Sekapur Sirih Ikhtiar Merawat Tradisi Warisan Leluhur
P
ada awalnya penulis merasa ragu ketika didaulat oleh teman-teman Yayasan Desantara dan Naladwipa Institute untuk mendokumentasikan cerita rakyat Dayak Kenyah Lepo’ Jalan. Ada dua hal yang melatarbelakangi keraguan itu. Pertama, pemahaman penulis yang masih sangat minim tentang budaya yang akan menjadi obyek penulisan (Dayak Kenyah Lepo’ Jalan). Kedua, penulis sudah cukup lama tidak terlibat dalam kegiatan literasi dengan beberapa alasan. Perlu waktu beberapa saat untuk memutuskan tawaran tersebut. Setelah melalui proses perenungan dan diskusi dengan beberapa pihak, pada akhirnya penulis menerima tawaran ini. Riset kecil penulis lakukan untuk menggali informasi awal tentang tradisi Dayak Kenyah dan cerita-cerita rakyat melalui beberapa literatur. Tidak cukup banyak literatur secara khusus mengupas budaya Dayak Kenyah yang penulis dapatkan. Hanya ada sepenggal informasi yang tersebar dari beberapa dokumen. Kegiatan Workshop Penguatan Desa Budaya yang digelar di Lung Anai akhir Juni 2016, mulai membuka jalan untuk melakukan penulisan. Warga Lung Anai yang merupakan komunitas Dayak Kenyah Lepo’ Jalan telah merekomendasikan lima belas cerita rakyat beserta narasumbernya. Kelima belas cerita itu antara lain: Suwit Lirung, Uyeu Abing, Ulong Apa Ngan Ulong Ncam, Anyeq Wang, Pelanuk Ngan Seq, Babui Palo, Kelep, Burui, Uyau Upet, Alek Usun Batang, Sigeu Belawan, Tamen Cerita Rakyat Dayak Kenyah Lepoq Jalan
7