PERAYAAN WISUDA APRIL KM ITB 2021 X pers Mahasiswa ITB
the team EDITOR IN CHIEF Hasna Khadijah S. L. (TL’19)
REPORTER Rahma Purnaningtyas (FTTM’20)
Ilona Joan Manuela (FMIPA’20)
Elisa Rahayu (FTSL’20)
Zahra Chaerunisa (FTI’20)
Achmad Ghifari Nur (FTMD’20)
Zaidah Tamimi Nikmah (FTI’20)
I’tiya Natijatul Husna (FTSL’20)
Kezia Kanaya Clairine (SITH-S’20)
Risna Alifia Latifah W. (FTI’20)
MANAGER
Salima Dhiya Sudjana M. (FSRD’20)
Amadea Rashida (ET’19)
Arini Rahma Adzkia (EB’19)
TEAM
Zakiyya Anandita Akbar (SITH-S’20)
Ardelia Tifani (FITB’20)
TEAM
Wanda Putri R. (MR’19)
MANAGER
EDITOR Ananda Aikoo M. K. (FTI’20) Aulia Karima (SAPPK’20) Reza Pahlawan (FMIPA’20)
VISUAL Shelyn Widyanira (FSRD’20) Althofina Fauzia (SITH-R’20)
MANAGER
Achmad Lutfi Harjanto (SAPPK’20)
TEAM
Muhammad Andisha Farra-Izadi (FTSL’20)
Khaidir Sirrillah ( AR’19)
Muhammad Fathan Fikri M. (FTMD’20)
Table of Content
01
Sambutan Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (K3M) ITB 2020/2021 1 Sambutan Ketua Perayaan Wisuda April KM ITB 2021
2
Prolog 6
Wisdom 1, Internship
7
Wisdom 2, Online Networking
8
Wisdom 3, Things You Should Know About Employment Contract
02 Pre-Event Wisdom
03
Nggak Hanya Poster yang Didesain, Hidup Juga Mesti Didesain!
9
Mengenal Start-Up: Peluang dan Tips untuk Memulainya
12
Dari Bahasa Pemrograman ke Bahasa Persatuan
14
A Conversation about Marriage
17
Menggali Ilmu ke Negeri Matahari
20
After Ganesha
22
Kangen Kuliner Kampus
24
Spot Favorit di ITB
28
Peta ITB
30
Teka Teki Silang
32
Jauhi Distraksi, Temukan Diri
04 Entertainment
05
6 Tips for a Better LinkedIn Profile!
33
How to Make a CV that Employers Can’t Refuse
34
Lulus Langsung Interview? Siapa Takut!
36
Sudahkah Mengatur Rencana Keuangan untuk Masa Depan?
38
Tips & Trik
40
Dari Kota Apple Menuju The Big Apple
41
Mirat Masa
42
Jeda
06 Entertainment
07
Improving Leadership
44
Akrabkan Diri dengan Bahasa Asing
45
Studi Lanjut dengan Beasiswa PTUD
46
Get to Know English Proficiency Test
48
Tips & Trik
50
Ujian KU0421: Bahasa Kalbu
54
Minimalism: a Space to Grow
08 Entertainment
09 Epilog
Selamat Wisuda
56
Daftar Pustaka
58
Sambutan K3M ITB 2020/2021 Nada Zharfania Zuhaira tl’16 Assalamualaikum wr. wb. Sudah empat wisuda kita lalui di masa pandemi. Hanya Tuhan yang tahu seberapa keras usaha yang kita keluarkan untuk mengganti sensasi wisuda offline yang mampu membayar segala tangis, tawa, dan peluh wisudawan dalam perjuangan mendapatkan gelar sebagai sarjana Kampus Ganesha. Empat wisuda cukup untuk membuat kita kembali berpikir, apakah adaptasi yang dilakukan sudah tepat guna, apakah esensi kegiatan ini mampu dipertahankan dengan baik, dan apakah kegiatan ini membawa kebahagiaan bagi para wisudawan? Dari kesadaran bahwa kebahagiaan itu relatif dan penilaian atas kebahagiaan yang paling harus diperjuangkan adalah yang berasal dari wisudawan, Panitia Perayaan Wisuda April KM ITB 2021 berangkat dengan semangat untuk berempati dengan sudut pandang para wisudawan untuk memperjuangkan the things that really matter agar kebahagiaan hakiki tersebut dapat tercapai. Mereka mencoba masuk sedemikian rupa ke dalam sudut pandang wisudawan untuk memahami bahwa wisuda bukan hanya perayaan atas perjuangan pribadi, tetapi juga perjuangan satu keluarga; bukan hanya ajang menumbuhkan semangat aktualisasi ilmu di dunia nyata, tetapi juga ajang menampar diri atas amanah menjaga idealisme untuk mewujudkan civil society; bukan hanya perkara menuangkan ilmu kepada adik tingkat, tetapi juga upaya merendahkan hati untuk kembali diisi. Panitia Perayaan Wisuda April KM ITB 2021 juga ingin berhenti membuat wisudawan maklum saat silaturahminya tidak terfasilitasi secara maksimal sehingga mereka tetap berupaya keras untuk memunculkan kesempatan terakhir wisudawan untuk bersilaturahmi dengan teman seperjuangan selama di kampus sebanyakbanyaknya. Maka, melalui seluruh rangkaian kegiatan yang sudah disediakan Panitia Perayaan Wisuda April KM ITB 2021, kami berharap para wisudawan dapat merasa fulfilled melalui perayaan wisuda ini. Semoga seluruh energi yang terkumpul dapat bermanifestasi menjadi sebuah mercusuar, cahaya yang memberi harapan dalam gelap: menerangi dan membimbing anak bangsa agar dapat selamat mengarungi derasnya lautan dunia nyata. Terima kasih untuk seluruh Panitia Perayaan Wisuda April KM ITB 2021 atas upaya empatinya. Your compassionate nature will fulfill the heart of many. Bandung, 17 Maret 2021 Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater
Nada Zharfania Zuhaira 1
Sambut Perayaan wisuda
Nabila Fath Assalamualaikum, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu, namo buddhaya, dan salam kebajikan. Budaya wisuda merupakan sebuah momentum apresiasi yang melekat pada kehidupan berkemahasiswaan di ITB. Perayaan ini berkembang dari masa ke masa sebagai ajang apresiasi yang senantiasa menjawab tantangwan di masyarakat. Dengan ini, saya ucapkan selamat kepada para wisudawan April 2021 atas pencapaian gelar akademik kakak sekalian. Perayaan wisuda KM ITB merayakan keberhasilan mahasiswa atas selesainya pendidikan diri sendiri lewat kegiatan berkemahasiswaan di KM ITB dan lahir-kembalinya diri menjadi kesempatan baru untuk perubahan masyarakat. Maka dari itu, metode apresiasi perayaan tersebut harus menjawab kebutuhan wisudawan pasca-pendidikan tersebut sebagai bekal menjadi pilar akademisi masyarakat. Mercusuar lahir sebagai perwujudan tertulis bekal wisudawan untuk menyiapkan diri menjadi cahaya di gelapnya tantangan zaman. Perumusan sebuah solusi harus menjadi sebuah ruang kolaborasi yang bisa menekankan kehebatan dua elemen dengan tetap menjaga jati dirinya masing-masing. Berkembang itu tidak harus sendirian. Semua orang punya potensi yang bisa digali bersama. Oleh karena itu, pada Perayaan Wisuda April 2021, kami berkolaborasi dengan Persma ITB untuk membuat sebuah majalah yang informatif bagi wisudawan juga mewadahi perkembangan masing-masing. Kami
2
tan Ketua a april KM ITB 2021
honah TL’19 sangat mengapresiasi Persma ITB karena telah menjadi teman berkembang dan bertukar pengalaman. Semoga kolaborasi ini bisa menjadi warisan yang akan selalu diturunkan di perayaan wisuda ke depan. Tercapainya apresiasi ini tak akan bisa dilaksanakan tanpa dukungan rekan-rekan hebat yang memiliki utilitas dan resiliensi tinggi, kemampuan bekerja dan berpikir mandiri, kemampuan pengambilan keputusan yang rasional, dan, yang paling penting, hati yang penuh kasih bagi teman sejawat dan pekerjaannya. Saya berterima kasih kepada seluruh panitia karena kerja kerasnya melahirkan bantuan wisudawan dalam menjawab tantangan zaman. Untuk wisudawan-wisudawatiku, jadikanlah Mercusuar sebagai bekal menerangi gelapnya tantangan zaman sebagaimana Buku Sakti OSKM menjadi pegangan ketika melangkah masuk ke kampus penuh mimpi ini. Semoga segenap ilmu yang kami bawakan menjadi mercusuar yang menerangi hari-hari kalian nantinya dan menjadi teman yang mengisi diri akan ilmu dan kerendahan hati. Remember, you are now the light of hope in times of change. Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater Nabila Fathonah
3
Wisdom 1
PRE-EVENT WISDOM
6
Dalam melakukan networking, beberapa hal yang perlu diperhatikan:
ada
Wisdom 2 7
Things you should know about Employment contract
Setiap perjanjian ker ja yang dibuat harus memenuhi beberapa syarat sah yang diatur dalam Pasal 1320 KUHP, yaitu 1. sepakat: tidak ada paksaan maupun tekanan bagi salah satu pihak; 2. cakap: berumur di atas 21 tahun dan tidak sedang berada dalam pengampuan; 3. adanya objek tertentu: spesifik dalam pemberian hak dan kewajiban dalam suatu pekerjaan; dan 4. sebab yang legal: hal yang diatur dalam perjanjian tidak bertentangan
Sebelum
masuk
ke
dunia
ketenagakerjaan,
tentunya diperlukan pengetahuan mendasar terkait aturan-aturan yang berlaku sebagai pedoman Wisdom 3
kita agar selalu berhati-hati dalam mengambil langkah. Pembahasan ini didasari oleh studi dan pengalaman pribadi Muthmainnah, S.H., M.A. yang akrab dipanggil Kak Muthi. Beliau merupakan alumnus Global Labor University, Master of Arts Labor Policies and Globalization, dan Berlin School of Economics and Law. Dalam pemaparannya, beliau
menjelaskan
jenis-jenis
aturan
diperhatikan dalam membuat perjanjian kerja. dua
jenis
kaidah
dalam
dunia
ketenagakerjaan, yakni kaidah heteronom dan otonom. Sesuai namanya, kaidah heteronom berarti aturan yang dibuat oleh Pemerintah sebagai bentuk perlindungan terhadap rakyat, seperti
Undang-
Undang. Sementara itu, kaidah otonom berarti aturan yang dibuat oleh dua pihak yaitu pekerja dan pemberi kerja, seperti kontrak atau perjanjian kerja. Dalam pembuatan dan penerapannya, kaidah otonom tidak boleh bertentangan dengan kaidah heteronom yang berlaku.
8
Selain itu, perjanjian kerja juga harus memuat hak serta kewajiban pekerja dan pemberi kerja. Pada umumnya, perjanjian kerja berbentuk tulisan sebagai bukti administrasi dan akuntabilitas. Meskipun secara normatif tidak dilarang, lebih baik pekerja berinisiatif untuk meminta kontrak tertulis ketika perusahaan memberikan kontrak lisan untuk meminimalkan kerugian antara dua belah pihak.
dalam
dunia ketenagakerjaan dan hal-hal yang harus
Terdapat
dengan hukum yang berlaku.
Sebagai
tips
menandatangani
dari
Kak
sebuah
Muthi,
sebelum
kontrak,
pekerja
diharuskan membacanya dengan cermat dan teliti supaya segala kesepakatan yang ada tidak merugikan salah satu pihak. Sebelum kontrak disahkan, pekerja mendapat kesempatan untuk bernegosiasi dengan pemberi kerja seandainya ada hal yang kurang sesuai dari
yang
diharapkan. Hal ini harus diperhatikan karena kecil kemungkinan untuk dapat merevisi kontrak kerja yang sudah disepakati (ER, RP)
NGGAK HANYA POSTER YANG DIDESAIN, HIDUP JUGA MESTI DIDESAIN! MISIII... PAKEEET! Ini dia yang ditunggu-tunggu oleh warganet. Sehabis klak-klik di aplikasi e-commerce, rasa tak sabar terbayarkan saat kurir menyerahkan paket kepada penerima. Yup, berbicara tentang e-commerce rasanya tak jauh dari keseharian kita saat ini. Akan tetapi, teman-teman penasaran nggak, sih, sama orang-orang yang berkecimpung dalam membangun konsep desain dan brand dalam aktivitas jual beli daring ini? Bagaimana, ya, proses seorang lulusan S-1 bisa bergabung di salah satu perusahaan e-commerce? Yuk, simak perbincangan kami dengan salah satu alumni ITB yang bergabung di Blibli.com, Miko Awangyudha.
After Ganesha
TENTANG KAK MIKO
Miko Awangyudha, alumnus ITB jurusan DKV ‘15 yang dulunya aktif berorganisasi di himpunan dan kepanitiaan terpusat, merupakan creative designer di Blibli.com dan freelance graphic designer. Menurut Kak Miko, posisinya saat ini dicapai setelah melalui berbagai pengalaman, seperti proses TA yang menyadarkan akan pentingnya kerangka berpikir, membuat karya berdasarkan data dan value, enjoy the life sehabis perjuangan TA, sampai terlibat di proyek-proyek studio yang diperoleh dari jejaring sosial semasa ia berorganisasi di ITB untuk memperkaya portofolionya demi mempersiapkan diri ke dunia kerja full time.
Miko Awangyudha Creative Designer Blibli.com
9
PERSIAPAN MELAMAR KERJA Dari pengalaman Kak Miko, banyak hal yang mesti diperhatikan saat kita akan melamar kerja. Berikut adalah tips-tipsnya. 1. Untuk jurusan tertentu, portofolio menjadi hal yang krusial, mulai dari display, proses pembuatan, pengembangan, pengemasan, hingga cara mengomunikasikannya. 2. Berdiskusi dan mencari informasi dari berbagai referensi tentang proses melamar kerja. 3. Update media sosial seperti LinkedIn, Jobseeker, dan aplikasi lainnya yang berhubungan dengan dunia kerja. 4. Mempersiapkan beberapa opsi tempat tujuan melamar. Jangan hanya menunggu pengumuman dari satu perusahaan! Ingat juga bahwa setiap perusahaan punya masa perekrutan yang berbeda! 5. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk self development, meditasi, dan hal-hal yang belum bisa dilakukan selama kuliah. 6. Jangan terlalu larut dalam quarter life crisis. Tetap menjaga relasi dengan kawan-kawan. 7. Menjaga hubungan dengan Tuhan dan orang tua. “Rezeki dan kesempatan itu mengikuti value diri kita, ibarat bayangan yang selalu mengikuti. Semakin dekat dengan cahaya, bayangannya semakin besar. Kalau hanya mengikuti bayangan, makin jauh dari cahaya, kita semakin hilang ditelan cahaya.”
10
Tips dan Trik sela Melamar Kerja da Ala Kak M
1. Perhatikan cara mengirim e-mail yang baik, mulai dari subject, body, sampai resume! 2. Ketahui prime time-nya HRD saat membaca e-mail lamaran kerja, biasanya mulai dari jam 10 pagi, setelah jam makan siang, sampai sebelum sore! 3. Pelajari perusahaan tempat kalian melamar kerja! 4. Persiapkan diri untuk melalui beberapa tes, mulai dari tes teknis, psikotes, wawancara, tes kesehatan, dan tes lainnya yang mungkin tak terduga! 5. Ketahui siapa saja yang akan mewawancarai kalian karena ada kemungkinan pewawancara bukan hanya dari HRD, tetapi juga calon user kita!
Bisik-bisik Tentang Dunia Kerja
ama Proses an Offering Miko
“Industri itu geraknya cepat banget. Tantangannya adalah anak-anak ITB, kan, biasanya kalau mikir dalem banget, mesti riset dulu. Nah, nggak semua industri, tuh, seperti itu. Idealisme dan keperfeksionisan itu sulit diterapkan. Aku kangen banget sama kematangan berpikirnya anak-anak ITB dengan keilmuannya masing-masing, kolaborasi dari berbagai keilmuan, dan proses saling back up. Kalau di perusahaan itu adanya lempar-lemparan tanggung jawab. Oh iya, mitos tentang orang dalem itu juga nyata adanya! Pokoknya ada aja, deh, yang titipan.” Tips: menyalurkan idealisme melalui freelance!
6. “Jangan cuma poster yang didesain! Diri kalian juga mesti didesain!” 7. Jawablah pertanyaanpertanyaan HRD dengan jujur, be yourself, dan percaya diri! 8. Menggunakan pakaian yang sesuai dengan brand perusahaan. “Psikologinya, mereka bakal merasa kita bagian dari mereka hanya karena melihat kita memakai baju yang warnanya sama.” 9. Tanyakan apa yang ingin kalian ketahui tentang perusahaan tersebut, seperti workflow, workload, pertanggungjawaban, dan parameter ketercapaian! 10. Saat offering, tanyakan prosedur-prosedur saat masa percobaan, negosiasi gaji, sampai prosedur resign.
“Apakah Bekal Kuliah Cukup Menjawab Kebutuhan Industri?” “Kalau soal teori dan konsep menjawab banget, sih, apalagi DKV ITB atau ITB secara general itu identik dengan konseptualnya yang sangat matang. Tapi kalau masalah teknis, kita masih harus banyak belajar dengan lulusan universitas lain yang lebih siap memenuhi kebutuhan industri yang cepat dan loss-idealism. Jadi, kita juga harus terus mengembangkan hard skill dan soft skill dengan mengikuti organisasi supaya nggak kaget.”
Pesan untuk Wisudawan yang akan Terjun ke Dunia Kerja “Pastikan kalian kerja itu sehat fisik dan mental. Ingat selalu nilai apa yang kalian perjuangkan berdasarkan tiga parameter, yaitu finansial, lingkungan atau relasi, dan ilmu. Minimal kalian punya salah satu hal yang membuat kalian bertahan di tempat tersebut karena di mana pun tempat kerja kalian, nggak akan ada yang sempurna.” (AR/ZTN)
“Waktu itu berharga banget. Kalau udah kerja, waktu luang nggak sebebas dulu. Pokoknya, alokasiin waktu kalian untuk sesuatu yang bermanfaat, dari positif jadi produktif. Be the best but don’t forget to take a rest!”
11
MENGENAL START-UP : PELUANG DAN TIPS UNTUK MEMULAINYA Halo, teman-teman! Apakah kalian tau drama korea StartUp yang lagi booming di masa pandemi ini? Pasti tau lah, ya. Ngomongin start-up enggak melulu tentang Han Ji Pyeong vs Nam Do San, tapi ada proses dan perannya dalam dunia modern ini. Sebuah start-up melambangkan perjuangan seseorang dengan rekan-rekannya untuk berinovasi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Bidangnya ada berbagai macam lho, dari teknologi (seperti Samsan Tech), kafe, perhiasan, dan masih banyak lagi. Nah, di sektor pendidikan, kalian pasti tau platform latihan soal gitu, terutama yang dulu pernah berjuang lewat jalur SBMPTN. Hayo, tahu enggak apa?
Sodiko Hidayad Co-founder Eduka System
12
Eduka dari platform lain adalah Jawabannya adalah Eduka System! Kali ini, Mercusuar S penerapan “Four Stages of Learning” oleh Paul Shadi akan menyajikan informasi Sambar, M.A. yang berfokus pada menarik seputar start-up dengan stage keempat. Kebanyakan mewawancarai salah satu platform saat itu menerapkan alumni ITB yang telah berhasil stage kedua dan ketiga, yaitu merintis start-up tersebut. Untuk Conscious Incompetence dan mengetahui lebih lanjut tentang Competence, sebuah tahap tips-tips dalam membangun pengajaran yang menambah start-up, yuk, langsung kita pengetahuan pelajar akan suatu baca artikel di bawah ini! mata pelajaran secara sadar lewat video pengajaran dasar.
kak sodiko dan eduka
Sodiko Hidayad merupakan alumni SBM ITB Jurusan Kewirausahaan 2016 yang sekarang menduduki jabatan sebagai co-founder dan CBDO Eduka System. Menurut Kak Sodiko, hal yang paling berkesan pada masa kuliahnya adalah kesempatan untuk mengeksplorasi diri lewat halhal di luar akademik seperti mengikuti perlombaan. Bersama ketiga temannya, Kak Sodiko mendirikan Eduka System, sebuah media pembelajaran daring yang menyediakan berbagai latihan soal untuk membantu persiapan ujian. Platform ini pertama kali dirilis pada Bulan November 2018. Hal yang membedakan
Four Stages of Learning by Paul Shardi
Pada sisi lain, Eduka System menyediakan wadah bagi pelajar untuk sampai ke tahap keempat, yaitu Unconscious Competence, sebuah tahap pelatihan berulang yang membuat pelajar secara tidak sadar mampu memahami penerapan dari materi yang sudah dipelajari lewat latihan soal berupa try out dan kuis daring yang jumlahnya masih sedikit saat itu.
LEADERSHIP AND ADAPTATION Kak Sodiko merasa lebih mudah mengelola bisnis ketika masih menjadi mahasiswa daripada setelah menjadi fresh graduate. Awal Eduka System dibentuk, ia bersama founder lainnya secara langsung mengatur dan menjalankan bisnis termasuk mengurusi hal-hal teknis. Seiring berkembangnya organisasi, sebagai seorang leader, ia harus mampu beradaptasi untuk menerapkan manajemen berbeda mengingat anggota tim yang jumlahnya kian bertambah. Menurut Kak Sodiko, transisi kepemimpinan ini merupakan tantangan terbesarnya dalam mengembangkan start-up.
PENGALAMAN BERKESAN Salah satu pengalaman berkesan yang Kak Sodiko rasakan semasa mendirikan start-up adalah ketika ia bertemu sumber inspirasinya, Kak Achmad Dzaky, pada acara Integrasi ITB 2016. Tanpa menghiraukan tertawaan seisi Sabuga, Kak Sodiko memberanikan diri untuk meminta swafoto bersama pendiri Bukalapak itu. Foto tersebut ia jadikan sebagai pengingat akan komitmennya dalam membangun start-up digital. Masalah terberat pada tahap awal—mencari permodalan—dilewati oleh Kak Sodiko dan rekannya dengan daya juang tinggi. Namun, pada akhirnya, start-up rintisan mereka berhasil memperoleh modal dari Program Mahasiswa Wirausaha ITB serta sumber dana hibah lainnya. Bahkan, Kak Ahmad Dzaky pun menjadi salah satu investor bagi Eduka System.
KABAR EDUKA Eduka System telah menjadi platform yang membantu banyak pelajar Indonesia, dibuktikan dengan adanya lebih dari 750.000 pengguna. Sebagai salah satu pendirinya, Kak Sodiko menyatakan bahwa ia merasa bersyukur atas tanggapan baik terhadap Eduka System. Respons positif itulah yang membuatnya lebih mencintai para pengguna dan bisa terus meningkatkan kualitas layanannya.
TIPS Menurut Kak Sodiko, kunci terpenting dalam mendirikan suatu start-up adalah:
1 Memanfaatkan kesempatan grant2 3 4 5
funding yang ada Berusaha untuk melakukan bootstrapping di tahap awal Memperhatikan keunggulan 3P: Product, People, Potency Jangan fokus pada investasi ataupun kompetisi, tetapi fokus pada customer Bergerak cepat agar tidak tersalip “pendatang baru”
"BERANI MEMULAI" Menurut Kak Sodiko, tidak masalah apakah setelah lulus orang memutuskan untuk membangun bisnis sendiri, lanjut sekolah, atau bekerja karena setiap orang punya jalannya masing-masing. Lagipula, tujuan utama dari setiap langkah tersebut adalah untuk belajar. Jadi, apabila gagal pun tidak mengapa sebab hal itu memang bagian dari proses pembelajaran (IJM, INH).
“Cintai customer kita sebelum mencintai produk kita. Buatlah apa yang mereka butuhkan, bukan yang kita inginkan.”
13
... ... ... Dari Bahasa Pemrograman ke Bahasa Persatuan Saat menyusun tugas TTKI, makalah, laprak, atau TA, kita kerap kali lupa beberapa hal akan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Namun, cukup dengan memasukkan kata kunci “PUEBI” ke mesin pencari, semua aturan terkait bahasa Indonesia muncul di satu laman, PUEBI daring. Nah, teman-teman tahu nggak, sih, siapa tokoh di balik kemudahan akses PUEBI sehingga kita tak mesti mengecek lewat lembaran kertas? Apakah sosok ini betul-betul dari seorang lulusan bahasa, linguistik, atau sastra? Yuk, simak percakapan kami dengan salah satu alumni ITB yang menyelami bidang bahasa, Ivan Lanin.
14
Berkenalan dengan UDA Ivan Lanin—akrab disapa Uda—adalah alumnus Teknik Kimia ITB angkatan ‘92. Beliau merupakan salah satu pengembang konten Wikipedia Bahasa Indonesia dan inisiator sekaligus kontributor PUEBI daring di laman GitHub. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Narabahasa dan Direktur Kapitulis.
ketertarikannya terhadap Kimia sudah ada sejak SMA. Wah, padahal jauh banget dari senyawa kimia ke fisika dan kalkulus, apalagi ketemu integral lipat tiga, bahkan “cacing”-nya bisa lebih!
Ya, sama seperti beberapa dari kalian, ekspektasi beliau saat masuk jurusan belum terpenuhi. Sampai-sampai, semasa kuliahnya, beliau lebih banyak Namun, di balik kariernya yang menyalurkan energinya melalui berbagai kegiatan nonakademik, cemerlang di bidang bahasa saat ini, beliau merupakan seperti membaca buku di perpustakaan, bermain teater di sosok yang pernah merasa UKM STEMA ITB, bermain basket, tertipu ketika memilih jurusan. dan berpacaran. Tak heran, beliau pun Beliau menduga Teknik Kimia tidak jauh Ivan Lanin berbeda dengan Kimia Murni sehingga akhirnya menghabiskan jatah kuliahnya Direktur Narabahasa di bumi Ganesha, selama tujuh tahun, loh. ia memilih program studi tersebut sebab
Eksplorasi selepas Lulus Setelah berjuang untuk lulus dari ITB, Uda bergabung dengan sebuah perusahaan pengembang aplikasi dan mulai belajar bahasa pemrograman. Masa inilah yang membuat Uda lebih banyak bereksplorasi di keilmuan lain sampai akhirnya tertarik mendalami keahlian baru: menulis program. Kecintaannya dengan ilmu baru ini membuat Uda terus menggeluti bidang teknologi informasi (TI). Hal ini pula yang memotivasi Uda untuk menjalani
pendidikan pascasarjana di UI dengan program studi Teknologi Informasi. Tak berhenti sampai di sana, Uda terus bereksplorasi pula dalam kariernya. Beliau pun sempat menjadi seorang konsultan pada perusahaan yang berkecimpung dalam tata kelola dan manajemen risiko. Proses menjelajahi berbagai ilmu ini menunjukkan bahwa sejatinya kita harus terus menjadi seorang pemelajar di mana pun lingkungannya.
Ketertarikan Mendalami Bidang Bahasa Kala itu, Uda sedang mencari informasi tentang pemrograman yang membuatnya nyasar ke Wikipedia. Namun, ada hal yang mengganjal baginya. “Kok, isinya sedikit, ya, dibandingkan dengan Wikipedia Bahasa Inggris?” begitu pikirnya. Dari sanalah, Uda mulai mengutak-atik Wikipedia Bahasa Indonesia dan mulai belajar menulis. Kemampuan ini pun terus diasah oleh beliau serta ilmunya disebarluaskan melalui interaksi dengan warganet. Wah, pekerjaannya sih sama-sama menulis,
ya. Namun, yang satu menulis program dan satu lagi menulis artikel, alias jauh banget! Salah satu hal yang paling kentara perbedaannya adalah bahasa yang digunakan. Penggunaan pola dan keteraturan bahasa akan lebih terasa saat menulis dengan bahasa pemrograman. Sementara itu, hal ini tak bisa ditemukan dalam bahasa manusia yang akan terus mengikuti sifat manusia dan ada perubahan pendapat. Inilah yang menjadi poin ketertarikan terbesar Uda terhadap bahasa Indonesia dan literasi, ketidakkonsistenan bahasa.
15
... “Apakah Berkarier di Bidang yang Berbeda Berarti Meninggalkan Ilmu yang Sebelumnya atau justru Memperkaya Ilmu Satu Sama Lain?”
Menurut Uda, kalau ilmu-ilmu yang sangat detail terkait Teknik Kimianya, sih, udah cukup ditinggalkan. Namun, ada hal yang paling membekas dan selalu menjadi landasan berpikir baginya, yaitu pemahaman mendalam tentang ilmu proses yang berfokus pada masukan, proses, dan keluaran yang juga terpakai semasa beliau menjadi pemrogram. Intinya, meskipun ilmu-ilmu di jurusan kita sebelumnya itu nggak terlalu bisa diaplikasikan di suatu keilmuan yang baru ditekuni nantinya, pola pikir yang didapat saat sarjana itu akan melekat, terutama dalam melakukan analisis.
Nah, kemampuan menganalisis ini menjadi salah satu kemampuan yang mesti kita miliki di mana pun bidang yang akan kita tekuni nantinya. Tak hanya itu, kemampuan berkomunikasi pun harus diasah agar dapat saling melengkapi. Ketika seseorang bisa menganalisis, tetapi tidak bisa berkomunikasi, hasil pemahaman dan analisisnya tidak bisa disampaikan dengan baik kepada orang lain. Begitu pula ketika seseorang hanya bisa berkomunikasi tanpa menelaah, “suaranya” akan lantang tanpa ada landasan yang dikembangkan dari hasil analisis. (AR, KKC)
... 16
n A Co
e riag ar
a n bou o i t a tM s r ve
Get to Know Me Halo, aku Shofi, alumnus DP’15. Saat ini, aku berencana untuk melanjutkan pendidikan S-2 di bidang desain, inovasi, dan manajemen. Aku juga sedang membangun start-up. Semasa kuliah, aku aktif sebagai Menko Kominfo Kabinet Baracita KM ITB 2019/2020, Ketua Himpunan Inddes 2018/2019, dan juga bergabung di Reklamasa. Pascalulus, aku sempat bekerja sebagai desainer produk dan menginisiasi gerakan tentang desain dari perspektif yang berbeda di dsekitarkita.
I Know He’s the One Melalui momen-momen yang terjadi selama di Kabinet Baracita, aku semakin mengenal sosok Royyan. Banyak momen yang membuat aku akhirnya menyadari kalau kita cocok satu sama lain dan merasa kehadirannya pun memang ada di waktu yang tepat. Kebetulan orang tuaku juga menyarankan aku untuk menikah.
17
Jodoh, Sudah Ditakdirkan atau Masih Bisa Diusahakan? Takdir. Namun, menemukan dan mempertahankan jodoh harus tetap diusahakan dan terus berlanjut, bahkan ketika sudah menikah. Coba tanyakan juga pada diri sendiri dan Sang Pemilik Semesta. Kalau hati kita yakin, mungkin memang dia jawabannya. Menurutku, ketika sudah mengenali diri sendiri, mempelajari ilmunya,
R
an oyy
dan sudah mempersiapkan rencana untuk masa depan, bisa dikatakan kita sudah siap untuk menikah secara mental. Meskipun proses mengenal diri sendiri akan terus berjalan selama hidup, hal itu yang harus kita usahakan. Tidak ada parameter atau rumus pasti secara kasat mata. Jadi, timeline dan proses setiap orang berbeda-beda.
& S h o f - A l b a tr o s & K
o li b
ri
Adapting and Balancing Life Banyak hal setelah menikah yang nggak sesuai ekspektasi atau malah nggak pernah diekspektasikan terjadi. Banyak perbedaan antara kita dan pasangan, tetapi perbedaan kita yang bertolak belakang dengan pasangan bisa jadi bahan kompromi setiap hari. Banyak juga hal lain yang kita kompromikan, seperti jangan sampai ada miskomunikasi, jangan mengambil keputusan secara sepihak, dan harus menghargai
18
hak pasangan. Kebebasan dan privasi pun jadi kesepakatan bersama. Baiknya, memang nggak ada yang ditutup-tutupi, harus terbuka, tetapi tetap respek dengan keputusan satu sama lain. Kebiasaan setelah menikah pun ikut berubah. Dari yang sering nongkrong sama temen, jadi jarang nongkrong dan cara keep in touch-nya pun beda. Selain itu, rutinitas jadi sering dilakukan bersama pasangan.
Menikah juga nggak memotong citacita masing-masing. Impian kita masih bisa kita raih dengan menyesuaikan timeline satu sama lain. Setelah menikah, aku lebih bisa berdamai dengan diri sendiri terkait balancing life. Kita mengakui kalau kita adalah manusia yang nggak sempurna, sama-sama masih belajar, dan nggak ada tuntutan satu sama lain. Rutinitas kita belum ideal dan manage keuangan pun belum settle, tetapi kita punya prinsip slowly but sure. Jadi, hal-hal yang pengen kita improve itu bisa diusahakan bersama
pasangan. Bahkan, dalam banyak kegiatan bisa berkolaborasi dan menghasilkan karya bersama pasangan. Living the moment, bersyukur masih punya satu sama lain, asalkan selalu mempertahankan growth mindset sepanjang hidup, dan merayakan small happiness that matters. Namun, mesti diingat kalau kita nggak bisa selalu bergantung sama pasangan. Dia juga punya urusan sendiri. Hanya kita yang bisa mengubah diri sendiri, begitu juga pasangan kita. nggak ada yang bisa mengubah pasangan kita setelah menikah.
Jadi, Menikah itu Apa? Menikah itu perjalanan hidup yang luar biasa kaena banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil, banyak kesalahan yang kita lakukan, dan banyak unexpected things yang terjadi. Menurutku, wedding is a checkpoint, but marriage is a lifetime. Mempertahankan pernikahan adalah proses saling menerima kelebihan kekurangan pasangan dan anak karena tiap anak pasti lahir dengan karakter yang berbeda. Jangan
lupa untuk selalu bersyukur karena rasa syukur bisa jadi kacamata yang bisa kita pakai untuk melihat positive sides. Sesulit apa pun kondisinya, kalau tetap bersyukur, rasanya hidup masih bisa dinikmati. Sisi spiritual juga nggak kalah penting. Ketika kita menitipkan semuanya ke Allah, hidup kita akan menjadi lebih tenang karena sudut pandang yang digunakan bukan cuma dunia saja, tetapi akhirat juga.
Untuk Kamu yang Masih Bingung Memilih Jalan Masa Depan Banyak pilihan setelah lulus, tetapi pesanku: pastikan kita punya plan. Kita harus tahu betul kita mau ngapain ke depannya, at least short term-nya dulu. But, it’s super okay kalau kita perlu waktu untuk figuring things out, berhenti, rehat, dan melihat dunia sejenak sambil berjalan tidak dengan
terburu-buru. Jangan lupa kalau hidup itu dinamis banget, banyak kejutan. Planning itu ibaratnya jalan yang menentukan arah kita melangkah. Aku yakin kejutan dalam hidup adalah takdir yang masih bisa diusahakan. Tentang takdir, aku punya quote favorit dari Umar bin Khattab. (SDS)
“Apa yang melewatkanku tidak akan jadi takdirku dan apa yang jadi takdirku tidak mungkin melewatkanku.” 19
Menggali Ilmu ke Negeri Matahari Kenapa, sih sih,, harus ambil S-2? Apakah semata-mata karena ingin menggali ilmu sebegitu dalamnya? Lantas, bagaimana, sih sih,, baiknya memilih kampus tujuan? Mending di dalam atau luar negeri, ya? Nyatanya, entah karena keterbatasan fasilitas maupun kualitas, banyak orang dari negara kita memilih untuk menempuh ilmu jauh-jauh ke negeri orang. Namun, merantau ke luar negeri tentu bukan perkara yang
mudah. Di sini kami akan berbincangbincang tentang S-2 dan cara survive berstudi di negara impian dengan salah satu alumni ITB yang melanjutkan S-2 dan S-3 di Tohoku University Jepang, Astin Nurdiana.
"Kapan, ya, waktu ideal tahun Mbak Astin sudah untuk merencanakan S-2?" kembali depan. Namun, memiliki rencana untuk melanjutkan S-2 sejak masih takdir berkata lain dan hingga saat SMA. Namun, ia baru memutuskan ini Mbak Astin masih melanjutkan pilihannya di hari menjelang studinya di Jepang. Jadi, kalau penutupan pendaftaran. Bahkan, ia baru kepikiran sekarang gapapa, sudah pasrah kalau saat itu tertolak kok! Masih ada waktu untuk nyiapin dan bertekad untuk mendaftar berkas-berkas pendaftarannya!
Foto: Freepik, Pixabay, Pexels
20
“Aku sudah yakin mau nerusin S-2, tapi enaknya di mana, ya?” Awalnya, Mbak Astin memang berniat untuk melanjutkan studi di Jepang karena tertarik dengan budaya dan perkembangan teknologinya. Seiring berjalannya waktu, ia mulai mengalihkan ketertarikannya pada San Diego, Kanada, hingga Australia akibat penilaiannya kepada dosen pentolan universitas negara tersebut. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk memilih Jepang, tepatnya di Tohoku University karena terdapat lab yang sesuai dengan minat Mbak Astin. Pertimbangan lainnya karena kampus yang dituju Mbak Astin sudah bekerja sama dengan ITB. Walaupun tes tertulisnya terasa berat, Tohoku University menyediakan beasiswa S-2 -hingga S-3 untuk lima orang dengan nilai tertinggi.
How to survive in Japan 1. Jangan takut bersosialisasi dengan orang lain! Berkenalan dan tanyatanya ke orang Indonesia yang sudah lebih dulu tinggal di sana. 2. Komunikasi itu penting! Termasuk mendengar, ya. Mendengar adalah salah satu bagian komunikasi tersulit, loh! 3. Adaptasi! Di Jepang tentu banyak budaya yang berbeda dengan Indonesia, jadi kita harus respect dengan budaya yang berlaku di sana! 4. Kerja part time menjadi pilihan yang tepat kalau kalian kuliah di kota besar karena biaya hidupnya lebih tinggi.
Tantangan S-2
Foto: Pixabay
“Cari bidang yang kamu suka, yang pengen banget kamu pelajari, bahkan sampai rela ngabisin waktu untuk mendalaminya dan janji untuk disiplin dalam mempelajarinya karena pada akhirnya, disiplinlah yang bisa membuat kita lebih termotivasi.”
Hal yang menjadi tantangan saat studi S-2 adalah riset. Riset di Jepang berpaku pada hal baru dan inovasi apa yang akan kita kembangkan di bidang yang kita jalani. “Di Jepang banyak alat yang mendukung untuk lebih inovatif dalam mengembangkan riset. Dulu waktu di ITB pernah melakukan analisis yang harus bayar ke perusahaan karena di ITB enggak ada alatnya. Tapi kalau di sini, di lab sudah ada alatnya dan kita gratis untuk pemakaiannya,” ujar Mbak Astin. Namun, tantangan besar yang menanti adalah gap pengetahuan antara Jepang-Indonesia yang masih sangat jauh. “Di sini belajar hal yang advanced, nanti balik ke Indonesia harus beradaptasi lagi dan mikirin agar riset bisa berkembang,” tambahnya lagi.
Mau lanjut S-2? Apa saja yang perlu disiapkan? “Guideline secara umum sama untuk setiap universitas, yang penting itu persiapan kalian sudah matang dan yakin mau ngambil sesuatu. Kalau enggak yakin, mending enggak usah ambil. Cari banyak informasi! Baik dari internet maupun tanya ke orangorang yang sudah paham, misalnya pembimbing, senior yang sudah berpengalaman, ataupun dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI),” ujar Mbak Astin. (RW, ZC)
Astin Nurdiana Mahasiswa S-3 Tohoku University, Jepang
21
Kangen Kuliner Kampus
Nostalgia Kampus
Genap satu tahun sejak terakhir kali mahasiswa ITB menginjakan kaki di bumi Ganesha. Selama waktu itu pula, pola hidup sebagai “mahasiswa” terpaksa berubah. Tidak hanya metode belajar dan cara berorganisasi, pilihan menu makanan pun harus berganti. Kami mencoba merangkum beberapa kuliner yang pernah mengisi hari-hari selama berkuliah di Kampus ITB Ganesha.
Go-Milk “Penyegar selama kuliah” S Minuman susu dengan berbagai pilihan rasa yang sangat cocok dinikmati ketika terik matahari menyinari Kota Bandung. Harga: Rp10.000—Rp15.000
Crisbar “Nasinya ambil sendiri” Sangat cocok untuk memuaskan rasa lapar mahasiswa. Ayam goreng crispy dengan variasi tingkat kepedasan dipadukan dengan porsi nasi sesuka hati, tetapi harga tetap sama. Harga: Dimulai dari Rp20.000 per porsi
Kuro-kuro “Murah, enak, mengenyangkan” Roti dengan berbagai jenis isian yang mengenyangkan. Dengan spektrum rasa yang luas, manis hingga pedas, KuroKuro sangat tepat untuk dijadikan sarapan, camilan, bahkan makanan siang. Harga: Rp5.000—Rp17.000 per porsi
Dimodifikasi da
22
Seblak “Enak dan bikin nagih” Olahan kerupuk berkuah yang dimasak dengan mi, telur, bakso, jamur, ceker, dan bahan pelengkap lainnya. Tingkat kepedasan dapat disesuaikan. Harga: Rp10.000—Rp15.000 per porsi
Tahu dan Basreng “Memenuhi kebutuhan micin harian” Kombinasi tahu dan basreng dengan berbagai pilihan bumbu. Sangat cocok dijadikan kudapan di siang hari. Harga: Rp5.000—Rp7.000 per porsi
Nasi Jepang dan Nasi Korea “Kangen aja ngantri bareng temen terus makan di bawah pohon bareng-bareng” Paduan nasi dan ayam, udang, ikan, ataupun cumi ditambah dengan berbagai jenis bumbu ala Jepang atau Korea. Pilihan makan siang terdekat bagi mahasiswa yang berkuliah di daerah tenggara. Harga: Rp15.000 per porsi.
ari artikel berjudul “Kangen Makanan Kampus” yang terbit pada Ganecapos - Oktober 2020.
23
Spot Favorit ITB
24
25
Lapbas TPB Cup, tempat forang
Intel Dikelilingi nama-nama jurusan se-ITB yang bersesuaian dengan arah gedungnya. Katanya kalau lihat pelangi di sini bisa dapat IP 4.
S
PAU Tempat riset, lift-nya suka bercanda
26
Sunken Sekre berbagai unit, tempat nongkrong paling rame, keramaian yang syahdu saat sore hari.
Tunnel Lorong menuju Saraga
Saraga Yang rajin olahraga, yang rajin tulman, eh latman, biasanya ke sini. Tempat penyambutan maba
27
28
29
30
Games
MENDATAR: 1. Bisa berupa uang atau barang; pemberian di hari spesial (hal.17) 2. Bang jago IP 4 3. Identik dengan kasih sayang; terkadang dipakai untuk konser 4. Wilujeng 5. Tempat anak TPB tulman. Eh, latman 6. Peresmian atau pelantikan 7. Marie yang suka bersih-bersih (hal.54) 8. Dikira topi padahal baju 9. Bahasa Indonesia dari stock; bisa dibeli 10. Tempat tersejuk di sekitar ITB
MENURUN: 11. Identitas mahasiswa ITB, dipakai; nama orang 12. Spot foto terbaik di ITB 13. Tiga tahapan pendidikan tinggi 14. Barat dan timur; tempat kuliah 15. Kijang satu masuk, kijang satu. Apakah bisa melihat pelangi? 16. Wisdom 1; OTW pegawai (hal.6)
SCAN QR QODE DI samping INI UNTUK MENDAPATKAN HADIAH BAGI PARA WISUDAWAN! DIISI DULU SEMUA TTS-nya ya, jangan CURANG
31
RESEN SI B UK
Jauhi Distraksi, Temukan Diri
U
Rasanya, hidup kita tidak pernah lepas dari benda bernama gawai, sebut saja handphone yang kita bawa nyaris ke mana-mana. Setuju? Kehidupan online menawarkan kemudahan, kenyamanan, dan kesenangan tanpa batas. Dengannya, kita seolah mampu menghabiskan sekian lama waktu berselancar di dunia maya. Meskipun menyodorkan berbagai manfaat, internet serta media sosial tidak boleh membuat kita lupa akan lingkungan dan kehidupan nyata.
“Inilah dunia tempat kita tidak akan tersesat di dalam pikiran, opini, emosi, dan ide yang dilontarkan orang-orang ke internet, tempat yang memungkinkan imajinasi kita menjelajah ke mana pun ia mau, menciptakan apa pun dan menaklukan apa pun.” (hlm. 3.) Going Offline adalah kumpulan esai yang mengundang pembaca menyingkir sejenak dari kesibukan virtual. Esai tersebut terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertamanya berkisah tentang merasakan serta menghargai seni, sementara bagian keduanya membahas cara mengelola dan memaksimalkan potensi diri. Pembaca diajak untuk kembali terhubung dengan hal-hal di sekitar, menikmati masa kini, dan menyelam jauh ke tempat bernaungnya jantung kehidupan, yaitu diri kita sendiri.
Gaya bahasa yang lugas, tetapi ringan membuat buku ini mudah untuk dipahami pembaca. Penulis mampu menyajikan pemikirannya secara apik dengan menyertakan pengalaman pribadinya. Selain itu, pilihan jenis font dan penambahan ilustrasi menjadikan Going Offline menarik untuk dibaca. Di sisi lain, topik yang diangkat mungkin tidak relate bagi sebagian besar orang, terutama mereka yang memang jarang bersentuhan dengan kehidupan maya. Beberapa pokok pembahasannya pun terkesan berulang sehingga cenderung membosankan. Secara keseluruhan, buku ini sangat direkomendasikan terutama bagi kalangan dewasa yang kesehariannya ramai akan distraksi. Sebagai buku pengembangan diri, Going Offline terbilang sukses menampar pembaca dan menghadirkan sudut pandang baru untuk menelisik hidup yang sarat akan makna (INH).
“Oleh karenanya, pastikan agar setiap momen, kendati sekilas, menjadi momen yang kita resapi dengan kesadaran, suatu momen untuk mengalami apresiasi dan syukur, momen yang tak pernah percuma tetapi dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dengan cara yang paling kreatif, yang memungkinkan kita tumbuh dan berkembang sebagai manusia. Masa kini adalah karunia kita yang paling agung.” (hlm. 189.)
Judul: Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi Genre: Nonfiksi, pengembangan diri Penulis: Desi Anwar Penerjemah: Rani Rachmi Moediarta Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit: 2019 Jumlah halaman: 248 halaman Rate:
32
Tips & Trik
33
34
35
36
37
Sudahkah Rencana Ke tuk mas S
38
h Mengatur euangan unsa depan?
TIPS! Gunakan prinsip Kakeibo untuk mengatur daily cash flow!
39
Home
TV Shows
Movies
Latest
My List
9SAUMMERS 10 UTUMNS PLAY
MY LIST
Judul: 9 Summers 10 Autumns Genre: Biografi, drama Sutradara: Ifa Isfansyah Produksi: Angka Fortuna Sinema Pemain: Ihsan Tarore (Iwan), Alex Komang (Bapak), Dewi Irawan (Ibu), dll. Tanggal rilis: 25 April 2013 Durasi: 1 jam 57 menit Bahasa: Bahasa Indonesia
OVERVIEW
TRAILERS & MORE
S
MORE LIKE THIS
DETAILS
Resensi Film
FIlm berjudul “9 Summers 10 Autumns” bercerita tentang
Dari segi alur dan visual, film ini cukup baik. Namun, hal yang
perjalanan hidup Iwan Setiawan, anak seorang sopir angkot
lebih menonjol dari film ini adalah pelajaran yang dapat
asal Kota Batu yang akhirnya berhasil menjadi direktur di
diambil dari perjalanan from zero to hero dari sang tokoh
New York, dari Kota Apel menuju The Big Apple. Film ini
utama ditambah dengan ikatan emosional yang kuat antara
diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama
anak dengan bapaknya yang sangat terasa ketika film ini
dengan yang ditulis oleh Iwan Setiawan sendiri.
ditonton. Oleh karena itu, film ini sangat cocok untuk semua kalangan sebagai motivasi untuk menjalani hidup.
Diceritakan Iwan dahulu dididik dengan sangat keras oleh bapaknya yang telah berpengalaman bertahun-tahun di
“Aku tak bisa memilih masa kecilku, tapi masa depan itu
jalanan karena ia tahu betul betapa kerasnya kehidupan.
kita sendiri yang bisa melukiskannya.” - Iwan Setiawan
Oleh karena itu, bapak tidak suka ketika Iwan, anak lelaki
satu-satunya, tumbuh menjadi sosok yang lembek. Hal
Rate:
tersebut disebabkan terlalu seringnya Iwan di rumah bersama saudari-saudarinya. Satu-satunya yang dapat
(AGN)
dibanggakan dari Iwan adalah prestasinya di bidang
akademik. Iwan memang merupakan anak yang rajin belajar karena kejenuhannya dengan kemiskinan. Ia percaya bahwa pendidikan dapat menjadi jalan keluar baginya dan juga keluarganya. Pada akhirnya, terbukti bahwa meski tak bisa
memenuhi harapan bapaknya untuk menjadi sosok yang tangguh dan berani, Iwan berhasil menjadi sukses dan membuat bapaknya bangga dengan caranya sendiri.
40
Dari Kota Apel Menuju The Big Apple
Sastra
41
Jeda
Jed
“Bulan depan, nih.” “Apaan?” “Wisuda.”
Semilir angin yang masuk lewat jendela sebuah kafe menyapu lembut kulit Kashi dan Via, kedua sahabat yang telah tumbuh bersama empat tahun terakhir ini. Saat ini keduanya telah usai memenuhi kewajiban mereka sebagai seorang mahasiswa. Namun, saat ini pula keduanya berada pada tahap penentuan kelanjutan petualangan hidup mereka masing-masing. Yang satu sudah tersusun dan terencana, sementara satu lagi masih abu-abu; merambang1 dan mengawang. 1
Setelah hening yang cukup panjang, Kashi memulai percakapan kembali, “Gimana, Vi?” 42
“Apanya?” tanya Via sambil menghadap wajah Kashi. “Iya, kayak yang dulu pernah aku tanya. Setelah wisuda dan semuanya selesai, kamu mau ngapain?” tanya Kashi, menyatukan pandangannya dengan sahabatnya. “Haaaahhh…” Via menghela napasnya panjang. “Hahaha.... Gapapa, Vi, kalau masih abu-abu. Just take your time,” ujar Kashi. “Tapi saran aku, kamu tetap harus kasih rentang waktu buat kamu istirahat dan nentuin pilihan kamu. Memang ngga ada yang namanya terlambat, tapi ada yang namanya menyesal. Soalnya, setiap keputusan yang kamu ambil hari ini, berpengaruh buat segala hal yang akan terjadi di masa depan,” lanjutnya.
da Via termenung. Ia merasa perkataan Kashi benar, hanya ia yang dapat menentukan masa depannya mau dibawa ke mana. Namun, namanya anak muda, ia masih suka terbawa arus. Berbeda dengan Via, Kashi sudah tahu ke mana ia akan menjejakkan kakinya. Menurut Kashi, meskipun tidak menjadi patokan untuk sukses, pendidikan yang tinggi adalah hal yang penting untuk menunjang kariernya di masa depan. Nanggung dan sayang, katanya, mengingat perjuangan kerasnya selama berkuliah sampai berada di titik ini. Selagi masih ada waktu, tenaga, dan kesempatan, Kashi ingin memaksimalkan semuanya. “Semangat, dong, Vi. Kayak tahun pertama kuliah, waktu masih bangga banget jadi maba ITB. Apalagi waktu neriakin ‘Salam Ganesha’ sama jadi supporter TPB Cup. Semangat banget, ‘kan, itu?” kata Kashi sambil tersenyum, menyenggol tangan Via. “Aduh, bedalah itu mah. Iya, sih. Dulu waktu pertama keterima kuliah di sini, masih membara banget semangatnya. Masih suci itu, belum kenal yang namanya chaos. Tapi, ‘kan kamu tahu sendiri, Kash, habis itu mulai surut, capek,” jawab Via sambil menopangkan dagu dengan tangan kanannya.
waktu chaos selesaiin segala tugas dan laprak, chaos kepanitiaan, himpunan sama unit, sampai di titik kamu stres karena sering banget revisi TA dari dosbing. Jangan biarin capek-nya kamu sia-sia, Vi.” Keduanya kembali mengenang masa-masa letih-tapi-seru-nya berjuang menempuh masa kuliah bersama. Sejak dulu, mereka sebisa mungkin menyediakan waktu di tengah kesibukan untuk saling menyemangati dan meng-update kegiatan masing-masing. “Vi, apa pun pilihan kamu, kalau kamu niat dan tekun, pasti ada hasilnya kok. Aku yakin sama kemampuan kamu. Ayo, wujudin bestfriend goals versi kita: sukses bareng!” ujar Kashi dengan tatapan penuh harap. Semburat senyum muncul di wajah Via. Sangat bersyukur, ujarnya dalam hati setiap kali menerima berbagai bentuk support dan afeksi dari s a h a b a t n y a yang satu ini. Setiap kalimat y a n g terlontar dari mulut Kashi tidak pernah gagal untuk membuatnya berpikir dan bersemangat kembali. “Jangan lama-lama, ya, Vi. Kalau kamu udah siap buat melangkah, gas terus jangan kasih kendor!” (ER)
“Beda apanya, Vi? Kan, sekarang sama-sama mulai hal yang baru lagi. Iya, capek, tapi seru, ‘kan? Kalau udah capek, harus ada hasilnya. Coba kamu inget lagi,
11
bekerja atau berkata dengan tidak menentu tidak jelas bekerja atau berkata dengan tidak dan menentu dan tidak jelas
43
Tips & trik
S
44
45
S
46
47
S
48
49
Games
Ujian KU0421: Bahasa Kalbu Instruksi: Pilihlah antara A sampai E untuk setiap kriteria lalu catat jawabanmu! Jawabnya spontan aja ya! Ini bukan kuis Fisika :D
1. Kriteria kencan yang paling utama menurutmu apa, sih? A. Yang dipenuhi kata-kata manis dan romantis dari si dia B. Saat dia melakukan hal-hal yang membuatmu senang, meski hal-hal kecil C. Dikasih surprise hadiah, dong! D. Gapapa, deh, ke mana aja, asal bisa menghabiskan waktu berdua aja hehe E. Bisa berpelukan dan bergenggaman tangan bersama 2. Bagaimana cara supaya kamu termotivasi kalau demot? A. Dikasih post-it berisi kata-kata sweet B. Dibantu untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kecil C. Teman-temanmu patungan beliin hadiah buat kamu D. Menghabiskan waktu dengan orang yang berharga dan disayang E. Dirangkul dan diberi pelukan hangat
50
3. Bagaimana cara kamu heal dari stress atau chaos? A. Curhat B. Dikasih bantuan praktikal C. Di-gofood-in hehe D. Diajak jalan-jalan asik buat refreshing E. Dipijit 4. Apa momen yang paling berkesan sama pasangan? A. Saat dia jujur tentang betapa berharganya dirimu baginya B. Saat dia sering ngechat tanpa alasan C. Saat dia membelikan barang impian kalian sejak dulu D. Saat kalian bisa menghabiskan waktu berdua tanpa perlu mikirin hal-hal lain E. Saat pertama kali pegangan tangan 5. Apa yang menurutmu paling penting saat wisuda? A. Diucapkan selamat dari keluarga, teman, maupun pasangan
B. Diberi bantuan saat proses wisuda C. Dikasih hadiah dan bunga D. Saat nangis bareng teman-teman karena udah mau berpisah E. Saat saling peluk dan rangkul 6. Bagaimana cara kamu ngasih tau kalau kamu sayang dengan pasangan kamu? A. Say ILY, compliment sebelum tidur B. Melakukan permintaan doi as long as possible ‘sesegera mungkin’ C. Ngasih kejutan secara tiba-tiba, seperti barang yang dia ceritain, walau sebenarnya enggak minta D. Spend time bareng, just doing nothing, yang penting menghabiskan waktu berdua E. Give a warm hug 7. Kapan kamu tahu kalau pasanganmu sayang kepadamu? A. Saat dia meyakinkan kalau kamu precious buat dia B. Membantu kesulitan yang dihadapi, walau sebenarnya kita cuma sambat, enggak bermaksud minta bantuan dia C. Ngasih hadiah-hadiah kecil, tiba-tiba aja gitu, no context D. Selalu kasih kabar sesibuk apa pun dia E. No hesitate for holding hands in public
C. Apa aja asal di-surprise-in doi mah gass! D. Yang enggak ada time restriction-nya, jadi bisa lama-lama bareng dia E. Tempat yang cozy dan ga rame, private space pokoee 10. Lagu apa yang relatable? A. I’m yours - Jason Mraz B. You raise me up - Josh Groban C. Lagu ciptaan doi D. Celengan rindu - Fiersa Besari E. Thinking Out Loud - Ed Sheeran 11. Quotes apa yang paling relatable? A. “The noblest art is that of making others happy.” B. “Love isn’t a thing, after all, but an endless series of single acts.” C. “It’s not how much we give, but how much love we put into giving.” D. “There’s only one thing more precious than our time and that’s who we spend it on.” E. “Just by your touch, you make me forget the rest of the world.” 12. Perfect gift kalau ada special event: A. Dibuatin puisi/lagu B. Dibantuin seharian di rumah C. Checkout Shopee D. Jalan-jalan ke theme park E. Spa
8. What is the best moment of your life? A. Battle gombal sama doi B. Bebenah rumah bareng sampai cape C. Tukeran kado frequently D. Muter-muter kota ‘night riding’ E. Every sudden back hug is best moment of my life :)
13. Hal apa yang paling dicari dari calon pasangan? A. Empathy B. Caring C. Generosity D. Loyalty E. Good Manners
9. Tempat makan bareng/nongki A. Tempat yang banyak sweet quotesnya B. Self service, jadi kamu sama doi bisa nyiapin dinner sendiri UwU
14. Bagaimana cara berbaikan kalau habis berantem? A. Minta maaf lewat chat dengan kalimat yang panjang B. Mengirimkan makanan C. Mengirimkan kado D. Mendatangi rumahnya dan meminta maaf E. Memeluknya dan meminta maaf 15. Apa hal yang tidak kamu sukai dari pasanganmu? A. Tidak jujur B. Tiba-tiba dingin C. Pelit D. Membatalkan janji E. Terus menjauh 51
Nah, coba dihit setiap hurufnya.
Kalau pilihan kamu dominan A, love language kamu adalah Words of Affirmation! Tipe ini sangat senang jika diapresiasi melalui kata-kata. Gausah susah-susah bikin puisi, kok, a simple “You got this!” aja udah cukup :D
Kalau pilihan kamu love language kam Giving-Receiving, nih menghargai pemberian Bagi kamu, hal yang sp seberapa mahal baran melainkan cinta di da ngira tipe ini cuma s juga suka ngasih da kalo ngasih.
Kalau pilihan kamu dominan B, love language kamu adalah Act of Service. Daripada dikasih kata-kata motivasi saat sedang demot, kamu lebih memilih buat dikasih bantuan secara langsung, because actions speak louder than words.
Jadi, apa love language kamu? S menemukan orang yang bisa me dengan baik dan b
52
tung perolehan Ini dia hasilnya!
dominan C, mu adalah Gift h! Tipe ini sangat n sekecil apapun. pesial bukan dari ng yang diberikan alamnya. Jangan suka nerima, dia an ga nanggung
Kalau pilihan kamu dominan E, love language kamu adalah Physical Touch. Hal-hal kecil, seperti peluk, pegang tangan, dan juga ngelus kepala bisa bikin orang dengan tipe love language physical touch seneng banget. Pokoknya, harus seringsering disentuh, ya! Sini peluk! <3
Kalau pilihan kamu dominan D, love language kamu adalah Quality Time. Orang dengan love language seperti ini tidak menuntut macammacam dari pasangannya. Cukup dengan menghabiskan waktu berdua tanpa ada gangguan apa pun adalah momen yang sangat berkesan bagi orang-orang dengan love language ini.
Semoga habis ini, kamu cepat enerjemahkan love language benar, ya! Xixixi
53
Hai, teman-teman! Apa yang pertama kali terlintas di benakmu saat mendengar kata “minimalis”? Rumah yang sederhana? Orang yang punya sedikit barang saja? Ide tentang minimalisme populer sejak film dokumenter “Minimalism” diluncurkan di Netflix pada 2016. Sebenarnya, apa, sih, minimalisme itu?
S
Menurut Joshua Becker, minimalisme adalah gaya hidup secara sadar hanya dengan sesuatu yang dibutuhkan sembari menghilangkan distraksi agar fokus pada hal yang benar-benar berharga. Sementara itu, duo “The Minimalists”, bintang film dokumenter “Minimalism”, berpendapat bahwa gaya hidup minimalis tidak menekankan memiliki lebih sedikit, tetapi justru menciptakan lebih banyak ruang bagi pengalaman dan kebebasan. Konsep minimalisme kerap dikaitkan dengan KonMari, sebuah metode bebenah yang diusung oleh wanita asal
“
Jepang, Marie Kondo. Metode ini mempromosikan teknik merapikan barang yang menitikberatkan pilihan untuk menyimpan barang yang spark joy ‘membahagiakan’ saja. Meskipun secara filosofi berbeda, melalui metode KonMari, banyak orang tersadar akan barang nonesensial yang mereka punya sehingga berpotensi untuk menerapkan gaya hidup minimalis pula.
Lantas, bagaimana, ya, rasanya menjadi seorang minimalis? Yuk, simak pengalaman Kak Ira Wardhani berikut ini!
“Buying things you don’t need to impress the wrong people means missing plenty of opportunities for something that will add values to your life.”
54
lIFESTYLE
“
Perjalanan saya mengubah gaya hidup berawal pada sekitar 2016, dimulai dari berhenti membeli barang apa pun, kecuali makanan selama setahun. Saya mencoba untuk declutter (menyisihkan barang yang tidak dibutuhkan) dengan mendonasikan 80% pakaian saya. Bagi saya, the sooner my stuff gone, the better. Hal itu saya lakukan secara bertahap karena kadang masih ada rasa sayang. Menyerahkan sesuatu yang kita punya memang tidak mudah. Tantangan lainnya adalah hasrat alami manusia yang ingin memiliki sesuatu. Ada kalanya saya kecolongan membeli barang yang saya inginkan, tetapi akhirnya tidak terpakai juga. Peristiwa itu pun menjadi pembelajaran tersendiri untuk saya.
Setelah menerapkan gaya hidup ini, saya jadi tidak terlalu memikirkan materi. I value people, relationships, and experiences more. Mindful sebelum mengeluarkan uang membuat saya lebih aman dan disiplin secara finansial serta mampu membuat senang orang yang saya sayangi. Hal ini berdampak baik bagi hubungan interpersonal juga kesehatan mental saya. Minimalisme memberi ruang untuk tumbuh dan menjauh dari distraksi sehingga saya bisa fokus pada sesuatu yang benar-benar penting bagi saya.”
Ira Wardhani Praktisi Minimalisme
Mengubah gaya hidup bisa dimulai dari langkah sederhana, seperti menyingkirkan barang yang sudah tidak kita perlukan serta mengaplikasikan metode bebenah ala Marie Kondo. Bagaimana? Tertarik untuk bergaya hidup minimalis? (INH)
“If you are a light traveler, you will understand how carrying too much luggage will hamper your chance of exploring more. It is a burden that slows us down and has discouraged many from trying new things. The same thing can be said about life.
Everything you include in it requires your attention and will wear you out both mentally and physically. If you are not being careful, your material possessions will create disruption instead of enhancing your overall well-being.”
55
56
57
DAFPUS
Daftar Pustaka Eduka System. Diakses pada 4 Maret 2021, dari https://edukasystem.com/
After Ganesha Moody, G. (13 Maret 2019). Discover Your Love Language. Diakses pada 12 Maret 2021, dari https://www.5lovelanguages.com/
Games Becker, J. (13 November 2019). What Is Minimalism? Diakses pada 7 Maret https://www.becomingminimalist.com/what-is-minimalism/
2021,
dari
KonMari Media, Inc. (n.d.). About konmari: The official website of Marie Kondo. Diakses pada 7 Maret 2021, dari https://shop.konmari.com/pages/about KonMari Media, Inc. (n.d.). KonMari Is Not Minimalism. Diakses pada 7 Maret 2021, dari https://konmari.com/konmari-is-not-minimalism/ The Minimalists. (9 Februari 2021). About The Minimalists. Diakses pada 8 Maret 2021, dari https://www.theminimalists.com/about/#the_mins
Lifestyle
Pers Mahasiswa ITB. (Oktober 2020). Ganeca Pos - Oktober 2020. Diakses pada 27 Februari 2021, dari https://issuu.com/ganecapos/docs/18102020_koran_ganecapos_2
Nostalgia Kampus
Anindyaputri, I. (16 Desember 2020). Pertanyaan Interview HRD dan Cara Jitu Untuk Menjawabnya. Diakses pada 25 Februari 2021, dari https://glints.com/id/lowongan/pertanyaan-interview-hrd/#.YDctcHPivIV Anonimus. (27 Februari 2010). Uang Punya Emosi, Kenali Cara Tepat Menggunakannya. Diakses pada tanggal 3 Maret 2021, dari: https://amp.kompas.com/ekonomi/ read/2010/02/27/22093370/uang.punya.emosi.kenali.cara.tepat.menggunakannya British Council. (2021, March 01). Diakses pada 27 Februari 2021, dari https://www.britishcouncil.org/ Clarke, J. (6 Maret 2017). Ultimate Guide to Leadership Skills. Diakses pada 7 Maret 2021, dari https://www.makingbusinessmatter.co.uk/leadership-skills-ultimate-guide/ Dika, R. (30 Januari 2020). Gimana Caranya Kaya (Ft. Ligwina Hananto). Diakses pada 27 Februari 2021, dari https://open.spotify.com/episode/1uBIJZO9mpuUq1ZDI62Fsp?si=tMM_ SXl4Q0eKnWchCwlY0w Dika, R. (12 Juni 2020). Satu Jam Tanya Jawab Soal Uang. Diakses pada 27 Februari 2021, dari https://open.spotify.com/episode/2KW6rqqn7Bvu8TTeNqNWas?si=8UCKb2P5RHuIpIzvEuijcg
Tips & Trik
58
Dougherty, L. (8 Juli 2014). 16 Tips to Optimize Your LinkedIn Profile and Your Personal Brand. Diakses pada 9 Maret 2021, dari https://www.linkedin.com/pulse/20140708162049-723964716-tips-to-optimize-your-linkedin-profile-and-enhance-your-personal-brand Doyle, A. (31 Oktober 2020). How Foreign Language Skills Can Boost Your Career. Diakses pada 25 Februari 2021, dari https://www.careertoolbelt.com/how-foreign-language-skills-canboost-your-career/ ETS. (n.d.). Diakses pada 27 Februari 2021, dari http://www.ets.org/ Fleming, J. (20 Februari 2020). 20 steps to a better LinkedIn profile in 2020. Diakses pada 9 Maret 2021, dari https://business.linkedin.com/en-uk/marketing-solutions/blog/posts/contentmarketing/2017/17-steps-to-a-better-LinkedIn-profile-in-2017 Hazami, E. (26 Agustus 2018). 10 Pertanyaan HRD Yang Wajib Kamu Ketahui [Video]. Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=GxAn7Hk157w Hazami, E. (12 Juli 2020). Cara Membuat CV Yang Baik Cuma 10 Menit (FREE TEMPLATE!) [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=nNidy2R2FEU Hossam, H. (26 Agustus 2020). Tips and Tricks to Improve Your Leadership Skills. Diakses pada 7 Maret 2021, dari https://www.casita.com/blog/tips-and-tricks-to-improve-your-leadership-skills IDP. (n.d.). Diakses pada 27 Februari 2021, dari https://www.idp.com/indonesia/ Jordan, J. (8 September 2020). 10 Tips To Learn Any Language From An Expert. Diakses pada 26 Februari 2021, dari https://www.babbel.com/en/magazine/10-tips-from-an-expert LPDP. (2020). Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia (2020). Diakses pada 3 Maret 2021, dari https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/in/page/beasiswa-ptud-2020 Mudacumasekali. (4 April 2018). 6 Pertanyaan Jebakan Interview HRD [Video]. Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=oCv91_O3azg New American Economy (1 Maret 2017). Demand for Bilingual Workers More than Doubled in 5 Years, New Report Shows. Diakses pada 7 Maret 2021, dari https://www.newamericaneconomy.org/press-release/demand-for-bilingual-workers-more-than-doubled-in-5-yearsnew-report-shows/ Ramadhan, M. S. (28 Agustus 2020). Pendaftaran Beasiswa LPDP Dibuka Lagi 2021. Diakses pada 3 Maret 2021, dari https://www.msn.com/id-id/berita/other/pendaftaran-beasiswa-lpdp-dibuka-lagi-2021/ar-BB18swiB?pfr=1 Smith, B. L. (2015). American Psychological Association: Build a better CV. Diakses pada 27 Februari 2021 dari https://www.apa.org/gradpsych/2015/01/curriculum-vitae#:~:text=A%20 CV%20should%20use%20APA%20style%20with%20clear,verbs%20and%20active%20 voice%20instead%20of%20passive%20voice.er CV Straub, J. (9 Juni 2020). Best Tips to Learn a New Language. Diakses pada 26 Februari 2021, dari https://blog.lingoda.com/en/best-tips-to-learn-a-new-language/
Tips & Trik
Midayanti, N. (2020). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2020. Berita Resmi Statistik. Diakses pada 18 Maret 2021, dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/11/05/1673/ agustus-2020--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-7-07-persen.html#:~:text=Tingkat%20pengangguran%20terbuka%20(TPT)%20Agustus,juta%20orang%20dari%20Agustus%202019. Moody, J. (6 Maret 2019). How to Get An Internship in College. Diakses pada 04 Maret 2021, dari https://www.usnews.com/education/best-colleges/articles/2019-03-06/how-to-get-an-internship-in-college
Wisdom 59
Sponso
Media P
thank
Nefertiti Ind
supported by kementerian kebutuha
ored by
Partner
ks to
drasasanti
an lanjutan kabinet km itb 2020/2021