Hari-Hari Di Jalan Bali Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar
Publikasi ini diterbitkan oleh LPA Jatim melalui Program Peduli dengan dukungan dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia. Pandangan yang ada dalam publikasi ini adalah pandangan penulis dan tidak mewakili pandangan Pemerintah Australia.
Hari-Hari di Jalan Bali
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar Penanggungjawab: DR. Sri Adiningsih, dr.MS.MCN (Ketua LPA Jatim) Kristiyanto Wiwoho, Bc.IP.Msi (Kepala LPKA Kelas I Blitar) Kontributor: Budiyati (PM Program Peduli LPA Jatim) Atim Pari Purnama (CO Program Peduli LPA Jatim) Tim Sapuan (Sahabat Perempuan Anak) Tim FPA (Forum Peduli Anak) Blitar
Editor: Sirot Fajar Cover: Foto Dwi Oblo Diterbitkan Oleh: Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur Alamat: Jl. Bendul Merisi No.02 (Lingkungan Kantor Disnakertransduk), Surabaya. Telp. 031-8483730 Email: lpajatim@mail.com
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 3
KATA PENGANTAR DARI KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENKUMHAM JAWA TIMUR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah yang diberikan kepada jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur atas tersusunnya buku Hari-Hari di Jalan Bali: Catatan Hati
Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar. Terwujudnya buku Hari-Hari di Jalan Bali yang merupakan catatan hati anak yang berhadapan dengan hukum di LPKA Kelas I Blitar, bertujuan untuk memotivasi anak dan melatihnya di dalam menulis tentang isi hatinya serta pengalamannya. Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas terwujudnya buku Hari-Hari di Jalan Bali ini kepada semua pihak atas dukungannya. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan sekaligus memotivasi serta menumbuhkan minat dan bakat maupun idea anak untuk lebih berkembang bagi Anak LPKA Kelas I Blitar. Surabaya, 25 Juli 2018 Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM Jawa Timur
Dr. Susy Susilawati, SH.MH
4 | Hari-Hari di Jalan Bali
Kata Pengantar Direktur Eksekutif Pusat Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sesuai dengan UUPA yang menyebut bahwa anak adalah seseorang yang berusia dibawah 18 tahun menyiratkan bahwa setelah 18 tahun dia akan langsung melompat menjadi dewasa. Sementara menjadi dewasa adalah proses dengan lompatan yang cukup menyulitkan. Ada fase menjadi remaja (adolescent) yang harus dilalui, sebuah masa transisi yang tidak mudah dan dapat menyebabkan kegagalan dalam memasuki masa dewasa. Itulah perasaan saya ketika membaca karya dalam buku ini yang ditulis oleh anak yang dalam usia remaja berusaha menterjemahkan kesalahan yang telah mereka perbuat yang menyebabkan harus terkurung dan jauh dari keluarga. Sebenarnya orang yang saat ini telah menjadi dewasa dengan selamat tanpa harus melalui vonis seperti mereka tahu benar dan mengalami gejolak sama seperti yang dirasakan ketika masa remaja. Ketertarikan pada lawan jenis, dorongan seksual yang meningkat, keinginan mencoba sesuatu yang baru yang menantang, teman menjadi lebih penting, membuat kelompok atau gang dan menghabiskan banyak waktu diluar rumah, dan sebagainya yang dalam banyak buku dan teori dinyatakan sebagai perubahan yang terjadi ketika anak tumbuh berkembang menuju kedewasaan. Dan masa itu tidak mudah diterjemahkan oleh mereka sendiri tanpa bimbingan dan arahan yang baik tentang mana yang boleh dan tidak, mana yang akan menimbulkan konsekuensi berat, mana yang melanggar hak orang lain dan masih banyak lagi. Karena pada akhirnya akibat yang ditanggung
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 5
telah merenggut sebagian kebebasan mereka untuk beraktivitas diluar tembok sebuah panti pembinaan. Padahal bagi anak yang bertumbuh, dunia luas dan bebas bisa menjadi tempat bermain dan belajar kehidupan yang lebih besar. Dan tulisan-tulisan mereka ini membuat kita mengerti penyesalan atas perbuatan yang pada awalnya tidak disadari sebagai kesalahan, perasaan kesepian dan kerinduan yang dalam karena jauh dari orang tua, penyesalan dan kesedihan, kebingungan tentang masa depannya nanti akan seperti apa. Saya senang melihat mereka mau bercerita dan menulis untuk menuangkan perasaan dan membuat saya memahami pikiran dan kegelisahan mereka. Tetapi selebihnya hanya bisa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mereka kelak bisa menemukan jati diri dan kehidupan yang lebih baik. Mengubah penyesalan dan waktu-waktu saat ini menjadi pembelajaran yang baik dan tidak mengulangnya lagi, menjadikan mereka orang-orang dewasa yang baik dan bertanggungjawab, menjadikan semua pengalaman mereka bekal untuk kelak mendidik generasi penerus yang baik. Ucapan terima kasih pada semua pihak yang sudah berusaha keras hingga terbitnya buku ini. Yang akan menjadi warisan karya untuk dunia ini dari mereka, anak-anak yang telah menjalani hari demi hari dengan ketabahan dan kesabaran menunggu kebebasan. Akhir kata, selamat membaca, merenung dan mengambil hikmahnya. Bengkulu, 27 Juli 2018 Direktur Eksekutif Pusat Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Satyawanti Mashudi
6 | Hari-Hari di Jalan Bali
KATA PENGANTAR LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK JAWA TIMUR Salam perlindungan anak, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur sebagai “payung” bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus, dimana “payung” tersebut dibentuk dari segenap stakeholder, networking, referal system, dan sebagai kaukus perlindungan anak bagi institusi peduli anak baik pemerintah, swasta, organisasi profesi, LSM maupun perorangan. Terbitnya buku yang berjudul “Hari-Hari di Jalan Bali: Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar” ini bermula dari Kelas Inspirasi yang diadakan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur bekerjasama dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar atas dukungan The Asia Foundation melalui Program Peduli. Dalam kelas inspirasi ini, anak-anak menulis bagaimana perasaan hati mereka selama berada di LPKA dan dituangkan dalam bentuk cerita kilas balik dan puisi yang dalam buku ini terbagi menjadi 3 bab. Bab I memuat gaya tulisan anak yang lugas dan jujur, yang mengikuti alur prosa puisi saat mereka sekolah sebelum dan saat di LPKA. Bab II memuat cerita yang lebih hebat bagaimana anak menceritakan kebahagiaan sebelumnya, suka dan duka atas perubahan diri karena perubahan lingkungannya saat ini. Bab III memuat keresahan, keinginan dan harapan sepulang dari LPKA saat pulang kekeluarga dan masyarakat. Suara-suara anak yang dirangkum dalam buku ini merupakan pengakuan yang dalam dari balik ruangan yang berbatas dengan aturan dan kewajiban. Semua anak memiliki hak yang sama menjadi pewaris generasi yang tangguh, dengan demikian harapanya isi bukuini dapat menarik dan
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 7
memantik pembaca baik pemerintah, stakeholder maupun pemerhati anak untuk bergerak bersama melakukan dukungan layanan publik yang berpihak pada anak melalui gerakan peduli inklusi sosial.
Surabaya, 20 Juli 2018 Ketua LPA Jawa Timur
DR. Sri Adiningsih, dr.MS.MCN
8 | Hari-Hari di Jalan Bali
DAFTAR ISI Kata Pengantar Kanwil KemenKumHAM Jatim Kata Pengantar Direktur PKBI Jakarta Kata Pengantar LPA Jatim Bagian 1: Cerita dan Puisi Anak-Anak LPKA 1) Akibat Berprasangka Buruk dan Salah Paham 2) Puisi: Sahabat Tembok Tebal 3) Aku Kurang Kasih Sayang Kedua Orang Tua 4) Puisi: Anak Di Balik Tembok 5) Di Penjara Itu Sangat Gak Enak 6) Puisi: Aku dan Narkoba (1) 7) Di Sini Ingin Mengubah Diri 8) Puisi: Aku Hanya 9) Di Sini Saya Dibina dan Diarahkan 10) Puisi: Anak Binaan 11) Dilaporkan Teman Sendiri 12) Puisi: Bimbang 13) Hanya Teman Sekamar yang Bisa Merawatku 14) Puisi: Andai 15) Ibuku Pulang Dengan Kecewa 16) Puisi: Aku dan Narkoba (2) 17) Kalau Keluar Mau Jadi Apa? 18) Puisi: Demi Masa 19) Kalau Tidak Masuk LPKA, Mungkin Kelakuanku Makin Parah 20) Puisi: Cinta dan Racun 21) Kami Ketahuan Pamannya 22) Puisi: Dusta 23) Main Game di Siang Hari, Mencuri di Malam Hari 24) Puisi: Optimis 25) Aku Diserahkan Orangtuaku Ke Polisi
3 4 6 11 13 16 17 19 20 21 22 24 25 27 28 30 31 33 34 37 38 40 41 43 44 46 47 49 50
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 9
26) 27) 28) 29) 30) 31) 32) 33) 34) 35) 36) 37) 38) 39) 40) 41) 42) 43) 44) 45) 46) 47) 48) 49) 50) 51) 52) 53) 54) 55) 56)
Puisi: Family Is My Hero Orangtuaku Kini Gelisah dan Sedih Puisi: Bunda Pindah Pondok Ke LPKA Puisi: Doa Untuk Kawan Saat Berkebun, Saya Teringat Rumah Puisi: Rindu Padamu Saya Akan Mengintrospeksi Diri Puisi: Tentang Dosa Saya Jadi Bisa Memahami Apa Arti Hukum Puisi: Doa Saya Khilaf Karena Pengaruh Miras Puisi: Lara Terpendam Saya Kini Sekolah Lagi Puisi: Kesalahan Terakhir Saya Tidak Bisa Menghantarkan Ibu ke Pemakaman Puisi: Ibu Sedih dan Jenuh, Tapi Gimana Lagi Puisi: Langkah Semua Ini Sudah Ditakdirkan Puisi: New Edition At LPKA Terimakasih Sudah Menghukumku Puisi: Lika-Liku Terkena Omongan Teman Puisi: Pesan Untuk Teman Ingin Mencium Kaki Orang Tua Puisi: Titip Rindu untuk Ibu Tidak Dipenjara, Tetapi Dibina Puisi: Tembok Besi Gara-gara Ingin Hasil Instan Puisi: Pelajaran Hidup
10 | Hari-Hari di Jalan Bali
53 54 56 57 60 61 63 64 66 67 69 70 71 72 74 75 77 78 81 82 84 85 87 88 90 92 94 96 98 100 102
Bagian 2: Most Significant Changes 1) Aku Terpaksa Mengakui Perbuatan yang Tidak Kulakukan 2) Mungkin di LPKA ini Saya yang Paling Lama Hukumannya 3) Saya Bingung Ketika Dipilih Menjadi Ketua Forum Anak 4) Sempat Putus Asa Menerima Kenyataan 5) Saya Akan Mengajak Teman untuk Sekolah Lagi Bagian 3: Cerita dari Orang-Orang Peduli 1) 2) 3) 4) 5)
Aku Gugup Hingga Nggak Bisa Tidur Wajah Anak-Anak Itu Begitu Pasrah Kita Juga Anak Mereka Banyak Membantu Membuka Pikiranku Yang Mereka Butuhkan Adalah Tindakan Nyata
103 105 108 112 117 119 123 125 138 146 151 153
Epilog: Kotak Pandora
156
Profil Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim
157
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 11
Bagian 1 Cerita dan Puisi Anak-Anak LPKA
12 | Hari-Hari di Jalan Bali
Bagian pertama dari buku ini adalah kisah-kisah dan puisi yang ditulis anak-anak LPKA. Untuk kisah-kisah, ditulis pada Hari Jum’at 18 Juni 2018, dengan didampingi Sirot Fajar, seorang penulis buku yang juga relawan Forum Peduli Anak (FPA) Blitar. Dan puisi-puisi yang ada ditulis anak-anak LPKA atas dampingan Tim Sapuan (Sahabat Perempuan Anak), yang sudah tiga tahun melakukan kegiatan literasi di LPKA.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 13
Akibat Berprasangka Buruk dan Salah Paham Untuk teman-temanku di luaran sana, “Pikirkan dengan matang-matang jika kamu akan melakukan perbuatan yang setidaknya bisa menjerumuskan dirimu sendiri.� Saya masuk LPKA dikarenakan mempunyai masalah yang saya anggap sangat besar dan menyangkut hukum. Pada saat itu saya merasa khilaf dan tidak saya sengaja. Masalah itu muncul karena salah paham dengan teman saya yang menjadi korban saya. Saya tidak sengaja mengabisi teman sendiri. Itu semua terjadi akibat salah paham. Saya kira dia membawa kabur motor saya, ternyata tidak. Saya sangat merasa bersalah. Di LPKA ini saya sangat merasa sedih karena sangat jauh dari orang tua. Dan saya tidak merasa bebas. Saya sangat merasa terpuruk. Tetapi dengan ini saya akan menunjukkan pada semua orang, terutama orang tuaku bahwa saya akan mewujudkan cita-citaku menjadi orang sukses dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Saya bercita-cita untuk membahagiakan orang tuaku. Dan saya berjanji kepada orang tua, saya akan menyekolahkan adik sampai tamat pendidikan perguruan tinggi. Dan cita-cita
14 | Hari-Hari di Jalan Bali
itu saya raih dengan cara bekerja keras dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mewujudkan cita-citaku. Amiin.. Setelah keluar nanti saya akan mewujudkan cita-cita, dan saya akan menunjukkan kepada semua orang bahwa seorang mantan narapidana bukanlah orang yang buruk. Tapi seorang narapidana mempunyai banyak keinginan untuk merubah nasib dan untuk lebih baik lagi. Selama saya di LPKA ini saya merasakan banyak perubahan pada diri saya. Yang pada awalnya saya kurang mandiri tapi saat ini saya sangat mandiri dan sangat tegas dalam pendirianku sendiri. Dan di LPKA ini saya mempunyai banyak pengalaman hidup dengan teman-teman. Di sini saya sekarang banyak mempunyai teman-teman baru yang bisa menginspirasiku. Kepada kedua orang tuaku: Saya minta maaf atas kesalahan
yang aku perbuat saat ini. Kepada semua guru saya dari TK, SD, SMP maupun SMA:
Saya berterikasih kepada kalian. Berkat kalian aku bisa membaca. Dan berkat kalian aku menjadi pintar. Untuk bapak ibu yang bertugas di pemerintahan: Saya minta
tolong kepada kalian. Tindaklah tegas kejahatan dan narkoba agar dapat mewujudkan generasi muda yang tangguh,
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 15
disiplin, dan bertanggungjawab untuk mewujudkan negara maju, berkembang, dan merdeka. (MTAR, Lumajang)
16 | Hari-Hari di Jalan Bali
SAHABAT TEMBOK TEBAL Oleh: Maan
Dulu… Kita bercanda tawa bersama Kita tersedu sedan dalam pelukan raga Kini… Kita berpisah Tiada tawa dan tangis Karena terpisah jarak dan waktu yang bengis Pun tebalnya tembok ini mengungkungku dalam resah Mungkin suatu saat kita kan berjumpa…. Sahabat Sahabat yang dulu dalam tembok tebal nan rapat Kini pulang bebaskan diri Bersama keluarga kau dicintai
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 17
Aku Kurang Kasih Sayang Kedua Orang Tua Selama di LPKA, saya menjadi anak yang sholeh karena suka ngaji. Saya kini bisa ngaji Al-Qur’an. Semoga kelak tetap bisa seperti ini. Di sini saya punya banyak teman, dan menjadi lebih mandiri. Saya bisa nyuci baju sendiri, nggak bolos sekolah, dan saya kini mengerti aturan hukum. Saya selalu kangen dengan kedua orang tua. Saya merasa bersalah pada orang tua. Saya selalu menyusahkan orang tua. Saya sangat menyesal. Saya ingin minta maaf kepada orang tua. Dulu saya selalu nggak pernah nurut orang tua. Saya selalu bandel. Selalu nyolot kalau dibilangi. Saya sangat menyesal sekali nggak nurut orang tua, karena saya nggak paham hukum. Pergaulan bebas dan dulu tidak tahu agama sama sekali. Saya ingin menjadi anak yang baik, yang bisa dibanggain kedua orang tua, karena aku kurang kasih sayang kedua orang tua. Ibu bapak saya sudah pisah lama sekali. Saya ingin sekali kedua orang tua jadi baikan. Saya ingin di pelukan bapak. Saya ingin kasih sayang bapak.
18 | Hari-Hari di Jalan Bali
Ya Tuhan, semoga saya menjadi anak yang sholeh, sopan, selalu menghormati orang lain, dan berguna pada bangsa. Setelah keluar dari sini, saya ingin terus lanjut sekolah. Menjadi anak baik-baik biar dipandang orang baik. Saya bercita-cita menjadi pemain Volly yang bagus. Terakhir saya ingin berpesan: Janganlah sekali-kali kamu melanggar hukum, nanti pada akhirnya penyesalan pasti ada. (ASW, Sidoarjo)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 19
ANAK DI BALIK TEMBOK Oleh : Ank
Hidup ini terlalu singkat Tapi hidup ini tak ingin tersesat Dengan orang-orang maksiat Aku ingin tobat Tak ingin lagi terjerat Dengan kelakuanku yang bejat Cukup sekali ini tersesat Karena masih punya niat Untuk melesat Aku bukan pejabat Yang bikin orang melarat Aku juga bukan ustad Yang pandai berkata singkat Aku hanyalah orang biasa Yang suka menerima apa adanya Yang sekarang ini meredam rasa Di balik tembok besi nan rata Gara-gara perempuan kusuka 4 tahun 3 bulan kujalani lamanya
20 | Hari-Hari di Jalan Bali
Di Penjara Itu Sangat Gak Enak
Aku masuk LPKA karena menggunakan narkoba. Waktu itu saya diajak teman, dia yang punya uang, lalu saya disuruh beli narkoba. Saat itu lah saya ditangkap polisi. Di penjara itu sangat gak enak dan sangat susah. Kangen sama keluarga. Jauh dari keluarga. Jarang ketemu keluarga rasanya sedih. Jangan sampai kamu masuk di penjara. Di sini saya dipaksa bersih-bersih. Merawat tanaman dan menjaga kebersihan. Padahal saya di rumah tidak pernah bersih-bersih.
Saya
ambil
hikmahnya
saja.
Ini
bisa
membuatku mandiri dan bisa menjadi pengalaman. Besok kalau sudah pulang ke rumah, saya akan membantu orang tua bersih-bersih rumah agar tidak merepotkan. Saya akan bertobat dan tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang sama. Saya berjanji akan menjadi orang yang baik dan berpendidikan. Menjadi orang yang baik dan menjadi orang yang bertanggung jawab dan akan mewujudkan impianku menjadi yang terbaik. Impianku
menjadi
orang
yang
sukses dan
aku
akan
menyenangkan orang tua. Aku akan membuat keluargaku tersenyum dan akan membuat keluargaku bahagia. (NS)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 21
AKU DAN NARKOBA (1) Oleh: A We
Hidupku Secoret kata kata sederhana Yang ku ragkai di kertas putihmu Memang tak begitu indah Perjalanan hidup yang ku jalani Banyak langkah hidupku Yang suram untuk ku kenang NARKOBA yang hanya membuatku semakin terpuruk Dan merasakan hukuman ini Hari demi hari telah kulewati tanpa ada semangat Setetespun yang dapat untuk berlari Untuk melupakan semua kenangan pahitku
22 | Hari-Hari di Jalan Bali
Di Sini Ingin Mengubah Diri
Saya masuk di LPKA karena adanya masalah kasus sodomi. Saya menjalani kasus ini dengan dua teman saya. Tempat kejadiannya
di
Lamongan,
waktu
di
asrama
sekolah.
Sebenarnya masalah ini sudah tiga tahun, tetapi kedua orang tua korban tidak terima sehingga melaporkan ke polres Lamongan. Padahal pertama melakukannya saya diajak korban saya. Sedih, tapi saya akan tetap berusaha untuk tidak sendiri. Makanya saya suka di saat berkumpul dengan teman, beranda tawa, shalat bareng, gotong royong bareng, dan makan bersama-sama. Kita tidak boleh putus asa. Harus berjuang untuk masa depan. Pada waktu pertama di sini saya merasa ketakutan pada Pak Petugas. Saya di sini menyadari apa yang telah saya lakukan sehingga berurusan dengan hukum. Saya di sini ingin merubah diri sendiri, untuk berusaha menjadi yang lebih baik dari yang kemarin. Saya di sini lebih jauh mengenal kepedulian terhadap teman atau orang lain. Aku berjanji untuk membahagiakan kedua orang tuaku dengan perjuanganku di masa depan nanti.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 23
Ampunnilah anakmu ini yang telah melakukan kesalahan. Aku yakin kalian pasti tetap mendoakanku. Aku minta maaf yang banyak karena telah membuat kalian menangis. Aku berjanji kepada kalian, setelah ini aku akan berjuang keras untuk masa depanku. Aku akan tetap mendoakan kalian. I Love You My Parent. Saya teringat sebuah nasihat, “Janganlah kamu menguras air mata ibu kalian akibat perbuatanmu.� Apakah kalian tidak ingin melihat kedua orang tua kalian tersenyum dengan usaha dan kerja kerasmu? Setelah keluar dari LPKA ini aku akan berusaha dan berjuang untuk masa depanku, karena saya ingin melihat keceriaan dan senyuman orang tuaku dengan perjuanganku atau usahaku tersebut. Aku ingin jadi pengusaha. Aku harus menjadi yang terbaik untuk masa depanku nanti. (DNI, Tuban)
24 | Hari-Hari di Jalan Bali
AKU HANYA Oleh: A We
Disini aku berduka Disini aku terluka Disini aku sengsara Dan disini aku menebus dosa Di tempat ini aku tahu Arti hidup di dunia Di tempat ini aku menjadi anak binaan LPKA Apakah benar aku hina Ataukah memang benar semua murka Mereka selalu memandang sebelah mata Mereka yang merasa sempurna Dan aku hanya anak binaan LPKA Penghuni tembok besi nan rata
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 25
Di Sini Saya Dibina dan Diarahkan
Saya melakukan perbuatan pencurian kotak amal. Uangnya saya gunakan untuk bermail bilyard. Setelah itu saya ditamgkap dan dibawa ke Posek. Lalu saya dibawa ke aLpas Madiun. Dan setelah menjalani sidang, vonis saya dilayar ke LPKA. Setelah sampai di sini saya menyesali perbuatan yang telah saya lakukan dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Kedepan saya ingin bekerja sesuai dengan tenaga dan kreasi yang saya bisa. Dan saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan apapun yang melanggar hukum. Janganlah pernah melakukan perbuatan yang melanggar hukum agar kalian tidak menyesal di kemudian hari. Saya ingin menaikkan haji kedua orang tua. Dan untuk bisa meraihnya saya harus bekerja keras. Setelah saya pulang dari LPKA nanti, saya harus menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang saya rasakan disini saya dibina menjadi yang lebih baik. Saya diarahkan untuk rajin beribadah. Dan saya
26 | Hari-Hari di Jalan Bali
merasa lebih baik dari sebelumnya. Saya dulu jarang beribadah, dan kini rajin beribadah. Saya ingin berterimakasih kepada orang tua, guru dan pembimbing saya karena berkat kalian lah saya bisa menyadari perbuatan yang telah saya lakukan itu salah. Dan berkat kalian lah saya bisa menjadi orang yang lebih baik. (AH, Madiun)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 27
ANAK BINAAN Oleh: Ery
LPKA Blitar Rumahku Nasi cadong Makananku Air toren Minumanku Anak binaan Julukanku 3 tahun 6 bulan Masa hukumanku Tanggal 15 Desember 2014 Masukku Tapi aku tak tau kapan Pulangku Tersiksa hidupku Sangat tragis Hilang semua harapanku Hanya tinggal takdir yang memberiku kehidupan Aku menyesal Penyesalan sekali Bangkit berkali-kali
28 | Hari-Hari di Jalan Bali
Dilaporkan Teman Sendiri
Saya berpikir bahwa masuk LPKA ini yang bisa mengubah perilaku saya. Terkadang di rumah malas-malasan. Di sini saya bisa mulai merasakan kemandirian. Saya mulai mengerti kebersihan. Dan saya juga kini sering sholat. Semoga kelak saat pulang dari sini saya bisa jadi anak yang bisa membanggakan orang tua saya. Namun di LPKA ini terasa sedih. Apalagi di hari raya tidak bisa kumpul dengan keluarga. Dan saya kangen sama orang tua. Saya merasa jadi anak yang bodoh karena saya belum bisa bahagiakan orang tua. Terkadang saya tidak tidur karena memikirkan mereka. Juga kepada kawan-kawanku. Aku rindu kalian semua. Tunggu aku pulang ya. Perpisahan kita hanya sementara. Tolong support dan dukung aku ya, supaya aku kuat ngejalani semua ini. Saya ingin sekolah lagi dan dipondokkan di pesantren, karena ingin memperbaiki kesalahan yang saya lakukan. Kelak, saya ingin jadi dokter karena ingin membantu orang-orang yang sakit. Dan saya juga ingin bekerja, ingin hidup mandiri dan membahagiakan orang tua.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 29
Saya masuk LPKA ini karena mencuri HP. Saya dimarahi orang tua ketika dikunjungi (dibesuk). Tapi saya sudah berjanji sama mereka untuk gak bakal mengulangi perbuatan ini lagi. Kepada ayah dan ibuku tersayang, maafkan anakmu ini yang selalu durhaka kepadamu dan bikin kalian malu sama tetangga gara-gara aku tidak nurut sama kalian. Dan aku berjanji gak bakal mengulangi perbuatanku lagi. Aku berjanji kepada kalian, orang-orang yang aku sayang dan aku cintai. Saya merasa apa yang saya lakukan ini karena pergaulan saya dan gara-gara kumpul teman-teman nakal. (DAP, Malang)
30 | Hari-Hari di Jalan Bali
BIMBANG Oleh: Beta
Jiwa kosong raga hampa Jiwa terbelenggu rasa Jiwa mati tak kuasa Itulah kurasa Hanya ada tembok besi Terlihat begitu rapi. . Berjajar dalam kombinasi Itulah kehidupan kami Terjaga oleh tembok besi Tapi penuh harmonisasi Pembelajaran abadi Masa depan menanti
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 31
Hanya Teman Sekamar yang Bisa Merawatku
Saya tidak tahu dengan apa yang saya lakukan akan bermasalah
dengan
hukum.
Karena
saya
juga
tidak
mendengarkan nasihat dari orang tua, orang-orang terdekat atau orang lain. Maka pesanku kepada teman-teman: belajarlah kamu dengan giat dan dengarkanlah nasihat dari siapapun yang terutama dengarkanlah nasihat dari kedua orang tuamu. Dan pikirkaanlah sebelum berbuat atau melakukan sesuatu. Saya melakukan persetubuhan bersama pacar. Orangtua pacar saya tidak terima dan melaporkan ke polisi. Akhirnya saya ditangkap, dan kini berada di LPKA. Kini saya menyesal dengan perbuatanku sendiri. Saya merasakan ingin menjadi lebih baik kedepannya dan tidak mengulangi kesalahan yang bermasalah dengan hukum. Saya ingin keluar LPKA menjadi orang baik. Saya suka saat di sini ada kegiatan dan adanya game olahraga. Di sini saya merasakan mandiri, menjaga kebersihan, merasa lebih sopan dari yang dulu dan saya juga bisa mengaji. Saya suka menjadi yang lebih baik.
32 | Hari-Hari di Jalan Bali
Saya sedih karena jauh dari orang tua. Jauh dari keluarga. Apalagi pas waktu saya sakit, tidak bisa merasakan kasih sayangnya orang tua. Hanya teman sekamar yang bisa merawatku. Dan saya sedih saat teman sekamar saya ada yang sakit dan lama tidak dikunjungi keluarganya. Dan pastinya teman saya juga merasakan apa yang saya rasakan. Sesudah keluar dari LPKA, saya akan meminta maaf kepada kedua orangtuaku. Saya ingin belajar lagi dari nol dan memanfaatkan pengalaman di LPKA yang baik. Saya harus menjadi orang sukses meski dari LPKA. Cita-cita saya ingin jadi pengrajin anyaman dari bahan tumbuhan. Dan agar aku bisa meraih cita-citaku, aku harus belajar dengan giat dan teratur. (ANH, Kediri)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 33
ANDAI Oleh: Bubu
Dari kisah cinta yang indah semua menjadi dusta Hal yang penuh romansa berubah menjadi derita Beratnya hidup harus kulalui imbas dari kehancuran fana Yang terjadi merusak segala Dan menyeretku ke dalam tembok rata Pahit hidup kini jadi hambatan untuk melangkah menuju masa depan nyata Andai aku tau karma mungkin tak akan kuberbuat dusta Kebahagiaan menjadi kepedihan Kebebasan menjadi keterbatasan Kemegahan menjadi kesederhanaan Percintaan menjadi permusuhan
34 | Hari-Hari di Jalan Bali
Ibuku Pulang Dengan Kecewa
Pada malam itu udara di luar terasa begitu dingin. Sedangkan waktu masih menunjukkan pukul 20.00. pada saat itu saya masih ada di rumah sedang santai sambil nonton TV. Tibatiba HP saya berbunyi menunjukkkan bahwa ada pesan masuk. Lalu saya buka pesan itu. Saya baca ternyata dari teman ingin mengajak saya ke rumahnya untuk nongkrong di rumahnya bersama temanteman saya yang lain. Saya pun setuju dan berangkat ke rumah teman saya itu. Setelah sampai rumahnya, saya pun langsung gabung dengan mereka. Kami pun bercanda gurau sambil cerita diselingi tawa nggak jelas. Waktu saya bercanda tiba-tiba ibu saya datang untuk belanja, karena kebetulan ibu teman saya itu buka toko. Setelah selesai belanja, ibu saya mengajak pulang, “Nak, ayo kamu pulang, dari tadi belum makan loh.� Saya menolak ajakan pulang ibu karena saya sudah terlalu asyik bercanda sama teman-teman saya. Lalu ibu pulang dengan perasaan kecewa. Ibu saya mengajak saya pulang karena perasaannya nggak tenang dan nggak enak.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 35
Waktu terus berjalan hingga larut malam. Salah satu teman saya mengajak membeli minum. Alalu salah satu dari kami berangkat membeli minum. Tidak berselang lama kami pun menikmati minuman di depan rumah teman saya itu. Saat akmi sedang minum-minum, tiba-tiba HP teman saya berbunyi. Dan setelah dibuka ternyata isinya ada teman saya yang di daerah lain sedang ingin membeli narkoba. Setelah ngobrol cukup lama di SMS, akhirnya teman saya setuju untuk memberikan narkoba kepada teman yang ada di daerah lain itu. Teman saya kemudian menyuruh saya untuk mengantarkan narkoba jenis ganjah di daerah Nganjuk. Saya pun berangkat menggunakan motor teman saya. Setelah saya sampai di Nganjuk, tepatnya di rumah teman saya yang pesan narkoba tadi, tiba-tiba saya diringkus satuan angggota polisi. Saya pun bingung. Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Akhirnya saya dibawa di Polres Nganjuk, setelah itu dibawa ke Rutan Nganjuk. Selama 6 bulan di Rutan Nganjuk, akhirnya saya dilayar ke LPKA Blitar ini. Setelah 8 bulan di LPKA banyak perubahan yang saya alami, salah satunya saya jadi sering sholat dan saya bisa menjadi anak yang penurut kepada petugas LPKA.
36 | Hari-Hari di Jalan Bali
Pesan saya kepada anak-anak di seluruh Indonesia ialah: Dengarkan omongan orang tuamu. Jangan sekali-kali kamu abaikan perintah orang tuamu. (AS, Jombang)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 37
AKU DAN NARKOBA (2) Oleh: A We
Uang di hamburkan Raga di korbankan Moral tak dihiraukan Harga diri di buang Entah kemana Masa muda Hanya sekali Telah dirusak dan sirna Masa tua Tak berguna di sesali (NARKOBA) Mengapa kau selalu ada Racuni kehidupan mnusia Gentanyangi yang tua dan yang muda Kau pikir engkau hebat Yang member kenikmatan sementara Tak kau dengarkan Jerit tangis penyesalan dari balik tembok besi Janganlah kau bermain dengan NARKOBA Karena bisa menyebabkan sengsara Manisnya bermain NARKOBA Pahitnya bagai neraka
38 | Hari-Hari di Jalan Bali
Kalau Keluar Mau Jadi Apa?
Saya bingung, kalau keluar dari LPKA nanti mau jadi apa? Ciita-citaku tetap ingin jadi polisi. Namun yang membatasi saya tuk jadi polisi ya karena ada di sini, Pondok LPKA Blitar. Terus gak tahu kapan keluarnya. Iya kalau di sini Cuma satu tahun, mungkin bisa sekolah dan umur masih cukup. Di sini emang bisa sekolah, tapi kalau hukuman saya tiga tahun, ya ketuaan yang pengen jadi polisi. Saya tambah bingung karena mikirin orang tua. Maksud mikirin orang tua itu, gimana kabarnya di sana? Saya sering mikir gitu karena alat tefon di sini terbatas. Selain terbatas, sering gak kebagian nelfon karena banyak yang menghubungi keluarganya masing-masing. Yang bikin tambah bingung, kalau udah bisa nelfon tapi jaringan putus-putus. Dan meskipun nelfon gak boleh lamalama karena kalau saya sendiri gak enak kalau mau lamalama bicara sama keluarga. Gak enak sama yang lain. Saya sangat senang kalau ada waktu bicara sama orang tua. Maksudnya ya telfon keluarga agak lama dikit. Selain itu juga senang kalau ada pengarahan atau pegajian. Dan saya sedih
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 39
karena jauh dari orang tua. Dan makan-nya di sini terbatas. Kalau lapar gak bisa nambah. Ya Cuma segitu aja. Saya harus sabar menjalani ini semua. Saya menanamkan dalam diri: jangan putus asa, karena di sini bukan berarti orang gagal. Tetap semangat dan berprestasi. Tingkatkan iman da takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jika iman dan ketakwaan kita kuat insyaAllah semua akan berjalan dengan lancar, baik dunia maupun di akhirat nanti. (KFZ, Sampang)
40 | Hari-Hari di Jalan Bali
DEMI MASA Oleh:Faisol
Malam ini aku merenung sendiri Tak kusangka nasibku begini Cobaan yang berat datang pada diri Jika aku pulang nanti Apa masih ada sisi Yang mau menerima ini Sebagai anak didik Yang bertahun-tahun lamanya Hadapi tembok tebal nan rata Aku berharap bila nanti Cobaan ini telah berhenti Aku ingin menjadi yang lebih baik lagi Meninggalkan masa lalu Lupakan‌ Maafkan‌ Menuju masa depan.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 41
Kalau Tidak Masuk LPKA, Mungkin Kelakuanku Makin Parah
Waktu pertama kali masuk LPKA Blitar, saya merasakan ketakutan yang luar biasa. Tapi lama kelamaan rasa takutku hilang semenjak saya masuk Sekolah dan mengikuti acara Madin (Madrasah Diniah). Banyak motivasi yang telah diberikan kepada kami, sehingga menjadikan orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Saya bersyukur karena di sini dapat pengalaman dan pengajaran yang baik, bisa mengubah kepribadianku menjadi lebih baik. Seandainya saya tidak masuk di sini, mungkin kelakuan dan tingkahlaku saya makin parah. Dan semoga saya bisa berubah di sini. Saya masuk LPKA ini karena melakukan hubungan suami istri pada teman saya di pesisir pantai malam hari. Habis melakukan itu, tidak lama kemudian saya ketangkap sebab dilaporkan sama Pakde-nya ke polsek. Habis dari Polsek saya dipindah ke Polres Lumajang selama dua minggu. Setelah itu saya dipindah ke LP Lumajang selama lima bulan. Terus saya di pindah ke LPKA Blitar. Di sini lah saya mulai sadar atas
42 | Hari-Hari di Jalan Bali
segala kesalahan yang telah saya perbuat. Saya menyesal karena telah melakukan itu semua. Di sini saya tahu gimana rasanya jauh dengan keluarga, jauh dengan teman-teman, dan jauh dengan masyarakat. Tapi saya senang karena disini ingin belajar mandiri tidak menggantungkan orang tua terus menerus. Makanya jangan menaggap semua anak napi itu jahat. Justru anak napi adalah yang kuat dan pintar. Saya ingin membuktikan bahwa saya mampu dan bisa berubah. Menjalankan ibadah yang rutin, membahagiakan kedua orang tua, dan ingin menjadi orang yang berguna bagi sesama. (Fe, Lumajang)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 43
CINTA DAN RACUN Oleh: A We
Cinta itu hanya membawa malapetaka bagi kaum kami Yang berdiri di balik tembok besi Kami hanya bisa menyesal dan kecewa Kami baru tahu kerasnya dunia ini Setelah cinta berhasil membuat kami terjerumus di dalam bui SEX yang penuh birahi dan kesenangan sementara Membuat kami terpelosok ke dalam dunia hitam Karna sex dan pergaulan bebas Kami di tembok besi
44 | Hari-Hari di Jalan Bali
Kami Ketahuan Pamannya
Pada awalnya saya bermain di medsos dan berkenalan dengan seorang cewek. Setelah berkenalan dengan cewek itu ternyata
dia
pernah
melihat
saya
di
acara
disnatalis
sekolahnya. Dia berbeda Sekolah dengan saya. Setelah kenal selama empat bulan, akhirnya saya melamar dia agar menjadi pacar saya. Setelah itu saya menunggu jawabannya selama satu bulan, dan akhirnya dia mau jadi pacar saya. Setelah saya berpacaran dengan dia, cukup lama saya berfikiran untuk berbuat zina dengannya. Pada suatu hari saya menagajak dia ke rumahku. Di waktu itu rumahku keadaannya sepi. Kedua orang tuaku sedang keluar. Dia datang ke rumah saya pukul 10 malam, dan langsung saya ajak ke kamar. Lalu kami berbuat zina. Tapi ini belum ketahuan orang lain. Setelahnya saya melakukan kedua kalinya, bertempat di rumahnya. Yang kedua inilah kami ketahuan sama pamannya. Dan saya dilaporkan polisi. Akhirnya kini masuk LPKA. Sedih rasanya. Jauh dari keluarga dan teman-teman. Ingin bertemu kedua orang tua setiap hari tapi terhalang jeruji besi. Saya ingin bisa cepat pulang.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 45
Perubahan yang saya rasakan di LPKA ini adalah saya bisa hidup mandiri dan menunaikan kewajiban saya dengan baik. Kewajiban itu seperti: Sholat 5 waktu, Sekolah, dll. Sewaktu masih di luar, sholat saya sering kurang dan Sekolah saya sering bolos, dan kurang semangat. Setelah keluar dari sini saya ingin mengembangkan diri saya seperti membuat vas bunga dari bungkus rokok dan kapal yang terbuat dari stic es krim. Dan semoga saya bisa melakukan itu semua. Saya ingin menjadi orang sukses dengan berusaha dan selalu berdoa. (ARA, Nganjuk)
46 | Hari-Hari di Jalan Bali
DUSTA Oleh D N Y
Disaat kau pergi Bersama semua yang pernah aku miliki Aku tak mengerti Mengapa aku bertahan disini Entah apa yang aku cari Karena ku tau kau tak kan kembali Entah apa yang kunanti Hingga ku tetap disini Mungkinkah kau mengerti Perih dihati yang kurasakan kini Saat cinta ini kau dustai Akankah kau menyadari Betapa rapuhnya jiwa ini Saat rindu datang menyalimuti hati Dengarkanlah kasih Rintihan hati yang tersiksa menahan perih Disini kusendiri berteman sepi Tanpa dirimu yang telah pergi Ku bayangkan kau kembali Tuk bahagiakan hati Seperti saat dulu yang tlah terlewati
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 47
Main Game di Siang Hari, Mencuri di Malam Hari
Awalnya saya adalah gamer. Dan cita-cita saya dari dulu jadi youtuber terkenal dan saya akan berusaha sekuatnya untuk meraihnya. Tiap hari saya bermain game dengan teman-teman saya. Dan di hari itu saya kebingungan saat kehabisan uang. Akhirnya saya kembali mencuri. Saya sudah berpuluh-puluh kali mencuri dan hasilnya saya buat bermain game. Saya main game tiap hari dan mencuri tiap malam. Saya mencuri di suatu rumah dan di hari itu teman saya juga mencuri di rumah yang sama. Awalnya saya kaget. Akhirnya saya lihat terus gerak-gerik dia. Saya tahu itu teman saya. Saya tidak tahu kalau rumah yang saya curi itu ada CCTV dan saya merasa cuek. Saya menganggap CCTV itu rusak dan akhirnya saya mengambil handphone, uang dan laptop. Keesok harinya saya segera menjual barang tersebut ke orang dan uangnya saya buat main game sama temanteman. Seminggu kemudian rumah saya digrebek oleh polisi. Saya kaget dan entah apa yang mau saya lakukan pada saat itu
48 | Hari-Hari di Jalan Bali
hingga saya menyerah ke polisi. Akhirnya saya di bawa ke polsek untuk disidik dan dipukuli sama polisi itu. Keesok harinya saya dibawa ke Lapas di Malang dan satu bulan kemudian saya dipindah ke LPKA. Perasaan saya sekarang merasa lebih susah dan sering ngelamun dan santai-santai. Jika keluar dari sini, saya akan menyampaikan ke teman-teman saya bahwa di penjara itu tidak nyaman dan tidak enak. membahagiakan
kedua
orang
Dan saya tua
juga
yang
akan sudah
membahagiakan saya sejak waktu kecil hingga besar. Dan saya akan berusaha lebih baik lagi dan tidak mengulangi perbuatan yang pernah saya lakukan. Ibu lah yang membuat saya lebih semangat lagi untuk menjalani hukuman ini. Saya sekarang bisa bersyukur dan apa adanya. Di sini saya mengerti apa arti kehidupan dan persahabatan yang erat. Mengajarkan sopan santun. Namun saya sedih tidak bisa melihat orang tua yang biasanya merawat saya saat saya sedang sakit. Kepada mereka ingin kusampaikan: ampunilah anakmu ini yang durhaka kepadamu. Dan maafkanlah aku jika pernah menyakitimu. Aku minta maaf sebesar-besarnya. Dan aku berjanji tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi. (MSN, Malang)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 49
OPTIMIS Oleh: Arul
Manusia dan kesalahan karena pilihan Manusia benahi kesalahan karena pilihan Sejauh apapun langkah kaki Yang salah slalu ada waktu Ubah arah diri Slalu ada jalan untuk kembali Pulang bersama kebohongan dan kesakitan Kalau bisa engkau hidup di dunia’ Janganlah membahagiakan orang dengan kebohongan Lebih baik engkau menyakiti dengan kejujuran
50 | Hari-Hari di Jalan Bali
Aku Diserahkan Orangtuaku Ke Polisi
Jangan menailai saya sebagai bajingan atau orang yang salah. Sebelum kalian ngomongin saya, coba nilailah diri kalian dulu sudah benar apa belum. Namun saya mengakui. Saya pernah melanggar aturan hukum. Dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Akibat pelanggaran itulah kini aku mendekam di LPKA. Sebuah tempat yang membuatku sangat sedih karena jauh dari orang tua. Saya tidak bisa lagi merasakan kasih sayang dari orang tua. Saya sangat rindu kasih sayang kedua orang tua.
Walaupun
karena
kasih
sayang
juga,
mereka
menyerahkanku ke kantor polisi. Bermula dari hobi saya bermain Game Online di warnet. Uang saku yang diberikan orang tua selalu terasa kurang. Sampai akhirnya tanpa pikir panjang saya menggadaikan sepeda motor. Saat orang tua tanya, saya bilang motor masuk bengkel. Satu minggu berlalu, saat untuk menebus motor. Saya tidak tahu harus mencari uang kemana. Akhirnya saya menempuh cara yang salah. Saya merampas tas orang lain hingga orang
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 51
itu jatuh. Saya dan teman saya juga terjatuh. Akhirnya teman saya tertangkap warga dan saya berhasil melarikan diri. Teman saya kemudian dibawa ke kantor polisi dan saya masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang). Saat orang tua saya mengetahui, akhirnya saya diserahkan ke kantor polisi sama orang tua. Sejak itu, saya sangat bersedih. Saya tidak suka karena harus di penjara. Saya sangat ingin pulang dan kembali berkumpul dengan keluarga. Saya sedih karena jauh dari keluarga dan kurang kasih sayang orang tua. Ada yang sangat suka saat di LPKA ini karena bisa mendapat teman yang banyak, mendapat pengalaman, dan bisa mandiri. Bisa tahu susahnya hidup bagaimana dan bisa mengerti arti kehidupan. Saya juga merasakan ada perubahan pada dirui saya sendiri. Seperti sekarang saya rajin sholat dan sering menjaga kebersihan, serta bisa menjaga diri saya sendiri. Kedepan, saya ingin menjadi musisi. Dan saya harus melakukannya. Saya harus bisa menyannyi dan harus bisa bermain alat-alat musik. Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Suatu saat nanti saya pasti membuktikan kepada orang tua saya kalau
52 | Hari-Hari di Jalan Bali
saya
bisa
membahagiakan
mereka.
Saya
akan
membahagiakan mereka dengan hasil yang halal, mencari hasil dengan keringat saya sendiri. Kepada orang tua saya ingin minta maaf karena sudah bikin mereka khawatir. Dan terakhir, saya ingin berterimakasih untuk guru saya. Terimakasih karena kalian sudah membimbing saya dan menuntun kehidupan saya jadi lebih benar dan bermanfaat. (RG, Surabaya)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 53
FAMILY IS MY HERO Oleh
: Faisol
Isi hati tak bisa bohongi Perasaanku pada mereka kusayangi Kasih Ayah Ibu padaku Merawatku… Membimbingku… Penyemangatku… Pahlawanku…
54 | Hari-Hari di Jalan Bali
Orangtuaku Kini Gelisah dan Sedih
Saya masuk LPKA ini karena jualan pil double (LL). Suatu saat saya bepergian dengan teman saya untuk jalan-jalan. Hari itu kami dalam keadaan mabuk. Tibah di lampu merah, saya menerobosnya. Lalu saya dikejar sama polisi. Saya langsung berhenti. Saat itu di jok sepeda motor saja ada pil double (LL). Lalu kami ditanya pak pilisi, ini punya siapa? Punyaku, aku jawab begitu. Lalu saya dibawa ke kantor polisi untuk disidik dan akhirnya saya ditahan satu hari di Polres. Lalu besoknya di bawa ke LPKA dan akhirnya aku ditahan di sini. Selama di LPKA ini saya merasa lebih baik dari sebelumnya. Saya di sini lebih mandiri, soalnya jauh dari orang tua.Di sini saya rajin sholat, sebelumnya jarang sholat. Pas saya sholat ingat sama orang tua, karena di rumah biasanya saya sholat bareng bersama orang tua.Sedih kalau mengingatnya. Saya sedih karena jauh dari orang tua. Saya sudah satu bulan hampir dua bulan lebih nggak dibesuk sama orang tua. Saya ingin
ketemu orang
tua. Semoga
besok
pas lebaran
orangtuaku besuk ke sini. Saya ingin membahagiakan orang
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 55
tua saya yang kini sedang dilanda kebelisahan dan kesedihan di saat saya masuk LPKA. Saya ingin bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk meraih cita-cita sampai sukses. Sampai orang tua bangga denganku.
Di
saat
nanti
gagal,
saya
akan
berusaha
bersungguh-sungguh untuk bekerja keras lagi sampai aku sukses nantinya. Aku ingin berpesan kepada teman-temanku di luar sana supaya nurut kepada orang tua. Kalau dibilangi sama orang tua harus didengerin. Ingat, jangan sampai kamu pakai narkoba, karena narkoba itu membunuhmu, membunuh masa depanmu. Saya berharap agar pemerintah memberantas narkoba di negeri ini, supaya negara ini menjadi sehat dan indah. (DW, Jombang)
56 | Hari-Hari di Jalan Bali
BUNDA Oleh: Jayus
Hujan turun lagi Membasahi rerumputan di luar Hatipun terasa gelisah Mengingatkanku kepada seseorang
Wahai Bunda engkaulah yang ku rindu Rasakan hadirmu Seakan dalam mimpiku Kala aku rasakan dalam renunganku Kata, rindu, tuturan Menjadi satu dalam bayangmu Rindu ini menjadi penantian manis
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 57
Pindah Pondok Ke LPKA
Saya berasal dari Bontang Kalimantan Timur. Di Jawa ini menuntut ilmu di sebuah pesantren yang ada di Kediri. Suatu saat saya baru datang di pondok karena habis jalan-jalan. Lalu saya mendengar ada anak yang teriak, “Maling… maling…!” Saya segera datang ke kamar teman saya untuk melihat siapa yang telah mencuri. Ternyata dia orang yang telah membuat saya
marah
pada
saat
itu.
Dia
menghilangkan
baju
kesayangan saya. Lalu saya ikut memukuli dia, dan teman saya juga pada ikut. Setelah selesai memukuli, saya diberi tahu kalau dia mengambil handphone. Setelah itu dia ditidurkan. Paginya dia dibawa ke rumah sakit. Kondisinya saat itu kritis. Dan akhirnya meninggal. Karena sebab itulah saya masuk LPKA ini. Maka janganlah kamu sekali-kali melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk agar kamu tidak amasuk ke dalam penjara. Niatku ke jawa belajar di pondok pesantren, kini pindah LPKA. Saya sedih karena tidak bisa melanjutkan pelajaran saya di pondok. Saya tidak bisa melanjutkan sekolah di sekolah favorit saya. Saya juga jauh dan tidak bisa berkumpul dengan
58 | Hari-Hari di Jalan Bali
keluarga. Saya juga tidak bisa berguarau dengan teman di rumah. Alhamdulillah-nya di sini bisa mengenal banyak teman dari berbagai daerah. Kekompakan, kesetia-kawanan, mandiri dan disiplin. Selama di LPKA saya bisa mandiri dalam kehidupan sehari-hari, seperti bersih-bersih baju. Saya juga tidak bergantung pada orang tua. Saya bisa tahu hukum dan saya menjadi tahu perbuatan yang baik dan buruk. Saya bisa bicara sopan pada orang yang lebih tua dari saya dan saya akan menjadi lebih baik. Saya akan menjadi orang yang lebih baik lagi karena setiap orang yang keluar dari penjara tidak semuanya nakal. Ada juga yang menjadi lebih baik dari pada orang yang tidak masuk penjara. Saya ingin sekali menjadi orang yang bisa membahagiakan kedua orang tua saya. Menuruti perkataan orang tua karena saya sebelumnya selalu membantah semua perkataan, nakal, kalau disuruh selalu menolak dan beralasan. Dan saya akan mandiri. Saya ingin menjadi pengusaha sukses. Saya akan mencoba mencari cara agar saya bisa menjadi pengusaha sukses. Apabila itu gagal, saya akan mencobanya terus sampai saya sukses. Dan saya juga ingin mempunyai pondok pesantren
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 59
agar di tempat saya banyak yang bisa beragama dan tidak melakukan hal yang dibenci oleh Allah. (MRM, Bontang Kal-Tim)
60 | Hari-Hari di Jalan Bali
DOA UNTUK KAWAN Oleh Beta
Kau hempaskan lawan-lawanmu Dengan sebilah pedang musashimu Terpesona, tertegun, terpaku Menyaksikan gesitnya tangan anak rantau Mereka hanya berdetak kagum Menyaksikan tangan ajaib Menghancurkan musuh-musuh Dengan tarian- tarian pedang musashi Kau si petualang, tangan emas, tangan ajaib Si ari-ari anak sungai Doa ku untukmu kawan, Agar kau tetap bersinar, bagai pedang berajut Benang berbulu burung
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 61
Saat Berkebun, Saya Teringat Rumah
Pada hari puasa semua anak-anak diwajibkan berpuasa dan tarawih. Saya dan teman-teman saya merasa sedih karena jatah makan Cuma dua kali. Tapi saya senang, setiap hari kamis ada tamu dari luar yang membuat kami semua bisa makan-makan dari luar. Setiap malam di masjid ada yang tarawih dan tadarus. Pengalaman
palingindah
di
LPKA
adalah
saya
bisa
memperbaiki akhlak. Saya bisa bertaubat. Dan saya menjadi anak baik, bukan anak nakal, seperti saat masih di luar. Waktu itu saya ikut-ikutan anak punk, minum-minuman keras, main wanita, nyabu, ngepil, tawuran, dan masih banyak lagi yang tidak perlu saya sebutkan. Intinya, di LPKA saya berubah menjadi lebih baik. Saya tidak mudah marah dan tidak suka berkelahi. Saat pertama di LPKA dan masih di karantina saya sudah bertengkar. Akhirnya saya dikasih hukuman. Akhirnya saya mulai sadar. Saya di sini senang, tidak seperti di Medaeng. Di Medaeng banyak sabu dan saya memakainya. Akhinya saya dilayar ke LPKA ini. Di sini saya berhenti memakai narkoba. Di sini saya
62 | Hari-Hari di Jalan Bali
menyesali perbuatan saya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Suatu ketika saya diajak oleh Pak Sugeng kerja di Wisma Anggrek. Saat itu saya berkebun. Ketika berkebun saya teringat saat saya di rumah. Saya menyesal akan perbuatan saya. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi, dan saya akan bertaubat. (MF, Surabaya)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 63
Rindu Pada-Mu Oleh D N Y
Di malam ini, aku merindukan diriMu Entah kapan aku dapat berjumpa denganMu Menggenggam erat tanganMu Bersandar di dekapanMu Akankah sang waktu mengizinkan aku Bersanding denganMu Melepaskan semua rindu Yang telah tertanam di hatiku Ataukah Tak akan pernah terjadi Apakah rasa rinduku Tak akan bisa tercurahkan padaMu Hingga akhir waktu menjemputku
64 | Hari-Hari di Jalan Bali
Saya Akan Mengintrospeksi Diri
Janganlah menilai saya orang jahat. Jangan anggap saya sampah. Saya bisa masuk LPKA ini karena khilaf. Saat itu saya tidak bisa menjaga hawa nafsu. Tapi dengan masuk sini saya bisa mengintrospeksi diri, bisa taubat untuk tidak mengulangi kesalahan yang berhadapan dengan hukum dan yang melanggar apa yang dilarang oleh agama islam. Di dalam hadits dari Bukhari,
Rasulullah saw bersabda:
Barang siapa yang bisa menjaga alat kelaminnya atau hawa nafsu maka dia akan dijamin masuk surga. Jujur, saya dulunya tidak bisa menjaga hawa nafsu. Tapi sekarang saya akan taubat nasuha, taubat yang sebenarbenar taubat. InsyaAllah saya bisa menjaga hawa nafsu saya nanti kalau sudah bebas. Perasaan saya di LPKA ada senangnya ada nggak senangnya. Yang senang itu bisa bertemu teman dan yang nggak senangnya tidak bersama orang tua. Tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua. Walaupun sejenak di LPKA saya bisa mengerti apa arti hukum. Saya akan mengintrospeksi diri agar saya berubah yang lebih baik. Suatu saat nanti pengalan ini bisa saya
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 65
ceritakan ke anak keturunan saya. Walaupun kesalahan ini sangat besar, tapi saya tidak akan minder lagi. Saya akan selalu menjaga nafsu. Setelah keluar dari LPKA ini, saya akan mondok lagi. Saya akan memperdalam ilmu agama dan menjadi orang yang sholeh. Saya ingin menjadi orang yang hafidz Qur’an. Setelah itu saya ingin jadi Koppassus (Komando Pasukan Khusus). Menjadi prajurit negara indonesia. Saya ingin minta maaf kepada bapak dan ibu atas kesalahan saya. Saya sudah membuat bapak ibu susah, bingung dan malu. Saya insyaAllah tidak akan menyusahkan bapak ibu lagi. (UAS, Tuban)
66 | Hari-Hari di Jalan Bali
TENTANG DOSA Oleh: Beta
Dunia semakin panas Seakan ingatkan kita Terbukti sudah tentang cerita bumi Tsunami, banjir, tanah longsor, gunung meletus dan semburan lumpur Salah dan dosa siapa? Mari renungkan bersama Jangan salahkan Tuhan Ini tentang dosa. . Yang tak disadari anak bangsa
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 67
Saya Jadi Bisa Memahami Apa Arti Hukum
Dulu saya suka membolos sekolah. Pergaulan saya juga tidak benar. Saya suka menyusahkan masyarakat. Dan saya juga sering membantah ucapan orang tua saya. Ketika saya pulang nanti, saya berjanji akan menjadi orang yang lebih berguna bagi nusa dan bangsa, serta membahagiakan orang tua saya. Saya dulu selalu menyusahkan orang tua karena tingkah laku saya. Kepada kedua orang tua saya nanti akan minta maaf karena selalu menyusahkannya selama saya di sini maupun di luar sana. Dan saya berjanji tidak akan membunuh orang lagi. Selama di LPKA saya merasa menjadi orang yang lebih disiplin dan taat pada peraturan yang dijalankan.
Saya belajar
menjadi orang yang lebih disiplin dalam melakukan hal-hal yang menurut saya urakan. Saya tidak lagi mencuri barang orang lain dan saya tidak lagi memukuli orang, seperti yang saya lakukan di luar sana. Di LPKA ini saya jadi bisa memahami apa arti hukum dan kenapa harus melakukan hal yang benar. Setelah masuk penjara saya menjadi orang yang pendiam dan sangat disiplin akan peraturan. Di penjara semua hal yang melanggar
68 | Hari-Hari di Jalan Bali
peraturan akan kena hukuman. Saya juga menjadi disiplin dalam hal ibadah dan dalam hal lain. Saya sangat menyesal karena masuk penjara. Nama keluarga saya tercoreng karena tingkah laku saya. Makanya jangan sampai kalian terjerumus ke jalan yang salah, yang dapat menyebabkan kalian masuk penjara. Dan jangan sampai kalian membangkang ucapan orang tua. Kalau pulang nanti, saya akan berusaha menjadi orang yang lebih berguna bagi nusa dan bangsa. Saya ingin bertaubat, tidak ingin lagi seperti yang dulu. Dan ketika besar nanti saya ingin menjadi orang sukses yang berguna, yang dapat mengharumkan nama orang tua yang sempat saya nodai karena tingkah laku saya. (RBPN, Sidoarjo)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 69
DOA Oleh D N Y
Derita yang kurasakan ditempat ini Semakin hari semakin pilu Cobaan silih berganti menerpa Hingga kadang ingin sekali Mata ini merintihkan air mata Kerinduan pada keluarga Dan orang-orang yang aku sayang Membuatku kadang tersiksa Ingin sekali hati ini menjerit Namun, aku tak kuasa Oh Tuhan Kuatkan hambaMu Dalam menghadapi cobaan ini Agar hamba bisa tenang Jalani sisa perjalanan ini
70 | Hari-Hari di Jalan Bali
Saya Khilaf Karena Pengaruh Miras
Saya khilaf. Saya membuat kesalahan. Saya melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur. Saya melakukan itu dengan teman saya. Saya melakukan itu di rumah saya. Saya melaukan itu karena pengaruh minuman keras. Di LPKA ini saya sering sedih karena jauh sama orang tua, dan jauh dari teman-teman saya. Jauh dari keluarga tidak bisa merasakan kebersamaan lagi. Biasanya setiap hari bertemu sekarang menjadi seminggu sekali. Selain itu juga tidak bisa bermain keluar. Saya merasa setelah masuk LPKA saya menjadi lebih mandiri. Dan saya menjadi mengerti rasanya kebersamaan. Saya juga bisa menghormati yang lebih tua. Di sini semua dilakukan bersama-sama. saya menyesal telah membuat kesalahan. Saya menyesal karena tidak patuh pada orang tua. Dan aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. (FZ, Blitar)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 71
LARA TERPENDAM Oleh D N Y
Untukmu yang disana Dengarkanlah suara hatiku Yang merintih merindukan dirimu Disini, di balik tembok besi ini Aku menangis menahan perih Yang sedang kurasakan ini Mungkin, disana kau bahagia Tanpa kau menyadari bahwa Ada hati yang memendam lara Aku tak tahu Kemana harus mengadu Kucurahkan pada bulan dan bintang Semua hanya diam Kini kutitipkan salam pada angin malam Yang berhembus secara perlahan Semoga dapat menyampaikan Dan kaupun akan merasakan Aku sangat merindukanmu, sang pujaan
72 | Hari-Hari di Jalan Bali
Saya Kini Sekolah Lagi
Kalau pagi saya bersih-bersih. Bersih-bersih blok, kamar, kamar mandi dan lainnya. Setelah itu saya sekolah. Sebelum masuk LPKA saya tidak bersekolah. Saya kini sekolah lagi dan saya ingin jadi anak yang lebih baik. Setelah sekolah saya ngangur, karena memang tidak ada kegiatan. Bebas. Kadang-kadang saya lihat TV. Kalau saya punya baju kotor langsung saya cuci biar tidak jadi orang malas. Dulu saya kerja di Ekspedisi. Mengirim barang-barang di Surabaya dan di mana-mana. Kerjaan saya berat. Karenanya saya memakai narkoba. Kalau tidak pakai narkoba, saya tidak semangat bekerja. Nanti kalau sudah keluar saya ingin bekerja lagi. Ingin membahagiakan kedua orang tua. Ingin membangun toko agar punya penghasilan. Saya ingin menjadi anak yang berguna bagi orang tua dan baik dipandang masyarakat. Dan kalau saya keluar dari LPKA ini saya akan menjadi orang baik dan berbakti kepada kedua orang tua saya. Di sini saya sedih karena jauh dari orang tua dan jauh dari teman-teman dekat saya. Tetapi saya di sini mendapat teman
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 73
baru yang lain. Semua dilakukan bersama-sama. Tidur bersama. Makan bersama. Namun tidak bisa bermain keluar. Kini hanya bisa menyesal. Saya menyesal karena membuat kesalahan. Saya menyesal karena tidak patuh kepada orang tua. Dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. (MH, Surabaya)
74 | Hari-Hari di Jalan Bali
KESALAHAN TERAKHIR Oleh
: Maan
Roda kehidupan dunia teus berputar Hingga waktu demi waktu berjalan Hari demi hari pun kulewati Andai dunia ini dapat kembali dan kutahan‌ Tak akan kubiarkan datang waktu demi waktu menyakitkan Dan menyakiti mereka tersayang Karena kesalahan telah kulakukan KESALAHAN TERAKHIR‌. semoga
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 75
Saya Tidak Bisa Menghantarkan Ibu ke Pemakaman
Saya masuk LPKA ini akibat narkoba. Saya biasa memakai barang haram itu karena badan terasa enak kalau dibawa bekerja. Kalau keluar nanti saya ingin bekerja sungguhsungguh, tanpa mengulangi perbuatan buruk itu lagi. Agar hidup saya menjadi lebih baik. Cita-citaku adalah pengusaha, dan saya akan menjadi lebih baik untuk suatu saat nanti. Jangan putus asa dengan keadaan seperti ini karena kita di sini bukan berarti orang gagal. Saya suka di LPKA ini karena banyak kegiatannya dan senang bisa mempunyai banyak teman. Bisa bergurau bersama, makan bersama, dan menunaikan kewajiban bersama. Saya juga bisa mandiri dan menunaikan kewajiban dengan baik. Seperti membersihkan lingkungan, sholat lima waktu, dan mencuci baju sendiri. Sewaktu masih di luar, saya sering kurang sholat, tidak pernah mencuci baju sendiri, dan kurang semangat. Setelah keluar dari sini, saya ingin merubah diri saya seperti saat dididik di LPKA Blitar.
76 | Hari-Hari di Jalan Bali
Yang paling membuat saya sedih waktu di LPKA ini adalah saat ibu saya meninggal. Saya tidak bisa melihat orang yang melahirkanku. Dan saya tidak bisa menghanyatarkannya ke pemakaman. Saya ingin minta maaf pada ibu: ampuni anakmu ini karena telah membuat kesalahan. Dan saya berjanji setelah keluar dari sini saya akan menjadi orang yang lebih baik, dan tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi. (Is, Surabaya)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 77
IBU Oleh: Jolol
Oh Ibu… Kau disiram banyu pergi Kehilangan terasa kini Dan… Kesepian.. Aku bagai purnama gerhana Aku hilang tempat mengadu Tuhan yang Esa… Ampunilah dosa Ibu Tempatkan mereka di antara kasihMu
78 | Hari-Hari di Jalan Bali
Sedih dan Jenuh, Tapi Gimana Lagi
Saya masuk LPKA karena melakukan suatu hal yang tidak diperbolehi agama atau larangan agama. Semua itu karena saya belum bisa merubah sikap dan saya masih tidak bisa berpikir dewasa. Semua itu saya menyesal. Ceritanya, saat habis pulang kerja saya chat seorang wanita. Ternyata wanita itu langsung membalas chat saya. Kemudian saya mengajak jalan-jalan dan dia mau. Saya ajak jalan-jalan, selesai itu saya ajak ke pantai. Setelah itu kami bergurau, dan waktu menjelang sore saya ajak pulang. Wanita itu tidak mau pulang. Saya tanya, kenapa tidak mau pulang? Dia diam saja. Aku paksa tidak mau. Ya saya mau gimana lagi, waktu saya mepet mau istirahat dan mau berangkat kerja lagi. Akhirnya dia mau pulang. Saya ajak dia ke rumah saya. Dan sampai rumah melakukan suatu hal dan habis itu aku antar pulang dan saya berangkat kerja. Setelah kejadian itu seperti tidak ada apa-apa. Saya melakukan aktivitas seperti biasanya. Tapi kira-kira empat bulan kemudian, saat saya pulang kerja, saya ditangkap polisi.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 79
Makanya ingin saya sampaikan ke teman-teman agar jangan sampai melakukan perbuatan yang buruk dan contohlah orang yang baik. Jadilah kalian orang yang baik, jangan sampai seperti saya. Tapi saya kini berusaha untuk lebih baik. Saya sangat ingin saat keluar dari LPKA ini saya menjadi lebih baik dan lebih dewasa. Perubahan waktu di LPKA ini saya sudah melakukan ibadah dan saya tidak lupa pada waktu sholat. Dan saya sangat bersyukur karena saya sudah bisa menjadi lebih baik. Saya sedih dan jenuh, tapi harus gimana lagi memang ini salahku sendiri. Semua ini harus aku tanggung sendiri. Saya harus bisa sabar. Saya harus kuat. Cuma kuat dan sabar menjalani semua ini. Dan saya harus bisa semangat dan sabar menghadapi ini. Saat di LPKA ini saya jauh dari orang tua. Saya harus bersabar untuk bisa bertemu orang tua. Saya ingin minta maaf pada orang tuaku karena saya sudah menyusahkannya. Saya belum bisa berbalas budi. Saya sudah membuat orang tuaku kecewa. Dan saya juga mau meminta maaf pada guru saya karena saya keluar sekolah. Niatnya ingin lebih baik malah seperti ini. Saya merasa bersalah dan menyesali semua itu.
80 | Hari-Hari di Jalan Bali
Saya pasti bisa menghadapi semua ini. Dan saya harus bisa merubah sikap yang dulu. Saya sekarang harus belajar lebih baik. Saya ingin saat keluar dari LPKA ini menjadi lebih baik dan lebih sopan. Dan saya harus bisa merubah nasib. (FF, Bantur Malang)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 81
LANGKAH Oleh: Jolol
Sejauh apapun… Langkah kaki yang salah… Selalu ada waktu untuk mengubah arah Selalu ada jalan… Untuk kembali pulang
82 | Hari-Hari di Jalan Bali
Semua Ini Sudah Ditakdirkan
Saya bisa masuk LPKA ini kayaknya karena salah pergaulan dan putusnya dengan pendidikan. Saya berhenti Sekolah saat kelas 2 SMP. Makanya saya dan teman saya berpikiran untuk kerja yang lebih jauh. Saya kerja sampai di Jakarta.hidup saya semakin bebas, taka da yang menentang kemanapun saya tinggal. Pada akhirnya saya diajak teman untuk melakukan kejahatan, yaitu membunuh pacarnya. Saya hanya ikut membantu. Tetapi itu yang membuat saya akhirnya masuk LPKA ini. Pertama kali masuk LPKA itu saya kira sangat nggak enak. Lama-lama saya di sini terbyata saya sangat bahagia. Saya bisa Sekolah, latihan kerja dan lainnya. Saya lulus SMP di Sekolah Istimewa yang ada di LPKA, dan kini duduk di kelas 2 SMA. Pokoknya saya di sini bisa merubah apa yang saya belum bisa pada saat di luar. Perubahan yang saya rasakan sangat banyak. Selama ini saya sangat semangat dengan adanya olahraga, Sekolah, hiburan, dan lainnya. Yah semua ini sudah ditakdirkan. Saya masuk LPKA ini. Tapi nggak apa lah, semua bisa saya jalani. Semoga apa yang sudah saya jalani selama di LPKA ini bisa merubah
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 83
kehidupan saya jadi seorang pribadi yang berguna vagi bangsa dan orang lain. Setelah keluar dari LPKA ini saya ingin mengubah semuanya dan terus melangkah ke depan. Kalau belum lulus SMA yam au nerusin dulu baru berpikir kedepannya pasti lebih baik dari yang sebelumnya. Intinya ingin membahagiakan orang rua dan orang yang membutuhkan. Cita-cita saya sendiri sangat banyak. Dari seni musik, olahraga, dan lainnya. Yang penting bisa membuat saya dan orang lain bisa berguna bagi bangsa Indonesia ini. Untuk meraihnya saya harus bisa mencari pengalaman, ilmu, guru dan teman yang banyak. Yang penting positif pokoknya. Saya nggak akan putus asa dan akan berusaha mewujudkan apa yang saya inginkan saat ini. Pesan saya buat remaja di luar sana: Jangan pernah putus asa untuk meraih apa yang ANda inginkan. Karena ketahuilah kita hidup di dunia ini pasti sudah diberi rezeki masingmasing. Tapi jangan hanya diam. Cari apa yang saat ini Anda inginkan, pasti dapat. Jangan pernah bermain narkoba atau kriminal lainnya. (WB, Kediri)
84 | Hari-Hari di Jalan Bali
NEW EDITION AT LPKA Oleh: Aam
Berawal dari kesalahan masa lalu Kutersiksa dihantui dengan dosaku Dosa yang melibatkan susahnya orang tuaku Orang tuaku yang tak ikut berbuat tapi ikut malu Karna ini semua kesalahanku di masa lalu Akan kutinggalkan semua sifat-sifat burukku Akan kuberubah untuk membanggakan orang tuaku Karna selama hidupku belum pernah membuat bangga orang tuaku Akan kubuktikan bahwa mantan anak didik LPKA bisa sukses dengan karyanya Karena aku punya mimpi yang tertunda Aku dan teman-teman akan buktikan pada dunia Bahwa kita pasti bisa Tahukah kalian? Manusia melakukan kesalahan karena pilihan Dan manusia membenahi diri dari kesalahan karena pilihan
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 85
Terimakasih Sudah Menghukumku
Aku masuk LPKA karena membeli dan menggunakan narkoba. Waktu itu saya diajak teman untuk beli narkoba. Lepas itu saya ditangkap polisi di jalan tenggumung. Lalu saya di bawa ke polsek, kemudian dilayar ke LPKA ini. Saya sering bersedih karena jauh dan
belum ketemu
keluarga. Saya sering rindu pada orang tuaku. Dan meskipun disini banyak teman yang baik, tapi tetap saja tidak bisa menggantikan
teman
saya
dulu.
Pesan
saya,
jangan
melupakanku. Jangan sampai membuat kesalahan yang sama. Dan jangan menggunakan narkoba dan berbuat kriminal. Di LPKA ini saya mendapat kepercayaan dan kedisiplinan. Kepercayaan
berteman
dengan
orang-orang
baik
dan
kedisplinan karena harus apel terus. Saya juga membersihkan kamar dan lapangan. Saya juga senang bisa sholat berjamaah di masjid. Dulu tidak pernah. Rasanya
saya
pemerintah menghukumku.
ingin karena Saya
mengucapkan sudah akan
terimakasih
menyadarkanku
bertobat
dan
tidak
kepada dan akan
mengulangi kesalahan yang sama. Dan saya akan membuat
86 | Hari-Hari di Jalan Bali
keluargaku tersenyum dan akan membantu kedua orang tuaku. Rasanya
saya
pemerintah menghukumku.
ingin karena Saya
mengucapkan sudah akan
terimakasih
menyadarkanku
bertobat
dan
tidak
kepada dan akan
mengulangi kesalahan yang sama. Dan saya akan membuat keluargaku tersenyum dan akan membantu kedua orang tuaku. (ET, Surabaya)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 87
LIKA- LIKU Oleh Beta
Disini‌ Kesana kemari dikelilingi tembok besi Setiap hari hanya menunggu jam berputar Setiap hari hanya menunggu jam kunjungan Keluarga datang menghampiri Setiap hari hanya menunggu waktu Kapan aku pulang??? Pasti ini kan berakhir,
Disini‌ Buatku sadar akan kesalahanku Tapi aku tidak boleh menyerah, Di balik tembok ini
88 | Hari-Hari di Jalan Bali
Terkena Omongan Teman
Awalnya saya berada di LP Lowok Waru Malang. Saat itu ada teman yang mempunyai niatan lari dari LP Lowok Waru. Garagara tiga teman saya, teman-teman satu kamar jadi kena pukul selang air sama bapak petugas. Akhirnya saya dilayar ke LPKA Blitar. Teman saya yang tidak ikut dilayar ada sembilan anak. Saya bisa masuk LP karena terkena omongan teman. Hingga saat itu saya mencuri kotak amal masjid. Uangnya saya gunakan untuk membeli HP, jajan, dan lainnya. Saat saya masuk LPKA saya mulai memikirkan dan merasakan bagaimana rasanya jauh dengan orang tua, semua keluarga, dan saudara yang lainnya. Saat itu saya memikirkan orang tua, apakah orang tua saya baik-baik saja? Apakah mereka sehat semua? Saya memikirkan bapak saya. Apa bapak saya sehat? Apa di tidak
apa-apa?
Karena
sampai
saat
ini
bapak
tidak
mengunjungi saya, sampai saya mau pulang. Ya Tuhan aku
sangat memikirkannya. Alhamdulillah saya mulai ada perubahan di LPKA. Bagaimana enaknya hidup dengan teman satu kamar. Kebiasaan makan
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 89
bersama setiap hari. Intinya saya hidup dengan teman sekamar bisa merasakan susah senang bareng-bareng. San saya juga mulai bisa hidup mandiri. Mulai menyapu, mengepel, nyuci baju dan lainnya. Saat keluar nanti saya ingin mulai belajar kerja dengan bapak. Saya ingin menjadi contoh yang baik bagi adik-adik saya dan ingin membahagiakan orang tua. Saya ingin menjadi pembalap drag. Untuk itu saya akan belajar membongkar mesin dan memodifikasi sepeda drag. Demikian sedikit ceritaku. Kepada teman-teman semua: Jangan pernah mengulagi lagi perbuatan yang pernah kamu lakukan hingga sampai masuk LPKA. (MFA, Malang)
90 | Hari-Hari di Jalan Bali
PESAN UNTUK TEMAN Oleh: Ery
Kusambut pagi ini dengan senyuman Meskipun keadaannya ada di balik tembok besi Aku tetap semangat dan tersenyum untuk Menjalani hari-hariku di sini Di sinipun kita akan tahu Menghargai seorang teman atau sahabat sejati Teman adalah sesuatu yang indah Dan bersama temanlah kita bahagia dalam tembok besi ini Dan kita bisa saling menjaga satu sama lain Jika nanti kita berpisah jangan pernah lupakan Kita sahabat, dan semoga kita bisa menjadi Orang yang lebih baik dari sebelumnya.. Bisa membahagiakan orang-orang yang kita sayang dan cinta.. Jangan pernah engkau lepaskan orang yang engkau cintai Jagalah dia semampumu Buatlah dia bahagia bersamamu Kapanpun dan dimanapun..
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 91
Bagiku LPKA adalah tempat dimana Kita dapat berubah Menjadi lebih baik dari yang dulu Dan disinilah kita mengerti arti kehidupan Yang sesungguhnya..
92 | Hari-Hari di Jalan Bali
Ingin Mencium Kaki Orang Tua
Janganlah kau berurusan dengan hukum, karena kelak kamu akan menyesali belakangnya. Seperti apa yang terjadi pada diriku saat ini. Aku benar-benar menyesalinya. Gara-gara berurusan
dengan
hukum
aku
akhirnya
mengalami
penderitaan ini. Sebenarnya orang tua telah menasihatiku. Agar aku tidak dekat-dekat dengan barang haram itu. Narkoba. Tapi aku tidak menghiraukan nasihat mereka. Aku terus mengkonsumsi narkoba.
Sampai
akhirnya
polisi
menangkapku,
dan
menjebloskanku ke LPKA. Kini aku menyesal. Aku sadar ini kesalahanku sendiri. Aku menyesal apa telah kuperbuat. Dan aku sedih. Sedih karena jauh dari orang tua. Sedih karena tidak lagi berkumpul dengan saudara. Sedih karena berpisah dengan temanteman. Aku jauh dari pandangan mereka. Biarpun diri ini sedih karena jauh dari keluarga dan sanak saudara dan tidak merasakan kedekatan dengan orang tua, tetapi masih ada sedikit bahagia yang aku rasakan. Di LPKA aku mendapat teman-teman baru. Mereka lah yang menjadi penyemangatku saat ini.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 93
Aku merasa menjadi lebih baik di LPKA karena dididik dan dibimbing. Aku merasa lebih mandiri. Aku juga merasa lebih sering mengerjakan ibadah. Selain itu, kini aku menjadi bisa mengaji dan bisa menulis arab meskipun sedikit-sedikit. Setiap hari aku belajar menggambar. Meskipun hasilnya agak tidak bagus, tetapi aku tetap belajar sehingga menjadi lebih bisa. Karena aku bercita-cita menjadi pelukis. Dan aku setiap hari juga belajar membuat lagu, karena aku juga bercita-cita menjadi penulis lagu. Aku ingin berubah menjadi yang lebih baik. Keinginanku setelah keluar dari LPKA ini yaitu bekerja dan membantu orang tua. Aku ingin membahagiakan orang tua dengan kerja keras. Aku ingin meminta maaf dan mencium kaki orangtua, karena telah menyakiti dan mematuhi larangannya. aku ingin menjadi anak yang berbakti pada orang tua. Aku sering memikirkan dan sering mendoakannya. Ingin sekali aku menyampaikan, “Pak, buk.. aku akan mematuhi semua perintah dan laranganmu. Aku tidak akan berbuat egois lagi. Aku akan membahagiakanmu..� (KBT, Kediri)
94 | Hari-Hari di Jalan Bali
TITIP RINDU UNTUK IBU Oleh: Hani
Betapa langkah mu kini tertatih dengan tubuh renta Maafkan aku Tak kuasa untuk menuntunmu Setiap saat terjaga untukmu Seperti saat dulu Kau latih ku berdiri, berjalan dengan sabar tanpa batas hingga kini ku bisa berlari mengejar mimpi Dan meraih semua asa dan cita-cita Semua tak mungkin terjadi tanpa belai Kasih sayang dan cinta putih tulusmu Taukah ibu, rasanya ingin kembali Engkau peluk, belai‌ Saat kurasa lelah terpuruk seperti ini
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 95
tak punya siapa-siapa Kau selalu menjadi ratu Di dalam hatiku Tak akan pernah terganti
96 | Hari-Hari di Jalan Bali
Tidak Dipenjara, Tetapi Dibina
Pada suatu hari, di hari sabat, saya dan teman merencanakan akan pesta minuman keras. Saya mengajak pacar saya untuk menemani pesta minuman keras di rumah saya. Setelah kami berempat
berkumpul,
saya
selaku
bandar
langsung
menuangkan minuman yang sudah tersedia. Singkat cerita, setelah kami pesta minuman keras dan kami pun merasa lemas (tidak berdaya), di situlah pikiran jelek saya muncul. Saya mengajak pacar saya untuk melakukan hubungan badan. Setelah saya melakukan dengn pacar, kemudian teman saya kepingin melakukan hubungan seperti saya. Dan akhirnya pacar saya digilir teman saya. Setelah itu saya mengantarkan pacar say pulang. Lekas tiga minggu saya dilaporkan oleh orang tua pacar saya ke polisi. Di waktu itulah saya merasa putus asa., karena saya menganggap masa depan saya sudah hancur. Tapi setelah saya pikir-pikir, saya harus merubah sikap saya untuk menjadi lebih baik lagi dan saya akan membuktikan pada orang tua bahwa saya bisa untuk membahagiakan mereka. Jangan putus asa karena kami di sini tidak untuk disiksa atau dipenjara, tetapi untuk dibina dan dididik untuk lebih tahu
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 97
akan dunia perhukuman. Saya merasa seperti dipondokkan oleh orang tua. Dan saya harus bisa merubah cara hidup saya agar bisa menyongsong kehidupan baru di saat saya keluar nantinya. Kepada ibuku, janganlah bersedih karena anakmu dihukum. Aku di sini bakal berubah untuk ibu. Dan jangan berkecil hati karena anakmu tidak bisa berkumpul dengan keluarga di hari raya idul fitri seperti anak-anak lainnya. Doakan saja aku di sini dapat berubah, bersabar, dan tidak putus asa. Dan aku berjanji akan membahagiakanmu. Selama di LPKA saya menjadi lebih aktif dalam melakukan ibadah sholat. Dan dengan keadaan seperti ini saya tidak malu karena saya tahu bakalan ada hikmah di balik semua ini. Dan saya bakal membuktikan kepada keluarga saya bahwa saya akan membahagiakan mereka kelak setelah saya keluar dari LPKA. Saya akan berusaha mencari pekerjaan yang halal. Saya bercita-cita ingin menjadi seorang yang ahli dalam mesin bubut, karena saya sangat suka bermain dengan mesin bubut. Saya akan mencoba untuk terus belajar teknik dan cara-cara yang lainnya tentang mesin bubut. Dan saya akan mencoba membeli mesin untuk saya belajar. Kalau saya sudah ahli, saya akan mencoba mempekerjakan orang dan
98 | Hari-Hari di Jalan Bali
mengenalkan mesin bubut kepada keluarga saya bahwa saya bisa bergelut dalam teknik permainan. Setelah itu saya akan berusaha
mewujudkan
keinginan
terbesar
saya,
yaitu
Menaikkan Haji orang tua saya. (MS, Nganjuk)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 99
TEMBOK BESI Oleh
: Ery
Saat malam tiba Aku mulai meratapi yang terjadi Berawal dari kisah cinta Semua berakhir menjadi luka Aku terpaku Meratapi kebedaan dalam diriku Yang membuat hidupku pilu Menahan semua rasa rindu Kapankah kan berakhir Semua penderitaan yang kualami Air mata mengalir tiada henti Saat harus kulalui hidupku sendiri Mengapa seperti ini Cobaan hidup yang tiada henti Dari balik tembok besi
100 | Hari-Hari di Jalan Bali
Gara-Gara Ingin Hasil Instan
Setamat dari SMA, saya tidak melanjutkan kuliah. Saya bekerja di sebuah pabrik sabun. Penghasilannya cukup lumayan. Dalam dua pekan saya bisa mendapat penghasilan 1.7 juta. Kalau sebulan berarti bisa 3.4 juta. Sebuah angka yang besar sebenarnya. Bahkan itu sudah melebihi UMK Kota Surabaya. Tapi kerjanya memang berat. Saya kerja borongan. Tidak harian atau bulanan. Saya kadang bekerja dari pagi sampai malam. Tangan saya sampai banyak yang lecet-lecet dan luka. Kalau pulang kerja juga rasanya tulang mau copot. Capek sekali. Di saat saya sedang kumpul dengan teman-teman, dan mengeluhkan pekerjaan yang berat, ada seorang teman yang menawari saya kerja sampingan. Ia menjanjikan gaji lebih besar dari pada gaji saya kerja di pabrik. Juga pekerjaan yang jauh lebih ringan. Saya begitu tertarik dengan tawaran kerja itu. Ketika saya tanya, apa pekerjaan itu, teman saya menjawab jualan sabu-sabu. Saya langsung menolaknya. Karena saya
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 101
tahu itu pekerjaan yang tidak baik dan sangat beresiko. Kalau ketahuan polisi saya bisa ditangkap. Tapi teman saya meyakinkan
saya.
Dia
menunjukkan
hitung-hitungan
keuntungannya. Dia juga mengajari cara biar bisa jual narkoba dengan aman. Saya akhirnya tergiur juga. Hanya beberapa bulan jualan sabu-sabu, saya bisa membeli motor baru dengan cash tanpa kredit. Tapi rasa bahagia karena punya motor baru dan banyak uang itu hanya sebentar. Tidak lama kemudian saya ditangkap polisi. Setelah beberapa bulan masuk di LP Medaeng Surabaya, saya akhirnya dilayar di LPKA ini. Di LPKA ini saya baru benar-benar merasakan hukuman. Saat di Medaeng saya masih santai dan nyaman karena dekat dengan rumah. Orang tua sering sekali mengunjungi. Di sini jauh dari rumah. Orang tua akhirnya jarang mengunjungi, paling sebulan hanya sekali bahkan kadang lebih dari sebulan. Saya tak sabar ingin keluar dari LPKA ini. Saya menyesal sekali mengikuti ajakan teman saya itu. Saya mau mengikuti karena tergiur untuk mendapatkan uang dengan cara instan, tidak dari bekerja. Saya ingin kembali bekerja. Cari pekerjaan yang halal. Berat tidak apa-apa yang penting tidak melanggar hukum. Kapok saya di penjara. (Dituturkan DV dari Surabaya)
102 | Hari-Hari di Jalan Bali
PELAJARAN HIDUP Oleh D N Y
Air mata mengajarkan bahwa Sesuatu itu berharga Ketika kita sudah kehilangannya Penderitaan mengajarkan bahwa Kita harus selalu kuat menjalani hdup Cobaan mengajarkan bahwa Pada akhirnya ada nada Sebuah kebahagiaan Keikhlasan mengajarkan bahwa Hidup itu tiada yang sempurna Cinta mengajarkan bahwa Ada awal dan akhir dalam sebuah hubungan Senyum mengajarkan bahwa Ada kebahagiaan yang tak terduga Hati yang terluka mengajarkan bahwa Kita harus selalu sabar
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 103
Bagian 2 Most Significant Changes (MSC)
104 | Hari-Hari di Jalan Bali
MSC adalah cerita Anak Menjalani Pidana Penjara (AMPP) yang mengalami perubahan sikap dan perilaku menuju ke arah yang lebih baik karena telah mengalami proses pembelajaran dari Program Peduli. Perubahan ini dapat dilhat dari berbagai sudut pandang mulai dari perubahan kehidupan bersosial hingga kecerdasan intelektual. Tak jarang dari MSC ini yang mengungkap sisi kelam dari AMPP yang kemudian di bandingkan dengan keadaan si anak setelah mendapatkan manfaat dari Program Peduli. Hal ini juga digunakan sebagai alat ukur sampai sejauh mana program ini bermanfaat untuk AMPP juga sebagai bahan dalam menentukan rumusan strategi untuk melayani dan memperlakukan AMPP secara tepat sesuai dengan kebutuhan. MSC ini ditulis oleh Budiyati (PM Program Peduli LPA Jatim) dan Atim Pari Purnama (CO Program Peduli LPA Jatim)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 105
Aku Terpaksa Mengakui Perbuatan yang Tidak Kulakukan Nama saya IS berasal dari Pasuruan. Saya di besarkan oleh ayah yang bernama SL yang kesehariannya bekerja sebagai Tukang bangunan dan ibu saya yang bernama MF tiap hari hanya sebagai ibu runah tangga. Saya adalah anak dari tiga bersaudara. Saya lahir pada tanggal 20 Juni 1998 yang pada hari ini usia sudah 19 tahun. Sehari hari di rumah saya di anjurkan ayah untuk selalu mendalami ilmu agama, karna bagi keluarga saya agama adalah tiang yang penting dalam menjalani kehidupan. Semasa SMP saya saya pernah meraih NEM dalam kategori 4 besar di SMP saya sekolah.Tak heran dengan sering mengaji saya lebih tertariik dengan ilmu keagamaan. Hal ini terbukti bahwa saya juga pernah menjadi juara di tempat mengaji. Saya masuk di LPKA ini adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan
karna
saya
dengan sangat
terpaksa
harus
mengakui perbuatan perampasan motor. Padahal saya tidak melakukan namun karna ada teman satu SMK yang menggigit akhirnya saya di bawa ke kantor polisi dan di paksa untuk mengakui perampasan motor yang tidak pernah saya lakukan.
106 | Hari-Hari di Jalan Bali
Dalam penyidikan di kantor polisi tak jarang saya mendapat berbagai macam siksaan dan berbagai macam tuduhan yang saya benar benar tidak melalukan. Hingga saya sudah berada di ujung rasa sakit yang sudah tidak bisa saya tahan. Waktu itu tangan saya dipalu semua sampai jari jari ku kelihatan tulang nya dan di pukuli hingga tak dikasih makan dan minum. Bukan hanya itu saja, saya juga pernah disetrum polisi sampai kencing darah akhirnya demi keselamatan saya mengaku melakukan perampasan. Hingga akhirnya sama pengadilan saya di putus dengan hukuman 3 tahun dan menjadi penghuini di LPKA. Saya di LPKA sekarang ini sudah berjalan satu tahun 9 bulan dan telah mengajukan PB agar bisa bebas lebih cepat dari putusan. Tinggal di LPKA yang membuat senang adalah teman teman banyak sehingga tidak merasa sendiri menghadapi masalah. Saya juga masih bisa melanjutkan sekolah di sini dengan metode EDMUDO atau sekolah jarak jauh, dimana semua pembelajaran saya lalui dengan metode online. Di LPKA saya mempunyai sahabat untuk tempat curhat namanya LQ dia juga berasal dari Pasuruan. Biasanya saya curhat dengan dia masalah kasus, juga pas rindu dengan orang tua.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 107
Setelah mengikuti motivasi yang diadakan oleh LPA Jawa Timur dan saya mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias, maka ada perubahan yang terjadi pada diri saya ,dari yang sebelumnya adalah anak yang pemalu sekarang sudah menjadi anak yang berani dalam bersikap dalam menghadapi persoalan dan lebih sering mengaji untuk memperbanyak hafalan Alquran yang sebelumnya saya sedikit malas. Juga saya menjadi mengerti tentang berbagai macam hak anak yang harus di penuhi meskipun di dalam LPKA. Saya sangat senang ketika di adakan motivasi ini saya menjadi
lebih bersemangat
untuk
selalu berbuat
baik
sehinggga dalam merencanakan masa depan bisa lebih baik. Keinginan untuk membantu dan membahagiakan keluarga juga semakin tertanam di diri saya. Setelah keluar dari LPKA saya berharap bisa membuktikan kepada masyarakat dan polisi bahwa saya tidak bersalah dengan berperilaku baik dan lebih mendalami tentang ilmu agama sebagi bentuk bakti saya terhadap orang tua. Satu hal yang menjadi impian saya adalah bisa meneruskan kuliah untuk mencari ilmu yang lebih banyak dan sebagai modal untuk daftar menjadi TNI. Dengan menjadi TNIkan bisa melindungi yang lemah.
108 | Hari-Hari di Jalan Bali
Mungkin di LPKA Ini Saya yang Paling Lama Hukumannya
RDW itu adalah namaku. Saya dibesarkan dari keluarga sederhana yang
tinggal di daerah Kabupaten Kediri. Saya
dari dua bersaudara.Saya adalah anak pertama dan adik saya sekarang masih duduk di bangku SD kelas 4. Sebelum masuk di LPKA saya bersekolah di SMP Negri 1 Semen Kediri. Di SMP saya tergabung dalam Tim sepak bola dan tim saya juga masuk dalam turnamen sepak bola antar SMP.Penjaga gawang itu posisi saya di tim sepak bola. Selain sepak bola saya juga gemar memancing dan sepeda santai bersama teman teman. Karna jarak sekolah SMP dengan rumah saya yang lumayan jauh, saya mulai sering nongkrong dan kumpul dengan teman teman di pos kampling. Padahal sebelumnya di rumah saya rajin mengaji dan membantu orang tua di waktu luang. Berawal dari sering kumpul itulah awal mula kenakalan saya mulai menjadi. Saya menjadi anak yang sering bolos dan bandel. Puncaknya habis dari Study Tour yang diadakan di sekolah saya mengeluarkan diri dari sekolah.Saat itu orang tuamemberi pilihan: pilih terus sekolah atau tidak sekolah.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 109
Memang saya sudah nakal saya memutuskan untuk tidak sekolah. Sebelum saya kerja di Jakarta saya sempet kerja di pabrik dan akhirnya saya kenal dengan temen yang bernama SN. Akhirnya saya kerja di Jakarta tepatnya di resto khas Jatim. Sebagai pelayan di resto saya kerja kurang lebih satu tahun dan saya pulang ke rumah teman saya yang berada di Nganjuk, Hingga saya diajak teman saya untuk melakukan pembunuhan dan yang menjadi target adalah pacar teman saya sendiri, gara-gara menjanjikan uang 10 juta untuk operasi mata katarak. Setelah dicek ATM yang dikasih cewek itu hanya berisi 250.000. Teman saya marah yang berujung melakukan pembunuhan di dalam mobil yang disewa oleh teman saya.Pada waktu itu saya hanya bagian mencekik, dan yang memukul korban pakai helm tepat di kepala adalah teman saya untuk memastikan korban itu sudah meninggal apa tidak. Pada saat itu otak saya sudah tidak bisa terkendalikan dan akhirnya terjadilah pembunuhan dan saya buang ke dalam parit Dua minggu kemudian ketika saya pulang di Kediri saya di tangkap oleh polisi di tembak dan langsung di tangkap. Saya berada di Lapas Dewasa Kediri selama sidang berlangsung
110 | Hari-Hari di Jalan Bali
hingga saya masuk di LPKA tanggal 19 Desember tahun 2015 dengan putusan kurang lebih 10 tahun.Mungkin di LPKA ini yang paling lama hukumannya adalah saya. Di dalam LPKA saya mulai sekolah lagi. Di sini kegiatan yang sering saya ikuti adalah pendidikan oleh karena itulah saya terpilih menjadi tamping atau pembantu petugas LPKA dalam pelayanan. Namun juga ada kegiatan yang tidak saya sukai di LPKA yaitu pas malam hari tidak ada hiburan melainkan menghabiskan malam hanya di dalam kamar dan itu sangat membosankan.Saya pingin ketika malam ada kegiatan yang itu bisa menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan serta mengusir kejenuhan. Setelah di adakan berbagai penddikan motivasi oleh LPA JawaTimur saya semakin bertambah percaya diri dalam mengutarakan pendapat.Dalam pergaulan saya juga bisa memilih mana teman yang bisa membuat lebih maju dan bermanfaat dan mana teman yang mengajak untuk berbuat kejahatan. Dalam kegiatan motivasi juga di ajarkan untuk selalu berfikir terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu agar keputusan yang kita ambil lebih berguna dan bermanfaat.Juga saya menjadi pribadi yang selalu berpikiran positif karna dentgan
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 111
berfikir positif maka kehidupan saya juga bertambah semakin baik dan berkualitas. Harapan saya setelah keluar dari LPKA ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau ingin kuliah agar bisa membuat
bangga
orang
tua
dan
bisa
memperoleh
penghasilan dan kehidupan yang lebih baik. Nah bagi anak anak atau remaja yang alayy jangan mencontoh perbuatan kriminal apa aja ya. Ok? Contohnya saya nihh kalian harus berfikir lebih dewasa lagi. Ok? Sukseskanlah diri anda manjakanlah diri anda dengan cita cita anda, Kalau anda sudah sukses jangan lah anda sombong dan hargailah diri anda sendiri kalo anda ingin di hargai oleh orang lain.
112 | Hari-Hari di Jalan Bali
Saya Bingung Ketika Dipilih Menjadi Ketua Forum Anak
Saya bernama SP. Tempat tinggal saya di Kota Surabaya, tepatnya Jalan Ngaglik Dsn Ngaglik DKA atau sepanjang rel kereta api. Ayah saya bernama EB, tetapi sudah almarhum. Sedangkan ibu saya IW yang sekarang kerja di Batam. Sehari-hari sayai kut nenek saya yang bernama SU. Dengan tak diasuh orang tua saya harus bekerja untyuk menghidupi diri saya sendiri juga membantu kehidupan nenek. Menjadi buruh di bengkel las menjadi pilihan saya untuk mencukupi kebutuhan saya. Sampai berumur 15 tahun saya bisa menjadi tukang las dengan penghasilan yang cukup lumayan. Satu minggu saya bisa menghasilkan 500.000. Dengan menjadi tukang las kehidupan saya mulai tercukupi juga bisa mengidupin enek yang setiap hari merawat saya. Melihat teman-teman sesama tukang las yang bekerja tak kenal lelah dari pagi sampai siang sempat sayamenjadi iri karna dengan begitu penghasilan yang di peroleh teman saya jauh lebih besar dari pada saya.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 113
Hingga penasaran saya tak bisa bending akhirnya dengan memberanikan diri saya bertanya kepada teman-teman yang bekerja tanpa rasa lelah. Akhirnya
teman
saya
memberikan
bocoran
tentang
keadaanya kenapa dia bisa begitu. Waktu subuh baru saya dikasih tahu bahwa teman saya menggunakan doping dan yang yang di gunakan adalah Sabu. Karena saya juga kepingin mendapatkan uang yang banyak akhirnya saya juga ikut-ikutan menggunakan sabu. Dan benar adanya dengan menggunakan sabu ketika saya bekerja lelah pun tak ada dan saya bisa bekerja lebih cepat dari yang sebelumnya dan itu juga berpengaruh terhadap penggasilan yang saya dapatkan pun meningkat. Puncaknya
ketika
saya
selesei
mengerjakan
proyek
perumahan yang berada di Kabupaten Blitar. Saat itu saya tergiur untuk kulakkan sendiri sabu tersebut dan akhirnya saya menjadi penjual sabu. Untuk penghasilan yang saya dapatkan pun melimpah sampai saya bisa dalam satu hari uang 500.000 bisa saya dapatkan. Foya-foya dan membeli berbagai
macam
barang
pun
saya
beli
sampai
saya
menghamili wanita. Dan saya bertanggung jawab untuk menikahinya.
114 | Hari-Hari di Jalan Bali
Di sini lah awal mula kehancuran saya, Setelah menikahi gadis pujaan hati tak tahu sebabnya uang saya habis bersama dengan stok sabu saya juga habis. Dalam keadaan seperti ini say amerasakan bingung. Di tengah kebingungan akhirnya menjumpai teman yang hanya lontang-lantung tapi punya banyak duit. Saya pun tergiur kembali akhirnya saya bergabung dengan teman saya yang berprofesi sebagai jambret. Keseharian saya akrab dengan dunia jambret. Sudah berapa kali motor, kalung, dompet juga tas yang saya jambret. Untuk mempermudah pekerjaan, saya pasang susuk agar ketika ada orang yang baw aduit dan perhiasan berharga saya bisa merasakan. Memang betul setelah saya pasang susuk tersebut ketika ada target telinga saya terasa berdenging dan itu artinya saya harus menjambretnya. Mungkin karna sudah tiba saatnya apes saya tertangkap pas waktu jambret motor pertengahan bulan Febuari tahun 2016. Saya
harus
mendekam
di
Medaeng
untuk
menjalani
pemeriksaan dan penyidikan kurang lebih selama 2 minggu dan akhirnya saya di vonis dengan hukuman dua tahun enam bulan. Kehidupan baru harus saya mulai dengan tinggal di LPKA Kota Blitar. Saya masuk di LPKA Kota Blitar pada bulan Febuari
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 115
tahun 2016. Pertama kali masuk saya ditempatkan di wisma Cempaka. Dalam satu kamar tersebut berisikan 10 anak. Harihari saya lalui di LPKA bersama teman-teman. Namun dari sekian banyak teman ada satu teman yang merupakan sahabat saya. CDS itu sahabat saya tempat untuk curhat. Dia anaknya pendiam tidak suka berbuat aneh-aneh, suka membantu teman yang kesusahan. Biasanya saya curhat masalah keluarga dan kasus yang menimpa saya. Di samping beliau sangat menghormati teman, kelebihan yang diamiliki yaitu ketika pas ngelawak teman sekamar ketawa semua. Pokoknya melebihi stand up comedy lucu dan serunya. Saya juga bersyukur dan senang ketika di adakan pendidikan Motivasi yang diselenggarakan oleh LPA Jawa Timur. Di sini saya banyak belajar tentang bagaimana menjadi pemimpin, bagaimana bersifat sabar juga bisa belajar bagaimana dalam menyeleseikan persoalan hidup. Saat pemilihan Ketua Forum Anak, saya dipilih sama teman-teman untuk menjadi ketua forum tersebut. Bingung dan ragu ketika saya ditunjuk jadi ketua. Saya nggak bisa apa-apa kok jadi ketua. Tetapi dengan dukungan dari tim LPA Jawa Timur dan teman-teman yang membesarkan semangat, akhirnya saya mau menjadi Ketua Forum Anak.
116 | Hari-Hari di Jalan Bali
Perubahan yang terejadi pada diri saya dengan mengikuti kegiatan motivasi saya menjadi percaya diri dari yang sebelumnya. Dulu ketika belum ikut motivasi saya marah sama ibu saya yang meninggalkan saya untuk kerja di Batam, sekarang saya sudah bisa menerima dan memaafkan ibu saya, meskipun saya belum pernah dikunjungi keluarga sampai hari ini. Saya punya keinginan ketika sudah keluar dari LPKA saya akan menjadi pribadi yang lebih baik dan ingin menemuii buk yang kerja di Batam tak hanya itu saya juga akan bekerja lebih baik lagi agar kehidupan saya lebih baik. Yang tidak bisa saya lupakan di LPKA ini adalah rasa kebersamaan dari teman teman sampai makan pun kita sering bersamasama dalam satu wadah. Dan itu tidak saya dapatkan di tempat lain.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 117
Sempat Putus Asa Menerima Kenyataan Namanya KZF. Remaja dari pulau garam Madura ini lahir pada 13 maret 2001. Dibesarkan dari keluarga yang cukup berada. Ayah beliau MY yang kesehariannya sebagai PNS kepala pasar. Ibunya HN sebagai ibu rumah tangga biasa. Beliau 4 bersaudara dan KZF menjadi anak ke empat yang kesemuanya adalah perempuan. Namun satu diantaranya sudah meninggal dan sekarang semua saudara KZF sudah menikah. Kesehariannya tidak jauh beda dengan teman teman sebayanya. Pulang sekolah main bola dan mengaji di dekat rumanya. Di MTS tempat ia belajar pernah ikut lomba lari dan mendapat juara satu. Setelah itu melanjutkan ke SMA Negeri Kabupaten pada tahun 2015. Di SMA ini KZF aktif ikut bela diri yang kebetulan pamannya sebagai pelatihmya. Jurusan IPS lah yang diipilih karna tidak terlalu suka dengan hitung menghitung. Hingga perenghan tahun 2017 KZF kena masalah karna berantem dengan teman sebaya namun tidak sampai bersentuhan dengan hukum. Namun awal tahun 2018 tepatnya buan Febuari KZF tersandung masalah karna memukul gurunya yang kebetulan
118 | Hari-Hari di Jalan Bali
pada waktu kejadian gurunya menyulut kemarahan dengan menyolok matanya dengan tinta bekas menggambar. Spontan KZF marah dan memukul gurunya yang mengakibatkan gurunya tersebut meninggal. Dalam proses persidangan memakan waktu sampai kurang lebih 8 kali hingga akhirnya di putus 6 tahun. Dan masuk kali pertama di LPKA Blitar pada tanggal 13 maret 2018.Kehidupan baru menuntut KZF mau tidak mau harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Ia sempat putus asa menerima kenyataan namun berkat keepedulian dari tim konselor sedkit demi sedikit mengalami perbaikan dan perubahan menjadi lebih bisa menerima kenyataan dan mulai bisa beradaptasi hingga rasa percaya diri mulai tumbuh. Yang membuat senang di dalam LPKA adalah ada berbagai fasilitas terutama drum band dan out bound. Setelah menghabiskan pendidikan di LPKA, KZF bercita cita menjadi polisi dan membuat orang tua bahagia.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 119
Saya Akan Mengajak Teman untuk Sekolah Lagi Saya adalah YS. Usia saya sekarang 16 tahun. Rumah saya di Kediri. Ayah saya kerja usaha ayam petelur sedangkan ibu saya jualan jamu. Saya menyenangi kesenian yaitu jaran kepang. Saya juga minat di bengkel. Sebelum saya masuk LPKA, saya jarang pulang kerumah, jarang berkomunikasi dengan orang tua. Saya juga sering nongkrong-nongkrong bersama teman-teman. Kenapa saya bisa masuk ke LPKA? Saya menjual motor hasil curian. Orang yang membelinya ketika menstater motornya ditangkap jadi saya ikut tertangkap juga. Atas kesalahan tersebut saya dihukum 1.7 tahun dan sekarang saya sudah menjalani hukuman selama 11 bulan. Sebelum masuk di LPKA saya sering ditinggal pergi temanteman ketika mau bergabung bermain, sering dicibir, dijauhi teman dan orang sekitar rumah. Ketika ibu-ibu belanja di depan rumah, saya lewat digunjing. Meskipun diperlakukan begitu selama saya tidak disakiti secara fisik saya tidak membalas. Di sini saya pernah dimasukkan di sel ruang isolasi “ sel tikus� namanya, karena saya menonjok teman sekamar saya ketika
120 | Hari-Hari di Jalan Bali
bertengkar. Saya di sel tiga hari tiga malam, masih diberi makan tiga kali setiap hari tapi tidak boleh dikunjungi, berinteraksi dengan teman dan diberi makan. Hubungan saya dengan teman yang saya tonjok jadi rengang dan tidak pernah saling sapa sampai sekarang. Di sini juga ada anak yang paling di takuti, dari daerah Sidoarjo dan Surabaya yang tahanannya lebih lama, lebih tua dan berkasus pembunuhan berencana. Sebelum ada kegiatan dari program peduli oleh LPA JawaTimur, aktivitas saya hanya sekolah. Saya ini sekolah di jenjang SMA dan bersekolah di LPKA. Gurunya tiap hari datang ke LPKA dan mengajar dari jam 08.00 – 11.00 WIB. Setelah sekolah saya tidak mempunyai aktivitas lagi. Saya juga kurang kenal dengan teman-teman lainnya. Perubahan terbesar yang terjadi selama saya menjalani pembinaan di lingkungan LPKA adalah pada saat telah mengikuti Program Peduli dari LPA Jawa Timur. Saya sudah mengikuti pendidikan motivasi sebanyak 4 (empat) kali. Saya pernah
sama
berkenalan,
teman-teman
membuat
yel-yel
diminta
menulis
kelompok,
cita-cita,
mengabungkan
gambar yang terpotong-potong menjadi bentuk benda dan melihat film 3 (tiga) orang panjat tebing yang sukses. Saya senang kelompok saya dapat hadiah membuat yel-yel terbaik
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 121
dan kompak. Saya juga lebih bersemangat selama menjalani pidana penjara, semangat ikut kegiatan dan menjalani hidup setelah keluar dari LPKA. Teman-teman menjadi lebih dekat, suka guyon, saling menyapa, makan bersama satu wadah jadi rukun, dan kalau saya belum bangun pasti ada yang membangunkan. Saya berteman sangat dekat dengan ST yang pada mulanya walau satu kamar tidak saling mengenal. Selain itu, saya juga menjadi lebih dekat dengan keluarga terutama dengan ayah. Sebelumnya ayah menjeguk hanya 2 (dua) minggu sekali tapi sekarang tiap minggu 2 (dua) kali. Dulu orang tua jarang ngobrol, sekarang suka ngobrol terutama masalah sekolah, saya juga kalau dengar saran dari orang tua nurut. Saat ini di LPKA juga sudah ada Forum Anak, sahabat saya ST adalah ketua forum anak di sini, sedangkan saya sendiri di forum anak sebagai ketua divisi pendidikan. Saya akan mengajak teman-teman yang semula tidak sekolah untuk ikut sekolah disini, untuk saya ajak menjadi baik. Saya sering katakan ke teman-teman, “Mosok awakmu ra
sekolah, awake dewe dicap nakal ra popo pokoke awake dewe mlebu mrene sekolah sak iso e sak duwur-duwure, lak nakal besok gede dadi opo�. Yang artinya: masak kamu tidak sekolah, kita dicap nakal nggak apa-apa, pokoknya kita
122 | Hari-Hari di Jalan Bali
masuk disini (LPKA) sekolah sebisanya dan setinggi-tingginya, kalau nakal besok besar jadi apa). Saya bermimpi ingin sekolah lagi setinggi-tingginya untuk meraih cita-cita, ingin kuliah menjadi pengusaha sukses. Harapan saya dengan adanya forum anak di sini dapat memberikan manfaat untuk semua anak yang berada disini, saling kenal, guyup seperti sodara. Seperti makan “ngumbul� selama ini tidak pernah tapi dengan kegiatan tadi semua teman makan bersama jadi satu dan dibersihkan sama-sama. saya ingin keberadaan saya disini dapat bermanfaat untuk anak-anak yang lain dan dapat membanggakan orang tua saya.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 123
Bagian 3
Cerita dari Orang-Orang Peduli
124 | Hari-Hari di Jalan Bali
Cerita dari Orang-Orang Peduli adalah kisah yang ditulis oleh mereka yang peduli pada anak-anak di LPKA. Mereka menuliskan kesan saat berinteraksi dengan anak-anak di LPKA. Di antara mereka adalah yang tergabung di Forum Peduli Anak (FPA) Blitar, Sahabat Perempuan Anak (Sapuan), dan juga guru-guru SMA YP yang mengajar di LPKA.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 125
Aku Gugup Hingga Nggak Bisa Tidur
Penjara/lapas, dan juga termasuk LPKA. Bila kita mendengar tempat tersebut, pikiran negatif pasti langsung terpikirkan secara otomatis diotak kita. Saya pernah memasuki tempat tersebut untuk berkunjung, waktu itu adalah di Lapas Dewasa. Tempat tersebut sangat dingin dipenuhi dengan orang orang bermuka cuek, dingin, keras, kaku ya pokoknya hampir tidak ada raut kebahagiaan. Kini saya berada di LPKA bukan lagi untuk berkunjung. Saya adalah pengajar baru dari suatu SMA di Blitar. Saya mengajar di sekolah itu selama setengah tahun, sampai pada semester kedua di SMA ini bekerja sama dengan LPKA Kelas 1 Blitar. Saya pikir ini akan lama prosesnya, MOU dengan lemabaga besar pastinya tidak gampang. Tapi yang terjadi adalah MOU itu disetujui dan beberapa hari kesepakatan itu dibuat semua guru harus mulai mengajar di sana. Ya ampun, nagajar di sekolah biasa aja masih sangat gugup, kurang bisa menguasai kelas apalagi itu di penjara. Gimana coba, anak-anak disana pasti ngak terkendali, mereka anak yang suka berontak, mereka tidak suka belajar, mereka pasti
126 | Hari-Hari di Jalan Bali
kasar.Aku pasti kalah, apalagi suaraku kecil dalam ngajar. Aku sangat takut, setiap hari berjalan lebih cepat dari waktu normal (menurutku si) hal itu terjadi mugkin karna aku sangat gugup diberi kesempatan untuk mengajar di LPKA. Sampai pada hari dimana aku harus mengajar di sana, saat itu hari sabtu, oh iya saya pengajar bahasa indonesia. Waktu malam hari sebelum ngajar banyak banget persiapan yang ku lakukan, bahkan aku menyusun beberapa kalimat untuk disampaikan pada siswa nantinya. Aku sangat gugup hingga nggak bisa tidur. Pertama kali masuk lapas, aduuuuh petugasnya sangat cuek.Dingin.Aku mencoba untuk sedikit tenang. Begitu masuk pintu dan menyerahkan hp untuk diperiksa aku berjalan di lorong menuju kantor (ini adalah kantor SD Istimewa) semua mata anak anak tertuju pada ku dan temanku. Cuitan omongan
nyeleneh
terdengar
di
telingaku,
ada
yang
bilang,“Cantikkk hai�. Ada lagi yang bilang aduuh anak perawan nih. Ya ampun mereka anak-anak bisa ya ngomong gitu. Sampai pada kelas, dan surprice mereka diem, anteng banget. Ngak terpikir olehku akan seperti ini ketika ngajar di LPKA. Saat saya masuk kelas beberapa siswa terlihat siap di
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 127
dalam. Mereka salim, aku sangat takut jantungku dag dig dug ketika berjabat tangan dengan mereka. Setelah itu, aku mencoba enjoy dan tidak kaku di depan mereka. Tapi tetap saja aku sangat kaku. Untung saja 1 jam berjalan dengan sangat cepat. Setelah itu ganti ke kelas berikutnya yaitu kelas 12, wah situasi di kelas 12 berbanding terbalik.Rame dan mereka sangat antusias dalam perkenalan. Saat pertama kali memasuki kelas, Aku melakukan perkenalan dan mencoba memberi arahan hal-hal apa saja yang akan kita lakukan selama 1 semester kedepan. Dan satu jam telah usai beberapa anak membantuku untuk mengemas buku yang telah aku keluarkan. Aku masih ngak nggeh dengan mereka
kok
bisa
mereka
itu
baik
banget,
mereka
membawakan tas berat ku dan mengantar sampai di pintu kantor. Minggu kedua menggajar di LPKA Kelas 1 Blitar, Aku mulai memberikan materi. Siswa kelas 10 dan 11, luar biasa mereka sangat antusias dalam pelajaran, mereka mendengarkan dan beberapa
siswa
aktif
bertanya.
Kegiatan
pembelajaran
menurutku selalu berjalan dengan baik ketika aku mengajar di kelas 10 dan 11. Saat pembelajaran pada KD. Negosiasi, siswa diberikan tugas untuk
menyusun
teks
negosiasi,
128 | Hari-Hari di Jalan Bali
dan
hasilnya
sangat
memuaskan.
Mereka
berhasil
membuat
teks
dan
mempraktekkan cara negosiasi yang benar. Luar biasa, jika dibandingkan dengan siswa reguler yang menyelesaikan pekerjaannya dengan browsing, sedangkan siswa di LPKA menyelesaikan pekerjaannya dengan pikirannya sendiri. Pelajaran usai beberapa anak ku hampiri, aku bertanya mengenai kasus mereka, katanya “Ah bu, aku ini bukan orang baik.Bu,bagaimana nanti nasibku pulang dari sini? Bagaimana Allah bisa memaafkanku. Apakah sholatku diterima?� Aku mengatakan pada dia, bahkan mengabaikan omongan orang lain itu sangat sulit. Kalian itu laki-laki nggak usah banyak baper, kalian tunjukan bahwa kalian itu ngak seperti omongan mereka. Bahkan, aku sangat mudah yakin ngomong seperti ini. Tapi ada Allah, ingat kita punya Tuhan, minta pada Allah, tahajud nak. Aku sudah membuktikan beberapa tahajud akan
banyak
membantu
menyelesaikan
masalah.
Dia
menangguk dan mengantarku sampai kekantor. Sebenernya aku
takut
ngomong
dengan
mereka,
takut
kalau
menyinggung. Yang aku tahu dengan pasti beberapa anak masih belum begitu menyesali perbuatanya.Hal ini aku ketahui saat si A beradu argumen dengan si B, si A dengan kasus pembunuhan berencana dan si B adalah anak dengan kasus Asusila. Si A
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 129
mengatakan bahwa kau lebih kejam dari pada aku, korbanku sudah mati dia nggak menderita, lalu kamu apa nggak kasihan dengan korbanmu dia hidup dan menderita karna ulahmu. Dan si B, mengatakan setidaknya aku tidak membunuhnya. Dosannya pasti besar membunuh kau telah menghilangkan nyawa ciptaan Tuhan. Si A menanggapi tapi kau telah merusak ciptaan-Nya dan masih hidup lagi apa ya nggak menderita. Suasana semakin tak terkendali dan akhirnya aku menyuruh mereka semua diam lalu minta maaf. Dan mereka nggak mau minta maaf. Setelah beberapa kali mengajar di LPKA, saya bisa menjalin keakraban diantara anak-anak. Mereka menceritakan kasus yang mereka alami. Saat mereka menceritakan kejadian yang mereka alami, terlihat biasa saja sepertinya perbuatan yang dialami sangatlah biasa.Tapi kita tidak akan pernah tau dalamnya hati manusia yang tidak bisa diukur. Bisa juga mereka sangat sedih sebenarnya. Tapi aku sedikit lega kalau melihat mereka tersenyum. Gengsternya LPKA, ya dia adalah salah satu muridku. Saya sebut gengster karena semua anak terlihat tunduk apabila berhadpan dengannya. Waktu itu adalah kegiatan simulasi
130 | Hari-Hari di Jalan Bali
UNBK, jadi semua siswa SMA yang dari LPKA, datang ke Sekolah untuk melakukan simulasi tersebut. Pada awal sesi pertama anak anak sangat terkendali, mereka mematuhi
instruksi
dan
mengerjakan
dengan
sungguh
sungguh. Tetapi pada sesi kedua sangat ricuh, anak anak mengerjakan seenaknya sendiri dan aku harus bolak balik repair
komputer/leptop
yang
seharusnya
dibuat
untuk
mengerjakan ujian tapi malah dibuat utuk melakukan permainan. Yah, semua harus di maklumi tapi kadang membuatku emosi, aku membentak mereka, aku sungguh stress waktu itu. Aku menghadapi mereka, selama mereka mengikuti simulasi 2,3, USBN-BK, dan yang terakhir adalah UNBK. Semua ujian tersebut kurang lebih dilakukan selama 1,5 bulan. Yang membuatku sedikit kecewa dan stress adalah aku sudah bekerja sangat keras untuk ujian mereka, aku pulang malam selama beberapa hari tapi mereka sangat susah untuk diatur. Hingga akhirnya, sampai pada keadaan yang membuatku sangat down karena lelah sudah menghadapi mereka. Aku biarkan saja mereka melakukan sesuatu yang mereka inginkan, mau dikendalikan seperti gimana lagi juga nggak bisa. Walaupun aku bolak balik harus repair komputer atau leptop yang mereka gunakan untuk bermain. Aku sangat lelah
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 131
dengan sikap mereka, tapi aku juga nggak pernah lelah untuk meninggikan hatiku, karena aku tau mereka anak bangsa dan sudah tugasku untuk membantu mereka meraih sedikit dari mimpinya. Beberapa siswa meminta maaf atas kesalahan yang mereka lakukan Saat akhir sesi biasanya ada sedikit waktu untuk berbincang, nah aku berbincang dengan gengster tersebut. Dia cerita kalau rajin melakukan sholat 5 waktu dan tahajud. “Ya, kalau tahajud pasti bu, kata anak itu”. “Lha gimana kalau kamu kesiangan dan tidak bisa melakukan tahajud?”, tanyaku. “Kita ber enam (maksudnya temen sekamar) gantian untuk tidak tidur selama beberpa jam agar sekitar jam 2 aku bisa bangun tahajud. Kalau ada anak yang tidak membangunkanku pada waktu tengah malam aku kan menonjok mereka.“ “Kamu tega sama temenmu?”. “Ya aku gitu bu, aku selalu main tangan dari dulu, ketika ada sesuatu yang mana membuatku sakit, langsung ta bogem (tinju) mereka yg membuatku sakit. Aku selalu tidak bisa mengendalikan amarahku setiap saat, padahal aku sholat tertib. Tapi tetap saja sholatku tidak dapat menjadi benteng untuk diriku. Ah, bapakku dan masku juga seprti aku bu. Kasian ibuku, aku selalu merasa sakit apabila ibuku menangis,
132 | Hari-Hari di Jalan Bali
sakit parah udah. Tapi yang membuat beliau sakit ya diriku sendiri. Aku berjanji bu, tidak akan membuat air mata ibuku menetes lagi,� kata anak tersebut. Dia bilang mau melakukan rukyah untuk membersihkan dirinya. Menurutku hanya dirinya sendirilah yang bisa menyadarkan, aku minta dia untuk memperbaiki sholatnya. Juga ketika hendak marah, lari lah menjauhi anak yang membuat kamu marah. Dia berterimakasih kepada ku karna aku telah mendengarknnya.
Ya Allah penjara ini Memang pediah Jangankan 6 tahun 6 bulan 1 minggu saja ku tak mampu Jauh dari keluarga, jauh dari teman Hukum adalah lembah hitam Tak mencerminkan keadilan Pengacara, hakim, jaksa Masih ternilai dengan uang
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 133
Ada uang kau dimenangkan Ngk ada uang kau merana Kemarin adalah kenanngan Esok adalah kenyataan hadapi masa depan Raih impian Tetap sabar dan tawakal
Penulis beberapa bait puisi diatas adalah anak kelas 12, dia memberikannya padaku katanya kenang-kenangan untuk disimpan. Sebenernya masih banyak bait yang dia tulis tapi aku hanya menuliskannya sebagian. Aku sempat berfikir apa dia diperlakukan tidak adil, ya sepertinya begitu. Pada saat bertemu dengannya lagi aku bertanya “Kenapa kamu
menulis
puisi
tersebut
dan
apa
kasus
yang
menimpamu?�. Anak itu menjawab aku merasa bersalah sekali bu, aku ingat terus kejadian itu, aku tidak menyebut kasusku karna itu selalu membuatku sakit setiap saat. Dengan menulis puisi aku merasa sedikit lebih baik, imbuh anak tersebut.
134 | Hari-Hari di Jalan Bali
Bebas dari Lapas pastinya adalah hari-hari yang paling ditunggu oleh anak-anak LPKA. Beberapa
siswa
telah
menyelesaikan masa tahanan. Bu aku sudah diluar ini perjalanan ke Kediri, terimakasih ya, ini fb-ku jangan lupa add
back bu, dia mengirimkannya melalui inbox facebook. Sampai sekarang aku masih berhubungan dengan mereka melalui jejaring sosial, baik itu melalui whatsapp, facebook maupun instagram. Aku sangat bangga, mereka semua hidup dengan baik setelah keluar dari lapas, saat ini mereka sudah mendapatkan pekerjaan, ada juga yg mau melanjutkan kuliah dan ada juga yang sedang mengikuti pelatihan kerja. Beberapa bulan yang lalu, waktu pelaksanaan gladi bersih UNBK. Siswa yang berasal dari Surabya, telah menyelesaikan masa tahanannya. Jadi, selama ujian dia numpang di rumah temannya di Kesamben. Malam hari, dia mengirim pesan Whatsaap kepadaku, dia tanya mengenai jadwal gladi bersih. Lalu, aku lihat beberapa story dia di Whatsaap, intinya dia sekarang sedang kesulitan. Aku chat dia, untuk menanyakan apa yang sedang terjadi. Dia bercerita bahwa selama di Blitar, perbuatan masa lalunya selalu saja ingin kembali di lakukan, karena ajakan teman dan kesulitan mencari uang yang dia alami. Dia malu kalau harus meminta uang kepada orang tuanya, jadi selama tinggal di Blitar, dia bekerja menjadi pengamen.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 135
Katanya, bu saya lapar. Aku bingung harus gimana waktu itu sudah jam 11 malam, lalu aku kirim pesan kepadanya untuk menemuiku di sekolah, pagi jam 06.30. Pagi hari di sekolah, dia terlihat malu saat menemuiku. Aku memberinya 2 bungkus nasi dan menyuruhnya makan. Setelah makan dia banyak cerita mengenai hari-harinya setelah bebas, aku menangis parah dalam hatiku aku malu karna terkadang marah karna hal-hal sepele. Dia juga berkata ingin pulang Surabaya, karna di rantauan dia merasa tidak aman. Ingin mengulangi perbuatan masa lalunya tersebut. Aku memberikannya beberpa nasihat, dia terlihat ber kaca kaca dan dia mengatakan aku nggak mau bikin ibuku sakit lagi bu, Aku berjanji. Aku memberinya uang, sekiranya cukup untuk makan siang dan ongkos bus menuju Surabaya. Dia berjanji akan menembalikan
uang
tersebut
dan
berjanji
tidak
akan
mengulangi perbuatannya lagi. Mudah-mudahan dia selalu berada dalam lindungan-Nya. Amin Aku
tidak
pernah
berfikir
bahwa
mereka
adalah
narapidana.Mereka anak yang baik, tolong mengertilah itu perbuatan mereka di masa lalu, mereka adalah anak bangsa, apa gunanya men-justice berlebihan. Mereka sudah tersiksa berada di tempat itu.
136 | Hari-Hari di Jalan Bali
Ya aku yakin sebagian pasti terlihat masih urakan karna mereka selalu berfikir bahwa mereka nggak akan lagi dipercaya atau dianggap baik masyarakat . Tugas kita adalah mengadvokasi mereka agar siap menghadapi apapun ketika keluar dari LPKA. Menurut saya dengan adanya forum peduli anak seperti FPA, sangat membantu untuk perkembangan psikologinya. Karena pembinaan yang dilakukan LPKA sendiri itupun sangat terbatas. Anak anak butuh suport, bisa dibayangkan anakanak seusia mereka yang biasanya pulang sekolah main game,
main
layang-layang
pergi
nonton
tapi
mereka
mendekam di tempat sempit itu pasti sangat jenuh dan membuat stress. Kegiatan-kegiatan rutin mingguan atau bulanan sangat baik dilakukan agar anak anak tidak terlalu mengalami tekanan. Kegiatan pendampingan seperti teman curhat juga perlu dilakukan agar mereka tidak merasa sendiri, mengurangi beban pikir atas kasusnya. “Jangan pernah berhenti belajar karna hidup akan selalu mengajarkan,� kata kata ini selalu ku sampaikan kepada anak anak. Intinya kalau look back membuat kalian hanya terpuruk, itu nggak harus dilakukan, yang penting itu sekarang, berbuatlah baik terus jangan lelah ya.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 137
Terimakasih telah mengajarkanku banyak hal semoga Allah selalu menguatkan kalian dimanapun kalian berada.
These
Kids are our future. No child deserves a life without hope for future . LPKA Kelas 1 Blitar “an Amazing place that I learn.� Blitar, 25 Juli 2018 Salam penuh cinta, untuk segenap anak-anak LPKA. (Bu Indri, SMA YP)
138 | Hari-Hari di Jalan Bali
Wajah Anak-Anak Itu Begitu Pasrah Ini adalah kisah nyata, pengalaman kami, aku dan temanteman guru yang mengajar di LPKA Kelas 1 Kota Blitar. Sebuah pengalaman yang tak mungkin kami lupakan. Aku dan teman-teman sebelumnya tak pernah menduga dan tidak pernah berpikir sampai disana, di tempat asing yang tak terjamah oleh banyak orang. Rabu, 19 Juni 2017 pukul 10.00 temanku Pak Sam dan Bu Ami cuss ke LPKA sementara aku mengerjakan kelanjutan proposal kemitraan yang online. Jam 11.30 tanpa diduga Bu Melik muncul di depan pintu kantor, tak seperti biasa yang langsung cuss pulang ketika ada tugas luar. Senyam senyum sambil melambaikan tangannya, “Perhatian teman-teman, aku membawa berita gembira, proposal kita diterimaâ€?. Sontak semuanya sujud syukur, Alhamdulillah‌‌ Hari Senin, 24 Juli 2017, aku, Bu Ami dan Bu As diundang ke LPKA untuk mengikuti upacara peringatan Hari Anak Nasional sekaligus penanda-tanganan MOU. Ini adalah kali pertama kami menginjakan kaki ke tempat baru, di tempat parkir kami bertiga menata hati, ada perasaan takut dan tegang seolaholah kami ada disarang penyamun, dimulut harimau.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 139
Pintu masuk tak bisa terbuka lebar, ada petugas LPKA yang membukakan dan kami masuk satu persatu, langsung disambut Pak Andik dan kami diarahkan ke ruang Kepala LPKA. Tak sempat menoleh kanan kiri, kami langsung duduk rapi dan tenang disebelah kanan bapak Kepala lapas. Ternyata tidak hanya kami yang diundang tetapi ada beberapa dosen dari Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, ada perwakilan dosen dari STAIN Tulung Agung, guru paket dan LSM. Salah satu dosen dari Wijaya Kusuma memuji kami sebagai orang mulia. Ah kami tak begitu mengerti makna itu karena yang kami tahu adalah bagaimana kami bisa mencari siswa. Setelah semuanya siap, kami digiring untuk mengikuti upacara Hari Anak Nasional. Mata kami tak henti-hentinya menatap peserta upacara yang terdiri dari anak-anak yang berseragam pramuka, putih-biru, dan baju bebas. Pengibar bendera juga tak luput dari pandangan kami. Trenyuh karena mereka bertiga tak jauh berbeda dari pengibar bendera di luar sana.Barisan mereka juga rapi, sama seperti anak-anak SMA YP era pak Sargono dulu. Trenyuh lagi, kami harus menahan airmata agar tak jatuh. Ternyata anak-anak itu penampakan lahirnya tak jauh
140 | Hari-Hari di Jalan Bali
berbeda dengan anak-anak diluar. Kami ikuti step by step acara upacara itu sampai penandatanganan MOU. Hari itu kami belajar beberapa hal, tentang ruangan yang bersih, anak-anak yang tidak lusuh, barisan yang rapi dan suasana yang ramah, tidak seperti yang kami bayangkan ditempat parkir sebelum kami masuk. Senin, 31 Juli 2017 adalah hari pertama aku melepas temanteman mengajar di LPKA. Kira-kira pukul 10 pagi, temanteman sampai di sekolah kembali. Dengan perasaan tak sabar kutanyakan kesan pertama mereka mengajar. Lucu, terenyuh dan senang mereka ceritakan. Bu As tiga hari 3 malam tak bisa tidur membayangkan mengajar anak didik dengan berbagai pelanggaran hukum, perasaan takut tak bisa dihindari. Bu As berkali-kali ke kamar kecil. Bayangan itu segera sirna ketika ada interaksi bersama mereka. Mereka “salim� dan tidak celometan. Bu Ami yang tidak mau pintu kelas ditutup karena takut “diperkosa� menjadi tataq ketika sudah ada interaksi.Mereka tidak seperti yang kami bayangkan sebelumnya, mereka tahu peraturan, tahu menghormati guru dan enak diajak bicara. Kesan pertama telah menghilangkan ketakutan kami. Hari berjalan dengan rutinitas seperti biasa, pembelajaran di LPKA semakin teratur. Sekolah kami mendapat undangan
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 141
untuk menghadiri pertemuan stakeholder dalam upaya mendukung pemenuhan hak-hak anak di LPKA, tempatnya di shelter Dinsos Kabupaten Blitar. Pertemuan itu diadakan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur. Ini adalah pertemuan kali kedua setelah pertemuan di hotel Puri Perdana. Waktu itu sekolah kami absen karena undangan baru datang 3 hari setelah hari pertemuan, walau demikian ada hal yang membuatku merasa bersyukur, pertemuan stakeholder di hotel Puri Perdana menghasilkan komitmen “Mendukung pemenuhan hak-hak anak di LPKA” termasuk hak
mendapat
“pendidikan”.
Sekali
lagi,
aku
merasa
bersyukur karena Bapak Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Kota Blitar merestui dan mendukung sekolah kami. Salah satu hasil pertemuan kedua di Shelter Dinsos adalah terbentuknya FORPAGRI, Forum Peduli Anak Negeri. Aku mulai mengenal dinas-dinas kenegaraan yang mengurusi anak-anak. Wawasanku semakin bertambah. Untuk ketiga kalinya aku menghadiri undangan Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur di hotel Puri Perdana. Salah satu agenda yang akan dilakukan adalah, mengadakan peringatan Hari Anak Nasional di LPKA. Tanpa diduga forum menunjukku sebagai sekretaris dalam kepanitiaan acara HAN. Aku memang kepala sekolah, namun untuk menyelenggara-
142 | Hari-Hari di Jalan Bali
kan acara seperti itu aku merasa belum mampu. Aku masih baru mengenal LPKA, LPA dan anak-anak. Mbak Ellya, ketua panitia menenangkan diriku, dia hanya memintaku menemaninya. Ternyata mbak Ellya adalah aktivis. Aku mengikuti arus rutinitas sebagai kepala sekolah dan menjadi panitia HAN. Pemahamanku bertambah ketika diriku harus bergabung dengan teman-teman di Forum Peduli Anak (karena kebanyakan panitia dari sana). Kegiatan ini masih baru bagiku, terjun ke lapangan membantu mencari donator acara. Melepas jas kepala sekolah dan menjadi orang biasa. Alhamdulillah acara peringatan HAN di LPKA yang dihadiri Kak Seto berjalan lancar. Dari menjadi panitia HAN di LPKA berlanjut menjadi anggota sukarelawan di Forum Peduli Anak. Forum mengadakan acara “Curhat� di LPKA setiap hari kamis mulai pukul 13.00 sd 15.00. Acara itu ditujukan untuk anak-anak yang baru masuk ke LPKA atau yang akan segera keluar. Anak-anak dapat meluapkan uneg-uneg dan beban mereka. Tugas kami adalah mendengarkan dan mencoba mencarikan solusi. Aku baru pertama kali menjadi sukarelawan di hari kamis, minggu yang lalu, 19 Juli 2018. Waktu itu aku duduk berhadapan dengan anak-anak, ketika salah satu teman FPA memberikan intruksi agar anak-anak memilih seorang teman
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 143
curhat,
hatiku
menggambarkan
terasa
teriris-iris.
“kepasrahan”.
Wajah
Pasrah
anak-anak
terpisah
itu
dengan
keluarga, pasrah mengikuti aturan yang dipaksakan dan hidup dengan teman-teman senasib, sesama penerima “reward” dari yang sudah dilakukan. Membayangkan mereka adalah saudaraku, air mataku harus ditahan agar tidakkeluar. Alhamdulillah ada juga yang memilihku. Gigi, anak dari Malang. Dia ditinggal bersama ibunya, ayahnya bercerai dengan ibunya ketika dia masih PAUD. Sekolah hanya sampai kelas 4 SD, selalu dibenci oleh saudara dan tetangganya, masuk di LPKA kasus curanmor. Dia tidak mencuri, hanya tukar barang dengan temannya, barang dia asli tapi barang temannya hasil dari curian. Ketika bertukar, dialah yang dituduh menjadi pencuri. Apes, itulah yang dialaminya. Dia divonis 1 tahun, terakhir bertemu dengan ibunya di Polres, selama di LPKA ibunya tak pernah mengunjungi. Ku tanya apakah dia tidak marah karena ibunya tak menjenguknya? “Tidak bu, ibuk saya harus bekerja dan momomg cucunya, dirumah sudah repot”, jawab Gigi dengan ekspresi “nrimo”. “Kalau Gigi bebas nanti mau balik ke rumah ibu?”, tanyaku lagi.
144 | Hari-Hari di Jalan Bali
“Tidak bu, saya pulang kerumah nenek karena tetangga benci sama saya, saya kasian ibu saya, setelah itu saya cari kerja”. “Kalau tidak lulus SD kerja apa, Gi?” tanyaku lagi. “Saya biasa disuruh-suruh oleh tetangga bu, saya dulu juga pernah ikut penjual nasi goreng, saya bisa buat nasi goreng bu..”. “Wah itu asyik Gi, nasi goreng di Malang enak, bu Umi selalu suka makanan disana, kapan-kapan kita buat nasi goreng ya….” jawabku memberikan dukungan. Itulah Gigi dan keluarganya, keluarga miskin memang rentan masalah. Gigi membuatku merasa semakin bersyukur atas nikmat yang diberikan Gusti Allah padaku. Sama-sama dari keluarga broken home dan dari keluarga miskin tetapi hidupku jauh lebih beruntung dari dia. Itu juga yang dialami oleh Ayus, keponakanku, ia mahasiswa fakultas psikologi UM yang kuajak menjadi sukarelawan di Forum Peduli Anak (FPA). Ayahnya meninggal ketika ia duduk di bangku SMA kelas X. Kehilangan orang yang disayangi membuatnya benar-benar sedih dan merasa tidak beruntung (karena tidak bisa ditemani ayahnya). Dengan menjadi teman curhat mereka, dia rasakan sesuatu yang baru, rasa syukur yang berlipat ganda. Ternyata ia masih beruntung.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 145
Kataku padanya, “Mbak Ayus, karena kita jauh lebih beruntung dari mereka, selayaknya kita harus bisa menjadi pundak kedua mereka”. Kami berdua adalah sukarelawan untuk anak-anak di LPKA. Sekali lagi, aku adalah kepala sekolah yang beruntung. Beruntung karena secara kelembagaan sekolah kami bermitra dengan Kemenkuham, LPKA Kelas 1 Blitar dalam Layanan Pendidikan Bermutu, bisa bermitra dengan LPA Jawa Timur dan Forum Peduli Anak. Secara pribadi hal ini membuatku semakin menyadari makna hidup. “THAT’S WHAT FRIENDS ARE FOR” (Bu Umi, SMA YP)
146 | Hari-Hari di Jalan Bali
Kita Juga Anak
Berhadapan
dengan
anak-anak
bagiku
hal
yang
menyenangkan, saat bersama mereka sering ku larut dalam dunianya lupa bahwa saat ini aku telah berusia hampir kepala lima. Sehingga tawa canda di usia sepertinya masih juga terasakan olehku. Saat mengajar anak-anak ngaji, mengajar dan bermain HW hisbul wathon ataupun saat anak-anak bermain terasa lepas tanpa beban. Kali ini sungguh diluar kemampuanku, yang mesti aku coba menghadapi dan memahaminya adalah belajar bersama anak-anak di gedung yang tertutup rapat dijaga dengan pengwasan ketat kebanyakan orang bilang PENJARA ANAKANAK RAJA. Kala itu aku diputuskan pada organisasi yang ku ikuti yaitu Aisyiyah menduduki sebagai anggota majelis Hukum Dan HAM. Heeeem bagiku sangat sulit dan belum pernah kutahu sebelumnya
karena
aku
adalah
seorang
SE
(Sarjana
Edan).Namun keyakinanku untuk belajar dan mendalami tentang MHH semakin kaut karena menuntut ilmu itu sampai keliang lahat. Dan inilah waktunya belajar dan bergerak utuk lebih
bermanfaat,
karena
sebelumnya
saya
hanyalah
menerapkan ilmu jualan dan pemasaran.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 147
MHH Mengajakku untuk memahami dan mempelajari tentang apa itu hukum, advokasi, remisi, amesti, abolisi dan sebagainya. Aisyiyah bekerjasama dengan LPKA kota Blitar untuk memberikan pelajaran ilmu Agama Islam yang disebut MADIN. Akupun turut terlibat di dalam pengajaran di LPKA. Tak apalah jiwaku yang pernah singgah menjadi pengasuh anak-anak panti Asuhan selama kurang lebih 10 tahun dengan
terbiasa
menghadapi
anak-anak
dengan
latar
belakang yg beraneka ragam, munkin juga tak jauh beda. Sebelumnya aku yang warga Blitar tempat tinggalku tak jauh dengan lokasi LPKA, pernah terlintas dalam perasaanku saat melewati depan rumah besar dan ratusan penghuninya di Kota Blitar di dalamnya yang notabone anak-anak Istimewa terbesit ungkapan Naudzubilah Mindalik,
janganlah aku
masuk dalam Rumah Istimewa ini. Subhanallah dengan perasaan was-was bagiku pertama kali masuk bener-bener kaget, serasa sangar dan apalah-apalah terasakan olehku. Tidaklah cukup dengan salam akan langsung masuk dan di persilahkan duduk. Dari ketuk pintu dan dibukalah pintubesi dengan penjagaan ketat seorang penjaga dengan ramah bertanya adaperlu apa ibu datang ke LPKA, mau ngajar Madin dan masih ada permintaan agar HP di taruh loker, We ladalah demikian ya. Ya iyalaaaah
148 | Hari-Hari di Jalan Bali
Berlanjut ku temui seseorang petugas untuk meminta petunjuk memulai mengajar anak-anak. Alhamdulillah tidak seperti dugaanku, pada kenyataannya petugas di LPKA ramah-ramah dan bersahabat. Tahap perkenalan hingga berlanjut hingga berjalan satu tahun ini ternyata luar biasa. Seorang
guru
harus
mempunyai
jurus
aji
penaklukan
terhadap murid yang istimewa disini, Hebat tidak seperti bisanya, Anak LPKA telah memberikan apresiasi yang luar biasa buat kita untuk lebih menekankan pendidikan denagan cinta, kasih sayang perhatin dan kekuatan Do’a tentunya yang tak boleh lepas dari kita agar apa yang kita lakukan ini adalah didasari rasa Iklas serta sabar. Disinilah banyak kutemukan pengalaman berharga dari mereka. Tak jarang kita sebagai orang tua selalu ingin menang, benar sendiri.Dan menganggap anak yang menjadi pemicu kesalahan atau permasalahan. Anggapan semacam itu sungguh perlu di garis bawahi bahwa orang tua harus tau makna saling menghargai. Bagaimana, kapan, dimana dan siapa untuk apa sebenarnya menghargai itu. Bagaimana kita hargai akan pedapat, gejolak, rasa ingin yang terkadang orang tua tak bisa mengalah sejenak dengan merangkai kesabaran dalam mengahadapi peliknya permasalahan.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 149
LPKA jelas tempat anak-anak yang bermaslah dengan hukum. Sungguh miris bila mendengar dan melihat kenyataan yang diperbuat oleh mereka. Kebanyakan orang telah menyimpulkan “Aanak begitu itu sudahlah. Sulit. Toh juga tidak ada lagi manfaatnya�. Akupun pernah kebayang seperti itu. Namun Masya Allah tidak, tidak dan bukanlah semacam itu. Bukankah
Allah
hakim
yang
seadil-adilnya,
yang
bisa
berkehendak lain....? Mereka
itu
Mutiara
yang
berlapis
baja
atau
logam,
diperlukannya seorang tukang pande apalah itu namaya dengan kesabaran serta ketelatennya menggosok, memoles, membakar dan mengukir menggosok lagi terus dan terus telah
memakan
banyak
waktu
dengan
berbagai
cara
keahliannya maka suatu saat batu mutiara yang di tempa dari depan samping, belakang, kiri kanan bersama gosokan yang kuat
sehingga
kelak
akan
memancarkan
sinar
cahayanyasebagai penerang dunia. Dengan demikian semua ini adalah upaya kita bersama antara seorang guru/pendidik, orang tua, lingkungan
bersatu
dengan harapan rumah singgah LPKA dijadikan jalan untuk menuju syurganya (Bagi kita yang beriman dan berfikir cerdas).
150 | Hari-Hari di Jalan Bali
Anak LPKA beruntunglah mereka dapati neraka dunia sebagai penebus dosa-dosa dan perbuatan yang terlihat nyata,adalah sebagai pelajaran juga jalan untuk menuju surga. Apabila hal ini dinikmati dengan Iman Takwa pada Allah SWT. Beruntunglah aku akirnya belajar menjadi iklas dan sabar mengajar anak-anak LPKA dan akirnya bisa bergabung dan bertemu saudara yang juga aktif di LPA. (Ellya, FPA)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 151
Mereka Banyak Membantu Membuka Pikiranku Cerita ini dimulai ketika aku mendengarkan pengalamanpengalaman menyenangkan dari bulek (adik ibuku). Aku terkesima sekaligus penasaran mendengar sisi lain dari anakanak di Lapas. Muncul banyak pertanyaan di kepalaku yang membuatku semakin yakin untuk bergabung ke FPA sebagai upaya menjawab segala rasa penasaranku. Hari pertama bergabung aku langsung ikut kegiatan di LPKA. Disana aku dihadapkan pada 2 anak. Tugasku adalah mendengarkan cerita mereka. Mungkin terdengar biasa saja. Tapi cerita singkat dari mereka sangat bermakna. Aku dapat memahami kondisi mereka dan aku banyak belajar dari mereka. Aku tak melakukan banyak hal untuk mereka, tapi mereka lah yang banyak membantu membuka pikiranku. Satu jam dengan mereka aku menjadi tau bahwa program peduli anak yang kelihatannya sepele ini, yang hanya mendengarkan mereka bercerita merupakan program yang sangat bermanfaat bagi mereka dan diri kita sebagai relawan. Kalau dikulik lebih dalam, program ini mempunyai banyak kesitimewaan. Harapanku semoga semakin banyak relawan yg ikut bergabung untuk saling belajar disini. Mereka (anakanak LPKA) memiliki sesuatu yg mungkin tidak kita miliki,
152 | Hari-Hari di Jalan Bali
mereka yg katanya ‘anak-anak nakal dan kriminal’ punya hati yang lembut yang belum tentu kita miliki. Kadang yg kita tunjukan pada orang merupakan persona. Mereka tidak begitu. Mereka apa adanya. Dan dari kondisi terpuruk itu, mereka mampu menciptakan kebahagiaan tersendiri. Sedangkan kita? Dengan banyak fasilitas dan kehidupan normal terkadang kita tidak mampu menciptakan kebahagiaan. Setiap orang tidak akan pernah terhindar dari permasalahan. Setiap orang pernah melakukan kekhilafan. Mereka, anakanak di LPKA itu juga manusia. Yang tidak hanya butuh makan dan tempat tinggal. Mereka butuh kasih sayang, mereka punya hati. Mereka juga terluka, tertekan dan tak berdaya. Jangan pandang rendah mereka, jangan anggap sepele mereka. Begitu mudah membantu mereka. Cukup dengan perlakukan mereka seperti manusia pada umumnya. (Yusanti, FPA)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 153
Yang Mereka Butuhkan Adalah Tindakan Nyata Kaum marginal sering kali mendapat sorotan yang tidak baik. Entah karena mereka benar-benar bersalah maupun hanya tersesat karna pengaruh teman hingga terjerat, karna sistem pengadilan semua itu akan menjadi sangat menarik ketika kita bisa masuk dan menyelami tentang permasalahan anak. Hal ini dapat kita lihat ketika masuk di dalam LPKA Blitar dan mau berbagi bersama anak anak didik. Oleh karna itu sebagai sesama saya tertarik untuk berbagi dengan teman teman yang brada di LPKA dengan memberikkan prhatian dan sedikit wawasan tentang perjalanan kehidupan tidak selamanya menyenangkan namun terkadang harus di tempuh dengan sedikit menderita. Dengan pengetahuan bagaimana cara menjadi pemimpin yang
harus
bertanggung
terhadap
diri
sendiri
juga
kesenangan membuat puisi serta membacanya saya bisa berbagi dengan teman teman tak jarang di waktu luang sering hanya bergurau bersama maupun menjadi tempat curhat bagi mereka, karna dengan perhatian mungkin itu bisa jadi pengobat kesedihan. Hingga saya bisa bergabung dengan Program Peduli untuk lebih memperhatikan kebutuhhan dan pemenuhan 4 hak
154 | Hari-Hari di Jalan Bali
dasar anak yang harus terpenuhi. Dari sini saya mulai belajar tentang bagaimana cara mengadvokasi dari mereka yang membutuhkan bantuan, baik dari segi pendampingan hingga sebagai penyambung antara mereka dengan orang tua. Karna tak jarang dari mereka juga merasa bersalah dengan ortu setelah terjerat kasus. Memang sejak awal Program Peduli bertujuan pemenuhan 4 hak dassar anak juga mewujudkann LPKA yang ramah anak. Dengan adanya banyak pihak yang peduli dan mau meluangkan dan berbagi sesuai dengan kapasitas dan kemapuannya masing-masing, diharapkan bisa bekerja
sama membuat
Master Plan untuk untuk memperbaiki kehidupan anak-anak yang bermasalah ketika berada dalam LPKA maupun ketika sudah keluar. Karna ketika tidak dilakasanakan secara berkesinambungan maka pengentasan dari dunia mereka akan sulit diwujudkan Ada sebuah pengalaman yang tak bisa di lupakan pertama kali masuk dan bergabung di program peduli harus rutin dan dituntut harus bisa memahami semua yang ada di LPKA termasuk bagaimana cara berbaur dengan teman-teman. Ketika berteman banyak dari mereka yang mengtakan Mas Atim enaknya temenin kita di sini ae dan cocoknya Mas Atim tiggall di sini bersama kita. Sambil mereka tertawa. Karena menurut mereka lebih enak curhat dengan santai tidak
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 155
terkesan rapi disipilin dan tidak ada jarak ketika sudah berbaur. Yang menjadi perhatian untuk pihak luar saat ini adalah menciptakan suasana yang nyaman bagi anak anak dan memberikan perhatian dalam bentuk apapun, karna mereka saat ini sudah enggan untuk dimintai data apalagi diexploitasi untuk berbagai macam tugas kuliah. Jadi yang mereka butuhkan adalah tindakan yang nyata tidak sekedar teori dan sebatas data. Sedikit pesan untuk anak LPKA jangan pernah menganggap diri kalian buruk apalagi sampai tidak berhak untuk sukses, karna semua kehidupan merupakan rangkaian dari tindakan kita saat ini jadi lakukan saja yang terbaik hari ini dan esok. (Atim, CO Program Peduli LPA Jatim)
156 | Hari-Hari di Jalan Bali
Epilog: KOTAK PANDORA Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menggiatkan literasi di LPKA. Tiga tahun hingga kini bergelut dengan dunia literasi
bersama
anak-anak
LPKA.
Jika
orang
lain
menggambarkan proses perjalanan dengan suka duka, maka kami hanya melukiskan kisah suka bersama anak-anak LPKA. Karena saat kami mengajari anak-anak tentang hidup, anakanak mengajari kami tentang apa itu hidup. Puisi dan kisah dalam buku ini adalah embrio dari karya literasi mereka. Coretan di balik tembok berisi curahan hati tentang keluarga, kritik sosial, romansa, persahabatan dan religi. Membaca karya anak-anak LPKA dalam buku ini bagai membuka kotak Pandora. Kotak Pandora yang tertutup rapat itu kini terbuka dengan menyisakan asa kupu-kupu yang sebelumnya adalah ulat bulu pengganggu timbulkan gatal bagai kutu dan kepompong bagai pertapa terasing hening kosong. Hingga kini berubah menjadi kupu-kupu, terbang dengan sayap bentukan-Nya, menabur serbuk hijaukan dunia kita. Selamat membaca, menghayati, merasakan dan berempati. Semoga terinspirasi. Bunda Titim-SAPUAN (Sahabat Perempuan Anak)
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 157
PROFIL LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) JAWA TIMUR Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur berdiri 18 Desember 1998 oleh sejumlah instansi pemerintah, swasta dan LSM. Para pendiri ini kemudian bertindak sebagai Majelis Perlindungan Anak Jawa Timur sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di LPA Jawa Timur. Majelis Perlindungan Anak Jawa Timur berjumlah 45 (empat puluh lima) orang/ unsur antara lain dari Kanwil Departemen dan Kantor Dinas Tk. I Jawa Timur yang terkait dengan program perlindungan anak, LBH Surabaya, Pusat Studi Wanita Universitas dan sejumlah LSM anak di Jawa Timur. Sifat dari Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur adalah organisasi nirlaba, independen, non partisipan, transparan dan memegang teguh akuntabilitas publik, menjunjung tinggi keadilan, kebenaran dan demokrasi.
VISI “Terwujudnya tata kehidupan dan penghidupan masyarakat yang mampu melindungi dan mewujudkan hak-hak anak�.
158 | Hari-Hari di Jalan Bali
MISI 1. Meningkatkan kesadaran semua pihak terhadap hakhak anak dan pelaksanaannya. 2. Mendorong terimplementasikannya hak-hak anak sesuai konvensi hak anak dan UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. 3. Mengembangkan kerjasama jaringan yang kuat dari semua komponen masyarakat dalam memberikan perlindungan terhadap anak. 4. Mengembangkan sistem rujukan dan meningkatkan akses pelayanan perlindungan anak dalam masyarakat. 5. Mengembangkan informasi tentang hak anak dan pelanggaran-pelanggaran hak anak.
PERAN 1.
Sebagai “payung” bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus, dimana “payung” tersebut dibentuk dari segenap stake holder, networking dan
referal system 2.
Sebagai kaukus perlindungan anak bagi institusi peduli anak baik pemerintah, swasta, organisasi profesi, LSM maupun perorangan
3.
Sebagai “simpul” yang mensinergikan jaringan perlindungan anak, sejak dari koleksi data, analisis masalah, rekomendasi, penyebaran informasi,
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 159
program aksi dan monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan KHA dan Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014.
STRATEGI 1. ADVOKASI – upaya perlindungan anak dilakukan dengan bekerjasama dengan pengambil keputusan dan penentu kebijakan dengan konsep PUHA: Kota Ramah Anak, Lapas/LPKA Ramah Anak, Sekolah Ramah Anak, dan Kampung Ramah Anak. 2. DUKUNGAN SOSIAL – usaha untuk memperoleh dukungan dari kelompok berpengaruh dalam pengembangan rintisan promosi hak anak berbasis masyarakat 3. PEMBERDAYAAN – melakukan penguatan dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan, Workshop, fasilitasi yang intensif dalam tim kerja, lokakarya dan seminar 4. Mendorong PARTISIPASI MASYARAKAT dalam setiap perlindungan anak.
ANAK DAN proses kegiatan
5. Melaksanakan KAJIAN DAN PENELITIAN dengan mengembangkan metode-metode baru untuk pengembangan studi anak dan penanganan kasuskasus anak.
160 | Hari-Hari di Jalan Bali
KOLABORASI DAN JARINGAN Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur yang kelahirannya dibidani dan kemudian disusui oleh UNICEF merupakan awal dukungan yang baik. Pada awal tahun 2002 Save the Children telah mendukung program advokasi untuk pemberdayaan anak jalanan. Program USCES (Urban Street Children Empowerment and Support) telah berjalan hingga akhir Desember 2002. Kemudian pada awal 2003 LPA Jatim menjalin kerjasama dengan PLAN Indonesia Surabaya untuk program Advokasi Lapas Anak Ramah Anak, Mainstream Children Right Protection (MCRP). Wahana Visi Indonesia untuk kegiatan program PPKS (Program Pencegahan Kekerasan Seksual) terhadap anak. UNICEF dengan program Sistem Perlindungan Anak/ child protection system. Kemudian menjalin kerjasama dengan AUSTRALIAN AID dalam program Keadilan Restoratif (Restorative Justice) bagi Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). LPA Jatim telah bersinergi dengan instansi pemerintah, legislatif, rumah sakit, kepolisian, Lembaga Bantuan Hukum, Ormas, Pondok Pesantren, LSM dan Pusat Penelitian Perguruan Tinggi untuk melaksanakan aksi perlindungan anak. Berbagai institusi itu menyambut baik gagasan perlindungan anak ini. Beberapa isu besar permasalahan anak di Jawa Timur yang telah ditangani: 1. Anak Korban Tindak Kekerasan (Child Abuse) 2. Pengasuhan Dan Fasilitasi Pengasuhan Alternative Berbasis Keluarga Dan Institusi 3. Eksploitasi Seksual Komersial Pada Anak.
Catatan Hati Anak-Anak di LPKA Kelas I Blitar | 161
4. Pekerja Anak 5. Anak Jalanan 6. Anak Putus Sekolah (Drop Out) 7. Anak Tidak Tercatat Kelahirannya 8. Status Gizi Anak 9. Pengungsi Anak 10. Anak Berkonflik Dengan Hukum (Children in conflict with law) 11. Anak Berhadapan Dengan Hukum (ABH) 12. Perdagangan Anak (Trafficking) 13. Anak Berkebutuhan Khusus (Disable)
162 | Hari-Hari di Jalan Bali