4. Pelanuk dan Seq
P
elanuk sedang berjalan sendirian di tepi sungai kecil. Saat melintas, ia melihat seekor seq (siput) menempel di batu. Pelanuk lalu berhenti dan mengamati Seq yang sedang berjalan lambat sekali di atas lumut. “Ah, bagaimana ia bisa berlari?” pikir Pelanuk dalam benaknya. Pelanuk lalu menegur. “Berapa jumlahmu di sungai?” Lalu Seq memberitahu jika ia hanya sendirian. Mereka kemudian terlibat pembicaraan santai. Lalu Pelanuk mengadu kepada Seq. “Aku dengar, hewan lain di hutan membicarakanku. Mereka bilang kalau aku hanya bisa mengalahkan binatang yang lebih besar. Kalau aku bertanding dengan hewan yang lebih kecil, aku akan kalah. Semakin kecil binatang itu, akan semakin mudah mengalahkanku.” “Memang benar apa yang mereka katakan. Kalau tidak percaya, ayo kita berlomba lari!” tantang Seq penuh semangat. “Ah, mana mungkin kau bisa lari secepat aku! Jalanmu saja lambat. Sejak tadi aku perhatikan, kau tidak beranjak dari tempat ini,” sergah Pelanuk. “Buktikan saja, kita lomba lari ke hulu sungai!” tantang Seq. *** Pelanuk sangat penasaran. Ia ingin membalikkan apa yang dibicarakan para hewan di hutan sebelumnya. Ia ingin membuktikan bahwa ia akan tetap menang walau berlomba dengan hewan yang lebih kecil dari tubuhnya. Perlombaan pun dimulai. Pelanuk dan Seq langsung berlari menuju hulu. Pelanuk lari sekencang-kencangnya. Sesekali ia menengok ke belakang untuk memastikan apakah Seq mampu mengejarnya. Namun Seq semakin tidak kelihatan karena jaraknya sudah terlalu jauh. Pelanuk lalu santai sambil mencari makan. Setelah dirasa kenyang, Pelanuk berjalan menuju tepi sungai 140 Cerita Rakyat Dayak Kenyah Lepoq Jalan