8 minute read

TIM PENYUSUN

Advertisement

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat, inayah, dan hidayah-Nya kami dapat menyusun laporan Tugas Besar Mata Kuliah Studio Perencanaan yang berjudul “Profil Wilayah Kecamatan

Kejajar, Kabupaten Wonosobo Tahun 2022” Laporan ini kami sususn semaksimal mungkin dengan bantuan dan masukan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyusunan laporan ini, untuk itu kami ucapkan terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya kepada semua pihak yang terkait. Akhir kata, dengan tersusunnya Laporan Studio ini yang disususn guna untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Studio

Perencanaan (PWK 17534 P) Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM). Kami berharap semoga laporan studio ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

Semarang, 26 September 2022

Tim Penyusun,

Bab 1

Gambaran Umum

- BatasAdministrasi

- Konstelasi Wilayah

Kecamatan Kejajar merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan. Secara Geografis, memiliki luas wilayah 5.762 Ha atau 5,85% dari luas Kabupaten Wonosobo, dengan ketinggian antara 1.336 mdpl

2.119 mdpl diatas permukaan laut. Hal ini sangat mendukung untuk pengembangan mata pencaharian utama masyarakat Kejajar yaitu pertanian, dengan komoditas utamanya yaitu kentang. Wilayah kecamatan Kejajar sering dikatakan bersuhu dingin, kisaran suhu adalah mulai 5 sampai 20 derajat celcius, bahkan pada saat saat tertentu di musim kemarau pada daerah tertentu yang berada di wilayah atas (Dieng, Sembungan, Sikunang) kadang terjadi butiran es pada embun pagi hari, yang sering disebut mbun upas oleh warga local

DKI Jakarta

Jawa Barat

Yogyakarta

Wonosobo

Sumber : Analisis Kelompok, 2022

Peta Persebaran Hasil Pertanian

Sumber : Analisis Kelompok, 2022

Peta Asal Wisatawan

Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Wonosobo memiliki luas wilayah 984,7 km2 .

Ruang lingkup wilayah studi yaitu Kecamatan Kejajar yang memiliki luas wilayah 57,52 km2 .

Kecamatan Kejajar adalah wilayah yang dilalui oleh jalur Provinsi yaitu Temanggung (39 Km), Banjarnegara (49 Km), Purworejo (53 Km), dan Kebumen (78 Km). Kecamatan Kejajar juga memiliki keterkaitan dengan Wilayah Kabupaten disekitarnya seperti Kabupaten Batang, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Temanggung. Jalur Provinsi Kecamatan Kejajar memiliki peran juga sebagai sarana pendistribusian perdagangan dan jalur pariwisata. Sebagai sarana pendistribusian, Kecamatan Kejajar memiliki akses luas dalam memperdagangkan sayuran yang dihasilkan. Biasanya dagangan akan didistribusikan ke daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Hasil produksi yang dimanifestasikan dari Kecamatan Kejajar tentunya terdapat banyak diantaranya yaitu kubis, kentang, cabai, bawang putih, sawi, dan daun bawang. Namun dagangan yang paling banyak didistribusikan ke wilayah sekitar hanya kentang dan kubis.

Selain sebagai jalur pendistribusian dagang Kecamatan Kejajar juga digunakan sebagai jalur periwisata. Beberapa pariwisata yang ada di Kecamatan Kejajar adalah Telaga warna dan Pengilon, Bukit Sunrise Sikunir dan Telaga Cebong, Air Terjun Sikarim, Dieng Plateau Theater, Gunung Prau, Tuk Bimolukar dan Agrowisata Kebun Teh Tambi. Untuk objek wisata bukit sikunir bahkan sampai masuk 20 besar obyek wisata terbaik.

Dalam mengembangkan sektor pariwisata tersebut,setiap desa juga ikut serta mengembangkan potensi yang ada untuk pariwisata tersebut. dalam pengembangan desa wisata tersebut warga desa membentuk karangtaruna untuk mengembangkan desa wisata tersebut. Para pemuda desa berkreasi untuk mengembangkan wilayah desa masing masing dengan memanfaatkan keunikan desa tersebut.

Wisatawan dapat mengakses jalan ke tempat wisata melalui jalur Banjarnegara-Dieng, Temanggung-Kejajar dan Wonosobo-Kejajar

Selain sebagai jalur perdagangan dan pariwisata, di Kecamatan Kejajar juga terdapat pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) dieng dimana itu berkapasitas

55 MW

STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN KEJAJAR

-

Sementara letak geografis dari Kecamatan Kejajar adalah sebagai berikut :

1. Kecamatan Kejajar memiliki luas 5.762 Ha

2. Kecamatan Kejajar mempunyai 15 desa 1 kelurahan

-

Dieng - Tieng

Sembungan - Sigedang

-

-

Sikunang - Serang

Campursari - Kreo

-

-

-

-

Jojogan - Buntu

Patak Banteng - Kejajar

Parikesit - Igirmranat

Surengede - Tambi

Batas Administrasi Kecamatan Kejajar :

Sebelah Utara : Kabupaten Batang

Sebelah Timur : Kabupaten Temanggung

Sebelah Selatan : Kecamatan Garung

Sebelah Barat : Kabupaten Banjarnegara

Kecamatan Kejajar terdiri dari 16 desa/kelurahan dengan jumlah rukun tetangga sebanyak 280 RT dan 91 RW

Desa dengan jumlah RT terbanyak yaitu Desa Serang sebanyak 33 RT

Desa dengan jumlah RT paling sedikit yaitu Desa Jojogan sebanyak 5 RT

Sarana Pemerintahan yaitu balai desa/ kelurahan dan kantor desa/ kelurahan sudah tersedia di semua desa di

Kecamatan Kejajar.

Buntu Sigedeng Tambi Kreo Serang Kejajar Igrimranak Surengede Tieng Parikesit

Sembungan Jojogan Patakbanteng Dieng Sikunang Campursari

Bab 2

Review Rtrw

Strategi Penataan Ruang

1. Strategi Pengembangan agroindustri berbasis potensi lokal

• Mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian dan kehutanan berbasis potensi bahan baku lokal

• Meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kehutanan o Mengembangkan kawasan agropolitan

• Mengembangkan agribisnis pada sentra-sentra produksi

• Mengembangkan pusat pemasaran hasil komoditas Daerah pada kawasan perkotaan dan objek wisata

• Mengembangkan pertanian terpadu ramah lingkung

2. Strategi pengembangan periwisata yang berkelanjutan

• Mengembangkan kawasan objek wisata unggulan

• Mengembangkan agrowisata

• Meningkatkan kualitas perlindungan,pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya

• Mengembangkan industri pariwisata yang berdaya saing dan ramah lingkungan

• Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.

3. Strategi Peningkatan kualitas dan jangkauan prasarana dan sarana

• Mengembangkan jalan penghubung perkotaan dan perdesaan

• Mengembangkan sumberdaya energi listrik dan meningkatkan infrastruktur pendukung

• Meningkatkan jangkauan pelayanan telekomunikasi

• Mengoptimalkan pendayagunaan dan pengelolaan prasarana sumberdaya air

• Menggunakan dan mengoptimalkan sistem pengelolaan lingkungan berkelanjutan

4. Strategi Percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat kegiatan

• Mengembangkan pusat kegiatan yang mampu menjadi simpul distribusi dan pemasaran produk pertanian dan pariwisata

• Meningkatkan peran fungsi kawasan perkotaan

• Mengembangkan kawasan perdesaan sesuai dengan potensi masing- masing kawasan yang dihubungkan dengan pusat kegiatan pada setiap kawasan perdesaan

• Meningkatkan sinergitas keterkaitan kegiatan ekonomi wilayah perkotaan dengan wilayah perdesa

5. Strategi Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan produktif

• Menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan

• Mengarahkan perkembangan kegiatan terbangun pada lahan tidak dan/atau kurang produktif.

6. Strategi Peningkatan pelestarian fungsi kawasan lindung

• Mempertahankan kawasan lindung yang telah ditetapkan

• Memulihkan secara bertahap kawasan lindung yang telah mengalami penurunan fungsi

• Meningkatkan potensi sumberdaya alam dan buatan di kawasan lindung dengan pengembangan agrowisata dan ekowisata.

• Mengoptimalkan pendayagunaan dan pengelolaan prasarana sumberdaya air

• Mengembangkan dan mengoptimalkan sistem pengelolaan lingkungan berkelanjutan Review RTRW

• Pengembangan system jaringan energy

Pengembangan energi jaringan listrik a. pengembangan Gardu Induk Dieng berada di Desa Sikunang Kecamatan Kejajar. b. pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi berupa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Dieng di Kecamatan

Kejajar.

Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik a. peningkatan kapasitas dan pelayanan distribusi melalui sistem interkoneksi Jawa – Bali b. pengembangan Jaringan Tegangan Tinggi 150 kilovolt melalui Kecamatan Watumalang – Mojotengah – Garung – Kejajar – Wonosobo – c. pengembangan Jaringan Tegangan Menengah 20 kilovolt berada di seluruh kecamatan. d. pengembangan jaringan listrik perdesaan distribusi tegangan volt untuk menjangkau seluruh wilayah dusun.

Selomerto – Sapuran.

Pengembangan jaringan energi bahan bakar minyak a. pembangunan stasiun pengisian bahan bakar baik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum berada di seluruh kecamatan. b. Stasiun Pengisian Bulk Elpiji berada di seluruh kecamatan.

Pengembangan jaringan energi alternatif a. Pengembangan Desa Mandiri Energi b. Pengembangan sistem jaringan prasarana telekomunikasi c. Pengembangan jaringan telepon kabel d. Pengembangan jaringan telepon nirkabel

Pengembangan Sistem jaringan prasarana sumber daya air a. Pengembangan Sistem Telaga, Waduk, Embung b. Telogo Warno/Telogo Pengilon, dan Telaga Cebong berada di Kecamatan c. Peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum perpipaan di seluruh

Kejajar.

Kecamatan d. Peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum berbasis masyarakat di seluruh Kecama

Bab 3

Profil Wilayah

- Kondisi Fisik Alam

- Penggunaan Lahan

- Kependudukan

- Infrastruktur

- Perekonomian

Kondisi Fisik Alam

Parameter kemiringan lereng diberikan bobot kelas yaitu :

15 % (Tidak rawan longgsor)

15 - 30 % (Rawan longgsor)

30 % (Sangat rawan longgsor)

Wilayah yang memiliki kemiringan lereng 8 – 15 % di Kecamtan

Kejajar

-

Desa Dieng

-

Desa Parikesit

-

Desa Jojogan

-

Desa Tambi

-

Desa Kreo

Wilayah yang memiliki kemiringan lereng 15 – 30 % di Kecamtan

Kejajar

-

Desa Campursari

-

Desa Krimranak

-

Desa Tieng

-

Desa Sigedang

-

Desa Serang

- Desa Igrimranak

Wilayah yang memiliki kemiringan lereng 30 % di Kecamtan

Kejajar

- Desa Sikunang

- Desa Kejajar

- Desa Sembungan

- Desa Petakbanteng

Kecamatan Kejajar yang memiliki curah hujan. 30003500 mm dan 3500 - 4000 mm. Memiliki iklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan suhu udara pada siang hari

14

23 °C berkisar antara Pada bulan Juni – Agustus

Pada siang hari Pada Malam hari

12 – 22 °C

9 – 18 °C pada peta disamping sebagian wilayah Kecamatan

Kejajar memiliki intensitas hujan berkisaran 3500 –

4000 mm yang meliputi beberapa Desa yaitu Desa

Campursari, Sikunang, Dieng, Jojogan, Sembungan, dan Patakbanteng.

Sebagian yang lain memiliki intensitas hujan berkisaran

3000 – 3500 mm meliputi beberapa Desa yaitu Desa

Kejajar, Tambi, Sigedang, Buntu, Kreo, Igrimranak, Serang, Suregedeng, dan Tieng.

Pada kawasan Kecamatan Kejajar jenis tanah di daerah tersebut merupakan jenis tanah Assosiasi

Andosol dan regosol Cokelat yakni jenis tanah yang berasal dari bahan abu vulkan dan endapan abu vulkan yang bertekstur kasar. Komplek regusol kelabu dan litosol serta organosol eutrot merupakan jenis tanah yang berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak begitu tebal.

Dikecamatan Kejajar memiliki beberapa jenis tanah diantaranya yaitu :

1. Jenis Tanah Litosol -> jenis tanah ini sangat miskin unsur hara yang sehingga tidak subur, jenis tanah ini sangat tidak cocok untuk pertanian.

2. Jenis Tanah Andosol -> jenis tanah ini memiliki kandungan seperti mineral, unsur hara, serta air. Sehingga jenis tanah ini sangat cocok untuk tanaman atau pertanian.

3. Jenis Tanah Latosol -> Tanah ini memiliki ciri bersifat asam, kandungan bahan organiknya rendah hingga sedang, memiliki warna merah hingga kuning, dan memiliki tekstur lempung.

Pada jenis tanah Litosol terdapat pada Desa Sikunang dan Sembungan. Jenis tanah Andosol Umbrik terdapat di Desa Campursari, Tieng, Dieng,

Patakbanteng, Jojogan, Kreo, Parikesit, Serang, Segedang. Serta Jenis tanah

Latosol danAndosol Okrik berada di Desa Igimranak dan Tambi.

Daerah Kecamatan Kejajar mempunyai kemiringan tanah Antara 3

– 60 ° dan kondisi alam yang berbukit dengan tebing yang curam dimana menjadikan daerah rawan longgsor. Dapat dilihat dari persebaran kelerengan di Kecamatan Kejajar bahwa wilayah tersebut di dominasi oleh tingkat kelerengan curam (26-40)%, sangat curam (41-60)%, dan terjal (>60)%. hal tersebut dipengaruhi oleh wilayah yang terletak di perbukitan.selain itu, wilayah yang memiliki tingkat kelerengan agak curam, curam, sangat curam, dan terjal tidak diperkenankan untuk lahan permukiman.

1. Daerah dengan kemiringan 26 – 40 % (Curam) terletak di Desa

Surengede dan Kejajar serta sebagian di Desa Sembungan.

Dengan kemiringan tingkat ini dapat digunakan untuk lahan permungkiman dan lahan pertanian.

2. Daerah dengan Kemiringan 41 – 60% (Sangat Curam) terletak di Desa Campursari, Sikunang, Serang dan Kreo. Penggunaan lahan yang cocok untuk daerah dengan kemiringan tersebut adalah sebagai lahan pertanian dan tidak cocok untuk lahan permungkiman karena bisa terjadi longsor.

3. Daerah dengan kemiringan >60% (Terjal) berada di dekat Desa

Sikunang dan Campursari. Daerah ini tidak cocok untuk lahan permungkiman maupun lahan pertanian karena, dengan kemiringan tanah yang sangat terjal kemungkinan besar menjadi daerah rawan longgor.

Hasil dari proses pembuatan peta kerawanan bencana kebakaran hutan dan ladang diperoleh

3 pengklasifikasian yaitu zona rendah, zona sedang dan zona tinggi. Ditinjau berdasarkan kondisi lahan yang berpotensi menimbulkan terjadinya kebakaran hutan dan ladang pada zona kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan ladang tinggi di dominasi oleh adanya semak belikar dan pertanian lahan kering.

Dari peta yang sudah disajikan bias terlihat bahwa kebakaran hutan dan ladang memiliki sakala rata-rata tinggi dan terjadi disaat iklim panas atau kemarau.

Wilayah Kecamatan Kejajar memilik 5.762 Ha. Dari luas wilayah Kab. Wonosobo.

Penggunaan lahan yang paling banyak di Kecamatan

Kejajar yaitu lahan pertanian dan lahan pariwisata.

Sedangkan, penggunaan lahan yang paling sedikit yaitu permukiman.

Lahan Pertanian di Kecamatan Kejajar menghasilkan sayuran yang daopat di distribusikan diantaranya :

Cabai Bawang

Putih Wortel

Kubis

Daun Bawang

Kentang

Persebaran permukiman penduduk di Kecamatan Kejajar masih jarang ditemui diakibatkan oleh tingkat kelerengan yang kurang cocok untuk dibangun permukiman sehingga banyak ditemui permukiman yang bergerombol dan kurang tertata dikarenakan tingkat kelerengan yang tidak memungkinkan untuk dibangun bangunan diatas lahan tersebut

This article is from: