2. Dari Redaksi 3. Arahan Pengurus DR. Hidayat Nur Wahid 4. Wacana KPK di Ujung Tanduk ? Mencari Jawaban Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia : Bambang Widjojanto 5. Opini Sepulang Umroh 6. Peristiwa National Leadership Camp 2011 8. Foto Kegiatan 10. The Champions Prestasi Peserta bulan Juli 2011 11. Alumni Profil Bisnis Alumni: Gesa/ M. Fajrin 12. Donasi Anda (Juli 2011) 13. Laporan Keuangan 14. Iklan Mitra & Ucapan 15. Iklan Kemitraan
Kantor Pusat & Asrama Regional 1 Jakarta Jl. Lenteng Agung Raya No.20 Srengseng Sawah, Jakarta Selatan
PPSDMS mendapatkan kehormatan saat kedatangan tokoh nasional, Bapak Arifin Panigoro dan Bapak Jusuf Kalla pada acara National Leadership Camp (NLC) akhir Juli 2011 lalu. Kedua tokoh ini berbagi pengalaman dan pandangan mereka kepada 200 orang Mahasiswa dari berbagai perguruan Tinggi di Indonesia. Berbicara tentang “Sepak Bola dan Martabat Bangsa”, Bapak Arifin Panigoro bercerita seputar pengalamannya berjibaku membenahi persepakbolaan di Tanah Air yang jauh tertinggal dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tidak sedikit bangsa-bangsa lain di dunia yang memberikan perhatian lebih kepada persepakbolaannya dan akhirnya mengangkat martabat mereka dalam persaingan kemajuan bangsa di dunia.
Regional 2 Bandung Jl. Tubagus Ismail VIII No. 62 A Rt. 005 / Rw. 08 Bandung
Sementara itu, Bapak Jusuf Kalla menyampaikan pidato kebangsaan dengan tema “Peran Pemuda Meretas Jalan Kebangkitan Indonesia”. Beliau mengingatkan agar pemuda saat ini tidak terjebak pada dinamika politik yang kian hari menyedot perhatian dan terlebih energi bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan. Pemuda harus tetap menjaga berpikir keras bagaimana bangasa ini dapat mencapai cita-citanya. “Kita harus memiliki kepercayaan diri yang kuat bahwa kita bisa maju sebagaimana bangsa-bangsa lain di dunia”, tegas tokoh yang saat ini menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia. Beliau menyodorkan pengalamannya saat membangun Bandara Internasional Hasanudin di Ujung Pandang menggunakan potensi lokal alias pribumi. Hasilnya saat ini bandara berdiri megah dan indah, dengan hitungan biaya yang lebih murah tetapi kualitas lebih tinggi daripada jika dibuat oleh asing.
Regional 4 Surabaya Jl. Raya Darma Husada Utara No. 39 Surabaya Regional 5 Bogor Jl. Raya Darmaga Kp. Setu Leutik Rt. 002 / Rw. 06 Darmaga Bogor
NLC 2011 adalah program tahunan bagi peserta PPSDMS Nurul Fikri sebagai bagian dari penguatan di tengah masa pembinaan PPSDMS Angkatan V (2010-2012). Selain sessi ILT yang berlangsung di Gedung PPSDMS Nurul Fikri (2021 Juli 2011), ada pula sessi Outbond Training yang berlangsung di kaki Gunung Pangrango, Bogor (22-23 Juli 2011). Selain kedua tokoh di atas, sessi ILT juga menghadirkan Dr. Hidayat Nur Wahid (DPR RI), Hasnul Suhaimi (XL), Anies Baswedan, Ph.D (Yayasan Indonesia Mengajar), Dr. Sugiharto (Pertamina), Abdul Aziz (PT. Tabarak Abadi), Dr. Marwah Dauh Ibahim (ICMI), Djohari Zein (TIKI JNE), Bambang Wijayanto dan Soedjanarko (KPK). Mereka semua telah menginspirasi peserta NLC 2011 menjadi pemuda yang kelak mengubah bangsa ini menjadi lebih baik di masa depan. [AWA]
E d i s i 5 9 | Ju l i 2 0 1 1
Regional 3 Yogyakarta Jl. Kaliurang Km. 8 Gang Nakula No. 5 Ngabean Lor Sleman, Yogyakarta
dari redaksi
GODAAN KEPEMIMPINAN Bangsa Indonesia menghadapi ujian yang tak pernah putus, termasuk kaum mudanya yang selama ini bertekad untuk melakukan perubahan. Ternyata, tantangan dan godaan kekuasaan yang dihadapi generasi muda memberi dampak sangat buruk bagi kelangsungan bangsa, apabila tidak direspon dengan sikap konsisten dan tahan uji.
M
ari kita renungkan contoh terkini, peristiwa tertangkapnya M. Nazaruddin, mantan bendahara umum partai politik yang berkuasa di Indonesia saat ini. Tokoh muda yang kontroversial itu akhirnya ditangkap polisi Kolombia, tatkala hendak menonton pertandingan sepakbola, persis ketika warga Muslim di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sungguh pelajaran politik yang amat pahit, sosok muda yang berasal dari daerah yang tak cukup dikenal sebelumnya, lalu melejit di pentas politik nasional, akhirnya terjerembab sebagai tersangka korupsi. Easy come, easy go. Dulu, ada kisah tragis lain mantan anggota DPR yang tertangkap basah sedang berselingkuh dengan seorang wanita penyanyi dangdut. Perselingkuhan itu terungkap lewat rekaman telepon selular dan merebak di dunia maya. Tokoh muda yang pernah memimpin sebuah organisasi mahasiswa Muslim dan partai politik yang pernah berjaya di masa Orde Baru itupun tenggelam di tengah kecaman publik.
Ada lagi, seorang wakil rakyat yang tertangkap kamera wartawan sedang membuat situs porno lewat alat komunikasi gadget, sehingga harus mengundurkan diri dari jabatan politik yang didudukinya. Banyak lagi drama kemunculan tokoh muda yang berakhir tragis, sebelum mereka memperlihatkan kontribusi nyata kepada masyarakat. Semua berpangkal pada sikap mental yang lemah dan cepat lupa diri terhadap tugas luhur yang mestinya diemban. Dalam pepatah Jawa, kita mengenal perilaku buruk yang harus dihindari masyarakat awam karena bahaya yang ditimbulkannya. Lima perkara yang ditabukan itu dikenal sebagai Mo limo, yakni: Maling (mencuri), Madat (menyalahgunakan narkotika dan obat terlarang), Minum (mabuk-mabukan), Madon (main perempuan atau berzina), dan Main (berjudi). Kelima perkara ini sudah terbukti merusak mental individu dan masyarakat, meski segelintir orang berargumentasi bahwa ada untungnya juga. Tapi, jelas mudharatnya lebih besar secara personal maupun kolektif. Godaan yang dihadapi kelompok elite lebih khusus lagi, sering disebut sebagai Tiga Ta, yaitu: tahta, harta dan wanita. Kekuasaan dikejar oleh banyak orang yang berilusi dapat melakukan apa saja sesuai dengan kehendaknya, sekali berkuasa seorang elite ingin bertahan selamanya, jika tidak memiliki orientasi perjuangan yang tulus. Kekayaan juga memukau banyak orang, sebab dapat memuaskan keinginan dan kepentingannya, tak cukup hanya memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok hidupnya. Sementara, wanita atau pasangan hidup dapat menyelewengkan seseorang dari tujuan pengabdian yang sebenarnya.
Seorang manusia yang terjebak dengan nafsu kuasa ditamsilkan seperti Fir'aun di masa kerajaan Mesir Kuna. Penguasa yang merasa lebih tinggi dari segala manusia, bahwa lebih agung daripada Tuhan. Nasib tragis Fir'aun dicatat sejarah: tenggelam di Laut Merah dan jasadnya diabadikan sampai hari ini. Contoh manusia yang terperangkap hartanya adalah Qarun yang terkubur dalam tanah saat gempa bumi. Kisah penguasa yang terpikat wanita adalah Kaisar Alexander yang terjatuh dalam pelukan Cleopatra atau Samson yang perkasa, tapi takluk dalam belaian Delilah. Berbeda dengan Nabi Yusuf yang tetap istiqamah, meski digoda oleh isteri seorang penguasa, Zulaikha. Kemurnian dan ketegaran ala Yusuf kini menjadi barang langka, karena sebagian orang memilih jalan hedonism. Peserta PPSDMS perlu belajar tentang kearifan lokal (local wisdom) yang biasanya diilhami nilai-nilai luhur agama dan adat. Perilaku buruk Mo limo bisa dilawan dengan M keenam, yaitu: Mawas Diri (self control). Ibadah puasa yang diwajibkan di bulan Ramadhan dan disunnahkan di hari lain adalah sarana yang tepat untuk meningkatkan disiplin diri, tidak hanya meninggalkan yang haram, namun juga membatasi yang halal agar sesuai dengan kepentingan fundamental. Demikian pula, godaan Tiga Ta dapat dihadapi dengan Ta keempat, yaitu: Waskita (kebijaksanaan) dalam mengelola harta, tahta dan wanita. Walaupun berusia muda, bukan halangan untuk menumbuhkan jiwa kearifan. Dengan pengendalian diri dan kearifan, kaum muda dapat menjalankan tugasnya dengan selamat dan sukses. Salam Redaksi image.google
Dewan Penasihat
Dr. KH. M. Hidayat Nur Wahid, MA. Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin Prof. Dr. K.H. Dien Syamsudin Dr. KH. Muslih Abdul Karim Prof. Dr. Zuhal Abdul Kadir Drs. Kemal A. Stamboel, Psi., MSM. Arief T. Soerowidjojo, SH., LLM. Dr. M. Sohibul Iman, M. Eng Anies R. Baswedan, Ph.D. Dr. Marwah Daud Ibrahim
Dewan Penyantun
Dr. (HC) Arifin Panigoro Laksda TNI (Purn) Husein Ibrahim, MBA. Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si Drs. M. Yusuf Asyari, Ak. M.Si Farid Rahman, S.E., Ak. Bakhtiar Rakhman Sandiaga S. Uno Ir. Bambang Priantono, M.T. H. Albari, S.H.
Pengurus
Drs. KH. Musholi; Direktur Bachtiar Firdaus, MPP; Wakil Direktur Muhammad Ichsan, SE; Manajer Alumni Sapto Waluyo, M.Sc; Ast. Manajer Humas & Publikasi Adi Wahyu Adji, S.Si; Plt. Manajer Program Hudzaifah Hanum, Staff Bidang Alumni & Komunitas Lentera 20 Rubby Eka Saputra, S.Hum; Ast. Manajer Kemitraan : Fundraising dan IT Eko Kurnia Saputra; Staff Bidang Kemitraan Astria Kartika Sari; Staf Bidang Adminkeu Slamet Bahari, S.Si; Bagian Umum Herry Wibowo, S.Sos; Staff Program Pratiwi Setiawati, S.Hum; Staff Program
Regional I Jakarta Putra
Regional I Jakarta Putri
Regional II Bandung
Regional III Yogyakarta
Regional IV Surabaya
Regional V Bogor
Ketua Regional Dr. Agustino. Z Supervisor Utama M. Try Sutrisno Gaus Supervisor Pendamping Big Zaman
Ketua Regional Dr. Dumilah Ayuningtyas, MARS Supervisor Utama Pratiwi Setiawati Supervisor Pendamping Asri Nur Aini
Ketua Regional Dr. Taufikurrahman Supervisor Utama Supriatna Supervisor Pendamping M. Ihsan Akhirulsyah
Ketua Regional Dr. M. Waziz Wildan, M.Sc. Supervisor Utama Trapsi Haryadi Supervisor Pendamping Adi Suharyanto
Ketua Regional dr. Arief Basuki, Sp.An Supervisor Utama Wawan Ismanto Supervisor Pendamping M. Khoirul Mubin
Ketua Regional Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc, Agr. Supervisor Utama Fatwa Dwi Adi Putra Supervisor Pendamping Nazrul Anwar
Kantor Pusat PPSDMS : Jl. Lenteng Agung Raya No. 20, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640, Indonesia Telp. : +62 21 7888 3828, Fax. : +62 21 7888 3829, e-mail : info@ppsdms.org, Website : www.ppsdms.org
arahan pengurus
Membangun Kontribusi Masyarakat Muslim bagi Dunia Dr. KH. M. Hidayat Nur Wahid, MA | Ketua Dewan Penasihat PPSDMS Nurul Fikri Punya cita-cita itu bagus, gantungkanlah cita-cita setinggi langit, sehingga kalaupun tidak kesampaian sepenuhnya hasilnya masih cukup tinggi. Namun yang lebih penting barangkali adalah mensyukuri segala yang ada saat ini dan menjalaninya sebaik-baiknya, itqan, meskipun apa yang terjadi saat ini bukan apa yang kita cita-citakan. Rasulullah bersabda, tidak peduli apakah hari ini kiamat, kita tetap harus tetap menanam.
H
idup seorang Hidayat Nur Wahid t e r nya ta ta n p a p ro g ra m , mengalir saja seperti air, tapi pada setiap jenjang selalu dilalui dengan maksimal. Sejak SD sampai belajar di Gontor, predikat juara kelas selalu diraih. Beasiswa dari S1 hingga S3 juga didapatkan tanpa sebuah perencanaan. Bahkan untuk menjadi presiden partai dan ketua MPR tidak pernah ada dalam bayangan sebelumnya. Kata kuncinya adalah setiap manusia harus maksimalkan potensi yang ada, jangan mengkerangkeng diri dalam cita-cita kita. Karena barangkali apa yang kita sukai bukan yang terbaik bagi kita. Coba kita bayangkan kehidupan yang dijalani tanpa perencanaan akan tetapi dilakukan dengan maksimal saja dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Apa lagi jika dilakukan dengan perencanaan yang matang, seperti yang dilakukan oleh para peserta PPSDMS. Seorang muslim semestinya tidak membuat hidupnya mengalir begitu saja seperti air, akan tetapi harus bisa menentukan harus mengalir kemana air kehidupan yang dijalaninya. Dalam konteks global, kita sebagai pemuda muslim seharusnya tidak merasa asing atau jauh dengan Islam, sebab Al Quran sendiri menyapa kita, Bangsa Indonesia, dengan diabadikannya sesuatu yang terkenal dari Indonesia menjadi sesuatu yang dijanjikan di surga. Dalam Q.S Al-Insan : 5, Alla SWT berfirman yang artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur� Kafur yang dimaksud ayat di atas adalah kapur barus yang berasal dari Kota Barus yang ada di wilayah Sulawesi. Dahulu, kota ini sering disinggahi oleh padagang Arab dan kapur hasil Kota Barus ini merupakan komoditi dagang yang paling populer. Minuman campuran kapur Barus ini juga sangat disenangi oleh Fir'aun. Fakta ini menunjukkan bahwa sejak awal, Al-Qur'an telah begitu dekat dengan bangsa Indoneisa.
Salah satu kekayaan negeri ini diabadikan dalam Al-Qur'an, bahkan dijadikan minuman di surga kelak. Telah lainnya yang menjadi takdir sejarah adalah bahwa Indonesia memiliki keterikatan dengan Palestina. Terbukti, Sunan Kudus mendirikan Masjid Al aqsha, di kota yang dinamakan kota Kudus, yang mana berasal dari Al Quds. Fitrah Islam memang sangat cocok dengan Indonesia. Terbukti ketika Islam masuk ke Indonesia pertama kali, dakwah yang dibawa oleh para penyebarnya mampu menuju ke daerah kekuasaan agama lain. Di Sumatera, ada Kerajaan Sriwijaya yang
Islam adalah agama yang berperan besar pada perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik. Fakta bahwa Islam telah lama menjadi bagian dari bangsa ini sering diputarbalikkan
merupakan kerajaan Budha terbesar di Asia tenggara. Di Jawa, berkuasa Kerajaan Majapahit. Hebatnya, tidak ada pertumpahan darah setetes pun saat penyebaran Islam itu terjadi. Dalam konteks Indonesia, berbicara kebangkitan nasional, selalu kita selalu mengidentikkan dengan peran dari Budi Utomo yang berdiri pada 20 Mei 1908. Tapi benarkah itu yang pertama? Ternyata tidak, sudah ada Jamiatul Khoir pada tahun 1901 yang bergerak pada peningkatan SDM melalui bidang pendidikan. Soekarno, pendiri Partai Nasional I n d o n e s i a a d a l a h m u r i d d a r i H .O. S Tjokroaminoto (pendiri partai pertama di Indonesia: Partai Sarekat Islam). Fakta-fakta ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang berperan besar pada perubahan bangsa ini ke
arah yang lebih baik. Fakta bahwa Islam telah lama menjadi bagian dari bangsa ini sering diputarbalikkan. Orientalis Barat mengatakan Islam masuk ke Indonesia abad 13-14 untuk mengatakan bahwa ummat Islam tidak pantas menuntut banyak dari bangsa Indonesia. Para pemimpim Islam p a d a m a s a ke m e rd e ka a n dengan cerdasnya mementingkan persatuan dengan menginternalisasikan nilai tauhid dengan menambahkan tujuh kata dalam piagam Jakarta. Akan tetapi dengan sikap toleransi yang sangat tinggi terhadap agama lain, maka mereka rela tujuh kata tersebut dihapus dari piagam jakarta. Ummat Islam memilki peran yang sangat besar bagi bangsa ini, sehingga kita jangan merasa sebagai bangsa kelas sekian yang tidak memiliki peran dan tidak penting untuk memgambil peran di bangsa ini. Perjalanan panjang untuk membuka ruang demi masuknya orang-orang besar, namun sayang orang-orang kecil yang lahir. Hal yang amat penting untuk kita kuasai untuk mengisi ruang-ruang tersebut diantaranya adalah pengetahuan yang utuh mengenai sejarah bangsa sendiri, kemampuan berbahasa asing dan tentu saja yang tidak ka l a h p e nt i n g nya a d a l a h kompetensi kita di bidang masing-masing
Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Juli 2011
3
wacana image.google
Bambang Widjojanto Mengatasi problem korupsi di Indonesia pada prinsipnya bukan bisa atau tidak akan tetapi mau atau tidak mengatasinya. Sebenarnya jika kita ingin mengklasifikasikan permasalahan korupsi intinya ada pada 2 hal, yang pertama adalah How to control power adalah masalah paling dasar dalam korupsi. Setiap orang yang mempunyai kekuasaan berpotensi menyalahgunakan kekuasaannya. Dari sini kita bisa mengidentifikasi korupsi dari 2 hal, yaitu dari sumber pendapatan dan pembelanjaan pendapatan dari instansi pemerintah atau pejabat pemerintah.
K
elemahan penanggula ngan korupsi di Indonesia adalah bahwa korupsi masih dipandang sebagai permasalahan hukum saja. Padahal sebenarnya korupsi sangat berkaitan dengan kekuasaan. Hubungannya adalah bahwa Korupsi selalu terkait dengan 5 F, yaitu: 1. Fraud (Penipuan) 2. Financial (Keuangan, biasanya berhubungan dengan bank) 3. Foresty (Sumber Daya Alam) 4. F(P)ornography (Pornografi) 5. Food (Makanan)
image.google
4
Dari sini kita dapat menjawab pertanyaan mengapa KPK diperlukan? Setidaknya ada tiga alasan mengapa keberadaan KPK sangat diperlukan. Pertama, modus yang berkembang di korupsi lebih dahsyat dan lebih canggih daripada kemampuan lembaga hukum unutk menegakkan hukum mengatasi korupsi tersebut. Kedua, korupsi berkembang pesat dengan simbiotik antara kekuatan modal dan kekuatan politik, ini yang dinamakan korupsi dengan kekuatan pengaruh, dimana pemilik kekuatan politik membuat kebijakan-kebijakan untuk mengamankan para pemilik modal.
Saat ini ada berbagai situasi yang menempatkan KPK – jika tidak berhatihati – berada di bibir jurang kehancuran. Oleh karenanya KPK harus mampu mewaspadai potensi yang dapat membuat KPK jatuh kedalam jurang kehancuran. Salah satu potensinya adalah rivalitas antar lembaga penegak hukum, seperti kepolisian dan kejaksaan.
Saat ini ada berbagai situasi yang menempatkan KPK – jika tidak berhati-hati – berada di bibir jurang kehancuran. Oleh karenanya KPK harus mampu mewaspadai potensi yang dapat membuat KPK jatuh kedalam jurang kehancuran. Salah satu potensinya adalah rivalitas antar lembaga penegak hukum, seperti kepolisian dan kejaksaan. Hal ini haruslah dikelola dengan baik oleh KPK.
Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Juli 2011
Ketiga, lembaga penegak hukum hanya bisa menindak secara repressive treatment, padahal yang dibutuhkan di Indonesia adalah lembaga yang menjadi palang pintu pemberantasan korupsi. KPK memiliki kombinasi antara penindakan dan juga pencegahan tidak korupsi. Oleh karena KPK diberikan kewenangan koordinasi dan supervisi, sayang hal ini yang belum dilakukan maksimal oleh KPK. Lalu apa yang harus dilakukan oleh KPK memberantas korupsi adalah pertama, KPK harus mebuat dan memiliki Roadmap, hal ini sangat penting dilakukan karena dengan roadmap akan menjad jelas terkait dengan prioritas, tujuan dan strategi yang akan dilakukan dalam memberantas korupsi. Kedua, membangun stakeholder, KPK tidak akan mampu berdiri sendiri dalam melawan korupsi dalam negeri ini. Oleh karena itu, dibutuhkan gerakan-gerakan anti korupsi yang berkembang di masyarakat untuk mendukung kinerja KPK. Ketiga, gunakan investigation modern, Seorang koruptor dapat melarikan diri dengan mudah ke luar negeri karena sistem penangkapan di Indonesia masih lambat. Mencekal seorang koruptor seharusnya tidak lagi menggunakan surat. Cara konvensional yang lambat dan sangat rentan kebocorannya ini membuat koruptor bebas lari kemana saja. Manfaatkanlah teknologi yang kini berkembang pesat, jadi ketika seseorang terdeteksi sebagai koruptor, semua pintu bandara sudah ditutup baginya.
o p i n i
Sepulang Umroh M Nuryazidi Bulan lalu kupenuhi panggilan Allah untuk mengunjungi rumah-Nya di Mekkah. Sebelumnya aku berziarah ke makam Rasulullah di Madinah. Aku tak mau bercerita panjang tentang ibadah di sana. Banyak ustadz atau ustadzah yang bisa menceritakannya dengan lebih fasih. Dua hal yang ingin kukatakan tentang ibadah umroh. Yang pertama, rinduku kepada Rasulullah mendapatkan penawar yang menyejukkan saat berziarah di makam beliau. Yang kedua, jiwaku benar-benar bergetar berhadapan dengan kedahsyatan Ka'bah.
K
onon perjalanan Cak Nur ke Timur Tengah menjadi titik balik yang merubah pemikiran beliau dari Islam ala Natsir yang militan menjadi Islam yang lebih plural dan liberal. Namun aku punya pengalaman yang sama sekali berbeda. Perjalanan umroh justru menjadi semacam afirmasi terhadap pemahamanku sebelumnya.
Dulu Indonesia punya Habibie di bidang teknologi. Sekarang banyak Habibie baru yang telah lahir dari rahim republik ini. Anak-anak Indonesia di ajang lomba fisika tidak hanya datang untuk ikutan, mereka membawa medali emas untuk dibawa pulang. Demikian pula di ajang lomba robot, lomba karya ilmiah, anak Indonesia datang bukan hanya sebagai penggembira, tapi juga sebagai juara.
Sejak di bangku sekolah, aku diperkenalkan kekayaan alam Indonesia. Batubara di Sawah Lunto, Minyak Bumi di Cilacap, Emas di Papua, Sawit di Sumatera, Padi di Jawa, dan seterusnya, dan seterusnya. Kesimpulannya Indonesia adalah negara kaya.
Aku punya banyak teman yang kuliah di luar negeri. Di sana, mereka adalah bintang di kelasnya. Ada yang menjadi asisten dosen atau asisten peneliti. Setelah lulus, mereka adalah orang-orang dengan prestasi istimewa. Banyak sudah orang Indonesia dengan karya kelas dunia.
Kekayaan alam Indonesia mengundang banyak penjajah datang. Silih berganti mereka merampok kekayaan Indonesia. Dari pergumulan dengan para penjajah itulah aku mengenal tokoh-tokoh masa lalu yang menjadi role model bagiku. Ada nama Pangeran Antasari dari Banjarmasin, Tengku Cik Di Tiro dan Teuku Umar dari Aceh, I Gusti Ketut Jelantik dari Bali dan tentu saja pahlawan besar tanah Jawa, Pangeran Diponegoro.
Aku mulai berani berteori, jangan-jangan kalau ada yang bisa menyaingi kecerdasan otak Yahudi, ya otak orang Indonesia. Kita mengenal Agus Salim yang menguasai tujuh bahasa asing lengkap dengan dialeknya. Dwitunggal Soekarno – Hatta dan tokoh kemerdekaan lainnya rata-rata menguasai empat bahasa asing. Kemampuan istimewa itu hanya bisa dikuasai oleh orang dengan spare part otak yang luar biasa, terlebih saat itu fasilitas pendidikan sangat terbatas.
Kekagumanku pada perjuangan para pahlawan itu juga yang membuat aku menghabiskan buku setebal 800 halaman dalam waktu kurang dari satu minggu. Sebuah rekor yang cukup fantastis bagiku yang pada waktu itu masih duduk di kelas tiga SD. Saking asyiknya, kemana-mana aku bawa buku itu. Mulai dari tempat tidur, ke sekolah, ke sungai, ke sawah, ke lapangan sepak bola, ke masjid, sampai balik lagi ke tempat tidur. Buku itu berjudul, Cut Nyak Dien. Sewaktu SD sampai dengan SMP aku hanya diajarkan dan membaca tentang kekayaan Indonesia dan para pahlawan hebat penjaganya. Di SMU, takdir mempertemukanku dengan orang-orang hebat. “Para pahlawan masa depan,” kata guruku di sana. Dan betul saja, di sana memang banyak anak ajaib yang kutemui. Aku bertemu dengan seorang anak mungil dan hitam dari Lombok. Dia sangat cerdas. Dialah yang mengharumkan nama sekolah kami dengan menjuarai Lomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional. Saingannya bukan hanya anak SMU, tapi juga mahasiswa dari universitas. Aku juga bertemu legenda sekolah, si jenius asal Lumajang, juara matematika se-Jawa Bali. Sedikit untuk menggambarkan “kesaktian” Sang Legenda, sewaktu masih menjadi murid baru di SMU, dia sudah mampu mengerjakan soal-soal UMPTN. Padahal sampai menjelang lulus, masih banyak anak-anak di sekolah yang kelabakan menghadapi soal-soal UMPTN, termasuk aku. Di masa kuliah, kembali takdir mempertemukan aku dengan orang-orang hebat. Aku bersyukur bisa hidup sekamar dengan Ketua BEM UI dan Mahasiswa Berprestasi UI selama dua tahun. Aku bergaul dan berdiskusi dengan tokoh-tokoh intelektual yang sebelumnya hanya bisa aku saksikan di televisi. Aku bertemu dengan para pejuang muda yang rela mengorbankan keceriaan masa mudanya untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak jalanan. Pengalamanku bertemu, bersentuhan dan bergaul dengan orang-orang hebat itu memberikan kesadaran padaku bahwa Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tapi juga kaya akan sumber daya manusia yang luar biasa. Dengan logika induktif, itu baru orang-orang hebat yang aku temui, belum lagi orang-orang hebat yang ditemui oleh isteriku, adikku dan orang lain. Tentu lebih banyak lagi orang hebat di Indonesia.
Umroh membuka mataku menjadi lebih lebar. Meski secara fisik ukuran kecil, tapi kecerdasan orang Indonesia menurutku beberapa tingkat di atas rata-rata orang Arab. Untuk urusan hitung-hitungan dan logika mereka sangat lemah dibandingkan orang Indonesia. Berdiskusi dengan orang Arab seperti berdebat dengan anak-anak, ngotot tanpa argumen. Mereka hanya mau tahu dari satu sumber dan tidak mau tahu alternatif pendapat lain. Mungkin itu salah satu alasan kenapa dulu Gus Dur males kuliah di Mesir. Kalau masalah akhlak, speechless rasanya. Alhamdulillah, Allah menitipkan seorang wanita cantik untuk menjadi isteriku. Di sana, hampir saja aku melalaikan amanat Allah. Isteriku hampir hilang diambil orang Arab. Kalau nyolong dompet atau nyolong motor sudah merupakan akhlak tercela, maka nyolong isteri orang tentu merupakan seburuk-buruk akhlak. “Makanya Nabi Muhammad turun di sini, bukan di Depok,” gerutuku. Dalam sebuah hadist riwayat Imam Ahmad disebutkan bahwa Islam akan kembali mengalami kejayaan di akhir zaman. Jika melihat keadaan di negara-negara Islam di Timur Tengah saat ini rasanya sulit berharap kejayaan Islam akan muncul di sana. Menurutku, justru kejayaan Islam akan bangkit dari Indonesia, negara Islam terbesar di dunia. Aku termasuk orang yang percaya bahwa piala peradaban akan dipergilirkan. Dengan kekayaan alam dan kecerdasan orangnya, sudah saatnya Indonesia bersiap-siap mengambil giliran. Hampir 66 tahun Indonesia merdeka. Dari sudut pandang positif, banyak sudah kemajuan yang dialami oleh manusiamanusia Indonesia. Aku tidak menutup mata, memang masih ada orang kelaparan saat ini. Tapi sekarang lebih banyak orang yang bisa makan kenyang ketimbang jaman dulu. Aku ambil contoh yang lebih personal. Keadaanku saat ini lebih baik ketimbang keadaan bapakku dengan umur yang sama, baik secara ekonomi, sosial maupun pendidikan. Demikian pula bapak, keadaannya lebih baik ketimbang keadaan kakek pada umur yang sama. Cerita seperti ini juga banyak terjadi pada orang lain. Orang akan mati-matian memperjuangkan agar keturunannya bisa hidup lebih baik atau minimal sama
dengannya. Perilaku seperti ini berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan dari generasi ke generasi secara agregat. Tanpa bicara angka, negara-negara maju seperti Amerika Serikat atau J e p a n g s a at i n i m e n ga l a m i pertumbuhan yang relatif stagnan. Secara ekonomi, negara-negara ini telah melewati fase full capacity. Secara sosial generasi produktif di negara maju telah hidup mapan. Mereka begitu menikmati hidup. Mereka tidak mau terganggu anak. Anak adalah biaya. Boleh punya anak, tapi jangan banyak-banyak. Perilaku ini pada jangka panjang akan mengurangi jumlah generasi produktif di fase berikutnya. Bandingkan dengan generasi produktif di Indonesia. Generasi ini benar-benar produktif menambah anak. Era keterbukaan informasi menjadikan generasi ini lebih cerdas mendidik anak dibandingkan generasi sebelumnya, generasi Keluarga Berencana. Pada jangka panjang anak-anak inilah yang akan menjadi penerus tongkat estafet orang tuanya dengan keadaan sosial, ekonomi dan pendidikan yang lebih baik. Krisis keuangan global pada 2008 lalu menjadi salah satu tanda akan berakhirnya dominasi Amerika Serikat. Saat ini China dan India bersiap-siap mengambil alih posisi Amerika Serikat di bidang ekonomi dan politik. Bukan tidak mungkin giliran berikutnya adalah Indonesia. Saat ini, Indonesia memang sedang menghadapi kenyataan yang sangat pahit. Krisis di hampir segala aspek kehidupan. Krisis kepemimpinan dan wabah korupsi adalah sedikit contoh. Krisis adalah bagian dari proses. Dari sudut pandang yang lebih positif, justru ini adalah kesempatan bagi para pahlawan untuk memperbaiki keadaan. Bukankah pahlawan selalu lahir di saat krisis. (Batam, 13 Juni 2011)
Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Juli 2011
5
peristiwa
â€œâ€Śyang kami harap adalah, terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah pencipta alam semestaâ€?, suara syahdu tapi menggetarkan itu berasal dari sekitar 150 orang peserta apel penutupan National Leadership Camp (NLC) PPSDMS Nurul Fikri. Mereka adalah peserta PPSDMS Angkatan V. Sebelumnya, mereka harus dihadapkan pada tantangan yang menguji soliditas dengan membuat piramida manusia untuk mengambil bendera PPSDMS yang diletakkan 7 meter di atas tanah. Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari 10 menit mereka sukses melaluinya.
N
6
LC PPSDMS Nurul Fikri adalah program rutin tahunan bagi peserta PPSDMS. Sebelumnya program ini dikenal dengan nama Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN). NLC tahun 2011 ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 20-23 Juli 2011. NLC memiliki 2 bagian acara; yaitu acara indoor dengan tajuk Inspiring Leadership Talk (ILT) yang berlangsung 1,5 hari di Gedung PPSDMS Nurul Fikri, dan acara outdoor pada 2,5 hari berikutnya di kaki Gunung Pangrango, Bogor. Sesuai dengan namanya, Inspiring Leadership Talk, PPSDMS menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan profesional di bidangnya. Rangkaian talkshow interaktif ini dibuka dengan orasi kebangsaan dari Dr. Hidayat Nur Wahid, lalu dilanjutkan dengan dialog bersama tokoh-tokoh nasional lainnya seperti Arifin Panigoro dan Hasnul Suhaimi (direktur PT. XL Axiata), serta Dr. Sugiharto (Komisaris Utama PT. Pertamina) dan Anies Baswedan, Ph.D (Rektor Universitas Paramadina).
Khusus ILT, untuk pertama kalinya PPSDMS membuka kesempatan bagi mahasiswa dari luar PPSDMS untuk berpartisipasi. Sebanyak 200 orang Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi mendaftarkan diri dan melewati proses seleksi, sampai akhirnya hanya 55 orang di antara mereka yang diluluskan karena keterbatasan ruang yang ada. Mereka berasal dari beragam kampus, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Jember, Sampoerna School of Education, UIN Syarif Hidayatullah, STEI SEBI, STEI Tazkia, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Universitas Fatih dan LP3T Nurul Fikri.
Di malam hari, berbagai inspirasi disajikan oleh mantan Direktur PT. INTI, Abdul Aziz. Lalu dilanjutkan dengan workshop kecil tentang MHMMD (Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan) bersama Marwah Daud Ibrahim yang juga tercatat sebagai Dewan Penasehat PPSDMS.
Hari berikutnya, NLC dilanjutkan di Kaki Gunung Pangrango, Bogor. Setelah peserta menempati camp masing-masing, di malam harinya Laksda TNI (Purn) Husein Ibrahim memberikan penguatan nilai-nilai Jati Diri Peserta serta Visi dan Misi PPSDMS yang disampaikan dengan penuh semangat.
Pada hari kedua, Direktur TIKI JNE, Johari Zein, turut meramaikan acara dengan berbagi pengalamannya dalam membangun bisnis serta jiwa nasionalismenya yang tinggi dalam memajukan Indonesia, sekalipun beliau berasal dari warga keturunan. Setelah itu dialog berlanjut bersama Soedjanarko (Direktur Jaringan dan Kerja Sama KPK) dan Bambang Widjojanto yang berbicara seputar masa depan KPK. Pada sesi ini pula diluncurkan Gerakan Anti Korupsi PPSDMS melalui komunitas FLAC (Future Leaders for Anti-Corruption).
Di hari terakhir, peserta harus menjalani aktivitas fisik berupa Outbound Games yang menuntut kerja sama dan soliditas, serta Lintas Medan yang menjadi sarana evaluasi dan penguatan motivasi. Untuk mengasah nilai-nilai seni dalam diri peserta, tidak lupa disiapkan secara khusus sebuah ajang pementasan bagi peserta.
Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Juli 2011
ILT ditutup dengan dialog bersama mantan Wakil P re s i d e n R I , M . J u s u f Ka l l a . D e n ga n pengalamannya yang sangat langka saat memimpin bangsa ini serta konsistensi dan karakternya yang bersahabat, tokoh yang lebih akrab dengan panggilan Pak JK ini sungguh melengkapi rangkaian ILT pada NLC 2011 ini.
Akhirnya, kesuksesan NLC baik sesi indoor maupun outdoor semoga menjadi momentum yang menguatkan peserta untuk meningkatkan kualitas dirinya di sisa 1 tahun masa pembinaan sebagai peserta PPSDMS Angkatan V.
Dr. Hidayat Nur Wahid menyampaikan pidato tentang Membangun Kontribusi Masyarakat Muslim bagi Dunia
Bapak Hasnul Suhaimi, Direktur Utama PT. XL Axiata menerima cenderamata dari Drs. Musholi Direktur PPSDMS.
Bapak Sugiharto, Komisaris Utama PT. Pertamina, menyampaikan materi tentang Membangun Kekuatan Ekonomi Indonesia di tengah Persaingan Global
Bapak Jusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden RI, menyampaikan Pidato Kebangsaan tentang Peran Pemuda Meretas Jalan Kebangkitan Bangsa
Bapak Hasnul Suhaimi, Direktur Utama PT. XL Axiata berfoto bersama Pengurus PPSDMS Pusat dan para perwakilan Peserta PPSDMS
Dr (HC). Arifin Panigoro memberikan materi tentang Sepakbola dan Martabat Bangsa
Bapak Hasnul Suhaimi, Direktur Utama PT. XL Axiata, menyampaikan materi tentang Strategi Bisnis & Leadership PT. XL Axiata dalam persaingan Bisnis Telekomunikasi Indonesia
Anis Baswedan, Ph.D, Dewan Penasihat PPSDMS, menyampaikan materi tentang Peran Strategis SDM Indonesia dan Kebangkitan Nasional
Bapak Abdul Aziz, Mantan Direktur PT. INTI, menyampaikan materi tentang Turbulence Business "TIME' Industry dan Leadership of Style
Bpk. Sudjanarko (Direktur PJKAKI KPK) dan Bpk. Bambang Widjojanto (Calon Komisaris KPK) berfoto bersama Peserta dalam launching Gerakan Future Leaders for Anti Corruption.
Bunda Marwah Daud Ibrahim sedang membimbing para peserta Regional 1 Putri dalam membuat rencana hidup lanjutan
Laksda TNI (Purn) Husein Ibrahim, Wakil Ketuat Dewan Penyantun PPSDMS, menyampaikan materi tentang Sejarah PPSDMS & Peran Strategis Peserta PPSDMS
Para Peserta PPSDMS bersemangat dan antusias mengikuti rangkaian kegiatan Outbond di Lokasi Perkemahan Mega Mendung
Regional 1 Putra Apel pagi bulanan Regional 1 Jakarta Putra bertempat di halaman gedung PPSDMS Pusat Jakarta
Olahraga bersama Regional 1 Jakarta Putra, Futsal yang dilakukan setiap bulan
Agenda mingguan Regional 1 Jakarta Putra, setoran hafalan, yang diselenggarakan setiap senin pagi setelah shalat shubuh berjamaah di masjid
Agenda mingguan Regional 1 Jakarta Putra, Tae Kwon Do, yang diselenggarakan setiap sabtu sore, jam 16.00 WIB
Regional 1 Putri
Sharing Alumni Regional 1 Jakarta Putri, bersama Refi Kunaefi, Andreas Senjaya, dan Umar Badarsyah (Alumni PPSDMS Regional 1 Jakarta) dengan tema “Boost your Potencies!� yang diselenggarakan pada Senin, 11 Juli 2011
Regional 2 Bandung
Family Meeting Regional 1 Jakarta Putri untuk menyambut Ramadhan, bertempat di asrama PPSDMS Regional Putri, Kamis, 14 Juli 2011 Kegiatan ComDev Regional 2 Bandung bekerjasama dengan BEM KEMA Unpad berupa perjalanan wisata ke jatinangor Sumedang pada hari ahad, 10 Juli 2011.
Outbond TPA Regol Tubagus Ismail dan TPA Taman Ilmu di Arboretreum FMIPA Unpad pada hari ahad, 10 Juli 2011. Kerja sama antara PPSDMS Regional 2 Bandung dan BEM KEMA Unpad
8
Outbond TPA Regol Tubagus Ismail dan TPA Taman Ilmu di Arboretreum FMIPA Unpad pada hari ahad, 10 Juli 2011. Kerja sama antara PPSDMS Regional 2 Bandung dan BEM KEMA Unpad
Regional 3 Yogyakarta
Diskusi Paska Kampus Regional 3 Yogyakarta bersama Dr. Edi Suharyadi, M. Eng. Dosen MIPA UGM, Aktif di ISTECS Jepang, 11 tahun di Jepang dengan Tema: “Self Road Map Pasca Kampus”, bertempat di asrama PPSDMS Yogyakarta, Kamis, 28 Juli 2011.
Regional 4 Surabaya
Program COMDEV “ Launching Program Peduli anak bangsa “ regional 4 surabaya bekerja sama dengan YDSF Surabaya
Regional 5 Bogor
Studi Pustaka Regional 5 Bogor bersama Randi Swandaru (Alumni PPSDMS Regional 5 Bogor yang mengangkat tokoh Tan Malaka yang bertempat di Asrama Regional Bogor
Kajian Pergerakan Regional 5 Bogor bersama Erick Wahyudiyono (Mantan Presma IPB tahun 2007 bertempat di Asrama Regional Bogor
9
the champions Peserta Terbaik Regional dan Nasional periode Juli 2011 1. Peserta Terbaik Regional Regional 1 Jakarta - Putra Alfan Presekal
2. Peserta Terbaik PPSDMS Regional 2 Bandung Fahmi Atriadi
Regional 4 Surabaya Wildan Alfian Noor
Regional 1 Jakarta - Putra Alfan Presekal
Capaian: Regional 1 Jakarta - Putri Haniyah Nadhira
Regional 1 Jakarta – Putra 1. Yasir Arafat, Fisika FMIPA UI 2009; juara 2 Fahmil Qur'an Musabaqah Tilawatil Qur'an Mahasiswa Nasional XII di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulsel pada tanggal 8-16 Juli 2011. 2. Muhammad Irfan Hasan Farmasi, Farmasi FMIPA UI 2008; peserta 10th Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Regional Officer (APRO) 2-8 Juli 2011 di Yogyakarta. 3. Arry Rahmawan Destyanto, Teknik Industri FT 2009; delegasi Indonesia Delegates dalam World Leadership Conference 2011 Singapore, Knowledge Track, diselenggarakan oleh ECO Singapore. 4. Alfan Presekal, Teknik Komputer FT UI 2009; peringkat 15 Besar Dunia sebagai perwakilan Indonesia dalam kompetisi Microsoft Imagine Cup, Kategori Embedded Development, New York USA, 8-13 Juli 2011, terplih sebagai delegasi Indonesia dalam Japan-Asia Young Scientist and Engineer Study Visit (JAYSES), yang diselenggarakan oleh Tokyo Intitute of Technolgy, di Bangkok Thailand. 5. Agung Supriyadi, FKM UI 2008; juara 2 lomba Essay 1st Indonesia Public Health Student Summit. 6. Aditya Rinus Pratama Putra, Teknik Kimia FT UI 2008; peringkat 15 Besar Dunia sebagai perwakilan Indonesia dalam kompetisi Microsoft Imagine Cup, Kategori Embedded Development, New York USA, 8-13 Jul 2011. Regional 1 Jakarta – Putri 1. Avina Nadhila Widarsa, Hubungan Internasional FISIP UI 2008; Juara II LKTM Kemaritiman, PIMNAS XXIV bertempat di Universitas Hasanuddin tingkat Nasional, 18-21 Juli 2011. 2. Aisyah Iadha Nuraini, Teknik Industri FTUI 2008; Juara Favorit National Entrepreneurship Challenge(NEC) Universitas Bina Nusantara, 12 Juli 2011. 3. Dhanita Fauziah, Teknik Industri FT UI 2008; terplih sebagai delegasi Indonesia dalam Japan-Asia Young Scientist and Engineer Study Visit (JAYSES), yang diselenggarakan oleh Tokyo Intitute of Technolgy, di Bangkok Thailand. 4. Haniyah Nadhira, Fisika FMIPA UI 2009; menjadi Presentator pada Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia 2011, 25-27 Juli 2011, delegasi Indonesia untuk International Forum "HAN-ON 2011", di Korea Selatan, 15 Agustus 2011. 5. Noviandri Nurlaili K, Ilmu Ekonomi FE UI 2008; delegasi World Leadership Conference diselenggarakan oleh ECO Singapore 13-15 Juli 2011 di Singapura. 6. Mir'atul Latifah, Ilmu Hukum FH UI 2008; delegasi World Leadership Conference diselenggarakan oleh ECO Singapore 13-15 Juli 2011 di Singapura. 7. Scientia Afifah Taibah, Ilmu Hukum FHUI 2008; Pembicara acara "Menjadi Hafizh Itu Mudah Lho!" Islamic Youth Camp, LDK al-Hurriyah IPB, 5 Juli 2011. 8. Siti Zahara TP, Akuntansi FE UI 2008 opini berjudul "Ubah Paradigma Bangsa Pekerja” dimuat di Seputar Indonesia edisi cetak, Rabu, 20 Juli 2011.
10
Regional 3 Yogyakarta Muhammad Reza Syarifuddin Zaki
Regional 5 Bogor Ary Kristianto
Regional 2 Bandung 1. Abdullah Kholifah, Manajemen FE UNPAD 2009; peserta kegiatan Indonesia Focus Writing Contest 2011 yang diadakan oleh ASIRPA (Asian Society for International Relations and Public Affairs), tulisan di muat di harian seputar indonesia SINDO 6 Juli 2011 dengan judul "Melindungi Pasar Dalam Negeri". 2. Budi Khoironi, T.Perminyakan FTTM ITB 2009; inisiator Forum Ganesha ( bimbel intensif non-profit bagi pribumi di kota pemalang yang kurang mampu secara ekonomi). 3. Mulyana, Hukum FH UNPAD 2008; Team delegasi Lomba Legislative Drafting Perwakilan FH Unpad di Universitas Indonesia 2011. 4. Taufik Nurcahyo, Teknik Geologi FITB ITB 2008; Trainer 7Habits for College Students pada Penerimaan Mahasiswa Baru ITB 2011. 5. Uruqul Nadhif Dzakiy, Matematika FMIPA ITB 2009 terpilih sebagai Ketua unit Majalah Ganesha ITB (Juli 2011- sekarang). Regional 3 Yogyakarta 1. Ardian Umam, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, UGM, 2009; tulisan berjudul “Selamatkan Anak Indonesia” dimuat di okezone.com pada tanggal 26 Juli 2011, tulisan berjudul “Jalan Indah, Fitrah Kehidupan” dimuat di eramuslim.com pada tanggal 25 Juli 2011. 2. Muhammad Dzarnuji Aziz, Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM 2009; ulisan berjudul “Masifikasi Peranan Mahasiswa dalam Penerapan Ilmu dan Teknologi Nano di Indonesia” dimuat di portal www.nano.or.id pada tanggal 17 Juli 2011. 3. Nur Agis Aulia, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM 2008; peringkat 2 Nasional, Menulis Pidato Hari Koperasi pada Jambore Nasional Pemuda Koperasi di Ragunan, Jakarta, tanggal 12 Juli 2011. 4. Vandy Yoga Swara, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM, 2008; juara I Lomba Debat Sosial Politik Tingkat DIY-Jateng yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta. 5. Dewa Mahendra, Ilmu Hukum Fakultas Hukum UGM 2009; lolos seleksi Interculture Learning Frienship Program (ILFriP)-Asian Youth Friendship Network (AYFN) kerjasama dengan Bangkok University di Bangkok, Thailand, pada 21-27 November 2011. 6. Fallery, Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM 2008; tulisan berjudul “Hegemoni Educopolis” dimuat di harian cetak Republika pada tanggal 28 Juli 2011. 7. Faisal Arief Kamil, Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM 2009; Delegasi UGM untuk World Leadership Conference (WLC) 2011 di Singapura pada 13-15 Juli 2011. 8. Pepri Saputra, Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM 2009; Delegasi UGM untuk World Leadership Conference (WLC) 2011 di Singapura pada 13-15 Juli 2011. 9. Muhammad Reza S. Zaki, Ilmu Hukum Fakultas Hukum UGM 2008; tulisan berjudul “Vox Populi Dunia Koperasi” dimuat di koran cetak Seputar Indonesia edisi 26 Juli 2011
Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Juli 2011
Peringkat 15 Besar Dunia sebagai perwakilan Indonesia dalam kompetisi Microsoft Imagine Cup, Kategori Embedded Development, New York USA, 8-13 Jul 2011 Terplih sebagai delegasi Indonesia dalam Japan-Asia Young Scientist and Engineer Study Visit (JAYSES), yang diselenggarakan oleh Tokyo Intitute of Technolgy, di Bangkok Thailand
10. Muhammad Hidayatul Mustofa, Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM 2009; lolos dan diterima dalam Semiloka Kewirausahaan Kemenpora RI dan YouSure Fisipol UGM dengan business plan berjudul “Raden Ronde : Upaya Mengangkat Kuliner Daerah Berbasis Industri Kuliner Sebagai Peluang Bisnis Masa Kini” di Auditorium Fisipol UGM, Yogyakarta, tanggal 7 Juli 2011. 11. Husein Mubarok, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM 2009; Penerima Dana Penelitian PT ASTRA International Tbk dalam “Astra 1st Program” senilai Rp 25 juta rupiah. 12. Pramudya Arif Dwijanarko, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM 2008; narasumber acara Talk Show kegiatan KKN PPM unit 162 di Radio Raka FM. 13. Fikar El Hazmi, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM 2008; terpilih sebagai peserta Undergraduate Summer Exchange on "Religious Pluralism and Democratic Society" of US-Indonesia Partnership Program yang diselenggarakan Institute of International Education kerjasama UGM - University of Michigan - Lehigh University Internasional. 14. Ridwan Kharis, Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM 2008; medali Emas PIMNAS, PKM-T berjudul “Mesin Pengambil Pati Ubi Lembong untuk Meningkatkan Produksi Ongol-Ongol di Desa Sumberharjo, Prambanan” di UNHAS Makassar. 15. Kurniawan Harya Cahyaningtiyas, Pendidikan Dokter FK UGM 2009; delegasi Indonesia dalam the 13th FIMA (Federation of Islamic Medical Association) Camp oleh Yarsi dan WAMY (World Assembly of Moslem Youth) , Indonesia, 23-28 Juli 2011. Regional 4 Surabaya 1. Wildan Alfian Noor, Farmasi UNAIR 2008; opini berjudul “Kenaikan Harga Pangan, Manifestasi Fenomena Global” dimuat di Koran Media Indonesia edisi 27 Juli 2011 2. Achmad Choiruddin, Statistika FMIPA ITS 2009; juara 3 Lomba Karta Tulis Ilmiah Mahasiswa; LKTIM Bidang IPA PIM-Prov Jatim pada tanggal 3-4 Juli 2011 dengan karya tulis berjudul “Daun Putri Malu ( Mimossa Pudica ) : Dari Tanaman Liar menjadi Solusi Alternatif Pengobatan Insomnia dan Stres Depresi”. 3. Hanif Azhar, Desain Produk Industri FTSP ITS 2008; opini berjudul “SNMPTN, Ajang Adu Gengsi Akademisi Masa Kini” dimuat di Okezone.com pada 4 Juli 2011 Regional 5 Bogor 1. Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA 2009; Juara 2 Kompetisi Karya Tulis Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia (KIMI) BEM FMIPA Universitas Indonesia bidang Lingkungan. 2. Ary Kristianto, Teknologi Pangan Fateta 2008; Finalis Tri University Conference di Jiang Su University China. 3. Frandy Taqwa S, Agribisnis FEM 2008. Tulisan yang berjudul “Kebangkitan Entrepreneurship Negeri Ini” dimuat di kampus.okezone.com edisi 28 Juli 2011. 4. Baehaki Fajri Ibnu Abbas, Budidaya Perairan FPIK 2008; terpilih sebagai ketua Komisi Pemilihan Raya IPB tahun 2011.
alumni
Bergerak Bersama Rakyat, Menuju Kemandirian Pertanian dan Peternakan Indonesia Oleh : Gesa Falugon Kurang lebih itulah visi besar dari perusahaan CV. Agri Mustika Indonesia (AMI) yang sedang Gesa Falugon bangun. Mahasiswa Teknik Material ITB ini yakin Indonesia bisa bangkit bila sektor pertanian dan peternakan Indonesia mandiri. Karena inilah potensi terbesar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia jauh diatas bangsa-bangsa lain. Pria yang pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian KM ITB ini yakin bahwa akan tiba saatnya ketika Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, bangsa yang tidak bergantung dari belas kasihan bangsa-bangsa lain dan Gesa berharap bisa menjadi salah satu kontributornya.
G
esa memulai usaha pada b u l a n O k to b e r 2 0 1 0 bersama adiknya Bima Aji M u s t i ka ( F I B U I ' 1 1 ) . Ta n p a pengetahuan dan pengalaman yang cukup tentang dunia peternakan, Gesa berani untuk memulai dengan belajar dari buku dan peternakpeternak. Di awal Gesa berternak 3.000 ekor ayam pedaging. Modal yang dibutuhkan sekitar 60 juta rupiah. Gesa tidak mempunyai uang, tapi Gesa yakin bahwa usaha ini akan menguntungkan. Akhirya Gesa pinjam uang dari sana-sini. Alhamdulillah, panen pertama gagal disebabkan cuaca buruk sehingga banyak ayam yang mati. Kerugian yang diderita cukup besar, sehingga uang yang tersisa tidak bisa digunakan untuk berternak lagi karena terlalu sedikit. Awalnya Gesa sempat putus asa, usaha yang dibangun dengan pinjam sana sini dengan harapan akan membawa keuntungan namun malah rugi yang ia dapat. Namun putus asa tidak a ka n p e r n a h m e nye l e s a i ka n masalah. Akhirnya uang yang sisa sedikit itu beberapa dikembalikan dan beberapa lagi diperpanjang waktu pengembaliannya. Sadar sisa uang hanya sekitar 10 juta, akhirnya pria yang pernah menjuarai “ITB Entrepreneurship Awards 2010" ini membuka usaha Rumah Potong Ayam (RPA) kecil-kecilan, sambil mengumpulkan modal untuk berternak lagi. RPA membutuhkan modal yang lebih sedikit dengan
perputaran yang cepat. Gesa membeli ayam hidup 100 ekor dari petani, dipotong dan dibersihkan, kemudian dijual. Bisnis yang simple, tetapi membutuhkan pemasaran ayam yang baik. Akhirnya pada bulan Januari 2011 Gesa mengajak Nariza Febrianto (Trisakti ‘09) untuk bergabung sebagai Manager Marketing. Waktu berjalan, dari penjualan ayam potong 10 ekor perhari meningkat sedikit demi sedikit menjadi 30 ekor, 50 ekor, dan sampai hari ini bisa mencapai 80120 ekor perhari atau 3.000 ekor perbulan. Penjualan yang mula-mula ke ibu-ibu rumah tangga dan tukang sayur, akhirnya bisa masuk ke rumah makan dan catering perusahaan. AMI Catering pernah melayani kebutuhan untuk pabrik PT. SANYO, PT. Super EXIM dan Super Makmur. Awalnya AMI hanya menyuplai ayam untuk catering-catering tersebut, namun karena kedisiplinan dan pelayanan AMI yang baik, akhirnya catering itu memberikan kepercayaan kepada AMI untuk menyuplai semua bahan baku kebutuhan mereka. Tidak hanya daging ayam, tapi daging sapi, ikan, telur ayam, sayuran, buah-buahan, rempahrempah dll dengan nilai proyek sekitar 200 juta perbulan. Dari sinilah, akhirnya perusahaan AMI bisa bangkit kembali dari keterpurukan hanya dalam waktu 5 bulan. Dan saat ini Agri Mustika Indonesia sudah mempunyai kawasan peternakan dengan kapasitas 9.500 ekor ayam dan 50.000 ikan lele dengan 15 orang pekerja. Saat ini Gesa sedang mencoba membangun Agri Terminal kecil-kecilan di Cianjur. Agri Terminal ini akan digunakan sebagai tempat untuk pembersihan dan pengepakkan sayur-sayuran serta pemisahan kualitas sayur-sayuran antara yang kualitas Super, kualitas 1 dan 2 yang berasal dari petani-petani Cianjur. Harapannya dengan sayur yang bersih, fresh dan dikemas dengan baik akan menghasilkan nilai jual yang tinggi yang akan menguntungkan para petani. Tetapi karena keterbatasan modal, Agri Terminal itu masih belum berjalan. Selain Agri Terminal mimpi
Gesa yang lain adalah mengembangkan ayam rendah lemak dan kolesterol yang biasa disebut Ayam Probiotik, membuat FreshMart dan menjadi eksportir hasil pertanian dan peternakan Indonesia. Masih banyak mimpi yang harus di capai, dan sangat banyak pula rintangan yang harus dilewati. “Jika tak ada jalan Aku akan membuatnya, tak ada yang mustahil bagi orang-orang yang MAU” Ujarnya dengan mantap. Salam Kemandirian.
Profile : GESA FALUGON gesafalugongesa@yahoo.com Jakarta, 26 Agustus 1988 Teknik Material ITB 2006 Aktiitas Organisasi : -Sekjend GAMAIS ITB 2009 - Menko Perekonomian KM ITB 10/11 - Direktur Sekolah Pengusaha Muda ITB Aktifitas Bisnis : - CEO CV. Agri Mustika Indonesia - CEO Raja Mesin Indonesia (www.rajamesinindonesia.com) - CEO Ganesha Corporation - CEO CV. Surioza Utama
Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Juli 2011
11
Laporan Donasi Juni 2011
12
Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Juli 2011
donasi Anda
laporan keuangan
Laporan Keuangan bulan Juni 2011
PENERIMAAN
BIAYA PUSAT
BIAYA REGIONAL
962,050,000
PENDAYAGUNAAN DANA
Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Juli 2011
13
Kepada
Mitra Sponsor Kegiatan Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik dan menambah barokah dalam usaha yang dijalankan
PPSDMS NF email account : donasi@ppsdms.org
RLANGGANAN PERANGKO BE LATAN 12000 SE A KP 1 JAKART OS IV/2011 RKB/JKS/WILP IZIN NO: 103/P er 2011 mb se De 31 s/d Berlaku