Bumi Memanas, Perempuan Melawan

Page 1


BUMI mema

nas

mpu a n mel a wa n

e re

KENAPA kita

harus bicara?

Dalam setiap bencana atau perubahan besar karena krisis iklim, perempuan sering kali menjadi kelompok yang paling terdampak.

Dari kekeringan yang mempersulit akses air di desa-desa, hingga panas ekstrem di kota-kota yang memperburuk kesehatan, perempuan merasakan dampaknya lebih dalam karena peran sosial, ekonomi, dan kultural yang mereka emban.

Namun, perempuan bukan hanya korban!

Mereka juga menjadi agen perubahan yang luar biasa. Dengan kearifan lokal, kekuatan komunitas, dan inovasi di berbagai sektor, perempuan ada di garis depan dalam menghadapi tantangan krisis iklim.

Selamat mendengarkan suara perempuan dari berbagai sudut kehidupan!

Rakyat

Menggugat Ketika

Sumber: Greenpeace, AMAN, jedaiklim, tribunnews, BeritaSatuPhoto
We are either going to have a future where women lead the way to make peace with the Earth or we are not going to have a human future at all
Vandana Shiva
Sumber

Kekurangan air bersih meningkatkan risiko kesehatan perempuan, seperti komplikasi saat nifas, infeksi saluran reproduksi, dan kesulitan menjaga kebersihan menstruasi (WHO, 2023).

60% perempuan bekerja di sektor informal, seperti pertanian, yang sangat terdampak oleh perubahan iklim, seperti kekeringan dan banjir (ILO, 2018).

70% korban bencana alam adalah perempuan. Saat tsunami Samudra Hindia 2004, lebih banyak perempuan yang menjadi korban karena keterbatasan mobilitas dan akses informasi (UNDP, 2022).

Proyek lingkungan yang melibatkan perempuan memiliki keberlanjutan hingga 35% lebih tinggi dibandingkan proyek yang hanya dikelola oleh laki-laki (IUCN, 2021).

Perempuan jarang terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait mitigasi atau adaptasi iklim, meskipun mereka sering menjadi penjaga utama sumber daya alam lokal (FAO, 2021).

baca & realt perempuan 4 krisis iklim i as

Dari Kota: Bertahan

di Tengah Polusi dan Panas Ekstrem

Di Jakarta, Nur, seorang ibu dua anak, bekerja sebagai pedagang kaki lima. Selama beberapa tahun terakhir, ia menghadapi peningkatan suhu ekstrem yang membuat tempat dagangnya lebih panas dan berbahaya. Polusi udara Jakarta, terutama selama musim kemarau, memperburuk asma yang diderita anak bungsunya. Nur mengatakan, “Saya tetap bekerja karena tidak ada pilihan lain.”

Dari

“Ribuan hektare?
Tapi apa yang kita dapat? Kita hidup dalam penderitaan.”

dira garisdepan

Pesisir: Bertahan

Dari Pegunungan: Kehilangan Hutan, Kehilangan Identitas

Setelah bekerja di kota, Elisabeth (CNN, 2020) kembali ke kampung halamannya, Papua. Perluasan kebun sawit di daerahnya telah memecah belah keluarga dan akses air bersih serta listrik tetap tidak tersedia. “Saya jadi bertanya-tanya, di mana roh leluhur saya tinggal kalau hutan saya sudah dibongkar habis,” ujarnya. Elisabeth kini berusaha mengangkat suara komunitasnya untuk menghentikan perusakan hutan dan memulihkan tanah adat mereka, walau sangat berat.

dari Naiknya Permukaan Air Laut

Pasijah (CNN, 2020), seorang ibu yang awalnya adalah petani di Demak, menghadapi kenyataan desanya diterjang Banjir Rob. Kini, ia pun beralih profesi menjadi seorang nelayan. Pasijah memilih tetap tinggal dan mengurus desanya yang hampir tenggelam dengan menanam bakau. “Kalau saya pindah desa ini akan habis tidak bersisa,” katanya. Pasijah pun terus meninggikan rumahnya karena air laut terus meningkat setiap tahunnya.

Kaligata risiko

feminisme

resistensi commute spirit

keberanian

Kasian

Boros Marginal Air Bersih

konservasi

relasi

harmoni pengorbanan

dewi sri

konsistensi pengelolaan

Rentan

Polusi

Miris

solidaritas

dukungan

Kesulitan

perjuangan plinplan breakout

resiliensi

kearifan

kebijakan pemerintah

efek rumah kaca

komitmen

Gagal Panen

kesadaran

kebijakan empati

langkah panjang

eksploitasi

komunitas

timpang

toleransi pembangunan

Gosong

Banjir Rob

pemulihan inisiatif

kepedulian

Ketimpangan yang Membakar

Krisis iklim bukan hanya soal lingkungan; ini juga tentang keadilan. Dalam setiap lapisan masyarakat, perempuan sering kali menghadapi dampak perubahan iklim secara tidak proporsional.

Kenapa demikian? Jawabannya terletak pada ketimpangan gender yang sudah mengakar.

Perempuan di banyak negara berkembang, misalnya, bertanggung jawab atas pengelolaan air, bahan bakar, dan makanan. Ketika kekeringan melanda atau cuaca ekstrem terjadi, beban mereka bertambah berat.

Sementara laki-laki mungkin bermigrasi untuk mencari pekerjaan, perempuan sering kali ditinggalkan untuk mengurus keluarga di tengah sumber daya yang semakin menipis.

Sumber foto: Dokumentasi Pribadi

Namun, meskipun mereka menjadi kelompok yang paling terdampak, perempuan sering kali dikecualikan dari proses pengambilan keputusan tentang solusi iklim. Kurangnya representasi perempuan

dalam kebijakan dan program mitigasi membuat perspektif mereka—yang sangat penting—sering diabaikan.

Padahal, keadilan

Mengakui bahwa perempuan mengalami dampak perubahan iklim secara berbeda dari laki-laki.

iklim harus mencakup keadilan gender 2

Melibatkan perempuan secara aktif

dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait kebijakan iklim.

Memastikan akses perempuan ke sumber daya dan teknologi yang dapat membantu mereka beradaptasi.

Di balik semua ini, perempuan bukan

hanya korban, tetapi juga pahlawan dalam perjuangan melawan krisis iklim.

Dari menjaga hutan hingga memimpin gerakan lokal, mereka menunjukkan bahwa keadilan iklim yang inklusif adalah

kunci untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.

1 3

Dalam obrolan singkat dengan Mba Mia Siscawati, Ph.D., Ketua Program Studi Kajian Gender SKSG UI, ia menjelaskan bahwa krisis iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memicu krisis sosial yang memperburuk ketidakadilan gender.

Ia menyoroti bagaimana perempuan, terutama yang sedang hamil, menyusui, atau lanjut usia, menjadi kelompok yang paling rentan terkena dampak bencana seperti banjir atau kekeringan.

Krisis iklim, menurut Mba Mia, memperburuk ketidakadilan gender yang sudah ada. Perempuan yang menstruasi atau sedang dalam masa nifas, misalnya, membutuhkan air bersih lebih banyak. Tapi, aksesnya sering kali terbatas selama bencana lingkungan yang terjadi akibat krisis iklim.

e re mpua n d i garisdepan perub

Inilah kenapa perubahan lingkungan menjadi isu feminis

AksiRamahIklim

a l a M b a Mia

Mba, gimana sih caranya mengurangi dampak krisis iklim?

Mitigasi Adaptasi Resiliensi

bertujuan mengurangi emisi karbon

Bisa dimulai dari memilah sampah di rumah dan naik transportasi umum!

menyesuaikan diri dengan perubahan yang sudah terjadi

Mengelola air dengan bijak kalau memang tidak terpakai

kemampuan untuk bertahan di tengah situasi sulit

Kita bisa mulai dengan melakukan urban farming!

@kebonhiris

Bertamasya ke kebun Mba Mia ^_^

Gimana kalo orang itu sibuk, Mba?

Mulailah dari diri sendiri, sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.

Langkah kecil seperti membawa botol minum sendiri atau menggunakan transportasi umum bisa menjadi awal perubahan besar.

LANGKAH KECIL I DARE YOU!

berdampak

naik

transportasi publik

botol minum sendiri

sampahrumahdi ikut

aksi lingkungan

dukung komunitas perempuan

menggunakan air

satu pohon/tanaman

diri sendiri isu lingkungan jangan buang-buang makanan

Novel penuh makna yang menggambarkan hubungan manusia dengan pohon dan alam. Cerita ini mengajak kita memahami betapa pentingnya keberlanjutan ekosistem.

Kisah menyentuh tentang perjuangan perempuan di tengah bencana kekeringan dan migrasi. Sebuah cerita yang relevan dengan dampak perubahan iklim pada kelompok rentan.

Buku ini membahas bagaimana manusia mencoba "memperbaiki" kerusakan lingkungan dengan teknologi. Sebuah refleksi mendalam tentang masa depan bumi kita.

Karya klasik yang membuka mata dunia tentang bahaya pestisida. Buku ini menjadi inspirasi gerakan lingkungan modern.

ayobacaaku

kumelamun

Dengarkanakusedangberbincangd engananginyangmemberitandaba hwabencanaakansegeradatangtapi memangsiapayangpedulitohbagise bagianorangituadalahanugerahta pibagiyanglainnyabisajadimasala hahdipikirinamatsih!emangpemeri

ntahpernahmikirgimanakondisira kyatnya?

walaupunhutandarisabangsampai meraukediatebangtapimanapeduli rupakarenainisemuahanyalahuru

sanbisnissematayaudahgituaja!ter imakasihsudahmembacalamunan kusembaridudukditransjakartaya ngsepi

surat

Bersama surat ini, kupersembahkan bagaimana bumi bersaksi atas segala bencana dan durjana yang menimpanya

Biar kukabarkan kepada Tuhan, manusia adalah makhluk penuh darah

dalam tubuhnya, dan genggam

tangannya

Tapi, aku bukan bagian dari mereka Aku, perempuan

Aku melihat semuanya dengan

nanar dalam diam

Teka-teki seru!

2.

4.

n Me uru n

Proses menyesuaikan diri

dengan perubahan iklim yang

sudah terjadi

Praktik pertanian perkotaan yang dapat membantu

mengurangi

dampak perubahan iklim

5.

1.

Kelompok yang sering

menghadapi dampak lebih

besar dari perubahan iklim

6.

Jenis krisis yang terjadi akibat perubahan iklim,

seperti banjir dan kekeringan

7.

Upaya mengurangi emisi karbon untuk mencegah dampak perubahan iklim

Sumber energi terbarukan yang banyak digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil

10. mendatar

Kegiatan penanaman kembali

hutan yang rusak akibat deforestasi

8.

3.

Proses pengelolaan sampah untuk mencegah

emisi gas metana

9.

Peran utama perempuan dalam menjaga , seperti air dan hutan

sumber daya alam

Istilah untuk kemampuan bertahan dan pulih setelah menghadapi bencana

TERIMA KASIH

a les t i n e : )

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.