Diskusi Tanya Jawab Milis/Facebook Rabu, 11 Desember 2013 Pertanyaan Pertama: Nama : Fathin Dwi Wicaksono PPI Wilayah : Lyon Pertanyaan : Jadi saya ingin tanya, kontribusi langsung apa yang akan calon ketua lakukan untuk wilayah regional? Sebagai contoh, kalau dulu pengalaman saya di Jepang, PPI pusat membantu banyak dalam hal pelaporan paspor dari regional ke kedutaan, penyaluran info langsung dari KJRI, pemberian info baik beasiswa maupun sedikit tentang politik secara rutin, langsung ke milis PPI regional, dll. Jawaban: Dhiara, 2, Paris Dalam deskripsi program kerja yang saya susun, Mas Fathin bisa lihat model kerja bersama PPI Wilayah yang saya tawarkan. Satu hal yang perlu saya tekankan, kontribusi itu tidak selalu harus datang dari PPI Perancis, tapi bisa juga sebaliknya. Sebab kita semua adalah PPI Wilayah sekaligus juga PPI Perancis. Terkait penyaluran informasi, tentu hal itu akan dilakukan. Seperti contohnya info beasiswa atau setiap kali KBRI menyebarkan informasi dan mengadakan acara akan selalu melalui PPI Perancis. Perlu ditambahkan juga, untuk kegiatan yang diadakan, seringkali berlokasi di Paris. Inilah yang seringkali suka menimbulkan salah persepsi, bahwa seolah-‐olah PPI Perancis itu acaranya selalu di Paris. Padahal itu merupakan acara KBRI atau acara PPI wilayah Paris. Terima kasih ya Mas atas pertanyaan yang juga merupakan saran untuk kepengurusan PPI Perancis berikutnya. Pertanyaan Kedua (Pertanyaan dijawab bersamaan) Nama : Angga / Cakra PPI Wilayah : Compiègne / Paris Pertanyaan : 1. apakah ada ide (program khusus) untuk anggota PPI Prancis setingkat (lyccée), SMP (collège), SD (école primaire) ? 2. Selain program untuk anggota ppi prancis setingkat lycée dll seperti apa yang sudah dikatakan angga, apa saja peran yang bisa diambil oleh anggota setingkat kita di setiap kegiatan ppi prancis? Jawban: Dhiara, 2, Paris
Halo halooo Angga dan Cakra, terima kasih ya atas partisipasinya dalam kampanye kali ini. Langsung menjawab pertanyaan Angga dan Cakra yaa. Hmm dalam program kerja yang saya susun memang tidak ada program khusus untuk setingkat lycée dan collège, tapi teman-‐ teman sangat terbuka untuk bisa aktif dalam kepanitiaan dan berbagai kegiatan lain yang diselenggarakan oleh PPI Perancis. Untuk program Le Prix de Jeunes Garuda sebetulnya itu lebih ditujukan untuk menarik minat teman-‐teman Licence, tapi tidak ada salahnya bila acara ini bisa merangkul setingkat lycée dan collège. Alasan mengapa acara ini ditujukan khusus untuk tingkat Licence, karena jumlah anggotanya semakin banyak tapi keterlibatan masih sangat minim. Mungkin di masa yang akan datang nanti, PPI Perancis juga akan mulai merancang program khusus untuk setingkat lycée atau collège. Saya peribadi sangat senang dengan semangat kalian ingin berkontibusi untuk organisasi PPI ini. Semangat terus ya main Game nya, eh salahhh, belajar maksudnya.. hehehe Pertanyaan ke tiga Nama : Jason Leonardo PPI Wilayah : Lyon Pertanyaan : saya yakin masih banyak pelajar indonesia di prancis terutama paris yg belum terdaftar oleh ppi, entah mereka mencari2 tp ga ketemu atau mereka yg memang tidak mau disangkutpautkan dengan ppi. Bagaimana tanggapannya? Apa ada cara atau usaha yg akan kalian lakukan untuk meminimalisirnya? Jawaban: Dhiara, 2, Paris Mas Jason benar, masih banyak anggota PPI Perancis yang belum terdata. Tapi untuk soal pendataan ini, sebetulnya menjadi bagian dari tugas PPI Wilayah, karena bagaimanapun, sang anggota pastinya tinggal di wilayah tertentu. Namun ada juga para anggota yang tidak ingin bergabung dengan PPI dengan alasan seperti adanya tujuan dan motivasi mereka yang berbeda-‐beda untuk datang ke Perancis ini. Tentu saja itu hak mereka dan saya tidak akan memaksa. Apa yang saya akan lakukan adalah merangkul mereka semua dengan program-‐ program yang saya tawarkan. Karena semua program ini merupakan aspirasi beberapa teman-‐teman PPI Perancis, saya berharap bisa memberi manfaat secara maksimal. Pertanyaan ke empat Nama : Fadhilah Muslim PPI Wilayah : Ex-‐ Paris Pertanyaan : 1. Apakah perbedaan yang paling signifikan menurut rekan2 antara (A : calon pemimpin yang sudah biasa memimpin dalam artian memiliki track record yang sangat beragam sebagai pemimpin/pengurus dalam berbagai acara atau organisasi sebelumnya) dengan (B: calon pemimpin yang baru akan memulai untuk menjadi pemimpin) dalam suatu organisasi/masyarakat yang akan dia pimpin?
2. Bagaimana pandangan dan pendapat rekan-‐rekan mengenai kelebihan dan kekurangan antara gaya memimpin/sistem kepimpinan si A dan si B yang akan dirasakan oleh masyarakat yang mereka pimpin? 3. Sehingga bagaimana rekan-‐rekan memposisikan diri atau melihat diri rekan-‐ rekan sebagai si A atau sebagai si B? mungkin pertanyaan 1,2, dan 3 bisa digabungkan ;) 4. Terkait sekaligus mengenai capres indonesia 2014, dimana kita sbg pelajar punya peran penting untuk Indonesia yang lebih baik, apakah level pendidikan seseorang (sebut saja capres A : sudah selesai S3 (misal PhD), capres B : sudah selesai S2 (misal M.Sc), capres C : menyelesaikan strata1 saja (misal S.T) menjadi poin penting bagi masyarakat Indonesia dalam memilih calon pemimpin negara kita? Mohon penjelasannya :) Jawaban: Dhiara, 2, Paris Halo, terima kasih untuk pertanyaan Dhila. Saya akan langsung jawab yaa, 1. Calon pemimpin yang berpengalaman biasanya memiliki kepercayaan tinggi, mempunyai banyak strategi dan program kerja. Pengalaman yang dimilikinya akan dijadikan modal untuk meningkatkan kualitas organisasi yang dipimpinnya. Meskipun demikian terkadang pemimpin tipe ini, karena terlalu percaya diri, menurut saya, mereka suka menganggap remeh orang-‐orang di sekitarnya. Sementara itu seorang calon pemimpin yang belum berpengalaman biasanya lebih peragu, terlalu banyak pertimbangan dalam bertindak, dan program-‐progam yang direncanakannnya pun lebih sedikit karena terlalu berhati-‐hati. Kelemahan utama dari tipe pemimpin ini adalah kebergantungannya terhadap orang lain dan keseganannya kepada orang-‐orang di dalam kepengurusan yang memiliki pengalaman lebih. Meskipun demikian, keuntungan utama dari tipe pemimpin ini adalah kemauannya yang terus untuk belajar (karena minim-‐nya pengalaman tadi) dan kerendahan hati, karena memang tidak memiliki sesuatu yang patut ditonjolkan. Di antara dua tipe ini, mungkin saya termasuk ke dalam kelompok kedua. 2. Terkait pertanyaan terakhir, seorang pemimpin yang berpendidikan memang perlu, tapi tingkatnya tidak ditentukan oleh gelar yang dimiliki. Seseorang yang berpendidikan akan senantiasa selalu belajar, mengajak orang lain bekerja sama (karena sadar pekerjaannya yang diemban tidak bisa diselesaikan sendiri), berpikir untuk kemaslahatan orang banyak dan tentunya seseorang yang rendah hati. Semoga jawaban singkat ini bisa menjawab pertanyaan Dhila. Mohon maaf apabila ada salah-‐ salah kata.