Rp#2 25112013

Page 1

SEMANGAT ASPIRASI RAKYAT

Rakyat Sumsel radar_palembang@yahoo.com

RADAR PALEMBANG

SENIN 25 NOVEMBER 2013

@radar_palembang

ONLINE Telp : (0711) 361 638 FAX : (0711) 362 452

HARGA Rp 4.000

Caleg Diminta Serahkan Rekening Dana Kampanye PALEMBANG, RS - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumsel me-ngintruksikan kepada seluruh Caleg untuk menyerahkan rekening kampanye ke KPU Sumsel.

Sebagaimana dalam Peraturan KPU No 17 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilu Bagi Anggota DPD RI, Partai politik, dan Calon Anggota Legilatif pada

Pileg 2014. ”DPD telah mengintruksikan kepada seluruh caleg dari partai Demokrat untuk membuat laporan dana kampanye baik ❏ Ke halaman VII

Raup Suara Lebih

Ormas ‘Disetir’ Caleg UNTUK dapat meraup suara sehingga dapat terpilih, banyak cara yang dilakukan calon anggota legislatif (Caleg) yang akan bertarung pada Pileg 9 April 2014 mendatang. Memanfaatkan Organisasi Masyarakat (ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk melakukan sosialisasi di tengah masyarakat menjadai salah satu cara.

PALEMBANG, RS - Kakanwil Pandu Tani Indonesia (Patani) Sumsel Misliha kepada Rakyat Sumsel mengatakan, organisasi yang dibinanya hanya untuk membantunya dalam bersosialisasi program-program Patani ke masyarakat. ”Saya hanya menyinergikan kegiatan organisasi bukan memanfaatkan untuk kepentingan tertentu, misalnya meraup suara pada Pileg mendatang,” ung-

kapnya. Misliha mengklaim, pengurus Patani yang ada di Palembang mencapai 70-an anggota, tugas pengurus ini menjalankan program Patani seperti go green, kepedulian terhadap kaum petani, misalnya kebutuhan pupuk dan lainnya. Sedangkan, Caleg DPRD Sumsel incumbent Ali Rasyid, untuk dapat terpilih sebagai anggota dewan dirinya mengklaim

tidak akan melibatkan oknum Ormas dan LSM untuk menyosialisskan dirinya ke tengah masyarakat “Meraup suara dalam pencalonan yang melibatkan Ormas dan LSM terlalu riskan karena Ormas milik masyarakat umum. Oleh karena itu memanfaatkan Ormas untuk kepentingan pribadi kurang baik karena Ormas lebih bermanfaat menyosialisasikan ❏ Ke halaman VII

MELANGGAR:

Banyak alat peraga Caleg yang menyalahi aturan Zona Kampanye di Palembang. Kecamatan Ilir Timur II menjadi kawasan paling banyak pelanggaran. FOTO : SALAMUN/RADAR PALEMBANG

Inventarisir Zona Kampanye

IT II Paling Banyak Pelanggaran PALEMBANG, RS - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Palembang melakukan inventarisir atribut dan alat peraga kampanye calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Palembang, Provinsi, dan pusat serta calon DPD RI berdasarkan 107 titik zona kampanye yang telah ditetapkan KPU kota Palembang. “Setelah melakukan peny-

semangat ASPIRASI RAKYAT

isiran, mencatat dan memotret. Siapa dan dari partai apa saja yang melakukan pelanggaran zona sejauh ini,” kata komisioner Panwaslu kota Palembang, Riduansyah. Dijelaskan Riduan, hasil dari inventarisir yang dilakukan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Panwascam dan pengawas Pemilu lapangan (PPL). Hampir semua kecamatan di

Palembang tejadi pelanggaran Caleg, pelanggaran paling dominan di Kecamatan Ilir Timur II. “Sementara dominasi pelanggaran terbanyak dilakukan oleh calon DPD RI. Di Kecamatan IT II saja, kami menginventarisir pelanggaran pemasangan tak sesuai zona dilakukan Calon DPD, Baryadi dengan 114 pelanggaran, kemudian ❏ Ke halaman VII

klik...........www.radarpalembang.biz


Pasar Kito

II

RAKYAT SUMSEL, SENIN 25 NOVEMBER 2013

Penjual Ikan Budidaya Mendominasi BERDASARKAN data Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Selatan, tidak kurang dari 35% produksi ikan yang ada di Sumsel merupakan ikan liar hasil tangkapan para nelayan. Tercatat tidak lebih dari 65% produksi ikan Sumsel merupakan ikan hasil budidaya yang dilakukan oleh para peternak.

FOTO: SALAMUN/RADAR PALEMBANG

LIHAT-LIHAT: PEMBELI sedang melihat-lihat ikan yang dijual pedagang. Ternyata, ikan yang dijual para pedagang di Palembang mayoritas hasil budidaya.

INSPIRASI MASYARAKAT SUMSEL SEMANGATBISNIS ASPIRASI RAKYAT

PALEMBANG, RS – “65 persen ikan Sumsel berasal dari pembudidaya. Sedangkan sisanya 35 persen merupakan hasil dari tangkap yang dilakukan nelayan. Dari tangkap itu terbagi lagi yakni dari laut sebanyak 1/3 nya dan air umum daratan dua per tiganya,” ujar Sri Dewi Titi Sari selaku kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumsel, Jumat (22/11). Ia menjelaskan, selain lokasi perairan yang memang potensial dengan luas sekitar 2 juta hektar atau terluas kedua di diindonesia, faktor lain yang tidak kalah menunjang dalam produksi ikan adalah sifat petani di Sumsel itu sendiri. “Pembudidaya Sumsel umumnya sudah mandiri dan punya pasar sendiri,”bebernya. Oleh karena itu, Sri juga mengungkapkan rasa optimismenya mengenai produksi ikan sumsel yang kembali akan over target. “Hingga semester pertama 2013 ini saja, total produksi

perikanan Sumsel sudah mencapai angka 340.936.931 ton. hingga akhir oktober lalu saja produksi sudah mencapai angka 85 persen dari target sekitar 500-600 ribu ton.” Menurut Sri Dewi, positifnya angka produksi itu, lantaran kelompok pembudidaya ikan yang ada di Sumsel sudah tergolong mandiri. Bahkan, untuk pasarnya mereka sudah memiliki pasar sendiri. “Memang, produksi ikan Sumsel sendiri 2/3 nya berasa dari pembudidaya ikan,” kata Sri Dewi. Sri menambahkan, menjadi alasan pemerintah pusat mempercayakan Sumsel sebagai tempat berdirinya fasilitas penelitian ikan air umum daratan. “Kita juga memiliki kelebihan istimewa karena ada sekitar 200 an jenis ikan baik dari sungai musi maupun waduk di OKUS, meski di Kalimantan Tengah juga potensinya luas,” jelasnya. Salah satu jenis ikan yang menjadi andalan Sumsel adalah patin.

Bahkan, pada 2012 lalu saja, sebanyak 62 persen produksi patin nasional merupakan patin yang berasal dari Sumsel. “Berdasarkan data dari pusat produksi kita untuk patin 2012 lalu itu sekitar 225.000 ton dan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi pada 2013 ini,” ungkapnya. Sebelumnya, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, Sumsel memiliki 11 sungai serta anak 49 anak sungai, dengan total 920 km, dari 11 sungai tersebut Sungai Musi menjadi ikon Palembang. Dari beberapa sungai itu, potensi perikanan sangat besar sehingga dapat dijadikan untuk pengembangan ikan air tawar. “Salah satu potensi yang menjadi andalan adalah budidaya ikan patin. Alasannya karena setiap tahun produksi patin Sumsel terus meningkat. Jadi ini merupakan salah satu potensi yang bisa memancing investor untuk menanamkan investasinya di Sumsel,” pungkasnya. (alk)

Batubata Presisi Diluncurkan Januari 2014 PALEMBANG, RS – Pangsa pasar batubata pada tahun 2013 yang meningkat hingga 80 persen membutuhkan terobosan baru agar bisa berkembang dan meningkatkan omzet penjulan. Hal inilah yang menjadi semangat Asosiasi Produsen Batubata Sumatera Selatan (APBSS) untuk menghadirkan batubata presisi pada Januari 2014 mendatang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Nano Ketua APBSS pada saat diwawancarai di ruang kerjanya, Minggu (24/11). “Saat ini kami sedang menyelesaikan riset bersama mahasiswa teknik dari perguruan tinggi negeri di Palembang tentang batubata presisi ini,” ungkapnya kepada Radar Palembang. “Dari berbagai macam kajian yang kami lakukan batubata presisi ini adalah new batubata. Mengapa new Batubata karena bahan dasar yang digunakan adalah tanah liat yang telah dihaluskan hingga berbentuk tepung kemudian semen sebagai bahan campuran.” Ia menambahkan, kedua bahan dasar ini nantinya akan

disatukan dan dicetak dimesin yang sudah kita desain untuk mencetak batubata ini. Proses pembuatan rumah dengan menggunakan batubata presisi akan lebih menghemat waktu karena batubata ini seperti bentuk mainan anak lego dalam proses pengerjanya para tukang akan lebih mudah memasang batubata ini karena tinggal merekatkan batubata ini. Selain mempersingkat waktu pengerjaan, manfaat lain yang didapat adalah pemasangan instalasi listrik yang biasanya membok dinding terlebih dahulu tidak usah lagi dilakukan karena ada lobang yang ada ditengah batu bata yang berfungsi sebagai aliran instalasi listrik dan pastinya memotong biaya pembuatan rumah hingga 30 persen. “Pada saat uji coba nanti kita akan mencetak batubata dengan ukuran 10 X 20 cm apabila sudah lulus, teruji serta mendapatakan sertidikat dari intasnsi pemerintah pada cetak perdana kita akan memproduksi sekitar 10.000 batu bata presisi ini,” pungkasnya (rd2)

klik...........www.radarpalembang.biz klik...........www.radarpalembang.biz


RAKYAT SUMSEL, SENIN 25 NOVEMBER-2013

iklan

SEMANGAT ASPIRASI RAKYAT

klik...........www.radarpalembang.biz


IV

RAKYAT SUMSEL, SENIN 25 NOVEMBER 2013

Rp 20 Ribu untuk Nyebrang Sungai

Dikritik Wisatawan Mini Fasilitas

DANAU RANAU: Minimnya faslitas MCK di sekitar Danau dikeluhkan wisatawan sudah sepatutnya kondisi ini jadi peratian Pemda Setempat

MUARADUA, RS - Keberadaan objek wisata Danau Ranau yang terdapat di Kecamatan Banding Agung OKU

Peran Kecamatan Harus Lebih Aktif Aktivitas PKK Jangan Mati Suri

LAHAT,RS - Tingginya respon dalam seluruh kegiatan seperti perlombaan yang dilakukan TP PKK menjadi perhatian serius Pemkab Lahat untuk mengembangkan bakat yang dimiliki IRT (Ibu Rumah Tangga). Kedepan peran serta pihak TP PKK kecamatan untuk terus melakukan aktivitas harus lebih optimal apalagi tidak jarang TP PKK kecamatan yang diutus mewakili kabupaten Lahat dalam setiap even yang diadakan meraih juara. Ketua TP PKK Kabupaten Lahat Hj Rukmia Sismiartianti Aswari mengatakan, kegiatan PKK yang dilakukan juga merupakan bagian dari pembangunan karena itu seluruh elemen mulai dari Dinas, Kecamatan hingga Kelurahan harus Proaktif. Bahkan even yang diperlombakan juga harus beragam agar tidak monoton dan yang menjadi peserta harus perempuan dan IRT yang memiliki kemauan keras untuk maju. “Karena itu, tahun 2014 mendatang kegiatan PKK harus lebih ditingkatkan, dan PKK kecamatan harus dapat proaktif karena ini juga salah satu bentuk pembangunan SDM,”ujarnya. Selain itu, camat sebagai tongak pemimpin di kecamatan harus dapat mengawasi dan membina kegiatan PKK kedepan terlebih dinas terkait lainnya dalam mendukung program PKK untuk pembangunan. “Beberapa waktu lalu dalam even tingkat Provinsi PKK kecamatan Lahat mampu keluar sebagai pemenang dan ini harus menjadi motivasi kedepan,”imbuhnya. Sementara itu Kepala Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) kabupaten Lahat Hj Rechmawati menuturkan, dalam mengembangkan kebudayaan dan pariwisata diperlukan peran dan kerjasama dengan TP PKK, apalagi yang menjadi anggota dan pesertanya adalam perempuan. Karena dengan begitu kita optimis kedepan bakat yang dimiliki dapat terasah dengan baik. (man)

Selatan, ternyata terus saja dikeluhkan para pengunjung. Keluhan terutama karena minimnya fasilitas tambahan yang ada di

areal sekitar lokasi wisata tersebut. Salah satunya sarana MCK (mandi cuci kakus) di sekitar lokasi yang serba terbatas. Kondisi

tersebut sudah semestinya jadi perhatian Pemkab setempat. Keluhan tersebut salah satunya diungkapkan wisatawan asal kota Lampung belum lama ini. Pria berkemeja kotak-kotak ini berpendapat sudah seharusnya pemerintah setempat memperhatikan kelengkapan fasilitas yang memadai di sekitar lokasi Danau Ranau. Termasuk fasilitas toilet yang sangat di butuhakan oleh para pengunjung danau ranau belum belum tersedia. Pasalnya, kepuasan wisatawan yang mengunjungi sebuah obyek wisata menjadi keharusan. Jika tidak, wisatawan itu tidak akan lagi berkunjung ke obyek wisata tersebut. “Tentu saja kami wisatawan ingin sekali adanya fasilitas pendukung pariwisata, seperti toilet di sini (di obyek wisata danau ranau) ini seharusnya ada kamar kecilla seperti WC Umum, menurutnya saya kondisi sekarang, hampir sebagian besar belum menjadi perhatian karena belum memadai sehingga kita mengeluhkan keadaanya wisata sekarang,”ungkap salasatu pengunjung dari Lampung ini Santy. Santy menuturkan, wisatawan

yang komplain terhadap sebuah obyek wisata akan menjadi juru kampanye yang negatif terhadap obyek wisata yang telah dikunjunginya. Hal itu akan sangat berdampak terhadap arus kunjungan ke depan. Karena, wisatawan yang kompalin itu akan dapat mengagalkan wisatawan yang ada sekarang ini. “Kita kan datang ke sini bayar, ya maklumlah mereka ingin agar semuanya menyenangkan dan terpuaskan. Tapi, jika mereka sudah bayar, kemudian tidak puas ya hak kita untuk komplain. Karena kita mau buang air kecil hingga air besar tidak ada tempatnya, iya terpaksa kita merendam ke danau untuk buang air kecil dan untuk buang air besar kita pamitan ke rumah penduduk pinjam kamar mandi untuk buang air besar,”t egasnya. Masalah lain yang perlu diperhatikan lanjut Santy, yakni kebersihan obyek wisata. Kondisi yang ada, kebersihan ini selalu menjadi perhatian para wisatawan saat mengunjungi obyek wisata,” tempat wisata itu harus bersihla, supaya para pengunjung tetap nyaman,” kata santy. (gie)

Dinkes Diminta Cepat Tanggap Folio LAHAT,RS - Target Lahat bebas AFP (Acute Flaccid Paralysis) tahun 2015 mendatang harus menjadi perhatian serius Dinkes (Dinas Kesehatan) kabupaten Lahat guna memerangi penyakit Polio tersebut. Minimnya ketelitian dan laporan dari Bidan desa maupun Puskesmas yang selama ini menjadi faktor utama harus dibenahi kedepan guna mewujudkan target tersebut. Kabid Pengendalian Kesehatan Dinkes Lahat, Ponco Wibowo mengatakan, meskipun belum ditemukan

kasus AFP namun bukan tidak mungkin ada apalagi berdasarkan data yang ada dikarenakan bidan maupun puskesmas kurang menelusuri penyakit tersebut hingga kepelosok desa. “Jika memang tidak ada temuan, tentunya upaya kita untuk menuju Bebas Polio 2015 mendatang bisa saja terealisasi. Tapi jika faktor minimnya ketelitian serta tidak ada laporan dari bidan desa atau puskesmas tentunya harus kita tingkatkan pengawasannya,”ujarnya.

Ditambahkannya, saat ini Dinkes Lahat telah menginstruksikan petugas di lapangan, agar lebih peka terhadap segala jalur informasi dalam menemukan kasus AFP, prosedur pengambilan sampel dan pengirimannya. Informasi seminim apapun wajib ditindaklanjuti jika mendengar keberadaan penyakit ini di tengah masyarakat. “Upaya selanjutnya dapat menyebarluaskan informasi kepada penduduk, khususnya anak balita dan anak-anak usia sekolah dibawah 15 tahun,”imbuhnya.

Hasil Minim

dilapangan, para pengambil lelang tahun kemarin rugi pasalnya pada tahun ini tidak ada musim kemarau dan cuaca sering hujan, akhirnya hasil lebakpun sedikit yang menyebabkan rugi. Bukan hanya itu rencananya pada tahun ini semua lebak bakal dilelang yang sebelumnya tidak dilelang membuat sebagian nelayan resah karena tidak semua masyarakat sanggup untuk membeli lebak lebung. Menurut Goni warga pampangan kemarin mengatakan, ia berharap kepada pemerintah untuk dapat memberikan harga standar atau maksimal lelang lebak leb-

ung tahun ini. “Karena sudah 2 tahun ini kami rugi, ya pak jika harga lebak lebung tersebut standar kami dapat memperkirahkan untung dan rugi lebak tersebut,” terangnya. Sedangkan menurut Mario warga pedamaran kemarin mengatakan, jika saat ini kami sangat berharap kepada pemerintah pusat khususnya kabupaten Ogan Komering Ilir(OKI), untuk dapat mematok harga maksimal lebak lebung agar kedepan para nelayan dapat hasil, ya minimal jangan sampai rugi seperti dalam 2 tahun ini..(rd2)

Selain itu, para pedagang kaki lima tersebut sering menyebabkan kemacetan dimana acapkali para supir menyetopkan mobilnya di daerah tersebut hingga memakan badan jalan.”Kan para supir sering setop membeli makanan di daerah tersebut, jadi menyebabkan kemacetan,”tukasnya. Dirinya berharap kepada pemerintah kabupaten Banyuasin untuk segera menata pedagang kaki lima tersebut, sehingga para PKL tersebut dapat menjajakan dagangan dengan aman. Selain aman, keindahan kabupaten Banyuasin akan terjaga. ”Setidaknya pemkab menyediakan lokasi untuk mereka, agar tidak lagi menjual barang dagangan asal-asalan,”terangnya. Terpisah, Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian ketika dikon-

firmasi mengatakan pemerintah Kabupaten Banyuasin akan mencari jalan keluar untuk para pedagang kaki lima tersebut, sehingga tidak menganggu keindahan.Kita akan cari solusi, dengan bangun pusat kuliner di sekitar daerah tersebut,”katanya. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Dinas Koperasi Perindustian dan Perdagangan Banyuasin untuk segera melakukan hal itu, seperti membangun pasar kuliner di pangkalan balai. Mengenai para pedagang yang sudah memakan badan jalan, pihaknya akan melakukan penertiban, sehingga tidak menganggu.”Jadi sebelum direlokasi, kita akan tertibkan para pedagang kaki lima yang masuk dalam daerah milik jalan (DMJ),”pungkasnya. (tri)

KAYU AGUNG, RS -Minimnya hasil lebak lebung pada tahun 2013 ini membuat sebagian masyarakat para pengambil lelang mengeluh, pasalnya hasil lebak pada tahun kemarin rugi. Untuk itu para peserta lelang mengharapkan pemerintah khsusnya pemerintah kabupaten Ogan Komering Ilir(OKI) untuk dapat membatasi harga maksimal dalam lelang pada akhir tahun 2013 ini. Pantauan Radar Palembang

Bakal Relokasi PKL BANYUASIN, RS – Maraknya pedagang kaki lima yang menjajankan dagangan di sepanjang jalan lintas timur tepatnya di sepanjang jalan Palembang – Pangkalan Balai sangat menganggu keindahan kabupaten Banyuasin, karena di daerah tersebut merupakan wajah ibukota Banyuasin sehingga tidak enak dipandang. ”Harusnya mereka ditertibkan, karena pedagang kaki lima tersebut merusak keindahan di sepanjang jalan tersebut, apalagi PKL tersebut sudah permanen,”ujar Nita, warga Pangkalan Balai ketika ditemui kemarin.

Sementara, Kadinkes Lahat, Muzakir menuturkan, penyakit AFP menjadi perhatian serius untuk diperangi apalagi tahun 2015 mendatang ditargetkan Lahat bebas serangan Polio sehingga peran seluruh elemen masyarakat begitu diharapkan untuk dapat memberikan informasi jika dilingkungan tempat tinggalnya ada warga yang terseranga. “Kita akan terus berupaya dan bekerja keras, sehingga target pencapaian dunia bebas polio 2015 bisa terwujud,” pungkasnya. (man)

BANYUASIN,RS – Akses transportasi, menjadi permasalahan utama bagi masyarat Kecamatan Rantau Bayur. Betapa tidak, tidak adanya jembatan penyeberangan, memaksa masyarakat mengeluarkan uang tidak sedikit untuk menyeberangi sungai musi yang membelah kecamatan tersebut. Ini dirasakan betul oleh pengendara sepeda motor, yang hendak menuju, ataupun keluar dari kecamatan Rantau Bayur, karena harus merogok kocek Rp 10 ribu untuk menyeberangkan sepeda motornya menggunakan ketek. “Saya kerja di Pangkalan Balai, dan mengandalkan sepeda motor untuk bekerja. Tapi, biayanya sama mahal dengan bensin yang harus saya isi. Jika pergi saja, biayanya Rp 10 ribu untuk menyeberang, nah jika bolak balik, biaya yang harus dikeluarkan itu Rp 20 ribu,” kata Pendi, warga Desa Rantau Bayur ketika ditemui di Dermaga Pengumbuk Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur, kemarin. Jika setiap bulannya, ada 26 hari waktu efektif kerja, maka setiap bulannya, dia harus mengeluarkan Rp 520 ribu hanya untuk menyeberang sungai. “Tahu sendirilah gaji karyawan swasta, belum lagi untuk makan dan isi bensin, berat sekali jika jembatan tidak ada seperti ini,” katanya. Masyarakat sekitar Rantau Bayur memang mengandalkan ketek dan jukung untuk penyeberangan sungai Musi, jika untuk kendaraan yang dikenakan biaya Rp 10 ribu, maka untuk masyarakat umum yang menyeberang, hanya dikenakan biaya Rp 2 ribu saja. “Maka dari itu, kami meminta sekali kepada Pemkab Banyuasin, Pemprov Sumsel, dan pemerintah pusat, untuk menyelesaikan dengan cepat pembangun jembatan Rantau Bayur yang baru terpasang tiangnya tersebut, karena kami warga merasa berat sekali, jika ingin kemana-mana, harus menyeberang menggunakan ketek atau jukung,” timpal Sodikun, juga warga yang sama. Sementara, Kepala Dinas PU BM Banyuasin, Ir Syahrial melalui sekretaris Drs Umar Usman, belum lama ini menyebutkan, jika dia meminta masyarakat bersabar untuk penyelesaikan pembangunan jembatan tersebut. Karena, Pemkab Banyuasin melalui PU BM Banyuasin, telah mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat melalui APBN tahun 2014 kurang lebih sebesar Rp 30 milyar. “Ya, setelah kami mengajukan permohonan ke pemerintah pusat, ada sinyal cukup bagus untuk meneruskan pembangunan jembatan Rantau Bayur,” katanya. Setelah Pemkab Banyuasin mengeluarkan modal awal, berupa dana sharing seperti dana pembebesan lahan dan pembangunan tiang pacang, dari sinilah Pemkab Banyuasin yakin peluang itu sangat besar bahwa proyek tersebut akan ada dibantu. “Dasar itu yang menjadikan pertimbangan pemerintah pusat untuk memberikan bantuan dana. Dengan harapan jika dana pusat terus bergulir, selama tiga tahun kedepan selesai dibangun, tentunya dalam jangka waktu tersebut masyarakat Banyuasin sudah akan menikmati akses tersebut sebagai alat penyeberangan sungai musi,” pungkasnya. (tri)

Jaksa 3 Kali Periksa Manager Region I Pusat LUBUKINGGAU, RS - Tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuklinggau kembali melakukan pemeriksaan terhadap manager Region I SMI SR Pusat, YS di kantor Kejari Negeri Lubuklinggau, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kamis (21/11) LaLu, terkait dugaan korupsi dana PKBL 2011 senilai Rp 2,5 miliar yang dikucurkan ke kelompok tani di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas. “Pemeriksaan kali ini ketiga terhadap YS, dan yang pertama untuk HS,” kata Kejari Lubuklinggau Kuntadi melalui Plh Kasi Pidsus, Faisal kepada wartwan beberapa waktu Lalu. Ia menerangkan pemeriksaan terhadap dua orang saksi ini dilakukan selama 8 jam dengan 25 pertanyaan. “Sepertinya cukup 25 pertanyaan dan nanti akan kita lakukan pemeriksaan lanjutan terhadap keduanya,” tambah Faisal. Untuk diketahui dugaan korupsi dana PKBL 2011 senilai Rp 2,5 miliar yang dikucurkan kepada kelompok tani di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas ini terkuak setelah pihak Kejaksaan mencium adanya indikasi penyimpangan oleh oknum Pertamina. Kejaksaan juga telah menetapkan Perencana dan Analisis SME & SR PP PT Pertamina Regional I Pusat IS sebagai tersangka. Bantuan tersebut bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Pusat yang dikelola PT Sang Hyang Sri (SHS), namun dalam praktiknya diserahkan kembali kepada anak perusahaan yakni PT E-Farm. Untuk PT SHS dan PT E-Farm saat ini sedang ditangani Kejagung dalam perkara Bank Jabar. (pin)

HTI Sumsel Seleranggarakan kegiatan LKM PALEMBANG, RS – Carut marutnya kehidupan politik, ekonomi dan social budaya bangsa Indonesia yang semakin jauh dari cita cita kemerdekan itulah yang menjadi spirit dari diskusi ibu – ibu Hizbut Tahrir Indonesia Sumatera Selatan dalam forum Lajnah Khusus Mubaligh (LKM) dengan tema Peran Politik Mubaligh dalam perubahan besar dunia menuju khilafah yang

Inspirasi Bisnis Masyarakat Sumsel

berlangsung Sabtu (23/11) di Hotel Best skip Palembang. Ketua Panitia Fadliyati Siregar menjelaskan bahwa forum diskusi mublagih ini merepakan sebuah agenda rutin yang kita selengarakan untuk menyamakan perepsi bersama tentang situasi bangsa hari ini, Salah satu soslusi yang kita tawarkan dari kondisi carut marutnya bangsa ini adalah kembali ke sistem khilafah.

Sistem khilafah merupakan perwujudan dari sistem Islam yang bersumber pada Al Quran dan Hadist. System yang ehndak dibangun dalam system khilafah rasyidah ala min jahin nubuwwah adalah dengan ,membina umat dan menjaga kejernihan pemikirannya dilanjutkan dengan membangun kesadaran politik umat dan memberikan solusi Islam terhadap berbagai permasalahan kehidupan masayarakar. (rd2) klik...........www.radarpalembang.biz


RAKYAT SUMSEL, SENIN 25 NOVEMBER 2013

Jalan Setapak Tak Sesuai RAB MUARAENIM, RS - Proyek pembangunan jalan setapak Jalan Mangga Lorong Wartawan Kelurahan Pasar 3 Muara Enim yang dikerjakan CV. Putra Sulung diduga dikerjakan tak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang dibuat oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Muara Enim. Proyek jalan setapak sepanjang 250 meter, lebar 3 meter dan tebal 20 cm itu hanya dikerjakan dengan ketebalan kurang dari 15 cm dengan kualitas coran rendah. Proyek jalan setapak itu dikerjakan oleh CV. Putra Sulung dengan anggaran Rp.197 juta dari dana APBD Perubahan tahun anggaran 2013 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Muara Enim. “Dari 250 meter itu ada bagian jalan setapak yang hanya dikerjakan 1 meter saja di lokasi penambahan, padahal seharusnya 1,5 meter. Selain itu adukan cor beton juga tidak berkualitas sebab ada bagian jalan yang sudah hancur,” ungkap Sukarmin, warga setempat.Yul Khaidir, war-

Belajar Entrepreneurship TAK SESUAI: Proyek pembangunan jalan setapak Jl Mangga Lorong Wartawan Kelurahan Pasar 3 Muara Enim yang dikerjakan CV Putra Sulung yang dikerjakan tak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang dibuat oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Muara Enim

Foto: Pili/Radar Palembang

ga yang sama mengatakan, jika keberadaan pengerjaan proyek jalan setapak oleh pemborong itu telah membuat resah warga. Sebab, diduga proyek itu menjadi ladang korupsi. “Secara hitungan kasar, proyek itu dapat dibangun

dengan dana cuma Rp. 100 juta. Artinya, ada pemborosan anggaran di proyek jalan setapak cor beton itu. Kita menunggu laporan warga untuk menindaklanjuti temuan ini,” kata Yul.Sementara itu, Pengawas Dinas PU Cipta

Karya dan Tata Ruang Kabupaten Muara Enim, Fajri mengatakan, jika proyek tersebut seyogyanya hanya dikerjakan sepanjang 200 meter lebih saja. “Pengawasnya saya dan PPK Bu Maya,” jelas dia singkat. (yan)

seluruh masyarakat Lahat, terutama para pelajarnya, perpustakaan keliling sudah dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu. Namun, secara berkala perpustakaan keliling ini menghampiri sekolah sekolah yang ada di tiap tiap kecamatan “Minat baca masyarakat yang ada di Kabupaten Lahat memang cenderung rendah. Bukan hanya di Kabupaten, di tingkat provinsi pun masih terbilang tidak menunjukkan angka yang menarik. Untuk itu, sejak dini kami ingin mengajak anak-anak di tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas untuk menumbuhkan minat membaca,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk jenis buku yang disajikan beragam mulai dari kamus, pengetahun dasar hingga umum yang bersifat positif dan membangun bahkan juga media massa seperti koran. Untuk perpustakaan yang disediakan tanpa dipungut biaya sehingga masyarakat dapat memilih buka apa yang diinginkan. “Kami akan mengupayakan lengkap bahkan pengetahuan tentang tekhnik otomotif dan ilmiah juga disajikan, petugas perpustakaan keliling akan stanby dan menyinggahi seluruh sekolah yang ada,” imbuhnya. Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Lahat,

Erlansyah Rumsyah. Komisi yang membidangi Pendidikan, Kesehatan serta Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini menilai sulitnya akses transportasi untuk mendistribusikan buku-buku ke daerah pelosok membuat minat baca, khususnya dikalangan usia dini terhambat. Saat ini peningkatan minat baca sudah mencapai lebih dari 50 persen. “Upaya Pemkab untuk merangsang minat baca itu terus dilakukan. Salah satunya dengan memperbanyak perpustakaan keliling, memperbanyak rumah pintar serta membangun perpustakaan di tingkat pedesaan,” pungkasnya. (man)

Perpustakaan Keliling Standby di Sekolah LAHAT, RS – Pemkab Lahat menyusun strategi mengatasi minimnya minat membaca warga. Perpustakaan keliling yang selama ini hanya singgah di Kecamatan mulai standby di Sekolah, mengingat tingginya minat baca harus diawali ditingkat pelajar dengan harapan tidak ada lagi warga yang kurang informasi atau pengetahuan ke depan. Kepala Kantor Perpusda (Perpustakaan Daerah) Lahat Yunimar mengatakan, selain menjalankan program pendidikan, keberadaan perpustakaan keliling diharapkan mampu merangsang minat baca bagi

Siswa Bukan Dipaksa,Tapi

Massa Rusak Polsek BTS Ulu MUSIRAWAS, RS - Perusakan kantor aparat kepolisian kembali terjadi. Massa yang berjumlah sekitar puluhan lebih mendatangi Polsek BTS Ulu, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Mura, Sabtu (23/11) sekitar pukul 20.00 WIB langsung mengamuk dan melakukan pengerusakan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja sejumlah anggota Polsek dan dua warga sipil mengalami luka memar akibat terkena lemparan batu dari massa yang beringas. Kendati mereka saat kejadian berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah mes yang berada di belakang Polsek.Barang-barang Polsek seperti surat menyurat, satu unit televisi, satu unit komputer, kursi, meja, pintu dan kaca juga dirusak. Termasuk satu unit mobil Toyota Kijang warna biru BG 1204 HC yang terparkir

SEMANGAT SEMANGAT ASPIRASI ASPIRASI RAKYAT RAKYAT

dihalaman Polsek tak luput menjadi sasaran lemparan massa hingga kaca bagian belakang dan kirikanannya pecah dilempar . Informasi yang dihimpun aksi pengrusakan kantor polsek berawal dari penangkapan terhadap seorang warga SP 4, Desa Bumi Lampung, Kecamatan BTS Ulu oleh unit reksrim Polsek BTS Ulu sekitar pukul 19.00 WIB, Sabtu (23/11) di Desa Jeneh, Kecamatan BTS Ulu. Versi polisi, warga tersebut merupakan tersangka pelaku pencurian sepeda motor. Nah saat diringkus dilokasi, Polisi juga mengamankan senjata tajam (Sajam) dan langsung dibawa ke Polres Mura untuk menjalani pemeriksaan. Selang sejam penangkapan, sekitar pukul 20.00 WIB puluhan warga SP 4, Desa Bumi Lampung mendatangi kantor Polsek meng-

gunakan dua unit mobil yakni Toyota Avanza warna hitam dan truk colt diesel warna kuning. Massa yang turun dari mobil sudah melengkapi diri dengan membawa kayu yang langsung melakukan pengrusakan dan pelemparan kantor Polsek pakai batu. “Warga hanya melihat dan tidak berani mendekat saat kejadian. Massa yang beringas tiba-tiba datang dan melakukan pengrusakan serta pelemparan, termasuk satu unit mobil yang kaca belakang dan kanan-kirinya pecah,” ungkap salah seorang warga sekitar lokasi. Sementara itu, saat dikomFirmasi wartawan, Kapores Mura, AKBP Chaidir membenarkan adanya aksi perusakan terssebut. “Iya memang benar ada pengerusakan tadi malam, tapi situasi sudah kondusif,” jelasnya singkat.(pin)

GUNA mempersiapkan siswa tingkat menengah atas menghadapi tantangan dunia usaha, Dinas Pendidikan Nasional OKU Timur menekankan kepada sekolah khususnya tingkat SMA yang ada di Bumi Sebiduk Sehaluan, untuk melatih siswanya agar memiliki jiwa entrepreneur. Cara dilakukan dengan memberikan teori dan praktek lapangan tentang bagaimana menjadi entrepreneur sejati. MARTAPURA, RS - Kepala Dinas Pendidikan Nasional OKU Timur Drs Surya Bhakti MM, pihak sekolah dianjurkan untuk menggandeng perusahaan ternama dalam membantu mendidik jiwa entrepreneur siswa. “Seperti yang dilakukan di SMA Negeri 2 Martapura yang menggandeng perusahaan produsen produk kesehatan untuk mengajari siswa tentang bagaimana menjadi seorang entrepreneur,” ujar Surya. Disini siswa diberikan teori dan praktek lapangan dengan menjual produk. Siswa akan diberikan sertifikat sebagai tanda telah mengikuti praktek menjadi seorang entrepreneur. “Sertifikat ini nanti bisa dijadikan modal bagi siswa saat mereka lulus

sekolah, dimana sertifikat yang didapat bisa menjadi pertimbangan saat melamar pekerjaan,” ungkapnya. Praktek entrepreneur bagi

permohonan ke perusahaanperusahaan ternama, itupun belum tentu diterima. Sementara kita di OKU Timur bersyukur karena sudah ada rekanan yang bersedia mendidik jiwa enterpreneur “Seperti yang dilakukan di SMA siswa,” ucapnya. Negeri 2 Martapura yang menggandeng Pada kesempaperusahaan produsen produk kesehatan tan itupula Surya untuk mengajari siswa tentang bagaimana menjadi seorang entrepreneur. Setiap menegaskan, tidak siswa memang produk untuk dijual, tapi ada pemaksaan tertidak ada paksaan harus habis.” hadap siswa untuk Drs Surya Bhakti MM mengikuti praktek ini. Terlebih terkait Kepala Dinas Pendidikan Nasional penjualan produk OKU Timur yang akan berpengaruh terhadap nilai di sekolah. “Setiap pelajar ini sendiri lanjut Surya, siswa memang produk untuk juga dilakukan dibeberapa dijual, tapi tidak ada paksaan sekolah ternama di pulau Jawa. harus habis. Kalau berpengaruh Namun, tidak seluruh sekoterhadap nilai memang iya, tapi lah yang menerapkan praktek bukan nilai sekolah melainkan entrepreneur ini mendapat nilai yang didapat siswa dalam dukungan dari pihak swasta. sertifikat. Jadi tidak paksaan “Ada yang sampai mengajukan sama sekali,” tegas Surya.(awa)

Dijanjikan Bulan Muharam

Bantuan Bupati Lagi-lagi Molor BANYUASIN, RS - Ribuan guru TK/TPA serta Ustadz-Ustadzah se-Kabupaten Banyuasin mempertanyakan dana bantuan Bupati tahun 2013 yang tak kunjung cair. Dana hibah tersebut dijanjikan oleh Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed dan akan dicairkan bertepatan dengan perayaan bulan Muharam namun demikian hingga bulan tersebut berlalu dana yang dijanjikan tak kunjung turun. “Kami sangat menantikan dana hibah yang merupakan Janji Bupati, karena saat ini telah akhir tahun namun dana bantuan sebesar Rp1,2 juta untuk setiap guru ngaji tersebut tidak kunjung dicairkan,” ungkap seorang guru ngaji di Kecamatan Sembawa, Siti (39) dijumpai, Minggu (24/11). Ia menyampaikan proses pencarian dana hibah tersebut beberapa tahun diterakhir terus mengalami kemunduran dari rencana sebelumnya. Oleh karenanya pihaknya khawatir pada tahun 2013 ini keterlambatan akan terjadi kembali.“Kalau cepat cair kan uang bantuan tersebut bisa cepat kami manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari

hari sekaligus oprasional,” jelasnya. Menurutnya, Bupati yang baru dilantik diharapkan dapat meneruskan kebijakan pemimpin yang lama sehingga dana hibah tersebut telah dicairkan. Dan dibagikan kepada para guru TK/TPA serta UstadzUstadzah. Senada, disampaikan oleh Mat Nur (49) Guru TK/TPA di Pangkalan Balai, mengaku telah melakukan pengecekan ke rekeningnya dan ternyata dana tersebut belum ditransfer ke rekeningnya. Dan dirinya juga mengaku telah mempertanyakan ke bagian Kesra namun demikian tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. “Saya sudah cek di rekening belum ada uang masuk dari Kesra atau dari bendahara DPPKAD, selain saya banyak juga teman-teman yang mengecek direkening ternyata belum ada transfer,” ungkapnya.Ia berharap keterlambatan pencairan tidak dibiarkan begitu saja dan mendesak Bupati Banyuasin untuk secepatnya memberikan hak guru TK/TPA dan Ustadz-Ustazah. Dan apabila terdapat kendala harus segera disampaikan sehingga para menerima

tidak bertanya tanya.“Kalau memang terlambat kita juga ingin tahu apa alasannya agar yang berhak menerima bantuan tidak terkatungkatung dibuatnya, karena itu pihak Kesra harus memberi info yang jelas kepada penerima hibah,” tegasnya. Terpisah, Kasubag Kesra M Yasir Darojad mengakui memang terdapat kendala teknis yang terjadi sehingga pencairan dana hibah bagi 1000 orang guru TK/TPA serta UstadzUstadzah se-Kabupaten Banyuasin. Kendala tersebut diantaranya adalah kesalahan nomor rekening yang dikumpulkan penerima sehingga proses verivikasi memakan waktu yang lebih lama. “Nomor rekening para penerima bantuan banyak mengalami kesalahan, semisalnya angka delapan ditulis angka 6 sehingga proses verivikasi dilakukan dengan proses yang cukup panjang,” ungkapnya.Selain itu Ia menambahkan pihaknya juga telah menaikan berkas tersebut ke Asisten II Pemkab Banyuasin. Namun diturunkan kembali karena terkendala dengan pelantikan Bupati yang baru dilaksanakan pada bulan September lalu.pungkasnya.(tri)

klik...........www.radarpalembang.biz klik...........www.radarpalembang.biz


PONSEL

VI

Telkomsel Pastikan Layanan Normal Gawean Kito

Pembacaan doorprize bagi peserta yang beruntung

Pelepasan peserta jalan sehat dalam rangka HUT PGRI ke-68

Para siswa yang beruntung mendapatkan hadian doorprize sepeda

tetap dapat melayani pelanggan dengan baik. Terdapat lebih dari 7200 Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di Wilayah Sumbagut (Sumut dan NAD) dimana sekitar 140 BTS mengcover wilayah Kabanjahe dan sekitarnya yang merupakan lokasi terdekat dengan gunung Sinabung. Menurut Executive Vice President Telkomsel Area Sumatera – Andreuw Th.Af “Jaringan Telkomsel tetap

berfungsi normal dan tetap dapat melayani kebutuhan warga untuk melakukan komunikasi menggunakan perangkat telepon seluler mereka, termasuk pada lokasi terdekat dengan Gunung Sinabung, dapat kami pastikan pelanggan tetap dapat menggunakan layanan Telkomsel tanpa ada kendala apapun”. Untuk menjamin kenyamanan pelanggan tetap terjaga, saat ini Telkomsel tetap menyiagakanBTS bergerak atau

COMBAT, yang akan difungsikan disekitar lokasi Gunung Sinabung danmelakukan mobilisasi genset untuk meningkatkan catuan daya listrik cadangan bagi wilayah yang berpotensi mengalami pemadaman listrik. Selain itu Telkomsel juga menjamin ketersediaan produk Telkomsel baik paket perdana kartu prabayar simPATI dan kartu AS, maupun pulsa isi ulang hingga ke tingkat Oulet yang tersebar di wilayah ini. (rel/ben)

Foto bersama ketua PGRI Sumsel Dr H Sarwani Ahmad MM beserta Kadisdikpora Ahmad Zulinto S.Pd MM juga pengurus PGRI

10.000 Guru dan Siswa Meriahkan Jalan Sehat HUT PGRI ke-68 PALEMBANG, RS - Ribuan peserta jalan sehat Minggu pagi sudah memadati halaman DPRD Kota Palembang dalam rangka memeriahkan HUT PGRI yang ke-68 dan memperingati hari guru nasional yang ke 20. kegiatan ini terselenggara atas kerjasama PGRI Palembang, Sumsel dan Disdikpora Kota Palembang. Jalan sehat tersebut disambut antusias guru dan pelajar serta mahasiswa yang ikut meyukseskan HUT PGRI ke-68. Kegiatan jalan sehat ini dihadiri langsung oleh ketua PGRI Sumsel Dr H Sarwani Ahmad MM dan kepala Disdikpora Kota Palembang Ahmad Zulinto S.Pd MM, Penasehat PGRI Drs Aidil Fitri Syah MM, Pengurus PGRI Kota Palembang serta seluruh guru dan pelajar juga Mahasiswa se-kota Palembang. Jalan sehat ini diikuti sebanyak 10.000 ribu peserta dari guru, pelajar

Peserta jalan sehat dari kalangan guru dan siswa yang memadati halaman DPRD Palembang

Semangat aspirasi rakyat

MEDAN, RS - Layanan Telkomsel tetap berfungsi normal meski saat iniaktivitas Gunung Sinabung, Sumatera Utara, terus mengalami peningkatan bahkan kota Medan juga sempat diselimuti hujan abu vulkanik pada hari sabtu (23/11/2013) malam. Untuk menjaga performansi jaringan di daerah terkena dampak bencana, team Network Operation Telkomsel secara terus menerus memantau perkembangan performansi jaringan agar

RAKYAT SUMSEL SENIN 25 NOVEMBER 2013

dan Mahasiswa. Rute yang di lalui jalan sehat ini di mulai dari jalan Radial keluar jalan Letkol Iskandar melewati jalan Kapten Rifai dan finis di halaman DPRD. Ketua PGRI Sumsel Dr H Sarwani Ahmad MM mengatakan tujuan dari jalan sehat Ini dalam rangka HUT PGRI yang ke-68 dan memperingati hari guru nasional tahun 2013, kegiatan jalan sehat ini tidak lain untuk menghimpun para guru, simpatisan PGRI untuk dapat bersatu dalam satu ikatan dan dapat melaksanakan kiprah organisasi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, selain itu, juga untuk menyehatkan diri sendiri dan membiasakan para guru juga pelajar untuk memelihara kesehatanya supaya sehat dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik serta mempererat tali silaturahmi sesama guru dan mensukseskan program PGRI Palembang. “Harapanya, dalam ulang tahun ini berharap kepada guru dan masa PGRI yang pertama adalah mempersatukan diri dalam satu ikatan orientasi propesi yang kuat organisasi pgri. yang ke 2 samasama merasakan bagaimana upaya kita untuk meningkatkan dan mencerdasakan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Dengan adanya persatuan dan kesatuan

ini maka di harapkan kecerdasan dari pada peserta didik kita akan meningkat untuk masamasa yang akan datang ,” imbuhnya. Kadisdikpora Kota Palembang Ahmad Zulinto S.Pd MM menambahka, dengan di peringatinya HUT PGRI ke-68 ini supaya kita mengikat rasa persaudaraan, rasa persatuan dari pada guru guru yang tertuang dalam organisasi pgri sebagai organisasi propesi. “Kita sangat berharap dengan kegiatan ini nantinya organisasi PGRI dapat memberikan kontribusi yang banyak kepada guru kepada dunia pendidikan agar dunia pendidikan semakin maju,” pungkasnya. Acara di tutup dengan pengundian doorprize hadiah seperti 30 sepeda hadiah utama 1 buah mesin cuci 2 buah kulkas 2 buah TV LED 2 buah kompor gas, 2 buah belender, 2 buah kipas angin, 2 buah VCD dan juga 2 buah reskuker. (**/pms)

Dr H Sarwani Ahmad MM

klik...........www.radarpalembang.biz


SAMBUNGAN

VII

Mahfud MD: Tidak Ada Partai Islam di Indonesia! JAKARTA, RS - Hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menyimpulkan bahwa mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD merupakan tokoh potensial untuk menyatukan partai-partai Islam dan ia bisa menjadi capres dalam koalisi partai-partai itu.

disebutkan tidak sama pikirannya. Ada yang setuju, ada yang tidak kalau ikut koalisi itu,” ujarnya di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta, Minggu (24/11). Mahfud juga merasa aneh dengan istilah partai Islam. Karena baik secara ideologis dan organisatoris partai Islam itu tidak ada sekarang ini di Indonesia. “PKB misalnya itu partai nasionalis cuma basis pendukungnya umat Islam, Nahdiyin. Tapi di PKB itu anggota parlemennya yang beragama non muslim juga banyak sekali. Di NTT itu 13 orang Katolik semua,” katanya. Bukan hanya itu, tambah Mahfud, perilaku politik antara PKS,

MAHFUD menjelaskan hal itu disebabkan masyarakat Islam menginginkan adanya perwakilan orang Islam dalam struktur pemerintahan. Dia menambahkan sangat sulit membuat koalisi partai-partai Islam sekarang ini. “Di antara partai-partai yang

Golkar dan PDIP sama saja. Dia mencontohkan konfigurasi kepemimpinan ketiga partai itu tidak berbeda satu sama lain. Syarat pertama figur pemersatu partai-partai Islam harus memiliki ketokohan yang kuat. Untuk menjadi seorang tokoh yang kuat maka tokoh bersangkutan harus bersih. “Kedua, dia lintas sekte karena di dalam Islam itu banyak aliran-aliran, aliran yang sifatnya kecil-kecil. Tokoh yang bisa mempersatukan itu yang bisa menerima dan diterima oleh semua aliran itu,” ujar Mahfud. Mahfud menjelaskan, masyarakat Islam di Indonesia saat

terbagi dalam berbagai aliran seperti Nadhlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis dan Syiah. Sehingga dibutuhkan figur yang bisa mempersatukan mereka dan diterima semuanya secara politis. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini menyebut istilah partai Islam itu bias. Alasannya karena partai Islam itu sendiri sebenarnya tidak ada secara khusus. “Cuma itu didukung oleh orang-orang Islam, sehingga lebih tepat disebut sebagai partai berbasis Islam. Secara struktur partai Islam, secara realita masyarakat mempersepsikan partai Islam itu ada. Buktinya, hasil survei itu kan ada,” pungkas Mahfud. (ian/wid)

Ormas ‘Disetir’

Dari Hal I) .................................................................................................................................

program kerja Ormas bukan ke Caleg,” kata Ali Rasyid. Menurut Ali Rasyid Ormas lebih dimanfaatkan untuk menyosialisasikan program ketimbang kepentingan pribadi, sehingga Ormas tersebut akan menjadi lebih besar, dan dihargai masyarakat. ”Saya juga bergabung Peradi, saya tidak memanfaatkan Peradi untuk meraup suara, karena untuk

memperoleh suara saya memiliki strategi dan tim sendiri, bukan dengan cara memanfaatkan Ormas,” ungkapnya. Caleg DPRD Sumsel Holda menyatakan, bergabung dengan Ormas cukup baik untuk menambah jaringan sehingga dengan bergabung kesuatu ormas dirinya dapat menambah pertemanan dan lainnya. ”Suatu yang sangat positif

Caleg Diminta yang masuk maupun keluar,” kata sekretaris DPD Demokrat Sumsel Adi Rasyidi, Minggu (24/11). Dilanjutkan Adi DPD juga mengingatkan kepada seluruh caleg, untuk tidak menganggap enteng peraturan tersebut, karena masalah ini sangat penting karena

IT II

karena lebih banyak lebih teman dan relasi. Saya juga tergabung dalam Ormas seperti PPSI, dan sebagainya,” katanya. Menurutnya tidak dipersoalkan bila Caleg yang tergabung dalam suatu ormas dimanfaatkan untuk meraup suara atau anggota tersebut mensosialisasikan caleg ketengah masyarakat. ”Sepanjang tidak menyalahi aturan dan rumah tangga ornag-

isasi tidak masalah, karena sangat wajar bila hal tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi,” katanya. Pertimbangnya bergabung dengan Ormas karena ingin menimba ilmu, menambah pengalaman, memperbanyak pergaulan, dan yang paling penting program kerja ormas tersebut positif untuk pribadi dan masyarakat umum. (zar)

Dari Hal I) .................................................................................................................................... dapat menggugurkan pencalonan seseorang sebagai Caleg. ”Kami tidak ingin ada Caleg yang telah terpilih sebagai anggota dewan, terpaksa didiskualifikasi hanya karena tidak menyerahkan rekening kampanye. Oleh sebab itu, saya minta selu-

ruh caleg kita tidak meremehkan aturan ini,” tegasnya. Ditanya kapan Demokrat dan calegnya akan menyerahkan rekening ke KPU Sumsel, Adi mengatakan, sebelum batas akhir penyerahan, Demokrat akan menyerahkan semua berkas yang akan diserahkan

nantinya ke KPU. ”Batas akhir penyerahan laporan rekning itu tujuh hari setelah kampanye, sebelum itu kami sudah menyerahkannya ke KPU. Saat ini, kami sedang menyiapkan segala sesuatunya,” pungkasnya. (zar)

Dari Hal I) ......................................................................................................................................................................

Asmawati 9 pelanggaran dan Percha Leanpuri 8 pelanggaran,” ungkapnya. Sedangkan Caleg DPRD, hampir merata dilakukan di semua Kecamatan dan berasal dari partai yang beragam. Katagori pelanggarannya, meliputi tak sesuai zona dan kampanye secara perseorangan tak terkoordinir Parpol sebagaimana dalam Peraturan KPU nomor 15 tahun 2013. “Seharusnya kampanye di-

koordinir bersama dalam satu partai yang menampilkan nama dan nomor urut. Tapi sekarang kebanyakan sendidri-sendiri dan menggunakan gambar atau foto itu tidak diperbolehkan,” urai Riduan. Seharusnya dalam satu zona terdapat 12 baliho dengan ukuran 1,5 x 7 meter sesuai dengan 12 parpol peserta pemilu. Tapi kenyataaanya, banyak yang tak sesuai ukuran dan akibatnya

tetap bertebaran diamana-mana sehingga bertentangan dengan tujuan dasar pemberlakukan zona, yakni ketertiban. “Saat ini kita masih melakukan inventarisir dengan mengerahkan 10.800 PPL dan 48 Panwascam. Selanjutnya, kami akan memberikan rekomendasi kepada KPU Palembang untuk melakukan penertiban bersama Pemkot Palembang melalui Pol PP kota Palembang,” ungkapnya.

Terpisah, calon anggota DPD RI incumbent, Percha Leanpuri mempersilakan kepada penyelenggara pemilu untuk menertibkan alat peragan miliknya jika dinilai melanggar aturan dan zona. “Mungkin ini kesalahan tim yang tidak mengetahui sehingga alat peraga saya dipasang ditempat yang dilarang, ini adalah resiko sehingga saya akan menerimanya,” pungkasnya (zar)

RAKYAT SUMSEL, SENIN 25 NOVEMBER 2013

KPU Datangi Warga Tak Miliki NIK MARTAPURA, RP KPUD OKU Timur melalui petugas panitia pemungutan suara ditingkat Desa dan Kelurahan, mendatangi rumah warga yang tidak memiliki NIK. Kedatangan KPU untuk memastikan masyarakat yang memiliki hak pilih pada Pemilu 9 April 2014 mendatang namun tidak memiliki NIK.

P

ETUGAS memastikan dan meng-ecek ulang indentitas warga baik tidak memiliki NIK maupun bermasalah. Selanjutnya warga yang di kroscek ulang tersebut, tetap akan terdaftar sebagai pemilih dan akan dimasukkan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Khusus. “Dalam pendataan ulang ini, kami mengkroscek seluruh identitas diri yang dimiliki mulai dari

KTP, Kartu Keluarga dan lainnya. Misalnya di KTP tidak ada NIK tapi di Kartu Keluarga NIK nya ada. Kemudian NIK nya kita tuliskan dalam lembar verifikasi,” Zulkifli petugas PPS Sungai Tuha Kecamatan Martapura. Dikatakannya, warga Kelurahan Sungai Tuha yang NIK nya bermasalah mencapai 1.437 orang. Sejauh ini lanjut Zulkifli pihaknya tidak menemukan kesulitan untuk menemukan warga yang NIK nya bermasalah. “Sebagian besar warga yang NIK nya bermasalah sudah kita verifikasi ulang, hanya saja ada beberapa warga yang belum bisa ditemui karena tidak berada ditempat yang disebabkan oleh pekerjaannya yang berada diluar OKU Timur,” ungkapnya. Sejauh ini, dari 1.437 warga yang NIK nya bermasalah, sekitar 1.100 orang sudah selesai diverifikasi dan diselesaikan NIK nya.

Selanjutnya, permasalahan NIK yang selesai langsung terinput melalui Dinas Kependukan dan Catatan Sipil OKU Timur dan data di KPUD OKU Timur. Selanjutnya, KPUD OKU Timur masih menunggu data lainnya dari Desa/Kelurahan lain yang belum selesai. Dalam verifikasi ulang ini, untuk nama yang sama sudah dilakukan pencoretan oleh pihak PPK dan PPS. Sementara jika nama dan tempat tanggal lahir yang belum memiliki NIK maka KPUD menyerahkannya ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil OKU Timur. Sebelumnya, Bupati OKU Timur H Herman Deru memerintahkan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berikut Camat hingga Kades untuk segera menyelesaikan permasalahan DPT yang tidak memiliki NIK. (awa)

Survei LSI: Peserta Konvensi PD Kalah Pamor JAKARTA, RS - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat elektabilitas Partai Demokrat merosot tajam hingga dibawah 10%. Konvensi yang diharapkan menjaring calon presiden yang disukai publik pun dinilai gagal. “Saat ini tidak ada partai yang mau berkoalisi karena takut capres konvensi Demokrat tak menang dalam pemilu. Motif utama parpol adalah berkuasa, perilaku parpol itu tidak mau kalah,” ujar peneliti LSI Rully Akbar, di kantor LSI, Jl Pemuda no 70, Jakarta Timur, Minggu (24/11). Sebanyak 12 orang peserta

konvensi partai Demokrat memperoleh tingkat pengenalan di bawah 60 %. Sementara itu kandidat calon presiden dari partai lain misalnya Megawati, Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto dikenal lebih dari 70 % responden. “Selain itu peserta Demokrat berpotensi tidak dilirik sebagai cawapres. Hal itu karena peserta konvensi dinilai tidak mampu mendongkrak elektabilitas partai,” jelas Rully. Seperti diketahui 12 nama peserta konvensi berasal dari latar belakang yang berbeda, mulai dari politisi, akademisi, hingga pensiunan TNI. Mereka

adalah Dahlan Iskan, Marzuki Ali, Pramono Edi, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, Sarundajang, Ali Masykur Musa, dan Endriartono Sutarto. Metode survei menggunakan teknik multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.200 responden. Survei dilakukan tanggal 12 September hingga 5 Oktober 2013. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara tatap muka dentan berpedoman pada kuisioner. Tema survei yaitu ‘Terancamnya Konvensi Demokrat, dari Hero to Zero kah Nasib Demokrat?’. (mad)

Cak Imin: PKB Masih Terbuka JAKARTA, RS - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyampaikan pihaknya masih terbuka untuk koalisi dengan partai manapun, baik partai Islam maupun partai nasionalis. Demikian dikatakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta, Min-

ggu (25/11). “Kami terbuka komunikasi dengan partai lain. Secara prinsip PKB tidak tertutup dengan partai Islam saja,” jelasnya. Cak Imin, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan strategi pemenangan Mahfud MD pada pemilu mendatang.

Yakni dengan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan dan pendekatan dengan masyarakat. “Lalu kita akan ukur elektabilitasnya, lalu setelah pileg akan kita putuskan. Hari ini kita pasarkan ke masyarakat, termasuk Rhoma (Irama),” imbuhnya. (ian)

Partisipasi Pemilih Diyakini Meningkat PALEMBANG. RS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pileg 9 April 2014 mendatang membidik pemula pemula, karena dari 5,7 juta pemilih Sumsel sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT), diperkirakan sebanyak 35 persen atau sekitar 2 juta lebih diantaranya adalah pemilih pemula. “Berdasarkan data dari 2009 lalu, pemilih pemula sebanyak 35 persen dan tidak akan jauh berbeda dari 2014 nanti. Makanya, pemilih pemula ini menjadi fokus kami melakukan sosialisasi,” kata komisioner KPU Sumsel

Divisi Sosialisasi dan Kampanye, A Naafi, Minggu (24/11). Menurut Naafi, pemilih pemula ymerupakan pemilih yang akan menggunakan hak suaranya pertama kali karena sudah berumur 17 tahun ketika pencoblosan atau mereka yang sudah menikah mayoritas di dominasi kalangan pelajar dan mahasiswa. “Sosialisasi yang kami lakukan lansgung goes to school dan campus sebagai bentuk bagian meningkatkan partisipasi pemilih,” katanya. Selain membidik pemilih pemula, KPU Sumsel juga akan memfokuskan sosialisasi kepada pemilih perempuan yang jum-

lahnya hampi mencapai 50 % dari total pemilih. “DPT Sumsel berdasarkan pleno 2 November lalu sebanyak, 5.782.176 mata pilih 2.859.849 pemilih diantaranya adalah perempuan, sehingga menjadi segmen sosialisasi,” ulasnya. Masih menurut Naafi, pihaknya juga akan melibatkan lansgung tokoh agama dalam melakukan sosialsiasi yang dinilai sangat efektif mengingat budaya masyarakat Sumsel yang masih patuh dan taat terhadap tokoh agama. “Nantinya bisa sosialisasi melalui Masjid untuk mengajak masyarakat memilih,” pungkasnya. (zar)

Hari 14, Aksi Jalan Kaki

Petani OTW ke Jakarta PALEMBANG, RS - Tepat Hari ke 14 Aksi Jalan Kaki Petani Ogan Ilir kembali melanjutkan perjalan ke Jakarta. Aksi demo di kantor pusat PTPN selama 3 hari lalu bagian kampanye dalam rangka upaya dialog di Jakarta nanti. Dewan Penasehat GPPB OI, Rusdi Tahar, kepada Rakyat Sumsel yang dihubungi Minggu, (24/11) mengatakan, meski kondisi fisik petani mayoritas mulai drop, stress, demam, batuk, serta kondisi kaki yang mengalami luka lecet dan pembengkakan. Namun hal tersebut tidak semangat ASPIRASI RAKYAT

menghambat langkah para petani untuk melanjutkan perjalan menuju Jakarat guna menuntut keadilan. ”Perjalanan ini akan terus dilanjutkan hingga tiba di Jakarta nantinya, namun kondisi fisik lumayan membaik,” ungkapnya. Aksi jalan kaki yang dilakukan untuk ini melakukan penekanan terhadap perusahaan milik negara, yang menurutnya, telah merampas hak atas tanah para petani di Kabupaten OI, Sumsel. ”Selain itu tututan yang akan disampaikan nanti, mendesak

dikembalikannya tanah petani Cinta Manis, seluas 13.500 ha yang saat ini masih dikuasai oleh PTPN VII serta meminta diusut tuntasnya dugaan korupsi yang melibatkan PTPN VII unit usaha Cinta Manis,” tegasnya.. Menurut Rusdi dari informsi yang ia terima dari desa Paya Lingkung OI telah terjadi penggusuran tanaman warga seperti nanas, pisang, pepaya, jeruk, padi di tanam warga didekat kawasan Tebu yang dilakukan oleh PTPN VII yang dikawal langsung oleh Armed. (zar)

klik...........www.radarpalembang.biz


RAKYAT SUMSEL, SENIN 25 NOVEMBER 2013

VIII

ADVERTORIAL

HMC Baryadi jadi pembicara dan disambut organisasi PMII.

FOTO: ASEP/IST

Pose bareng dengan anggota PMII.

Syamsurizal atau Atay pose bareng dengan A Haris dan Agustini.

Pose bareng dengan Syamsu Rizal.

Silaturahmi HMC Baryadi dengan PMPB

Amir Hamzah

A Haris

PAGUYUBAN Masyarakat Palembang Bersatu (PMPB) kota Palembang mendukung penuh pencalonan Dr HMC Baryadi untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Sumsel. Hal ini terungkap dalam silaturahmi Ketua Pujasuma Sumsel tersebut dengan PMPB kota Palembang Sabtu (23/11) di kantor PMPB Boombaru Palembang. Ketua PMPB kota Palembang Syamsu Rizal atau biasa disapa Atay melalui Agustini (Bendahara), A Haris SH (wakil Sekretaris) mengatakan, mendukung penuh pencalonan HMC Baryadi sebab HMC Baryadi merupakan sosok yang cukup dikenal di masyarakat dan punya track record bagus. “Saya katakan ini, karena selain merupakan pengusaha sukses HMC Baryadi juga merupakan tokoh masyarakat Jawa di Sumsel dan aktif diberbagai kegiatan,” katanya. Menurutnya, dibidang olahraga HMC Baryadi kini menjadi ketua PSSI Susmel dan pernah jadi manejer Sriwijaya FC dan mampu mengantarkan Sriwijaya FC meraih double winner. “Itu suatu hal yang membanggakan sekaligus mengharumkan nama Sumsel di tingkat nasional,” ujarnya. Dibidang budaya beliau mendirikan sanggar Seni Budaya Nusantara yang sudah banyak mendidik masyarakat Palembang dibidang seni. “Dibidang wirausaha, beliau juga sudah banyak membantu UKM melalui usahanya koperasi. Jadi saya kira beliau sudah layak untuk jadi wakil Sumsel jadi anggota DPD RI,” jelasnya. Amir Hamzah BSc, penasehat PMPB Sumsel juga mengungkapkan mendukung penuh pencalonan HMC Baryadi untuk jadi anggota DPD RI.“Beliau tokoh Sumsel dan sudah mengenal betul kehidupan masyarakat Sumsel karena sudah puluhan tahun tinggal di Sumsel. Meski beliau adalah warga keturunan Jawa,” ujar pria yang juga Tumenggung dikepengurusan Kerukunan Keluarga Palembang ini. Amir mengatakan, HMC Baryadi layak menjadi anggota DPD RI dapil Sumsel selain karena kiprahnya di Sumsel sungguh luar biasanya dengan mengantarkan Sriwijaya FC meraih double winner. “Beliau juga dikenal deket dengan seluruh kalangan masyarakat yang ada di Sumsel dan banyak berbuat dengan membantu sesama,” ujarnya. HMC Baryadi Ketua Pujasuma Sumsel yang juga calon anggota DPD RI mengungkapkan terimakasihnya atas dukungan tersebut. “Mudah-mudahan atas dukungannya saya bisa terpilih jadi anggota DPD RI pada Pemilihan Legislatif mendatang dan bisa mengabdi membantu pemerintah daerah memajukan Sumsel,” ujarnya. Sementara itu, dalam silaturahmi itu juga HMC Baryadi juga menjadi pembicara dalam penerimaan anggota baru (Mapaba) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang digelar di sekretariat PMPB. “Kita memang mengundang Pak Baryadi untuk jadi pembicara dikegiatan ini. Selain untuk mengenal juga untuk belajar dari beliau yang merupakan pengusaha Sukses,” jelas Ari pengurus PMII. (adv/sep)

HMC Baryadi bersama bendahara PMPB Agustini dan Wakil Sekretaris A Haris. Dialog dengan HMC Baryadi.

SEMANGAT ASPIRASI RAKYAT

klik...........www.radarpalembang.biz


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.