ANALISA PENGAMATAN RUANG PUBLIK PERKOTAAN (PERILAKU MANUSIA DI LAPANGAN BANGUNAN TRANSPORTASI PUBLIK) STUDI KASUS
STASIUN PASAR MINGGU
MATA KULIAH
ARSITEKTUR DAN PERILAKU KELOMPOK : Dody Kristiawan ‖│ 201645500125
Ratno Setiawan ‖│
Arief Munandar ‖│ Mukarrom Almuzaki ‖│
201645500143
201645500094
201645500065
Agung Pradipto 201645500085
STASIUN PASAR MINGGU Stasiun Pasar Minggu (PSM) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +36 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta dan hanya melayani rute KRL Commuter Line. Letaknya berada di dekat pusat perbelanjaan Ramayana dan Borobudur. Selain itu di dekat stasiun ini terdapat pasar tradisional dan terminal bus.
TATA GUNA LAHAN
TATA GUNA LAHAN
MASSA DAN BENTUK BANGUNAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Stasiun Pasar Minggu Terminal Robinson, ramayana Pasar Minggu Gedung Parkir Area Parkir Motor untuk stasiun
5
2
4
3 1
6
MASSA DAN BENTUK BANGUNAN 2
4
5
4 3
2
1
Terminal Pasar Minggu
Pasar Minggu 5
3
Robinson, ramayana
1
Gedung Parkir
Stasiun Pasar Minggu
SIRKULASI DAN PARKIR Sirkulasi dan parkir pada suatu kota berkaitan dengan aspek-aspek perancangan urban lainnya. Sistem sirkulasi kota sebagai suatu sarana pergerakan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya pada dasarnya merupakan media transportasi, sedangkan parkir sebagai tempat pemberhentian kendaraan. ANALISA DILAPANGAN 1. Sirkulasi masih kuraang baik, angkutan umum dan ojek masih mangkal dipinggir jalan tidak ada area kusus untuk menunggu penumpang 2. Sirkulasi pejalan kaki yang terganggu oleh pedagang – pedagang PKL yang di trotoar dan beberapa juga tukang ojek yang meletakan motornya di atas trotoar. 3. Pejalan kaki menyebrang tidak pada tempatnya karena JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) yang masih ada terlalu jauh dari area Stasiun, karena JPO yang dekat stasiun telah rusak dan belum dibangun kembali.
SIRKULASI DAN PARKIR
Area Parkir motor di pintu keluar banyak ojek mangkal dan pedangang
Penyebrang jalan tidak pada tempatnya (tidak ada zebracross)
Kendaraan yang melawan arus
SIRKULASI DAN PARKIR
1
2
1. Kendaraan yang melawan arus 2. Kendaraan parkir di tepi jalan (Tukang Ojek)
1. Aktifitas berhenti di tepi jalan.
SIRKULASI DAN PARKIR
2 3 Banyaknya kendaraan yang melawan arus meimbulkan kemacetan
1
1. Aktifitas berdagang 2. Tukang Ojek Parkir ditrotoar jalan. 3. Kondisi trotoar rusak
SIRKULASI DAN PARKIR
1 JPO jauh dari dan jarang digunakan
JPO dekat stasiun yang rusak dan belum di perbaiki
RUANG TERBUKA
Elemen lansekap (Ruang Terbuka) terdiri dari elemen keras (hardscape seperti : jalan, trotoar, patun, bebatuan dan sebagainya) serta elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan air. Ruang terbuka biasa berupa lapangan, jalan, sempadan sungai, green belt, taman dan sebagainya. Dalam perencanan open space akan senantiasa terkait dengan perabot taman/jalan (street furniture). Street furniture ini bisa berupa lampu, tempat sampah, papan nama, bangku taman dan sebagainya.
RUANG TERBUKA
1
1 1. Separator yang tidak semestinya, mengganggu pejalan kaki terutama penyandang difable
1. Aktifitas berdagang 2. Parkir ditepi jalan.
2
RUANG TERBUKA
2
1
1. Parkir kendaraan di trotoar
1. Trotoar rusak dan tidak ramah difable (tidak ada tagle) 2. Adanya tiang tiang yang selang seling mengganggu pejalan kaki terutama penyandang difable
RUANG TERBUKA
1 2
2 3 1. Aktifitas parkir di trotoar 2. Aktifitas warga duduk di bahu jalan. Tidak tersedia tempat duduk.
1. Aktifitas berdagang 2. Parkir ditrotoar jalan. 3. Kondisi trotoar rusak
1
JALAN DAN PENDESTRIAN Elemen pejalan kaki harus dibantu dengan interaksinya pada elemen-elemen dasar desain tata kota dan harus berkaitan dengan lingkungan kota dan pola-pola aktivitas sertas sesuai dengan rencana perubahan atau pembangunan fisik kota di masa mendatang. Perubahan-perubahan rasio penggunaan jalan raya yang dapat mengimbangi dan meningkatkan arus pejalan kaki dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut : 1. Pendukung aktivitas di sepanjang jalan, adanya sarana komersial seperti toko, restoran, cafĂŠ. 2. Street furniture berupa pohon-pohon, rambu-rambu, lampu, tempat duduk, dan sebagainya. 3. Dalam perancangannya, jalur pedestrian harus mempunyai syarat-syarat untuk dapat digunakan dengan optimal dan memberi kenyamanan pada penggunanya. Syarat-syarat tersebut adalah : a. Aman dan leluasa dari kendaraan bermotor. b. Menyenangkan, dengan rute yang mudah dan jelas yang disesuaikan dengan hambatan kepadatan pejalan kaki. c. Mudah, menuju segala arah tanpa hambatan yang disebabkan gangguan naik-turun, ruang yang sempit, dan penyerobotan fungsi lain. d. Punya nilai estetika dan daya tarik, dengan penyediaan sarana dan prasarana jalan seperti: taman, bangku, tempat sampah dan lainnya.
JALAN DAN PENDESTRIAN ANALISA DILAPANGAN 1. Kondisi jalan jalur pedestrian diarea Pasar Minggu cukup baik ,hanya saja dalam peraktek nya masih disalah gunakan, seperti pedagang yang menggunakan area trotoar untuk berjualan,parkir motorliar dan para pengemudi ojek yang mangkal disekitaran trotoar yang menghambat para pejalan kaki.Tidak terintegrasinya jalur pedestrian dengan baik antara Stasiun Pasar Minggu dan area disekitarnya, seperti pasar ,pertokoan, karena dibeberapa tempat terputus, akibat dari terpakainya area terotoar oleh pedagang kaki lima sehingga pengguna trotoar mengambil bahu jalan untuk melaluinya, dan ini membuat terjadi kemacetan ,terutama ketika penumpang KRL turun distasiun Pasar Minggu. 2. Terdapat kerusakan lantai trotoar, dan terdapat matrial sisa proyek yang masih terbengkali di area trotoar yang mengakibtakan terganggunya arus pejalan kaki. 3. Kurang nya kesadaran dari para pejalan kaki , untuk mengikuti jalur pedestrian sesuai jalur yang ada, banyak ditemukan para pejalan kaki mengambil jalan pintas, dengan menyebrang tidak pada tempat nya (JPO,Zebra Cross)
JALAN DAN PENDESTRIAN
Area pedestrian digunakan untuk parkir motor liar
Area pedestrian digunakan untuk parkir berjualan ,dan terdapat kerusakan lantai trotoar
JALAN DAN PENDESTRIAN
Pendestrian yang sudah baik, dengan jalur pejalan kaki ada di sisi agak jauh dari jalan raya.
Kanstine jalan rusak
AKTIVITAS PENDUKUNG ANALISA DILAPANGAN 1. Aktifitas PKL yang tidak tertata, memanfaatkan trotoar untuk berjualan, hal ini akan mengganggu aktifitas pengunjung stasiun dan lainnya yang berjalan di trotoar.
2. Para Ojek Online dan Ojek Pengkolan yang mangkal di pinggir jalan depan stasiun, dapat menambah dampak kemacetan dan menghambat pejalan kaki
AKTIVITAS PENDUKUNG
Aktifitas berdagang dipintu perlintasan kereta api
Keramaian dan padatnya aktivitas mengundang pedagang kaki lima (PKL)
AKTIVITAS PENDUKUNG
1 2
1. Aktifitas pedagang di tepi jalan dan trotoar. 2. Angkutan umum yang berhenti menunggu penumpang (ngeTIME)
1
1. Aktifitas berdagang di trotoar
PENANDAAN
Papan Petunjung dalam Stasiun
Parkir kendaraan di trotoar dan tepi jalan padahal sudah ada rambu dilarang berhenti
Rambu dilarang putar balik untuk Bus dan Truk
Penamaan, rambu dan petunjuk arah.
PRESERVASI Preservasi dalam perancangan kota adalah perlindungan terhadap lingkungan tempat tinggal (permukiman) dan urban places (alun-alun, plaza, area perbelanjaan) yang ada dan mempunyai ciri khas, seperti halnya perlindungan terhadap bangunan bersejarah. Manfaat dari adanya preservasi antara lain: a. Peningkatan nilai lahan b. Peningkatan nilai lingkungan c. Menghindarkan dari pengalihan bentuk dan fungsi karena aspek komersial d. Menjaga identitas kawasan perkotaan e. Peningkatan pendapatan dari pajak dan retribusi
PRESERVASI 1
2
1 2
Pasar Minggu
Robinson, ramayana
Preservasi perlindungan terhadap urban places (Area Pembelanjaan) yaitu Gedung Robinson dan Pasar minggu. Yang sampai sekarang masih dipertahankan. Padahal dari PUPR telah membuat desain untuk merenovasi bangunan tersebut dan sekaligus dibuat untuk rusun. Namun masih belum terealisasi dikaernakan para pedagang yang menolak untuk pindah.
SOLUSI 1.
Diperlukannya penertiban PKL, bisa dengan cara merelokasi atau menyediakan tempat khusus untuk berjualan PKL
2.
Diperlukan juga penertiban lahan parkir, seandainya lahan terbatas dapat menggunakan solusi gedung parkir vertikal
3.
Diperlukan adanya zebracross untuk tempat penyeberangan orang, untuk JPO di kawasan pasar minggu sudah tidak ada karena pernah roboh oleh angin.
4. 5.
Perlu disediakan halte yang lebih memadahi sebagai tempat menunggu angkutan umum.
6. 7.
Penyediaan fasilitas pedestrian (trotoar) yang lebih layak untuk disabilitas.
Perlu juga dibuatkan tempat khusus ojek online dan ojek pangkalan agar tidak menunggu penumpang di sembarang tempat. Dan yang terpenting perlunya kesadaran setiap orang untuk mematuhi rambu, papan informasi dan menggunakan sarana dan fasilitas sesuai kegunaannya
KESIMPULAN 1.
Hasil penelitian yang diperoleh melalui pengamatan jalur pedestrian stasiun pasar minggu adalah jalur pedestrian di stasiun pasar minggu sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Hal tersebut juga tidak sesuai dengan teori mengenai jalur pedestrian dan teori mengenai kenyamanan pejalan kaki.Jalur pedestrian stasiun pasar minggu banyak digunakan untuk aktivitas-aktivitas lain selain untuk berjalan.
2.
Dari hasil pengamatan perilaku pejalan kaki di sepanjang pendestrian stasiun pasar minggu diperoleh hasil yaitu perilaku pejalan kaki sudah berubah dengan mengikuti perubahan lingkungannya. Dalam hal ini perilaku pejalan kaki di area tersebut lebih memilih menggunakan tepi jalan untuk berjalan dari pada harus melewati jalur pedestrian yang sudah penuh dengan aktivitas berdagang dan berkumpulnya komunitas-komunitas yang berada di sepanjang pendestrian pasar minggu.
SARAN Adapun rekomendasi yang dapat diberikan untuk lebih memanfaatkan jalur pedestrian sebagaimana mestinya adalah sebagai berikut:
1.
Bagi masyarakat yang menggunakan jalur pedestrian sebagai tempat untuk berdagang dan berkumpul, sebaiknya tidak menggunakan jalur pedestrian sepenuhnya karena hal ini tidak sesuai dengan tujuan adanya jalur pedestrian. Memberikan ruang bagi pejalan kaki yang melewati jalur pedestrian tersebut untuk berjalan dengan nyaman.
2.
Bagi pemerintah dan pihak yang terkait, sebaiknya melakukan revitalisasi terhadap jalur pedestrian di sepanjang di stasiun pasar minggu dengan menertibkan pedagang dan menertibkan tempat parkir yang dapa tmengganggu pejalan kaki di jalur pedestrian. Membagi ruang publik yang sesuai dengan aktivitas dan fungsi kegiatannya masing-masing
KESIMPULAN
1. Dari hasil tinjauan kami mengenai struktur ruang kota di sekitar pasar minggu sangat mempengaruhi kegiatan dan aktifitas masyarakat, karena di kawasan ini terdapat Pasar induk pasar minggu, pasar swalayan(Robinson), Terminal, dan kawasan pemukiman yang cukup padat.
2. Kurangnya sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi mendukung kegiatan sosial ekonomi di Pasar minggu sebagai pusat perdagangan akan mengundang aktifitas masyarakat,
SARAN Adapun rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengembalikan fungsi sarana sebagaimana mestinya adalah sebagai berikut:
1. Dibuatnya JPO / jalan khusus untuk orang agar tidak mengganggu kendaraan yang lainnya. Buat tempat perhentian angkutan dan ojek di sekitar pasar dan stasiun agar tidak menimbulkan kemacetan yang panjang. Serta tambahkan gedung parkir agar tidak parkir di sembarang tempat dan mengganggu aktifitas yang lainnya.
2. Untuk penunjang kawasan pasar minggu sebagai pusat perdagangan/ komersil maka diperlukannya sistem transportasi yang memadai, Sistem jaringan energi yang cukup, sistem jaringan komunikasi yang kuat, sistem persampahan dan sanitasi, jaringan sumber daya alam, dll.
TERIMAKASIH