1 minute read

Diapit Dua Benteng - S.Arch 18 Design Presentation in Venezia, Italia

Advertisement

02

PitDUBEN Diapit Dua Benteng

Kotagede, Yogyakarta

project description

l atar be l akan g n ya, m e n u ru t narasumber yang diwawancarai, mulai banyak orang-orang dan wisatawan yang tidak tertarik lagi datang untuk mendatangi kerajinan di kotagede. Hal itu dikarenakan kejadian bom bali tahun 2002 yang menelan banyak korban jiwa, wisatawan mancanegara menjadi takut akan datang ke indonesia terutama kota wisata semacam bali dan yogyakarta. sekarang beberapa orang asing hanya mengirimkan perwakilannya untuk belajar kerajinan, namun mereka menjualnya di negara nya sendiri. Orang-orang kotagede sebenarnya welcome saja terhadap itu, namun yang menjadi problem adalah bagaimana cara membangkitkan kembali euforia tentang kerajinan di kotagede ini. konsep dalam design ini adalah lorong-lorong namun dimana lorong-lorong tersebut tidak di terapkan dalam melewati berbagai masa yang banyak, namun hanya melewati beberapa massa bangunan yang sirkulasinya dimasukan ke dalam bangunan tersebut sembari menikmati fungsi dari setiap masa bangunan tersebut,

design terapit oleh 2 benteng tembok besar yang mengkombinasikan dengan sirkulasi kotagede yang terkenal dengan “between two gates” nya, satu benteng ada di bagian selatan/depan mewarisi zona banyak fungsi, dan satu benteng di bagian utara/belakang membatasi fungsi masjid, selain sebagai penguat konsep akan kotagede, benteng juga di gunakan sebagai zonasi wilayah, sehingga pendatang tidak kaget dengan perubahan fungsi, Baitul hikmah ini berfungsi sebagai suatu workshop kerajinan perak di dukung dengan jajanan khas kotagede, dari kue-kue hingga coklat, sehingga para pengunjung dapat merasakan suasana kotagede sekaligus dari dalam dan luarnya.

This article is from: