20 minute read

FOOD INFO

Next Article
FORUM

FORUM

Ekspor Kopi Indonesia Semakin Meningkat

Kopi menjadi salah satu produk yang diminati konsumen saat ini. Konsumsi kopi yang tinggi menjadi peluang untuk dapat meningkatkan produksi kopi yang efektif. Peluang tersebut kemudian juga mengarah pada potensi kopi Indonesia yang semakin besar termasuk ekspor kopi ke Kanada yang baru-baru ini terjadi. “Kolaborasi Pemerintah Indonesia dan Kanada melalui NSLIC/ NSELRED merupakan upaya sinkronisasi dalam menghubungkan para petani dan UKM kopi ke para pebisnis kopi besar di Indonesia. Dengan begitu, akan membuka peluang kerja sama dalam pemenuhan kebutuhan kopi,” kata Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga dalam siaran pers Kementerian Perdagangan beberapa waktu lalu.

Advertisement

Wamendag menyampaikan apresiasinya kepada National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/ NSELRED) sebagai proyek inti kemitraan berkelanjutan antara Pemerintah Indonesia dan Kanada yang telah terjalin sejak 2016. Program ini dinilai sangat baik karena telah memberikan manfaat kepada lebih dari 5.000 UKM dan 71.000 pelaku usaha. Di sisi lain, proyek ini juga turut mendukung ekonomi lokal di dalam Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dengan fokus pada peningkatan sumber daya manusia dan kelembagaan lokal, serta

komoditas unggulan lokal dalam nilai rantai pasokan. Menurut Wamendag, Kementerian Perdagangan secara aktif selalu mendukung peningkatan ekspor kopi Indonesia. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan kelompok produsen kopi untuk meningkatkan kapasitas ekspor melalui kombinasi lokakarya, pelatihan tatap muka dan daring, promosi eksportir UKM Indonesia dan produknya kepada pembeli potensial, pertemuan bisnis, serta berpartisipasi dalam pameran dagang internasional.

Indonesia, lanjut Wamendag, memiliki peluang besar memperluas kehadirannya di pasar kopi global jika tantangan unik yang menghambat ekspansi bisa diatasi. Standardisasi praktik, persyaratan teknis, dan spesifikasi produk semakin penting dalam perdagangan global. Contohnya, biji kopi Indonesia mengalami hambatan masuk pasar Eropa karena tingkat residu yang melebihi batas maksimal sesuai regulasi Komisi Eropa. “Kementerian Perdagangan siap membantu petani kopi Indonesia terkait masalah residu pestisida yang menyebabkan terhambatnya ekspor kopi Indonesia ke Eropa,” tegas Wamendag. Di samping itu, Kementerian Perdagangan juga telah menjalin kerja sama dengan Arise Plus dan Uni Eropa untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran Indikasi Geografis (IG) sebagai komponen penting dalam meningkatkan ekspor kopi Indonesia melalui jenama (branding) dan produksi produk IG Indonesia.

Saat ini, tercatat sebanyak 111 produk IG Indonesia, antara lain Kopi IjenRaung, Kopi Kintamani, Kopi Wamena, Kopi Sindoro-Sumbing, Kopi Kalosi, Kopi Manggarai, Kopi Mandailing, Kopi Gayo, Kopi Preanger, Kopi Sipirok, Kopi Koerintji, Kopi Simalungun, Kopi Lintong, Kopi Toraja, dan lain sebagainya. Nilai ekspor kopi Indonesia (HS 0901) ke dunia pada 2021 mencapai USD 851 juta dan Indonesia menempati posisi ke-13 sebagai negara eksportir kopi ke dunia. Nilai ekspor kopi periode JanuariMei 2022 mencapai USD 394 juta, meningkat 37 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia antara lain Amerika Serikat (AS), Mesir, Jepang, Spanyol, dan Malaysia. Fri-35

Industri Pangan Indonesia Sumbang 37,77% PDB Industri Pengolahan Nonmigas

Industri pangan merupakan industri prioritas sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan oleh Kementerian Perindustrian. Pada triwulan I tahun 2022, industri pangan ini tercatat telah menyumbang lebih dari sepertiga atau sebesar 37,77% dari Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas. “Industri pangan merupakan salah satu sektor penting yang menunjang dan memberikan dampak pada kinerja industri pengolahan nonmigas nasional,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika dalam siaran pers Kemenperin beberapa waktu lalu. Dibandingkan triwulan I tahun 2021, industri pangan pada triwulan I tahun 2022 lebih tinggi atau tumbuh sebesar 3,75% dibandingkan tahun 2021 yang hanya mencapai 2,45%.

Tidak hanya itu, jika ditinjau dari sisi perdagangan internasional, ekspor produk pangan sampai triwulan I-2022 menembusUSD10,92 miliar (termasuk minyak kelapa sawit), danmengalami neraca perdagangan yang positif bila dibandingkan dengan impor produkpanganpadaperiode yang samasebesar USD3,92 miliar. Kinerja yang terus membaik ini tentu tidak lepas dari peran seluruh pemangku terkait mulai dari kementerian, lembaga hingga industri. Selama masa pemulihan pascapandemi ini, pemerintah juga terus mendukung pelaku usaha melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan

kemampuan ekonomi pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi COVID-19. Putu menyebut ada beberapa kebijakan PEN yang telah dikeluarkan antara lain pemberian bea masuk ditanggung Pemerintah untuk beberapa komoditas bahan baku industri makanan dan minuman pada tahun 2021. Tujuannya untuk mendorong peningkatan utilitas dan daya saing industri terutama pada masa pandemi COVID-19. Saat ini, yang perlu perlu diperhatikan adalah adanya tekanan inflasi global terutama yang disebabkan oleh produk-produk pangan.

Oleh karena itu, ada beberapa program pengoptimalan penggunaan produk dalam negeri dan substitusi impor, termasuk pada sektor pangan. “Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang potensial untuk pengembangan pangan, seperti sagu, singkong, dan ketela pohon. Ini yang perlu terus dioptimalkan oleh sektor industri untuk mensubstitusi produk impor,” ungkap Putu. Salah satu komoditas yang dipacu oleh Kemenperin adalah pengembangan gula semut yang berbahan baku dari kelapa. Apalagi, Indonesia sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia. Di samping itu, Kemenperin juga mendorong pengembangan industri gula berbasis tebu, khususnya di wilayah timur Indonesia seperti di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Fri-35

Kerry Raih Kategori Perusahaan Terbaik Versi HR Asia Awards 2022

Kerry Indonesia baru saja meraih penghargaan HR Asia Awards 2022 sebagai Perusahaan Terbaik untuk Bekerja di Asia setelah sebelumnya telah menerima penghargaan yang sama selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2019. Praktik SDM dan tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi, serta budaya perusahaan merupakan beberapa faktor yang memengaruhi efektivitas dan efisiensi kinerja karyawan.

HR Asia Best Companies to Work for in Asia Awards merupakan program penghargaan yang ditujukan untuk perusahaan di seluruh Asia dengan praktik SDM terbaik serta menunjukkan tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi dan budaya tempat kerja yang sangat baik. Penghargaan ini merupakan sebuah bentuk apresiasi atas nilainilai Kerry sebagai organisasi yang mengupayakan kesejahteraan karyawan melalui penyediaan fasilitas dan aktivitas baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Fri-35

Industri Jasa Boga Masa Depan

Industri jasa boga memiliki cakupan yang luas di Indonesia. Mulai dari hotel, restoran, katering, food stall dan kini juga bertambah dengan munculnya medium-medium baru untuk menjajakan jasa boga seperti cloud kitchen yang banyak dipakai oleh sektor niaga-el (e-commerce). Kehadiran berbagai jenis jasa boga ini tentu membawa tantangan tersendiri. Ditambah dengan pandemi COVID-19 yang hampir 2,5 tahun berlangsung, tidak dapat dimungkiri bahwa industri jasa boga turut terdampak. Kendati demikian, industri jasa boga membuktikan diri menjadi sektor yang dapat bangkit dan bertahan selama pandemi dengan menciptakan inovasi sesuai dengan kebutuhan konsumen yakni dengan memasukkan unsur kesehatan dan kenyamanan.

Hal ini juga seperti yang disampaikan oleh Product Manager – Food Service, Business Development Culinaroma, Indesso, Richard Wardana bahwa industri jasa boga telah mengalami peningkatan yang cukup baik dibandingkan selama pandemi berlangsung. Hal ini juga dicirikan dengan beberapa tren yang muncul di tahun 2022 terkait dengan jasa boga seperti kontrol konsumen, lokasi di manapun serta fleksibilitas ruang. “Di Indonesia, sebanyak 77% konsumen menginginkan untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan 48% konsumen mengurangi konsumsi asupan daging,” katanya. Pada tren kontrol konsumen ini, ada beberapa kata kunci terkait seperti imunitas, pangan nabati, pilihan lebih sehat, fortifikasi, dan lain sebagainya. Hal ini kemudian dapat

dilihat dari banyaknya produk yang memberikan pilihan dengan manfaat untuk imunitas atau pun dengan menggunakan ingridien-ingridien nabati. Untuk tren kedua, di Indonesia, sebanyak 53% partisipan survei mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah menyebabkan stres dan tekanan yang dirasakan.

Karena itu, konsumen mencari produk pangan yang dapat memberikan rasa senang dengan diperkuat flavor dan warna yang menarik. Bentuk tren ini dapat beragam mulai dari kenampakan visual yang menarik dengan tambahan elemen glitter atau menu-menu dengan konsep retro dan tradisional yang muncul kembali. Terakhir, untuk tren fleksibilitas ruang, bentuk yang ditunjukkan terkait pada beberapa hal seperti ekspresi diri, tantangan di media sosial, dan adanya rasa saling memiliki dari suatu komunitas yang kemudian diadopsi menjadi suatu produk tertentu. Menangkap peluang tren tersebut, Culinaroma, Indesso memiliki beberapa varian produk yang dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan industri jasa boga.

“Beberapa produk kami seperti powder blend, liquid sauces & syrups, dessert premixes, cheese powders, dan lainnya yang memang telah disesuaikan dengan tren yang ada di industri jasa boga,” kata Marketing Executive Culinaroma, Stephanie Benita. Tidak hanya itu, Stephanie juga melanjutkan bahwa mengingat industri jasa boga ini sangat dinamis baik dalam perkembangan dan trennya, maka dikembangkan pula Total Solution yang merupakan jasa untuk membantu mengembangkan produk. Pengembangan produk ini mulai dari konsep produk, formulasi, hingga produksi. Beberapa kategori produk yang telah dilakukan selama ini adalah powder blends, sauces, RTD, dan syrups.

Setiap tahunnya, Culinaroma memiliki workshop yang digelar untuk mengenalkan tren-tren terbaru yang berkaitan dengan industri jasa boga. Setiap workshop ini memiliki tema tertentu yang kemudian diaplikasikan pada desain ruangan untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh bagi klien yang berkunjung. Seperti halnya yang dilakukan pada beberapa bulan lalu, digelar workshop dengan tema Carnival Food Trip yang menyajikan beberapa tren makanan dan minuman terkenal di dunia. Workshop ini terbuka bagi pelaku industri jasa boga yang ingin tahu lebih banyak terkait tren-tren terkini serta sebagai sarana untuk saling bertukar ide dan konsep bersama. Fri-35

Tren Kesehatan dan Keberlanjutan Pangan

Imunitas untuk tubuh menjadi salah satu hal yang dicari konsumen pada suatu produk pangan. Kesadaran untuk menjaga kesehatan menjadi lebih besar dibandingkan mengobati tubuh saat sakit. Hal ini kemudian menjadi peluang yang perlu ditangkap oleh produsen untuk mengembangkan produk dengan manfaat tersebut. Tidak hanya yang berkaitan dengan kesehatan, kenyamanan dan keberlanjutan juga menjadi salah satu tren global yang terus meningkat dan dicari oleh konsumen. “Diakselerasi oleh pandemi, konsumen sangat serius dalam mencari pengalaman baru terkait dengan makanan dan minuman untuk memenuhi kehidupan yang dirasa ‘hilang’ karena pandemi berlangsung,” ujar representative Innova, Sureerat Niyomsinth dalam SIG Virtual Showcase: Future of Packaging – Innovation & Sustainability, yang diselenggarakan oleh SIG Combibloc Indonesia pada 13 Juli 2022 lalu. Terkait dengan keberlanjutan, Sureerat menyebutkan bahwa sebuah merek harus bekerja sama untuk membangun kepercayaan dalam sebuah

klaim positif dampak perubahan iklim dengan memastikan penerimaan global sebuah sertifikasi. Pada aspek kesehatan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fokus pada imunitas tubuh ini memiliki beberapa target peningkatan seperti kesehatan untuk jangka yang lebih panjang. Bentuk pengaplikasian ini dengan penambahan ingridien seperti probiotik, prebiotik, dan postbiotic untuk kesehatan pencernaan yang berujung pada meningkatnya imunitas tubuh. “Dibandingkan pada tahun 2019, konsumen Asia saat ini menaruh perhatian yang besar pada kesehatan pencernaan (gut health). Untuk itu, pasar produk yoghurt sebagai salah satu jenis produk yang memiliki sangat kaitan erat dengan kesehatan pencernaan direkomendasikan untuk dikembangkan,” tambah Sureerat. Menariknya, konsumen saat ini juga tidak hanya melihat satu klaim saja pada suatu produk pangan. Penggabungan atau multi formulasi yang memiliki manfaat fungsional juga diharapkan oleh konsumen. Penggabungan produk dengan manfaat imunitas dan kesehatan pencernaan menjadi segmen yang sangat bertumbuh saat ini. Untuk ingridien, Sureerat mengungkapkan bahwa ada beberapa yang perlu diperhatikan oleh produsen terkait peningkatan popularitasnya. Saat ini, serat pangan menjadi ingridien yang cukup banyak digunakan jika dikaitkan dengan produk yang memiliki manfaat kesehatan.

Namun, produsen saat ini juga perlu mengantisipasi lonjakan akan penggunaan ingridien seperti postbiotic sebagai salah satu ingridien yang diperlukan untuk kesehatan pencernaan. Untuk serat pangan, meski masih terus digunakan sebagai salah satu ingridien pangan untuk kesehatan, juga perlu diperhatikan beberapa ingridien serat pangan yang akan lebih banyak digunakan ke depannya seperti guar gum, chicory root, dan soy fiber. Untuk saat ini, ingridien serat pangan yang sering digunakan adalah inulin, polidekstrosa, maltodekstra, dan oliofruktosa. Terkait dengan tren keberlanjutan di Asia, terjadi peningkatan yang terus-menerus setiap tahunnya semenjak tahun 2020. Sebanyak 44% konsumen di Asia mengatakan bahwa mereka turut memasukkan aspek kesejahteraan terhadap lingkungan ketika memikirkan mengenai kesehatan keseluruhan. Untuk saat ini, aspek keberlanjutan ini kemudian diterjemahkan menjadi beberapa pengaplikasian termasuk salah satunya adalah penggunaan kemasan yang berkelanjutan hingga meningkatknya tren produk berbasis nabati. Komunikasi narasi akan produk

berbasis nabati ini nyatanya juga berhasil di kalangan konsumen dengan terlihat meningkatnya alasan konsumen dalam memilih produk berbasis nabati karena kaitannya dengan penyelamatan planet dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Innova Trends Survey (2020 and 2021).

Dalam kesempatan yang sama Representatif Döhler, Dhairyasheel Patil juga memaparkan bahwa imunitas dan kesehatan pencernaan menjadi yang utama dalam kesejahteraan hidup saat ini. “Sebanyak 79% konsumen global merencanakan untuk memilih pola konsumsi yang lebih menyehatkan hasil daripada pandemi COVID-19 dan sebanyak 52% mengatakan ingin mendapatkan sebuah tips dari sebuah merek untuk kesehatan dan kesejahteraan personalnya,” katanya. Beberapa fokus area kesehatan yang ingin didapatkan oleh konsumen di antaranya adalah kesehatan jantung, imunitas, kesehatan dan kesejahteraan secara umum, kesehatan pencernaan, kesehatan mental, dan tingkatan energi. Terkait dengan kemasan berkelanjutan, dalam kata sambutannya, President and General Manager SIG Asia Pacific – South, Angela Lu mengatakan bahwa sebagai penyedia sistem dan solusi kemasan terdepan, SIG bekerja sama dengan para pelanggan untuk menyediakan produk pangan kepada konsumen dengan cara yang aman, berkelanjutan, dan terjangkau. Teknologi pengisian yang dimiliki memungkinkan fleksibilitas tak tertandingi, menyediakan solusi menyeluruh untuk berbagai macam produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. “Melalui acara ini, kami ingin berbagi informasi seputar solusi kemasan untuk memajukan keberlanjutan dan bagaimana kami dapat mendukung perjalanan dalam keberlanjutan dan inovasi untuk bisa bersaing di pasar industri pangan saat ini dan ke depannya nanti,” tuturnya.

Fri-35

Peran Codex dalam Peredaran Produk Pangan Global

Codex telah menjadi bagian penting dalam peredaran produk pangan secara global. Codex memastikan bahwa setiap produk pangan yang beredar telah mencakup perlindungan konsumen dan praktik adil perdagangan. “Perdagangan merupakan bagian penting dari sistem ketahanan nasional (termasuk pangan),” kata Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB University, Prof. Purwiyatno Hariyadi dalam Kuliah Tamu Peraturan dan Regulasi Pangan yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Al Azhar Indonesia secara daring, 13 Juli 2022 lalu. Lebih lanjut, Purwiyatno menuturkan bahwa perdagangan (terutama pangan) internasional berpotensi membawa beberapa risiko kesehatan manusia. Untuk itu, perlu adanya standar/regulasi internasional yang dapat menjadi jembatan untuk meastikan perlindungan konsumen dan praktik yang adil dalam perdagangan.

Proses terbentuknya Codex sebagai suatu standar internasional menempuh jalan yang panjang. Codex terbentuk pada konferensi Food and Agriculture Organization (FAO) di tahun 1961 yang disetujui oleh European Council of the Codex Alimentarius Europaeus bahwa pekerjaan standar pangan diambil alih oleh FAO dan World Health Organization (WHO). Hingga saat ini, Codex merupakan merupakan badan antar pemerintah yang bertugas melaksanakan Joint FAO/WHO Food Standards Programme (program standar pangan FAO/WHO). Didirikan oleh FAO dan WHO pada 1963, Codex melaksanakan program bersama untuk pengembangan standar pangan.

Produk dari Codex Alimentarius Commission seperti standar, pedoman, dan kode praktis disusun untuk berperan dalam menghasilkan perdagangan pangan internasional yang aman, bermutu dan adil. Sehingga konsumen dapat mempercayai keamanan dan mutu pangan yang dibeli, importir dapat mempercayai bahwa pangan yang dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Standar Codex disusun berdasarkan kajian keilmuan yang disediakan oleh badan pengkajian risiko internasional yang independen atau organisasi ad hoc yang dibentuk oleh FAO dan WHO. Codex Alimentarius merupakan kumpulan standar-standar pangan dan ketentuan lain yang bersifat saran yang telah diadopsi secara internasional oleh Codex Alimentarius Commission. Codex Alimentarius mencakup seluruh standar pangan, baik pangan segar, pangan semi olahan maupun pangan olahan yang didistribusikan ke konsumen. Fri-35

31 Aug -3 Sept 2022

Jakarta International Expo Jakarta, Indonesia

PRE-REGISTER YOUR VISIT TODAY! www.indoprintpackplas.com

Supported by:

Messe Düsseldorf / Organizer of:

Within Indonesia PT Wahana Kemalaniaga Makmur Komplek Graha Kencana Blok CH-CI Jl. Raya Pejuangan No.88. Kebon Jeruk Jakarta 11530 , Indonesia Tel (62) 21 5366 0804 Fax (62) 21 532 5887 info@preregistration-indoprintpackplas.com Worldwide Messe Düsseldorf Asia Pte Ltd 3 HarbourFront Place, #09-02 HarbourFront Tower Two, Singapore 099254 Tel (65) 6332 9620 Fax (65) 6337 4633 visit-indoppp@mda.com.sg Jointly organized by :

Penerapan GMP untuk IKM Pangan

Industri kecil dan menengah (IKM) pangan memiliki jumlah yang besar di Indonesia. Dari total 4,4 juta IKM, jumlah unit usaha IKM pangan diproyeksikan sebanyak 1,86 juta. Hal ini tentu angka yang potensial dan perlu dilakukan pengawasan yang tepat terutama terkait dengan keamanan pangannya. Aspek ini menjadi penting karena industri yang bergerak di bidang pangan perlu bertanggung jawab menghasilkan produk yang aman dan layak untuk dikonsumsi dengan memperhatikan setiap lini produksinya mulai dari proses produksi, pengolahan bahan baku hingga produk jadi serta distribusinya. Untuk itu, penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) perlu terus didorong untuk melindungi industri dan konsumen sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 75 Tahun 2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).

Guna mewujudkan dan mengaplikasikan regulasi tersebut, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) terus berupaya melakukan pembinaan dan pendampingan bagi IKM pangan, salah satunya dengan terus mengajak IKM untuk memenuhi standar CPPOB. “Kami membina IKM pangan agar dapat menyediakanbangunan dan sarana produksi yang menunjang, meningkatkan sanitasi danhigiene karyawan, menggunakan mesin peralatan yang sesuai dengan persyaratan, serta mampu melakukan proses produksi yang baik dan memproduksi produk akhir dengan spesifikasi yang konsisten,”ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam siaran pers Kemenperin beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, Ditjen IKMA secara rutin menggelar program pendampingan, bimbingan dan sertifikasi Hazard Analitical Critical Control Point (HACCP)bagi IKMpangan, pendampingan sertifikasi halal, dan pendampingan sertifikasi SNI wajib garam konsumsi.Fasilitasipeningkatan penerapan sistemkeamanan pangan ini merupakan salah satu program penting untuk meningkatkan daya saing IKM. “Dengan standar mutu pangan yang baik, IKM bisa naik kelas, konsumen terlindungi, dan memastikanketahanan pangandi Indonesia berjalan dengan baik,”pungkasReni. Fri-35

FOODREVIEW WEBINARS WORKSHOPS & TRAINING

Regular Seminar or Webinar Custom Seminar or Webinar

In-house Training

Sign Up to receive Webinars & Workshops Update to your inbox

To Advertise & be a Webinar Sponsor, Contact Us and Book Your 2022 Schedule :

Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.id

INFO GAPMMI

• Peristiwa besar seperti COVID-19 dan cuaca ekstrem dampak perubahan iklim baru-baru ini terkait erat dengan keberlanjutan holistik.

Membangun bisnis dan masyarakat yang tangguh, menjadi semakin penting dibandingkan sebelumnya.

Konsep konsumsi berkelanjutan menjadi semakin popular. Sebuah survei tren konsumen menyatakan bahwa konsumen bersedia membelanjakan uangnya 10% lebih banyak untuk pangan yang dikemas dengan bahan ramah lingkungan. Topik yang menarik ini telah dibahas oleh GAPMMI bersama dengan Indonesia Business

Council for Sustainable Development (IBCSD) yang telah berkolaborasi dalam penyelenggaraan webinar

“Sustainability 101: Trends, Drivers, and Why it is Important” yang telah berlangsung pada 26 Juli 2022. • GAPMMI bersama Importers and

Exporters Association of Taipei (IEAT) mengadakan acara seremonial penandatanganan Agreement Mutual

Cooperation secara virtual pada 21

Juli 2022. Adapun tujuan kesepakatan ini untuk menciptakan jaringan perdagangan baru bagi perusahaan

Taiwan untuk memperluas peluang bisnis dalam industri pangan Indonesia. Kesepakatan ditandatangani oleh Adhi Lukman

Ketua Umum GAPMMI, dan Mr. Yang Jionghao, Ketua Komite Asia-Pasifik IEAT, dan disaksikan oleh beberapa

Pengurus GAPMMI dan pihak Taiwan. • Johan Muliawan Ketua Bidang

Kerjasama Luar Negeri GAPMMI didampingi oleh Lena Prawira (Wakil

Ketua Kerjasama Luar Negeri) dan

Iwan Winardi (Komite Kerjasama

Luar Negeri) menghadiri Acara

Indonesia Australia Business Council (IABC) Members Gathering dalam rangka Kunjungan Delegasi Bisnis

Pengusaha Makanan Minuman

Investment New South Wales (NSW) Australia ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam Food

Hotel Indonesia pada 28 Juli 2022 di Jakarta. Adapun beranekaragam produk-produk yang ditawarkan antara lain: dairy products (Yosica

Dairy), healthy snack (Bounce), fats and oils (GrainCorp), minuman bercita rasa (Inspirited), permen nougat (Nougat Limar), minuman herbal (Mrs Toddy’s Tonic), minuman beralkohol & wine (Earp Distilling Co.,

Tulloch Wines, Windowrie), jus/sari buah (Synergy Food Group, Nectar

Cold Pressed), dan bakeri (The Bread

Indonesia Australia Business Council (IABC)

Konferensi Pers Indonesia Retail Summit 2022

Guys). Diharapkan dari pertemuan ini diperoleh peluang kerjasama antara kedua pihak. • GAPMMI mendukung penyelenggaraan Indonesia Retail

Summit 2022 & Hari Belanja

Diskon Indonesia 2022 yang akan berlangsung pada 15-18 Agustus 2022 yang diadakan oleh HIPPINDO dengan dukungan Kementerian

Perdagangan, di mana Ketua Umum

GAPMMI, Adhi Lukman turut hadir dalam acara Konferensi Pers Indonesia

Retail Summit 2022 di Auditorium

Kementerian Perdagangan. Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu konsumsi rumah tangga yang kontribusinya mencapai 53,65% terhadap PDB dan tumbuh 4,34% pada kuartal I tahun 2022. • Adhi S. Lukman Ketua Umum GAPMMI menghadiri acara peresmian pabrik

PT Glico Manufakturing Indonesia di KIIC Karawang Jawa Barat pada 13 Juli 2022, adapun Dubes Jepang

Kanasugi Kenji, President Glico Co.

Ltd., dan Direktur Promosi Investasi BKPM turut hadir. Indonesia menjadi negara ketiga tujuan investasi Glico Japan setelah Thailand dan China. Rencana ada produk tertentu yang akan dipusatkan produksi di Indonesia untuk pasar Glico global. Luas area 6HA dan investasi mencapai 2T rupiah. • Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian mengadakan Kegiatan Pameran Produk Makanan dan Minuman 2022 pada 5-8 Juli 2022 di Plasa Perindustrian di Lobby Gedung Kementerian Perindustrian Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta Selatan. Beberapa anggota GAPMMI turut berpartisipasi seperti Inaco, Indofood, Garudafood, Mayora, Forisa, Nestle, Fivafood, Gunung Subur, Bolesca Foodindo, Christatuna. Fri-27

Adhi S. Lukman Ketua Umum GAPMMI menghadiri Acara Peresmian pabrik PT Glico Manufakturing

Asosiasi Sensori Indonesia Dideklarasikan

Penggunaan evaluasi sensori pada bidang pangan memiliki peran yang krusial karena produk pangan dengan nilai gizi yang tinggi jika tidak dibarengi dengan rasa yang enak maka konsumen tidak akan memilihnya. Tujuan penggunaan evaluasi sensori adalah untuk mendapatkan respons yang diperoleh oleh pancaindra manusia terhadap suatu rangsangan yang ditimbulkan oleh produk tertentu.

Dengan demikian, pada Kamis, 28 Juli 2022, dideklarasikan pendirian Asosiasi Sensori Indonesia (ASENSINDO) yang memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan pengembangan metode uji sensori, pengolahan data, dan pengembangan ilmu sensori ke depannya. Bidang sensori memiliki pengembangan yang pesat dan tidak sedikit bersinggungan dengan ilmu lainnya seperti fisiologi, psikologi, ilmu komputasi, komunikasi, dan pemasaran. Tim formatur ASESINDO terdiri dari beberapa akademisi yakni Prof. Dr. Dede Adawiyah (IPB University), Dr. agr Wahyudi David (Universitas Bakrie), Dr. Ervina (Binus University), Dr. Zainal (Universitas Hasanuddin), Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri (Universitas Gadjah Mada), Dr. Wenny Bekti Sunarharum (Universitas Brawijaya), Dr. Anton Rahmadi (Universitas Mulawarman), dan Dr. Kiki Fibrianto (Univeristas Brawijaya).

ASENSINDO memiliki visi menjadi organisasi yang mewadahi pengembangan ilmu sensori dan peningkatan kapasitas keahlian profesi sensori. Untuk misi, ASENSINDO memiliki beberapa poin seperti (1) melakukan penghimpunan dan diseminasi ilmu sensori untuk menjawab tantangan perkembangan dunia industri, (2) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggota dalam penggunaan metode yang tepat untuk setiap tujuan evaluasi sensori, (3) memberikan informasi dan rekomendasi terhadap Standar Nasional Indonesia terkait dengan evaluasi sensori, (4) mengawasi serta menjamin mutu pelaksanaan evaluasi sensori melalui sertifikasi laik etik dan standardisasi laboratorium sensori, (5) menyebarluaskan informasi tentang penggunaan metode evaluasi di penelitian dan di industri. “ASENSINDO terbuka untuk semua kalangan dan latar belakang yang sejalan dengan visi dan misi organisasi,” kata perwakilan tim formatur ASENSINSO, Wahyudi David dalam deklarasi yang diselenggarakan secara daring beberapa waktu lalu. Fri-35

Peluncuran IndonesiaCountry Programme and Steering Committee2021, UNIDO - Kementerian Perindustrian RI

Indonesia Country Programme and Steering Committee 2021-2025 UNIDO - Kementerian Perindustrian RI telah diluncurkan pada 19 Juli 2022 di Jakarta. UNIDO (United Nations Industrial Development Organization), merupakan badan khusus PBB yang mempromosikan dan mempercepat pembangunan industri inklusif dan berkelanjutan. Bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI dan UNIDO resmi meluncurkan Indonesia Country Programme 2021-2025. Program ini merupakan kelanjutan dari Country Programme sebelumnya yang sudah berjalan dari 2016-2020. Kerja sama UNIDO dan Kemenperin dimaksudkan untuk meningkatkan perkembangan industri di tanah air.

Country Programme 2021-2025 disusun dengan mengembangkan empat komponen utama untuk merespons tantangan pengembangan industri yang diidentifikasi oleh Kemenperin. Empat komponen tersebut adalah memperkuat daya saing industri dan akses pasar, energi bersih dan berkelanjutan, melestarikan lingkungan, serta memperkuat kemitraan dengan fokus terhadap inovasi, digitalisasi, dan industri. Kerja sama UNIDO-Kemenperin melalui Country Programme 2021-2025 diharapkan dapat turut mendorong akselerasi implementasi Industri 4.0 serta meningkatkan kapasitas industri di dalam negeri sehingga dapat lebih bersaing di dalam pasar global.

Peluncuran 2021-2025 Country Programme dilanjutkan dengan rapat pertama steering committee. UNIDO akan mempresentasikan rencana kerja tahun 2022 dan status terkini dari proyek-proyek yang sedang berjalan. Rapat tersebut akan mendiskusikan langkah selanjutnya dalam implementasi 2021-2025 Country Programme. Steering Committee beranggotakan kementerian lain yang terkait dan perwakilan dari asosiasi usaha di Indonesia. Fri-27

This article is from: