Our Gratitude Towards Food (I Write Zines and Tragedies: Volume One)

Page 1



Makanan adalah salah satu hal penting dalam hidup manusia. Tanpa makanan, kita gak akan bisa beraktivitas dengan baik karena gak punya energi. Nah, dengan perannya yang sepenting itu buat kelangsungan hidup manusia, sudahkah kita menghargai makanan dengan benar?


HOW PEOPLE APPRECIATE FOOD (especially a good one) Sebelumnya, gue melempar pertanyaan ke temen-temen di platform media sosial tentang bagaimana mereka menghargai makanan, terutama yang enak… dan begini kira-kira jawabannya:

“Aku goyang-goyang sendiri di kursi sambil ngunyah sama geremet sendoknya,”

“Makannya dikit-dikit biar abisnya lama,”


“Makan sesendok terus sambil joget-joget terus sambil bilang enak,”

“Uget-uget sendiri…”

“Kalo tau yang masak atau yang masak lagi di situ juga kadang bilang makasih ke yang masak,”

“Baca doa dulu sebelum makan terus ngabisin semua yang ada di piring,”



HOW PEOPLE IN ANOTHER SIDE OF THE WORLD APPRECIATE FOOD Cara manusia menghargai makanan berbeda-beda sesuai dengan budaya dan kebiasaan masing-masing. Di Jepang, orang-orang mengucapkan “itadakimasu” sebelum makan, yang kurang lebih artinya ‘i gracefully receive’ dan bilang “gochishosama (deshita)” yang artinya ‘thank you for the meal’ sesudah makan. Selain itu, ada beberapa gratitude sayings yang diucapkan orang-orang di berbagai belahan dunia sebagai cara untuk menghargai makanan yang akan mereka makan...




WHY WE MUST APPRECIATE FOOD, besides it gives us energy Kalo diliat jauh sebelum makanan itu ada di piring dan siap kita makan, ada proses yang panjang banget yang harus dilewati. Misalnya, kita makan nasi pake ikan tongkol balado terus pake cah kangkung. Nah, sebelum makanan itu nyampe di piring kita, ikan tongkolnya ditangkep dulu sama nelayan, cabe buat baladonya juga hasil nanem petani terus dirawat sampe panen, kangkungnya pun sama. Nasi juga awalnya padi dulu terus jadi beras terus jadi nasi. Kayak, kalo diliat far beyond, makanan yang sehari-hari kita makan gak bakal ada tanpa bahan makanannya—si ikan, cabe, kangkung, padi—dan tanpa orang-orang yang mengolahnya—nelayan, petani, dan mama atau si mbak di rumah yang masakin. Dengan proses yang panjang itu, sudah seharusnya kita mulai menghargai makanan dengan rasa syukur yang besar.




HOW CAN I APPRECIATE FOOD EVERYTIME I EAT THEM Tentu saja ada banyak cara. - Berdoa sebelum dan sesudah makan - Ngabisin makanannya tanpa ada sisa - Bilang makasih ke semua jenis makanan yang ada di piring: > “makasih ikan,” > “makasih kangkung, kamu enak banget hari ini,” > “makasih ya nasi, semoga kamu diproses dengan baik biar bisa jadi energi buat aku,”


Yang perlu kita ingat adalah buat sebagian orang, makan itu previlege. Gak semua orang di dunia bisa makan. Makan bukan sekedar kegiatan mengunyah sebanyak 32 kali yang dilakukan tiga kali sehari untuk mendapatkan energi.

Jangan lupa disyukuri. Jangan lupa berbagi.


Our Gratitudes towards food I write Zines and Tragedies: Volume one Written by Firda Illustrated by Paramitha

Referrences: https://wanderlust.com/journal/11-beautiful-ways-to-love-your-lunch/ https://www.seejapan.co.uk/what-to-do/food-drink/eating-drinking-etiquette



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.