Edisi I, Desember 2013
parunteun menghormatkan mereka yang terhormat
TANTANGAN GLOBAL, ANAK ITB BISA APA?
LEMBAGA PENTJERDASAN DAN PENTJERAHAN RAKJAT COLLABORATION ITB
TANTANGAN GLOBAL, ANAK ITB BISA APA?
S
ederhananya melihat dunia globalisasi adalah meli-hat dunia tanpa sekat. Para ahli men-definisikan bahwa globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi ini terjadi terutama dalam bidang ekonomi dan sosial-budaya. Kami coba menelaah lebih lama lagi tentang globalisasi, kemudian yang kami dapat adalah pertanyaan: Siapa sebenarnya yang menciptakan globalisasi? Apa hal yang paling mendasar yang mengakibatkan terciptanya semua ini? Kenapa harus terjadi? Jawaban yang paling inti adalah manusia, manusia lah yang menciptakan globalisasi, globalisasi bisa menjadi baik jika semua ma-nusia sadar bahwa ini semua adalah untuk kebaikan, tapi semua bisa menjadi buruk jika ada manusia yang tidak sadar dengan kebaikan. Manusia adalah sesuatu yang global, betapa luasnya itu, awalnya adalah dari manusia itu sendiri dan akibatnya pun menuju manusia. Sehingga kami mendapat-kan bahwa tantangan (masalah) global adalah kesadaran manusia. Tanpa memandang seluas benua, sebenarnya hal ini pun terjadi setiap harinya. Dehumanisasi Di Indonesia tantangan global yang sebenarnya ada adalah dehumanisasi. Dehumanisasi adalah proses mentidak-manusiakan manusia. Masalah yang paling dasar yang paling banyak ditemukan. Dehumanisasi dapat ditafsirkan sebagai akibat kemerosotan tata-nilai. Mereka yang menjadi korban dehumanisasi kehilangan
kepekaan kepada nilai-nilai luhur, seperti kebenaran, kebaikan, keindahan (estetik) dan kemurnian. Mereka hanya peka dan menghargai nilai-nilai pemuas nafsu belaka, seperti materi (pemilikan kekayaan), hedonisme (kenikmatan jasmani) dan gengsi (prestise). Tiga nilai inilah, yaitu materialismehedonisme-prestise, yang menjadi dasar dari tata-nilai bagian besar dari masyarakat kita dewasa ini. Dan karena tidak disantun oleh nilai-nilai yang lebih tinggi, khususnya nilai kebaikan (etik, moral) dan kesucian (agama), di dalam mendapatkan nilai-nilai dasar itu mereka menghalalkan segala cara. Kesadaran manusia Indonesia Kesimpulan yang kami dapat, kebanyakan manusia saat ini sudah tidak sadar akan jati dirinya sebagai manusia. Tantangan yang kita punya adalah bagaimana membangun kesadaran manusia Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Dulu tantangannya adalah penjajahan. Sekarang adalah globalisasi. Bagaimana manusia Indonesia bisa bertahan dalam globalisasi dengan kesadarannya. Kemudian tahun 2015 menjadi tahun yang penting. Pada tahun itu Indonesia memasuki ASEAN Economic Community (AEC). Tantangan dan peluang telah terpampang.
Tantangan global yang dipilih adalah bidang ekonomi. Ekonomi adalah bidang yang paling strategis. Bicara ekonomi, bicara mengenai urusan perut (survive), bicara keberlanjutan manusia untuk hidup. Kalau manusia tersebut bisa hidup selanjutnya harapannya dia kemudian bisa menyelesaikan masalah yang lain mau tahu misteri di balik Collaboration ITB follow @puntentamansari
dalam kehidupannya. Kemudian tahun 2015 menjadi tahun yang penting. Pada tahun itu Indonesia memasuki ASEAN Economic Community (AEC). Indonesia memiliki tantangan dan peluang dalam AEC 2015 dan Indonesia harus melewatinya. Ada 3 bidang yang menjadi bebas di tahun 2015, yakni barang/jasa (goods and service), modal (investment), dan SDM (labour). Indonesia punya 240 juta penduduk dan lahan yang lebih luas dibanding negara-negara ASEAN lainnya. Dengan adanya luas lahan itu kesempatan berinvestasi di Indonesia masih luas. Dengan adanya AEC 2015 keran masuk investor asing makin lebar dan pembangunan perusahaan-peruahaan asing makin marak. Lalu, muncul perusahaan-perusahaan asing yang butuh tenaga kerja. Tidak ada lagi TKI atau TKA. Tenaga kerja yang dipilih adalah yang terbaik. Kalau Indonesia tidak siap, bisa jadi Negara ini kebanjiran tenaga asing dan akhrnya yang terpilih adalah orang-orang asing. Indeks Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia saat ini berada di urutan ke53 dari 122 negara di dunia berdasarkan pengukuran Forum Ekonomi Dunia yang dikeluarkan Selasa (1/10/2013) di Jenewa, Swiss. Jauh lagi, produknya juga asing. Hampir semua barang kebutuhan hidup kita dibuat oleh orang asing. 92% produk teknologi yang kita pakai buatan asing, 80% pasar farmasi dikuasai asing, 80% pasar tekstil dikuasai produk asing. Dengan penduduk 237 juta jiwa Indonesia merupakan pasar besar yang sangat menggiurkan. Potensi dampak terbesar Indonesia: mati di negerinya sendiri. Maka tahapan awal adalah membangun kesadaran manusia Indonesia menghadapi AEC 2015.
dan ini gagasan kita, impian sederhana yang anak ITB bisa lakukan
Tumbuhnya gairah manusia Indonesia menuju kesadaran identitas dalam menjawab tantangan ekonomi
T
umbuh Gairah berarti tumbuhnya keinginan dan semangat. Gairah ini dibutuhkan dalam rangka menuju
sadar.
Manusia Indonesia adalah mahasiswa dan masyarakat Indonesia secara umum. Mahasiswa memiliki potensi strategis dalam melakukan pergerakan. Selain itu bersama masyarakat indonesia, mahasiswa juga merupakan pelaku dan yang terkena dampak dari AEC sebagai pemilik modal, pemroduksi maupun pengguna barang dan jasa, serta tenaga kerja. Dengan menumbuhlan gairah manusia indonesia maka diharapkan manusia Indonesia menuju kesadarannya.Sehingga manusia Indonesia yakin betul dan tahu betul dengan tingkatan sadar mulai dari mengerti, memahami, membuktikan, mebaktikan dan kesejatian. Sadar akan apa? Sadar akan identitas (peran, kemampuan, ciri khas sebagai manusia dan masyarakat indonesia Dengan memiliki gairah, maka ia menuju kesadaran, dengan menuju ke kesadaran kemampuan untuk menghadapi tantangan global akan menjadi baik. Seperti yang telah dijelaskan sebelulamnya tentang peran “urusan perut� dalam rangka menuju sadar. Ekonomi menjadi penting dan yang harus dilakukan adalah persiapkan manusia, barang/jasa, dan pemilik modal agar mampu menghadapi tantangan ekonomi global yaitu pasar bebas. Dalam waktu dekat dalam lingkup ASEAN, Indonesia akan menghadapi yaitu AEC.
MISI Memberi pemicu untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia Mencari wadah untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal indonesia. Membuat fasilitas untuk pertemuan pemilik modal dan pelaku usaha. Mengenalkan potensi/budaya Indonesia dengan inovasi teknologi informasi. mau tahu misteri di balik Collaboration ITB follow @puntentamansari
Gerakan berawal dari semangat Collaboraquarium gerakan ini mewariskan gerakan-gerakan
Collaboraquarium
Inti dari Collaboration adalah bergerak bersama. Collaboraquarium adalah ruang yang memungkinkan terjadinya sebuah rangkaian kegiatan kemahasiswaan di mana seluruh potensi dari tiap himpunan dan unit mahasiswa membuat macam-macam gerakan secara masif secara runut serentak
One Community One Facility
Mengembangkan masyarakat guna menghadapi tantangan Ekonomi berbasis komunitas. Untuk komintas yang belum ada produk fasilitasnya informasi dan data yang sesuai tujuan komunitas untuk memicu komunitas menghasilkan produk. Untuk komunitas yang telah memiliki gerakan, diadakan fasilitas Pasar Digital untuk memperkenalkan produk komunitas kepada investor. Ambisinya akan dibuat exhibition and community festival berupa pesta komunitas, pameran-pameran produk untuk lebih meningkatkan daya saing produk komunitas. Daerah sasaran adalah Tamansari. Dalam kegiatan ini, diangkat 10 aspek yang berangkat dari potensipotensi keilmuan yang ada di ITB, sebagai dasar pemikiran yang turunannya digunakan untuk mentransformasi hal tersebut menjadi gerakan yang membangun, yaitu; 1. Sosial 2. Seni 3. Budaya 4. Lingkungan 5. Kesehatan 6. Energi 7. Teknologi 8. Pendidikan 9. Infrastruktur 10. Ekonomi.
Pasar Digital
Website yang mempertemukan pelaku usaha dengan pemodal atau calon pengunjung wisata. Berisi infografis potensi daerah yang kita kembangkan.
Benggala Indonesia
Pemanfaatan teknologi QR Code dan jaringan internet dalam mengenalkan potensi, sejarah, dan budaya lokal. Orang-orang hanya dengan gadget yang ia miliki bida menikmati sajian berupa video, suara, gambar, dan tulisan.
Punten
Bentuk kegiatan ini adalah seminar dan diskusi terbuka. Konten yang dibawa adalah (1) Seputar tantangan peluang Indonesia dalam AEC 2015: Open Sky, Free trade, dsb (2) Komunitas yang telah berhasil membuat pergerakan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Kompetisi
Kompetisi skala nasional dalam iklan dan inovasi produk lokal Indonesia. Selain 2 hal tersebut, kompetisi ini juga akan diselenggarakan kompetisi terkait daerah pengembangan One Community One Facility.
mau tahu misteri di balik Collaboration ITB follow @puntentamansari