BAB I PRESPEKTIF KEWIRAUSAHAAN Pendahuluan Begitu cepat dan hebatnya dampak krisis global yang diawali dari bangkrutnya sebuah bank di amerika serikat di awal bulan oktober 2008 dan terus berdampak pada sektor keuangan lainnya seperti sektor asuransi dan sektor- sektor lain.dampak krisis global juga melanda kawasan Asia, seperti Jepang, Korea, Singapura, termasuk Indonesia.hal ini terbukti pad tahun 1998 dan 2008, yaitu sektor UKM lebih tahan krisis.Dalam kondisi seperti ini, yang dibutuhkan perusahaan adalah karyawan atau pemimpin yang kreatif dan inovatif. Artinya mereka tidak hanya bisa bekerja tetapi mempunyai keahlian dan ketrampilan yang menandai yang dapat dikontribusikan untuk mengatasi kesulitan, tantangan, dan keterbatasan perusahaan. Krisis Global membuat pengangguran Terdidik Meningkat Sudah bukan rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global ( global financial crisis), Indonesia sebenarnya sudah dihadapkan ada ancaman ledakan pengangguran terdidik yang semakn tinggi. Ancaman itu semakin serius dngan adanya krisis global ( Sumber Kompas, Kamis, 11Desember 2008).Yang paling rentan
mendapat
ancaman
serius
adalah
pengagguran
berpendidikan
rendah.sebanyak 55% angkatan kerja nasional adalah lulusan SD, disusul lulusan SMA dan sederajat lalu di ikuti lulusan sarjana yang sekarang semakin besar. Saat ini pertumbuhan lapangan kerja lamban dan arus modal dari luar negeri rendah. Fakta ini menuntut para lulusan SMA dan PT dengan ilmu untuk menciptakan lapangan kerja. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu kewirausahaan. Dengan ilmu kewirausahaan ini tercipta mindset di dalam diri para lulusan PT untuk tidak hanya berorentasi pada mencari kerja saja tetapi menyadarkan bahwa ada pilihan menarik lainnya selain mencari kerja,yaitu menciptakan lapangan kerja.tentu saja hal itu bisa tercapai apabila mahasiswa dibekali dengan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, pola pikir, strategi, dan taktik yang mumpuni, yaitu kewirausahaan yang cerdas ( smart enterpreneurship),bukan hanya kerja keras semata.
Kewirausahaan Bertujuan untuk Mengurangi Pengangguran Kewirausahaan ( enterpreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu sekejap, melainkan sebuah ilmu, seni, dan ketrampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir. Membuka Wawasan Lulusan Perguruan Tinggi Dalam kenyataan persentase jumlah wirausahawan di indonesia sangat kecil.hal ini terjadi karean pengertian dan pemahaman tentang kewirausahaan di kurikulum pendidikan tidak “bergema� atau hanya sekear mengetahui dan mengerti saja.bahkan lembaga – lembaga pendidikan yang belum memperkenalkan kewirausahaan dalam pengembangan kurikulum diperguruan tingginya.negara maju umumnya memiliki wirausahawan yang lebih banyak dibandingkan dengan negara berkembang apalagi negara miskin. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan Bagi Mahasiswa Beberapa tujuan kewirausahaan untuk mahasiswa/i dan dunia pendidikan yaitu 1) Pendidikan saja sudah tidak cukup menjadi bekal untuk masa depan. 2) Kewirausahaan bisa diterapkan pada semua bidang pekerjaan dan kehidupan 3) Ketika lulusan perguruan tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan atau terkena PHK, kewirausahaan bisa menjadi langkah alternatif untuk mencari nafkah dan bertahan hidup. 4) Agar sukses didunia kerja atau usaha, tidak cukup orang hanya pandai bicara, 5) Memajukan perekonomian indonesia danmenjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa indonesia 6) Meningkatkan papatan keluarga dan daerah yang akan berujung pada kemajuan ekonomi bangsa
7) Membudayakan sikap unggul, peilaku positif dan kreatif 8) Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah , bertahan hidup dan berkembang. Kewirausahaan di Indonesia belum Berkembang secara Maksimal Karena Pola Pikir yang Salah Ada banyak pebisnis muda yang sukses.namun tak bisa dipungkiri ada banyak pula pebisnis muda mengalami stagnasi ( bisnis tak berkembang).oleh karena itu mereka menutup usahanya atau berpindah ke bisnis lain, kemudian berpindah lagi.hal
ini
menyebabkan
entrepreneurship
di
indonesia
nyaris
tidak
berkembang.pada umumnya ada dua faktor utama yang menyebabkan entrepreneur entrepreneur di indonesia bisa meraih kesuksesan; 1) Tempaan waktu dan kerja keras yang tidak kenal menyerah 2) Modal yang cukup dan terus – menerus dikucurkan dana dan akhirnya sukses.
Kewirausahaan adalah Salah Satu Jalan menuju Sukses Kesuksesan itu dipilih bukan memilih.semua pilihan sama tetapi berujung berbeda. Menjadi pekerja bisa sukses dan makmur, begitu juga dengan menjadi entrepreneur. Namun kenyataannya adalah 80 % orang kaya di dunia ini.berawal dari pilihan menjadi entrepreneur.terbukti bahwa menjadi seorang entrpreneur adalah salah satu jalan menuju sukses. Kewirausahaan sudah menjadi Pilihan Gaya Hidup di Zaman Sekarang Selama ini para lulusan sarjana di ibaratkan seperti “ katak dalam tempurung� artinya dalam benak mereka tertanam hanya satu pilihan setelah selesai kuliah, yaitu mencari pekerjaan, mengapa itu terjadi?Karena selama kuliah, kita tidak diberikan wawasan dan visi yang lain selain mencari kerja, padahal ada dunia lain yang bisa dimasuki oleh para lulusan perguruan tinggi. Dunia yang dimaksud adalah menjadi entrepreneur.
Memasuki Era Ekonomi Berbasis Kewirausahaan Sekarang,era baru di indonesia akan tercipta dengan adanya sistem ekonomi yang berbasis UKM dengan spirit of entrepreneurship yang kuat, konseptual dan tangguh. Sistem ekonomi yang berbasis UKM ini ternyata mampu bertahan dari gelombang krisis moneter beberapa tahun yang lalu. Kewirausahaan adalah Kemampuan untuk Merangkai dan Memberdayakan Semua yang Anda Punyai Kemampuan kewirausahaan adalah cara memberdayakan semua pengetahuan yang dimiliki (pengetahuan sumber daya, produksi, IT, keuangan, dan marketing) dengan kreativitas untuk sukses di bidangnya, baik itu di dunia pekerjaan (karir) maupun wirausaha
BAB 2 LANSKAP KEWIRAUSAHAAN(TENTANG KEWIRAUSAHAAN) Perkembangan dan Sejarah Entrepreneurship ďƒź Kemampuan kewirausahaan diembriokan dari pola pikir yang tidak mau menjadi orang yang biasa-biasa saja sehingga berani mengambil risiko, dengan kreativitasnya mampu merubah risiko menjadi sebuah manfaat.
ďƒź Diawali dengan orang-orang yang berani berlayar menuju dunia (impian) yang belum ia tahu sebelumnya, contohnya adalah Colombus, Marcopolo, dan lain-lainnya. ďƒź Muncul perkembangan yang diawali dari Agro Industri menjadi Teknologi Industri, semenjak ditemukannya mesin uap oleh James Watt. ďƒź Berkembang dan mendorong banyaknya penemu-penemu dunia untuk dipatenkan, dijual dan diindustrikan, sperti Thomas A. Edison, Graham Bell, Marconi, Wright bersaudara, dan lain-lainnya. ďƒź Perkembangan kewirausahaan didorong oleh: Agro (pertanian), Teknologi Industri (Industrialisasi), Teknologi Kedokteran, Teknologi Komunikasi, Teknologi Komputer, teknologi Informasi dan sekarang Teknologi Digital. Kewirausahaan pada Zaman Dahulu Wirausaha (entrepreneur) ada sejak dilakukan pertukaran barang atau barter di dalam kehidupan sehari-hari, kemudian diteruskan sampai ditemukan alat pertukaran barang atau uang logam (standar emas dan uang kertas) Kewirausahaan pada zaman ini dimotori oleh: 1. Keinginan untuk bertahan hidup (survival) 2. Berpikir kreatif untuk maju (creative thinking) 3. Berpikir untuk menemukan sesuatu yang lebih baik (improvement) 4. Berpikir visioner untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda (inventor) 5. Munculnya ilmu pengetahuan dan ide sebuah bisnis 6. Munculnya cikal bakal ilmu pengetahuan kewirausahaan Hal pokok dari karakteristik kewirausahaan pada zaman dahulu: 1. Bersifat kesempatan kerja 2. Ada unsur pengambil resiko (risktaker) 3. Terdapat unsur gambling dalam menjual Kewirausahaan pada Abad Pertengahan (sebelum Abad 17) Wirausaha adalah orang yang mampu mengendalikan, mengatur, dan mengoptimalkan sumber daya dalam suatu proyek keahliaanya (memproduksi) untuk mendapatkan imbalan. Kewirausahaan pada Era Industri
Kewirausahaan adalah orang berani mengambil resiko (risk taker) dan tidak memiliki modal uang yang melakukan kesepakatan dengan pemilik modal untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu. Kewirausahaan pada Abad 20 Kewirausahaan adalah orang yang mempunyai pengalaman, keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasi sebuah usaha, baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk tujuan pribadi (kemakmuran) Kewirausahaan pada Abad 21 Kewirausahaan tidak hanya mengorganisaikan, tetapi bisa pencipta (creator), pemodal (inventor), dan pelaku inovasi (innovator). Kreativitas seorang wirausaha sendiri (creativepreneur) yang menjadi kunci kesuksesan dalam bisnis. Munculnya “Spirit of Entrepreneur�, didorong oleh perubahan kebutuhan pasar, perilaku konsumen dan gaya hidup yang bersifat ekonomis, yaitu: 1. Evolusi produk mendorong perubahan kebutuhan dan didorong oleh permintaan pasar 2. Evolusi ilmu pengetahuan akan mendorong pemenuhan kepuasan konsumen dan teknologi 3. Perubahan gaya hidup, selera dan hobi konsumen 4. Perubahan teknologi, akan menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup berbeda 5. Perubahan diatas akan mendorong perubahan budaya 6. Perubahan struktur pemerintah dan politik, akan menimbulkan perubahan, kebijakan, dan arah perekonomian 7. Intrapreneurship, entrepreneurship di dalam sebuah perusahaan internal Apa Kewirausahaan Itu? Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu valuedari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak (Peggy & Charles, 1999). Pandangan lain tentang arti kewirausahaan: 1. Ilmu Pengetahuan 2. Kepribadian dan Sikap Seseorang 3. Sebuah Filosofi 4. Keterampilan (Skill) yang dimiliki seseorang
5. Bisa Digolongkan dengan Seni (Art) 6. Sebuah Profesi 7. Naluri Seseorang 8. Mimpi 9. Pilihan Hidup Ada 3 Bagian Pentingdalam Kewirausahaan(The Key of Entrepreneurship) 1. Bagian Pemutar (pengungkit) -Leverage Key a. Great decision, keputusan menjadi wirausaha b. Menemukan peluang emas 2. Bagian Batang(Tubuh) Kunci – The Body Key, yang terdiri dari 2 bagian utana, yaitu: a. Bagian transformasi(konektivitas - translation joint) b. Bagian proses kewirausahaan (batang - transisional) 3. Bagian Anak Kunci – The Primary Key, sebagai pembuka jalan (lokomotif) a. Marketing concept b. How to promote your business c. Selling skillis an embryo of the entrepreneurial skill Bisnis akan berkembang bila : 1. Ada visi industri (berbasis proses dan pasar) 2. ‘Well Organized’ - ada struktur dan sistem 3. Mempunyai konsep, yaitu: a. Strategi b. Manajerial c. Taktik dan manuvernya d. Program yang jelas 4. Tidak harus pemiliknya yang menangani bisnis selamanya (bisa di suksesikan) Tetap seperti saat ini: Tetap pada pola pikir dan pandangan yang lama dengan anggapan bekal prestasi akademis saja sudah cukup atau, Berevolusi Diri Bahwa apapun pilihan Anda, tetap dibutuhkan ilmu dan pengetahuan kewirausahaan (Entrepreneurship atau Intrapreneurship)
Mempersiapkan diri untuk menjadi seorang wirausaha yang cerdas sebagai ‘sekoci kehidupan’ Apapun pilihan andaMenjadi pekerja atau pengusaha tidak jauh berbeda, semua mempunyai: Risiko dan manfaat Sama-sama harus mengetahui konsep bisnis (makro) dan konsep perusahaan (mikro) Bila Anda Mempunyai Karakter Ini, Maka Menjadi Wirausaha Adalah Pilihan Tepat 1. Pandai mengelola ketakutannya 2. Cara pandang yang berbeda dalam melihat sesuatu 3. Pemasar sejati dan pendai menjual 4. Suka melawan arus dan tantangan baru 5. High Determination 6. Tidak mau menerima apa adanya dan selalu ingin yang terbaik Cara Cepat Untuk Sukses Berwirausaha 1. Belajar dari kesalahan orang lain dalam berwirausaha melalui: a. Mentor - orang yang terdekat Anda dan sukses b. Pengalaman sendiri dan belajar dari kesalahan dan kegagalan c. Buku sebagai sumber inspirasi 2. Pelajari faktor-faktor kegagalannya maka Anda bisa mengantisipasinya dan mempersiapkan untuk mengatasinya 3. Temukan faktor-faktor kesuksesan usaha 4. Berpikir kreatif untuk merubah masalah, kesulitan, kegagalan dan keterbatasan menjadi sebuah ide, inspirasi, peluang dan nilai tambah Hasil riset dan survey mengatakan: 80% orang kaya yanghidup cukup bersumberdari profesi sebagaientrepreneur 15% berasal dari profesi sebagai top eksekutif (ceo) atau direktur 5% dari hibah, warisan, atau dari orang tua Sekarang bagaimana dengan anda…?
BAB 3 TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN 3.1 Mengenal Transformasi Kewirausahaan Ada 4 tahapan proses transformasi dalam entrepreneurship, yaitu 1. Transformasi pola piker dan paradigm, yaitu sebuah transformasi pemikiran , sikap, motif, semangat, dan karakter yang lama untuk berubah menjadi seseorang yang berpikiran sama dengan seorang entrepreneur. 2. Transformasi cara berpikir yang lama untuk berubah dan kebiasaan yang selalu menggunakan logika kepola pikir kreatif dalam menemukan ide dan peluang bisnis. 3. Transformasi entreprenerurial dari bersikap entrepreneur menjadi manajer pengelola bisnis. 4. Transformasi entreprenerurial dari pola pikir owner kepola pikir sebagai investor. Setelah seorang pebisnis sukses, pola pikirnya berkembang ingin menjadi seorang investor untuk mengembangkan bisnisnya. 3.2
Faktor-faktor
yang
Mendukung
Seseorang
Menjadi
Seorang
Wirausahawan. 1. Faktor Individual Adalah pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa, baik oleh lingkungan ataupun keluarga. Contohnya adalah a. Pengaruh masa kanak-kanak : anak sering diajak oleh orang tua ke tempat yang berhubungan dengan bisnis, sehingga membuat dia bercitacita untuk menjadi pengusaha. b. Perkembangan saat dewasa : pergaulan dan teman-temannya yang sering berkecimpung dalam bisnis akan memacu dirinya untuk mengambil jalan hidup menjadi pengusaha. c. Perspektif atau cita-citanya : Keinginan muncul saat melihat saudara, teman atau tetangganya yang sukses menjadi entrepreneur. 2. Suasana Kerja
Lingkungan kerja yang tidak nyaman akan mempercepat seseorang untuk menetukan kariernya menjadi seorang pengusaha. 3. Tingkat Pendidikan Semakin tinggi pendidikan seseorang maka kemungkinan sangat kecil untuk menjadi pengusaha, justru dengan pendidikan yang tidak tinggi akan berusaha menjadi pengusaha karena hanya itu salah satu jalan untuk menjadi sukses. 4.
Personality ( Kepribadian ) Ada banyak tipe kepribadian, tapi yang cenderung mempunyai hasrat menjadi seorang pengusaha adalah controller dan advocator, tetapi itu semua bukan mutlak tergantung kemauan dan cara memulainya.
5.
Prestasi Pendidikan Pada umunya orang yang prestasi akademisnya rendah akan memilih jalan menjadi pengusaha, karena itu merupakan jalan untuk menjadi sukses. Karena jika ingin menjadi karyawan akan susah karena persaingan di dunia kerja sangatlah ketat.
6.
Dorongan Keluarga Keluarga berfungsi sebagai untuk mengambil keputusan seseorang dalam berkarier.
7.
Lingkungan dan pergaulan Orang berkata bahwa ingin sukses maka bergaul dengan orang sukses agar tertular.
8.
Ingin Lebih Dihargai ( Self-esteem) Self-esteem akan memacu seseorang untuk menjadi pengusaha.
9.
Keterpaksaan dan Keadaan PHK, Pensiun dan menganggur dapat membuat seseorang untuk memilih menjadi pengusaha karena tidak ada jalan lain lagi kecuali menjadi pengusaha,
Menjadi pengusaha atau pekerja tidak ada bedanya. Yang pasti menjadi entrepreneur memiliki tingkat kesukaran yang tinggi, namun pendapatan melebihi pendapatan pekerja dan resiko di antara mereka tidak ada bedanya. 3.3 Lima Alasan Orang Tidak Ingin Menjadi Wirausahawan 1.
Tidak mempunyai pengalaman Mencoba terlebih dahulu, baru akan mendapatkan pengalaman.
2.
Tidak Mempunyai Modal Modal uang itu hanyalah salah satu dari sekian banyak modal yang perlu di persiapkan, jadi tidak perlu modal uang saja untuk memulai.
3.
Tidak mempunyai keberanian untuk memutuskan Tidak berani maksudnya tidak mempunyai rasa percaya diri atau belum ada peluang
4.
Tidak ada orang yang menuntun anda Carilah orang terdekat untuk berkonsultasi dan memalui buku-buku yang bisa memberi anda inspirasi.
5.
Takut keluar dari zona nyaman. Sebenarnya inilah alas an utama dari sebagian orang takut memutuskan menjadi seorang entrepreneur. Karena cenderung ingin memliki pendapatan yang aman.
3.4
Tingkatkan Kemampuan Kewirausahaan Anda. Tingkat kewirausahaan seseorang dibagi menjadi menjadi 5 tingkat, yaitu : 1.
Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut kecil sekali, Tingkat ini disebut menghindar dari resiko, tingkat kewirausahaan seperti ini disebut
sebagai
tingkat
kewirausahaan
yang
tidak
memiliki
jiwa
kewirausahaan. Dan kesimpulannya adalah tidak pernah sukses. 2.
Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut ada. Tingkat ini disebut orang yang selalu menghitung resiko yang terjadi harus lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh. Orang pada tingkatan seperti ini bisa sukses jika dia meniadakan hambatan, pikiran, mental block dan pikiran
negative lainnya, sehingga dia mau belajar lebih giat dari yang lain untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaannya. 3.
Tingkat kemampuan kewirausahaan dalam menghadapi rasa takutnya lebih tinggi. Dia berani menghadapi rasa takutnya karena dia merasa mampu, memiliki kemampuan dan pengalaman kerja yang sesuai dengan yang dia kerjakan dalam bisnisnya. Oleh karena itu pada tingkatan ini sering disebut individual entrepreneur atau wirausahawan mandiri.
4.
Tingkat kemampuan kewirausahaan dalam menghadapi rasa takut lebih kompleks. Pada tingkatan ini sering disebut sebagai wirausahawan yang cerdas dan dipanggil the businessman, karena dia berani menglahkan dan mengatasi rasa takutnya bukan hanya karena pengetahuan, keterampilan, dan penglamannya saja, tetapi lebih kompleks dari pada itu.
5.
Tingkat kemampuan kewirausahaan dalam menghadapi rasa takutnya sangat tinggi. Dalam hal mengatasi rasa takut akan kegagalan yang cukup besar, ia cenderung sedikit mengadu keberuntungan. Orang pada tingkatan ini disebut risk taker atau pengambil resiko. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap wirausahawan yang cerdas
mempunyai kemampuanyang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan. 5K adalah key success to become smart entreprenuer. 5K itu adalah : 1. Kemampuan – ability and knowledge Tanpa kemampuan dan impian hanya sekedar bermimpi. 2. Keterampilan – skill Kemampuan dan keterampilan tidak dapat dipisahkan, karena keterampilan akan membuat kemampuan sempurna. 3. Kreativitas – creativity Tanpa kreativitas, kesuksesan akan sulit dicapai dan jalan bisnis akan semakin terjal.
4. Keteguhan Hati Semakin kita yakin maka keteguhan hati akan semakin kuat dan terus diperkuat sekalipun menuju sukses itu bukan hal yang mudah. 5. Keberuntungan Keberuntungan itu bisa didapatkan dengan usaha yang keras dan cerdas. Keberuntungan itu harus didekati. Lalu kemampuan apa saja yang ada dalam kewirausahaan itu? Secara umum ada beberapa kemampuan yaitu : 1. Kemampuan mengatasi masalah mental diri anda dan kecerdasan spiritual 2. Kemampuan menarik sisi positif 3. Kemampuan mencari modal dan rekan 4. Kemampuan merumuskan visi dan misi serta tujuan usaha 5. Kemampuan memotivasi diri 6. Kemampuan berinovasi 7. Kemamapuan untuk mengatur waktu kerja.
3.5
Mitos yang Salah Tentang Kewirausahaan Mitos – mitos yang salah tentang entrepreneurship, sehingga kita tidak
menirunya. 1. Entrepreneur yang sukses itu karena guratan nasib ( jalan hidup ). Benarkah ? Banyak orang tidak berani menjadi seorang pengusaha hanya karena dirinya percaya pada perkataan orang, yaitu bahwa menjadi seorang pengusaha adalah bukan jalan hidupnya atau bukan takdirnya. Kita perlu berfikir bahwa hidup itu adalah suatu pilihan, dan kita sebenarnya dihadapkan dengan banyak pilhan, hanya kita membatasinya. Sukses atau gagal, tidak ada seorang pun yang akan peduli. Tidak ada orang lain yang mampu mengubah kehidupan dan masa depan kita, kecuali diri kita sendiri. 2. Entrepreneur itu bersifat keturunan.
Sebagian orang berpikir bahwa menjadi wirausahawan itu adalah karena factor keturunan. Ingatlah bahwa semua orang bsa menjadi entrepreneur . hanya tinggal di bisnis mana anda memilih dan memulainya. Lingkungan keluarga pengusaha hanya sebagi incubator saja. 3. Menjadi entrepreneur setelah ada peluang yang bagus. Ketahuilah bahwa apa yang menjadi peluang emas bagi orang lain belum tentu merupakan peluang emas bagi anda. Peluang itu dicari bukanlah di tunggu. Peluang yang terbaik itu dari diri sendiri bukan dari orang lain. 4. Entrepreneur yang sukses itu karena punya modal besar. Modal uang bukan satu-satunya factor utama yang membuat seseorang itu sukses. Modal hanya menentukan size sebuah organisasi bisnis yang akan dimulai. 5. Menjadi entrepreneur itu bakat dan tidak bisa dipelajari. Menjadi entrepreneur itu juga bisa dipelajari dan dikembangkan, asalakan kita punya tekad ynag kuat untuk meraihnya dan mempunyai pedoman pengetahuan
untuk
memulai
dan
menjalankan
bisnis
dengan
benar.entrepreneur memang bisa meruapakan bakat, tetapi itu bisa dibentuk, yang pasti kita bukan tidak bisa menjadi entrepreneur yang sukses. Mitos yang salah akan menciptakan rasa takut yang menjadi penghalang utama seseorang untuk memutuskan memulai usaha.
3.6
Ketakutan Adalah Penghalang Utama Seseorang Untuk Menjadi Entrepreneur – Jangan Mau Diperbudak Oleh Ketakutan Sendiri. Setelah kita memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur terkadang kita masih bingung didalam memulai bisnis yang kita pilih. Ada 4 langkah yang harus anda lakukan : 1. Build your “ Power of Dream “ 2. Take a decision to break up your fearness and do it now 3. Change your way of life, mindset, and paradigm 4. Be a SMART AND GOOD ENTREPRENEUR.
The Power of Dream adalah seseorang yang menyukai tantangan dan bersifat optimis untuk mewujudkan sebuah mimpi dan menggerakan tubuh anda untuk mencoba meraihnya. Mimpi akan mempunyai kekuatan jika di dalamnya mengandung unsure : a. Ambisi b. Tekanan dan keterpaksaan c. Persistence ( keuletan d. Keteguhan hati e. Rela mengorbankan sesuatu yang menyenangkan untuk meraih mimpi. Gunakan harapan itu menjadi kekuatan. Banyak orang mempunyai harapan yang tinggi, tetapi tidak mempunyai kekuatan, karena mereka tidak mampu menghancurkan penghalang utama, yaitu ketakutan dan mitos yang salah tentang usaha. The Power of Mind, sebuah kekuatan Mahadahsyat Mimpi tidak akan terwujud tanpa kekuatan sebuah pikiran, yaitu keyakinan diri bahwa anda bisa mewujudkannya atau meraihnya. Modal utama seorang entrepreneur adalah kekuatan pikirannya atau keyakinan bahwa dia bisa. Inilah factor kesuksesan yang menyebabkan orang kaya semakin kaya dan yang miskin menjadi miskin. Orang kaya mempunyai keyakinan yang kuat dibandingkan orang miskin. Anda Membutuhkan Kekuatan Untuk Berani Mengambil Keputusan. Anda bisa menggunakan sebuah kekuatan yang bertujuan untuk membongkar suatu penghalang yang berupa ketakutan yang selalu menghantui anda dalam memulai suatu usaha untuk menggapai cita-cita anda. 3.6.1 Ketakutan, Apa Itu Sebenarnya Kelemahan utama orang untuk memulai usaha adlah takut untuk keluar dari rasa aman dan kenyamanan, karena mereka tidak mempunyai kekuatan yang cukup sehingga mereka tetap bertahan dalam zona nyamannya itu.
Ada beberapa macam ketakutan yang merupakan penghalang utama untuk menjadi entrepreneur, yaitu : 1. Takut gagal dalam bisnis 2. Takut miskin/rugi lalu bangkrut 3. Takut keluar dari zona kenyamanan 4. Takut lelah 5. Takut stress 6. Takut malu 7. Takut ditertawakan dan terlihat bodoh. Ketakutan-ketakutan ini resiko atau pertimbangan penting dalam mengambil keputusan untuk menjadi seorang entrepreneur. Mengapa orang takut gagal ? mereka tidak mau mencoba lagi. Berhenti mencoba membuat seseorang tidak bisa sukses. Itu adalah penghalang yang harus kita tanggulangi, caranya adalah : 1. Jangan berhenti mencoba 2. Jangan melakukan cara yang sama secara terus menerus 3. Pikirkan langkah kesuksesa orang berbeda, mungkin anda membutuhkan langkah yang lebih banyak. 4. Ketakutan itu adalah persepsi anda saja, cobalah masuk kedalamnya, berfikirlah berlawanan. 3.6.2 Mengalahkan Rasa Takut, Awal Untuk Sukses Ketakutan akan berhasil jauh lebih kuat dari pada ketakutan akan kegagalan. Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang yang cenderung gagal dari pada berhasil. Sebelum kita berhasil kita akan menghadapi berbagai cobaan tetapi buka kegagalan. Kegagalan itu ada yang berupa cobaan kecil, cobaan besar, atau yang sangat besar. Tetapi bukan hal yang menakutkan yang akan membuat kita mati. Yang akan membuat kita mati adalah tiadanya harapan yang besar. Buatlah ketakutan untuk berhasil lebih besar daripada ketakutan akan kegagalan, dan anda akan lebih memilih takut untuk berhasil. Sehingga anda
lebih baik menghindari takut untuk gagal karena setelah kegagalan ada keberhasilan. 3.6.3
Sumber Ketakutan Anda Itu Sedikit, Yang Banyak Itu Keraguan-
Raguannya. Ada beberapa sumber ketakutan yang dialami orang dalam memulai sebuah bisnis, yaitu : 1. Dari dalam lingkungan kita 2. Mitos, komentar dan cerita orang 3. Dari dalam diri sendiri ( pikiran dan ketidakmauan) 4. Pengalaman 5. Persepsi yang muncul dari pikiran yang melihat kejadian yang dialaminya. Ada beberapa alasan mengapa kita menjadi takut yaitu : 1. Tidak siap karena tidak pernah mencoba hal itu 2. Tidak tahu apa yang harus kita lakukan 3. Tidak mampu mengerjakan 4. Tidak selesai mengerjakannya dan berhenti ( malas ) 5. Tidak berani melakukannya Bila kita simpulkan, ada empat sumber rasa takut yang muncul saaat kita ingin memulai bisnis yaitu : 1. Ketakutan itu sebenarnya persepsi kita saja Ketakutan ini karena analisis dan hasil pemikiran kita saja, padahal hasilnya belum tentu sesuai dengan apa yang kita pikirkan. 2. Ketakutan itu mengada-ada saja Mengandai – andai itu hanya pemikiran anda saja, ketakutan akan berubah menjadi sebuah tantangan bila kita yakin mampu mengatasinya. 3. Ketakutan karena tekanan lingkungandan dari pihak luar anda sendiri Hindari suara – suara sumbang , analisislah tetapi bukan dijadikan penghambat, anggaplah masukan yang membangun. 4. Ketakutan karena ketidaksiapan atau ketidak mampuan.
Ketakutan terjadi karena kita belum siap atau tidak mampu melakunnya. Cobalah untuk mempersiapkan dulu lalu teruslah mencobadan anda pasti sukses. 3.6.4 Cara Mengatasi Ketakutan Anda Ada beberapa cara untuk mengatasi ketakutan kita, yaitu : 1. Masuklah ke mata hati ketakutan itu sendiri. Ketakutan adalah suatu kekuatan atau emosi yang menghancurkan. Lalu bagaimana cara mengatasi ketakutan itu? Yang pertama meningkatkan kemampuan anda 150% untuk mengatasi resiko yang akan terjadi. Yang kedua mengurangi resiko 50% dengan tetap mempertahankan
kemampuan
anda
semula
sehingga
akan
menimbulkan rasa percaya diri untuk mencoba lagi. 2. Urailah resiko yang paling kecil ke yang paling besar. Sampai batas mana kemampuan anda yang bisa anda tanggulangi, kemudian lakukan hitungan balik atau langkah mundur untuk me manage resikonya dan coba sekali lagi. 3. Manusia tetaplah manusia. Ia mempunyai rasa dan keterbatasan Anda tidak boleh melangkah tanpa mengetahui resiko dari ketakutan yang bakal terjadi atau menimpa anda. Jika anda memilih untuk menghindar itu merupakan salah besar. 4. Berhenti menginginkan untuk menghindari ketakutan itu. Cobalah anda memanfaatkan ketakutan tersebut menjadi kekuatan, jangan menghindarinya. Semakin kuat anda menghindarinya semakin kuat pula ketakutan itu mencengkram anda. 5. Buat hasil dari ketakutan tersebut menjadi tidak berarti jika anda tidak berkepentingan dengan hasil dari suatu keadaan, maka anda tidak akan merasa takut. 6. Ubah rasa ketakutan anda menjadi kekuatan yang positif.misalnya saat anda takut dikejar anjing dan anda tidak bisa menghidarinya
maka tekanan akan membuat anda memutar otak untuk terus memecahkannya. 3.6.5 Memanfaatkan Rasa Takut Anda Ada 6 cara untuk mengendalikan dan memanfaatkan ketakutan sehingga menjadi sumber kekuatan bagi kita, yaitu : 1. Kuasailah ketakutan dan cari alurnya Ada kekautan yang dahsyat untuk melangkah yang jauh lebih besar dari pada sebelumnya, ini bisa didapat bila kita masuk, melakukan, dan mengikuti alur ketakutan itu, kemudian taklukan ketakutan itu. 2. Tataplah ketakutan itu dengan tajam, karena sebenarnya ketakutan itu mempunyai rasa takut. Salah satu cara untuk mengatasi ketakutan adalah dengan memasukinya dan jangan menghindarinya. 3. Ketakutan itu adalah perbedaan persepsi saja, jadi manfaatkan. Contohnya seorang pengusaha pemula yang ingin menjual kepada pelanggan yang kurang berminat akan produknya, caranya mendekati lewat persahabatan dan ketahuilah alasannya. Kita member informasi pada pelanggan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sehingga ketakutan orang terhadap barang yang susah laku dijual akan sirna dengan sendirnya. 4. Jangan lah melihat hasil tapi selesaikanlah apa yang dapat anda selasaikan terlebih dahulu. Selesaikanlah apa yang dapat anda lakukan saat ini, kemudian lihat lah hasilnya kemudian. 5. Cuek dan tenanglah, dia teman juga kok. Melewati ketakutan itu dengan tenang anggap saja dia sedang menakuti-nakuti kita. 6. Lakukanlah apa yang bisa anda lakukan jangan melihat akibatnya Berkonsentrasilah apa yang anda kerjakan fokuslah pada hasil bukan pada akibatnya dulu.
3.7
Keberanian Keberanian dan ketakutan itu tidak ada bedanya, yang berbeda hanyalah pada cara memandang dan kesiapannya saja. Anda juga membutuhkan suatu keberanian untuk merobohkan penghalang yang membuat anda merasa takut. Ada beberapa hal yang perlu anda lakuakn untuk mengalahkan ketakutan anda yaitu : 1. Kendalikan ketakutan anda 2. Jangan berpikiran negative 3. Berpikirlah “ be the best for your self “ 4. Gunkanlah power of dream anda 5. Berpikirlah bahwa setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi entrepreneur 6. Melihat kedepan bukan ke belakang. Berani dulu atau skill dulu ??? Yang dibutuhkan pengusaha adalah keberanian baru disusul dengan modal skill yang diasah dan dilatih secara kontinu sampai kita mantap dan siap terjun ke bisnis tersebut secara total.
3.8
Modal Ketika kita berbicara modal pikiran semua orang terarah pada uang atau investasi dan operasional. Lalu modal itu dan jenis jenis modal yang mana saja yang diperlukan oleh seorang pengusaha yang sukses?
3.8.1
Apa Saja Yang Bisa Menjadi Modal Untuk Usaha Apa saja kebutuhan modal bagi seseorang untuk memulai suatu
usaha, modal anda untuk memulai sebuah usaha adalah : 1. Pengalaman anda Modal yang paling penting adalah pengalaman anda. Ini bisa digunakan sebagai titik sentral anda dalam di dalam menentukan jenis usaha yang akan geluti. Tidak ada modal penting selain penglaman anda.
2. Knowledge ( pengetahuan anda ) Orang tanpa pengetahuan itu ibarat benda mati. Jadi pengetahuan andalah yang lebih penting setelah pengalaman anda 3. Skill ( keahlian ) = kebiasaan + pengetahuan Usaha yang dilandasi oleh skill akan bertumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan usaha yang tidak dilandasi skill. 4. Keberanian ( kemampuan anda untuk mengatasi rasa takut ) Orang yang ingin usaha bukan berani nekat, tapi berani mengatasi rasa takut untuk memanajemenkan resiko yang akan datang. 5. Konsep bisnis anda Beisnis itu memang membutuhkan skill, knowledge, uang dan keberanian, tetapi itu semua belum cukup, masih membuthkan konsep yang jelas agar bisnis bisa tepat sasaran. 6. Networking anda ( jaringan relasi ) Sekalipun anda tidak mempunyai uang yang cukup, tetapi dengan modal network yang oke, maka itu akan menjadi modal yang lebih baik dari pada sekedar modal uang. 7. Spiritual Support ( gairah dan semangat ) Dukungan semngat dari teman, saudara dan lingkungan sekitar merupakan modal yang tidak kalah bernilainya dari sekdar modal uang. 8. Kreativitas dan inovasi Modal kreativitas yang dimiliki sedini mungkin sangatlah penting ( misalnya untuk menemukan peluang ). Bukan modal uang saja yang pertama kali anda perlukan ketika memutuskan untuk berbisnis, melainkan kreativitas dan inovasi itu jauh lebih penting. 9. Equity ( uang / asset ) Modal
uang
memang
penting,
sama
pentingnya
denan
anda
menginginkan seberapa besar bisnis anda akan dimulai. Masing – masing membutuhkan modal uang yang berbeda – beda misalnya : Besar secara cepat : butuh modal besar
Lewat franchise Beli perusahaan Beli saham orang Sedang : modal investasi lumayan banyak Investasi gedung sendiri Membeli dan mendesain sendiri Memakai konsultan atau tidak Langsung oke, bisa bersaing di pasar. Dari nol : modal yang sangat kecil Mulai dari awal, kecil Tumbuh mulai dari bawah sekali, tetapi waktu lebih lama. 10. Keberuntungan ( Lucky ) Modal ini berasal dari yang Kuasa, tetapi kita bisa mempersiapkan, menunggu, mengamati kapan keberuntungan akan datang untuk kita.
3.8.2
Apakah berbisnis tanpa modal uang besar itu mungkin ? Bila anda memiliki modal yang terbatas, berikut ini beberapa cara
yang dapat anda pakai untuk berbisnis, yaitu : 1. Modal ( jual ) Skill dan knowledge anda Misalkan anda mempunyai selling skill anda bisa menawarkan saudara, teman dan lingkungan, jika sudah menemukan beang merah antara aku, bisnis dan pasar, maka anda akan bisa memulainya. Bisa juga anda menjual kemampuan menjadi MC, menjual face anda atau penampilan anda. 2. Modal jual network dan community anda Bagi yang mempunya banyak teman, relasi dan komunitas, anda bisa memanfaatkan pasar tersebut untuk memulai bisnis. 3. Modal jual hobi dan kesukaan anda Cobalah untuk mengembangkan hobi atau kesukaan anda untuk menjadi sebuah bisnis dan carilah pasarnya.
4. Modal jual pengalaman anda Bila andan mempunyai pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain, manfaatkan untuk berkembang, jadikan dia sebagai pasar bisnis anda. Yang penting anda harus tetap professional terhadap tanggung jawab pekerjaan anda. 5. Modal jual nama anda. Banyak pebisnis itu dimulai dari nama mereka yang cukup terkenal, dan ini mempunyai nilai jual yang tinggi untuk sukses. 6. Modal jual informasi anda Bisnis yang bermodal awal informasi banyak sukses, misalkan broker, yang mengetahui perbedaan harga, sumbernya, informasi sebelumnya. 3.8.3
Be A Smart And Good Entrepreneur Seorang smart entrepreneur itu harus smart, yang memiliki arti
S : Strategic thinker and strong emotional attachment M : Motivator yang handal bagi diri sendiri atau tim dan self leader A : Ambisius karena “ high achiver “ R : Risk manager, not just a risk taker T : Totalitas dalam bekerja dan target oriented yang penuh komitmen dan Konsisten. 3.9
Level Of Entrepreneur Inilah level demi level dari entrepreneur, yaitu : 1. Level “ zero “ – unemployee Orang – orang yang berada pada level ini juga merupakan entrepreneur yang memilih resiko paling minimal. Serta manfaat yang juga zero, tetapi yang paling beresiko. Skill entrepreneurship yang sangat diperlukan pada level ini adalah selling skill, yaitu kemampuan untuk menjual diri. 2. Level 1 – employee
Semua pekerja dari buruh hingga professional pasti mempunyai seorang pimpinan kepada siapa mereka harus mempertanggungjawabkan manfaat. Resiko ( tuntutan dari atasan tersebut untuk memberikan kontribusi atau manfaat yang akan mereka terima ). Misalnya : buruh kepada mandor, pekerja kepada manajer, direktur kepada komisaris. Seorang pekerja uga sama dengan entrepreneur, hanya disini risiko yang besar ditanggung pemilik perusahaan. risiko yang terjadi akibat kesalahan pekerja ditanggung sepenuhnya oleh pemilik perusahaan juga. 3. Level 2 – self bussines Pada level ini, cirri – cirri entrepreneur sudah mulai muncul, yaitu dia sudah mempunyai visi yang tidak ingin diatur, tidak puas diri dan seorang high achiever. Berbeda dengan level employee, pada level ini self-bussiness ingin menjadi bos gi dirinya sendiri dan berani menanggung risiko atas dirinya sendiri. 4. Level 3 – businessman ( business owner ) Pada level ini, bisnisman sedikit mempunyai jiwa challenging yang kuat, sehingga dia ingin benar – benar menjadi bosvdari sebuah tim atau system. 5. Level 4 – Investor Mereka yang berada pada level ini mem[unyai factor kalkulasi yang spekulatif untuk menentukan bisnisnya, tetapi penuh dengan perhitungan atau menjurus ke gambling. Istilahnya membisniskan sebuah bisnis. Inilah level terakir dari entrepreneurship, yaitu investor. 3.10
Tahapan – Tahapan Menjadi Wirausahawan Yang Cerdas Tahapan – tahapan yang telah dilakukan oleh orang yang telah sukses menjadi wirausahawan adalah sebagai berikut : 1. Tahapan tingkat pertama : proses mengenal, memahami, dan mengerti kewirausahaan.
Tahapan – tahapan penting dari simpul pertama kewirausahaan terdiri dari : A. Tahap perkenalan Tahapan ini adalah proses mengenal kewirausahaan karena ditahapan inilah orang mulai mengetahui arti dan manfaat dari kewirausahaan dalam meraih impian. Setelah orang bersentuhan dengan kewirausahaan maka mulailah tercipta ketertarikan atau ketakutan bagi orang tersebut dalam menghadapi risiko sebagai wirausahawan. Untuk itu pada tahapan ini orang harus masuk lebih dalam lagi karena begitu menarik untuk dipelajari. B. Tahap ketertarikan terhadap kewirausahaan Tahapan paling penting lainnya adalah tahapan orang memasuki pintu gerbang kewirausahaan setelah melihat wajah dari kewirausahaan. Untuk anda membutuhkan kuncinya, yaitu key of entrepreneurship, yaitu : a. Menyadari
bahwa
banyak
mitos
yang
salah
tentang
kewirausahaan yang perlu diubah persepsinya. b. Pentingnya ilmu kewirausahaan untuk dipelajari dalam mewujudkan cita – cita dan tujuan hidup seseorang. c. Mengerti bahwa setiap orang mempunyai jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan. d. Seseorang yang ingin menjadi top executive harus mengerti ilmu kewirausahaan. e. Terciptanya proses ketertarikan dengan kewirausahaan yang selama ini belum ia ketahui. C. Tahap proses gejolak spiritual dan emosi Tahap
ini
merupakan
proses
menciptakan
semangat
kewirausahaan. Proses yang terjadi antara lain : a. Mulai mengerti definisi ketakutan dan kegagalan b. Mendalami makna kegagalan untuk mencapai kesuksesan c. Membandingkan manfaat kewirausahaan dengan risiko ynag akan terjadi
d. Mengenal alasan orang yang enggan menjadi wirausahawan e. Mengerti dan mengenal factor –faktor kesuksesan dan kegagalan dalam berwirausaha. Setelah mempelajari tahapan ini, orang lain akan termotivasi untuk menjadi seorang wirausahawan jika : a. Merasa mampu dan yakin bisa mengatasi risiko yang akan terjadi b. Semakin jelas melihat peta kewirausahaan c. Berpikir untuk menjadi wirausawan yang smart dan sukses harus menjadi risk manager bukan risk taker. D. Tahap proses mengambil keputusan Dalam proses pengambil keputusan untuk menjadi seorang wirausahawan seseorang itu mesti cerdas. Bukan hanya kerja keras saja. Oleh karena itu bagian dari proses ini adalah sebagai berikut : a. Ingin mengetahui peta kewirausahaan b. Mencari mentor untuk meminimalisir risiko kegagalan c. Meyakinkan orang tuanya bahwa akan pilihan karier nya dengan komitmen yang akan dijaganya d. Memahami
dan
melatih
sikap
dan
perilaku
sebagai
wirausahawan e. Meyakinkan dirinya bahwa suatu saat ia akan sukses menjadi wirausahawan f. Melatih jiwa kepemimpinan sebagai prasyarat utama untuk menjadi wirausahawan sukses. Setelah tahap pengambil keputusan perlu dibangun komitmen yang tinggi, komitmen ini harus selalu didengungkan dalam diri bahkan pada orang terdekat untuk menjadi sebuah janji yang harus ditepati. 2. Tahapan tingkat dua : mempersiapkan diri dan merencanakan bisnis anda
Tahapan ini anda sudah mempunyai kunci kewirausahaan, membuka pintu kewirausahaan, dan masuk kedalam dunia kewirausahaan yang semuanya baru berisiko, dan tidaklah mudah. Dalam tahapan ini ada tahapan penting yang perlu anda ketahui, yaitu : A. Tahap mempersiapkan diri menjadi seorang wirausaha Tahapan ini yang akan menjadikan anda seorang wirausahawan yang
untuk
menemukan
inspirasi
sebuah
bisnis.
Dalam
mempersiapkan bisnis pada tahapan ini mencakup 4 tahapan penting, yaitu : a. Mengenal diri anda untuk menemukan asal peluang bisnis anda b. Mempelajari teori peluang dengan cara berpikir kratif untuk menemukan inspirasi bisnis. c. Menganalisa dan memanfaatkan inspirasi bisnis untuk dijadikan alternative peluang bisnis anda d. Mengubah dan menentukan alternative peluang menjadi sebuah bisnis B. Tahap merencanakan kerangka bisnis anda Tahapan merencanakan untuk memulai bisnis : a. Perencanaan bisnis b. Konsep dan aspek-aspek manajemen bisnis c. Hal – hal yang berisi tentang pengetahuan lain yang akan dirangkai oleh kewirausahaan sebagai benag merah pengikat ilmu – ilmu tersebut. Setelah mempersiapkan bisnis segera merencanakan konsep bisnis dengan mengikuti tahapan – tahapan sebagai berikut : a. Menetukan visi misi bisnis seperti apa b. Menetukan model bisnis seperti apa c. Membuat rencana bisnis d. Mempelajari aspek-aspek penting dalam bisnis
e. Memulai dan menentukan kapan bisnis akan dimulai serta dijalankan 3. Memulai, menjalankan, mengelola dan mengembangkan bisnis Ada beberapa tahapan penting dalam memulai dan menjalankan bisnis anda, yaitu : a. Memulai bisnis b. Mendirikan badan usaha c. Menjalankan dan mengelola bisnis d. Mengevaluasi dan mempertahankan bisnis e. Ekspansi bisnis anda atau keluar dari bisnis anda.
BAB 4 TEORI INOVASI DAN KREATIVITAS 4. 1 TEORI KREATIVITAS DAN PRINSIP-PRINSIPNYA 4.1.1 Dasar-dasar Pemikiran Kreatif Kunci utama seorang setelah memutuskan untuk menjadi enterpreneur adalah berpikir kreatif. Berfikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif. Hal ini dapat membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya. Berfikir kreattif memiliki banyak manfaat bagi kita atau dalam berwirausaha. Keguaan pola pikir kreatif itu adalah: 1. Menemukan gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru 2. Mengubah masalah atau kesulitan dalam kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang untuk langkah selanjutnya 3. Menemukan solusi yang inovatif 4. Menemukan suatu kejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah ada hingga menjadi sebuah penemuan baru 5. Menemukan teknologi baru 6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan 4.1.2 Kreativitas adalah Kunci Sukses Dalam Bisnis Mana yang kita pilih menjadi orang yang pandai atau menjadi orang yang kreatif bila kita menghadapi sebuah masalah yang belum pernah kita temui atau hadapi sebelumnya. Kreativitas itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena kecenderungannya untuk ingin perpikir, terampil, berorientasi yang berbeda dari orang lain. Jelas bahwa kreativitas adalah suatu faktor penting untuk melewati kegagalan yang berujung pada penciptaan semangat kewirausahaan yang tinggi.
Membangkitkan kemampuan kreatifitas dalam diri anda 1. Mulai berimajinasi dan terus berimajinasi 2. Berpikir berbeda dari orang lain atau berlawanan 3. Belajar berpikir optimis, bukan berpikir pesimis dalam menghadapi masalah yang belum bisa dijawab 4. Selalu membuat konsep 5. Berpikir, melihat, dan memvisualisasikan hal dari segala aspek 6. Berfikir lebih detail, maka akan ditemukan suatu hal yang lain 7. Melihat suatu produk, hal, utau gambar lebih lama dari biasanya untuk menemukan perbedaan 8. Amati perubahan-perubahan yang terjadi dan temukanlah 9. Teori konektivitas yang akan membuat suatu kesulitan menjadi peluang 10. Selalu berpikir bahwa barang, perubahan, produk, atau hal yang anda lihat itu beum sempurna. 4.1.3 Prinsip-prinsip Berpikir Kreatif Ada tujuh prinsip didalam pola pikir kreatif (the basics of creative thinking) 1. Posisikan diri anda berlawanan atau berbeda dengan yang lain 2. Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau biasanya 3. Berpikirlah bahwa apa yang ingin anda capai itu sempurna dan tidak mungkin terlampaui oleh yang lain 4. Berpikirlah bahwa apapun kesulitannya pasti ada jalan keluarnya 5. Keulitan dan inspirasi itu saling melekatkan diri, satu didepan dan yang lain dibelakangnya Prinsip pertama : pola pikir kreatif diawali dari teori ketidaksempurnaan. Jadi, dari sesuatu yang tidak ada, kia bisa menciptakan sesuatu yang bernilai karena
kita tahu bahwa hal itu lebih valuable atau diinginkan oleh pasar saat ini. Ini prinsip sebuah kesempuranaan, teori ketidaksempurnaan itu merupakan kebalikannya dan cikal bakal lagi seorang pebinis ulung dalam berpikir untuk menemukan sebuah peluang, yaitu bayangan dari sebuah kesulitan. Prinsip kedua : bisnis yang ‘isi tetapi kosong’ dan yang ‘kosong tetapi berisi’. Bisnis itu pada hakikatnya merebut pasar baik dalam mencipkan produk, membuat inovasi, meningkatkan atribut produk, dan lain-lain. Produk tersebut akan menggeser permintaan seseorang akan produk tersebut atau sebaliknya, sehingga akan terjadi kesempurnaan atau yang diebut equillibrium position (balance). Kondisi ini disebut pasar telah terisi dengan sempurna. Namun, bagi sang inovasi dan kreaor, pasar yang berisi (padat) juga bisa dilihat tidak sempurna. Mereka berpikir ada kekosongan permintaan karena sebagaian besar sebenarnya belumlah sempurna. Prinsip ketiga : think differently with opposite position. Prinsipnya ialah star from different position. Seorang kreator ulung atau penemu-penemu dunia pasti mempunyai “iris mata” atau pandangan yang berbeda dibandingkan orang lain. Ciri-ciri orang seperti ini ialah tidak puas diri (tidak mudah puas), pantang menyerah, dan berpikir berlawanan arah (menentang arah) atau yang lebih dikenal dengan kata think differently Prinsip keempat : untuk memperkuat konsep kretivitas anda perlu diketahui bahwa dalam “innovation theory” terkandung prinsip think more detail. Prinsip kelima : have a perfect result. Prinsip ini membuat anda bekerja dengan giat da dituntut untuk lebih dari sekedar pus, karena anda tidak mengenal hasil yang biasa-biasa saja dan tidak cepat puas. Prinsip keenam : there must be a solution. Prisip ini sama saja dengan yang lainnya hanya saja berbeda pada hasil akhirnya. Prinsip ini hanya berpikir untuk mencari solusinya saja, sedangkan yang sebelumnya ialah keempurnaan dari hasilnya. Prinsip ketujuh : kesulitan dan inspirasi itu melekat satu dengan yang lain. Jika disisi itu adalah suatu kesulitan, maka disisi lain hal itu adalah inspirasi atau
peluang, dan anda bisa menemukannya untuk mewujudkannya menjadi ide bisnis. Prinsip kesembilan : pengetahuan adalah alat, imajinasi adalah cara untuk menemukan inspirasi (knowledge only 1%, imagination 99%). Kreativitas itu tidak akan anda dapatkan bila anda tidak berimajinasi. 4. 2 INOVASI Teori Ketidaksempurnaan, Sebuah Awal Munculnya Inovasi Jadi, didalam sebuah krisis ada dua sisi yang terkandung didalamnya untuk ditemukan yaitu bahaya dan peluang. Lalu apa itu inovasi, apa itu penemuan (invention), bagaimana hubungannya dengan : a. Masalah dan pemecahan masalah kreatif b. Kreativitas c. Solusi kreatif d. Penemuan produk e. Teknologi baru, dan lain-lain Inovasi adalah proses yang membuat objek-objek dan substansi baru yang berguna bagi manusia, namun lebih luas dari sekedar penemuan dan jangka waktunya berguna bagi manusia. Namun lebih luas dari sekedar penemuan dan jangka waktunya ama. Perbedaan inovasi dan penemuan adalah sebagai berikut: URAIAN Unsur proses
PENEMUAN INOVASI dan Hanya bidang-bidang Lebih luas dan masuk
pembentukannya
tertentu
Jenis kreativitasnya
Semua
Tingkat orisinilnya
inovasi Baru
dalam penemuan
kehidupan
sehari-hari itu Tidak semua inovasi itu penemuan Belum tentu baru
Semua inovasi yang menjadi populer dan waktunya lama serta digunakan oleh masyarakat bannyak akan menjadi sebuah tradisi.
Faktor-faktor pendukung keberhasilan inovasi Menurut James Brian Quinn (1955), faktor-faktor yang pendukung untuk terciptanya keberhasilanya penerepannya kemampuan inovatif adalah sebagai berikut: a. Harus berorientasi pasar b. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan c. Punya unsur efisiensi dan efektivitas d.
Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
e. Harus bisa ditingkatkan lagi Ada beberapa sumber yang bisa mendorong terjadinya sebuah innovasi. Sumbersumber yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut: 1. Perbedaan (gap) antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) 2. Penciptaan permintaan karena kecenderungan (trend) 3. Perubahan (change) 4. Masaalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu lama 5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produknya sendiri Jenis-jenis inovasi yang sering digunakan oleh wirausahawan yang cerdas dalam bisnisnya adalah: 1. Inovasi produk: isinya dan kemasan 2. Inovasi marketing: cara menjual, mendistribusikan, memasarkannya, mengiklankannya, dan menciptakan permintaan 3. Inovasi proses: proses penciptaan produksi dan teknologi pengemasannya 4. Inovasi teknikal: teknik desain, pengawasannya, dan pengerjaannya 5. Inovasi administrasi: penyimpanan data, pembuatan dan pengumpulan data
Benar sekali jika dikatakan bahwa inovasi adalah tiang utama penyangga pertumbuhan pasar dan mempertahankan pasar agar usaha tetap hidup (survive), tetapi inovasi juga berawal dari sebuah motivasi dan semangat seorang wirausahawan yang tidak mau menjadi wirausahawan yang biasa-biasa saja. Saran 1. Dalam berbisnis harus lebih kreatif dalam berpikir. 2. Inovasi sangat penting dalam berwirausaha yang cerdas dalam berbisnis. 3. Wirausaha harus memiliki prinsi-prinsi lebih kreatif dalam berbisnis.
BAB V TEORI INSPIRASI DAN PELUANG BISNIS A. Dari Mana Timbulnya Inspirasi Banyak orang yang sukses menjadi wirausahawan dengan menciptakan bisnis baru, tetapi ada orang yang sulit menemukan peluang bisnis. Ternyata hal ini tergantung bagaimana cara mereka menemukan inspirasi. Inspirasi itu ada disekitar anda dan tergantung anda bagaimana memandang sebuah kejadian yang dihubungkan dengan apa yang ada dalam pikiran anda. Untuk itu bisa disebutkan bahwa inspirasi muncul disaat terjadi konektivitas antara pengetahuan, memori, latar belakang pendidikan atau pengalaman yang dipunyai oleh seseorang dengan cara pandangnya dalam menyelesaikan sebuah masalah. Menyelesaikan masalah untuk mendapatkan inspirasi bisa berujung pada sebuah inovasi dengan kreativitasnya. Berikut ini adalah beberapa sumber inspirasi:
1. Faktor Internal, yang ada dalam diri seseorang sebagai Subjek untuk menemukan sebuah inspirasi, meliputi: a. Pengetahuan yang dimiliki b. Pengalaman dari individu c. Pengalaman ketika melihat orang lain menyelesaikan masalah d. Intuisi yang merupakan pikiran yang tercetus dari individu 2. Faktor Eksternal, yang dihadapi seseorang yang menjadi Objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi, meliputi: a. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan b. Kesulitan yang dihadapi sehari-hari c. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain d. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru B. Munculnya Ide Bisnis dan Sumber Peluang Munculnya sebuah inspirasi adalah proses filterisasi atau pemilihan dari berbagai banyak ide dan gagasan yang berujung pada sebuah kristalisasi dari ide yang baik. Namun bila ide dan gagasan memiliki nilai jual tinggi akan dihasilkan sebuah inspirasi yang akan berubah menjadi peluang. Ide dan gagasan harus erat berhubungan dengan pasar. Syar ide memiliki nilai jual tinggi adalah: 1. Mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau pasar 2. Memiliki keunggulan bersaing (punya daya saing) 3. Tidak bersifat sementara 4. Bisa dinilai dengan uang 5. Memenuhi aspek kreativitas dan inovasi yang bersifat solusi atasu suatu masalah Peluang Usaha bisa berasal dari sebuah inspirasi, ide, atau kesempatan, yang muncul untuk dimanfaatkan menjadi kepentingan seseorang baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam bisnis. Peluang berarti sebuah atau beberapa kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi asal dari peluang adalah kesempatan yang terjadi dan berkembang menjadi ide (ilham) seseorang. Sumber sebuah peluang atau kesempatan berasal dari: 1. Diri sendiri, hal ini bisa berasal dari: a. Hobi
b. Keahlian c. Latar belakang pendidikan 2. Lingkungan, hal ini bisa berasal dari: a. Usaha orang tua b. Lingkungan rumah c. Kebiasaan menuju sekolah d. Warnet dan lainya 3. Perubahan yang terjadi, meliputi: a. Perubahan global b. Perubahan lingkungan c. Perubahan peraturan pemerintah d. Perubahan musim e. Perubahan gaya hidup f. Perubahan gaya hidup g. Perubahan tekanan pekerjaan h. Perubahan teknologi informasi 4. Konsumen, suara konsumen yang dapat menciptakan peluang baru adalah: a. Keluhan konsumen b. Saran konsumen c. Permintaan dari calon konsumen dan konsumen d. Harapan dari konsumen terhadap suatu produk C. Analisa Peluang sebelum dijadikan Bisnis Untuk membuat peluang anda menjadi sebuah peluang emas, anda harus melakukan analisa terhadap peluang tersebut. Ciri-ciri peluang usaha yang potensial adalah sebagai berikut: 1. Bisnis yang dibangun adalah bisnis yang potensial atau memiliki nilai jual yang tinggi 2. Tidak menjadikan bisnis itu hanya sebagai ambisi pribadi 3. Bisnis itu mempunyai waktu bertahan lama di pasar 4. Tidak menghabiskan banyak modal (investasi terlalu besar) 5. Tidak bersifat momentum (kejadian sesaat) 6. Bisa ditingkatkan sekalanya menjadi sekala industri D. Menemukan Karakter Bisnis
Dalam dunia bisnis ada empat jenis tipe personality manusia, yaitu contoller, facilitator, advocator, dan analiytic. 1. Ciri controller a. Pembawaanya kuat b. Populer c. Orientasi hasil 2. Ciri facilitator a. Bekerja karena pengakuan b. Kurang waspada akan hasil akhir c. Mencari pengaruh 3. Ciri Advokator a. Relationship kuat b. Pandai bergaul c. Tidak berambisi kuat 4. Analytic a. Konvensional, pemikir, formal b. Teliti, hati-hat, bimbangi c. Pendiam, pemikir, dan perfeksionis BAB 6 SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN SUKSES 6.1
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN YANG SUKSES Sikap seorang wirausahawan adalah a. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thingking) b. Respon yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan, tekanan, cobaan, dan kesulitan c. Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikir maju, bersifat prestatif, dan tidak mudah terlena oeh hal-hal yang sudah berlalu(think for the future, not the past), ia tidak mau hayut oleh hal – hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.
d. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing(competitor) e. Perilaku wirausah
6.2
SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF Sikap dan perilaku prestatif sebagai kunci sukses untuk menjadi individu yang unggul a. Belajar itu untuk hidup, sukses adalah prestasi b. Belajar bermimpi lalu mencoba sebagai langkah awal sikap dan perilaku prestatif
6.3
SEMANGAT WIRAUSAHA Faktor Semangat itu penting dalam berwirausaha 6.3.1 Bayangkan bila sebuah mobil tanpa sumber energi,yaitu bahan bakar yang merupakan semangat agar terus termotivasi oleh ‘gas’ sebagai penggeraknya gasnya tidak ada, maka mesin akan menjadi rongsokan dan tak bisa lagi. Tetapi, semangat saja tidak cukup untuk membuat mesin itu bisa berjalan dengan baik. Mobil tersebut membutuhkan porsneling, yaitu keberanian untuk memutuskan dalam tindakannya. Berani bermimpi adalah langkah Awal Anda sebelum sukses. 6.3.2 Apa Itu Semngat Kewirausahaan yang diperlukan dal karena dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya (love). Jadi, bukan semata – mata karena manfaat dan tujannya saja.
Semangat : energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat dan tujuan
Gairah : energi yang diperlukan dal karena dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya (love). Jadi, bukan semata – mata karena manfaat dan tujannya saja 6.3.3 Sikap Orang yang Tidak Memiliki Semangat Wirausaha yang Baik Banyak orang yang berpikiran positif dan mempunyai semangat yang tinggi tetapi tetep saja sulit meraih kesuksesan. Mengapa? Jawabannya adalah karena ia mempunyai sikap yang salah dalam menyikapi kegagalan , yaitu: 1) Sikap “ saya takut gagal� 2) Sikap yang keliru tentang kegagalan 3) Tidak siap menghadapi kegagalan 4) Sikap berhenti mencoba 6.3.4 Apa Kuncinya agar Memiliki Semangat Kewirausahaan Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah tidak takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup Anda! Bila kita takut gagal, artinya semangatnya akan turun sebanding dngan besarnya rasa takut gagal. 6.4
BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN Apa itu Efektif dan Efisien? Efisien adalah sebuah hasil telah dicapai dan diwujudkan melalui perencanaan dan pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang lebih rendah sesuai rencana dan penekanan pada waktu penyelesaian yang cepat. Efektivitas berarti bekerja menghadapi atau menyelesaikan masalah tanpa menciptakan masalah.
Ada satu faktor yang sangat diperlukan dalam mewujudkan target dari seorang wirausahawan agar mencapai kesuksesan, yaitu komitmen yang tinggi dalam berwirausaha dan tetap fokus dalam bekerja. Itulaah faktor kesuksesan setelah Anda memutuskan untuk menjadi wirausaha.
6.5
KEPEMIMPINAN( LEADERSHIP) Kepemimpinan mengandung 4 faktor kemampuan utama yang perlu dibangun, dibentuk, dan diberdayakan dengan baik, yaitu: 1) Kemampuan memotivasi dan menjadi contoh bagi yang lain 2) Kemampuan
memimpin,
mempengaruhi,
mendestribusikan
kekuasaan (wewenang),dan memberdayakan anggotanya 3) Membangun tim dan kerja sama kelompoknya 4) Kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi untuk konflik.
6.5.1
Apa Bedanya Management dan Leadership Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan manajemen (management) terdapat pada cara dan kegiatan serta kemampuannya untuk mewujdkan sebuah tujuan.maka seorang manajer juga seorang pemimpin tetapi seorang pemimpin belum tentu seorang manajer.
6.5.2 Sifat Umum Keberhasilan Kepemimpinan Adapun sifat umum yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan disebuah organisasi, yaitu: 1)
Mempunyai kecerdasan
8) Humoris
2)
Hubungan dengan orang lain
9) Komitmen tinggi
3)
Kedewasaan
10) Mampu memberikan wewenang
4)
Motivasi orang lain
11) Menciptakan rasa aman
6.6
5)
Motivasi diri sendiri
12) Tegas dan disiplin
6)
Sikap dan perilaku
13) Visioner
7)
Integritas tinggi
14) Mengambil resiko
SIKAP PANTANG MENYERAH ADALAH MODAL UNTUK SUKSES Tahukah anda bahwa selain modal uang itu ada modal lain yang bisa Anda gunakanuntuk mulai menjadi wirausahawan? Itu adalah sikap pantang menyerah. Sikap pantang menyerahlah yang bisa wujudkan impian Anda. Bagaimana cara menciptakan semangat pantang menyerah sehingga Anda bisa memilikinya? Caranya adalah sebagai berikut: 1. Memiliki sprinsip hidup 2. Keinginan kuat untuk berhasil harus dilatih dengan menciptakan kesuksesan kecil di setiap hari 3. Keuletan itu harus Anda dimiliki dengan berparkir bahwa sukses itu tidak ada yang instan 4. Nyatakan cita – cita Anda dalam tulisan yang ditempelkan pada tempat yang sering anda lihat setiap hari agar tetap termotivasi 5. Persepsepsi tentang kegagalan diubah menjadi citra positif karena kegagalan itu adalah bagian dari sebuah permainan. 6. Rencanakan risiko dari kegagalan itu tidak begitu besar untuk memulai kembali tetapi harus belajar dari pengalaman. 7. Sikap pantang menyerah itu harus dilatih, bukan tercipta dengan sendirinya.
6.7
KOMPETENSI DI BIDANGNYA DAN KOMITMEN YANG KUAT ADALAH KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN
Faktor utama untuk membangun sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah kompetensi.jadi seorang wirausahawan harus memiliki ketrampilan – ketrampilan lain untuk menunjang kompetensi dibidang bisnis yang meliputi: 1. keterampilan manajerial (managerial skill) 2. keterampilan konseptual (conceptual skill 3. keterampilan mengelola sumber daya manusia (human skill) 4. keterampilan
merumuskan
masalah
dan
mengambil
keputusan
(decesion making skill) 5. keterampilan mengelola waktu (time management skill) 6. kererampilan teknis (technical skill).
6.7.1
Faktor – faktor yang Menunjukkan Komitmen yang Tinggi 1) Mempunyai dedikasi 2) Menciptakan pekerjaan 3) Ingin menjadi contoh bagi yang lain 4) Tidak ingin menjadi seorang pengecut 5) Profesionalisme membuat ia selalu memegang janjinya 6) Berorientasi pada mutu hasil kerjanya 7) Selalu bisa mengendalikan dirinya 8) Tekun dan ulet dalam bekerja 9) Keyakinan diri dankedisiplinan sebagai kunci pokok.
6.7.2
Menerapkan Perilaku yang Mendukung Komitmen yang Tinggi
Sikap dan perilaku yang penting agar bisa membantu mewujudkan komitmen yang tinggi dalam berwirausaha adalah: 1)
Sikap tepat waktu untuk membangun disiplin diri (disciplin building)
2)
Sikap tepat janji,karena janji adalah utang yang harus ditepati.
3)
Sikap kerja bermutu dan berorientasi pada hasil yang bermutu tinggi
6.7.3
4)
Sikap memberi dan mau membimbing orang lain
5)
Sikap profesional dalam bekerja sesuai dengan kompetensinya.
Jenis Komitmen dalam Bewirausaha 1)
Komitmen terhadap diri sendiri
2)
Komitmen terhadap keluarga
3)
Komitmen pada visi bisnis
4)
Komitmen pada orang yang mempercayai
5)
Komitmen kepada orang menghidupkan bisnisnya, yaitu konsumen
6)
Komitmen terhadap lingkungan
7)
Komitmen terhadap aspek sosial masyarakat
8)
Komitmen terhadap etika bisnis
9)
Komitmen terhadap Sang Maha Pencipta.
BAB 7 MEMBUAT, MEMPERSIAPKAN, DAN MEMULAI BISNIS BARU 7.1
MEMULAI DAN MENYIAPKAN SEBUAH BISNIS BARU 7.1.1 Bila Anda Ingin Dapat Terbang, Bergabunglah Dengan Angsa, Bukan Dengan Sesama Itik. Bila ingin berbisnis bergaulah dengan enterpreneur sukses. Janganlah bergaul dengan orang yang tidak memiliki motivasi atau harapan. Ada beberapa faktor yang perlu anda pertimbangkan dalam memulai bisnis baru, yaitu: 1. Pasar 2. Persaingan 3. Individu 7.1.2 Memulai Dengan Cara Yang Salah, Karena Anda Mempunyai Motto Bisnis Yang Salah. Ketika anda memiliki motto bisnis yang salah, Anda telah : 1. Mengecilkan arti bisnis anda sendiri 2. Mendemotivasikan diri anda 3. Mengindikasikan bahwa diri anda belum yakin terhadap bisnis tersebut 4. Menutup “networking” anda sendiri atau kesempatan yang lain 5. Menunjukkan bahwa anda tidak mempunyai “selling skill”
7.2
MEMUTUSKAN UNTUK MENJADI ENTERPRENEUR 7.2.1
Memutuskan Untuk Menjadi Enterpreneur
Tanda-tanda bahwa anda harus mulai segera mengambil keputusan untuk menjadi enterpreneur (pangusaha) adalah bila: 1. Anda selalu menelurkan ide-ide kreatif dan gagasan yang blirian untuk orang lain, teman atau saudara. 2. Anda merasa lelah bekerja dan terus bekerja sehingga sudah bosan diperintah terus tentang apa yang harus anda kerjakan.
3. Tiba-tiba anda melihat sesuatu yang bereda dari teman anda. 4. Tingkat keingintahuan anda sangat tinggi dalam menghadapi masalah atau suatu kejadian. 5. Karier anda berjalan ditempat atau sedikit harapan untuk berkembang dan usia pun telah merambat naik di atas 40 tahun, tetapi posisi puncak adalah mimpi. 6. Anda sudah tidak lagi memiliki sesuatu untuk dilakukan dan tantangan yang paling berat di pekerjaan telah anda lampaui, tinggal menyelesaikan dengan baik saja atau menjelang pensiun. 7. Anda bukan tipe pegawai yang harus berangkat pagi dan pulang sore. Anda merasa bahwa tidak ada pengembanga bakat atau kemempuan yang lebih berarti dari pada suatu pekerjaan yang monoton dan itu-itu saja (indahnya monotonisme) 8. Anda ingin membuktikan diri bahwa ada tantangan baru di luar yang lebih menarik dibandingkan bekerja. Itu bisa anda lakukan. 9. Anda tidak ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja. Karena hidup hanya sekali saja, mengapa anda tidak mengisinya dengan sesuatu yang “memorable”? 7.2.2
Kapan Anda Harus Memutuskan untuk Menjadi Enterpreneur Banyak alasan di mana orang ingin segera memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha (enterpreneur), tetapi belum tahu kapan. Sekarang Anda tahu waktunya, yaitu: 1. Sudah bosan bekerja 2. Ingin kaya secara materi 3. Cita-cita dri kecil atau impiannya 4. Ingin hidup lebih bebas 5. Terpaksa “Take it or leave it” (menganggur) atau dipaksa menjadi enterpreneur.
7.2.3
Lima K (5K) – Kunci Keberhasilan Smart and Good Enterpreneur Enterpreneur yang sukses rata-rata mempunyai karakteristik yang terdiri dari 5K, yaitu: 1. KEBERANIAN (yang SMART)
2. KEMAMPUAN (credibility) 3. KREATIVITAS (creativity) 4. KETEGUHAN HATI (persistence) 7.3 7.3.1
STRATEGI BRILIAN UNTUK MEMULAI SEBUAH BISNIS BARU Bisnis Itu Bukan Fotocopi Ketika anda melihat orang lain sukses dalam bisnis tertentu dan kemudian menirunya, maka probabilitas kesuksesan anda lebih kecil dibandingkan jika anda memulainya dengn menggalinya sendiri lewat kekuatan anda yang sebenarnya. Oleh karena itu ketika anda meniru bisnis orang lain yang telah lebih dahulu sukses, belum tentu anda ikut sukses, namun belum tentu juga anda gagal atau tidak sukses. Di dalam memilih bisnis anda harus menyesuaikan dengan keadaan dalam segala hal, yaitu adanya benang merah antara AKU, BISNIS, dan PASAR yang kemudian akan diteukan produknya. Kegagalan yang sering dilakukan orang yang memulai bisnisnya ialah mengkopi bisnis orang lain. Karena itu berhatihatilah, kalau begitu perlu tahu cara menguasai konsep bisnisnya.
7.3.2
Kuasai dan Cintai Bisnis Anda Bila anda ingin sukses, maka and perlu melihat bahwa dasar-dasar bisnis anda harus mengacu (bersumber) pada hal-hal berikut sebagai titik awalnya: 1. Pekerjaan yang anda kuasai dan seluk beluk bisnisnya 2. Keahlian anda yang benar-benar anda kuasai 3. Hobi anda atau kesukaan anda 4. Pengalaman anda 5. Pengetahuan yang anda kuasai 6. Kebiasaan yang sudah sering anda lakukan dan kuasai
7.3.3
Lima Ide Mengenai Cara Mudah Memulai Bisnis Tanpa Modal Uang 1.
Jual ide orisinil anda kepada teman atau investor.
2.
Jual pengalaman anda untuk melakukan partnership.
3.
Jual jaringan untuk dijadikan pasar distribusi produk anda.
7.3.4
4.
Jual kreativitas untuk menjadi creativepreneur atau technopreneur.
5.
Jual informasi untuk menjadi modal awal bisnis anda.
Bagaimana Awal Sebuah Inspirasi Untuk Memulai Sebuah Bisnis Ada berbagai cara yang perlu diketahui dalam memulai sebuah bisnis, yaitu: 1. Mengenali dan mengamati
apa yang ada dalam diri anda dan
mencobanya. 2. Mengamati dan mencontoh bisnis orang lain yang anda sukai. 3. Mencari partner untuk bergabung. 4. Membeli bisnis bila mempunyai modal. 5. Meriset dan menemuknan produk untuk segera dibisniskan. 6. Melakukan franchise. 7.3.5
Strategi dan Cara (Route) Memulai bisnis Ada tiga (3) strategi untuk sukses dalam memulai bisnis anda. Strategi untuk memulai bisnis anda bisa ditinjau dari berbagai cara, yaitu: 1. The buffer route Bila anda memulai dengan modal uang yang pas-pasan, anda bisa mulai berbisnis dengan cara mencari orang yang bisa menjadi buffer founder (pendiri utama) sebagai donatur bisnis anda. Back up secara finansial untuk waktu minimal 6-12 bulan akan membuat bisnis anda tidak mudah terguncang di awal. Karena pada awal bisnis anda (612bulan), bisnis anda akan mengeluarkan banyak dana baik untuk investasi awal, modal kerja, aset tidak bergerak. SDM, operasional, modal investasi, ataupun biaya tak terduga. 2. The spin – off route Bila anda seorang yang berlatarbelakang seorang penjual, pemasaran bagian pembelian, engineering, atau apapun jenisnya. Anda bisa melakukan cara pelepasan perlahan-lahan untuk memulai sebuah bisnis baru. Misalnya, dari seorang pemasar berubah menjadi freelance untuk memasarkan produknya secara bebas, kemudian berkembang menjadi seorang agen di mana risiko sudah berani anda tanggung
sendiri dan kemudian berkembang lagi menjadi distributor, dan seterusnya. 3. The moonlighting route Anda
benar-benar
mengembangkan
bisnis
dari
awal
tanpa
mengganggu pekerjaan anda saat ini sebagai profesional (yang penting jenis bisnisnya tidak sama dan tidak mengganggu jam kerja anda). 7.3.6
Persiapan untuk Memulai Bisnis Wirausaha itu adalh seorang yang mau dan mampu mempersiapkan, merencanakan, mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi risiko. Bukan kesuksesan yang dipikirkan terlebih dahulu tetapi perencanaan yang matang. Persepian yang perlu Anda lakukan adalah: 1. Siap menghadapi kritikan orang lain, keluarga, dan mungkin orang yang terdekat dengan anda. 2. Terkadang bisa muncul kejadian yang melemahkan semangat. 3. Siap meghadapi penolakan oleh calon pelanggan. 4. Menghadapi keraguan akan pilihan peluang bisnis anda dan apakah anda ykin bisa sukses? Oleh sebab itu, rencanakan dengan baik bisnis anda dan beranilah melangkah. 5. Siap menghadapi persaingan yang ketat. 6. Teknik biasa dan strategi. 7. Sanggup mengatasi beban psikologi.
7.3.7
Merencanakan darimana Membangun Sebuah Bisnis Setelah anda menentukan cara untuk memulai bisnis baik dengan cara spin-off atau buffer, maka bisnis anda telah mempunyai dasar untuk dibentuk dengan baik. Langkah selanjutnya adalah adalah menentukan besarnya organisasi bisnis anda berdasarkan kemampuan finansial dan sumber-sumber daya lain nya. Ada berbagai sistem bisnis ditinjau dari cara anda membentuk dan besarnya organisasi yang anda inginkan, yaitu: 1. Bisnis yang tumbuh dari organisasi tidak sempurna (dari awal atau dari nol).
2. Bisnis yang dibentuk untuk tumbuh (tetapi belum jadi)- organisasi sudah bisa berjalan dengan baik (running well). 3. Bisnis sudah bisa bisa tumbuh jadi dan siap untuk berkembang. 7.3.8
Membentuk Struktur Kepemilikan (Struktur Bisnis) dan Tanggung Jawab Struktur ini menentukan pembagian keuntungan (dividen) bagi pemegang sahamsetelah keuntungan operasional pada waktu yang ditentukan, yaitu per tahun. Sistem ini dipakai untuk menentukan organisasi dari pemegang saham (komisaris) dan sistem yang di atas adalah menentukan organisasi yang menjalankannya (operasional). Ada beberapa jenis dan cara membentuk struktur kepengurusan dan pendirinya, yaitu: 1. Proprietorship (perorangan) Aartinya struktur kepengurusan yang dikuasai dan dikelola ole satu orang (tunggal). Jadi 100% kepemilikan ada di tangan satu orang. 2. Partnership (kerja sama perorangan/bekerja sama) Struktur kepengurusan ini tidak lagi dikuasai oleh satu orang, tetapi lebih dari satu orang sehingga ada check and balance dari pihak lain untuk sama-sama membangun sebuah bisnis dan salng memberi masukan. 3. Corporation (kerja sama dengan banyak orang) Bentuk ini berupa bentuk partnership, hanya berbeda pada jumlah orangnya. Bentuk corporation bisa berupa limited company (Perseroan Terbatas), private limited dan lain-lain.
7.3.9
Pemilihn Produk dan Jasa Seorang wirausaha yang ingin memulai sebuah bisnis harus menentukan terlebih dahulu produk yang akan ditawarkan kepada calon pelanggan atau diluncurkan ke pasar. Ada 2 jenis karakter produk yang bisa anda pilih sesuai dengan karakter anda dan produknya sebelum anda merencanakan sebuah bisnis, yaitu: 1. Produk berupa ‘tangible’ atau bisa dilihat dan disentuh untuk anda tawarkan kepada calon pelanggan, yaitu berupa barang dan selanjutnya disebut produk (goods).
2. Produk berupa “intangible� atau produk tidak terlihat dan tidak bisa disentuh saat anda menawarkan kepada calon pelanggan anda yang selanjutnya disebut jasa (service). 7.3.10 Taktik Dalam Memulai Bisnis 1.
Merencanakan dan Merumuskan Konsep Bisnis.
2.
Merencanakan lokasi usaha.
3.
Mulai mencari orang-orang yang tepat dan terbaik untuk bisnis anda.
7.3.11 Strategi Memasuki Pasar Kegagalan sebuah bisnis itu diawali dari kegagalan anda dalam memasuki pasar. Langkah ini merupakan langkah awal yang sangat penting buat anda ketahui karena akan mempengaruhi hasil akhir. Ada dua jenis pasar yang bisa anda masuki, yaitu: 1. Pasar yang benar-benar kosong (belum terisi). 2. Pasar yang telah ada (terisi) atau sudah ada pesaing-pesaingnya. 7.4
ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS
7.4.1. Mengenal Aspek Kepemilikan Usaha Ada 3 jenis kepemilikan (ownership) atau bisnis yang perlu anda ketahui. Ciri-ciri keuntungan, dan kerugiannya adalah sebagai berikut: 1. Kepemilikan Tunggal (Sole-Proprierorship) a. Ciri-cirinya: -
Bila anda tidak bermaksud mempunyai kantor atau hanya ingin berbisnis di rumah saja maka pilihan ini cocok untuk anda.
-
Bila usaha anda hanya sekedar berbisnis, coba-coba dahulu, atau tidak ingin mempunyai laba yang besar dan ingin belajar berbisnis dahulu maka anda bisa mencobanya dengan kepemilikan tunggal.
b. Keuntungannya: -
Administrasinya lebih ringan
-
Lebih fleksibel dalam mengambil keputusan
-
Keuntungan usaha menjadi milik sendiri
c. Kerugiannya: -
Sulit
untuk
menjadi
perusahaan
yang
besar
karena
mengandalkan kekuatan individu -
Nama bisnis anda bisa dicuri orang lain karena tidak berkekuatan hukum
-
Sulit untuk meminjam uang di bank
-
Resiko kegagalan ditanggung sendiri
2. Persekutuan (Partnership) a. Ciri-cirinya: -
Pemiliknya lebih dari satu
-
Tanggung jawab pribadi dan tidak terbatas
-
Sumber investasi bersifat pribadi berdasarkan persekutuan
b. Keuntungannya: -
Ada mitra berarti barbagi resiko kerugian atau hal lainnya.
-
Bila mitra mempunyai keahlian yang menunjang keahlian yang anda miliki, maka akan terjadi sinergi sehingga semakin kokoh.
c. Kerugiannya: -
Sering terjadi masalah keuangan saat usaha belum ada untung ataupun saat bisnisnya menguntungkan.
-
Pembagian beban kerja sering menjadi masalah, karena masing-masing
ingin
memikirkan
pekerjaanya
yang
menguntngkan bagi dirinya 3. Badan Hukum dengan Limit Corporation atau Perseroan Terbatas a. Ciri-cirinya: -
Struktur kepemilikannya diawali dari besarnya setoran modal atau nilai saham
-
Jumlah pemegang saham tidak terbatas
-
Pemegang saham bisa perorangan atau badan hukum, pemerintah , dan lain-lain
b. Keuntungannya: -
Punya waktu usaha yang lebih lama
-
Bisa mendapatkan kredit dari bank
-
Lebih mudah untuk mencari investor
c. Kerugiannya:
-
Membutuhkan biaya administrasiyang lebih besar
-
Lebih banyak pekerjaan administrasinya
7.4.2. Apa yang Harus Dilakukan Menurut Hukum Sudah seharusnya sebuah kegiatan usaha itu harus disahkan secara legal dan mempunyai perizinan yang lengkap agar bisnis anda bisa berjalan dengan baik, lancar, dan tidak berkendala. Hal-hal yang harus anda perhatikan tentang aspek hukum dalam kewirausahaan adalah: 1. Pelajari dan analisa bentuk hukum dari organisasi perusahaan anda saat bisnis mulai beroperasi 2. Mempelajari peraturan-peraturan pemerintah, daerah, atau lingkungan yang berlaku di tempat usaha anda 3. Mempelajari dan merencanakan siapakah pelaksana bisnis anda dan pengawas bisnis anda, bagaimana aspek partnershipnya 7.4.3. Aspek Legalitas Perizinan Usaha untuk Badan Hukum Sebelum anda memulai bisnis, seyogyanya anda mengenal, mengerti dan memahami aspek-aspek legalitas dan proses prosedur perizinan usaha anda agar dikemudian hari tidak timbul masalah yang besar bagi kelangsungan bisnis anda. Langkah-langkah yang perlu anda ketahui dalam mendirikan usaha yang berbadan hukum antara lain: 1. Buatlah surat izin usaha 2. Melakukan setoran modal 3. Membuat nama perusahaan, logo, dan merek 4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 5. Mendaftarkan dan Mengesahkan Perusahaan anda ke Departemen Terkait 7.5
MERENCANAKAN VISI DAN MISI BISNIS
7.5.1. Setiap Individu Membutuhkan Visi dan Misi Perbedaan antara orang sukses dan orang gagal atau wirausahawan yang sukses dan wirausahawan yang gagal itu adalah mereka tidak atau belum mempunyai visi dan misi, hal-hal yang diinginkan dan tujuannya. Orang
yang berhasil itu telah mengetahui dengan pasti apa yang diinginkannya dan apa yang telah dicapainya. Jadi setiap orang membutuhkan visi dan misi untuk meraih tujuan, keinginannya. Berwirausaha adalah perjalanan yang panjang dan memerlukan waktu yang lama, bahkan dalam kehidupan sehari-hari saja seperti ingin berlibur atau berwisata juga membutuhkan: 1. Apa tujuan anda berwisata atau berlibur? 2. Bagaimana dengan rencana anda berwisata dan berlibur ? 3. Bagaimana anda mengisi liburan itu dengan hal-hal yang mengesankan ? unik? Berbeda dari sebelumnya dan indah tentunya? 7.5.2. Visi dan Misi Visi itu adalah sebuah angan-angan atau imajinasi dari seseorang tentang usaha atau bisnis diri anda di suatu saat nanti. Jadi, visi adalah sebuah tujuan, keinginan, atau angan-angan (gambaran) masa depan perusahaan yang anda bangun, pilih dan besarkan pada suatu saat nanti (ada time frame). Untuk itu, visi yang ideal haruslah bersifat: 1. Sederhana (simple), sehingga mudah dipahami, diimajinasi , dibayangkan besar, ukuran ataupun posisi perusahaan anda 2. Bisa terukur (measurable), bila visi tidak sesuai dengan kondisi dan situasi anda atau terlalu muluk di mana angan-angan itu sulit terwujud maka visi akan berubah manjadi fiskal, khayalan semu, atau mustahil untuk diwujudkan 3. Terjangkau 4. Alasannya 5. Ambisius 6. Periode waktu 7. Bersifat strategis 8. Ada kejelasan hubungan antara keadaan saat ini dengan yang akan datang 9. Perspektif kondisi anda saat ini ke masa mendatang 10. Komunikatif Apa itu misi
Secara singkat misi adalah bagaimana dan cara anda mewujudkan visi anda. Ada banyak arti misi tetapi yang lebih sederhana mengandung hal sebagai berikut: 1. Tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi (goal) 2. Menyatakan tindakan apa yang harus dilakukan dan langkahlangkahnya 3. Mengapa bisnis anda itu harus berkembang 4. Bagaimana anda mewujudkan tujuan anda Jadi, misi adalah suatu usaha, pemikiran, langkah-langkah secara formal untuk mewujudkan sebuah visi, artinya tindakan untuk memperjelas apa yang dikehendaki oleh pemilik peruahaan anda dan menjadi pegangan untuk menjalankan usaha anda sekarang menuju masa yang akan datang hingga visi itu terwujudkan. 7.5.3. Visi Dulu ataukah Misi Dulu ? Visi dan misi akan dibuat dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan dijalankan untuk uatu tujuan organisasi, cita-cita pendiri usaha, alasan keberadaan bisnis ini dan penentu arah gerak usaha anda. 7.5.4. Membuat Misi yang Efektif dan Elemen-elemennya Adapun misi akan efektif bila bersifat: 1. Ringkas dan jelas 2. Unik 3. Fleksibel 4. Bisa membantu untuk mengambil keputusan 5. Budaya perusahaan 6. Memberikan inspirasi 7.5.5. Peran Kepemimpinan dan Manajemen dalm Merumuskn Visi dan Misi Kepemimpinan mempunyai peran yang sangat sentral dan penting dalam merumuskan sebuah visi dan misi suatu usaha, organisasi, kelompok, maupun pribadi sehingga seorang pemimpin itu yang merumuskan visi, misi, strategi dan nilai perusahaan atau sebuah bisnis. Sedangkan manajemen yang dipimpin oleh manajer adalah individu, departemen,
kelompok, atau organisasi yang membuat perencanaan, program, taktik, kendali, dan pembuatan anggaran untuk mewujudkan visi, misi, strategi, dan nilai perusahaan yang telah ditetapkan oleh pimpinan. 7.5.6. Langkah Menyusun Visi dan Misi Bagaimana
wirausahawan
menyusun
sebuah
visi-misi.
Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan riset, baik ke industri atau pasar, lokasi dan organisasi itu sendiri termasuk karyawan, manajer, rekan bisnis, dan lain-lain. 2. Melakukan wawancara mengenai kebutuhan yang ada tetapi belum dipenuhi angan-angannya serta harapan dari pasar untuk menentukan sebuah strategi 3. Mengumpulkan data pasar 4. Membuat susunan data tersebut untuk dirumuskan dengan materi tren (kecenderungan) dan unsur pembedanya (unik) 5. Merumuskan visi dan misinya 6. Mengomuikasikan ke anggota organisasi melalui seminar, workshop, presentasi, rapat , dan lain-lain
BAB 8 MANAJEMEN RISIKO 8.1
MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH 8.1.1
Apa Itu Masalah Masalah bisa berupa bentuk, cara munculnya, dan jenisnya. Cara pandang kita terhadap masalah adalah kunci sukses karir hidup seseorang. Tujuan hidup itu adalah kebahagiaan dan kesuksesan yang selalu ditemani dengan beribu-ribu masalah dan semua itu tergantung dari orang yang memandang masalah, karena akan berpengaruh pada sukses dan gagalnya seseorang.
8.1.2
Cara Pandang Orang Terhadap Masalah Masalah itu bisa berubah bentuk bila kita kita menggunakan cara pandang yang tidak tepat. Masalah dan peluang itu seperti dua sisi mata uang. Semua tergantung dari sisi mana anda melihatnya. Bila anda melihat dari sisi masalah maka yang diperoleh adalah frustasi dan stres. Namun jika anda melihat sebaliknya, dari sisi peluang maka anda akan mempunyai gairah dan semangat untuk menyelesaikan segera mungkin karena ada manfaat (nilai) dari sebuah masalah. Dua cara pandang orang terhadap masalah: 1. Cara pandang orang pesimis 2. Cara pandang orang optimis Kunci kesuksesan berwirausaha ditinjau dari cara pandang terhadap masalah adalah sebagai berikut: 1. Berpikir positif sebagai titik awal. 2. Optimis
dalam
menyelesaikannya.
keyakinan
diri
bahwa
ia
mampu
3. Masalah adalah sisi buruk yang tampak dan peluang adalah sisi baik yang muncul dari sebuah kesulitan. Jadi yang dipilihnya adalah menganggap masalah sebagai peluang. 8.1.3
Teknik Pemecahan Masalah Kemampuan
Mengatasi
Ketakutan
adalah
Kunci
Awal
Pemecahan Masalah Kegagalan orang dalam berwirausaha adalah besarnya rasa takut yang mengubur semua kemampuan kreativitas dan pengetahuannya sehingga ia enggan atau malas untuk mencoba menjadi wirausahawan. Hal terpenting dalam memecahkan masalah anda adalah mengalahkan rasa takut dengan cara: 1. Ketakutan itu hanya persepsi saja. 2. Pelajari dari segala hal sehingga ketakutan anda berkurang. 3. Ketakutan terkadang mengada-ada saja. 4. Masuklah kedalam rasa takut itu, maka ketakutan itu hanya wajarnya saja yang buruk tetapi didalamnya tidak. 5. Ketakutan muncul krena tekanan mental dan psikologis anda akan kesempurnaan. Cobalah dengan ketidaksempurnaan dan biarkan anda mengenali masalahnya secara jelas dan jernih, kemudian uraikanlah! 6. Persiapan yang semakin baik akan membuat rasa ketakutan berkurang. 7. Buatlah rasa takut itu sekecil mungkin atau “nyaris� tiada artinya. 8. Mulailah dari hal yang anda bisa kerjakan. Belajar Berpikir Kreatif sebagai Kunci Keberhasilan dalam Memecahkan Masalah Kreativitas adalah ilmu atau cara untuk mengolah sebuah “masalah� untuk dijadikan sebuah peluang, manfaat, penambahan ilmu pengetahuan, nilai tambah, pengalaman serta informasi yang berguna di kemudian hari. Mana yang Lebih Penting dalam Memecahkan Masalah: Otak Kiri ataukah Otak Kanan Anda Otak
kiri
sangat
penting
dalam
menganalisa,
menguraikan,
menghitung segalah hal berbau numerical. Otak kanan cenderung
melihat dari sisi berbeda diluar logika. Kecerdasan otak kanan sangat diperlukan untuk menemukan sesuatu yang baru, solusi, bahkan jalan keluar pengetahuan baru dari masalah yang dihadapi. Penggabungan dua kecerdasan itulah yang dibutuhkan oleh wirausahawan. Pengetahuan adalah Perkakas Anda dan Kreativitas adalah Cara Memanfaatkannya (Mengolahnya) Pengetahuan adalah perkakas yang digunakan untuk memecahkan masalah tetapi kreativitas adalah cara untuk mengolah dan memasak ilmu pengetahuan yang anda punyai. 8.1.4
Membedakan antara Masalah dan Bukan Masalah, dan Pemecahan Masalah Jenis-jenis masalah dan karakteristiknya dalam sebuah usaha ada berbagai macam, antara lain: 1. Masalah yang bersifat terkendali, timbul karena suatu hal akibat kesalahan faktor manusia, kerusakan alat, atau kejadian diluar kendali sistem tapi masih bisa dikendalikan. 2. Masalah kritis, masalah yang harus segera diselesaikansesegera mungkin karena mempengaruhi kelancaran kegiatan lainnya. 3. Masalah yang bersifat tidak terkendali, masalah yang diluar biasanya
dan
bersifat
tiba-tiba,
tetapi
kita
tidak
bisa
mengendalikan faktor penyebabnya sehingga yang bisa dilakukan adalah melakukan antisipasi dan proaktif untuk meminimalkan dampak perubahannya. 8.1.5
Identifikasi Masalah Cara mengidentifikasi masalah dan faktor penyebabnya adalahsebagai berikut: 1. Pelajari apakah tergolong masalah kritis, terkendali atau tidak terkendali. 2. Pelajari dampak masalah tersebut? Berskala besar atau kecil? Bersifat biasa atau luar biasa? Lalu buatlah alur dari dampaknya. 3. Uraikan penyebabnya dan mulai menghubungkan keterkaitannya dengan yang lain. 4. Temukan faktor penyebabnya hingga bila diselesaikan akan berdampak bagaimana? Baik atau belum cukup baik?
8.1.6
Mencari dan Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah Beberapa cara mencari dan menentukan alternatif pemecahan masalah: 1. Merumuskan masalah dengan melihat faktor penyebabnya. 2. Pengumpulan data riil dan fakta yang ada. 3. Membuat kerangka keputusan beserta solusinya. 4. Mengadakan riset baik dalam bentuk audit maupun penelusuran dilapangan. Alternatif dalam Merumuskan Pemecahan Masalah 1. Pemecahan masalah tunggal a. Setelah identifikasi masalah apakah dianggap masalah atau bukan masalah. b. Tentukan faktor penyebabnya. c. Analisa dampak masalah tunggal tersebut. d. Lakukan langkah keputusan perbaikan langsung. e. Langkah perbaikan dapat berupa: perubahan kebijakan, peraturan, tata tertib dll. 2. Pemecahan masalah simultan (beruntun) Hampir sama dengan pemecahan maslah tunggal, namun untuk analisa dampak dan identifikasi lebih panjang, lebih teliti, lebih detail, dan dilakukan secara sekuensial (berurutan). 3. Pemecahan masalah kompleks a. Proses identifikasi dan faktor penyebab lebih kompleks. b. Analisa dampaknya juga lebih banyak dan kompleks. c. Proses langkah identifikasinya diteliti dan ditelaah dengan baik dan seksama. d. Proses pengambilan keputusan perlu dilibatkan dalam rapat manajemen tingkat direksi dan manajer. e. Lebih fokus dari masalah simultan tunggal. f. Lebih lama g. Lebih luas dampaknya h. Lebih besar biayanya bila terjadi kesalahan pengambilan keputusan i. Lebih beresiko
Kunci Sukses Pemecaham Masalah Mereka yang suskses sebagai wirausaha karena mereka mampu menyelesaikan masalah-masalahnya lebih baik dan lebih cerdas dibanding dengan orang yang tidak sukses menjadi wirausaha. Berikut ini kunci suksesnya: 1. Bersikap tenang 2. Berpikir positif 3. Berpikir detail dan berimajinasi tentang dampaknya secara global 4. Lakukan uji dan riset lapangan bila perlu 5. Berpikir kreatif dalam pemecahan masalah 6. Berorientasi inovatif dalam mengambil langkah pemecahan 7. Perluas informasi, pengetahuan, dan wawasan 8. Usahakan bertanya kepada yang berpengalaman 9. Cari dan rekrut orang-orang kompeten 10. Jangan malu bila ada masalah karena itu lumrah 11. Ingat, sebuah masalah bisa membesarkan bisnis anda 8.2
KEGAGALAN KARENA TAKUT RISIKO DAN MENGHINDARI
MASALAH Orang yang menghindari masalah, berpikir bahwa sukses tanpa masalah, takut menghadapi risiko, dan ingin segalanya lancar adalah orang yang akan menemui kegagalan. Jadi mengelola resiko adalah cara yang tepat. 8.3
MENGAMBIL RESIKO USAHA 8.3.1
Risiko dan Ketidakpastian Ketidakpastian (unexpected risk) Ketidakpastian itu berhubungan dengan keadaan yang mempunyai beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Risiko (expected risk) Risiko adalah keadaan yang dapat bersifat ketidakpastian dan bisa bisa juga bersifat kepastian yang dapat dikalkulasi secara kuantitatif. Kuncinya adalah seberapa sempurna anda mendapatkan informasi.
8.3.2
Klasifikasi Orang dalam Menghadapi Risiko 1. Risk avoider
Orang yang tidak senang menghadapi resiko dan cenderung menghindari resiko atau disebut (risk free). 2. Risk calculator Orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan (dihitung tingkat kerugiannya). 3. Risk taker Orang yang berani dan spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur risiko yang akan ia tanggung secara intuitif saja, sehingga sering disebut speculator atau gambler. 4. Risk manager Orang berani dan mampu mengambil keputusan dengan menghitung terlebih dahulu tingkat risiko dan ketidakpastiannya dengan mengandalkan intuisinya untuk keuntungan bisnis dimasa mendatang. 8.3.3
Klasifikasi Risiko 1. Risiko murni Risiko yang mengakibatkan dua atau lebih kemungkinan kerugian yang menguntungkan dan erjadinya resiko tersebut dapat dicegah. 2. Risiko spekulatif Risiko yang mengakibatkan dua atau lebih kemungkinan kerugian yang terjadi. 3. Risiko sistematik Risiko yang mempunyai dampak yang lebih komplek dibanding risiko murni dan risiko spekulatif karena akan berdampak pada bagian-bagian. 4. Risiko spesifik Risiko yang mempunyai dampak spesifik atau khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalkan tingkat risikonya.
8.3.4
Pandangan Orang tentang Risiko Risiko bagi seseorang “risk avoider� adalah sumber masalah yang harus dijauhidan risiko tidak dapat ditiadakan. Kemampuan untuk mengenal risiko merupakan sebuah keunggulan dan risiko tidak selamanya buruk karena didalam risiko terkandung keuntungan atau manfaat sebesar risiko yang anda lihat.
8.3.5
Jenis-jenis Risiko dalam Usaha 1. Risiko perusahaan Risiko yang terjadi pada usaha anda yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan anda atau nilai perusahaan anda (saham). 2. Risiko keuangan Risiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian di aspek keuangan perusahaan. 3. Risiko likuiditas (ketersediaan uang tunai) Terjadi pada saat adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan
sehingga
menyebabkan
permasalahan
dalam
ketersediaan uang tunai (likuiditas) dalam perusahaan. 4. Risiko permodalan Terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan yang membuat modal usaha anda mengalami penurunan yang signifikan (rugi besar). 5. Risiko pasar Terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, daya hidup pelanggan, dan munculnya pesaing baru yang besar di pasar produk anda. 6. Risiko operasional Resiko yang berpotensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan atas tidak sempurnanya penerapan keputusa, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktivitas, inovasi, proses dan mutu produk. 7. Risiko lainnya a. Risiko investor b. Risiko strategis c. Risiko reputasi d. Risiko merek dan pemasaran e. Risiko lingkungan sosial dan ekonomi 8.3.6
Faktor Penyebab Timbulnya Resiko Resiko berawal dari faktor-faktor berikut: 1. Perubahan a. Lingkungan dan global
b. Sosial ekonomi c. Persaingan d. Gaya hidup e. Tren pasar f. Teknologi g. Budaya h. Peraturan pemerintah dan lain-lain 2. Kesalahan strategis dan perencanaan 3. Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian di luar rencana 4. Persiapan yang kurang matang 5. Kelengahan pribadi atau penanggungjawab 8.3.7
Cara Mengidentifikasi Risiko 1. Metode analisa dari pengalaman dan sejarah 2. Metode pengamatan dan survei 3. Metode acuan 4. Metode dari para pakar atau pendapat ahli
8.3.8
Mengatasi dan Memperkecil Risiko 1. Gunakan pengetahuan anda untuk mengetahui secara dini dampak yang akan terjadi dan risikonya. 2. Pengalaman adalah guru terbaik dalam memperkecil risiko. 3. Berpikir kreatif dan inovatif bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaian (jalan keluar). 4. Asuransikan apa yang perlu diasuransikan. 5. Kerja dan berfikir prestatif. 6. Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab akibat, dan keyakinan diri untuk mengambil risiko. 7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko untuk menjadikan keadaan lebih baikdan beresiko kecil. 8. Proaktif dan antisipatif adalah kunci penting dalam mengolah risiko.
8.3.9
Prosedur Menganalisis Risiko Usaha 1. Apa tujuan dan sasaran (visi dan misi) anda terhadap kejadian yang mengandung risiko tersebut.
2. Coba meneliti apakah apakah ada alternatif-alternatif lain dari risiko yang akan terjadi. 3. Pilih, rencanakan, dan tentukan langkahnya. 4. Taksirlah risiko lain yang bisa muncul dari taksiran tabel sebabakibat. 5. Kumpulkan semua informasi yang bisa anda dapatkan sebagai bahan pertimbangan. 6. Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan. 7. Putuskan dan yakinlah bahwa anda telah mempunyai rencana lain yang telah direncanakan. 8.4
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 8.4.1
Jenis Keputusan 1. Keputusan untuk mengambil solusi dalam menyelesaikan masalah (problem solving decision). 2. Keputusan berdasarkan intuisi (intuitive decision) 3. Keputusan kreatif (creative decision) 4. Keputusan untuk mengatasi konflik (conflict decision) 5. Keputusan yang diambil berdasarkan alasan yang strategis (strategic decision) 6. Tidak ada keputusan atau keputusan diam (silent decision)
8.4.2
Latar Belakang Sebuah Keputusan 1. Diambil untuk memenuhi harapan yang selama ini diinginkan. 2. Karena itu adalah pilihan yang terbaik daripada tidak mengambil keputusan. 3. Sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga merasa bahwa keputusan yang diambil tidak begitu beresiko bagi usahanya atau dirinya. 4. Karena memang sudah direncanakan sebelumnya. 5. Diambil agar muncul semangat baru (motivasi)
8.4.3
Proses Pengambilan Keputusan Faktor
yang
keputusan: 1. Motif
mempengaruhi
tahap-tahap
proses
pengambilan
2. Tujuan dari sebuah keputusan (visi dan misi) 3. Analisa untuk mencari penyebab masalah 4. Menganalisa resiko yang ada 5. Mencari alternatif pemecahan masalah yang bisa diambil 6. Trial and research 7. Feedback atau input dari kejadian uji coba 8. Untuk merumuskan masalah dan mengambil kesimpulan 9. Untuk mendapatkan keputusan akhir 10. Komunikasi keputusan anda 8.5
MENGAMBIL RESIKO USAHA 8.3.10 Risiko dan Ketidakpastian Ketidakpastian (unexpected risk) Ketidakpastian itu berhubungan dengan keadaan yang mempunyai beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Risiko (expected risk) Risiko adalah keadaan yang dapat bersifat ketidakpastian dan bisa bisa juga bersifat kepastian yang dapat dikalkulasi secara kuantitatif. Kuncinya adalah seberapa sempurna anda mendapatkan informasi. 8.3.11 Klasifikasi Orang dalam Menghadapi Risiko 1. Risk avoider Orang yang tidak senang menghadapi resiko dan cenderung menghindari resiko atau disebut (risk free). 2. Risk calculator Orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan (dihitung tingkat kerugiannya). 3. Risk taker Orang yang berani dan spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur risiko yang akan ia tanggung secara intuitif saja, sehingga sering disebut speculator atau gambler. 4. Risk manager Orang berani dan mampu mengambil keputusan dengan menghitung terlebih dahulu tingkat risiko dan ketidakpastiannya dengan mengandalkan intuisinya untuk keuntungan bisnis dimasa mendatang.
8.3.12 Klasifikasi Risiko 1. Risiko murni Risiko yang mengakibatkan dua atau lebih kemungkinan kerugian yang menguntungkan dan erjadinya resiko tersebut dapat dicegah. 2. Risiko spekulatif Risiko yang mengakibatkan dua atau lebih kemungkinan kerugian yang terjadi. 3. Risiko sistematik Risiko yang mempunyai dampak yang lebih komplek dibanding risiko murni dan risiko spekulatif karena akan berdampak pada bagian-bagian. 4. Risiko spesifik Risiko yang mempunyai dampak spesifik atau khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalkan tingkat risikonya. 8.3.13 Pandangan Orang tentang Risiko Risiko bagi seseorang “risk avoider� adalah sumber masalah yang harus dijauhidan risiko tidak dapat ditiadakan. Kemampuan untuk mengenal risiko merupakan sebuah keunggulan dan risiko tidak selamanya buruk karena didalam risiko terkandung keuntungan atau manfaat sebesar risiko yang anda lihat. 8.3.14 Jenis-jenis Risiko dalam Usaha 1. Risiko perusahaan Risiko yang terjadi pada usaha anda yang berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan anda atau nilai perusahaan anda (saham). 2. Risiko keuangan Risiko yang terjadi dan berdampak pada kerugian di aspek keuangan perusahaan. 3. Risiko likuiditas (ketersediaan uang tunai) Terjadi pada saat adanya masalah macetnya tagihan dari pelanggan
sehingga
menyebabkan
permasalahan
ketersediaan uang tunai (likuiditas) dalam perusahaan. 4. Risiko permodalan
dalam
Terjadi akibat kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan yang membuat modal usaha anda mengalami penurunan yang signifikan (rugi besar). 5. Risiko pasar Terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, daya hidup pelanggan, dan munculnya pesaing baru yang besar di pasar produk anda. 6. Risiko operasional Resiko yang berpotensi penyimpangan dari hasil yang diinginkan atas tidak sempurnanya penerapan keputusa, perubahan sistem, SDM, teknologi, produktivitas, inovasi, proses dan mutu produk. 7. Risiko lainnya a. Risiko investor b. Risiko strategis c. Risiko reputasi d. Risiko merek dan pemasaran e. Risiko lingkungan sosial dan ekonomi 8.3.15 Faktor Penyebab Timbulnya Resiko Resiko berawal dari faktor-faktor berikut: 1. Perubahan a. Lingkungan dan global b. Sosial ekonomi c. Persaingan d. Gaya hidup e. Tren pasar f. Teknologi g. Budaya h. Peraturan pemerintah dan lain-lain 2. Kesalahan strategis dan perencanaan 3. Keputusan yang tidak tepat menimbulkan kejadian di luar rencana 4. Persiapan yang kurang matang 5. Kelengahan pribadi atau penanggungjawab 8.3.16 Cara Mengidentifikasi Risiko 1. Metode analisa dari pengalaman dan sejarah
2. Metode pengamatan dan survei 3. Metode acuan 4. Metode dari para pakar atau pendapat ahli 8.3.17 Mengatasi dan Memperkecil Risiko 1. Gunakan pengetahuan anda untuk mengetahui secara dini dampak yang akan terjadi dan risikonya. 2. Pengalaman adalah guru terbaik dalam memperkecil risiko. 3. Berpikir kreatif dan inovatif bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaian (jalan keluar). 4. Asuransikan apa yang perlu diasuransikan. 5. Kerja dan berfikir prestatif. 6. Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, menguraikan sebab akibat, dan keyakinan diri untuk mengambil risiko. 7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko untuk menjadikan keadaan lebih baikdan beresiko kecil. 8. Proaktif dan antisipatif adalah kunci penting dalam mengolah risiko. 8.3.18 Prosedur Menganalisis Risiko Usaha 1. Apa tujuan dan sasaran (visi dan misi) anda terhadap kejadian yang mengandung risiko tersebut. 2. Coba meneliti apakah apakah ada alternatif-alternatif lain dari risiko yang akan terjadi. 3. Pilih, rencanakan, dan tentukan langkahnya. 4. Taksirlah risiko lain yang bisa muncul dari taksiran tabel sebabakibat. 5. Kumpulkan semua informasi yang bisa anda dapatkan sebagai bahan pertimbangan. 6. Tanyakan terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan. 7. Putuskan dan yakinlah bahwa anda telah mempunyai rencana lain yang telah direncanakan. 8.6
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 8.4.4
Jenis Keputusan
1. Keputusan untuk mengambil solusi dalam menyelesaikan masalah (problem solving decision). 2. Keputusan berdasarkan intuisi (intuitive decision) 3. Keputusan kreatif (creative decision) 4. Keputusan untuk mengatasi konflik (conflict decision) 5. Keputusan yang diambil berdasarkan alasan yang strategis (strategic decision) 6. Tidak ada keputusan atau keputusan diam (silent decision) 8.4.5
Latar Belakang Sebuah Keputusan 1. Diambil untuk memenuhi harapan yang selama ini diinginkan. 2. Karena itu adalah pilihan yang terbaik daripada tidak mengambil keputusan. 3. Sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga merasa bahwa keputusan yang diambil tidak begitu beresiko bagi usahanya atau dirinya. 4. Karena memang sudah direncanakan sebelumnya. 5. Diambil agar muncul semangat baru (motivasi)
8.4.6
Proses Pengambilan Keputusan Faktor
yang
mempengaruhi
tahap-tahap
proses
pengambilan
keputusan: 1. Motif 2. Tujuan dari sebuah keputusan (visi dan misi) 3. Analisa untuk mencari penyebab masalah 4. Menganalisa resiko yang ada 5. Mencari alternatif pemecahan masalah yang bisa diambil 6. Trial and research 7. Feedback atau input dari kejadian uji coba 8. Untuk merumuskan masalah dan mengambil kesimpulan 9. Untuk mendapatkan keputusan akhir 10. Komunikasi keputusan anda
BAB 9 ANALISA DATA, PERKIRAAN, DAN RENCANA BISNIS 9.1.
Analisis data dalam pengambilan Keputusan Strategik 9.1.1. Tujuan Analisa Data Tujuan dan manfaat analisa data bagi seorang wirausahawan dalam memulai menjalankan sebuah bisnis adalah: 1. Memperoleh data yang lebih akurat yang akan diberikan ke bagian lain yang membutuhkan seperti bagian keuangan, produksi, pemasaran dll. 2. Menemukan suatu kecenderungan dimasa datang dari data-data yang telah dikumpulkan 3. Meminimalisir resiko kegagalan dari sebuah keputusan strategis yang akan diambil sebelum bisnis dimulai 4. Mengetahui kondisi dan kinerja bisnisnya 5. Mengetahui kecenderungan permintaan pasar terhadap produknya dengan riset dan survei lapangan secara langsung dan tidak langsung 6. Untuk mengetahui pola dari data dan informasi yang terjadi 7. Untuk membuat prediksi suatu hal yang bisa dijadikan acuan kerja 8. Untuk mengambil sebuah keputusan yang strategis setelah diperoleh hasil dari analisa data tersebut 9.1.2. Jenis Data yang Dianalisa dalam Pengambilan Keputusan 1. Data produk yan tidak lolos uji kualitas, untuk mengetahui seberapa besar prosentase produk gagal dari total produk yang diproduksi 2. Data piutang yang tidak terbayar oleh pelanggan atau kredit macet
3. Seberapa besar tingkat permintaan kebutuhan akan produk di pasar dalam rangka peluncuran produk baru 4. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu produk 5. Keinginan produk dari konsumen yang belum ada di pasar atau untuk langkah perbaikan atau inovasi produk 6. Seberapa besar tingkat keluhan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan 7. Jumlah penjualan yang akan diprediksi dengan acuan data penjualan tahun ini dan tahun yang lalu 8. Dari dari catatan dan laporan keuangan untuk dianalisa dan dibuat rasio atau perbandingan dari data yang ada 9. Data-data dari informasi yang ada yang dibutuhkan untuk dianalisa dalam mengambil keputusan investasi seperti analisa Pulang Pokok (BEP) dll 10. Untuk menemukan peluang investasi yang baru dimasa mendatang 9.1.3. Sumber-sumber Analisa Data Sumber data yang perlu diketahui dan dimanfaatkan oleh seorang wirausahawan adalah sebagai berikut: 1. Sumber data langsung dari lapangan melalui riset dan survei, seperti data kuisioner, telepon langsung, dan wawancara langsung dengan target konsumen dan dimabil informasinya 2. Sumber data yang berasal dari media surat kabar, seperti koran, majalah, dll 3. Sumber data dari internet 4. Search directories atau direktori pencarian 5. Sumber-sumber lain seperti pusat data statistik, Bappenas, dll 6. Kunjungan ketempat perpustakaan 7. Sumber data dari internal perusahaan 9.1.4. Analisa Masalah Menggunakan Analisa SWOT Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT (Strength, weakness, opportunity, threats) diantaranya meliputi: 1. Dapat diambil tindakan manajemenyang tepat sesuai dengan kondisi
2. Untuk membuat rekomendasi 3. Informasi lebih akurat 4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang tumpang tindih 5. Menjawab hal yang bersifat intuitif atau keputusan yang bersifat emosional 9.2.
Analisa Masalah Menggunakan analisa SWOT 9.2.1 Kerangka dan tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan analisa SWOT adalah sebagai berikut: 1. Tahap 1: pahami, ketahui dan mengerti informasi yang didapat atas hasil riset dan uji coba saat kita ingin menentukan alternatif pemecahan masalahnya. Informasi didapat berupa umpan balik atau masukan. 2. Tahap 2: memahami masalah yang ingin dianalisa, yaitu: a. Kekuatan (strengths) yang ada dalam masalah itu b. Kelemahan (weakness) dari masalah yang terkandung di dalamnya, bisa berupa resiko atau akibat yang akan terjadi c. Apakah ada peluang dan kesempatan (opportunities) yang muncul dari masalah tersebut d. Adakah hambatan dan ancaman (threats) dari pihak lain atau lawan yang akan timbul bila keputusan tersebut diambil
9.3.
Membuat Rencana Bisnis (Business Plan) Tahapan-tahapan dalam membuat rencana bisnis adalah: 1. Tahapan riset dan survei lapangan, seperti perilaku konsumen, perilaku pasar, tingkat permintaan, tren dan arah perubahan persaingan 2. Tahapan pengumpulan data dari internal dan eksternal 3. Tahapan evaluasi data dan pengelolaan data dengan metode statistik atau metode analisa yang lain 4. Tahapan penyelesaian hasil riset dan survei untuk memastikan bahwa data dan informasi itu sudah akurat dan benar 5. Tahapan perencanaan dan analisa pemilihan strategi peusahaan atas hasil riset 6. Tahapan persiapan, pembuatan dan penyusunan rencana bisnis
Ada kerangka kerja (framework) yang perlu dipaparkan dan diketahui oleh wirausahawan dalam menyusun format business plan, yaitu: 1. Format konsep bisnis 2. Format konsep strategi pemasaran 3. Format konsep operasional 4. Format konsep dan strategi perencanaan keuangan 5. Format lain yang dibutuhkan (disesuaikan dengan tujuan) BAB 10 MANAJEMEN ORGANISASI
10.1. Sukses
Mengelola
Bisnis
Berarti
Sukses
Melakukan
Transformasi
Kewirausahan Banyak orang sukses melakukan trasnformasi pola pikir kewirausahaan. Petama ketika merekan menentukan menjadi seorang wirausahawan. Berikutnya mereka melakukan transformasi pada saat mereka belajar menemukan peluang bisnis. Namun tidak sedikit juga orang yang gagal melakukan transformasi kewirausahaan, yaitu pada saat mereka mengubah pola pikir entrepreur menjadi intrapreneur dalam menjalankan usahanya. Banyak juga yang sukses melakukan transformasi kewirausahan. Karena adanya perbedaan dalam pemahaman mengenai paradigma ketika mereka memulai menjadi pemilik bisnis (entrepreur) yang tetap membawa paradigma ini saat ia mengelola bisnisnya (intrapreneur). Untuk itu, perlu dilakukan pemisahan pola pikir (mindet) yang jelas antara pemilik bisnis dengan pengelola bisnis. Dalam proses pengelolaan usaha dan manajemen organisasi bisnis, seorang wirausahawan dengan pola pikir yang ingin tetap menjadi pemilik sekaligus harus bisa melakukan transformasi pola pikir kewirausahaannya (the entrapreneur mindset transformation), yaitu menjadi intrapreneur saat menjadi pemilik dalam rapat pemegang saham dan menjadi intrapreneur (profesional) saat menjadi pemimpin organisasi. Karena ini sering sekali terjadi pada jenis struktur bisnis: 1.
Kepemilikan tunggal (sole proprietorship)
2.
Persekutuan (partnership) yang tidak melakukan legalisasi persekutuan bisnis
3.
Perseroan (corporation) yang diawal membengun dan mengelola bisnis hanya berdasarkan komitmen tanpa legalisasi struktur organisasi dan kepemilikan di notaris
10.2. Entrapreneurship Vs Intrapreneurship Seorag pemimpin bisnis dalam menjalakan bisnisnya harus berpikir dengan konsep kewirausahawan organisasi yang disebut intrapreneurship dengan tidak membawa pola pikir kewirausahaan masuk ke dalam oprasional bisnis. Perbedaan yang jelas antara entrapreneurship vs intrapreneurship adalah : No
Uraian
Entrapreneur
Intrapreneur (pengelola)
(pemilik dan pendiri) 1
Fokus penting dalam bekerja
Leadership
Manajerial
2
Risiko bisnis yang ditanggung
100%
Tidak
3
Tanggu jawab utama
Penentu visi dan misi
Pelaksana visi dan misi
4
Profesional
Terhadap bisnis
Terhadap organisasi
5
Jabatan
Komisaris
Direksi
6
Posisi dalam organisasi
Luar organisasi
Dalam organisai
10.3. Bagaimana Mempersiapkan Bisnis Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang wirausaha dalam proses transformasi agar seseorang penagguang jawab dapat melaksanakan tugasnya dengan baik adalah: 1.
Penunjukan dan pengangkatan orang yang bertangung jawab untuk mengelola bisnis. Bila sruktur bisnisnya adalah pemilik tunggal maka dirinyalah yang menjadi penganggung jawab bisnis.
2.
Menetukan, merencanakan, dan mempersiapkan lokasi kantor
3.
Mempersiapkan tempat kerja dan pelengkap kantor
4.
Mempersiapkan SDM, seperti proses seleksi sistem, sistem perektuan, kriteria kebutuhan SDM, dan posisi yang ada dalam struktur organisasi
5.
Perencanaan peraturan dan proses mengambil keputusan.
6.
Membuat tata tertib perusahaan
7.
Merencanakan prosedur kerja dan standarisisa prosedur sistem mutu
8.
Persiapan sarana promosi
9.
Persiapan pembuatan prosedur dalam pengendalian biaya dan uang kas sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
10. Penentuan perencanaa dan persiapan implementasi konsep-konsep bisnis yang telah dituangkan dalam renaca
10.4. Menyusun Struktur Organisasi, Manajemen, Dan Persiapan Sumber Daya Manusia Wirausahawan perlu memahami manajemen oprasional dan organisasi sebelum bianisnya dipromosikan. 10.4.1. Manajemen Organisasi Lalu apa itu menejemen, Marry Parker Folle mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspekaspek penting dalam pengelolaan dikemukan oleh James A. F. Stoner. Dia menandaskan: “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan�. Seni manajemen lebih menitikberatkan aspek kemampuan dan keterampilan yang berfokus pada aspek pengelolaan emosi, perasaan, intuisi, fleksibilita, kelenturan organisasi dan kebutuhan akan usaha kreativitas dan inovasi yang baru untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Proses-proses yang ada dalam konsep manajemen bisa dijelaskan lebih singkat, yaitu: a. Perencanaan (planning) b. Pengorganisasian (organizing) c. Pengarahan (directing) d. Pengawasan (controlling) 10.4.2. Perencanaan Organisasi Sebuah organisasi adalah pola hubungan atau banyak hubungan yang saling terkait, terjalin secara teratur, baik, simultan, serta menjadi peta jalan bagi orang dalam bekerja dengan pengarahan dari manajernya untuk mencapai sasaran bersama. Ada 4 langkah mendasar ketika seorang wirausahawan akan membuat struktur organisasinya pada saat ingin memulai oprasional bisnisnya, yaitu: 1. Inilah yang disebut dengan pembagian pekerjaan 2. Pengelompokan karyawan dan tugas lainnya biasanya disebut dengan departementalisasi 3. Hubungan ini akan menghasilan hierarki organisasi 4. Proses ini disebut koordinasi DESAIN ORGANISASI Desain organisasi adalah proses pembuatan keputasan oleh seorang wirausahawan yang menginginkan bisnsnya berjalan dengan baik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ada 4 langkah dasar dalam
pembuatan
organisasi
yang
departementalisasi, hierarki, dan koordinasi. TIPE STRUKTUR ORGANISASI
berdasarkan
pekerjaan,
Struktur organisasi mengacu pada cara membagi, mengelompokkan, dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi menjadi sebuah hubungan yang jelas antara manajer dan karyawan, manajer dan manajer, serta karyawan
dan
karyawan
lainnya.
Struktur
yang
berdasarkan
departemen organisasi secara formal menurut fungsinya, pasar atau produk, dan bentuk matriks. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Sukses sebagai wirausahawan pasti tidak luput juga dari kesuksesan memiliki, merekrut, menyeleksi, dan
mengendalikan sumber daya
manusianya. Karena semua perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
dan
pengendalian
organisasi
serta
proses
untuk
mewujudkan tujun perusahan tergantung pada faktor kualitas sumber daya manusianya. 10.4.3. MANAJEMEN PENGAWASAN Pengawasan menurut Robert J. Mockler adalah sesuatu usaha sistematik untuk menetapakan strandar pelakasanaan tujuan-tujuan perencaranaan, merencang sistem informasi, umpan balik dan membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk itu, perlu dilakukan pengawasan yang baik sehingga kegiatan perusahaan sesuai dengan yang direncanakan. Ada beberapa fungsi pengawasan yaitu: 1. Mengevaluasi (evaluating) 2. Menilai hasil kerja (appraising) 3. Mengoreksi (correcing) Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin atau memastikan bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen dapat tercapai. Proses pengawasan itu dilakukan sejak awal proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personel, pengarahan, dan pengendaian.
10.5. KUNCI JATUH BANGUNANNYA SEBUAH BISNIS Seorang berwirausahawan harus berpikir strategis dalam mengelola bisnisnya agar bisa tumbuh dengan baik. Kewirausahaan berintikan pada kekuatan manajemen
strategi
selain
kreativitas
dan
yang
lainnya.
Banyak
wirausahawan yang belum memahami kunci jatuh bangunnya sebuah bisnis khususnya di 3 tahun awal bisnisnya. Konsep manajemen strategi apa yang harus diketahui dan dimengerti oleh seorang wirausahawan adalah kiat sukses dalam membangun sebuah bisnis yang fokus pada strategi dengan menggunakan teori 7S dari McKinsey, yaitu: 1.
2.
Elemn perangkat keras (hardware) a.
Strategi (srategy)
b.
Struktur (structure)
c.
Sistem (system)
Elemen perangkat lunak (software) a.
Staf (staff)
b.
Keterampilan (skill)
c.
Nilai bersama (share value)
d.
Gaya (style)
Saran 1. Kesuksesan dalam mengelola bisnis diawali dengan kesuksesan bertransformasi untuk intrapreneur yang bertanggung jawab mengelola dan mengorganisir sebuah usaha dengan baik. 2. Dalam berbisnis harus lebih tau begaimana menyusun struktus organisasi, manajemen oprerasional dan persiapan sumber daya manusianya. 3. Perencanaan dalam berbinis harus lebih matang karena berwirausaha itu bukan hanya buat sambilan saja tetapi membuka lapangan pekerja.
BAB 11 MENGENAL MANAJEMEN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN 11.1.
Jenis Bisnis dan Apa yang Dijualnya: 1.
Bisnis Yang Berorientasi Dan Bertujuan Menjual Produk a. Berbasis produksi saja tetapi produk didistribusikan oleh perusahaan lain b. Berbasis menjual produk (beli dari perusahaan lain) c. Menjual produk dengan sistem pemasaran dan penjualan secara jaringan yaitu Multi Level marketing (MLM)
2.
Bisnis Berorientasi Dan Bertujuan Menawarkan Jasa Kepada Calon Pelanggan a. Bisnis jasa yang melakukan pekerjaannya berdasarkan pesanan (JobOrder atau Byorder) b. Bisnis jasa yang melakukan pekerjaannya murni menjual jasa keahlian, keterampilan atau rancangan bangun atau desain (menjual intelektual)
11.2.
Aspek-aspek Penting dalam Proses Produksi 1. Produksi (prosesnya) 2. Produk (yang dihasilkan) 3. Produsen (yang memproduksi) 4. Produktivitas (kinerja hasil produksi) 5. Sistem produksi 6. Perencanaan produksi 7. Perencanaan produk 8. Urutan proses produksi 9. Skedul produksi (jadwal dan skala prioritas) 10. Order Pabrik (Pesanan pabrik)
11.3.
Manajemen dan Merancang Aliran Proses Produksi 1.
Perencanaan proses produksi dan perencanaan produk
2.
Pengrganisasian proses produksi, karyawan, material, dan sumber
dayanya
3.
Pengarahan terhadap perilaku produksi
4.
Pengorganisasian seluruh pelaku produksi
5.
Pengendalian semua kegiatan produksi
Diagram Manajemen Produksi Manajemen Produksi
Perencanaan Sistem Produksi
Sistem Pengendalian Produksi
Proses Manajemen Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengkoordinasian Pengendalian Perbaikan Pencatatan Data
Pengendalian Penyimpanan Bahan 11.4.
Perencanaan Pengendalian Bahan dan Biaya 1. Biaya langsung (Direct Cost), yang terdiri dari: a. Biaya angkut b. Biaya pembelian c. Biaya administrasi 2. Biaya tidak langsung (Indirect Cost), yang terdiri dari: a. Biaya bunga b. Biaya klaim c. Biaya mutu Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengendalian bahan: 1.
Jenis bahan (cair, padat, besar, kecil, dll)
2.
Pengaturan dan pengendalian bahan
3.
Kondisi tempat penyimpanan
4.
Bentu pabrik atau tata letak mesin
5.
Perencanaan biaya
Sistem Informasi Produksi
11.5.
Pengelolaan dan Pengaturan Bahan Hal pokok dalam Pengelolaan Persediaan: 1.
Sistem kualitas (Quality System)
2.
Jumlah yang dibeli
Ada beberapa cara pembelian atas penyediaan bahan baku antara lain: 1. Pembelian dilakukan secara langsung untuk seluruh kebutuhan bahan baku proses produksi, hal ini berarti: a. Biaya pembelian sangat tinggi b. Jangka waktu persediaan cukup lama untuk dihasilkan c. Lebih terjamin dan aman 2. Melakukan pembelian secara berulang-ulang, hal ini berarti: a. Biaya pembelian bisa lebih efisien dan efektif b. Jangka waktu pembelian akan lebih terencana c. Produksi belum tentu terjamin dengan baik karena bisa terjadi ketidaksesuaian kebutuhan antara rencana pembelian dan kenyataan Menghitung Jumlah Persediaan Salah satu cara untuk menghitung jumlah persediaan minimal (ekonomis) yang bertujuan untuk menentukan berapa jumlah pembelian yang paling ekonomi setiap kali membeli adalah dengan EOQ (Economic Order Quantity)
Q : jumlah pesanan minimal setiap kali pesan R : kebutuhan bahan baku selama satu tahun O : biaya pesan untuk setiap pemesanan C : biaya simpan per satuan unit dalam waktu tertentu
BAB 12 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI 1.
Pendahuluan Misi penting seorang manajer adalah mengembangkan hubungan yang sehat dengan karyawan. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu menciptakan perasaan senasib diantara semua karyawannya, yaitu tenaga kerja, manajemen, dan pemegang saham.
2.
Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah orang yang memberikan kerja, bakat, kreativitas, dan semangat kerjanya untuk tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan perekrutan, penempatan, pelatihan, dan pengembangan anggota organisasi. Ruang lingkup proses manajemen SDM: 1. Perencanaan sumberdaya manusia untuk kebutuhan organisasi. 2. Seleksi karyawan. 3. Sosialisasi kehadiran karyawan baru dengan cara memperkenalkan, melatih, membekali, membimbing, serta memantaunya. 4. Sosialisasi kehadiran karyawan baru dengan cara memperkenalkan, melatih, membekali, membimbing, dan memantaunya. 5. Pelatihan dan pengembangan. 6. Penilaian prestasi kerja. 7. Promosi, transfer, demosi, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 8. Perencanaan pengembangan selanjutnya.
3.
Motivasi: Kunci Utama Meningkatkan Kinerja Tim Sehebat apapun rencana bisnis, strategi bisnis, modal yang besar, sistem manajemen mutu yang baik, dan pandainya sang wirausahawan namun bila tidak mengetahui cara memotivasi sumber daya manusia (SDM) nya maka bisnis akan berjalan pelan dan tidak ada produktivitas yang tinggi. Alasan serta manfaat pentingnya motivasi bagi seseorang dan sebuah tim atau organisasi: 1. Menularkan energi bagi yang lainnya.
2. Membuat ia dapat membawa timnya suskses. 3. Mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi. 4. Calon-calon pemimpin masa datang bagi perusahaan. 5. Menjadikan contoh bagi yang lain. 6. Meringankan pekerjaan bagi tim bila ada banyak yang termotivasi. Ciri-ciri orang yang termotivasi: 1. Keinginan kuat untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. 2. Semangat kerja yang tinggi. 3. Konsisten dalam bekerja. 4. Tidak
suka
dipengaruhi
oleh
semangat
kerja
temannya
yang
memperlemah dirinya atau juga mempengaruhinya. 5. Keinginan yang tinggi untuk maju dan berkembang. 6. Senang menerima tantangan dan pekerjaan yang baru serta menantang. 7. Mempunyai gairah (passion) kerja yang tinggi di bidangnya. 8. Mau mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian tanpa harus diperintah. Cara memotivasi pegawai: 1. Seleksi, persyaratan, dan kualifikasi dalam penerimaan pegawai. 2. Pelatihan manajemen yang tepat. 3. Tata usaha mengenai sistem penggajian dan upah. 4. Cara berkomunikasi dan teknik komunikasi. 5. Memerhatikan kondisi kerja. 6. Salah satu kiat jitu untuk memotivasi adalah menghargai dan memerhatikan karyawan. 4.
Mengelola Dan Mengatasi Konflik 12.4.1 Munculnya Konflik 1. Perbedaan persepsi 2. Ketidakharmonisan pemikiran 3. Egoisme (keakuan) 4. Persaingan 5. Situasi dan kondisi yang mendukung konflik (perselisihan) 6. Perilaku seseorang 7. Kurangnya komunikasi satu dengan yang lainnya
8. Terjadinya diskriminasi 9. Kebencian 12.4.2 Sumber Munculnya Sebuah Konflik Munculnya konflik dikarenakan ketiga aspek pendukungnya yaitu situasi, sikap dan sasaran atau tujuan cenderung tidak menciptakan keselarasan dan keharmonisan bagi para pihak, sehingga titik temu tidak terwujud. 1. Polaritas konflik dan harmonisasi sebagai dampaknya Dalam situasi tertentu konflik bisa terjadi karena disharmonisasi persepsi dari satu atau dua bahkan lebih orang hingga terbentuk polaritas. 2. Tahapan tentang pemicu terjadinya konflik dalam tim a. Tahap pembentukan tujuan atau visi-misi -
Perbedaan agenda antarindividu
-
Perbedaan kepercayaan
-
Tujuan yang tidak jelas
-
Struktur yang sering berubah-ubah
-
Visi dan misi belum ditentukan
b. Tahap penyelesaian permasalahan -
Kurangnya kepercayaan antar individu
-
Tidak mendiskusikan dengan seluruh tim
-
Perebutan posisi
-
Proses penentuan keputusan yang mengandung unsur emosi tinggi
-
Perselisihan
tentang
pelaksanaan
tugas
mengerjakan tugas tidak saling berkorelasi. c. Tahap proses pembentukan tim atau kelompok -
Gaya kepemimpinan
-
Belum ada seorang pemimpin yang tepat
12.4.3 Tipe Konflik Berdasarkan faktor penyebabnya: 1. Konflik emosi atau perasaan 2. Konflik ide dan pemikiran 3. Konflik tujuan
dan
cara
Berdasarkan tingkatannya: 1. Konflik individu atau pribadi 2. Konflik antar perorangan atau individu 3. Konflik dalam kelompok 4. Konflik antar kelompok 5. Konflik interorganisasi 12.4.4 Mengelola Konflik Faktor yang memengaruhi dalam memecahkan konflik: 1. Pengalaman semenjak kecil saat orang tua memecahkan konflik pada dirinya dan saudaranya. 2. Pengalaman saat ia belajar di masa sekolah ketika guru memecahkan konflik antar teman. 3. Pengetahuannya tentang teknik pemecahan masalah. 4. Tingkat kecerdasan emosi (EQ) yang belum terbentuk denga baik. 5. Kedewasaan
seseorang,
seperti
sikap
posotif,
karakter
,
kepribadian, dan usia seseorang. 6. Media yang saling dilihat seperti media televisi, majalah, tabloid, koran, dll. Media-media ini juga akan menginspirasi seseorang tentang cara memecahkan sebuah konflik. 7. Saran dari orang terdekatnya. 12.4.5 Teknik Penyelesaian Konflik 1. Teknik undur-undur Teknik
yang
dimaksudkan
untuk
mendorong
terciptanya
keharmonisan dan refleksi diri. 2. Teknik harimau Meraih keberhasilan dalam menyelesaikan konflik dengan cara menguasai pihak lawan. 3. Teknik beruang Selalu bertujuan untuk menjaga keharmonisan, keselarasan, dan hubungan yang baik. 4. Teknik cendrawasih Berpikir konflik selalu ada solusinya, jadi carilah jalan tengahnya. 5. Teknik burung gelatik
Hargailah tujuan anda, buat apa terus bergulat dengan konflik ini dan berilah waktu untuk mempertimbangkannya. Teknik ini bertujuan mencari solusi jangka panjang dan demi kelangsungan tim atau organisasi. 12.4.6 Manfaat Positif dan Manfaat Negatif Sebuah Konflik 1. Manfaat negatif konflik Konflik akan menuju (polarisasi) ke arah yang negatif bila: a. Masing-masing tetap bersikukuh pada persepsi dan tujuan tanpa melihat dari sisi orang lain (pihak lawan) b. Tidak ada yang mau mendamaikan. c. Tidak ada wasit atau pemimpin dalam kelompok. d. Tidak ada inisiatif bersama-sama untuk memecahkannya. e. Egois, ingin menang sendiri, kaku, tidak mau kalah, gengsi, dan angkuh membuat konflik menuju ke arah pertikaian. 2. Manfaat positif konflik a. Membuat situasi lebih jelas dan terbuka karena isi hati dan pikirannya telah terlihat sehingga anda mengetahui tujuan dan maksudnya. b. Untuk memperbarui tim dan memanfaatkan semangat, energi, dan gairahmereka guna membuat keuntungansebuah tim dalam usaha memajukan bisnis. c. Mendorong kreativitas tim dan anggotanya dengan “adu argumen� yang bersifat positif dan akhirnya ditemukan sebuah ide, inspirasi, informasi baru atau peluang bisnis. d. Mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran. e. Memberi kesempatan untuk orang yang ingin menunjukan dirinya. f. Emosi negatif akan dikeluarkan dan yang tersisa adalah energi positif. g. Mendorong pertumbuhan usaha agar tercipta loyalitas, h. Membangun kepercayaan diri bagi karyawan dan anggota tim sehingga berani mengungkapkan pendapatnya. i. Lebih menegaskan kembali prinsip-prinsip tim. 5.
Komunikasi
Inti masalah konflik adalah komunikasi. Apapun hasil keputusan harus dikomunikasikan kepada beberapa pihak diantaranya: 1. Pihak lawan yg terkait dengan konflik 2. Seluruh anggota tim/karyawan 3. Kepada pelanggan bila itu keputusan bisnis bersifat pemasaran. 4. Kepada orang yang terkait yang berhubungan dengan keputusan.
BAB 13 KONSEP PEMASARAN DAN BAGAIMANA MEMPROMOSIKAN BISNIS A. Sejarah Pemasaran Jaman dahulu orang tidak menjual produk atau barang hasil pertanian, peternakan, dan hasil buruannya, tetapi dikonsumsi untuk kbutuhannya sendiri. Bagaimana jika sang petani menginginkan hasil buruan dari orang lain yang ia belum pernah rasakan? Maka muncul hasrat untuk melakukan pertukaran. Inilah cikal bakal dari konsep menjual dan penjualan. Mula-mula kegiatan pertukaran dilakukan antara orang satu ke orang yang lain. Mereka kemudian menentukan suatu tempat untuk bertemu dalam proses pertukaran seperti yang telah dijanjikan. Lalu banyak orang mengetahui tempat tersebut karena pembicaraan dari orang ke orang. Inilah awal dari sebuah tempat untuk melakukan pertukaran, yang disebut dengan pasar. Untuk itu pertukaran merupakan konsep inti dari disiplin ilmu pemasaran. Syarat terjadinya sebuah transaksi adalah sebagai berikut: 1. Ada kedua belah pihak yang saling membutuhkan 2. Masing-masing
pihak
mempunyai
sesuatu
yang
berharga
untuk
dipertukarkan 3. Mampu mengkomunikasikan dan melepaskan haknya 4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima dan menolak penawaran 5. Keputusan untuk melakukan pertukaran itu haruslah tepat B. Konsep Pemasaran 1. Konsep Produksi Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan mendukung produk yang tersedia dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu daya beli adalah faktor penting, sehingga manajemen harus berfokus pada usaha peningkatan efisiensi produksi dan distribusinya agar produknya laku di pasar. 2. Konsep produk Masalah baru yang dihadapi konsumen terkait produk bukanlah terletak pada harga dan daya belinya tetapi pada produk yang tidak dapat memuaskan
kebutuhan konsumen. Hal ini akan memunculkan konsep baru yaitu konsumen akan memaksa perusahaan untuk membuat produk seperti yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. 3. Konsep penjualan Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk dari perusahaan dalam jumlah yang banyak bila perusahaan tersebut tidak melakukan usaha penjualan dan promosi. Konsep penjualan bertumpu pada kemampuan team perusahaan dalam membuat konsumen percaya dan yakin akan produk yang ditawarkan. 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran menyebutkan bahwa kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberi kepuasan secara lebih efisien dan efektif daripada apa yang telah dilakukan oleh pesaing. 5. Perbedaan Konsep penjualan dan konsep pemasaran menurut T. Levitt: Konsep penjualan menitikberatkan pada kebutuhan penjual dan menukarkan produk dengan uang, sedangkan konsep pemasaran menitikberatkan pada kebutuhan pembeli dengan gagasan-gagasanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang ditawakannya dan berbagai usaha untuk menciptakan (inovasi produk), mengirimkan dan mengkonsumsinya. C. Rencana Pemasaran Strategi perusahaan harus mencakup strategi pemasaran yang tidak lepas dari aspek pemasaran, sasaran pemasaran, pasar sasaran, arah, dan gerak efektivitas pemasaran sesuai dengan perkembangan peranan pemasaran yang bertitik pusat pada kebutuhan, keinginan dan kepuasan pelanggan. Perencanaan pemasaran terdiri dari: 1. Penentuan dan pemilihan sektor dan area pasar 2. Menentukan kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan 3. Membuat profil calon konsumen 4. Memilih pasar sasaran 5. Menentukan jenis strategi pemasaran dalam persaingan produk 6. Perencanaan pemasaran 7.
D. Strategi Pemasaran Ada tiga pilar utama yang diperlukan untuk mewujudkan visi dan misi strategi pemasaran yang baik, yaitu: 1. Seluruh aspek strategi harus berfilosofi pada satu tujuan, yaitu strategi pembeda yang jelas dengan produk pesaing dan bukan hanya pada aspek menjual saja 2. Strategi pemasaran yang efektif bukan hanya berorentasi pada omet penjualan atau nilai yang dijual saja tetapi lebih pada kekuatan merek anda di pasar 3. Menciptakan kekuatan merek produk dengan strategi pembeda yang jelas. Untuk menciptakan strategi pembeda perlu mensinergikan empat faktor aspek pemasaran, yang disebut dengan marketing mix (4P), yaitu: a. Produk yang berbeda dalam memuaskan kebutuhan pelanggan b. Tempat pemasaran produk yang berbeda dan mempunyai kelas yang disesuaikan dengan target atau segmen pasar yang telah ditentukan c. Harga yang tepat untuk mendukung strategi pembedanya dan pemosisian produk d. Promosi dengan cara dan gaya berbeda
BAB 14 KETERAMPILAN MENJUALDAN BERNEGOSIASI Pentingnya menjadi Tenaga Penjual yang Profesional (Salesman) 1. Lokomotif sebuah perusahaan 2. 40% lebih dari perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan perdagangan membutuhkan tenaga penjual yang terampil 3. ‘Unlimited Income’ karena pendapatannya bergantung dengan omzet penjualan dan komisi, sedangkan bagian lainnya tidak 4. Mempunyai Multiskill dan peluang untuk menduduki posisi puncak (Top Executive) sangat besar 5. Berhubungan langsung dengan kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen, maka akan mempermudah untuk menjadi seorang Entrepreneur (Ingat : Selling Skill adalah The Embrio of Entrepreneurship) Sejarah Salesmanship Di Amerika Serikat, Jonh Wanamaker (1865) adalah orang yang pertama merintis Salesmanship dengan service principle. Kemudian Arthur E Sheldon (1884) mengembangkannya menjadi pesonalselling dan resmi menjadi science of salesmanship (merupakan pioner pertama dalam ilmu menjual) Salesmanship adalah kemampuan menyajikan seni menanam benih (kepercayaan dan keyakinan) di hati pembeli yang akan membuahkan beraneka ragam motivasi serta
tindakan yang diberikan oleh pembeli untuk memenuhi keinginan penjual (Jean Beltrand). Memasarkan (Marketing) VS Menjual(Selling) SELLING
MARKETING
Orientasi untuk transaksi penjualan
Orientasi untuk memasarkan merek, reputasi dan produk
Jangka pendek (transaksi)
Jangka panjang (merek)
Bagian dari Merketing Strategy, jadi skope-nya Bagian dari strategi bisnis, jadi skope-nya lebih luas dan langsung kepada konsumen
bersifat komunikasi dengan konsumen
Direct Marketing
Indirect Marketing
Memelihara pelanggan dan penjualan dengan
Memelihara pelanggan dengan kekuatan merek, promosi
kunjungan langsung
dan penjualan (One to Many)
Apa yang ditawarkan dan dijual oleh salesman 1. Produk secara fisik (kualitasnya) 2. Fungsi dan kegunaannya 3. Kemasan produknya 4. Warnanya yang cocok 5. Manfaat emosionalnya 6. Gengsi saat menggunakannya 7. Orang yang menawarkannya (Salesman-nya), Misal: kepercayaannya, janjinya, komitmennya, penampilannya, konsistensinya, ide kreatifnya, dll. 8. Pelayanannya sebelum dan setelah transaksi (Dari 8 hal tersebut dapat disingkat kualitas produk) Apa itu arti kualitas 1. Harus dirasakan oleh pelanggan 2. Direfleksikan dalam setiap kegiatan bisnis 3. Memerlukan komitmen total dari pendiri bisnis 4. Memerlukan mitra (pemasok) yang berkualitas 5. Harus dapat dan terus disempurnakan 6. Memerlukan visi jauh ke depan 7. Tidak harus mahal
8. Perlu mempelajari segala sesuatu secara benar dari awal dengan alat yang benar (Do The Thing Right and Do The Right Thing) 9. Mutlak diperlukan tetapi kualitas saja tidaklah cukup 10. Memerlukan garakan kualitas disegala bidang, fungsi dan departemen 3 Konsep Penting dalam Konsep Kualitas 1. What will you deliver…? Apa yang Anda tawarkan kepada calon konsumen…? 2. Who will deliver….? Siapa yang menawarkannya…? Seperti apa orangnya…? 3. How will you deliver…? Bagaimana
menawarkan,
melayani,
mengirim,
memuaskan
dan
memelihara pelanggan…?! hal-hal yang dimiliki oleh salesman hebat 1. Sikap terhadap konsumen (Personality) 2. Pengetahuan tentang produknya (Knowledge) 3. Ide dan kreatifitas dalam membantu menyelesaikan permasalahan pelanggan (Problem Solver Oriented) 4. Keterampilan dalam menawarkan dan menjual produk (Selling Skill) 5. Konsep dan wawasan dalam menjual sehingga konsumen merasa senang berhubungan dengannya (Relationship and Friendship) Kriteria Kesuksesan Seorang Penjual (salesman): 1. Konsumen selalu mencarinya 2. Selalu ingin disuplai olehnya 3. Berkomunikasi secara dekat dengannya 4. Selalu ingin berhubungan dengannya 5. Bangga dan senang jika dihubungi olehnya 6. Enggan membeli produk dari Salesman lainnya 7. Semua kebutuhan ingin diberikan kepadanya 8. Menolak untuk bertemu dengan Salesman lainnya Motif membeli (buying motive)secara ‘emotional benefit’
1. Sebuah kebanggaan (Benefit) 2. Untuk memberikan kepada orang yang dicintai/disayangi (Love To) 3. Ingin lebih dikenal (Recognition) 4. Kenyamanan dalam penggunaannya (Comfort) 5. Keamanan selama penggunaannya (Safety) 6. Ingin menjadi bagian dari suatu kelompok tertentu (Affiliation) Motif Membeli (Buying Motive)Secara Fungsional 1. Efisien 2. Layanan lebih baik 3. Harga lebih baik 4. Kualitas lebih baik 5. Atribut (hal-hal yang melekat pada produk) lebih baik 6. Kecepatan atau prosesnya lebih cepat 7. Akurasinya (presisi) lebih tepat 8. Keserdahaan dalam proses 9. Kemudahan dalam pemakaian 10. Efektifitas lebih baik NEGOSIASI TIPE NEGOSIASI 1. Distributive Negotiation Sebuah negosiasi diantara dua orang atau kelompok yang masing-masing memperebutkan suatu nilai atau tujuan tertentu yang bersifat pasti dan tetap.Kunci pokok dalam negosiasi ini adalah “siapa yang berhak atas nilai tersebut”. Tipe negosiasi ini disebut juga sebagai “Sum-Zero Negotiation” atau ”Constant-Sum Negotiation”. 2. Integrative Negotiation Negosiasi yang trejadi diantara dua orang atau dua kelompok yang masingmasing berusaha mencapai tujuan koorperatif (Win-Win Solution) untuk mendapatkan hasil atau manfaat yang optimal bagi kedua belah pihak sehingga tercapai kata sepakat. Langkah-Langkah dalam Bernegosiasi (Gambit) 1. Gambit Pembuka Negosiasi
Gambit inilah yang perlu dipelajari untuk membuat seorang penjual (Salesman) mahir bernegosiasi dengan calon pelanggan agar tercipta tujuan negosiasi yaitu “Win-Win Solution” bukan “Win-Lose Solution” atau “Loselose Solution” 2. Gambit Pertengahan Negosiasi Gambit tengah negosiasi adalah langkah strategis (gambit) yang digunakan ditengah-tengah negosiasi agar terjadi percepatan pernutupan (Deal), persetujuan dan kesepakatan penjualan antara salesman dengan calon pelanggan. 3. Gambit Penutup Negosiasi Gambit penutup ini bertujuan untuk mempertahankan margin keuntungan dari yang targetkan oleh perusahaan sehingga kontribusi keuntungan masih dapat diperbesar lagi Kepuasan Pelanggan kepuasan pelanggan terjadi pada saat tercapainya keseimbangan atau lebih besar antara manfaat yang diterima oleh pelanggan atas produk yang dibelinya dibandingkan dengan biaya yang harus dikorbankan untuk memperoleh produk tersebut
RUMUS : SV = Satisfaction Value FV = Fungtional Value EV = Emotional Value C = Cost Skema Faktor PenentuNilai Tambah Bagi Pelanggan
Metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan: 1. Sistem keluhan dan saran 2. Survei kepuasan pelanggan secara berkala 3. Ghost shopping atau mystery shopper
BAB 15 MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KEUANGAN
15.1. Pendahuluan Sebuah bisnis harus dipromosikan agar bisa dikenal. Gagalnya sebuah bisnis itu diawali dari kegagalan dalam melakukan kegiatan memasarkan dan menjual produk yang tidak berorientasi pada aspek keuangan (financial-marketing oriented). 15.2. Pentingnya Pengetahuan Tentang Manajemen Keuangan Kegagalan pengelolaan kegiatan bisnis yang bersumber pada aspek pengelolaan keuangan yg tidak benar, yaitu: 1. Macetnya arus kas (cash flow) 2. Gagalnya kegiatan pemasaran dan penjualan yang tidak mampu mewujudkan sebuah transaksi penjualan sehingga “no cash in flow� 3. Gagalnyatransaksi
penjualan
yang
tidak
mampu
menghasilkan
keuntunganyang cukup sesuai batas kontribusi (contribution margin) yang ditargetkan perusahaan. 4. Manajemen perusahaan berjalan tanpa mempunyai catatan dan pelaporan keuangan yang bisa digunakan sebagai navigasi untuk merencanakan strategi perusahaan. 5. Banyak kredit penjualan (piutang) yang macet karena kegagalan mengelola ara kas masuk dari pelanggan. 6. Terlalu besar investasi pda aset tetap (tanah, mesin, dll) sehingga kas mengalami kekosongan mengakibatkan kesulitan likuiditas.
7. Pemisahan antara pengelolaan uang perusahaan dengan uang pemilik tidak dilakukan. 8. Prosedur aliran kas belum dijalankan dengan baik. 9. Administrasi, pencatatan, dan pelaporan tidak dilakukan dengan baik. 10. Terjadi korupsi dan manipulasi sehingga bisnis macet bahkan bangkrut. 15.3. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan 1. Memahami teori mengenai nilai uang (value of money) 2. Pentingnya sistem administrasi keuangan dan analisa laporan keuangan tentang keadaan, posisi dan kinerja keuangan perusahaan. (akuntansi manajemen) 3. Membuat laporan keuangan dan analisis laporan keuangan tentang keadaan, posisi, dan kinerja keuangan perusahaan, (posisi keuangan) 4. Membuat perencanaan pengendalian dan pengawasan anggaran. 5. Analisa investasi keuangan yang akan direncanakan dan dilakukan perusahaan. 6. Manajemen arus kas (cash flow management). 7. Perubahan keuangan global, seperti perubahan kurs mata uang. 15.4. Memahami Teori Nilai Waktu Uang (Time Value Of Money) Nilai uang adalah besarnya nilai uang pada satuan waktu tertentu yang dihitung atas pengaruh dari tingkat suku bunga atau tingkat inflasi pada periode yang ditentukan (dalam hal ini satu tahun). Rumusnya: TVMn: X0(1+r)n Di mana : TVM
= Time Value of Money
TVMn
= nilai waktu uang pada tahun ke-n
X0
= nilai uang pada waktu atau tahun ke-0
R
= tingkat bunga per tahun atau periode waktu tertentu
n
= tahun ke-n atau jumlah periode ke-n
15.4.1
Nilai Uang dari Bunga Majemuk Apabila seseorang menabung di bank maka nilai uangnya akan bertambah akibat dari pendapatan bunga yang diperoleh, tetapi sebaliknya apabila uang tidak ditabung maka laju inflasi akan memberi pengaruh negatif pada nilai waktu uang sehingga nilainya akan turun 10% setiap tahun.
15.4.2
Nilai Uang dari Bunga Majemuk Berganda di Tahun yang Sama Asumsi
diatan
adalah
bunga
dibayar
perkembangan pelayanan Bank telah
setiap
tahun,
namun
beribah dari bunga tahunan
menjadi 6 bulanan, 3 bulanan dan bahkan sekarang menjadi bunga harian. Tujuannya untuk menjaring nasabah lebih banyak. Rumusnya: TVMn/m: X0(1 + )m.n Di mana: TVMn = nilai waktu uang pada tahun ke-n
15.4.3
X0
= nilai uang pada waktu atau tahun ke-0
m
= jumlah bunga yang dibayar setiap tahun
n
= tahun ke-n atau jumlah periode ke-n
Nilai Uang Sekarang (Present Value) Rumus nilai uang sekarang: PV = Di mana: PV
= present value atau nilai uang sekarang
X0
= nilai uang pada waktu atau tahun ke-0 atau tertentu
r
= tingkat bunga
= factor discount
15.4.4
Anuitas (Anuity) Kita akan menerima atau membayar uang setiap tahun dalam jumlah yang sama disebut anuitas.
15.4.5
Internal Rate of Return (IRR) Tingkat bunga (interest) yang menyebabkan terjadinya keseimbangan antara kas masuk dengan kas keluar disebut dengan Internal Rate of return (IRR). Investasi ini dikatakan layak untuk diputuskan (visible) bila:
NPV kas masuk
= NVP kas keluar
dengan tingkat bunga sebesar r (IRR), maka keseimbangan investasi itu terjadi bila:
Di mana: r
= Internal Rate of Return
At
= aliran kan pada peringkat t dari kas masuk bersih atau kas keluar
bersih
n
= periode terakhir untuk aliran kas yang diharapkan
∑
= jumlah aliran kas setelah diperhitungkan dengan tahun ke-n
15.5. Administrasi Dan Pembukuan 15.5.1
Sistem Administrasi Keuangan Sistem
administrasi
lebih
menitiberatkan
pada
pencatatan,
pengelompokan, pengorganisasian, pendataan atas apa yang dilakukan oleh orang atau perusahaan dalam kegiatannya untuk membantu mewujudkan tujuannya. 15.5.2
Maksud dan Tujuan Administrasi Tujuan penting diterapkannya administrasi yang baik adalah: 1. Mendapat informasi atas kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh perusahaan. 2. Mendapatkan data yang akurat dengan tujuan untuk mengambil keputusan strategi (strategi decision making process) seperti keputusan permodalan, keputusan investasi, keputusan efisiensi, keputusan penetapan harga, dll. 3. Menyusun
program
rencana
pengembangan
usaha
seperti
franchising, lisensi. 4. Mengetahui kinerja perusahaan di masa lalu dan saat sekarang. 5. Memperlancar proses-proses antarbagian, departemen, dan divisi dalam menjalankan pekerjaannya.
Kegunaan utama catatan administrasi untuk perusahaan adalah: sebagai alat bukti (catatannya), sebagai alat manajemen (laporannya), sebagai penilaian (catatan, data dan laporannya). 15.5.3
Jenis Pencatatan dalam Administrasi Sistem administrasi dan pencatatan yang dibutuhkan untuk setiap tahapan proses kegiatan usaha adalah: 1. Pada bagian pembelian 2. Pada bagian proses produksi 3. Pada bagian pemasaran dan penjualan Sistem pencatatan yang sering digunakan dalam manajemen keuangan biasanya terdiri dari 2 jenis: 1. Sistem pencatatan secara kontinu (terus menerus) 2. Sistem pencatatan secara periodik
15.5.4
Jenis-jenis Surat Menyurat dalam Bisnis Setiap surat yang baik itu terdiri dari kerangka isi yang mencakup: 1. Jenis surat 2. Kop surat (logo perusahaan) 3. Tanggal surat 4. Nomor surat 5. Perihal surat 6. Nama perusahaan, alamat perusahaan, dan kepada siapa surat ditujukan. 7. Isi surat 8. Nama pengirim surat beserta posisi dan jabatannya 9. Alamat perusahaan, nomor telepon, nomor fax, email, kode pos, kota dll.
15.6. Pencatatan Transaksi Keuangan Dan Pelaporan (Akuntansi) 15.6.1
Proses Akuntansi Akuntansi merupakan proses pencatatan kegiatan dan transaksi usaha yang meliputi: 1. Pengidentifikasian data 2. Pengukuran relevansi data 3. Pemrosesan data 4. Pelaporan data dan informasi keuangan yang dihasilkan
5. Mengkomunikasikan informasi akuntansi kepada pihak pengguna laporan akuntansi. 15.6.2
Bukti Transaksi Jenis bukti transaksi akuntansi adalah: 1. Bukti pengeluaran uang Contohnya: kuitansi, kas bon, cek, dll 2. Bukti jurnal(journal voucher) 3. Bukti transaksi lain Contohnya: berita acara, surat tanda terima, bukti penyerahan barang atau bukti penyerahan barang atau bukti pengiriman barang.
15.6.3
Proses Terbentuknya Laporan, Neraca, dan Laporan Laba Rugi Dari bukti akuntansi diatas proses akuntansi berlanjut kelangkahlangkah berikutnya yaitu:
Bukti transaksi
Jurnal
Jurnal umum
Pemindahan buku besar
Membuat laporan keuangan
Neraca (balance sheet) Neraca adalah penggambaran nilai bisnis anda pada suatu tanggal pada akhir bulan yang mencerminkan berapa jumlah aset dan kewajiban yang telah dihasilkan perusahaan. 15.6.4
Analisis Laporan Keuangan Analisis kinerja keuangan dikelompokkan menjadi lima bagian, yaitu: 1. Analisis likuiditas ďƒź Curent Ratio (CR) =
ďƒź Rasio Quick Ratio (acid test ratio), Cash Ratio, dll. 2. Analisis struktur keuangan Analisis ini berguna untuk mengetahui bagaimana cara perusahaan mendanai aktiva atau usahanya. 3. Analisis aktivitas perusahaan Rasio aktivitas mengukur seberapa efektifkah anda memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. 4. Analisis kemampuan (profitabilitas)
Untuk mengetahui tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. 5. Analisis penilaian pasar Analisis ini dilakukan apabila perusahaan anda telah go public. 15.6.5
Penyusutan dan Manfaatnya 1. Berdasarkan waktu a. Metode garis lurus b. Metode pembanan menurun -
Metode jumlah angka tahun
-
Metode saldo menurun
2. Berdasarkan penggunaan a. Metode waktu pelayanan b. Metode jumlah unit produksi 3. Metode lainnya a. Metode berdasarkan jenis dan kelompok asetnya b. Metode anuitas tiap tahunnya (kas masuk dari aset) c. Metode persediaan (jumlah persediaan setiap tahunnya) 15.7. Arus Kas Dan Proyeksinya Siapa saja yang perlu memerhatikan posisi arus kas (cash flow) dan sistem pembayaran tunai dari pelanggan atau ke pemasok? Mereka itu adalah: 1. Tenaga penjual perlu mengedepankan dan mengutamakan sistem penjualan secara tunai dan memonitor tagihan kreditnya agar tidak macet serta berusaha mempercepat arus kas masuk. 2. Manajer pembelian harus menegosiasi persyaratan kredit terbaik kepada pemasok sehingga dapat memperlambat arus kas keluarnya agar tetap surplus. 3. Staf kredit yang dilaukan adalah segera menagih piutang-piutang atau tagihan dari pelanggan yang telah jatuh tempo. 4. Para manajer produksi harus menyadari arti pentingnya arus kas yang positif bagi Kelancaran Produksi Dengan Melakukan Efisiensi Biaya. 15.8. Perpajakan Di Indonesia 15.8.1
Jenis-jenis Pajak 1. Pajak penghasilan a. PPh Pasal 21
b. PPh Pasal 22 c. PPh Pasal 23 d. PPh Pasal 24 e. PPh Pasal 25 f. PPh Pasal 26 2. Pajak penambahan nilai Pajak yang dikenakan atas konsumsi di dalam negeri baik konsumsi di dalam negeri baik konsumsi barang atau jasa. 15.8.2
Tarif Pajak Penghasilan 1. Tarif PPh wajib pajak orang pribadi dalam satu tahun a. Untuk penghasilan sampai dengan Rp 25 juta sebesar 5% b. Untuk penghasilan Rp 25 juta – 50 juta adalah 10% c. Untuk penghasilan Rp 50 juta – 100 juta adalah 15% d. Untuk penghasilan Rp 100 juta – 200 juta adalah 25% e. Untuk penghasilan> 200 juta adalah 35% 2. Tarif pajak untuk wajib pajak badan (PPh 25) a. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun adalah Rp 50 juta dikenakan PPh sebesar Rp 10% b. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun adalah Rp 50 juta – Rp 100 dikenakan PPh sebesar 15% c. Untuk penghasilan usaha dalam satu tahun adalah di atas Rp 100 juta dikenakan PPh sebesar 30% 3. Penghasilan yang merupakan objek pajak Penghasilan kena pajak atau atau penghasilan yang merupakan objek pajak adalah sebagai berikut: a. Penghasilan dari kegiatan usaha (PPh 25) b. Penghasilan sebagai karyawan (PPh 21) c. Penghasilan dari pemberi jasa (usaha jasa) (PPh 23) d. Penghasilan dari modal atas harta yang bergerak. e. Penghasilan dari modal atas harta yang tidak bergerak. f. Penghasilan dari pembesan hutang.
15.8.3
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1. Jenis barang yang dijual di bawah ini yang tidak dikenakan PPN, yaitu:
a. Barang
hasil
tambang
atau
pengeboran
langsungdari
sumbernya. b. Barang-barang kebutuhan pokok. c. Makanan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung dan lain-lain. d. Barang hasil pertanian, perkebunan, dan hasil kehutanan yang dipetik langsung. e. Barang hasil peternakan, perburuan atau penangkapan, seperti sapi potong, unggas dll. f. Air bersih. g. Uang, emas, batangan dan surat-surat berharga lainnya. 2. Jasa yang tidak dikenakan PPN adalah sebagai berikut: a. Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik. b. Jasa di bidang pelayanan sosial. c. Jasa di bidang pengiriman surat d. Jasa di bidang perbankan, asuransi, dan sewa guna usaha dengan hak opsi. e. Jasa di bidang keagamaan. f. Jasa di bidang pendidikan. g. Jasa di bidang kesenian. h. Jasa di bidang penyiaran. i. Jasa di bidang ketenagakerjaan. j. Jasa di bidang perhotelan. k. Jasa di bidang telekomunikasi. 3. Perhitungan PPN Cara penghitungan PPN adalah dengan cara mengalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN = 10% x DPP PPN Ekspor =
15.9. Anggaran (Budgeting)
Penganggaran (budgeting) adalah perencanaan dan pengendalian laba yang dilakukan secara menyeluruh. Tahap penting dari fungsi perencanaan dan pengendalian itu mencakup: 1. Perencanaan, yaitu: a. Tujuan dan sasaran anggaran yang diinginkan b. Strategi jangka panjang c. Strategi jangka pendek d. Taktis jangka pendek 2. Operasional anggaran a. Kegiatan nyata dari item-item yang dianggarkan untuk dilihat dan dimonitor prosesnya. b. Perubahan-perubahan yang terjadi. c. Aspek
ketrampilan,
pengetahuan,
dan
pemahaman
dalam
melaksanakan. 3. Pengukuran penilaian (evaluasi) antara yang dianggarkan dengan kenyataan 4. Pengendalian Langkah-langkah perbaikan dan revisi anggaran. 5. Penganggaran kembali (re-budgeting) Setelah mendapat data, umpan balik (feedback) dam informasi, maka akan dilakukan penganggaran kembali yang disesuaikan dengan hasil servei.
BAB 16 STRATEGI DAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN BISNIS 16.1.
PENDAHULUAN Tidak ada setrategi bisnis yag paten untuk dijadikan patokan mutlak (absolut) dalam menjalankan sebuah usaha sampai bisa sukses. Alasannya adalah lingkungan ekonomi mikro dan makro dari sebuah usaha yang selalu berubah setiap waktunya, begitu juga situasi dan kondisi lingkungan bisnis. Dalam konteks ini, seorang wirausahawan dalam mengelola usaha harus selalu mengevaluasi strategi bisnis yang telah direncanankan untuk tujuan mengatasi ketatnya persaingan. Dalam setiap perjalanan sebuah bisnis, banyak faktor penentu yang menjadi penggerak perubahan (change driver) dan hal ini yang perlu diketahui oleh wirausahawan yang cerdas ialah: a.
Perubahan yang didorong oleh faktor ekonomi
b.
Perubahan yang didorong oleh faktor pasar
c.
Perubahan yang digerakkan oleh fator perkembangan teknologi
d.
Perubahan yang dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Semua faktor penggerak perubahan harus diperhatikan oleh wirausahawan dalam melakukan penetapan kebijakan strategi bisnisnya saat memulai atau saat menjalankan usahanya, jadi, strategi bisnis itu harus bersifat dinamis, efektif, efisien, antisipatif, dan fleksibel.
16.2.
Pengaruh Perubahan Terhadap Strategi Menjalankan Bisnis Sama halnya dengan pada saat kita duduk didalam mobil untuk berencana menuju ke suatu tempat, maka eorang wirausahawan adalah pengemudi yang akan mengendarai sebuah kendaraan bisnis. Dalam mengendarai kendaraan perlu hati-hati dengan melihat perubahan yang terjadi. Untuk itu diperlukan persiapan rencana perjalanan atau peta jalan. Perubahan yang telah terjadi selama perjalanan bisnis harus diperhatikan guana memastikan pengaruhnya terhadap peta bisnis dan rencana bisnis yang telah disusun. Perubahan yang terjadi akan berdampak pada usang tidaknya suatu perencanan srategi bisnis yang mengandung 4 konsekuensi bisnis, yaitu: a. Perubahan akan menciptakan peluang atau kesempatan (new opportunity) b. Perubahan akan menciptakan ancaman (threat) c. Perubahan akan menyebabkan kejadian yang memperlemah daya saing dan kondisi perubahaan (weak) d. Perubahan bisa memperkuat kondisi, daya saing, dan strategi yang telah direncanakan perubahan sehingga secara otomatis semakin populer
16.3.
Strategi Memetakan Produk (Product Mapping) Bisnis harus dimulai dan dijalani dengan konsep yang jelas baik skala organisasi, skala bisnis, maupun skala jangkauan pasarnya.salah satunya adalah dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan posisi perusahaan
dengan pesaingpesaing yang ada dipasar, khususnya pesaing yang paling potensial. Banyak bisnis wirausahawan yang sulit berkembang karena tidak mengetahui siapa pesaing-pesaing potensial dari bisnisnya yang harus diatasi dan terus berkonsentrasi pada tingkatannya sehingga dapat lolos dari ketatnya persaingan yang saat ini telah menjurus ke arah hypercompetition. Jadi, sebaliknya seorang wirausahawan perlu memuat hirarki pemetaan produk untuk bisnisnya sebelum menjalankan bisnis dan kemudian membuat pemetaan kualitas, harga, dan popularitas produk sampai dibuatnya recana bisnis yang tajam.
16.4.
Strategi Memetakan Kualitas Dan Harga Untuk Mengetahui Posisi Produk Dipasar Semakin mengetahui posisi strategis produk dipasarnya maka akan mempermudah wirausahawan menjalankan bisnisnya, memperbaiki strategi, dan menyusun rencana bisnisnya. Konsep pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk dipasar adalah dengan membandingkan kualitas produk dengan harganya yang disebut price based on value (PBV). Ada level buruk, sedang, baik, dan bahkan sangat rendah dipasar. Sebagai acuannya adalah harga rata-rata, yaitu harga diantara harga tertinggi denngan harga terendah kemudian dibagi dua sehingga ditemukan harga rata-rata pasar.
16.5.
Memahami Teori Permintaan Dan Penawaran Satu hal yang sangat penting bagi seorang wirausahawan dalam mempersiapkan strategi untuk menjalankan bisnisnya adalah teori permitaan dan penawwaran (supply and demand theory) yang ada dipasar karena akan ketidak mengertian hal itu bisa mempengaruhi mekanisme kebijakan harga dan keseimbangan pasar produknya. Mekanisme harga dipasar adalah sebuah proses yang terjadi karena adanya kekuatan tarik menarik antara konsumen yang ingin memiliki suatu barang dan produk yang ditawarkan oleh produsen dipasar dengan harga yang membuat semua pihak merasa terpuaskan.
16.5.1. Perilaku Konsumen dan Permintaasn Suatu Produk di Pasar Permintaan barang dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dan bagaimana ia memutuskan berapa jumlah barang yang akan dibeli dalam berbagai situasi. Hal ini perilaku konsumen akan menciptakan permintaah suatu barang dipasar dan sering disebut degan permintaan kegiatan terpendam dari konsumen (latent demand). Perilaku konsumen terhadap suatu barang akan menibulkan permintaan di pasar yang akan menjadikan dassar dari hukum perminatan, yaitu bila harga suatu barang naik ceteri paribus (semua faktor lain yang memengaruhi permintaan tidak berubah) maka jumlah barang yang diminta konsumen akan menurun, begitu juga sebaaliknya jika harga suatu barang turun maka permintaan akan mengalami kenaikan. 16.5.2. Mekanisme Harga di Pasar The Law of Diminishing Return adalah hukum yang menyatankn bahwa bil suatu macam input ditambah dengan penggunaannya sedangkan input lainnya tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap unit input (nilai tambah) yang ditambahkan akan meningkat tetapi kemudian akan menurun bila input terseebut teru ditambah (Dr. Budiono, Pengarang Ekonomi Mikro.Yogyakarta: Penerbit BPFE). Telah kita ketahui bahwa keseimbangan pasar akan terjadi apabila jumlah barang yang diproduksi itu sama dengan jumlah permintaan suatu barang dari konsumen untuk mencapai kepuasannya dengan harga tertentu.dalam pasar akan terjadi pertemun antara kurva permintaan dengan kurva penawaran adalah semakin tingginya harga suatu barang di pasar akan diharapkan jumlah barang yang ditawarkan akan semakin tinggi juga (dari sisi produsen). Namun, hukum penawaran tidak akan menciptakan terjadinya sebuah transsaksi jika tidak terjadi pertemun intraksi dengan hukum permintaan. Mekanisme
keseimbangan harga dipasar yang terjadi antara hukum permintaan (demand) dan hukum penaaran (supply).
16.6. Mengenal Teori Perilaku Konsumen Dalam Menentukan Strategi Pemasranan Dan Promosi Hal yang penting untuk dipelajari adalah fakor-faktor utama perilaku konsumen dalam membeli dan apa yang memengaruhinya. Faktor-aktor penting tersebut adalah sebagai berikut: a.
Faktor budaya Faktor budaya dari target konsumen yang dibidik sangat penting untuk diketahui dalam proses embuatan perencanaan strategi pemasaran.
b.
Kelas sosial Kelas sosial menentukan perilaku pembelian dari masyarakat Indonesia dimana anggota setiap kasta akan dibesarkan dengan sistem, tat krama, krakter, dan gaya yang berbeda.
c.
Keluarga Keluarga juga dapat memegaruhi perilaku pembelian seseorang.
d.
Usaha dan tahap siklus hidup Perilaku pembelian konsumen yang berusia muda akan berbeda dengan perilaku pembelian konsumen yang berusia tua.
e.
Jeis pekerjaan Jenis pekerjaan memengaruhi perilaku pembelian.
f.
Kondisi ekonomi Kondisi ekonomi sudah pasti akan berpengaruh pada perilaku membeli seseorang.
g.
Gaya hidup
Gaya hidup orang kota yang kosmopilitan dalam perilaku membelinya akan berbeda dengan orang didesa yang terbiasa sederhana. Proses Keputusan Pembelian dari Konsumen Tahapan ini disebut dengan tahapan adopsi dari pembeli dalam mengambil keputusan membel yang terdiri dari: 1.
Innovator, seorang innovator adalah seorang yang berani berspekulasi.
2.
Early adopter (penyerapan awal), seorang early adopter adalah seorang consultator dalam memuuskan untuk membeli.
3.
Early majority (mayoritas awal), ciri early majority sediki melakukan calculation dalam mengambil risiko.
4.
Late majority (mayoritas akhir), seorang Late majority adalah seorang risk calculation
5.
Late user (pengguna akhir)
16.7. Daur Hidup Produk (Product Life Cycle/Plc) Daur hidup produk merupakan tahap-tahap penting dari produk yang menegaska bahwa sifat-sifat produk itu akan menentukan pertumbuhan produknya. Daur hidup produk sangat penting untuk diketahui oleh wirausahawan ketika memulai usaha, khususnya tahapan-tahapannya. Daur hidup produk terdiri dari 4 tahapan, ialah ; 1.
Tahapan perkenalan (introduction)
2.
Tahap pertumbuhan (growth)
3.
Tahapan kedewasaan (mature)
4.
Tahapann penurunan (decline)
16.8. Teori 7-W Tetang Cara Pelangan Menilai Bisnis Salah satu cara yang digunakan oleh seorang wirausahawaan adalah menerapkan konsep kualitas dan teori 7-W, yaitu sebuah teori yang sering
digunakan oleh sebagian besar pelanggan dalam menilai standar kualitas dari proses, produk, merek, dam cara melayaninya. Tahapan-tahapan dari fakor evaluasi kualitas (7-W) 1.
What do you see Apa yang calon pelanggan lihat tentang produk, tempat, kantor, dan bisnis anda.
2.
What do you smell Indra kedua yang sering digunakan oleh calon pelanggan setelah indra penglihatan adalah indra penciuman.
3.
What do you feel Apa yang orang rasakan tentang pelanyanan dan hal-hal lain dari bisnis anda.
4.
What do you think about your product Ini hampir sama dengan what do you feel, tetapi what do you think itu bersifat rasional.
5.
What do you touch Apa yang orang sentuh dan rasakan.
6.
What do you hear Ingat, kekeceaan dan keburukan akan didengar 10X lebih cepat dan tersebar kemana-mana.
7.
What do you get Apa yang calon pelanggan dapatkan itu berawal dari enam kesan kualitas sebelumnya, see, feel, think, smell, touch, dan hear.
16.9. Menjalankan Dan Mengelola Usaha
Seorang wirausahawan harus fokus pada pertumbuhan bisnis di saat mengawali dan menjalankan bisninya seperti strategi promosi, pemasaran, pelunccuran produknya, keuangan, ketarampilan SDM, dan sebagainya.
16.9.1. Pelajari dan pahami Siklus Hidup Bisnis Tahap–tahap penting dalam siklus hidup bisnis dan masalah yang perlu diketahui oleh seseorang wirausahawan adalah: a. Tahap pengenalan bisni b. Tahap pertumbuhan bisnis c. Tahap puncak bisnis d. Tahap penurunan bisnis 16.9.2. Faktor-faktor Penting dalam Menjalankan Bisnis Ada 6 faktor penting yang memengaruhi laju pergerakan dan pertumbuhan usaha, yaitu: 1. Menjaga kualitas adalah kunci utama untuk bertahan (surveve) 2. Fokus sebagai salah satu kunci sukses menjalankan bisnis 3. Megibarkan popularitas merek dengan reputasi karena kualitas 4. Membangun keunggulan proses dan oprasional yang prima dengan sistem manajemen kualitas yang baik 5. Memotivasi sumber daya manusia 6. Manuver dan taktik bisnis untuk keluar dari krisis selama menjalankan usaha
Menjaga Kualitas Adalah Kunci Utama unuk Berahan (Survive) Kualitas dan popularitas selalu menyetu utuh yang tidak dapa dipisahkan seperti keping mata uang, karena jika salah satu dipisahkan maka bisnis akan mengalami masala. Menjaga konsrasi kualitas dengan menerapkan prosedur sistem mutu akan membuat fondasi kinerja oprasional bisnis terbangun dengan baik, setelah itu fokus pada bisnisnya. Fokus Sebagai Salah Satu Kunci Sukses Menjalankan Bisnis
Pada fokus ada 2 fungsi dasar dalam menjalankan dan menumbuhkan sebuah bisnis yaitu pemasaran dan inovasi. Namun sekarang ini kedua hal itu tidaklah cukup. Kini seorang wirausahawan haruslah FOKUS pada kualitas pemasaran yang bertujuan untuk membengun merek dan popularitas srta terus berinovasi. Sama halnya dengan tumbuhan yang teus tumbuh menuju ke matahari sebagai sumber energi yang sangat kuat, maka sama efeknya bila bisnis yang berfokus pada visi-misi usahanya akan mendapatkan energi sumber kekuatan dalm membangun usanhya. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan agar berpikir fokus bisa membuat bisnisnya terus tumbuh. Caranya adalah: 1.
Persempit fokus pertumbuhan bisnis
2.
Fokus pada kuaitas terlebih dulu, bukan pada kuantitas
3.
Fokus pada usaha-usaha untuk mencari sumber bahan baku yang berkualitas dengan harga yang lebih baik
4.
Mendapatkan harga yang lebih rendah akan dapat menjual produk dengan harga yang lebih baik
5.
Fokus pada saa mendominasi kategori produk
6.
Fokus dengan cara menanamkan nama yang mudah dikenal di benak konsumen.
Manfaat Fokus pada Pertumbuhan Bisnis 1. Efek persepsi dari pelanggan terhadap bisnis anda menciptakan efek “spesialis” atau ahli dibidangnya. 2. Efek persepsi ‘pemimpin’ (leader) 3. Efek harga premium (price leadership) 4. Efek merek dan nama yang dikenal. 5. Efek ‘Energizer’ dan sumber energi.
Membangun Keunggulan Proses dan Operasional yang Prima dengan Sistem Kualitas Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan agar bisnisnya tetap dan terus dipercaya oleh pelanggan adalah membengun bisnis berkualitas. Itu berarti membangun sistem manajemen kualiatas. Membuat sistem manajemen oprasional yang berkualita harus mempunyai konsep tentang manajemen mutu. Salah satu referensi yang bisa digunakan dan perlu diketahui adalah sistem manajemen mutu berbasis ISO 9000. Seperti kata pakar bisnis yaitu Peter departemen pemasar. Karena proses pemasaran saat ini tidak hanya aspek pemasaran saja dan harus melibatkan seluruh pelaku organisasi, sehingga sistem manajemen pemasaran juga dibangun oleh setiap individu dalam organisasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan fondasi sistem manajemen mutu yang baik. Mengenl Manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dalam Kesuksesan Sebuah Bisnis Perusahaan yang maju pasi dibangun oleh seorang wirausahawan yang berpikir maju yang tentunya didasari oleh suatu sistem yang konsisten, efisien, dan efektif. Jenis standarisasi yang berhubungan dengan produk secara langsung ataupun tidak langsung adalah: a.
Standar mutu produk
b.
Standar teknis ke laboratorium (ISO Guide 25)
c.
Standar sistem manajemen mutu (ISO 9000)
d.
Standar sistm manajemen lingkungan (ISO 14000)
e.
Standar pngendalian proses penting produksi pada industri pangan
Dalam hal inilah mengapa standarisasi mutu proses, manajemen oprasional, pengawasan, kerja dan perbaikan sangat dibutuhkan oleh seseorang wirausahawan agar tujuan utama biisnisnya berjalan dengan lancar, langgeng, dan tumbuh dengan baik. ISO 9000 adalah kunci utama dalam membangun fondasi bisnis yang lebih berkualitas.
Klausal-klausal Dalam ISO 9000 Konsep dasar ISO 9000 adalah mencatat apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang dicatat. Bila bisnis masuk ke dalam kategori proses perencanaan dan desain produk, maka ISO 9001 tepat digunakan, sedangkan untuk kategori bisnis yang fokus pada prosesnya saja tanpa perencanaann dan desainnya maka digunakan ISO 9002. Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai standar pada sistem manajemen mutu. 1.
ISO 9000 telah diadopsi oleh ebih dari 70 negara dan sekarang hampir seluruh negara didunia menggunakannya
2.
ISO 9000 dibedakan menjadi beberapa jenis ialah: a. ISO 9001 untuk kategori konsep perencanaan dan desain dan terdiri dari 20 kalusal b. ISO 9002 untuk fokus pada proses tanpa perencanaan dan desain yang terdiri dari 19 klausal c. ISO 9003 terdiri dari 16 klausal
3.
Sertifikat ISO 9000 dikeluarkan oleh Badan Sertifikat Nasional atau Internasional
Klausal-klausal dalam ISO 9000 yang menjadi standar acuan perencanaan sistem manajemen mutu dibagi 4 bagian utama, yaitu: a. Klausal peran manajemen. b. Klausal pengendalan dan manajemen proses c. Sistem verifikasi produk d. Berhubungan dengan pihak luar (ekternal) e. Saran 1. Berbisnis itu harus lebih tau dalam persaingan dipasaran karena untuk mempertahankan usaha yang dijalanni. 2. Berwirausaha juga harus tau mekanisme harga dan mengenal teori perilaku konsumen 3. Mempelajari bagaimana menjalankan dan mengelola usaha itu snagat perlu dalam berbisnis.
BAB 17 TREN KEWIRAUSAHAAN, MENGEMBANGKAN BISNIS, DAN KEWIRAUSAHAAN DIGITAL 17. 1 Mengembangkan Dan Mengakhiri Sebuah Bisnis Dalam perjalanan sebuah bisnis, wirausahawan harus menyadari bahwa segala sesuatu tidak ada yang mudah keadaan terburuk yang bisa atau mungkin dihadapi oleh wirausahawan dalam mengembangkan usaha (ekspansi usaha) bisa terjadi kapan pun juga. Salah satunya ialah menyusutnya bisnis (berkurangnya ekspansi) atau keputusan akhirnya adalah keluar (exit) dari bisnis tersebut karena sudah tidak bisa bertahan dalam persaingan, bertumbuh, tetapi tidak menguntungkan lagi. Bebetapa jenis keadaan yang sering terjadi ketika bisnis sedang berjalan (diperkenalkan), yaitu: 1. Kestabilan usaha dan mempertahankannya 2. Ekspansi usaha dan mengembangkan usahanya 3. Penciutan usaha dan mengambil langkah perbaikan 4. Kombinasi antara ekspansi dan penciutan usaha
5. Menutup dan keluar dari bisnis 17. 1. 1 Pilihan Strategi Piliahan strategis itu adalah salah satu keputusan yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan ketika mengadapi sebuah keadaan, dan pilihan strategi bisa berupa kebijakan atau bisa berupa intuisi dari wirausahawan atau manajemen yang mungkin sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu teknik analisi yang bisa digunakan dan telah dikembangkan oleh banyak pengusaha sukses untuk membentu menetukan pilihan strategis adalah analisis dengan teknik Boston Consulting Group dengan menggunakan matrik portofolio strategi yang terdiri dari Stars, Question Marks, Cash Cow, dan Dog. 17. 1. 2 Strategi Pengembangan Usaha Dalam strategi mengembangkan ussaha (ekpansi), perlu diperhatikan faktor-faktor tentang: 1. Kebutuhan modal untuk ekspansi hingga tumbuh 2. Analisi risiko kegagalan bisnis 3. Analisi tingkat keuntungan (IRR) dan waktu pengembalian investasinya (payback period) serta prediksi arus kasnya saat memutuskan berinvestasi dibisnis 4. Tren pasar dan berapa lama pertumbuhan bisnisnya 5. Tingkat kesulitan operasional bisnisnya 6. Tingakat kesulitan operasional bisnisnya 7. Faktor-faktor perubahan dan pengubahnya 8. Kebutuhan SDM mendapatkannya
dan
keterampilannya,
yaitu
kemudian
Mengembangkan Usaha (Ekspansi) dengan Membesarnya Pasar Ditinjau dari pasarnya, strategi ekspansi bisa dibagi menadi 4 jenis, yaitu: 1. Ekspansi dipasar yang sudah ada dalam satu industri 2. Ekspansi dipasar yang baru dalam satu industri 3. Ekspansi kepasar yang baru diluar indsrinya 4. Ekspansi kepasar internasional (go international)
untuk
Untuk kepentingan strategi pengembangan pasar maka perlu dilakukan riset pemasaran, survei, dan analisa segmen pasar, target pembeli, dan perilaku pembeli. Jika ditinjau dari jenis pengembangannya, maka bisa dibagi menjadi beberapa strategi yaitu: 1. Mengembangkan pasar dari sisi produknya; memperbesar variasi produk, melalui kategori produk, berdasarkan lini produk, berdasarkan fungsinya, dan menentukan produk baru dengan pasar yang baru. 2. Mengembangkan pasar dari sisi sitem penjualannya; mengembangkan sistem distribusi penjualan ke dalam (internal), mengembangkan sistem jaringan pemasaran
dengan
pihak
lain,
mengembangkan
pasar
dengan
menggabungkan bisnis yang lain dalam satu industri 3. Mengembangkan pasar dengan strategi integrasi (penyatuan); integrsi vertikal (hulu ke hilir dari flow industri), integrasi horizontal (antarproduk, antarkategori) 4. Mengembangkan pasar dengan sinergisme; perusahaan yang satu ingin memasarkan produknya kepasar dan perusahaan yang lainnya ingin menambah calon pelanggan.
17. 1. 3 Strategi Mengembangkan Bisnis dengan Cara Kerja Sama untuk Mencapai Puncak Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis bila sebuah bisnis sudah cukup besar dan ingin mengembangkan bisnisnya adalah dengan cara mengembangkan skala organisasinya. Ada beberapa strategi yang sering digunakan oleh pebisnis-pebisni saat ini yaitu: a. Membeli bisnis lain diluar industrinya b. Menemukan bisnis baru dan memasukinya c. Melakukan aliansi strategi atau usaha patungan Sinergi dapat dikembangkan melalui ekspansi internal untuk membesarkan organisasinya. Sinergi itu terjadi bila kekuatan-kekuatan perusahaan yang bersinergi dapat menutupi kelemahan-kelemahan yang terjadi sinergi dalam bisnis, sinergisme penjuala, investsi, oprasional, dan manajemen. 17. 1. 4 Mengembangkan Bisnis yang Sedang Stabil Tidak banyak yang harus dilakukan bila bisnis sedang tumbuh dengan stabil namun dana yang ada dari pertumbuhan laba bisa digunakan untuk keperluan sebgai berikut: 1. Melakukan definisi produksi agar pertumbuhan laba lebih baik lagi untuk mempersiapkan strategi ekspansi bisnis yang lebih tepat. 2. Melakukan perencanaan strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif untuk memperkuat merek dan popularitas. 3. Melakukan perbaikan organisasi yang bisa membuat perusahaan lebih ramping, efisien, dan efektif. 4. Mempertahankan pengsa pasar dengan melakukan pembentukan komunitas dan pertumbuhan bisnisnya. 5. Menyempurnakan produk dengan kreatif dan inovatif. 17. 1. 5 Melakukan Penciutan Usaha (Exit Strategy) Sepertiyang telah dijelaskan pada posisi ‘dog’ atau daya saing rendah dan pertumbuhan bisnis tidak tinggi, maka dibutuhkan strategi oprasi pembenahan atau
disebut dengan business turn around. Kondisi ini bisa akan lebih baik bila tidak ditunjang oleh keadaan ekonomi dan pasar yang resesi atau krisis. Pendekaan strategi yang sering dilakukan oleh wirausahawan dalam rangka penciutan usaha jika kondisinya sebagai berikut: a. Produk dipasar dalam posisi decline atau menurun b. Penjualan tidak stabil dan cenderung terus mengalami penurunan c. Citra perusahaan buruk d. Pangsa pasar tidak berkembang dan terlalu kecil sehingga dibutuhkan dana besar untuk meningkatkannya e. Persentase laba yang dikontribusikan tidak sebesar penjualannya f. Terdapat masalah dalam persediaan bahan baku dan mesin yang terlalu tua untuk digunakan.sedangkan untuk investasi kembali dibutuhkan dana besar yang sulit dipenuhi oleh perusahaan g. Peambahan dana untuk mengembangkan bisnis tidak efektif karena bisa disalurkan ke strategi lain yang lebih prospektif Pendekatan strategi bisnis dalam posisi pembenahan atau penciuttan usaha adalah: 1. Strategi pengurangan biaya untuk menolong keluar dari keadaan 2. Meningkatkan pendapatan 3. Mengurangi aset yang tidak produkif 4. Produk-produk yang tidak efektif dihentikan penjualannya 5. Bila alternatif-alternatif di atas belum memberi hasil yang optimal 17. 1. 6 Mengenal Franchising Sebagai Alternatif Strategi Ekspansi Usaha Jika seseorang yang baru lulus, bosan menjadi karyawan, atau ingin berbisnis untuk menadi ‘Bosss’ bagi dirinya sendiri dan mempunyai modal yang cukup, maka membeli Franchise adalah salah satu alternatif untuk bisa secepatnya mewujudkan impian seseorang menadi wirausahawan. Semua telah dibahas pada bab sebelumnya, tetapi yang pasti baik itu calon investor (wirausahawan) yang ingin membeli Franchise dari pemilik Franchise
maupun pemilik Franchise yang ingin
mengembangkan bisnisnya perlu mempelajari dan mempunyai pengetahuan tentang kewirausahawan untuk mewujudkannya. Apa Itu Franchise
Kata Franchise dimaksudkan dalam kata bahasa inggris untuk menunjukkan sebuah strategi pengembangan bisnis dengan memberikan hak dan keistimewaan kepada individu atau kelompok, badan hukum dalam menjalankan bisnisnya dilokasi tertentu, waktu tertentu, dan aturan yang telah disepakati. Secara internasional Franchising adalah suatu hubungan yang berkelanjutan dari pemilik (Franchisor) untuk memberika hak dan keistimewaan berlisensi untuk mengoperasikan bisnisnya termasuk bantuan dalam pengorganisasian, pelatihan, penyediaan barang, dan manajemen sebaga imbalan dari pembayaran yang telah disepakati oleh penerima Franchising (franchisee). Di Indonesia kita Franchising diartikan sebagai waralaba yang didasari oleh peraturan pemerintah RI No. 16 tahun 1997, tanggal 18 Juni 1997 dan didukung oleh peraturan menteri perdagangan RI No. 12/M-DAG/PER/3/2006 Pasal 1 Ayat 1, tentang ketentuan dan tata cara penerbitan surat tanda pendaftaran usaha waralaba, maka dapat disimpulkan bahwa waralaba di Indonesia: 1. Ada ikatan hukum yang jelas antara pemberi waralaba (Franchisor) dengan penerima waralaba (Franchisee). 2. Ada proses pertukaran antara hak dan keistirahatan yang diberikan oleh pemberi waralaba dengan sejumlah uang serta persyaratan lain sebagai syarat perjanjian. 3. Penerima waralaba wajib memenuhi persyaratan yang telah disetujui dalam ikatan hukum. 4. Begitu juga pemberi waralaba menyediakan dukungan dan pelatihan SDM. Begitu juga untuk sisi franchisee (penerima waralaba), ada keunggulan dan manfaatnya, yaitu: 1. Penerma waralaba bisa bukan seorang yang berani berbisnis tetapi bisa meiliki bisnis dan langsung bisa memulai bisnisnya. 2. Tidak perlu mengalami kegagalan–kegagalan ussaha yang telah dialami oleh Franchisee pengalaman 5-10 tahunakan sangala membantu segala mentor bagi Franchisee. 3. Jaringan nama usaha yang sudah dikenal luas akan sangat membantu mempercepat pertumbuhan usaha dengan masa-masa perkenalan yang singkat.
4. Memperoleh bantuan khusus dalam menjalankan usahanya. Untuk itu Franchisee perlu menanyaka bantuan apa yang diperolehnya dari Franchisior untuk memulai usahanya. 5. Jaminan pasokan barang dukungan lainnya. 6. Dengan harga bahan baku yang bisa lebih baik dan rendah dibandingkan dengan memulai bisnis sendiri. Perbandingan membeli Franchise dengan membuka bisnis sendiri adalah: No
Uraian
Membeli Franchise
Membuka Usaha Sendiri
1
Merek dagang
Merek dagang sudah Membutuhkan waktu untuk dikenal memperkenalkan
2
Pemilik merek
Milik Franchisor dan Miliki sendiri selamanya hanya untuk waktu kontrak
3
Produk yang djual
Konsumen telah mengenalnya dan tidak sembarangan jenis produk
4
Lokasi
Dibantu untuk Bebas memiliki lokasi memilih lokasi
5
Pelatihan
Mendapatkan bantuan
Tidak mendapatkan bantuan tetapi bisa meminta bantuan konsultan
6
Kehandalan bisnis
Telah teruji
Masih perlu diperhatikan
7
Promosi
Berama dengan outlet Bisa leluasa sendiri lainnya
8
Sumber pemasok
Diatur dengan ketat
9
Kepemilikan bisnis
Franchise tidak bida Setelah sukses bisa dijual dijual, jadi terbatas dan menjadi milik sendiri
10
Membayar royalti
Ya dan kontrak
Konsentrasi butuh kepercayaan untuk mencobanya, bervariasi, dan tidak dibatasi.
diuji
Bebas mencari menawarkannya
selama Tidak pernah membayar
dan
dan
Adapun tahapan-tahapan membuka usaha Franchise agar bisa berhasil dikemudian hari dibagi mejadi 4 tahap, yaitu: a. Tahap pertama evaluasi atau persiapan diri, tahapan untuk mengevaluasi keputusan apakah memang besar-besar telah siap untuk memulai usahanya. b. Seleksi jenis bisnis dengan sistem Franchise, memiliki bisnis Franchise yang tepat dan sesuai dengan kondisi atau wirausahawan memastikan bahwa dengan modal Franchise adalah strategi pengembangan bisnis yang ideal (tepat). c. Memiliki Franchise sebagai sistem pengembangan bisnis atau sebagai pilihan unuk memulai bisnisnya. d. Membuat standarisasi prosedur kerja, membuat standarisasi prosedur kerja untuk mempersiapkan bisnisnya agar bisa dikembalikan ke arah Franchising. 17. 1. 7 Tren Kewirausahaan Sekarang dan Di Masa Mendatang Saat ini bisnis sudah menjadi gaya hidup, berkelas, pilihan, karir yang cepat untuk meraih kesuksesan dan kaya di usia muda. Untuk itulah kewirausahaan (entrepreneurship) telah berubah dari dulu hingga sekarang dan mengalami kecenderungan yang mengarah pada technology based. Contohnya adalah: a. Bill Gates mendapakan kontrak 1 juta USD di usia 24 tahun b. Jeff Bezos dengan Amazon.com c. Mark Elliot Zuckerberg kelahiran 14 Mei 1984 dengan facebook-nya membuat ia kaya raya karena penawaran Yahoo dengan harag 1 miliar USD di tahun 2006 Tren entrepreneurship yang terjadi dari dulu dan di masa sekarang adalah: 1. Entrepreneurship based on economics (ecopreneur), telah dijelaskan diawalawal bab tentang sejarah entrepreneurship yang diawali sejak era Revolusi Industri oleh James Watt, lalu berkembang secara cepat sampai pertengahn abad ke-19
sebelum berkembangnya teknologi komputer, CD dan
penyimpanan dokumen di Hard Disc. 2. Entrepreneurship based on technology (technopreneur), dunia bisnis, pasar, persaingan, perilaku konsumen berubah setelah aspek teknologi telah
mengubah segalanya baik dari sisi konsumen hingga proses produksinya. Untuk
itu
jenis
Entrepreneur-nya
disebut
technopreneur
atau
entrepreneurship berbisnis teknologi atau engineering based sebagai keunggulan bersaingnya. 3. Entrepreneurship based on creativity (creativepreneur), perubahan faktorfaktor kunci kesuksesan bisnis yang bersumber dari aspek teknologi juga mengalami perkembangan. Munculnya pengusaha muda yang kreatif akan menciptakan modal technopreneur gaya
baru yaitu “creativepreneur�. Istilahnya
adalah wirausahawan yang
menciptakan kreasi tiada henti sebagi inti bisnisnya. a.
Entrepreneurship based on digital technology
(digitalpreneur), bayak
pengusaha yang secara cepat menutup usahnya, tidak berkembang atau ada yang justru tambah tokceri, meleset pertumbuhan bisnisnya. b. Entrepreneurship based on community and social concept (socialpreneur), semakin hari semakin baik dalam konsep entrepreneurship atau strategi memasarkan suatu produk. Perubahan gaya dan pola yang terjadi pada konsumen dalam kehidupan sosialnya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi, internet, dan berkomunikasi. Inilah yang dibutuhkan oleh negara kita agar tingkat pengangguran terdidik bisa dikurangi dengan menciptakan pengusaha-pengusaha berbasis komunikasi dengan tujuan utamanya dapat menciptakan rekan bisnis, mitra bisnis, dan plasma yang baru yang nantinya akan memisahkan diri menjadi pengusaha-pengusaha didikannya. 17. 3. 1 Pendahuluan Evaluasi penerapan teknologi informasi begitu cepat dan memperhatikan perannya yang semakin vital dan krusial hingga menjadi sebuah lokomotif dalam menumbuhkan bisninya. Teknologi informasi itu layaknya ‘oksigen’ bagi perusahaan karena faktor itulah yang membuat sebuah bisnis bisa bertahan dipasar yang persaingannya sangat ketat. Unuk itulah faktor teknologi informasi menjadi pembeda dalam sebuah bisnis. 17. 3. 2 Digitalpreneur: Tips, Taktik dan Strategi
Peluang demi peluang menyeruak dan terbentang luas hingga membuat para wirausahawan muda mulai melirik ke pasar yang baru terbentuk. Munculnya penggunaan internet untuk berkomunikasi, melakukan relationship, memasarkan diri dengan membentuk kelompok telah menciptakan generasi baru yang berbasis budaya teknologi innternet yang sering disebut sebagai ‘Netizen’. Generasi Netizen nilah yang menjadi sebuah komunitas baru yang dibidik oleh para wirausahawan yang bergerak dibidang tekologi digital. Adapun ciri-ciri generasi Netizen adalah sebagai berikut: a. Kecanduan internet b. Ingin hidup bebas merdeka c. Tidak ingin dikontrol kebebasannya d. Tidak suka mengontrol yang lain e. Usia rata-ratanya adalah 20 tahun-35 tahun f. Ia ingin di-‘customized’ oleh orang lain g. Punya integritas yang tinggi h. Punya tingkat kepuasan yang sama i. Sifatnya yang ingin diperhatikan, dikenal, dan diakui siapa dirinya (narsis) j. Budaya instan ‘ready to use’ dan mengidolakan kecepatan yang tinggi
17. 3. 3 Tujuan Awal dari Para Digitalpreneur Sebagian besar, para digitalpreneur top dan dikenal di dunia seperti pendiri Google, Facebook, Friendster, Twitter, dan lain-lain adalah bukan semata untuk dibisniskan tetapi lebih dari itu. Ada beberapa tujuan awal dari para digitalpreneur sebelum terciptanya inspirasi bisnisny untuk dikembangkan lebih besar lagi, yaitu: 1. Ingin memuaskan hobinya terlebih dahulu 2. Merupakan passion dari individu itu sendiri 3. Ingin menyelesaikan masalah 4. Hasrat untuk memberi ide, keterampilan, dan kemampuannya terhadap lingkungan serikat 5. Aktualisasi diri 6. Punya intuisi yang kuat bahwa idenya itu suatu saat dapat dibisniskan
17. 3. 4 Apa yang Dijual oleh Digitalpreneur hingga Bisnisnya Menjadi Besar? Hal yang terpening dari seorang digitalpreneur adalah apa yang akan ditawarkan dan dijualnya, karena ini faktor utama kesuksesan perusahaan yang memasuki bisnis bernuansa teknologi informasi. Hal-hal yang perlu diketahui oleh digitalpreneur dalam memulai usahanya adalah mempelajari apa yang dijualnya dengan meniru para digitalpreneur yang telah sukses, ialah: a. Kreaivitas dalam konten (isi atau fitur) yang dijual. b. Inovasi yang ditawarkan c. Produk atau jasa yang mutlak dan aspek kecanggihan teknologinya d. Menciptaka tren baru e. Komunitas yang ia punyai untuk dipasang iklan (menarik sponsor) f. Menjual ketrampilan g. Informasi yang terbaru h. Keunikan dan perbedaanya 17. 3. 5 Jenis Barang yang Sering Dimasuki oleh Digitalpreneur yang Sukses dan Terbukti Berkembang Sebaiknya para wirausahawan yang ingin menajadi digitalpreneur perlu tahu tentang jenis-jenis bisnis apa saja yang pernah dan telah digeluti oleh digitalpreneur sukses jenis-jenis bisnis tersebut ialah: a. Situs jejaring sosial dan media yang menjual komunitasnya b. Permainan game yang terbaru pendidikan (education) c. e-Payment d. e-Education e. e-Government f. Game Online g. Mobile Application h. Mobile Content and Advertising i. Software Business j. e-Commerce
k. Digital Directory Saran 1. Mempelajari cara menumbuhkan dan pegembangan usaha harus lebih maju lagi karena target dalam berwirausaha 2. Membuka cabang apabila berwirausahanya maju, adanya cabang bisnis ini untuk membuka lapangan pekerjaan. 3. Dalam berbisnis harus mengikuti tren berwirausaha sekarang dan masa mendatang, karena bisnis yang didirikn tidak ketinggalan jaman.
TUGAS RESUME KEWIRAUSAHAAN
OLEH
ANDI BASUKI NIM: S991308006
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013