“
DARI MAHASISWA UNTUK DEMOKRASI KAMPUS
ReAKSI satu langkah sejuta aksi
Pemura atau disebut Pemilu Raya
Mahasiswa adalah suatu ajang dimana
pesta
demokrasi di lingkungan kampus, berperan
penting dalam memberikan pembelajaran politik
pada mahasiswa. Sistem perpolitikan kampus merupakan miniatur sistem perpolitikan di negara ini. Maka dari itu, sebagai insan akademis yang ditempa khusus menjadi kaum terpelajar, yang harus peka terhadap dinamika kehidupan masyarakat khususnya lingkungan kampus, sudah selayaknya perhatian mahasiswa tertuju pada pesta demokrasi ini. Momentum pemira idealnya berfungsi sebagai ajang pendidikan politik dan pengaktualisasian potensi diri yang
Melihat dari tahun ke tahun Tingkat apatisme
dimiliki dalam bidang politik. Karena mahasiswa
mahasiswa semakin tinggi. Kampanye hanya
sebagai insan akademis, mahasiswa merupakan
dihadiri pengurus dan simpatisan partai politik.
pemegang estafet tampuk kepemimpinan masa
Ini menunjukkan
depan. Jadi, pemira merupakan suatu proses
diorganisasi kampus lebih menaruh perhatian
pendidikan politik yang dinilai efektif.
serius terhadap dinamika politik kampus.
mahasiswa yang aktif
Pemura diperuntukan untuk mewadahi
Sedangkan masa yang paling besar itu adalah
pemilihan serantak untuk ketua BEM univ dan
mahasiswa apatis, mahasiswa yang tidak peduli
fakultas, ketua DPM Univ dan fakultas serta ketua
terhadap dinamika politik. Oleh sebab itu
himpunan di masing2 hmps Jadi ada pemilihan
pemenang pemira dapat dipastikan
eksekutif dan legislatif secara langsung
dimenangkan oleh mahasiswa
bersamaan. Oleh sebab itu, mahasiswa diberi
mahasiswa
ruang yang seluas-luasnya untuk berperan dalam
berbagai alasan apapun, berarti tanpa ia sadari
pelaksanaan pemira. Tak dapat dipungkiri, politik
mahasiswa itu juga telah melakukan kegiatan
memang bukanlah hal yang asing bagi
politik dan telah menjadi bagian dari proses yang
mahasiswa, namun tak sedikit mahasiswa yang
berakibat buruk. Ketidakpedulian mahasiswa
anti dengan politik. Secara praktis, politik
terhadap perpolitikan kampus dapat
memang sarat akan stigma-stigma negatif dalam
memberikan keuntungan pada pihak-pihak
hal merebut kekuasaan. Akan tetapi, sebagai
tertentu. Dalam hal ini, pihak-pihak mendapat
makhluk sosial, sudah seharusnya kita harus
keuntungan adalah partai-partai politik kampus
ambil bagian dalam politik. Walaupun hal itu baik
yang memiliki pendukung fanatik. Partai politik
atau buruk. Dengan harapan semua
yang memiliki pendukung fanatik biasanya dari
berubah kearah yang lebih baik.
bisa
Golput. Saat
memilih untuk golput dengan
partai berkuasa sebelumnya.
Dengan mudah mereka akan menggiring dan mengarahkan suara mahasiswa tahun pertama maupun mahasiswa tahun kedua untuk memilih partai mereka. Sebagai ajang demokrasi kampus, pemira selayaknya memberikan pendidikan politik yang sehat, pendidikan politik yang berkualitas dan bermartabat. Karena, dilingkungan kampus diisi oleh orang-orang muda. Orang-orang yang memiliki semangat dan idealisme tinggi. Untuk itu dalam proses pemira diharapkan idealisme bisa dijunjung tinggi sehingga pragmatisme dapat dihindari.
Keuntungan atau manfaat menjadi seorang pemimpin organisasi kemahasiswaan Mengasah jiwa kepemimpinan Dengan menjadi seorang pemimpin organisasi kemahasiswaan memiliki manfaat sangat besar bagi pelakunya, dimana seseorang yang berani untuk menjadi pemimpin organisasi kemahasiswaan dapat belajar bagaimana memimpin suatu organisasi dan belajar mengenai tanggungjawab atas suatu jalannya organisasi.
Belajar mengambil keputusan
Menjadi seorang pemimpin organisasi kemahasiswaan tidak lepas dengan konik atau masalah tentang jalannya organisasi baik masalah yang datang dari internal maupun eksternal organisasi, seorang pemimpin dalam organisasi tersebut akan belajar bagaimana mengambil keputusan yang tepat agar dapat menyelesaikan suatu konik atau masalah dalam organisasi tersebut.
Belajar menghargai pendapat
Dalam suatu organisasi tidak lepas dengan adanya rapat, dimana rapat tersebut sebuah wadah dalam menyampaikan pendapat dalam suatu organisasi. Seorang pemimpin dalam organisasi diharuskan untuk belajar mendengar dan menghargai pendapat dari setiap anggotanya, hal tersebut dapat berguna untuk dia dalam mengambil keputusan yang tepat.
Belajar mengatur waktu.
Kesibuakn seorang ketua dari suatu organisasi kemahasiswaan tidak lepas dengan banyaknya undangan baik undangan dari internal universitas maupun undangan dari luar universitas. Hal tersebut dapat menjadi suatu pembelajaran bagi seorang ketua atau pemimpin organisasi kemahasiswaan dalam mengatur waktunya kapan waktunya untuk belajar, kuliah dan berorganisasi.
?
Memasuki masa akhir jabatan Badan Eksekutif Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa maka berarti menjadi hari – hari panas bagi kehidupan politik kampus ini. Panasnya politik kampus akhir – akhir ini tidak sebanding dengan keantusiasan dari mahasiswanya, tiap tahun terselenggaranya pemilu raya mahasiswa tiap tahun pula tingkat keapatisan dari mahasiswa semakin meningkat. Padahal dengan adanya antusias dari mahasiswa maka mahasiswa itu dapat peduli dengan negaranya. Kenapa? Ya, politik kampus merupakan salah satu miniature dari demokrasi di Indonesia ini. Jadi jangan sampai tidak ikut dalam partisipasi pesta demokrasi di kampus. Banyak sekali pembelajaran yang didapatkan dari ikut serta dalam pesta demokrasi di kampus yaitu : 1. Kamu dapat menentukan siapa pemimpin kamu Pemilu raya mahasiswa kamu dapat menentukan pemimpin kamu baik di tingkat universitas, fakultas sampai tingkat jurusan, dengan kamu berpartisipasi dalam demokrasi ini kamu dapat menentukan bagaimana kehidupan organisasi kemahasiswaan setahun kedepan dan kamu akan merasakan manfaat dari kegiatan yang akan menjadi program kerjanya. 2. Belajar peduli dengan kehidupan demokrasi di kampus. Mungkin kamu merasa antusias sekali pada saat pemilu 2019 kemarin, tapi kamu kurang merasa kalau pemilu raya mahasiswa kurang menarik atau bahkan tidak peduli. Berarti kamu keliru, padahal belajar peduli pada kehidupan demokrasi tidak melulu pada saat pemilu saja, kamu dapat belajar peduli dari kehidupan demokrasi yang kecil seperti pemilu raya mahasiswa. Dengan kamu peduli pada kehidupan demokrasi kampus berarti kamu dapat belajar tentang kepedulian pada demokrasi negaranya.
“
Jadi jangan sampai ketinggalan sebentar lagi akan ada pemilu raya mahasiswa, satu suaramu akan menentukan bagaimana keberlangsungan organisasi kemahasiswaan mahasiswa. Semakin kamu menjadi apatis maka semakin tinggi pula dukunganmu akan kematian organisasi kemahasiswaan