GELEGAR PETA 3

Page 1

Jurnal Pekan Ta’aruf Universitas Islam Indonesia Fakultas Hari ke 1

redaksi@lpmprofesi.com

Foto : PROFESI/ZEAR

MENGENAL LEBIH DALAM PETA FTI UII 2010 Oleh: Adhi, Angga, Tony Setelah sebelumnya maba-miba FTI disambut oleh PESTA (Pesona Ta’aruf) Universitas, kini giliran FTI UII menyambut mereka lewat rangkaian acara PETA (Pekan Ta’aruf) FTI UII 2010. Dengan beragam acara yang telah disusun oleh panitia, diharapkan maba-miba FTI UII 2010 dapat beradaptasi dengan lingkungan FTI. Sesuai dengan tema yang diterapkan oleh panitia, yaitu “Menumbuhkan Nilai-Nilai Intelektualitas dan Spiritualitas dalam Kekeluargaan Mahasiswa FTI UII dengan Berlandaskan Keislaman, Keil-

muan dan Keorganisasian demi terwujudnya mahasiswa kritis, Progresif dan Idealis”. Dari tema tersebut akan diimplementasikan pada maba-miba melalui rangkaian acara seperti materi keorganisasian, tadzabur dan dialog agama, serta dialog FTI dengan Dekan. Sementara itu mengenai konsep PETA FTI 2010

sendiri acara akan berlangsung selama 2 hari dengan sesi indoor dan outdoor. “Konsep acara PETA ada 2 hari, hari 1 kebanyakan acara bersifat indoor, sedangkan hari 2 lebih ke outdoor,” ungkap ketua Komisi A Panitia PETA 2010 saat disinggung mengenai konsep acara. (Bersambung ke halaman 3...)

Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

1


Tepian Redaksi Assalamualaikum wr wb Alhamdulllilah, akhirnya kami dapat menyelesaikan produk kami, Gelegar edisi pertama untuk Pekan Ta’aruf 2010 FTI UII. Kami mengucapkan terima kasih pada mahasiswa dan mahasiswi baru yang tetap bersemangat mengikuti jalannya Pekan Ta’aruf meskipun 2 hari yang lalu mengikuti PesonaTa’aruf tingkat universitas yang tentunya membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Gelegar edisi ini mengangkat konsep Pekan Ta’aruf FTI UII yang tentunya sangat berkaitan dengan jalannya acara PETA. Produk kali ini juga mengangkat isi MOU antar fakultas, termasuk FTI. Tidak lupa kami menunggu hadirnya saran maupun kritik yang membangun agar terciptanya produk Gelegar yang lebih baik di waktu yang akan datang. Dari dapur redaksi kami ucapkan selamat membaca. Wasalamualaikum wr wb

2

Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010


Sedangkan jalannya acara ini diiringi oleh sekitar 230 panitia yang terdiri atas beberapa departemen. Maba-miba boleh berlega hati, karena tahun ini kontak fisik hampir pasti tidak ada setelah sebelumnya telah dirapatkan oleh panitia. Seperti yang disampaikan Ketua Komisi B Panitia PETA 2010, “Pelaksanaan sudah dirapatkan bersama seluruh panitia terutama koor DPA (Departemen Penegak Aturan) dan OC (Organizing Comittee) untuk meminimalisir DPA untuk mencari-cari kesalahan. Dari Komisi B mengusahakan agar dalam acara PETA tidak ada kontak fisik. Sanksi yang diberikan pun sebatas sanksi ringan yang hanya mengharuskan peserta melakukan hal-hal seperti menyanyikan himne UII dan lagu kebangsaan, serta sedikit “olahraga” ringan. Dan untuk melindungi hak peserta PETA dari kekerasan senior ataupun panitia, mulai tahun ini Tim Advokasi mulai serius mengawal jalannya ospek fakultas agar jangan sampai terjadi hal-hal yang melenceng dari aturan. “Peran advokasi memantau jalannya kegiatan agar tidak terjadi penyalahan wewenang dan kalo ada yang melenceng dari aturan langsung kasih tau SC (Steering Comitte) untuk ditindak,” tutur Agung Adityo selaku Ketua SC saat diwawancara PROFESI mengenai peran advokasi pada PETA 2010. Tim advokasi sendiri beranggotakan anggota LEM dan DPM serta lembaga khusus yang berdiri independen diluar kepanitiaan sehingga bersifat netral. Selain itu, menurut Agung Adityo bahwa pada PETA 2010 atribut dan perlengkapan bagi peserta dipermudah sebagai penunjang kreatifitas mereka agar tidak bergantung pada “calo” atribut diluar sana. “Kami ingin mahasiswa untuk kreatif sehingga dapat berkreasi sendiri tanpa beli diluar. Jadi untuk atribut seperti cocard dan perlengkapan untuk PETA kami permuda,” kata Agung. Langkah yang diambil pihak panitia untuk

mempermudah hal tersebut diatas salah satunya dengan menyediakan perlengkapan PETA bagi peserta, seperti Bee Jelly dan Jus Madu yang diwajibkan untuk dibeli oleh peserta karena adanya cap dari panitia pada produk tersebut. Meski terlihat lancar, bukan berarti pelaksanaan PETA FTI 2010 tanpa cela. Sedikit permasalahan yang kadang muncul adalah molornya acara. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh panitia terjadi karena peserta yang belum sepenuhnya ada dilokasi PETA sehingga terlambat memulai acara, serta terdapat beberapa pengisi acara yang terlambat datang. Masalah lainnya muncul karena keterlambatan turunnya dana dari DPM Universitas dan Dekanat. Namun hal tersebut tidak dianggap sebagai masalah yang besar, karena panitia mengaku masih bisa menjalankan rangkaian acara PETA 2010 dengan lancar. “Jalannya acara dilapangan masih sesuai dan selalu diusahakan ontime. Dan masalah dana bukan menjadi masalah karena acara masih bisa berjalan lancar,” kata Welly R. selaku Ketua OC. Sekilas tentang Departemen Penegak Aturan (DPA) Pada ospek fakultas (FTI) yang lalu mungkin pernah kita kenal sebutan Departemen Kedisiplinan (DK). Berbeda dengan ospek fakultas tahun ini (PETA 2010), panitia mengubah nama dan konsep dari Departemen Kedisiplinan menjadi Departemen Penegak Aturan (DPA). Dari tugasnya sekilas terlihat sama, namun yang berbeda adalah mengenai bagaimana cara DPA menangani peserta PETA 2010 yang melanggar aturan. Kontak fisik yang sebelumnya masih terdengar kini mulai ditiadakan, diganti dengan pendekatan persuasif. “DPA tidak asal marahmarah dan cari kesalahan saja. Kita menyeleksi anggota dengan teliti sehingga DPA hanya bertugas menegakkan aturan tidak untuk marahmarah dan gaya-gayaan,” ujar Agung.(*) Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

3


Sekilas Tentang Kedisiplinan dan Memorandum of Understanding PETA FTI 2010 Oleh: Lukman, Iim, Ghazi, Radith Pekan Ta’aruf atau biasa disebut PETA merupakan kegiatan yang biasa diadakan untuk menyambut mahasiswa baru FTI UII. Pada kegiatan PETA tahun ini berbeda dengan kegiatan PETA tahun lalu. Perbedaan tahun ini terbukti dengan sikap panitia PETA yang lebih halus, karena PETA tahun ini telah diterapkan aturan baru yaitu aturan yang mewajibkan para panitia PETA tidak boleh memberikan hukuman yang berlebihan berupa kekerasan kepada para maba – miba. Kegiatan Pekan Ta’aruf 2010 juga tak lepas dari panitia penertib para peserta PETA, yaitu Departemen Kedisiplinan yang sekarang telah berubah nama menjadi Departemen Penegak Aturan (DPA). DPA saat ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, perbedaannya adalah dimana segala bentuk penegasan kepada maba miba lebih dikurangi daripada tahun lalu, tapi tidak lupa juga tetap menjaga ketertiban maba miba

4

Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

dalam mengikuti PETA. Perubahan nama DK menjadi DPA juga diharapkan untuk merubah persepsi bahwa DPA yang sekarang lebih mengutamakan ketegasan tanpa memerlukan kekerasan yang terlalu berlebihan (seperti pembentakan, mendorong peserta ketika ingin merapikan barisan, memotong rambut maba yang terlihat gondrong. Hal tersebut untuk lebih menegakkan aturan khusus kepada maba – miba, sedangkan khusus panitia sudah di tangani oleh ketua OC dan Komisi B, disamping itu dibantu oleh tim advokasi. Dan perlu diketahui bahwa tim advokasi juga bisa menyentuh maba miba untuk melakukan tugasnya yaitu melindungi peserta dari kekerasan. Tidak hanya peserta yang harus tertib, tapi panitia pun juga harus tertib.”Karena bagaimanapun juga jika ingin menertibkan orang lain, harus menertibkan diri sendiri dulu,” tutur Bayu Eko Firdaus selaku

ketua DPMF. Mengenai Jalan yang Dilewati Maba-Miba Sebelum kegiatan PETA diadakan, dilakukan MOU (Memorandum of Understanding) atau penandatanganan kesepakatan antara panitia PETA fakultas-fakultas di kampus UII atas, dengan didampingi 2 orang dari LEM U dan DPM U tentang pembagian jalur yang akan dilalui oleh maba- miba. Berbicara tentang pembagian jalur, ada 4 fakultas yang melewati jalur dari persimpangan sebelah selatan masjid Ulil Albab, FTI, FTSP, FIAI,dan FPSB. Ukuran lebar jalur tersebut disesuaikan dengan rasio jumlah maba miba tahun 2010. Untuk FIAI disediakan jalur trotoar sebelah selatan, trotoar sebelah utara untuk FPSB, kemudian 5,5 meter untuk FTSP dan 5 meter untuk FTI. Kemudian diikuti dengan penyusutan di bagian pertigaan candi, dimana jalur dibagi 50:50 antara FTSP dan FTI.


Cerita Dari Sudut Pos Kesehatan

Foto : PROFESI/MEYKI

Kondisi di pos kesehatan pada pukul 06.00 pagi cukup lengang. Hanya terlihat ada dua orang staff kesehatan yang standby, empat orang mahasiswa sakit yang sedang istirahat, dan 1 orang dari TBMM (Tim Bantuan Medis Mahasiswa )yang sengaja didatangkan dari Fakultas Kedokteran UII untuk membantu tim kesehatan dalam menjalankan tugasnya. Ketika ditanya tentang sakit yang diderita mahasiswa baru, Kiki, selaku staf kesehatan yang sedang berjaga pagi itu mengatakan bahwa kebanyakan dari mahasiswa mengalami shock lantaran mendapat bentakan dari DPA (Departemen Penegak Aturan). Meski ada juga beberapa mahasiswa yang memang sedang menderita sakit tertentu seperti asma, usus buntu, dan demam. Sri, salah satu miba tiba – tiba pingsan di pos depan kantor lembaga FTI saat sedang berlari dari pos 3 menuju jemaahnya. Panitia bagian kesehatan mengira ia mengalami gejala usus buntu, ternyata Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

5


setelah dibawa ke rumah sakit Sri didianogsa mempunyai gejala infeksi saluran kencing. Menurut dokter yang memeriksanya, hal tersebut disebabkan Sri kurang mengkonsumsi air putih dan suka menahan kencing. Setelah selesai diperiksa, Sri kembali dibawa ke kampus FTI UII dan menurut salah satu staf kesehatan Yuliansari ia tidak melanjutkan rangkaian acara PETA (Pekan Ta’aruf). Tidak hanya Sri, ada 2 orang mahasiswa baru lainnya yang dibawa ke rumah sakit. Salah satunya mengalami keseleo yang cukup parah. Diluar dugaan, miba yang mengalami keseleo tersebut meminta panitia memanggil tukang pijat untuk mengobati kakinya. Namun, tidak berhasil karena kakinya terasa sakit walaupun hanya disentuh oleh tukang pijat. Akhirnya miba tersebut dirujuk ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang lebih baik. Dan yang lainnya diketahui habis melakukan operasi hernia. Maba tersebut dirujuk ke rumah sakit karena ia mengeluh kesakitan saat duduk. Setelah diperiksa di rumah sakit, maba tersebut dijemput dan dibawa pulang oleh keluarganya. Tidak hanya hernia, terdapat seorang miba yang juga mengalami pasca operasi tumor payudara. Di pos 3 miba tersebut sudah tidak sanggup mengikuti barisannya sehingga

6

Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

harus keluar dari barisan untuk mendapatkan perawatan. Sebelumnya ia tidak diperbolehkan mengikuti acara PESTA (Pesona Ta’aruf) oleh kedua orangtuanya, tetapi pada saat PETA ia justru diperbolehkan. Setelah dikonfirmasi pada Yongki Ferdinand selaku koordinator kesehatan hingga pukul 11.00 hanya 3 mahasiswa baru yang dirujuk ke rumah sakit, sedangkan yang lainnya hanya ditangani di pos kesehatan. Pada umumnya maba dan miba yang sakit menderita keseleo, pusing – pusing, dan sakit perut. Tak berbeda dengan Sri, Dewi adalah seorang miba yang s e d a n g menderita demam sejak dua hari Foto : PROFESI/ZEAR yang lalu. Alhasil dia tidak mengikuti serangkaian acara PESTA yang diselenggarakan oleh Universitas. Namun, meski masih sakit ia tetap ikut PETA yang diselenggarakan FTI. “Hal ini saya lakukan karena mendengar berita bahwa yang mengikuti rangkaian acara PETA akan mendapat sertifikat dari Fakultas,” kata Dewi. Hal mengenai pengadaan sertifikat tersebut memang benar, PROFESI telah mengkonfirmasi ke Eko Bayu Firdaus selaku ketua DPM FTI (Dewan Perwakilan Mahasiswa FTI). “Adanya sertifikat tersebut adalah sebagai penghargaan kepada maba miba yang telah mengikuti PETA,” tutur Bayu.(Danar, Ishe)


Foto : PROFESI/SHEMY

Korban Penipuan Penjualan Co-Card Ada cerita yang menarik di PETA hari ini. Tiga maba dari jamaah Al-Qori’ah yaitu Ferry, Galan dan Tito tidak membawa atribut dan perlengkapan PETA melainkan memakai atribut PESTA kemarin. Kejadiannya terjadi pada malam hari ketika mereka pulang dari PESTA. Di depan kampus mereka ditawari atribut dan perlengkapan PETA seharga 100 ribu. “Capek mas, jadi nggak sempet bikin,” ujar Ferry salah satu dari ketiga maba tersebut kepada PROFESI. Pada kenyataannya mereka ditipu, karena sampai PETA akan dimulaipun belum juga mendapatkan perlengkapan yang harus dibawa. Oknum yang tidak bertanggung jawab ini membuat ketiga maba tidak dapat datang tepat waktu karena harus mencari tempat mereka memesan co-card. “Cuman dikasih tahu kalo daerahnya sebelum lampu merah,” ungkap Ferry. Alamat yang tidak jelas dari oknum pembuat co-card tidak ditemukan. “Ditelepon gak diangkat, sms gak di bales,” tambah Galan. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengikuti acara meskipun menggunakan atribut kemarin. Karena terburu-buru co-card PESTA yang mereka pakai pas PETA juga sempat tertukar. Yaitu antara co-card Ferry dan Tito. Nama Ferry Arifky dalam co-card tersebut di pakai oleh Tito.“Dia memake cocard ku,” tutur Ferry. Dengan muka polos tanpa merasa salah yang terpancar dari wajah Tito tidak membuat curiga para DPA bahwa co-card yang dikenakan bukan miliknya. (Wiwid, Semi, Ghena ) Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

7


Aksi Slayer Merah

Foto : PROFESI/ZEAR

Perubahan suasana dari PESTA ke PETA membuat kaget beberapa maba miba khususnya di FTI. Panitia berslayer merah menjadi momok baru buat maba miba. Beberapa maba miba mengaku sempat down ketika melihat panitia berslayer merah membentak bentak .“Lumayan down juga sih kak waktu diomelin,” ujar Zaenal maba dari jamaah Az-Zalzalah. Tetapi tidak banyak juga dari maba miba yang mengaku tidak masalah ketika ada anggota DPA yang sedang bertugas. “Biasa aja kok mas, malah waktu SMA lebih keras dari ini,” ujar Irfan, maba dari jamaah Al Mutaffitih. “Kaget, seru, takut, tapi besok pasti datang lah kan we never give up,” ucap Ajeng maba jamaah Al Ghasiyah dengan semangat.

8

Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bisa menjadi motivasi agar mental mereka semakin kuat dan semakin siap untuk menjadi seorang mahasiswa. Berbeda dengan maba- miba di atas, miba bernama Andrea dibingungkan dengan perintah dari panitia DPA (Departemen Penegak Aturan) yang menyuruhnya lari. “Perintahnya kurang jelas kak, yang harusnya hitungan ke 3 sudah sampai tempat yang disuruhnya sudah sampai tempat tujuan, tetapi ada yang bilang hitungan ke 3 baru disuruh lari,” ucap Andrea. Di akhir wawancara, dia juga mengaku tak kuat lagi untuk lari jika jarak larinya terlalu jauh, karena dia mempunyai sakit asma.(Esha, Burhan, Fauzy)


PERNAK

PERNIK

Nama: Aditya Jamaah: Al’ Alaa Jurusan: Teknik Informatika Kesan dan Pesan: Capek, lelah, ngantuk, lapar

Foto : PROFESI/ADHI

Nama: Triana Sulistia Jamaah: Al’ Alaa Jurusan: Teknik Informatika Kesan dan Pesan: Bisa kenal satu sama lain apalagi yang satu jurusan, jadi ntar ga susah. Jangan sering dijemur panas haha

Nama: Ricky Tanjung Jamaah: A’ Basa Jurusan: Teknik Mesin Kesan dan Pesan: Rame, banyak sesuatu yang di SMA takkan didapat, ospeknya jangan jam 5 ngantuk !! heee. Nama: Bagus N Jamaah: Al - Alaq Jurusan: Teknik Informatika Kesan dan Pesan: Sesuatu hal kegiatan yang berbeda di waktu SMA sama sekarang. Membuat kita mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah ada selama kita menjalani hidup. Jangan pernah takut untuk beradaptasi dengan hal yang baru. Nama: Hijriah Popa Nugrahani Jamaah: Al - Bayinah Jurusan: Teknik Informatika Kesan dan Pesan: Capek, panas, pegel, tasnya berat !

Nama: Heri Azhar Ramdhoni Jamaah: Al – Qori’ah Jurusan: Teknik Informatika Kesan dan Pesan : Seru, penuh esensi tentang keilmuan dan kehidupan. Yang terakhir yang gak bakal dilupain sama maba miba yaitu capek abis .... !!! Hiduplah untuk hidup. Nama: Rizi Idriansyah Jamaah: Al - Balad Jurusan: Teknik Informatika Kesan dan Pesan: Mengesankan Nama: Syamsul Huda Jamaah: Al – Qari’ah Jurusan: Teknik Informatika Kesan dan Pesan: Menyenangkan sekali ospeknya Nama: Rahmadani Risha O. Jamaah: As Syams Jurusan: Teknik Industri Kesan dan Pesan: Seru, walau tugasnya mepet banget tapi acaranya nyenengin, walau sedikit panas-panasan. Nama: Rizki Annisa Jamaah: Al Qadar Jurusan: Teknik Informatika Kesan dan Pesan: Acaranya seru, mc-nya gokil. Tugas atributnya dipermudah donk. Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

9


PROFESI

foto : PROFESI

KOLASTA

10

Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010


PROFESI

QUIZ

DAPATKAN VOUCHER BELAJAR DARI IMAGINE SENILAI “100 RIBU RUPIAH” DENGAN MENJAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI :

SEBUTKAN NAMA 3 DUSUN YANG MENJADI DAERAH BAKTI SOSIAL PESTA HARI KEDUA

SMS KE 085238927807 DENGAN FORMAT : PESTA1 [NAMA] [NIM] [FAKULTAS] [JURUSAN] [JAWABAN] APABILA TERPILIH SEBAGAI PEMENANG AKAN LANGSUNG ADA KONFIRMASI PEMBERITAHUAN LANGSUNG DARI PROFESI. HATI-HATI PENIPUAN YANG MENGATAS-NAMAKAN PROFESI

KRU PROFESI: Pemimpin Umum: Rani Widiastuti. Sekretaris Umum: Cahya Adhi SN. Wasekum: Febi RS. Bendahara Umum: Noviana. Wabendum: Ghazi Muwaffaq. Pemimpin Redaksi: Rona Neysa D. Wapemred: Bernard SY Batubara. Staf Redaksi: Reni A, Wiwid W. A., Syarif H., Danar IM, Tony K. PSDM: Achmad Zacky, Puti Annissa, Raditya A. T., Kun Rochmani, Astrid R, Burhanuddin H. Pustaka dan Data: Randi Triyudanto, Fachrudin Gilang D, Arkham Z, Meita R, Rayindha P. Sirkulasi dan Usaha: Fauzi Arief T, Esha Tirta W., Cendika DJ, Dina Afiani, A. Nur I., Annisa A. H. Jaringan Kerja: Lukman I, Nise Wulandari, Pranajaya N, Raditya A, Rofi Abdul H, Gunawan T, Alfian Anung. Rancang Grafis dan Fotografi: Ahmad Fathoni, M.Zulfariansyah, Akhyar Amarullah, Semiaji Galih P., Maiky Nofriyanto Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010

11


12

Edisi I / Gelegar Fakultas / 8 Agustus 2010


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.