FOTO POTRET Oleh : Prasetya Yudha DS
RENAISSANCE (abad 15 & 16 M) “Manusia sebagai subjek utama”
Dipopulerkan oleh kaum borjuis Upaya aktualisasi diri Upaya meningkatkan status sosial
Monalisa – Leonardo Da vinci (1503)
David - Michaelangelo (1501)
Pope Julius II Raffaello Santi (1511)
Kassian Chepas (1845 – 1912)
Putri Jawa
Sultan Hamengku Buwono VII Penari Kraton
Tujuan semakin beragam, dari sebelumnya pengaktualisasian diri menjadi pula proses pengarsipan (sejarah)
Apa fotografi potret ? ďƒ˜ Wajah ďƒ˜ Unsur lain sebagai hiasan (pendukung)
Kepribadian
Gesture, lokasi, properti, dan wardrobe berperan sebagai pendukung kepribadian yang nantinya akan menunjukkan tingkat sosial, ideologi, dan kulturnya
Graham Clarke dalam The Photograph (1997:102), potret merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan sesuatu yang khusus, yaitu kepribadian manusia. Hubungan sangat kompleks yaitu manusia dengan lingkungannya yang menyangkut tentang kultur, ideologi, sosial, dan psikologi.
Secara Umum Foto potret momen spontan (candid) Dibuat dimana saja dan alami tanpa rekayasa Menampilkan banyak aspek kehidupan seperti humor, selera musik, dan kultur populer
Foto potret formal Potret yang telah diatur sebelumnya Lebih dibatasi pada aspek sempit personalitas seseorang, misalnya profesi atau status sosial
Secara Khusus 1. Pendekatan Jurnalistik Ide = Isu Eksekusi visual “wajar” Bisa juga eksekusi visual “tak wajar” Bisa single atau berseri
Afghan Police Recruits TON KOENE
Inna Shevchenko GUILLAUME HERBAUT
Aung San Suu Kyi - PLATON
Interrogations –DONALD WEBBER
Liu Jie THE LEFT-BEHIND FAMILY Urbanisasi di Cina, 250 juta petani Cina pindah ke kota bekerja sebagai buruh berpenghasilan rendah, meninggalkan 20 juta orang tua dan 58 juta anak di di daerah pedesaan belum berkembang. Untuk mencari nafkah, keluarga-keluarga petani dipisahkan menjadi beberapa bagian dan tidak bisa melihat satu sama lain selama berbulan-bulan dan tahun. Beberapa orang hanya bisa melihat anak-anak mereka dan orang tua sekali setiap 2 tahun karena kendala pendapatan dan jarak. Memicu banyak masalah termasuk hak asasi manusia anak-anak, perawatan kesehatan, pendidikan dan kesehatan mental dll
2. Pendekatan Komersial Ide = konseptual atau pesanan Eksekusi visual “artificial” Pencitraan dan persuasif
SBY – INDRA LEONARDI
Vladimir Putin - PLATON
-> Paolo Zambaldi
Will Cotton ->
-> Bryan Adams
Chris baldwin ->
3. Pendekatan Seni Konseptual “Personal” Melingkupi kedua pendekatan sebelumnya
2nd Pose – MESS 56
Denada – JERRY AURUM
?
Potret dibagi menjadi 2 jenis. Potret candid dan potret formal. Dimana semua jenis fotografi akhirnya akan terbagi dalam kedua jenis itu. Entah jurnalistik, komersial, atau seni. Yang membedakan secara dasar antara mereka bertiga adalah fungsi dari foto potret itu sendiri. Apakah letaknya sebagai berita (jurnalistik), promosi (komersial), atau ekspresi (seni), meski ketiganya itu pastinya bisa saling “bertukar peran.�
Christopher Morris
Austin K. Swift
Fotografi Potret Tokoh Menggunakan Cahaya Alami Belenggu : 1. Pencitraan 2. “make up”
Solusi : 1. mereka yang bergelut di dunia seni, hiburan, dan budaya ->mempunyai “karakter” yang kuat, baik penampilan, gesture, perilaku, dan mindset. 2. menampilkan karakter bukan menciptakan karakter
Untung Basuki – PRASETYA YUDHA
“Saya tidak pernah mengatur subyek foto. Yang saya kerjakan adalah sekedar menolongnya mengatasi rasa takut dan rasa segannya. Saya lalu berikhtiar menangkap sesuatu yang saya anggap dapat mencerminkan kehidupan pribadinya. Bukan dengan memaksakan gagasan saya, melainkan dengan cara memahami kebenaran psikologis sang subyek dan meyakinkan dalam bentuk yang sejati, suatu bentuk grafis. Saya senantiasa bersedia mengorbankan soal desain untuk menangkap isi sejati.� - Phillipe Halsman
“Jangan sekali – kali kagum melihat seorang raja, presiden, atau bintang film. Engkau sendiri adalah juga seorang raja dalam profesimu�
- Alferd Eisenstaedt
“Portrait bukanlah fashion yang hanya berlaku sesaat, melainkan sebuah rekaman gaya (style) yang paling baik, yang tak pernah ketinggalan jaman� - Arif Yulianto
Sekian & Terimakasih ď Š