“PERENCANAAN TIRAS TOWER DI SETIA BUDI JAKARTA”
Nama Kelas Jurusan Npm
: RATNO SETIAWAN : S6C : Arsitektur : 201645500143
Studio Perancangan Arsitektur #5 1
Dosen :Wiyoga Triharto, S.T, M.T, M.M
PENDAHULUAN Pengertian Mixed Use Mixed Use Merupakan penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi dalam bangunan. (Dimitri Procos.1976) Mixed Use center adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai fungsi kegiatan termasuk hotel, pusat konveksi, apartemen dan perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan lainnya. (Dudley H. William, Encyclopedia of American Architecture)
Mixed Use Building adalah salah satu berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota (luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomi tinggi) sehingga terjadi satu struktur yang kompleks dimana semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan kerangka integrasi yang kuat (dikembangkan dari Meyer, 1983)
Ciri Mixed Use Building
Keuntungan dari kawasan Mixed Use Building
Ciri - ciri bangunan Mix Use adalah sebagai berikut
Keuntungan bangunan Mix Use adalah sebagai berikut
1.
Mewadahi - fungsi urban atau lebih" misalnya terdiri dari retail,
1. Terdapat unit rumah yang lebih terjangkau (unit lebih kecil)
perkantoran, hunian hotel dan entertaintment.
2. Mengurangi jarak antara rumah, tempat kerja, bisnis ritel, serta fasilitas
2.
Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional
3.
Terdapat ketergantungan kebutuhan masing - masing fungsi didalamnya.
4.
dan tujuan lainnya 3. Akses lebih baik kepada makanan segar dan sehat (supermarket atau pasar dapat diakses hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda)
Kelengkapan fasilitas yang tinggi memberikan kemudahan bagi
4. Pembangunan yang lebih bersinergi
pengunjungnya
5. Lingkungan yang ramah digunakan untuk berjalan kaki atau bersepeda
5.
Peningkatan kualitas fisik lingkungan
6.
Efisiensi pergerakan karena adanya pengelompokan berbagai fungsi.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
(mengurangi biaya transportasi)
2
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG •
Terbatasnya lahan dan mahalnya tanah di kota jakarta.
•
Tingkat kemacetan yang cukup tinggi.
•
Meningkatnya warga pendatang dari luar jakarta untuk mengadu nasib di ibukota Dari fakor diatas menjadikan alasan perlu adanya yang memiliki fungsi campuran (Mixed use. Dengan pertimbangan pemanfaatan lahan yang terbatas dan kemudahan dalam melakukan berbagai aktifitas yang berbeda dengan jarak tempuh yang singkat.
MAKSUD •
Membangun fasilitas yang dapat menunjang kegiatan dan aktifitas bisnis.
•
Membangun fasilitas yang dapat menarik minat masyarakat untuk menikmati fungsi dari bangunan tersebut
TUJUAN •
Merancang suatu bangunan yang memiliki fungsi campur (Mixed Use Building) yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan, Kantor sewa, dan Apartemen yang efisien, efektif, dan fleksible.
•
Menghasilkan suatu bangunan yang memiliki bentuk dinamis dengan mempertahankan karakter dari setiap fungsi bangunan.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
Huni an
Kant or Mall
3
1. F(X) SUDIRMAN
(Sumber: www.urbanindo.com)
Sebuah konsep pusat perbelanjaan terbaru di Jakarta dan dimiliki oleh PT Aneka Bina Laras.
STUDY BANDING KOMPOSISI MASSA
DROP OFFS AND PARKING
Pusat perbelanjaan sebagai podium Apartemen 1 menara Hotel 1 menara
Parkir ketiga komponen bangunan disatukan di basement.
Kedua menara berada di ataspodium Komponen apartemen dan hotel terpisah, disatukan oleh pusat perbelanjaan
Drop off berada pada komponen pusat perbelanjaan
Atmostfear - adalah sebuah indoor slide setinggi tinggi 28,25 meter dan panjang 72 meter yang menghubungkan langsung lantai 7 dengan lantai 1 dan merupakan salah satu indoor slide terpanjang di dunia.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
OPEN SPACE/ RUANG TERBUKA
ENTRY/ AKSES MASUK Komponen hotel diakses melalui komponen pusat perbelanjaan (berada di lantai atas pusat perbelanjaan) Komponen apartemen diakses melalui pusat perbelanjaan
Ruang terbuka aktif bangunan mixed-use fX Sudirman hanya berada di atas podium yang mendukung komponen hotel dan apartemen sekaligus. Terdiri dari kolam renang dan area olahraga outdoor.
Jadi komponen pusat perbelanjaan Menjadi komponen penting yang mengintegrasikan komponen- komponen lainnya.
4
2. CENTRAL PARK JAKARTA
Sumber : https://www.flickr.com/photos/tayuang/4385 5717384
Gedung ini terdiri dari beberapa gedung yang memiliki fungsi yang berbeda yaitu sebagai berikut : pusat perbelanjaan, perkantoran, 3 apartemen, 2 taman, resort dan hotel. Dengan luas total mencapai 655.000 m2, yang dibangun oleh Agung Podomoro Group pada tahun 2009
STUDY BANDING
KOMPOSISI MASSA
DROP OFFS AND PARKING
OPEN SPACE/ RUANG TERBUKA
Menara hotel berada di atas podium, menara kantor berada di samping podium (pusat perbelanjaan), dan menara apartemen menempel di belakang podium. Komponen hotel, apartemen, dan kantor terpisah, disatukan oleh pusat perbelanjaan.
Parkir hotel berada di gedung parkir A Parkir apartemen berada di gedung parkir A Parkir kantor berada di gedung parkir B Parkir pusat perbelanjaan berada di basement
A = Open space publik yang mendukung pusat perbelanjaan. Biasa digunakan untuk acara bazar dan pesta tahun baru atau natal
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
Tiap komponen memiliki drop off masing-masing
B =Open space khusus penghuni hotel mencakup kolam renang (di atas podium) C =Open space khusus penghuni apartemen mencakup kolam renang dan fasilitas olahrga (di atas podium
ENTRY/ AKSES MASUK Komponen hotel memiliki akses terpisah sehingga dapat diakses langsung tanpa melalui komponen lainnya. Komponen kantor memiliki akses terpisah sehingga dapat diakses langsung tanpa melalui komponen lainnya. Komponen Apartemen memiliki akses terpisah sehingga dapat diakses tanpa melalui komponen lainnya. Komponen Pusat Perbelanjaan merupakan aspek utama yang mengintegrasikan semua komponen lainnya.
5
3. GANDARIA CITY
Sumber: www.gandariacity.id
Gandaria Cityadalah Mall 7 Lantai yang berada di daerah Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Keseluruhan area Gandaria City yang memiliki luas lahan mencapai 8,5 hektar ini juga mempunyai office tower Gandaria 8, condominium towers Gandaria Heights, dan juga hotel berbintang lima Sheraton Grand Gandaria City, yang saling terhubung. Mall ini terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda. 3 Lantai Parkir Basement, 5 Lantai pusat perbelanjaan, dan 1 lantai untuk Skenoo Hall dengan total luas 336,279 meter persegi
STUDY BANDING KOMPOSISI MASSA
DROP OFFS AND PARKING
OPEN SPACE/ RUANG TERBUKA
Pusat perbelanjaan sebagai podium Apartemen 2 menara Kantor 1 menara Hotel 1 menara
Parkir hotel dan pusat perbelanjaan berada di basement Sedangkan parkir kantor, apartemen, dan pusat perbelanjaan berada di gedung parkir
A = Open space publik yang mendukung pusat perbelanjaan. Biasa digunakan untuk acara kesenian seperti acara musik dan sebagainya.
Ketiga menara menempel pada podium (bagian bawah ketiga komponen menjadi bagian dari podium) Komponen hotel, apartemen, dan kantor terpisah, disatukan oleh pusat perbelanjaan dan tempat parkir
Tiap komponen memiliki drop off masing-masing.
B = Open space khusus penghuni hotel mencakup kolam renang (di atas podium). C = Open space khusus penghuni apartemen mencakup kolam renang dan fasilitas olahrga (di atas podium).
B
ENTRY/ AKSES MASUK Komponen hotel memiliki akses utama terpisah (tanpa melalui komponen lainnya. Komponen kantor memliki akses terpisah sehingga dapat diakses langsung tanpa melalui komponen lainnya. Kantor, pusat perbelanjaan, dan apartemen tidak dihubungkan secara khusus, melainkan hanya melalui tempat parkir dan jalur pedestrian. Komponen apartemen memiliki akses terpisah akan tetapi tetap dapat diakses melalui pusat perbelanjaan Komponen pusat perbelanjaan memiliki akses langsung ke hotel, pusat perbelanjaan, apartemen, dan tempat parkir
A C
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
6
KESIMPULAN PRESEDEN
1. F(X) Sudirman Bangunan F(X) Sudirman memiliki 3 fungsi yaitu Apartemen, Hotel, Mall. Memiliki fasilitas yang cukup seperti, kolam renang, lapangan olahraga, dan area bermain. Namun semua parkir dijadikan menjadi area, jadi tidak ada privasi untuk parker hunian dan pengunjung mall.
STUDY BANDING
1. Komposisi Masa Komposisi bangunan mixed- use biasanya menggunakan bentuk integrasi fungsi vertikal: bangunan mixed- use podium dan menara, dengan tinggi yang sama akan tetapi tiap menaranya dapat memiliki tinggi yang berbeda-beda sesuai peraturan setempat.
2. Drop Off dan Parkir 2. Central Park Jakarta Bangunan Central Park Jakarta memiliki 4 fungsi yaitu Office, Apartemen, Hotel, Mall. Memiliki fasilitas yang cukup seperti, kolam renang, lapangan olahraga, dan area bermain.
Setiap komponen biasanya memiliki drop off dan parking masing-masing namun tetap dapat terintegrasi sehingga dapat diakses oleh pengguna komponen lainnya.
3. Open Space / Ruang Terbuka Dan memiliki drop off dan area parker sendiri tiap fungsinya. Jadi lebih terkontrol.
3. Gandaria City
• •
Bangunan Gandaria City memiliki 4 fungsi yaitu Office, Apartemen, Hotel, Mall. Memiliki fasilitas yang cukup seperti, kolam renang, lapangan olahraga, dan area bermain. Dan memiliki drop off dan area parker sendiri tiap fungsinya. Parkir Mall di Basemen dan yang lain dibuatkan gedung parkir
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
•
Untuk mixed- use dengan luas lahan terbatas, ruang terbuka biasanya tidak berada di atas tanah, melainkan di atas podium Sedangkan bangunan mixed- use dengan lahan yang lebih luas memiliki ruang terbuka publik yang mendukung komponen pusat perbelanjaan (podium). Ruang terbuka ini digunakan sebagai area bazar, atau kegiatan kesenian seperti konser musik dan B sebagainya. A Ruang terbuka untuk komponen apartemen dan hotel C berada di atas podium dan biasanya terpisah (Gandaria City dan Central Park)
7
DESKRIPSI SITE
LOKASI SITE
BANGUNAN SEKITAR SITE Puri Imperium Menara Imperium
Multivision Tower
Lokasi site masuk dalam Zona Perkantoran, Perdagangan dan Jasa Gedung KPK lama
SIRKULASI PENCAPAIAN KE LOKASI SITE
Luas area perencanaan sebesar ± 1,919 Hektar ± 19.190 m2 Dari arah taman menteng melalui JL.H.R. Rasuna Said menuju lokasi site.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
JL. H. R. Rasuna Said
Jl. Kuningan Madya, RT.6/RW.1, Kel.Guntur, Kec.Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980.
Permata Kuningan
Dari arah Kasalanka melalui Jalan H. Achmad Bakrie Tim dan Jl. Kuningan Mulia menuju lokasi site
8
BATASAN SITE
DESKRIPSI SITE
Batas Timur Laut (TL): • Lahan Kosong • Jalan Kuningan Belakang
Batas Barat Laut (BL): • Jalan Kuningan Madya Raya • Menara Imperium dan Puri Imperium
BL BD Batas Barat Laut (BL): • Jalan Kuningan Mulia • Sungai Cideng
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
TL TG Batas Tenggara(TG): • Lahan Kosong • Multivision Tower dan Permata Kuningan
9
SIRKULASI PENCAPAIAN KE LOKASI
JL. Kuningan Madya
Keterangan : Sirkulasi Kendaraan Sirkulasi Manuasia
Akses Sirkulasi Existing Jl. Kuningan Madya
Terdapat UKM di Trotoar
Akses Pejalan kaki existing Jl. Kuningan Mulia
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
DESKRIPSI SITE Keuntungan Site yang terpilih : Kemudahan aksesibilitas untuk menuju tapak Setiabudi karena terintegrasi dengan Jalur Transportasi Transjakarta dan MRT (Moda Raya Terpadu). Keadaan tapak dengan lahan site yang relatif rata. Tersedia jaringan Utilitas kota yang memadai sebagai penunjang perencanaan bangunan mixed use. Site berada di perempatan Jalan Kuningan mulia dan Jalan Kuningan Madya sehingga memiliki 2 View terbaik yang bisa di lihat dari Jalan Raya. Dekat Permukiman Kelurahan Setia Budi menjadi nilai lebih untuk meningkatkan perekonomian Letak yang strategis yang berada di perkotaan tersedia fasilitas publik dan dapat di tempuh dengan kendaraan Motor atau Mobil
10
JL. H. R. Rasuna Said
ANALISA MAKRO
DESKRIPSI SITE
JL. Kuningan Madya
Karakteristik Lingkungan : • Lokasi Tapak berbatasan dengan JL. H.R.Rasuna Said dan Jl. Kuingan Madya yang sebagai jalan akses utama untuk mencapai site. • Lokasi tapak bersebelahan dengan lahan kosong. • Lokasi tapak dengan pemukiman penduduk berjarak sekitar 200 meter. • Lokasi tapak berada diantara gedung gedung bertingkat. • Keadaan tanah pada tapak relatif datar / tidak berkontur.
KETERANGAN
Matahari Vegetasi
Dari sisi Utara tingkat kebisingan sedikit tinggi karena dekat jalan raya dan berhadapan dengan Menara Imperium. Dari sisi Barat Sinar matahari panas mulai banyak dan tingkat kebisingan tinggi. Dapat di tambahkan kolam Serta bisa juga menambahkan volume vegetasi
Peraturan Daerah: • Luas Area Site = 20.000 m2 • KDB = 40 % x 20.000 m2 = 8.000 m2 • KDH = 30 % x 20.000 m2 = 6.000 m2 • KLB = 6 x 8 .000m2 = 48.000 m2 • KTB = 55 % x 20.000 m2 = 11.000 m2 • KB(Ketinggian Max. Lantai Bangunan = 50 Lantai • Type bangunan Tunggal
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
Dari sisi Timur cahaya matahari pagi masuk dengan bebas dan tingkat kebisingan rendah. Cocok untuk posisi hunian yang membuat yaman penghuninya.
Dari sisi Selatan sirkulasi kendaraan tidak terlalu ramai namun terdapat sungai cideng dapat ditambahkan vegetasi untuk menetralisir udara dari sungai
11
1. SHOPPING MALL • Mall merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan sistem dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki. (Sumber : Endy Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial).
STUDY LITERATUR
• Mall merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen-elemen magnet, magnet sekunder, pedestrian penghubung, dan pertamanan. Mall mempunyai kecenderungan berkonfigurasi secara horizontal. (Sumber : Rubenstein, 1987). • Shopping Mall sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada lokasi yang direncanakan, dkembangkan, dimulai, dan diatur menjadi sebuah unit operasi, berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini juga menyediakan parkir yang dibuat berhubungan dengan tipe dan ukuran total toko-toko. (Sumber : Urban Land Institue, 1977).
Gambar : FX Mall
Sarana Penunjang • Area duduk merupakan sarana penting yang dibutuhkan penunjang ShopingMmall karena area duduk dapat menjadi area komunikasi dan interaksi social. • Area bermain pada mal dapat berfungsi ganda yaitu sebagai tempat bermain anak-anak ketika orang tuanya berbelanja serta sebagai feature pada mal dengan mengambil bentuk-bentuk yang menarik. • Kios-kios pada jalur mal berfungsi sebagai penarik pengunjung dan memberi variasi pada suasana mal. Selain itu, kios-kios tersebut mewadahi pedagang kaki lima untuk barang-barang tertentu yang tidak menimbulkan sampah.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
12
1. SHOPPING MALL Contoh Yang Berkaitan Dengan Shopping Mall a. Summer International Shopping Mall
Arsitek : 10 DESAIN Lokasi Proyek : Zhuhai, Cina Nama Proyek : International Summer Ritel Dan Pusat Hiburan Klien : Summer Industrial Group Site Area : 170.000 m2 Site Area : 510.000 meter persegi Fungsi : Retail Complex, Kantor Perusahaan, 5-star Hotel, Convention, EXPO Designer : Gordon Affleck, Partner Desain Desain Tim : Jamie Webb, Bernice Kwok, Kevis Wong, Nick Chan, Jason Paskah, Christian Dierckxsens, Ewa Koter, Alicia Johannesen Pembangunan untuk Summer International Shopping Mall di Zhuhai, Cina telah dimulai. Dalam proyek ini, klien menantang desain untuk bergerak di luar model "kotak hitam" ritel, sehingga susunan beragam bentuk dan ruang dari desain akhir. Mall akan mencakup ruang ritel yang komersial, hotel dan perumahan, membawa akomodasi total 510.000 meter persegi.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
b. Senayan City
STUDY LITERATUR
Pusat perbelanjaan (Shopping Mall) dengan keragaman tenant Mix, yang merupakan satu bagian dari 4 (empat) unit bangun Senayan City dengan fasilitas lengkap, mewah dan nyaman serta interior termodern. Senayan City merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan terpadu dengan Gedung Perkantoran Multiguna (Multi Purpose Complex Office Building) dan Apartemen Mewah (Luxurious Apartement Tower) serta Boutique Hotel di kawasan monumental Senayan. “Pada tahap awal, pusat belanja memang lebih kami prioritaskan. Selanjutnya, pengerjaan pada 3 (tiga) tower yang diperuntukkan bagi gedung Perkantoran, Apartemen dan Hotel” tambah Harry Gunawan, Director Marketing Senayan City. Gedung Perkantoran berlantai 21 yang berada di atas pusat perbelanjaan akan dilengkapi Business Club Eksklusif. Apartemen 25 lantai, memiliki 70 unit ruangan dengan ukuran masing-masing anatara 200 – 240 meter persegi per unitnya serta dilengkapi Penthouse seluas 450 meter persegi. “Hotel berlantai 17 yang memiliki 270 kamar dengan luas masing-masing 74 meter persegi tiap kamarnya. Dengan tagline “Your City Stars Here” , pusat perbelanjaan Senayan City yang membidik pasar kelas atas, dirancang dengan zoning yang jelas ditiap lantainya. Dengan luas 76.000 meter persegi yang terdiri dari 418 retail space, Gourmet supermarket, department store yang berada di empat lantai
13
2. KANTOR SEWA Kantor : Suatu tempat yang digunakan untuk menjalankan bisnis atau profesi-profesi.
STUDY LITERATUR
Sewa : Perjanjian peralihan hak milik dari hak guna tanah dan sebagainya untuk waktu tertentu, biasanya dengan pembayaran pada waktu tertentu pula. Jadi kantor sewa dapat diartikan sebagai suatu ruang kegiatan bisnis, profesi, dan administrasi yang hak miliknya dialihkan selama waktu tertentu dengan pembayaran pada waktu tertentu pula. Kantor sewa yang direncanakan berdasarkan jumlah penyewa - Penyewa lantai tunggal adalah penyewa kantor dari suatu kelompok usaha sejenismembutuhkan satu lantai bangunan atau lebih. - Penyewa lantai majemuk adalah dalam satu lantai bangnandapat disewa sekaligus oleh beberapa penyewa dari berbagai macam usahasesuai modul yang disediakan pada lantainya.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
14
3. APARTEMEN
STUDY LITERATUR
Adalah suatu betuk komplek perumahan tempat tinggal yang dikembangkan kearah keatas. KBBI mengartikan apartemen sebagai tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur dan sebagainya) yang berada padasatu lantai bangunan bertingkat yang besar dan mewah. Dilengkapi dengan fasilitas (kolam renang, pusat kebugaran, took dan sebagainya) 3. Type dua ruang tidur
Gambar : The Green Pramuka Apartment
Gambar : Apartemen Surabaya
Gambar : Apartemen Jakarta
Beberapa Type Apartemen 1. Type Studio Memiliki ukuran 18m²-45m² dengan sebuah ruang besar yang merupakan kombinasi dari aktifitas sehari-hari di tempat tinggal, ruang makan, ruang tidur, hal ini dapat ditempuh dengan penyediaan sebuah sofa bed, entry foyer sebagai dinning area, ruang ganti baju. Selain itu ada ruang kecil untuk dapur, dengan fasilitas minim, dan kamar mandi
2. Type satu ruang tidur Memiliki 36m²-45m² dengan ruangan-ruangan sebagai berikut: • ruang tidur • living room dan dining room • dapur • kamar mandi • teras outdoor
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
Memiliki ukuran 45m²-90m², dengan kapasitas 3-45 orang. Memiliki ruanganruangan sebagai berikut: • dua ruang tidur • living room • Dining room • Full kitchen • kamar mandi (dengan half bath terdiri dari water closet dan wastafel) • teras outdoor
4. Type tiga ruang tidur Memiliki 54m²-108m², dengan kapasitas 4-5 orang. Memiliki ruangan-ruangan sebagai berikut: • living room • Dining room • Tiga ruang tidur • Full kitchen • 1 s/d 2 buah kamar mandi (apartemen mewah mempunyai 2 kamar mandi) • teras outdoor
15
Sistem Struktur Sistem struktur pada bangunan berlantai banyak terbagi menjadi struktur yang berada dibawah tanah (struktur bawah) dan diatas tanah (struktur atas). Masing-masing adalah Sub-Structure dan Super-Structure.
Super-structure
Analisa Struktur Retaining Wall Retaining wall adalah dinding penahan tanah yang berfungsi sebagai pendukung lateral bagi tanah yang dibuat dengan kemiringan vertikal tertentu. Biasanya digunakan untuk dinding basement.
Sub-structure
Analisis Struktur bawah (Sub-Struktur) Untuk menentukan sistem sub-structure pada bangunan kantor sewa dan apartemen yang direncanakan secara umum dapat memnuhi kriteria sebagai berikut • Dapat menyalurkan beban bangunan berlantai banyak. • Cocok dengan daya dukung tanah dan ketinggian air tanah. • Dapat menopang gaya tekan tanah yang dimungkinkan terdapatnya ruang-ruang didalam tanah (basement) • Ekonomis
Sistem pondasi Tiang Pancang (Pile Foundation) Pondasi ini adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu2
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
Basement bagian dari sarana sebuah gedung bertingkat tinggi. Basement merupakan langkah awal berdirinya sebuah gedung bertingkat tinggi. Umumnya luas lantai basement menghabiskan areal tanah yang ada Lantai basement biasanya dimanfaatkan untuk : • Balancing gedung diatasnya • Ruang parkir kendaraan • Ruang pengelola • Pendukung utilitas gedung seperti penempatan ruang panel, reservoir dan kebutuhan lain
16
Sistem Struktur
Analisa Struktur
Analisis Struktur Atas (Super-Structure) Untuk menentukan sistem struktur diatas tanah (struktur atas), yaitu struktur pada bagian badan bangunan, seperti kolom, dinding, dan balok Sesuai dengan rencana pembangunan mall, kantor sewa dan apartemen yang direncanakan berlantai banyak maka superstucture yang digunakan adalah :
1)
Sistem Portal (kolom dan balok) Kolom diperlukan untuk menyalurkan beban bangunan ke pondasi. Bentuk dan perletakan kolom perlu dipertimbangkan untuk efisiensi ruang. Sedangkan balok digunakan untuk mendukung beban horizontal dari plat lantai, menuju kolom, untuk diteruskan ke pondasi.
2)
Sistem truss Merupakan sistem struktur yang mendukung kekuatan bangunan dari luar. Sistem ini memungkinkan penggunaan kolom dan balok yang minim. Salah satu sistem truss ada yang dapat digabung dengan sistem struktur lain. Jenis truss antara lain tetriced bracing, single diagonal bracing, dan k-bracing.
3)
Sistem core Sistem ini biasa digunakan untuk menyalurkan beban bangunan tinggi. Sistem ini tetap membutuhkan sistem kolom dan balok
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
17
Analisa Utilitas Analisis system Jaringan Listrik Jaringan listrik untuk kebutuhan bangunan multi fungsi kantor sewa dan apartemen menggunakan sumber listrik dari PLN dan genset. 1. PLN Daya listrik utama untuk bangunan terminal dan stasiun terintegrasi menggunakan sumber listrik dari PLN 2. Genset Genset sebagai pembangkit listrik dalam keadaan darurat, ketika sumber listrik dari PLN sedang mengalami gangguan Keterangan : MDF : Main Distribution Panel SDP : Sub Distribution Panel PP : Panel Pembagi
Analisis Air Bersih Menentukan sistem air bersih dan jaringan distribusi air bersih baik secara horisontal maupun vertikal yang akan digunakan oleh seluruh pengguna dalam bangunan berlantai banyak. Pada sistem ini air dari sumber air (PAM/ Deep well) ditampung lebih dahulu di tangki bawah (ground tank), kemudian dipompa ke tangki atas (elevated water tank). Dari tangki atas ini air dialirkan ke lantai-lantai dibawahnya dengan sistem gravitasi.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
18
Analisa Utilitas Analisis system Pembuangan air kotor Menentukan sistem pembuangan air kotor, berupa limbah dari kamar mandi/toilet, dapur/pantry/foodcourt, dan air hujan. Air kotor dapat dibagi berdasarkan sumbernya, yaitu: 1. Air bekas buangan Air bekas buangan yang dimaksud adalah air bekas cucian pakaian, perlatan masak, dan lain sebagainya. Pembuangan air bekas buangan menggunakan pipa PVC baik yang digunakan untuk pipa vertikal maupun pipa horizontal. 2. Air limbah Air limbah adalah air bekas buangan yang tercampur kotoran. Air ini tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan, tetapi harus melalui proses di dalam bak penampungan. Pada bangunan skala besar (banyak penghuni) penampungan air limbah menggunakan bak pengolahan limbah (sewage treatment). Adapun tempatnya disebut dengan Sewage Treatment Plant (STP). 3. Air limbah khusus Air limbah khusus pada bangunan kantor sewa dan apartemen adalah air bekas cucian kotoran restoran. Air limbah dari restoran banyak mengandung lemak, treatment-nya berupa grease trap (penangkap lemak) 4. Air hujan Air hujan yang jatuh langsung ke tanah sebaiknya dibuatkan resapan (hidropori) agar air dengan mudah meresap ke tanah.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
Utilitas air kotor, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu air kotor yang berasal dari toilet, limbah pantry/foodcourt, dan dari air hujan. 1.
Untuk air kotor dari toilet dibagi menjadi dua limbah, yaitu limbah cair dan limbah padat. Keduanya ditampung di STP (sewage treatment plan) untuk diolah dan diproses. Sisa air dari proses STP ini kemudian masuk meresap kedalam tanah.
2.
Air limbah dari pantry dan foodcourt masuk kebak penangkap lemak lebih dahulu sebelum masuk ke bak pengolah limbah, karena lemak mempunyai sifat cepat menjadi kering dan keras.
3.
Air hujan, melalui talang air dan plumbing/pipa-pipa, langusng dibuang ke riol kota, setelah melalui bak kontrol resapan.
19
Analisa Utilitas Jaringan Air Kotor Lubang Hidropori Air hujan
Limbah dapur
Toilet
Masuk Tanah
Bak kontrol
Menentukan sistem penanggulangan kebakaran pada Penangkap lemak
Bak Pengolah Limbah (STP)
Pipa Berlubang Pipa berlubang-lubang tempat air mengaliruntuk disaring lewat kerikil kemudian ke tanah
bangunan
yang
dibagi
menjadi
tiga
yaitu
pendeteksian, evakuasi, dan pemadaman. 1) Keselamatan pengguna bangunan
Bak kontrol
Bak pengolah limbah/ Sistem bawah tanah tempat pembuangan air kotor (STP)
Kotak pembagi Alat yang menyebarkan secara merata air melalui jaringan saluran
Analisis Sistem Penanggulangan Kebakaran
Tanki Bak pengendap tempat Pipa pengurai kotoran secara Pembuangan air alami kotor
2)
Kemudahan penggunaan alat pemadam kebakaran
3)
Kecepatan evakuasi pada bangunan
4)
Kejelasan sistem penanda dan letak alat pemadam
Tanah penyaring Tanah berisi pipa berlubanglubang tempat rembesan air ke tanah Krikil Batu kecil yang menyerap partikel lebih kecil yang terdapat di air untuk mencegah menutupi lubang pipa juga menjaga lubang pipa
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
20
TEMA
KONSEP PERENCANGAN
Tema yang diambil dalam proyek ini adalah “DINAMIS”, yang diambil dari sifat aktifitas manusia yang cenderung dinamis. Dinamis, sering dianggap suatu sikap yang [atu[ dimiliki semua manusia, Bahkan teknologi.
PENGERTIAN TEMA Menurut KBBI pengertian dari “DINAMIS” adalah penuh semangat dan tenaga, sehingga cepet bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan dan sebagainya. Menurut Sosiologi pengertian Dinamis adalah pola masyarakat yang selalu berubah dan berkembang satu sama lainnya. Selo Soemardjan mendeinisikan dinamika social sebagai segala perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai – nilai sikap dan pola perilaku diantara kelompok – kelompok masyarakat. Sedangkan menurut dunia teknik dan pengetahuan alam, kata dinamis mengandung arti bergerak atau gerak.
Jadi secara kesimpuan kata “DINAMIS” dapat diartikan sebagai suatu sifat atau kesan bergerak pada suatu bangunan, apabila diterapkan pada suatu perancangan bangunan dapat menggerakan semua penghuni untuk beraktifitas dan saling mempengarui sosialnya.
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
21
ANALISA FUNGSI
KONSEP PERENCANGAN
Konsep dasar pada rancangan ini mengacu pada bangunan fungsi campur (Mixed Use Building) yang mrnggabungkan antara pusat perbelanjaan, Kantor Sewa, dan Apartemen yang saling terintegrasi satu sama lain untuk mempermudah penggunanya. Fungsi dari bangunan mix-use building ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fungsi primer, fungsi sekunder, dan fungsi penunjang.
PERANCANGAN MIX-USE BULDING MALL , RANTAL OFFICE DAN APARTEMEN PRIMER
1. MALL Fungsi Jual Beli 2. RENTAL OFFICE Fungsi Perkantoran 3. APARTEMEN Fungsi Hunian
SEKUNDER 1. MALL Pameran Hiburan 2. RENTAL OFFICE Olahraga Refresing
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
PENUNJANG
3. APARTEMEN Berinteraksi social‘ Olahraga Refresing Pengobatan
Sarana Peribadah Service pengelola Parkir ATM Center
22
ANALISA AKTIFITAS
KONSEP PERENCANGAN
PUSAT PERBELANJAAN / MALL Analisis aktifitas pada objek ini merupakan analisis untuk mengidentifikasi semua kemungkinan aktivitas yang ada. Analisis ini berawal dari klasifikasi fungsi obyek yang kemudian akan menghasilkan gambaran semua aktivitas yang ada di dalam obyek
APARTEMENT Klasifikasi
Jenis Aktifitas
Sifat Aktifitas
Kebutuhan Ruang
PRIMER
TIDUR/ Bangun tidur
Privat
Kamar Tidur
MCK
Privat
Wc/Km
Memasak
Semi privat
Dapur
Membaca buku
Semi privat
Tempat Santai
Klasifikasi
Jenis Aktifitas
Sifat Aktifitas
Kebutuhan Ruang
PRIMER
Transaksi jual beli
Publik
Super Market, Toko
Klasifikasi
Jenis Aktifitas
Sifat Aktifitas
Kebutuhan Ruang
SEKUNDER
Hiburan
publik
Biosop, Game Center, Arena Bermain Anak
Bersiap-siap
Privat
Ruang Ganti
Pameran/ Bazzar
publik
Tempat Bazar
Makan
Semi privat
Ruang Makan
Makan Minum
publik
CafĂŠ, Restoran
Ngobrol, Diskusi
Privat
Ruang Keluarga
Beribadah
Privat
Tempat Ibadah
Belajar
Privat
Tempat Belajar
Tidur
Privat
Kamar Tidur
Kantor Sewa / Rental Office Klasifikasi
Jenis Aktifitas
Sifat Aktifitas
Kebutuhan Ruang
PRIMER
Bekerja
Semi Publik
Ruang kerja
Klasifikasi SEKUNDER
Jenis Aktifitas
Sifat Aktifitas
Kebutuhan Ruang
Olahraga
publik
Lapangan Futsal
Makan Minum
publik
CafĂŠ,
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
Klasifikasi
Jenis Aktifitas
Sifat Aktifitas
Kebutuhan Ruang
SEKUNDER
berinteraksi sosial
publik
R. Pertemuan, R. Bersama
Olah raga
publik
Gym, kolam renang
Refreshing
publik
Taman bermain
Pengobatan
publik
Klinik
23
ANALISA PENGGUNA
KONSEP PERENCANGAN
ANALISIS PENGGUNA APARTEMEN NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
1
Bertempat tinggal (dalam 1 unit)
Ayah/ Pengguna Single
NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
2
Bertempat tinggal (dalam 1 unit)
Ibu
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
3
Bertempat tinggal (dalam 1 unit)
Anak - anak
NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
4
Kegiatan sosial
Penghuni apartemen
24
ANALISA PENGGUNA NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
5
Olahraga
Penghuni apartemen
NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
6
Berobat
Pasien
KONSEP PERENCANGAN ANALISIS PENGGUNA MALL NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
1
Berkunjung
Pengunjung
2
Berdagang
Penjual /penjaga toko
NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
7
Berobat
Dokter/perawat
NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
8
Bertamu
Tamu
3
Pengelola
CEO/Direktur/divisi
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
25
ANALISA PENGGUNA
KONSEP PERENCANGAN
ANALISIS PENGGUNA MALL NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
4
Pengelola
Karyawan
HUBUNGAN RUANG PUSAT PERBELANJAAN / MALL HALL RESEPSIONIS PENGELOLA SUPERMARKET RETAIL BANK & ATM RESTAURANT KAFE FOOD COURT
NO
JENIS AKTIVITAS
JENIS PENGGUNA
GAME CENTER
3
Service
Cleaning service
AHU
TOILET
KANTOR SEWA / RENTAL OFFICE LOBBY/ R.TUNGGU LOBBY LIFT RESEPSIONIS PENGELOLA UNIT KANTOR SEWA PANTRY GUDANG TOILET AHU
APARTEMENT LOBBY/ R.TUNGGU LOBBY LIFT RESEPSIONIS PENGELOLA UNIT APARTEMEN LAUNDRY
Tidak ada hubungan Hubungan tidak erat Hubungan erat
RESTAURANT KAFE R. PERALATAN AHU
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
26
ANALISA MAKRO
KONSEP PERENCANGAN
JL. H. R. Rasuna Said
Zonning Site dan Sirkulasi site PUBLIK • MALL • PERTOKOAN • TAMAN • PARKIR MALL
JL. Kuningan Madya OUT
IN
OUT
IN
SEMI PRIVAT • KANTOR SEWA • PARKIR PRIVAT • APARTEMEN • PARKIR APARTEMEN SERVICE • SPORT AREA • PENGELOLA • UTILITAS
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
OUT
IN
OUT
IN
OUT
IN
OUT
IN
27
ANALISA MIKRO LUASAN BANGUNAN NAMA BANGUNAN
:
LOKASI
:
SUB ZONA JUMLAH LANTAI
: :
KONSEP PERENCANGAN
PERHITUNGAN INTENSITAS SHOPPING MALL, KANTOR SEWA DAN APARTEMEN DI SETIA BUDI JAKARTA Jl. Kuningan Madya, RT.6/RW.1, Kel.Guntur, Kec.Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980 Zona Perkantoran, Perdagangan,dan Jasa (K.1.a.b) 27 LANTAI
1. PERHITUNGAN INTENSITAS Luas Daerah Perencanaan Luas Lantai Dasar Bangunan Luas Seluruh Lantai Bangunan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Ketinggian Bangunan
Parkir Koefisien Dasar Hijau (KDH) Koefisien Tapak Bangunan (KTB) Penggunaan
RENCANA* 20.000 m²
BATASAN** 20.000 m²
7.100 m²
8.000 m²
117.850 m²
120.000 m²
35,50%
HASIL UKUR :
KETERANGAN 20.000 m²
40%
5,89 30 lantai
6,00 55 lantai
113 m
m
398 mobil
mobil
267 motor
32,56%
30%
Luas KDH
:
6512,00 m²
0,00%
55%
Luas KTB
:
0 m²
Perkantoran, Perdagangan,dan Jasa
2. DAFTAR RINCIAN LUAS BANGUNAN
LANTAI
B1 DASAR (1) 2 3 4 5 LT. 6 LT. 7 - 19 LT. 20 LT. 21 - 27 Ruang Mesin Lift Atap JUMLAH
MALL
APARTEMEN
OFFICE
7.500,00 7.500,00 7.400,00 7.450,00 7.450,00 7.450,00 7.300,00
52050,000
20800 1600 11200
20800 1600 9800
33600
32200
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
JUMLAH
7.500,00 7.500,00 7.400,00 7.450,00 7.450,00 7.450,00 7.300,00 41.600,00 3.200,00 21.000,00 117.850,00
MOBIL
MOTOR
270 74 18 18 18
114 51 34 34 34
398
267
28
KONSEP PERENCANGAN
KONSEP PERENCANGAN
SITE PLAN
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
29
KONSEP PERENCANGAN
KONSEP PERENCANGAN
GUBAHAN
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
30
DENAH MASTER PLAN
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
31
DENAH SITE PLAN
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
32
DENAH BLOK PLAN
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
33
DENAH BASEMEN
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
34
DENAH LANTAI 1
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
35
DENAH LANTAI 2
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
36
DENAH LANTAI 3
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
37
DENAH LANTAI 4
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
38
DENAH LANTAI 5
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
39
DENAH LANTAI 6
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
40
DENAH LANTAI 7-19
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
41
DENAH LANTAI 20
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
42
DENAH LANTAI 21-27
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
43
DENAH LANTAI RUANG MESIN LIFT
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
44
DENAH ATAP
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
45
DENAH DETAIL UNIT APARTEMEN
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
46
PERSPEKTIF
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
47
PERSPEKTIF
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
48
PERSPEKTIF
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
49
INTERIOR
STUDIO PERENCANAAN ARSITEKTUR 5
GAMBAR PERENCANGAN
50