11 minute read
berkas
SERIUS: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan asosiasi-asosiasi industri.
KEMENPERIN FOR JAWA POS
Antisipasi Pasar Global, Menperin Galang Masukan Asosiasi
JAKARTA–Menteri Perin dustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan perte muan dengan asosiasi-asosiasi industri. Agenda itu bertujuan membahas gejolak ekonomi global dan antisipasi sektor industri dalam menghadapi kondisi tersebut. Pasalnya, di masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, dunia juga menghadapi konsekuensi dari kondisi geopolitik yang salah satu akibatnya adalah ketidakpastian energi dan pangan. ’’Setidaknya, terdapat tiga aspek yang perlu menjadi fokus dalam upaya peningkatan produktivitas dan daya saing industri. Serta, antisipasi dampak perekonomian global. Yakni, terkait situasi geopolitik, nilai tukar, dan persepsi kepercayaan industri,’’ beber Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita setelah bertemu dengan para pimpinan asosiasi industri di Jakarta kemarin.
Sejumlah asosiasi industri yang hadir adalah Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI), Perhimpunan Per usahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPA Kosmetika), Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), serta Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi).
Selanjutnya, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), dan Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (Gabel).
Agus menjelaskan, krisis geopolitik yang disebabkan perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan peningkatan harga energi dan bahan baku lainnya yang dibutuhkan sektor industri. Situasi itu juga terjadi di wilayah Laut Tiongkok Timur. ’’Kondisi tersebut memengaruhi rantai suplai industri serta ekspor sektor manufaktur Indonesia,’’ ujarnya.
Ekspor sektor manufaktur juga terpengaruh oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi di beberapa negara tujuan. Sebagaimana Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Tiongkok, ’’Dengan kata lain, pasar global makin menciut. Hal ini bisa memengaruhi pasar dalam negeri kita maupun pasar tujuan ekspor produk manufaktur asal Indonesia,’’ urai Agus.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman menyatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada pemerintah untuk mengurangi bea masuk bahan baku. Hal itu mengantisipasi dampak kenaikan harga akibat perang Rusia-Ukraina. ’’Bisa membantu industri mamin tetap tumbuh serta menekan dampak inflasi,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Adhi, Indonesia harus waspada terhadap situasi pasokan bahan baku industri mamin tahun depan. ”Persediaan tahun ini aman. Tapi, pengurangan area tanam di Rusia dan Ukraina akan berpengaruh bagi persediaan bahan baku utama seperti gandum. Maka, harus mencari pemasok alternatif,” bebernya. (agf/c12/dio)
Penjualan-Tingkat Kunjungan Mal Dekati Masa Normal
JAKARTA–Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada tahun ini diprediksi bakal mendekati kondisi normal. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan menjadi 80 persen sebelum terjadi pandemi Covid-19. Okupansi juga akan lebih baik dari tahun 2020 dan 2021. ”Kalau 2020 rata-rata nasional hanya 50 persen dari kondisi normal, 2021 menjadi 60 persen, di 2022 ini kami prediksi bisa 80 persen," ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) APPBI Alphonzus Widjaja, kemarin (4/8).
Menurut Alphonzus, jumlah pengunjung sebuah mal menengah perhari rata-rata 30 ribu orang pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. ”Kami juga berharap, memasuki semester dua penjualan terus bergerak naik. Kami memperkirakan bisa mencapai 70 hingga 80 persen dibandingkan kondisi normal,” tambahnya.
Alphonzus menambahkan, meskipun saat ini belanja daring telah menjadi tren, masyarakat tetap rindu berbelanja langsung di mal. Apalagi, pemerintah sudah mulai melakukan pelonggaran terhadap mobilitas masyarakat. Selain itu, sebagian besar penduduk Indonesia sudah melakukan vaksinasi. ”Setelah dua tahun kita hidup dalam kondisi serba virtual, ini saatnya kita kembali ke kehidupan normal untuk bisa berinteraksi dengan sesama secara langsung, bukan di virtual,” urainya.
Direktur Eksekutif dan Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono Bank Indonesia menambahkan, kinerja penjualan ritel pada Juni 2022 tumbuh meningkat secara tahunan. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni sebesar 229,1, atau tumbuh 15,4% (YoY).
Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Agustus dan November 2022 (3 dan 6 bulan yang akan datang) menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus dan November masing-masing tercatat sebesar 127,5 dan 132,1, atau turun dibandingkan 141,7 dan 137,5 pada bulan sebelumnya. ”Sebagian responden menyatakan penurunan disebabkan oleh distribusi barang yang semakin lancar,” ujarnya. (agf/dio)
Bharada E Ditawari Justice Collaborator
Sambungan dari Hal 1
Hasil autopsi forensik dan uji balistik hanya akan menunjukkan penyebab luka dan kematian. Tanpa mampu memberikan bukti siapa saja pelaku.
Kondisi itu berpotensi mem buat kasus menjadi lemah di persidangan. Malah bisa jadi, saat berada di meja hijau justru diputuskan tidak bersalah. Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hajar mengatakan saat ini barang bukti, seperti CCTV, ponsel Brigadir Yosua, dan lainnya telah rusak.
“Kondisi ini untuk tersangka atau terdakwa Bharada E tidak sulit dibuktikan atau dijerat,” paparnya.
Beda ceritanya bila mengem bangkan kasus pelaku lain. Bahkan, dalam penetapan tersangka mungkin juga bisa terhambat.
Saksi mata dari kejadian penembakan tersebut juga terbilang sangat minim. Bah kan, bisa jadi sudah tidak lagi murni. Diketahui saksi mata kejadian tersebut hanyalah Putri Candrawathi, Bharada E, dan belakangan muncul Brigadir R. “Makanya ada hambatan,” urainya.
Salah satu sandaran pem buktian yang dinilai masih murni adalah autopsi forensik. Namun, Fickar menuturkan bahwa autopsi forensik tersebut hanya menentukan penyebab luka dan kematian. “Peluru yang mana mengenai bagian tubuh yang mana,” terangnya.
Peluru itu akan meng gam barkan jenis senjata yang digunakan untuk menembak. Namun, semua hasil autopsi forensik ini tidak mampu membuktikan siapa penem baknya atau pelakunya. “Autopsi untuk pembuktian peristiwa yang terjadi terhadap jenasah. Bukan siapa pelakunya,” paparnya.
Karena itu, saat kasus tersebut sudah lengkap tersangkanya, ada kemungkinan Bharada E memang terbukti bersalah. Tapi, bisa jadi pelaku lainnya malah bebas. “Ini bisa terjadi,” ujarnya.
Kepada wartawan, ahli Forensik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Kristen Krida Wacana Kombespol (Purn) Anton Castilani menuturkan pihaknya tidak bisa menjawab apakah pelakunya lebih dari satu. “Kalau itu tanya penyidik,” ujarnya.
Terpisah, psikolog forensik Reza Indragiri Amriel menyebutkan sesuai dengan penjelasan dari Tim Khusus diketahui bahwa penembakan yang dilakukan Bharada E bukanlah membela diri. “Situasi bukan membela diri, artinya saat itu bukan situasi yang hidup atau mati,” terangnya.
Saat situasi hidup atau mati, system thinking bersifat sangat cepat, spontan, sangat mendasar, dan instingtif. “Ditembak atau menembak, siapa mati duluan dan hidup atau mati,” ujarnya.
Kalau situasinya bukan hidup mati, system thinking-nya adalah rasional, sistematis, dan berdasarkan data serta kalkulasi. “Apa yang dikalkulasi? Ya target, insentif, sumber daya dan risikonya,” paparnya.
Sementara itu, setelah 25 anggota Polri dimutasi dan diperiksa secara kode etik, masih
Mafi a Tanah Ngantor di Kecamatan
Sambungan dari Hal 1
Mereka memanfaatkan pekerjaannya sebagai petugas Pendaftaran Tanah Sistematis Lanjutan (PTSL) kecamatan itu dengan mengakses akun Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP). Dengan akses tersebut, mereka dapat mengganti atau mengubah isi data serifikat tanah dalam program PTSL.
Berdasarkan hasil temuan penyidik Polres Bogor, pelaku memanfaatkan program PTSL untuk memalsukan sertifikat tanah. “Dari penggeledahan yang dilakukan di rumah tersangka AR di Cibinong, ditemukan 105 sertifikat yang belum dibagikan kepada masyarakat. Alasanya karena masih ada kelengkapan yang belum diserahkan,” ujar Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo De Cuellar Tarigan.
AR (28), AG (23), dan RGT meru pakan tiga dari enam tersangka mafia tanah yang telah ditangkap Polres Bogor pada Senin (1/8). Selain ketiganya, ada MT alias KM (30), SP alias BK (31), dan DK (49). DK merupakan PNS yang bekerja di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Bogor., sedangkan MT dan SP merupakan wiraswasta yang berperan sebagai calo.
Siswo mengatakan dari 105 sertifikat PTSL yang disita di rumah AR, 24 di antaranya sudah dimanipulasi dan dijadikan alat menipu para tersangka. AR diketahui pernah bekerja sebagai petugas PTSL selama rentang waktu 2017-2018.
“Ia (AR) menyimpan banyak sertifikat dalam kontainer. Ia juga yang menghapus data dalam sertifikat menggunakan byclean (pemutih pakaian) dan yang menerima permohonan baru serta memalsukan warkat,” jelasnya.
Warkat merupakan tanda yang merujuk pada surat yang telah ditandai atau bukti bahwa telah diperiksa oleh pejabat yang berwenang.
Lalu tersangka lainnya, AG dan RGT masih aktif sebagai petugas PTSL di kantor Sekretariat PTSL, di Kecamatan Cibungbulang. Mereka memiliki peran menerima orderan dari AR yang telah menyiapkan blanko sertifikat dan lainnya, termasuk pengisian data dan percetakan menggunakan mesin printer sebelum mengakses akun Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) di kantor PTSL Cibungbulang.
“Di lokasi percetakan dan mengakses sistem ini menggunakan akun dari DK (PNS di BPN) dan perangkat yang digunakan oleh para tersangka merupakan perangkat dinas yang dilakukan untuk mencetak sertifikat PTSL,” sambung Siswo.
Kini, polisi masih melakukan pendalaman mengenai kasus mafia tanah tersebut. Keenam tersangka disangkakan dengan pasal 378, 263 KUHP serta pasal 55 jo 56 KUHP dengan ancaman enam tahun penjara.
(cok/c)
Bahas Isu Pers hingga Demokrasi
Sambungan dari Hal 1 Kamil, dan Sandiaga Uno.
Anies menuturkan persatuan menjadi kunci memajukan bangsa. Namun, yang harus dipersatukan adalah tujuannya. ’’Kita harus ingat yang dipersatu kan adalah tujuannya, bukan asal usulnya,’’ ucap gubernur DKI Jakarta tersebut dalam diskusi memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke10 Forum Pemred itu.
Selain itu, Anies menyebut wajar jika terjadi polarisasi dalam demokrasi. Namun, hal itu bukan mengarah pada perpecahan, melainkan sebatas polarisasi perbedaan pan dangan. Media dinilai berperan penting agar perdebatan dalam demokrasi selalu ada. Tujuan nya memastikan kesetaraan kesempatan untuk bertukar gagasan dan pikiran.
Airlangga tak mau kalah. Menko perekonomian itu menyebut dunia tengah menghadapi the perfect storm. Mulai pandemi Covid-19 yang belum usai, konflik RusiaUkraina, perubahan iklim hingga harga komoditas. ’’Jangan bicara jangka panjang. Kita belum tahu apa yang terjadi dalam waktu dekat,’’ terangnya.
Di sisi lain, Muhaimin Iskandar menilai kebebasan berbicara dan berekspresi kerap kebablasan. Hal itu seiring berkembangnya dunia media belakangan ini, terutama media digital. Ketua umum PKB itu menilai teknologi digital telah membuat perubahan drastis di semua aspek, ter masuk relasi negara dengan stakeholder dunia media. ’’Pemerintah di satu sisi harus mengerti bahwa berbagai perkembangan digital ini punya benefit buat rakyat secara langsung,’’ tuturnya. Muhaimin berharap kebebasan pers terus menjadi prioritas utama seiring dengan hak asasi manusia (HAM) yang dijamin di dalamnya. (tyo/c18/bay) timbul pertanyaan terkait belum dimutasinya mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombespol Budhi Herdi Susianto.
“Mana telegramnya atau SKnya,” ujar pengamat kepolisian Bambang Rukminto
Apalagi, sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 2/2022 Tentang Pengawasan Melekat (waskat) diketahui atasan anggota yang melakukan pelanggaran bisa dimintai pertanggungjawaban. Bahkan, atasan yang dimintai pertanggungjawaban itu jenjangnya dua tingkat.
Karena itu, lanjutnya, kondisi yang belum jelas terkait Kombespol Budi Herdi Susianto memicu masalah. Sebab, azas imparsial di mata hukum berlaku bagi semua personel kepolisian. “Aneh saat Kapolres Jaksel tidak masuk, tapi Kasatreskrimnya masuk TR,” urainya.
Sementara itu, Komnas HAM kemarin kembali melanjutkan proses pemantauan penyelidikan kasus meninggalnya Yosua. Mereka meminta keterangan dari tim siber terkait komunikasi. Diperoleh data bahwa tim siber telah mengumpulkan sebanyak 15 ponsel yang berkaitan dengan perkara Yosua.
Dari 15 ponsel itu, 10 sudah diperiksa. Sementara lima lainnya sedang dalam proses analisis. Dalam pemeriksaan ponsel itu, Komnas HAM mendapat informasi dan data berupa foto, dokumen, kontak, akun serta percakapan atau chat. ”Ada juga temuan digital lainnya,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam konferensi pers.
Tak hanya itu, Beka menyebut pihaknya juga memperoleh dokumen administrasi penyelidikan kasus Yosua. Juga bahan dasar (raw material) yang berkaitan dengan percakapan dan lainnya. Komnas HAM segera melakukan analisis untuk memperkaya hasil pemantauan yang diperoleh sebelumnya.
Komisioner Komnas HAM M. Choirul Anam menambahkan, sejatinya kemarin pihaknya juga mengagendakan pemeriksaan timsus Polri terkait hasil uji balistik. Namun, upaya itu urung dilakukan lantaran timsus masih belum siap. ”Kami sepakati waktu dengan timsus itu hari Rabu minggu depan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi
Korban (LPSK) Edwin Partogi mengatakan, Bharada E bisa mendapat perlindungan bila bersedia menjadi justice collaborator untuk membongkar kematian Brigadir J. LPSK kata dia, sudah menyam paikan hal tersebut kepada Bharada E saat mendengarkan keterangannya. ”Saya sampaikan tentang kalau dia mau dilindungi LPSK, syaratnya jadi justice cola borator kerja sama mengungkap seperti apa peristiwanya,” ujar Edwin dinukil dari Kompas. Edwin mengaku sudah mendengarkan keterangan Bharada E terkait peristiwa yang terjadi. Berdasarkan kronologi yang disampaikan Bharada E, menurut Edwin, apa yang dilakukan Bharada E tidak bisa disebut membela diri. ”Dari mendengar berita versinya, saya sampaikan bahwa dia potensial menjadi tersangka. Argumen membela diri tidak bisa digunakan,” ucap Edwin. Edwin menjelaskan, tawaran LPSK agar Bharada E menjadi justice collaborator belum dijawab oleh yang bersangkutan hingga saat ini. ”Dia masih pikirpikirlah, belum bilang iya,” ujar dia. (idr/tyo/c18/ttg)
Ogah Imbang, Butuh Menang
Sambungan dari Hal 1
Kedua tim hanya mengincar hasil imbang 1-1. PSSI lalu memprotes dugaan main mata yang dilakukan dua tim tersebut. Sayang, protes itu tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Nah, malam ini, tim nasional Indonesia U-16 akan bertemu dengan tim nasional Vietnam U-16 di laga pemungkas grup A AFF Cup U-16 2022. Pelatih tim nasional Indonesia U-16 Bima Sakti Tukiman menegaskan, dirinya akan memberi tahu tim lawan bagaimana caranya bermain secara kesatria. Yakni, dengan bermain menyerang dan terbuka. Targetnya adalah memenangkan pertandingan. Target itu menjadi harga mati. Meski, Indonesia sebenarnya hanya perlu hasil imbang untuk lolos ke semifinal sebagai juara grup A. ”Kami tidak ingin nasib tim ditentukan oleh tim lain. Saya yakin tim lain juga mengincar kemenangan. Karena itu, kami harus berjuang keras untuk menang. Dengan begitu, posisi kami benar-benar aman sebagai pemuncak klasemen grup A,” tegasnya.
Bima sudah menganalisis cara bermain Vietnam. Dia sudah meminta asistennya memantau langsung permainan Vietnam sepanjang fase grup AFF Cup U-16. Menurut mantan pemain Persegres Gresik United itu, Vietnam memiliki organisasi permainan yang rapi. ”Kami ada videonya. Karena itu, tadi (kemarin, Red) kami berlatih bagaimana cara mem bongkar pertahanan mereka. Selain itu, juga menyiapkan cara untuk mengantisipasi serangan mereka,” ujarnya.
Bima juga menginstruksi para pemainnya untuk tidak mudah terpancing emosi. ”Jangan ter provokasi. Kami harus bermain dengan kepala dingin. Jangan sampai kami mendapatkan kartu karena pelanggaran yang tidak perlu,” ungkap pelatih 46 tahun tersebut.
Bima optimistis persiapan yang dimiliki timnya mampu membuahkan hasil positif. Apalagi, para pemain Indonesia sedang berada dalam motivasi tinggi. Salah satunya Muham mad Kafiatur Rizky. Pemain bernomor punggung 9 itu sedang on fire karena mencetak brace ke gawang Singapura.
Kafi akan menjaga motivasi berlipat itu saat berjumpa Vietnam. Menurut dia, Vietnam memiliki organisasi pertahanan yang lebih kuat dan rapi dibandingkan Singapura. ”Informasi dari pelatih, Vietnam menggunakan banyak pemain belakang. Tapi, kami akan berusaha membongkar pertahanan mereka. Saya juga akan berusaha mencetak gol lagi,” tegas Kafi.
Sementara itu, pelatih timnas Vietnam U-16 Nguyen Quoc Tuan tidak mau membedabedakan lawan di AFF Cup U-16. Persiapan yang dibangun Vietnam jelang melawan Indonesia sama seperti saat Vietnam bertemu Singapura dan Filipina. ”Yang kami perlukan hanya berusaha lebih keras dan semangat yang lebih tinggi saat bermain melawan Indonesia,” ucap Nguyen. (fiq/c17/bas)
BERITA LAINNYA BACA KICKERS HALAMAN 6