10 Mei 2013

Page 1































SAMBUNGAN Pro OTONOMI

SAMBUNGAN Tiga Pemuda Lembak Ditangkap Polres RL Supra Vs Kijang, 1 Pelajar Tewas PRO OTONOMI

Rakyat Bengkulu  Jumat, 1 Maret 2013

AIR NIPIS - Tabarakan maut menelan nyawa manusia kembali terjadi di wilayah hukum Polres Bengkulu Selatan (BS). Korbanya Januar (15) pelajar SMP, warga Desa Palak Bengkrung, Kecamatan Air Nipis. Korban tewas setelah sepeda motor sepeda motor Honda Supra X dengan nopol BD 3784 BV yang dikendarainya adu kambing dengan Toyota Kijang Super nopol BD 1501 B yang dikemudikan Ja (37) warga Pasar Baru,Kecamatan Seginim. Korban tewas setelah kondisi kepalanya mengalami memar. Korban juga diduga mengalami geger otak, menghembuskan napas terakhir di lokasi kejadian. Sedangkan sopir mobil mengalami luka lecet dan memar di kepala dan tangan. Tabrakan tersebut terjadi jalan Desa Suka Negeri, Kecamatan Air Nipis. Data diperoleh, kecelakaan maut itu terjadi ketika korban melaju dari arah Desa Sukarami ke Kecamatan Manna. Naasnya di perjalanan, sepeda motor korban yang melintasi

jalan di Desa Suka Negeri tabrakan dengan mobil dari arah berlawanan. Tragisnya, waktu jatuh kepala korban terbentur aspal. Tak hanya itu korban juga sempat terseret beberapa meter di jalan. Saking kerasnya benturan itu membuat nyawa korban tak terselamatkan. “Olah TKP sudah dilakukan. Kini sopir mobil sudah diamankan. Untuk penyebab kecelakaan masih dilakukan penyelidikan. Namun diduga kuat kalau korban meninggal karena mengalami benturan di kepala,” kata Kapolres BS AKBP Y Hernowo,SIK.MH melalui Kasat Lantas Iptu Septa Firmansyah,SH didampingi Kanit Laka Ipda Sugiyo kepada RB kemarin. Dikatakan Sugio, sopir masih dilakukan pemeriksaan. Dia terancam dijerat UU RI No 22 tahun 2009 pasal 310 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Darat. Kemudian saksi-saksi juga masih akan dipanggil. Tujuannya untuk mengetahui siapa yang salah dalam kecelakaan ini. (che)

Pelajar SMAN 1 Nyaris... Sambungan dari halaman 22

“Tidak usah dipoto..tidak usah dipoto…malu-malukan saja,” ujar istri pejabat tersebut. Belum diketahui pasti pemicu aksi tersebut. Sebab, saat anggota polisi dan Satpol PP tiba di lokasi rombongan pelajar telah membubarkan diri, dan sempat terdengar akan membuat janji bertemu dengan lawannya di Kelurahan Pensiunan.

“Dio nunggu di pensiunan, katanya mau bawa bantuan lagi,” celetuk salah seorang siswa diantara kerumunan itu. Sementara anggota Polsek Kepahiang yang mendapatkan informasi akan terjadinya aksi tawuran sesama pelajar langsung melakukan patroli di sejumlah lokasi. Tak terkecuali di Kelurahan Pensiunan, namun tak ditemukan pelajar bergerombol di kawasan itu.

“Sebelumnya perkelahian itu teradi di depan gerbang sekolah, terus berpindah ke tempat lain. Tadi anggota sudah melakukan patroli ke beberapa lokasi, untuk mengantisipasi terjadi tawuran antar pelajar,” ujar Kapolres Kepahiang, AKBP. Sudarno, S.Sos, MH melalui Kapolsek Kepahiang, Iptu Tatar Insani, SH sat dikonfirmasi kemarin. (fiz)

Keajaiban Segitiga Bermuda Sambungan dari halaman 21

Segitiga Bermuda hingga saat ini masih menyimpan misteri yang tak terpecahkan. Konon, banyak pesawat atau kapal laut yang melintasi daerah ini menghilang secara tiba-tiba. Tak ada satu orang-pun yang tahu kemana pesawat dan kapal laut tersebut menghilang. Kebanyakan para ahli-ahli, pakar-pakar, atau orangorang biasa seperti kita ha-

nya menerka-nerka kemana dan bagaimana kapal laut atau pesawat itu bisa menghilang. Pakar Fisika mengatakan, pesawat dan kapal laut itu terhisap oleh sebuah pusaran lautan yang sangat deras dan kencang. Mereka semua hilang ditelan laut. Ahli cuaca mengatakan, mereka hilang karena disambar petir atau diterjang badai dan akhirnya tenggelam ke laut, karena di daerah Segitiga Bermuda (menurut

mereka), cuacanya tidak menentu. Lain lagi penerawangan dukun atau paranormal. Mengatakan, mereka hilang karena ditelan oleh setansetan dan iblis-iblis yang terkutuk. Ada juga yang meyebutkan mereka hilang dibawa atau diculik oleh Dajjal. Konon kabarnya, Dajjal telah muncul di bumi ini, dan kemuculan pertamanya yaitu di Segitiga Bermuda ini. (**/ net)

Penarikan PBB Rawan Bocor... Sambungan dari halaman 21

Diterangkannya, diantara langkah yang mungkin bakal ditempuh memperkecil peluang kebocoran, masyarakat diarahkan membayar PBB langsung melalui bank. “Ini sebenarnya tantangan, kemungkinan diantara upaya nanti pembayaran pajak melalui bank bisa secara online. Juga Tidak menutup kemungkinan nanti via kantor pos. Untuk teknis pembayaran tersebut akan kita bahas lebih lanjut,” ujarnya. Upaya lain, Pemda Seluma akan melatih petugas penarikan PBB sehingga memiliki dedidikasi dan integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, tak tergiur menyelewengkan hasil pajak. Termasuk dalam hal ini kepala desa dan camat sebagai ujung tombak. “Yang terpenting integritas dari SDM yang ada. Agar sama-sama, memaksimalkan penarikan pajak demi mensejahterakan daerah dan

masyarakat,” jelasnya. Sementara itu, kemarin (28/2) Kabupaten Seluma dikunjungi anggota DPR RI dari Komisi XI yakni Masita. Ikut bersamanya, Lenny Mardiyati dari Direktorat Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kakanwil DJB Lampung dan Bengkulu, Ali Waffa. Kedatangan rombongan tersebut dalam rangka mensosialisasikan pelaksanaan pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah. Acara yang berlangsung di aula DPPKAD Kabupaten Seluma, di ikuti ratusan kepala desa, camat termasuk pimpinan bank. Anggota Komisi XI DPR RI, Masita dalam kesempatan itu mengatakan, dengan penarikan pajak oleh daerah, ke depannya diharapkan satu daerah akan lebih besar pendapatannya agar bisa lebih maksimal membangun daerah. Dan dikatakannya, penarikan pajak dan diserahkan

pengelolaannya ke daerah sebagai implementasi Undang-Undang (UU) nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah yang di dalamnya menjelaskan, berdasarkan otonomi daerah, maka pengelolaan PBB dikembalikan kepada daerah masing-masing. “Kemudian sepenuhnya dikelola dan digunakan untuk kebutuhan daerah dalam rangka pembangunan. Ini berbeda jauh dari tahuntahun sebelumnya yang PBB dipungut dan disetorkan ke pusat,” terangnya. Ia menyakini, jika pajak ini dikelola dengan benar, dipastikan satu daerah itu akan menjadi kaya PAD nya. Dan itu akan membantu pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. “Jika pengelolaannya dilakukan dengan baik dan benar, kami menyakini daerah di Indonesia ini termasuk Kabupaten Seluma, akan bertambah PAD nya dan bertambah kaya,” pungkasnya. (hue)

CURUP – Tertangkap tangan membawa senjata tajam (sajam), tiga pemuda diamankan ke Mapolres Rejang Lebong (RL). Mereka adalah Tg (22) dan NG (19), keduanya warga Desa Talang Blitar Kecamatan Sindang Dataran, serta AP (19) warga Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang. Ketiga pemuda asal Lembak ini ditangkap di jalan umum Desa Sambireji Kecamatan Selupu Rejang, Rabu malam (28/2) sekitar pukul 23.00 WIB. Sebagaimana dikemukakan Kapolres RL, AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kasat Reskrim, AKP. Margopo, SH.

Menurutnya, dari pemeriksaan sementara, ketiga pemuda yang dicurigai sebagai pelaku kejahatan ini baru ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata tajam (sajam). “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ada dugaan mereka terlibat di sejumlah TKP curat dan curas. Namun masih dalam pengembangan dan pengumpulan alat bukti,” ujar Margopo. Margopo menjelaskan, kronologis penangkapan terhadap ketiga pemuda ini bermula dari upaya tim buser Polres RL melakukan pengejaran target operasi (TO) penjambretan. Sempat terjadi

31

kejar-kejaran dengan TO, setibanya di Desa Sambirejo, petugas melihat ketiga pemuda ini karena menunjukkan gelagat mencurigakan. Tak ingin berspekulasi dengan pikiran, petugas menghentikan motor yang ditunggangi Tg, NG dan AP. Benar saja, meski berupaya mengelak, petugas menemukan sajam jenis pisau dan sewar di masing-masing pinggang ketiga pemuda tersebut. “Saat menemukan sajam, mereka langsung digelandang ke POlres RL. Kami juga mengamankan dua motor yang digunakan, Honda Supra Fit dan Yamaha Jupiter,” pungkas Margopo.(cuy)

SMKN 1 BS Diteror Santet Sambungan dari halaman 21

Tak menunggu lama, pihak sekolah bergerak mengamankan benda aneh itu yang selanjutnya dibakar. Sejauh ini belum diketahui siapa yang meletakan sesajen yang diduga kuat diletakkan menjelang subuh atau dini hari kemarin. Namun ada yang menduga-duga kalau hal tersebut ada kaitannya dengan dikeluarnya 3 pelajar SMKN 1 belum lama ini. Hamid (45) warga yang rumahnya berada di dekat penemuan kain kafan itu mengatakan, warga mendapati itu ketika bangun tidur dan membuka pintu. Kebetulan karena posisi rumah di depan pintu gerbang SMKN 1, maka kain putih disertai ada bunga berbagai macam warna terlihat terbentang di badan jalan menuju pintu gerbang sekolah. Awalnya warga menduga kalau kain putih itu mainan anak-anak. Ternyata setelah dilihat lebih dekat ditemukan ada jeruk nipis serta berbagai kembang. Yang membuat warga merinding itu, ada tiga tali kain putih. Lalu bentuk kain kapan itu juga dibentuk ada kepalanya. Oleh waga akhirnya

keinginannya tanpa main belakang dan berbuat sirik yang dilarang agama. S edangkan berkaitan dengan adanya tiga siswa yang dikeluarkan, ditegaskan Elmiza sudah sesuai dengan aturan yang ada. Sebelum dikeluarkannya siswa itu sudah lebih dahulu dilayangkannya teguran juga sudah membuat surat perjanjian. Dimana mereka IRPANADI/RB didapati melakukan HEBOH: Warga yang menyaksikan kain kapan yang dibenteng di jalan masuk SMKN I BS, di atasnya ditaburan kembang layaknya perbuatan tidak baik yakni mencuri di dapusaran kuburan. lam kelas. Selama ini sudah bertemuan itu dilaporkan ke pihak mengatakan pihaknya tidak takut dengan teror demikian, ulang kali diperingatkan. Nasekolah. ‘’Kita tidak tahu apa maksud sekalipun diancam akan di- mun masih juga melakukan. orang yang meletakkan bunga santet. Sebab ditegaskannya, ‘’Saya tidak takut dipindahdan kain kafan itu. Apakah perbuatan seperti itu jelas kan. Karena saya hanya menada kaitannya dengan sekolah sirik, bertentangan dengan jalankan amanaj. Jadi cukup dengan disampaikan dengan ini, atau tidak. Sebab akhir- ajaran agama. Namun ia tak membantah, baik-baik saya akan mundur. akhir ini memang ada tiga siswa yang dikeluarkan. Yang teror itu ditujukan kepada Nah untuk ketiga siswa itu pasti meletakan kain kafan de- dirinya, yang bertujuan ingin sudah diberikan arahan akan mikian adalah perbuatan sirik, menurunkannya dari jabatan diterima lagi tahun depan jahat, dimungkinkan hendak kepala sekolah. Mestinya, jika ingin ujian. Sekarang mengguna-guna pihak seko- menurut Elmiza orang yang diberikan pembinaan dulu lah,’’ terang Hamid didampingi merasa ada yang tersakiti ke orang tuanya. Sehingga ini atau dirugikan oleh dirinya menjadi perhatian bagi siswa warga lainnya. Sementara Kepala SMKN dapat menemuinya dan me- lainnya,’’ pungkas Elmiza. 1 BS Elmiza Martafani,M.Pd nyampaikan secara langsung (che)

174 CJH RL Terancam Gagal ke Tanah Suci Sambungan dari halaman 21

“Saat ini mereka hanya memiliki KK yang lama. Tetapi saat akan membuat KK nasional, blanko KK tersebut malah tidak tersedia di Dukcapil kita. Jadi hingga saat ini hal tersebut juga masih menjadi kendala untuk memberangkatkan mereka,” ujar Yamin. Yamin berharap agar pemerintah pusat dan daerah

dapat memberikan kebijakan terhadap kendala tersebut. “Kendala ini harus kita sikapi bersama. Mereka sudah terdaftar untuk dapat berangkat pada tahun ini. Saat ini, baru 56 CJH yang bisa dinyatakan lengkap persyaratannya dan siap untuk diberangkatkan,” demikian Yamin. Sementara itu, Kepala Dukcapil RL, Santoso, SH membantah jika blanko KK nasional tidak ada di Duk-

capil. Bahkan santoso menegaskan, pihaknya akan memprioritaskan pembuatan KK bagi CJH yang akan berangkat pada tahun ini. “Balanko KK itu ada. Jumlahnya cukup banyak untuk mengakomodir JCH yang akan berangkat tahun ini,” kata Santoso. Santoso mengaku, sebagai upaya pihaknya juga akan membentuk tim khusus guna membantu pengurusan penerbitan KK nasional yang

dibutuhkan secara kolektif. “Kami minta agar Kemenag RL segera mengajukan nama-nama CJH yang belum diterbitkan KK nya. Sehingga nanti oleh tim khusus kita akan dibuat secara kolektif. Bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan akan segera diterbitkan, tetapi bagi mereka yang belum jelas maka akan kami telusuri kekerungannya ada dimana,” tegas Santoso.(cuy)

Bangunan Mirip Kandang, Sambungan dari halaman 21

Untuk menuju ke lokasi, menempuh perjalanan mengendarai sepeda motor dengan medan yang terbilang berat. Jalan berupa tanah dan batu koral lepas. Butuh waktu 2 jam lebih bersepeda motor hingga sampai di lokasi. Untungnya situasi panas, sehingga jalan tak licin. Dalam situasi hujan atau jalan habis diguyur hujan, medan akan semakin berat dan waktu tempuh bisa 4 jam. Cukup memprihatinkan ketika RB melihat langsung kondisi sekolah tersebut. Berdiri di atas tanah kun-

ing yang berdebu di musim panas dan berubah menjadi Lumpur di musim hujan, sekolah hanya dibangun dengan papan yang renggang layaknya bangunan rumah singgah darurat dan tak lebih bagus dari kandang ternak. Selain itu, di dalam, nampak menggunakan meja dan kursi darurat untuk belajar siswa. Kursi hanya menggunakan sekeping papan yang dipaku ke kayu penyangga. Begitupun bangunan meja yang dibuat dari sekeping papan dengan ukuran lebar tak lebih dari 40 cm. Fasilitas di ruang kelas

juga sangat minim, hanya ada satu papan tulis ukuran kecil untuk murid be Talang Tirta Desa Simpang Batu Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara (BU) belajar. Tak ada juga hiasan layak melainkan hanya tulisan dari karton yang mungkin dibuat para murid Sunaryo warga setempat mengungkapkan jika ada sekitar 40 murid yang bersekolah di bangunan tersebut yang merupakan murid kelas VI. Sedangkan sekolah induknya ada di Pusat Kecamatan Ketahun. Yang lebih memprihatinkan jika hujan deras datang, beberapa ba-

ngunan sekolah juga bocor dan air masuk dari sela atap yang memang renggang. “Sekolah itu juga belum ada lampu, jadi benar-benar gelap kalau waktu hujan. Ya begitulah kondisinya,” ujar Sunaryo yang tinggal tak jauh dari sekolah. Sedangkan murid yang bersekolah di sekolah tersebut rata-rata warga setempat yang sehari-hari orangtuanya bekerja sebagai buruh tani atau tenaga lepas harian PT Sandabi. Terkait kondisi tersebut, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Haryadi, S.Pd, MM berjanji akan langsung turun dan memantau lokasi tersebut. Ia berjanji akan memberikan bantuan fasilitas jika memang kondisi di sekolah dinilai sangat memprihatinkan. “Mungkin karena statusnya kelas jauh. Tapi saya berjanji akan memberikan bantuan. Kita juga akan berk0oordinasi dengan perusahaan jika memang sekolah berada di lokasi perusahaan,” demikian Haryadi.(qia)











Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.