RP1_07092011

REDAKSI TELP EXT FAX

: (0711) 361638 : 815 : (0711) 362452

ONLINE

RABU 7 SEPTEMBER 2011

Iklan : (EXT 805) Sirkulasi : (EXT 803)

Harian Bisnis

INSPIRASI BISNIS MASYARAKAT SUMSEL www.radarpalembang.biz

Minggu Ini Recall Diumumkan Minggu ini Honda Prospect Motor (HPM) di Palembang baru akan mengeluarkan unit Honda Jazz dan City yang akan direcall. Meski secara nasional angka pasti sudah dirilis yaitu 42.892 unit. PALEMBANG, RP – Direktur Honda Maju Mobilindo Didi Kusnadi berkilah pihaknya perlu melakukan inventarisisr terhadap produk yang telah tersebar di pasaran. Pihaknya tidak mau mengira-ngira mengenai banyaknya mobil yang akan di-recall. “Jika mengandai-andai akan ada salah persepsi di

masyarakat. Lebih baik kami mengumumkan jika sudah ada angka yang pasti, dan tentu itu yang lebih dibutuhkan oleh pelanggan kami,” tuturnya Ia menambahkan, pada 23 September nanti, HPM akan mengganti komponen Power Window Master Switch. “Sebenarnya hal seperti ini tidak perlu ditakutkan oleh peng-

guna mobil ini. Toh, sampai sekarang tidak ada kejadian buruk terjadi akibat tidak sempurnanya komponen Power Window Master Switch yang terpasang,” katanya. Potensi kerusakan komponen akan terjadi jika unit saklar pada bagian dalam Power Window Master Switch terkena material silikon dari pembersih interior mobil, dan ❏ Ke halaman 5

FOTO-FOTO:SALAMUN RADAR PALEMBANG

HALAL BIHALAL:Direktur Utama PT SB Pamudji Rahardjo bersalaman dengan kayawan saat acara halal bihalal bersama karyawan, staf dan juga stakeholder di lingkungan PT SB, kemarin (6/9).

Produksi Semen Terdongkrak 11% PALEMBANG, RP - Perseroan Terbatas (PT) Semen Baturaja (SB) hingga akhir Agustus 2011 berhasil merealisasikan produksi semen diangka 833.000 ton

atau mengalami kenaikan sekitar 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Malah, 2012 nanti perseroan menargetkan produksi semen sekitar 2,5 juta

ton, dan selang dua tahun berikutnya yaitu 2014 bisa mengenjot sampai 3,5 juta ton. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT SB ❏ Ke halaman 5

BISNIS INSPIRASI Karnoto Effendi, Kepala Cabang PO Handoyo Palembang

Ingin Buka Bisnis Transportasi Sendiri

Kabut Asap Mulai Bawa Dampak PALEMBANG, RP – Kabut asap yang terjadi di kota Palembang dalam beberapa hari terakhir, bisa mengganggu arus penerbangan baik yang datang dan pergi melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II). Meski sejauh ini dampaknya belum signifikan. Kekhawatiran tersebut, diungkap Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumsel, Ahmad Najib kemarin (6/9) ketika ditemui di kantor gubernur Sumsel. “Kabut asap yang terjadi di Jambi terus meningkat dan bandaranya sudah terganggu, begitu juga di Riau. Akibat kabut asap maka aktivitas penerbangan sudah terganggu,”jelasnya. Jika fenomena kabut asap di kota Palembang tidak segera diatasi, dikhawatirkan terganggunya akti-

SIAPA yang menyangka pria yang bernama lengkap Karnoto Effendi ini dulunya seorang TNI. Namun, kini ia memutuskan pensiun dini sekarang ia menduduki jabatan sebagai Kepala Cabang PO Handoyo Palembang. Ditemui di ruang kerjanya di PO Handoyo terletak di jalan Kol H Barlian, kemarin (5/9), Karnoto begitu sapaan akrabnya, menceritakan panjang lebar karirnya di dunia alat transportasi umum tersebut. “Awalnya berat untuk melepas TNI karena sejak tahun 1977 saya menjadi TNI yang bertugas di kota Palembang, terlebih ini merupakan sumber penghidupan keluarga. Namun setelah melewati pertimbangan yang cukup berat dan dirasa pekerjaan TNI hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja, akhirnya saya memutuskan pensiun dini di tahun 1996,” ungkap pria yang mempunyai enam anak tersebut. Setelah tidak lagi ada embel-embel TNI, Karnoto melirik sektor transportasi untuk masyarakat umum dan dipilihlah angkutan bus AKAP. “Saya pertama kali menjadi agen di bus Trimulya tahun 1996 dan berlanjut menjadi agen bus Jadimulyo hingga tahun 2000,” ungkapnya. Alasan ia terjun ke dunia transportasi massal yaitu karena peluang cukup besar apalagi kebutuhan masyarakat akan angkutan masal yang kompetitif sangat diperlukan. “Tentu saat menjadi agen tiket, saya tidak hanya mengandalkan penumpang di kota Palembang saja. Namun juga sampai ke pelosok daerah. Caranya ialah membangun jaringan, dengan kata lain saya juga ada ‘anak agen’ di daerah di Sumsel. Dengan cara itulah saya bisa meraup keuntungan yang cukup besar,” jelasnya. Setelah lama bergelut menjadi agen, akhirnya karir Karnoto berada di puncaknya setelah ia dipercaya menjadi Kepala Cabang PO Handoyo Palembang sejak tahun 2000 hingga saat ini. “Saya mempunyai ide untuk

MAKIN tingginya harga emas menarik hati kalangan perbankan yang juga menggerakkan produk gadai emas. Ya, gadai emas bukan hanya milik Perum Pegadaian saja, bank-bank syariah hampir seluruhnya juga melirik bisnis ini. Gadai

❏ Ke halaman 5

vitas penerbangan di SMB II akan terjadi. Menurut dia, Sumsel (SMB II) bisa jadi terganggu kalau tidak mengambil langkah tegas untuk

mengatasi ini. Ia menambahkan, dari beberapa titik yang dipantau pada beberapa lokasi, kabut asap yang terjadi ber❏ Ke halaman 5

Cuaca Palembang Semakin Ekstrim BERDASARKAN hasil uji parameter partikel debu (pm10) yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palembang di Bundaran Air Mancur, partikel debu mengalami peningkat di Kota Palembang dua hari terakhir ini. Analisis Laboratorium BLH Kota Palembang Nazirin, mengungkapkan, dalam dua terakhir ini tingkat debu udara di Kota Palembang terus mengalami peningkatan terutama

di simpang padat lalu lintas antara lain Simpang RS Charitas, Simpang Patal dan bundaran Air Mancur. “Hasil uji hari ini (kemarin) dengan menggunakan alat An Nurmental Austal monitor uji partikel debu diudara yaitu 147,44 micro gram/ normal meter kubik/jam (mg2/jam) dan hampir mendekati ambang batas rata-rata yakni 150 Micro gram/normal meter kubik/jam (mg2/jam),” jelas Nazirin saat uji suhu udara di ❏ Ke halaman 5

Efek Makin Melambungnya Harga Logam Mulia (2)

Turun Gadaikan ke Bank, Naik Jual di Pasar Okta Sapayona - PALEMBANG Gadai emas diyakini masih menjadi primadona sebagian masyarakat kota Palembang yang pintar melakukan hitung-hitungan investasi. Emas memang investasi yang kian menjanjikan. Nilainya tidak pernah turun layaknya komoditi lain (zero inflation). Alasan inilah yang membuat nasabah melirik gadai emas, produk booming perbankan syariah.

TAKAR:Menakar emas mesti jeli, apalagi di tengah harga emas yang cenderung terus menguat dalam hitungan jam.

TERBIT 16 HALAMAN harga eceran Rp 2.000

RADAR PALEMBANG

RABU 7 SEPTEMBER 2011 l HALAMAN 5

Kabut Asap

Dari Hal 1)............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... dan kota di Sumsel. Bahkan, sebutnya sudah ada komitmen dari bupati dan walikota di Sumsel pada 31 Mei lalu (2011) untuk siap dan membantu kondisi ini dengan peralatan, sumber daya manusia dan dana. Sejumlah pihak, termasuk TNI dan Polri masuk dalam tim penanggulangan dan mengatasi meningkatknya hot spot tersebut. Adanya hujan buatan akan mampu menjangkau hot spot pada daerah yang sangat sulit terjangkau. Mengingat kemampuan panjang selang air dimiliki hanya 100 meter, kejadian titik api tersebut biasanya di dalam hutan. Jauh dari jalan raya. Naiknya jumlah titik api tersebut, sebutnya adanya pembukaan lahan baru, baik pertanian, perkebunan, termasuk ada yang berladang dengan membakar jerami akan terpantau sebagai titik api.

dampak kepada kualitas menurunnya udara. ”Sebelumnya, kami (BLH) sudah melakukan pantau atau turun langsung ke lapangan. Dan hasilnya ada beberapa kabupaten dan kota, hot spot-nya mengalami peningkatan seperti OI (Ogan Ilir), OKI dan Banyuasin,” ulas dia. Untuk itu, sambung dia, dari provinsi Sumsel meminta kepada kabupaten dan kota untuk melakukan pencegahan dan waspada terhadap titik api yang muncul. ”Harus ada langkah konkrit, pencegahan yang efektif melalui pengawasan melalui kepala desa, lurah dan camat,” jelasnya. Para perangkat pemerintahan tersebut, bukannya membiarkan, melainkan sesuai dengan Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang upaya pencegahan, hendaknya diberikan sanksi yang tegas kepada para pelaku. Dan diduga ini ada unsur kesengajaan. Selain meminta perangkat pemerintahan proaktif terhadap naiknya ancaman hot spot, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan. ”Apalagi sekarang masuki musim kemarau basah, dengan suhu 32 derajat celcius dan kalau terus naik menjadi 35 derajat celcius sudah memasuki daerah (kondisi) parah,” kata dia. Sementara itu, pantauan Koran ini kemarin (6/9) sekitar pukul 08.00 WIB di Bandara Internasional Sultan Mahmmud Badaruddin II kondisi terlihat normal. Asap memang mulai mennyelimuti bandara walau tidak terlalu tebal. Menurut Manager Operasional Angkasa Pura II, Iskandar Hamid, sejauh ini jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat terbang tidak terganggu. “Dari pagi tadi keberangkatan pesawat dari SMB II aman. Memang jika kondisi asap makin lama dan tebal

dikhawatirkan mengganggu penerbangan ke depan,” imbuh dia. Namun, Iskandar sendiri mengharapkan agar kondisi kabuut asap jangan sampai terjadi apalagi di bulan Oktober dan November sebab banyak even besar. “Semoga saja gangguan asap ini tidak sampai berbulan-bulan, dan tingkat ketebalannya jangan menganggu jarak pandang saat melakukan lepas landas dan mendarat, karena itu berdampak kepada jadwal,”tukas dia. Siapkan Hujan Buatan Berdasarkan hasil pemantauan Satelit Terra dan Aqua MODIS, sejumlah kabupaten dan kota yang jumlah hot spot-nya sangat tinggi selama bulan September 2011 yakni OKI dengan 208 titik, Musi Banyuasin dengan 76 titik, Banyuasin dengan 75 titik, Musi Rawas dengan 70 titik dan Muara Enim dengan 66 titik. Kepala UPTD Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) Dinas Kehutanan Sumsel, Ahmad Taufik kemarin mengatakan berdasarkan rencana dari Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), pada tanggal 10 September akan dilakukan hujan buatan di Riau dan 15 Septembernya akan dilakukan hujan buatan di Kalimantan Timur. Untuk Sumsel sendiri, harap dia mudahmudahan bisa dilakukan sebelum pelaksanaan di Kaltim. Akan tetapi pastinya hujan buatan tersebut bisa dilaksanakan pada pertengahan September ini, sesudah pelaksanaan di Kalimantan Timur. ”BPPT sedang melakukan persiapan, baik pesawat yang akan digunakan, perizinan dan lain-lainnya,” jelasnya. Langkah tersebut, didukung dengan sudah terjadinya koordinasi antara pihaknya (UPTD PKHL, Pemprov Sumsel) dengan kabupaten

Cuaca Palembang

Dari Hal 1)..............................................................................................................................

bundaran air mancur, kemarin (6/9). Uji partkel debu di kota Palembang sendiri, tambah Nazirin, direncanakan akan terus dilakukan terutama di jalan padat kendaraan di kota Palembang hingga Jumat mendatang. “Uji coba kami mulai pukul 08.00 wib hingga 11.00 wib dan akan terus dilakukan hingga Jumat (9/9) mendatang,” ungkapnya. Nazirin juga mengatakan, jika salah satu faktor terjadinya peningkatan partikel debu tersebut antara lain akibat musim kemarau yang melanda Palembang saat ini. Hal ini menyebabkan curah hujan sangat rendah serta debu kiriman dari luar Kota Palembang. “Musim kemarau dan kabut asap juga

sangat mempengaruhi, tidak hanya dari dalam kota Palembang saja. Namun debu juga ada dari luar kota Palembang yang terbawa angin,” katanya. Sementara itu, di tempat yang sama uji parameter partikel debu juga dilakukan oleh BLH Provinsi Sumsel, hanya saja perhitungan partikel debunya masih dilakukan secara manual dengan alat air Sampler Inpeger. “Secara kebetulan lokasi yang kami pilih sama dan untuk hasilnya akan diketahui esok harinya (hari ini) setelah dilakukan hasil lab,” ujar Staff Laboratorium BLH Prov Sumsel, Sukron.Berdasarkan hasil uji coba yang kita lakukan sebelumnya di tiga simpang antara

Produksi Semen

DATA HOT SPOT SUMSEL PANTAUAN 1-5 SEPTEMBER 2011 Kabupaten/Kota Titik Api Muba Banyuasin Ogan lir OKI Muara Enim OKU OKU Timur OKU Selatan Lahat Prabumulih Palembang Pagaralam Empat Lawang Lubuklinggau Total

76 75 44 208 66 7 6 22 11 70 0 1 0 4 590

lain simpang Polda, Simpang RS Charitas mengalami peningkatan. “Memang terus mengalami peningkatan dan pengujian sendiri dilakukan selama satu jam menggunakan alat manual tersebut,” jelasnya. Nah, untuk tahun lalu (2010) kabut yang salah satunya mempengaruhi debu ini sudah hilang sebelum pukul 09.00 Wib. Tapi saat ini kabut mempengaruhi jarak pandang hingga pukul 09.00 Wib.Kabut yang terjadi ini masih rendah meski jarak pandang saat ini menunjukan tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya dan untuk tahun lalu (2010) tingkat hot spot (titik api) lebih banyak dari tahun ini yaitu diluar kota Palembang,” pungkasnya.(gus)

Dari Hal 1).....................................................................................................................................

Pamudji Rahardjo, di sela-sela acara halal bihalal karyawan, staf dan juga stakeholder di lingkungan PT SB, kemarin (6/9). Target tersebut dapat terealisasi apabila ditunjang dengan adanya pabrik Cement Mill yang akan segera dibangun dengan kapasitas produksi sekitar 1,3juta ton per tahun. “Kami memiliki program pengembangan kapasitas produksi. Nanti kapasitas produksi pabrik Cement Mill yang akan dibangun di Baturaja sekitar 750 ribu ton akan ditingkatkan menjadi lebih dari 1,3juta ton. Mudah-mudahan ini dapat terealisasi sehingga produksi yang ada mampu mengatasi gejolak permintaan tinggi di lapangan,” ujarnya. Begitu pula untuk penjualan semen telah terealisasi hingga akhir Agustus mencapai 824.000 ton, atau mengalami kenaikan sekitar 9,5% dibandingkan dengan tahun 2010. “Tahun ini kami targetkan produksi diangka 1,25 juta ton. Masih tinggal 4 bulan lagi, namun kami optimis dapat merealisasikan

target hingga akhir tahun nanti. Jika tercapai tentunya akan berdampak positif pada semua lini,” tutur Pamudji Tentu saja, progress terbaru yang disampaikan Pamudji ialah kehadiran peralatan berat dan mesinmesin pendukung lainnya di awal 2012. “Nanti akan datang peralatan berat dan mesinnya awal 2012. Makanya dari sana lah akan dikebut produksi. Dan demi mencapai realisasi tersebut tentunya harus didukung dengan semangat dan etos kerja yang tinggi oleh seluruh karyawan. Sampai pada akhirnya tahun 2014 PTSB mampu memenuhi kebutuhan semen dengan target produksi 3,5 juta ton per tahun,” kata dia mengingatkan. Disamping berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat, dengan meningkatnya produksi semen otomatis akan meningkatkan dana yang dialokasikan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR). Termasuk di dalamnya Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Dengan demikian multiflyer efeknya akan terasa khususnya di dunia industri dan per-

ekonomian masyarakat, karena kebutuhan akan bahan bangunan khususnya semen, aman. “Kami menyadari setiap tahunnya permintaan semen senantiasa meningkat berkisar 6%-7%. Secara nasional saja, pertumbuhan permintaan semen sudah mencapai 15%. Produsen semen secara tidak langsung akan lebih mengamankan kebutuhan daerah masing-masing, ketimbang melakukan ekspor ke daerah lain,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Biro Umum PT Semen Baturaja Bambang Harsono menambahkan, halal bihalal merupakan wadah untuk saling bersilaturahmi antar sesama karyawan Semen Baturaja sekaligus saling memotivasi satu sama lain dengan tujuan mencapai target perusahaan. “Semester II/2011 ini permintaan semen begitu luar biasa, mulai dari banyaknya proyek yang harus diselesaikan hingga tutup buku tahun 2011 dan pembangunan besar lainya. Semangat dan etos kerja tinggi karyawan sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang efisien dan berdaya saing,” katanya. (oct)

Sebagai contoh, ulas dia di Inderalaya, banyak petani mulai menanam cabe dengan membuka hujan, karena diperkirakan pada Oktober masuk musim hujan, sehingga 3 bulan kedepan mereka

Ingin

bisa panen. ”Tapi, kondisi September secara siklus tahunan dari tahun 1997 silam merupakan puncak hot spot tertinggi,”ujar dia. (dav/oct)

Dari Hal 1)....................................................................................................................

mengembangkan PO yang saya pegang. Termasuk ini (Handoyo). Yakni bagaimana cara meningkatkan penumpang dan syukur Alhamdullilah setiap tahun mengalami peningkatan,” tukas dia. Selain itu, persaingan transportasi baik darat, laut dan udara cukup terasa apalagi di bulan tertentu. Nah, untuk mengatasinya, Karnoto menjawab jika hal utama yang harus diperhatikan yaitu pelayanan untuk bus dengan fasilitasnya. “Kita tidak kalah dengan bus yang sudah mempunyai nama, fasilitas kita tidak berbeda jauh, dari mulai AC, tempat duduk nyaman dan sebagainya,” katanya. Apalagi, tambah Karnoto, bus Handoyo keluaran terbaru yakni tahun rata-rata tahun 2010 dari total 18 bus Handoyo di Sumatera. “Bus juga dilakukan perawatan rutin, hanya saja semua dilakukan di pusatnya yaitu di Kora Magelang, Jawa Tengah,” tuturnya. Masih katanya, untuk keberangkatan, PO Handoyo dalam sehari memberangkatkan tiga bus dengan tujuan pulau Jawa dan dalam Sumatera. “Selama Ramadan dan Lebaran kemarin, dalam sehari bus kita berangkat 6 hingga 8 bus, tentu jika kita kekurangan armada, kita bekerja sama pihak luar untuk menyewa bus pariwisata,” urainya. Untuk kendala sendiri, Karnoto mengatakan jika selama ia menjabat tidak ada kendala yang terlalu berat dihadapi. Akan tetapi hal yang paling ditakutkan yaitu terjadi kecelakaan selama dalam masa perjalanan. “Untuk kecelakaan yang menewaskan penumpang Handoyo. Alahamdullilah belum terjadi.

Minggu Ini

Namun jika bus menabrak pengendara lain pernah terjadi, dan kita selesaikan semuanya secara kekeluargaan,” imbuhnya. Saat ini, Karnoto mempunyai bisnis lain yakni usaha Rumah Makan di Jalan Radial yang diberi nama Rumah Makan Khas Jawa Timut Ibu Lestari. “Bisnis ini sendiri juga menjadi tabungan masa depan jikalau saya tidak lagi bekerja disini (PO Handoyo),” paparnya. Ke depan, ia mulai menabung untuk membuka agen transportasi umum di darat sendiri. “Saya juga tertarik untuk membuka showroom jual beli mobil, pokoknya tidak jauh dari dunia otomotif,” tutupnya.(agus rizal)

BIODATA TTL Madiun (Jatim), 13 Oktober 1957 ISTRI Istia Mishabiba HOBI Refreshing MOTO Pantang Menyerah

Dari Hal 1)..................................................................................................

kemudian dioperasikan berulang kali dalam jangka waktu lama. Kejadian ini dapat menyebabkan partikel dari kontak saklar rontok dan menumpuk pada celah kecil dalam unit Power Window Master Switch. Penumpukan tersebut memungkinkan terjadinya hubungan listrik arus pendek yang bisa membuat bahan resin dari unit switch yang terkena panas tersebut meleleh dan menyebabkan kerusakan pada power window. Recall yang akan dilakukan nanti diakui oleh Didi merupakan salah satu bentuk tanggungjawab dari HPM terhadap produk yang

di pasarkan di Indonesia, terkhusus di Palembang. “Ini terlihat dari itikad baik HPM yang mengaku inisiatif recall murni diprakarsai oleh HPM sendiri. Dan ini dilakukan demi kesempurnaan dari performa mobil yang dikendarai oleh konsumen,” katanya. HPM secara proaktif akan mengganti komponen Power Window Master Switch pada semua mobil konsumen yang teridentifikasi tanpa mengenakan biaya. Dan akan memberikan pemberitahuan secara langsung kepada para pemilik mobil yang

Turun Gadaikan emas di bank syariah merupakan produk pembiayaan dengan nasabah menitipkan emas berbentuk perhiasan atau logam mulia/koin sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan dengan jangka waktu tertentu. Pembiayaan ini menggunakan akad rahn (gadai) dan qardh (pinjaman) sebagai basis pembiayaan, sedangkan akad ijarah (sewa) digunakan sebagai basis pendapatan bank di mana bank menarik biaya atas pemeliharaan jaminan yang digadaikan nasabah tersebut. Jaminan gadai dapat berupa perhiasan emas, logam mulia, koin emas, maupun batangan emas. Manager Operasional BNI Syariah Palembang, Amiruddin, kemarin (6/9) sampai semester I 2011 realisasi gadai emas syariah bank syariah anak perusahaan

teridentifikasi tersebut melalui surat yang dikirimkan oleh diler. Sementara itu, salah satu pemilik Honda Jazz, Erni Tandadjaja pemilik ME Disc, pengguna Honda Jazz tahun 2008 mengaku, bila selama ia menggunakan mobil tersebut tidak ada keluhan yang terjadi seperti yang digemborkan selama ini. “Selama ini aman terkendali, jika pun memang ada recall ini merupakan suatu hal yang baik dilakukan oleh HPM untuk kenyamaan dan trust bagi para pengguna Honda Jazz maupun City,” tegasnya. (ren)

Dari Hal 1).........................................................................

BNI itu sekitar Rp 8 miliar. “Produk gadai emas syariah ini booming sejak adanya program berkebun emas. Kalau BNI syariah sendiri sudah menjalankan produk ini sejak 2008 lalu, dan tiap tahun peminatnya mengalami kenaikkan cukup signifikan,” ujarnya. Selama Agustus saja, pertumbuhannya bisa 25-30 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. “Bahkan, plafon pembiayaan untuk melayani gadai emas kami sediakan Rp 10 miliar. Ini kami lakukan melihat tingginya animo masyarakat terhadap produk gadai emas walaupun kenaikkan atau penurunan logam mulia ini tidak bisa diprediksi,” beber Amiruddin. Rata-rata, perilaku nasabah selama melakukan transaksi gadai emas cukup terstrategi. Saat

harga emas sedang turun mereka melakukan aksi beli, lalu digadaikan di bank. Kemudian jika harga logam mulia merangsak naik, maka dijual ke pasaran. Aktifitas nasabah yang ingin menggadaikan emasnya di BNI Syariah Palembang lumayan banyak. Jika biasanya nasabah yang antri di depan teller untuk melakukan transaksi setor atau transaksi uang lainnya. Nah, kini transaksi lebih banyak untuk gadai emas. Menurut salah satu nasabah Rm (27), dia mengunjungi BNI Syariah untuk menggadaikan perhiasan emas miliknya. ”Soalnya harganya mulai merangkak naik, bulan depan jika naik drastis baru di jual ke pasar lokal,” terang dia. Dia mengaku, nilai emas yang akan ia gadaikan lumayan banyak. Ada sekitar 3 kilogram. Rencananya uang yang akan ia peroleh buat modal usaha . ”Saya tadi mengambil jangka waktu kredit 3 bulan. Tapi tidak perlu khawatir dengan biaya penitipan alias ujrah. Sebab BNI Syariah melakukan kebijakan penghitungan per hari. Misal dalam dua bulan lunas, maka bayarnya juga dua bulan saja,” terang dia. Sementara itu, Superviosor Layanan BNI Syariah A Dobig Mirandi menambahkan, ada dua alasan mengapa gadai emas syariah diminati. Pertama untuk modal kerja kedua sebagai investasi jangka panjang. “Soal perilaku nasabah sekitar 50:50 ada yang untuk modal kerja dan investasi emas sampai berkilokilogram,” ungkapnya. Perbankan dalam gadai emas mendapatkan keuntungan berupa Ujrah (biaya sewa penitipan emas). “Kalau di sini itu harga taksiran emas dibagi dengan 30 hari, kalau tidak salah sekitar 1,1 persen. Untuk ujrah sendiri diberlakukan per hari,” ungkap dia. Keistimewaan di BNI Syariah hitungan biaya sewa bisa per hari. Jadi bila akad kredit hanya tiga hari maka sewanya dihitung seperti itu. ”Dan bila dilunasi hari pertama maka kena sehari saja bukan tiga hari, kalau jumlahnya belum diperinci bisa sampai 20 persen dari total pembiayaan,” kata Dobig. Setiap bulan terjadi progress (kemajuan) permintaan masyarakat terhadap gadai emas, seiring dengan bertambahnya pemahaman masyarakat akan emas. Harga yang terus naik dari hari ke hari membuat investasi ini masih sangat menjanjikan. (*/bersambung)

RABU 7 SEPTEMBER 2011 l HALAMAN 3

RADAR PALEMBANG

Judgment Of Wording Oleh : Adinur Prasetyo

UNDANG-undang dan peraturan pajak yang jelas, mudah, dan sederhana serta tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda bagi fiskus maupun Wajib Pajak akan meningkatkan kepatuhan pajak. Sebaliknya undang-undang yang rumit, peraturan pelaksanaan yang tidak jelas atau bahkan saling bertentangan antara suatu peraturan dengan peraturan lainnya berpotensi untuk menimbulkan rasa apatis dari Wajib Pajak yang kelak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan pajak. Padahal, kepatuhan pajak merupakan suatu tingkat penerimaan pajak yang optimal yang terindikasi dari tingkat tax ratio suatu Negara.

RUBRIK NGOPI PAGI (Ngobrol Topik Pajak, Governance, dan Ekonomi)

Adinur Prasetyo Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Selatan dan Kepulauan BangkaBelitung.

Salah satu aspek penting dalam hukum pajak adalah adanya kepastian hukum, yakni suatu kondisi tiadanya keragu-raguan dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan bagi Wajib Pajak maupun fiskus. Kepastian hukum akan tercapai apabila kata-kata atau kalimat (wording) dalam undang-undang tersusun sedemikian jelasnya sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda antara fiskus dan Wajib Pajak serta tidak memberikan diskresi atau keleluasaan yang berlebihan kepada fiskus maupun kepada Wajib Pajak dalam penafsiran dan pelaksanaannya, apalagi sampai menimbulkan sengketa antara fiskus dan Wajib Pajak. Permasalahan Wording : Suatu Contoh Kasus Berikut ini ditampilkan contoh kasus dari risalah putusan Majelis Pertimbangan Pajak (MPP) yang menunjukkan adanya perbedaan judgment of wording antara fiskus dan Wajib Pajak. Karena kasus tersebut terjadi pada tahun 1990 maka undang-undang PPh yang digunakan adalah UU PPh yang relevan dengan tahun saat kasus tersebut terjadi. Terdapat perbedaan judgment of wording atas pemotongan PPh Pasal 23 terhadap bunga yang sudah dibiayakan oleh Wajib Pajak berdasarkan sistem akrual, namun belum dibayarkan oleh Wajib Pajak kepada kreditur (karena pembayarannya belum jatuh tempo) sebagaimana terungkap dalam Putusan Majelis Pertimbangan Pajak (MPP) No. 793 Tahun 1990 (Malimar, 1998 : 174-176). Sesuai ketentuan Pasal 23 Undang Undang (UU) No. 7/1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh) yang menjelaskan bahwa “Atas penghasilan tersebut dibawah ini (salah satunya, adalah bunga, termasuk imbalan karena jaminan pengembalian hutang) dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan atau terhutang oleh badan pemerintah, BUMN, dan BUMD dalam nama dan dalam bentuk apapun, atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri, selain bank dan lembaga keuangan lainnya, dipotong pajak sebesar 15% dari jumlah bruto, oleh pihak yang wajib membayarkan”, Fiskus mengenakan SKP PPh Pasal 23 atas biaya bunga sebagaimana yang diaccrued pada neraca Wajib Pajak pada akhir tahun. Namun, Wajib Pajak mengajukan klaim atas SKP PPh Pasal 23 atas biaya bunga tersebut dan mengajukan banding ke MPP dengan alasan bahwa dalam penjelasan ketentuan PPh Pasal

23 pada UU No. 7/1983 tentang PPh yang menyebutkan bahwa “pembayaran dividen, bunga, sewa, royalti, imbalan atas jasa teknik, dan jasa manajemen yang merupakan penghasilan harus dilunasi PPh-nya selama tahun berjalan melalui pemotongan oleh Wajib Pajak badan dalam negeri di Indonesia atau badan pemerintah yang melakukan pembayaran itu”, tersurat bahwa pemotongan PPh Pasal 23 atas bunga dilakukan atas biaya bunga yang dibayarkan saja dan tidak menyebutkan serta menegaskan bahwa terhadap biaya bunga yang sudah diaccrued namun belum dibayarkan (karena belum jatuh tempo) juga harus dilakukan pemotongan PPh Pasal 23. Analisis atas Permasalahan Inti permasalahan pada contoh kasus diatas adalah adanya perbedaan judgment atau penafsiran antara fiskus dan Wajib Pajak atas ketentuan pemotongan PPh Pasal 23 terhadap biaya (dalam hal ini objek PPh Pasal 23) yang sudah di-accrued pembebanannya pada laporan keuangan akhir tahun, namun belum dibayarkan oleh Wajib Pajak karena belum jatuh tempo. Fiskus berpendapat bahwa atas biaya yang sudah diaccrued pembebanannya pada laporan keuangan akhir tahun harus dilakukan pemotongan PPh Pasal 23 walaupun belum dibayarkan sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1) UU PPh yang menyebutkan bahwa : “Atas penghasilan tersebut dibawah ini dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan atau terhutang, dipotong pajak 15% oleh pihak yang wajib membayarkan”. Sedangkan, Wajib Pajak berpendapat bahwa atas biaya yang sudah diaccrued pembebanannya pada laporan keuangan akhir tahun belum perlu dilakukan pemotongan PPh Pasal 23/26 karena belum dibayarkan sebagaimana tersebut pada penjelasan atas ketentuan Pasal 23 ayat (1) UU PPh yang menyebutkan bahwa : “pembayaran bunga harus dilunasi PPh nya dalam tahun berjalan melalui pemotongan oleh Wajib Pajak dalam negeri di Indonesia yang melakukan pembayaran itu”. Menurut Oliver Williamson, pakar transactions cost economics dan pemenang hadiah Nobel Ekonomi tahun 2009, permasalahan perbedaan judgment or wording dapat disebabkan oleh dua hal, yakni terdapatnya ketidakselarasan informasi (assymetric information) dan ketidaksempurnaan/ketidaklengkapan informasi (imperfect information) pada suatu wording dalam suatu kontrak akibat keterbatasan pikiran manusia (bounded rationality) dalam penyusunan kalimat-kalimatnya serta perbedaan kepentingan antara pihak-pihak penafsir dengan perilaku yang cenderung self-interested. Mengacu pada pendapat Williamson tersebut, perbedaan judgment of wording antara fiskus dan Wajib Pajak pada contoh kasus tersebut diatas disebabkan oleh dua hal, yakni ketidaklengkapan informasi mengenai pemotongan PPh Pasal 23 atas biaya yang diaccrued pembebanannya pada laporan keuangan akhir tahun (namun, belum dilakukan pembayaran karena belum jatuh tempo) pada undangundang serta perbedaan kepentingan antara fiskus dan Wajib Pajak dalam menafsirkan suatu ketentuan undang-undang. Ketidaklengkapan informasi mengenai pemotongan PPh Pasal 23 atas biaya yang diaccrued pembebanannya pada laporan keuangan akhir tahun (namun, belum dilakukan pembayaran karena belum jatuh tempo) pada undang-undang disebabkan oleh keterbatasan rasional (bounded rationality) para penyusun undang-undang dalam rangka mengantisipasi berbagai permasalahan yang kemungkinan timbul di kemudian hari pada saat penyusunan undang-undang. Sedangkan, perbedaan kepentingan antara fiskus dan Wajib Pajak dalam menafsirkan suatu ketentuan undang-undang terjadi karena perbedaan latar belakang dan orientasi penafsiran : fiskus (selaku agent dari pemerintah) cenderung untuk tidak mengambil resiko merugikan Negara dalam menafsirkan suatu ketentuan undang-undang sesuai prinsip conservatism; sebaliknya, Wajib Pajak (sebagai agent dari shareholder) cenderung untuk tidak mengambil resiko merugikan dirinya atau shareholder dalam menafsirkan suatu ketentuan undang-undang sesuai prinsip ekonomi. Solusi atas Permasalahan Salah satu prinsip pemajakan yang memadai menurut Adam Smith adalah adanya kepastian hukum yang diupayakan melalui, antara lain, minimalisasi beda interpretasi antara wajib pajak dan fiskus terhadap suatu ketentuan perpajakan. Salah satu upaya antisipatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui penyempurnaan informasi yang tersurat dalam ketentuan undang-undang agar tidak menimbulkan multitafsir dan tidak memberikan keleluasaan yang berlebihan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam penafsiran dan pelaksanaannya. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan menyampaikan surat permohonan penegasan atas suatu permasalahan yang mengandung perbedaan penafsiran kepada Dirjen Pajak. (*)

FOTO: FERY PRADOLO/INDOPOS

BUATAN INDONESIA : Seorang pengunjung memilih sepatu produk anak negeri di Root of Republic, Level One Grand Indonesia, Jakarta kemarin (6/9).

Model sepatu yang memiliki segmentasi pasar bagi anak muda dan dewasa di Jakarta ini mampu bersaing dengan sepatu dari luar negeri. Desain produk sepatu lokal di Indonesia mampu menembus pasar ekpsor ke 148 negara hingga mencapai US$ 2,6 miliar pada tahun 2010.

Dua BUMD ‘Sakit’ Digabung SAMPAI saat ini, dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni Bank Sumsel Babel, BPR Sumsel, Hotel Swarna Dwipa, PD Grafika Meru dan Prodexim, ternyata dua perusahaan daerah (PD) masih belum bisa memberikan keuntungan. PALEMBANG, RP – Yakni, Grafika Meru dan Prodexim. Agar tidak menjadi beban,

rencananya kedua perusahaan sakit atau belum memberikan keuntungan tersebut akan digabung. Setidaknya, bisa direalisasikan pada akhir tahun ini. ”Sarankan kepada pak gubernur antara dua pilihan, suntikan dana untuk menghidupkan atau jalankan apa adanya,”ungkap Wakil Gubernur Sumsel, Eddy Yusuf kemarin (6/9). Solusi pastinya, kata dia akan ada solusinya dan insyaallah akan ada sebelum akhir tahun ini selesai. PD Industri Grafika Meru, salah satu badan usaha milik daerah yang

bergerak dibidang percetakan di Provinsi Sumsel. ”Kalau disuntik dana apakah mampu bersaing, dan (opsi lain) dijalankan apa adanya, merger (digabung),”jelas Eddy Yusuf yang juga menjabat sebagai ketua badan pengawas perusahaan daerah Sumsel. Tindakan cepat tersebut, tegas dia sehingga dengan berjalannya (PD Grafika Meru) tidak akan merugikan dan tidak menggunakan dana APBD. Memang akuinya, ada solusi apakah akan dihapus, kalau tidak mau pusing dihabiskan

(ditutup,red) tapi tindakan tersebut tidak bijak. Menurutnya, saran positif diteruskan saja, merangkak dari bawah dengan menggunakan karyawan apa adanya. Untuk jajaran manajemen diatas, direncanakan akan memaksimalkan tenaga atau SDM yang berkecimpung lama diperusahaan tersebut. ”Akan diajukan orang dalam, semua saran ini akan disampaikan kepada pak gubernur,”ulasya. Kabiro Perekonomian Pemprov Sumsel, Muhar Lakoni kemarin mengatakan dalam

pertemuan dengan Komisi III (DPRD Sumsel) ada dua saran, yakni dibubarkan atau digabung. ”Tapi kalau digabung maka (PD Grafika Meru) akan menjadi anak perusahaan,”jelas dia. Muhar mengakui ada beberapa opsi penggabungan, antara PD Grafika Meru dengan Prodexim ataupun PD Grafika Meru dengan PD PDE. ”Kita pelajari dahulu, mudah-mudahan secepatnya akan ada hasil. Tapi kalau digabung, lebih baik di merger dengan Prodexim,”ujar dia. (dav)

Pemerintah Tambah Cadangan Emas PEMERINTAH tak menutup kemungkinan menambah cadangan devisa Indonesia dalam bentuk emas. Wacana itu muncul setelah emas untuk pertama kalinya pada tahun ini menjadi penyumbang terbesar inflasi pada Agustus lalu mengalahkan komoditas beras. JAKARTA, RP – “Oh tidak menutup kemungkinan, dan juga lebih dari itu,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di kantornya, ketika menanganggapi kemungkinan Indonesia menambah emas sebagai cadangan devisa, kemarin (6/9). Menurut Agus, pemerintah bisa saja mempelajari kemungkinan agar pasokan emas ke depan bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri. “Itu juga menjadi pemikiran kita,” kata dia. Pada bagian lain Agus menilai peningkatan sumbangan emas pada inflasi adalah hal wajar. Pasalnya, investor umumnya

mengalihkan produk investasinya ke dalam bentuk emas disaat perkembangan kondisi mata uang cenderung melemah. “Jadi, wajar kalau investor berusaha menjaga nilai uangnya dan kemudian berminat akan investasi di emas ya,” dia menerangkan. Namun, Menkeu menegaskan pemerintah, dan Bank Indonesia akan terus berupaya menekan agar laju inflasi, khususnya inflasi inti, dapat terus ditekan. Harapannya, pemerintah memiliki ruang lebih luas bagi penyumbang inflasi dari administered price. “Kalau misalnya core infla-

CADANGAN EMAS : Melambungnya harga emas membuat pemerintah melirik komoditas tersebut sebagai cadangan devisa.

tion bisa ditekan lebih rendah itu tentu akan membuat ruang bagi Indonesia yang sangat sedang memperhatikan energi untuk ada ruang bagi inflasi di yang disebabkan oleh administered price,” paparnya. Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekono-

mian Hatta Rajasa mengatakan, herga emas saat ini sudah memasuki masa gelembung (bublle). Indikasinya terlihat dari sumbangan emas terhadap laju inflasi Agustus 2011 yang mencapai 0,3 persen. “Inflasi secara keseluruhan masih dibawah 5 persen, ada tendensi inflasi inti kita mening-

kat, terutama beberapa faktor bisa kita lihat, emas, diluar volataile food, itu tidak terlepas persoalan global,” tuturnya. Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution sebagai pimpinan dari otoritas yang selama ini mengendalikan cadangan devisa Indonesia menyatakan tidak akan menambah cadangan emas yang dimilikinya. Keputusan tersebut diambil karena harga emas saat ini sudah sangat mahal sementara cadangan devisa dalam bentuk emas yang dimiliki masih cukup besar. Harga emas yang terus melambung tinggi ternyata mempengaruhi tingkat inflasi Agustus 2011 ini. Dengan tingginya harga emas ini maka pemerintah diminta untuk memperhatikan cadangan emas dalam negeri sehingga harganya bisa terkendali. (vv)

Data Bursa

RADAR PALEMBANG

RABU 7 SEPTEMBER 2011 l HALAMAN 4

Penerimaan Pajak PALEMBANG, RP – Sampai dengan akhir semester I/2011 realisasi penerimaan pajak di luar PBB mencapai angka Rp 2,8triliun. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 2 triliun. Menjelang dialihkannya penerimaan PBB ke pemda Oktober mendatang, pihak Direktorat Jendral Pajak (DJP) Sumsel dan Kep Babel akan memaksimalkan potensi PPh dan PPN yang masih belum maksimal. Kabid Duktekon Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Sumsel dan Kep Babel Yuli, beberapa lalu mengatakan, meskipun jumlah tersebut meningkat namun masih ada kecenderungan masyarakat sedikit malas membayar pajak penghasilan (PPh) dan PPN. “Pada intinya dari KPP itu sudah menekankan pentingnya membayar pajak namun apa yang terjadi dilapangan seperti diketahui bersama,”ungkap dia. Salah satu penyebab terjadinya peningkatan penyerapan pajak di luar PBB ialah kinerja Account Representative (AR) yang menunjukkan tren positif. “AR itu kan kerjanya menjelaskan kepada WP apa kewajibannya, seberapa besar nominalnya, dan apa manfaatnya

Terkendali jika membayar pajak. Selain itu juga wilayah Sumsel dan Babel sendiri menyimpan potensi pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya. Masih menurut dia, untuk penyerapan pajak di sector PBB masih belum bisa dirinci dengan alasan datanya belum terkumpul secara valid. “Maklum saja, batas jatuh tempo membayar PBB kan sampai bulan September nanti, jadi kebanyakan belum mau membayar dan berbondong-bondong nantinya saat jatuh tempo baru ke KPP,” ungkap Yuli. Hingga batas akhir penyampaian SPT Tahunan untuk wajib pajak (WP) badan atau perusahaan, rasio kepatuhan hanya sebesar 28,6 persen untuk 2011. Walaupun lebih baik dibandingkan tahun 2010 periode yang sama, pihak kantor pajak mengakui kendala mendasar yang menghalangi rasio kepatuhan tersebut lebih tinggi. Yuli menambahkan, pengumpul terbesar yaitu dari KPP Madya dengan sumbangsi sekitar Rp 1,2 Triliun. Alasan mengapa KPP Madya menyumbangkan hampir 50 persen ialah banyaknya perusahaan besar di wilayah kerja kota madya. “Memang perusahaannya kebanyakan masih yang loka dan

sisanya dari perusahaan besar asing,” katanya. Penyumbang pajak terbesar dari sektor perdagangan, perkebunan, perusahaan pengolahan hasil perkebunan dan pertambangan. Nah, disinggung soal target dari PBB sendiri setidaknya sekitar Rp 1,9 triliun. “Kalau sampai sekarang hasilnya belum bisa dipublikasikan dan nilainya memang masih kecil. Tapi kalau membandingkan dengan saat 2010 lalu meningkat sebanyak 12 persen, dan memang pada intinya PBB sendiri selalu tercapai dengan baik,” imbuhnya. Sementara itu, disinggung mengenai Sensus Pajak 2011 nanti, beredar kabar jika membutuhkan setidaknya 3000 tenaga honorer. “Kalau itu kami belum tahu, malah baca di salah satu media, sampai saat ini kepala Kanwil sendiri belum memberikan informasi,” tukas dia. Lalu bagaiamana dengan sector ritel dan makanan sendiri apakah sudah melaksanakan kewajiban mengingat sector ini menjadi salah satu penyumbang cukup besar terhadap pajak selain PBB? Menurut General Manager PTC Mall, R Iqbal R Yusuf, sejak pertengahan Agustus sendiri pen-

gunjung yang biasanya setiap hari itu di kisaran 20 ribu orang melonjak menjadi 40 ribu orang. “Ini masih perkiraan tapi bisa dilihat dari parkiran kendaraan bermotor, jelas mengalami peningkatan, dan itupun berarti pemasukkan juga cukup besar, namun kan dipotong dengan berbagai kewajiban termasuk pajak, barulah di dapat laba,”tukasnya. Ditambahkan, salah satu pemilik rumah makan di kawasan JL Demang Lebar Daun, Is (37) jika perusahaannya setiap jatuh tempo langsung membayar pajak penghasilan. “Jika sudah jatuh tempo pasti kami membayar PPN, kalau tahun lalu itu Rp 35 juta, kemungkinan tahun ini bakalan lebih lagi nominalnya, bukan membanggakan tapi setiap pembayaran pajak belum pernah kenda denda alias telat,” imbuhnya. “Kalau malas ke kantor pajak memang iya, tapi kalau malas bayar pajaknya itu tidak benar. Pajak itu dari rakyat kembali lagi ke rakyat, jangan sampai disalahgunakan oknum. Masalahnya kadang membayar pajak itu tidak cukup sehari. Makanya selaku masyarakat meminta agar pelayanan pajak makin cepat dan mudah,” tukas dia. (oct)

SBY Janji Kurangi Utang Pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan mengurangi jumlah utang pemerintah yang saat ini jumlahnya sudah mencapai Rp 1.733 triliun. JAKARTA, RP - Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai sidang kabinet di Istana Presiden, Jakarta, kemarin (6/9). “Presiden minta ke depan mengatur utang luar negeri, yang tidak perlu tidak dilakukan. Dan akan terus kurangi utang kita,” kata Hatta menirukan SBY. Dalam kesempatan itu, Hatta mengatakan SBY meminta pemerintah untuk menjaga laju inflasi di 2011 di bawah 5%. Sementara

untuk jangka panjang, SBY meminta agar inflasi di Indonesia bisa berada di bawah 4%. ”Untuk (inflasi) jangka panjang terutama di daerah, terkait sistem distribusi, terkait inflasi inti oleh BI, administered price dikendalikan pemerintah dan DPR dan ketiga volatile food semua ini harus mendapat perhatian sehingga inflasi bisa terus ditekan,” kata Hatta. Soal utang, data terakhir Kementerian Keuangan menyatakan total utang pemerintah Indonesia hingga Juli 2011 mencapai Rp 1.733,64 triliun. Dalam sebulan utang pemerintah naik Rp 9,5 triliun dibanding Juni 2011 yang sebesar Rp 1.723,9 triliun. Jika dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp 1.676,85 triliun, jumlah utang hingga Juli 2011 bertambah Rp 56,79 triliun. Dan jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah hingga Juli 2011 mencapai US$ 203,77 miliar. Naik dibandingkan per Juni 2011 yang sebesar US$ 200,52 miliar. Utang dalam dolar AS ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2010 yang sebesar US$ 186,5 miliar. (dnl/hen)

FOTO : MUSTAFA RAMLI/JAWA POS

HUT DPR : Ketua DPR RI, Marzuki Alie, bersama Wakil ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso, Pramono Anung, Anis Mata dan anggota DPR lainnya serta mantan ketua DPR, Kharis Suhut dan Akbar Tanjung merayakan HUT DPR RI ke 66, Selasa (6/9) di Gedung Parlemen di Jakarta.

Serapan Anggaran Rendah JAKARTA, RP - Banyak Kementerian/Lembaga (K/L) yang belum maksimal menyerap anggarannya karena terlalu hatihati. Sampai Agustus 2011 anggaran belanja modal baru diserap 26,9%. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo ketika ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, kemarin (6/9). “Harus kita akui memang K/L ada yang terlalu hati-hati, K/L ada yang belum selesai mencabut bintangnya. Ambil contoh, APBN-P sudah diketok, sampai sekarang masih ada 22 K/L yang belum selesai diskusinya dengan DPR, komisi

terkait. Pembahasan antara K/L dengan komisi terkait kan harus selesai, kalau dia tidak selesai. nanti APBN-nya mau direalisasi kapan,” tegasnya. Agus mengatakan, sampai Agustus 2011 realisasi belanja modal baru mencapai 26,9% dari anggaran belanja modal dalam APBN-P 2011 yang sebesar Rp 140,95 triliun. Realisasi tersebut lebih rendah 1% jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama dengan tahun lalu. Dalam kesempatan itu, Agus mengaku kecewa dengan realisasi proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Public Private Partnership (PPP) yang tidak ber-

jalan dengan baik. “Kalau kita lihat di infrastruktur, infrastruktur itu yang berperan pemerintah bekerjasama dengan swasta. Dan ternyata perkembangan KPS/PPP kan tidak seperti yang kita harapkan,” ujarnya. Dengan realisasi belanja modal yang rendah, Agus Marto menilai defisit akan di bawah target yang telah dipatok dalam APBN-P 2011 yaitu 2,1%. Sebelumnya Presiden SBY menyentil para menteri dan pimpinan lembaga negara untuk memperbaiki kualitas penyerapan anggarannya sehingga bisa mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi. (nia/dnl)