Jati diri sendiri dalam 7 hari

Page 1

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 1


SAYA YAKIN BAGI YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH MEMBACA & PRAKTIKKAN E-BOOK INI

INSYAALLOH AKAN ADA PERUBAHAN DALAM HIDUPNYA

Faris Dedi Setiawan Founder Cowok.id & GrosirBajuPriaMurah.com

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 2


BAB I PENDAHULUAN

… dan siapa saja yang diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, sungguh dia telah mendapat kesuksesan yang sesungguhnya…… PERNAHKAH Anda membaca atau mendengan kalimat tersebut? Itulah potongan ayat 185 dari surat Ali-Imran. Hal ini saya ungkapkan untk melihat bagaimana kesuksesan yang sebenarnya atau yang hakiki itu. Sebab, betapa banyak orang merasa sukses ketika di dunia ini ia kaya, menjadi pejabat, dan berkuasa. Memang, itu termasuk salah satu ukuran sukses, yaitu sukses dunia. Namun, bagaimana dengan kita yang diuji oleh Allah dengan kemiskinan atau ketidakmampuan? Apakah otomatis kita tervonis sebagai orang yang tidak sukses dunia dan akhirat? Kita pasti sepakat mengataan “tidak”. Sebab jika “ya”, berarti allah tidak adil. Jadi, apapun kondisi kita sekarang, kita masih mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses di hadapan Allah. Permasalahannya adalah sudahkah kita memprogram hidup kita untuk sukses dunia akhirat? Dalam E-book ini akan ditunjukkan cara praktis agar kita dapat mengumpulkan poin sebesar mungkin sehingga dapat mencapai kesuksesan. Karena, meskipun setiap manusia diberi kemampuan dan kesempatan yang berbeda sebagai ujian, Allah Yang Maha adil memberikan kepada semua manusi modal yang sama yaitu waktu. Pernahkah Anda mengamati seorang tukang becak, guru, pegawai, manajer, atau bahkan presiden? Apa yang sama? Mereka semua sama dalam hal waktu: sehari semalam sama-sama mempunyai 24 jam; tak lebih dari itu. Kalau demikian, maka untuk mendapatkan nilai terbesar di sisi Allah, persoalannya adalah bagaimana mengoptimalkan modal itu dengan segala kemampuan dan kesempatan yang allah berikan kepada kita masing-masing, karena Allah menilai sesuai dengan besar usaha yang dilakukan besar nominal hasilnya. Sebagai contoh, seorang pegawai biasa yang berpenghasilan Rp 300.000,00/bulan berinfak Rp10.000,00 setiap bulan.seorang manajer yang berpenghasilan Rp3.000.000,00/bulan juga berinfak Rp10.000,00 setiap bulan. Menurut Anda, mana kontribusi yang lebih besar? Tentu si pegawai biasa. Dengan niat dan cara yang benar, kedua-duanya telah melakukan hal yang baik, yaitu sama-sama berinfak Rp10.000,00 setiap bulan. Tetapi, dalam hal optimasi kemampuan, insya Allah, si pegawai biasa lebih baik; begitu juga nilainya di sisi allah swt. Sebab, untuk mengeluarkan infak Rp 10.000,00 si pegawai telah lebih banyak melakukan usaha. Meskipun demikian, yang ditawarkan dalam E-book ini bukanlah suatu usaha untuk menghemat waktu mati-matian, sehingga seaan-akan anda tidak memiliki waktu untuk istirahat. Bukan juga menuntun anda untuk menjadi ahli dalam soal teori waktu. Juga, bukan cara bekerja banting tulang siang malam, sehingga tak sempat memperhatikan keluarga. Apa yang disodorkan di dalamnya merupakan suatu usaha untuk lebih mengoptimalkan apa-apa yang telah diberikan Allah kepada anda serta memberikan alternatif-alternatif yang bermanfaat, dengan titik berat akhirat tanpa melupakan dunia. Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 3


Tentu saran-saran ini versi saya., Anda bisa saja mempunyai pendapat lain. Namun, jangan lupa, ebook ini bukan pengganti Al-Qur’an , hadis, atau bahkan E-book karya ulama, sehingga Anda merasa cukup hanya dengan membaca E-book ini. Saya hanya mencoba mengungkap semangat merencanakan hidup yang ada dalam Islam. Selanjutnya, ada satu hal yang ingin saya katakan pada Anda. Jika Anda membeli E-book ini, sekedar membaca dan meletakkannya di rak E-book, maka saya jamin anda tidak akan mendapatkan manfaat apapun dari E-book ini. Anda tak mendapatkan imbalan atas pengeluaran uang anda untuk membeli E-book ini. Sebaliknya, jika Anda mengikuti saran-saran dalam E-book ini, walaupun tidak seluruhnya dan juga tak harus berurutan, maka E-book ini, insyaAllah, akan menumbuhkan kesadaran bahkan kebiasaan yang baik, dan akan menghasilkan pengalaman menguntungkan bagi anda yang hasilnya dapat anda rasakan saat ini, di dunia. Pertama, niatilah mempelajari E-book ini dengan bismillah. Ini merupakan kaidah umum: setiap pekerjaan yang kita lakukan hendaklah dimulai dengan basmallah. Dengan niat seperti itu, anda akan mendapatkan nilai plus di akhirat, selain memperoleh petunjuk-petunjuk praktis menuju kesuksesan. Dengan cara itu pula sekaligus kita mengharap semoga yang baik dapat kita terima dan kita terapkan. Kedua, jadilah pembaca yang aktif. Ambillah pensil atau marker ketika membaca ; jangan takut memberi tanda-poin-poin yang Anda sukai atau Anda anggap penting. Boleh juga Anda membuat catatan tersendiri dari E-book ini, misalnya di pinggir E-book ini atau pada kertas lain. Terakhir, buatlah suatu daftar tentang diri Anda, dan laksanakan apa yang anda anggap bermanfaat. Ketiga, ubahlah kebiasaan anda dengan bertahap. Jika anda mengubahnya dengan mendadak dan secara keseluruhan, anda bisa tertekan dan putus asa, bahkan bisa jadi and ameninggalkan apa yang anda anggap baik itu. Lakukanlah perubahan itu secara bertahap, step by step, langkah demi langkah. Mungkin elihatannya lambat. Tetapi, jika dalam seminggu anda bisa satu prinsip, maka dalam sebulan anda sudah dapat menguasai empat prinsip. Dan prinsip esok lebik baik seperti bola salju yang menggelinding; semakin lama semakin besar. Semakin banyak prinsip yang anda dapat terapkan, semakin banyak manfaatn yang berlipat-lipat anda peroleh. Karena prinsip yang satu menunjang prinsip yang lainnya. Keempat, hendaklah anda tidak mengharuskan diri menjadi sempurna. Sebab kita ini manusia, bukan malaikat. Manusia itu punya kesalahan. Ibnu Qamadah mengatakan: “setiap manusia itu tidak luput dari kesalahan (maksiat). Andaikan ia selamat dari maksiat badan, mungkin sekali I aterjebak maksiat hati, mungkin sekali ia tertimpa was-waasnya setan yang memalingkannya dari mengingat allah. Jika ia mampu lepas dari itu semua, mungkin sekali ia lalai dari mengenal Allah. Oleh Karen aitu, yang perlu kita siasati adalah bagaimana memperkecil kesalahan itu dan memperbesar nilai positif atau amal baik kita.” Semakna dengan itu, tentu E-book ini pun tidak luput dari kesalahan. Karena itu jika anda memiliki prinsip yang lebih baik, maka lakukanlah. Akan lebih baik lagi jika anda mau menginformasikan lebih kepada saya. Jika prinsip-prinsip dalam E-book ini anda anggap benar dan baik, mari kita lakukan sehingga kehidupan kita menjadi lebih baik. Semoga E-book ini menjadi sumbangan nyata untuk mengatasi problem umat islam sekarang ini. Bagaimana nilainya? Kita serahkan saja pada allah. Dan katakanlah: “bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang mukmin akan melihat pekerjaanmu uitu… (QS. 9:105)

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 4


BAB 2 MERENCANAKAN HIDUP

….sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri….. (QS : 13: 11)

Time Is Money? “TIME IS MONEY”, demikian ucapan bahasa inggris yang sering kita dengar. Demikian juga yang sering berlaku di sekeliling kita, termasuk kita sebagai komunitas muslim. Saya tidak menafikkan bahwa hidup kita perlu uang dan kita bekerja juga memang secara riil mendapatkan uang. Namun, apakah memang waktu sama dengan uang? Dan hanya itu? Saya sendiri lebih cenderung mengatakan bahwa waktu adalah kehidupan itu sendiri. Jika waktu berhenti, kehidupan kit ajuga berhenti. Bila anda masih beranggapan bahwa waktu adalah uang, coba anda berhenti bekerja, kemudian periksa berapa uang yang anda peroleh selama waktu tersebut. Apakah itu sebanding dengan waktu yang Allah berikan? Bolehkah waktu anda menjadi pengantin diganti menjadi uang? Atau sebaliknya, seberapa banyak orang yang berani membayar untuk kesehatannya, yang berarti juga membayar untuk nikmat waktu? Jika anda tidak bekerja dan tidak memiliki uang, apakah anda dapat menghentikan penggunaan waktu anda? Jawabnya tentu “Tidak bisa!” waktu itu terus berjalan, apakah kita berdiam atau bekerja. Waktu selalu melaju tanpa bertanya kepada kita apakah kita ingin maju atau tidak. Dengan demikian, bahwa waktu itu sama dengan uang tidaklah seluruhnya benar; hanya sebagian. Kita menggunakan sebagian waktu kita untuk bekerja, karena demikianlah hukum Allah yang diberlakukan pada manusia. Supaya tetap bertahan hidup (survive), manusia harus makan, minum, tidur, punya keturunan, dan sebagainya. Ini semua didapatkan dengan bekerja. Jangan anda berharap mendapatkannya dengan gratis. Umar bin Khathab r.a. bertemu seseorang di masjid. Sejak pagi hingga siang orang itu duduk memohon rezeki. Ketika ditanya apa yang dilakukannya, ia menjawab, “Aku melakukannya karena banyak hutang.” Umar segera membenahi cara berpikir orang itu dengan perkataannya yang cukup terkenal: “Allah tidak akan menurunkan emas dari langit.”2) Benarlah Umar, allah tidak akan memberikan itu. Sebaliknya Allah sangat menghargai hambaNya yang giat bekerja. Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari, dari Miqdad r.a., disbeutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tiada seorang makan makanan yang lebih baik dari usahanya sendiri dan Nabi Daud a.s. juga makan dari hasil tangannya sendiri.” 3) Dalam penilaian saya, selain merupakan keharusan, bekerja juga merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Lihat saja orang yang menganggur, atau yang malas bekerja, atau seseorang yang mendapat kekayaan waris yang luar biasa banyaknya sehingga tidak perlu bekerja. Sehari dua hari yang ia lalui mungin menyenangkan tapi lama-kelamaan akan datang rasa bosan. Ia akan merindukan Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 5


suasana berteman- dan itu bisa dilakukannya dalam bekerja. Otaknya mulai mendorong dirinya untuk menggunakannya (berpikir); artinya sebagai manusia, ia merasakan desakan organ tubuh (otak untuk bekerja. Juga perasaannya akan berada pada situasi yang tidak karuan, karena semua orang disekelilingnya melakukan apa yang tidak ia lakukan, yaitu bekerja. Jadi, bekerja itu mutlak dilakukan. Selain tuntutan hidup, bekerja juga berfungsi untuk mengisi waktu yang kita miliki. Dan bekerja itu tidak harus selalu mendapatan imbalan uang. Imbalannya ada juga yang berupa kebaikan jasa, relasi, atau berupa barang benda. Ada juga yang bekerja benar-benar hanya ingin mendapatkan balasa n di kehidupan setelah mati; orang menyebutnya ibadah. Padahal, makna ibadah itu sebenarnya sangat luas, seluruh putaran waktu 24 jam dapat menjadi ibadah; yang menentukannya adalah kesadaran kita masing-masing. Bagi kita yang mempercayai kehidupan setelah kematian, akan lebih indah jika bekerja itu disertai dengan niat akhirat. Jika demikian kita akan mendapatkan dua nilai, nilai dunia dan nilai akhirat. Karena itu, tak ada alasan bagi kita untuk tidak bisa menabung nilai akhirat sebab apa yang sangat kita butuhan di dunia pun sudah termasuk ibadah san bisa dinilaikan untuk akhirat. Masalahnya, tinggal kemauan kita untuk melakukannya, yakni mengoptimalkan apa-apa yang kita lakukan di dunia sehingga dapat menjadi tabungan kita di akhirat nanti. Akan tetapi, banyak diantara kita yang merasakah bahwa energy yang dikeluarkan untuk bekerja tidak sesuai dengan pendapatan atau terjadi in-efisiensi bekerja. Mungkin juga di asntara kita merasa tidak mampu berprestasi dalam masyarakat. Atau, tenggelam dalam ritmus kehidupan yang itu-itu saja, tanpa harapan lebih baik sehingga terkadang menimbulkan rasa frustasi. Jangan khawatir, kini di tangan anda ada halaman-halaman yang akan menunjukkan bagaimana seharusnya menyikapi hidup ini, sehingga kehidupan esok hari menjadi lebih baik dan bermanfaat. Namun sekali lagi, semua yang tertuang dalam E-book ini hanyalah tulisan; ia tidak akan mampu mengubah sikap anda jika anda tidak mengubah diri anda sendiri.

Atha bin Abi Rabbah 4) Sebelum anda membaca E-book ini lebih jauh, izinkanlah saya berkisah tentang seorang budak yang, dengan mengoptimalkan segala kemampuannya, menjadi seorang yang terhormat di dunia dan – insyaallah- di akhirat. Semoga kisah ini bisa menjadi cermin kehidupan kita. Dahulu, kettika perbudakan masih berlangsung, ada seorang budak kecil berdarah Habasyah (Ethiopia). Namkanya Atha’. Dia wanita kaya di Mekkah saat itu. Namun berbeda dari budak yang lain, rupanya ia memiliki rasa perjuangan, giat berusaha, dan tahu mana yang harus dikerjakan untuk masa depannya. Tentu ini merupakan karunia allah kepadanya. Dia membagi aktivitasnya menjadi tiga bagian; Pertama, ia pergunakan waktunya untuk menyelesaikan tugas dari majikannya. Kedua, waktu untuk beribadah kepada penciptanya. Ketiga, waktu untuk menuntut ilmu. Atha’ rajin seklai mendatangi beberapa sahabat Nabi untuk menimba ilmu, seperti sahabat Abu Hurairah, Abdillah bin Umar, Abdillah bin abbas, Abdullah bin Zubair r.a., dan lain-lain.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 6


Ketika majikannya melihat Atha’ kecil yang rajin, timbul niat untuk memerdekakan budaknya saat itu, sesuai dengan seruan Islam. Tujuan yang ia inginkan adalah taqarrub ilallah (mendekatkan diri pada Allah), selain memberikan sesuatu untuk Islam dan umat Islam. Ia mengerti bahwa hukum perbudakan di dalam Islam adalah untuk mengatur perbudakan yang waktu itu mfasih marak, bukan untuk melanggengkan perbudakan. Banyak anjuran dan upaya Islam untuk menghapus perbudakan, misalnya ada ketentuan bahwa orang yang membatalkan sumpahnya harus membayar denda, diantaranya dngan membebaskan budak. Jadi, hukum Islam tidaklah seperti yang dituduhkan sebagian orang yang tidak mengerti Islam secara benar. Sejak saat itulah Atha’ menjadiikan Masjid Al- Haram sebagai tempat bernaung sekaligus sekolahnya. Kalangan sejarawan mencatat bahwa Masji al-Haram menjadi base camp atha’ selama 20 tahunan. Sungguh ia telah sampai pada derajat yang sangat terhormat dalam dunia ilmu dan sangat mulia dalam bidang agama, yang jarang diperoleh para ilmuwan pada jamannya. Ia dapat meraihnya karena dua hal berikut. Pertama, kemmpuannya menguasai dan mengendalikan nafsu sehingga tidak satu kesempatan pun digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Kedua, kemampuannya menguasai dalam mengatur waktu, sehingga tidak sedetikpun perkataan dan perbuatan sia-sia yang sengaja dilakukannya.

Efektivitas adalah Kunci Sukses Mungkin di antara kita masih ada yang rancu membedakan antara efektivitas dan efisiensi. Jika kita berbuat efektif, berarti kita dapat memilih pekerjaan atau aktivitas yang benar dari berbagai pilihan pekerjaan yang ada. Sedangkan efisiensi adalah menilai pekerjaan itu benar dan mencari cara-cara yang paling baik untuk melakukannya. Jadi, efisiensi adalah melakukan pekerjaan yang benar, dan efektivitas adalah melakukan pekerjaan dengan benar. Keduanya merupakan prinsip yang berharga. Jika diteliti, kita seharusnya bersikap efektif dahulu, baru kemudia efisien dalam melakukannya. Kita akan menemukan sikap efektif ini dalam menentukan tujuan-tujuan yang kita rencanakan nanti. Namun, saya tidak akan mengajak berektivitas dengan halhal yang sangat jauh dari kemampuan kita sebagai manusia, apalagi mengubah anda seperti mesin. Tetaplah seperti manusia, tapi dengan nilai plus untuk membuat kehidupan lebih bermakna.

Nilai Waktu Demi waktu. Sesunggunya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orangirang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasiati supaya menetapi kesabaran. (Q.S. 103:1-3) Waktu merupakan sumber atau modal kita yang paling berharga. Semua orang mempunyai modal waktu yang sama. Namun ironisnya, tidak semua memperlakukan modal waktu ini dengan sikap yang sama. Ada yang rajin, giat bekerja, mengisi waktu dengan hal-hal positif, tetapi tidak sedikit yang Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 7


membiarkan waktunya berlalu dengan kegiatan yang tidak banyak artinya, baik untuk dunianya maupun akhiratnya. Meskipun demikian, ibarat modal, waktu memiliki satu karakteristik khusus, yaitu memaksa kita untuk selalu menggunakannya. Kekayaan kita terus berkurang, dalan 1 jam 60 menit, 1 hari 24 jam dan 1 tahun 365 hari. Kita diam ataupun bergerak, kekayaan tetap terus menyusut, seolah-olah kita memakainya. Benarlah ketika Al-Quran menyatakan bahwa manusia yang rugi itu adalah orang yang tidak beriman dan tidak beramal karena untuk setiap waktunya ia tidak mendapat nilai di sisi Allah, padahal hartanya (baca: waktunya) terus menglami deprisiasi. Jika waktu habis, ia tidak mempunyai tabungan untuk dirinya. Waktu adalah suatu bagian kita yang tidak dapat diganti dengan bagian yang lain. Boroskan uang anda, maka anda akan kehabisan uang; anda mungkin masih mendapat kesempatan untuk menggantinya, tapi jika memboroskan waktu, anda akan kehilangan selama-lamanya. Bahkan orang-kita sendiri- dengan sengaja atau tak sengaja membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak primer, hanya sekedar memenuhi keinginan bukan kebutuhan. Tak jarang kita beranggapan, meskipun barang yang kita beli itu tidak baik, minimal kita telah memilikinya. Ada lagi yang lebih tidak bijaksana, yaitu ketika kita menghabiskan waktu berjam-jam bahkan mungkin berhari-hari hanya untuk kehampaan, melamun masa lampau, mengembangkan impian jadi kaya, dan seterusnya yant tidak bermanfaat bagi masa depan, dan juga bagi orang lain. Sedemekian tidak baiknya orang yang memboroskan anugerah Allah (uang, barang, kesempatan, atau waktu), sehingga Allah memperingatkan dengan firman-Nya: “Sesungguhnya pemborospemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu dangan ingkar kepada Tuhannya” (QS. 12:27). Pernyataan Allah ini merupakan peringatan keras bagi kita yang masih berbuat boris, apalagi terhadap waktu yang diberikanNya.

Halte Dunia Berapa umur anda sekarang? Berapa tahun lagi anda mengharap masih mendapat hidup? “Kita semua tidah tahu.” Itulah jawabannya. Lalu adakah orang yang sukarela mati? Atau, katakana siapa yang siap untuk mati! Susah kita temukan, bahkan mungkin di jaman sekarang ini tidak kita temukan orangnya. Kita selalu terikat dengan ketidakabadian di dunia. Padahal, semua makhluk hidup akan mengalami apa yang kebanyakan dari kita tidak menyukainya, yaitu sampainya pada “halte dunia” ketika kematian menjemput kita. “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (QS. 21: 35) Kita yakin pasti akan sampai pada halte dunia tersebut, tetapi tidak tahu kapan kita akan sampai kesana. Disinilah letak permasalahannya. Sebab jika kita sudah sampai, kit aharus turun dan tinggal menunggu bis jurusan akhirat. Tidak ada kata “TiDAK”. Bis jurusan dunia tidak akan lewat lagi dan Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 8


jalan kaki untuk kembali pun sudah tidak bisa. Maka mulai saat ini kita harus berpikir bagaimana caranya kita dapat memiliki tiket bis jurusan akhirat, kalau mungkin yang kelas eksekutif; yaitu dengan beriman dan beramal shalehketika kita masih hidup di dunia ini. Maka beruntunglah orang-orang yang akan mengerti akan hal ini. Mereka berkata kepada diri mereka: “Saya tida abadi disini. Karena itu lebih baik saya berusaha sebaik-baiknya, setiap detik, setiap jam, setiap hari, hingga saatnya tiba.” Mereka memandang dengan amal baik itumereka akan mendapatkan tiket bis akhirat untuk pergi ke alam abadi. Sebagai konsekuensi dari sikap ini, mereka menyadari pentingnya perencanaan hidup, sehingga mereka dapat menikmati hidupnya di dunia dan di akhirat.

Investasi “Jer basuki mawa bea,” kata pepatah Jawa. Artinya, setiap kebahagiaan atau kesuksesan memerlukan biaya (pengorbanan). Saya yakin, anfda dapat menemukan pepatah seperti ini hampir pada setiap bangsa dan bahasa. Demikianlah, apapun yang kita inginkan, baik usaha untuk dunia maupun akhirat, memerlukan pengorbanan kita. Inilah apa yang kita kenal sehari-hari dengan istilah ‘investasi”. Teori investasi ini menyatakan bahwa kita harus mau mengorbankan sebagian waktu, harta dan tenaga kita, juga kepuasan-kepuasan jangka pendek, agar kita dapat bekerja dan berusaha pada saat itu untuk untuk mendapatkan hasil yang lebih besar atau kepuasan yang lebih tinggi. Sebenarnya teori ini tidak asing lagi bagi kita. Lihat saja seorang anak yang setiap sore mengorbankan waktunya untuk belajar membaca. Seandainya ia menggunakan waktunya untuk bermain, niscaya ia akan mendapatkan kesenangan. Tetapi hasil atau kepuasan yang diperolehnya pasti lebih baik jika ia menggunakannya untuk belajar. Itu jua yang dilakukan banyak orang dengan menabung untuk membangun rumah atau membeli mobil. Saya yakin pasti anda pernah melakukan teori ini, dalam lingkup sekecil apapun. Bukankah anda telah mengorbankan uang untuk membeli E-book ini dan meluangkan waktu anda untuk membacanya? Tak ada yang anda harapkan dengan pengorbanan itu, selain memperoleh manfaat yang lebih besar untuk masa depan anda. Motivasi itu juga yang mendorong saya untuk menulis Ebook ini. Namun seringkali kita lengah dan mengabaikan unsure masa depan. Hal ini disebabkan oleh sifat masnusia yang suka terburu-buru; manusia kerapkali menginginkan sesuatu terpeenuhi saat itu juga. “manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa “. (QS. 21:37). Dengan kata lain kita cenderung mementingksn kepuasan saat ini. Kelengahan ini diperparah dengan keadaan di sekitar kita. Coba anda perhatikan surat kabar atau majalah, nyalakan radio atau televise, atau pergilah jalan-jalan ke toko-toko, anda akan menemukan ribuan iklan yang menawarkan anda untuk mendapatkan sesuatu dengan seketika atau cepat. Apa yang kita kenal, seperti mie instan, fast food, kredit cepat, dan kursus kilat tidak lain adalah untuk memenuhi kecenderungan manusia yang selalu ingin terpenuhi kebutuhannya saat itu juga. Termasuk

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 9


kita. Teradang kita terbujuk untuk tidak merencanakan apa yang kita mau, bahkan sebagian dari kita lupa merencanakan masa depan. Saya termasuk orang yang setuju dengan perkataan Umar bin Khathab r.a. bahwa Allah tidak akan menurunkan emas dari langit. Saya percaya bahwa kebahagiaan, kesuksesan akan terjadi jika kesempatan yang Allah berikan itu dibarengi (diikuti bersamaan) dengan persiapan yang baik. Untuk itulah kita harus memiliki niat, berusaha mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan belajar, sekolah, pelatihan, dan sebagainya sehingga jika kesempatan baik datang, kita telah siap menyambutnya. Saat ini anda sedang menanam investasi dengan membaca E-book Esok Lebik Baik. Agar investasi anda dapat menghasilkan apa yang anda dambakan, hendaklah anda membacanya dengan pikiran yang kritis, disiplin dan siap untuk berubah. Anda harus siap mengevaluasi diri anda sendiri secara obyektif. Mungkin nanti anda akan menemukan fakta yang tidak menyenangkan. Tetapi mungkin hal ini akan membawa anda pada manfaat yang jauh lebih besar di kemudian hari. Oleh karena itu anda harus siap mengubah diri, membiasakan suatu sikap yang baik dan meninggalkan yang buruk, yang tidak efektif dan hanya memakan umur anda. Pada diri andalah, kemajuan anda ditentukan. Ingatlah allah maha Bijaksana dan Maha adil, pasti ia akan memberikan yang terbaik bagi hambaNya sesuai dengan yang dilakukannya. ‌.sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri‌ (QS. 13:11)

Cara Berpikir yang Keliru Sebagian dari kita memiliki apa yang disebut moto, slogan, etos kerja, atau cara berpikir yang mengatur tingkah laku kerja kita dari waktu ke waktu. Kita mungkin mendapatkannya saat masih kecil atau setelah dewasa, dari teman, guru, orangtua, pemimpin idola, atau mdia massa. Sebagian etos kerja kita itu, kita rekam dalam pikiran secara sadar maupun tidak. Masalahnya adalah terkadang cara berpikir tersebut malah menghambat kinerja kita sendiri pada saat-saat terbaik. Meskipun demikian, mungkin di antara kita telah mempraktikkannya dalam kerja. Bisa jadi ia cukup berhasil dan bergairah dalam bekerja dengan cara berpikir seperti itu. Amun, seandainya ia mematikannya, bisa jadi ia lebih berhasil dengan usaha yang sama atau bahkan dengan usaha yang lebih kecil. Berikut ini beberapa cara berpikir yang menurut saya dapat menghambat kita dalam bekerja lebih efektif dan efisien. Tidak menutup kemungkinan anda akan menambahkannya atau malah mengurangi, jika anda tidak setuju. a. Mangan ora mangan asal ngumpul (biarlah hidup sengsara asal tetap bersama) Cara berpikir ini mengakibatkan orang hanya mau bekerja di daerah tempat keluarganya atau dimana ia dapat terus menerus berkumpul dengan sanak familinya. Meskipun ada tawaran lebih baik, tetapi karena ia tidak bisa melepaskan diri dari ikatan family tersebut, Ia tidak mampu hidup di tempat baru. Saya menemui kasus semacam ini. Seorang pemuda, Hari, belum menikah, mendapatkan tawaran kerja di suatu perusahaan besar di Kalimantan. Orangtua dan saudara-saudaranya tinggal di Jawa. Orangtuanya tidak bisa menerima anaknya pergi ke Kalimantan. Akhirnya, Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 10


Hari tetap tinggal di desa dengan bekerja seadanya dan tentu saja dengan penghasilan yang kecil. Mungkin sang anak sendiri juga memegang pandangan tersebut, sebagai warisan dari orangtuanya. Sehingga ia sendiri enggan mengorbankan kebersamaan sementara untuk mendapatkan kepuasan yang lebih besar. Padahal jika direnungkan dengan seksama, bukankah saat itu sudah ada teleppon atau bisa menulis surat (email belum sdikenal waktu itu) ? dan jika memang gajinya cukup untuk pulang berkunjung plus menabung, mengapa tidak dilakukan? Pola pikir berkumpul dengan sanak keluarga yang salah itu telah membuang kesempatan emas yang datang. Akan tetapi perlu dicatat, dalam hal ini saya punya batasan. Menurut saya, cukup rasional jika yang mengedepankan cara berpikir seperti itu adalah suami istri yang memiliki anak yang masih kecil. Ikatan suami istri dan anak-anak kecil adalah ikatan yang istimewa. Dalam diri suami-istri ada keperluan dan kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi melalui ikatan perkawinan, tidak bisa dengan ikatan jual beli ataupun pinjam meminjam. Selain itu, anak-anak perlu kasih saying dan pendidikan yang intensif dari orangtuanyauntuk masa depan. Oleh karena itu, perlu pertimbangan yang matang, jika diantara kita ada yang harus berpisah dengan suami, istri, atau anak-anak demi karier, uang, atau yang lainnya. Namun, seperti yang saya ungkapkan, pemberian Allah kepada manusia itu berbeda-beda, baik dalam hal kemampuan, ujian, maupun kesempatan. Jadi, yang tahu optimasi yang tepat adalah individu yang bersangkutan. Bisa jadi bagi seseorang di antara kita berpisah untuk sementara waktu dengan istri atau anak-anak merupakan jalan terbaik untuk masa depannya. Kejadian seperti ini dapat kita temukan pada saudara-saudara kita yang pergi ke luar negeri untuk menuntut ilmu. Setelah studinya berhasil, mereka berharap kehidupannya menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. b. Yang penting ada kerjaan Selama masa-masa yang sulit, wajar jika seseorang berprinsip “yang Penting ada kerjaan�, yang berarti ada pemasukan. Walaupun demikian, hendaklah ia tetapberpikir bagaimana caranya untuk meningkatkan taraf hidupnya. Seorang sarjana tidak selayaknya melakukan pekerjaan yang sebenarnya pekerjaan lulusan SMP. Mengapa? Sia-sia saja ia bersekolah hingga sarjana dan menghabiskan biaya yang tak sediki; kecuali jika ia tidak mampu menggunakan kesarjanaannya. Bisa saja ia bekerja pada sector informal yang tidak mengharuskan adanya tingkat sarjana. Tetapi dalam bekerja, hendaklah ila tetap melakukannya sesuai dengan kualitas sarjana, baik dalam pengerjaannya maupun imbalannya. Hal yang sama juga berlaku untuk akhirat. Bagi orang yang benar-benar mengerti akan kehidupan akhirat atau memiliki ilmu agama, ia tidak melakukan sesuatu tanpa ada peningkatan. Dalam melakukan ibadahnya, setiap satuan waktu, ia selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas, dibarengi kesungguhan dan ketekunan dalam melaksanakannya. Ia akan terus menimba ilmu untuk mendasari ibadahnya. Ia akan senantiasa ingat bagaimana Rasulullah membandingkan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu seperti bulan purnama dengan bintang. Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 11


Oleh karena itu, dalam setiap aktivitas, kita selayaknya mengajukan pertanyaan; Apakah ini memang yang paling optimal? Adakah alternative lain? Mungkinkah ada orang lain yang dapat memberi petunjuk lebih baik? Kita harus menggunakan akal pikiran kita, agar kehidupan esok menjadi lebih baik. c. Mandiri Siapa yang tidak kenal kata “mandiriâ€?? sejak kecil, kita selalu dianjurkan untuk dapat mandiri, agar setelah besar, dewasa tidak menggantungkan hidup pada orang lalin. Melakukan sendiri hal-hal yang bersifat pribadi. Inilah mandiri yang sebenarnya. Namun, ada sebagian orang yang salah mengartikan kata itu. Mereka memahami istilah mandiri dengan melakukan semua hal sendiri sehingga tidak memerlukan bantuan orang lain, tidak perlu membagi tugas dengan orang lain, tidak ada pendelegasian tugas, sampai-sampai ia sendiri kehabisan waktu untuk melakukan hal-hal yang derajat prioritasnya rendah dan sebenarnya bisa dilakukan oleh orang lain. Yang lebih fatal lagi, bisa jadi tugas utamanyatidak terselesaikan karena ia telah menghabiskan waktunya dengan hal-hal sepele. Suatu ketika Khoril, terpilih menjadi ketua pengajian di kota B, tempat tinggalnya. Layaknya seorang pemuda dan aktivis pengajian, ia banyak mendapatkan kajian-kajian tentang masalah keagamaan. Ia juga pernah mendengar tentang keutamaan kemandirian dalam hidup. Memang dia tipe orang tidak suka merepotkan orang lain. Pada pengajian bulanan yang pertama, ia mencoba menjalankan segalanya sendirian. Dia berpikir, kalau saudaranya yang lain tidak menawarkan bantuan, berarti mereka sedang sangat sibuk sehingga tidak layak dimintai tolong. Dengan semangat, ia membuat undangan, dan ia sendiri menyebarkannya. Ia juga mengkoordinasi konsumsi. Pada hari-H nya, ia juga yang menggelar tikar dan menyetel sound system. Saat acara berjalan, ia juga yang jadi moderator karena tidak ada yang mau ditunjuk dengan mendadak. Karena saking sibuknya mengurusi hal-hal yang lain lagi,ia melupakan yang terpenting, yaitu uang transportasi untuk penceramah. Setelah penceramah sudah pergi ke stasiun kereta, ia baru teringat. Dramatis! Ia sungguh menyesal. Tpi tunggu dulu‌ ini belum sampai puncaknya‌. Setelah acara usai, ia kembali kerumahnya. Sejam kemudian, ada telepon dari penceramah tadi. Ia mengatakan bahwa ia sekarang ada di kota H, diturunkan oleh kondektur karena tidak mempunyai karcis. Penceramah ini tadinya berpikir bahwa dengan kartunya ia bisa mengambil uang di ATM stasiun. Namun, karena masalah teknis, hal itu tidak bisa dilakukannya. Akhirnya sang penceramah naik kereta tanpa karcis, dan ketahuan dehingga ia diturunkan di kota H. Betapa malunya Khoiril‌ untung ia punya teman di kota H. ketika itu ia sadar bahwa konsep mandiri yang ia pegang itu salah. Dalam kegiatan atau pekerjaan, ternyata pendelegasian tugas merupakan sesuatu yang mutlak perlu. Tidak usah malu meminta orang lain membuat sesuatu; yang penting adalah bagaimana kita membagi tugas itu, sehingga orang lain menerima dan menjalankannya sebagai suatu kehormatan.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 12


Kemudian ia menelepon temannya agar datang ke stasiun H untuk membelikan tiket kereta tujuan kota D, kota tempat tinggal sang penceramah. Rasa sesal, malu, dan sungkan berbaur menjadi satu. Bahkan,malam harinya ia susah tidur, walaupun ia telah mengatakan pada sang ustad: “Maaf…maaf…dan…maaf”. d. Aku menghasilkan yang terbaik jika aku bekerja dibawah tekanan “aku dapat bekerja dengan baik jika ada tekanan atau waktu yang mendesak.” Demikian ungkapan yang sering saya dengar. Pernyataan itu bisa jadi dikemukakan oleh seorang murid yang mau ujian, peneliti yang menulis makalah atau seseorang yang belajar atau bekerja. Inilah tipe umum masyarakat kita. Ungkapan itu muncul akibat kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Pada saatnya seseorang akan berada di menit-menit terakhir pekerjaannya, yang membuat dia mau tidak mau harus menuntaskannya. Karena waktu yang sempit menjadi tekanan baginya, ia akan berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin, bukan sebaik mungkin. Setelah pekerjaannya selesai, ia akan berkata: “Benar saya telah menyelesaikannya dengan baik di menit-menit terakhir, ketika saya mendapatkan tekanan.”dia sebenarnya telah tertipu oleh dirinya sendiri. Oleh sifatnya yang telah mengundurkan pekerjaannya hingga saat-saat terakhir. Anda masih berpikir bahwa bekerja di bawah tekanan adalah yang terbaik? Tak mengapa. Anda tidak sendirian: masih banyak orang yang mengatakan demikian. Namun, izinkanlah berikut ini saya sampaikan beberapa pertimbangan yang mungkin bisa menjadi bahan diskusi kita: 1. Karena bekerja pada menit-menit terakhir, anda harus mengerjakannya dengan kecepatan tinggi. Semakin tinggi irama anda bekerja, semakin besar pula kemungkinan terjadi kesalahan. Mengapa? Karena konsentrasi anda terperas dibarengi aktivitas fisik yang tinggi. Jika memang terjadi kesalahan, apalagi kesalahan yang fatal, maka anda mendapatkan kejadian yang tidak anda inginkan: anda akhirnya harus menyerah karena tidak punya waktu lagi untuk memperbaikinya. 2. Banyak hal yang mungkin terjadi dalam kehidupan ini secara tiba-tiba. Karena itu, biasanya suatu hal memerlukan waktu yang lebih lama dari yang anda perkirakan. Jika anda menunda pekerjaan dengan dalih “ di menit-menit terakhir, saya bisa bekerja lebih baik”, anda akan kelabakan seandainyaterjadi sesuatu yang sangat mendesak dan penting. Kejadian ini akan mengambil waktu anda yang memang sudah mepet itu. Sebagai contoh, suatu hari anda diharuskan menyelesaikan Laporan Keuangan yang mesti diserahkan pada esok harinya. Anda sebenarnya bisa mengerjakannya pada sore hari, namun anda menundanya dan memilih waktu pengerjaannya pada malam hari. Setelah magrib, tiba-tiba hujan turun deras disertai angin kencang. Atap rumah anda mengalami kebocoran besar. Saluran air juga tibatiba mampet karena terhalang daun-daun yang belum dibersihkan. Malam itu anda terpaksa harus turun tangan agar barang-barang anda tidak rusak dan keluuarga anda bisa tidur. Dengan susah payah karena sudah gelap, anda harus membetulkan genteng dan membersihkan saluran air.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 13


Pukul 21.00 anda berhasil menanganinya. Atap pun tidak bocor, namun, kini anda merasa kecapaian. Setelah mandi anda menghangatkan badan dengan meminum air the panas. Akhirnya malam itu anda harus begadang untuk menyelesaikan laporan itu. Anda melewati satu malam yang tidak menyenangkan dan besoknya anda ngantuk di tempat kerja. 3. Jika anda memang mampu menyelesaikannya dalam waktu yang singkat itu, berarti anda telah memahami cara mengerjakannya secara efisien. Jadi, anda selayaknya mendapatkan poin positif karena mampu melaksanakan tugas dengan baik. Namun jika anda gagal karena menunda-nundanya munkin anda akan kehilangan kepercayaan dan harga diri. Suatu harga tebusan yang sangat mahal; tak seorang pun menginginkannya. Juga anda. e. Bekerja adalah beban Beberapa orang memandang bahwa bekerja adalah beban, dan beban itu berat; maka bekerja itu tidak menyenangkan. Ini pola piker yang keliru. Meskipun bekerja itu wajib, terutama bagi laki-laki, namun bekerja adalah aktivitas yang tidak bisa lepas dari hidup manusia. Tanpa bekerja manusia menjadi makhluk yang tidak punya arti di dunia dan juga di akhirat. Bahkan, para nabi pun bekerja. Simaklah ucapan Ibnu Abbas berikut ini, “Nabi adam itu seorang petani, Nuh adalah seorang tukang kayu, Idris adalah tukang jahit, Ibrahim dan Luth adalah peladang, Sholeh adalah pedagang, Daud adalah tukang baju besi, dan Musa, Syueb, dan Muhammad adalah penggembala. Bekerja itu sebenarnya bisa menyenangkan jika kita membuat sikap demikian. Kuncinya adalah bagaimana kita memasang niat kita dalam bekerja. Jika bekerja diniatkan untuk memenuhi perintah Allah, dan untuk memenuhi nafkah keluarga, maka kita akan bekerja dengan ringan dan senang. Selain itu, secara teknis, hendaklah anda pilih tempat kerja yang memang anda sukai dan anda memang ahlli dalam bidang tersebut. Ciptakan suuasana kerja yang baik dan hangat, tidak perlu kaku terhadap kolega dan menyelingi kerja dengan istirahat. Selama kita menganggap bahwa bekerja adalah beban yang menyebalkan, maka selama itu kita akan hidup dengan “mercing� (bersungut-sungut). f.

Disiplin berarti tidak ada kebebasan Adakah aturan yang tidak ada batasannya? Kalaupun ada itu pasti aturan dunnia hewan, yang hanya berdasarkan naluri. Jadi, untuk manusia tentu tidak ada aturan yang tidak ada batasnya. Jangankan dalam kehidupan seorang muslim – yang menurut orang, islam itu sangat mengikat atau mengatur pemeluknya – di dunia kafir pun ada banyak aturan, misalnya, tidak boleh membunuh orang seenaknya, tidak boleh mencuri, menipuu dan sebagainya. Jadi, dimanapun tidak ada yang namanya kebebasan mutlak. Dengan berdisiplin kita akan terikat. Tetapi, kalau dengan cara itu kita menjadi lebih baik dan memiliki kebebasan lainnya yang lebih besar, mengapa tidak kita lakukan. Kalau dengan sekolah yang baik kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dapat hidup dengan baik, mengapa tidak kita jalani. Kalau dengan antri urusan jadi tertib dan lancar =, mengapa orang alergi terhadap budaya antri?kalau dengan shalat, zakat, puasa, dan ibadah lainnya kita bisa masuk surge dengan izin Allah, mengapa kit amalas melakukannya. Jadi, kita seharusnya melakukan disiplin dalam berbagai hal untuk mencapai kesuksesan yang kita cita-citakan.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 14


Bukankah dengan disiplin seseorang akan menikmati kebebasan atau kepuasa yang lebih baik? Logikanya begini: Jika kita berdisiplin tinggi dalam hal keuangan, maka setelah melewati satuan waktu tertentu kita akan mampu membeli rumah, mobil atau apasaja yang kita inginkan. Dengan kendaraan itu kita akan lebih memiliki “kebebasan”, tidak bergantung lagi pada angkutan kota (angkot), tidak perlu lagi nunggu angkot lewat, tidak perlu lagi kehujanan dan kepanasan; kita bisa pergi kemana saja dengan lebih mudah. Begitu juga jika kita berdisiplin tinggi dalam menaati erintah Allah dann menjauhi laranganNya, kita akan dimasukkan kedalam surgaNya; kita akan bebas memilih apa saja yang kita mau, mendapatkan apa saja yang kita minta. Sebaliknya jika kita seseorang yang masuk nerakasemoga Allah melindungi kita- ia tidak memiliki kebebasan secuil pun; yang ia peroleh adalah siksaan dan paksaan. g. Ah.. hanya iseng-iseng Suatu ketika saya naik bisbersama teman. Dalam pembicaraan , dia bercerita bahwa dia sedang berusaha membuka toko E-book. Dia senang sekali karena usahanya membuahkan hasil. Dengan usahanya itu dia bisa hidup layak dengan keluarganya, nbahkan menyisihkan sebagian untuk kehidupan akhirat (infak dan zakat). Anehnya, di akhir pembicaraan dia bilang …” Ah… itu hanya iseng-iseng saja…” Hal yang sama saya temukan juga ketika seorang dosen PTS menceritakan bagaimana awalnya ia bekerja. Dia mengawali dengan kata-kata “Isengg-iseng saya melamar jadi dosen… diterima”. Meskipun demikian saya yakin dalam hati mereka pasti berniat baik menjalani usahanya itu, bukan sekedar iseng. Mungkin anda menganggap hal seperti inibiasa. Tetapi bagi saya tidak. Mengapa? Sebab, dalam Islam nilai pekerjaan itu didasarkan pada niatnya. Bahkan niat baik saja sudah dicatat sebagai amal yang berpahala. Abdillah bin Abbas mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: Sesungguhnya Allah mencatat hasanat (kebaikan) dan sayyiat (kejahatan), kemudian menjelaskan keduanya. Maka siaoa saja yang berniat akan membuat hasanat kemudian tidak dikerjakannya, Allah mencatat untuknya satu hasanat; dan jika berniat kebaikan lalu dikerjakan, dicatat sepuluh hasanat, mungkin ditambah hingga tujuh ratus kali lipat atau lebih dari itu. Apabila berniat akan berbuat sayyiat (kejahatan) tetapi tidak dikerjakan, Allah mencatat baginya stau hasant. Dan jika niat itu dilaksanakan, maka ditulis baginya satu. Jika kita mengawali pekerjaan dengan niat yang benar, walaupun tanpa mengucap basmallah denggan keras, berarti kita telah mengisi tabungan akhirat kita. Saying kalau kesempatan itu kita lewatkan, gara-gara kita terbiasa dengan niat isengg-iseng saja. Dengan niat yang baik dan benar, nilai kerja kita menjadi lebih tinggi yaitu berdimensi dunia dan akhirat. Selian itu jika dinilai dengan benar, insyaAllah kita akan terjaga dari hal-hal maksiat, sebab kita pasti akan ingat niat awal itu. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan kata iseng-iseng, meskipun itu anda hanya berniat main-main atau sekedar terucapkan apalagi jika memang sungguhan.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 15


BAB 3 TUJUAN-TUJUAN HIDUP

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku (QS 51:56) Sungguh beruntung kita sebagai muslim , karena Allah telah menunjukkan pada kita dengan jelas apa tujuan hidup ini.dalam surat Ad-Dzariyat Allah berfirman: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku (QS 51:56) Jadi seluruh kehidupan kita, salat kita, kerja kita, waktu yang kita lalui, adalah dalam rangka ibadah kepada Allah Swt. Jika anda mengamati, setiap manusia dalam hidupnya selalu mempunyai tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan. Sebelum menemukan tujuannya, ia akan terombang ambing dan terus mencari jawaban mengapa ia hidup, mengapa ada dunia, mengapa terlahir, dan mengapa harus mati, lalu mau kemana setelah itu. Sekali lagi, beruntunglah orang yang sudah mengerti tujuan hidupnya. Tinggal bagaimana ia merinci tujuan besar tersebut menjadi kegiatan-kegiatan sehari-hari yang dapat dilakukan hingga saatnya tiba ke tujuan akhir. Saya tidak mengatakan bahwa ibadah itu hanya puasa, salat atau zakat. Ibadah itu mencakup semua aspek: salat, bekerja, tidur, rekreasi, dan perilaku lain yang positi. Bahkan buang hajat pun bisa menjadi ibadahjika diniatkan untuk menghindari penyakit dari diri kita. Jadi jangan khawatir anda tida bisa bergerak jika anda menjadikan ibadah sebagai tujuan anda.

Menentukan tujuan-tujuan hidup Jika anda sudah sepakat bahwa tujuan utama hidup kita adalah sukses dunia akhirat, itu akan sangat membantu kita memecah tujuan utama (ibadah) tersebut menjadi tujuan-tujuan jangka panjang, menengah, kecil yang mudah dikelola. Lebih praktisnya, mari kita coba membuat tujuan-tujuan tersebut. Ambillah 5 lembar kertas kecil dan pensil atau pena. Tuliskan pada setiap kertas judul tujuannya: 1. 2. 3. 4. 5.

Tujuan karier, Tujuan akhirat, Tujuan peningkatan diri, Tujuan materi, Tujuan masyarakat.

Selanjutnya, tulislah pada setiap tujuan itu apa yang anda inginkan. Anda tidak perlu berpikir atau merenung panjang, tulis saja apa yang terlintas dalam pikiran anda. Kita hanya sekedar merinci tujuan utama kita.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 16


Dalam menuliskan tujuan-tujuan jangka panjang, menengah, dan kecil sebenarnya anda tidak boleh tertekan sebab yang menjalani nanti adlah anda sendiri. Ini tujuan anda. Andalah yang menikmati dan bertanggungjawab. Maka optimasikan diri anda tanpa menutup kemungkinan saran dari orang lain. Ingatlah setiap orang bertanggungjawab pada dirinya masing-masing. “…yaitu bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna. (QS. 53:38-41) Berikut ini saya sampaikan beberapa contoh tujuan-tujuan dalam latihan kita.apa yang saya tulis hanyalah contoh yang saya buat. Anda tentu mempunyai rencana sendiri. Sebab andalah orang yang paling tahu keadaan dan kemampuan anda; bukan orang lain. Karena itu anda tidak harus terpatri pada contoh berikut. Sebaliknya, jika anda anggap contoh-contoh ini baikdan memang perlu anda tulis dalam rencana hidup anda, anda tidak perlu segan dan malu untuk mengambilnya. 1.     2.

Tujuan Karier Naik pangkat atau jabatan tahun depan Berada di unca pimpinan perusahaan setelah bekerja 2o tahun Membuka usaha sendiri 5 tahun lagi Jika dalam waktu setahun tidak ada perubahan, pindah ke perusahaan lain Tujuan akhirat  Bisa membaca Al-Qur’an dalam setahun  Membayar zakat jika sudah mencapai nisab  Pergi haji 10 tahun lagi  Memberikan santunan pada anak yatim piatu Rp10.000/bulan  Menghadiri majelis taklim sepekan sekali 3. Tujuan peningkatan diri  Belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab  Kursus menyetir mobil  Belajar berperilaku efektif  Berlatih ceramah dan pidato  Berolahraga setiap minggu pagi 4. Tujuan materi  Memiliki rumah pribadi setelah 0 tahun bekerja  Membeli mobil baru  Memperbaiki kamar mandi  Membeli sepeda motor  Membuat ruang pustaka di rumah 5. Tujuan masyarakat  Mengenal tetangga dengan baik  Selalu ikut kegiatan social  Menjadi tokoh masyarakat  Aktif dalam kegiatan mesjid terdekat  Ikut membiana anak-anak muda di lingkungan sekitar

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 17


Kita kembali pada kertas yang anda tulis. Jangan anda ragu mengerjakannya, sebab tujuan-tujuan tersebut akan membantu anda menunjukkan jalan-jalan mana yang harus anda tempuh sehingga anda sukses dunia akhirat. Katakanlah, tertulis di kertas anda “Saya akan menikah umur 25 tahun�. Tujuan panjang tersebut akan mengantarkan anda untuk membuat tujuan-tujuan menengah dan kecil, sehingga semua rencana atau tujuan itu akan menghasilkan apa yang ada inginkan, yaitu mempunyai teman hidup yang siap berbagi suka dan duka. Maka anda tindaklanjuti, misalnya anda berusaha untuk mandiri dengan bekerja, menimba ilmu tentang pernikahan, bertanya kepada orang yang dpat dipercaya untuk memberi nasehat tentang keluarga, hingga mencari pasangan yang sesuai dengan anda. Mungkin anda bertanya, “Mengapa saya harus menuliskan tujuan-tujuan saya? Kalau nanti tidak tercapai, saya kan malu, apalagi kalau sempat terbaca orang lain. Ibu saya sering berkata, “JIka yang kamu lakukan adalah halal dan baik, tidak usah malu.� Siapa tahu malah ada yang menolong anda. Adapun alasan mengapa sebaiknya anda menuliskan tujuan-tujuan anda adalah sebagai berikut: 1) Membantu anda memperjelas tujuan yang anda kehendaki. Tujuan yang tidak tertulis kebanyakan akan tinggal kenangan; tidak ada tindak lanjutnya. Mungkin Karena lupa atau tertimbun oleh kegiatan0kegiatan rutin anda sehari-hari. 2) Dengan menuliskannya, anda berarti semakin serius dengan tujuan anda. Dengan menulisnya anda telah menerapkan teori investasi. Jangan lupa bahwa kegiatan merenung, menjabarkan, dan menuliskan cita-cit amerupakan suatu suatu kegiatan yang padanya masa depan anda bertumpu. Jadi, jangan karena saying waktu, anda tidak menyempatkan diri mengerjakannya. Justru sebaliknya jika anda menginginkan masa depan anda sukses, rencanakanlah mulai sekarang. Jangan sampai waktu mendatang yang mengatur kita. Gunakan waktu anda untuk berpikir, guna meraih sesuatu yang lebih besar, yaitu masa depan yang sukses. Perhatian Dalam menetapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, hendaklah anda menempatkan tujuan-tujuan yang masih dapat anda jangkau dan cukup menantang. Maksudnya pilihlah suatu tujuan yang dari segi kemampuan dan kesempatan dapat anda lakukan, tetapi bukan berarti yang sepele atau terlalu mudah. Juga sebaiknya anda memilih hal-hal yang menuntut anda untuk menguras tenaga dan pikiran secara maksimum untuk mendapatkannya. Dengan demikian, satu per satu tujuan yang anda capai akan mengantarkan anda pada suatu jenjang yang lebih tinggi, hingga anda mencapai tujuan utama.

Rasional dan terfokus Periksalah tujuan-tujuan anda. Semakin tujuan anda terfokus dan rasional, semakin besar kemungkinan ia akan tercapai. Mislanya anda merencanakan membeli mobil. Mulailah dengan merinci, untuk apa mobil tersebut, untuk keluarga, pribadi atau usaha? Kemudian teruskan dengan pertanyaan tenatang berapa tempat duduknya, apa jenisnya. Haruskan anda membeli mobil baru atau mungkin cukup mobil bekas? Pada akhirnya anda akan tahu berapap uang yang harus anda keluarkan untuk mendapatkan mobil tersebut.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 18


Tujuan seperti diatas terfokus. Tapi apakah rasional? Hal ini juga [erlu dipertimbangkan. Berapa uang yang anda punya? Atau mungkinkah dengan kredit (yang islami) dan berap auang muka yang dapat anda bayar? Mungkinkah jalan rumah anda dilewaati mobil? Jika tidak mungkin dilewati, anda harus mempertimbangkan kembali rencana membeli mobil pribadi itu. Meskipun deminian tidak semua tujuan mudah diukur seperti membeli mobil. Ada tujuan-tujuan yang bersifat abstrak, sepertin ingin mempunyai sifat sabar, menjadi panutan. Tujuan seperti itu sulit diukur secara kuantitas. Dalam hal ini anda dapat mengukutnya misalnya dengan skala angka nilai . angka 10 adalah tercapai, sedang 1 adalah tidak tercapai. Selanjutnya anda sendiri yang memantau dan menilainya. Bisa juga dengan membandingkan masa-masa lalu anda. Dengan cara itu, anda juga dapat melakukan penilain pada tujuan anda. Beri batasan waktu dan bersifat lentur Jangan sekali-sekali anda membuat tujuan tanpa anda ketahui kapan itu tercapai; tidak harus berupa tanggal; bisa juga dengan perkiraan anda. Suatu tujuan yang tanpa batas waktu atau tolok ukur akan menjadikan anda seperti orang yang berjanji tapi sukar menepati atau bahkan tidak pernah memenuhinya. Hal ini sangat penting untuk mengontrol tujuan-tujuan anda. Lalu, bagaimana jika sudah melewati batas waktu tetapi tujuan itu tidak tercapai? Tidak masalah. Anda bisa memperpanjang waktunya setelah anda mengevaluasinya. Mungkin anda akan menemukan bahwa dalam mencapai tujuan tersebut ternyata usaha anda belum maksimal. Setelah itu, anda memberikan waktu, energy dan pengorbanan yang lebih banyak. Atau anda menurunkan derajat tujuan anda. Mislanya, semula anda merencanakan membeli mobil mewah, kini cukupkan dulu dengan mobil bekas. Jika sewaktu kuliah anda merencaanakan sekolah hingga gelar doctor, mungkin setelah amda bekerja tujuan itu tidak lagi actual, karena kondisi yang ada pada diri. Cukup gelar sarjana S1 yang anda pilih, tetapi semua hal menjadi optimal, baik bagi diri dan keluarga anda maupun masyarakat sekitar anda. Yang demikian itu bukanlah hal yang memalukan. Itulah manusia. Ia bergerak berdasarkan pikiran dan wawasannya. Setiap saat ia bisa berubahh tentu dengan harapan menjadi lebih baik. Oleh Karena itu mungkin sajatujuan-tujuan yang anda tulis sendiri, setelah dievaluasi, kini anda rasakan tidka sesuai dan perlu diubah. Dalam menentukan tujuan ini, memang perlu fleksibilitas agar tetap actual sesuai dengan perkembangan diri anda. Namun perlu anda perhatikan� jangan terlalu cepat menyerah dan putus asa jika mendapat hambatan, sehingga anda mengubahnya dengan mengatakan bahwa tujuan itu tidak relevan lagi. Saling mendukung Selanjutnya, sangat penting dijaga adanya kesesuaian satu sama lain antar tujuan-tujuan yang anda tentukan itu. Karena tidak mungkin anda menjadi manajer perusahaan besar sementara anda setiap hari bersantai di pantai. Kecuali, jika and amemang puny awarisan berupa perusahaan dan kepemimpinan anda hanya bersifat simbolis, itu pun kalau tidak ditipu oleh kepercayaan anda. Ketidaksuksesan tujuan akan menyebabkan anda tidak dapat mencapainya dengan sukses. Karena itu, tellitilah seklai lagi tujuan-tujuan anda sejak awal apakah saling menunjang dan membentuk suatu Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 19


hasil yang saling mendorong tercapainya tujuan utama. Hal itu dapat menghemat waktudan energy anda serta mencegah anda dari penyakit frustasi. Sebagai contoh, jika anda bercita-cita menjadi dosen – sebagai tujuan jangka panjang- maka sebaiknya anda mempunyai tujuan-tujuan jangka menengah dan pendek seperti beriku tini:      

Sekolah hingga mendapat gelar sarjana Kuliah dengan sungguh-sungguh Rajin mengumpulkan atau membeli literature sewaktu kuliah Mengunjungi seminar-seminar yang berkaitan dengan kuliah Ikut serta ativ dalam kemahasiswaan Mempersiapkan diri untuk belajar dan mengajar

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 20


BAB 4 CARA MENCAPAI TUJUAN Janganlah lambatnya rejeki menjadikanmu berbuat maksiat, sebab rejeki Allah tidak turun dengan maksiat (ams) KETAHUILAH, untuk sebuah tujuan yang besar dan baik, harus dibuatkan rencana-rencana yang sistematis, sehingga terbuka kemungkinan untuk merealisasikannya. Tanpa rencana dan penjabaran cara mencapai tujuan tersebut, ia haanyaah tinggal jadwal manis yang sempat anda tulis. Suatu rencana yang baik ibarat sarana transportasi yang mengantarkan anda pada tujuan. Katakanlah anda dari Surabaya sedang menuju ke Jakarta. Anda merencanakan naik kereta. Namun, jika tiket kereta hari itu habis, anda bisa naik bisa atau bahkan naik pesawat kalau perlu. Dalam mencapai rencana-rencana yang anda susun, bisa jadi perubahan-perubahan setelah anda mengevaluasinya. Tak apa. Anda tidak perlu ragu atau malu. Mungkin saja anda memang telah menemukan cara yang lebih baik untuk mencapainya. Yang penting tujuan anda tercapai dengan cara yang halal dan baik, masih dalam koridor agama dan nilai-nilai positif yang berlaku. Adapun untuk membantu menetapkan rencana-rencana dalam mencapai tujuananda, berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pembagian Tujuan Agar tujuan utama anda mudah direalisasikan, bagilah tujuan-tujuan anda dalam satuan waktu. a. Tujuan seumur hidup Tujuan seumur hidup ini mencakup hal-hal yang anda harapkan terjadi atau anda alami selama hidup anda, atau suatu tujuan yang memakan waktu lama, dalam jangka waktu lebih sari satu tahun. Mislnya anda merencanakan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. Tujuan ini akan selalu mengajak anda konsisten terus-menerus berinteraksi dengan Al-Qur’an hingga akhir hayat. Bukan pekerjaan yang ringan, memang! Bukankah anda sudah mengenal teori investasi? Dengan menghafal al-Qur’an dan berinteraksi dengannya hingga akhir hayatserta mengaplikasikannya dalam kehidupan anda, insyaAllah anda berhak mendapatkan janji Allah. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim: Dari Aisyah r.a. Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang mahir dalam membaca alQur’an akan berkumpul para malaikat yang mulia mulai taat. Sedang orang yang megapmegap dan berat jika membaca Al-Qur’an mendapat pahala dua kali lipat.” Jika anda belum mempunyai tujuan jangka panjang, kini coba anda mulai menyusunnya. Sebab, jika kita gagal menghubungkan masa sekarang dengan masa depan kita, setiap hari kita harus memulai pekerjaan kita dari awl. Padahal, kita tahu waktu terus berputar. Sungguh suatu hal yang menyakitkan kalau kita terus berjalan ditempat sementara waktu telah meninggalkan kita jauh di depan. Oleh akren aitu, ambillah sehelai kertas, tulislah “tujuan panjang”. Selanjutnya cobalah menuliskan tujuan-tujuan seumur hidup (jangka panjang) anda, yang arahnya luas dan jangkauannya menyeluruh dalam kehidupan anda. Sebagai catatan, anda perlu menengok

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 21


tujuan-tujuan hidup anda secara berkala, untuk memperbarui, menambah,a tau bahkan menguranginya. b. Tujuan-tujuan jangka menengah Tujuan-tujuan jangka menengah yaitu tujuan-tujuan yang anda inginkan terwujud dalam waktu kurang dari satu tahun. Anggaplah tujuan menengha anda seperti anda sedang memiliki proyek bulanan. Yang demikian dapat menuntut anda untuk merincinya hingga pada apa yang harus anda lakukan setiap minggu atau bahkan setiap hari. Beberapa pertanyaan berikut mungkin akan membantu anda dalam menilai tujuan menengah anda: 1. Tulislah tujuan anda setengah tahun mendatang! 2. Apa manfaat dan mengapa anda melakukannya? 3. Apakah tujuan itu menunjang tujuan panjang anda? 4. Sejauh mana kemampuan anda dan seberapa besar anda bersedia berkorban? 5. Tentukan caramencapainya dan buatlah alternatifnya jika gagal. 6. Hambatannya apa dan bagaimana cara mengatasinya? 7. Apa anda sudah mengawali tujuan itu pada hari ini? Jika belum, cantumkan segera ke dalam daftar harian anda c. Tujuan-tujuan jangka pendek atau harian Tujuan-tujuan jangka pendek atau harian yaitu tujuan-tujuan atau kegiatan terencana yang anda lakukan , sehingga anda memiliki hasil terbaik untuk setiap hari yang anda lalui. Simaklah kata-kata mutiara berikut: Siapa saja yang hari ini lebih baik dari kemarin, ia beruntung; siap ayang hari ini sama dengan hari kemarin, ia tertipu; dan siapa yang hari ini lebih jelek dari kemarin, ia merugi. Ucapan ini sungguh mengandung nilai sangat tinggi. Jika kita melakukannya, niscaya kita akan mengalami peningkatan yang amat pesat. Setiap hari seyogyanya kita menentukan tujuan-tujuan harian. Tulislah pada secarik kertas kecil daftar-daftar kegiatan yang harus kita lakukan, yang mudah dimasukkan dlaam saku. Rang yang terbiasa membuat daftar harian, pasti tahu pentingnya. Dengan daftar itu, ia bisa mengontrol waktunya untuk mencapai tujuan0tujuannya yang besar; bukan sebaliknya; ia diatur oleh waktu. Ingat hubungan kita dengan waktu bagaikan majikan dan buruh. Jika kita tidak mengaturnya maka kita yang akan dijadikan budak oleh waktu. Seperti kata orang “tahu-tahu ia sudah besar”, “tahu-tahu ia sudah menikah”, “tahu-tahu ia sudah punya rumah”. Dan kita? Apa yang telah kita lakukan? Maka awalilah setiap pagi hari anda dengan menyusun daftar yang harus anda kerjakan hari itu. Jadikan hal ini sebagai kebiasaan rutin anda. Baik sekali jika anda melakukannya setelah shalat Subuh atau setelah membaca Al-Quran pagi hari. Bisa juga anda melakukannya pada malam hari sebelum tidur. Tulislah apa yang ingin anda kerjakan dan susun juga prioritas kepentingannya. Bawalah daftar itu kemana anda pergi, barangkali anda harus menambahkan. Jika anda melakukannya berarti anda berhasil menghemat waktu anda dan mendekatkan tujuan-tujuan anda dengan meluangkan sedikit waktu dan usaha dengan menulisnya. Jangan tergoda bahwa anda dapat mengingatnya sehingga anda tidak perlu mencatatnya dan cukup disimpan di otak anda. Saying sekali kalau hal-hal harian seperti itu harus kita hafal. Itu tak lebih dari kerjaan harian. Lebih baik menggunakan otk kita untuk menyimpan hal-hal yang lebih besar dan harus dihafal, seperti ilmu-ilmu yang bermanfaat; ayat-ayat Al-Qur’an atau nomor telepon pribadi anda.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 22


Tujuan-tujuan tersebut (jangka panjang, menengah, dan pendek) harus saling menunjang dan terfokus. Catatan-catatan kegiatan harian anda adalah kegiatan yang sangat mendukung tercapainya tujuan jangka menengah dan tujuan jangka panjang. Sebagai contoh hari itu anda mencatat bahwa anda harus mengikuti kursus bahasa Inggris. Dalam rencana anda, tiga bulan mendatang anda bisa mengikuti ujian basic course dan tiga tahun mendatang sudah menguasai bahasa Inggris dengan baik. Dalam hal ini bisa jadi catatan harian anda seperti berikut: Hari Senin, menyusul teman, kursur bahasa Inggris membayar rekening, listrik, belanja dalam daftar harian, sebaiknya anda memberikan prioritas kepentingan , di samping urutan yang efektif untuk dikerjakan. Seperti contoh di atas, sangat baik jika anda menjemput teman dahulu kemudian pergi bersama-sama ke tempat kursus. Tetapi jika anda melihat kemungkinan terlambat jika menjemput teman dulu, maka anda harus pergi ke tempat kursus tanpa teman. Ini yang dinamakan prioritas. Demikian juga membayar rekening adalah hal yang mendesak, sebab jika terlambat anda bisa kena denda sementara belanja dapat anda lakukan di berbagai tempat. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan kita dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Harus diikerjakan dan mendesak 2. Sebaiknya dikerjakan 3. Baik untuk dikerjakan. Jika anda dapat mencapai sebagian catatan harian anda tersebut, terutama prioritas-prioritas penting, hari itu anda sudah beruntung sebab biasanya apa yang telah anda capai akan menunjang kegiatan anda yang lainnya, dan biasanya itu adalah sebagian besar urusan anda yang penting. Bagaimana mencapai tujuan? Setelah menentukan dan merinci tujuan-tujuan anda, kini saatnya kita membahas bagaimana mencapainya dan apa yang perlu diperhatikan. Hal ini sangat penting. Banyak orang yang bisa menentukan tujuannya, tetapi tujuannya hanya tinggal kenangan karena ia tidak mengetahui caracara untuk mencapainya. Oleh karena itu kita perlu mengelola dan mengembangkan wawasan kita, menjaga dan meningkatkan motivasi, mengatur waktu secara efektif dan efisien, dan menuliskan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Wawasan KETIKA MASIH KULIAH, SAYA MENDAPATKAN NASEHAT DARI senior saya, Sdr. HUsien. “seseorang itu bergerak dan berpikir sesuai dengan wawasan yang ia punyai.� Dengan kata lain, apa yang ada di dalam otak kita, baik yang kita cerna melalui membaca, mendengar maupun melihat sangat menentukan langkah-langkah yang kita ambil. Seseorang memiliki latar belakang pendidikan Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 23


yang tinggi pasti berbeda dengan seseorang yang berpendidikan rendah, baik dalam mengambil keputusan atau kebijaksanaan maupun dalam cara berbicara. Inilah yang mendasari keprihatinan saya ketika seseorang mengatakan: “Buat apa anak wanita skeolah tinggi-tinggi. Toh nanti kembali ke dapur juga.” Opini seperti ini sering saya dengar dalam komunitas Islam. Mungkin faktor pendidikan yang kurang sehingga tidak mengetahui bahwa ibu adalah salah satu kunci suksesnya pendidikan anak. Dalam membesarkan anak-anaknya, seorang ibu yang berpendidikan dan berakhlak pasti berbeda dengan ibu yang sekedar atau bahkan terpaksa menjadi ibu. Kesuksesan seorang muslimah dalam mendidik anaknya berarti suksesnya generasi islam di masa mendatang. Ini yang sekarng perlu mendapat perhatian serius. Meskipun demikian, tidak berarti semua muslimah harus berpendidikan sarjana. Yang penting mereka mengerti dan memahami Islam dengan baik, berwawasan luas, tidak taklid buta, dan mau belajar serta mengetahui kedudukan seorang ibu dalam keluarga. Bisa jadi ia hanya tamatan SD, kemudian mengaktualisasi dirinya dengan membaca, mendengar, menghadiri pengajian di masjid, atau mungkin nyantri. Muslimah yang seperti insyaAllah akan mampu mencetak generasi mendatang yang lebih baik. Tentu saja itu harapan kita. Maka wajib bagi kita untuk selalu mengembangkan wawasan, meniingkatkan ilmu. Dari Anas bin Malik r.a. disebutkan bahwa Nabi Saw bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslimin dan muslimah.” (H.R.Ahmad.) Konsentrasi Pikiran Dalam kehidupan ini banyak sekali informasi, tawaran, dan iklan-iklan yang lewat di hadapan kita. Dalam diri kita juga banyak pikiran yang melintas. Namun, pasti ada satu pemikiran dominan dalam diri kita ketika kita mengerjakan sesuatu. Biasanya orang menyebutnya dengan konsentrasi. Kita harus paham cara kerja pikiran kita ini. Gunakanlah tujuan-tujuan kita sebagai pemikiran-pemikiran kita yang mendominasi kehidupan kita. Prinsip ini tidaklah berlebihan. Mungkin anda pernah mendengar atau membaca bagaimana cara mempelajari bahasa asing. Caranya ialah seintensif mungkin anda berinteraksi dengan bahasa tersebut. Setiap waktu luang, setiap apa yang kita lihat hendaklah anda hubungkan dengan bahasa tersebut. Selanjutnya tujuan jangka panjang tidaklah harus kita ingat setiap menit. Namun kegiatan menengah dan kegiatan harian harus kita arahkan ke sana. Dan secara periodic, langkah-langkah tersebut hendaklah dievaluasi. Salah satu kegunaan menuliskan tujuan-tujuan kita adalah agar kita benarbenar sampai pada tujuan, tidak tergoda mengerjakan setiap hal yang lewat dihadapan kita, padahal itu bukan tujuan. Menuliskan Tujuan Perlu diingat bahwa bekerja tidak sama dengan tujuan. Bkerja adalah langkah awal dari realisasi tujuan. Oleh karena itu, kita harus menuliskan tujuan-tujuan kita agar kita tidak terbelenggu rutinitas kita dan lupa akan tujuan sebenarnya. Ada pepatah Jerman mengataan, “aller anfang is schwer”; artinya semua awal adalah sulit. Apa saja, ketika anda ingin belajar bahasa, menabung untuk membeli mobil, atau sekedar belajar Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 24


mengoperasikan mesin cuci. Tapi setelah itu anda akan merasakan lebih mudah dan ringan, bahkan bisa jadi anda akan menemukan hal-hal baruu yang lebih efisien dari yang telah anda lakukan. Berikut ini kita coba menuliskan contoh tujuan-tujuan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. 1. Tujuan Jangka Panjang Tujuan: Sarjana S1 Prioritas : 1 Kegiatan Ujian-ujian Kuliah Kerja Nyata Skripsi

Jadwal Selesai

Terlaksana

2. Tujuan Jangka Menengah Tujuan : Kuliah Kerja Nyata (KKN) Prioritas : 1 Kegiatan Jadwal Selesai Pembicaraan dengan dosen Pemilihan tempat Pelaksanaan KKN laporan

Terlaksana

3. Tujuan Jangka Pendek Kamis… Menemui dosen soal KKN Pinjam E-book Andaikan … Pikiran-pikiran seperti “saya berharap saya tidak miskin”, “saya ingin sukses”, “saya ingin pandai”, “Saya ingin bisa membaca Al-Qur’an”, “Seandainya daya punya mobil”, dan sebagainya adalah pola yang sangat buruk jika tidak diikuti dengan tindakan-tindakan realitas. Tanpa merencanakan atau memikirkan tujuan, tanpa mengetahui cara mencapai dan cara mengawalinya dengan tindakan nyata, maka pemikiran tersebut akan menjadi lamunan anda yang akurat untuk menghabiskan waktu anda yang terus berjalan. Ingat sekali lagi, mulailah mewujudkan cita-cita anda sekarang juga. Jangan ditunda. Diikuti dengan langkah-langkah nyata, sebab waktu tak kenal kompromi. Kita tidak bisa menghindar atau menghentikannya, yang bisa hanya satu; ikut maju bersama waktu. Ada baiknya saya kutipkan ucapkan tokoh idola kita, Nabi Muhammad Saw. Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda “Bersungguh-sungguhlah mencari apa yang memberimu manfaat, minta tolonglah kepada Allah, jangan sekali-kali melemah (semangat). Jika kamu ditimpa satu musibah, jangan berkata ‘seandainya aku melakukan begini tetapi katakanlah’, “allah yang telah menentukan dan Allah berbuat sesuatu yang ia kehendaki. Sesungguhnya kata andai itu membuka perbuatan setan.” (HR.Muslim) Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 25


Muhasabah (evaluasi diri) Umar bin Khathab r.a. berkata, “Hisablah (hitunglah) dirimu sebelum engkau dihisab‌â€? Berapa lama waktu yang kita habiskan untuk muhasabah dalam sehari, sepekan atau sebulan? Satu, dua, tiga jam ? jawaban terbanyak adalah seringkali kita tidak melakukannya. Kita cukup sering mngerjakan apa saja yang datang kepada kita, meskipun itu bukan prioritas. Saya katakana pada anda: “Keberhasilan adalah kesempatan yang menghampiri mereka yang telah mempersiapkannya. Bisa saja orang berhasil tanpa persiapan. Orang Jawa menyebutnya bejo (nasib baik). Tetapi berapa banyak orang yang seperti itu? Temuilh orang-orang sukses. Pasti mereka berkata keberhasilan itu berdasarkan rencana, persiapan-persiapan, dan menindaklanjuti kesempatan yang datang. ini berlaku bagi anda yang ingin sukses, baik di dunia maupun di akhirat. Anda hanya merencanakan, mengerjakan dan mengevaluasi tujun-tujuan anda hingga tercapai. Saya teringat teman saya, Chips yang suatu saat ingin belajar bahasa Jerman. Ia merencanakan dalam waktu 3 bulan harus bisa masuk Studienkollege (Pra-universitas). Untuk itu ia mengikuti kursus intensif di kota Braunschweig setiap hari Senin dampai Jumat. Sorenya ia gunakan belajar membaca apa saja yang berbahasa Jerman. Ia mencoba berbagai metode dan mengevaluasi diri dengan bertanya kepada orang-oeang yang sudah bisa berbahasa Jerman. Hasilnya? Setelah tiga bulan, ia mengikuti tes. Hasilnya menakjubkan. Ia diterima di 3 Studienkolleg yang ia daftar sekaligus. Inilah hasil dari perencanaan dan disiplin yang ia lakukan, selain berkat modal ota karunia Allah. Padahal saya mengenal orang-orang yang telah berbulan-bulan bahkan setahun lebih mempelajari bahasa Jerman tetapi belum berhasil.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 26


BAB 5 MENATA KINERJA

‌.Sesungguhnya Allah mewajibkan berbut baik dama segala hal‌.. ANDA telah menentukan tujuan-tujuan anda dan juga dapat merincinya menjadi rencana-rencana kerja serta cara mencapainya. Sekarang saatnya kita membahas bagaimana bekerja dan apa-apa yang perlu kita perhatikan. Abdullah hidup bersama istri dan dua anaknya. Hidupnya sederhana; tidak kaya, juga tidak miskin. Karena penghasilan yang pas-pasan, setiap gajian uangnya dibawa pulang. Ia tidak punya tabungan yang berarti di bank. Ia menyimpan uangnya di laci dan dikunci. Dalam perjanjian dengan istrinya, setiap mengambil uang kunci harus dikembalikan pada tempatnya. Namun, baik Abdullah maupun istrinya seringkali tidak menepati. Terkadang kunci diletakkan di meja, diatas E-book, bahkan sering juga masih nyantol di lacinya. Suatu pagi, Abdullah memerlukan uang untuk membayar tagihan telepon dan listrik. Ia harus membayarnya hari itu agar tidak di denda. Namu, laci terkunci dan ia tidak menemukan kuncinya. Akhirnya, pagi hari itu, mereka berdua ditambah mertuanya yang kebetulan menginap sibuk mencari kunci . semua ruangan diperiksa.apa saja yang ada dibongkar. Setelah hampir satu jam, mertuanya menemukan kunci laci itu di tas istrinya. Alangkah malunya mereka! Akibat mencari kunci, Abdullah dan istrinya terlambat berangkat kerja. Suatu kejadian yang seharusnya dapat dihindari jika mereka konsisten dan rapi dalam bekerja. Benarlah kata pepatah “Kerapian atau disiplin adalah separuh kerjaâ€?. Dengan eteraturan, orang dapat menemukan dokumen, alat bantu, sarana, dan lain-lain dalam waktu singkat sehingga waktu bekerja menjadi lebih efisien. Meskipun demikian, alam masalah kerapian dan disiplin ini janganlah terlalu kaku sehingga kita terkesan seperti mesin atau robot, bukan lagi manusia. Perintah kepada mesin haruslah tepat. Perintah yang kurang titik atau koma saja bisa membuat mesin tidak jalan. Lain halnya dengan manusia. Ia adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan kelengkapan super computer. Otak kita mampu merekam hal yang kurang jelas, kemudian menghubungkan dan memprosesnya dengan data yang telah tersimpan sehingga menjadi informasi yang dapat dimengerti. Suatu kemampuan yang manusia sendiri belum atau mungkin tidak akan pernah mampu menciptakannya. Ingatlah, bayi yang tidak mengerti apa-apa pelan-pelan berkembang sehingga mampu melihat, mendengar, dan berkatakata. Dalam proses berkata, ayah dan ibunya mengajarinya. Tetapi pada tahapan mendengar dan melihat, mereka tidak punya banyak peran, mereka hanya memenuhi sunatullah, yaitu memberinya makan dan minum. Lalu, siapakah yang menjadikan bayi itu mampu mendengar dan melihat? Dia-lah Allah Yang Maha Kuasa! Dan Allah mengeluarkan kamu dari pertu ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur. (Q.S. 16:78) Sungguh terjungkir baliklah akal orang-orang yang tidak berterima kasih kepada yang telah memberinya kemampuan melihat dan mendengar. Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 27


Mengerjakan Yang Wajib Salah satu –penataan kerja yang baik adalah jika kita mengerti mana yang wajib, sunnah (sebaiknya dilakukan), mubah (boleh dilakukan), makruh (sebaiknya tidak dilakukan), dan haram (tidak boleh dilakukan). Prinsip ini berlaku, baik ketika anda mengerjakan sesuatu yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Jika anda seorang pekerja pabrik, kewajiban and asudah jelas; datang e tempat kerja sesuai dengan waktunya, dan bekerja sesuai dengan petunjuk. Jika anda seorang pelajar, anda harus bersekolah dengan baik dan anda akan dituntut untuk bertanggung jawab terhadap nikmat kesempatan bersekolah. Jia anda pedagang, anda diwajibkan berdagang dengan baik, seperti firman Allah: Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam. (QS.83:1-6) Demikian juga dalam bermasyarakat. Umat Islam sebenarnya dituntut mengerjakan yang lebih dulu wajib dikerjakan sebelum yang sunnah. Sebagai contoh, kasus pembangunan mesjid. Di sebuah desa ada mesjid dengan lantai biasa namun sudah memenuhi fungsinya. Mesjid itu dapat menampung aktivitas kegiatan dan cukup untuk shalat Jumat. Bahkan untuk pelaksanaan shala fardhu sehari-hari masjid ini tampak seakan terlalu besar. Suatu saat ada yang mengusulkan untuk memperbaikinya, agar lantainya di keramik, dindingnya diganti dengan yang lebih bagus, dan dilengkapi AC. Usulan ini dapat dilaksanakan karena dana yang terkumpulkan dari sumbangan rutin sudah mencukupi. Sementara itu, disisi lain desa ini sangat membutuhkan adanya suatu klinik pengobatan. Bisakah kita menunda pembangunan mesjid untuk membangun klinik Islam? Tidak semudah itu, sebab tidak semua orang berprinsip demikian. Katakanlah kedua pembangunan tersebut punya niat dan usaha yang sama. Namun, apakah nilainya disisi Allah sama? Bahwa penilaianitu hak mutlak Allah, memang benar. Tapi kita kan dapat memperkirakan mana yang paling bermanfaat nilainya lebih besar. Dalam aktivitas akhirat, secara individu juga demikian.ada hal-hal ang wajib dilakukan , seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan, mengeluaran zakat jika sudah sampai nisab, dan haji bagi yang mampu. Ada baiknya saya ungkapkan keheranan saya. Terkadang saya heran mendengar orang pergi haji berkali-kali sementara lingungannya banyak orang miskin atau orang-orang yang sangat membutuhkan uluran dana. Memang jika sudah mampu, seorang muslim wajib berhaji. Jika tidak melakukannya, ia akan mendapatkan pertanyaan di akhirat nanti. Tetapi haji yang kedua, ketiga, dan berikutnya adalah sunnah. Saya tidak mengatakan bahwa ini jelek. Namun perlu kita camkan, menolong saudara kita yang sengsara adalah kewajiban. Izinkanlah saya berpesan kepada Anda “Kewajiban haruslah didahulukan sebelum yang sunnah apalagi yang mubah. Adalah terbalik jika ada orang yang rajin shalat tarawih tapi meninggalkan shalat lima waktu. Adalah salah orang yang tidak jadi pergi ke majelis taklim hanya karena melihat sinetron. Adalah sangat berdosa kepada keluarga jika orang membiarkan istri dan anaknya hidup pas-pasan sementara ia sendiri bermewah-mewah.� Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 28


Bangun Pagi Nabi Saw pernah berdoa, “Ya Allah, berkahilah umatu di waktu pagi.” Anda terbiasa dengan bangun pagi? Jika jawabannya “Ya”, maka bersyukurlah, karena Anda telah memiliki kebiasaan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian dalam dunia kedokteran dinyatakan bahwa malam hari adalah waktu yang paling ideal untuk istirahat. Pada saat-saat itu tubuh mengganti sel-sel yang rusak dengan yang baru, dengan kemampuan yang optimal.itulah sebabnya mengapa orang-orang yang suka begadang tubuhnya kelihatan lemah, cepat cape, dan matanya kelihatan merah. Sebaliknya, bagi tubuh, siang hari adalah saat coock untuk bekerja. Jika perlu istirahat, cukuplah 0,5 sampai 1 jam saja. Ini juga yang dilakukan oleh orang-orang sukses, baik muslim atau bukan: mereka hanya beristirahat di malam hari. Berapa lama? bergantung pada individu masingmasing. Sungguh benar apa yang Allah firmankan: “Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. 78:9-11) Dengan bangun pagi, anda akan menikmati udara segar,dan –ini yang lebih menyenangkanmendorong anda untuk melakukan aktivitas hari itu. Apalagi jika anda melengkapinya dengan aktivitas rohani, seperti shalat Subuh, mengaji, atau mendengarkan ceramah. Anda akan mendapatkan tambahan semangat untuk bekerja pada hari itu. Salat Setiap hari kita mendengar seruan “Hayya ‘alash shalah, hayya ‘alal falah… ; Mari mendiriikan sholat, mari menuuju kemenangan!” Apa maksudnya? Mari kita amati. Shalat adalah kewajiban bagi umat ISlm. Umat Islam wajib melakukannya lima kali sehari-semalam pada saat-saat yang ditentukan. Salat adalah sarana komunikasi kita pada yang Maha Kuasa , tempat kita memohon, mengadu, atau meminta. Banyak orang yang merasa berat dengan kewajiban ini. Mereka belum bisa merasakan hasilnya seperti yang dialami oleh orang-orang yang telah merasakannya, yaitu orang-orang yang benar-benar menegakkan salat. Melalui salat, mereka merasakan semangat menyala akan hidup di dunia dan memandang dunia sebagai ladang untuk menanam amalan akhirat. Orang yang demikian sudah tidak merasakan shalat sebagai kewajiban, namun lebih sebagai kebutuhan. Ada juga yang merasa berat melaksanakannya pada saat-saat berpergian atau sedang sakit. Padahal, allah telah memberikan keringanan dengan dibolehkannya men-jama’ (salat Zuhur dan Asar, atau salat Magrib dan Isa dilakukam pada satu waktu) dan meng-qashar salat (memendekkan salat dari empat rakaat menjadi dua rakaat). Mungkin karena ketidaktahuan, sebagian di antara kita memilih tidak salat karena takut salah. Padahal, ini adalah salah besar. Sebab, taruhan orang yang tidak salat adalah neraka, dan batasan antara orang kafir dan Muslim adalah salat. Oleh karena itu, yang terbaik adalah belajar dan bertanya tentang salat sehingga kita merasa tenteram dan ringan melakukannya. Lebih baik seseorang melakukan salat kemudian dibetulkan ornag lain karena salah daripada tidak melakukan salat karen amalu. Lebih baik karena tidak tahu, ia lalu dibetulkan orang daripada karena malu salah, ia tidak jadi salat.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 29


Orang yang dapat menjalankan shalat lima waktu berarti telah mampu mengatur atau menjadwal dirinya untuk berdisiplin dalam manajemen waktu. Ia sebenarnya telah memiliki potensi untuk sukses. Masalahnya bagaimana kedisiplinan itu ia terapkan juga di bidang lainnya, mislanya dalam belajar, berdagang, atau bekerja. Dan orang yang salatnya baik adalah yang salatnya mampu mempengaruhi dirinya sehingga ia tidak berbuat mungkar dan keji. Jadi benarlah seruan “Mari shalat, mari menuju kemenangan”. Membaca Al-Qur’an Tidak sedikit orang yang ingin bisa membaca Al-Qur’an dan banyak pula orang yang ingin menghafalnya. Membaca Al-Qur’an setiap hari, apalagi dengan terjemahannya, mempunyai efek yang sangat besar kepada diri pribadi. Sebab, dalam Al-Qur’an dijelaskan berbagai macam contoh sifat baik, perintah disiplin, dan larangan kemungkaran. Dengan membacanya orang ibaratnya mendapatkan “supply energy” semangat setiap hari. Maka tidak perlu heran, jika orang yang benarbenar mengerti arti membaca Al-Quran mampu hidup dengan baik dan bisa mengendalikan waktunya. Saya berikan contoh kepada anda bagaimana Al-Qur’an berbicara tentang kesukaan dan hubungannya dengan waktu. Dalam surah Al-Mukminun [23] ayat 1-3 disebutkan: “Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu dalam salatnya, dan orangorang yang menjauhkan diri (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” Tidak diragukan lagi, Al-Qur’an sebenarnya menyuruh umatnya untuk memahami bahwa waktu adalah sangat penting, sehingga salah satu cirri orang yang sukses adalah yang dapat menghindari tindakan yang sia-sia. Lebih dari tiu, membacanya pun akan mendapatkan pahala. Dari Ibnu Mas’ud disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, “Siapa saja yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka mendapat hasanat dan setiap hasanat mempunyai pahala berlipat sepuluh kali. Saya tidak berkata, ‘Alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (H.R.At-Tirmidzi). Jadi, membaca al-Qur’an merupakan amalan agar kita sukses dunia dan akhirat. Karena itu, bagi anda yang belum biasa membacanya, hendaklah segera belajar. Tidak ada kata terlambat. Mulailah hari ini juga! Mengutamakan akhirat Bagaimana kedudukan amalan dunia dan amalan akhirat? Mana yang harus didahulukan?bisa anda bisa mendapatkan keduanya itulah yang ideal. Tetapi, jika anda harus memilih, pilihlah yang mempunyai akibat lebih luas, besar, dan abadi, yaitu amalan akhirat. Jadikan dunia hanya sebagai penunjang anda untuk beramal akhirat. Tanyakanlah pada diri anda, apakah pekerjaan tersebut halal dan baik? Jika ya, kerjakan tanpa ragu. Zaman sekarang adalah zaman kredit. Apa saja bisa di kredit. Dari yang mahal atau besar (rumah, mobil, tanah, dan sebagainya) sehingga hal-hal yang sepele (kaos, sepatu, makanan, dan sebagainya). Dalam Islam dibolehkan pembelian dengan sistem cash (tunai) dan dibolehkan juga dengan sistem kredit. Perbedaaannya terletak pada bunga yang diberikan pada sistem kredit nonislam. Bunga adalah setiap tambahan atau kelebihan yang diambil dari penukaran, penjualan emas, Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 30


perak (mata uang), dan makanan. Pada sistem kredit Islam tidak kenal bunga, sebab bunga itu riba, dan riba itu haram. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 275 disebutkan: …Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba… Dalam Islam, misalnya, saya dibolehkan menjual barang dengan harga Rp 100.000,00 jika dibayar tunai dan Rp 120.000 dengan diangsur 3 kali 40.000. lho, itu kan sama saja dengan sistem kredit bunga? Tida. Perbedaannya: Pertama, dalam perjanjian tidak ada kata bunga yang riba itu. Kedua, harga tidak bisa berubah; maksudnya jika seseorang telah akad jual beli dengan tiga bulan dan ia sudha membayar 40.000, kemudian besoknya ia mendapat rejeki banyak dan ingin melunasi, maka ia harus membayar 80.000 sehingga harganya tetap 120.000. bukan dihitung dengan bunga seperti pada kredit kapitalis yang hasilnya pasti lebih kecil dari 1120.000. seandainya saya memberi ia rabat atau potongan karena ia membayar lebih cepat dari 3 bulan, itu hak saya, tidak ada yang mengharuskan demikian. Dalam Islam, bunga riba dilarang, karena banyak menimbulkan kemudharatan. Berapa banyak orang yang terjerat dengan bunga ini? Berapa banyak pengusaha yang bangkrut dalam sistem ribawi ini? Masih segar dalam ikatan kita terpuruknya bangsa Indonesia (1997-1999) juga karena sistem perbankan ribawi ini. Maka sekarang ini dikembangkan perbankan syariah yang bebas bunga, bebas riba, yang mengembangkan modus kerjasama dan bagi hasil. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Kembali ke masalah mengutamakan akhirat. Berkenaan dengan ini, jika kini kit apunya kredit yang bersistem riba karena kita tidka mampu membeli tunai dan mungkin juga jarena kita tidak tahu, sebaiknya kita segera menghindarinya. Caranya? Ya, cari rezeki dan alokasikan dana untuk menutup kredit tersebut. Sebagian dari kita mungkin mengatakan, “Wah, rugi dong. Kan nilai uang turun terus, apalagi rupiah.” Benar kita rugi, tetapi itu rugi dunia ; kerugian yang sangat tidak ada berarti jika dibandingkan dengan kerugian akhirat yang harus kita tanggung jika kita tetap bergelimang denggan riba, padahal sebenarnya kita mampu melepaskan diri. Dosa riba itu amat besar. Bahkan, Rasulullah melaknatnya, seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim berikut: Ibnu Masud r.a.berkata: “Rasulullah Saw telah melaknat pemakan riba dan yang memakannya.” Dalam riwayat Tirmidzi ada tambahan: “Dan saksinya dan penulisnya, makan sendiri atau memberi makan orang lain.” Ingat kebahagian akhirat itu kekal dan abadi, sedangkan dunia itu fana dan pasti kita tinggalkan! Anda pasti yakin bahwa suatu saat anda akan meninggalkan dunia ini. Jadi, apalagi yang harus dipertimbangkan kecuali mengutamakan akhirat? Satu contoh lgi tentang mengutamakan akhirat. Saya yakin anda pasti tahu bahwa salat berjamaah itu derajatnya 27 kali dibandingkan salat sendiri. Dan khusus bagi laki-laki dewasa diutamakan shalat berjamaah di masjid atau mushalla. Seseorang yang mengerti arti 27 kali, pasti datang untuk shalat fardhu berjamaah ketika azan dikumandangkan, kecuali ia dalam keadaan uzur (berhalangan). Ia pasti rela mengorbankan waktunya berjalan 10 menit untuk berjalan ke masjid daripada salat sendirian di rumah yang nilainya hanya satu. Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 31


Mungkin ada yang beralasan begini, “Di tengah-tengah pekerjaan seringkali pekerjaan tidak bisa ditinggalkan; tanggung kalau dipotong. “ JIka memang membahayakan, kalau pekerjaan ditinggalkan atau akan rusak hasilnya jika dihentikan, maka mungkin ada baiknya anda menunda sebentar salat anda. Tetapi jika tidak, lebih baik berhenti dahulu untuk shalat fardhu kemudian meneruskan kembali pekerjaan. Sebab toh akhirnya anda harus shalat juga walaupun tidak menunda pekerjaan. Atau, sebaiknya atur saja pekerjaan sedemikian rupa, sehingga ketika datang waktu azan, pekerjaan bisa dihentikan. Bekerja dengan alat yang tepat Saya sangat suka melihat acara flora dan fauna. Atau lebih tepatnya kami sekeluarga menyukai acara tersebut. Dalam tayangan yang menyajikan kehidupan hewan dan tumbuhan ini, selain menghayati bagaimana besarnya kekuasaan Allah, juga banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Salah satunya adalah ketika saya melihat berang-berang. Berang-berang adalah hewan yang hidup di air tapi bernapas menggunakan paru-paru. Makanannya kerang yang diambilnya dari dasar laut. Untuk memecahkan kerang ini, berang-berang menggunakan batu. Sambil mengapung, kerang diletakkan diatas perutnya dan terus memukul kerang hingga terbuka. Dia telah menggunakan alat bantu yang tepat untuk mencapai tujuannya. Suatu ketika palu saya rusak, sehingga untuk memasang paku terpaksa saya menggunakan tang. Ya Allah‌ susah sekali perlu waktu yang lebih lama dan sempat menggenal jari. Seperti itulah gambaran kerja. Kita harus menggunakan alat bantu yang tepat untuk menyelesaikannya. Inilah kelebihan manusia, di antara kelebihan lainnya, dari hewan. Seperti kita ketahui, kebanyakan hewan dilengkapi dengan alat yang sesuai dengan tantangan alamnya, seperti gigi taring yang tajam, kuku yang kuat, kulit badan yang keras – meskipun ada juga yang menggunakan alat seperti berang-berang itu. Adapun manusia dilengkapi dengan akal pikiran yang mampu menganalisis dan membuat alat bantu. Lihatlah sekeliling anda. Teramat banyak alat bantu yang anda perlukan. Mulai dari alat masak, komunikasi, transportasi, perlengapan tidur hingga penunjang kenyamanan anda, seperti AC dan kipas angin. Demikian juga dengan pekerjaan anda. Sebaiknya anda meneliti pekerjaan anda, aoa saja yang anda perlukan untuk menunjang kelancaran pekerjaan anda sehingga bisa bekerja lebih efisien. Dengan alat yang tepat, anda dapat menyelesaikan pekerjaan anda dengan lebih cepat, dengan hasil yang lebih baik dan waktu yang ebih sedikit. Inilah yang kita butuhkan. Mengatur Irama Kerja Pada dasarnya pengaturan irama kerja merupakan hal pribadii. Maksudnya sangat berggantung pada individu yang bersnagkutan. Walaupun demikian, ada beberapa hal yang patut anda perhatikan, yaitu sebagai berikut. 1. Lokasi Jika anda berkesempatan untuk memilih ruang kerja, pilihlah yang sesuai dengan jenis pekerjaan anda. Misalnya untuk pekerjaan yang memerlukan konsentrasi (menulis atau berpikir) sebaiknya Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 32


anda memilih tempat yang tenang dan tersendiri. Jika anda perlu tempat yang mudah dikunjungi orang, carilah tempat yang strategis. Sebagian orang tidak punya pilihan lain. Ia bekerja pada suatu kantor atau instansi. Setiap hari ia harus bekerja disana. Jika kondisi anda demikian dan sekarang sedang mencari rumah sebagai tempat tinggal, pilihlah lokasi yang memungkinkan anda peri ke tempat kerja tanpa harus melewati kemacetan. Ini penting untuk menghemat waktu anda dan menghindari stress kemacetan. 2. Kenyamanan Lakukanlah sesuatu sehingga anda nyaman dalam bekerja. Mungkin anda perlu mengubah letak meja atau lemari, sehingga ruang kerja anda terasa lebih luas. Bisa juga anda letakkan bunga hidup agar menambah rasa segar ruangan. Selanjutnya, aturlah alat-alat yang sering anda butuhkan sedemikian rupa, sehingga anda mudah mendapatkannya. Jangan sampai gara-gara mencari tipp-ex anda harus mengorbankan waktu anda yang sangat berarti. Langkah berikutnya, hindari ruangan anda dari barang-barang yang anda tidak perlukan, tidak penting. Hal lain yang termasuk kenyamanan adalah faktor penerangan ruangan dan ventilasi yang baik. Dengan penerangan yang cukup, tidak gelap, tidak silau, anda dapat melakuan ativitas membaca dengan kemampuan optimal. Demikian juga ventilasi yang baik dapat menjaga anda tetap segar, karena udara tidak pengap. 3. Masa Kerja Bagi anda yang dalam bekerja harus menggunakan meja, berikut ini beberapa pertimbangan yang mungkin dapat menjadikan meja kerja anda berfungsi sebagai alat bantu yang tepat. a) Meja bukanlah tempat mengumpulkan kertas-kertas, bukan tempat menyimpan makanan dan minuman, atau tempat untuk meletakkan tropi dan piala. Adanya kertas berserakan, minuman, makanan, dan sebagainya dapat menyebabkan konsentrasi anda terpecah. Jika anda punya kebiasaan menulis atau membaca di meja dengan diselingi minum kopi atau teh, cukuplah anda membawa secangkir kopi atau teh tersebut. Setelah habis, anda seharusnya membawa minuman itu kembali ke tempatnya, bukan dibiarkan di atas meja anda. b) Rapikanlah meja anda setiap selesai bekerja. Hal ini sangat membantu anda memulau aktivitas esok harinya. Anda datang dengan perasaan yang menyenangkan, karena anda duduk di meja yang bersih dan teratur. Di samping meja, taruhlah keranjang untuk kertas sampah. Jangan biarkan kertas-kertas sampah tetap dibiarkan berserakan di meja, bisa jadi tertukar ketika anda mengambil kertas atau dokumen penting, atau paling tidak anda tidak akan kesulitan mencari dokumen yang ada perlukan. c) Jika anda mempunyai laci atau lemari di samping meja, manfaatkanlah dengan baik. Simpanlah arsip dan dokumen anda dengan sistem arsip yang sistematis, sehingga ketika membutuhkannya, anda dapat menemukannya dengan mudah. d) Taruhlah satu tema atau proyek saja di atas meja anda. Itu yang harus anda kerjakan. Buatlah meja anda untuk dapat membantu anda berkonsentrasi, sehingga hasil kerja anda adalah hasil yang terbaik. Urutkan prioritas pengerjaannya. Jangan tergoda untuk menyelesaikan pekerjaan yang anda anggap mudah dan anda sukai, yang tidak termasuk prioritas untuk dikerjakan. 4. Gaya Bekerja Setiap orang memiliki gaya bekerja sendiri-sendiri. Ada yang suka bekerja setelah ‘Isya (malam hari) ada juga yang di pagi hari. Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 33


Pertama, saya ingin menyampaikan tentang konsentrasi. Pada dasarnya, manusia perlu konsentrasi untuk memecahkan masalah. Demikian juga dalam bekerja. Dengan pemutusan konsentrasi, kita dapat mengambil keputusan penting dengan tepat. Ibaratnya, seperti sinar matahari yang dipusatkan dengan kaca suryakanta sehingga mampu membakar sehelai kertas. Biasakanlah anda berpikir dengan secarik kertas dan pensil di tangan. Tulislah apa-apa yang sedang anda pikirkan. Kemudian pusatkan arah tulisan anda. Maka anda akan memperoleh hasil yang terbaik, baik berupa gagasan, pemecahan masalah yang anda hadapi maupun sekedar pengumpulan data. Kedua, jadikan tempat bekerja anda hanya sebagai tempat bekerja. Jangan anda campur sebagai tempat ngobrol atau sebagai tempat makan. Ini tentu saja jika secara materi memungkinkan. Hal ini akan memberi sugesti pada anda agar bekerja dengan baik ketika anda berada di ruang kerja anda. Ketiga, jika anda memang harus berhenti padahal pekerjaan anda belum selesai, berhentilah dengan membuat catatan sudah sejauh mana anda bekerja. Akhiri pekerjaan anda dalam situasi yang terbaik. Jangan mengakhiri pekerjaan ketika anda hampir dapat meneyelesaikannya. Sebab, anda mungkin menjadi penasaran dan terbayang-bayang ketika melakukan aktivitas lain. Pada saat anda memulai lagi, ulahlah sebagian sebelumnya sehingga anda dapat melanjutkan pekerjaan tanpa merasakan sesuatu yang terputus. 5. Ingatan Kita Salah satu alat yang sangat membantu kita dalam menghemat waktu dan energy adalah ingatan kita. Bayangkan jika kita tidak mempunyai daya ingat yang bagus, kita harus belajar setiap hari mulai dari nol. Mungkin kita harus mencatat semua hal, sampai yang kecil-kecil; itupun kalau kita mampu mengingat di mana kita menaruh catatan tersebut. Sebagian organ yang mencatat informasi, otak adalah anugerah Allah Swt yang tak ternilai harganya. Ia memiliki kemampuan menyampaian informasi yang sangat luar biasa. Meskipun demikian, kemampuan kita untuk mendapatkan informasi yang pernah kita simpan, bergantung pada bagaimana kita menyimpan atau mencatat informasi tersebut. Pertama¸jangan anda menghafal ketika anda sedang cape. Sebab ini akan membuat kekacauan dalam sistem arsip otak anda. Hafalkan sesuatu ketika anda dalam keadaan segar dan dalam kondisi yang cukup tenang. Kemudian ulangilah hafalan tersebut beberapa kali dengan interval waktu tidak terlalu jauh (masih dalam satuan hari bukan pekan). Bila perlu, tulislah kembali apa yang anda hafalkan pada selembar kertas kecil sehingga anda dapat membacanya pada saat anda sedang luang, misalnya pada saat menunggu. Kedua, pecahlah topic-topik besar menjadi kecil, agar mudah dipelahari dan dihafal. Ketiga, belajar dan menghafallah dengan aktif; maksudnya dengan menghubungakn kehidupan anda. Seperti kata ulama, “Menghafal ayat-ayat Al-Qur’an adalah dengan mengaplikasikannya dlam kehidupan sehari-hari”. Saya pernah mendapat pesan dari Ustad Kurnaidi, “Hidupnya ilmu itu dengan mengulang-ulangnya”. Keempat, beristirahatlah secukupnya untuk memberikan oksigen segar kepada otak anda, sehingga ia dapat berfungsi dengan baik. Permudahlan, Jangan Dipersulit “HIdup ini sudah sulit, jangan dibuat susah”. Akan tetapi di kalangan birokrasi zaman Order Baru ada anekdot: “Kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah?”. Maksudnya jika ada warga mengurus sesuatu

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 34


dan mengalami kesulitan, ia akan meminta tolong untuk diuruskan. Nahh, berarti ada uang tambahan selain tariff resmi yang seharusnya ia bayar. Bukan hanya orang miskin, orang yang hidupnya berkecukupan pun merasa marah dan jengkel ketika mengalami kesulitan dalam mengurus sesuatu, apalagi ada kesan dipersulit. Hal ini sering terjadi ketika kita berada pada posisi yang lemah atau yang membutuhkan. Kenyataan seperti di atas jauh berbeda dengan konsep Islam. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah [2] ayat 185: …Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghemdaki kesukaran bagimu… Dengan mempermudah urusan, insyaAllah kita akan memiliki banyak kawan dan ini tentu saja akan sangat membantu kita. Selain itu, sikap seperti itu juga akan mengurangi keteganggan di antara kita, menjadi kan seseorang hormat terhadap yang lain, segan berbuat macam-macam, ddan bebas dari penyakit abad zaman modern ini, yakni stress. Di dunia ini, ornag yang mempermudah urusan akan dihormati sekaligus dicintai, bukan ditaati karena ditakuti. Dan di akhirat nanti, ia pasti mendpatkan pertolongan Allah karena amal baiknya itu. Akan tetapi, mempermudah urusan itu bukan berarti boleh menyalahi aturan. Sekali lagi tidak. Mempermudah berarti menjelaskan dan membantu menyelesaikan urusan dengan membantunya sesuai aturan yang berlaku. Tidak boleh, menyalahi norma-norma agama, tidak boleh tolong menolong dalam kemaksiatan. Dalam mempermudah atau menolong orang lain, jangan sampai melampaui batas kemampuan anda. Seorang mahasiswa yang meminjamkan catatan kuliahnya kepada temannya sedemikian lama, pada saat ujian, sehingga ia sendiri tidak lulus merupakan salah satu contoh menologn di luar kemampuan. Dan ini menjadi tidak baik, sebab hal tersebut telah membuat kemudharatan bagi dirinya. Dengan mengizinkan temannya memfotookopi catatannya, itu pun sudah cukup. Dalam hal ini ada baiknya mahasiswa itu belajar berkata “Tidak”. Belilah waktu jika anda mampu Mungkin anda bertanya, “Siapa yang menjual waktu?”, “Bagaimana bisa waktu sesseorang diberikan pada orang lain?”, “Suatu hal yang mustahil!”. Jka demikian, anda benar. Adapun yang saya maksud dalam kalimat di atas adalah “upahlah orang lain untuk mengerjakan pekerjaan anda, yaitu pekerjaanpekerjaan yang harus and lakukan yang sebenarnya dapat dilakukan orang lain. Menggaji pembantu rumah tangga dengan layak adalah salah satu contohnya. Dia bisa kita minta untuk mencuci, membersihkan rumah, dan menjaga anak anda. Bisa juga hanya sebagai pengganti anda di rumah selagi anda tidak ada, karena rumah harus ada yang menjaganya. Masih banyak orang yang berpikir hanya dari segi duniawi. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja dengan gaji 5 juta per bulan menggaji pembantunya 150ribu rupiah per bulan. Jika diperhatikan, berarti ia telah membeli waktu orang lain untuk mengerjakan berbagai kepentingannya. Dia sendiri menggunakan waktunya untuk bekerja pada prioritas yang lebih tinggi.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 35


Namun, belum banyak ornag yang memikirkan teknik ini untuuk akhirat. Masih sedikit orang yang membeli waktu ornag lain dan menggunakan waktunya untuk mengaji atau mempelajari agama dan Al-Qur’an. Berapa banyak prang mengorbankan waktunya untuk mencuci, mengepel lantai, dengan alasan menghemat uang, sehingg aia mempunyai alasan yang kuat untuk berkata: “Saya tidak [unya wkatu untuk belajar agama dan Al-Qur’an”. Kecuali kalau kita emmang tidak mampu untuk membeli waktu orang lain. Ketahuilah Allah maha Tahu akan hambaNya. Kalau dipipkirkan dengan cermat, sungguh sangat besar menfaatnya, bahkan merupakan kemanfaatan yang abadi, jika kita mau mengorbankan uang kita untuk membeli waktu tersebut. Apalagi jika didasari dengan niatan menolong orang lain. Jangan lupa, memang ada saudara-saudara kita yang memang karena kemampuannya mereke hanya dapat bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Alangkah indahnya jika kita mampu menolong mereka dengan memberi pekerjaan yang halal dan baik serta upah yang layak, dan kita dapat menggunakan watu ita untuk pekerjaan dengan prioritas lebih tinggi, termasuk amalan akhirat. Harus diakui juga akhir-akhir ini memang agak sulit mencari pembantu yang baik dan cocok. Apalagi bagi kita yang tidak punya penghasilan besar, sehingga gaji yang bisa kita berikan juga relative kecil. Tak apa, mungkin saat ini kit harus melakukan semua pekerjaan; toh itu juga bernilai ibadah. Yang penting kita telah mengerti bahwa membeli watu untuk dapat mengerjakan hal-hal yang lebih urgent adalah salah satu prinsip menuju sukses dunia-akhirat. Dengan berusaha dan berdoa, insyaAllah kita tingkatkan kemampuan kita sehingga suatu saat nanti kita dapat melaksanakan prinsip ini. Ledakan Informasi Dunia sekarang ini adalah dunia informasi. Betapa banyak informasi disekeliling kita, mulai dari Ebook, majalah, bulletin, Koran, ,selebaran, tabloid, radio dan televise. Seandainya kita ingin membaca semuaapa yang kita lihat, niscaya waktu kita tidak cukup. Belum selesai membaca satu E-book, sudah akan kita temukan bacaan yang lain. Dalam agama kita, Al-Islam oerintah membaca merupakan perintah awal yang turun kepada kita: “Bacalah dengan menyebut nama TUhanmu yang menciptakan”. (QS.Al-Alaq: [69] : 1) Jadi, sebenarnya umat islam adalah umat yang seharusnya gemar membaca. Tentu tidak semua bacaan harus dibaca. Membaca dengan nama Allah adalah membaca yang baik dan bermanfaat. Sayangnya, umat islam masih banyak yang belum proporsional dalam membelanjakan uangnya untuk ememnuhi hal ini. Masih kita temui orang yang sering membeli komik, nonton film dan video tetapi pelit sekali mengalokasikan dana untuk membeli E-book yang bernuansa akhirat atau membayar pendidikan agama. Jika kita mengharapkan kinerja kita baik sehingga mengantarkan kita pada kesuksesan, kita harus selektof dalam membaca, setelah itu kita harus mengetahui mana yang harus dihafal, mana yang cukup diketahui, mana yang haru disimpan sebagai arsip dan sewaktu waktu dapat dibaca lagi. Selain itu anda rassanya tidak perlu membelinya untuk membaca: menghambur-hamburkan uang dan menumpuk kertas di rumah saja.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 36


Gangguan Kecil Dalam bekerja, terkadang kita menemui gangguan atau hambatan, baik yang sifatnya besar maupun kecil, gangguan teknis maupun manusiawi. Tidak semua yang kita rencanakan selalu berjalan dengan mulus. Pada saat seperti itu kita harus bertindak bijaksana agar tujuan kita tidak terbelokkan dan memboroskan waktu yang sebenarnya sangat kita butuhkan. a. Kedatangan Tamu Tidak jarang kita kedatangan tamu yang tidak diundangtetapi sangat bermanfaat untuk kita. Ad juga tamu yang cenderung menghabiskan waktu kita. Ketika bekerja, sering kita mendapatkan tamu mendadak seperti itu. Lebih-lebih jika kita tidak memiliki jabatan. Jika kita ngobrol kesana kemari dengan tamu kita, bisa jadi rekan kerja kita mengomentari, “Dia tidak banyak kerjaan”. Hendaklah anda menghadapi tamu anda dengan bijaksana. Masalahnya bukan karena tidak suka bergaul atau sok sibuk, tapi kita harus menepati jadwal tugas kita sehingga sampai pada tujuan kita. Anda harus pandai-pandai menerima tamu yang datang mendadak. Tanyakan kepada tamu anda dengan sopan apa yang bisa anda lakukan untuknya. Jika ternyata hanya ingin ngobrol untuk melepas rasa capenya, kemukakan janji dengannya, misalnya “Nanti ngobrolnya ketika waktu makan siang”, ketika anda memang sedang istirahat. Selanjutnya tanya juga tamu anda. Setelah pembicaraan mengenai hal itu janganlah memulai percakapan dengan tema baru, karena hal itu akan membuat dia lebih lama berada di kantor anda, mengambil waktu anda. Meskipun demikian, jangan bersikap terlalu kaku. Pasang wajah anda dengan senyum. Perhatikan masalahnya dan jawablah dengan baik. Terutama terhadap orang-orang yang memang sedang membutuhkan andaatau mereka yang mempunyai keperluan mendesak. Setelah itu coba anda tegaskan bahwa anda sedang bekerja. Jika perlu berdirilah dan antar tamu anda hingga ke punti ruang anda. Hal ini akan membawa pergaulan anda dengan orang tersebut menjadi baik. Dia merasa diperhatikan dan sekaligus memahami bahwa waktu anda memang terbatas. b. Rapat atau Pertemuan Rapat atau pertemuan yang diselenggarakan oleh birokrasi atau untuk masalah-masalah social biasanya cenderung tidak tepat waktu: termasuk pengajian. Berbeda dengan pertemuan yang langsung bersentuhan dengan uang. Saya pernah menghadiri pengajian di Masjid dzarattul Mutmainnah. Jadwalnya dimulai pukul 09.00 hingga pukul 09.30, pengajian belum dimulai. Saya tanyakan kepada panitia mengapa pengajian tidak dimulai. Panitia menjawab: “Yang datang masih sedikit”. Setelah berbicara lebih jauh ternyata panitia memang sudah biasa mengundur jadwal. Jika dalam rencananya pengajian dimulai pukul 10.00, yang ditulis dalam undangan pukul 09.00. alasannya, para jemaah suka terlambat, jadi kalau mereka datang terlambat, misalnya satu jam, pengajian dimulai tepat sesuai jadwal yaitu mulai pukul 10.00. Menurut saya, yang demikian itu salah besar. Dengan begitu kita mengajari umat untuk tetap memiliki kebiasaan terlambat alias jam karet. Saya menyadari bahwa sedikitnya jamaah pengajian mempengaruhi suasana pengajian, dan sebenarnya kedatangan seseorang ke tempat pengajian juga bergantung pada minat dan kesadaarannya. Namu, hendaklah kita tidak menjustifikasi keadaan yang salah. Mungkin usulan teknis berikut dapat memberikan solusi bagi masalah ini. Pertama, bolehlah kita tulis maju satu jam dari jadwal yan sebenarnya. Pada waktu acara dimulai sampaikan himbauan agar para jemaah datang tepat waktu. Pada Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 37


pertemuan kedua, perlu kita perbaiki jadwal cukup dengan maju 45 menit. Selanjutnya 30 menit dan 15 menit saja. Sehingga pada pertemuan kelima, pengajian sudah bisa dijalankan tepat waktu. Jika cara ini tidak jalan, mulailah tetap tepat waktu. Tidak masalah jika jumlah jemaah sedikit. Ubahlah metode penyampaian dan buatlah acara-acara baru, sehingga jemaah tertarik. Jangan kembali lagi memajukan jadwal, sebab hal ini akan memberikan efek negative kepada jemaah yang sudah datang tepat waktu. Bagi saudara-saudara yang sudah bisa datang tepat waktu, anjurkan tetap istiqamah, sehingga dapat dijadikan contoh, jangan sampai karena alasan “biasanya pertemuan telat dimulai” anda juga datang terlambat. Hindari komentar seperti, ‘Lhaa….saya kan sayang waktu, ngapain saya disana kalau acara tidak dimulai’. Mungkin anda bisa membaca E-book atau bersilaturrahim. Jika pertemuan itu tidak memungkinkan anda menunggu dengan nyaman, bisa jadi lebih baik anda menggunakan waktu anda untuk hal-hal yang lebih pentingdan datang saat tepat acara dimulai, sebagaimana-orang-orang lainnya. c. Telepon Telepon adalah alat bantu kita untuk menyampaikan informasi, bukan alat untuk ngobrol. Seringkali anak-anak ABG menggunakan telepon untuk kencan, ngobrol kesana kemari. Akibatnya, ketika ada informasi penting tidak bisa tersampaikan. Jika anda bisa bertemu, lakukanlah pembicaraan dalam pertemuan. Di telepon, cukuplah anda melakukan perjanjian waktu atau tempat. Selain menghemat rekening telepon, komunikasi langsung memperkecil kesalahpahaman dan menambah keakraban, sebab anda tidak hanya berbicara verbal tetapi juga dengan bahasa tubuh. Terkadang ada yang menelepon lama seklai. Jika saat itu anda sedang bekerja, katakanlah dengan baik bahwa anda terpaksa memotong pembicaraan dan tawarkan untuk bertemu lain waktu. Jangan mengatakan: “Maaf ada tamu datang, sekian dulu, assalamualaikum”. Padahal, saat itu tidak ada tamu. Meskipun tidak berakibat langsung pada orang lain, ini merupakan suatu kebohongan dan itu tidak dibenarkan. Bekerjasama Sebagaimana kita ketahui, untuk menghasilkan sesuatu, pasti perlu bekerja sama. Sebagai contoh sepatu anda. Berapa orang terlibat dalam pemuatan sepatu tersebut? Saya yakin banyak sekali. Mulai dari karyawan-karyawan pabri kulit, pabrik lem, pabrik sol sepatu, pembuatan sepatunya sendiri, hingga grosir sepatu dan pengecernya, bahkan mungkin tukang becak, jika anda pergi membelinya naik becak. Dalam bekerja, prinsipnya jangan memusuhi tapi bekerjasama untuk menghasilkan yang terbaik. Apalagi, dengan sesama muslim seharusnya tidak terjadi pertengkaran, tidak ada saling memusuhi. Mereka itu bersaudara dan harus saling memperbaiki permasalahan yang ada. Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS.49:10) Jadi, syarat bersaudara adalah beriman. Selama mereka mengakui Allah sebagai Tuhannya, Muhammad Saw sebagai nabinya, Al-Qur’an dan Assunah sebagi kitab dan petunjuknya, melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, maka mereka adalah saudara. Tidak peduli apakah mereka berbaris di NU, Muhammadiyah, Persis, atau dalam partai seperti PAN,PBB, PK, PPP, PKU, dan sebagainya. Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 38


Saya sering mengibaratkan adanya partai-partai Islam seperti adanya pribadi sahabat-sahabat di zaman Rasulullah. Misalnya, Umar, Abu Bakar, Bilal, Ustman, Ali. Mereka punya kepribadian dan kecenderungan masing-masing, namun mereka tetap dalam satu langkah. Yaitu langkah yang rapi dalam barisan untuk menegakkan agama ini di muka bumi. Demikian juga harapan saya dengan adanya partai-partai ini. Jangan sampai keberadaannya memperlemah umat, sebaliknya harus saling mengisi dan menutup kelemahan yang ada. Seorang alim pernah berkata, “Biarlah mawar tetaplah mawar dan yang melati tetap melati. Jangan paksa mawar menjadi melati dan sebaliknya. Tapi mari kita lihat bersama dan kita nikmati bersama keindahan dan keharuman mawar dan melati.

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 39


BAB 6 SETIAP HARI YANG BERHARGA

Sesungguhnya engkau itu adalah kumpulan dari waktu, jika satu waktu terlewat darimu maka hilanglah sebagian dirimu‌ (Hasan al Bashri) Saya pernah mempertanyakan: “Kemana waktuku sepekan ini? Rasanya kok sibuk sekali tapi hasilnya apa?â€? mungkin anda juga pernah merasakannya. Jika pernah merasakannya, itu artinya kita sedang terbelenggu oleh kebiasaan rutinitas kita, suatu aktivitas yang tidak mengikuti rencana tujuantujuan, sheingga kita mengerjakan apa saja di hadapan kita dan terkadang tidak efektif. Saat seperti inilah seharusnya kita melakukan evaluasi diri. Dalam bab ini kita akan mencoba berlatih menginventaris waktu kit, mengetahui untuk apa saja kita habiskan waktu kita. Latihan ini nanti mungkin mengejutkan anda, karena ternyata banyak banyak waktu anda yang sebenarnya telah diboroskan untuk hal-hal yang tidak begitu penting. Namun, hadapilah itu dengan arif, sebab hanya ini cara yang bisa meneropong kelemahan kita dalam menggunakan waktu. Kita harus siap menerima kenyataan-kenyataan jika kita memang telah menghambur-hamburkan waktu kita. Masih ada masa depan menunggu kita, dan kita tidak boleh lagi mengulang kesalahan yang sama. Inventaris waktu Gagasannya adalah mengenai inventaris waktu sedetail mungkin. Setelah itu mengkalkulasi waktu tersebut kemudian memperhatikan kegiatan-kegiatan mana yang mungkin dapat kit a hindari atau bahkan harus ditiadakan untuk menjadikan kita semakin efektif menggunakan waktu. Berikut ini saya mencoba membuat contoh inventaris kegiatan dalam 4 bagian waktu per satu pecan. Setiap bagian seharusnya diberikan perkiraan waktunya. Bagi anda tentu saja memiliki inventaris waktu yang berbeda, sebab kegiatan kita tidak selalu sama. Kegiatan seorang karyawan kantor tentu berbeda dengan seorang pedagang. Oleh karena itu, saya menyarankan agar anda membuat daftar kegiatan anda sendiri, sesuai dengan kehidupan anda sehari-hari. 1. 2. 3. 4.

Waktu untuk Allah Waktu untuk Diri Sendiri Waktu untuk Keluarga Waktu untuk Masyarakat

Pantaulah kegiatan ansa dalam seminggu itu. Catatlah pada kolom kenyataan, yaitu waktu yang sebenarnya anda habiskan untuk suatu kegiatan tertentu. Setelah itu jumlahkan seluruh waktu anda. Dari sini anda akan mengetahui bagaimana anda telah menghabiskan waktu anda. Juga akan diketahui kegiatan apa yang paling sering anda lakukan. Langkah berikutnya adalah mengevaluasi diri. Kegiatan mana saja yang paling banyak anda lakukan, yang sebenarnya tidak penting dan tidak menunjang tujuan anda. Apakah semua kegiatan anda telah membentuk suatu tujuan? Jika belum tentukan kegiatan mana yang mungkin anda hilangkan untuk diganti dengan kegiatan positif Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 40


untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan, jika memungkinkan, pergilah ke tempat yang sunyi, renungkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut: -

Bagaimana saya telah menghabiskan waktu saya? Apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah pemborosan itu? Kegiatan-kegiatan mana yang dapat saya tinggalkan untuk masa depan? Bagaimana saya telah memboroskan waktu saudara-saudara saya? Bagaimana saya bisa mencegahnya di masa mendatang? Apakah saya telah mengobral waktu saya untuk orang lain? Dapatkah saya mengeremnya? Apakah yang saya lakukan selama ini menunjnag tujuan-tujuan saya? Jika tidak, mengapa itu saya lakukan? Apakah banyak hal yang saya lakukan padahal tidak mendesak dan penting? Mengapa itu saya lakukan? Bisakah saya menghindarinya di waktu lain?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan jujur. Buatlah daftar waktu sepekan seperti dijelaskan, setiap setengah tahun, untuk mengontrol kegiatan anda. Jika perlu setiap bulan, mungkin anda perlu 3 jam, tetapi efeknya mempengaruhi anda sebulan menjadi efektif dalam menggunakan waktu. Dan ini menuntun anda untuk terbiasa berlaku tidak boros waktu. Selanjutnya, anda akan mengalami efisiensi waktu yang pesat dan anda yang akan merasakan banyak tujuan-tujuan anda tercapai. Waktu yang Bukan Milik Anda

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 41


Biographical Private Blog : http://founder.whitecyber.com

My Businesses   

My Company Website: http://whitecyber.com My Services and Products: http://grosirbajupriamurah.com My Digital Product Store: http://entingganesha.com

My Social Network         

FaceBook: https://www.facebook.com/FarisDediSetiawan Twitter: http://twitter.com/GrosirBajuPria Flickr : http://flickr.com/people/72229037@N05 Youtube Channel : http://youtube.com/channel/UChbNKqMTLC0OSwWkq_vWOPw Tumblr : http://captainbajukorea.tumblr.com/ G+ : https://plus.google.com/u/0/+FarisSetiawanDedi Linkedin : https://www.linkedin.com/in/grosirbajupriamurah Pinterest : http://pinterest.com/farisds Instagram : http://instagram.com/GrosirBajuPriaMurah

Kesempatan bertanya kepada saya langsung : 

Ask.Fm : https://m.ask.fm/FarisDediSetiawan

* Khusus Ucapan terima kasih kepada Seluruh Cowok & Pria di Indonesia untuk bersama kami berjuang memperbaiki dirinya sendiri.

Faris Dedi Setiawan

Cowok.id supported by GrosirBajuPriaMurah.com

Page 42


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.