setiap surat yang ia tulis, ia minta agar didoakan, kecuali kepada umat di Galatia. Saya lalu menyebut nama-nama pengkhotbah yang cara pelayanannya menunjukkan kemajuan pesat bila mereka tahu bahwa ada orang-orang di dalam gerejanya yang secara tetap mendoakan mereka. Jika seseorang tahu bahwa orang-orang lain berdoa untuknya, maka ia sendiri akan menolong orang itu dengan doanya. Bila saya mendoakan orang lain, berarti saya tergerak melakukan sesuatu untuk menolong orang itu. Dan sering kali usaha orang yang mendoakan itu cukup untuk menjawab doa itu. Contohnya, jika saya berdoa untuk seseorang yang sedang sakit. Mungkin salah satu faktor yang menyebabkan penyakitnya ialah karena orang itu merasa kesepian, putus asa, dan kehilangan gairah untuk hidup. Sebagai hasil dari doa saya, saya merasa tergerak untuk menaruh perhatian dan menunjukkan sikap kasih sayang yang mungkin dapat mengubah sikap mental si penderita, dan hal ini bisa jadi merupakan titik balik antara penyakit dan kesehatan. Jika saya berdoa untuk seseorang yang mengalami kesulitan ekonomi, saya tergerak untuk menolong dia dengan memberi atau meminjamkan sebagian dari milik saya. Jika saya berdoa untuk jiwa seseorang, saya tergerak untuk mengundang dia pergi ke gereja bersama-sama. Jika saya berdoa untuk kesejahteraan lingkungan saya, maka saya akan menyediakan lebih banyak waktu lagi untuk pelayanan lingkungan saya. Bila saya berdoa untuk orang lain yang lemah, saya membawa kekuatan yang datang dari Allah untuk dipusatkan pada kehidupan dan keadaan orang itu. Alkitab berkata, "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia, dan jika
ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni, karena itu, hendaklah kamu saling mendoakan." (Yakobus 5:1416) Perhatikanlah terutama kata-kata "doa yang lahir dari iman". Kita tahu bahwa iman merupakan fondasi utama dari doa, tapi di sini kita melihat bahwa orang yang didoakan tidak selalu harus memiliki iman Allah dapat menjawab doa karena iman yang mendoakan. Saya dapat mendoakan orang yang tidak memiliki iman, tapi jika saya memanjatkan doa yang lahir dari iman, maka Allah akan menjawab doa saya. Di atas kayu salib, Yesus berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka ..." (Lukas 23: 34). Jelas bahwa Tuhan Yesus tidak akan memanjatkan satu doa yang mustahil. Ia tahu bahwa mereka yang telah menyalibkan Dia adalah orang-orang yang tak menyesali perbuatannya dan tak memiliki iman. Walaupun demikian, Tuhan dapat mengampuni mereka karena doa yang telah dipanjatkan untuk mereka lahir dari iman Yesus Kristus. Apakah Anda pernah berdoa untuk seseorang tapi belum terkabul? Setiap doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh harus disertai kata-kata Kristus, "... tapi bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang jadi." Dan mungkin jawaban yang Anda nantikan tidak sesuai dengan kehendak Allah. Atau, mungkin Allah memunyai alasan-alasan tertentu sehingga tidak segera menjawab doa Anda. Mari kita ingat kata-kata pemazmur, "... bergembiralah karena Tuhan maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu, serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak. Berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia." (Mazmur 37:4, 5, 7) Tapi mungkin pula doa Anda tidak terjawab karena Anda tidak berdoa dengan saksama dan saya yakin bahwa beberapa orang mendapatkan jawaban yang lebih lengkap dari orang lain karena mereka tahu cara berdoa yang lebih baik. Berikut ini saya uraikan cara berdoa yang baik untuk orang lain. BERSAMBUNG KE HLM. 5
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
HALAMAN 5
SAMBUNGAN HLM. 4 - BERDOA 1. Berdoalah sungguh-sungguh untuk orang itu. Bayangkanlah orang itu dengan jelas di dalam pikiran kita, sehingga kita seolah-olah dapat melihat dia di hadapan kita. Pastikanlah secara tegas sedapat mungkin apa yang menjadi kebutuhan orang itu dengan mempertimbangkan keadaan hidupnya. 2. Dengan membayangkan orang yang bersangkutan di dalam pikiran kita, pusatkanlah pikiran kita kepada Allah. Untuk ini, saya sering membayangkan suatu kejadian tertentu dalam kehidupan Kristus yang cocok dengan kasus orang itu. Misalnya, jika orang yang saya doakan itu memerlukan kebutuhan jasmani, ingatlah kejadian ketika Kristus memberi makan orang banyak. Jika hidup orang itu tidak benar, ingatlah akan Ia yang berkata, "Pergilah, jangan berbuat dosa lagi." Jika orang itu sakit, ingatlah kepada wanita yang menjamah jubah Yesus. Kita pusatkan pikiran kita kepada Allah dan orang itu bersamasama. 3. Di dalam doa kita, angkatlah orang itu di hadapan Allah. Kita jangan mencoba menceritakan kepada Tuhan apa-apa yang tidak kita ketahui. Demikian pula jangan mencoba mendesak Allah untuk berbuat sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya. Ingatlah kata-kata Agustinus: "Tanpa Tuhan kita tidak bisa, tanpa kita Tuhan tidak mau." Pandanglah diri kita sendiri sebagai perantara manusiawi yang diperlukan untuk mempertemukan orang itu dengan Allah. 4. Ceritakanlah kepada Allah apa yang tersimpan di dalam hati kita. Namun, ingatlah untuk berdoa secara positif. Jangan memusatkan doa kita pada kelemahan, penyakit, atau dosa orang itu, melainkan pusatkanlah pada kekuatan orang itu dan bayangkanlah di dalam hati dan pikiran kita suatu jawaban yang kita kehendaki lalu bayangkan orang yang menerima jawaban itu. Jadi, berdoalah dengan penuh pengharapan. 5. Berdoalah terus sampai jawaban Tuhan kita terima. Pada tahun 1872, Profesor John Tyndall, seorang ilmuwan Inggris, menyatakan bahwa doa itu sesungguhnya tak ada gunanya. Untuk mempertahankan pendapatnya itu, ia menantang orangorang Kristen untuk mengadakan tes. Ia berkata, "Pergilah ke rumah sakit dan bagilah penderita-penderita di dalam dua kelompok. Pastikanlah bahwa mereka menderita penyakit yang hampir sama dan mereka menerima perhatian medis yang sama pula. Lalu biarlah orang-orang Kristen mendoakan kelompok yang satu sedang kelompok yang lain diabaikan. Selanjutnya kita akan menyaksikan apakah ada kemajuan-kemajuan yang terlihat pada orang-orang yang didoakan itu. Percobaan itu sama sekali tak masuk akal. Kita tak dapat membagi orang-orang sakit dalam kelompok sesuai dengan sakit dan penderitaan yang identik. Kita juga tak dapat memastikan apakah setiap kelompok mendapatkan pelayanan medis yang sama. Tapi yang lebih penting, kita juga tak dapat memastikan apakah tak ada di antara orang dalam kelompok yang diabaikan itu yang tidak didoakan oleh orang yang mengasihinya. Namun, jika percobaan itu dapat dilaksanakan, pasti
dapat dibuktikan bahwa doa akan menimbulkan perbedaan. Doa bukan saja efektif terhadap orang sakit, tapi juga memunyai kekuatan untuk mengisi setiap kebutuhan dalam hidup kita. Berulang kali saya memberikan nasihat kepada seorang istri maupun suami yang pernikahannya kurang bahagia, "Tanpa diketahui oleh yang lain, berdoalah dengan sungguh-sungguh." Sering kali saya menyaksikan bahwa doa berhasil saat segala usaha lain gagal. Suatu hari, seorang wanita menelepon saya dan bertanya apakah saya mengenal seorang pendeta di Los Angeles. Ia bercerita kepada saya tentang saudaranya yang membutuhkan pertolongan Tuhan dan ia ingin agar pendeta itu mendoakan saudaranya. Saya berkata, "Mengapa bukan Anda dan saya yang mendoakan dia?" "Oh, dia berada terlalu jauh dari kita," kata wanita itu. Lalu saya menunjukkan kepadanya bahwa saya dapat segera memutar telepon dan menghubungi pendeta itu. Ini disebabkan tenaga listrik. Lalu saya menunjukkan pula bahwa Allah yang telah menciptakan tenaga itu dan jika suara saya dapat diteruskan ke benua lain, maka
Hidup Mukjizat “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anakanak terang.� Efesus 5:8 Mukjizat terbesar yang pernah saya saksikan adalah tentang kehidupan kekal yang dapat mengubah mental seorang gadis bernama Mary. Ia tinggal di kelas satu hingga 7 tahun lamanya tanpa mampu menulis namanya sendiri. Pihak yang berwenang menganjurkan kepada orang tuanya untuk mengeluarkan dia dari sekolah ketika ia berusia 14 tahun. Sebagai anak berusia 18 tahun, perilakunya masih seperti anak umur 2 tahun. Jika kebetulan dia tidak duduk satu bangku dengan ibunya pada waktu kebaktian, ia akan merayap dari bawah kolong bangku mendatangi ibunya, atau ia berjalan sambil mengangkat roknya dari satu bangku ke bangku yang lainnya untuk mendekati ibunya. Lalu pada suatu malam, dalam kebaktian kebangunan rohani, Mary maju ke depan mimbar. Di sanalah dia menerima hidup kekal itu—sifat-sifat yang dimiliki Tuhan. Suatu perubahan drastis terjadi. Pada malam berikutnya dalam kebaktian kebangunan rohani itu juga ia telah bersikap manis dan sopan bagaikan seorang gadis berusia 18 tahun. Ia menata rambut-
masuk akal jika kita percaya bahwa Allah juga dapat membawa doa saya dan mengirimkannya ke mana saja. Sering saya teringat akan syair pendek yang ditulis oleh Ethel Romig Fuller dalam bukunya "Proof" (Bukti). Terjemahannya sebagai berikut: Jika jari-jari radio yang ramping dapat memetik melodi di tengah malam buta, lalu memantulkannya menyeberangi laut dan benua, jika nada-nada biola laksana daun-daun bunga dihembuskan melampaui gunung dan kota, jika lagu seperti bunga mawar merah bertaburan dari ruang angkasa, mengapa manusia yang fana, merasa heran jika Tuhan dapat mendengar doa kita? Bayangkanlah seseorang di dalam satu ruangan sebuah rumah dan Tuhan berada di ruang sampingnya. Di antara kedua ruang itu terdapat dinding penyekat. Jika kita berdiri di pintu yang menghubungkan kedua ruang itu, kita dapat melihat mereka yang berada di masing-masing ruang. Yang satu dapat berbicara kepada yang lain melalui kita. Mungkin kita memunyai hubungan dengan beberapa orang yang memerlukan pertolongan Tuhan. Di antara Tuhan dan orang itu ada sebuah dinding penghalang. Mungkin dinding itu berupa rasa tidak percaya, sikap acuh tak acuh, atau cara hidup yang salah. Tapi karena kita memunyai hubungan baik dengan orang itu dan juga dengan Tuhan, maka kita dapat menjadi penghubung antara keduanya. Dan, dengan doa-doa kita, kita menyampaikan kebutuhan orang itu kepada kuat kuasa Tuhan. Charles L. Allen nya sendiri dan berpakaian dengan rapi. Mentalnya telah mengalami perubahan total hanya dalam waktu satu malam. Tidak berapa lama setelah peristiwa itu, ia pun berkesempatan berkunjung ke rumah satu keluarga dekat di daerah lain, dan berkenalan dengan seorang pemuda petani yang akhirnya menikahi dia. Beberapa tahun kemudian, saya mendengar kabar bahwa suaminya mendapat kecelakaan dan meninggal dunia. Tetapi sepeninggal suaminya, ia malah menjadi seorang wanita pengusaha yang kaya raya, yang pada waktu itu mampu membiayai para kontraktor dalam usaha membangun kota! Saya berjalan sebagai anak Tuhan yang berjalan dalam terang Allah. Saya berjalan dalam terang hidup yang kekal. Kenneth E. Hagin
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
SENIN, 2 NOP Bong Lie Jun Esther Novian Hartanto Djokro Hendra Sutanto Herry Irwan Jusjanto Sutanto Lie Kim Nio Lisa Widjaja Mario Jimmy Ngan Neftrity AB Ria Marhaeni Rusli Rinto Wijaya Simon Zacharia Susuati/Suyanti Laujanto SELASA, 3 NOP Bong Fang Fang Dwi Siwa Dewi Hasan Hong Beng Lo Ay Mey Sandra Hugeng Susanti Theng Nenny Yosep RABU, 4 NOP Ang Sin Kiat Anggrenie Budianto Dewi Yanti Elena Lasnata Evie Sylvia Afendy Hary Handojo Lim Hung Kong Liong Soe Kiauw Loa Roki Maria Puspita Sari Michael Novita PERSEMBAHAN PERPULUHAN 10 NOP 8598BE A&Y AAR ACHAI& LISHIA AGUS ZEBUA ANDREYANTO BINTANG TIMUR CATUR & EVA CHU CHU HENDHA DIDIT LAKSANA DJH (2) DONNY H ELVINA AW ELY SUKWANTI EM BUN FOSEN FREDDY CHANDRA FRJJ GAB HERRY HOK LIN IREDUR IVONE JAYA E JG 02 JG 11 JOGS/HI JOVAN JSP KY LIE KWONG SIN & KEL LILIEK H (2) LIM SAI BOI LNMK LKY LUSY G
HALAMAN 6
Paulus Widjaya Viona Yen Yen KAMIS, 5 NOP Alin Junaedi Nathaniel Evlin Frans N. Suluh Grace EK Budhi Kezia Hermawati Lie Yoel Liven Lina Gozali Lit Kiong Novia Christianti Novita Novrianie Rano Ruth Ninik Christina Sagiwan Wijaya Santi Kuswoyo Sardjan Muhinar Sayono Sin Lie Siti Kurniawati Thio Eng Tjoan Vivi Tanadi Yony JUMAT, 6 NOP Andi Suryanto Chris Fransiska Fenny Fransisca Ancilla Handaya Soetanto Harjanti Henny Halim Lie Mei Liem Kiam Eng (Mariam) Liong Sweiy Sim Lucky Nyuk Fong/Florensiana LYDIA RINI MARCELLO (EXCEL) MARVEL YULIA S MILIK TUHAN YESUS MS MT NANY EFFENDY NG AI LOAN NG TJIN HA NICKY NN NN NN NN 0107 NN 0189 NN 0231 NN 0249 NN 0470 NN 0472 NN 0497 NN 0500 NN 0504 NN 0574 NN 0683 NN 0699 NN 0772 NN 0810 NN 1071 NN 1127 NN 1132 NN 1139 NN 1150 NN 1394 NYAM TONG & NY ODIH OKN PAULKUS B POS PI JELAMBAR PRISCILLA
Sumarni SENIN 02 NOP LUKAS 22:14-23 Wijaya Penetapan Perjamuan Malam. Wikarbudi SELASA 03 NOP LUKAS 22:24-38 Wong Njon Liong (Elias) Percakapan waktu Perjamuan Yanty Malam. Yully RABU 04 NOP YOHANES 13:1-20 Yesus membasuh kaki muridSABTU, 7 NOP murid-Nya. Aliwanto KAMIS 05 NOP YOHANES 13:21-30 Chrisnatalia Yesus memperingati Yudas.. Hanna Lydia Helga Lobo JUMAT 06 NOP YOHANES 13:31-35 Kang Winnie Perintah baru. Lanny Nuritawaty Setio SABTU 07 NOP YOHANES 13:36-38 Lenny Mariana Sudarta Yesus memperingati Petrus. Lie Kwong Sin MINGGU 08 NOP YOHANES 14:1-14 Lie Na Rumah Bapa. Liyin Surya Nathania Tisna Ninik Soeharti/I Mey Pricillia Chandra Yanto Yovanie Tiara MINGGU, 8 NOP Benyamin AN Kandau Bernard Rasselo Enny Salim Grace Juliana Gunawan Khouw Wie Soey Lina Apolo Pinly Gunawan Ratiwen Rosdiana Stevanus Hasul Susan Wijaya Thio Nova Tjhin Hung Tjen Tjioe Sin Joe Yohanes Lily Santosho
RAVARO SAMUEL SILVIA SINTA ARISANI SL SML 11 STEPHANIE & JANSEN SUGIMAN SUGITO GUNAWAN SUNARDI TAN TJHAI PI THK TJOKROHANDOKO WIDJAJA TNY UK (LH) V20E WIE BIT NIO WIJAYA FOODS YKVY YOHANES SUJANA
· · · · ·
CHU CHU HENDHA FRY KANTIN NF SB
TUGAS PADUAN SUARA PERNIAGAAN I : PS IMMANUEL PERNIAGAAN II : PS IMMANUEL PERNIAGAAN III : VG AGAPE DUTA MAS I : PS IMMANUEL DUTA MAS II : PS MARANATHA II DUTA MAS III : PS HOSANA II
ULANG TAHUN JEMAAT
Bagi Jemaat GPIA Immanuel yang telah dibaptis di GPIA Immanuel atau atestasi masuk namun namanya tidak tercantum dalam daftar Ulang Tahun di Warta Jemaat, kami mohon maaf dan sudilah Bapak/Ibu/ Sdr/i dapat menghubungi Tata Usaha Gereja LZ (5678055) untuk konfirmasi. Terima kasih atas NATALIE SANDRA kesediaannya dan terima kasih pula NN koreksinya. NN NN NN ONGGO LIPUTRA ROBBIN SOETIONO SANTOSO SH & KEL SELVIE SUSANTHI STEFFANY & FELICIA TAN MIMI THIO CAROLINS TRBS NN YANTI PRAWIRA
PERSEMBAHAN SYUKUR BONG KHIAN HIN (2) CHRISTABELLA FLOREN JEREMY AMADEUS PERSEMBAHAN VIA JOEY & JONATHAN BANK KEL YUSUP AGUS YUSAK LIE SIM HIONG ANDREAS LS CENDRIYANI LIM MINARTI CORRY NN DANIEL VONNY NN 1146 ERINAWATY ISKANDAR PRICILLIA C ESTER KRISLI SHUNANDAR GALILEE BLESSING WINARTO & INEKE CHURCH WWT & KE HERMAN SINAGA HERMIN BUAH SULUNG IWAN & DESSY WWT & KC JHONI SURYADI (2) JOHAN SETIAWAN LIM TJIAN NIO
Tidak seperti wanita pada umumnya yang ingin badannya langsing, si Cindy ingin dirinya menjadi agak gemuk, karena memang sejak kecil badannya sangat kurus. Suatu hari Cindy pergi ke seorang Pendeta dan minta didoakan. "Pak Pendeta, tolong doakan saya Pak, saya sudah makan sebanyak mungkin, tapi ... saya tetap saja kurus kering", kata Cindy. Lalu berdoalah mereka. Setelah itu sebelum Cindy pulang Pak Pendeta berkata pada Cindy, "Tahukah kau anakku, kalau Tuhan sudah menubuatkan bahwa kau tidak akan kurus lagi?" "Ah, benar Pak? Puji Tuhan! Ngomongngomong, dimana ayatnya Pak?" Lalu Pendeta tersebut membuka Yesaya 54:3 dan membacanya keras-keras: "Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri!"
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
HALAMAN 7
IBADAH UMUM Pkl. 07.00 WIB Minggu, 8 November 2009 Pimp. Pujian : Sdr. Joko Tim Pemuji : Shekinah Doa Firman : Ny. Ajan Persembahan: Lantai II : Sdr. Mulyadi Gunawan & Ny. Sdr. Dana Lembono & Ny. Sdr. Simon Zakaria & Ny. Sdr. Bertnady & Ny. Penyambutan: Sdr. Dana Lembono & Ny. Lantai III : Sdr. Iwan S. & Ny. Sdr. Christian Patty & Ny. Sdr. Lukito & Ny. Penyambutan: Sdr. Lukito & Ny. Lantai IV: Sdr. Tonny & Ny.
IBADAH UMUM Pkl. 10.00 WIB Minggu, 8 November 2009 Pimp. Pujian : Sdr. Joko Tim Pemuji : Shalom Doa Firman : Sdr. Ook Persembahan : Lantai II : Sdr. David P. & Ny. Sdr. Lim Kian Kun & Ny. Sdr. Johan S. & Ny. Sdr. Nanung Abraham & Ny. Penyambutan: Sdr. David P. & Ny. Lantai III : Sdr. Yohanes Krisli & Ny. Sdr. Jimmy Gozali & Ny. Sdr. Robbin Soetiono & Ny. Penyambutan: Sdr. Yohanes Krisli & Ny. Lantai IV : Sdr. Piter Hiskia & Ny.
KOMISI WANITA PKL. 15.00 WIB Selasa, 3 November 2009 Pimp. Ibadah : Pdm. Hanna Tomasowa Firman Tuhan : Pdt. Trifena Pimp. Pujian : Tutti Singers : BK Ngo & Herlina Doa Firman : BK Ngo Penyambutan : San Tjen & Po Lan & Persembahan : Lianawati & Hanny H.
MALAM KESAKSIAN & SABDA Kamis, 5 November 2009 Pkl. 18.30 WIB KOMISI PEMUDA & REMAJA Pimp. Pujian : Sdr. Hendri Sabtu, 7 November 2009 pkl. 18.30 WIB Tim Pemuji : Haleluya Songleader: Yezak Doa Firman : Sdr. Tony Ang Singers: Mey, Angelina, Vanie Firman Tuhan : Pdt. Vera Setiawan Firman Tuhan: Magdalena Budhi Persembahan : Ny. Lydia Rini & Ny. B K Ngo Persembahan: Lisa, Hendra, Yanti, Sherleen Ny. Ajan & Ny. Christine K. Tambourine: Angel, Sherly, Chris F. Sdri. Anna LT Maria, & Sdri.Cecillia, Wendy Ricky, Ferdhino Musik: Hermanto, Ivan Ny. San Tjen & Ny. Ahuang Multimedia: Willy Penyambutan : Ny. Lydia Rini & Ny. B K Ngo Doa Ibadah: Stella & Tissa
KOMISI PRIA PKL. 19.00 WIB Selasa, 3 November 2009 Koordinator: Kosasih Armagatlie Worshipleader: Budi Hariyanto Singers: Andreas Tan, Andre WJ, Tony Ang, Bintangna Doa Firman: Tobing Firman Tuhan: Pdt. Noldy Luntungan Persembahan: Budi Kartolo, Tan Kim Hua, Wawan Bicung, Agung Bintoro, Suhenda Penyambutan: Budi Kartolo, Tan Kim Hua IBADAH UMUM Pkl. 08.00 WIB Minggu, 8 November 2009 Pimp. Pujian : Sdr. Robinson T. Tim Pemuji : Haleluya Doa Firman : Sdr. Kim Po Persembahan di aula lt. III: Sdr. Suryanto Sutedjo & Ny. Sdr. Kafie Surya & Ny. Sdr. Ariyanto Gunawan & Ny. Sdr. Ke Tjiang & Ny. Sdr. A Hun & Ny. Sdr. Lim Tiat Hoa & Ny. Sdr. Ebet Abednego & Ny. Sdr. Hendri Tionardo & Ny. Sdr. Andy Setiawan & Ny. Sdr. Gunawan Tjahjadi & Ny. Sdr. Beria Tony Hambali & Ny. Ny. Temmy Mulyana & Ny. Emilia V. Sdr. Tan Hok Liang & Ny. Sdr. Tjun San & Ny. Sdr. Suherman Widjaja & Ny. Sdr. Suryanto & Ny. Penyambutan di aula lt. III: Sdr. Suryanto Sutedjo & Ny. Sdr. Kafie Surya & Ny. Sdr. Ariyanto G. & Ny. Persembahan di aula lt. IV: Sdr. Agus Tresna & Ny. Sdri. Christiana & Sdri. Christiani Sdri. Suwanty & Sdri. Grace Lie Sdr. Jonathan & Sdr. Yosua K. Ny. Shinta A. & Ny. Lan Lan Ny. Sri Herlina B. & Ny. Lay Kim Ny. Hoyin & Sdri. Yuli Irma Sdri. Maria S. & Sdri. Wati Sdr. Jimmy Anis & Ny. Ny. Liana Halim & Ny. Tjing Ing Sdr. Billy G. Sudirgo & Sdr. Eric D. Sudirgo Sdr. Yeremia Cong & Sdr. Alex Sugiarto Penyambutan di Aula lt. IV: Sdr. Agus Tresna & Ny. Ny. Shinta A. & Ny. Lan Lan
IBADAH UMUM Pkl. 10.00 WIB Minggu, 8 November 2009 Pimp. Pujian : Sdr. Robinson T. Tim Pemuji : Hosana Doa Firman : Sdr. Randu Persembahan di aula lt. III: Sdr. Andreas & Ny. Sdr. Agus Yusak & Ny. Sdr. Albert Pratama & Ny. Sdr. Rendy F. & Ny. Sdr. Hendra Herman & Ny. Sdr. Cin Cin & Ny. Sdr. Thomas OK & Ny. Sdr. Jonatan Effendi & Ny. Sdr. Santo & Ny. Sdr. Tjokro Handoko & Ny. Sdr. A Fong & Ny. Sdr. Susanto Suharlie & Ny. Sdri. Bella Priscilla & Sdri. Natalia Lo Sdr. Tommy Yosua & Sdr. Agus Saputro Sdr. Lie Goan Tjiang & Ny. Sdr. Yohanes Suryadi & Ny. Penyambutan di aula lt. III: Sdr. Andreas & Ny. Sdr. Agus Yusak & Ny. Sdr. Albert Pratama & Ny. Persembahan di aula lt. IV: Sdr. Erik & Ny. Sdr. Acun Tamsuri & Ny. IBADAH MALAM KESAKSIAN & SABDA Jumat, 6 November 2009 Pkl. 19.00 wib Pimp. Pujian : Sdr. Andreas Tim Pemuji : Nazaret Doa Firman : Ny. Lucia Prajogo Firman Tuhan : Pdt. Vera Setiawan Persembahan : Sdr. Tarida Turnip & Ny. Sdr. Budi Gunawan & Ny. Penyambutan : Sdr. Tarida Turnip & Ny. DOA PUASA TAMAN DUTA MAS Sabtu, 7 November 2009 pkl. 10.00 wib Koordinator : Sdr. Frank Maita Firman Tuhan : Pdt. Vera Setiawan DOA SELAMA IBADAH BERLANGSUNG: PKL. 08.00 WIB PKL. 10.00 WIB Sdr. Ebed Abednego Ny. Lim Sin Fong Sdr. Budiyanto Sarahi Ny. Lim Mi Fong Sdr. Anton Chow Ny. Sinta H.
IBADAH UMUM Pkl. 17.00 WIB Minggu, 8 November 2009 Pimp. Pujian : Ny. Riny Tim Pemuji : Glory Doa Firman : Sdr. Amos Persembahan : Sdri. Olivia & Sdri. Sukphin Sdri. Natalia & Sdri. Shierly Sdr. Samuel & Sd Sdr. Hendra & Sdr.Willy Penyambutan : Sdri. Olivia & Sdri. Sukphin DOA MALAM PKL. 22.00 WIB Kamis, 5 November 2009 Koordinator : Pdp. Abdon Dutu Firman Tuhan : Session I : Pdt. Vera Setiawan Session II : Sdr. Frank Maita
IBADAH UMUM Pkl. 17.00 WIB Minggu, 8 November 2009 Pimp. Pujian : Ny. Lanie Sutedja Tim Pemuji : Yedutun Doa Firman : Sdr. Nyam Cong Persembahan: Sdr. Eddy Irwanto & Ny. Sdr. Hardi & Sdr. Gunawan Penyambutan: Sdr. Eddy Irwanto & Ny. DOA PUASA PKL. 10.00 WIB Rabu, 4 November 2009 Koordinator : Sdr. Kolis Napitupulu P U J I A N : Sdr. Budi Amsoro Firman Tuhan: Session I : Pdt. Vera Setiawan Session II : Pdm. Ricky Watulingas KOMISI WANITA PKL. 16.00 WIB Rabu, 4 November 2009 Pimp. Ibadah : Pdp. Yunny Ong Firman Tuhan : Pdt. Trifena Pimp. Pujian : Pdm. Malia Watulingas Singers : Yenny Ch & Lanny T. Doa Firman : Luh Suryani Penyambutan : Lien Hoa & Mei Hoa & Persembahan: Murti & Lydia A. KOMISI PEMUDA & REMAJA Sabtu, 7 November 2009 Pkl. 18.30 wib Songleader: Ika & Nico Fernando Singers: Marshalina, Jonathan Doa Firman: Jonathan Firman Tuhan: T a m u Persembahan: Deborah, Christopher, Putri, Yosua K. Penyambutan: Hosea & Natalia Tambourine: Evi M. & Evi A. Musik: Shela, Gianzo, Aldo, Haris Doa Ibadah: Oki & Anton
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
HALAMAN 8
HIDUP BERMAKNA KETIKA ADA KEBENARAN Dalam Amsal 10:21 dikatakan: Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi. Sebelumnya, pada ayat 11 dikatakan: Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman. Orang benar dan orang bodoh, merupakan perbandingan yang sangat luar biasa, ketika digambarkan akibat apa yang dihasilkan dari perbuatan mereka. Jika dikatakan “bibir orang benar menggembalakan banyak orang�, maka bibir orang benar identik dengan kebenaran itu, yang selalu menghasilkan kehidupan. Bibir orang benar mendatangkan kehidupan, karena orang mempunyai kehidupan akibat/atau karena kebenaran. Kebenaran menciptakan ketenangan, pengharapan, sehingga kebenaran menghidupkan hidup dan memberi makna, nilai, pada hidup itu. Kebenaran itu menjadi sesuatu yang luar biasa karena ia mengumpulkan orang banyak. Kebenaran memberikan kehidupan, maka kebenaran itu juga memberikan pengharapan. Kebenaran yang memberikan pengharapan, memberikan nilai-nilai yang tinggi dalam kehidupan. Hidup menjadi bermakna ketika ada kebenaran. Tetapi sebaliknya ketika tidak ada kebenaran, hidup tidak bermakna, karena di sana ada penipuan, kebencian, dan sifat-sifat jelek. Buat apa kita hidup seperti itu? Bukankah mimpi setiap kita hidup dalam ketenangan? Bukankah kita ingin hidup dalam kebahagiaan, pengharapan dan kepastian? Maka mimpi-mimpi itu hanya bisa diwujudkan jikalau ada kebenaran dan kebenaran menjadi prinsip hidup kita. Lucunya kita, kita mau hidup bahagia, penuh pengharapan, tetapi tidak mau membangun kebenaran. Bagaimana kita mendapatkan kehidupan atau memberi nilai pada kehidupan itu? Tanpa kebenaran, hidup bukan lagi hidup. Tetapi hidup sudah kehilangan makna dan pengharapannya, sehingga orang pun tidak mau lama-lama hidup karena tiada kebenaran. Kepahitan kepedihan ditimbulkan oleh ketidakbenaran. Tetapi sebaliknya kebenaran memberi kehidupan, pengharapan. Kiranya itulah yang kita bangun dan pertahankan. Kebenaran didatangkan dan diberikan oleh Tuhan. Segala kebenaran adalah kebenaran Tuhan. Common grace, secara umum Tuhan memberikan kebenaran kepada setiap orang, dalam pengertian memahami apa yang benar. Sekalipun secara keselamatan, Tuhan memberikannya kepada orang yang diperkenan-Nya. Itu ketetapan Tuhan. Kebenaran menjadi satu aturan, patron hidup yang harus kita nikmati dalam kehidupan, kita jalani bersama. Kebenaran itulah yang memberi kita rasa merdeka: merdeka dari rasa takut, merdeka dari rasa tertekan, dan berbagai perasaan yang mematikan keindahan kehidupan. Kebenaran penting dalam kehidupan, kebenaran yang memberi warna luar biasa itu. Kebenaran itu memampukan kita melihat masa depan yang jauh di sana tetapi penuh kepastian dalam pengharapan. Oleh karena itulah kebenaran menjadi kerinduan. Tetapi kebenaran tidak cukup hanya
menjadi kerinduan tetapi harus menjadi suatu aktualisasi dalam kehidupan percaya orang-orang Kristen, supaya menaruh pengharapannya kepada Sang Kebenaran itu. Maka kebenaran yang dinyatakan dalam diri-Nya harus diproklamasikan. Jangankan orang benar, ketika orang-orang berdosa pun belajar melakukan kebenaran, hidup menjadi lebih indah. Itu sebab humanis, di mana manusia sangat dihargai, sering kali menjadi semacam fotokopi dari Kekristenan. Karena humanis, pada dirinya tidak salah di dalam semangat untuk menghargai sesama dan manusia. Kesalahan humanis adalah lepas dari hubungan vertikal dengan Tuhan, karena humanis hanya menyisakan hubungan horizontal dengan sesama. Tetapi alangkah naifnya, sedih, pahit kalau orang-orang Kristen berbicara tentang kehidupan tetapi hidupnya tidak baik dan tidak lebih dari orang-orang humanis yang tidak menerima dan tidak percaya pada Tuhan tetapi percaya pada kekuatan kemanusiaan. Bukankah kita seharusnya mempunyai kekuatan ekstra, hidup kita menjadi lebih benar dari orang-orang humanis karena kebenaran yang menghidupkan itu milik kita? Tuhan itu ada di hidup kita? Bisa diukur Oleh karena itu ukuran-ukuran kebenaran seperti ini harus bisa diukur dalam kehidupan setiap orang, artinya kelihatan, buahnya, maknanya, dst. Jika kebenaran itu menghidupi hidup maka kebenaran itu memberikan gairah, sehingga tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan dalam kebenaran. Tak ada tembok yang terlalu tinggi untuk diloncat. Tidak ada batu yang terlalu keras untuk dipecahkan. Kebenaran memungkinan semua itu terjadi dalam kehidupan. Permusuhan bisa berakhir karena kebenaran sejati dikumandangkan. Gairah hidup akan semakin menguat ketika kebenaran sejati didemonstrasikan dalam kehidupan. Karena itu kebenaran itu harus menjadi impian setiap kita, dambaan, dan cita-cita tertinggi kita. Tetapi apa yang dihasilkan kebodohan? Kebodohan hanya mendatangkan malapetaka. Karena orang bodoh, dikatakan, mati karena kurang akal budi. Artinya orang bodoh memang bisa menciptakan malapetaka dalam hidupnya. Bagi orang bodoh, apa pun yang tidak menjadi persoalan, menjadi persoalan. Yang sederhana menjadi rumit. Bukit rubuh karena
dia. Apa pun yang dilakukan selalu mendatangkan masalah. Maka dia menciptakan kegelisahan, kepedihan, kekosongan dalam kehidupan. Sehingga orang bisa kehilangan gairah kehidupan itu karena kebodohan. Kebodohan bisa memakan korban, sehingga orang hidup tak lagi merasakan kehidupan. Karena kebodohan telah menciptakan kejengkelan yang tidak berkesudahan, bahkan berwujud menjadi kemarahan dan kerugian yang tak terhitung. Kebodohan selalu memakan korban di mana pun. Di kantor, kebodohan menjadi masalah, perusahaan yang seharusnya untung bisa jadi bangkrut. Di rumah kebodohan jadi masalah, karena suami-istri yang seharusnya saling mencintai bisa menjadi bodoh saling membenci. Karena itu, di tengah pergumulan antara benar dan bodoh ini, bagaimana kita memainkan kualitas Kekristenan itu harus tampak nyata. Gereja yang bodoh hanya akan menciptakan persoalan di tengah kehidupan ini. Gereja yang bodoh bisa menciptakan malapetaka, tetapi gereja yang benar, bijak, akan memberikan kontribusi-kontribusi utuh dalam kehidupan. REFORMATA
Lalat Saya sedang nyetir mobil sendiri. Tidak tahu dari mana, ada lalat di dalam mobil. Terbang ke sana ke mari. Ribut mendengung. Mengganggu sekali. Maka, sambil terus nyetir, saya berusaha mengeluarkannya; membuka kaca pintu, menepuk-nepuk pakai buku. Tidak juga berhasil, itu lalat tak mau juga keluar. Sibuk ngusir lalat, saya jadi tidak konsen; sekali hampir nubruk metromini, sekali lagi hampir nyenggol trotoar. Lalat, binatang kecil yang biasanya sekali tepuk pergi jauh, kini jadi amat merepotkan. Tidakkah hidup juga demikian; seseorang yang sanggup bertahan dalam cobaan besar, justru bisa jatuh dalam cobaan kecil. Karena itu jangan pernah meremehkan godaan atau tantangan. Sekecil apa pun ia bisa menjatuhkanmu. Prinsipnya: waspada dalam segala hal, dan mawas diri dalam setiap keadaan.
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
HALAMAN 9
Menerima Ketidakadilan
Putus Asa Yeremia adalah seorang nabi yang terkemuka, yang dipanggil sejak usia muda untuk melayani Tuhan. Namun ia tidak melakukan pelayanan itu seorang diri. Tuhan memberikan kepadanya seorang mitra yang masih muda juga, yakni raja Yosia. Yeremia dikenal sebagai nabi yang meratap karena memang ia banyak meratapi nasib umat Allah. Sebagai satu tim mereka berusaha untuk memulihkan kembali keadaan negeri mereka dan membimbing umat Allah kepada jalan-Nya. Namun setelah beberapa tahun berusaha, mereka melihat hasilnya tidak seperti yang mereka harapkan. Umat Israel sangat sulit untuk dibawa beribadah dengan sungguh-sungguh, kekafiran semakin merajalela dan Yeremia pun dilanda keresahan, sebab banyak orang bahkan ingin membunuh dia. Pada suatu hari Yeremia merasa jenuh dan ingin berhenti dari tugasnya. Ia mengeluarkan keluh kesah sebagaimana tercatat di Yeremia 12, "Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka. Berapa lama lagi negeri ini menjadi kering, dan rumput di segenap padang menjadi layu? Karena kejahatan penduduknya binatang-binatang dan burung-burung habis lenyap." Dengan kata lain Yeremia berkata, “Aku ingin meletakkan jabatanku dan menyerah saja.� Tuhan tentu saja tidak menyetujui hal itu. Dia menjawab Yeremia, "Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai engkau
Obat Allah “Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.� Amsal 15:13
Senyum di hati artinya senyum di bibir. Ada orang yang "mengenakan hatinya di lengan bajunya". Apa yang terjadi di dalam hatinya, tampak dari luar. Pernahkah Anda meminta seorang puteri kelas sekolah menengah pertama untuk membantu Anda mengurus rumah? Wajahnya akan menunjukkan perasaannya. Hatinya jelas-jelas tidak rela mengerjakannya! Ketika Yesus menjadi tamu hati Anda, hati Andapun akan tersenyum. Mana mungkin yang lain lagi? Ketika hati Anda menjamu Dia yang adalah sukacita kita, mau tidak mau hati kita akan menyeringai pada kesedihan, tertawa pada beban, dan tersenyum pada dukacita. Bahkan ketika kita harus menderitapun, kita tidak mungkin menjadi sedih atau masam, karena kita menemukan bahwa kita telah diselamatkan untuk bernyanyi! Sekalipun Anda tidak terlalu dapat bernyanyi, Anda dapat bersenandung riang—itupun sudah cukup (lihat Mazmur 100:1)!
"Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?" 1 Korintus 6:7
tidak merasa tenteram, apakah yang akan kauperbuat di hutan belukar sungai Yordan?" (Yeremia 12:5). Akhirnya fajar pun menyingsing di dalam hati Yeremia. Tidak ada alasan baginya untuk mengundurkan diri sekarang. Masih akan datang serangan-serangan yang lebih hebat lagi, dan Tuhan masih memberikan tugas baginya. Semua kesulitan yang terjadi sampai saat ini barulah ujicoba pendahuluan terhadap apa yang masih akan datang kelak. Namun Tuhan akan menyertai dan menolongnya di masa-masa sukar. Yesus, tolonglah aku untuk tidak mudah menyerah. Berikanlah kepadaku kekuatan untuk dapat bertahan dalam segala kesukaran, dan biarlah aku menjadi duta kerajaan-Mu, menyelesaikan tugas yang Kau percayakan kepadaku. Rudi Lack "Tapi", Anda mungkin memprotes, "tersenyum saja aku tidak bisa ketika menderita, perbolehkan siapapun tampak sengsara di hadapannya. Suatu hari Nehemia menerima kabar buruk. Ia mau tidak mau tampak sedih, dan sang rajapun marah besar. "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit?" sang raja menuntut penjelasan (Nehemia 2:2). Sang raja tidak dapat membayangkan siapapun bersikap kurang bahagia ketika melayaninya. Ketika saya merenungkannya, saya juga tak dapat membayangkan siapapun bersedih di hadapan Yesus Raja. Bahkan sekalipun ada penderitaan, tak ada alasan untuk bermuka masam serta sedih. Toh, Ia telah berjanji untuk menjadi sukacita kita. Bersaat Teduh
CINCINNYA LUNAS Sepasang kakek dan nenek duduk berdua di taman untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50. Nenek: Apa hadiahmu buatku, Kek? Kakek: Ini, Nek (sambil memberikan sebuah cicin). Cincin ini sekarang resmi menjadi milikmu. Nenek: Lho? ini khan cincin pernikahan kita yang hilang dulu?! Kakek: Iya, Nek. Cicilannya sudah lunas hari ini.
Apakah bacaan Alkitab di atas ini mengajarkan bahwa orang Kristen tidak boleh mengajukan gugatan ke pengadilan umum? Yang dilarang dalam pasal ini adalah mengajukan gugatan dalam hal masalah intern (antar orang Kristen), khususnya dalam masalah sederhana (sehari-hari, 6:2-3). Mengadukan masalah intern ke pengadilan umum merupakan sesuatu yang memalukan karena hal itu menunjukkan bahwa orang Kristen tidak bisa berlaku adil (6:8) dan tidak bisa saling mengalah (6:7). Bila ada masalah intern, yang harus dilakukan seharusnya adalah mencari nasihat pada orang yang lebih dewasa secara rohani di dalam jemaat, karena standar kekristenan berbeda (lebih tinggi) daripada standar dunia ini. Dalam kenyataan hidup yang kita hadapi, kadang-kadang mengajukan gugatan ke pengadilan sulit dihindari saat kita menghadapi perkara-perkara yang rumit. Pertama, masalah tak selalu bisa teratasi karena orang yang mengaku Kristen belum tentu sungguh-sungguh percaya kepada Kristus dan dilahirkan kembali sebagai manusia baru. Kedua, masalah tak selalu bisa teratasi karena kita hidup di tengah lingkungan orang yang tidak percaya, yang tidak tunduk terhadap prinsip-prinsip kristiani. Salah satu bukti adanya buah roh di dalam diri seseorang adalah adanya damai sejahtera. Damai sejahtera bisa terwujud dalam segala keadaan, tetapi tidak akan bisa terwujud bila kita memusuhi orang lain. Agar bisa terhindar dari konflik, kita harus belajar untuk menerima orang lain apa adanya, kita harus bersedia mengampuni sebagaimana kita telah lebih dulu mengalami pengampunan dari Tuhan. Prinsip utama untuk bisa mengampuni orang lain adalah kita harus bersedia menerima ketidakadilan. [P] Gema
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
HALAMAN 10
MALAIKAT-MALAIKAT YANG MENJAGA Sadhu Sundar Singh - rasul India yang termasyhur itu, pada suatu hari pergi ke Tibet untuk mengabarkan kabar kelepasan dalam Tuhan Yesus, Juruselamat dunia; tetapi Tibet merupakan daerah yang tertutup untuk penginjilan. Pada mulanya ia sangat takut, lalu ia berdoa. Sebab ia sudah diperingatkan, supaya jangan berbicara; nyawanya akan dalam bahaya. Setelah berdoa, Tuhan memberikan kekuatan padanya, dan ia sungguh-sungguh merasakan kehadiran Tuhan. Kesaksiannya adalah sbb: Mereka melempari saya dengan batu dan kotoran, lalu saya diseret ke luar. Ketika malam tiba, saya berada sendirian di dalam sebuah gua; lapar sekali dan hampir mati kehausan. Iblis datang dengan segala pencobaannya, tetapi saya berdoa lagi. Dan ketika saya membuka mata, nampaklah olehku suatu pasukan, terdiri dari kira-kira 50 sampai 60 orang, yang mendekati saya dengan tongkat dan batu. Kembali saya penuh ketakutan, dan kembali saya berdoa. Saya berpendapat, bahwa adalah suatu kemuliaan untuk mati bagi Dia, yang telah terlebih dahulu sudah mati bagiku; maka berserulah saya : "O, Tuhanku, dalam tangan-Mu kuserahkan jiwaku!" Setelah saya membuka mata dan melihat sekeliling, ternyata tidak ada seorang yang nampak lagi. Mereka semua telah menghilang. Keesokan harinya kembali saya melihat orang-orang yang kemarin, dan saya sudah yakin, bahwa mereka telah datang untuk membunuh saya. Saya berdiri dan berkata kepada mereka: "Saya bersukacita, oleh karena saya diperkenankan mati untuk Juruselamatku !" Lalu mereka menjawab : "Kami tidak datang untuk membunuhmu, tetapi ingin bertanya untuk mengetahui tentang sesuatu. Kami telah pernah melihat orang-
orang Cina, India, Eropa; tetapi malam tadi kami sudah melihat orang-orang yang luar biasa sekitar gua tempatmu itu, tetapi tidak dapat mengenalnya. Kami belum pernah melihat manusia seperti itu. Kaki mereka tidak menyentuh tanah dan mereka melingkari seluruh gua itu. Kami tak berani membunuhmu, ketika kami melihat demikian banyak orang di situ!" Baru saya mengetahui, bahwa mereka itu adalah malaikat-malaikat. Bagi saya tidaklah perlu menurut pertimbangan Tuhan untuk dapat melihatnya, tetapi musuhmusuh saya melihat mereka. Mungkin ada orang yang mengira, bahwa itu adalah mimpi atau khayalan. Seorang atau dua orang mungkin dapat tertipu, tetapi limapuluh atau enam puluh orang tidak mungkin! Itu sungguh-sungguh suatu kenyataan, dan itulah sebabnya, maka mereka pergi dan tidak jadi melakukan pembunuhan padaku. Bagi saya kejadian itu merupakan suatu kenyataan dari kuasa Tuhan. Tuhan adalah beserta saya dan bukan hanya Dia; tetapi malaikat-malaikat pun disuruhnya menjaga saya.
Berlari Kepada Bapa
Ia ada di Ruang Atas ketika Yesus menampakkan diri. Saat Anda berdosa, jangan lari dari Allah. Sebaliknya, berlarilah kepada-NyaCarilah pengampunan dan pemulihanNya. Terimalah kasih-Nya dan kenyataan bahwa Ia telah membayar hutang dosa Anda. Aku berlari kepada-Mu, Bapa. Ampunilah aku. Pulihkanlah aku. Terima kasih karena telah membayar hutang dosaku. Charles Stanley
Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau tetak menyangkal Aku tiga kali.� Yohanes 13.35 Petrus berbicara dengan penuh perasaan kepada Yesus, "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" (Yon 13:37). Tanggapan Tuhan membuat murid-murid-Nya sedih dan kehilangan kendali: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali" (Yoh 13:38). Kita kenal baik kisah itu: Petrus akhirnya menyangkal Yesus, bukan hanya sekali tetapi tiga kali. Itulah puncak dari pencobaan: mencobai Anda untuk menyangkal Kristus sebagai Tuhan dan Sahabat
Kita tak pernah dibiarkan sendirian. Matius 28 : 20. Saya diundang untuk tinggal selama tiga hari di tempat mereka; dan saya boleh menyampaikan berita keselamatan dan bersaksi tentang Kristus yang hidup. Ketika saya kembali di India, ada sesuatu yang menghalangi saya untuk menyaksikan kejadian tersebut kepada sahabat-sahabat saya. Tetapi kebenaran tak dapat lama didiamkan. Pedagang-pedagang dari Tibet telah menyampaikannya di India; mereka memberitakan apa yang dilihatnya. Ketika saya ditanya, mengapa saya tak pernah berbicara tentang kejadian tersebut, saya menjawab : Saya gembira, oleh karena Anda mendengarnya dari orang-orang yang bukan Kristen. Sekarang Anda dapat percaya, bahwa Allah dapat berbuat perkara-perkara besar untuk bangsa Anda. Orang-orang Kristen sekarang tidak percaya akan mujizat, oleh karena mereka tidak mengerti. Mereka hanya sibuk dengan buku-bukunya dan usaha-usahanya, tetapi lalai berdoa kepada Tuhannya. Kita akan mengalami perkara-perkara yang mulia ini, seandainya kita cukup mempergunakan waktu untuk berdoa. (Pred.blad - G. Schoven). Hidup Sadhu Sundar Singh adalah penuh mujizat, oleh karena hidupnya adalah "berdoa". Menurut Alkitab, hidup tiap-tiap Kristen adalah penuh mujizat juga, sebab dalam Yohanes 14:14 kita baca: Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya! Kita akan mengalami perkara-perkara yang mulia, yang besar, seandainya kita sungguh-sungguh mempergunakan cukup waktu untuk BERDOA. Hidup yang penuh "doa" adalah yang penuh kuasa. Mari kita berdoa! Parda Sibarani
terdekat Anda. Meskipun tidak ada yang dapat menjauhkan Anda dari kasih Allah, bahkan dosa yang paling keji sekalipun, memikirkan tentang godaan tentu akan memuaskan Roh-Nya. Bacalah terus kitab Yohanes, maka Anda akan menemukan kebaikan belas kasih Allah. Tuhan yang telah bangkit berbicara kepada Petrus, dan Ia memberikan semangat serta memulihkan murid-Nya yang tidak taat ini (Yoh 21:15-18). Inilah yang Yesus lakukan bagi Anda saat Anda menyerah pada cobaan. Setelah Petrus menyangkal Kristus, ia tetap berada bersama-sama yang lain. Ia tidak meninggalkan kondisi spiritualnya.
PASTI KELUAR Terjadi kecelakaan hebat dalam terowongan kereta api. Semua penumpang yang selamat terjebak di tengah terowongan. Saat itu semuanya panik, banyak penumpang yang berteriak, "Kita tidak bisa keluar, kita terjebak, kita akan mati." Tiba-tiba seorang pak tua berteriak, "Tenang-tenang, kita semua pasti akan keluar, saya jamin!!" Kemudian suasana menjadi tenang. Lalu, seorang penumpang bertanya: "Bagaimana caranya keluar? Semua jalan keluar tertutup?" Dengan tenang, pak tua menjawab: "Kita pasti keluar di koran besok ....."
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
HALAMAN 11
Akibat Mendengar Nabi Palsu Betapapun menyenangkannya nubuat para nabi palsu, kebenaran pasti akan menelanjangi kepalsuan tersebut. Orang yang membiarkan dirinya dirayu kepalsuan akan melihat kebenaran ditegakkan, dan konsekuensi pemilihan yang salah akan diterimanya tanpa bisa dielakkan. Ahab memilih untuk mendengarkan para nabi palsu. Ia meneruskan niat berperang melawan Aram. Namun dalam hati kecil ia tahu Nabi Mikha adalah nabi sejati yang berasal dari Tuhan. Ia tahu bahwa nubuat Mikha jauh lebih tulus dan apa adanya. Oleh sebab itu ia tidak berani terang-terangan menunjukkan diri sebagai raja dalam peperangan itu. Ia meminta supaya Yosafat yang maju sebagai panglima perang (I Raja-raja 22 ayat 30). Ahab berpikir dengan cara demikian, nubuat Mikha tidak mungkin tergenapi. Cerita peperangan berakhir tragis. Ahab terkena pa-
nah sembarangan yang mengakibatkan kematiannya. Ahab tidak dapat menghindari konsekuensi pemilihannya yang keliru. Ia keliru mendengarkan nubuat dari nabi palsu. Sekarang ia menuai hasilnya sendiri. Kebenaran tidak bisa dibengkokkan (ayat 34-38). Memang pikiran yang sudah bebal akan tertutup bagi kebenaran. Ahab mengira dapat mengendalikan nasibnya sama seperti ia mencoba mengendalikan Mikha. Ia lupa, dibalik Mikha ada Tuhan yang berdaulat. Kita harus belajar dari kisah Ahab yang tragis ini untuk tidak mengulangi kesalahan dan kebodohan yang sama. Jangan pernah berpikir bahwa pilihan yang keliru bisa diperbaiki dengan memanipulasi akibat pilihan tersebut. Hanya ada satu cara memperbaiki kesalahan, yaitu bertobat dan berpaling kembali kepada kebenaran. Walaupun konsekuensi dari kepu-
KELAHIRAN BARU
memasuki Kerajaan Allah. Kelahiran baru merupakan bagian yang penting di dalam kekristenan; tanpa hal itu, tidak mungkin seseorang dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Regenerasi merupakan istilah teologis yang digunakan untuk menjelaskan kelahiran baru. Hal itu menunjuk pada suatu permulaan yang baru. Hal ini lebih dari hanya sekadar "daun yang bersemi kembali setelah musim gugur dan musim dingin". Hal ini menandai suatu kehidupan baru di dalam diri seseorang yang secara radikal telah diperbaharui. Petrus berbicara kepada orang percaya, "Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal." (1 Petrus 1:23) Regenerasi merupakan pekerjaan Roh Kudus atas diri mereka yang secara rohani telah mati (lihat Efesus 2:1-10). Roh Kudus menciptakan kembali hati manusia, membangkitkannya dari kematian secara rohani kepada kehidupan secara rohani. Orang yang mengalami regenerasi adalah ciptaan yang baru. Di mana, pada mulanya mereka tidak memiliki posisi, kecenderungan, atau kerinduan untuk hal-hal yang berasal dari Allah, sekarang mereka berpaling dan memiliki kecenderungan kepada Allah. Di dalam regenerasi, Allah menanamkan suatu kerinduan untuk Diri-Nya sendiri di dalam hati manusia yang tadinya tidak dimiliki oleh manusia. Regenerasi tidak boleh disamakan dengan pengalaman pertobatan seseorang. Sama halnya dengan kelahiran yang merupakan permulaan kita, di mana kita memasuki suatu kehidupan di luar kandungan, demikian pula dengan kelahiran baru secara rohani merupakan titik awal dari kehidupan rohani kita. Hal ini terjadi atas dasar inisiatif dari Allah dan merupakan suatu tindakan yang berdaulat, langsung, terjadi secara instan. Suatu kesadaran dari pertobatan kita dapat terjadi secara bertahap, namun kelahiran baru itu sendiri terjadi secara instan. Tidak ada yang hanya sebagian dilahirkan baru, sama halnya dengan tidak ada seorang perempuan yang hamil sebagian.
Pada waktu Jimmy Carter dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat, dia menyatakan bahwa dirinya adalah "orang Kristen yang telah lahir baru". Kemudian Charles Colson, orang penting di dalam pemerintahan Nixon di Gedung Putih, menulis buku yang laku keras, dengan judul "Born Again". Di dalamnya, dia menjelaskan secara kronologis pengalaman pertobatannya menjadi orang Kristen. Oleh karena kedua orang terkemuka ini telah memopulerkan istilah "dilahirkan baru", maka istilah ini juga telah menjadi bagian dari pembicaraan orang-orang modern. Untuk menjelaskan bahwa seseorang adalah orang Kristen yang telah lahir kembali, secara teknis ini merupakan bentuk pengulangan sebab tidak ada orang Kristen yang tidak dilahirkan kembali. Orang Kristen yang belum lahir baru merupakan istilah yang kontradiksi. Demikian pula, istilah orang non-Kristen yang dilahirkan baru merupakan suatu kontradiksi. Tuhan Yesuslah yang pertama kali menyatakan bahwa kelahiran baru secara rohani merupakan sesuatu yang mutlak dibutuhkan untuk memasuki Kerajaan Allah. Dia menyatakan kepada Nikodemus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika (dalam terjemahan New King James Version, "unless" yang berarti "kecuali") seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3). Kata "kecuali" di dalam pengajaran Tuhan Yesus menandai universalitas kondisi yang dibutuhkan untuk melihat dan
tusan yang diambil tetap harus kita tanggung, tetapi dalam belas kasih Allah, konsekuensi terberat yaitu hukuman kekal telah Allah batalkan di dalam Yesus Kristus. Renungkan: Adakah keputusan salah pilih yang sudah terlanjur kita lakukan? Kita menyesalinya? Belum terlambat. Bertobatlah! Allah sanggup mengubah segala konsekuensi terburuk menjadi kebaikan bagi anak-anak yang mengasihi-Nya demi kemuliaan nama-Nya. Santapan Harian
Regenerasi bukan merupakan buah dari iman, tetapi regenerasi mendahului iman, yaitu sebagai kondisi yang dibutuhkan oleh seseorang untuk beriman. Kita juga tidak berpaling pada regenerasi atau bekerja sama sebagai rekan kerja dengan Roh Kudus untuk menghasilkan regenerasi. Kita tidak memutuskan dan memilih untuk diregenerasikan. Allah memutuskan untuk meregenerasikan kita sebelum kita akan pernah memilih untuk menerima Dia. Secara pasti, setelah kita diregenerasikan oleh kedaulatan dari anugerah Allah, kita memang memilih, bertindak, bekerja sama, dan percaya pada Kristus. Allah tidak beriman untuk kita. Kita dibenarkan berdasarkan iman kita sendiri. Apa yang Allah lakukan adalah membangkitkan kita ke dalam kehidupan secara rohani, membebaskan kita dari kegelapan, keterikatan, dan dari kematian secara rohani. Allah memungkinkan kita memunyai iman dan aktual bagi kita. Dia membangkitkan iman di dalam diri kita. 1. Semua yang benar-benar orang Kristen, pasti sudah lahir baru. 2. Semua orang yang sudah lahir baru, pasti orang Kristen. 3. Kelahiran baru merupakan kondisi yang harus ada supaya orang dapat memasuki Kerajaan Allah. 4. Regenerasi merupakan pekerjaan Roh Kudus yang didasarkan atas kedaulatan-Nya dan anugerah-Nya. 5. Regenerasi mendahului iman. Hal ini merupakan inisiatif Allah di dalam keselamatan. R.C. Sproul
Orang suci Pernah seorang gangster mati di New York. Saudaranya datang ke Pendeta dan ngancam:"Pendeta, ketika pemakaman harus mengatakan saudara saya ini orang suci (Saint). Kalau tidak tahu sendiri akibatnya!" Ketika pemakaman Pendeta berkomentar" Jika dibanding dengan saudaranya maka yang meninggal ini adalah orang suci" Gangster:"@#$%%^&*()_+?????"
MINGGU, 01 NOPEMBER 2009
MENGIKUTI DERAP LANGKAH ALLAH "Henokh berjalan dengan Allah..." (Kejadian 5:24. NKJV). Ujian yang benar dalam kehidupan dan sifat rohani seseorang bukanlah tindakan yang dilakukannya pada saat-saat luar biasa dalam kehidupan, melainkan tindakannya selama waktu-waktu biasa ketika tidak ada peristiwa istimewa atau menarik. Nilai seseorang dinyatakan dalam sikapnya ketika menghadapi hal-hal biasa dalam kehidupan, pada saat dia tidak berada dalam sorotan (lihat Yohanes 1:35-
HIDUP BARU Banyak orang Kristen mempunyai paradigma yang kurang benar terhadap pengertian hidup baru. Ketika seseorang yang tadinya tidak pernah ke gereja, jadi rajin ke gereja, orang mengatakan bahwa dia telah lahir baru dan telah hidup baru. Ketika seseorang yang tadinya tidak pernah melakukan aktivitas gereja, sekarang jadi aktivis gereja dikatakan telah lahir baru, dan lain sebagainya. Pengertian lahir baru yang seperti itu akan memiliki dampak yang kurang baik untuk pertumbuhan iman seseorang dan akan rapuh. Apakah memang seperti itu pengertian lahir baru? Di dalam II Korintus 5:17 Rasul Paulus menyampaikan suatu pesan kepada jemaat di Korintus sebagai berikut : “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Pesan ini memiliki pengertian yang mendalam dan selalu ditafsirkan dengan pengertian yang beraneka ragam. Rasul Paulus menekankan bahwa seseorang yang telah berada dan menjadi milik Kristus adalah merupakan ciptaan yang baru. Hidup baru adalah suatu perubahan kehidupan dari hidup lama menjadi hidup yang baru, dengan pengertian cara hidup yang lama, pola pikir lama, filosofi-filosofi
HALAMAN 12 37 dan 3:30). Adalah tugas yang menyakitkan untuk menyamakan langkah dengan Allah dan mengimbangi kecepatan-Nya itu berarti mendapatkan pembaruan tenaga rohani. Dalam belajar berjalan dengan Allah, selalu ada kesulitan untuk mengikuti derap langkah-Nya, tetapi begitu kita melakukannya, maka ciri khas yang tampak ialah kehidupan Allah itu sendiri. Pribadi seseorang bergabung ke dalam kesatuan pribadi dengan Allah, dan langkah Allah serta kuasa-Nya saja yang ditampilkan. Sulit untuk mengikuti derap langkah Allah, karena begitu kita mulai berjalan dengan Dia, kita mendapati bahwa langkah-Nya telah melampaui kita bahkan sebelum kita mengayunkan tiga langkah. Dia mempunyai cara yang berlainan untuk melakukan segala sesuatu, dan kita harus dilatih dan didisiplin menurut cara-caraNya. Dikatakan tentang Yesus - "Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai..." (Yesaya 42:4) karena Dia tidak pernah bekerja dari sudut pandangNya sendiri, melainkan selalu bekerja dari sudut pandang Bapa-Nya; dan kita harus belajar melakukan hal yang serupa. Kebenaran rohani dipelajari melalui suasana yang mengelilingi kita, bukan melalui penalaran kecerdasan. Roh Allah itulah yang mengubahkan cara kita memandang segala sesuatu, dan kemudian segala sesuatu yang tadinya mustahil menjadi mungkin atau dapat terjadi. Mengikuti derap langkah Allah berarti tidak lepas dari kesatuan dengan Dia. Dibutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke sana, tetapi tetaplah berusaha. Janganlah putus asa karena sakitnya terasa menyengat sekarang - teruskanlah itu, dan tanpa terasa Anda akan mendapati bahwa Anda mempunyai visi dan tujuan yang baru. Oswald Chambers yang menjadi falsafah hidup, harus ditinggalkan. Hidup baru tidak sekedar berubahnya aktivitas lama ke aktivitas baru, dari tidak pernah ke gereja menjadi sering ke gereja, dari seorang yang bukan aktivis gereja menjadi aktivis gereja. Saudara, perkara hidup baru adalah suatu hal yang harus dimengerti dan dipahami oleh setiap orang Kristen sehingga hidup bisa bertumbuh dan berbuah. Hidup baru harus dipandang dari sudut pandang firman Tuhan dan bukan dengan sudut pandang manusia dengan melihat perubahan aktivitas saja, tapi lebih dari itu. Sering kita sebagai orang Kristen mengaku sudah hidup baru, sudah lahir baru, namun kenyataannya perilaku dan pola pikir masih terbelenggu oleh perilaku dan pola pikir yang lama. Belenggu-belenggu kehidupan lama masih mengikat, masih menguasai dan masih dominan. Ketika mengatakan aku sudah lahir baru, tapi kenyataannya perkataan mulut masih belum menjadi berkat kepada orang lain. Ketika kita mengatakan sudah lahir baru, tapi ketika ada masalah, pola pikir lama masih lebih dominan sehingga pergi ke orang pintar, kepada dukun-dukun atau kepada hal-hal lainnya. Mengaku hidup baru, tetapi kesukaannya bukanlah firman Tuhan, kesukaannya bukan mencari Tuhan dan memuji Tuhan, tapi hal-hal lain yang Tuhan tidak suka. Tuhan Yesus berkata di dalam Yohanes
Hikmat Bagi Pria “Hal yang terbesar yang dapat dilakukan seorang ayah bagi anak anaknya adalah mencintai ibu mereka” Ketika anak-anak melihat ayahnya mencintai ibunya, hal itu akan memberikan rasa aman bagi mereka. Anak anak berada dalam paying (covering) yang benar dan sehat. Keharmonisan hubungan otoritas (ayah dan ibu) akan menciptakan suasana rukun atau atmosfir kemesraan bagi anakanak. Dan Tuhan akan memerintahkan berkat mengalir atasnya (Mazmur 133 : 1 – 3). Sekalipun seorang ayah dan ibu pandai mendidik anak-anaknya, tetapi apabila hubungan mereka sendiri tidak harmonis, maka hal itu melukai anak-anak mereka. Anak anak membutuhkan contoh dalam perbuatan-perbuatan, bukan sekedar teori. “Action talks louder than voice” Team Pelayanan Pria Sejati - CMN -
15:1-2: “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.” Setiap orang yang sudah lahir baru harus melekat erat kepada pokok yaitu Kristus dan hidupnya harus berpadanan dengan Kristus agar dapat bertumbuh dan berbuah. Setiap ranting yang sudah melekat dengan pokok harus selalu dibersihkan sehingga dapat berbuah banyak dengan pengertian bahwa orang Kristen yang mengaku sudah lekat dengan Kristus, hidupnya harus selalu menyangkal diri, menaklukkan segala bentuk keinginan daging kepada keinginan Roh. Hidup baru berarti hidup yang lama sudah mati, pola pikir yang lama yang merupakan warisan leluhur sudah mati, dan diganti dengan hidup baru, kelahiran baru seperti seorang bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, mari kita memiliki hidup baru dengan terus menaklukkan diri kepada kehendak Tuhan. MISSI KRISTUS
ORANG KRISTEN KKN? Gesit: Tahu gak, di gereja ada orang Kristen yang melakukan KKN! Suam: Busyet tentu di aakan berurusan dengan pengadilan. Gesti: Bukan KKN itu yang kumaksudkan. Yang kumaksud KKR rohani Kalau Kebaktian Ngantuk