2. Sigau Belawan
T
ersebutlah kisah, seorang bangsawan dari kampung Bambu Atung bernama Sigau Belawan. Ia memiliki dua sahabat yaitu Laingtit dan Uyau Asang. Mereka telah bersahabat sejak kecil. Ketiga sahabat itu telah beranjak dewasa. Pada saat sedang berkumpul, Sigau Belawan mengajak dua sahabatnya pergi ke kampung hulu untuk menjumpai seorang gadis. “Wahai teman, aku mendengar ada perempuan cantik di tanah hulu. Bagaimana kalau kita berkunjung melihatnya?” ucap Sigau Belawan. “Aku setuju, kapan kita ke sana?” sahut Laingtit penuh semangat. Beberapa hari kemudian, Mereka pergi menyusuri sungai menuju tanah hulu. Mereka ingin melihat kecantikan Awing Tiling dan sahabatnya Awing Nyanding. Tiga hari dua malam mereka berjalan menyusuri sungai dengan perahu. Mereka tiba di kampung menjelang malam. Setelah beristirahat sejenak, mereka berjalan memasuki kampung. Saat itu terlihat beberapa anak sedang bermain. “Hai, kemarilah! Kakak mau tanya, siapakah Kepala Kampung di sini?” ujar Sigau Belawan. “Tamen Awing kak,” jawab anak itu. “Bisakah minta tolong panggilkan Awing Tiling,” lanjut Sigau Belawan. “Bisa, kakak tunggu sebentar,” jawab anak itu sambil berlari menuju ke rumah Awing Tiling untuk memberitahu kedatangan tiga orang yang mencari bapaknya. “Kakak, itu ada tiga orang mencari Amai. Kakak diminta ke sana,” ucap anak itu. “Siapa mereka?” tanya Awing Tiling. “Tidak tahu, sepertinya orang jauh,” balas anak itu. “Baiklah, aku ke sana,” ucap Awing Tiling. Anak-anak itu kemudian membawa Awing Tiling ke tempat Sigau Belawan dan dua sahabatnya. Saat 92
Cerita Rakyat Dayak Kenyah Lepoq Jalan