PIRATA SYANDANA 151 Kumpulan Tugas Akhir Periode 151 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
ISSN 2548-4273
PIRATA SYANDANA Kumpulan Tugas Akhir Periode 151
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
Kepustakaan Nasional, Katalog dalam Terbitan Pirata Syandana 151 Kontributor Peserta Tugas Akhir 151 DAFT Undip Agustus - Desember 2020 Pemimpin Redaksi Bagas Rafif Erarkana Desain & Layout Mushaffa Rafi’i Habiburrahman Tim Kurasi dan Editor Biandi Zamariz Finka Febritanyi Fardiah Jehan Mahendra Desain Sampul Mushaffa Rafi’i Habiburrahman Penasehat Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, M.T Dr. Eng. Bangun IRH, S.T, M.T
Cetakan Pertama Februari 2021 21 X 29.7 cm xiv + 85 halaman ISSN 2548-4273 Hak cipta dilindungi Undang-undang All rights reserved Diterbitkan Oleh Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
v
KATA PENGANTAR PANITIA TUGAS AKHIR Oleh: Dr. Ir. Budi Sudarwanto, M.Si.
Assalammu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh Sesuai dengan peraturan Rektor no : 28 tahun 2020 tentang Peraturan Akademik Bidang Pendidikan Program Sarjana Universitas Diponegoro dalam Pasal 51 point H, bahwa mahasiswa telah mengunggah ringkasan dari tugas akhir/skripsi pada repository Undip. Jurnal Poster Pirata Syandana 151 merupakan bagian persyaratan pada ketentuan akademik oleh Universitas Diponegoro tersebut. Jurnal Poster Pirata Syandana 151 merupakan kumpulan ringkasan tugas akhir dari TA periode 151. Buku ini dapat digunakan sebagai portofolio mahasiswa yang bersangkutan sebagai unjuk kinerja kemampuan sebagai sarjana arsitektur yang telah diuji dihadapan tim penguji. Pengetahuan arsitektur dalam buku Jurnal Poster Pirata Syandana dapat bermanfaat luas bagi generasi selanjutnya. Panitia TA menyampaikan ‘selamat’ atas kelulusan peserta TA periode 151 dan kelulusan ini merupakan awal berkarir sebagai seorang calon arsitek. Arsitek memiliki peran penting dalam kegiatan pembangunan pada umumnya, maka luaskan pengetahuan dan keterampilan setelah lulus sebagai sarjana arsitektur. Wasalammu’alaikaum wa rohmatullahi wa barokatuh
Semarang, Februari 2021 Salam Panitia TA Departemen Arsitektur FT. Univeritas Diponegoro Dr. Ir. Budi Sudarwanto, M.Si.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
vii
KATA PENGANTAR LURAH PESERTA TUGAS AKHIR PERIODE 151 Oleh: Sulistyo Tri Atmojo
Assalmualaikum Warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir Periode 151. Di Periode ini masih dilaksanakan secara daring, aktivitas juga dibatasi oleh protokol kesehatan dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang belum kunjung usai. Mengerjakan Tugas Akhir dari rumah masing-masing tentunya memiliki banyak sekali hambatan-hambatan yang harus kami lewati, seperti suara hilang di tengah bimbingan dan persidangan, koneksi yang tidak stabil, dan tidak bisa diskusi antar mahasiswa secara langsung. Namun, berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, Tugas Akhir 151 dapat terselesaikan dengan baik. Maka dari itu, sebagai rasa terimakasih kami atas pencapaian menyelesaikan tugas akhir ini izinkan kami berbagi sedikit pelajaran dan pengetahuan kami melalui karya-karya arsitektur kami di buku “PIRATA SYANDANA 151” ini. Dalam proses Tugas Akhir dan penyusunan buku ini banyak pihak yang mendukung secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu izinkan kami untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak/Ibu Dosen Pembimbimg dan Penguji Tugas Akhir. 2. Bapak Dr.Ir Budi Sudarwanto, M.Si. selaku dosen koordinator Tugas Akhir 151. 3. Bapak Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, M.T. selaku Ketua Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 4. Ibu Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T. selaku Ketua Program Studi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 5. Tim Penyusun Buku Pirata Syandana 151. 6. Keluarga dari perserta Tugas Akhir 150 yang telah memberikan dukungan beruoa semangat dan doa. 7. Seluruh mahasiswa peserta Tugas Akhir 151.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
viii
Kami menyadari penyusunan buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran serta kritik yang membangun. semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semarang, Februari 2021 Lurah Peserta Tugas Akhir Periode 151 Sulistyo Tri Atmojo
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
ix
KATA PENGANTAR PEMIMPIN REDAKSI PIRATA SYANDANA 151 Oleh: Bagas Rafif Erarkana
Pertama-tama, saya ingin mengucap syukur sedalam-dalamnya kepada Tuhan YME, karena tanpa ijin dan perlindungannya, Buku ini mungkin tidak akan pernah selesai. Kemudian, mewakilkan teman-teman semua, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya pada Bapak Kepala Departemen Arsitektur Fakukltas Teknik UNDIP, seluruh jajaran Dosen Pembimbing dan Penguji, dan juga seluruh jajaran Staff Akademik Departemen Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP. Tentunya juga saya ingin berterimakasih kepada 17 orang peserta Tugas Akhir 151 atas kerjasamanya dalam penyusunan buku ini, dan mengucap selamat atas keberhasilannya untuk menyelesaikan masa pembelajarannya sebagai Mahasiswa. Bersamaan dengan selesainya penyusunan buku ini, maka berakhir pula status "Mahasiswa" yang sebelumnya melekat pada 17 orang kontributor yang menyelesaikan Tugas Akhir-nya di periode 151 ini. 17 Judul karya yang tertera pada buku ini menyimbolkan hasil perjalanan dan pembelajaran yang telah dilalui selama menjadi Mahasiswa Arsitektur di DAFT UNDIP. Sejak awal perjalanan Tugas Akhir ini dimulai di bulan Agustus, walaupun dengan metode daring yang mengubah pola diskusi, presentasi, dan penyampaian ide-ide baik itu dari Mahasiswa maupun Dosen Pembimbing, tidak menghentikan semangat kami dalam menyelesaikan apa yang telah kami mulai dalam 4 bulan yang berakhir pada akhir bulan Desember 2020 kemarin. Mungkin memang 2020 menjadi tahun yang berat bagi kita semua, namun selesainya buku ini juga menjadi bukti semangat kami untuk terus maju dan tidak menyerah. Setelah inipun, bukan berarti berakhir pula masa pembelajaran kami semua, justru ini menandakan awal baru kita untuk terus menimba ilmu di tempat masing-masing, dan dengan caranya masing-masing. Dalam keadaan apapun, semoga kita semua dapat terus berada dalam lindungan Tuhan YME, dan dapat berdamai dengan keadaan.
Semarang, Februari 2021 Pemimpin Redaksi Pirata Syandana 151 Bagas Rafif Erarkana
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
xi
PIRATA SYANDANA Berawal dari ide untuk menyajikan karya tugas akhir dalam kemasan yang lebih akrab dan mudah untuk dibaca, Lahirlah Pirata Syandana. Tradisi ini dimulai dari Pirata Syandanda 135 yang lahir pada tahun 2016 hingga Pirata Syandana 151 yang terbit pada tahun 2021. Pirata berarti Jiwa dan Syandana berarti mengalir. Sesuai namanya, buku ini diharapkan menjadi raga bagi ide-ide yang dilahirkan agar terus hidup dan memberi manfaat yang terus mengalir sehingga mahakarya-mahakarya yang lahir dari mahasiswa arsitektur Undip tidak hanya menjadi tumpukan berkas yang menumpuk di sebuah sudut ruangan. Ide-ide yang dimuat dalam Pirata Syandana ini bukan hanya coretan ide yang meledak-ledak di dalam kepala mahasiswa, ataupun hanya sekedar ekspresi diri, melainkan telah dipilah dan diolah melalui serangkaian proses panjang yang telah dilalui oleh mahasiswa hingga terwujud dalam setiap karya yang membawa mereka melalui tahapan akhir dari proses menjadi seorang mahasiswa arsitektur. Pirata Syandana ini memuat 17 karya Tugas Akhir yang dikemas sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca untuk mencari karya menurut fungsi dan tipologinya maupun mencerna isi dari setiap karya-karyanya.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
Daftar Isi Kata Pengantar Panitita TA 151
v
Kata Pengantar Lurah Peserta Tugas Akhir Periode 151
vii
Kata Pengantar Pemimpin Redaksi Pirata Syandana 151
ix
Acknowledgement
xi xiii
Daftar Isi Hunian/Residensial
01
Kesehatan
23
Komersial
33
Komunitas
39
Pariwisata
53
Pendidikan
63
Transportasi
77
Kontributor
83
Penutup
85
01. Hunian Resedensial City Hotel *5 Dengan Konsep Staycation di Semarang Bagas Rafif Erarkana
02
Hotel Bisnis Bintang 4 Di Semarang Damarjati Kartika Negara
06
Danau Linow Hotel Resort Michell Valentina Immanuela M
10
Cibubur LRT Station Apartment Naufal Pratama
14
City Hotel Di Kota Jepara Sulistyo Tri Atmojo
18
PIRATA SYANDANA 151
2
City Hotel *5 dengan Konsep Staycation di Semarang
Bagas Rafif Erarkana 21020116130072
Semarang, sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah merupakan kota seluas 373,8 km² yang memiliki tingkat kepadatan penduduk dan tingkat perdagangan yang tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, tercatat sebanyak 2.627 orang yang memasuki pintu Bandara Ahmad Yani pada Desember 2019, yaitu meningkat 13,23 persen dari bulan sebelumnya yaitu 2.320 orang. Hotel Bintang 5 dibutuhkan di Kota Semarang untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas Penginapan yang ada di Ibukota Provinsi Jawa Tengah ini. Hal ini disebutkan oleh Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng, Bambang Mintosih, seperti yang dipublikasikan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (7/1/2020). Setelah adanya COVID-19, diperlukan adanya Hotel yang dapat beradaptasi dengan ‘New Normal’, dan menurut Somawati, pada Kajian “Bali vs COVID-19”, ia menyatakan “Beberapa hal yang akan kita temui pada ‘new normal’ setelah COVID-19 dalam bidang pariwisata adalah wisatawan yang akan mengutamakan kesehatan dan keselamatan seperti tetap melaksanakan physical-distancing dan memerhatikan sarana kebersihan. Dengan mengutamakan hal tersebut maka traveling akan berubah menjadi beberapa bentuk baru seperti staycation, niche tourism, ataupun solo travel tour.”
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
3
Karakteristik Tapak
Gambar Peta Satelit Tapak
Gambar Tapak Terpilih
Gambar Kontur Tapak
Tapak yang digunakan merupakan tapak Alam Indah Hotel & Resort seluas 24.000 m² yang berlokasi di Jl. Setiabudi yang merupakan Jalan Kolektor Sekunder dengan GSB 23 m. Tapak ini menghadap ke arah selatan, memiliki karakteristik kontur yang curam dengan perbedaan elevasi hingga 32 meter.
-KDB : 60% -KLB : 2,4 -GSB : 23 m
Dengan batas-batas sebagai berikut: -Utara : Lapangan Kosong & Perumahan Gombel Indah -Timur : Lahan Kosong -Selatan : Hotel Nyata Plaza -Barat : Jl. Setia Budi
Gambar Analisis Tapak
Konteks Permasalahan Perancangan Hotel yang dapat beradaptasi dengan kondisi pasca pandemi COVID19 yang membatasi berkumpulnya orang & pengaturan alur sirkulasi yang baik.
Konsep Dengan kondisi khusus pasca pandemic, perancangan bangunan hotel menggunakan banyak bukaan dan pengaturan sirkulasi tamu hotel menggunakan mobil caddy dalam area hotel sehingga intensitas pertemuan antar tamu hotel dapat diminimalisir.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
4
Eksplorasi
Gambar Jalan Sirkulasi Mobil Caddy
Gambar Sirkulasi Pedestrian
Konsep yang diusung adalah membagi tapak yang luas berdasarkan 3 fungsi untuk 2 jenis tamu hotel, yaitu tamu menginap dan tamu tidak menginap. Dengan begitu kemungkinan bertemunya antar tamu akan semakin kecil.
Sirkulasi yang ada pada hotel ini menggunakan mobil listrik golf (caddy) yang akan dapat menjaga mobilitas antar pengunjung dan mengurangi kemungkinan berkumpulnya para tamu di jalur sirkulasi. Untuk memberi alternatif akses dari bangunan utama menuju bangunan-bangunan unit kamar, menggunakan connecting bridge untuk menghubungkan massa a dengan massa b, kemudian dari massa b dapat melalui jalur pedestrian yang ada dan melewati taman-taman yang ada di ruang terbuka antar massa unit kamar. Massa A adalah bangunan utama, dimana semua kegiatan dimulai dari sini, dan menjadi puast kegiatan tamu tidak menginap. Massa B, C, dan D merupakan Massa berisi unit kamar yang dibedakan berdasarkan tipe kamar. Sedangkan masa E merupakan Fasilitas Restoran yang diperuntukkan tamu menginap, sehingga tidak bercampur dengan Restoran umum yang ada di Massa A.
Gambar Gubahan Massa
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
5
Final
Gambar Denah Massa A Lt. 1
Gambar Tampak Massa A
Gambar Denah Massa A Lt. 2
JALUR SIRKLUASI CADDY
TAMAN TENGAH
Gambar Denah Massa A Lt. 3
Gambar Denah Massa A Lt. 4
BIRD EYE VIEW
KOLAM RENANG MASSA A
BANGUNAN KAMAR EXECUTIVE
TAMAN ZONA TRANSISI
ZONA DROP OFF
TAMAN BAWAH
INTERIOR KAMAR
Bagas Rafif Erarkana (bbaagasrafiff@gmail.com || youtu.be/MibLwJ8kRv4)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
6
Hotel Bisnis Bintang 4 di Semarang
Damarjati Kartika Negara 21020115140140
Semarang termasuk dalam kawasan yang kian dilirik dunia perhotelan karena potensi pasar hotel Semarang terus tumbuh pesat dari tahun ke tahun, sehingga menjadikan kota semarang menjadi lokasi yang strategis dalam perancangan hotel yang di rancang untuk mengakomodasi tamu wisatawan bisnis. Hal ini di dukung dengan adanya pelabuhan Tanjung Mas dan bandar udara Ahmad Yani yang sudah bertaraf internasional. Kedua akses tersebut merupakan pintu gerbang baik bagi para pembisnis maupun para wisatawan yang akan berkunjung ke kota Semarang. Pembangunan hotel dan usaha jasa akomodasi lainnya di kota Semarang saat ini menunjukkan tren yang cukup meningkat. Hal ini dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik mengenai rata- rata tingkat penghunian kamar hotel yang menunjukkan peningkatan sebesar 9,87 %. Untuk mengantisipasi membludaknya kedatangan wisatawan dalam negeri maupun asing ke Semarang untuk melakukan kegiatan berbisnis, berwisata ataupun melakukan kegiatan yang lain ( MICE ) maka Semarang memerlukan fasilitas pendukung seperti akomodasi hotel bisnis berbintang, terutama hotel bisnis bintang 4 yang menyediakan fasilitas lengkap yang dapat menunjang untuk kegiatan pertemuan bisnis yang di lengkapi juga dengan fasilitas untuk ber-rekreasi
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
7
Karakteristik tapak Lokasi : Jl. Brigjen Sudiarto, Pedurungan, Semarang ( ex. Gedung Griss ) Luas Lahan : 31.000 Tata Guna Lahan : Wilayah BWK V • KDB : 60 % • KLB : 3,6 • KDH : 30 % • GSB : 23 m • Maks : 10 Lantai Gambar Lokasi Site
Batas Batas Tapak Sebelah timur Sebelah Barat Sebelah Selatan Sebelah Utara
: Jl. Pedurungan Kidul Raya : Rumah Dinas : Jl. Pedurungan Kidul 1 : Jl. Brigjen Sudiarto
Analisis Tapak Angin berhembus dari keempat sisi tapak Respon: Massa bangunan utama dibuat diagonal menghalangi pergerakan angin yang melewati tapak. Bentuk massa memanjang dari timur ke barat merupakan respon analisis arah matahari, sehingga dapat dibuat banyak bukaan ke arah utara dan selatan. Sumber kebisingan utama datang dari jalan raya bridgjen sudiarto yang merupakan jalan utama dan jalan fatmawati Respon : Peletakan vegetasi di sekeliling tapak yang menjadi sumber kebisingan.
1. Akses bisa dilalui melalui arah timur dan arah barat jl. Brigdjen Sudiarto
Tapak memiliki view from site yang bagus baik ke arah depan maupun tampk barat site karena bisa melihat matahari terbenam karena site tidak terhalang bangunan apapun Analisis View from Site
2. Akses juga dapat di lalui melalui pertigaan jl. Fatmawati dan jl arteri soekarno hattaa
Konteks Permasalahan 1. Hotel bisnis bintang 4 di kota Semarang mempunyai peluang besar untuk mendukung terwujudnya kota Semarang menjadi kota yang setara dan kota investasi yang dapat mendukung para pelaku bisnis terutama untuk mewadahi kegiatan MICE 2. Pembangunan Hotel bisnis bintang 4 yang berlokasi di Jl. Jalan Brigjen Sudiarto kecamatan Pedurungan dapat menunjang perkembangan pada kawasan simpang lima kedua yang akan dibangun di persimpangan pedurungan. Pembangunan Hotel Bisnis bintang di kecamatan Pedurungan akan menciptakan pusat pertumbuhan baru kota Semarang sehingga dapat semakin membuka pemerataan pembangunan di Kota Semarang
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
8
Eksplorasi
Gubahan memanjang dari timur ke barat (desain pasif) Form terinsipirasi dari bentuk pesawat terbang dimana badan pesawat terbang merupakan bangunan utama yang dibuat mencolok sebagai eye catching.
Gubahan massa dibentuk cur ved surfaced agar permukaan yang terkena matahari lebih sempit
Bidang Terlebar pada arah utara – selatan. Masa bangunan memaksimalkan fasad bangunan ke arah utara selatan untuk meminimalisir konsumsi energy
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
9
Final
Gambar Tampak Depan Hotel
Gambar Tampak Depan Convention
Gambar Tampak Samping Hotel
Gambar Tampak Samping Convention
Gambar Potongan A-A Hotel
Gambar Potongan A-A Convention
BIRD EYE
TAMPAK SAMPING
TAMPAK BELAKANG
CAR PARK
JOGGING TRACK
INVINITY POOL
Gambar Denah Lt. 1
Gambar Denah Lt. 1
Gambar Denah Lt. 3 (Hotel)
BIRD EYE 2 Gambar Denah Lt. 3 (Hotel)
Damarjati Kartika Negara (damarkartika27@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
10
Danau Linow Hotel Resort
PIRATA SYANDANA 151
Michell Valentina Immanuela, 21020116120037
Pariwisata merupakan sektor jasa yang memiliki peran penting bagi seluruh negara salah satunya Indonesia untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi yang ada. Melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD) tahun 2021 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengambil prioritas pembangunan yang diarahkan untuk pencapaian sasaran pembangunan yaitu pengembangan pariwisata salah satunya di Kota Tomohon sebagai Kota pariwisata di Sulawesi Utara. Dengan adanya pengembangan pariwisata maka akan terjadi juga peningkatan pengunjung. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Tomohon tahun 2017 , jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung sebanyak 455.679, mengalami peningkatan 8,63 % dari tahun 2016 dan wisatawan mancangegara yang berkunjung sebanyak 87.736, mengalami peningkatan 23,18% dari tahun 2016. Sebagai respon terhadap perkembangan tersebut, hotel resort di Kota Tomohon memberikan fasilitas akomodasi pariwisata bagi para wisatawan yang berwisata atau berlibur di kota Tomohon.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
11
Karakteristik tapak
Gambar Tapak & Akses
Gambar Tapak Terpilih
Gambar Bangunan Sekitar Tapak
Perancangan hotel resort ini berlokasi di Kawasan pariwisata Danau Linow tepatnya di Kelurahan Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, dengan luas ± 18.940 m2. Ketentuan lain pada tapak antara lain: Kontur
: Relatif landai, ada beberapa sisi yang terjal KDB : 50 % KLB : 120% Jumlah lantai maksimal : 3 lantai
Batas-Batas Site: Utara Utara-Timur Laut Timur-Tenggara Selatan
: lahan kosong. : lahan kosong. : parkir umum. : lahan kosong.
Konteks Permasalahan Karena tapak adalah Kawasan wisata dan sekitar daerah tapak tidak memiliki fasilitas penginapan yang memadai, maka dibutuhkan sebuah hotel resort yang dapat menunjang kegiatan didalamnya serta dapat lebih meningkatkan potensi daerah yang ada.
Konsep Konsep Perancangan Resort menggunakan pendekatan Arsitektur Vernakular sehingga bangunan dirancang berdasarkan kebutuhan lokal, ketersediaan bahan bangunan, dan mencerminkan tradisi lokal, sehingga wisatawan dapat lebih mengenal dan merasakan kelokalan dari kota Tomohon. Perancangan ini juga menggunakan tema “Back To Nature” yaitu memanfaatkan potensi alam untuk memberikan kenyamanan dan efek relaksasi bagi pengunjung.
Eksplorasi
Gambar Zonasi
- Bangunan utama diletakkan sesuai dengan kontur dan best view - Bangunan penunjang seperti servis diletakkan pada bagian yang kurang memiliki potensi - Karena Tomohon terkenal dengan taman bunga, sehingga desain pada tapak menambahkan potensi tersebut untuk sekaligus memberikan view bagian yang kurang memiliki potensi view. - Pengaturan letak bangunan juga mengikuti bentuk tapak yang sudah ada.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
12
Gambar Denah Situasi
Gambar Denah Gd. Penerimaan Lantai 1
Gambar Denah Gd. Penerimaan Lantai 2
Gambar Denah Cottage Resort
Gambar Denah Spa & Salon Pria
Gambar Potongan A-A Ged. Penerimaan
Gambar Potongan A-A Spa
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
13
Final
PERSPEKTIF TAPAK
Gambar Tampak Depan Cottage
GEDUNG PENERIMAAN + RESTO
Gambar Tampak Belakang Cottage
PERSPEKTIF RESORT 1
Gambar Tampak Kiri Cottage PERSPEKTIF KAMAR
Gambar Tampak Kanan Cottage
PERSPEKTIF SPA
Michell Valentina Immanuela (Michellvim11@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
14
Cibubur LRT station apartment
PIRATA SYANDANA 151
Naufal Pratama 21020116140104
Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia, sebagai kota terbesar Jakarta memiliki masalah yang umum dialami oleh kota besar di seluruh dunia yaitu salah satunya adalah kepadatan penduduk yang tinggi. Statistik terbaru dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta, jumlah penduduk DKI Jakarta tahun 2019 mencapai 10.557.810 jiwa, Sementara luas DKI Jakarta adalah 662,33 km² sehingga kepadatan penduduk DKI Jakarta adalah 15.904 jiwa/km². Sebagai perbandingan kepadatan penduduk Indonesia adalah 141 jiwa/km² (hasil dari proyeksi penduduk tahun 2020). Oleh karena itu, semakin dibutuhkan bangunan yang bisa menampung padatnya penduduk Jakarta. Dengan adanya pembangunan apartemen di lokasi tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif baik saat pra konstruksi, saat konstruksi dan saat operasional. Dampak positif itu antara lain bisa menyerap tenaga kerja baru, UMKM, sehingga mampu menggerakkan perekonomian dan daya beli masyarakat Jakarta dan Indonesia pada umumnya, serta sekitar tapak perencanaan pada khususnya.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
15
Karakteristik tapak
Gambar Tapak & Akses
Gambar Bangunan Sekitar Tapak
Gambar Tapak Terpilih
Site yang dipilih terletak di Jalan Taman Bunga, Harjamukti. dengan luas site +6.000m2. Ketentuan lain yang mengatur pembangunan bangunan gedung pada tapak antara lain: • KDB • KLB • KDH • GSB
: 60 – 75 % : 6.0 – 8.0 : 15 % : 3 m dari as jalan sampai dinding terluar bangunan
• Utara • Selatan • Timur • Barat
: Jalan Taman Bunga : Pemukiman warga : Jalan Tol dan stasiun LRT Cibubur : Taman bunga
Konteks Permasalahan Karena tapak yang dekat dengan stasiun LRT. Maka area sekitar menjadi hidup sehingga dibutuhkan sebuah apartemen yang menunjang kegiatan. Dan juga dibutuhkan sebuah community development. Dan juga tapak dekat jalan tol yang memiliki kebisingan yang tinggi dan juga polusi yang tinggi.
Konsep Community Development Manusia sebagai mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang bisa hidup sendiri. Masyarakat saat ini cenderung untuk bersifat individualistis dikarenakan aktivitas masing – masing yang padat sehingga waktu berkumpul bersama keluarga, teman maupun tetangga sekitar menjadi berkurang. Apartemen sebagai bangunan yang dihuni oleh banyak orang seharusnya memiliki banyak kegiatan sosial didalamnya.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
16
Eksplorasi + Best view lebih banyak + Banyak bagian yang terkena matahari + Lebih cocok dengan bentuk tapak - Struktur kurang efisien Bentuk dipilih karena Korelasi dengan tapak yang berbentuk persegi panjang. Maka lebih efisien massa yang berbentuk persegi panjang dengan hasil analisa tapak yang telah dilakukan sebelumnya. dan juga mengikuti prinsip form follow function
Gambar Siteplan
Final
Gambar Denah Lt. 1
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
Gambar Denah Lt. 2
Gambar Denah Lt. 3
PIRATA SYANDANA 151
17
Gambar Denah Lt. 4-14
Gambar Denah Lt. 15
Gambar Denah Lt. 16-28
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Belakang
Gambar Potongan A-A
Gambar Potongan B-B
PERSPEKTIF LOBBY
PERSPEKTIF CAFE
PERSPEKTIF MINIMARKET
PERSPEKTIF KAMAR
GYM PERSPEKTIF TAMAN
Naufal Pratama (naufalpratama@student.undip.ac.id)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
18
City Hotel Di Kota Jepara
PIRATA SYANDANA 151
Sulistyo Tri Atmojo 21020116120035
Kabupaten Jepara merupakan salah satu kota kabupaten di Jawa Tengah yang sudah sejak lama terkenal dengan industri pengolahanya seperti olahan kayu, olahan tembakau. Saat ini Industri pengolahan terus berkembang dan menjadi sektor utama dalam menyumbang pendapatan daerah Jepara. selain itu, jepara juga terkenal akan wisata alamnya. Jumlah lokasi wisata di daerah Jepara sangat banyak, yakni 40 lebih wisata yang terdapat di kabupaten Jepara. Setiap tahun para wisatawan terus bertambah dan mendongkrak perekonomian kabupaten jepara, oleh karena itu sektor pariwisata juga menjadi aspek penting dalam pembangunan kota jepara. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, “perSeptember 2019 realisasi investasi mencapai Rp47,24 triliun, meningkat 13,07% tahun demi tahun dari sebelumnya Rp41,94 triliun. Dengan besarnya sektor Industri pengolahan dan sektor pariwisata terhadap Kabupaten Jepara, menjadikan Kota Jepara daerah idaman untuk tujuan bisnis dan tujuan wisata, baik pengunjung lokal maupun pengunjung mancanega. Oleh karena itu dibutuhkan akomodasi yang dapat memenuhi kebutuhan para pengunjung, untuk itu diperlukan penyediaan akomodasi seperti hotel yang dapat melengkapi pelayanan pebisnis dan wisatawan termasuk wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara di kota jepara.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
19
Karakteristik tapak
Gambar Peta Satelit Tapak
Lokasi : Luas Lahan : Jenis Jalan : Fungsi Lahan :
Gambar Tapak
Analisis Tapak
Jl. Ki mangunsarkoro, Kel. Panggang, Kec. Jepara, Kab Jepara ± 4.150 m² Kolektor Primer Pusat Pemerintahan, Perkantoran, Perdagangan dan Jasa Akomodasi
Batas-batas tapak Sebelah timur Sebelah barat Sebelah utara Sebelah selatan
: mess persija : perumahan : Restoran : Bangunan Komersil
Lokasi ini memiliki beberapa keunggulan yaitu berada di tengah kota, mudah diakses, dan view menghadap tengah kota jepara, sehingga mendukung kenyamanan wisatawan dan pebisnis di kota jepara.
Konteks Permasalahan Tingginya laju pembangunan di kota Jepara ternyata memiliki dampak terhadap kesehatan lingkungannya, penggunaan energi yang berlebihan berkurangnya lahan resapan, yang berakibat menipisnya air bersih, serta kurangnya respon terhadap iklim setempat yang juga berdampak berkurangnya kenyamanan terhadap pengguna.
Konsep City Hotel di Jepara hadir sebagai penyedia akomodasi yang responsif terhadap iklim dan cuaca setempat dengan mengambil kaidah-kaidah arsitektur tropis, serta mengoptimalkan penggunaan air dan penggunaan energi, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan terhadap pengguna.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
20
Eksplorasi
ZONING MIKRO
Gambar Denah Situasi
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
21
Final
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Belakang
Gambar Tampak Kiri
Gambar Tampak Kiri
Sulistyo Tri Atmojo (sulistyotriatmojo@students.undip.ac.id)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
02. Kesehatan Rumah Karantina Sentral di Semarang Lucky Ananda Putra
24
Rumah Sakit Pendidikan di Kota Magelang Riska Kristiana
28
24
Rumah Karantina Sentral di Semarang
PIRATA SYANDANA 151
Lucky Ananda Putra 21020116130102
Dalam penanganan Covid-19, beberapa daerah mengalihfungsikan berbagai bangunan gedung untuk keperluan karantina PDP, ODP, serta tenaga kesehatan yang bertugas dalam penanganan pandemi. Contoh pengalihfungsian bangunan gedung untuk karantina seperti hotel, GOR, rusun, serta sekolah. Di Semarang, Pemerintah mengalihfungsikan sementara Gedung Diklat di Banyumanik dan Rumah Dinas Wali Kota Semarang sebagai tempat karantina darurat jika tidak memungkinkannya Rumah Sakit yang ada di Semarang untuk menampung semua PDP, ODP, serta tenaga kesehatan yang bertugas karena terpapar Covid-19 (Purbaya, 2020). Karena dikhawatirkan akan terus bertambah, Pemerintah Kota Semarang juga menerima bantuan dari mantan presiden Republik Indonesia, Bu Megawati, berupa tenda darurat karantina yang berada di Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Semarang. Pengalihfungsian bangunan yang terjadi di berbagai kota dan pemberlakuan ketentuan-ketentuan khusus bagi masyarakat umum saat pandemi, mengharuskan pemerintah dan pemberi fasilitas kesehatan selalu siaga dalam mengatasi dan meminimalisasi penyebaran penyakit. Covid-19 hanya salah satu dari berbagai jenis penyakit yang telah menjadi pandemi di Indonesia. Untuk itu perlu adanya tempat khusus dalam penanganan penyebaran pandemi dan/atau epidemi tertentu, seperti Covid-19 untuk saat ini dan kemungkinan penyakit lain di masa yang akan datang. Untuk itu pembuatan rancangan Rumah Karantina Sentral di Kota Semarang ini ditujukan untuk merespon masalah-masalah yang ada saat suatu pandemi berlangsung.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
25
Karakteristik tapak
Gambar Peta Satelit Tapak
Gambar EksistingTapak
Gambar Batas Tapak
Lokasi Tapak berada di alamat Jalan Kompol R Soekanto, Desa Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Tapak berbatasan dengan perumahan Grand Cataleya (di bagian timur) dan tanah kosong dengan masih banyak pohon diseklilingnya. Luas tapak kurang lebih 17.000 m2. Gambar Kondisi Tapak
Konteks Permasalahan
Tapak ini relatif sangat berkontur karena berada di bagian pinggir dataran tinggi. Keadaan sekeliling tapak selain bagian timur tapak yang berbatasan dengan perumahan, hanya terlihat pepohonan dan lereng.
Konsep Pada bagian barat tapak, terdapat potensi view yang bisa dimanfaatkan sebagai acuan arah orientasi bangunan, dengan respon berupa bukaan yang mengarah relatif ke arah barat. Pada bagian timur tapak, berbatasan dengan pemukiman warga, sehingga untuk membatasi penyebaran virus ke pemukiman, diberikan ruang untuk landscape, serta hanya unit bangunan yang non infeksius yang berada dekat dengan pemukiman. Untuk merespon kondisi kontur tapak, penyusunan massa bangunan memiliki ketinggian dan lebar bangunan yang berbeda-beda menyesuaikan tinggi dan kondisi kontur yang ada.
Eksplorasi
Gambar Eksplorasi Gubahan Massa
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
26
PIRATA SYANDANA 151
Eksplorasi
Penempatan massa bangunan didasarkan atas pembagian Zona A yang terfokus pada fasilitas yang digunakan secara langsung oleh pasien, dan Zona B yang didasarkan pada fasilitas penunjang pasien secara tidak langsung. Penataan massa pada awalnya hanya menyesuaikan kemiringan topografi tapak, lalu dimodifikasi lagi dengan penyetuan beberapa massa agar pemanfaatan lahan lebih efektif. Pada bagian Timur Laut tapak dimanfaatkan sebagai lahan terbuka hijau sekaligus taman untuk fasilitas outdoor bagi para pasien, fungsi lain pada area tersebut digunakan untuk zona pengembangan jika diperlukan fasilitas penunjang lain di masa yang akan datang.
Gambar Denah Situasi
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
27
Final
Gambar Tampak dari Barat
Gambar Tampak dari Selatan
Gambar Denah Tipikal Unit Karantina
Gambar Denah Lab dan Observasi
Gambar Denah ME
Gambar Denah ICU
Gambar Denah Pemulasaran Jenazah
Gambar Denah Farmasi
Gambar Denah CSSD
Potongan
PERSPEKTIF EKSTERIOR 1
PERSPEKTIF EKSTERIOR 2
PERSPEKTIF INTERIOR
Lucky Ananda Putra (Lucky.ananda.LA@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
28
Rumah Sakit Pendidikan di Kota Magelang
PIRATA SYANDANA 151
Riska Kristiana 21020114130132
Menurut Undang-Undang RI No.44 tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Tugas dan fungsi rumah sakit telah dijabarkan dalam undang-undang tersebut, tugas rumah sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Pertambahan jumlah penduduk Indonesia khususnya wilayah Kota Magelang dan perkembangan aktifitas manusia mendorong pembangunan fisik kota sebagai dampak yang timbul untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia akan tempat tinggal, berupa pembangunan kawasan hunian, perkantoran beserta infrastrukturnya. Pembangunan infrastruktur berupa sarana kesehatan sekaligus pendidikan berupa Rumah Sakit Pendidikan sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang Pendidikan Kedokteran atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi menjadi pilihan yang tepat dalam memenuhi perkembangan aktifitas manusia ditengah pandemic Covid-19.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
29
Karakteristik tapak
Gambar Peta Satelit Tapak
Gambar Area Tapak Terpilih
Gambar Luasan Tapak Terpilih
Lokasi
: di Jl. Barito II, Magelang Utara Luas Lahan : ± 33.080 m2 KDB : 40-60%
Batas Utara : Perumahan Warga Batas Timur : Akper Karya Bhakti Husada Batas Selatan : Lahan Kosong Batas Barat : Jl. Ahmad Yani, RSJ Soerojo Perancangan rumah sakit pendidikan ini berlokasi di di blok 5c (Komplek RSJ Soerojo, Batas Kota Magelang Utara), merupakan lahan aset Universitas Tidar yang berada di depan RSJ Soerojo, Magelang Utara.
Konsep Rumah Sakit Pendidikan merupakan wadah yang tidak hanya bagi pasien juga mahasiwa jurusan kedokteran/co-ass diharapkan mampu memenuhi aktifitas selama pandemic covid-19. Konsep yang digunakan yaitu Green Building dan Healing Environment pada Rumah Sakit Pendidikan guna mempercepat proses kesembuhan pasien serta memaksimalkan sumber energi alami.
Gambar Contoh Healing Garden
Gambar Contoh Healing Garden 2
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
30
Eksplorasi Peletakkan massa bangunan berorientasi utara-selatan sehingga meminimalisir temperature yang dihasilkan dari sinar matahari untuk kenyamanan termal. Alur sirkulasi antara IGD, umum dan pengelola diatur dengan akses masuk yng berbeda sesuai kebutuhan pengguna. Pada rumah sakit ini penggunaan taman pada setiap ruang antar bangunan sebagai upaya mempercepat respon psikologis positif pasien berupa healing garden sehingga dapat meningkatkn angka kesembuhan.
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
31
Final
HEALING GARDEN TIPE 1
PERSPEKTIF 1
PERSPEKTIF 2
Riska Kristiana (riskaahmadi96@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
03. Komersial Kantor Sewa Dengan Konsep Ruang Kerja Bersama di Kabupaten Sleman, Yogyakarta Seto Saksono
34
34
Kantor Sewa dengan Konsep Ruang Kerja Bersama di Kabupaten Sleman
PIRATA SYANDANA 151
Seto Saksono 21020114130106
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dengan perkembangan industri digital yang yang baik. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DI Yogyakarta, meskipun pada triwulan II tahun 2020 terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,74% (year-on-y), sektor informasi dan komunikasi provinsi DIY mengalami pertumbuhan positif sebesar 11.24% (year-on-y). Angka ini melebihi angka rata-rata nasional. Menurut luaran yang diedarkan oleh Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) bersama MIKTI tahun 2018, di provinsi DI Yogyakarta terdapat 54 perusahaan rintisan digital. Pertumbuhannya sendiri jika dilihat pada medio 2007 – 2018, jumlahnya bertambah dua kali lipat setiap lima tahun sekali. Menurut wagub DIY, faktor seperti biaya operasional yang kecil, SDM yang melimpah, akses internet yang sudah baik, serta kondisi kota yang kondusif adalah beberapa alasan mengapa perusahaan rintisan di DIY terbanyak nomor tiga se-Indonesia. (DIY, 2019) Berdasarkan data dari Kajian Industri Kreatif Digital Yogyakarta tahun 2017 yang dilakukan oleh Asosiasi Digital Kreatif (Aditif), sebanyak 61.90% perusahaan rintisan partisipan memiliki asal kantor di Kabupaten Sleman. Apabila merujuk data faktual di atas, ruang kerja bersama adalah salah satu bangunan yang dapat digunakan oleh pekerja industri kreatif rintisan sebagai pilihan tempat kerjanya. Melihat pelakunya membutuhkan ruang kerja yang tidak terlalu besar, murah dan aksesibel, namun tetap tampil professional.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
35
Karakteristik tapak
Gambar Peta Satelit Tapak
Gambar Tapak
Gambar Comp
Tapak terletak di Jalan Ring Road Utara, Kabupaten Sleman. Luas tapak adalah ± 13.888,01 m2. Tapak menghadap ke arah utara. Dengan peraturan setempat yang berlaku sebagai berikut: KDB : 60% KLB : 1.8 RTH : 20% GSB : 22 m GSS (Sempadan Sungai) : 3 m Ketinggian maksimal : 32,5 m
Batas Utara Batas Timur Batas Selatan Batas Barat
: Jalan Ring Road Utara : Sungai : Permukiman warga : Pertokoan lokal
Konteks Permasalahan Dengan tapak yang terletak pada jalan raya Kabupaten Sleman, lokasinya memenuhi syarat zonasi K3 (perdagangan dan jasa deret), serta sifat pelaku industri kreatif digital yang dinamis, maka bangunan akan diberikan zona komersil untuk melengkapi kebutuhan pengguna. Permasalahan muncul ketika di dalam bangunan terdapat dua area dengan tingkat privasi berbeda (kantor—privat, pusat perbelanjaan—publik).
Konsep Bangunan akan didesain menjadi satu bentuk masif dengan tiga area berbeda yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain menurut kebutuhan dan pembagian penggunanya.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
36
Eksplorasi
Pemilihan sumbu bangunan mengikuti tapak
Eksplorasi Massa Awal
Zonasi
Area kantor sewa dan komersil akan dibagi dengan secondary skin aluminium dengan perforated metal dengan tujuan:
Pembagian ruang pada area office
Pembagian ruang pada area komersil
1. Memperkuat pembagian privasi area kantor 2. Mengurai kebisingan
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
37
Final
SEKUEN DEPAN
SEKUEN SAMPING
LOBBY RENTAL OFFICE
SEKUEN AREA KOMERSIL
LOBBY UTARA
SEKUEN PRIVATE OFFICE (LANTAI TIPIKAL)
Seto Saksono (setosaksono@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
04. Komunitas Bandar Lampung Creative Hub Azam Ihsanul Amal
40
Semarang Community Center Kevin Alexander
44
Cirebon Cultural Center Dengan Pendekatan Arsitektur Hijau Ryannovella Chandra Krishna
48
40
Bandar Lampung Creative Hub
PIRATA SYANDANA 151
Azam Ihsanul Amal 21020116120018
Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, Bandar Lampung memiliki potensi besar untuk pengembangan industri kreatif. Hal ini dibuktikan dengan perhatian pemerintah Indonesia lewat program Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang menjadikan Bandar Lampung sebagai kota pertama (kick off) dalam rangkaian BEKFRAF Developer Day 2019, selain itu juga BEKRAF ikut mendorong pertumbuhan programmer Lampung dengan mengadakan pelatihan programming bekerja sama dengan PT. Kolaborasi Ide Kreatif (Kolla Space) menyelenggarakan Coding Mum di Rumah Kreatif BUMN Lampung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Bandar Lampung menjadi kota dengan kontribusi jumlah unit usaha sekaligus pelaku ekoomi kreatif terbanyak di Propinsi Lampung, yaitu sebanyak 20,23% atau 36.113 dari total 178.511 unit usaha ekonomi kreatif, dengan pelaku ekonomi kreatif 58,05% atau 447 dari total 770. Pelaku ekonomi kreatif didominasi oleh mahasiswa yaitu 43,29% dari 770 total pelaku ekonomi kreatif. Ada beberapa masalah utama yang dihadapi para pelaku ekonomi kreatif di Bandar Lampung, yaitu sudah punya ide usaha tapi tidak punya ruang untuk memproduksi, memasarkan dan mengelola usahanya, tidak memiliki fasilitas yang menunjang produk usaha maupun keterbatasan dalam adanya pengetahuan dalam mengoperasikan peralatan produksi, serta kurang adanya ruang bersama untuk menampung kegiatan jika terdapat program dan pelatihan entrepreneurship & craftsmanship rutin dengan pakarpakar industri kreatif sebagai pengajar, pendamping, dan kuratornya.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
41
Karakteristik tapak Batas Tapak Utara : Dinas Peternakan Barat : Sektor Pendidikan (UNILA) Selatan : Sektor Pendidikan (UNILA) Luas Tapak : 5.982 m2 Timur : Sektor Industri KDB : 60% Tinggi max : 7 Lantai Lokasi Jl. ZA. Pagar Alam No.89, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung
Konteks
Konteks Permasalahan Bandar Lampung merupakan kota terbesar dan terpadat kedua di Pulau Sumatra setelah Medan, serta termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan salah satu kota terpadat di luar pulau Jawa. Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di provinsi Lampung dan merupakan kota yang berkembang dalam sektor ekonomi, seperti perdagangan, jasa, dan juga ekonomi kreatif namun tidak memiliki fasilitas yang menunjang produk usaha maupun keterbatasan dalam adanya pengetahuan dalam mengoperasikan peralatan produksi
Konsep Peracangan Bandar Lampung Creative Hub mengacu kepada konsep industri kreatif berbasis seni, budaya dan teknologi yang di keluarkan oleh Departemen Perdagangan RI, di harapkan kota Bandar Lampung yang tadinya hanya mengandalkan sektor ekspor migas dan nonmigas, bisa memanfaatkan potensi alam, seni budaya khususnya di propinsi Lampung yang hidup dan berkembang menjadi sebuah kota/daerah kreatif dengan masyarakat yang mampu memaksimalkan segala yang di miliki (sumber daya alam, seni, budaya) untuk menghasilkan karya karya kreatif berbasis seni, budaya dan teknologi. Hadirnya Creative Hub / Pusat Industri Kreatif kota Bandarlampung mewadahi produksi, pemasaran, pengelolaan usaha dan edukasi bagi ke 16 subsektor ekonomi kreatif Kota Bandarlampung.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
42
Eksplorasi
1
2
Massa memanjang dari sisi utara-selatan. Massa mengikuti aturan GSB, KDB, KDH, dan KLB
3
Menambah luasan massa di sisi barat
4
ALO (Angle of Light Obstruction) Dengan kemiringan 60 derajat, digunakan agar tidak membayangi bangunan lain
Siteplan
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
RESULT
PIRATA SYANDANA 151
43
Final
Gambar Tampak Depan
DENAH LT.1
DENAH LT.2
DENAH LT.3
DENAH LT.4
DENAH LT.5
DENAH LT.6
DENAH LT.7
CORE
LOBBY
LAB FASHION
RUANG KELAS
LAB KRIYA
AUDITORIUM
LOUNGE
LAB KULINER
Azam Ihsanul Amal (azamihsanulamal@students.undip.ac.id)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
44
Semarang Community Center
PIRATA SYANDANA 151
Kevin Alexander 21020116130091
Era pandemik COVID-19 membawakan perubahan di seluruh dunia, dan Semarang tanpa terkecuali. Berbagai hambatan yang terjadi akibat kasus COVID-19 mendorong masyarakat untuk menciptakan pola hidup baru yang dapat dikatakan sebagai ‘the new normal’. Manusia yang perlu bersosialisasi mulai mencari alternatif lain. Arsitektur dalam kasus ini merespon dengan menciptakan parameter parameter baru dalam desain yang akan dihasilkan. Community Center merupakan salah satu jawaban sebagai suatu wadah alternatif dalam melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari selepas dari rumah yang juga mendapatkan kontrol dari pihak ke-3 dalam aspek kontrol sanitasi dan kesehatan. Tujuan utama dari desain ini adalah menghadirkan suatu ruang antara atau dapat dikatakan sebagai ‘ruang ke3’ diluar dari rumah dan tempat kerja yang menjadi pusat interaksi masyarakat dengan memanfaatkan kreativitas individu yang meningkat pada fase isolasi ini. Objek desain ini menyediakan pengalaman komunal baik dari skala kecil maupun besar sebagai fasilitas untuk keluar dari rutinitas sehari-hari yang menjenuhkan, dan lewat hal tersebut membuat seseorang lebih mengapresiasi hal-hal kecil yang terletak di alam relung mereka sebelum era pandemi terjadi.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
45
Karakteristik tapak
Gambar Tapak & Akses
Gambar Bangunan Sekitar Tapak
Gambar Tapak Terpilih
Site yang dipilih terletak di Jalan Sisingamangaraja, Semarang, dan kawasan sekitarnya dengan luas site +16.052m2 dengan: -KDB : 60% -> +9631m2 -KLB : 3 -GSB : 6m
Dengan batas-batas sebagai berikut: -Utara : Jl. Sisingamangaraja, pertokoan, Hotel Patrajasa -Timur : Ohana Cafe -Selatan : Jl.Melbourne -Barat : Hotel Grand Candi
Terletak di BWK II yang fungsi utamanya adalah untuk permukiman. Area ini berdekatan dengan hotel – hotel berbintang seperti Grand candi dan hotel Patra Jasa. Mempunyai luas 16.052 meter persegi dengan bentuk persegi panjang. Tapak ini terletak pada area yang memiliki aksesibiltas menuju mall (Dp mall, kurun waktu 10 menit) dan juga area wisata kuliner.
Konsep - Transformative, Flexible, Adaptable: Mayoritas ruang-ruang di dalam Community Center dibagi berdasarkan zona fungsi. - Cultural Allusion Response: Dialog dengan eksisting yang diterjemahkan lewat strategi desain yang menampilkan karakteristik bangunan lokal secara tidak eksplisit. - Place Making: Pada hakikatnya, place akan terbentuk dari ruang-ruang yang tegas, berkarakter, terdefinisi, dan tepat guna bagi user. - Everchanging: Rancangan mewakili gagasan akan pembangunan bertahap, mulai dari arsitetkur sampai ruang internal yang fleksibel. - Partisipatif: Rancangan memandang peran aktif komponen staff maupun pengunjung, -Inclusive Activity Generating: Pembagian zonasi memudahkan operasional dalam mengukur keamanan dan system publik privat.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
46
Eksplorasi Semarang Community Center ini dapat dibagi menjadi 3 massa bangunan yang tediri dari massa A di sebelah kiri dengan fokus pada kegiatan yang sifatnya publik dan massa Gambar Massa Bangunan Gambar Analisa Tapak bangunan C di sebelah kanan dengan fokus kegiatan yang bersifat privat atau lebih tertutup, kedua massa ini lalu disambungkan dengan massa antara yaitu massa B yang berupa greenhouse. Ketiga massa ini setelah digabungkan memiliki bentuk persegi panjang dengan fasad mengarah pada timur laut.
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
47
Final
Gambar Denah Lt. 1
Gambar Denah Lt. 2
Gambar Denah Lt. 4
Gambar Denah Mezanin
CAFÉ
RESTAURANT (ROOFTOP LEVEL)
ROOFTOP PLANTATION
FRONT VIEW
COMMUNAL AREA
PERSPECTIVE
LOBBY
RESTAURANT (MEZZANIN)
Gambar Denah Lt. 3
CONFERENCE HALL
Kevin Alexander (Kevinalex1312@gmail.com/ youtu.be/JiBlTLGr2xA)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
48
Cirebon Cultural Center
PIRATA SYANDANA 151
Ryannovela 21020116140098
Semakin berkembangnya kesenian di Kota Cirebon ditandakan dengan terdapat cukup banyaknya sanggar kesenian, di antaranya terdapat sebanyak 137 sanggar yang masih terdaftar di Disporabudpar Kota Cirebon. Di Kota Cirebon juga terdapat beraneka ragam kuliner khas Cirebon dan kebudayaan keraton yang merupakan salah satu peninggalan paling bersejarah selama Kota Cirebon berdiri. Yang paling terkenal dari kebudayaan dan kesenian Cirebon adalah Kirab Budaya, Festival Keraton Nusantara, Festival Seni dan Budaya Pesisiran, Festival Gotrasawala, Sintren, Tari Topeng, dan Batiknya. Atas hal-hal yang telah dijelaskan di atas, salah satu usulan dari pemenuhan kebutuhan dan pemecahan permasalahan ini adalah dengan membangun sebuah Cultural Center di wilayah strategis Kota Cirebon dengan pendekatan Arsitektur Hijau sebagai wadah dari pusat kegiatan, pengembangan, edukasi, pelestarian, dan bentuk apresiasi terhadap peninggalan seni dan kebudayaan Kota Cirebon.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
49
Karakteristik tapak
Gambar Satelit Tapak
Gambar Area Tapak
Lokasi perencanaan di Jl. Brigjen Darsono, Karyamulya, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Terletak di BWK IV Kota Cirebon di antara Zona perumahan dan Kawasan Wisata, serta beberapa gedung di sekitarnya yang berupa fasilitas peribadatan, rumah sakit, dan rekreasi. Gambar Analisis Tapak
Konteks Permasalahan Perencanaan desain suatu bangunan Cultural Center yang dapat menjadi wadah untuk pengembangan, pusat kegiatan, sarana edukasi, pelestarian, dan bentuk apresiasi terhadap peninggalan seni dan kebudayaan Kota Cirebon dengan meperhatikan segala aspek yang berkaitan dengan konsep Arsitektur Hijau.
Konsep Cirebon Cultural Center mengaplikasikan konsep hijau dan pendinginan ruangan secara alami dengan memanfaatkan system bukaan berupa cross ventilation, dan ventilasi (cerobong) penangkap angin. Penggunaan double-façade yang memadukan bentuk kain atau selendang penari topeng (tari khas Cirebon) dan air yang mensimbolisasikan karakter Kota Cirebon sebagai Kota berbudaya dan Kota daerah pesisir pantai utara.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
50
Eksplorasi
Penempatan keenam gubahan massa disesuaikan berdasarkan bentuk tapak yang memanjang serta hubungan antar bangunan. Dengan orientasi bangunan yang menghadap ke utara dan selatan, maka meminimalisir bukaan yang menghadap ke barat dan timur sebagai upaya untuk merespon kondisi iklim dan orientasi matahari. Penerapan sirkulasi radial pada tapak ini memungkinkan semua massa bangunan dapat diakses dengan mudah melalui titik kumpul (ruang public) yang berada di tengah tapak.
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
51
Final
Gambar Tampak Barat
Gambar Tampak Timur
Gambar Denah Lt. Dasar
Gambar Tampak Utara
Gambar Tampak Selatan
Ryannovela (ryannovella@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
05. Pariwisata Semarang Aquarium Biandi Zamariz
54
Museum Sejarah Dan Kebudayaan Kal-Tim Muhammad Irawan Syahrani
58
54
Semarang Aquarium
PIRATA SYANDANA 151
Biandi Zamariz 21020116130055
Tidak sedikit masyarakat yang memiliki kegemaran untuk memelihara binatang laut dalam wadah akuarium atau kolam sebagai pemenuhan kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Hal ini menjadi salah satu bukti adanya usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam dengan memelihara dan memperlajari kehidupan lain di luar dirinya. Untuk dapat mengetahui aneka ragam kehidupan laut yang lebih luas, perlu adanya suatu fasilitas yang menampilkan kehidupan laut dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat luas akan ragam kehidupan laut. Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi pengembangan pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu Kota jawa Tengah yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun domestik. Semarang merupakan Titik Tumbuh bagi kotakota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik Simpul Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah. Posisi ini mendorong tumbuhnya Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya akan meningkatkan tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
55
Karakteristik tapak Lokasi ini berada disebelah barat Marina Swimming pool dan Taman Rekreasi Marina. Dengan didukungnya fasilitas dekat tapak, diharapkan dapat menunjang fungsi bangunan di sekitar tapak secara maksimal. Gambar Peta Satelit Tapak
Gambar Tapak Terpilih
Gambar Batas Tapak
Batasan : Utara Selatan Timur Barat
: Laut Jawa : Tanah Lapang : Marina Swimming Pool : Tanah lapang
Luas Lahan Tata Guna Lahan Kontur KDB GSB KLB Garis sepadan Pantai tanah
: 52.700 m2 / 5,2 Ha : Wilayah BWK III : Datar : 60 % :17 meter : 3,5 : 50 meter untuk hasil reklamasi
Pontensi Tapak : • Tapak berada ditepi pantai, untuk memudahkan pengambilan air laut guna keberlangsungan hidup biota laut dalam aquarium. • Tapak dekat dengan fasilitas rekreasi Kawasan Marina Semarang • Jalan Taman Marina termasuk kedalam jalan lokal sekunder. • Akses jalan menuju tapak memiliki lebar 15 meter.
Konsep Konsep yang diterapkan adalah Arsitektur Metafora. Arsitektur Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Metafora yang digunakan adalah Ikan Pari. Ikan pari mempunyai bentuk tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip dada (pectoral, fins)-nya melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya, sehingga tampak atas atau tampak bawahnya terlihat bundar atau oval. Bentuk ikan pari yang unik dapat dengan mudah dikenali sehingga dapat memberikan kesan sebagai bangunan yang beruhubungan dengan laut serta bentuk ikan pari dinilai efektif untuk menciptakan alur sirkulasi aquarium yang menerus berdasarkan zona yang telah direncanakan.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
56
Eksplorasi ZONASI
AXONOMETRI
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
57
Final
Gambar Tampak Utara
Gambar Tampak Selatan
Gambar Tampak Timur
Gambar Tampak Barat
Biandi Zamariz (biandi.zamariz@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
58
Museum Sejarah & Kebudayaan Kalimantan Timur
PIRATA SYANDANA 151
Muhammad Irawan Syahrani 21020116??????
Kalimantan Timur memiliki beragam sejarah dan kebudayaan. Namun seiring berjalannya zaman, sejarah dan kebudayaan yang ada dikhawtirkan akan terlupakan. Mengantisipasi itu diperlukan sebuah wadah khusus untuk menjaganya agar tidak terlupakan dan dilihat serta dipelajari untuk generasi berikutnya. Selain itu jumlah pengunjung di Kalimantan Timur selalu meningkat, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Pemprov Kaltim pada tahun 2018 berupaya mengembangkan objek wisata di Kalimantan Timur dalam upaya menarik kunjugan wisatawan ke Kaltim. Salah satu objek yang dikembangkan adalah wisata museum. Hal tersebut dapat diwujudkan dan dapat menjadi peluang dengan adanya perencanaan museum sebagai tempat penyimpanan peninggalan bersejarah dan wahana konservasi kebudayaan di Kalimantan Timur. Perencanaan museum tersebut perlu dibangun pada kawasan yang strategis dengan pertimbangan dapat menarik minat masyarakat dan wisatawan.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
59
Karakteristik tapak
Gambar Tapak & Area Sekitar
Gambar Tapak Terpilih
Gambar Situasi Sekitar Tapak
Site terletak pada Jl.Ringroad, Bukut Pinamg, Samarinda Ulu dengan luas ±14.70 meter persegi.Ketentuan lain yang mengatur pembangunan bangunan gedung pada tapak antara lain: • KDB : 40% • KLB : 1.8 lahan memiliki batas-batas sebagai berikut: • Utara : Hutan • Timur : Jalan Ringroad • Selatan : Lahan Kosong • Barat : Lahan Kosong
Konsep Digunakan konsep Extending Tradition dalam perancangan. Tema Extending Tradition dipilih karena dianggap mempunyai kemudahan tersendiri dalam mendesain sebuah bangunan, khususnya museum budaya, karena unsur budaya sangat penting terapannya di perancangan ini. Kemudahan pada proses mendesain tersebut diperoleh karena bentuk dasar yang digunakan diambil secara langsung dari arsitektur tradisional yang kemudian dimodifikasi secara kreatif.
Eksplorasi
Bentuk dipilih untuk menyesuaikan dengan bentuk tapak. Dari transformasi bentuk tersebut dibagi berdasarkan zonasi kegunaannya. Dibagian tengah diberikan area kosong sebagai area open theater. Penerapan desain pada museum akan mengambil beberapa ormentasi khas dari suku dayak. Salah satunya adalah corak khas yang pada rumah lamin yang merupakan rumah khas dari Suku Dayak
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
60
Gambar Siteplan
Final
Gambar Denah Lt. 1
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
Gambar Denah Lt. 2
PIRATA SYANDANA 151
61
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Samping
Gambar Potongan
Muhammad Irawan Syahrani (Irawansyah@student.undip.ac.id)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
06. Pendidikan Islamic Boarding School Kota Semarang Diamon Tamtomo
64
Sekolah Dasar Inklusi Di Surakarta Jehan Mahendra
68
Pondok Pesantren Inklusif Mushaffa Rafi'i Habiburrahman
72
64
Islamic Boarding School Kota Semarang
PIRATA SYANDANA 151
Diamon Tamtomo 21020116140060
Pendidikan merupakan jantung dari tubuh suatu bangsa, oleh karena itu pencapaian tujuan negara sangat bergantung pada keberhasilan sistem pendidikan. Dalam menghadapi masa depan maka tujuan pendidikan harus memungkinkan dipenuhinya tuntutan era globalisasi tanpa mengabaikan nilai-nilai moral atau nilai-nilai religius sebagai pilar utamanya. Pendidikan hendaknya mampu mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak didik secara maksimal. Dengan demikian Islam diajarkan bukan sekedar tekstual melalui materi pelajaran tertentu melainkan bagaimana sistem pendidikan memberikan peluang untuk penerapan kegiatan keseharian siswa baik secara formal dalam materi pelajaran maupun secara informal dalam interaksinya di luar ruang kelas pembelajaran. Maka dari itu, untuk menghindari pengaruh negatif dari dunia luar maka sistem pendidikan sekarang dibuat dengan sistem boarding school atau sekolah asrama. Di boarding school, anak didik bisa belajar lebih maksimal, fokus, bisa berinteraksi langsung dengan guru, dan selalu terkontrol aktivitas di asrama. Manfaat lain adalah anak didik bisa belajar mandiri. Di lingkungan sekolah, para siswa dapat melakukan interaksi dengan sesame siswa, bahkan berinteraksi dengan para guru setiap saat. Boarding school yang baik dijaga dengan ketat agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan system pendidikan atau dengan ciri khas suatu sekolah berasrama. Dengan demikian peserta didik terlindungi dari hal-hal yang negative.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
65
Karakteristik tapak
Gambar Tapak Google Earth
Gambar Batas-batas Tapak
Gambar Analisis Tapak
Lahan kosong yang bertempat pada jalan Klipang Raya, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang dengan Luas Area KDB
:24.220 m². :40%
KLB GSB
:40 %, :29 m
Konsep Perancangan Sekolah Asrama Islam dengan mengembangkan konsep bangunan sekolahan yang sebelumnya berkonsep sederhana menjadi bangunan islam yang lebih modern. Konsep yang diusung adalah membagi tapak yang luas berdasarkan 2 fungsi bangunan. Bangunan 1 digunakan untuk bangunan sekolahan dan 1 lagi digunakan untuk bangunan asrama yang dibatasi dengan lapangan yang berada tepat ditengah posisi tapak. Dengan adanya lapangan sebagai pembatas maka fungsi satu bangunan dan bangunan lain fungsinya berbeda.
Eksplorasi
Gambar Massa A
Gambar Massa B
Massa 1 yang merupakan bangunan sekolahan yang tepatnya berada pada sisi bagian barat tapak terdiri dari 30 kelas yang setiap 10 kelasnya berisi dari satu angkatan, dengan jumlah siswa dikelas rata-rata 20 orang. Selain kelas juga ditunjang fasilitas yang terdiri dari ruang guru, laboratorium, perpustakaan, kantin, serta masjid yang digunakan siswa untuk kegiatan beribadah selama berada dalam sekolahan. Massa 2 yang merupakan bangunan asrama yang tepatnya berada pada sisi bagian timur tapak terdiri dari 3 lantai yang berfungsi untuk kegiatan siswa sehari-hari diluar jam sekolah.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
66
Sirkulasi pada sekolahan asrama islam ini dengan pintu masuk utama berada pada sisi bagian selatan tapak karena berada dekat dengan jalan raya. Kar yawan sekolahan maupun tamu apabila ingin memasuki area sekolahan hanya diperbolehkan lewat pintu bagian tengah yang ditunjang dengan ruang yayasan dan ruang pengelola sebagai pusat informasi apabila ada tamu yang ingin mengunjungi siswa yang ada di sekolah.
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
67
Final
Gambar Denah Asrama Lt.1
Gambar Denah Sekolah Lt.1
Gambar Denah Asrama Lt.2
Gambar Denah Sekolah Lt.2
Gambar Potongan Asrama A-A
Gambar Potongan Sekolah A-A
Gambar Potongan Asrama B-B
Gambar Potongan Sekolah B-B
Diamon Tamtomo (tomandmonn@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
68
Sekolah Dasar Inklusi di Surakarta
PIRATA SYANDANA 151
Jehan Mahendra 21020116140116
Kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat perhatian lebih. Pendidikan inklusi sebagai layanan pendidikan yang mengikut sertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar bersama anak normal (non-ABK) usia sebayanya di kelas anak biasa yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Secara khusus, salah satu kebijakan pendidikan yang dikeluarkan pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, dalam Peraturan Menteri (Permendiknas) no. 70 (2009) adalah pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi yaitu pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa, melalui pendidikan kecerdasan atau bakat istimewa, melalui pendidikan inklusi ABK dididik bersama-sama anak lainnya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Kebutuhan sekolah dasar inklusi, baik dalam pengadaan sekolah regular bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) maupun dalam membentuk generasi yang toleran serta berkarakter baik, tidak sebanding dengan jumlah nyata dari sekolah dasar inklusi itu sendiri. Terdapat data yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan SLB Tahun 2008 yang menyebutkan bahwa pada tahun 2007 terdapat 15.076 siswa ABK yang bersekolah di sekolah inklusi (12%) dan 66.425 siswa ABK (88%) bersekolah di SLB. Data ini menunjukkan jika pendidikan inklusi tidak dikembangkan, akan ada anak usia sekolah sejumlah 12% yang kemungkinan besar tidak mendapatkan akses pendidikan.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
69
Karakteristik tapak
Gambar Lokasi Tapak
Gambar Tapak Terpilih
Gambar Zonasi pada Pemilihan Tapak
Berdasarkan RTRW Kecamatan Jebres,tapak berada di Kawasan dengan peruntukan pemukiman dan pedesaan yang memiliki pemanfaatan ruang dengan kepadatan penduduk tinggi. Lokasi Luas lahan Orientasi lahan
: Jl. Kolonel Sutarto : 6600 m2 : Barat Laut
KDB GSB KLB Jarak Batas Bangunan
: 60% : 12m :70 x 6,600m2 = 4,600m2 :6m
Konsep Konsep yang diterapkan pada perancangan yaitu Smart Building dan Universal Desain. Dimana konsep Smart Building yang dapat membantuk peserta didik menggunakan fasilitas yang mudah dan nyaman dalam pembelajaran sera membantu mengembangkan kemampuannya. Konsep Smart Building yang memiliki suatu teknologi untuk membentuk people-centric-environment dalam berkegiatan untuk membantu individu khususnya ABK. Sekolah Dasar Inklusi yang menerapkan sistem teknologi modern dan memaksimalkan fungsi dan ruang terbuka
Eksplorasi 1
2
3
4
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
70
A : Lobby & Ruang Tunggu B : Sekolah C :Taman D :Aula E :Musholla F :Servis G : Mini Zoo H :Lapangan
Gambar Denah Situasi
Konsep Universal Desain ikut menerapkan desain yang membantu memfasilitasi peserta didik dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). sistem pembelajaran (pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotorik yang seimbang), dan kontekstual (lingkungan ramah anak di tengah kawasan yang cenderung tidak ramah anak) . Konsep utama yang diterapkan dalam bangunan sekolah dasar inklusi adalah dengan pendekatan universal design dengan menerapkan pendekatan universal design diwujudkan dalam beberapa guideline berupa signage, warna, skala proporsi, koneksi visual, pintu, jendela, dinding, akustik, plafon, serta pembelajaran dalam kelas berupa Universal Design for Learning.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
71
Final TAMPAK DEPAN
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK KIRI
TAMPAK KANAN
EKSTERIOR DEPAN
EKSTERIOR BELAKANG
RUANG KELAS
KANTOR GURU
PERPUSTAKAAN
KANTIN
Jehan Mahendra (jehanmahendra65@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
72
Pondok Pesantren Inklusif
PIRATA SYANDANA 151
Mushaffa Rafii Habiburrahman 21020116120042
Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Indonesia yang berkembang cukup pesat hingga hari ini. Menurut Pangkalan Data Pondok Pesantren (PDPP) yang dikelola oleh Kemenag RI, pada tahun 2020 terdapat 28.194 pondok pesantren aktif di seluruh Indonesia. Sedangkan penelitian Balitbang Diklat Kemenag pada tahun 2003-2004 mencatat hanya ada 14.656 pondok pesantren. Dengan demikian terjadi peningkatan sekitar 92% dalam lima belas tahun terakhir. Sebagai lembaga pendidikan yang telah eksis di tengah masyarakat selama ratusan tahun, tentu saja terjadi perkembangan yang signifikan pada pondok pesantren. Salah satunya adalah pesantren modern dengan menggunakan kurikulum tertentu. Oleh karena itu, perancangan ini bermaksud untuk mendesain pondok pesantren yang secara khusus adalah pondok pesantren modern dengan kurikulum tarbiyah. Pondok Pesantren Husnul Khotimah adalah salah satu preseden pondok pesantren modern berkurikulum tarbiyah. Ponpes ini memiliki visi yang menuntutnya menjadi pondok pesantren yang menunjang kegiatan-kegiatan kaderisasi santri yang terbuka kepada masyarakat. Disisi lain, Pondok Pesantren Husnul Khotimah adalah lembaga pendidikan yang cenderung eksklusif sebagaiaman pondok pesantren pada umumnya. . Dengan demikian, dapat dilihat adanya tegangan yang muncul antara tuntutan untuk terbuka kepada masyarakat (inklusif) dan kecenderungan pondok pesantren yang tertutup (eksklusif). Permasalahannya adalah bagaimana menyelesaikan tegangan dari keterbukaan dan ketertutupan pondok pesantren tersebut, dalam ranah arsitektur.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
73
Jl.Ma
nis Kid
Jl. Raya Ja laksana
Karakteristik tapak ul-Sa
Desa Manis Kidul
Jl. Ray a Manis
Lokasi Tapak
Kidul
yana
U 0m
100m
200m
300m
400m
Gambar Peta Satelit Tapak
Gambar EksistingTapak
Gambar Tapak Terpilih
Lokasi tapak perancangan adalah lokasi dimana Pondok Pesantren Husnul Khotimah didirikan, yaitu di Desa Manis Kidul, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Perancangan dilakukan diatas area berkontur berukuran 61.400m2, cenderung memanjang dari utara ke selatan. Lingkungan Sekitar Tapak: Utara : Perumahan warga Selatan : Sawah warga Barat : Hutan bambu, Perumahan warga. Timur : Pondok Pesantren Al-Multazam.
Peraturan Setempat KDB : 0.7 KDH : 0.3 Ketinggian bangunan maksimal 3 lantai.
Konteks Permasalahan Penggunaan kurikulum tertentu yang digunakan pondok pesantren ini memunculkan tegangan antara kebutuhan akan ketertutupan pondok pesantren terhadap lingkungan di luar pondok, dengan kebutuhan akan berbaur dengan masyarakat sekitar. Dibutuhkan sebuah gagasan yang menyelesaikan tegangan ini, yang kemudian mempengaruhi bagaimana pondok pesantren ini dirancang sesuai dengan gagasan tersebut.
Konsep Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan ruang publik yang dikemukakan oleh filsuf Jerman, Jurgen Habermas. Habermas memahami ruang publik sebagai jejaring untuk komunikasi tema-tema dan sikap-sikap antara golongan yang heterogen. Melihat dari kondisinya, pondok pesantren inklusif dituntut seperti ini. Yaitu sebagai ruang publik yang berfungsi sebagai wadah komunikasi antara ide didalam pondok pesantren dengan ide yang ada di masyarakat.
pesantren sebagai ruang publik
Masyarakat Sekitar
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
74
Eksplorasi Pada awalnya, komplek pondok pesantren sendiri secara umum memerlukan penataan tertentu yang berfungsi untuk membagi area putra dan putri pada area-area seperti asrama, kamar mandi, ruang olahraga, dan lain lain. Namun tetap terhubung pada area dapur, ekonomi, klinik, dan lain lain. Penataan ini dibutuhkan agar kegiatan di pondok pesantren berjalan efektif dan efisien. Kemudian, dengan menggunakan konsep ruang publik dimana masyarakat ikut menjadi pelaku di pondok pesantren, penataan area menjadi sebagai berikut. ZONASI Beberapa eksplorasi pembagian zona dan massa dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi terbaik pada kawasan. Menitikberatkan pada penataan khusus dan implementasi konsep.
Gambar Siteplan
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
75
Final SEKUEN PER BANGUNAN
AREA MAKAN
MADRASAH
MASJID
ASRAMA
AREA EKONOMI & KESEHATAN
KANTOR PENGELOLA
AULA
GEDUNG OLAHRAGA
BENGKEL, GUDANG, MEP
DETAIL BANGUNAN UTAMA
Gambar Denah Asrama Lt. 1
Gambar Denah Masjid
Gambar Denah Madrasah Lt. 1
Potongan Asrama
Potongan Masjid
Potongan Madrasah
Mushaffa Rafi’i Habiburrahman (mushaffarafii@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
07. Transportasi Terminal Penumpang Bandar Udara Bontang Finka Febriyanti Fardiah
78
78
Terminal Penumpang Bandar Udara Kota Bontang
PIRATA SYANDANA 151
Finka Febriyanti Fardiah 21020116140115
Prasarana transportasi menjadi perlu dan penting untuk dikembangkan bagi kota Bontang karena sebagai daerah terbuka dengan keberadaan dua perusahaan besar skala nasional yakni PT. badak NGL dan PT. Pupuk Kaltim Tbk. Membutuhkan mobilitas manusia dan distribusi barang relatif tinggi. Saat ini di kota Bontang sudah ada bandara yang merupakan bandara khusus tipe perintis yang terletak dalam kawasan industri PT. Badak NGL dan sudah berdekatan dengan kawasan permukiman, sehingga keinginan menjadikannya sebagai bandar udara umum tidak dapat diwujudkan karena alasan keamanan baik operasional penerbangan maupun operasional industri. Salah satu cara mempertimbangkan aspek lingkungan pada kawasan bandara adalah membangun bandara ramah lingkungan (eco-airport). Eco-airport merupakan rancangan dimana Bandar udara direncanakan, dikembangkan, dan dioperasikan dengan tujuan menciptakan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Konsep eco-airport ini seiring dengan rencana lingkungan hidup dunia, yang berfokus pada ASEAN, sebagai percontohan adalah ASEAN-Japan-Eco-Airport Guidline, yang juga searah dengan Undang- undang Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 2009 tentang kewajiban bagi seluruh Bandar udara di Indonesia untuk melaksanakan ecoairport dengan memperhatikan faktor-faktor utama lingkungan seperti pencemaran udara, penghijauan, pengunaan air bersih, penghematan energi listrik dan pengelolaan limbah.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
79
Karakteristik tapak Site terletak di Jalan Jend. Urip luas site +6.00Ha. Ketentuan lain yang mengatur pembangunan bangunan gedung pada tapak antara lain: • KDB : 60 % • KLB : 1,25 • KDH : 30 % • GSB : 50 m Gambar Peta Satelit Bandar Udara
Sebelah Utara : Sungai Nyerakat , Pusat Kota Bontang, Bandara Badak Bontang Sebelah Timur : Port Genset PT.IMM dan Pulau Wisata Beras Basah Sebelah Selatan : Menara Air, Lab. PT Carsurin, dan Workshop PT. Pama (Indominco) Sebelah Barat : Jl. Letjen Urip Sumaharjo (Jalan utama akses tapak) dan Perum.KORPRI
Gambar Area Tapak Bandar Udara
Gambar Tapak Terminal Penumpang Bandar Udara
Konteks Permasalahan Adanya peningkatan kebutuhan terhadap layanan transportasi udara yang memadai seiring dengan meningkatnya intensitas pembangunan di kota Bontang serta mengingat status kota Bontang sebagai Pusat Kegiatan Nasional, maka diperlukan adanya bandara udara umum sebagai pengganti bandar udara khusus. Pada Lampiran V PP No.26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional perlu dibangun bandar udara pusat penyebaran tersier di kota Bontang.
Konsep ECO-AIRPORT & KEBUDAYAAN KOTA
penerapan konsep pada
TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
80
Eksplorasi
Massa bangunan membentuk l i n e a r m e n g h a ra p k a n d a p a t memudahkan orientasi penumpang dan memaksimalkan kebutuhan ruang dalam bentang lebar
3
2
1
Massa bangunan ditambahkan level lantai 2 untuk area public yaitu ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan karena dibutuhkan level yang berbeda dari kegiatan yang lain
Massa bangunan bentuk atap struktur spaceframe ini dibuat melengkung. eskplorasi sederhana dari bentuk sayap burung kuntul perak (mascot, ikon kota Bontang)
4
Bentuk massa bangunan atap bagian tengah bentuk dari eksplorasi penyederhanaan atap rumah lamin (rumah adat Bontang, Kalimantan Timur) dimana menjadi pemisah antara atap lain dan berfungsi sebagai skylight dari pencahayaan lansekap indoor pada bangunan bandar udara
Aplikasi Konsep
Skema Pemanfaatan Air Hujan (Penerapan Eco-Airport)
·Peneraapan Eco-airport terdapat pada eksterior dan interior yaitu dalam peneraapan greenwall di sisi tapak kanan dan kiri bangunan, memberikan peneraapan skylight pada atap bangunan bandar udara, dan detail penerapan dalam pemanfaatan kembali air hujan sebagai air flush toiket dan air taman pada musim kemarau. ·Penerapan Kebudayaan mewujudkan pada bentuk atap yang diambil dari bentuk atap rumah adat Dayak, Bontang Kalimantan Timur yaitu rumah Lamin dan juga memberikan ornaamen ukiran Kalimantan Timur pada ujung atap sebaagai fungsi penangkal petir. Adapun pada interior yaitu kolom di lapisi kayu ulin yang di ukir dengan ukiran khas Kalimantan Timur seperti struktur kolom pada rumah adat kebudayaannya.
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
81
Final
Gambar Siteplan
Denah Lt. 1
Denah Mezanin
Denah Lt. 2
TAMPAK DEPAN
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK KANAN
TAMPAK KIRI
PARKING AREA SIDE VIEW
INVERTED UMBRELLA ROOF
SECURITY CHECK AREA
HALL KEBERANGKATAN
HALL RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN
Finka Febriyanti Fardiah (fardiahf@gmail.com)
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
PIRATA SYANDANA 151
xv
Kontributor Pirata Syandana 151
Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro
ISSN 2548-4273
PIRATA SYANDANA