Buletin Sayyidul Ayyam Maret 2013

Page 1

Artikel Beragama dan Berpolitik; Wacana Berpolitik Untuk Indonesia

Tausiah Bermorallah demi Agama, Bangsa, Negara

Resensi

"Mashlahah Mursalah dan Istihsan, serta aplikasinya dalam ranah fiqAih"

Inspirasi

Doing the best


> Artikel... 1 Beragama dan Berpolitik; Wacana Berpolitik Untuk Indonesia

> Tausiah... 3 Bermorallah demi Agama, Bangsa, Negara

> Resensi... 5 "Mashlahah Mursalah dan Istihsan, serta aplikasinya dalam ranah fiqAih"

> Kesehatan... 16 Mengatasi Gejala Sakit Maag

> Perjalanan... 19 Winter School di Maroko

> SALAM OLAHRAGA... 22 > Humor... 23 Menjual SangRaja

> Inspirasi... 7 Doing the best

> Profil... 8 Mohamed Mokhtar Soussi

> Muslimah... 10

Ketika Muslimah Terluaka.

> Kisah... 13 Menebus Impian Dari Sebuah Proses

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Tanpa terasa buletin Sayyidul Ayyam edisi ke VI telah hadir ditengah-tengah para pembaca yang budiaman. Tepatnya dimusim semi ini banyak sekali rangkain agenda yang telah rancang oleh Perhimpuan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko dalam rangka mencari bibit-bibit unggul yang nantinya akan berlaga di SEAS GAMES tahun ini. Dengan harapan semoga Tim Garuda Indonesia Muda mampu menjadi sang juara. Meski disibukkan dengan agenda tersebut para putra-putri Indonesia di bumi belahan utara Afrika utara ini tak pernah tinggal diam melihat fenomena yang tengah terjadi di tanah air tercinta, dimana situasi politik Indonesia saat ini sangat buruk dan semakin memanas dengan ditengarai banyaknya kasus korupsi. Ini semua tiada lain adalah bentuk dari kepedulian kepada negeri kami yang tercinta dengan harapan semoga kedepannya bisa lebih baik. Berangkat dari sini bulletin SA hadir dengan topik seputar perpolitikan yang tengah terjadi dinegeri kita. Tak ketinggalan, karya emas putra-putri Indonesia di Maroko juga ikut menghiasi terbitnya Buletin SA edisi kali ini ini, Anda bisa menemukannya pada kolom opini, artikel, puisi, kisah dan kesehatan. Tentunya kesalahan ataupun banyak kekurangan baik dari segi bahasa, tulisan dan lainya menghiasi buletin ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun selalu kami nantikan demi perbaikan dan kemajuan PPI dan Buletin SA ini. Selamat membaca.. Wassalamualaikum. Wr. Wb.


Artikel

Beragama dan Berpolitik; Wacana Berpolitik Untuk Indonesia Islam merupakan agama yang Rahmatan Lil Alamin, salah satu bentuk rahmat Islam adalah dengan ajarannya yang komplit, universal, relevan dan komprehensif di manapun dan kapanpun. Bahkan rahmat Islam itu tidak semata hanya dicurahkan kepada pemeluknya saja, melainkan juga kepada seluruh makhluk di muka bumi ini, sebagaimana telah disinyalir dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya' ayat 107, “dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. Dalam kaitannya dengan masalah politik dan hidup bernegara, Islam memandangnya sebagai unsur integral dalam kehidupan manusia. Karena itu, tidak salah jika kita mengatakan Al Islam dinun wa daulah (Islam sejatinya adalah agama sekaligus negara atau politik), Al Islam ‘aqidah wa qanun (Islam adalah sebuah kepercayaan yang berdasarkan undang-undang). Ditengah situasi politik Indonesia yang sedang sangat buruk dan ditengarai dengan banyaknya kasus korupsi. Maka tak heran, jika sekarang ini banyak orang yang mengatakan, bahwa politik itu jelek, politik kotor, politik itu kejam, politik itu tak kenal kawan atau lawan. Padahal menurut Islam politik itu tidak kotor, bahkan politik itu menjadi suatu keharusan fitrah manusia di muka bumi ini. Bahkan tidak ada orang hidup di dunia ini yang tidak terlibat kegiatan politik, apakah dia menjadi pengikut keputusan politik atau menjadi pembuat keputusan politik. Oleh sebab itu, tidak heran jika Imam Ghozali, sang Hujjatul Islam itu mengatakan, “Al-din wa al-sulthan tauaman, la yatimmu ahaduhuma duna al akhori, fa al dinu ushulun wa al sulthan harits, wa ma la haritsa lahu fa hadmuhu lazim ” (Beragama dan mempunyai kekuasaan politik itu dua saudara kembar. Tidak akan berjalan yang satu tanpa yang lainnya. Maka, agama adalah dasar untuk berjuang, dan politik itu sebagai pengawal. Karena sesuatu yang tidak ada pengawalnya itu pasti gagal). Maka, ketika kita mempunyai kekuasaan agama tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi kebijakan politik, maka kita akan merasakan kesulitan. Begitu juga sebaliknya, ketika kita mempunyai kekuasaan politik tetapi tidak beragama, maka kita akan sesat dan sewenang-wenang. Kalangan umat Islam meyakini pandangan integralistik ini sebagai paradigma politik Islam yang ideal. Artinya, Islam tidak membedakan antara agama dan politik. Oleh karena itu Islam sebagai agama kaffah (lengkap dan sempurna), maka Islam mengurusi semua kehidupan umat

1

manusia, termasuk urusan politik. Islam kemudian menjadi ideologi bagi masyarakat dalam rangka yang lebih konkret, bahwa Islam memerintahkan kepada kaum muslimin untuk menegakkan negara. Karena agama dan negara mempunyai hubungan simbiotik, yaitu hubungan timbal balik dan saling membutuhkan atau memerlukan. Di satu sisi agama memerlukan negara agar dapat berkembang. Sebaliknya, negara memerlukan agama untuk mendapatkan bimbingan moral dan etika. Lalu, bagaimana sikap kaum beragama ditengah situasi politik yang tengah dicederai dengan korupsi, kolusi dan lemahnya penegakan hukum seperti yang kita lihat saat ini. apakah politik itu memang harus dijauhi orang-orang yang beragama? Tidak. Malah justru orang yang beragama dengan benar dan ingin menegakkan kebenaran haruslah berpolitik. Mungkin anda masih ingat dengan pernyataan Jamaluddin al-Afghany, Gurunya Muhammad Abduh yang seakan-akan mewajibkan umat Islam berpolitik. Katanya, agar kebijakan negara bisa memancarkan keagungan ajaran Islam, orang-orang Islam harus mengisi kursi-kursi parlemen melalui kegiatan politik. Substansi pernyataan Al-Afghany tersebut sama persis dengan apa yang disampaikan secara berapi-api oleh Sang Proklamator Bung Karno pada saat sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidatonya itu, Bung Karno mengemukakan bahwa kalau orang-orang Islam yang ingin agar hukum-hukum di Indonesia bernuansa Islam, hendaknya orang-orang Islam berjuang untuk merebut sebanyak-banyaknya kursi di parlemen, sehingga bisa memengaruhi pembuatan hukum. Begitu juga, jika orang-orang Kristen menginginkan agar hukum-hukum di Indonesia bercorak Kristen, maka orangorang Kristen harus berjuang sekuat-kuatnya untuk merebut kursi-kursi di parlemen. Untuk kaum muslimin, pernyataan yang dikemukakan Al-Afghany dan Soekarno itu tidak lain berdasarkan pada kaidah ushul fiqh yang berbunyi, “Ma la yatimmu al-wajib illa bihi fa huwa wajib” (Jika suatu kewajiban itu tidak dapat dilakukan tanpa adanya atau tanpa melakukan sesuatu yang lain, maka mengadakan atau melakukan sesuatu yang lain itu wajib juga adanya). Jika menegakkan amar makruf nahi munkar atau menegakkan keadilan dan kebenaran itu tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa berpolitik, maka berpolitik itu hukumnya menjadi wajib. Namun sekarang ini, relitas kotornya politik yang tengah kita saksikan setiap hari di berbagai media massa itu, seharusnya menjadi renungan bagi kita. Bagaimana tidak, sudah berapa banyak kaum agamawan dan Ilmuwan yang kita harapkan mampu membangun bangsa ini, justru ikut terseret arus politik yang busuk. Maraknya kasus korupsi misalnya, sekarang pelakunya tidak hanya para politikus. Melainkan guru, ustadz, dosen dan bahkan kiyai pun ikut kesandung kasus ini. Mereka yang seharusnya mengurus, malah menjadi urusan. Apa sebenarnya yang sedang terjadi di negeri kita ini? Rasanya memang benar apa yang dikatakan Imam Al Ghazali itu, “Fasadu al-Ra’iyyah bifasadi al-Umara’, wa fasadu al-Umara’ bifasadi al-Ulama’, wa fasadu al-Ulama’ bi hubbi al- mal” (Rusaknya masyarakat dalam bernegara itu karena pemerintahnya yang rusak, pemerintah itu rusak karena ilmuwannya rusak, ilmuwan itu rusak karena ilmuwan itu cinta harta). Jangan-jangan ini yang sedang terjadi di Indonesia saat ini, dimana rakyat bersikap brutal dalam peristiwa sehari-hari, juga peran ilmuwan sekarang ini banyak diragukan. Karena mereka tidak mengeluarkan fatwa atau memberi pendapat berdasarkan pandangan yang obyektif ilmiah. Tetapi sering kali berdasar pesanan, sering kali berapa uang ia dapat untuk mengeluarkan suatu pendapat hasil survei, penelitian atau hasil apapun. Untuk itu, saatnya kita menyadari bahwa Rakyat, Ulama, dan Umara harus pada posisi yang benar, agar negara ini aman dan sejahtera.

Oleh: Muannif Ridwan Mahasiswa S1, Jurusan Islamic Studies di Univ. Imam Nafie, Tanger-Maroko. Email: anifr@ ymail.com / Hp: +212633755960

2


Tausiah

Beragama di sebuah negara yang menampung ratusan juta jiwa insan adalah sebuah takdir yang harus kita syukuri. Karena sebenarnya setiap tingkah laku, keadaan, dan harapan yang kita miliki pada dasarnya bersifat normatif tanpa harus diobok-obok oleh oknum tidak bertanggung jawab demi memenuhi egonya masing-masing. Jika ditanya agama manakah hingga detik ini masih memiliki kemurniannya secara keseluruhan untuk layak dipeluk. Maka kita harus tetap bersyukur dan tidak berhenti bersyukur kepada Allah karena telah diperlihatkan hidayah-Nya untuk dapat merasakan betapa nikmat memeluk agama-Nya. Yaitu Islam yang dijaga kemulian dan keabsahan kitabnya, al-Quran. Di dalam beragama dan berbangsa kita dituntut agar dapat menyeleraskan sikap dan tingkah laku kita sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Karena pada dasarnya setiap jiwa memiliki tuntutan untuk mendapatkan kebebasan. Akan tetapi kebebasan tersebut pasti ada batasan-batasan yang harus disadari dan dicamkan sedini mungkin agar dinilai layak diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat yang bermartabat. Kelayakan inilah yang menentukan apakah seseorang tersebut patut disebut bermoral atau sebaliknya. Adapun ilmu yang membahas tentang kebaikan dan keburukan di dalam kehidupan manusia secara keseluruhan, terutama yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan disebut dengan etika. Hal ini sangat jelas dan sesuai dengan apa yang disampaikan KH. Dewantara. Tentunya terdapat relevansi antara moral dan etika, karena orang yang beretiket pasti disebut bermoral pula. Islam sangat menitikberatkan peranannya dalam misi ketauhidan. Tapi sebenarnya makna yang terkandung dalam misi ketauhidan tersebut adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang dinilai tidak normatif bahkan bertentangan dengan asas-asas kemanusiaan. Maka tidak anyar lagi, kita pernah mendengar sabda Nabi kita Muhammad SAW. “sesungguhnya aku diutus hanya untuk memperbaiki akhlak�. Inti dari sabda beliau adalah untuk menegakkan kalimat tauhid maka kita harus membersihkan diri kita dari akhlak yang tercela serta perbuatan-perbuatan yang tidak fundamental. Kemudian baru dapat dibanjiri dengan akhlak-akhlak yang terpuji. Secara otomatis hidayah Allah akan mudah diterima oleh setiap insan yang mengabdi kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan 3 prinsip suluk yang kita ketahui; al-Takhalli yang berarti menjauhkan diri dari perbuatan tercela, al-Tahalli yang secara simpel dapat dipahami sebagai proses pemebersihan diri dengan menerapkan aturan-aturan agama dan membiasakan diri dengan akhalak terpuji. Dan al-Tajalli yakni tahap tertinggi dari wujud penghambaan diri kepada Allah dengan merasakan keberadaan-Nya dan lebur bersama Allah dengan kenikmatan yang tidak bisa dilukiskan. Ia bahagia di bawah naungan keridhaan Rabbnya. Berbicara tentang akhlak, tentunya tersiar di pikiran kita akan keterkaitannya dengan moral dan etika. Terdapat perbedaan mendasar tentang akhlak itu sendiri. Karena menurut Imam al-Ghazali, sifat spontanitas yang tertanam dari jiwa seseorang sehingga menimbulkan perbuatan-perbuatan

3

yang baik atau buruk dengan tanpa paksaan dari pihak manapun dan dilakukan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran secara mendalam adalah makna dari akhlak yang hakiki, walaupun banyak perbedaan pendapat antar pemikir tentang makna tersebut. Dari terminologis yang dituturkan oleh al-Ghazali, dapat kita simpulkan adanya hubungan erat antara akhlak, moral, dan etika. Berarti akan cacat rasanya jika kita hanya bermoral tapi tidak disertai dengan akhlak yang baik. Karena kita hidup di dunia ini tidak hanya dituntut untuk berakhlak sesama makhluk saja, tapi juga berakhlak baik kepada Sang Khalik Jalla wa ‘Alaa. Secara pasti, dogma agama manapun tidak ada yang menuntut pemeluknya untuk melakukan perbuatan yang tidak normatif. Terutama Islam yang sangat menjunjung tinggi pribadi-pribadi yang berakhlak mulia. Dan standardisasi kemuliaan akhlak seseorang adalah berdasarkan tingkat ketaqwaannya kepada Allah Ta’la. Disinilah peran Islam yang mengajarkan metode umatnya untuk lebih bermartabat dalam setiap tindak-tanduknya. Bagaimana mungkin orang yang selalu mengingat Allah di setiap kedipan matanya akan melakukan perbuatan dosa dan merugikan agamanya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang yang merasakan keberadaan Tuhannya dimanapun dan kapanpun akan melakukan konspirasi nakal untuk menghancurkan bangsa dan negara. Maka dari itu, ketaqwaanlah yang menentukannya. Semakin tinggi tingkat ketaqwaan seseorang, maka semakin mulialah akhlak dan moral yang dimilikinya. Indonesia, memiliki keheterogenan ras, sukum adat, budaya dan agama. Setiap bangsa memiliki jati diri masing-masing, dan Indonesia tidak boleh sampai kecopetan jati dirinya. Dengan tetap menjaga kebudayaan seutuh mungkin dan saling menghargai antar sesama, Insya Allah keutuhan Negara kita dapat dipertahankan secara aman dan damai. Dan disinilah kita membutuhakan pemimpin yang tegas, arif dan bijaksana dalam menghadapi problematika kenegaraan dan lainnya. Pendek kata, bangsa kita sangat membutuhkan sosok yang dapat menggiring rakyatnya untuk lebih mengerti betapa pentingnya moral demi kepentingan bangsa dan negara. Sehingga rakyat Indonesia bisa menjadi rakyat yang berbangsa dengan kebanggan jati dirinya dan bermartabat dengan moral dan kemuliaan akhlaknya. Disamping itu, bersosialisasi tentang urgensi moral, akhlak mulia, dan beretiket, sangatlah diperlukan dan harus dimulai sejak dini. Tentang tata krama, aturan, norma, dan nilai yang harus ditancapkan di setiap sanubari masyarakat Indonesia. Sehingga setiap tindakan dan perilaku lebih berarah dan penuh dengan moral. Bermoral tidak harus menuggu negara kita maju. Tapi dengan bermorallah berarti selangkah maju demi kemajuan bangsa. Karena aura kebaikan selalu mengarah ke hal-hal yang lebih positif dan bernilai. Hal ini sangatlah memerlukan kerja sama dari setiap elemen masyarakat agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara sempurna. Adakalanya kita harus belajar dari orang lain. Supaya kita sadar dimana kesalahan dan kekurangan kita selama ini. Tapi haruskah kita menjadi orang lain tersebut. Tentu tidak. Kita tidak perlu merubah diri kita dan menghilangkan jati diri kita agar memperoleh suatu keberhasilan. Sebagai contoh, westernisasi telah merajalela di mana-mana, termasuk di Indonesia. Dalam berpakaian, belum tentu mereka yang berpakain kebarat-baratan akan diterima oleh masyarakat Indonesia. Maka dari itu Berbudayalah dan banggalah dengan budaya kita masing-masing, Insya_Allah bangsa kita dapat menghidupkan kembali moralitasnya yang hampir pudar. Islam sangat menjunjung tinggi dan mengapresiasi sikap bermoral dan berakhlak mulia, karena sebenarnya Islam adalah agama yang berbudaya.

Fadhlurrahman Armi Banda Aceh, 2 September 1993 Mahasiswa Universitas Abdel Maleek es-Sa’adiy, Martil, Tetouan

4


Resensi Resensi Buku : "Mashlahah Mursalah dan Istihsan, serta aplikasinya dalam ranah fiqAih" Penulis : Dr. Abdul Latief Ilmi Peresensi: Khoirun Nasihin adalah mahasiswa s1 universitas Ta'limul 'Atiq Imam Nafie, Tanger- Maroko.

Istilah maslahah mursalah sudah digunakan oleh ulama bermazhab maliki, untuk menanggulangi perkara baru yang tidak termaktub dalam nash dan ijma. Bahkan, menjadi sebuah trademark mazhab maliki sebagai mazhab yang banyak bersandarkan pada maslahat ketika tidak adanya nash ataupun ijma dalam suatu permasalahan. Disebutkan oleh Imam Qarafi dalam kitabnya "Irsyadul Fuhul" halaman 403 : "Sesungguhnya dua imam besar Malik dan Ahmad menggunakan mashlahah mursalah, namun yang masyhur adalah kesendirian Malik dalam hal tersebut" Bergandengan dengan maslahat mursalah, ada istilah yang disebut dengan Istihsan. Istihsan adalah "Meninggalkan hokum dari proses analogy yang sama dalam sebuah permasalahan, pada kebalikan hokum tersebut dengan adanya hal yang menguatkan pada kebalikan hokum tersebut " . diriwayatkan dari Abdurrahman bin Qosim, bahwasanya Imam Malik pernah berkata : "Sembilan dari sepersepuluh Ilmu adalah Istihsan" . Untuk lebih memahami tentang dua macam istidlal ini, serta kedudukannya dalam justifikasi hokum di kalangan mazhab fiqih, ada sebuh buku yang ditulis oleh Dr. Abdul Latief Ilmi dengan judul : "Mashlahah Mursalah dan Istihsan, serta aplikasinya dalam ranah fiqih". Buku ini adalah sebuah Dirasah dalam bidang fiqih dan ushul fiqih, yang tercakup dalam dua skala bab yang saling melengkapi. Pertama : rumusan teori, dimana hal penting yang sudah penulis lakukan adalah penjelasan landasan pokok mashlahat mursalah dan istihsan menurut ulama mazhab Malik dan ulama lain yang sependapat. Kedua : Aplikasi dari rumusan teori, dimana penulis mencantumkan beberapa contoh permasalahan fiqhiyyah berlandaskan dari rumusan Mashlah mursalah ataupun Istihsan. Hal ini jarang kita jumpai di beberapa buku yang membahas secara khusus kedua bab ini. Dengan dicantumkannya beberapa contoh aplikasi pada bab kedua, menguatkan bahwa mashlahah mursalah dan istihsan bukanlah hanya sebatas rumusan teori

belaka, namun merupakan sebuah sumber pengambilan hokum yang telah dilakukan oleh ulama islam dahulu, dengan berpatokan pada mashlahat dan mafsadah dalam suatu perkara, atau yang lebih dikenal dengan istilah "Fiqhul Maslahah". Buku dengan setebal 300 lembar ini, dicetak oleh badan waqaf dan urusan agama kerajaan Maroko. Sebagai bentuk suntikan dalam usaha meningkatkan kajian keislaman dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang keilmuan dan kebudayaan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa buku ini mempunyai nilai istimewa di hati para ulama Maroko, yang mayoritas bermazhab Malik sebagai pembawa panji utama landasan hokum berdasarkan "Mashlahah mursalah dan Istihsan". Adapun bagi pelajar Indonesia di Maroko, khususnya bagi mereka yang belajar di fakultas syariah, buku ini bisa dijadikan salah satu refrensi bacaan untuk lebih mengenal mazhab Malik lebih dekat, serta perbedaan pendapat yang terjadi antara seorang guru yaitu Imam Malik, dan muridnya Imam Syafi'ie dalam menyikapi kedua permasalahan tersebut. Karena, dengan adanya perbedaan sikap antara dua Imam besar ini dalam masalah "Hujjiatul Maslahah Mursalah dan Istihsan", memberikan efek dan pengaruh dominan dalam perbedaan justifikasi hokum sebuah masalah baru, ketika tidak adanya nash dan Ijma ulama. Wallahu a'lam

Semoga Promosi pariwisata Indonesia di Casablanca yg akan menampilkan fashion show Batik, Musik Rebana, Tari Saman, Tari Payung, Tari Merak, Pencak Silat dan Kuliner Tradisional Indonesia pada tanggal 17 Maret 2013 dapat meningkatkan dan mempererat hubungan kedua negara Indonesia - Maroko.

- Didefinisikan oleh Abu Hasan al- Karkhi, lihat di Kasyful asrar li 'Abdil Aziz al- Bukhori, jilid 4 halaman 3. - Hal 1 dalam buku ini.

5

6


Profil

Inspirasi Mohamed Mokhtar Soussi

Perjalanan panjang telah membawa kita pada sebuah ruang dan waktu yang tak pernah kita jumpai sebelumnya. Diruang dan waktu yang baru ini, tak hentinya kaki melangkah menyusuri jalan-jalan terjal menuju titik cahaya yang terang dalam mengarungi bahtera kehidupan yang lebih baik. Meski lelah dan letih jiwa ini namun aku harus terus berjuang. Layaknya perjalanan ruh dalam penantiannya di Lauhul Mahfudz yang pada akhirnya singgah dalam tempat mulia yang bernama Rahim sang ibu. Untuk dapat keluar membutuhkan proses dan waktu yang harus dilewati dengan penuh kesabaran. Hingga ketika kehadiranya yang sangat dinanti-nantikan telah tiba, mampu memberikan senyuman indah dan bahagia. Hanya saja mungkin saat ini aku belum mampu memberikan kembali senyuman indah yang pernah terpancar dari wajah seorang ibu yang telah suasah payah membesarkanku. Meski cucuran doa yang selalu dipanjatkan sang bunda tak heni-hentinya mengiringi setiap langkah kakiku. Harapan-harapannya yang indah dan tak pernah punah selalu tertuju untukku. Semua itu belum mampu merubah kehidupanku menuju lebih baik, yang terjadi sekarang justru kebimbangan-kebimbangan yang selalu menghantui langkahku. Kebimbangan itu muncul tatkala aku menerawang jauh apa yang akan terjadi di masa depan atau akan jadi apa aku kedepan. Benar kata orang, yesterday is history now is gift and tomorrow is mystery inilah yang sebenarnya menjadi pokok masalahku yang terlalu gelisah dengan masa depan. Padahal seharusnya focus terhadap masa sekarang right now apa yang harus dikerjakan sekarang. Karena akibat akan terjadi jika kita melakukan sebab-sebabnya. Kini, saatnya ku mencoba untuk merenungi kembali Tentang langkah yang telah terlewati Tentang mimpi yang belum terbukti Tentang ke"aku"an yang belum teruji Tentang cinta yang mungkin masih terselip rasa benci Dengan harapan semoga tidak terlalu pusing dengan masa depanku agar bisa konsentrasi dan fokus pada kekinianku saja, toh kalau aku doing the best tentu insya Allah bukan hanya aku saja yang akan merasakan manisnya tapi ibuku juga akan merasakan indahnya senyuman yang dulu pernah menghiasi wajahnya. Kenitra, 08-Maret-2013.

7

Mohamed Mokhtar Soussi (1900 – 1963) adalah seorang ulama yang terkenal deras ilmunya, penulis produktif ,sastrawan ulung, sejarawan expert kota Sous, sekaligus politisi andal. Terkenal akan riwayat kegigihannya memperjungkan kemerdekaan bangsanya, dan kecintaannya terhadap tanah airnya. Bahkan sebagian sejarawan menobatkannya sebagai pahlawan revolusi kemerdekaan sebab peranan pentingnya sebelum proklamasi Maroko di kumandangkan. Beliau putra dari seorang ayah yang bernama El Hadj Ali Derkaoui, tokoh Souss dan salah seorang guru besar Sufi ternama di Illgh .Beliau lahir di desa kecil Illgh dekat Lembah Dougadir di distrik Souss,Kerajaan Maroko . Itulah kenapa diakhir namanya diakhiri dengan Soussi, nisbah ke tempat tinggalnya di Souss. Beliau pernah menduduki jabatan Menteri Agama ,di kementrian Wakaf dan Urusan Agama Kerajaan antara tahun 1955 sampai 1956. Mohamed Mokhtar Soussi. Perjalanan mencari ilmu Sejak kecil beliau diasuh oleh bapaknya yang merupakan guru pertamanya. Bapaknya adalah Alim besar dan tokoh sufi di kota Souss. Benar memang sitilah "buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya", Beliau terlahir sebagai anak yang cerdas,kritis,aktif dan pintar . Pada tahun 1918, yaitu pada usianya yang ke- 20 tahun ,Mokhtar Soussi berhijrah ,memulai perjalanan mencari ilmunya di luar kampung halamannya. Beliau meninggalkan keluarganya dan mendaftarkan diri di salah satu lembaga pendidikan di Kota merah Marakesh . Setelah lulus dari Marakesh , beliau melanjutkan jenjang Pascasarjanaya di Universitas Al Qarawiyin,kampus terelit kala itu. yaitu pada tahun 1924 . Disinilah Mokhtar memulai karir socialnya. Beliau aktif ikut serta dalam beberapa forum sastra dan membuat bakat sastranya terukir, dan disini juga ,Mukhtar memulai penyelmannya di dunia perpolitikan . Beliau bergabung dengan gerakan perlawanan melawan penjajah yang didirikan oleh Allal Al Fasi di Fes. Setelah pendidikan pascasarjananya tuntas,beliau tahwil dari Fes ke Rabat dan berhasil menyelesaikan pendidikan jenjang akhirnya di Ibu Kota Kerajaan. Mendirikan sekolah ,bentuk kepedulinnya terhadap kebudayan Setelah tuntas melewati pengembaraannya mencari pengetahuan,beliau kembali lagi ke Marrakesh . disini beliau berkonsentrasi di dunia pendidikan dan mengabdikan dirinya ke Masyarakat. Beliau merintis sebuah lembaga pendidikan swasta , beliau namakan sekolah ini “ l’enseignement de la culture amazighe“ pusat pendidikan budaya Amazigh.Di sekolah yang beliau dirikan inilah beliau memerangi kebutaan-kebutaan huruf dan pengetahuan masyarakat maroko. Beliau membangun cita dan harapannya untuk mengusir penjajah dari tanah airnya bersama masyarakat.

8


Didalam derita, Mukhtar menemukan pancaran inspirasi Pada suatu hari diceriakan bahwa beliau pernah ditawari Oleh seorang gubernur protector prancis ,untuk bekerja sama dengan pemerintah protektorat di Marakesh. Tetapi tawaran ini ditolaknya mentah-mentah. Beliau menilai bahwa bekerjasama dengan penjajah, sama saja menghianati perjuangannya yang sudah lama ia rintis. Akibat penolakannya inilah beliau digelandang oleh tentara protektorat Prancis karena membangkang dan dianggap memiliki gagasan-gagasan beracun yang ia ajarkan ke masyarakat luas di sekolahnya,tentu hasilnya akan membahayakan stabilitas jalannya pemerintahan penjajah . Beliau diasingkan,dijebloskan ke sebuah penjara dikampung halamannya, desa Illgh. Dalam penjara beliau tidak putus asa dan berhenti berjuang. malahan disinilah, beliau mendapatkan banyak inspirasi . Beliau mengisi hari-harinya untuk menuliskan lembaran-lembaran karyanya. Diantara karyanya yang paling fonemenal adalah Ensiklopedi Al Ma’sul yang tebalnya mencapai 20 jilid. Buku ini merupakan ensiklopedi para tokoh-tokoh besar suku Souss ,dan merupakan rujukan terlengkap dan terpenting dalam sejarah orang Souss. Sisi kehidupan Politik Mukhtar Selain geliatnya di tataran tarbiyah ,Beliau termasuk singa dibidang politik. Beliau adalah pejuang dan pemberani yang sangat gigih melawan pendudukan Perancis, Tercatat,beliau telah ikut andil dalam gerakan-gerakan perlawanan di beberapa titik Maroko wilayah bagian tengah. Selain itu, Pahlawan berdarah Berber ini ikut berkontribusi dalam menyemai dan menumbuhkan berbagai organisasi-organisasi politik bawah tanah yang nantinya menjadi garda terdepan terhadap pengusiran penjajah dari bumi Maghrib.Dari pengalaman kuatnya inilah. Setelah kemerdekaan, Beliau diangkat menjadi menteri urusan agama pertama d Maroko dan mengemban amanah ini hingga dua periode kepemimpinan. Dia juga sempat menduduki kursi Dewan Konstitusi di Kerajaan,sebangku dengan politisi-politisi garda depan lainnya, diantaranya Mekki Naciri, Allal El Fassi dan Mohamed Hassan El Ouazzani. Akhir Hayat sang pejuang Beliau meninggal dunia di usianya yang ke 63 tahun,bertepatan pada tahun 1963,yaitu bertepatan pada masa kepemimpinan raja Hasan ll. Karya-karyanya Beliau termasuk seorang ulama yang sangat produktif dimasanya ,kitabnya ditulis berjilid jilid. hal ini menunjukkan kekritisan dan kedalaman ilmunya. Ambil saja kitab Al Ma’sul yang ditulisnya setebal 20 juz dan Souss El Alima Sejarah Ulama Sous. Selain itu dia banyak menulis karya -karya sastra yang serat akan penghayatan dan rerimbunan psikologis seperti Jazoula, Illighiat, Memori of Exile , dan Erramliat yang merupakan buku kumpulan syair dan koleksi Puisinya yang ia catat selama hayatnya.

Muhammad Nurul Alim Mahasiswa S1 Universitas Ta'limul 'Atiq Imam Nafie, Tanger-Maroko.

9

Muslimah

Ketika Muslimah Terluaka.

Engkau adalah bunga kehidupan, teramat sayang memperlakukanmu dengan kasar karena hal itu akan merusak keindahan yang ada dalam dirimu dan menodai kesempurnaanya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat derajatmu dalam agama ini, karenanya raihlah ia dengan memupuk ketaatanmu pada-Nya, merajut benangbenang kehidupanmu diatas jalan Allah dan manhaj Rasulnya agar kebahagiaan tak pernah jemu menghampirimu. Ingatlah selalu firman-Nya:"Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasulnya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar" (Al -Ahzab:71). engkau mempunyai banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh kaum hawa, kau adalah sosok yang mulia, lemah lembut dan penuh kasih sayang, walaupun terkadang kau terlihat lemah atas masalah-masalah dunia yang selalu membelitmu, tapi ingatlah wahai muslimah walaupun badan tak berdaya mata tak dapat berbohong, tapi, hati kita harus kuat. menangislah jika itu perlu, menangis itu adalah kebiasan kita sehingga tidak heran lagi kalo wanita itu di identik dengan sifat cengengnya, tapi ketahuilah wahai muslimah menangis itu adalah sunnah dalam islam. Menangis bukanlah menunjukkan kelemahan jiwa seseorang. Salah besar jika ada anggapan bahwa orang yang rajin menangis adalah orang yang jiwanya lemah. Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia perkasa yang ulet, tahan uji, dan jauh dari sifat-sifat lemah. Terbukti beliau dapat menaklukkan semua serangan atas diri beliau, baik yang datang dari manusia, syaitan, bahkan yang datang dari hawa nafsu beliau sendiri. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Najmi: “ Dan, tidaklah dia (Nabi Muhammad) itu berbicara dengan hawa nafsu, tetapi apa yang dikatakannya adalah berdasarkan pada wahyu yang diwahyukan kepadanya”. Sosok lain adalah Umar “Al Farouq” bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, khalifah Rasulullah yang kedua. Beliau terkenal sangat tegas terhadap kedzaliman, dan mampu membuat kecut perut musuh-musuh Islam berbentuk kekuatan super power sekalipun, misalnya Romawi dan Parsi. Namun dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang beliau miliki, ternyata beliau sangat mudah menangis sampai mengguguk-guguk bila berdiri sholat menghadap Tuhannya, atau saat berdzikir menyebut dan mengingat asma Tuhannya. Padahal Nabi dalam hadits Bukhari Muslim mengatakan bahwa syaitan tidak akan berani berpapasan dengan Umar bin Khattab.

10


menangis bukanlah tanda kelemahan jiwa seorang hamba yang menyebabkan seseorang dapat jatuh ke jurang kehinaan, namun justru sikap terpuji yang mesti wujud pada diri setiap hamba Allah yang senantiasa berdiri pada dua tonggak kehidupan yang sangat penting ; khouf (rasa takut) dan roja’ (rasa harap). maka dari itu menangislah jika itu memang perlu ditangisi, tapi ingatlah wahai muslimah rugi rasanya jika air mata tertumpah untuk hal-hal yang sepele, dan tidak bernilai disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hari ini banyak air mata tertumpah untuk hal yang sia-sia, sementara untuk agama matanya beku tak pernah menangis. Rasul berpesan: “Mata yang beku yang tidak mampu menangis adalah karena hati orang itu keras, dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa yang telah diperbuat. Banyaknya dosa yang dibuat seseorang adalah karena orang tersebut lupa mati, sedangkan lupa mati datang akibat panjangnya angan-angan. Panjang angan-angan muncul karena terlalu cinta pada dunia, sedangkan terlalu mencintai dunia adalah pangkal segala perbuatan dosa.” Beruntunglah orang yang dapat menangis karena takut kepada Allah atau karena terharu dalam agama, terkadang menangis juga bisa terjadi karena besarnya kasih sayang yang diletakkan Allah dalam dada seseorang. Nabi Muhammad pernah menangis saat melihat putra tercinta, Ibrahim dalam sakaratul maut. Beliau berkata: “Air mata ini adalah kasih sayang yang diletakkan Allah dalam hati setiap hamba-Nya.” ketahuilah muslimah dimana ada kesedihan disana ada kebahagian yang menantimu, janganlah kamu berlarut-larut dalam kesedihan duniamu, tetaplah semangat menata hidup yang lebih baik lagi, sebaik-baiknya manusia adalah dimana dia bisa mengontrol dirinya dan selalu memanage dirinya untuk selalu menjadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya, sesungguhnya segala musibah yang menimpa kita itu bukan untuk menghancurkan kita tapi malah sebaliknya, masalah akan membuat kita semakin dewasa dan menuntun kita untuk memulai menanam bibit kebahagian menuju kebahagian yang hakiki (jannah). wahai muslimah sungguh aku sangat tersentuh dengan puisi indah dari ukhty fillah kita, aku akan sedikit berbagi kepada para2 muslimah yang begitu mulia di hadapan Allah S.W.T.

Ketika hati seorang muslimah terluka, tangannya ia gunakan seperti kebiasaannya Ketika hati seorang muslimah terluka, tak akan ada perubahan dalam dirinya oleh hal-hal yang tidak berguna Ketika hati seorang muslimah terluka, ia gunakan kesadarannya tuk menjaga perasaan orang sekitarnya Ketika hati seorang muslimah terluka, air matanya dijadikan doa untuk keselamatan orang yang melukainya Ketika hati seorang muslimah terluka, jari-jemarinya bergerak untuk tetap menolong orang lain tanpa beban di hatinya Ketika hati seorang muslimah terluka, hidupnya tetap menjadi kebahagiaan bagi orang disekelilingnya. Ketika hati seorang muslimah terluka, dia tetap meneruskan liku2 hidupnya. Ketika hati seorang muslimah terluka, kepercayaan dirinya tetap tak akan pudar.. Ketika hati seorang muslimah terluka, ia dan dirinya tetap menjadi MUSLIMAH Tabahkanlah HATIMU duhai disaat dirimu TERLUKA.. Anggaplah ujian ini sebagai ANUGERAH TERINDAH dariNYA kerana DIA ingin senantiasa dekat denganmu. ingatlah wahai muslimah Kebahagiaan sejati hanya ada dalam hati Kita. Hanya keiklasan dan rasa bersyukur yang mendatangkan kebahagiaan tersebut. Hanya keikhlasan dan rasa bersyukur dengan keadaan kita saat ini yang mampu mendatangkan kebahagiaan sejati dalam hidup Kita. Dan hanya bersyukur kepada Allah S.W.T. yang akan membuat segalanya jadi indah pada waktu yang telah ditetapkan-Nya... lihatlah kelangit dan tersenyumlah ^_^..

* KETIKA HATI MUSLIMAH TERLUKA* Ketika hati seorang muslimah terluka, ia akan menghapus air matanya dengan imannya.. Ketika hati seorang muslimah terluka, ia akan menguatkan hatinya dengan ilmunya Ketika hati seorang muslimah terluka, hati-harinya akan ia penuhi dengan semangat perubahan lebih baik pada dirinya Ketika hati seorang muslimah terluka, ia menari dalam doa permohonan ampunnya terhadap Rabbnya Ketika hati seorang muslimah terluka, wajah kusutnya tetap terlihat indah bagi dunia Ketika hati seorang muslimah terluka, bibir merahnya menyimpulkan senyuman untuk hidupnya Ketika hati seorang muslimah terluka, matanya basah oleh lembutnya hatinya Ketika hati seorang muslimah terluka, dunia nya terasa akan berlanjut dan ia harus tegar Ketika hati seorang muslimah terluka, jiwa lembutnya sampaikan ketenangan pada hati kecilnya Ketika hati seorang muslimah terluka, akal dan hatinya hadir untuk menanti kesadarannya

11

Zahratul Unsi Abdullah Mahasiswi s1 universitas Abdel Maleek es-Sa’adiy Tetouan-Maroko.

12


Kisah

Biaya masuk pondok itu memang tergolong besar namun aku tahu mereka, mereka bekerja keras mengumpulkan lembaran-lembaran rupiah tiap hari, semuanya bekerja tak terkecuali aku. Setiap jarum jam menunjukkan anggka 03.00 (sore), disaat itulah sepedaku beraksi, ku gayuh sepedaku ke UMI, disitulah bapakku berjualan, saat itu aku tidak habis pikir beliau berjualan mendorong gerobak bakso dari rumah kami sampai UMI dengan jarak 4 KM seorang diri membuatku malu, aku saja naik sepeda dari rumah sampai UMI sudah tergopoh-gopoh, beliau berjualan dari siang sampai malam, kadang kala ketika bapakku sampai rumah aku langsung memijatnya. Saat itu pula ku putuskan membantu bapak berjualan sebelum ku masuk pondok pesantren. Tugasku adalah mencuci piring, tiap hari kulakukan pekerjaan itu meskipun rasa letih menghampiri. Itulah saat-saat dimana aku dapat merasakan langsung perjuangan mereka menafkahi keluarga kami.

DARI SEBUAH PROSES Semuanya serba proses, belajar butuh proses, pintar butuh proses, cinta butuh proses, putus butuh proses, galau butuh proses, bangkit butuh proses, buat KTP juga butuh proses. Dunia adalah lautan proses. Hidup memang butuh proses sebab kita hidup berarti kita belajar, belajar memahami lika-liku kehidupan dunia dan pada akhirnya kita tahu hasil dari proses hidup kita. Namaku Rendika Agustianto, asli keturunan jawa tapi lama menetap di Makassar. Hidup jauh dari kota membuatku tahu bahwa sebenarnya desa adalah tempat teraman dan paling tentram menjalani hidup sehari-hari. Tahap awal melangkah. UN tingkat SD telah usai, tibalah saatnya memasuki gerbang remaja, semua teman-temanku sudah mendaftarkan diri di sekolah pilihan mereka masing-masing, ada yang memilih dekat, ada yang jauh bahkan ada yang keluar provinsi. Hanya aku seorang diri yang belum tahu arah. Disaat libur Ujian Nasional tiba-tiba kepala sekolah memanggilku ke rumahnya, mungkin beliau terlalu kasihan melihatku yang tiap hari main kerumahnya namun sampai detik ini belum tahu harus kemana, disaat itu beliau memberi saran kepadaku untuk masuk di pondok pesantren yang baru saja diresmikan, secara otomatis jadilah aku santri angkatan pertama dan kebetulannya lagi letak pondok tersebut tidak jauh dari kampungku. Bayang-bayang pondok itu terus saja hinggap tiap waktu, disaat main ia datang, disaat tidur ia menghampiri seperti memamerkan dirinya kepadaku, akhirnya kuhaturkan dan Kujelaskan keinginanku kepada kedua orang tuaku dengan sedetil-detilnya. Selesai ku jelaskan kepada mereka, mereka menolak dengan lantang, ku jelaskan berulang-ulang namun tidak juga membuat hati mereka luntuh, aku tahu mereka begitu mengkhawatirkanku, aku merasakan aroma kekhawatiran mereka nyungsep terperangkap dalam jaring-jaring perasaanku namun baru pertama kali aku tangkap pancaran kekhawatiran itu aku langsung tersentuh, padahal ketika aku bermain di luar rumah sampai larut malam atau mandi di sungai bersama teman-teman atau memancing ikan di danau milik tetangga tanpa izin dengan sembunyi-sembunyi mencuri ikan, mereka tidak terlalu mengkhawatirkanku, baru kali ini kekhawatiran mereka tersirat dengan pasti. Dan aku juga tahu bukan karena kekhawatiran mereka menjadi penghalang namun karena biaya menjadikan mereka sulit mengucapkan kata “IYA”. Aku juga sadar keadaan finansial kami tidak cukup untuk mendaftar di pondok tersebut, namun bukan karena aku tak paham tentang keadaan kami hanya saja keinginanku begitu kuat. Saat itu tekadku sudah bulat dan hanya satu cara agar masalah ini terselesaikan yaitu masuk kamar tutup pintu dan nonton TV sepuasnya. Sebenarnya jurus ini terlalu bodoh dan konyol tapi ternyata mempan meluluhlantakkan hati orang tuaku meskipun cara ini terlalu dramatis. Akhirnya terbukalah bendungan itu dengan restu kedua orang tuaku….. Alhamdulillah

13

Masa-masa di penjara suci. Alhamdulillah biaya masuk pondok pesantren telah terkumpul, singkat cerita aku pun diterima di pondok tersebut. Gelar kami saat itu adalah manusia-manusia labil. Awal masuk pondok pesantren dimulai, beradabtasi adalah proses awal, kami saling kenal satu sama lain agar kedepannya lebih akrab. Jumlah kami 34 santri namun sampai lulus jumlah kami merosot tajam hingga tersisa 24 santri. Satu bulan adalah masa-masa berat yang harus dijalani karena disaat itu kami dipaksa beradabtasi dengan lingkungan baru, kami harus bisa melepas diri dari orang tua, kami harus bisa mandiri. Orang tua kami saat itu hanya para ustadz, mereka pula yang mengajari kami tentang kehidupan, mereka sering memberi semangat kami meskipun kami tidak bersemangat lagi. Kami di pondok hanya diperbolehkan pulang tiga bulan sekali dan itu hanya sehari, peraturan yang begitu aneh dan tidak berpihak pada santri. Kami juga tidak terlalu paham akan kebebasan berpendapat karena itu peraturan tersebut harus kami jalani dengan legowo dan sabar. Di pondok itu kami diajari segala sesuatu tentang kewirausahaan. Kami diajari beternak, bertani, berkebun, menanam sayuran hingga menjualnya ke masyarakat sekitar pondok, seakan pondok itu ingin berkata bahwa pondok pesantren tidak hanya meluluskan cendekiawan muslim saja tapi pondok pesantren ini bisa meluluskan seorang jiwa pengusaha dan pembisnis, karena faktanya pembisnis di Indonesia masih sangat sedikit disebabkan budaya PNS masih sangat melekat di hati para lulusan perguruan tinggi. Indonesia masih sangat butuh seorang pembisnis dan roh inilah yang dimiliki pondok pesantren modern berbasis entrepreneur. Di pondok ini kami diajarkan kedahsyatan mimpi, kami diajarkan berhalusinasi menembus awan impian meraih cita-cita tinggi, kami diajarkan melukiskan cita-cita di batu agar tahan lama dan pastinya lukisan itu tidak harus di batu sungguhan karena batu bagi kami adalah wadah keras yang sulit terhapus yaitu hati. Kami diajarkan bahwa tempat menyimpan lukisan mimpi itu adalah hati. Mimpiku saat itu adalah bisa kuliah di Amerika Serikat negeri adidaya super power, ku tulis impian itu dengan sungguh-sungguh, meskipun sebenarnya impian adalah sesuatu yang tidak realistis tapi apa mau dikata kami harus melakukan itu, kami memang belum paham hal-hal yang tidak realistis namun pastinya semua orang akan berkata “mimpilah setinggi mungkin”. Dari kata itu kami sudah berani bermimpi dan kami harus berani menanggung proses dari mimpi itu. Akhirnya kami lulus pondok pesantren itu dengan gelar “lulusan angakatan pertama”. Rasa bahagia pastinya menyalami kami, kami akhirnya bebas dari penjara suci, secara langsung gelar kami meningkat dari manusia-manusia labil menjadi manusia-manusia merangkak dewasa. Gelar yang cukup bagus buat kami, manusia tahap pendewasaan. Manusia tahap pendewasaan. Sekolah yang ku tempuh selanjutnya adalah madrasah aliyah program khusus (MAPK) jurusan agama islam di pondok madinah Makassar. Di pondok kecil itu aku sudah bertekad mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika melalui program Youth Exchange and Study (YES), mekipun bahasa inggrisku tidak terlalu memuaskan dan masih jauh dari kata layak namun tekad dan semangat menjadi acuanku saat itu, kupelajari berbagai macam buku bahasa inggris karena disaat itu aku hanya punya modal nekat dan semangat. dan secara kebetulan delegasi konsulat Amerika yang berkedudukan di Surabaya datang bersilaturahmi ke pondok kami, Perwakilan konsulat menjelaskan kepada kami ten-

14


tang proses program tersebut namun informasi itu seakan menjadi batu sandungan karena pendaftarannya sudah ditutup untuk tahun itu, rasa kecewa dan pasrah bercampur jadi satu, sebenarnya masih ada kesempatan kedua untuk tahun depan tapi aku tidak tahu akan terwujud atau tidak, aku tetap berharap dapat menggapai impian itu kelak. Kelas 2 SMA adalah masa transisi dari pondok ke sekolah umum karena aku harus pindah sekolah, berat memang rasanya namun semuanya harus aku jalani, ini keinginan kedua orang tuaku pindah ke jember. Masa-masa saat itu masih aku ingat ketika pertama kali datang dengan tekad sama yaitu menjelajahi Amerika. Disini keinginanku tetap belum pudar meskipun Mesir masuk dalam target selanjutnya. Mesir menjadi magnet tersendiri bagiku hingga ku lulus dari Madrasah Aliyah. Tahap awal penentuan masa depan. Pendaftaran Beasiswa Mesir dibuka, singkat cerita aku pun lulus tahap pertama, tes selanjutnya adalah tahap kedua di Jakarta, namun aku terkendala biaya untuk pergi ke Jakarta. Uangku sudah habis ku pergunakan mengurus pendaftaran masuk perguruan tinggi, alhasil aku tidak jadi berangkat mengikuti tes tahap kedua di Jakarta. Ku putuskan untuk mendaftar terlebih dahulu di perguruan tinggi dengan mengikuti SPMB-PTAIN. Konsentrasiku saat itu bukan pada jurusan keagamaan tapi pada bidang managemen dan bisnis meskipun sangat melenceng dari jurusan waktu di Madrasah Aliyah aku tetap percaya diri, kepercayaan diri saja tidak cukup akhirnya kepercayaan diri itu ku telan mentah-mentah karena tidak LULUS. Saat itu aku mendaftar lagi di perguruan tinggi yang ada di jogja mengambil jurusan ekonomi syariah. Sebelumnya aku juga dapat kabar ada pendaftaran beasiswa Maroko, tanpa pikir panjang aku langsung daftar dan mengirimkan berkas-berkas yang disyaratkan. Sehari sebelum tes di perguruan tinggi itu, pengumuman beasiswa Maroko keluar dan saat itu aku masih berada di Pare-kediri kursus bahasa inggris. Konsentrasiku terbagi dua antara tes di perguruan tinggi itu dan pengurusan beasiswa maroko tapi keputusan itu berbuahkan hasil, akhirnya ku pilih Maroko dan tanpa pikir panjang aku langsung pulang ke Jember. Pertama datang ku langsung ceritakan semuanya kepada keluargaku di Jember terkecuali orang tuaku yang masih di Makassar, kuceritakan ke orang tuaku melalui telefon dan mereka pun merestui keputusanku. Persiapan awal adalah pembuatan SKCK, tapi aku tidak bisa mengajukan permohonan tersebut dikarenakan aku masih tidak punya KTP, ku ceritakan ke pamanku masalah ini agar aku bisa pulang ke Makassar untuk mengurusi semuanya namun pamanku tidak mengizikan karena menurutnya sama saja, sama saja sebab aku juga masih belum punya KTP. Ku putuskan membuat KTP jember terlebih dahulu dan jadilah semuanya molor dari target, singkat cerita berkas yang ku kirimkan sampai batas akhir pendaftaran adalah SKCK, akte kelahiran, foto, ijazah, surat kesehatan dari dokter yang sudah di terjemahkan dan tanpa Paspor, sebab pasporku jadi satu bulan setelah penumuman beasiswa itu. Banyak rintangan yang dihadapi dalam proses pengurusan beasiswa ini, biaya salah satu kendala tersebut, disamping banyaknya sebuah kendala akupun belajar bahwa hidup memang sebuah proses dan akan indah ketika semuanya terselesaikan. dan pada akhirnya proses itu membawaku meyapa negeri di ujung afrika, Maroko. Alhamdulillah‌..

Rendika Agustianto Mahasiswa di universitĂŠ Cadi Ayyad Marrakech jurusan Dirosah Islamiyah.

15

Kesehatan

Mengatasi Gejala Sakit Maag

Dalam kehidupan sehari- hari sering kita jumpai berbagai macam penyakit salah satunya penyakit yang mudah menyerang seseorang pada bagian lambung atau lebih di kenal sebagai penyakit maag yaitu sering kali timbul dari kebiasaan pada pola hidup yang kurang baik karena berbagai kesibukan atau rutinitas yang biasa kita kerjakan tiap hari terkadang membuat kita terlambat untuk makan sehingga dari situ kemungkinan sakit maag datang tanpa kita sadari.Pola hidup ini sering kita alami tanpa memperhatikan kesehatan kita sendiri, pekerjaan yang menumpuk akhirnya menimbulkan stress. Meski terkesan penyakit yang tidak terlalu berat atau bahaya namun bukan berarti kita boleh meremehkan sakit maag.Penyakit maag pada awalnya dipicu oleh sakit pada lambung yang bisa mengakibatkan gangguan pada pencernaan sehingga bila tidak ditangani dengan tepat maka bisa saja menganggu tubuh secara keseluruhan apalagi sakit yang diderita pada lambung sudah tergolong kronis. Sekarang kita terlebih dahulu tahu gejala penyakit maag itu bagaimana?Sakit maag dan radang lambung pada umumnya terjadi karena adanya luka atau iritasi yang berada di lapisan mukosa lambung,sehingga dinding lambung menjadi bengkak dan merah bahkan berdarah dan luka berparut. Luka ini juga bisa menjalar hingga ke usus dua belas jari.Salah satu penyebabnya adalah terjadinya produksi asam lambung berlebihan yang mengakibatkan nyeri dan mual bagi penderitanya,penyakit ini sewaktu-waktu juga dapat kambuh kembali bila penderita melakukan pola hidup atau makan yang salah sehingga kembali memicu terjadinya luka pada lambung. Gejala Sakit Maag Berikut ini beberapa gejala umum sakit maag yang di ambil dari beberapa sumber walaupun tidak bisa dikatakan pasti namun perlu diketahui ada beberapa gejala dibawah ini dapat menjadi indikasi umum bagi seseorang yang menderita sakit maag : 1) sering kali merasa mual pada perut dan selalu ingin muntah. 2) sering mengalami rasa nyeri dan pedih pada ulu hati(perut bagian atas) serta diselingi dengan nafas sesak. 3) sering sendawa terutama jika dalam keadaan lapar. 4) kurangnya nafsu makan ketika rasa mual itu datang serta wajah menjadi pucat. 5) kepal terasa pusing ,sulit untuk tidur serta suhu badan naik dan keluar keringat dingin. 6) perut kembung jika terlambat makan dan merasakan nyeri pada perut sehabis makan. selain itu beberapa penderita dengan radang lambung yang sudah terlalu parah juga mengalami pendarahan pada lambung sehingga ketika penderita muntah maka akan mengeluarkan darah berwarna kehitaman seperti kopi.Radang lambung yang sudah terlanjur kronis dapat menyebabkan kematian.

16


Beberapa penyebab penyakit maag Penyakit maag merupakan gejala penyakit akibat factor yang merusak pertahanan mukosa lambung lebih besar daripada faktor yang melindungi pertahanan mukosa lambung.Berikut ini beberapa penyebab penyakit maag : 1) Gaya hidup yang tidak sehat 2) Pola makan yang tidak teratur 3) Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak akan merangsang produksi asam lambung 4) Stres, kelelahan, dan tekanan emosional yang berlebihan. 5) Sering begadang, kurang tidur atau insomnia 6) Merokok. 7) Kecanduan kopi yang berlebihan 8) Mengonsumsi minuman beralkohol. 9) Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama seperti aspirin 10) Bakteri, mikroorganisme yang merugikan (helycobacter pylori) , karena mengeluarkan zat yang merangsang produksi asam lambung. Mengatasi Sakit Maag pada Lambung Upaya yang paling bagus untuk mengatasi sakit maag adalah adanya kesadaran dari penderita maag untuk menghindari melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya sakit maag. Upaya untuk mencegah penyakit maag adalah makan tepat waktu yaitu secara teratur dan tidak berlebihan, pola hidup yang seimbang dan sehat, menjaga kebersihan dengan cuci tangan sebelum makan dan memperhatikan bahan makanan untuk menghindari jajan makanan sembarangan dan menghindari stres atau tekanan emosional lainnya. Meski terdapat banyak ramuan tradisional untuk mengatasi sakit maag namun mengonsumsi suatu obat tertentu untuk bisa mengatasi sakit maag juga bisa menjadi pilihan yang tepat dan praktis karena lebih dimungkinkan untuk bisa selalu dibawa. Ada baiknya untuk selalu memiliki persedian obat maag yang bisa untuk selalu dibawa bila sedang bekerja atau berpergian sehingga ketika penyakit maag datang maka kita bisa dengan cepat mengatasinya. Hal yang harus diperhatikan dalam mengonsumsi obat maag adalah kandungan yang ada pada obat tersebut. Kandungan pada obat maag haruslah yang sesuai dengan kebutuhan untuk penyembuhan lambung secara efektif. . Contoh kandungan pada obat maag misalnya kombinasi antara Hydrotalcite dan Magnesium Hidroksida merupakan jenis antasida untuk menetralkan asam lambung sehingga meringankan gejala nyeri ulu hati serta mual akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin. Hydrotalcite sendiri mengandung alumunium dan magnesium yang bersifat basa, dalam ilmu kimia untuk dapat menetralkan asam maka harus dengan direaksikan oleh basa. Maka dengan cara ini lambung dapat kembali netral. Kandungan lainnya seperti Simethicon berfungsi untuk mengurangi gelembung gas yang berlebihan pada lambung yang mengakibatkan rasa kembung pada perut dan rasa untuk ingin bersendawa.

Tetap berpuasa meski memiliki penyakit maag. Sayang rasanya bila ibadah puasa harus dilewatkan hanya karena memiliki penyakit maag. Sebenarnya bila dilakukan dengan cara yang tepat maka berpuasa bagi penderita maag dapat dilakukan dengan lancar tanpa ada keluhan. Pengaturan pola makan dan aktivitas yang lebih teliti merupakan solusinya. Cara untuk dapat tetap berpuasa adalah dengan mengonsumi obat maag yang disesuaikan dengan kebutuhan. Obat maag bisa diminum pada saat berbuka puasa, sebelum tidur atau ketika santap sahur. Sisihkan waktu minum obat maag selama satu jam sebelum atau sesudah makan sehingga lambung bisa berada dalam kondisi netral terlebih dahulu. Ketika berbuka puasa sebaiknya diawali dengan menghindari makan yang terlalu berat seperti langsung makan nasi. Sebagai pengganti bisa dengan makanan kecil seperti kue, kurma dan lainnya sesuai selera yang penting cukup untuk berbuka puasa. Setelah malam selesai shalat tarawih barulah bisa dilanjutkan dengan makan nasi. Hindari makan makanan secara berlebihan dan memiliki rasa asam dan pedas yang terlalu kuat. Pada saat sahur dan selama berbuka puasa selain makan nasi juga disarankan untuk banyak minum air sehingga tubuh memiliki cairan yang cukup meski pada siang harinya kita berpuasa. Pastikan untuk selalu tidak terlambat makan ketika waktu sudah masuk untuk berbuka puasa. Selama berpuasa berlatihlah untuk memiliki jadwal yang teratur untuk makan dan menghindari beberapa makanan dan minuman pantangan penderita sakit maag seperti kopi, makanan yang pedas dan asam serta kurangi kebiasaan merokok. Setelah sebulan berpuasa diharapkan pengaturan jadwal makan yang tepat waktu dan pola hidup yang sehat dan tidak berlebihan bisa terus dilanjutkan oleh penderita sakit maag.

Vera Dwi Iryanti mahasiswi s1 universitas Abdel Maleek es-Sa’adiy Tetouan-Maroko

Konsumsi obat maag harus disesuaikan dengan dosis dan kandungan yang tepat serta diperhatikan adanya efek samping terhadap penderita penyakit tertentu. Selain itu beberapa keluhan sakit lambung juga diakibatkan oleh gastritis atau radang lambung sehingga dibutuhkan pengobatan yang lebih tepat. Oleh karena itu disarankan bagi penderita maag bila dalam beberapa hari mengonsumi obat maag namun terasa keluhan mual masih belum berkurang maka sebaiknya untuk dapat berkonsultasi kepada dokter.

17

18


Perjalanan Winter School di Maroko By Awwaliatul Mukarromah “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”(Ar-Rahman: 13) Alhamdulillah, segala puji bagi Allah adalah satu kalimat yang patut saya ucapkan karena atas nikmat dan izin-Nya saya bisa memiliki kesempatan untuk merasakan musim dingin di negeri bernama “Maroko”, yang bahkan saat pertama mendengar namanya pun terasa asing di telinga. Ini menjadi sebuah penghargaan yang sangat besar bagi saya, Awwaliatul Mukarromah, mahasiswi FISIP Universitas Indonesia, yang telah diberikan beasiswa Winter School Session melalui program Ibn Battuta Merit Scholarsip untuk belajar bahasa Arab di Qalam Wa Lawh Center selama satu bulan (31 Desember 2012-25 Januari 2013) di Rabat, Maroko. Sebagian orang bertanya-tanya, kenapa saya bisa mendapatkan beasiswa tersebut, apalagi dengan tahu bahwa saya bukanlah mahasiswi yang kuliah bahasa arab. Oleh karena itu, saya ingin sedikit berbagi pengalaman tentang perjalanan saya mendapatkan beasiswa winter school ini dan sedikit menjelaskan tentang sistem belajar yang diterapkan di Qalam wa Lawh untuk memberikan gambaran bagi teman-teman yang berminat mengikuti program ini. Waktu itu saya mendapatkan informasi dari seorang teman melalui email (milis). Saat membukanya saya tidak begitu tertarik untuk membacanya dan hanya menyimpannya dalam sebuah file. Sampai suatu ketika saya membukanya lagi dan membacanya. Setelah memahami isinya, saya mulai tertarik, tapi ada rasa keraguan untuk mengikuti program tersebut. Alasannya, saya berpikir jika saya ikut program ini, saya akan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk melengkapi berkas aplikasinya. Berkas yang diminta adalah formulir pendaftaran, essay, transkip nilai, tiga surat rekomendasi yang salah satunya harus dari profesor bahasa arab, dan passport. Masalahnya adalah saya belum memiliki passport dan tidak tahu kepada siapa akan meminta rekomendasi pada saat itu, karean tidak mengenal satu pun dosen atau profesor bahasa arab di UI. Kedua, saya tidak yakin akan bisa berangkat kesana karena beasiswa yang ditawarkan tidak mencakup biaya transportasi dan biaya hidup, itupun bagi yang mendapatkan full scholarship, sehingga jika saya lolos, pasti membutuhkan dana yang lumayan besar. Dua alasan itulah yang membuat saya sejenak melupakan program beasiswa tersebut. Program yang ditawarkan adalah program belajar bahasa arab dengan nama beasiswa Ibn Battuta Merit Schlolarship yang pendaftarannya dibuka setiap tahun sebanyak 4 sesi sesuai dengan jumlah musim yang ada di Maroko: fall, winter, spring, dan summer. Beasiswa ini terbagi menjadi dua, full scholarship dan partial scholarship untuk setiap sesinya. Full scholarship berupa beasiwa untuk program dan akomodasi yang diberikan untuk 5 (lima) orang dan partial scholarship berupa beasiswa untuk program saja yang diberikan untuk 10 (sepuluh) orang. Dengan jumlah yang penerima beasiswa tersebut, saya sempat tidak yakin akan bisa lolos seleksi. Namun dengan dorongan dan motivasi yang kuat untuk belajar bahasa arab lagi, I decided to apply! Program yang paling mungkin saya ikuti adalah saat musim dingin karena bertepatan dengan liburan semester lima. Selama satu bulan saya menyiapkan berkas pendaftaran, mulai dari mengisi formulir pendaftaran, menulis essay, membuat passport ke kantor imigrasi di jam kuliah dan harus bolak-balik sebanyak tiga kali, meminta rekomendasi ke beberapa orang dengan memanaatkan link yang ada dan akhirnya bisa selesai dalam waktu satu bulan. Dengan susah payah, finally saya bisa mengirim semua

19

berkas dan setelah itu hanya tinggal menunggu pengumuman. Satu bulan berlalu, pengumuman pun akhirnya datang juga. Bahkan mungkin saya orang yang pertama kali melihatnya, satu detik setelah diumumkan di dinding facebook pada sore hari itu. Rasanya senang sekali karena bisa menjadi salah satu dari lima orang yang menerima beasiswa ini. Sejak itupun saya mulai merencanakan keberangkatan saya ke Maroko. Namun, ternyata saat itu saya dihadapkan dengan masalah finansial, sehingga rasa kebahagiaan itu menjadi kekhawatiran. Rasanya tidak mungkin bisa berangkat. Tidak mungkin bisa mendapatkan dana belasan juta dalam waktu kurang lebih satu bulan. Akhirnya, hal pertama yang terpikir adalah mengajukan proposal bantuan dana. Saya hanya punya waktu satu setengah bulan untuk mempersiapkan keberangkatan. Pengajuan proposal pun tidak semudah dan secepat yang dibayangkan, birokrasi pembuatan surat pengantar pun butuh waktu kurang lebih 3 minggu. Sampai di dua minggu terakhir saya sempat menyerah dan memutuskan untuk tidak berangkat saja. Selain masalah dana, saat itu pun saya harus mengikuti ujian akhir dan saya masih memiliki ujian di awal Januari 2013. Meskipun saya memutuskan tidak berangkat, saya masih berharap masih ada keajaiban yang akan datang kepada saya, sehingga saya pun meminta izin kepada ketua departemen untuk ikut ujian lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan untuk mengantisipasi jika saya benar-benar berangkat akhir Desember. Rasanya lelah sekali waktu itu, dengan aktivitas di kampus yang cukup banyak ditambah harus mempersiapkan keberangkatan dan mengikuti ujian akhir. Dua minggu sebelum keberangkatan saya hanya fokus pada ujian. Banyak teman yang bertanya saat itu, “Gimana persiapan ke Marokonya? Jadi berangkat kapan”, mungkin puluhan kali saya mendengar pertanyaan itu. Dalam hati, saya ingin mengatakan, saya tidak jadi berangkat. Namun, entah kenapa jawaban yang keluar adalah “Insya Allah akhir Desember”. Segala pikiran dan tindakan memposisikan diri bahwa saya akan berangkat walau hati ini tidak meyakininya. Hingga suatu ketika, di siang hari saat saya sedang mengerjakan soal ujian di ruang dosen saya mendapat telepon dari salah satu pihak yang saya ajukan proposal. Alhmdulillah, saya mendapat kabar baik bahwa saya diminta untuk datang ke kantornya, ini pertanda bahwa jalan menuju Maroko mulai terbuka meski sudah mendekati hari-hari keberangkatan. Singkat cerita, H-1 keberangkatan saya baru memegang tiket pesawat setelah menyelesaikan semua ujian. Dan sudah bisa dibayangkan, saya sangat tidak mempersiapkan perlengkapan untuk satu bulan di Maroko, semuanya disiapkan dalam satu hari, bahkan packing pun baru selesai beberapa jam sebelum berangkat ke bandara. Alhmdulillah, meskipun dengan waktu yang begitu sempit, saya akhirnya bisa berangkat dan sampai dengan selamat di Maroko. Ini semua tidak terlepas dari peran keluarga dan teman-teman yang selalu memotivasi dan mendukung saya. Setelah sampai di Maroko, tepatnya di Qalam wa Lawh, sebuah institusi Bahasa Arab ternama di Rabat, Maroko. Institusi ini telah diakreditasi oleh Brookhaven College (comprehensive American community college) di bawah lembaga Southern Association of Colleges and Schools (www.sacscoc. org) dan merupakan anggota The American Association of Teachers of Arabic. Kurikulum yang diajarkan di Qalam Center sesuai dengan The American Council for the Teaching of Foreign Languages. Terhitung sejak 2009, Qalam Center telah menerima 700 mahasiswa dari Amerika, Eropa, Asia Timur dan Afrika Selatan. Banyak dari mahasiswa tersebut menerima beasiswa Ibn Battuta untuk belajar bahasa Arab secara gratis di Rabat, Maroko. Hari pertama adalah hari untuk mengikuti placement test terlebih dahulu, berupa tes tulis dan lisan. Mungkin untuk tes tulis tidak ada hambatan yang berarti, tetapi tidak untuk tes lisan. Kenapa? Karena saat itu saya benar-benar tidak siap dan tidak pula mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian ini. Apalagi saya sudah lama tidak belajar dan berbicara bahasa arab sehingga agak misunderstanding saat ujian dilakukan. Mungkin, bagi yang ingin mengikuti program ini sebaiknya harus mempersiapkan terlebih dahulu. Jangan pernah berperang tanpa senjata, seperti yang saya lakukan kemarin. Dari hasil ujian tersebut akan ditentukan kelas mana yang akan diikuti oleh peserta. Mulai dari level beginner I-III, intermediate I-III, sampai advanced I-III. Berdasarkan pengalaman saya kemarin, satu

20


SALAM OLAH RAGA kelas biasanya tidak lebih dari 5 orang bahkan ada yang hanya 1 atau 2 orang saja sehingga proses belajar akan menjadi kondusif dan pengajar akan lebih mudah mengukur kemampuan muridnya di kelas. Orang-orang yang belajar disini sangat beragam, tidak hanya dari berasal berbagai negara, namun mereka memiliki kemampuan bahasa arab yang berbeda. Ada yang benar-benar mulai dari awal sampai yang sudah cukup mahir berbahasa arab. Tidak perlu khawatir jika belum mampu berbahasa arab dengan fasih, saya pun dulu merasa seperti itu, karena proses belajar disana akan sangat membantu untuk mengakselerasi kemampuan bahasa arab terutama dalam kemampuan berbicara. Program kuliah berlangsung dari senin-jumat selama 4-6 jam sehari atau 2-3 sesi. Di awal perkuliahan, pengajar akan memberikan silabus perkuliahan dan ada buku pedoman yang harus dimiliki selama pembelajaran berlangsung. Selama belajar bahasa arab, baru kali ini saya benar-benar merasa bahwa belajar bahasa arab itu sangat menyenangkan dan yang paling penting adalah sangat efektif. Hal ini dikarenakan, proses belajar lebih banyak berdiskusi dan tanya jawab, tidak hanya teori yang disampaikan dan kosa kata yang baru didapat langsung bisa digunakan dalam diskusi kelas pada hari itu. Saya masih ingat ketika hari pertama masuk kelas, saya masih agak sulit mengucapkan kalimat dalam bahasa arab. Namun, setelah minggu pertama, saya bisa cepat berakselerasi dan akhirnya dapat mengikuti perkuliahan dengan lancar dan tidak takut untuk berbicara dalam bahasa arab. Bahkan ada seorang teman disana yang mengatakan kemampuan bahasa arab saya bagus, padahal menurut saya pribadi, bukan karena saya sudah bisa berbicara bahasa arab sebelumnya, tapi karena sistem belajar yang diterapkan di Qalam wa Lawh-lah yang membuat bahasa arab saya jauh lebih baik dari sebelumnya. Intinya, belajar di Qalam wa Lawh sangat membantu untuk mengakselerasi kemampuan bahasa arab dengan cepat. Selain kegiatan belajar di kelas, ada pula kegiatan lain yang menarik seperti media club, calligraphy class, cooking class, islamic club, literature club, excursion atau kunjungan ke tempat bersejarah di Maroko dan sebagainya. Program yang saya ikuti berlangsung selama 4 minggu, di pertengahan diadakan ujian tulis untuk mengukur pencapaian belajar selama 2 minggu dan di akhir program pun dilakukan ujian serupa ditambah dengan presentasi di depan seluruh pengajar dan murid yang dilaksakan sebelum pengumuman kelulusan. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi siapapun yang ingin belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa arabnya karena sistem yang diterapkan lebih banyak menuntut untuk berbicara. Selain itu, dengan belajar bahasa arab di sekolah ini, kita bisa lebih mengenal dan berbagi pengalaman dengan orang asing, serta benar-benar merasakan suasana di negeri arab karena dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar. Pada intinya, belajar bahasa arab itu mudah dan menyenangkan. Dari perjalananan saya selama Maroko, satu hal yang harus selalu diyakini, you will never know till you try. So, try and you will know how it is and for me, it was incredible thing to study arabic in Morocco!

21

Sekedar sapa, setelah lama tenggelam dengan buku-buku muqoror, setelah lama terbius dalam jurang rutinitas tak bertuan, setelah lama sibuk dalam urusan masing-masing personal, setelah lama tak menikmati secangkir kopi kebersamaan, sejenak mari kita ambil jeda. Sedikit jeda waktu lengah untuk kembali menyapa antar satu sama lain. Jeda untuk mengungkit kembali agenda yang telah kita rencanakan bersama. Inilah saat untuk terjaga dan mengepalkan tangan. Sekaranglah waktunya untuk memupuk kesadaran dan kebersamaan demi menyukseskan agenda SEAS GAMES tahun ini. Dalam rangka menyambut SEAS GAMES tahun ini, diharapkan kepada semua anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko ikut berpartisipasi agar Garuda Inodenisa Muda mampu menjadi sang juara. Oleh karena itu sangat diharapkan kehadirannya di sekertariat PPI Maroko saat liburan nanti.

22


Humor Menjual SangRaja Kadangkala untuk menunjukkan sesuatu kepada sang Raja, Abu Nawas tidak bisa hanya sekedar melaporkannya secara lisan. Raja harus mengetahuinya dengan mata kepala sendiri, bahwa masih banyak di antara rakyatnya yang hidup sengsara. Ada saja praktek jual beli budak. Dengan tekad yang amat bulat Abu Nawas merencanakan menjual Baginda Raja. Karena menurut Abu Nawas hanya Baginda Raja yang paling patut untuk dijual. Bukankah selama ini Baginda Raja selalu mempermainkan dirinya dan menyengsarakan pikirannya? Maka sudah sepantasnyalah kalau sekarang giliran Abu Nawas mengerjai Baginda Raja. Abu Nawas menghadap dan berkata kepada Baginda Raja Harun Al Rasyid. “Ada sesuatu yang amat menarik yang akan hamba sampaikan hanya kepada Paduka yang mulia.” “Apa itu wahai Abu Nawas?” tanya Baginda langsung tertarik. “Sesuatu yang hamba yakin belum pemah terlintas di dalam benak Paduka yang mulia.” kata Abu Nawas meyakinkan. “Kalau begitu cepatlah ajak aku ke sana untuk menyaksikannya.” kata Baginda Raja tanpa rasa curiga sedikit pun. “Tetapi Baginda…” kata Abu Nawas sengaja tidak melanjutkan kalimatnya. “Tetapi apa?” tanya Baginda tidak sabar. “Bila Baginda tidak menyamar sebagai rakyat biasa maka pasti nanti orang-orang akan banyak yang ikut menyaksikan benda ajaib itu.” kata Abu Nawas. Karena begitu besar keingintahuan Baginda Raja, maka beliau bersedia menyamar sebagai rakyat biasa seperti yang diusulkan Abu Nawas. Kemudian Abu Nawas dan Baginda Raja Harun Al Rasyid berangkat menuju ke sebuah hutan. Setibanya di hutan Abu Nawas mengajak Baginda Raja mendekati sebuah pohon yang rindang dan memohon Baginda Raja menunggu di situ. Sementara itu Abu Nawas menemui seorang Badui yang pekerjaannya menjual budak. Abu Nawas mengajak pedagang budak itu untuk melihat calon budak yang akan dijual kepadanya dari jarak yang agak jauh. Abu Nawas beralasan bahwa sebenarnya calon budak itu adalah teman dekatnya. Dari itu Abu Nawas tidak tega menjualnya di depan mata. Setelah pedagang budak itu memperhatikan dari kejauhan ia merasa cocok. Abu Nawas pun membuatkan surat kuasa yang menyatakan bahwa pedagang budak sekarang mempunyai hak penuh atas diri orang yang sedang duduk di bawah pohon rindang itu. Abu Nawas pergi begitu menerima beberapa keping uang emas dari pedagang budak itu. Baginda Raja masih menunggu Abu Nawas di situ ketika pedagang budak menghampirinya. Ia belum tahu mengapa Abu Nawas belum juga menampakkan batang hidungnya. Baginda juga merasa heran mengapa ada orang lain di situ. “Siapa engkau?” tanya Baginda Raja kepada pedagang budak. “Aku adalah tuanmu sekarang.” kata pedagang budak itu agak kasar. Tentu saja pedagang budak itu tidak mengenali Baginda Raja Harun Al Rasyid dalam pakaian yang amat sederhana. “Apa maksud perkataanmu tadi?” tanya Baginda Raja dengan wajah merah padam. “Abu Nawas telah menjual engkau kepadaku dan inilah surat kuasa yang baru dibuatnya.” kata pedagang budak dengan kasar. “Abu Nawas menjual diriku kepadamu?” kata Baginda makin murka. “Ya!” bentak pedagang budak. “Tahukah engkau siapa aku ini sebenarnya?” tanya Baginda geram. “Tidak dan itu tidak perlu.” kata pedagang budak seenaknya. Lalu ia menyeret budak barunya ke belakang rumah. Sultan Harun Al Rasyid diberi parang dan diperintahkan untuk membelah kayu. Begitu banyak tumpukan kayu di belakang rumah badui itu sehingga memandangnya saja Sultan Harun

23

Al Rasyid sudah merasa ngeri, apalagi harus mengerjakannya. “Ayo kerjakan!” Sultan Harun Al Rasyid mencoba memegang kayu dan mencoba membelahnya, namun si Badui melihat cara Sultan Harun Al Rasyid memegang parang merasa aneh. “Kau ini bagaimana, bagian parang yang tumpul kau arahkan ke kayu, sungguh bodoh sekali!” Sultan Harun Al Rasyid mencoba membalik parang hingga bagian yang tajam terarah ke kayu. Ia mencoba membelah namun tetap saja pekerjaannya terasa aneh dan kaku bagi si Badui. “Oh, beginikah derita orang-orang miskin mencari sesuap nasi, harus bekerja keras lebih dahulu. Wah lama-lama aku tak tahan juga.” gumam Sultan Harun Al Rasyid. Si Badui menatap Sultan Harun Al Rasyid dengan pandangan heran dan lama-lama menjadi marah. Ia merasa rugi barusan membeli budak yang bodoh. “Hai Badui! Cukup semua ini aku tak tahan.” “Kurang ajar kau budakku harus patuh kepadaku!” kata Badui itu sembil memukul baginda. Tentu saja raja yang tak pernah disentuh orang itu menjerit keras saat dipukul kayu. “Hai Badui! Aku adalah rajamu, Sultan Harun Al Rasyid.” kata Baginda sambil menunjukkan tanda kerajaannya. Pedagang budak itu kaget dan mulai mengenal Baginda Raja. Ia pun langsung menjatuhkan diri sembil menyembah Baginda Raja. Baginda Raja mengampuni pedagang budak itu karena ia memang tidak tahu. Tetapi kepada Abu Nawas Baginda Raja amat murka dan gemas. Ingin rasanya beliau meremas-remas tubuh Abu Nawas seperti telur. (di ambil dari buku Kisah Abu Nawas) *maaf karena kemarin sibuk dan gak sempet ngarang ceritanya, jadi ya ngambil dari cerita abu nawas deh

Muhammad Tanzil Furqon Tempat, tgl.Lahir : Malang, 02 Maret 1994 No.Telp/ HP : +212606937603 Alamat e-mail : tanzieyl@gmail.com

24



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.