Apa yang menjadi bukti paling kuat dari iman seseorang? Pertanyaan ini banyak muncul karena terjadi kebingungan massa bahwa orang-orang beriman yang harusnya berkaitan erat dengan nilai religius dan moralitas tetapi justru tampak terbalik dalam lingkungan agamis di dunia saat ini. Banyak orang menyatakan dirinya beriman, tetapi apa yang dirasakan oleh orang sekitarnya adalah ketidaknyamanan. Tidak bisa dipungkiri bahwa fenomena-fenomena yang muncul terakhir ini karena ajaran yang diterima mengenai iman selama ini banyak berhubungan soal aktivitas kesalehan lahiriah (berapa sering berdoa, pergi ke rumah ibadah, membaca kitab suci, dan segala bentuk aktivitas rohani lainnya?) atau nilai iman seseorang diukur berdasarkan rasa dari pengalaman rohani seperti seberapa sering kita "merasa" Tuhan berbicara atau emosi kita mengalami gelombang ketenangan atau gairah dalam momenmomen spiritual menurut kita.