Rp#2 01072013

Page 1

SEMANGAT ASPIRASI RAKYAT

Rakyat Sumsel radar_palembang@yahoo.com

RADAR PALEMBANG

SENIN 1 JULI 2013

@radar_palembang

ONLINE Telp : (0711) 361 638 FAX : (0711) 362 452

HARGA Rp 4.000

Saling Rebutan Basis

Suara Sumsel Terbelah PEREBUTAN empat kursi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari 32 nama yang masuk dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) calon anggota DPD yang dikeluarkan KPU Sumsel pada Pileg yang akan dihelat 2014 diyakini semakin sengit dan ketat. Bahkan prediksi pengamat nama-nama lawas yang memiliki basis suara sudah satu kaki di DPD. PALEMBANG, RS - Selain kembali majunya empat incumbent, Percha Leanpuri, Asmawati, Aidil Fitrisyah, dan Abdul Aziz, muncul juga nama-

nama yang memiliki peluang yang sama kuat untuk terpilih. Di posisi penantang ada nama HM Baryadi, Hendri Zainuddin, Lury ❏ Ke halaman VII

Asmawati, Anggota DPD

Prioritaskan Wanita “Ke depan saya berorientasi mampu meneluarkan program khusus menelurkan perempuan tangguh terpola. Baik mulai lingkup keluarga, lingkungan pendidikan, politil hingga skala makro ekonomi.” (ayu)

Hendri Zainudin, Caleg DPD

Maksimalkan Massa ”Saya akan memprioritaskan suara di Palembang, Banyuasin, OI, Prabumulih Empat Lawang, Lubuk Linggau, dan lain-lain, sehingga bila memperoleh yang signifikan saya berkeyakinan dapat terpilih.” (zar)

TERIMA SUAPAN:

Penunjukan Caretaker Terhalang Juknis

Dr Febrian, Pengamat Politik

Visi-Misi Harus Terukur “Pertama harus dilihat adalah komitmen pembangunan yang dilakukan masingmasing calon. Kekhawtiran itu tentu ada saja.” (can)

PALEMBANG, RP – Keinginan masyarakat muratara untuk mengetahui siapa bakal calon pemimpin daerah mereka harus tertunda, pasalnya hingga kini

Nothing to Lose ABDUL Aziz kepada Rakyat Sumsel mengatakan, persiangan dalam pesta demokrasi harus dilewati, namun persaingan tersebut harus berjalan secara sehat dan baik “Tidak menjadi masalah bagi saya untuk bersiang dengan siapa pun, karena dalam Pileg mendatang bagaimana para calon dapat merebut hati rakyat,” kata Abdul Aziz, Minggu, (30/6).

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menerima suapan tumpeng dalam

kunjungannya ke Muratara.

pihak kementrian dalam negeri belum memberikan petunjuk teknis tentang penunjukan caretaker muratara kepada pemprov Sumsel. “Sampai saat ini kita masih

menunggu pembentukan Juknis di Kemendagri selesai. Jadi kita belum dapat pastikan untuk caratecker Kabupaten Muratara,” ujar

Geram Namanya Dicatut

Ahmad Yani:

Komentar ICW Ngawur Abdul Aziz

MENURUT Aziz, memang harus ada persaingan tersebut, tapi dirinya berkeyakinan akan kembali menjadi anggota DPD untuk kedua kalinya. ”Nothing to lose,” ungkap dia. Dirinya mengatakan, insyallah kalau diamanahkan kembali oleh masyarakat Sumsel saya tidak perlu kha❏ Ke halaman VII

PALEMBANG, RS – Munculnya komentar Indonesia Corruption Watch (ICW) yang mengatakan 36 Caleg diragukan komitmennya ternyata membuat nama yang tercatut berang. Caleg DPR RI dari PPP, Ahmad Yani yang Ahmad Yani namanya tercantum dalam data jelas membuatnya geram. Ahmad Koruspi, Yani incumbent justru menuduh ko-

mentar ICW tidak berdasarkan fakta dan bukti yang sesungguhnya. Justru ICW berupaya agar sstem perundang-undangan korupsi tidak direvisi oleh anggota DPR RI. ”ICW tidak memiliki komitemen untuk merevisi kelemahan UUD harusnya ICW mendu❏ Ke halaman VII

MKGR Sumsel Gelar Rakorda PALEMBANG, RS - Sayap partai Golkar Badan Pimpinan Daerah Pelopor Massa Musyawarah. Kekeluargaan Gotong Royong (BPD Pormas MKGR) Sumsel, Sabtu (29/6) mengelar Rakorda dalam rangka Sosialisasi 4 Pilar kebangsaan di gedung Serbaguna Jl Sekolah 24 24 Ilir Palembang. KETUA MKGR Sumsel Mustopa Kamal mengatakan, Rakorda ini dihadiri oleh seluruh pengurus MKGR Sumsel yang berjumlah lebih dari 200 anggota, nantinya hasil Rakorda yang telah dilakukan akan dibawa ke

Dewan Pimpinan Pusta (DPP). “Rakorda ini membahas program-program MKGR untuk

masyarakat, seperti persoalan pendidikan, sosial, agama, dan lain-lain. Selain itu juga acara ini

RAPAT ANGGOTA: Sayap partai Golkar BPD Pormas MKGR Sumsel, Sabtu (29/6) mengelar Rakorda dalam rangka Sosialisasi 4 Pilar kebangsaan di gedung Serbaguna Jl Sekolah 24 24 Ilir Palembang.

dalam rangka meningkatakan silaturahmi antar pengurus MKGR,” jelasnya. Dikatakan Mustopa, hasil dari Rakorda ini guna menghadapi Diklat MKGR secara nasional yang akan berlangsung dijakarta pada 2014 mendatang. “Kami adalah sayap partai Golkar, maka MKGR juga siap mengawal pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden 2014 mendatang,” jelasnya Sementara itu, Wakil Ketua MKGR Rudi M Soleh menambahkan Rakorda ini sebagai bentuk pengawalan terhadap 4 ❏ Ke halaman VII

❏ Ke halaman VII

CERUDIK’AN Suara Sumsel Terbelah Belahnya bukan pakai pisau, tapi duit.

Pramono Edhie Wibowo Gantikan SBY

Saipa pun gantinya harus dari militer!!!

Ngerumpi Kito

ANGGOTA DEWAN ‘NYABU’ ANGGOTA dewan yang terhormat seharusnya memberikan contoh yang terbaik bagi masyarakat ataupun Dapilnya. Namun, ada beberapa oknum yang sering mencoreng muka institusi anggota dewan yang terhormat, bahkan tak jarang ada oknum yang terlibat menggunakan narkoba. Barubaru ini ada oknum anggota yang tepergok kedapatan membawa barang haram tersebut. Tentu ini akan menjadi preseden yang buruk bagi bangsa ini. Melihat tabiat yang tak sesuai tersebut, bukan tidak mungkin banyak dari masyarakat yang akan Golput kelak. (*)


SUARA RAKYAT Realita Pendidikan di Pelosok Negeri

II

I

NDONESIA adalah negara yang sangat luas wilayahnya yang terdiri atas puluhan provinsi hingga pulau pulau yang membentuk gugus kepulauan yang menjadi ciri khas dari negara ini. Kepulauan nusantara yang terbentang dalam keberagaman wilayah geografis menjadikan Indonesia kaya akan berbagai hal, baik sumber daya alam, bahasa, ataupun budaya. Namun disisi lain, kelebihan tersebut mampu menjadi permasalahan kompleks apabila tidak dapat disikapi atau dikelola dengan bijak oleh berbagai pihak negeri ini. Dalam satu negara ada beberapa aspek penting yang salah satunya adalah pendidikan di negara tersebut. Beberapa hari yang lalu kita baru memeringati Hari Pendidikan Nasional tepat pada tanggal 2 mei. Tetapi bagaimana kabar pendidikan di Indonesia ? Banyak sekali perbedaan yang sangat kontras di dunia pendidikan daerah perkotaan dengan yang daerah terpencil. Jika dalam satu daerah tertentu pendidikannya sangat maju dan terfasilitasi apa pendidikan Indonesia bisa disebut maju? sedangkan masih banyak sekali daerah yang tertinggal di aspek pendidikannya. Sebuah film yang berjudul “Laskar Pelangi” adaptasi dari novel karya Andrea Hirata menjadi sebuah contoh realita pendidikan di pelosok Indonesia. Pada film ini diceritakan sebuah perkampungan di Bangka Belitung yang masih terpelosok dan terbatasnya sarana prasarana pendidikan

RAKYAT SUMSEL, SENIN 1 JULI 2013

Oleh : RENDIANSYAH DWI S (Mahasiswa Pendidikan Matematika FPMIPA UPI) khususnya bagi kaum marginal di daerah tersebut. Contoh dalam film ini menjadi sebuah tolak ukur dan sample dari sebagian kondisi lain yang sama naasnya. Selain itu banyak pula contoh sejenis yang juga sudah terekspos media. Permasalahan pendidikan pada kasus yang sudah terekspos itu rata-rata mengalami keterbatasan dalam sarana prasana atau akses yang menjadi dasar penting munculnya suatu sistem pendidikan. Masih banyak yang peduli dengan pendidikan di negeri kita para pejuang pendidikan pahlawan tanpa tanda jasa yang tak kenal lelah untuk memberikan ilmu kepada peserta didiknya. Apakah pantas para peserta didik yang memiliki semangat membara untuk menimba ilmu mendapatkan fasilitas yang minim ? seperti gedung sekolah yang sudah tidak layak hingga memiliki ancaman kehilangan nyawanya dan ruangan yang sangat terbatas. Terkadang mereka yang kurang beruntung terpaksa tidak bersekolah dikarenakan cuaca hujan yang mengakibatkan ruang kelas untuk belajar yang sudah bocor dimana mana bahkan ada yang ruangannya tidak memiliki atap yang sudah pasti tidak kondusif untuk dipergunakan sebagai ruang kelas. Memang pemerintah telah mewajibkan pendidikan selama 9 tahun di Indonesia tapi apakah bisa optimal

dengan keadaan seperti ini? siapa yang harus berbuat dan siapa yang harus disalahkan? selain itu bagaimana pengajar pengajar di daerah yang disebut terpencil itu? Pemerataan pendidikan di negara ini sangat diperlukan dilihat dari satu sisi pendidikan di perkotaan besar seperti di ibu kota yang telah memiliki fasilitas sarana prasarana pendidikan yang sangat lengkap yang sangat berbeda jauh dengan fasilitas yang diterima oleh peserta didik di daerah terpencil atau tertinggal. Pemusatan metropolitas suatu daerah tersebut serta adanya ketertinggalan di daerah lain, dapat dijadikan sebuah contoh permasalahan. Ketidakmerataan itu memberikan banyak perbedaan kondisi pada masing-masing daerah, sehingga ketersediaan sarana prasarana kehidupan masyarakat di daerah tertinggal belum terpenuhi secara optimal. Sayangnya, keterbatasan sarana prasarana tersebut termasuk pula dalam bidang pendidikan yang menjadi cikal bakal kemajuan bangsa. Pada realitasnya pendidikan Indonesia memang belum merata. Kondisi geografis pun menjadi salah satu faktor penyebab yang menjadikan sebagian daerah di Indonesia tertinggal oleh laju pembangunan dan belum tersentuh pendidikan secara layak. Pihak pemerintah yang memang bertanggung jawab atas peningkatan kehidupan diseluruh

wilayah nusantara nyatanya telah melakukan upaya-upaya terkait hal tersebut meskipun mungkin belum dapat dikatakan maksimal. Selain usaha pemerintah, banyak pula pihak yang turut berkontribusi untuk mengabdi pada masyarakat negeri ini. Pihak yang turut ikut serta seperti tenagatenaga ahli yang menjadi relawan di dearah-daerah pedalaman, program KKN mahasiswa, dll. Lebih khususnya lagi dalam bidang pendidikan program yang telah ada salah satu contohnya adalah program Indonesia Mengajar. Berbagai program peningkatan mutu hidup masyarakat lokal memang telah dilakukan, namun masih butuh perbaikan dan ekspansi daerah sasaran agar tercapainya Indonesia yang berdaulat. Kedaulatan tersebut bukan hanya terlepas dari belenggu penjajah namun harus mampu terlepas dari belenggu permasalahan dalam negeri terlebih dalam sektor pendidikan. Program relawan yang akan memberikan pendidikan di daerah terpencil harus memulai program tersebut yang menempatkan warga komunitas setempat sebagai objek. Kemudian untuk seterusnya barulah mempertimbangkan sistem yang lebih demokratis. Demokratisasi ini dapat dilakukan dengan mendengarkan keluhan warga tentang sarana kehidupan sekitar, apa keinginan warga terhadap kebutuhannya, serta memotivasi warga untuk dapat lebih pro aktif secara swadaya menciptakan pembangunan dengan keterlibatan dari segala pihak untuk memfasilitasi pelaksanaan program.(*)

Pembaca yang budiman. Rakyat Sumsel siap mengakomodir opini Anda seputar kehidupan Politik negeri ini, terkhusus Sumsel. Isi muata tulisan diharapkan tidak mengandung unsur SARA dan mendeskreditkan kelompok/golongan/partai tententu. Tulisan Anda dapat dikirim ke email rdr_plg@yahoo.com (harap disertakan, identitas lengkap, dan foto) Hotline Politik, kirim melalui radar_palembang

* 0821 - 75815016

0812710XXXX Pak Walikota tlg perhatike Jalan Simpang BLK banyak yang berlobang-lobang dan bisa membahayakan pengendara

Semangat Aspirasi Rakyat

@radar_palembang

0813674 XXXXX Pak Gubernur tlg perhatike jalan dari Betung menuju Sekayu banyak yang rusak.

Pendidikan, Sarana Mengasah Spiritual Anak BERBICARA pendidikan tentunya kita tidak akan pernah lepas dari pembicaraan tentang manusia karena objek sekaligus subjek dari pendidikan adalah manusia. Pendidikan adalah sebuah proses untuk menjadikan manusia dapat mengaktualkkan nilai kemanusiaanya yang merupakan dimensi dalam kediriannya sebagai manusia. Dunia pendidikan tentunya sangat luas namun kali ini uraian penulis terfokus pada institusi pendidikan yakni sekolah serta dengan menyorot proses belajar mengajar didalamnya dalam mengasah spiritual manusia (anak didik/siswa). Apakah proses belajar- mengajar selama sudah mengasah anak didik untuk mengembangkan nilai spiritualnya? Dunia persekolahan sekarang, kata YB Mangunwijaya dalam buku Pasca ndonesia, Pasca-Einstein (1999), tidak lagi mengajar anak didik untuk berpikir eksploratif dan kreatif. Seluruh suasana pembelajaran yang dibangun adalah penghafalan, tanpa pengertian yang memadai. Adapun bertanyaapalagi berpikir kritis-praktisadalah tabu. Siswa tidak dididik tetapi di-drill, dilatih, ditatar, dibekuk agar menjadi penurut, tidak jauh berbeda dari pelatihan binatang-binatang “pintar dan terampil” dalam sirkus. Suasana pembelajaran yang “salah urus” semacam itu, demikian Mangunwijaya, telah membuat cakrawala berpikir peserta didik menyempit dan mengarah kepada sikap- sikap fasisme. Bahkan mampu menyuburkan mental penyamun, perompak, penggusur yang menghambat kemajuan bangsa. Kaitannya dengan itu, timbullah suatu ketidakwajaran dalam relasi sikap terhadap kebenaran. Sebuah fakta menunjukkan efek mental dilahirkkan dari proses pembelajaran seperti ini yakni mental pembual, berbohong, dan bertopeng yang semakin meracuni kehidupan kultural bangsa. Kemunafikan merajalela, kejujuran dan kewajaran dikalahkan. Keserasian antara yang dikatakan dan yang dikerjakan semakin timpang. Sikap seperti ini yang menafikan keluhuran akal budi, bahkan

makin menjauhkan diri dari perilaku hidup yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Tampaknya sudah menjadi fenomena yang mewabah dalam masyarakat kita. Maraknya fenomena dan perilaku anomali semacam itu, menurut penulis, merupakan imbas dari sistem pendidikan yang telah gagal dalam membangun generasi yang utuh dan paripurna. Selama menuntut ilmu di bangku pendidikan, pelajar yang baik senantiasa dicitrakan sebagai “anak mami” yang selalu mengamini semua komando gurunya. Kondisi seperti ini disebut banking of education dalam istilah Paulo Friere. Di mana anak didik atau pelajar dituntut untuk memematuhi semua perintah dari guru. Anak didik tidak memiliki ruang kebebasan menyampaikan gagasan dan kemaunya sendiri. Mereka ditabukan untuk bersikap kritis, berdebat, dan bercurah pikir. Akibatnya, mereka tampak begitu santun di sekolah, tetapi menjadi liar dan beringas di luar tembok sekolah. Pendidikan yang bergaya ala bank tersebut atau banking of education, menurut Paulo Friere hanya akan melahirkan kesadaran naïf bahkan magis yakni kesadaran yang kecenderungan untuk menyalahkan dirinya serta menerima segala apa yang terjadi sebagai sebuah takdir yang tidak bisa diubah. Anak didik atau pelajar akan tampil sebagai seorang yang fatalis dan apatis terhadap kondisinya. Sekarang ini anak-anak yang tengah gencar memburu ilmu di bangku pendidikan, disisi lain (hampir) tidak pernah dididik secara serius dalam menumbuhkembangkan ranah emosional dan spiritualnya. Ranah kecerdasan spiritual yang amat penting peranannya dalam melahirkan generasi yang utuh dan paripurna justru dalam kenyataanya dikebiri dan dimarjinalkan. Selama ini penilaian untuk mengukur kecerdasan anak didik (pelajar) masih terjebak pada sebuah penilaian pada ranah koqnitif semata. Penilaian tidak pernah menjadikan salah satu anak didik atau pelajar ketika memiliki kepekaan atau kepedu-

liaan terhadap sesamanya baik dalam lingkungan sekolahnya maupun masyarakatnya. Pada hal keadaan seperti ini perlu didorong dalam diri pelajar sebagai bagian dari pencerahan spiritual. Penafian semacam ini dalam penilaian tentunya sangat terkait dengan kebijakan dan kurikulum pendidikan. Kebijakan dan kurikulum belum memberikan ruang dan waktu yang cukup berarti untuk memberikan penilaian pada sikap pelajar terkait kepedulian dan kepekaan siswa/anak didik. Idealnya, pendidikan harus mampu memberikan proses pencerahan dan katarsis spiritual kepada peserta didik. Katarsis spiritual yang dimaksud adalah memiliki apresiasi tinggi terhadap masalah kemanusiaan, kejujuran, keadilan, demokratisasi, toleransi, dan kedamaian hidup. Sehingga mereka mampu bersikap responsif terhadap segala persoalan yang tengah dihadapi masyarakat dan bangsanya. Melalui pencerahan yang berhasil ditimbanya, mereka diharapkan dapat menjadi sosok spiritual yang menciptakan damai di tengah berkecamuknya kebencian. Mampu menawarkan pengampunan bila terjadi penghinaan, atau setidaknya dapat melahirkan manusia yang merasa malu ketika melakukan kesalahan atau keburukan seperti korupsi yang kita ketahui bersama mewabah di negeri ini. Anak yang memiliki kecerdasan spiritual dalam hal ini apresiasi yang tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Mewujudkan diri dalam perikehidupan yang diliputi dengan kesadaran penuh. Perilaku yang berpedomankan hati nurani, penampilan yang enuine tanpa kepalsuan, kepedulian besar akan tegaknya etika sosial. Namun sebaliknya bila anak tidak memiliki kecerdasan spiritual; menunjukkan diri dalam ekspresi eksklusif, dan intoleran serta acuh tak acuh terhadap problem masyarakat dan bangsanya. Bahkan efeknya seperti apa yang terjadi belakangan ini, yakni konflik atau tawuran antara pelajar, eks bebas, dan pecandu obat-obat terlarang. (*)

klik...........www.radarpalembang.biz



IV

RAKYAT SUMSEL, SENIN 1 JULI 2013

Pramono Edhie Wibowo Berpeluang Gantikan SBY Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo akhirnya resmi bergabung ke Partai Demokrat. Nama Pramono sebelumnya sempat digadang-gadang dalam Konvensi Partai Demokrat Maret 2012 lalu sebagai calon Ketua Umum menggantikan Anas Urbaningrum yang telah dinonaktifkan.

REKAP : Seorang petuga saat merekap ulang hasil pemilihan walikota Jambi di Kelurahan Solok Sipin Telanaipura Kota Jambi Minggu (30/6).Foto Eddy Junaedy/Jambi Independent

HBA Ajak Wali Kota Terpilih Kerjasama JAMBI,RS - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) mengajak siapa pun wali kota dan wakil wali kota Jambi terpilih untuk bekerja sama membangun Kota Jambi sebagai pintu gerbang Provinsi Jambi. “Para kandidat wali kota sudah menyampaikan visi dan

misinya kepada masyarakat dan masyarakatlah yang menentukan. Siapa saja yang terpilih, kita akan bekerja sama,” katanya, Minggu, menanggapi pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Jambi yang digelar Sabtu (29/6). Gubernur juga menyatakan ti-

dak memandang dari partai mana wali kota yang akan menang, dirinya akan mendukung dan yang penting dapat bekerja bersama membangun Kota Jambi. Hasan Basri Agus menyampaikan harapannya kepada seluruh kandidat wali kota yang nantinya tidak terpilih tetap ikut

bersama membangun Kota Jambi. Ia mengatakan, saat melakukan sosialisasi setiap calon bisa saja mengklaim bahwa memiliki dukungan yang paling banyak, tapi ketika berada dalam bilik suara para pemilih berhak menentukan pilihannya sesuai dengan suara hatinya.

“Ketika berada di bilik suara yang menggerakkannya adalah Tuhan dan pilihan rakyat itulah adalah pilihan Tuhan, walaupun ketika melakukan kampanye bersinggungan, ketika akhirnya proses itu sudah selesai, kita harus mendukung siapapun yang terpilih,” ujarnya.(net)

PAN Bangga Tak Satu Kadernya Masuk Daftar ICW JAKARTA,RS - ICW merilis daftar 36 caleg dari berbagai partai politik yang dinilai tidak pro pemberantasan korupsi. PAN merasa bangga tak ada kadernya yang masuk dalam daftar itu. “Kita semua sepakat bahwa musuh utama bangsa saat ini adalah korupsi. Karena itu, kami selalu konsisten dalam upaya pemberantasan korupsi. Termasuk konsisten untuk menindak tegas para anggota

yang terbukti melakukan tindak pidana tersebut,” kata Sekretaris Fraksi PAN DPR, Teguh Juwarno, dalam pernyataannya, Minggu (30/6). Menurut Teguh, fakta tak tersangkutnya nama caleg PAN di daftar ICW menunjukkan bahwa seluruh kader partai mematuhi instruksi Ketua Umum PAN Hatta Rajasa untuk memusuhi korupsi. Dia berharap agar kader PAN dapat

konsisten memerangi korupsi. Mantan presenter berita ini mengapresiasi rilis dari ICW. Dia berharap ICW dapat memperluas cakupan risetnya. “Sudah sewajarnya anggota parlemen sebagai pejabat publik harus siap menerima konsekuensi, yakni adanya kontrol publik. Langkah ICW ini perlu dikembangkan juga terhadap pejabat-pejabat publik di eksekutif dan birokrasi,” kata anggota DPR

yang mewakili daerah pemilihan Tegal-Brebes ini. S e n a d a d e n g a n Te g u h , Wasekjen PAN Azis Subekti menilai tak adanya kader PAn dalam rilis itu karena sejak awal Hatta Rajasa menekankan perlunya rekrutmen caleg yang bersih, berintegritas, punya kapasitas, serta memiliki rekam jejak yang bersih. “Jadi, kami sebenarnya tidak terkejut dengan hasil ICW itu,” tuturnya.

Azis berharap ada lembaga lain yang mengikuti langkah ICW. Informasi mengenai caleg-caleg yang akan maju di Pemilu 2014 penting untuk masyarakat yang akan menjadi pemilih. “Kita semua sesungguhnya ingin orang-orang bersih yang menjadi wakil rakyat, agar produk yang dihasilkan legislatif periode ke depan benar-benar berpihak pada rakyat,” pungkasnya.(trq/fjp)

JAMBI,RS - Wacana menjadikan Pramono Edhie sebagai Ketua Umum akhirnya hilang begitu saja begitu kakak iparnya, Susilo Bambang Yudhoyono, maju sebagai kandidat terkuat dan akhirnya terpilih secara aklamasi. Setelah pensiun dari TNI, Pramono Edhie akhirnya terjun ke dunia politik. Mungkinkan Pramono diproyeksikan sebagai pengganti SBY? Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Suaidi Marasabessy tak meragukan kemampuan Pramono. Menurutnya, Pramono sudah pernah menjadi KASAD maka memungkinkan untuk maju sebagai Ketua Umum di kemudian hari. “Setiap kader pasti punya kemampuan, termasuk beliau. Jadi KASAD aja bisa, apalagi jadi ketua umum. Kan nggak semua Ketua Umum bisa jadi KASAD,” ujar Suaidi di selasela acara Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) di Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (30/6). Suaidi menuturkan, lingkungan kerja TNI dengan partai politik memang sangat berbeda. Namun, Pramono dinilai punya kelebihan karena menjadi KASAD. Sebagai personel TNI

AD, kata Suaidi, Pramono sudah memiliki pengetahuan kehidupan berpolitik, berbangsa, dan bernegara. “Jadi tidak ada masalah bagi beliau kalau mau memimpin partai politik,” ucap Suaidi. Selain itu, meski baru saja bergabung ke Partai Demokrat, Pramono sudah disambut hangat oleh para kader Demokrat. “Saya lihat sebagai new comer dalam rakornas kemarin banyak sekali yang minta berfoto. Tidak hanya yang muda tapi para politisi senior. Sehingga akseptabilitasnya cukup tinggi,” ucap mantan Kepala Staf Umum TNI AD ini. Untuk diketahui, SBY yang kini menjadi Ketua Umum Partai Demokrat akan mengakhiri masa jabatannya usai Pilpres 2014. SBY menjelaskan bersedia menjadi ketua umum hanya untuk membantu partai yang dibesarkannya sejak awal itu. Hal ini menyusul Ketum sebelumnya Anas Urbaningrum dinonaktifkan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi proyek Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sedangkan, Pramono selama ini aktif sebagai jenderal bintang empat di lingkungan TNI AD.(net)

Ahok: Camat-Lurah Dites Urine JAKARTA, RS - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta camat dan lurah yang baru terpilih segera dites urine. Dengan tes ini, Ahok menginginkan pejabat di lingkungan Pemprov DKI terbebas dari penyalahgunaan narkoba. Permintaan tes urine ini disampaikan spontan oleh Ahok saat membuka diskusi panel bertajuk “Peran Provinsi DKI Jakarta dalam Mendukung Program Rehabilitasi

Pecandu Narkoba” di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Minggu (30/6/2013). “Kita tes bareng-bareng, bukan kenapa-kenapa takut khilaf,” kata Ahok disambut gelak tawa peserta diskusi yang didominasi camat dan lurah yang baru terpilih hasil lelang jabatan. “Kita kasih contoh dulu baru kita masuk ke bawah,” ujarnya. Kepada wartawan usai memberikan sambutan, Ahok mene-

gaskan camat atau lurah yang terbukti menyalahgunakan narkoba harus direhabilitasi. “Mungkin jangan jadi lurah-camat dulu,” ujarnya Ahok menerangkan persoalan narkoba juga jadi perhatian utama Pemprov DKI. “Kita lagi pikir mungkin mau dikembangkan lagi di bulan suci para ulama bisa disampaikan, rumah ibadah dibuat puskesmas untuk rehabilitasi,” tutur dia. (fdn/nrl)

Ribuan Orang Tuntut Morsi Mundur KAIRO, RS – Pengunjuk rasa, yang jumlahnya diperkirakan ribuan orang, sudah berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir untuk melakukan unjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Mohammed Morsi. Aksi unjuk rasa dilakukan Minggu (30/6), bertepatan dengan peringatan satu tahun pelantikan Morsi sebagai presiden, setelah kejatuhan Hosni Mubarak. Ketegangan telah meninggi menjelang aksi itu. Setidaknya tiga orang, termasuk seorang warga negara AS, tewas dalam kerusuhan pada Jumat (28/6) kemarin. Pemerintah Amerika Serikat telah memperingatkan warganya

untuk tidak melakukan perjalanan ke Mesir. Sementara, Inggris mendesak warganya untuk “menghindari semua demonstrasi dan pertemuan besar” sementara Perancis mengatakan warga harus “membatasi perjalanan bagi mereka benar-benar memerlukan”. Di Mesir, para pengunjuk rasa merasa tidak puas dengan kebijakan presiden dan pendukungnya, Ikhwanul Muslimin. Aktivis oposisi mengatakan lebih dari 22 juta orang telah menandatangani petisi yang meminta pemilihan sela. Mereka mendesak warga yang telah ikut menandatangan petisi untuk keluar dan turun aksi di Lapangan Tahrir.

Ingin damai Gerakan akar rumput Tamarod, yang mengorganisir petisi, telah menyatukan kelompok liberal dan kelompok-kelompok oposisi sekuler, termasuk National Salvation Front. Namun banyak warga biasa -yang marah dengan kebijakan politik dan ekonomi Morsi- juga mengambil bagian dalam aksi itu. Berbicara di Afrika Selatan, Presiden AS Barack Obama mendesak “semua pihak untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam kekerasan dan polisi ataupun militer dapat menunjukkan tindakan antisipasi yang tepat”. “Kami ingin melihat oposisi

dan Presiden Morsi terlibat dalam percakapan yang lebih konstruktif tentang (bagaimana) membangun negara mereka maju,” katanya. Pada hari Jumat (28/6), warga AS Andrew Pochter dan seorang pria lain tewas di kota Mesir bagian utara Alexandria saat pengunjuk rasa menyerbu kantor Ikhwanul Muslimin. Pochter, yang berada di negara itu untuk mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak, tewas saat menggunakan ponsel untuk mengambil gambar. Keluarganya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia telah ditikam oleh seorang pengunjuk rasa ketika mengamati demonstrasi. (bbc)

Kamboja Tolak Tuduhan JAKARTA, RS - Pemerintah Kamboja dilaporkan telah melarang siaran asing menjelang pemilu. Tidak hanya itu, warga asing di Kamboja pun diminta tidak ikut campur soal pemilu. Kamboja menolak tuduhan bahwa negaranya telah melarang siaran radio asing menjelang pemilu bulan depan. Amerika

Inspirasi Bisnis Masyarakat Sumsel

Serikat sebelumnya menuduh pemerintah Kamboja melanggar kebebasan berekspresi dan menghalangi proses demokrasi yang sehat. Sejumlah stasiun radio FM di Kamboja telah diperintahkan untuk memberikan liputan yang “netral” selama pemilu dan menangguhkan siaran luar negeri. Namun Kemen-

terian Informasi mengatakan tidak ada pelarangan terhadap siaran asing, seperti yang telah dituduhkan. Seorang pejabat, Chhum Socheat, mengatakan stasiun radio asing masih dapat mengudara karena menggunakan gelombang pendek. Ia juga mengatakan perintah agar sejumlah stasiun radio FM tidak menyiarkan siaran asing

hingga setelah pemilu usai, adalah bertujuan agar kampanye pemilu dapat berjalan lancar dan adil bagi semua partai politik. Tidak hanya itu, warga asing di Kamboja telah diminta tidak ikut campur untuk berkampanye yang berisi dukungan atau tentangan terhadap partai politik peserta pemilu. (nwk)

klik...........www.radarpalembang.biz


V

RAKYAT SUMSEL, SENIN 1 JULI 2013

298 Pemilih Tidak Datang

Pilkades Selawi Diulang

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Selawi Kecamatan Lahat yang berlangsung Rabu (26/6) lalu, diulang akibat tidak memenuhi kuorum. Kuorum tidak terpenuhi karena ada 1298 warga yang tidak menggunakan hak pilih. Pilkades Selawi ulang telah dilaksanakan pada Sabtu (29/6) lalu.

LAHAT, RS – Pilkades Selawi pertama dengan empat calon serta 2831 daftar pemilih tetap (DPT). Namun hingga pemungutan suara ditutup, hanya 1533 warga Selawi yang menggunakan hak pilih. Padahal sesuai Perda Nomor 23 Tahun 2006 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian kepala desa, Pilkades sah jika yang menggunakan hak suara memenuhi kuorum sebanyak dua per tiga dari jumlah pemilih tetap. “Pilkades Selawi bukan gagal.

Namun harus diulang karena tidak kuorum,” tegas Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPemdes) Lahat, Hermansyah Silin, melalui Kasi Pemberdayaan Desa dan Kelurahan Otmansyah. Berdasarkan perda, lanjutnya, pemilihan ulang kepala desa dapat dilakukan hingga dua kali dari pemilihan pertama, sehingga mata pilih dapat mempergunakan hak pilihnya. Kendati pada pemilihan pertama harus dihadiri dua per tiga, namun pada pemilihan ulang berikutnya, cukup

setengah dari mata pilih. Apabila pada pemilihan ulang kedua tetap tidak mencukupi kuorum, cukup pemilih yang hadir di tempat pemilihan. “Dengan kata lain, mata pilih yang hadir di tempat pemilihan sudah mencukupi untuk menentukan kades terpilih, tanpa harus ada pembatalan,” tambahnya. Pihaknya berharap, warga desa Selawi, dapat memgunakan hak pilihnya dalam menentukan kades lima tahun kedepan. “Tidak tercapainya kuorum pada Pilkades pertama, kemung-

Gubernur Apresiasi Rakernas Mahasiswa Pancasila

kinan besar pemilih sedang berada di luar desa. Lalu anak-anak yang telah berusia 17 tahun, sedang mengikuti MOS di sekolah. Dan ada warga yang pindah ke tempat lain,” ungkap Otmansyah. Pada Pilkades ulang Sabtu (29/6) lalu, akhirnya dimenangkan kandidat Jemi Markos dengan memperoleh 615 suara. Pada Pilkades ulang ini, dari 2.831 jumlah pemilih Desa Selawi, hanya dihadiri 1.526 pemilih. Ketua panitia pilkades Selawi, Sugian Saidin mengatakan hasil perhitungan penghitungan su-

ara pilkades ulang Desa Selawi yaitu, nomor urut satu Sugianto memperoleh 288 suara, nomor urut dua Asrul (Incumbent) memperoleh 264 suara, nomor urut tiga Sumarlan memperoleh 330 suara, dan nomor urut empat Jemi Markos memperoleh 615 suara, sedangkan yang dinyatakan batal ada 29 suara, sehingga total suara yang masuk 1526 suara. “Suara terbanyak diraih Jemi Markos, unggul dua kali lipat dibandingkan tiga calon Kades lain termasuk kandidat incumbent,”pungkasnya. (man)

Pilkades Selawi bukan gagal. Namun harus diulang karena tidak kuorum.” Otmansyah Kasi Pemberdayaan Desa dan Kelurahan BPMPemdes Lahat

HUT Banyuasin Dirancang Sederhana BANYUASIN, RS – Kondisi politik pasca pemilihan bupati dan wakil bupati Banyuasin yang masih bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) berpengaruh pada pergelaran peringatan HUT Banyuasin tahun ini. Direncanakan, HUT Banyuasin yang jatuh pada 2 Juli mendatang, dirancang sederhana. Asisten II Setda Banyuasin, Rislani F Ghofar mengatakan pada perayaan ulang tahun Banyuasin kali ini, memiliki perbedaan. Jika pada tahuntahun sebelumnya, perayaan HUT Banyuasin disambut dengan beragam lomba baik yang diselenggarakan antar pegawai pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuasin dan masyarakat. Namun, perayaan HUT Banyuasin ke-11 ini, perlombaan antar pegawai Pemkab ditiadakan, dan jumlah lomba di tingkatan masyarakat dikurangi. “Ya

jika sebelumnya, banyak lomba antar pegawai, dari lomba mancing, jalan santai, lomba olahraga lainnya. Tapi tahun ini, tidak diselenggarakan,”katanya. Ia menambahkan, untuk masyarakat, perayaan lomba masih diselenggarakan, namun tidak se-gebyar dulu. Tahun ini, Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, Seni dan Olahraga (Persenpora) hanya menyelanggarakan perlombaan dan kontestan lagu dangdut dan lagu daerah yang diselenggarakan bersama dewan kesenian Banyuasin. “Kegiatan tersebut tengah berlangsung,dan sabtu nanti pembagian hadiahnya,”sambungnya. Pada hari H peringatan HUT Banyuasin mendatang, hanya akan ada sidang paripurna di gedung DPRD Banyuasin. Lalu disambung dengan acara pemotongan tumpeng dan doa bersama. “Tidak seperti sebelumnya, yang juga terdapat acara hiburan

dan silahturahmi antar masyarakat dan jajaran pemerintah kabupaten,”katanya. Rislani mengatakan, perbedaan peringatan HUT Banyuasin ini lebih pada menyelaraskan kondisi politik Banyuasin yang masih tegang pasca proses pencoblosan. Pemerintah hanya berharap kondisi Banyuasin dapat lebih aman dan kondusif. “Agenda pemilihan kepala daerah belum selesai, masih terdapat ketegangan di sanasini. Sebaiknya memang yang penting dan sakral saja dilaksanakan,”tukasnya. Sekda Banyuasin, Firmansyah juga mengatakan, perayaan HUT Banyuasin akan digelar pada waktu yang seharusnya. Namun, besar kemungkinan, prosesi perayaan HUT Banyuasin akan dirayakan singkat. “Masih dilakukan sidang paripurna tanggal 2 Juli. Tapi, yang penting-penting saja,”katanya. (tri)

Pemkab OKUT Siapkan Bayar Gaji 13 KATA SAMBUTAN : Asisten Kesra Pemprov Sumsel, H Ahmad Najib memberikan kata sambutan Rakernas ke-1 Mahasiswa Pancasila, Jumat (28/6). PALEMBANG, RS – Bertempat di Wisma Atlet Jakabaring Palembang, Jumat (28/6), Mahasiswa Pancasila menggelar Rakernas ke-1. Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin sangat menyambut baik rakernas tersebut. “Saya menyambut baik atas diadakannya Rakernas ke-1 Mahasiswa Pancasila pada hari ini. Pada kesempatan ini, atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memberikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan ini,” ujar Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin melalui Asisten Kesra Pemprov Sumsel, H Ahmad Najib

saat membuka rakernas. Lanjutnya, seperti kita ketahui bersama bahwa Organisasi Mahasiswa Pancasila didirikan pada tanggal 28 Oktober 1958 ini merupakan salah satu organisasi yang bertujuan menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 dalam dunia kemahasiswaan khususnya dan dalam masyarakat Indonesia pada umumnya. Selain itu juga Organisasi Mahasiswa Pancasila menghimpun serta menggerakkan segenap potensi mahasiswa Indonesia yang berjiwa Pancasila

SEMANGAT ASPIRASI RAKYAT

untuk aktif dalam pelaksanaan pembangunan Nasional. “Saya berharap dalam kegiatan ini hasilnya nanti dapat menghimpun dan membentuk serta terciptanya insan yang berjiwa Pancasila guna mencapai masyarakat adil, makmur spiritual, dan material dalam NKRI pada umumnya dan Sumsel pada khususnya sehingga nantinya dapat mewujudkan Sumsel yang gemilang,” katanya. Ketua Umum DPP Mahasiswa Pancasila diwakili Rizal mengatakan ini merupakan hasil yang luar biasa. “Sebab dari awal

dibentuk sampai saat ini, maka ini merupakan Rakernas pertama di Indonesia. Harapan kita bersama supaya pemahaman Pancasila harus diberikan kepada para mahasiswa yang saat ini kurang dalam memahami makna dari Pancasila tersebut,” cetusnya. Sedangkan Yusmir Rasyid menjelaskan bahwa dipilihnya Palembang menjadi tempat penyelenggaraan Rakernas ke-1 ini karena teman-teman di provinsi yang ada di Indonesia tertarik akan Sumsel mulai dari penyelenggaraan event internasional sampai event-event nasional. (rel/alk)

MARTAPURA, RS – Setelah sekian lama menunggu, akhirnya ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab OKU Timur mendapatkan angin segar. Pasalnya pemkab telah menjanjikan akan membayar gaji 13 dalam waktu dekat. Terlebih petunjuk pelaksanaan dari (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) untuk mencairkan ke-13 dari pusat sudah diterima daerah. “Untuk tanggalnya kita belum bisa memastikan, Insyallah gaji ke-13 akan cair dalam minggu-minggu inilah, mau dekat-dekat puasalah mungkin sudah cair,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Timur, Drs H Idhamto Dipl Ing MSi saat

Rp 28,6 M dikonÀmasi Minggu (30/6). Karena lanjut Sekda, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2013 sudah ditanda tangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 20 Juni, sedangkan Peraturan Menkeu Nomor 92 Tahun 2013 sudah diteken Menkeu Chatib Basri pada 25 Juni. Hanya saja tergantung dari daerah kapan akan melaksanakan pencairan tersebut. Dikatakan, jumlah alokasi dana untuk membayar gaji ke-13 yang akan dibagikan kepada 7.719 PNS/ CPNS di OKU Timur mencapai Rp 28,6 miliar. Sedangkan untuk besaran gaji ke-13 sama dengan gaji yang diterima pada Juni dan sesuai dengan golongan dan

pangkat. “Untuk gaji ke-13 ini setiap pegawai menerima utuh, artinya tidak ada potongan apapun. Jadi misalnya dalam setiap bulan gaji pegawai ada potongan ini dan itu, tapi gaji ke-13 ini utuh mereka terima,” ungkap Sekda. Dengan adanya gaji tambahan ini lanjut Sekda, diharapkan dapat membantu kebutuhan pegawai, terutama dalam menyambut bulan suci ramdhan maupun memasuki ajaran baru sekolah. “Selain itu gaji ke-13 ini diharapkan bisa membatu PNS dalam menghadapi dampak kenaikan BBM juga,” pungkasnya. (awa)

klik...........www.radarpalembang.biz


SPORT -Biz

VII V

RAKYAT SUMSEL SENIN 1 JULI 2013

Casillas Siap Pergi

DARI MADRID MADRID, RS - Iker Casillas mengaku akan bersabar dan berusaha untuk merebut posisi kiper utama Real Madrid. Namun, jika memang tak dibutuhkan lagi, ia siap pergi tanpa memicu kontroversi. Casillas mulai kehilangan tempat utama di Madrid sejak mengalami cedera tangan pada bulan Januari silam. Setelah Casillas pulih, Jose Mourinho yang saat itu masih melatih

Los Blancos lebih mempercayakan posisi penjaga gawang kepada Diego Lopez yang memang bermain cemerlang. Hal inilah yang kemudian memicu kontroversi dan ‘keributan’ di Santiago Bernabeu. Mourinho dinilai tak menghargai Casillas yang merupakan ikon sekaligus kapten tim, sementara Casillas mengaku tak bermaksud menjadi pemicu masalah.

Situasi Casillas ini kemudian disebut-sebut ikut memengaruhi keputusan Mourinho untuk meletakkan jabatan. Pelatih yang memberikan tiga gelar selama tiga tahun bekerja di Madrid itu akhirnya kembali ke Chelsea. “Saya mencoba untuk memulihkan diri dari cedera dan orang lain mengatakan bermacam-macam hal tentang saya. Jika ini terjadi pada

saat saya berusia 20 tahun, saya akan menganggapnya sebagai masalah. Tapi saat ini saya adalah seorang kapten,” ujar Casillas “Saya tidak pernah menginginkan masalah. Saya telah belajar untuk bersabar sejak saya masih anakanak, saya tahu bahwa saya harus menunggu dan mencoba mendapatkan tempat di tim,” sambung kiper 32 tahun ini. (mfi/nds)

Saatnya Honda Sa Pindah Klub MOSKOW, RS - Setelah memulai karier Eropa-nya di Belanda, dan menghabiskan tiga tahun terakhir di Rusia, kemungkinan besar bintang Jepang Keisuke Honda akan segera bermain di liga yang lebih besar. Nama Honda mulai semarak menjelang bursa transfer musim panas ini setelah tampil impresif bersama timnas negaranya di Piala Konfederasi bulan ini. Sedikitnya sudah dua tim yang diisukan ingin merekrut gelandang berusia 27 tahun itu. Yang pertama adalah AC Milan, yang sepertinya cukup “gerah” setelah kalah dalam perburuan Carlos Tevez yang akhirnya memilih Juventus. Klub kedua yang dikabarkan menaruh minat tinggi padanya adalah Everton. The Toffees diperkirakan bakal cukup ngotot untuk melabuhkan Honda ke Goodison Park sebagai pemain baru di era manajer Roberto Martinez. Di luar Milan dan Everton, mungkin saja peminat Honda akan lebih banyak karena nilai jualnya relatif tak besar. (a2s/nds)

GaweaN KitO

PG/TKIT/SDIT TOPkidz Prima Insani Palembang

Siapkan Lulusan Terbaik di Era Global PALEMBANG, RS – TOPkidz Prima Insani yang berada di Jl Sapta Marga Komp. Griya Sapta Permai No 1 Kenten Palembang, Sabtu (29/6) menggelar perpisahan dan pentas seni. Siswa, orang tua, serta tamu undangan yang hadir menyambut antusias acara tersbebut. Turut hadir Ketua Yayasan TOPkidz Prima Insani Drs H Abdul Shobur SH MH, Kepala Sekolah Hj Sheltri Jannah SPdI, staf TOPkidz Prima Insani dan orang tua siswa. Beragam acara ditampilkan demi menyemarakkan acara yang hanya satu tahun sekali ini, pentas tari-tarian, pembacaan puisi,

Pose Bersama

Desma Niarsih

Hj Sheltri Jannah S.Pd

dan banyak lagi kegiatannya. Dikatakan Drs H Abdul Shobur SH MH, pendidikan merupakan pondasi yang penting untuk anak-anak, apalagi bila education itu dimulai dari usia dini. ”Saya menghimbau kepada seluruh orang tua agar dapat menempatkan

Semangat aspirasi rakyat

Drs M H Budi Santoso

Drs H Abdul Shobur SH MH

anaknya di lembaga pendidikan yang tepat. Seperti halnya Lembaga pendidikan TOPkidz Prima Insani,” ungkap dia. Shobur menambahkan, walaupun jumlah siswa tidak terlalu banyak, tapi dari kualitas dan kurikulum pendidikan yang diterapkan tidak kalah saing den-

gan sekolah yang bertaraf internasional. ”Kami kembangkan bakat dan potensi anak-anak, digali terus potensi yang mereka miliki sehingga anak-anak memiliki basic yang siap bersaing di era globalisasi seperti sekarang ini,” kata dia. Dirinya berharap, kepada anak-anak nantinya lulus dari sini bisa melanjutkan pendidikannya ke sekolah yang terbaik, semoga ilmu dan pengetahuan yang diberikan selama di sekolah dapat menjadi bekal untuk menuju kependidikan yang lebih tinggi. ”Kembanglah bakat dan

potensi kalian yang telah kalian pelajari ke sekolah selanjutnya,” pungkasnya. Ditambahkan Hj Sheltri Jannah SPdI mengucapkan, banyak terima kasih kepada bapak/ibu yang telah percaya kepada wali murid untuk menitipkan anak-anaknya menuntut ilmu disini. ”Saya juga mendoakan anak-anak mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi, dan kepada orang tua agar dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan/sekolah yang akan datang,” ungkapnya.

Tari Badinding

Tari Kreasi

Shelfitri berharapan dapat memberikan sumbangsih dalam rangka membina anak-anak. Meskipun sedikit, tapi berusaha membentuk karakter anakanak, membantu mengembangkan

bakat serta potensi yang mereka miliki. ”Mulai dari bakat menari, menyanyi, mengaji, membaca puisi dan banyak lagi yang kami telah ajarkan kepada anak-anak,” pungkas Sheltri. (**/pms)

klik...........www.radarpalembang.biz


SAMBUNGAN

VII Suara Sumsel Eliza Alex Noerdin, M Darwin Azhar (anggota DPRD Sumsel) dan sejumlah nama lainnya yang siap menyalip. Calon anggota DPD RI asal Sumsel, Hendri Zainuddin mengatakan, maju sebagai anggota DPD karena inggin memberikan kontribusi untuk pembagunan dan kesejahteraan masyarakat Sumsel melalui kebijakan DPD. ”Saya maju karena ingin berbuat untuk masyarakat Sumsel lebih luas,” ungkapnya. Untuk dapat terpilih, Hendri jauh hari sebelum Pileg yang akan digelar 1 tahun kedepan telah melakukan konsilidasi dan penguatan basis massa dan struktur yang baik ”Saya akan memprioritaskan suara di Palembang, Banyuasin, OI, Prabmulih Empat Lawang, Lubuk Linggau, dan lain-lain, sehingga bila memperoleh yang signifikan saya berkeyakinan dapat terpilih,” tukasnya. Terpisah, Incumbent, Asmawati

Nothing to

Dari Hal I ) .................................................................................................................................... salah satu nama kawakan yang bakal mencalonkan kembali sebagai anggota DPD RI periode 2014-2019 mengakui, sampai hari ini gerbong suara perempuan di Sumsel tetap memikat. Memikat di sini menurutnya, dilandasi atas faktor minimnya perempuan yang mencalonkan sebagai anggota DPD RI minim. Sedangkan peluang suara untuk perempuan cukup besar di Sumsel. Banyak sekali isu perempuan yang bisa diangkat ke ranah publik untuk meningkatkan eksistensi perempuan sendiri. Mulai dari pendidikan keluarga yang pertama mengedepankan pola didik asuh ibu. Hingga pola pembinaan berskala makro (luas) di masyarakat. Dari sisi pendidikan politis perempuan juga masih sangat haus, hingga pemberian peluang perempuan untuk berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian secara mikro ataupun makro. Sejarah mencatat, perempuanperempuan tangguh yang mampu

menstabilkan fungsinya sebagai istri, ibu saat di rumah, dan sebagai ibu bangsa saat di luar masih sangat minim sekali. Ke depan, ia berorientasi mampu meneluarkan program khusus menelurkan perempuan tangguh terpola. Baik mulai lingkup keluarga, lingkungan pendidikan, politil hingga skala makro ekonomi. Jika semua ranah mampu dipegang perempuan hingga 2 persen saja. Ia optimis, kemajuan bangsa akan lebih mudah dan terkendali. Seperti dirilis penelitian dari AS, birokrat perempuan lebih mampu meminimalisir terjadinya korupsi dan bobroknya birokrasi. Ini selaras dengan hadist nabi, “baiknya suatu bangsa terletak pada perempuan. Jika perempuan baik, bangsa akan baik. Sebaliknya jika perempuan buruk, maka buruklah suatu bangsa,”. Inilah tugas berat yang bakal dikupas dalam visi pencalonanya kembali. Meski secara keseluruhan DPD harus bicara tentang

perempuan secara totalitas seluruh Indonesia. Namun secara kebutuhan dan keterwakilan, ia akan mendahulukan perempuan Sumsel Sementara itu, Pengamat Politik Dr Febrian mengatakan, yang pertama harus dilihat adalah komitmen pembangunan yang dilakukan masing-masing calon. Kekhawtiran itu tentu ada saja.. Seyogyanya, mereka yang mewakili Sumsel mestilah putra daerah Sumsel yang memiliki kedekatan emosional kepada daerah mereka sendiri, sebab kesibukan parlemen ditingkat nasional tentu lebih, mereka mesti mengawasi kebijakan nasional, belum lagi kewenangan legislasi mereka mengharuskan mereka berfikir untuk skala nasional. Ia sendiri menghimbau agar mereka yang nantinya akan memilih pada Pileg untuk memilih secara proporsional, rasional dan emosional, semua sisi tersebut menurutnya mestilah menjadi pertimbangan (zar/ayu/can)

Dari Hal I ) ...............................................................................................................................................

watir. Namun diakuinya, untuk dapat kembali terpilih, harus mempersiapkan langkah-langkah yang baik. Melalui kerja sebaik mungkin, dan merealisasikan aspirasi masyarakat kepadanya selama ini.

”Kami memiliki konsep terlebih dahulu sebelum menentukan langkah-langkah yang akan diambil, yang paling penting menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Sumsel,” jelasnya. Sebagai aggota

Penunjukan Carekater Agus Yudiantoro selaku Kepala Biro Otonomi dan Kerjasama Provinsi Sumsel saat diwawancarai kemarin. Disinggung mengenai siapa yang akan menjadi calon caratecker Kabupaten Muratara, Agus menuturkan, penentuan hal tersebut merupakan sepenuhnya hak dari Gubernur Sumsel. “Nah, untuk siapa saja calon karatekernya itu merupakan kewenangan penuh Gubernur Sumsel,” bebernya. Sementara itu, Syarkowi wijaya selaku Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Muratara mengatakan, pihaknya telah meminta kepada Gubernur

Ahmad Yani:

DPD Abdul Aziz sudah memiliki konsep program kerja yaitu membangun bangsa melalui Desa yang kuat dan kreatif. “Ke depan, kami akan menjalankan program bekerja sama dengan pemerintah Korea. Jika

ini bisa diaplikasikan maka Indonesia akan kuat. Melalui dana bantuan luar negeri, ini semua bentuk kepedulian saya terhadap Sumsel khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya,” ungkapnya. (zar)

Dari Hal I ) ....................................................................................................

Sumsel untuk tidak menunjuk caratecker yang merupakan putra daerah. “Carateckerini jangan putra asli daerah, karena akan rentan terjadi konflik. Jadi kita minta kepada gubernur untuk menunjuk caratecker non putra daerah,” katanya. Sedangkan untuk jajaran pejabat struktural di lingkungan Pemkab Muratara, dia mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menginventarisir Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sumsel dari berbagai golongan yang berasal dari Kabupaten Muratara. “PNS yang ingin kembali untuk membangun daerahnya akan dipermudah,”janjinya.

Menurut Syarkowi, pimpinan Kabupaten Muratara kedepan haruslah orang yang bersih atau tidak terlibat dengan permasalahan hukum, terutama kasus korupsi. “Kami ingin bupati yang tidak terlibat korupsi atau lingkungan keliarganya yang terlibat korupsi. Kami ingin pemimpin yang bersih,” pungkasnya. Sudah Disiapkan Rp10 Miliar Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumsel akan mengangarkan dana sekitar Rp 10 miliar yang dianggarakan dalam APBD Perubahan 2013 untuk kabupaten Muratara selama 2 tahun yang telah d setujui oleh DPRD Sum-

sel.demikian dikatakan Wakil Ketua Sebelumnya Panitia Kerja Komisi II DPR menyetujui Kabupaten Muratara di Provinsi Sumsel sebagai daerah otonom baru. Pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara akan ditetapkan secara resmi melalui undang-undang setelah mendapat persetujuan pemerintah dan sidang paripurna DPR. ”Tidak ada lagi persoalan mengenai pembentukan Kabupaten Muratara (Musi Rawas Utara). Persoalan batas wilayah sudah clear,” kata Ketua Komisi II DPR Agun Gunandjar yang memimpin sidang. (alk/zar)

Dari Hal I ) .......................................................................................................................................

kung revisi UUD sehingga, dengan membangun sistem yang baik maka korupsi di Indonesia akan berkurang nantinya,” katanya kepada Rakyat Sumsel, Minggu (30/6) ICW justeru dinilai politisi PPP ini membatasi orang untuk melakukan revisi mengadili dan gagasan orang. ”Banyak laporan masyarakat di Indonesia kepada ke ICW yang tidak ditndaklanjuti oleh ICW. Ada apa ini?” jelasnya. Yani juga mempertanyakan dari mana dana yang diperoleh ICW selama ini, Yani menduga ICW mendapatkan dari donatur bos yayasan dari luar negeri yang berkampaye soal tembakau. ”Ini kan untuk kepetingan pihak luar, bukan kepetingan pemberantasan korupsi,” terangnya. Sebelumnya, ada lima kategori yang digunakan ICW untuk

merangkum daftar bakal Caleg yang terindikasi lemah komitmennya pada pemberantasan korupsi. Kelima indikator itu yakni politisi yang namanya pernah disebut dalam keterangan saksi atau dakwaan JPU terlibat serta atau turut menerima sejumlah uang dalam sebuah kasus korupsi, politisi bekas terpidana kasus korupsi, dan politisi yang pernah dijatuhi sanksi atau terbukti melanggar etika dalam pemeriksaan oleh Badan Kehormatan DPR. Kategori lainnya adalah politisi yang mengeluarkan pernyataan di media yang tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi, dan politisi yang mendukung upaya revisi UU KPK yang berpotensi memangkas dan melemahkan kewenangan lembaga tersebut. Sebelumnya, ICW merilis 36

nama calon anggota legislatif dalam Daftar Calon Legislatif Sementara (DCS) yang diragukan komitmen antikorupsinya. Sebagian besar berada di nomor urut satu. Jika mereka tetap terpilih, wajah parlemen Indonesia tidak akan berubah dalam lima tahun mendatang. Peneliti ICW Abdullah Dahlan mengatakan, dari 36 nama tersebut 34 nama diantaranya adalah “wakjah lama”. Ironisnya, 26 nama diantaranya berada di nomor urut satu di daerah pemilihannya masing-masing. “Kalau Figur ini tetap diusung Parpol dan masyarakat memilih mereka maka wajah DPR tidak akan berubah,” kata Abdullah. Daftar ini diharapkan bisa menjadi bahan untuk publik dalam menilai rekam jejak calon wakilnya yang duduk di parlemen. “Penting

untuk melihat proses di DCS ini. DCS bukan sekadar pencalonan, tetapi proses tahapan penting untuk menggambarkan kondisi DPR kita mendatang. Akan diisi figur seperti apa, inilah titik kritisnya. Ini menguji Parpol, serius tidak melahirkan politisi yang antikorupsi,” tuturnya. Abdullah mengatakan, hanya masyarakat yang mempunyai kuasa menggagalkan orang-orang yang tidak komit pada pemberantasan korupsi. Maka itu menilai rekam jejak calon legislatif sangat penting. “Harapannya masyarakat bisa memantau integritas dan rekam jejak kandidiat. KPU sudah membuka diri soal DCS dan profilnya perlu diimbangi dengan penilaian rekam jejak mereka,” katanya. (zar)

RAKYAT SUMSEL, SENIN 1 JULI 2013

MKGR Sumsel

Dari Hal I ) ................................................................................

pilar kebangsaan. “Kami mengharapkan dengan rakorda ini 4 pilar kebangsaaan dapat diamalkan dalam kehidupan seharihari, berbangsa, dan bernegara termasuk toleransi beragama, dan

menentang yang akan memecah bela NKRI,” ungkapnya. Banyak manfaat yang dihasilkan dari rakorda ini sehingga pengurus MKGR dapat memahami betul makna 4 pilar kebangsaan.

“Acara hari ini dimulai dari pagi hingga sore, dan yang memberikan pembekalan perwakilan dari Kesbangpol Sumsel yang diwakili oleh Irwan Riduan,” pungkasnya. (**/zar)

Sefty Siapkan Lagu Berjudul “PKS” JAKARTA, RS - Sefti Sanustika, istri terdakwa kasus dugaan suap kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, mengatakan dirinya sedang berfokus untuk menyelesaikan single lagu dangdut miliknya. “Sekarang bikin video untuk single dulu. Untuk duet, nanti,” kata Sefti, di Anjungan Maluku Utara, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (30/6). Dia mengatakan, single lagu dangdut yang dinyanyikannya

berjudul “Gerimis Terang Bulan”. Adapun lagu yang bakal dibawakannya secara duet berjudul “PKS”. “Papa Kini Sendiri,” ujar Sefti, menjelaskan singkatan lagu duetnya itu. Selain bernyanyi, Sefti juga memiliki rencana untuk menjadi pemain di sebuah film layar lebar. “Kalau main film sih masih wacana,” ucap dia. Menurut Sefti, langkahnya menerima sejumlah “job” di bidang entertainment dimaksudkan untuk mendukung kondisi ekonomi keluarga. Nama Sefti sudah tidak asing lagi dalam pusaran kasus suap impor daging sapi. Selain sebagai istri Fathanah yang pernah dikucuri sejumlah uang, Sefti juga pernah diminta mengantar sejumlah uang pada tersangka lain, Luthfi Hasan

Ishaaq, yang diduga berasal dari PT Indoguna. Untuk mengantar uang itu, Ibu satu anak ini langsung mengamanatkan perintah suaminya itu pada orang lain. Belakangan, orang lain yang dimaksud Sefti diketahui adalah supir Fathanah, Nurhasan. Transaksi itu terjadi sekitar Oktober 2012. Antara pukul 13.00-14.00 WIB, Nurhasan mengendarai mobil Alphard putih bersama Sefti. Berangkat dari kediaman Fathanah di Permata Depok, Jalan Berlian 2 H2 Nomor 15, Pondok Jaya, Cipayung, Depok, Sefti meminta Nurhasan mengantarkan bungkusan plastik ke Luthfi yang saat itu menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera. (pri)

Anas Buat Ormas JAKARTA, RS - Partai Demokrat menanggapi dingin rencana mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang akan mendirikan organisasi baru. Organisasi itu diberi nama Pergerakan Indonesia. “Ya boleh-boleh saja. Silakan saja. Sebagai warga negara berhak membentuk apapun juga. Kita hormati,” kata Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat,

Marzuki Alie saat ditemui di sela-sela Rapat Koordinasi Partai Demokrat, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Menurut Marzuki, meski dihantam kanan kiri, dia tetap optimis Partai Demokrat selalu berbenah diri. Dia yakin kehadiran organisasi Pergerakan Indonesia yang dimotori oleh Anas, tidak bermaksud menjatuhkan Demokrat.

“Kita usnuzon. Kita berpikir positif. Siapapun bisa bekerja untuk rakyat, negara, melalui apa saja. Jangan berpikir negatif. Yang penting kita selalu introspeksi dan berbenah diri. Yang baik-baik kita teruskan,” ujar Marzuki. Kabarnya, organisasi yang didirikan oleh Anas ini akan bergerak di bidang politik, hukum, dan sosial. (has)

Sssttt...Diam-diam Anggota DPR ke Italia JAKARTA, RS - Rombongan anggota Komisi IX DPR diamdiam ternyata berkunjung ke Milan, Italia. Kunjungan kerja kali ini terkait Rancangan Undang Undang Kesehatan Jiwa yang tengah digodok dewan. Dari info yang dihimpun, ada 12 anggota Komisi IX yang ikut dalam kunjungan ini. Rombongan

dipimpin Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning. Kunjungan ke Italia dilakukan 5 hari pada 22-28 Juni. Mereka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (28/6) malam. Mereka kabarnya mempelajari sistem de-institusionalisasi dari RS Jiwa ke masyarakat. Informasi kepergian ini diamini beberapa anggota dewan. “Iya

tapi kunjungannya sudah selesai,” kata anggota dewan yang tak mau namanya disebut. Ribka Tjiptaning tidak mengangkat telepon saat dihubungi. Ketua Pansus RUU Kesehatan Jiwa, Nova Riyanti Yusuf belum dapat dikonfirmasi mengenai kunjungan ini. Telepon genggamnya tak aktif. (mpr)

Hary Tanoe Pimpin Bapilu Hanura JAKARTA, RS - Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto melantik kepengurusan Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bapilu) di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Minggu (30/6). Dalam pelantikan ini, DPP Partai Hanura menunjuk Hary Tanoesoedibjo sebagai Ketua Bapilu Partai Hanura. Hary Tanoe akan dibantu oleh 30 orang kader Ha-

nura lainnya yang akan membidangi Bapilu. Usai dilantik, Hary Tanoe meyakinkan kepada seluruh kader Partai Hanura bahwa dalam Pemilu 2014 Hanura bisa meraih kemenangan. “Tim ini tidak bisa bekerja sendiri. Di dalam struktur Bapilu masih ada kordapil-kordapil yang akan dibentuk sebanyak 77 dan akan bekerja sama dengan caleg DPRD,

DPR pusat supaya bisa menang di 2014,” ujar Hary Tanoe. Selain melantik kepengurusan Bapilu, Wiranto juga akan memberikan mengambil sumpah para seluruh caleg Hanura yang akan bertarung di 2014. Sumpah ini untuk menguatkan komitmen seluruh caleg agar terus bersamasama memperjuangkan perjuangan partai. (mvi)

Serapan Anggaran 11 SKPD Minim PALEMBANG, RS - Berdasarkan data yang dimiliki oleh biro administrasi dan keuangan daerah Sumsel, 11 SKPD dari total 50 SKPd termasuk ke dalam kategori minim dalam persentase penyerapan anggaran baik untuk fisik maupun keuangan. “Ya, sampai dengan Mei yang lalu persentase serapan anggaran baik fisik maupun keuangan kita masih minim yaitu untuk fisik sekitar 25,80 persen sedangkan untuk keuangan sekitar 17,60 persen,” David BJ Siregar selaku kepala biro administrasi dan keuangan daerah Sumsel saat

semangat ASPIRASI RAKYAT

diwawancarai. Adapun 11 SKPD yang penyerapannya masih sekitar dibawah sepuluh persen yaitu Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kehutanan (Dishut), Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PU CK), PU Pengairan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Penduduk Desa, badan pengelolaan keuangan dan asset daerah (BPKAD), biro penghubung dan Rumah Sakit (RS) Ernaldi Bahar (Erba). “Masih minimnya persentase serapan anggaran baik fisik maupun keuangan dari kesebelas SKPD ini dikarenakan atau disebabkan masih banyak proses lelang di SKPD-SKPD yang ada di ruang lingkup Pemprov Sumsel

ini,” jelas David. Disinggung mengenai dampak minimnya penyerapan terhadap proses pembangunan di Provinsi Sumsel. ”Ya, pasti hal ini sedikit menghambat, namun kita percaya dan yakin kedepan persentase baik untuk fisik dan keuangan di kesebelas SKPD ini dapat meningkat lagi karena proses lelang nantinya semuanya akan selesai,” katanya. Lebih lanjut diungkapkannya, untuk target penyerapan baik fisik maupun keuangan di tahun ini pihaknya tidak dapat menentukan secara pasti besaran target yang harus dicapai SKPD. ”Hal ini karena setiap masing-masing SKPD memiliki target yang berbeda-beda, jadi kita tidak dapat menentukan target penyerapan baik fisik dan keuangannya,” tukasnya. (alk)

klik...........www.radarpalembang.biz


VIII

RAKYAT SUMSEL, SENIN 1 JULI 2013

6 Tersangka Sudah Diringkus, 5 DPO Polisi

FOTO: SALAMUN

Tersangka Iwan saat digiring polisi untuk menjalani proses rekonstruksi.

FOTO: NET

Rekonstruksi Pembakaran Toko Jayaraya Elektronik

Sabaruddin Ginting Kapolresta Palembang

KASUS pembakaran Toko Jaya Raya Elektronik, di Jalan Beringin Janggut II, 16 Ilir, Ilir Timur (IT) I, Selasa (4/6) lalu, mulai menemui titik terang. Selain mengamankan keenam tersangka yang diduga terlibat langsung kasus pembakaran

dan penganiayaan pemilik toko Hermanto Wijaya, kemarin (29/6), penyidik Satreskrim Polresta Palembang, menggelar reka ulang kasusnya. Rekontruksi yang dimulai pukul 11.00 WIB itu, menghadirkan langsung keenam tersangkanya,

Beberapa tersangka sedang menjalani rekonstruksi didepan Toko Jayaraya Elektronik. Susianto alias Yanto; Anwar alias Nuar; Yuswan Rahadian alias Iwan; Mediansyah alias Memed; Hariansyah; dan Sendy Yumazanika alias Rudi. “Keenam tersangka yang kita rekon ini, kasusnya sudah kita serahkan ke Jaksa Penuntup Umum (JPU),” ungkap Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSi, memalui Kasat Reskrim Kompol Djoko Julianto SIk MH usai rekontruksi. Kompol Joko juga mengung-

Adegan ke 19 saat melempar botol berisi bensin, kayu dan kursi ke dalam toko Jayaraya Elektronik.

kapkan, setelah dinyatakan berkas lengkap (P.21, red), akan dilakukan tahap dua. “Hasil penyelidikan kita, masih ada sekitar 5 tersangka lain yang saat ini masih dalam pengejaran. Identitasnya sudah kita kantongi dan sudah kita masukan kedalam Daftar Pencarian Orang atau DPO. Jadi kemana pun mereka berada pasti kita buru,” ujarnya. Sementara itu, dalam rekontruksi dimulai dari para tersangka bersama massa orasi di halaman

Kantor DPRD Kota Palembang, yang diperagakan tersangka Susianto alias Yanto, dengan berteriak ‘Yang kami inginkan hanya Ir Sarimuda-lah yang harus dilantik jadi Wali Kota. Kalau tidak, Palembang membara’. Kemudian, massa bertolak dari DPRD Palembang menuju Bundaran Air Mancur; dan tersangka Yanto kembali berteriak ‘Kita Macetkan Palembang’. Adegan ketiga, tersangka Anwar alias Nuar bersama massa lainnya, langsung menuju Toko

Jaya Raya Elektronik. Di depan toko itu, Anwar memeragakan bagaimana dirinya mengasut massa dengan teriak ‘Inilah antek-antek Romi Herton. Inilah yang mendanai Romi Herton bermiliar-miliar’. Teriakan Anwar ditanggapi massa dengan meneriakkan ‘Ayo, ayo inilah tokonya’. Setelah berteriak, tersangka Anwar alias Nuar melemparkan plastik berisi cairan ke dalam toko. Kemudian, Anwar menendang karus dan menyalakan api. Ketika karyawan toko mau memadamkan api, malah dilarang Anwar. Untuk adegan kedelapan, tersangka Yuswan Rahadian alias Iwan menunjuk korban Hermanto Wijaya, sembari melontarkan kata-kata ‘Kamu adalah orangnya Romi’. Tersangka Yuswan alias Iwan terlihat melarang saksi Mukmin, untuk mematikan api, yang disaksikan saksi Heri Kumis. Setelah itu, Yuswan merusak barang dalam Toko Jaya Raya Elektronik, menggunakan batu dan kayu. Selain itu, tersangka Hariansyah melempar batu kearah meja kaca, serta melempar kursi plastik ke Toko Jaya Raya Elektronik. Disaat bersamaan, tersangka Mediansyah alias Memed melempar kompor gas ke toko Jaya Raya Elektronik, setelah itu langsung melempar kipas angin. Terakhir atau adegan ke-20, diperagakan bagaimana tersangka Sendy Yumazanika alias Rudi, melemparkan kayu ke Toko Jaya Raya Elektronik. Dengan adegan itu, semakin jelaslah peran keenam tersangka. (*)

Dalam rekonstruksi Hermanto Wijaya (diperankan polisi) sedang di hardik tersangka Iwan didepan toko jayaraya elektronik.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.