2 | Salam Redaksi
Daftar Isi | 3
How God Speaks to Us:
God Has Spoken to Us
bagian2
Diterjemahkan dan disarikan dari seminar Rev. Gerald Bray oleh Tim Pelita
S
ejauh ini yang kita bahas kita menerima wahyu Allah dan adalah sebuah kebenaran kita percaya, Ia berbicara pada universal, tentang kebaikan kita. Allah berbicara pada semua dan kejahatan, harmoni orang, namun tidak semua orang dan keindahan. Namun kita menerima wahyu ini. Mengapa? perlu melangkah dari kebenaran Karena kita cenderung menolak umum, menuju kebenaran khusus. kebenaran. Melalui Alkitab Allah Kita percaya Allah menciptakan mengatakan bahwa kita adalah manusia berdosa dan alam semesta dan perlu menyadari segala yang ada di “Allah berbicara kita hal ini agar kita dapat dalamnya. Kita juga pada semua orang, berespon kepada percaya bahwa Allah namun tidak semua Allah. Jika kita tidak menyatakan diri-Nya orang menerima mau mengakui kepada manusia. Kita dosa kita, maka kita memiliki relasi dengan wahyu ini. Allah karena kita Mengapa? Karena tidak akan pernah melihat bahwa kita diciptakan menurut kita cenderung memerlukan seorang gambar dan rupa Allah. menolak kebenaran.“ Juru Selamat. Allah Namun kebanyakan orang memiliki relasi yang buruk mengubah hidup orang percaya dengan Allah. Mengapa? Karena sehingga mereka dapat menerima kebenaran ini. Inilah iman. kita berbalik menjauhi Allah. Alkitab juga mengisahkan Orang Kristen tetap adalah manusia berdosa. Namun yang seorang yang bernama Abraham. membedakan kita dengan orang Abraham menerima janji bahwa lain ialah anugerah keselamatan ia akan menjadi bapa dari sebuah dari Allah. Mengapa? Karena bangsa yang besar. Abraham telah
4 | How God Speaks to Us
berusia 75 tahun ketika ia menerima gambaran yang Allah berikan janji ini. Sara, istrinya juga sudah bagi Abraham, bahwa Allah akan tidak mungkin memiliki anak. Maka memberikan Anak-Nya sebagai Sara memberikan budaknya untuk korban persembahan untuk melahirkan anak bagi Abraham yang menebus dosa manusia. diberi nama Ismail. Ismail bukanlah Semasa Abraham hidup, Ia anak yang dijanjikan. Abraham tidak tidak melihat janji Allah kepadanya taat dalam menantikan janji Tuhan. digenapi. Namun jika saat ini Abraham menerima anak yang kita melihat kembali dalam kitab dijanjikan melalui Sara pada masa Perjanjian Lama, kita dapat melihat tuanya, dan diberi nama Ishak. Ini banyak bangsa yang besar tercatat adalah sebuah mukjizat. seperti Asyur, Babilonia,dan Mesir. Ketika Ishak bertumbuh Di mana mereka sekarang? Mereka dewasa, Allah meminta tidak lagi menjadi bangsa yang besar, Abraham untuk bahkan ada yang mempersembahkan sudah tidak ada lagi. “Allah mengubah Ishak sebagai korban Namun bangsa Israel bakaran. Apa yang hidup orang percaya tetap ada hingga saat mungkin terlintas sehingga mereka ini meskipun banyak dalam pikiran musuh yang ingin dapat menerima Abraham? Jika ia menghancurkannya. kebenaran ini. membunuh anaknya, Meski saat ini Israel Inilah iman.“ bagaimana ia akan bukanlah bangsa yang menjadi bapa dari besar, Allah tetap sebuah bangsa yang besar? Namun memilih dan memelihara mereka dalam hal ini Ia belajar untuk untuk menunjukkan kemuliaantaat. Ketika ia akan membunuh Nya. Israel juga telah memberikan anaknya, Allah memerintahkan dia kontribusi besar dalam sejarah untuk berhenti karena Allah telah dunia, yaitu Alkitab. Alkitab telah mempersiapkan seekor anak domba mengubah dunia karena Alkitab untuk Abraham persembahkan adalah Firman Allah. Dan Firman sebagai ganti anaknya, Ishak. Allah kekal selama-lamanya. Tentu saja domba tersebut bukan Sebagai orang Kristen, kita juga persembahan yang lebih baik dari mewarisi iman dari Abraham. Bukan Ishak. Namun ini adalah sebuah berdasarkan ikatan darah melainkan
How God Speaks to Us | 5
karena iman yang digenapi di dalam Allah memilih kaum Yesus Kristus. Abraham dengan tujuan untuk Seperti bangsa Israel, Allah mempersiapkan mereka menjadi memilih kita bukan karena kaya, umat dari Mesias. Yesus lahir pandai atau karena kelebihan yang ke dalam dunia menurut garis kita miliki. Kita tidak lebih baik keturunan Abraham. Ketika Ia lahir, daripada orang lain. Allah memilih Ia menjadi 100% sama dengan kita karena Ia mengasihi kita. Allah manusia. Dengan demikian Ia dapat memilih orang-orang yang hina menebus dosa manusia di atas untuk menunjukkan kayu salib. Beberapa kemuliaan-Nya dan orang berkata, “Allah memilih mempermalukan keselamatan tidak kita karena Ia dunia. Tidak ada ada di luar bangsa mengasihi kita. Allah perbuatan apapun Israel, agar selamat yang dapat kita kita harus menjadi memilih orangbanggakan di orang Israel. Mereka orang yang hina hadapan Allah. Jika menggunakan kitab untuk menunjukkan kita adalah Allah, Perjanjian Lama kemuliaan-Nya dan mungkin kita tidak untuk mendukung ingin manusia masuk mempermalukan dunia. argumen mereka. Tidak ada perbuatan surga. Mengapa? Karena bagi mereka, Karena manusia apapun yang dapat Israel hanya sebatas berdosa hanya akan tanah dan kerabat. kita banggakan di membuat surga Namun bukan itu hadapan Allah.� lebih buruk. Tapi yang Yesus maksud. Allah mengasihi kita Sesungguhnya Israel sehingga Ia mengirimkan Anak-Nya adalah iman. Jika kita percaya pada untuk mati menebus dosa kita agar apa yang Abraham imani, maka kita kita dapat hidup bersama-Nya di adalah anak-anak Abraham. Hal ini surga. Jika kita renungkan, maka kita membuat kita dapat diperhitungkan akan menyadari bahwa iman Kristen sebagai orang Israel. Dengan adalah sebuah keajaiban. Anugerah demikian janji Allah pada bangsa ini sesungguhnya tidak layak kita Israel juga berlaku bagi kita. terima. Namun Allah memilih kita, Perjanjian Lama adalah bagian karena Ia mengasihi kita. dari Alkitab. Ini bukan sejarah yang
6 | How God Speaks to Us
kuno dan tidak memiliki makna, melupakan yang lain. Namun orang melainkan kitab ini menolong kita Kristen tidak boleh berpikir seperti untuk melihat janji Allah akan ini. kedatangan Kristus. Janji ini telah Paulus berkata, memang digenapi dalam Kitab Perjanjian masa depan belum dinyatakan Baru. Melalui Alkitab, Allah telah pada kita, namun yakinlah akan hal mewahyukan segala hal yang yang lebih baik. Kita mengharapkan perlu kita ketahui. Memang belum masa depan. Sesungguhnya, semuanya digenapi. Namun dunia semakin bertambah usia kita, masih belum berakhir dan kita semakin cepat kita akan bertemu percaya Allah akan Allah. Memang kita menggenapi janjitidak mengetahui Nya suatu waktu di waktunya, tapi ini “Tapi Allah masa depan. kepastian. mengasihi kita sehingga adalah Kebanyakan Ini adalah berkat, Ia mengirimkan orang lebih bukan tragedi. Anak-Nya untuk senang melihat Karena melalui ke masa lampau. mati menebus dosa kita kematian, kita akan Mereka cenderung agar kita dapat hidup bertemu dengan mengingat hal yang Kristus dan itu bersama-Nya di indah pada masa surga. ... Anugerah jauh lebih baik. lampau. Khususnya Ketika kita menjadi ini sesungguhnya tidak orang tua, bagi orang Kristen, kita layak kita terima.� mereka masa lampau akan memiliki cara selalu lebih baik pandang yang karena mereka masih berbeda. Jika kita dapat melakukan banyak hal. Namun melihat hidup dalam perspektif ini tidak sepenuhnya benar. Ketika kekekalan, maka kita akan mengerti saya masih muda kami tidak punya arti menjadi orang Kristen. Kita akan internet. Selain itu, penyakit kanker menyadari bahwa kita berbeda masih belum dapat disembuhkan. dengan orang dunia. Kita akan Jadi mengapa kita berpikir masa lalu menemukan tempat yang lebih baik lebih baik? Ini karena pikiran kita dan kita yakin bahwa Allah akan hanya memiliki potongan kecil dari memberikannya pada kita dalam realita. Kita mengingat hal baik dan Kristus.
How God Speaks to Us | 7
8 | Komik Injil
Komik Injil | 9
10 | Renungan Pentakosta
Renungan Pentakosta | 11
Liputan Refreshing Camp 2019
“Fellowship & Community” Acara tahunan yang selalu dinantinantikan setiap jemaat ERC, Refreshing Camp (RC), kali ini diadakan dengan nuansa kebersamaan yang lebih intensif. RC kali ini diadakan di Gu Guan, sebuah wilayah di jantung pulau Taiwan yang asri dan jauh dari keramaian kota serta dilengkapi fasilitas hotel bintang empat. Dengan rangkaian acara yang ada, RC tidak hanya menyegarkan fisik dan rohani setiap peserta, namun juga mempererat persekutuan di antara kita semua. Diawali dengan kunjungan ke “Rainbow Village”, sebuah area yang dipenuhi lukisan seorang kakek yang saat ini berusia 95 tahun, “Huang Yung-Fu”. Beliau adalah seorang veteran perang yang menetap di daerah Taichung, yang demi mempertahankan tempat tinggalnya dari program penggusuran pemerintah, beliau melukis rumahnya sendiri juga rumah-rumah di sekitarnya yang masih tersisa, dan jalanan sekitar sedemikian rupa sehingga menarik banyak orang untuk datang berkunjung, dan akhirnya pemerintah pun memberikan perlindungan lokasi ini sebagai salah satu objek seni budaya. Dan setelah melewati perjalanan panjang yang berkelok-kelok, tibalah kami di kota Guguan.
Firman Tuhan yang dibawakan oleh Pdt. Nico dalam acara tiga hari dua malam ini membahas tentang “Fellowship & Community”, suatu tema yang erat kaitannya dengan kehidupan setiap kita di tengah-tengah masyarakat. Kita yang mengaku pengikut Kristus hendaknya melakukan tiga langkah logis berikut untuk menemukan makna tujuan hidup seorang Kristen sejati, yaitu: (1) mengenali diri bahwa kita sudah dibeli lunas dengan darah Kristus sehingga melalui pertobatan kita tidak hidup seenaknya; (2) mengerjakan keselamatan yang sudah kita terima secara pribadi maupun kelompok sebagai dedikasi dan persembahan syukur; (3) menguji diri dan batin kita sebagai orang percaya, dan bertanya “Sudahkah kita menjadi duta saksi Kristus di tengah orang belum percaya?” Bahasa asli “Fellowship” atau persekutuan yaitu “Koinonia”, menunjuk pada hubungan yang dimiliki oleh anggota komunitas yang berpusat pada Kristus dengan Allah dan sesamanya tanpa diskriminasi. Walaupun individu-individu dalam persekutuan tersebut mungkin tidak pernah bertemu satu dengan
Liputan RC| 13
lainnya namun tetap mereka adalah satu kesatuan. Ada tiga hal dalam persekutuan yang selalu dibagikan bersama, yaitu warisan persekutuan yang otentik dan trinitarian, pelayanan untuk berbagi pengetahuan tentang berita Injil, dan tanggungjawab kita untuk saling mengasihi satu sama lain dalam kebenaran. Dengan mengingat hal ini, maka “Fellowship” akan lebih langgeng daripada sebuah bangunan gereja yang sewaktu-waktu akan runtuh. Persekutuan orang percaya sejati tidak dibatasi ruang dan waktu. Kehidupan rohani dan kebenaran yang mereka saling bagikan tidak terbatas pada materi duniawi, tetapi juga sebagai tubuh yang sama, dihubungkan oleh Roh yang sama, masuk dalam panggilan yang sama, ditetapkan untuk kemuliaan bersama — hanya Kristus yang dimuliakan bukan diri atau gereja, melayani Tuhan yang sama atas dasar iman yang sama, dimeteraikan
14 | Liputan RC
dengan sakramen yang sama dalam perjamuan kudus dan baptisan, dan memuliakan Allah yang sama yaitu Bapa dari segalanya. Ada tujuh makna “gereja” yang dimaksudkan di dalam Pengakuan Iman Rasuli: 1. Gereja adalah komunitas yang benar, yang merupakan persekutuan orang-orang kudus yang sudah mengalami konversi iman melalui pertobatan, mempunyai tujuan, iman, beban, dan dasar pemikiran yang sama dalam melakukan ibadah, yaitu saat melakukan kehendak dan rencana Tuhan di kehidupan sehari-hari, tidak hanya di dalam gedung gereja saja, dan tentunya tidak lepas dari adanya masalah, beda pendapat, ataupun gesekan. 2. Gereja adalah persekutuan yang saling mengasihi, yang merupakan kesatuan semua orang percaya secara universal dalam metafora tubuh Kristus. Sekalipun Kristus sendiri sebagai Kepala
yang mempunyai otoritas menentukan arah, namun Allah juga memilih orangorang yang berkarunia untuk memimpin gereja-Nya. Perjamuan malam terakhir salah satu contoh nyata yang menunjukkan kesatuan gereja di dalam keanekaragaman karakter dan latar belakang. Yesus sebagai kepala menuntut adanya kedewasaan di tengah-tengah konflik. Dengan kasih Dia menasihati dan menegur, serta dalam kedaulatan-Nya membiarkan Yudas mengkhianati-Nya. 3. Kasih yang benar adalah dengan melakukan perintah Allah. Inilah motivasi kita dalam mengajar di tengah-tengah dunia, juga di tengah pengajar-pengajar palsu. 4. Salib adalah lambang kesatuan akan kasih dan keadilan Allah yang tertinggi. Gereja hendaknya meneladani Kristus yang berani membayar harga, berkorban dalam melayani, baik dalam waktu, tenaga, karunia, talenta, maupun nyawa yang Tuhan sudah beri untuk orang lain.
5. Tidak mencari keuntungan diri yang merugikan orang lain, tetapi juga memedulikan keberadaan saudarasaudara yang lain. 6. Para anggota gereja mempererat kesatuan pada waktu mendapati bahwa mereka saling bergantung. Keanekaragaman dalam gereja adalah bukti hikmat Allah, di mana setiap anggota tidak dapat berdiri sendiri, namun saling memerlukan, bekerjasama, dan mengimbangi bila terjadi suatu krisis. Sebaliknya, jika keanekaragaman tidak dipelihara maka dapat merusak kesatuan. 7. Gereja mempunyai fungsi untuk kesejahteraan dengan memperhatikan jemaat yang kekurangan, tapi juga harus jeli dalam menganalisa dan memberi bantuan. Betapa indahnya, di tengah perbedaan karakter, kebiasaan, latar belakang, dan talenta, terbangun sebuah persekutuan dengan satu landasan iman di dalam Kristus! (Daisy)
Liputan RC | 15
16 | Tes Karunia Rohani
Tes Karunia Rohani | 17
18 | Tes Karunia Rohani
Tes Karunia Rohani | 19
20 | Keluarga?? Apakah Anda Mengasihi Mereka?
Keluarga?? Apakah Anda Mengasihi Mereka? | 21
22 | Musik & Lirik
Resensi Buku | 23
~Kerajaan-Kerajaan Besar yang Berkuasa di dalam Alkitab~
bagian2
Pada edisi yang lalu kita telah melihat masa kejayaan dan berakhirnya kerajaankerajaan besar seperti Mesir, Israel dan Yehuda, Asyur dan Babilonia. Kali ini kita akan menuntaskan hingga kerajaan terbesar yang terakhir di dalam Alkitab, yaitu Romawi sampai pada Kerajaan Mesianik yang Allah janjikan.
5. Media-Persia 539-331 BC
Kerajaan Media-Persia melatarbelakangi beberapa kitab kecil seperti Ezra, Nehemia, dan Ester. Dalam Kitab Daniel pasal 11, Tuhan menyingkapkan dengan detail kepada Daniel tentang raja-raja besar yang akan muncul setelah Raja Cyrus Agung (530–522 BC), yaitu Smerdis (522 BC), Darius I Hystaspes (522–486 BC), dan raja keempat akan menjadi yang terkaya dan paling berkuasa di antara semuanya, Xerxes I (atau Raja Ahasyweros dalam Kitab Ester, 486–464 BC), yang menyerang Kerajaan Yunani, namun pada akhirnya akan kalah dalam Pertempuran Salamis pada tahun 480 BC). Sejarah Kerajaan Persia dalam 125 tahun berikutnya dipenuhi dengan konspirasi, pembunuhan, dan revolusi dari rakyat yang dibebani dengan pajak. Kerajaan ini berhasil bersatu dalam waktu singkat di bawah pemerintahan Raja Arthexerxes III
Peta Kerajaaan Media-Persia pada masa Ratu Ester. Sumber: ESV Study Bible.
24 | Kerajaan-Kerajaan Besar yang Berkuasa di dalam Alkitab
(359-338 BC), yang membunuh banyak saudaranya dan pada akhirnya dia dibunuh oleh dokternya sendiri. Pada tahun 331 BC, Raja Yunani, Alexander Agung, berhasil mengalahkan Raja Persia, Darius III, dan berakhirlah kerajaan ini.
6. Yunani 331 BC- 63 BC
Nubuat yang begitu detail tentang Kerajaan ini dinyatakan oleh Tuhan kepada Nabi Daniel dalam Daniel pasal 11 (ditulis pada akhir abad ke-6 BC), yang mana sudah dipenuhi dalam sejarah. Kerajaan ini menjadi besar di bawah Raja Alexander Agung, namun segera terpecah sepeninggalnya (323 B.C). Oleh karena Alexander Agung tidak memiliki keturunan, kerajaannya dibagi menjadi empat, sesuai arah mata angin, masing-masing di bawah kekuasaan keempat jenderalnya. Dua penguasa terkuat, yaitu Ptolemy dan Seleucus, selalu berselisih untuk mengembangkan wilayah kekuasaannya di sepanjang pantai Timur Laut Mediterania dan wilayah Palestina. Pada abad ke-2 BC, Kekaisaran Seleucid kehilangan kekuasaan di banyak wilayah, dan ditekan oleh Kekaisaran Roma yang sedang memperluas wilayahnya dengan cepat di seluruh Mediterania. Sebagai usaha untuk mempersatukan kerajaannya serta melawan tekanan ini, Raja Antiochus IV Epiphanes memberlakukan kebijiakan yang sangat ketat, termasuk di wilayah tanah Israel. Kebijakan ini dianggap terlalu kejam oleh orang Yahudi, sehingga memicu Revolusi Makabe (disebut juga Hasmonean) pada tahun 167 BC, yang menghasilkan berdirinya Kerajaan Israel yang merdeka. Kerajaan Ptolemy berakhir pada tahun 30 BC dan Seleucids 63 BC, oleh karena ditundukkan oleh Kerajaan Romawi.
Peta Kerajaan Yunani, memperlihatkan dua kerajaan besar di dalamnya, yaitu Kekaisaran Seleucid dan Kekaisaran Ptolemaic. Sumber: ESV Study Bible.
Kerajaan-Kerajaan Besar yang Berkuasa di dalam Alkitab | 25
7. Romawi 63 BC- 476 AD
Kerajaan ini dinyatakan oleh Tuhan Allah dalam mimpi Raja Nebukadnezar sebagai kaki besi yang bercampur dengan tanah liat, yang menunjukkan ketidakstabilan oleh karena adanya penguasa-penguasa yang berbeda di dalam pemerintahannya (Daniel 2:40). Kekaisaran Romawi berbeda secara signifikan dari kerajaan-kerajaan sebelumnya, baik dalam hal kekuasaan, keberlangsungan, dan pengaruhnya. Belum pernah ada kerajaan sekuat itu sebelumnya. Dalam Daniel 7:7-8, Tuhan menyatakan melalui penglihatan kepada Daniel akan munculnya binatang buas bertanduk sepuluh, yang menggambarkan kekuatan ekstrim dari Kekaisaran ini, dan juga sepuluh penguasa atau kerajaan-kerajaan di bawahnya. Kerajaan Romawi sendiri memerlukan 500 tahun (sejak berdirinya kota Roma 753 BC) untuk mengokohkan kekuasaannya. Allah
Peta Kekaisaran Romawi pada tahun 39
juga menyatakan dengan detail kepada Daniel mengenai perebutan kekuasaan yang begitu rumit yang terjadi di dalam sejarah panjang kerajaan ini. Kekaisaran Romawi juga menjadi latar belakang kehidupan Yesus, Sang Mesias yang Allah janjikan, ketika Dia datang ke dalam dunia, serta melatarbelakangi kisah-kisah para rasul, penganiayaan gereja mula-mula, hingga dideklarasikannya Kekristenan menjadi agama negara oleh Kaisar Konstantinopel pada 313AD. Kejatuhan Romawi disebabkan oleh banyak faktor yang saling terkait, mulai dari degradasi moral, korupsi di dalam pemerintahan, inflasi, dan buruknya kondisi kesehatan rakyat. Hingga pada akhirnya kekaisaran inipun dikalahkan oleh serangan dari kelompok barbar dari Jerman pada tahun 476 AD.
8. Kerajaan Mesianik
Setiap kerajaan dunia memiliki masa kemuliaannya sendiri dan pastinya juga memiliki akhir, dua masa yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Runtutan sejarah dunia secara tipikal bukanlah naik kepada kemuliaan dan kesatuan, namun lebih kepada kemunduran dan perpecahan. Sebaliknya, secara kontras Kerajaan Allah tumbuh dari
26 | Kerajaan-Kerajaan Besar yang Berkuasa di dalam Alkitab
“Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selamalamanya,” (Daniel 2:44)
95 AD. Sumber: undevicesimus in DevianArt.
permulaan yang sederhana menuju kepada kesempurnaan dan kemuliaan, sebagai satu Kerajaan yang akan memenuhi seluruh dunia untuk selamanya. “...bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu.” (Daniel 2:45). Batu kecil yang akan meruntuhkan semua kerajaan-kerajaan ini pastinya adalah Kristus. “Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.” (Lukas 20:18). Dialah misteri zaman, yang pada-Nya terdapat rencana Allah untuk menyatukan segala sesuatu di dalam kerajaan-Nya yang mulia. Kiranya tahta kemuliaan dan kekuasaan dan pemerintahan yang kekal selama-lamanya hanya bagi Anak Domba!(KC) Sumber: • ESV Study Bible: English Standard Version. Crossway Bibles, 2007. • “Fall of the Roman Empire,” 2018 , Diunduh dari https://www.rome.info/history/empire/fall/ pada tanggal 9 Juni 2019 • “The Fall of the Roman Empire,” 2019, Diunduh dari http://www.ushistory.org/civ/6f.asp pada tanggal 9 Juni 2019 • “THE PERSIAN EMPIRE (559 - 330 B.C.),” n.d. Diunduh dari http://www.thelatinlibrary.com/imperialism/ notes/persia.html pada tanggal 9 Juni 2019
Kerajaan-Kerajaan Besar yang Berkuasa di dalam Alkitab | 27
28 | Q&A dengan Dr. Gerald Bray-bagian 2
Q&A dengan Dr. Gerald Bray-bagian 2 | 29
30 | Filsafat Huruf Mandarin
<Page Title> | 31
32 | <Page Title>