1
4 -2 Redaksi & Struktur
Direktur Eksekutif: Bachtiar Firdaus ST., MPP Direktur Pembinaan Peserta & Pemberdayaan Alumni: Adi Wahyu Adji, S.Si, MSM Direktur Sumber Daya Manusia & Administrasi Keuangan: Muhammad Ichsan SE Direktur Kemitraan & Fundraising: Fachriadi Tanjung SE., M.Si Manajer Pembinaan Peserta & Pemberdayaan Alumni: Aqil Wilda Arief Manajer Sumber Daya Manusia & Administrasi Keuangan: Andi Junasa Andhika Manajer Kemitraan & Fundraising: Nur Ihsan Robbiyanto Asisten Manajer Marketing & Komunikasi: Ibrahim Irsyad
Berlari Menuju Allah SWT Lebih dari 15 tahun Rumah Kepemimpinan berdiri menjadi inkubator pemimpin-pemimpin masa depan, dengan rangkaian aktivitas membina dan mengasramakan para calon pemimpin masa depan dengan program-program pembinaan dan penempaan. Menanamkan nilai Rendah hati, Open mind, Objektif dan Moderat (ROOM) kepada para mereka yang berada di internal organisasi. Bagi setiap organisasi, perubahan adalah sebuah keniscayaan. Begitu juga dengan Rumah Kepemimpinan. Rapat Kerja 2018 Rumah Kepemimpinan dihadiri oleh seluruh jajaran eksekutif pusat dan regional yang ada di Rumah Kepemimpinan. Bertempat di Vila bpk. Arief Surowidjodjo yang pernah digunakan pada raker 2013 menjadi kesan nostalgia dan flashback perjalanan Rumah Kepemimpinan selama 5 tahun yang pada saat itu masih bernama PPSDMS Nurul Fikri. “Ayo kita mulai 2018 ini dengan membuka gembok-gembok pribadi, diteruskan dengan mengubah paradigma dan cara pandang, diselesaikan dengan take action-miracle happens! Ini adalah bagian dari perjuangan bersama, mengkongkritkan CollaborACTion, Untuk Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Serta kebaikan dari Allah pencipta alam semesta.” – Bachtiar Firdaus Salam Redaksi
Staff Bidang Pembinaan Peserta & Pemberdayaan Alumni: Enung Azizah Mulyawati Huditami Ajeng Widanti Staff Bidang Sumber Daya Manusia & Administrasi Keuangan: Lusi Cahya Pertiwi Fithratun Nuha Tsabita Yogi Yanto Staff Bidang Kemitraan & Fundraising: Yessy Nur Handayani Diamy Arta Staff Bidang Marketing & Komunikasi: Maghfira Puteri Almira Muhammad Nabil Bidang Umum: Fauzan Hendar Yanti Regional 1 Jakarta Pembina Regional: Dr. Hamid Chalid SH. LLM Manajer Regional: M. Fathan Mubina Supervisor Asrama: Arya Adiansyah, Indah Puspita Regional 2 Bandung Pembina Regional: Dr. Taufikurrahman Manajer Regional: Irsyaad Suharyadi Supervisor Asrama: Septiar D Putra Regional 3 Yogyakarta Pembina Regional: Dr. M. Wazis Wildan M. Sc Manajer Regional: Alfath Bagus Panuntun Supervisor Asrama: Hamdan Abdullah, Devi Lukitasari Regional 4 Surabaya Pembina Regional: Dr. Arief Basuki, Sp An Manajer Regional: Wawan Ismanto S.Si Supervisor Asrama: Amron Basuki Regional 5 Bogor Pembina Regional: Dr. Abdul Munif M. Sc, Agr Manajer Regional: Pauzi S. Gz Supervisor: Supriatna Regional 6 Medan Pembina Regional: Rudi Hartono Manajer Regional: Andi Pranata, S.Si Staf Pembinaan: Irwansyah Putra Regional 7 Makassar Pembina Regional: Dr. Yusran Supervisor Asrama: Mushaddiq Asri
Mitra & Daftar Isi - 3
Inspirasi Pemimpin Muda
“Baca Buku dan Bersepeda Bersamaku” Yunaz Ali Akbar Karaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UNAIR Angkatan 2015
Hal 4
RK UTAMA
Gathering Sahabat Pemimpin
“Kolaborasi Untuk Indonesia” Hal 8
8
RK Utama
Profil Program Putera Daerah Membangun Hal 10
RK ALUMNI
“Menjaga Idealisme sampai ke Negeri Matahari” Profil Anjar Dimara Sakti Regional 2 Bandung Angkatan 5 Hal 20
20
6
RK STORY
Dibawah Langit Asrama
12
Galeri Aktivitas Regional
14
Prestasi Pemimpin muda
16
RK Regional
18
Kabar Mitra
22
RK Leadership Project
24
Laporan Keuangan
4 - Inspirasi Pemimpin Muda
n a d u k u B a Bac u k a m a s r e B Bersepeda r Karaman oleh : Yunaz Ali Akba 2015 Ilmu Budaya UNAIR Mahasiswa Fakultas Regional 4 Surabaya
Minat baca Bangsa Indonesia dapat dikatakan tidak sedang baik-baik saja. Menurut data statistik dari UNESCO, dari total 61 negara, Indonesia berada di peringkat 60 dengan tingkat literasi rendah. Peringkat 59 diisi oleh Thailand dan peringkat terakhir diisi oleh Botswana. Hal tersebut tentu miris jika dilihat dengan cita-cita Bangsa Indonesia yakni “mencerdaskan kehidupan bangsa�. Tentunya untuk menjadi bangsa yang dapat bersaing dengan bangsa lainnya, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Hal tersebut diperlukan upaya-upaya yang sederhana dan intens agar secara perlahan minat baca di Indonesia dapat meningkat. Salah satunya adalah dengan pengoptimalisasi dan pengkampanyean gemar
membaca dan mengunjungi perpustakaan. Di era digital ini perpustakaan seolah-olah tergantikan dengan gadget di genggaman kita. Melalui pelbagai konten yang menarik, kini masyarakat akan lebih senang membaca dengan smartphonenya. Namun, apakah itu salah? Tentu tidak, namun alangkah lebih baik jika mencari pengetahuan dari sumber yang valid yakni dengan membaca buku, terlebih yang ada di perpustakaan
ingga kemauan mengunjungi perpustakaan semakin berkurang. Ditambah pula dengan koleksi buku perpustakaan yang kurang up to date.
Kebanyakan orang melihat bahwa perpustakaan adalah tempat yang suram, kuno, dan membosankan. Padahal dalam perpustakaan kita bisa menambah cakrawala pengetahuan dengan membaca pelbagai buku, majalah, atau jurnal. Permasalahannya adalah kini buku-buku dapat tergantikan dengan e-book dan jurnal online yang lebih mudah untuk diakses seh-
Kedua, kita dapat meminjam buku secara gratis bahkan juga buku-buku yang dijual mahal dipasaran dapat kita bawa pinjam secara gratis.
Banyak sekali manfat yang dapat kita peroleh dengan mengunjungi perpustakaan. Pertama, perpustakaan adalah tempat yang tenang, sehingga, kita dapat menyelesaikan tugas atau menulis dan membaca tanpa terganggu dan bisa fokus.
Ketiga, dengan banyaknya koleksi buku di perpustakaan dapat menambah gagasan dan wawasan kita sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk menganalisis suatu hal. Keempat, perpustakaan juga bisa dijadikan tempat
Inspirasi Pemimpin Muda - 5 Hal di atas akan menambah minat baca masyarakat meskipun tidak dengan prosedurprosedur yang ada pada perpustakaan pada umumnya, seperti peminjaman buku, pencarian buku, dan penataan buku. Namun dapatlah hal ini menjadi gerakan penggertak dan penyadaran masyarakat untuk lebiih giat membaca dan mengunjungi perpustakaan. Hadirnya perpustakaan ini juga akan membantu masyarakat yang tidak dapat menjangkau perpustakaan agar lebih dekat dengan bukubuku serta dapat membuka jendela dunia dengan membaca. nongkrong selain kafe atau warung kopi terlebih dengan fasilitas-fasilitas seperti wifi dan AC yang menyejukkan. Dari permasalahan di atas, diperlukan adanya trobosan-trobosan khusus untuk membuat dan mengkampanyekan gemar membaca serta mengunjungi perpustakaan. Sudah banyak tentunya metode dari orang-orang kreatif yang mengkombinasikan suatu hal yang menarik dengan sekaligus mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Hal itulah yang digagas oleh Perpustakaan Ontel “Prasojo”. Terobosan yang diberikan adalah dengan menggalakan kemauan membaca masyarakat dengan sekaligus bersepeda. Tentunya sekaligus menambah wawasan juga dapat menyehatkan tubuh. Perpustakaan ini dapat berpindah-pindah dengan mudah sehingga masyarakat di manapun ia berada dapat dijangkau dan “dijemput bola” untuk kemudian diajak membaca apalagi jika ditambah dengan bersepeda. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dapat di “jemput” di manapun ia berada untuk kemudian membaca sebuah buku. Terlebih jika dilokasi terpencil, terdalam, dan terpelosok yang memang akses dan fasilitas perpustakaan dengan buku yang terbatas dapat dijangkau. Selain itu perpustakaan ini juga dapat mengajak masyarakat di kafe, warung kopi, atau warung lesehan untuk membaca dan mengantikan smartphonenya untuk sementara waktu dengan buku-buku yang sekiranya dapat menambah wawasan mereka.
Yunaz Ali Akbar Karaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UNAIR Angkatan 2015 Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 4 Surabaya
6 - RK Story
RK story - 7
8 - RK UTAMA
Sabtu (27/01) telah terlaksana Gathering Donatur Sahabat Pemimpin di Auditorium Rumah Kepemimpinan. Acara berlangsung dari pkl 10.00 sampai 12.00 WIB dan dihadiri oleh sekitar 20 orang donatur atau perwakilannya. Hadir pula Peserta Rumah Kepemimpinan Angkatan 8 Regional 1 Jakarta, 2 Bandung dan 5 Bogor yang mendampingi donatur Sahabat Pemimpin. Bachtiar Firdaus selaku Direktur Rumah Kepemimpinan menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para Donatur Sahabat Pemimpin atas kontribusinya di tahun 2017. Beliau pun juga mengajak kepada para Donatur untuk berkolaborasi bersama Rumah Kepemimpinan di tahun 2018, tidak hanya untuk Program Sahabat Pemimpin namun juga Program lainnya seperti Rumah Karakter, BRIGHT, serta program lainnya. Ajakan tersebut disambut baik oleh para donatur pada saat sesi diskusi. Diantaranya ialah Penjagaan Warna Idealisme Pembinaan Rumah Kepemimpinan, Sosialisasi Program Sahabat Pemimpin ke Alumni Rumah Kepemimpinan yang lebih masif, Penanganan Rumah Kepemimpinan Putri yang lebih serius, serta beberapa penawaran donatur yang bersedia menjadi mentor atau pembicara di Asrama Rumah Kepemimpinan.
RK utama - 9
kepemimpinan dan kemandirian, sehingga ia berani belajar ke luar negeri. Saya berharap bisa semakin berkembang dan jalinan adek-adek dan kakak-kakaknya selalu terjaga,” ungkap orang tua Alumni Rumah Kepemimpinan, M. Hanif Nadhif yang hadir mewakili anaknya “Rumah Kepemimpinan itu ibarat minuman yang sedang menjalani studi di Belanda. cola itu ya colanya, kemasannya bisa berbagai macam. Untuk itu, Rumah Kepemimpinan Acara diakhiri dengan makan siang perlu menjaga warna idealismenya untuk bersama secara kultural dimana para donatur, membentuk karakter Indonesia,” (Arief Budhy peserta, juga pengurus bisa bercengkerama Hardono, Ketua ILUNI UI) bahkan berjejaring diantara mereka. “Semoga acara ini bisa mempererat silaturahim antara “Saya berterima kasih sekali dengan Rumah Donatur, Peserta juga Pengurus Rumah Kepemimpinan, membantu perubahan pada Kepemimpinan”, harap Pengelola Program anak saya Nadhif. Perubahannya bukan Sahabat Pemimpin. hanya dari segi agama jadi lebih baik, juga “Saya berharap Program Sahabat Pemimpin bisa menjadi lebih baik lagi... perlu kita buat sistem mentorship yang lebih canggih agar program ini bisa menjadi lebih baik lagi,” (Anna Amalyah Agus, Dosen FE UI)
10 - RK UTAMA
RK UTAMA - 11
12 - Gallery Aktifitas
Gallery Aktifitas - 13
14 - Prestasi Pemimpin Muda
Prestasi Pemimpin Muda - 15
g n e r a b i n m
16 - RK REGIONAL
u l A g n i r a h S
y k a Z d a m h
Ac
“Di manapun kalian nanti akan berkarir, mental entrepreneur harus selalu kalian punya dan selalu diasah, karena salah satunya ada keberanian sebagai karakter disitu.� - Bang Zaky Sharing bersama Bang Achmad Zaky di Asrama RK Bandung yang juga merupakan Alumni Rumah Kepemimpinan Regional Bandung Angkatan II, saat ini masih terus berjuang sebagai CEO BukaLapak berbagi ilmu dan pengalaman merintis inisiatif Bukalapak sejak mahasiswa sampai saat ini. Bang Zaky yang juga merupakan alumni Institut Teknologi Bandung, bercerita soal awal mula mendirikan Bukalapak, awalnya tak banyak melirik untuk menjadi investor. 2010 Bukalapak berdiri dan diawali dari 2 orang, kemudian memiliki 4 karyawan dan kini memiliki 1000 karyawan. Tak ada jaminan industri digital ini akan berkembang atau surut, namun beliau tetap optimis bisa mengembangkan ini dengan segala inovasi yang sedang dan akan digalakkan. Pesan Bang Zaky kepada peserta agar mempersiapkan mental kita untuk diasah tebiasa fokus ke impact, berani, mengedepankan value, dan selalu mencoba walaupun selalu gagal.
Nakula Goes to International Rabu (14/2), Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 3 Yogyakarta mengadakan kegiatan Nakula Goes to International (Nagita), yang merupakan program short trip keluar negeri. Serupa dari Nakula Angkatan 7 yang kali ini dilaksanakan oleh Nakula Angkatan 8. Agenda selama 8 hari meliputi kunjungan ke 3 negara Asia yaitu, Singapura, Malaysia dan Thailand dalam rangka mengikuti seminar dan diskusi bersama perwakilan Pelajar Indonesia dari Universitas-universitas Negeri ternama di Singapura, Kunjungan strategis Kementrian di Malaysia serta menerawang kebudayaan muslim di Thailand. Nakula Goes to International merupakan perjalanan yang luar biasa. Perjalanan selama 8 hari yang memberikan pandangan baru yang bahkan tak terfikirkan sebelumnya, dan yang terpenting perjalanan ini memberikan semangat baru untuk bisa berkontribusi lebih setelah kegiatan ini.
RK REGIONAL - 17
D i a Pasca log Kamp
Bersa
ma K
etua
KPI
us
Selasa (23/01) peserta Rumah Kepemimpianan Regional 1 Jakarta berkesempatan untuk melakukan audiensi dengan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, bapak Yuliandre Darwis, di kantor pusat KPI. Pertemuan tersebut merupakan silaturahim lanjutan dari Rumah Kepemimpinan kepada pak Andre yang sebelumnya berkesempatan untuk mengisi agenda pembinaan di asrama Rumah Kepemimpinan.
“Dunia penyiaran Indonesia ini sektor yang sangat strategis. Tapi untuk membangun dunia penyiaran yang positif kita perlu berkolaborasi dengan banyak pihak, terutama industri penyiaran dan juga masyarakat.” ucap beliau menjelaskan tentang dinamika penyiaran di Indonesia. Beliau juga menceritakan bahwa Indonesia sedang mengambil peran sebagai Koordinator dari IBRAF (OIC Broadcasting Regulatory Authority Forum) atau forum internasional lembaga regulator penyiaran di negaranegara Islam. Indonesia terpilih menjadi koordinator IBRAF semenjak tahun 2016. IBRAF sendiri merupakan forum diskusi serta tukar menukar informasi antar sesama regulator penyiaran di negara-negara mereka. Setiap tahunnya, IBRAF yang beranggotakan 30 negara mengadakan pertemuan yang membahas perkembangan penyiaran di dunia serta melakukan pemilihan Presiden IBRAF. Dalam pertemuan tersebut peserta juga mendapatkan cerita yang dari perjalanan pak Andre menjadi ketua KPI. Sebelumnya, beliau adalah akademisi dan juga entrepreneurs yang terbilang gemilang. Beliau mendapatkan gelar doktor di usia yang relatif muda, 30 tahun. Beliau menjadi Ketua KPI di usia 36 tahun, tercatat sebagai ketua Lembaga Negara yang paling muda di Indonesia saat ini. Beliau berpesan bahwa anak muda harus selalu menjaga semangat untuk menyebarkan kebaikan kepada sebanyak-banyaknya orang lain. Di akhir pertemuan, peserta diajak untuk berkeliling kantor KPI dan melihat bagaimana proses bekerja KPI dalam mengawasi industri penyiaran di Indonesia. Beliau juga memberikan apresiasi terhadap Rumah Kepemimpinan, yang beliau yakini akan terus mewarnai kebaikan di bangsa ini. “Yang penting terus jaga idealisme,” pesannya. Pertemuan ini merupakan rangkaian dari aktivitas pembinaan Rumah Kepemimpinan untuk mengkader calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. “Program Kunjungan Tokoh ini menginginkan terjadinya transfer wawasan, spirit, serta inspirasi untuk berkontribusi antara tokoh yang dikunjungi dengan kami peserta. Kami mempertemukan anak-anak mahasiswa terbaik kepada tokoh-tokoh yang memiliki pengalaman dan kontribusi terhadap bangsa.” ucap Fathan, Manager Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta.
18 - Kabar Mitra RK
Beragam prestasi dan kegiatan sosial yang diikutinya mampu mengantarkan Dewi menerima beasiswa pendidikan dari Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT).
Perjalanan Meraih Mimpi Dewi Masyitoh Ambarani
Tidak ada seseorang di dunia yang tidak mempunyai mimpi. Dengan adanya mimpi, maka seseorang akan melakukan segala sesuatu yang terbaik bagi dirinya. Seperti mimpi seorang Dewi Masyitoh Ambarani, anak daerah yang lahir di Klaten, 16 September 1997 yang bertekad untuk mencapai bercita-cita besarnya. Terlahir dari keluarga sederhana tidak menyurutkan impiannya untuk terus bermimpi. Ayahnya merupakan seorang pengrajin mebel, ibunya merupakan seorang penjahit dengan penghasilan yang tak menentu. Namun Dewi tetap bersemangat untuk meraih mimpi. Ketika SD ia selalu peringkat 1, bahkan sering mewakili sekolahnya untuk lomba di berbagai tempat. SMP selalu mendapatkan peringkat 3 besar, terbukti ketika pengumuman UN tiba, ia masuk kategori peraih nilai tertinggi bahkan nilai Matematika sempurna berhasil ia peroleh. Selanjutnya ia melanjutkan sekolahnya ke SMAN 1 Karanganom yang hanya bersampingan dengan gedung SMPnya. Jarak 2 km dari rumahnya dirasa cukup dekat sehingga kala itu ia menempuhnya dengan
sepeda. Sewaktu di SMA ia selalu mendapatkan peringkat satu pula waktu di kelas dan mengikuti berbagai perlombaan olimpiade. Dan mulai saat itulah ia bermimpi untuk melanjutkan sekolahnya hingga diterima di Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada (UGM). Selama berkuliah di UGM, ia mempunyai prestasi yang cukup membanggakan. Di bidang akademik, ia berhasil mempertahankan predikat cumlaude IPKnya setiap semester. Tidak hanya itu, ia cukup aktif dalam bidang perlombaan seperti halnya Finalis 10 Tim Terbaik Debat Essay Tantangan dan Peluang Bonus Demografi UNSOED 2015, Tim Pemenang Hibah Mahasiswa Wirausaha UGM 2016, Delegasi di Universitas Indonesia dalam Acara Social Welfair tahun 2016, Best Presentation di Universitas Airlangga tahun 2016, The Most Improved Participant di acara Changemaker Fellowship Yogyakarta tahun 2016, dan berbagai kejuaraan lomba lainnya.
Kabar Mitra RK - 19 Tak hanya itu ia juga aktif dalam bidang penelitian. Tahun 2017 ia berhasil mempresentasikan hasil penelitiannya dalam acara International Conference Demography Forum mengenai Kebijakan Social Security Program untuk Lansia di Era Bonus Demografi, kemudian acara IADI APRC International Conference mengenai Financial Inclusion and SME’s, dan juga Aceh Development International Conference mengenai “Comparative Study: Modal Sosial Masyarakat Korban Gemba di Aceh dan Klaten) di Negara Malaysia. Selain prestasi yang diraihnya, Dewi juga aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial dan organisasi. Saat ini ia aktif dalam BSO (Badan Semi Otonom Departemen) yang bernama Kapstra Foundation. Ia diamanahi sebagai Penanggung Jawab Angkatan. Kegiatannya antara lain memberikan bantuan beasiswa kepada anak-anak kurang mampu di daerah lereng Gunung Merbabu, Desa Batur, Kecamatan Wanalela, Magelang, Jawa Tengah. Bersama temannya ia menerbitkan Buku Kolektif bernama “Nirmana” sebagai sarana inspirasi dari anak-anak di Desa Batur. Seorang Dewi ini juga tak lupa pula untuk kembali ke daerahnya di sela-sela kegiatannya yang cukup padat di kampus. Sosok srikandi yang bercitacita menjadi Menteri Sosial dan Bupati Klaten ini aktif pula mengikuti kegiatan Karang Taruna di Desanya. Ia menyadari bahwa kemajuan desa diperlukan pula peran pemuda-pemuda daerah dalam membangun daerahnya. Tak hanya itu pula, ia kemudian juga tergabung dalam Paguyuban Mahasiswa Klaten UGM (Balairung Klass) dengan kegiatan yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi pemuda daerah. Salah satu kegiatannya adalah memotivasi dan memberikan Inspirasi terhadap siswa-siswi Klaten agar bersemangat menggapai mimpi melalui perguruan tinggi. Ia melakukan hal tersebut ke ±20 SMA/SMK Sederajat bersama teman-temanya pada saat liburan tiba. Ia juga diamanahi sebagai Kepala Pengembangan Wawasan Umum di organisasi Keluarga Mahasiswa Klaten Indonesia (KMKI) dalam upaya pencerdasan dan diskusidiskusi strategis mengenai penguatan karakter, dan lain sebagainya. Saat ini ia sedang menggarap
proyek untuk mendirikan komunitas bernama Klaten Youth Leaders (KYL) bersama temantemannya yang berfokus pada pengembangan karakter pemuda berintegritas terhadap siswasiswi SMA/SMK di Klaten. Sementara itu dilain waktu, ia juga tergabung dalam organisasi kerohanian di UGM, ia tergabung di KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) UGM. Pengetahuan agama Dewi semakin meluas ketika mula mendapat bimbingan agama baik berupa kajian Islam kontemporer, kajian Islam pekanan, tahsin, tahfidz terlebih ketika tinggal di asrama Rumah Kepemimpinan Regional Yogyakarta. Tidak hanya pengetahuan mengenai agama, ia juga semakin terasah pengetahuannya mengenai kepemimpinan, isu-isu terkini, pengembangan diri lainnya semenjak berada dalam asrama Rumah Kepemimpinan. Rumah Kepemimpinan merupakan program beasiswa dengan mengusung pembinaan kepemimpinan dengan diasramakan selama 2 tahun kepada mahasiswa dan mahasiswi dari 9 Perguruan Tinggi Negeri Terbaik di Indonesia, termasuk UGM. Nilai – nilai dasar seperti Rendah Hati, Open Mind, Obyektif, Moderarat, Prestatif, dan Kontributif (ROOM-PK) sangat melekat dalam kehidupan sehariharinya. Dewi merasa terbekali dengan adanya kegiatan positif diasrama, baginya Rumah Kepemimpinan telah memfasilitasi dirinya baik secara akhlak maupun kompetensi dalam mempersiapkan pemimpin di masa depan. Beragam prestasi dan kegiatan sosial yang diikutinya mampu mengantarkan Dewi menerima beasiswa pendidikan dari Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT). Diakhir tahun 2017, MTT bekerja sama dengan Rumah Kepemimpinan menyalurkan beasiswa ke beberapa peserta Rumah Kepemimpinan. Dewi merasa sangat bersyukur mendapatkan beasiswa ini. Baginya, MTT telah memberikan kesempatan terhadap dirinya untuk terus memberikan karya yang terbaik bagi bangsanya sendiri. Ia berharap semoga akan semakin banyak anak bangsa yang mendapatkan kemudahan dalam mewujudkan cita-cita besarnya.
20 - RK Alumni
Anjar Dimara Sakti Regional 2 Bandung Angkatan 5
Menjaga
idealisme menamatkan program masternya. Menjaga Idealisme Sampai ke Negeri Matahari Anjar mengambil program DokMenjadi seorang aktivis pembelajar, merupakan salah satu semangat yang terus di dibawa oleh sosok inspiratif yang satu ini. Ia bernama Anjar Dimara Sakti. Pria yang lahir di Jakarta 27 tahun yang lalu ini memiliki pembawaan yang tenang, namun dibalik ketenangannya tersimpan kecemerlangan. Anjar merupakan sosok seorang aktivis mahasiswa yang juga merupakan jiwa pembelajar sejati. Anjar menamatkan jenjang sarjana pada jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung pada tahun 2012. Setelah selesai dari ITB, Anjar melanjutkan studi Masternya di University of Tokyo hingga tahun 2015. Hingga kini, Anjar masih melanjutkan studi Doktoralnya pada universitas yang sama saat Anjar
toral pada Institute of Industrial Science, Remote Sensing of Environment and Disaster Laboratory. Hal ini menandakan, Anjar sebagai sosok yang haus akan ilmu pengetahuan. Pada studi Doktoralnya, Anjar meneliti Global Database Development, Food Security dan Socio-economic Analysis. Pemilihan Jepang sebagai Negara destinasi studi Master dan Doktoralnya bukan tanpa alasan. Jepang yang notabene adalah Negara yang begitu maju dari segi teknologi, ekonomi dan kultur kebudayaannya menjadi alasan terkuat Anjar memilih Jepang sebagai pilihan destinasi untuk menamatkan jenjang Doktoralnya. Iklim subtropis Jepang yang dingin, menjadi hangat karena kehadiran seorang pendamping yang membersamai perjuangan
untuk menamatkan studi Doktoral. Kebertepatan, istrinya pun tengah menamatkan studi Master di Jepang. Menikah tahun 2015, dan baru saja dikaruniai seorang putra yang rupawan, menambah deretan cerita indah bagi Anjar dalam menamatkan program Doktoralnya. Jika mencoba flashback saat Anjar masih berkuliah dahulu di ITB, Anjar pernah terpilih sebagai Presiden Keluarga Mahasiswa ITB. Menjadi Presiden KM ITB adalah capaian yang begitu prestisius di kalangan mahasiswa ITB. Tantangan untuk dapat menyatukan civitas akademika ITB yang beragam, dan juga menjadi sosok teladan bagi mahasiswa ITB kala itu menjadi warna yang menghiasi kehidupan kampus seorang Anjar. Saat ini, walau fokusnya lebih ke dunia penelitian, namun semangat aktivisme mahasiswa yang dimiliki oleh Anjar tidaklah pudar. Idealisme Kami dan materi pembinaan saat Anjar berkesempatan tinggal di asrama Rumah Kepemimpinan masih terpatri dalam diri Anjar.
RK Alumni - 21
22 - RK Leadership Project
RK Leadership Project - 23
Setelah beberapa bulan penantian, akhirnya program mina padi yang dipunggawai oleh Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 3 Yogyakarta memasuki waktu panen. Mina padi sendiri merupakan suatu bentuk usaha tani gabungan (combined farming). KRESNA (Kerabat Desa Nusantara) memanfaatkan genangan pada air sawah yang sedang ditanami padi sebagai kolam untuk memelihara bibit ikan. Selain program mina padi, KRESNA juga rutin mengadakan TPA untuk anak-anak di Mushola Dusun Plagrak dan Mushola Dusun Kiyaran setiap malam minggu. Materi pelajaran TPA meliputi tulis menulis Al-Quran pada minggu pertama, hafalan pada minggu kedua, tajwid pada minggu ketiga serta games-quiz pada minggu ke empat tiap bulannya. Setiap kegiatan juga diiringi dengan baca-simak Al-Quran dan Iqro’ yang dipantau terus perkembangannya dengan buku catatan. Pada kesempatan panen kali ini, squad KRESNA bersama-sama turun ke sawah untuk memanen padi dan menangkap ikan. Hasil panen kemudian dibawa pulang ke asrama untuk dimasak bersama. Nakula (Peserta R3 Putra) membakar ikan dan Srikandi (Peserta R3 Putri) memasak sayur dan ikan goreng. Momen ini tentunya menjadi menjadi momen kebersamaan KRESNA dan warga desa. Setelah selesai memasak, KRESNA mengadakan acara makan bersama yang juga mengundang warga untuk bersama menikmati hasil panen yang didapatkan sekaligus mensosialiasikan proses mina padi dari awal hingga panen. Pak Sudibyo dan Pak Gandung sebagai perwakilan petani Desa Wukirsari mengatakan bahwa KRESNA memberikan contoh bagi masyarakat yang belum tahu mengenai mina padi. Pak Sudibyo dan Pak Gandung juga meminta squad KRESNA pada kesempatan berikutnya melakukan kontrol yang lebih tinggi terhadap program mina padi yang dilakukan dan memberikan pakan ikan tepat waktu.
24 - Laporan Keuangan
Laporan Keuangan - 25
26
27