RP1_31072012

Page 1

ONLINE TELP FAX

: (0711) 361 638 : (0711) 362 452

HOTLINE REDAKSI IKLAN SIRKULASI EO

: EXT 815 / 0711 - 3021002 : EXT 805 / 0711 - 3021003 : EXT 803 / 0711 - 3021004 : EXT 812 / 0711 - 3021005

Radar Palembang INSPIRASI BISNIS MASYARAKAT SUMSEL

SELASA 31 JULI 2012 harga eceran Rp 3.000 TERBIT 16 HALAMAN

www.radarpalembang.biz

Bunga LPS Harus Naik Maraknya aksi penipuan berbentuk investasi bodong di Palembang, mendapat sorotan anggota DPD Sumsel. Saat berkunjung ke Bank Indonesia Palembang mereka meminta, agar BI Palembang menyampaikan ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pusat untuk menaikkan bunga simpanan.

✑ Ke halaman 5

FOTO:IST

POSE BARENG: Perwakilan DPD RI Dapil Sumsel berfoto bersama dengan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Palembang, dan juga beberapa pimpinan perbankan di Sumsel, usai mengadakan rapat terbatas membahas mengenai kondisi perekonomian di Bumi Sriwijaya. PALEMBANG, RP – Akhir-akhir ini investasi bodong banyak mewarnai Palembang. Masyarakat tergiur memperoleh keuntungan besar dalam tempo cepat. Padahal, sebagian besar investasi tersebut menipu. “Bank Indonesia tidak mempunyai kewenangan sama sekali untuk menindak perusahaan investasi bodong. Namun seharusnya masyarakat lebih berhatihati untuk menginvestasikan sahamnya di suatu peru-

sahaan. Karena beresiko sehingga penipuan seperti ini tidak terulang kembali,” kata Asmawati anggota DPD RI asal Sumsel.Dia mengkritik suku bunga penjaminan untuk rupiah yang kini hanya sebesar 5,5%, dan valuta asing 1%. Sementara untuk suku bunga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dijamin sebesar 8%. Sesuai ketentuan LPS, apabila tingkat bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah

melebihi tingkat bunga wajar, maka simpanan nasabah dimaksud tidak dijamin pemerintah. “Harusnya untuk rate dari LPS sendiri dinaikan, dan kami meminta agar LPS sendiri melakukan hal demikian. Sebab, jika dinaikan tentunya masyarakat atau nasabah juga lebih merasakan manfaatnya. Dan mungkin tidak akan tergiur menginvestasikan uang ke investasi bodong. Dan kami meminta Bank Indonesia menyampaikan ✑ Ke halaman 5

Sanitasi Tarik Minat Belanda PALEMBANG, RP – Pemerintah Belanda tertarik memberikan bantuan kepada pemerintah provinsi Sumatera Selatan, terkait keberhasilan provinsi ini dalam pengelolaan sanitasi. Hal ini diungkapkan Rizal Abdullah, kepala dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumsel. “Dalam kunjungan kali ini,

perwakilan dari negara Belanda memang mengakui bahwa mereka tertarik untuk memberikan bantuan terkait pembuatan sanitasi. Khususnya yang berkaitan dengan air minum, namun mereka akan melakukan penilaian terlebih dahulu,” ujar Rizal Abdullah. Lebih lanjut Rizal mengungkapkan, dasar yang ditetapkan ✑ Ke halaman 5

Fenomena Rumah Makan di Bulan Puasa (2)

Buka Jam Tiga Sore hingga Pagi Ilham – PALEMBANG Di bulan puasa seperti sekarang, aktifitas rumah makan di siang hari tidak sesibuk biasanya, sebab pembeli cenderung sepi. Kebanyakan pembeli muncul saat tiba waktu berbuka di malam hari, serta pada saat sahur menjelang subuh RAMAINYA pembeli pada malam hari, tak pelak membuat karyawan rumah makan harus rela begadang demi melany-

ani pembeli. Namun, di sisi lain bekerja melayani pembeli pada malam hari memiliki arti tersendiri bagi karyawan yang

menjalankan ibadah puasa. Salah satunya bangun sahur tidak kesiangan, dan saat siang dapat digunakan untuk tidur dan beristirahat sehingga mengerjakan puasa tidak terlalu dibebani oleh rasa haus dan lapar. Salah satu rumah makan yang tetap beroperasi pada malam hari ialah rumah makan Harbess yang ada di jalan Angkatan 45. Resto ini menyediakan menu makanan martabak India dan masakan Padang sebagai menu andalan. Restoran Harbess pada bulan puasa ini tidak beroperasi full terutama di siang hari. Dan akan buka total pada sore hari sekitar pukul 15.00 hingga pagi hari setelah selesai sahur. Namun, meski resto tutup di siang hari pegawai tetap ada di sana. “Sejak restoran buka pada sore hari, kami semua yang bekerja di sini selalu stand by memberikan pelayanan. Umumnya sesudah Maghrib banyak pembeli yang datang, mereka semua datang untuk berbuka puasa. Namun, pada saat sahur banyak juga pembeli yang datang, baik itu perorangan maupun keluarga,” ujar Yusuf, karyawan restoran. Seluruh karyawan yang bekerja di resto✑ Ke halaman 5

Dokter anak namanya Fikri Lagi Merawat Pasien yang Kritis Paling Enak Pakai IM3 Sinyalnya kuat Internetan Gratis 0856643823XX

Perang apakah yang paling besar terjadi dalam sejarah, melibatkan puluhan ribu mujahid? a. b. c.

Perang Khondaq Perang Fathul Makkah Perang Badar

Imsak Makan Sahur Ustad, anak saya suka sekali sahur mepetmepet subuh. Bahkan imsak sudah masuk, anak saya masih doyan makan. Nah, setelah dengar ngaji kira-kira mau adzan subuh, baru dia mau berhenti makan. Bagaimana ustad hukumnya, ✑ Ke halaman 5

Menang Telak di Ramadan (2) PERTARUHAN Perang Badar saat bulan Ramadan memang besar sekali, sebagaimana digambarkan dalam sesumbar Abu Jahal: “Demi Tuhan, kita tidak akan pulang sebelum sampai ke Badar. Kita akan tinggal tiga malam di tempat itu. Kita memotong ternak, kita pesta makan dan ✑ Ke halaman 5


Kawasan Ekonomi Terpadu di

OKU Selatan

KABUPATEN OKU SELATAN, memiliki kekayaan alam yang bisa jadi tidak dimiliki daerah lain. Sumber daya alam itulah yang menginspirasi Pemkab OKU Selatan untuk bekerja lebih baik. Salah satu yang aset tersebut yakni Danau Ranau.

K

EINDAHAN panorama alamnya sudah terkenal di mana-mana. Nah, di bawah duet pemerintahan Bupati H Muhtadin Sera’i-Hj Herawati, Danau Ranau menjadi objek wisata andalan. Danau Ranau juga dicanangkan menjadi Kawasan Pengambangan Ekonomi Terpadu (KPET). Langkah tersebut bahkan telah tertuang melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten OKUS hingga 20 tahun mendatang. Melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten OKU Selatan 2005-2025. bertempat di gedung kesenian beberapa waktu lalu. Program KPET melibatkan tiga provinsi (Sumsel, Lampung, dan Bengkulu), Pemkab OKU Selatan yang ada di kawasan sangat mensupport, apalagi OKUS berada di antara tiga provinsi. Oleh karena itu, Bupati OKU Selatan H Muhtadin Serai optimis ke depan Kabupaten OKU Selatan akan lebih baik. Apalagi program-progam tersebut didukungan SKPD masing-masing dan camat-camat yang langsung menyentuh langsung kepada masyarakat Bumi Serasan Seandanan.Dengan demikian, kemajuan dari sektor ekonomi dapat terus ditingkatkan, supaya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat OKU Selatan terus bersaing dengan kabupaten lain. Ia mencontohkan, di desa-desa juga harus dukung program pertanian, yang menonjol dan mengahasilkan, seperti pisang. “Ini yang perlu kita dukung dengan program yang lebih baik yakni, jika di satu desa tersebut, dengan sedemikian rupa produk yang dihasilkan oleh pisang tersebut menjadi industri di satu desa. Tanaman Alternatif Beruntung bagi para petani di Kabupaten OKU Selatan khususnya yang bermukim di daerah dataran tinggi. Kondisi

lahan yang subur serta alam yang dingin membuat petani setempat mengolah tanah dengan tanaman kacanga-kacangan. Salah satunya jenis tanaman kacang tanah yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan kacang puri. Jenis ini lebih dipilih masyarakat menjadi tanaman alternatif. Petani beralasan, modal yang bisa diminimalisir serta perawatan selama masa tanam hingga masa panen yang tidak terlalu rumit menjadi pertimbangan tersendiri bagi petani. “Sekarang ini sudah banyak petani yang memilih tanam kacang puri, pertimbangan karena biaya yang tidak terlalu mahal dan perawatan (kacang puri) sampai masa panen pun tidak terlalu rumit,” sebut Arman petani kacang puri di Desa Simpang Pancur Kecamatan Pulau Beringin beberapa waktu lalu. Arman salah satu petani di desa setempat yang mengawali

penanaman kacang puri. Ia mengolah lahan seluas satu hektar dan memanfaatkannya menjadi lahan produktif dengan cara menanam kacang puri. Dengan hasil yang terhitung lumayan, akhirnya langkah tersebut menjadi inspiratif petani sekitar. “Tidak terlalu banyak modal yang diperlukan, cukup hanya dengan kemauan, mengolah lahan dan modal bibit, selebihnya tinggal perawatan selama masa pertumbuhan kacang puri sampai menunggu masa panen. Soal pupuk tidak menjadi kebutuhan, sebab saya pun belum menggunakan pupuk,” timpal Arman. Untuk mendapatkan bibit kacang puri, ayah dua anak tersebut menyebutkan mudah didapat. Termasuk di pasar atau kalangan pun tersedia kacang puri yang bisa dijadikan bibit. Harganya sebut Arman sekitar Rp 12.000 per kg. Sementara harga jual di petani ke kalangan bisa melebihi harga pasaran. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura OKU Selatan menyebutkan potensi lahan yang bisa digarap menjadi produksi kacang tanah terbilang luas. Apalagi tekstur geografis lahan di OKU Selatan terbilang cocok untuk ditanami jenis kacang-kacangan. Seperti di Kecamatan Pulau Beringin, Sungai Are ataupun di Kecamatan BPR Ranau Tengah tepatnya di Desa Gunung Raya. Ke tiga tempat tersebut merupakan wilayah sentra sayuran. (adv/gie)

RADAR PALEMBANG, SELASA 31 JULI 2012

H Muhtadin Serai

TAHAPAN PEMBANGUNAN SKALA PRIORITAS RPJMD I (2005-2010) Diarahkan untuk pengelolaan kondisi transisi dan peningkatan komitmen pembangunan OKU Selatan RPJMD II (2011-2015) Ditujukan untuk lebih memantapkan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai sebelumnya dengan lebih menekankan kepada pengembangan potensi dasar, pertanian dan UMKM sebagai landasan ekonomi kerakyatan. RPJMD III (2016-2020) Ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pengembangan kepada infrastruktur yang kuat guna menunjang investasi dan perekonomian. RPJMD IV (2020-2025) Ditujukan untuk mewujudkan kabupaten OKU Selatan yang mandiri dan sejahtara melalui percepatan pembangunan disegala bidang dengan menekankan pengembangan teknologi.

Produksi Beras yang Terus Meningkat MENJADI kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten OKU Selatan yang berhasil meraih penghargaan Bidang Pangan dari Presiden RI. Penghargaan tersebut diberikan bagi Kabupaten yang berhasil menaikkan produksi beras di atas 5 Persen dan Kabupaten OKU Selatan sudah yang keempat kalinya mendapat penghargaan dari Presiden RI tersebut. Bupati OKU Selatan H. Muhtadin Sera`i mengaku sangat bangga atas pencapaian peningkatan produksi beras diatas 5 persen. “Saya bangga kami untuk kesekian kalinya mendapatkan penghargaan dari Presiden RI karena berhasil meningkatkan produksi beras di atas 5 persen. Jadi buka jumlahnya yang menjadi ukuran tapi kenaikan produksinya yang menjadi pertimbangan pemberian penghargaan tersebut,” ujar HMS. Ditambahkannya, sebagai Bupati tentu sangat berharap jika produksi beras di Kabupaten OKU Selatan terus mengalami peningkatan. “Walau tidak signifikan tapi terus dipertahankan

Inspirasi Bisnis Masyarakat Sumsel

kenaikan di atas 5 persen, sehingga kita bisa terus mendapat penghargaan dari Presiden. Saya mengimbau para petani dan instansi terkait untuk terus berupaya meningkatkan produksi beras kita. Saya ucapkan selamat bagi Masyarakat OKU Selatan atas penghargaan ini,” tukasnya. Ditambahkannya rata-rata per hektare bisa mencapai 4.68 ton gabah kering panen, sementara luas panen setiap tahunnya sebesar 27.291 hektare. “Kita terus berupaya untuk meningkatkan produksi beras kita dengan bekerjasama dengan instansi terkait seperti Badan Penyuluh dan Kelompok Tani yang ada sehingga luas panen dan hasil produksi terus meningkat yang akhirnya akan mendapatkan kembali penghargaan dari Presiden,” tandasnya. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura OKU Selatan Asep Sudarno, menambahkan senang dan bangga atas penghargaan bidang pangan dari Presiden RI yang diterima langsung Bupati OKU Selatan. “Kita berhasil meningkatkan produksi Beras sebesar 7 persen dengan hasil Produksi sebanyak 127.841 ton gabah kering panen sehingga kita mendapat penghargaan dari Presiden RI,” terangnya. (gie)

klik...........www.radarpalembang.biz

U


3

Lahat Menembus Batas Kesenjangan

S

EKAT-sekat ketakutan akan daerah angker pun hilang seiring dengan meningkatnya ekonomi masyarakat. Apalagi kini Kabupaten Lahat terkenal dengan kekayaan alam mineralnya yang melimpah. Kekayaan yang selama ini tertidur. Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Kabupaten Lahat memang beragam. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti adanya perbedaan mata pencaharian, adat istiadat, dan daya

Galeri

dukung fisik lingkungan. Walau demikian, kesenjangan sosial tidak terlalu mencolok di kabupaten ini mengingat masih kuatnya rasa kebersamaan dan tolong-menolong di antara warga masyarakatnya. Jumlah penduduk angkatan kerja yang berada di Kabupaten Lahat pun beragam bila ditinjau berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Mayoritas penduduk Kabupaten Lahat bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, terutama perkebunan

kopi dan padi. Hal ini tentunya juga ditunjang oleh berbagai faktor pendukung seperti masih banyaknya lahan belum terbangun, yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan serta kondisi geografisnya yang membuat kawasan ini menjadi sangat subur. Pembangunan di bidang ekonomi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lahat diarahkan pada sektor industri dengan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Perkembangan di sektor pertanian menjadi lebih penting lagi disebabkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih sangat besar. Komoditas perkebunan besar di Kabupaten Lahat yang menghasilkan produksi adalah komoditas kelapa sawit dan karet. Pelaku usaha perkebunan di Kabupaten Lahat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaituperkebunan yang usahanya dilakukan masyarakat sendiri yang dikenal dengan perkebunan rakyat, kedua perkebunan yang usahanya dilakukan badan usaha atau badan hukum yang dikenal dengan perkebunan besar. Selain itu, Pemerintahan Kabupaten Lahat juga membangun

daerah percontohan berupa kota terpadu mandiri dan permukiman transmigrasi baru yang mencakup tujuh desa pada 2011. Tujuh desa yang akan jadi kota terpadu mandiri (KTM) dan permukiman transmigrasi baru (PTB) meliputi Desa Keban Agung, Pandang Arang, Tanjung Kurung, Nanjungan, Karang Ca-

program Kabupaten Lahat tentang PTB dan KTM sudah mendapat persetujuan Menakertrans RI. Pedomannnya berdasarkan keputusan Menakertrans RI No 231/ MEN/2002 dan sudah memenuhi kriteria. Ia mengatakan, masyarakat juga dapat memberikan lahan sebagai calon KTM yang dibuktikan dengan surat dan ditandatan-

haya, Pagardin dan Beringin Jaya di Kecamatan Kikim Selatan, Lahat. Bupati Lahat mengatakan,

gani langsung oleh Kepala Desa (Kades), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan tokoh masyarakat. (man)

Dihadiri Oleh Gubernur Sumsel

Semarak Warga Lahat di Pasar Bedug Ramadan PEMBUKAAN Pasar Bedug Ramadan di pasar Lematang, Minggu (29/7) dihadiri langsung oleh Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai SE dan Gubernur Sumatera Selatan H Ir Alex Noerdin SH berlangsung semarak dan khidmad. Para pedagang terlihat semangat dan antusias menyambut kedatangan orang nomor satu di Lahat dan Sumsel tersebut. EMBUKAAN pasar bedug bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selama menjalankan ibadah puasa. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan sesama masyarakat untuk merasakan makna kebersamaan di Ramadan. “Gubernur Sumsel hadir dan meninjau lokasi pasar bedug sekaligus berbuka puasa dan shalat tarawih bersama. Kami yakin dengan kegiatan seperti ini maka jalinan silaturahmi akan kian erat,� ujar Saifudin. Sementara itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menuturkan, sangat bangga Abdul Rauf dengan kemajuan yang telah terjadi di Bumi Seganti Setungguan. Dengan antusiasnya sambutan warga juga sebagai bukti bahwa H Saifudin Aswari pemimpin

P

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin didampingi Bupati Lahat H Saifudin Aswari Rivai saat meninjau pasar Ramadan.

yang sangat dekat dengan masyarakat. “Dengan banyaknya SDA yang ada kami yakin ke depan Lahat akan lebih maju dan sejahtera. Pembangunan demi pembangunan yang sedang digalakkan pemimpinnya saat ini sebagai bukti nyata bahwa apa yang diperbuat sepenuhnya untuk masyarakat,� imbuhnya. Dalam acara tersebut setelah meninjau lokasi pasar bedug dan shalat tarawih bersama Gubernur Sumsel memberikan sambutan dihadapan ratusan kades dan warga yang ada.

Bahkan kegiatan tersebut juga dihadiri oleh ketua

DPRD Lahat Herliansyah, Wabup H Sukadi Duadji,

Kabag Humas dan Protokol Fauzan Denin, serta para

pejabat dan unsur TNI Polri. (adv/man)

RADAR PALEMBANG, SELASA 31 JULI 2012

MENDENGAR Kabupaten Lahat, pikiran langsung teringat panorama alam yang luar biasa indahnya. Perpaduan gunung dan sungai Lematang yang membentang menjadi cirri khas tersendiri kabupaten yang dipimpin Bupati H Saifudin Aswari Rivai itu. Lahat sekarang tentu berbeda dengan kabupaten sepuluh tahun lalu. Kesenjangan ekonomi kini hampir tak tampak. Kerja keras Syaifudin membuahkan hasil dengan banyaknya investor yang masuk ke sana. Perusahaan pertambangan, ritel, hingga properti juga ikut nimbrung.


4

peristiwa

RADAR PALEMBANG, SELASA 31 JULI 2012

PNS Acungkan Pisau, Jadi Tontonan

Memalukan, Baku Pukul Usai Pelantikan PALEMBANG, RP – Baku pukul antara pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terjadi usai pelantikan pejabat struktural dan kepala sekolah di jajaran Pemkot Palembang, Senin (30/7). Tak ayal, kejadian ini menjadi tontonan PNS lainnya. SUNGGUH ironi dan sangat

memalukan, karena mereka merupakan aparatur yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat bukan malah memberikan contoh yang buruk, terlebih saat ini merupakan Bulan Ramadan. Berdasarkan keterangan saksi, perkelahian yang melibatkan dua oknum PNS berinisial HS dan IB. Namun, untuk pemicu perkelahian ini belum diketahui penyebabnya. Ia mengungkapkan, percecokan ini sudah berlangsung sebe-

lum pelantikan, untuk mencegah percecokan meluas kedua pejabat eselon III tempatnya duduknya dipisahkan selama pelantikan. Namun, bukannya emosi mereda, justru kejadian tersebut berlanjut setelah pelantikan selesai. Bak preman jalanan, mereka berkelahi di lingkungan Pemkot Palembang yang masih dipadati PNS yang baru selesai pelantikan. “Saat sama-sama turun dari lantai dua tempat pelantikan (ruang pa-

rameswara, red) mereka cekcok kembali, dan puncaknya bentrok di lapangan parkir Pemkot Palembang,” kata saksi tersebut. Pertikaian tersebut menyebabkan bocornya kepala HS, namun, yang lebih mencengangkan HS, pejabat yang baru dilantik tersebut mengeluarkan senjata tajam. Namun, belum diketahui asalmuasal senjata tajam tersebut? “Kami tidak berani melerai karena adanya senjata tajam,” kata

dia. Info terakhir, akibat perkelahian ini, HS terpaksa dilarikan rumah sakit akibat luka sobek di bagian kelapa. Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Husni Thamrin, sangat menyayangkan hal ini terjadi. Pasalnya, kalau masalah pribadi tidak seharusnya diselesaikan dengan cara yang tidak terpuji. “Saya belum dapat laporan, tapi hal semacam ini seharusnya tidak terjadi.

Apalagi, dilakukan oleh pejabat eselon III. Saya akan cross check dulu, yang jelas sebagai seorang PNS harusnya tidak seperti itu,” kata dia. Sebelumnya, rangkaian gerbong panjang Pemerintah Kota (pemkot) Palembang kembali bergerak. Namun, pelantikan ini akan terus bergerak hingga penutupan tahun 2012 mendatang, dipastikan akhir tahun akan tetap ada pergantian dan pelantikan

struktur di lingkungan pemkot Palembang Esselon II hingga IV. “Ada perubahan dalam susunan strukturdi badan lingkungan pemkot Palembang. Selama ini Kesbanglinmas, sekarang menjadi Kesbang saja, sedangkan Linmasnya digabungkan di satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), sedangkan Bagian Keuangan dibagi menjadi dua yakni Kepala Badan Keuangan,” katanya.(gus)

Sengketa Lahan Sidodadi

Eddy Tak Ingin Kecolongan PALEMBANG , RP – Wakil Gubernur Sumsel, H Eddy Yusuf mengaku tak ingin kasus sengketa lahan antara warga, PT Angkasa Pura, dan TNI AU meluas dan menjadi rumit seperti kasus sengketa lahan antara warga dengan PTPN VII Cinta Manis yang mengakibatkan korban jiwa. “Kita tidak ingin kecolongan lagi, seperti peristiwa di PTPN VII Cinta Manis dengan masyarakat. Jadi kita harus bertindak cepat untuk menyelesaiakan sengketa lahan, agar permasalahan ini tidak berlarut-larut,” ujarnya disela-sela tinjauan ke daerah sengketa lahan, di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Sukarami, Senin (30/7). Untuk itu, Eddy meminta agar semua pihak yang bersengketa untuk menahan diri karena permasalahan ini tidak dapat diselesaikan hanya dengan emosi, perlu proses yang cukup panjang karena kasus ini akan dibawa ke Jakarta dan akan diselesaikan di tingkat pusat. Maka dari itu, kunjungannya ini untuk mengumpulkan data dan informasi lebih lengkap, baik dari pihak masyarakat maupun dari TNI AU. Hal tersebut untuk mencocokkan data yang selama ini ada di BPN, sehingga dapat diambil tindakan yang cepat dan konkrit. “Kita harus secepat mungkin mencari solusinya, agar tidak terjadi bentrok antara aparat TNI dengan warga,” tegasnya. Selain itu, Eddy juga meminta TNI AU untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan yang ada di sekitar pemukiman warga, baik itu pembersihan lahan dengan menggunakan alat berat maupun pembangunan, sebelum tercapainya keputusan terkait sengketa lahan tersebut. “Kalau ada kegiatan di sekitar pemukiman warga dan terjadi penggusuran terhadap pemukiman warga tersebut besar kemungkinan akan terjadi bentrok, dan dikhawatirkan dapat memakan korban jiwa,” ungkapnya. Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Sumsel, Mukti Sulaiman mengatakan, beberapa waktu yang lalu pihaknya telah melakukan pertemuan dengan masyarakat untuk menyelesaiakn sengketa lahan tersebut. Dalam pertemuan tersebut dihasilkan beberapa kesepakatan yakni luas tanah yang sebenarnya adalah 720 hektar, dimana sekitar 326 hektar telah dibebaskan dan sisanya hingga kini belum dilakukan pembebesan. (alk)

Inspirasi Bisnis Masyarakat Sumsel

klik...........www.radarpalembang.biz


5

RADAR PALEMBANG, SELASA 31 JULI 2012

SAMBUNGAN PEMENANG KUIS THR PUJASUMA - RADAR PALEMBANG

Nama

KTP/SIM

Ria Novita Dewi Anjani Imroh Hamid Tri Puspa Wulan

Menang Telak

Biar orang-orang Arab itu mendengar dan mengetahui perjalanan dan persiapan kita. Biar mereka tidak lagi mau menakut-nakuti kita.” Namun apa dikata, justru kenyataannya pasukan pimpinan Abu Jahal ini kewalahan dan binasa. Pada pertempuran di bulan Ramadhan ini, 313 tentara kaum muslimin berhasil menghajar telak dan melibas 1.000 pasukan kaum kafir Quraisy. Tragisnya, Abu Jahal bin Hisyam al-Makhzumi dan Abu Lahab al-al-Hasyimi, dua dari tiga “AB Three” zaman Rasaulullah itu tewas mengenaskan. Sedang Abu Sofyan selamat dan belakangan masuk Islam saat peristiwa Futuh Makkah enam tahun kemudian. Menurut Al-Maqrizi dalam kitabnya yang berjudul Imta’al Asma’, menghitung bahwa jumlah gembong alias petinggi kaum kafir Quraisy yang binasa dalam pertempuran tersebut sebanyak 27 orang, dan yang tewas setelah perang sekitar 20 orang. Tuh kan, coba, bayangin aja, dalam keadaan berpuasa, ditambah harus menahan panasnya terik matahari, udah gitu berada di tengah samudera pasir, dan satu lagi, harus perang. Wah, nggak kebayang deh gimana beratnya. Namun, karena kaum muslimin berjuang dilandasi dengan keimanan kepada Allah Swt, maka rintangan dan hambatan sekuat dan sebesar apapun bukan alasan untuk mundur dan kabur. Justru mereka malah tambah semangat, karena yakin dengan pertolongan Allah. Buktinya, memang benar-benar sukses. Laahaula walaa quwwata illa billahi! Mau bukti lain : 21 Ramadhan 8 H; Futuh Makkah (Penaklukan

Imsak

Jl. Patin Raya 1-2 Pusri Sako Palembang Jl. Fagih Usman No 82 Palembang Jl. Tengger Blok A3 No1 Kel Sako Plg Jln Letjen Simanjuntak No 1267 Kemuning

Dari Hal 1)...................................................................................................................................

minum khamr, kita minta para sinden menyanyi.

Makkah). Rasulullah saw. keluar dari Madinah tanggal 10 Ramadhan bersama 10.000 pasukan kaum muslimin dan dalam keadaan berpuasa. Jumlah ini memang jauh lebih besar ketimbang saat Perang Badar. Rasulullah saw. dan pasukannya berbuka di suatu tempat yang disebut Mukadid (antara daerah Asfan dan Amjad). Setelah penaklukan Makkah secara damai, Rasulullah saw. tinggal di kota itu selama 15 malam dengan melakukan shalat qashar. Penaklukan dan penguasaan ini tidak disertai dengan pembantaian atau bentuk balas dendam lainnya. Padahal, dulu ketika Rasulullah dan kaum muslimin hijrah karena tak tahan dengan siksaan serta perlakukan keji dan kejam lainnya dari pihak kafir Quraisy, rasanya cukup pantas bila itu dilakukan menurut kaca mata hawa nafsu. Namun ternyata Rasulullah dan pasukannya tidak berbuat demikian. Justru inilah penaklukan yang benar-benar penuh damai. Dalam pidatonya, bahkan Rasulullah saw. memberikan semacam amnesti massal untuk mantan musuhmusuh kaum muslimin. Menurut Ibnu Ishaq, penaklukan kota Makkah terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah mengutus Khalid bin al-Walid untuk menghancurkan berhala ‘Uzza, Amru bin ‘Ash merobohkan Suwa’, dan giliran Sa’ad bin al-Arsyhali untuk menumbangkan Manath. Setelah itu, digantikan dengan kalimat tauhid yang berkumandang di angkasa Makkah al-Mukarramah. Makkah pun masuk dalam pangkuan Islam. Fantastis bukan? Ramadhan 10 H. Rasulullah saw. mengutus sepasukan tentara di bawah pimpinan Ali bin Abi Thalib ke Yaman dengan

membawa surat Nabi. Satu suku yang berpengaruh di sana dengan tanpa paksaan langsung menerima dan masuk Islam pada saat itu juga dan mereka shalat berjamaah bersama Ali bin Abi Thalib. Ramadhan 92 H. Panglima Thariq bin Ziyad bersama armada tempurnya yang berjumlah 7000 pasukan, menyeberangi selat Gibraltar (Jabal Thariq) demi melakukan penaklukan di Andalusia, Spanyol. Setelah armada tempur lautnya merapat di pantai, beliau berdiri di atas bukit karang dan berpidato. Dalam pidatonya yang berapi-api itu, beliau memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah membawa seluruh awak pasukannya dari Afrika pada 711 M, kecuali beberapa pasukan kecil yang diminta pulang untuk meminta bantuan kepada Khalifah. Pidato “kontroversial” itu karuan aja membuat pasukannya keheranan. Namun beliau mengatakan, “Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya dua pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini serta mengembangkan Islam, atau kita semua binasa (syahid)” Tak ayal lagi, itu membuat pasukannya bangkit dan segera menyusun kekuatan untuk menggempur pasukan Spanyol yang terkenal kuat. Ar-Roya (bendera Islam; ditulisi lafadz syahadat berwarna putih di atas kain hitam) berkibar-kibar menyertai pertempuran itu. Atas pertolongan Allah Swt. pasukan Raja Rhoderick yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan kaum muslimin yang hanya berjumlah 7.000 pasukan ditambah 5.000 pasukan susulan. Allahu Akbar!(*)

Dari Hal 1)..................................................................................................................................................................

bukankah Imsak sudah dilarang makan? Imron Matjik Jalan Sukarela Lorong Cik-

mid No 1326 Palembang Jawab : Imsak, artinya mehanan sesuatu. Tujuan imsak, untuk

Inspirasi Bisnis Masyarakat Sumsel

Dari Hal 1)............................................................................................................

oleh pemerintah Belanda untuk mem-

Alamat

167108701181005 0050534294) 1671086505480005 167097001920001

Sanitasi

sekedar berhati-hati, bukan berarti larangan. Imsak biasanya tiba 10 menit sebelum azan subuh tiba, gunanya agar kita bersiap diri menyambut azan. Jika masih ada makanan di mulut segera dimakan habis dan dibersihkan. Tapi ingat, Imsak bukan tidak boleh makan, sekedar untuk berhati-hati

jangan sampai azan tiba masih mengunyah.Nah, batasan sahur sendiri adalah azan subuh. Anak bapak sepertinya sudah faham hokum Islam. SEhingga beberapa menit sebelum subuh sudah mengerti perkiraanya dan pasti segera bersiap. Tetap sah puasanya. Karena batasan akhir sahur azan subuh.(*)

berikan bantuan ini dikarenakan provinsi Sumsel saat ini terpilih menjadi provinsi dengan pengelolaan AMPL (Air Minum Pengelolaan Lingkungan) terbaik di Indonesia. Saat ini, pemerintah provinsi sedang melakukan inventarisasi terkait pelaksaan program yang sudah menjadi agenda. Selain itu, melalui inventarisasi ini akan terlihat daerah mana saja yang sudah siap untuk dibantu. “Saat ini baru 3 kabupaten/kota yang siap yaitu Palembang, Prabumulih,dan Muara Enim,

Buka Jam

sedangkan enam kabupaten kota lagi akan menyusul,” ungkap Rizal. Sementara itu, Asisten II Pemprov Sumsel mengungkapkan, apa yang dikerjakan pemerintah provinsi Sumsel dalam hal sanitasi saat ini sudah menjadi panutan provinsi lain. Dari 15 provinsi yang dinilai oleh Bapenas, Sumasel berada di peringkat pertama. “Bulan Mei lalu, kami masih berada pada peringkat tiga terkait pengelolaan sanitasi. Namun bulan Juni, kami sudah berada pada peringkat pertama. Hal ini yang membuat Bappenas tertarik dan

berkunjung untuk melihat langsung bagaimana cara kita dalam pengelolaan sanitasi,” ujar Eddy Hermanto, asisten 2 Pemprov Sumsel.Terkait kunjungan yang dilakukan oleh tim dari kedutaan besar Belanda, Eddy mengungkapkan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk memberikan penilaian di lapangan terkait fakta yang terjadi, serta langkah apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Sumsel hingga bisa mengelola sanitasi seperti sekarang. “Kemungkinan besar mereka akan memberikan kami bantuan terkait pengelolaan instalasi,” pungkasnya.(alk)

Dari Hal 1)..................................................................................................

ran Harbess dituntut untuk profesional, walau bekerja hingga pagi hari. Sebab, di bulan puasa ini justru saat sahur banyak pembeli yang datang. Pantauan koran ini sejak pukul 02.00 dini hari, karyawan restoran ini sudah mulai sibuk beraktifitas melayani pembeli, atau memasak. ”Bagi karyawan yang bekerja di bagian dapur juga harus memberikan pelayanan maksimal, agar setiap menu yang disajikan tetap hangat dan enak untuk disantap para pembeli.” Akibat lokasinya yang berdekatan dengan Rumah Sakit Siti Khadijah, banyak juga pembeli yang datang dari sana. Seperti karyawan, maupun keluaga pasien yang berobat di rumah sakit. Walau demikian banyak juga anak kos-kosan yang datang untuk membeli. ”Kebanyakan pembeli

Bunga LPS

datang sekeluarga, mungkin mereka malas untuk masak atau sudah bangun kesiangan,” guraunya. Di bulan puasa sekarang, karyawan rumah makan Harbess tetap bekerja seperti biasa. Namun waktunya saja yang berubah. Jika sebelumnya sibuk pada siang hari, sekarang sibuk di malam hari. ”Waktu kerjanya juga tetap sama, dan penghasilan seluruh karyawan tidak mengalami perubahan. Namun demikian, jika ada kebijakan dari pemilik restoran, maka karyawan akan memperoleh insentif tersendiri khusus bagi karyawan yang bekerja pada malam hari,” katanya. Untuk memberikan pelayanan kepada para pembeli di malam hari, seluruh karyawan harus rela bekerja secara bergantian dengan sistem putar. Ada

yang melayani pengambilan, masak dan mencuci, itu semua dilakukan secara bergantian. “Ketika ada waktu senggang atau pembeli sepi, karyawan boleh beristirahat sejenak. Namun harus bergantian jika tidak takut ada pembeli datang yang tidak bisa dilayani,” ujar Usman, karyawan. Usman menjelaskan, karena ia tidak memiliki keterampilan khusus untuk menyajikan masakan kebanyakan. Dia bekerja sebagai tukang cuci dan masak. ”Aktifitas yang sering saya lakukan di bagian belakang, seperti menunggu masakan dan mencuci piring. Walau demikian juga harus mengikuti karyawan lainnya untuk tetap begadang hingga pagi ketika sahur telah selesai,” tuturnya. (*/tamat)

Dari Hal 1)..................................................................................................

hal tersebut ke LPS,” tutup dia. Sementara itu, kunjungan Kerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ke Bank Indonesia Palembang bertujuan untuk melihat perekonomian di Sumsel. Pertumbuhan ekonomi selama ini didominasi pertanian, sawit dan karet. Namun, karena krisis global yang berimbas pada penurunan harga karet hingga jatuh ke harga termurah di pasaran, akibatnya pertumubuhan ekonomi Sumsel menurun menjadi 6,1 persen. “Kami mempertanyakan pertumbuhan ekonomi Sumsel ke depan, apakah akan mengalami peningkatan,” ujar Asmawati. Dia mengatakan pertumubuhan ekonomi Sumsel menurun akibat harga karet yang menurun. Sebab pertumbuhan ekonomi sebagian besar disumbang dari sektor karet, namun BI memperkirakan ekonomi ini akan berjalan sesuai dengan harapan.“Pertumbuhan ekonomi diakuinya kurang begitu baik sehingga menurun 6,1 persen. Namun ke depan, nilainya akan lebih tinggi dari nasional. Ekonomi Sumsel juga tergantung dengan harga karet. Harga karet menurun akibat krisis global yang melanda dunia,” kata isteri Ketua DPR RI Marzuki Alie ini. Dalam kunjungan kerja Dewan

Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Sumsel juga terungkap, jika perbankan di Bumi Sriwijaya ini mengeluhkan dua hal. Keluhan tersebut yaitu infrastruktur dan masalah kepastian hukum. Dijelaskan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Sutikno, usai rapat dengan perwakilan DPD RI Asal Sumsel yaitu, Abdul Aziz dan Asmawati. Ada beberapa pesan yang disampaikan bos-bos perbankan di Sumsel, yaitu masalah infrastruktur, seperti jalan, jembatan, pelabuhan yang dinyatakan apakah sudah sesuai dengan Feasibility Study (FS). “Jika bagus investor akan masuk dan nasabah sendiri akan minta untuk berinvestasi,” jelas dia. Selain infrastruktur, kalangan perbankan di Sumsel juga menginginkan kepastian hokum. Tujuannya, agar kondisi perkonomian tetap berlangsung kondusif dan mendukung pertumbuhan perbankan. Menurut Sutikno, kedatangan DPD RI ini sendiri memang ingin mengetahui kondisi perekonomian di Sumsel dan juga perbankan. “Kami menyampaikan datadata yang mereka minta, dan hasilnya mereka merespon positif,” tegasnya. Lebih lanjut kata pria ramah satu ini, terkait masalah infrastruktur perbankan

sendiri, Sutikno menilai ada beberapa hal yang menjadi catatan. “Ada Bank yang dari sisi IT-nya begitu bagus, bisa memenuhi kebutuhan nasabah dengan berbagai layanan. Sebut saja BCA misalnya, sedangkan ada juga bank yang masih kurang dalam hal infrastruktur,” beber Sutikno. Namun, jika diambil rata-rata, kondisi infrastruktur perbankan di Sumsel secara keseluruhan terbilang sudah bagus. Kinerja perbankan cukup baik dengan tingkat NPL yang rendah (1,82%), total asset tumbuh 18,5 persen (yoy) menjadi Rp 6,74 Triliun. Pertumbuhan DPK mencapai 15,6 persen (yoy) menjadi Rp 53 triliun. Kredit (lokasi proyek) secara tahunan tumbuh lebih cepat, mencapai 45,6 persen menjadi Rp 57,3 Triliun. Lantas, kredit (lokasi bank pelapor) secara tahunan tumbuh 29,1 persen menjadi Rp 40,1 triliun. Dan angka perbandingan kredit dengan simpanan (LDR) mencapai 108,01 persen berdasarkan lokasi proyek, dan 75,5 persen berdasarkan bank pelapor. Realisasi KUR sebesar Rp 1 triliun dengan 113,8 debitur. Kredit UMKM sebesar Rp 13,8 Triliun meningkat 37,4 persen. Sementara itu, Kepala Kanwil II Bank Mandiri Palembang Adang Joedianto yang juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengakui, perlu adanya infrastruktur yang mendukung dan kepastian hukum agar investor sehingga mudah menanamkan investasinya. “Misalkan kalau ada lahan atau perkebunan yang masih sengketa. Kalau bank mau mengucurkan kredit bahaya bisa menjadikan resikonya terlalu tinggi. Biasanya tanah tersebut yang jadi agunan. Untuk itu kalau ada kepastian hukum akan lebih baik juga untuk perbankan,” tutup dia. Hadir dalam rapat terbatas tersebut seperti Direktur Utama BSB, Asfan Fikri Sanaf, CEO BNI Region Palembang, Jeffry AM Dendeng, Kepala Kantor Cabang Utama BCA Palembang Fatmahadi Kumala, dan beberapa petinggi perbankan lainnya. (zar/oct)

klik...........www.radarpalembang.biz


6 Eksotisme Rumah Knock Down

san dari luar negeri. Sebab kemarin kami bisa menjual rumah bongkar pasang ke Kuala Lumpur Malaysia,” ungkap Zulkifli. Bahan rumah kayu dari jenis kayu seru atau meranti merah, dengan tingkat kekuatan tinggi. Sehingga akan memberikan kekuatan. “Untuk membuat rumah panggung bongkar pasang, kami membutuhkan waktu dua hingga tiga tiga bulan. Tergantung pada bentuk rumah. Harga yang ditawarkan juga beragam, untuk ukuran 6 x 8 meter dijual Rp 65 juta per unit. S e dan-

g k a n u n t u k ukuran 8 x 10 meter Rp 105 juta,” ujarnya. (rd7)

Ogan Ilir yang Terus Berinovasi

Kunci sukses dari keberhasilan membangun Kabupaten Ogan Ilir, adalah kerja keras dan tak pantang menyerah. “Meski di sana-sini pasti banyak halangan dan cobaan, namun untuk menjadi sukses perlu kerja keras, bersatu dengan masyarakat, sehingga dengan semangat kebersamaan dapat tercapai yang kita harapkan,” ujar Bupati Ogan Ilir H Mawardi Yahya. Sejak a w a l berdiri, Kabupaten Ogan I l i r sekitar 8 tahun sil a m , M a rwardi sudah memimpin gerbong pembangunan sebagai Bupati. Sehingga, ia tahu betul cara untuk mengelola Kabupaten Ogan Ilir untuk menjadi lebih baik.

“Kesuksesan yang diraih selama ini merupakan buah dari kesabaran dan keikhlasan menjalankan amanat yang diberikan rakyat,” ujarnya. Mawardi Yahya juga menyebutkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi diperlukan kerja keras dan peran serta seluruh lapisan masyarakat. Untuk itulah dirinya berharap partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam meningkatkan etos kerja sangat diperlukan. “Walau bagaimanapun kita mengharapkan kinerja masyarakat lebih baik, etos kerja ditingkatkan. Meski banyak bantuan telah dikucurkan dari pusat maupun daerah, namun jika masyarakatnya tidak berubah rasanya juga percuma. Karena itulah semangatlah bekerja,” jelas Mawardi. Perekonomian Kabupaten Ogan Ilir (OI) memang makin menggeliat. Pasalnya tahun 2013 bakal memiliki industri penggemukan sapi potong, domba yang terintegrasi dengan rumah pemotongan hewan, prosesing daging dan agrowisata di lahan seluas 132,20 ha. Lokasi penggemukan hewan ternak tersebut berada di Desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Utara. Dijelaskannya, industri tersebut dibangun PT Indah Gemilang Perkasa Jakarta yang

menanamkan investasinya demi menggeliatkan perekonomian OI. Lahannya 132,20 ha dan saat ini masih proses mengurus perizinan dari pemda, investasinya Rp 100 miliar. Untuk penggemukannya berupa sapi australia dan domba. Untuk tahap awal 500 ekor kemudian 100 hari digemukkan. Selain itu ada rumah potong hewan kelas internasional. Bahkan perusahaan ini juga akan melakukan pembinaan terhadap peternak lokal. Perusahaan ini akan bekerjasama dengan Unsri. Warga Desa Tanjung Pering Medi pun sangat senang dengan rencana ini. Mereka berharap perusahaan tersebut dapat memiliki manfaat bagi warga. Selain prospek di bidang peternakan, Rantau Panjang dan Pemulutan juga menjadi kecamatan yang memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan pangan di Sumsel, terutama di Kabupaten OI. Atas keberhasilan dua kecamatan itu pula, Kabupaten Ogan Ilir mampu mempertahankan diri sebagai daerah surplus beras di area Sumsel ini. “Memang dua kecamatan ini menjadi sentranya produksi beras di Kabupaten OI karena kedua kecamatan ini telah mengimplementasikan tanam dua kali dalam setahun sehingga mampu me-

ningkatkan produksi beras dan berimplikasi terhadap produksi secara keseluruhan,” tegas Bupati Mawardi. Untuk tetap mempertahankan surplus beras yang disandang Kabupaten OI, Pemkab OI akan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan produksi beras, melalui tanam dua kali dalam setahun hingga pompanisasi yang baik. “Kami akan tetap pertahankan agar produksi beras di OI ini terus meningkat seiring dengan sinergitas program pemerintah pusat menuju swasembada pangan tahun 2014 mendatang. Ya, melalui tanam dua kali hingga sistem pompanisasi dan teknologi yang memadai,” jelasnya. Disamping itu pula, kata dia, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan agar petani tidak mengalihfungsikan lahan pertanian ke sektor perkebunan dan lainnya dengan harapan capaian produksi beras terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Dia melanjutkan tahun ini Pemkab OI menargetkan capaian produksi beras di angka 230 ton. Sedangkan pada 2011 lalu hanya terealisasi sekitar 200 ton dari target yang ditetapkan sekitar 220 ton per tahun. (adv/rd7)

Keadaan Iklim, Topografi dan Tata Air Kabupaten Ogan Ilir mempunyai wilayah yang beriklim Tropis Basah (Type B ) dengan musim kemarau berkisar Mei sampai dengan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan April. Curah hujan rata-rata pertahun adalah 1.096 mm dan rata-rata hari hujan 66 hari per tahun. Suhu udara harian berkisar antara 23ºC sampai 32º C, dengan kelembaban udara relatif harian

berkisar antara 69 persen hingga 98 persen Daerah bagian utara merupakan wilayah dengan hamparan dataran rendah berawa yang sangat luas mulai dari Kecamatan Pemulutan Induk dan Pemulutan pemekaran sampai Kecamatan Indralaya Induk, Indralaya Utara dan sebagian Indralaya Selatan. Kecamatan yang wilayahnya relatif tinggi adalah kecamatan Tanjung Batu, Payaraman, Rambang Kuang, dan Muara Kuang dengan topografi ketinggian diatas 10 meter dpl. Wilayah daratan mencapai 65 persen dan Rawa-rawa sekitar 35 persen. Rawa lebak tersebar dibeberapa kecamatan

kecuali Kecamatan Tanjung Batu dan Kecamatan Rambang Kuang tidak begitu luas. Daerah perairan berupa sungai di Kabupaten Ogan Ilir dialiri oleh sungai besar yaitu Sungai Ogan yang melintas di Kecamatan Muara Kuang, Rantau Alai, Tanjung Raja, Indralaya, Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat dan Pemulutan, Sungai Musi. Sedangkan sungai kecil yang ada diantaranya Sungai Kelekar, Sungai Rambang, Sungai Keramasan, Sungai Kuang dan Sungai Randu. Danau yang ada merupakan danau kecil yang disebut lebung yang ada di Kecamatan Indralaya. (*)

RADAR PALEMBANG 31 JULI 2012

RUMAH panggung bongkar pasang (knock down) merupakan rumah tradisional khas Sumatera Selatan. Jika kita lihat masih banyak penduduk Sumatera Selatan terutama Palembang yang menghuni rumah panggung tapi tidak sedikit juga pesanan ke luar negeri. Zulkifli, salah satu pengrajin rumah panggung bongkar pasangan, d i j u m p a i Ta n j u n g B a t u Seberang, Kecamatan Tanjung batu, Ogan Ilir menjelaskan, membuat rumah-rumah kayu, tetapi bentuk panggung yang bisa dibongkar dan dipasang kembali. Rumah panggung yang dibuat lebih terlihat eksotik, mewah, kuat dan berkualitas tinggi, dengan beraneka ragam ukuran disesuaikan dengan pesanan Rumah panggung bongkar pasang yang dibuat siap dikirim ke mana pun dan dipasang. “Banyak yang telah menggunakan rumah kayu yang kami buat. Kebanyakan dari dalam dan luar kota tapi tidak sedikit juga ada peme-


7

semakin optimis akan cita-cita untuk mensejahterakan rakyat. Apalagi potensi yang ada sangat mendukung kehidupan rakyatnya, baik dari hasil pertanian, pertambangan maupun kelautan. Tidak heran jika kemudian ia mencoba terus menggagas dan membangun asa bagi kemakmuran rakyatnya. Di antara pondasi yang telah ia tancapkan dengan kuat dan mengalami proses adalah pengembangan lahan pasang surut di kabupten ini. Pria yang pernah menjabat sebagai Ass II di Setda Provinsi Sumsel tahun 2001 dengan pangkat IV/D ini mengaku tertarik memajukan pertanian. Selain karena tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin, juga potensi yang dimiliki Banyuasin sangat besar sekali. Kerja kerasnya yang booming di bidang pertanian ini telah berubah ribuan nasib para petani pinggiran di kabupaten yang sarat dengan daerah perairan tersebut. Di sisi lain, pengembangan lahan ini telah meningkatkan produktivitas lahan mati yang selalu menjadi alasan kegagalan banyak pihak. Adalagi konsep Patungraya yang mengkoneksikan tiga daerah sekaligus. Khusus di Banyuasin daerah yang masuk Patungraya yakni Betung.

B

IBIT yang unggul itu telah ditanam di lahan yang sangat subur. Itulah ungkapan yang tepat bagi Bupati Banyuasin H Amiruddin Inoed. Setelah resmi mendapatkan amanah untuk memimpin kabupaten yang baru dimekarkan. Dengan pengalaman dan ilmu yang ia miliki, Amirudin langsung menyusun strategi dan terus mengembangkan potensi daerah. Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian IPB tamatan tahun 1971 ini berupaya mengembangkan potensi daerah yang berpijak pada pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan. Kepentingan rakyat mengawali setiap langkah dan kebijakan ekonomi yang akan diambil. Terlebih dalam hal pengembangan lahan pertanian di

kabupaten ini. Saat menjabat di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan di Provinsi Sumsel tahun 1995, Amiruddin

Kawasan Terpadu Muara Telang adalah sebuah kawasan transmigrasi di Pemkab Banyuasin. Di daerah ini sedang diarahkan menjadi kawasan-kawasan yang diunggulkan, seperti

tata ruang pembangunan Muara Telang, yang akan dicanangkan sebagai kota terpadu mandiri (KTM). Kawasan perkotaaan yang dibangun dengan berbasiskan transmigrasi di Telang ini ada kaitannya dalam upaya menjadikan Sungsang sebagai kota perikanan pantai. Letaknya memang di bibir pantai dan di depan laut. Dan sekarang memang telah dikenal sebagai kota nelayan atau kota perikanan. Rencana umum tata ruang untuk Sungsang juga telah dibuat. Disamping sebagai kota perikanan, tempat itu juga dilengkapi dengan pusat pendaratan ikan (PPI) dan tempat pelelangan ikan (PTI). Semua itu sudah dibangun, termasuk dermaga perikanan. Juga sudah dibangun pabrik es batu ber-kapasitas 60 ribu ton untuk nelayan guna pembekuan ikan. Pabrik es itu merupakan bantuan dari Menteri Koperasi. Dengan semua fasilitas yang tersedia, Sungsang akan jadi kota perikanan pantai. Untuk pendukung lainnya, saat ini

juga sedang di buka dan dibangun jalan Sungsang - Ta n j u n g Api-Api, jalan tembus sepanjang 9 kilometer. Potensi Pariwisata Potensi wisata di Kabupaten Banyuasin cukup potensial untuk dikembangkan. Objek wisatanya terdiri dari wisata bahari, ekowisata, wisata alam, karya wisata dan agrowisata.

Potensi ekowisata di Kabupaten Banyuasin berlokasi di Taman Nasional Sembilang. Hal ini merupakan salah satu dari dua situs ramsar lahan basah yang ada di Indonesia. Potensi wisata kawasan Taman Nasional Sembilang antara lain, wisata hutan mangrove, pengamatan spesies burung migran dan agrowisata. Potensi lainnya berupa hutan lindung habitat gajah di Lebung Hitam, Kecamatan Muara Padang, pantai kawasan pesisir yang merupakan objek wisata bahari, perkebunan karet dan sawit sebagai agrowisata dan Balai Penelitian Perkebunan yang dapat dijadikan tempat karyawisata dan digunakan sebagai fasilitas riset dan teknologi. (adv/tri)

RAMAH LINGKUNGAN: Pengrajin keramik yang banyak ditemui di Kabupa-ten Banyuasin. Keunggulan seni keramik dapat bertahan dari serbuan barang pabrikan karena harga produknya lebih murah, memiliki nilai seni lokal dan ramah lingkungan.

Seni Keramik Nuansa Lokal

S

FOTO: SALAMUN

ENI keramik merupakan salah satu aset budaya bangsa Indonesia, aneka peralatan rumah tangga, mulai dari kendi, guci, alat masak dan tempat tabungan bisa dibuat melalui seni kramik tanah liat ini. Pembuatannya sendiri tidak terlalu rumit, namun dibutuhkan keterampilan. Untuk membentuk tanah liat menjadi benda yang diinginkan, ada beberapa tahapan proses pembuatan, yaitu pembentukan pembakaran, penjemuran serta pengecetan. Wiyarsih (45), salah satu pengerajin keramik di Kelurahan Tanah Mas mengatakan, keunggulan seni keramik dapat bertahan dari serbuan barang pabrikan karena harga produknya lebih murah, me-

Amiruddin Inoed Bupati Banyuasin

miliki nilai seni lokal dan ramah lingkungan. “Produk keramik tangan bagi kaum modern memiliki seni lokal yang natural sehingga masih diminati,” katanya. Adapun produk yang tetap eksis di produksi, yaitu aksesori jenis guci, tempat tabungan, serta pernak pernik pernikahan. Sementara pasarnnya sendiri toko-toko khusus menjual keramik atau toko budaya Indonesia di luar Sumsel. “Kalau saya sendiri pasarnya di wilayah Jambi, Bengkulu dan Lampung,” katanya. Adapun bentuk dan ukuran asesoris tanah liat biasanya disesuaikan dengan selera konsumen, semakin besar bentuk dan material yang digunakan maka akan semakin tinggi pula harganya. “Harganya tergantung ukuran dan kesulitan pembuatan,” katanya Suherman(52) pengerajin keramik lainnya di Kelurahan Tanah Mas, menyebut produk kerajinan seni keramik memilki pasar tersendiri. Produk pabrikan tidak banyak berpengaruh pada pasar keramik. Itu yang dirasakannya saat ini, sebab setiap satu bulan Suherman mengaku mampu meraup omszt Rp 15 juta - Rp 20 juta per bulan. (tri)

RADAR PALEMBANG, SELASA 31 JULI 2012

Ekonomi Produktif Banyuasin


8

UMKM Dongkrak Ekonomi Muaraenim

P

E M E R I N TA H Kabupaten Muara Enim saat ini tengah menggalakkan sektor UMKM. Sektor ini merupakan salah satu penopang perekonomian nasional. Melihat besarnya potensi yang bisa dikembangkan dari sektor ini, pemerintah daerah juga terpacu untuk meningkat sektor ini. Begitu juga dengan

Kabupaten Muara Enim. Di Bumi Serasan Sekundang yang kini di pimpin Ir H Muzakir Sai Sohar ada suatu program yang dikenal dengan Gerbang Serasan. Program ini bertujuan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, khususnya sektor UKM. Program ini dinilai beberapa kalangan cukup berhasil. Tetapi, dengan adanya PP No 54

di mana Pemkab tidak diperbolehkan lagi untuk menjaminkan dana APBD untuk pihak ketiga, Pemkab Muara Enim lalu mengcreate atau membuat pola baru dengan mengoptimalkan kredit di perbankan yang sudah ada. Pemkab hanya memberi subsidi suku bunga, subsidi premi asuransi, dan menyediakan KKMB (Konsultan Keuangan Mitra

Bank) untuk membantu petani/ pelaku UMK. “Dalam pola baru ini, kami (Pemkab) tidak lagi menyimpan dana APBD dalam bentuk giro beku di bank karena sudah dilarang sesuai dengan PP 54 tersebut. Sekarang kita mengoptimalkan skema-skema kredit yang sudah ada di perbankan terutama Bank Sumsel-Babel dan BRI,”

Bupati Muara Enim

ujar Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar Sementara Pemkab berperan memberi dukungan dalam bentuk subsidi suku bunga, sehingga tidak memberatkan pelaku usaha kecil dan menengah. Dan memberikan subsidi premi asuransi sehingga kegagalan meyebabkan kerugian usaha bisa dijamin asuransi. Pria ramah yang pernah menerima penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Koperasi dan UKM ini menjelaskan, sebenarnya program ini dimaksudkan untuk mengentaskan kemiskinan tetapi dititik beratkan pada cluster tiga, yakni usaha mikro kecil dan menengah dengan memberikan fasiltas permodalan. Pada 2011 lalu, Pemkab Muara Enim mampu merealisasikan

program ini dengan nilai mencapai Rp 12,650 miliar, sementara total subsidi yang dikeluarkan hanya berkisar Rp 500 juta. Saat ini UMK yang terlibat dalam program ini sebanyak 368 UM dan menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja. Hingga akhir tahun ini, Pemkab menargetkan realisasi program ini bisa mencapai Rp 20 miliar. Pemkab sendiri telah mengalokasi dana sekitar Rp 1 miliar untuk menanggung subsidi untuk suku bunga dan premi asuransi. (adv/yan)

RADAR PALEMBANG, SELASA 31 JULI 2012

Aneka jenis produk UMKM yang jadi binaan Pemkab Muara Enim.

Muzakir Sai Sohar

Dukung Program PNPM Mandiri Perdesaan DALAM mendongkrak perekonomian masyarakat di Muara Enim pemerintah daerah tidak hanya mengandalkan program Gerbang Serasan semata. Kabupaten Muara Enim juga mendukung program percepatan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kapasitas masyarakat yakni PNPM Mandiri Perdesaan. Program PNPM Mandiri Pedesaan ini, kata Muzakir Sai Sohar Bupati Muara Enim, sangat bermanfaat untuk masyarakat pedesaan. Dalam pelaksanaannya di Kabupaten Muara Enim PNPM Mandiri Perdesaan ini sudah sesuai seperti yang diharapkan. Selama program ini berjalan, kata Muzakir, tidak ada keluhan dari masyarakat, baik dari sisi penggunaan dana maupun programnya sendiri. “Ke depan, jika memang dibutuhkan masyarakat, dana program ini akan kita tambah melalui APBD. Jadi Kita tidak

Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar saat mengunjungi pedesaan yang ada di Kabupaten Muara Enim. terpaku dengan dana dari pusat saja,” ujar pria yang juga kandidat kuat untuk kembali memimpin Muara Enim lima

Bupati Muaraenim Muzakir Sai Sohar sedang panen raya di desa-desa binaan PNPM mandiri Perdesaan.

tahun kedepan ini. PNPM Mandiri memang suatu program yang mempunyai aspek ganda. Yang sekali

kita lakukan, dampaknya bisa berlipat dari segi yang cukup bagus. Dan yang membanggakan, saat ini Indonesia menjadi

tempat belajar bagaimana melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, karena PNPM menjadi contoh di dunia. (yan)

ADVERTORIAL

Eddy Santana Ajak Bangun Masjid Tugu Arum Minta Dukungan Untuk Sumsel I BAGI Ir H Eddy Santana Putra, desa Tugu Arum bukanlah tempat yang asing. Saat Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini datang ke desa ini, di hadapan warga setempat Eddy Santana menceritakan jika dirinya pernah tinggal di Tugu Arum. “Desa ini bukan tempat yang asing bagi saya karena saya ini orang Dinas PU (Pekerjaan Umum). Saya pernah tidur di mess PU yang tak jauh dari sini. Dulu tempat ini belum seramai sekarang,” kata Eddy Santana di sela-sela Safari Ramadhannya yang berlangsung di Masjid Agung Al Hidayah, Tugu Arum BK X, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Minggu (29/7) malam. Kedekatannya secara pribadi di desa Tugu Arum juga membuat calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) ini ingin dilibatkan dalam merehabilitasi masjid agung Tugu Arum. Masjid Agung Al Hidayah, Tugu Arum BK X, Kecamatan Belitang Madang Raya merupakan masjid sederhana. Bangunannya sudah terkesan tua dan di beberapa bagian sudah banyak yang rusak.

Bunda Eva Istri Ketua DPD PDIP Eddy Santana Putra disambut antusias warga. Eddy bahkan meminta dirinya dilibatkan dalam pembangunan masjid ini. “Tolong tunjuk saya menjadi ketua panitia pembangunan masjid ini. Kita akan bangun dalam bentuk yang lebih megah dengan taman-taman penghijau,” kata Eddy di hadapan ribuan jamaah. Eddy berjanji akan sepenuh hati membantu pembangunan kembali masjid ini menjadi masjid modern. “Kita akan buat gambarnya dengan meminta bantuan arsitek. Gratis dengan bantuan teman-teman saya,” kata Eddy yang memulai gerakan pembangunan Masjid ini dengan menyumbang dana awal Rp 50 juta. Menurut Eddy kesejahteraan

masjid harus diutamakan karena sarana ibadah yang baik membuat betah beribadah. Di sisi lain sebagai tempat beristirahat dan berkumpul para ummat. Dia berharap semua kekuatan akan ikut memberikan kontribusi untuk pembangunan masjid ini sehingga semua merasa memiliki masjid ini. Hadir dalam Safari Ramadan tersebut Ketua Pengurus Masjid Agung Al Hidayah, Azhari SPd dan Ketua DPC PDI Perjuangan OKU Timur, Aktor. Eddy Santana, Ketua Yayasan Bunda Eva, Eva Santana dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumsel, Gantada, dan fungsionaris PDIP di Sumatera Selatan. (adv/mc ybes)

Ketua DPD PDIP Eddy Santana Putra bersama dengan warga Desa Tugu Arum.

Ketua DPD PDIP Eddy Santana Putra memberi kata sambutan.

Ketua DPD PDIP Eddy Santana Putra Pose bersama istri.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.